50
MANAJEMEN KESEHATAN JIWA PADA BENCANA YULIA DIREZKIA, M.Si, Psikolog RUMAH SAKIT JIWA ACEH PROGRAM MAGISTER KEBENCANAAN UNSYIAH

Manajemen Kesehatan Jiwa Pada Bencana

Embed Size (px)

DESCRIPTION

presentasi kuliah

Citation preview

MANAJEMEN KESEHATAN JIWA PADA BENCANA

YULIA DIREZKIA, M.Si, PsikologRUMAH SAKIT JIWA ACEH

PROGRAM MAGISTER KEBENCANAAN UNSYIAH

Peng

uran

gan

resi

ko b

enca

na (P

RB)

Investasi

Pencegahandan Mitigasi

Kesiapan

Pemulihan

TanggapDarurat

BENCANA

Siklus Manajemen Bencana

Pra Bencana Pasca BencanaTanggap Darurat

1. Pencegahan (prevention)2. Mitigasi (mitigation)3. Kesiapan (preparedness)4. Peringatan Dini (early warning)5. Tanggap Darurat (response)6. Bantuan Darurat (relief)7. Pemulihan (recovery)8. Rehablitasi (rehabilitation)9. Rekonstruksi (reconstruction)

response

recoveryMitigation

Prepadeness

Risiko = Hazard x Kerentanan/Kapasitas

Hazard

kerentanan

Kapasitas

Risiko

PROGRAM MAGISTER KEBENCANAAN UNSYIAH

Dampak Psikologis dari Situasi Sulit

PROGRAM MAGISTER KEBENCANAAN UNSYIAH

Pengaruh situasi sulit pada hidup manusia [1]

Batu kecil jembatan mampu menahan Batu membesar, jembatan mulai retak

Batu yang sangat besar, jembatan runtuh

PROGRAM MAGISTER KEBENCANAAN UNSYIAH

Dampak pada Individu

Kecopetan

Anak sakit

Jalanan macet

Individu mampu mengatasinya

PROGRAM MAGISTER KEBENCANAAN UNSYIAH

Ketika beban hidup sulit diatasi...

PROGRAM MAGISTER KEBENCANAAN UNSYIAH

Ketika beban tersebut melampaui kemampuan individu utk mengatasinya...

PROGRAM MAGISTER KEBENCANAAN UNSYIAH

PENANGANAN MASALAH KESEHATAN JIWA TAHAP SEBELUM

BENCANA

PROGRAM MAGISTER KEBENCANAAN UNSYIAH

Trauma 2 minggu 1 bulan 6 bulan

Reaksi stres akut

Berkabung

Depresi

Gangguan anxietas

Psikosis, Skizofrenia, Gangguan bipolar

Gangguan stres pasca trauma/PTSD

Gangguan penyesuaian

Eksaserbasi gangguan mental sebelumnya

Penyalahgunaan zat, gangguan makan, gangguan tidur

(Maramis A, 2005)

2 bulan

Masalah kesehatan jiwa yang dapat dijumpai pada masyarakat yang terkena bencana

PROGRAM MAGISTER KEBENCANAAN UNSYIAH

Kegiatan yang dapat dilakukan

• Penyusunan kebijakan, peraturan perundangan, pedoman dan standar tentang kesehatan jiwa

• Penyiapan SDM kesehatan jiwa (Pelatihan, Pembentukan tim penanggulangan bencana kesehatan jiwa

• Peningkatan ketangguhan masyarakat, misalnya dengan melakukan psikoedukasi masalah bencana dan dampaknya, masalah kesehatan jiwa yang muncul, dan upaya yang dapat dilakukan masyarakat.

PROGRAM MAGISTER KEBENCANAAN UNSYIAH

• Pendataan masalah kesehatan jiwa yang ada (pembuatan database)

• Koordinasi antar instansi• Simulasi/gladi siaga bagi petugas kesehatan

dan masyarakat

PROGRAM MAGISTER KEBENCANAAN UNSYIAH

INTERVENSI

PSYCHOLOGICAL FIRST AID

(PFA)

PROGRAM MAGISTER KEBENCANAAN UNSYIAH

Apakah PFA(Psychological First Aid) ?

• Perawatan dasar yang bersifat praktis dan non-intrusive, fokus pada mendengarkan namun tidak memaksa, mengenali dan memenuhi kebutuhan dasar, mendorong pendampingan tanpa paksaan dari orang-orang yang signifikan di sekitar penyintas, & melindungi dari dampak negatif lebih lanjut (Sphere, 2004).

PROGRAM MAGISTER KEBENCANAAN UNSYIAH

Tujuan PFA?

• Mengurangi dampak negatif dari pengalaman traumatis / peristiwa sulit

• Menguatkan fungsi adaptif jangka pendek & jangka panjang orang yang kita bantu

• Mempercepat proses pemulihan orang yang kita bantu

PROGRAM MAGISTER KEBENCANAAN UNSYIAH

Standar PFA ?

• Evidence – based• Praktis & dapat diterapkan dikehidupan sehari-

hari• Sesuai untuk tahapan perkembangan manusia• Adaptif & sesuai budaya

PROGRAM MAGISTER KEBENCANAAN UNSYIAH

Indikasi diperlukannya PFA ?

• Ketika orang yang dibantu:– Dekat secara fisik dengan lokasi terjadinya peristiwa

traumatis– Dekat secara emosional dengan

pengalaman/kejadian– Adanya pengalaman sekunder (mis: rutinitas

terganggu karena hancurnya tempat tinggal)

PROGRAM MAGISTER KEBENCANAAN UNSYIAH

Model SFA

Target Strategi

SAFETY SAFEGUARD: Melindungi dari bahaya

SUSTAIN: Memenuhi kebutuhan dasar

FUNCTION COMFORT: Menenangkan, stabilisasi

CONNECT: Menghubungkan dgn dukungan sosial

ACTION ADVISE: Melakukan edukasi

ACTIVATE: Memfasilitasi partisipasi

• TARGET: Keadaan/hasil yang diharapkan dari orang yang dibantu • STRATEGI: Hal yang dilakukan oleh pendamping

Safety

1. Bawalah orang yang kita bantu ke tempat yang aman dan jauhkan dari bahaya yang mengancam

2. Jauhkan dari situasi yang dapat menimbulkan trauma3. Lindungi orang yang kita bantu dari perilaku menyakiti diri, maupun

kekerasan yang dilakukan orang lain. 4. Jika kita tidak mengenal orang yang akan kita bantu, lakukan observasi

singkat terlebih dahulu tentang kondisinya dan kemudian perkenalkan diri serta peran anda kepada orang tersebut.

5. Jangan meninggalkannya seorang diri, dan jika anda harus melakukannya, berikanlah alasan kenapa dan mintalah salah seorang yang ada di sekitar anda untuk menjaga orang tersebut.

6. Berikan pertolongan/pengobatan fisik jika diperlukan

PROGRAM MAGISTER KEBENCANAAN UNSYIAH

Function• Beri kesempatan pada orang yang dibantu untuk berbicara dan dengarkan

dengan sepenuhnya. • Praktikkan keterampilan mendengar aktif dan komunikasi efektif saat

melakukan hal ini.• Terima perasaannya. Hindari memberikan penilaian terhadap reaksi

emosional yang diekspresikan. • Beri rasa nyaman bagi orang yang kita bantu. Sentuhan lembut pada tangan

atau pundak untuk menunjukkan kepeduliaan anda biasanya akan membantu menenangkan penyintas. Namun berhati-hatilah dalam melakukan hal ini, jangan melakukannya jika anda tidak mengetahui secara pasti nilai-nilai budaya masyarakat setempat

• Tidak memaksa untuk berbicara lebih lanjut ketika ia belum siap melakukannya

• “ Be there” • Tanyakan pada orang kita bantu, adakah pihak lain yang ingin diberitahu

sehubungan dengan peristiwa yang baru saja terjadi

PROGRAM MAGISTER KEBENCANAAN UNSYIAH

Action

• Meyakinkan orang yang kita bantu bahwa reaksi mereka adalah normal.

• Berikan informasi tentang reaksi stres yang normal. • Ajarkan keterampilan manajemen stres. • Sediakan informasi tentang pemberian/penerimaan

dukungan

PROGRAM MAGISTER KEBENCANAAN UNSYIAH

Action• Secepat mungkin bantulah orang yang tersebut untuk

kembali pada rutinitasnya (bekerja, sekolah, dll)• Bantulah untuk memetakan kebutuhannya dan

merencanakan aktivitas untuk memenuhi kebutuhan tersebut

• Lakukan follow-up dengan mengunjungi kembali dan memberikan bantuan jika orang yang kita bantu menemui kesulitan dalam melakukan rencananya.

• Rujuk orang yang kita bantu pada penyedia layanan pemulihan dan dukungan berdasarkan kebutuhan (layanan kesehatan, dukungan psikologis lanjutan)

PROGRAM MAGISTER KEBENCANAAN UNSYIAH

Keterampilan dalam PFA

Keterampilan Intervensi Krisis:• Komunikasi suportif (Verbal – Nonverbal)• Deteksi dini Merujuk• Mengelola diri dalam situasi sulit

PROGRAM MAGISTER KEBENCANAAN UNSYIAH

PENANGANAN MASALAH KESEHATAN JIWA TAHAP PASCA BENCANA

PROGRAM MAGISTER KEBENCANAAN UNSYIAH

Deskripsi SEBELUM BENCANA: Prevalensi 12 bulan

SETELAH BENCANA: Prevalensi 12 bulan (diproyeksikan)

Macam bantuan yang disarankan

Gangguan berat (misalnya psikosis, depresi berat, gangguan anxietas yang menimbulkan hendaya berat dsb.)

2-3% 3-4% Menyediakan pelayanan kesehatan mental melalui pelayanan kesehatan umum dan pelayanan kesehatan mental masyarakat

Gangguan mental ringan atau sedang (misalnya depresi atau anxietas yang ringan dan sedang, termasuk PTSD)

10% 20% (setelah beberapa tahun menurun jadi 15% karena pemulihan alamiah tanpa intervensi)

1) Menyediakan pelayanan kesehatan mental melalui pelayanan kesehatan umum dan pelayanan kesehatan mental masyarakat. 2) Menyediakan intervensi sosial dan dukungan psikologik dasar di masyarakat

Distres psikologik sedang atau berat yang tidak memenuhi kriteria untuk gangguan, yang membaik dengan berlalunya waktu atau distres ringan yang berlangsung terus

Tidak ada perkiraan

30-50% (setelah beberapa tahun akan berkurang, tidak diketahui seberapa jauh, melalui pemulihan alamiah tanpa intervensi)

Menyediakan intervensi sosial dan dukungan psikologik dasar di masyarakat

Distres psikologik ringan yang membaik dengan berlalunya waktu

Tidak ada perkiraan

20-40% (akan meningkat dalam beberapa tahun karena

orang dengan masalah yang berat membaik)

Tidak diperlukan bantuan spesifik

Sumber, WHO World mental health survey 2000

Kegiatan Yang Dapat Dilakukan• Asesmen masalah kesehatan jiwa. Catatan penting: (1) Reaksi

individu pasca bencana – reaksi normal pada situasi yg tidak normal. (2)Perhatikan kelompok rentan. (3) Orang yang membutuhkan perhatian dan tindakan lebih lanjut

• Macam layanan yang bisa dilakukan (harus disesuaikan dengan situasi dan kondisi): (1) Psychological First Aid, (2) Pendampingan atau penjangkaun, (3) Penanganan lanjutan: konseling, psikoterapi, atau psikofarmakologi, (4) Rujukan.

PROGRAM MAGISTER KEBENCANAAN UNSYIAH

KOORDINASI DALAM PENANGGULANGAN MASALAH

KESEHATAN JIWA AKIBAT BENCANA

PROGRAM MAGISTER KEBENCANAAN UNSYIAH

Koordinasi • upaya menyatu padukan berbagai sumber

daya dan kegiatan organisasi • menjadi suatu kegiatan yang sinergis,• agar dapat melakukan penanggulangan

bencana secara menyeluruh dan terpadu• sehingga dapat tercapai sasaran yang

direncanakan secara harmonis, efektif dan efisien.

PROGRAM MAGISTER KEBENCANAAN UNSYIAH

Ruang lingkup koordinasi:• Koordinasi kebijakan lintas sektoral pada tahap

sebelum dan sesudah terjadi bencana• Koordinasi teknis operasional pada saat terjadi

bencana• Koordinasi bantuan dan kerjasama teknis dengan

Luar Negeri dan Badan-badan Internasional• Koordinasi peran serta masyarakat, swasta dan

organisasi non pemerintah

PROGRAM MAGISTER KEBENCANAAN UNSYIAH

Komponen sistem koordinasi: Lembaga dan media informasi dan komunikasi untuk

berkoordinasi Unit atau pihak yang dikoordinasikan Pertemuan reguler Tugas pokok dan tanggung jawab yang jelas Informasi dan laporan Kerjasama pelayanan dan sarana Aturan ( code of conduct ) organisasi yang jelas

PROGRAM MAGISTER KEBENCANAAN UNSYIAH

Pengorganisasian Penanggulangan Masalah Kesehatan Jiwa di Tingkat Daerah

Keterangan :Bidokkes : Bidang Kedokteran Kesehatan (POLRI)Denkesyah : Datasemen Kesehatan Wilayah (TNI)ORNOP : Organisasi Non Pemerintah

RSU Kab/Kota/ RSJ

Tim PMKJ Pusat/ Puskesmas di wilayah lain

Koordinator PMKJ Dinkes

Prov/Kab/Kota LKB

BPBD Prov/Kab/Ko

ta

Puskesmas di Lokasi bencana

Lokasi Bencana

Satgas PBP Kecamatan

Bidokkes Denkesyah

ORNOP/LSM

KORBAN MASAL SEBANYAK-BANYAKNYA KORBAN SELAMAT

Masalah:•Jumlah korban•Keadaan korban•Keadaan Geografis•Fasilitas yg tersedia•SDM di lokasi

Masalah:•Organisasi•Fasilitas •Komunikasi•Dokumentasi/data•Tata kerja

Hasil yang diharapkan:Angka morbiditas dan Mortalitas rendah

Faktor-faktor yang mempengaruhi upaya penyelamatan korban

PROGRAM MAGISTER KEBENCANAAN UNSYIAH

MENKES

SEKJEN DITJEN BUK

DIT.BIN. KESWAPPKK

DINKES PROVINSI

DINKES KAB/KOTA

Koordinasi Lintas Program Penanggulangan Masalah Kesehatan Jiwa Akibat

Bencana

Saat kondisi bencana Saat kondisi bencana

PROGRAM MAGISTER KEBENCANAAN UNSYIAH

Koordinasi lintas program dalam penanggulangan bencana

dilakukan oleh unit-unit lintas program terkait

Pusat Penangulangan Krisis KesehatanBerfungsi sebagai :• Koordinator utama dalam penanggulangan krisis kesehatan akibat

bencana. PPKK mengkoordinasikan semua bentuk upaya penanggulangan krisis kesehatan akibat bencana yang dilakukan oleh unit-unit di kementerian kesehatan.

• Pintu informasi dan data penangulangan krisis kesehatan akibat bencana, dimana semua unit terkait memberikan informasi dan data upaya penangulangan bencana yang dilakukan

PROGRAM MAGISTER KEBENCANAAN UNSYIAH

Direktorat Bina Kesehatan Jiwa,koordinasi dengan PPK Kesehatan

Pra Bencana: • Penyusunan Kebijakan dan pedoman• Peningkatan Kapasitas petugas• Gladi/simulasiSaat Bencana/masa tanggap darurat:• Tim kesehatan jiwa menjadi bagian dalam Tim Reaksi Cepat (TRC) atau

Rapid Health Assesment (RHA)• Tim kesehatan jiwa menjadi bagian dalam Tim Bantuan Kesehatan• Pendanaan TRC/RHA berasal dari dana DIPA PPK Kesehatan • Bantuan logistik• Sistem Pelaporan/informasi (Direktorat Bina Kesehatan Jiwa berkoordinasi

dengan PPK Kesehatan dalam hal pelaporan dan informasi masalah kesehatan jiwa)

Pasca Bencana • Rehabilitasi kesehatan jiwa

Dinas Kesehatan Provinsi Pra Bencana: • Penyusunan Kebijakan dan pedoman• Peningkatan Kapasitas petugas• Gladi/simulasiSaat Bencana/masa tanggap darurat:• Tim kesehatan jiwa menjadi bagian dalam Tim Reaksi Cepat (TRC) atau

Rapid Health Assesment (RHA)• Tim kesehatan jiwa menjadi bagian dalam Tim Bantuan Kesehatan• Bantuan logistik• Sistem Pelaporan/informasi (Dinkes Provinsi melaporkan ke PPK Kesehatan

dan Dit. Bina Kesehatan Jiwa dalam hal pelaporan dan informasi masalah kesehatan jiwa)

Pasca Bencana • Rehabilitasi kesehatan jiwa

PROGRAM MAGISTER KEBENCANAAN UNSYIAH

Dinas Kesehatan Kabupaten/KotaPra Bencana: • Peningkatan Kapasitas petugas• Gladi/simulasiSaat Bencana/masa tanggap darurat:• Tim kesehatan jiwa menjadi bagian dalam Tim Reaksi Cepat (TRC) atau

Rapid Health Assesment (RHA)• Tim kesehatan jiwa menjadi bagian dalam Tim Bantuan Kesehatan• Bantuan logistik• Sistem Pelaporan/informasi (Dinkes Kabupaten/Kota melaporkan ke Dinkes

Provinsi, PPKK dan Dit. Bina Kesehatan Jiwa dalam hal pelaporan dan informasi masalah kesehatan jiwa)

Pasca Bencana • Rehabilitasi kesehatan jiwa

PROGRAM MAGISTER KEBENCANAAN UNSYIAH

PENGELOLAAN DATA DAN INFORMASI MASALAH KESEHATAN JIWA AKIBAT BENCANA

PROGRAM MAGISTER KEBENCANAAN UNSYIAH

Penanggulangan krisis kesehatan akibat bencana perlu di dukung oleh informasi cepat, tepat dan akurat

Perlu pengembangan Sistem Informasi Penanggulangan Masalah Kesehatan Jiwa (SIPMKJ)

Perlu diintegrasikan dengan Sistem Informasi Penangulangan Krisis Kesehatan Akibat Bencana yang sudah ada

PROGRAM MAGISTER KEBENCANAAN UNSYIAH

Informasi dikumpulkan dalam bentuk profil terdiri dari: • Gambaran umum wilayah:

– letak geografis, – aksesibilitas wilayah – gambaran wilayah rawan bencana, geomedic mapping, – data demografi, – informasi bencana yang pernah terjadi– informasi jumlah penduduk yang mengalami/berpotensi

mengalami gangguan kejiwaan apabila terjadi bencana• Upaya pencegahan, mitigasi dan kesiapsiagaan, yang pernah

dilakukan;• Upaya tanggap darurat dan pemulihan, yang pernah dilakukan• Gambaran pengelolaan data dan informasi.

Informasi Masalah Kesehatan Jiwa Pra-Bencana

Pusat Penanggulangan Krisis Kesehatan

Direktorat Bina Kesehatan Jiwa

Alur penyampaian informasi pra-bencana

PROGRAM MAGISTER KEBENCANAAN UNSYIAH

Keterangan: Arus Penyampaian I nformasi Arus Konfi rmasi

Eselon II Terkait

MenteriKesehatan

PPK

DinkesKab/Kota

DinkesProvinsi

Puskesmas/Masyarakat Lokasi

Bencana

Eselon I

BNPB

BPBD Prov

BPBD Kab/ Kota

Direktur Keswa

ALUR PENYAMPAIAN INFORMASI PENILAIAN KEBUTUHAN CEPAT

Menteri Kesehatan

Direktur Keswa

DinkesKab/Kota

DinkesProvinsi

Puskesmas/Masyarakat Lokasi

Bencana

Eselon II Terkait

RSUSetempat

Eselon I

BNPB

BPBD Prov

BPBD Kab/ Kota

PPK

Pusat penanggulangan Krisis Kesehatan

Direktorat Bina Kesehatan Jiwa

Alur Mekanisme Penyampaian Informasi pada saat bencana

:

Tanggal/Bulan/Tahun (TBT) :Jenis Bencana (JB) :Lokasi Bencana (LOK) :Waktu Kejadian Bencana (PKL) :Jumlah Penduduk Berisiko Masalah Kesehatan Jiwa :Jumlah Korban :

a. Meninggal :b. Hilang :c. Luka berat :d. Luka Ringan :e. Jumlah Kasus

FORM KHUSUS TENTANG KESEHATAN JIWA

Kasus baru Kasus relaps Total

I. Reaksi Stress Akut :II. Gangguan Cemas

Menyeluruh :III. Gangguan Depresi :IV. PTSD :V. Psikotik :I. Lain – lain :

f. Pasien Gangguan Jiwa yang dirawat inap di :a.Rumah Sakit Umum :b.Rumah Sakit Jiwa :

g. Pengungsi :h. Jumlah Poskes :

PROGRAM MAGISTER KEBENCANAAN UNSYIAH