8
SANITASI PERALATAN LABORATORIUM Kelompok 4 1. Ni Wayan Dian Noviani P07134013013. 2. Ni Luh Gede Mulan Tirtayanti P07134013018. 3. Ni Kadek Lina Winati P07134013040. 4. Putu atna Muliartini P0713401304!. 5. " Gu#ti $yu Tari Diva Pradnya De%i P07134013047. Kementerian Kesehatan Republik Inonesia Politeknik Kesehatan !enpasar "urusan Analis Kesehatan Tahun A#aran $%&'($%&4 PEMBA)ASAN &*& !e+inisi Sanitasi Laboratorium

manajemen lab

Embed Size (px)

DESCRIPTION

sanitasi peralatan laboratorium

Citation preview

SANITASI PERALATAN LABORATORIUM

Kelompok 4

1. Ni Wayan Dian Noviani P07134013013.2. Ni Luh Gede Mulan TirtayantiP07134013018.3. Ni Kadek Lina WinatiP07134013040.4. Putu Ratna MuliartiniP07134013046.5. I Gusti Ayu Tari Diva Pradnya DewiP07134013047.

Kementerian Kesehatan Republik IndonesiaPoliteknik Kesehatan DenpasarJurusan Analis KesehatanTahun Ajaran 2013-2014PEMBAHASAN1.1 Definisi Sanitasi LaboratoriumSanitasi laboratorium adalah suatu usaha kegiatan yang dilakukan untuk menjaga kebersihan dan kesehatan di dalam laboratorium, agar suatu laboratorium layak digunakan untuk kegiatan pemeriksaan, penelitian atau kegiatan lainnya sehingga tidak mempengaruhi aktifitas tenaga kerja maupun hasil penelitian yang dilakukan di dalamnya. 1.2 Cara Pembersihan Peralatan LaboratoriumKebersihan peralatan laboratorium, baik yang berupa peralatan gelas atau non gelas seperti bejana polyethylene, polypropylene dan teflon, merupakan bagian yang sangat mendasar dalam kegiatan laboratorium dan merupakan elemen penting dalam program jaminan mutu.Perhatian kepada kebersihan barang-barang tersebut harus ditingkatkan dan harus proporsional dengan tingkat kepentingan pengujian, akurasi pengukuran yang diperlukan dan menurunnya konsentrasi analit yang akan ditentukan.Setiap laboratorium harus menetapkan prosedur yang memadai untuk membersihkan peralatan gelas dan non gelas yang digunakan dalam berbagai macam pengujian. Apabila metodologi pengujian tertentu mensyaratkan prosedur membersihkan secara spesifik, maka prosedur tersebut harus diikuti.Proses membersihkan harus dilakukan segera setelah peralatan digunakan. Membuang bahan berbahaya dan pembersihan bahan korosif sebelum peralatan tersebut dibersihkan. Peralatan cuci manual atau otomatis harus menggunakan deterjen yang sesuai dengan kegunaannya.Residu organik memerlukan perlakuan dengan larutan pembersih asam kromat. Peralatan harus dikeringkan dan disimpan dalam kondisi yang tidak memungkinkan terjadinya kontaminasi oleh debu atau bahan lain.1.2.1 Cara Merawat MikroskopMikroskop merupakan peralatan biologi atau yang perlu dirawat dengan baik. Pemeliharaan alat laboratorium sangat diperlukan dalam rangka kesinambungan kegiatan laboratorium, termasuk dalam hal ini pemeliharaan mikroskop. Beberapa ketentuan dalam hal pemeliharaan mikroskop adalah sebagai berkut :a. Mikroskop harus disimpan di tempat sejuk, kering, bebas debu dan bebas dari uap asam dan basa.Tempat penyesuaian yang sesuai ialah kotak mikroskop yang dilengkapi dengan silica gel, yang bersifat higroskopis, sehingga lingkungan sekitar mikroskop tidak lembab. Selain itu dapat pula diletakkan dalam lemari yang diberi lampu untuk mencegah tumbuhnya jamur, atau seperti gambar ini .b. Bagian mikroskop non optik, terbuat dari logam atau plastik, dapat dibersihkan dengan menggunakan kain fanel. Untuk membersihkan debu yang terselip di bagian mikroskop tersebut dapat digunakan kuas kecil atau kuas lensa kamera.c. Lensa-lensa mikroskop (okuler, objektif, dan kondensor) dibersihkan dengan menggunakan tisue lensa yang diberi alkohol 70%. Jangan sekali-kali membersihkan lensa menggunakan sapu tangan atau lap kain.d. Sisa minyak imersi pada lens objektif dapat dibersihkan dengan xilol (xylene). Pada penggunaan xilol haruslah hati-hati, jangan sampai cairan xilol menempel pada bagian mikroskop non optik, karena akan merusak cat atau merusak bahan plastik, dan juga jangan menggunakan larutan ini kebagian lensa yang lain kecuali produsennya menyatakan bahwa tindakan tersebut aman.e. Sebelum menyimpan mikroskop, bersihkan selalu mikroskop tersebut, terutama hapus semua minyak imersi di permukaan lensa, sehingga partikel yang halus tidak menempel dan menggumpal serta mengering. Minyak dan partikel halus pada lensa dapat mengaburkannya dan menyebabkan goresan. Hal ini menurunkan kemampuan lensa. Preparat yang tertinggal di atas meja mikroskop merupakan pertanda jelas suatukelalaian/kecerobohan.f. Sebelum menyimpan mikroskop, meja mikroskop diatur lagi dan lensa objektif dijauhkan dari meja preparat dengan memutar alat penggeraknya ke posisi semula, kondensor diturunkan kembali, lampu dikecilkan intensitasnya lalu dimatikan (kalau mikroskop listrik).g. Dengan mematuhi petunjuk penggunaan dan pemeliharaan mikroskop, diharapkan mikroskop dapat bertahan lebih lama untuk dipergunakan pada semua kegiatan laboratorium yang lainnya.

1.2.2 Cara Membersihkan TimbanganKebersihan timbangan harus dicek setiap kali selesai digunakan, bagian dan menimbang harus dibersihkan dengan menggunakan sikat, kain halus atau kertas (tissue) dan membersihkan timbangan secara keseluruhan timbangan harus 392 dimatikan, kemudian piringan (pan) timbangan dapat diangkat dan seluruh timbangan dapat dibersihkan dengan menggunakan pembersih seperti deterjen yang lunak, campurkan air dan etanol/alkohol. Sesudah dibersihkan timbangan dihidupkan dan setelah dipanaskan, cek kembali dengan menggunakan anak timbangan.1.2.3 Cara Membersihkan dan Merawat Penangas Air (Water Bath) ThermostatPerawatan secara reguler oleh Jasa Layanan pelanggan tidak diperlukan. Pembersihan yang dibutuhkan pada perawatan (seperti membersihkan sudu-sudu / baling-baling roda yang berputar) dilakukan oleh Operator laboratorium sesuai dengan petunjuk pabrik.1.2.4 Media pemanas dan AlatMedia pemanas (misal air) harus dapat diganti dalam kasus bila terlihat adanya kontaminasi ( seperti partikel-partikel, kontaminasi dari reagen). Permukaan alat harus dibersihkan dengan menggunakan pembersih (sabun/ deterjen yang biasa digunakan). Kontaminasi lebih kuat ( adanya deposit kapur), dapat dihilangkan dengan pembersih yang khusus/cocok (misal asam asetat encer).1.2.5 Cara Membersihkan Alat-alat Gelasa. Gelas UkurMembersihkan noda-noda yang lengket pada gelas, pengaduk dibalut kapas sekaligus dibasahi larutan asam lalui digosokkan ke gelas setelah bersih lalu dibilas air.b. Tabung Reaksi Mengantisipasi air kapur dan kerak yang melekat pada tabung, pengaduk kaca dibalut kapas dibasahi larutan asam lalu dikorokkan ke tabung, setelah bersih baru dibilas air.c. Gelas KimiaPenanggulangan sisa sisa bahan kimia dan bekas pembakaran yang melekat pada gelas, pengaduk kaca dibalut kapas dibasahi larutan asam lalu digosokkan ke bagian gelas yang mengerak.Digunakan juga sabun sebagai surfaktan untuk menurunkan tegangan permukaan, sehingga noda yang tersisa di dalam alat alat gelas hilang, setelah itu d bersihkan menggunakan air kran lalu di bilas dengan air aquades, sehingga alat alat gelas tersebut dapat di gunakan untuk melakukan praktek d laboratorium.Bahan gelas banyak dipakai dalam laboratorium kimia dan biologi. Ada beberapa keunggulan maupun kelemahan peralatan yang terbuat dari bahan baku gelas, yaitu Keunggulannya :1.Bahan baku gelas tahan terhadap reaksi kimia.2.Bahan baku gelas tahan terhadap perubahan temperatur yang mendadak.3.Bahan baku gelas memiliki koefisien muai yang kecil.4.Bahan baku gelas memiliki daya tembus cahaya yang besar.Kelemahannya :1.Bahan baku gelas mudah pecah terhadap tekanan mekanik.2.Bahan baku gelas mudah tumbuh jamur sehingga mengganggu daya tembus cahaya.3.Bahan baku gelas mudah tergores.Untuk perawatan terhadap peralatan yang terbuat dari gelas bukanlah perkara yang sulit akan tetapi menuntut ketekunan laboran. Dengan memperhatikan keunggulan dan kelemahan dari bahan baku gelas, maka untuk perawatan peralatan berbahan baku gelas harus memperhatikan :1.Ruang penyimpanan peralatan harus bertemperatur antara 270 C 370 C dan diberi tambahan lampu 25 watt.2.Ruang penyimpanan diberi bahan silicon sebagai zat higroskopis.3.Pada waktu memanaskan tabung reaksi hendaknya ditempatkan di atas kawat kasa. Boleh menggunakan pemanasan secara langsung asalkan bahan gelas terbuat dari pyrex.4.Gelas yang akan direbus hendaknya tidak dimasukkan langsung ke dalam air yang sedang mendidih melainkan gelas direndam dengan air bersih dan dingin kemudian tambahkan detergent, larutan kalium dichromat 10 gr, asam belerang 25 ml dan aquadest 75 ml. Penggunaan detergent dapat menghilangkan lemak dan tidak membawa efek perubahan fisik. Kadang-kadang memerlukan waktu perendaman sampai beberapa jam, kemudian dibilas dengan air bersih. Keringkan dengan udara panas lalu simpan di tempat yang kering.5.Debu, keringat, minyak dari telapak tangan mudah menempel pada peralatan berbahan baku gelas. Oleh karena itu setelah digunakan luangkan waktu sejenak untuk membersihkan permukaan peralatan dengan kain lembut atau dengan kertas tissue khusus. Gunakan alcohol, acetone, kapas, sikat halus dan pompa angina untuk membersihkan lensa jangan sampai merusak lapisan lensa. Saat ini terdapat cairan pembersih khusus kaca/lensa yang dapat diperoleh di optic untuk membersihkan kaca/lensa dengan lebih sempurna. Hindarkan membersihkan kaca/lensa dalam keadaan kering apalagi dengan menggunakan kain yang berserat kasar karena hal itu dapat menimbulkan goresan pada kaca/lensa.6.Letakkan peralatan berbahan baku gelas di tempat ketika tidak digunakan. Meletakkan peralatan tidak di tempatnya beresiko merusak kondisi alat karena mungkin saja peralatan tersebut tertindih atau tertekan yang mengakibatkan terjadinya perubahan fisik permanen.1.2.6 Perawatan peralatan yang terbuat dari bahan baku karet/plastik.Peralatan berbahan baku karet bersifat elastis dan tidak tahan terhadap panas karena dapat menggangu elastisitas karet.Sarung tangan dari karet mudah sekali meleleh atau lengket apabila disimpan terlalu lama. Untuk menghindari kerusakan pada peralatan berbahan baku karet/plastik, hendaknya peralatan dibersihkan dari berbagai kotoran dengan menggunakan detergent kemudian dikeringkan (sangat baik jika menggunakan hembusan udara panas). Setelah itu ditaburi talk (bedak) pada seluruh permukaan karet dan disimpan dengan menggunakan tablet formalin

PENUTUPKesimpulanDari penjelasan yang telah dijelaskan di atas tadi maka kami dapat menyimpulkan bahwa sanitasi peralatan laboratorium adalah suatu usaha kegiatan yang dilakukan untuk menjaga kebersihan dan kesehatan di dalam laboratorium. Dan disebutkan juga beberapa cara untuk membersihkan alat-alat laboratorium. Di dalam paper ini kami juga memaparkan tentang tata cara pembedaan cara merawat antara bahan-bahan yang berbeda misalkan pembedaan cara merawat antara peralatan laboratorium yang terbuat dari bahan gelas dandari bahan plastik

DAFTAR PUSTAKAAgus.2012.AlatLaboratorium.http://agusetia28.blogspot.com/2012/05/alatlaboratorium.html(diakses pada tanggal 14 September 2013).Rahayu, Suparni Setyowati,.2009.Membersihkan peralatan laboratorium http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-industri/utilitas pabrik/membersihkan-peralatan-laboratorium/(diakses pada tanggal 14 September 2013).Admin in Blog.2013.Alat gelas Laboratorium. http://alatgelaslaboratorium.co/merawat-dan-membersihkan-alat-gelas-laboratorium/(diakses pada tanggal 14 September 2013).Nely.2013.Cara mencuci alat-alat gelas.nelyei255.blogspot.com(diakses pada tanggal 14 September 2013)