Upload
satrya-pratama
View
35
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Manajemen Kegiatan Pra Jabatan.
Citation preview
04/19/23MANAJEMEN KEPEGAWAIAN
NEGARA1
musik
04/19/23 2
MANAJEMEN PERKANTORAN MODERN
widyaiswara:
Drs. Agus Jatmiko,SH,MM
MANAJEMEN KEPEGAWAIAN NEGARA
PRAJABATAN GOL IIWidyaiswara Madya
Drs. Agus Jatmiko,SH,MM
FASILITATORNAMA : DRS. AGUS JATMIKO,SH,MM
PENDIDIKAN : S1 Administrasi Negara S1 Hukum S2 Manajemen SDM
PANGKAT/ GOL : Pembina Tingkat I / IV b
JABATAN : Widyaiswara Madya
INSTANSI : Badan Pertanahan Nasional RI
ALAMAT Kantor : Jl. H. Agus Salim No 58 Jakarta Pusat
Rumah : Kav. DKI Phase I Blok E 4 No. 23
Malakasari ,Duren Sawit , Jakarta -Timur
Telp 021-8642759; HP 08161896183’
Email : [email protected]
PERKENALAN PESERTA
N A M A :
TEMPAT ASAL :
H O B I :
04/19/23 5
Mata diklat ini membahas ttg :
1. Pengertian ,Kedudukan dan Netralitas, Kewajiban, Larangan, Hukuman Disiplin dan Hak serta Sistem Pembinaan PNS.
2. Perencanaan dan Pengadaan ,Penempatan dan Pengangkatan, Kenaikan Pangka dan Penilaian Prestasi Kerja PNS.
3. Gaji dan kesejahteraanserta Penghargaan PNS.
4. Pengembangan/diklat dan Pemberhentian PNS.
TUJUAN PEMBELAJARAN UMUM
setelah mengikuti pelatihan ini diharapkan : peserta mampu memahami berbagai peraturan perundang-undangan di bidang kepegawaian terutama hal-hal yang terkait dengan kewajiban pegawai negeri sipil dalam rangka menjalankan tugas dan fungsi serta tanggung jawabnya sebagai pegawai negeri.
TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUS
Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta diharapkan mampu menjelaskan :
1. Berbagai pengertian yang terkait dengan PNS; 2. Kedudukan dan netralitas PNS;3. Kewajiban, larangan, hukuman disiplin, dan hak PNS;4. Sistem pembinaan PNS;5. Perencanaan dan pengadaan PNS;6. Penempatan dan pengangkatan PNS;7. Kenaikan pangkat PNS;8. Pengangkatan dalam jabatan PNS;9. Penilaian prestasi kerja PNS;10. Gaji dan kesejahteraan PNS;11. Penghargaan PNS;12. Pengembangan/diklat PNS.;13. Pemberhentian PNS.
PENGERTIAN, KEDUDUKAN, KEWAJIBAN DAN PEMBINAAN
PNS
PENGERTIAN
• Pegawai negeri adalah setiap warga negara Republik Indonesia yang telah memenuhi syarat yang ditentukan, diangkat oleh pejabat yang berwenang dan diserahi tugas dalam suatu jabatan negeri, atau diserahi tugas negara lainnya, dan digaji berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
MENGAPA ANDA MEMILIH
JADI PEGAWAI NEGERI ?
Apa Motivasi Anda
04/19/23 pola pikir/yuyun mahendrati 10
Apa Motivasi Anda Apa Motivasi Anda
04/19/23 Manajemen Kepegawaian Negara 11
Uang ... ?
04/19/23 Manajemen Kepegawaian Negara 12
Uang ... ?
materi
nyaman
aman
Finance
Pegawai negeri sipil adalah mereka yang :
1. Bekerja pada Departemen, Lembaga Pemerintah non Departemen (LPND), Sekretariat Lembaga Negara, instansi vertikal di Daerah Propinsi, Kabupaten, Kota, Kepaniteraan Pengadilan, instansi TNI dan Kepolisian
2. Bekerja pada pemerintah daerah propinsi/kabupaten/kota
3. Diperbantukan atau dipekerjakan pada daerah otonom, dan organisasi yang menyelenggarakan pelayanan publik lainnya.
4. Menyelenggarakan tugas negara lainnya, seperti Hakim pada Pengadilan Negeri, Pengadilan Tinggi dan lain sebagainnya.
5. Gajinya dibebankan pada APBN atau APBD.
JENIS PEGAWAI NEGERI
1. Pegawai Negeri Sipila. Pusatb. Daerah
2. Anggota Tentara Nasional Indonesia3. Anggota Kepolisian Negara Republik
Indonesia
1. Sebagai Unsur Aparatur Negara
2. Memberikan pelayanan kepada masyarakat secara profesional, jujur, adil dan merata dalam menyelenggarakan tugas negara, pemerintahan dan pembangunan
3. Dalam Kedudukan dan tugasnya Pegawai Negeri : PNS harus netral -> PN dilarang menjadi anggota dan / atau pengurus Partai Politik
Kedudukan,Tugas dan Fungsi Pegawai Negeri Sipil
AGUS JATMIKO MANAJEMEN KEPEGAWAIAN 16
PNS DAN
PARTAI POLITIK
AGUS JATMIKO MANAJEMEN KEPEGAWAIAN 17
DASAR HUKUM
1. UU Nomor 43 Tahun 1999 tgl. 30 September 1999 ttg Perubahan atas UU Nomor 8 Tahun 1974 ttg. Pokok-Pokok Kepegawaian
2. PP Nomor 5 Tahun 1999 sbgmana tlh diubah dg PP Nomor 12 Tahun 1999 ttg PNS yg menjadi anggota Partai Politik
3. SE KEPALA BKN No.: K.26-17/V.19-14/99 tgl. 8 Okt. 2001 ttg PNS yg menjadi anggota Partai Politik
PP NO. 43 TAHUN 1999
1. PNS HARUS NETRAL DARI PENGARUH SEMUA GOLONGAN DAN PARTAI POLITIK SERTA TIDAK DISKRIMINATIF DLM MEMBERIKAN PELAYANAN KEPADA MASYARAKAT (psl 3 ayat 2 )
2. PNS DILARANG MENJADI ANGGOTA DAN/ATAU PENGURUS PARTAI POLITIK ( psl 3 ayat 3 )
SETELAH BERLAKUNYA UU 43/99 PNS (ANGGOTA PARPOL) YBS HARUS :
1. Diberhentikan dengan hormat sbg PNS apabila sebelum menjadi anggota & Pengurus Parpol memberitahukan kepada pejabat yg berwenang
2. Diberhentikan tidak dengan hormat sebagai PNSapabila sebelumnya tdk memberitahukan kepada pejabat yg berwenang
Peraturan Pemerintah No.30 Tahun 1980
Tentang
Peraturan Disiplin Pegawai Negeri Sipil
PENGERTIAN1. Peraturan Disiplin PNS adalah Peraturan yang
mengatur kewajiban, larangan dan sanksi apabila kewajiban, larangan dan sanksiapabila kewajiban tidak ditaati atau larangan dilanggar oleh PNS.
2. Pelanggaran disiplin adalah setiap ucapan, tulisan atau perbuatan PNS yang melanggar ketentuanPeraturan Disiplin PNS, baik yang dilakukan di dalam maupun di luar jam kerja.
3. Hukuman disiplin adalah hukuman yang dijatuhkan kepada PNS karena melanggar Peraturan Disiplin PNS. 07. ANDAI KUTAHU.mp3
TUGAS KELOMPOK
1. Bentuk 4 Kelompok2. Pilih Ketua, Sekretaris, Penyaji3. Tugas memberikan contoh kewajiban dan larangan
PNS 4. Waktu 10 menit5. Disajikan oleh masing-masing kelompok
KEWAJIBAN PNSa. Setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila, UUD 1945,
Negara dan Pemerintah.b. Mengutamakan kepentingan Negara di atas kepentingan
golongan atau diri sendiri, serta menghindarkan segala sesuatu yang dapat mendesak kepentingan Negara oleh kepentingan golongan, diri sendiri atau pihak lain.
c. Menjunjung tinggi kehormatan dan martabat Negara, Pemerintah dan PNS
d. Mengangkat dan mentaati sumpah/janji PNS dan sumpah janji jabatan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
e. Menyimpan rahasia Negara dan atau rahasia jabatan dengan sebaik-baiknya.
f. Memperhatikan dan melaksanakan segala ketentuan Pemerintah baik yang langsung menyangkut tugas kedinasannya maupun yang berlaku secara umum.
g. Melaksanakan tugas kedinasan dengan sebaik-baiknya dengan penuh pengabdian , kesadaran dan tanggung jawab.
h. Bekerja dengan jujur, tertib, cermat dan bersemangat untuk kepentingan negara.
i. Memelihara dan meningkatkan keutuhan, kekompakan, persatuan dan kesatuan Korps PNS.
j. Segera melaporkan kepada atasannya, apabila mengetahui ada hal yang dapat membahayakan atau merugikan negara/pemerintah terutama dibidang keamanan, keuangan dan materiil.
k. Mentaati ketentuan jam kerja.l. Menciptakan dan memelihara suasana kerja yang baik.m. Menggunakan dan memelihara barang-barang milik negara
dengan sebaik-baiknya.n. Memberikan pelayanan dengan sebaik-baiknya kepada
masyarakat menurut bidang tugasnya masing-masing.o. Bertindak dan bersikap tegas, tetapi adil dan bijaksana terhadap
bawahannya.
p. Membimbing bawahannya dalam melaksanakan tugas.q. Menjadi dan memberikan contoh serta teladan yang baik
terhadap bawahannya .r. Mendorong bawahannya untuk meningkatkan prestasi
kerjanya.s. Memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk
mengembangkan kariernya.t. Mentaati ketentuan peraturan perundang-undangan
tentang perpajakan.u. Berpakaian rapi dan sopan serta bersikap dan bertinkah
laku sopan santun terhadap masyarakat , sesama PNS dan terhadap atasan.
v. Hormat menghormati antar sesama warganegara yang memeluk agama/kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, yang lainnya.
w. Menjadi teladan sebagai warganegara yang baik dalam masyarakat.
x. Mentaaati segala peraturan perundang-undangan dan peraturan kedinasan yang berlaku.
y. Mentaati Perintah kedinasan dari atasan yang berwenang.
z. Memperhatikan dan menyelesaikan dengan sebaik-baiknya setiap laporan yang diterima mengenai pelanggaran disiplin.
LARANGAN PEGAWAI NEGERI SIPIL
a. Melakukan hal-hal yang dapat menurunkan kehormatan atau martabat negara, Pemerintah atau PNS.
b. Menyalahgunakan wewenang.c. Tanpa ijin Pemerintah menjadi Pegawai atau bekerja untuk
negara asing.d. Menyalahgunakan barang-barang, uang atau surat-surat
berharga milik negara.e. Memiliki, menjual, membeli menggadaikan, menyewakan
atau meminjamkan barang-barang, dokumen atau surat-surat berharga milik negara secara tidak sah.
f. Melakukan kegiatan bersama dengan atasan, teman sejawat, bawahan atau orang lain di dalam maupun di luar lingkungan kerjanya dengan tujuan untuk keuntungan pribadi, golongan atau pihak lain yang secara langsung atau tidak langsung merugikan negara.
g. Melakukan tindakan yang bersifat negatif dengan bermaksud membalas dendam terhadap bawahannya atau orang lain di dalam maupun diluar lingkungan kerjanya.
h. Menerima hadiah atau sesuatu pemberian berupa apa saja dari siapapun juga yang diketahui atau patut dapat diduga bahwa pemberian itu bersangkutan dengan jabatan atau pekerjaan PNS yang bersangkutan.
i. Memasuki tempat-tempat yang dapat mencemarkan kehormatan atau martabat PNS, kecuali untuk kepoentingan jabatan.
j. Bertindak sewenang-wenang.
k. Melakukan sesuatu tindakan atau sengaja tidak melakukan sesuatu tindakan yang dapat berakibat menghalangi atau mempersulit salah satu pihak yang dilayaninya sehingga mengakibatkan kerugian bagi pihak yang dilayani.
l. Menghalangi berjalannya tugas kedinasan.
m. Membocorkan dan atau memanfaatkan rahasia negara yang diketahui karena kedudukan jabatan untuk kepentingan pribadi, golongan atau pihak lain.
n. Bertindak selaku perantara bagi sesuatu pengusaha atau golongan untuk mendapatkan pekerjaan atau pesanan dari kantor / instansi Pemerintah,
o. Memiliki saham suatu perusahaan yang kegiatan usahanya berada dalam ruang lingkup kekuasaanya.
p. Memiliki saham suatu perusahaan yang kegiatan usahanya tidak berada dalam lingkup kekuasaanya yang jumlah dan sifat pemilikan saham tersebut dapat langsung atau tidak langsung menentukan penyelenggaraan atau jalanya perusahaan.
q. Melakukan kegiatan usaha dagang baik secara resmi, maupun sambilan, menjadi direksi , pimpinan atau komisaris perusahaan swasta bagi yang berpangkat Pembina golongan ruang IV/a ke atas atau yang mengaku jabatan eselon I.
r. Melakukan pungutan tidak sah dalam bentuk apapun juga dalam melaksanakan tugasnya untuk kepentingan pribadi, golongan atau pihak lain
JENIS-JENIS HUKUMAN DISIPLIN1. Jenis Hukuman Disiplin Ringan
a. Tegoran Lisanb. Tegoran tertulisc. Pernyataan tidak puas secara tertulis.
2. Jenis Hukuman Disiplin Sedanga. Penundaan kenaikan gaji berkala berkala untuk paling lama 1
(satu) tahun.b. Penurunan gaji sebesar satu kali kenaikan gaji berkala untuk
paling lama 1 (satu) tahun.c. Penundaan kenaikan pangkat untuk paling lama 1 (satu) tahun
3. Jenis Hukuman Disiplin Berata. Penurunan pangkat pada pangkat yang setingkat lebih rendah
untuk paling lama 1 (satu) tahun.b. Pembebasan dari jabatanc. Pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri
sebagai PNSd. Pemberhentian tidak dengan hormat sebagai PNS
Pejabat yang berwenang menghukum
a. Presiden, terhadap Pegawai Negeri Sipil yang berpangkat Pembina Utama Muda golongan ruang IV/c ke atas, atau Pegawai Negeri Sipil yang memangku jabatan struktural eselon I atau jabatan lain yang wewenang pengangkatan dan pemberhentian berada ditangan Presiden.
Pejabat yang berwenang menjatuhkan hukuman disiplin terhadap Pegawai Negeri Sipil yang melanggar peraturan disiplin adalah :
b. Pejabat Pembina Kepegawaian Pusat, terhadap Pegawai Negeri Sipil di lingkungannya kecuali jenis hukuman disiplin;
Pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dan pemberhentian tidak dengan hormat sebagai Pegawai Negeri Sipil, yang berpangkat Pembina Utama Muda golongan ruang IV/c ke atas.
Pembebasan dari jabatan bagi Pegawai Negeri Sipil yang memangku jabatan struktural eselon I atau jabatan lain yang wewenang pengangkatan dan pemberhentiannya berada di tangan Presiden.
c. Pejabat Pembina Kepegawaian Daerah, terhadap Pegawai Negeri Sipil Daerah di lingkungannya, menetapkan pemberhentian Pegawai Negeri Sipil Daerah yang berpangkat Pembina Utama golongan ruang IV/e ke bawah di lingkungannya.
d. Para pejabat yang berwenang tersebut dapat mendelegasikan sebagian wewenangnya atau memberikan kuasa kepada pejabat lain di lingkungannya.
CUTI PEGAWAI NEGERI SIPIL
• Dasar Hukum :• PP NOMOR 24 TAHUN 1976 tentang Cuti
PNS• SE KEPALA BKN NOMOR 01/SE/1977
tentang Permintaan & Pemberian Cuti PNS
C. JENIS CUTI1. CUTI TAHUNAN
2. CUTI BESAR
3.CUTI SAKIT4.CUTI BERSALIN
5. CUTI ALASAN
PENTING
6. CUTI DILUAR TANGGUNGAN NEGARA
JENIS CUTI
MERUPAKAN HAK PEGAWAI NEGERI SIPIL
SISTEM PEMBINAAN PNS
PEMBINAAN PNSSetiap upaya yang dilakukan oleh instansi terhadap seluruh pegawai, baik yang memangku jabatan baik struktural maupun fungsional agar dapat melaksanakan tugasnya sesuai dengan harapan instansi.
PRESTASI KERJAPengangkatan jabatan didasarkan atas prestasi kerja
KARIR TERTUTUP1.Dlm arti Kementrian/ Lembaga/Prov. Kab./Kota
2.Dlm arti Negara
KARIR TERBUKAPengangkatan Jabatan terbuka bagi warga negara yg memiliki kecakapan
1. Presiden RI2. Menteri pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi3. BKN4. LAN5. Kementerian Keuangan 6. Kementerian Kesehatan 7. Badan Pertimbangan Kepegawaian 8. Perum Husada Bakti9. Persero Taspen 10. Bapeltarum11. KORPRI
INSTANSI YANG SECARA FUNGSIONAL TERKAIT DALAM PEMBINAAN PEGAWAI NEGERI SIPIL
DASAR HUKUMUndang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 sebagaimana
diubah dan disempurnakan terakhir dengan Undang-undang Nomor 43 Tahun 1999
Peraturan Pemerintah Nomor 98 Tahun 2000 tentang Pengadaan Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Nomor 4016 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2002 (Lembaran Negara Tahun 2002 Nomor 31, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4192)
Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003 Tentang Wewenang Pengangkatan, Pemindahan, dan Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Tahun 2003 Nomor 15, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4263)
BAGAN ALIR ADM KEPEGAWAIAN PNS• PENGADAAN PEGAWAI
FORMASI PNS
PNS
DIKLAT PRAJAB
CPNS
DIKLAT,TUGAS BELAJAR,UJIAN
DINAS,UPKP,DUK,IPG
MUTASI PANGKAT
MUTASI WILAYAH
MUTASI JABATAN
DP3,KESEJAHTERAAN PNS,PENGHARGAAN,
ASKES,BAPERTARUM
,KARIS/KARSU,KARPEG,
HUKUMAN DISPLIN,
MENJADI ANGGOTA PARPOL
TATA NASKAH KEPEGAWAIAN
REKRUITMEN DAN SELEKSI
PENSIUN/BERHENTI
PERENCANAAN DAN PENGADAAN PNS1. Perencanaan Pegawai Negari Sipil
Penyusunan Formasi PNS (PP No. 79 Thn 2000 Yo Kep. BKN No. 09 Thn 2001 )
Jumlah dan susunan pangkat PNS yang diperlukan utk mampu melaksanakan tupoksi dlm jangka waktu yg telah ditetapkan oleh pejabat yang berwenang
Ditetapkan oleh Menpan sth mendapat pertimbangan dari Ka BKN
Disusun atas dasar pertimbangan: Jenis pekerjaan ( macam pekerjaan ) Sifat pekerjaan ( spesifikasi Pek. ) Perkiraan beban kerja ( frekuensi dan jangka waktu ) Perkiraan kapasitas pegawai ( kemampuan rata-rata
peg utk melaksanakan pek. ) Jenjang dan jumlah jabatan serta pangkat Oeralatan yg tersedia Analisis kebutuhan pegawaiAnggaran belanja negara Uraian jabatan peta jabatan
2. Pengadaan Pegawai Negeri Sipil Kegiatan untuk mengisi formasi yang lowong
disebabkan adanya pegawai negeri yang : Berhenti Meninggal dunia Mutasi jabatan Adanya pengembangan organisasi
Tahapan kegiatan pengadaan PNS: Perencanaan Pengumuman Pelamaran Penyaringan Pengangkatan Calon Pegawai Negeri Sipil Pengangkatan Menjadi Pegawai Negeri Sipil
PENGANGKATAN MENJADI PNS :
CPNS yang telah menjalankan masa percobaan sekurang-kurangnya 1 tahun dan paling lama 2 tahun, diangkat menjadi PNS apabila : Setiap unsur penilaian prestasi kerja
sekurang-kurangnya bernilai baik Telah memenuhi syarat kesehatan jasmani
dan rohani untuk diangkat menjadi PNS Telah lulus pendidikan dan pelatihan
prajabatan
SISTEM KENAIKAN PANGKAT (bdsrkan PP No. 99 Th. 2000 jo. PP.No.
12 Th. 2002)
1. Kenaikan Pangkat Reguler
2. Kenaikan Pangkat Pilihan
3. Kenaikan Pangkat Anumerta (bagi PNS yg dinyatakan tewas)
4. Kenaikan Pangkat Pengabdian (bagi PNS yg meninggal dunia, mencapai BUP, cacat krn dinas)
Masa kenaikan Pangkat ditetapkan Masa kenaikan Pangkat ditetapkan tiap tanggal tiap tanggal 1 April1 April dan dan 1 Oktober1 Oktober
Kenaikan Pangkat Reguler
Kenaikan Pkt reguler diberikan pada PNS yg memenuhi syarat tanpa terikat jabatan
1. PNS yang tidak menduduki jabstruk/jabfung tertentu
2. Melaksanakan Tugas Belajar & sebelumnya tidak menduduki jabstruk /jabfung tertentu
3. DPK/DPB secara penuh di luar instansi induk & tidak menduduki jabstruk/jabfung tertentu
4. Tidak melampaui pangkat atasan langsungnya.
Kenaikan pangkat reguler dpt diberikan kepada :
Kenaikan Pangkat Reguler
Kenaikan Pangkat reguler diberikan kepada PNS setingkat lebih tinggi apabila :
Sekurang2nya telah 4 tahun dalam pangkat terakhir;
DP3 sekurang2nya bernilai baik
Kenaikan pangkat diberikan paling banyak 3 x selama perbantuan/penugasan bagi PNS yang DPB/DPK secara penuh diluar instansi induk, kecuali yang dipekerjakan pada lembaga kependidikan sosial, kesehatan, perjan.
Jika dalam DP3 terdapat unsur penilaian yg bernilai cukup, sedang/kurang, tdk dpt dpertimbangkan kenaikan pangkatnya.
Kenaikan Pangkat Reguler
Kelengkapan Administrasi Kenaikan Pangkat Reguler
A. Salinan sah SK Pangkat terakhirB. DP3 2 tahun TerakhirC. Salinan sah ijazah/STTB/DiplomaD. Salinan sah Surat Perintah Tugas belajar E. Surat Penugasan DPB/DPK di luar instansi
induk.
Kenaikan Pangkat Reguler
Kenaikan Pangkat PilihanKenaikan Pangkat Pilihan diberikan kepada PNS yang :1. Menduduki jabstruk/jabfung tertentu;2. Menduduki jab tertentu yang pengangkatannya
ditetapkan dengan Keputusan Presiden;3. Menunjukkan prestasi kerja luar biasa baiknya;4. Menemukan penemuan baru yg bermanfaat bagi
negara;5. Diangkat menjadi pejabat negara;6. Memperoleh STTB/Ijazah7. Melaksanakan Tubel & sebelumnya menduduki
jabstruk/jabfung tertentu8. Telah selesai mengikuti & lulus Tubel9. DPB/DPK scr penuh diluar instansi induknya &
diangkat dalam jabatan pimpinan/jabfung tertentu.
KENAIKAN PANGKAT PILIHAN BAGI PNS YG MENDUDUKI JABSTRUK/JABFUNG
TERTENTU
A. Berdasarkan PP No. 12 Th. 2002 Pasal 11PNS yg menduduki jabstruk & pangkatnya masih dalam jenjang pangkat terendah yg ditentukan untuk jabatan itu, dapat dinaikkan pangkatnya setingkat lebih tinggi jika sekurang2nya 4 tahun dalam pangkat terakhir & DP3 sekurang2nya bernilai baik dalam 4 tahun terakhir.
Kenaikan Pangkat Bagi PNS Yang Menduduki Jabatan struktural
1) Telah 1 tahun dalam pangkat terakhir2) Sekurang2nya telah 1 tahun dalam jabstruk yang didudukinya3) DP3 sekurang2nya bernilai baik dalam 2 tahun terakhir
B. Berdasarkan PP No. 12 Th. 2002 Pasal 12
PNS yang menduduki jabstruk & pangkatnya masih satu tingkat di bawah jenjang pangkat terendah yang ditentukan untuk jabatan itu, dapat dinaikkan pangkatnya setingkat lebih tinggi, apabila :
KENAIKAN PKT BAGI PNS YG MENDUDUKI JABATAN FUNGSIONAL:
PNS yg menduduki jabfung ttt dpt dinaikkan pktnya setingkat lebih tinggi apabila :
1.Sekurang2nya telah 2 th dlm pkt terakhir;
2.Telah memenuhi angka kredit yg ditentukan;
3.DP3 sekurang2nya bernilai baik setiap unsurnya dlm 2 th terakhir;
Ketentuan mengenai angka kredit utk kenaikan pkt pilihan bagi PNS yg menduduki jabfung ttt. Ditetapkan oleh MENPAN dgn memperhatikan usul dr pjbt pembina kepegawaian ybs, stlh mendpt pertimbangan teknis dr ka BKN
KP PNS YG MENDUDUKI JBT TTT YG PENGANGKATANNYA DITETAPKAN DGN KEPPRES
KP BAGI PNS YG MENUNJUKKAN PRESTASI KERJA LUAR BIASA BAIKNYA DIBERIKAN TANPA TERIKAT KETENTUAN UJIAN DINAS
KP BAGI PNS YG MENEMUKAN PENEMUAN BARU YG BERMANFAAT BAGI NEGARA (diatur dlm KEPPRES No. 61 th. 1981, Peraturan pelaksanaannya SE Bersama KBKN &K LIPI No. 15/ SE/1982 & No. 704/SE/J.101982 tgl. 27 Okt 1982)
KP BAGI PNS YG DIANGKAT MJD PJBT NEGARA DPT DIBERHENTIKAN DR JBT
ORGANIKNYA/TDK.
KP BAGI PNS YG MEMPEROLEH STTB/IJAZAH/DIPLOMA BAIK YG DIPEROLEH STLH/SBLM YBS DIANGKAT MJD CPNS DPT
DISESUAIKAN KENAIKAN PKT-NYA MELALUI UPKP.
PNS YG TELAH MENGIKUTI & LULUS TUBEL DPT DIBERIKAN KP SBG PENYESUAIAN
IJAZAH/STTB-NYA.
KENAIKAN PKT ANUMERTA
PNS YG DINYATAKAN TEWAS, DIBERIKAN KP SETINGKAT LEBIH TINGGI. DTETAPKAN BERLAKU MULAI TGL YBS TEWASTEWAS ADL MENINGGAL DUNIA :
Dalam & karena tugas kewajibannya;Dalam keadaan lain yg ada hub. dgn dinas;Yang langsung diakibatkan oleh luka /cacat
jasmani/rohani yang didapat dalam menjalankan tugas & kewajibannya;
Karena perbuatan anasir yang tidak bertanggung jawab/sebagai akibat dari tindakan anasir itu.
Pemberian KP Anumerta diusahakan sblm PNS yg tewas dimakamkan & SK KP Anumerta dibacakan pd saat upacara pemakaman.
Pejabat ybw menetapkan kepts sementara adalah pejabat pembina kepegawaian instansi masing2 untuk semua PNS yg d nyatakan tewas dlm pangkat Pembina Utama (IV/e) ke bawah.
Apabila tempat kedudukan pjbt pembina kepegawaian jauh dari instansi tempat PNS tewas, maka camat/pejabat pemerintah setempat lainnya dpt menetapkan kptsn sementara.
Pejabat yg menetapakan kptsn sementara, selambat2nya dlm waktu 7 hari wajib melaporkan kpd pjbt pembina kepegawaian instansi ybs.
Apabila Almarhum/Almarhumah PNS ybs dinyatakan tewas & d berikan KP anumerta, mk kepts sementara d tetapkan mjd kpts definitif.
Apabila almarhum/almarhumah PNS ybs ternyata TMS utk di nyatakan tewas, mk kptsn sementara tdk dpt ditetapkan oleh pjbt pembina kepegawaian, dlm hal ini kepts sementara tsb tdk perlu dicabut/dibatalkan.
CPNS yg tewas diangkat mjd PNS terhitung mulai awal bulan ybs tewas & dinaikkan pktnya setingkat lebih tinggi.
Kenaikan Pangkat Pengabdian
KP Pengabdian diberikan kpd PNS yg :1.Meninggal Dunia2.Akan diberhentikan dgn hormat dgn hak
pensiun krn mencapai BUP3.Oleh Tim Penguji Kesehatan dinyatakan
cacat krn dinas & tdk dpt bekerja lg dlm semua jabatan negeri.
KP Pengabdian diberikan apabila :
A. Memiliki masa kerja sbg PNS selama 1. MK sekurang2nya 30 th. & sekurang2nya 1
bulan dlm pangkat terakh2. MK sekurang2nya 20 th. & sekurang2nya 1 th
dlm pkt terakhir;3. MK sekurang2nya 10 th. & sekurang2nya 2 th
dlm pkt terakhir;B. Setiap unsur Penilain DP3 dlm 1 th terakhir
bernilai baik;C. Tdk Pernah dijatuhi hukuman disiplin tkt.
sedang/berat dlm 1 th. terakhir
KP Pengabdian ditetapkan :a. Tgl PNS yg meninggal dunia b. Tgl 1 pada bln PNS ybs diberhentikan dgn
hormat dgn hak pensiunc. Mulai tgl ybs dinyatakan cacat & tdk dpt bekerja
lagi dlm semua jabtan negeri oleh Tim Penguji Kesehatan
CPNS yg oleh Tim Penguji Kesehatan dinyatakan cacat krn dinas & tdk dpt bekerja lg dlm semua jbtan negeri, diangkat mjd PNS & diberikan KP Pengabdian
PENGANGKATAN PEGAWAI NEGERI SIPILPENGANGKATAN PEGAWAI NEGERI SIPILDALAM JABATAN STRUKTURALDALAM JABATAN STRUKTURAL
D A S A R H U K U MD A S A R H U K U M
1. Peraturan Pemerintah Nomor 100 Tahun 2000 jo Nomor 13 Tahun 2002 tentang Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil dalam jabatan struktural.
2. Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003 tentang Wewenang Pengangkatan, Pemindahan dan Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil mencabut Peraturan Pemerintah Nomor 96 Tahun 2000.
3. Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional RI No. 2 Tahun 2006 tentang Pola Karier Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia.
PENGERTIAN-PENGERTIANPENGERTIAN-PENGERTIAN1. Pangkat adalah kedudukan yang menunjukkan tingkat
seseorang Pegawai Negeri Sipil dalam rangkaian susunan kepegawaian yang digunakan sebagai dasar penggajian
2. Jabatan adalah kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggung jawab, wewenang, dan hak seseorang Pegawai Negeri Sipil dalam suatu satuan organisasi negara
3. Jabatan struktural adalah kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggung jawab, wewenang, dan hak seseorang Pegawai Negeri Sipil dalam rangka memimpin suatu sistem organisasi negara
4. Jabatan fungsional adalah kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak seseorang Pegawai Negeri Sipil dalam suatu satuan organisasi yang dalam pelaksanaan tugasnya didasarkan kepada keahlian dan/atau keterampilan tertentu serta bersifat mandir
5. Eselon adalah tingkat Jabatan Struktural yang menunjukkan tingkat kedudukan seseorang Pegawai Negeri Sipil dalam susunan organisasi
6. Badan Pertimbangan Jabatan dan Kepangkatan selanjutnya disebut BAPERJAKAT adalah Badan yang bertugas memberikan pertimbangan kepada Kepala Badan Pertanahan Nasional mengenai pengangkatan, pemindahan, pemberhentian dalam dan dari Jabatan Struktural dan pengangkatan dalam pangkat Pegawai Negeri Sipil yang menduduki Jabatan Struktural serta kenaikan pangkat istimewa di lingkungan Badan Pertanahan Nasional. 01 Para Pencari MU.mp3
PENGANGKATAN JABATAN
• JABATAN STRUKTURAL
1. Berstatus Pegawai Negeri Sipil;
2. Serendah-rendahnya menduduki pangkat 1 (satu) tingkat di bawah jenjang pangkat yang ditentukan;
3. Memiliki kualifikasi dan tingkat pendidikan yang ditentukan;
4. Semua unsur penilaian prestasi kerja sekurang-kurangnya bernilai baik dalam 2 (dua) tahun terakhir;
5. Memiliki kompetensi jabatan yang diperlukan;
6. Sehat jasmani dan rohani.
• JABATAN FUNGSIONAL
1. Persyaratan penilaian, pengangkatan dan pemberhentian jabatan fungsional dilaksanakan sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.
2. Perpindahan dari jabatan struktural ke dalam jabatan fungsional dapat dilakukan apabila pegawai yang bersangkutan memenuhi persyaratan yang telah ditentukan.
PENGANGKATAN PENGANGKATAN PEGAWAI NEGERI SIPILPEGAWAI NEGERI SIPIL
DALAM JABATAN STRUKTURALDALAM JABATAN STRUKTURAL
A. U M U MA. U M U MPasal 5 PP 100 Tahun 2000 jo PP 13 Tahun
2002
1. Berstatus Pegawai Negeri Sipil;
2. Serendah-rendahnya menduduki pangkat 1 (satu) tingkat di bawah jenjang pangkat yang ditentukan;
3. Memiliki kualifikasi dan tingkat pendidikan yang ditentukan;
4. Semua unsur penilaian prestasi kerja sekurang-kurangnya bernilai baik dalam 2 (dua) tahun terakhir;
5. Memiliki kompetensi jabatan yang diperlukan;
6. Sehat jasmani dan rohani.
B. B. KHUSUSKHUSUSPeraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia, No. 2 Tahun 2006
Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil dalam Jabatan Struktural di lingkungan Badan Pertanahan Nasional dilaksanakan secara berjenjang berdasarkan sistem karier dan sistem prestasi kerja.
Pasal 4Pasal 4
(1) Persyaratan khusus Jabatan Eselon V adalah sebagai berikut :
a. Pangkat/golongan minimal Pengatur Tk. I (II/d);
b. Pendidikan diutamakan serendah-rendahnya SMTA atau yang sederajat dengan memperhatikan pendidikan tertinggi yang dicapai para calon;
c. Memiliki keahlian, pengetahuan, dan pengalaman sesuai bidang tugas untuk jabatan yang akan diduduki;
d. Diutamakan telah mengikuti Pendidikan dan Pelatihan Teknis yang menunjang bidang tugasnya;
e. Tidak pernah dikenakan tindakan hukuman disiplin tingkat berat dalam waktu 2 (dua) tahun terakhir.
a. Pangkat/golongan minimal Penata Muda Tk. I (III/b);
b. Pernah menduduki jabatan struktural Eselon V di Kantor Pertanahan, jabatan fungsional, atau staf dari Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi, Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional atau Badan Pertanahan Nasional Pusat;
c. Pendidikan diutamakan serendah-rendahnya SMTA atau yang sederajat dengan memperhatikan pendidikan tertinggi yang dicapai para calon;
d. Memiliki keahlian, pengetahuan, dan pengalaman sesuai bidang tugas untuk jabatan yang akan diduduki;
e. Diutamakan telah mengikuti dan lulus Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan Tingkat IV (Diklatpim Tk. IV) atau yang dipersamakan;
f. Diutamakan telah mengikuti Pendidikan dan Pelatihan Teknis yang menunjang bidang tugasnya;
g. Tidak pernah dikenakan tindakan hukuman disiplin tingkat berat dalam 2 (dua) tahun terakhir.
(2) Persyaratan khusus Jabatan Eselon IV adalah sebagai berikut :
(3) Persyaratan khusus Jabatan Eselon III adalah sebagai berikut :
a. Pangkat/golongan minimal Penata Tk. I (III/d);b. Pendidikan diutamakan serendah-rendahnya
Sarjana Muda atau Diploma III atau yang sederajat dengan memperhatikan pendidikan tertinggi yang dicapai para calon;
c. Memiliki keahlian, pengetahuan, dan pengalaman sesuai bidang tugas untuk jabatan yang akan diduduki;
d. Pernah/sedang menduduki jabatan struktural setingkat di bawahnya atau jabatan fungsional yang setara dengan jabatan struktural eselon IV sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun;
e. Diutamakan telah mengikuti dan lulus Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan Tk. III (Diklatpim Tk. III) atau yang dipersamakan;
f. Diutamakan telah mengikuti Pendidikan dan Pelatihan Teknis yang menunjang bidang tugasnya;
g. Tidak pernah dikenakan tindakan hukuman disiplin tingkat sedang dalam 1 (satu) tahun terakhir atau tingkat berat dalam 2 (dua) tahun terakhir.
(4) Persyaratan khusus Jabatan Eselon II adalah sebagai berikut :
a. Pangkat/golongan minimal Pembina Tk. I (IV/b);b. Pendidikan diutamakan serendah-rendahnya
Sarjana atau Diploma IV atau yang sederajat dengan memperhatikan pendidikan tertinggi yang dicapai para calon;
c. Memiliki keahlian, pengetahuan, dan pengalaman sesuai bidang tugas untuk jabatan yang akan diduduki;
d. Pernah/sedang menduduki jabatan struktural setingkat di bawahnya atau jabatan fungsional yang setara dengan jabatan struktural eselon III sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun;
e. Diutamakan telah mengikuti dan lulus Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan Tk. II (Diklatpim Tk. II) atau yang dipersamakan;
f. Tidak pernah dikenakan tindakan hukuman disiplin tingkat sedang dalam 1 (satu) tahun terakhir atau tingkat berat dalam 2 (dua) tahun terakhir.
JABATAN LOWONGJABATAN LOWONG
1. Kepala Biro melaporkan Jabatan Eselon II, III dan IV yang akan lowong paling lambat 3 (tiga) bulan sebelumnya kepada Kepala Badan Pertanahan Nasional.
2. Kepala Subbagian yang bertanggung jawab dalam bidang kepegawaian melaporkan Jabatan Eselon III, IV dan V yang akan lowong paling lambat 3 (tiga) bulan sebelumnya kepada Kepala Kantor Wilayah atau Ketua Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional.
3. Usulan pengisian jabatan yang akan lowong sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan (2) dilaksanakan selambat-lambatnya 1 (satu) bulan sebelumnya.
1. Pengangkatan dalam Jabatan Eselon V diusulkan oleh Kepala Kantor Pertanahan atau Kepala Bidang kepada Kepala Kantor Wilayah melalui Kepala Bagian Tata Usaha dalam bentuk daftar calon disertai hasil penilaian (Daftar Urut Usulan Pengangkatan/DUP).
2. Untuk promosi diusulkan minimal 2 (dua) dan maksimal 3 (tiga) orang, sedangkan untuk alih tugas dan wilayah diusulkan 2 (dua) orang dan maksimal 3 (tiga) orang.
3. Sekretaris Tim Pembantu BAPERJAKAT membuat daftar jabatan yang lowong dalam bentuk matrik.
4. Tim Pembantu BAPERJAKAT mengusulkan calon-calon pejabat Eselon V kepada Kepala Kantor Wilayah.
5. Kepala Kantor Wilayah menetapkan 1 (satu) orang calon Pejabat Eselon V dan menerbitkan Surat Keputusan setelah mendapat persetujuan dari Kepala Badan Pertanahan Nasional atau Pejabat yang ditunjuk, dalam waktu paling lama 30 hari kerja sejak usulan tersebut diterima.
6. Apabila dalam waktu 30 hari kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (5) belum mendapatkan persetujuan, maka Kepala Kantor Wilayah menetapkan Pejabat Eselon V tersebut.
ESELON VESELON V
ESELON IVESELON IV
1. Pengangkatan dalam Jabatan Eselon IV diusulkan oleh Kepala Kantor Wilayah, Ketua STPN atau Pejabat Eselon I kepada Sekretaris Utama dalam bentuk daftar calon disertai hasil penilaian (Daftar Urut Usulan Pengangkatan/DUP)
2. Untuk promosi diusulkan minimal 2 (dua) dan maksimal 3 (tiga) orang, sedangkan untuk alih tugas dan wilayah diusulkan 2 (dua) orang dan maksimal 3 (tiga) orang.
3. Kepala Biro secara fungsional membuat daftar jabatan yang lowong dengan meneliti dan menyusun nilai pertimbangan berdasarkan matrik yang diusulkan dan menyiapkan usulan kepada Kepala Badan Pertanahan Nasional.
4. Usulan promosi atau alih tugas dan wilayah diteruskan oleh Sekretaris Utama kepada Kepala Badan Pertanahan Nasional setelah mendapat pertimbangan kemampuan teknis dari Deputi terkait dan konduite para calon dari Inspektur Utama.
5. Deputi yang terkait dan Inspektur Utama selambat-lambatnya dalam waktu 14 (empat belas) hari kerja harus sudah memberikan konfirmasi pengisian jabatan dan apabila lewat tenggang waktu tersebut maka sudah dianggap menyetujui.
6. Setelah mendapat persetujuan Kepala Badan Pertanahan Nasional, Kepala Biro menyiapkan Surat Keputusan Pengangkatan Pejabat Eselon IV untuk ditetapkan oleh pejabat yang berwenang.
ESELON IIIESELON III
1. Pengangkatan dalam Jabatan Eselon III diusulkan oleh Kepala Kantor Wilayah, Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional dan Sekretaris Utama, Deputi serta Inspektur Utama kepada Kepala Badan Pertanahan Nasional dalam bentuk daftar calon disertai hasil penilaian (Daftar Urut Usulan Pengangkatan/DUP)
2. Untuk promosi diusulkan minimal 2 (dua) dan maksimal 3 (tiga) orang, sedangkan untuk alih tugas dan wilayah diusulkan 2 (dua) orang dan maksimal 3 (tiga) orang.
3. Kepala Biro selaku Sekretaris BAPERJAKAT membuat daftar jabatan yang lowong dengan meneliti dan menyusun nilai pertimbangan berdasarkan matrik yang diusulkan.
4. Hasil BAPERJAKAT dibuat dalam daftar calon yang akan mengisi jabatan yang lowong atau mutasi tersebut disampaikan kepada Kepala Badan Pertanahan disertai pertimbangan hasil BAPERJAKAT untuk menetapkan seorang calon yang paling memenuhi syarat untuk menduduki jabatan tersebut.
5. Setelah mendapat persetujuan Kepala Badan, Kepala Biro selaku Sekretaris BAPERJAKAT menyiapkan Surat Keputusan Pengangkatan Pejabat Eselon III untuk ditetapkan oleh pejabat yang berwenang.
ESELON IIESELON II
1. Pengangkatan dalam Jabatan Eselon II diusulkan oleh Sekretaris Utama, Deputi dan Inspektur Utama kepada Kepala Badan Pertanahan Nasional dalam bentuk daftar calon disertai hasil penilaian (Daftar Urut Usulan Pengangkatan/DUP)
2. Untuk promosi diusulkan minimal 2 (dua) dan maksimal 3 (tiga) orang sedangkan untuk alih tugas dan wilayah diusulkan 2 (dua) orang dan maksimal 3 (tiga) orang.
3. Dalam hal calon yang diusulkan oleh BAPERJAKAT kepada Kepala Badan Pertanahan Nasional ditolak, maka Tim BAPERJAKAT segera melakukan rapat dengan mengusulkan calon lain yang memenuhi syarat.
4. Setelah mendapat persetujuan Kepala Badan Pertanahan Nasional, Kepala Biro Kepegawaian menyiapkan Surat Keputusan Pengangkatan Pejabat Eselon II untuk ditetapkan oleh pejabat yang berwenang.PELANTIKANPELANTIKAN
Pelantikan Pejabat Struktural dilakukan oleh Kepala Badan Pertanahan Nasional atau pejabat yang ditunjuk.
PENGANGKATAN PEGAWAI PENGANGKATAN PEGAWAI NEGERI SIPILDALAM JABATAN NEGERI SIPILDALAM JABATAN FUNGSIONALFUNGSIONAL1. Persyaratan penilaian, pengangkatan
dan pemberhentian jabatan fungsional dilaksanakan sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.
2. Perpindahan dari jabatan struktural ke dalam jabatan fungsional dapat dilakukan apabila pegawai yang bersangkutan memenuhi persyaratan yang telah ditentukan.
PENILAIAN PRESTASI KERJA PNS (DP3)
Dasar Hukum 1) PP No. 10 Tahun 1979 2) SE Kepala Badan Administrasi Kepegawaian Negara No. 02/SE/1980 Tahun 1980
Tujuan Untuk memperoleh bahan-bahan pertimbangan yang obyektif dalam pembinaan PNS berdasarkan sistem karier dan sistem prestasi kerja
PENILAIAN PRESTASI KERJA PNS (DP3)
Unsur – Unsur Yang Dinilai 1. Kesetiaan 2. Prestasi Kerja 3. Tanggung jawab 4. Ketaatan 5. Kejujuran 6. Kerjasama 7. Prakarsa 8. Kepemimpinan
Penilaian pelaksanaan pekerjaan dinyatakan dengan sebutan dan angka sbb :
• Amat baik dg angka dari 91 sampai 100• Baik dg angka dari 76 sampai 90• Cukup dg angka dari 61 sampai 75• Sedang dg angka dari 51 sampai 60• Kurang dg angka 50 ke bawah
Pejabat Penilaian Yang dimaksud pejabat penilaian adalah atasan langsung PNS yang dinilai dengan ketentuan serendah-rendahnya kepala urusan atau pejabat lain yang setingkat dengan itu
Atasan pejabat penilai Atasan pejabat penilai adalah atasan langsung dari pejabat penilai
Pejabat penilai baru dapat melakukan penilaian terhadap PNS bawahannya apabila telah membawahi PNS yang bersangkutan sekurang – kurangnya 6 (enam) bulan
Bersifat Rahasia
GAJI DAN KESEJAHTERAAN GAJI DAN KESEJAHTERAAN PEGAWAIPEGAWAI
Sistem Penggajian PNS di Indonesia
1. Sistem Skala TunggalGaji yang sama pada pangkat yang sama dan pada masa
kerja yang sama2. Sistem Skala Ganda
Gaji selain didasarkan pada pangkat dan masa kerja, didasarkan pula pada sifat pekerjaan, prestasi kerja yang dicapai, tanggung jawab yang dipikul
3. Sistem Skala GabunganTidak menduduki jabatan skala tunggalMenduduki jabatan skala ganda
Penetapan Gaji Pokok a. PNS yang diangkat dalam suatu pangkat diberikan gaji
pokok berdasarkan golongan ruang yang ditetapkan untuk pangkat itu, yang segaris dengan masa kerja golongan yang dimiliki.
b. CPNS diberikan 80% X gaji pokok PNSc. PNS yang diangkat setingkat lebih tinggi diberikan gaji
pokok baru.d. Pemberian gaji pokok baru setinggi-tingginya dalam
golongan ruang yang bersangkutan dikurangi dua kali kenaikan gaji berkala yang terakhir.
Tunjangan a. Tunjangan keluarga
Istri/suamiAnak
b. Tunjangan jabatan Jabatan struktural Jabatan fungsional
c. Tunjangan pangan Beras 10 Kg setiap jiwa
d. Tunjangan lain yang diatur berdasarkan Pemerintah atau Keputusan Presiden.
Kesejahteraan PNS1. Taspen, Askes, Taperum melalui pembayaran iuran
setiap bulan yang besarnya ditetapkan oleh Pemerintah.
2. PNS mendapatkan resiko kecelakaan sakit, cacat dan tewasa. Perawatanb. Tunjangan cacatc. Uang duka dan biaya pemakaman
Penganugerahan Tanda Kehormatan Satya Lancana Karya Satya
DASAR HUKUM :
Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 1994
PENGHARGAAN PNS
SYARAT PENERIMA SATYALANCANA KARYA SATYA
SYARAT PENERIMA SATYALANCANA KARYA SATYA
Dalam melaksanakan tgsnya menunjukkan kesetiaan, pengabdian, kecakapan, kejujuran & kedisiplinan (DP3 PNS ybs).
Memenuhi MK. sec. terus menerus & tdk terputus : Sekurang-kurangnya 10 th
Satyalancana Sepuluh Thn Sekurang-kurangnya 20 th
Satyalancana Dua Puluh Thn Sekurang-kurangnya 30 th
Satyalancana Tiga Puluh ThnTdk pernah dijatuhi huk. Disiplin Tk.
Sedang/Tk. Berat berdsrkan perat. Per-UU-an
Dalam melaksanakan tgsnya menunjukkan kesetiaan, pengabdian, kecakapan, kejujuran & kedisiplinan (DP3 PNS ybs).
Memenuhi MK. sec. terus menerus & tdk terputus : Sekurang-kurangnya 10 th
Satyalancana Sepuluh Thn Sekurang-kurangnya 20 th
Satyalancana Dua Puluh Thn Sekurang-kurangnya 30 th
Satyalancana Tiga Puluh ThnTdk pernah dijatuhi huk. Disiplin Tk.
Sedang/Tk. Berat berdsrkan perat. Per-UU-an
PENCABUTAN HAK PAKAIPENCABUTAN HAK PAKAI
Dijatuhi huk. disiplin tk. berat berupa pemberhentian tdk dg hormat
Dikenakan huk. tambahan (pencabutan hak menerima & memakai Satyalancana) berdsrkan Keputusan Pengadilan yg tlh mempunyai kekuatan hukum yg tetap
Dijatuhi huk. disiplin tk. berat berupa pemberhentian tdk dg hormat
Dikenakan huk. tambahan (pencabutan hak menerima & memakai Satyalancana) berdsrkan Keputusan Pengadilan yg tlh mempunyai kekuatan hukum yg tetap
Masa bekerja dihitung berdsrkan sistim berkala dg jangka waktu setiap 10 tahun yg dihitung secara bertahap yaitu :
a) Masa 10 th tahap pertamab) Masa 10 th tahap kedua/selama 20 th sec
terus menerus tdk terputusc) Masa 10 th tahap ketiga/selama 30 tahun
sec terus menerus & tdk terputus
PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PNS( PP No. 101 Tahun 2000 )
Pendidikan dan pelatihan jabatan PNS adalah proses penyelenggaraan belajar mengajar dalam rangka meningkatkan kemampuan PNS, terutama untuk meningkatkan pengabdian, mutu keahlian, keterampilan, menciptakan pola pikir, dan pengembangan metode kerja yang lebih baik serta pembinaan karier.
Mengapa diklat perlu diadakan ?
Memenuhi tuntutan nasional dan tantangan global
Untuk menciptakan SDM Aparatur yang memiliki kompetensi
Mengacu pada kompetensi jabatan
Tujuan Diklat PNSMeningkatkan pengetahuan, keahlian,
keterampilan dan sikap untuk dapat melaksanakan tugas jabatan secara profesional dengan dilandasi kepribadian dan etika PNS dengan kebutuhan instansi
Menciptakan aparatur yang mampu berperan sebagai perubahan dan perekat persatuan dan kesatuan bangsa.
Memantapkan sikap dan semangat pengabdian yang terorientasi pada pelayanan, pengayoman dan pemberdayaan masyarakat.
Menciptakan kesamaan visi dan dinamika pola pikir dalam melaksanakan tugas pemerintahan umum dan pembangunan demi terwujudnya kepemerintahan yang baik
JENIS DAN JENJANG DIKLAT JABATAN PNS
a. Pendidikan dan pelatihan Prajabatan Golongan I untuk menjadi PNS Golongan I
b. Pendidikan dan pelatihan Prajabatan Golongan II
c. Pendidikan dan pelatihan Prajabatan Golongan III untuk menjadi PNS Golongan III
1. Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan
a. Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan Tk. IV untuk jabatan struktural Eselon IV
b. Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan Tk. III untuk jabatan struktural Eselon III
c. Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan Tk. II untuk jabatan struktural Eselon II
d. Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan Tk. I untuk jabatan struktural Eselon I
2. PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DALAM JABATAN/PELATIHAN KEPEMIMPINAN
3. Pendidikan dan Pelatihan Fungsional
4. Pendidikan dan Pelatihan Teknis
PEMBERHENTIAN PNSDasar hukum1. Undang-undang no 43 tahun 1999
pasal 23
2. PP nomor 32 tahun 1979 tentang pemberhentian pegawai negeri sipil
3. Peraturan Pelaksanaannya se kepala BAKN nomor 4 tahun 1980
4. PP No. 32 Tahun 1979 jo SE Kepala BKAN No. O4/SE/1980 Tahun 1980
JENIS PEMBERHENTIAN PNS (PASAL 23 UU No. 43 TAHUN 1999)
1. PNS diberhentikan dengan hormat karena meninggal dunia
2. PNS dapat diberhentikan dengan hormat karena a. atas permintaan sendirib. mencapai Batas UsiaPensiunc. Perampingan organisasi Pemerintahd. Tidak Cacat Jasmani dan rohani
3. PNS dapat diberhentikan dengan hormat atau tidak diberhentikan karena a. melanggar sumpah/janji PNS dan sumpah janji jabatan,
tidak setia kepada Pancasila, UUD 45, Negara dan Pemerintah
b. Dihukum Penjara atau Kurungan Putusan Pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan yang ancaman hukumannya kurang dari 4 tahun
4. PNS dapat diberhentikan dengan hormat tidak atas pemintaan sendiri atau tidak dengan hormat karena
a. Dihukum penjara berdasarkan Putusan Pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan yang ancaman hukumannya kurang dari 4 tahun atau lebih
b. Melakukan pelanggaran disiplin PNS tingkat berat.5. PNS diberhentikan dengan hormat karena
a. melanggar sumpah/janji PNS dan sumpah janji jabatan, tidak setia kepada Pancasila, UUD 45, Negara dan Pemerintah
b. melakukan penyelewengan terhadap ideologi negara Pancasila, UUD 45 atau terlibat dalam kegiatan menentang negara dan Pemerintah
c. dihukum penjara atau Kurungan Putusan Pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan yang ada hubungannya dengan jabatan
6. PNS yang dikenakan penahanan oleh pejabat yang berwajib karena disangka telah melakukan tindak pidana kejahatan sampai mendapat putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap dikenakan pemberhentian sementara
MACAM-MACAM PEMBERHENTIAN PP No. 32 Tahun 1979 jo SE Kepala BKAN No. O4/SE/1980 Tahun 1980
• P. ATAS PERMINTAAN SENDIRI
• P. KARENA MENCAPAI BUP
• P. KARENA ADANYA PENYEDERHANAAN ORGANISASI
• P. KARENA MELAKUKAN PELANGGARAN / TINDAK PIDANA / PENYELEWENGAN
• P. KARENA TIDAK CAKAP JASMANI/ROHANI
• P. MENINGGALKAN TUGAS
• P. KARENA MENINGGAL DUNIA/HILANG
• P. KARENA LAIN-LAIN
Pemberhentian Atas Pemintaan Sendiri
PNS yang mengajukan permohonan berhenti diberhentikan dgn Hormat sebagai PNS
Jika ada kepentingan Dinas yang mendesak maka permohonan PNS tersebut dapat ditunda paling lama 1 (satu) tahun.Cont. Bila PNS ybs. Sedang melaksanakan tugas yang sukar dialihkan
Permintaan berhenti ditolak bila PNS ybs. terikat ikatan dinas, menjalankan wajib militer dll yang serupa dengan itu berdasarkan peraturan Per-uu yang berlaku.
Penundaan/penolakan permintaan berhenti harus diberitahukan secara tertulis.
PNS berhenti dengan hormat diberi hak-hak kepegawaian sesuai peraturan Per-uu yang berlaku.
Cont. PNS diberhentikan dengan hormat & pada saat pemberhentian Mencapai usia 50 tahun, masa kerja 20 tahun diberikan hak pensiun
Pemberhentian Atas Pemintaan Sendiri
Pemberhentian Karena Mencapai Batas Usia Pensiun (BUP)
• BATAS USIA PENSIUN (BUP) BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL ADALAH 56 TAHUN.
• BATAS USIA PENSIUN TERSEBUT DAPAT DIPERPANJANG UNTUK JABATAN TERTENTU.
• PEGAWAI NEGERI SIPIL YANG AKAN MENCAPAI BATAS USIA PENSIUN DAPAT DIBEBASKAN DARI JABATANNYA UNTUK PALING LAMA 1 (SATU) TAHUN DENGAN MENDAPAT PENGHASILAN BERDASARKAN PERATURAN PER-UU-AN YANG BERLAKU.
Pemberhentian Karena Adanya Penyederhanaan Organisasi
Apabila adanya penyederhanaan organisasi negara yang mengakibatkan kelebihan PNS dan tidak dapat disalurkan ke organisasi lain maka PNS dapat diberhentikan dengan hak pensiun/diberhentikan dari jabatan negeri dengan mendapat uang tunggu.
UANG TUNGGU
DIBERIKAN PALING LAMA 1 TAHUN, DIPERPANJANG PALING LAMA 1 TAHUN DAN PEMBERIAN UANG TUNGGU TIDAK BOLEH LEBIH DARI 5 TAHUN
BERAKHIRNYA UANG TUNGGU :
Jika PNS sudah mencapai usia 50 tahun dan masa kerja sekurang-kurangnya 10 tahun diberhentikan dengan hormat dengan mendapat hak pensiun
Jika PNS belum mencapai usia 50 tahun, masa kerja sekurang-kurangnya sudah 10 tahun diberhentikan pada saat usia 50 tahun dan selama uang tunggu berakhir tidak berhak menerima penghasilan dari negara.
PNS sudah mencapai 50 tahun namun masa kerja belum mencapai 10 tahun, diberhentikan dengan hormat tanpa hak pensiun.
Pemberhentian Karena Melakukan Pelanggaran/Tindak Pidana/Penyelewengan
PEMBERHENTIAN PNS :
Dapat dilakukan dengan hormat atau tidak dengan hormat tergantung pada pertimbangan pejabat yang berwenang atas berat atau ringannya perbuatan dan besar kecilnya akibat yang ditimbulkan.
PNS Dapat Diberhentikan Dengan Tidak Hormat Sebagai PNS Karena :
Melanggar sumpah/janji PNS, sumpah/janji jabatan negeri/melakukan pelanggaran perat. Disiplin pns yang berat
Dihukum penjara berdasarkan keputusan pengadilan yang sudah mempunyai kekuatan hukum yang tetap, karena dengan sengaja melakukan suatu tindak pidana kejahatan yang diancam dengan pidana penjara setinggi-tingginya 4 tahun, atau diancam dengan pidana yang lebih berat yang disebabkan :
Pemberhentian Karena Tidak Cakap Jasmani atau Rohani
PNS diberhentikan dengan hormat dengan mendapat hak-hak kepegawaian berdasar peraturan per-UU-an yg berlaku apabila berdasarkan surat keterangan Team Penguji Kesehatan dinyatakan :
Tidak dapat bekerja lagi dalam semua jabatan Negeri karena kesehatan; atau
Menderita penyakit atau kelainan yg berbahaya bagi dirinya dan atau lingkungan kerjanya; atau
Setelah berakhir cuti sakit, belum mampu bekerja kembali
Pemberhentian Karena Meninggalkan Tugas
PNS yg meninggalkan tugasnya secara tidak sah dlm waktu 2 bln terus-menerus, diberhentikan pembayaran gajinya mulai bln ketiga
PNS yg dlm waktu kurang dr 6 bln melaporkan diri kpd pimpinan instansinya, dpt: ditugaskan kembali apabila
ketidakhadirannya itu krn ada alasan2 yg dpt diterima; atau
diberhentikan dg. hormat sbg. PNS, apabila merupakan kelalaian PNS tsb.
PNS dlm waktu 6 bl terus-menerus meninggalkan tgs sec tdk sah, diberhentikan tdk dg hormat sbg PNS.
Pemberhentian Karena Meninggal Dunia/Hilang
• PNS yang meninggal dunia dengan sendirinya dianggap diberhentikan dengan hormat sebagai PNS.
• PNS yang hilang, dianggap telah meninggal dunia pada akhir bulan ke-12 sejak dinyatakan hilang.
Hilang adl suatu keadaan bahwa seseorg di luar Hilang adl suatu keadaan bahwa seseorg di luar kemauan & kemampuannya tdk diketahui t4nya kemauan & kemampuannya tdk diketahui t4nya
berada & tdk diketahui apakah msh hidup/tlh berada & tdk diketahui apakah msh hidup/tlh meninggal dunia.meninggal dunia.
Pernyataan hilang dibuat oleh pejabat yang berwenang
berdasar surat ket/ba dari pejabat yang berwajib.
PNS yang kemudia ditemukan kembali & masih hidup, diangkat kembali sebagai PNS & gaji dibayar penuh terhitung sejak dianggap meninggal dunia dengan memperhitungkan hak kepegawaian yang telah diterima oleh keluarganya.
Pemberhentian Karena Hal-hal Lain
PNS yg menjalankan Cuti di Luar Tanggungan Negara & tdk melapor kembali.
PNS yg menjadi anggota Parpol tdk mengajukan izin & tdk ada pemberitahuan.
PNS yg mengikuti pencalonan sebagai Calon Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah.
T E W A S Meninggal dunia dalam & karena menjalankan
tugas kewajibannya.
Meninggal dunia dalam keadaan lain yg ada hubungannya dengan dinasnya, sehingga kematian disamakan meninggal dunia dalam & karena menjalankan tugas kewajibannya.
Meninggal dunia yg langsung diakibatkan oleh luka/cacat jasmani/cacat rohani yg didapat dalam & karena menjalankan tugas kewajbannya.
Meninggal dunia karena perbuatan anasir yang tidak btanggung jwb/pun sbg akibat tindakan terhadap anasir itu.
SISTEM INFORMASI KEPEGAWAIAN1. Sistem Pelaporan Mutasi Pegawai2. Sistem Penyampaian Data Kepegawaian
a. Tata naskah ( penyimpanan data kepegawaian dlm bentuk fisik )
b. Buku induk PNS ( penyimpanan dlm bentuk tulisan dicatat dlm buku induk kepegawaian )
c. Magnetic Tape ( penyimpanan dlm bentuk kode-kode komputer sbg media penyimpanan )
3. Sistem Penyajian Data KepegawaianInformasi kepegawaian disajikan dikelompokkan dlm bentuk Jumlah,komposisi,struktur pegawai negeri sipil menurut jenis kelamin, usia, agama, pendidikan, kepangkatan, jabatan, status kepegawaian, jenis kepegawaian, instansi tempat kerja, lokasi tempat kerja jumlah tanggungan, dan sebagainya menurut kebutuhan.
4. Tujuan dan manfaat sistem informasi kepegawaianUntuk mendukung kebijakan manajemen PNS terutama dlm mendukung kebijakan penetapan,pemindahan, gaji, tunjangan, kesejahteraan,pemberhentian,hak, kewajiban dan kedudukan hukum PNS.
thank you very much 0
4/1
9/2
3
112
Te
am
Bu
ildin
g A
gu
s Jatm
iko
Kupas-kupas buah manggis..
Puas ngak puas waktunya habis...
Kupas-kupas buah manggis..
Puas ngak puas waktunya habis...
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi WabarakatuhWassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Buah durian dari
kekasih....
Sekian
terima kasih
SAMPAI JUMPA
DI LAIN DIKLAT
04/19/23 114musik
MENYANYI• KALAU KAU SENANG HATI
TEPUK TANGAN 2 XKALAU KAU SENANG HATIKALAU KAU SENANG HATIKALAU KAU SENANG HATI
TEPUK TANGAN ( 1 )PETIK JARI (2 )TEPUK PAHA ( 3 )INJAK BUMI ( 4 )BILANG AMIN ( 5 )TEPUK LIMA ( 1,2,3,4,5 )