59
Manajemen Keuangan I Kuliah VI Manajemen Modal Kerja: 1.Likuiditas, Struktur Utang, & Nilai Perusahaan 2.Pengelolaan Kas & Efek (surat- surat berharga) MAK-1, Hj. Salmah Said@2013_UIN

Manajemen modal kerja 1

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Manajemen modal kerja 1

Manajemen Keuangan I

Kuliah VIManajemen Modal Kerja:

1.Likuiditas, Struktur Utang, & Nilai Perusahaan

2.Pengelolaan Kas & Efek (surat-surat berharga)

MAK-1, Hj. Salmah Said@2013_UIN Alauddin Mks

Page 2: Manajemen modal kerja 1

Manajemen Modal Kerja

Pengertian modal kerja suatu perusahaan: Modal kerja bersih (net working capital)

→selisih antara aktiva lancar (current assets) dan hutang/kewajiban lancar (current liabilities)

Modal kerja bruto (gross working capital) keseluruhan nilai aktiva lancar (current assets).

MAK-1, Hj. Salmah Said@2013_UIN Alauddin Mks

Page 3: Manajemen modal kerja 1

Manajemen Modal Kerja Modal kerja dibutuhkan untuk membiayai

operasional perusahaan jangka pendek, termasuk memenuhi hutang/kewajiban jangka pendek perusahaan

Jika keuntungan perusahaan menurun → perusahaan akan hadapi masalah likuiditas karena kesulitan membayar kewajiban jangka pendek & jangka panjang kepada investor, bank, supplier BB & kreditor lainnya.

MAK-1, Hj. Salmah Said@2013_UIN Alauddin Mks

Page 4: Manajemen modal kerja 1

Manajemen Modal Kerja Manajemen modal kerja sangat diperlukan

& untuk itu perlu diketahui faktor-faktor yang mempengaruhinya, antara lain:investasi perusahaan pada aktiva lancarproporsi hutang jangka pendek tingkat investasi pada tiap jenis aktiva

lancarsumber dana yg spesifik & komposisi

hutang lancar yang harus dipertahankan.

MAK-1, Hj. Salmah Said@2013_UIN Alauddin Mks

Page 5: Manajemen modal kerja 1

Manajemen Modal Kerja Sumber modal kerja berasal dari aktiva

lancar (current assets) karena komponen ini termasuk dalam komponen aktiva yang ‘liquid’, artinya aktiva lancar adalah aktiva yang dengan cepat dapat dikonversi menjadi uang tunai (minimal dalam waktu satu tahun).

MAK-1, Hj. Salmah Said@2013_UIN Alauddin Mks

Page 6: Manajemen modal kerja 1

Manajemen Modal Kerja Dengan alasan itu pula maka apabila

perusahaan kekurangan aktiva lancarnya, perusahaan dikatakan menghadapi masalah likuiditas (investments).

Tetapi hal ini tidak pula berarti bahwa surplus aktiva lancar menandakan hal yang positif, justru menjadi pertanyaan besar bagi manajemen.

MAK-1, Hj. Salmah Said@2013_UIN Alauddin Mks

Page 7: Manajemen modal kerja 1

Manajemen Modal Kerja Besarnya aktiva lancar juga menandakan

bahwa manajemen tidak mampu memanfaatkan asset yang dimilikinya secara efisien & efektif.

Komponen aktiva lancar yang perlu mendapat perhatian serius adalah persediaan (inventory), piutang lancar (accounts receivable) & uang kas dan investasi jangka pendek (cash and short-term investment)

MAK-1, Hj. Salmah Said@2013_UIN Alauddin Mks

Page 8: Manajemen modal kerja 1

Manajemen Modal Kerja Untuk perusahaan industri (manufacturer),

persediaan termasuk persediaan bahan baku/ mentah, persediaan barang dalam proses dan persediaan barang jadi yang belum dijual.

Sedangkan untuk perusahaan distributor dan ritel (wholesaler and retailer), yang termasuk dalam komponen persediaan adalah persediaan barang di gudang dan yang ada di rak-rak pajangan.

MAK-1, Hj. Salmah Said@2013_UIN Alauddin Mks

Page 9: Manajemen modal kerja 1

Manajemen Modal Kerja Umumnya, setiap perusahaan memiliki

komponen kas & investasi jangka pendek → ketersediaannya membantu operasional perusahaan.

Investasi jangka pendek (deposito, kas di bank) sangat membantu ketersediaan uang tunai cepat jika perusahaan butuh.

Selain itu, juga berikan nilai tambah bagi perusahaan → pendapatan bunga (deposito & tabungan/kas di bank).

MAK-1, Hj. Salmah Said@2013_UIN Alauddin Mks

Page 10: Manajemen modal kerja 1

Manajemen Modal Kerja

Siklus operasional perusahaan jangka pendek (minimal satu tahun) terdiri atas tiga kegiatan pokok: pengadaan bahan, proses produksi dan distribusi (penjualan).

Demikian pula pendapatan dari kegiatan operasional perusahaan mengalami siklus ini, tetapi seringkali aliran kas masuk (pendapatan) tidak sejalan dengan aliran kas keluar (biaya).

MAK-1, Hj. Salmah Said@2013_UIN Alauddin Mks

Page 11: Manajemen modal kerja 1

Manajemen Modal Kerja Perusahaan keluarkan biaya untuk

membeli bahan baku jauh sebelum proses produksi dimulai terlebih lagi kegiatan distribusi dilakukan.

Hal ini berarti bahwa aliran kas keluar (cash outflow) telah dilakukan tetapi aliran kas masuk (cash inflow) belum masuk ke perusahaan karena barang yang diproduksi belum dijual → peran penting manajemen modal kerja.

MAK-1, Hj. Salmah Said@2013_UIN Alauddin Mks

Page 12: Manajemen modal kerja 1

Manajemen Modal Kerja Kebutuhan modal kerja semakin besar

apabila periode antara saat pengeluaran kas (cash outflow) dengan penerimaan kembali kas (cash inflow) semakin lama, tergantung dari cara penjualan barang tersebut, tunai atau kredit.

MAK-1, Hj. Salmah Said@2013_UIN Alauddin Mks

Page 13: Manajemen modal kerja 1

Manajemen Modal Kerja Apabila penjualan terjadi secara tunai

maka siklusnya adalah: pembayaran di muka bahan baku penerimaan bahan baku bahan baku disimpan proses produksi barang disimpan dalam gudang dijual secara tunai kas diterima kembali.

MAK-1, Hj. Salmah Said@2013_UIN Alauddin Mks

Page 14: Manajemen modal kerja 1

Manajemen Modal Kerja Apabila penjualan dilakukan secara kredit

maka siklusnya adalah pembayaran di muka bahan baku penerimaan bahan baku bahan baku disimpan proses produksi barang disimpan dalam gudang dijual secara kredit kas diterima kembali dalam bentuk piutang kemudian dikonversi menjadi kas/uang tunai.

MAK-1, Hj. Salmah Said@2013_UIN Alauddin Mks

Page 15: Manajemen modal kerja 1

Manajemen Modal Kerja Jadi, manajemen modal kerja dipengaruhi

oleh beberapa faktor seperti:jenis barang yang diproduksijangka waktu siklus operasitingkat penjualan, semakin tinggi tingkat

penjualan maka investasi pada persediaan juga semakin besar

kebijakan persediaankebijakan penjualan (terutama waktu untuk

penjualan kredit)efisiensi manajemen aktiva lancar.

MAK-1, Hj. Salmah Said@2013_UIN Alauddin Mks

Page 16: Manajemen modal kerja 1

Manajemen Modal Kerja Umumnya, aktiva lancar digunakan untuk

membayar kewajiban perusahaan berjangka pendek (minimal satu tahun), seperti hutang dagang (pembayaran kepada para supplier), hutang gaji karyawan, hutang bank jangka pendek, biaya dibayar dimuka, dan lain-lain.

Hutang jangka panjang lebih fleksibel daripada hutang jangka pendek, tetapi juga membutuhkan biaya yang lebih besar, terutama biaya bunga.

MAK-1, Hj. Salmah Said@2013_UIN Alauddin Mks

Page 17: Manajemen modal kerja 1

Manajemen Modal Kerja

Terkait dengan keputusan investasi, aktiva lancar terbagi dua yaitu aktiva lancar permanen dan aktiva lancar berfluktuasi berdasarkan musiman atau siklus permintaan.

Misalnya, ketika musim hujan, permintaan terhadap jas hujan meningkat tetapi akan menurun ketika musim kemarau tiba.

MAK-1, Hj. Salmah Said@2013_UIN Alauddin Mks

Page 18: Manajemen modal kerja 1

Manajemen Modal Kerja Sedangkan untuk aktiva lancar permanen,

perusahaan harus menyediakan modal minimum yang selalu harus ada setiap tahun. Untuk itu perusahaan perlu menetapkan besarnya investasi yang dibutuhkan untuk aktiva lancar permanen & yang berfluktuasi.

Terdapat tiga metode pemenuhan kebutuhan investasi dalam aktiva lancar (permanen & berfluktuasi) serta aktiva tetap: matching approach, aggressive approach dan conservative approach.

MAK-1, Hj. Salmah Said@2013_UIN Alauddin Mks

Page 19: Manajemen modal kerja 1

MAK-1, Hj. Salmah Said@2013_UIN Alauddin Mks

Rp

waktu

Aktiva lancar permanen

Aktiva tetap

Total Aktiva

Aktiva lancar berfluktuasi K

EB

UT

UH

AN

DA

NA

Page 20: Manajemen modal kerja 1

Manajemen Modal Kerja Matching approach, maka sumber dana

investasi untuk aktiva lancar berfluktuasi diperoleh dari hutsang jangka pendek, sedangkan sumber investasi aktiva lancar permanen dan aktiva tetap (fixed assets) berasal dari hutang jangka panjang dan modal sendiri.

MAK-1, Hj. Salmah Said@2013_UIN Alauddin Mks

Page 21: Manajemen modal kerja 1

MAK-1, Hj. Salmah Said@2013_UIN Alauddin Mks

Rp

waktu

Aktiva lancar permanen

Aktiva tetap

Total Aktiva

Aktiva lancar berfluktuasi

Matching A

pproachUtang jangka pendek

Utang jangka panjang

Page 22: Manajemen modal kerja 1

Manajemen Modal Kerja Ide metode ini adalah menghindarkan

perusahaan dari risiko likuiditas ketika hutang jangka pendek jatuh tempo dan perusahaan tidak dapat membayar kembali.

Dalam kondisi demikian maka perusahaan dapat dinyatakan mengalami kebangkrutan (pailit).

MAK-1, Hj. Salmah Said@2013_UIN Alauddin Mks

Page 23: Manajemen modal kerja 1

Manajemen Modal Kerja Conservative approach: perusahaan

membiayai investasi pada aktiva lancar permanen serta sebagian aktiva lancar berfluktuasi dari hutang jangka panjang dan modal sendiri.

Proporsi penggunaan hutang jangka pendek untuk membiayai aktiva lancar berfluktuasi jadi lebih kecil dengan metode ini dibanding dengan matching approach.

MAK-1, Hj. Salmah Said@2013_UIN Alauddin Mks

Page 24: Manajemen modal kerja 1

MAK-1, Hj. Salmah Said@2013_UIN Alauddin Mks

Rp

waktu

Aktiva lancar permanen

Aktiva tetap

Total Aktiva

Aktiva lancar berfluktuasi

Conservative A

pproachUtang jangka pendek

Utang jangka panjang

Page 25: Manajemen modal kerja 1

Manajemen Modal Kerja Tujuan penetapan ini adalah memperkecil

resiko yang akan timbul meski dengan demikian keuntungan untuk pemegang saham semakin kecil karena biaya hutang jangk panjang lebih besar daripada biaya hutang jangka pendek.

Hal ini disebabkan karena proporsi hutang jangk panjang untuk membiayai modal kerja jadi lebih besar maka sebagai konsekuensinya biayanya pun (biaya bunga yang harus dibayar setiap bulannya) akan meningkat.

MAK-1, Hj. Salmah Said@2013_UIN Alauddin Mks

Page 26: Manajemen modal kerja 1

Manajemen Modal Kerja Metode ketiga adalah aggressive approach

dimana perusahaan membiayai aktiva lancar berfluktuasi dan sebagian aktiva lancar permanen dengan hutang jangka pendek, sedangkan sebagian aktiva permanen dan aktiva tetap dibiayai dengan hutang jangka panjang.

Dengan demikian, perusahaan akan menanggung biaya hutang jangka pendek lebih besar dan hal ini cukup beresiko karena dapat mengantarkan perusahaan pada masalah likuiditas yang serius.

MAK-1, Hj. Salmah Said@2013_UIN Alauddin Mks

Page 27: Manajemen modal kerja 1

MAK-1, Hj. Salmah Said@2013_UIN Alauddin Mks

Rp

waktu

Aktiva lancar permanen

Aktiva tetap

Total Aktiva

Aktiva lancar berfluktuasi

Aggressive A

pproach

Utang jangka pendek

Utang jangka panjang

Page 28: Manajemen modal kerja 1

Manajemen Modal Kerja Seorang manajer keuangan harus

mengetahui adanya trade-off antara profitabilitas dan risiko yang muncul dalam setiap keputusan investasi, dalam hal ini modal kerja → akan pengaruhi tujuan akhir perusahaan (maksimalisasi kesejahteraan shareholders).

Manajer keuangan harus pertimbangkan berbagai faktor yang mempengaruhi penentuan modal kerja di satu sisi VS pemenuhan tujuan akhir perusahaan.

MAK-1, Hj. Salmah Said@2013_UIN Alauddin Mks

Page 29: Manajemen modal kerja 1

Manajemen Modal Kerja Dalam menentukan kebutuhan modal

kerja, dapat digunakan: metode keterikatan dana dan metode perputaran.

Metode keterikatan dana adalah salah satu metode penentuan kebutuhan kerja dengan melihat besarnya jumlah dana yang diperlukan untuk membuat produk dalam satu siklus produksi dimana dana tersebut ‘terikat’ dengan waktu pemenuhan kebutuhan komponen produksi tersebut

MAK-1, Hj. Salmah Said@2013_UIN Alauddin Mks

Page 30: Manajemen modal kerja 1

Metode Keterikatan Dana Contoh kasus: Nori hendak mendirikan

sebuah perusahaan roti. Setiap hari diperlukan uang tunai utk beli BB, bayar TK, & pengeluaran tunai lainnya = Rp. 1 juta

Produksi roti dijual tunai & dapat terjual seluruhnya hari itu juga dengan pendapatan Rp 1,1 juta

Malamnya Nori belanja kembali dgn biaya Rp. 1 juta utk buat roti yang akan djual esok harinya

MAK-1, Hj. Salmah Said@2013_UIN Alauddin Mks

Page 31: Manajemen modal kerja 1

Metode Keterikatan Dana Sisanya Rp. 100 ribu dikonsumsi untuk

biaya hidup keluarga NoriJika hal ini berlangsung terus menerus,

maka kebutuhan modal kerja Nori adalah Rp. 1 juta.

Misalnya, sekarang penjualan dilakukan secara kredit 5 hari

Artinya penjualan tgl 1/4/11 pembayaran baru akan diterima tgl 6/4/11, penjualan tgl 2/4/11 pembayaran diterima tgl 7/4/11 dst

MAK-1, Hj. Salmah Said@2013_UIN Alauddin Mks

Page 32: Manajemen modal kerja 1

Metode Keterikatan Dana Nori harus mengeluarkan dana setiap hari

sebesar Rp. 1juta selama 1/4/11 – 6/4/11 akhir tgl 6/4/11 Nori baru menerima

pembayaran untuk penjualan tgl 1/4/11Dana ini dapat digunakan untuk produksi

tgl 7/4/11 . Hal ini berlangsung terus menerus

Maka, kebutuhan MK Nori = 6 x Rp. 1 juta = Rp. 6juta (5juta dalam kas/persediaan, 1 juta dalam bentuk piutang)

MAK-1, Hj. Salmah Said@2013_UIN Alauddin Mks

Page 33: Manajemen modal kerja 1

Metode Keterikatan Dana Contoh lebih kompleks: Anjay mau dirikan

perusahaan sepatu, setiap hari produksi 1.000 pasang sepatu. BB harus dibeli dengan bayar dimuka 5 hari sebelum barang diterima, harga Rp. 2.000/kg

Diperlukan 2 kg kulit untuk buat 1 pasang sepatu. BP Rp. 200.

Upah TK buat 1 pasang sepatu Rp. 2.000 Proses pembuatan sepatu = 2 hari

MAK-1, Hj. Salmah Said@2013_UIN Alauddin Mks

Page 34: Manajemen modal kerja 1

Metode Keterikatan Dana Sepatu disimpan lebih dulu di gudang

selama 1 minggu; lalu dijual dengan kredit 4 hari

Gaji staf Rp. 1,5 juta/bulan, biaya OHP = Rp. 2,75 juta/bulan; biaya pemasaran Rp. 1,4 juta/bulan

Jika 1 bulan = 25 hari kerja & kas minimal ditentukan Rp. 1 juta/bulan

Berapakah kebutuhan modal kerja Anjay?LIHAT COPY MATERI

MAK-1, Hj. Salmah Said@2013_UIN Alauddin Mks

Page 35: Manajemen modal kerja 1

Manajemen Modal Kerja Penentuan kebutuhan modal kerja dengan

menggunakan metode perputaran modal kerja dilakukan dengan memperhatikan perputaran komponen pembentuk modal kerja itu sendiri, seperti kas, piutang dan persediaan.

Masing-masing komponen modal kerja dihitung perputarannya, sebagai berikut:

LIHAT MATERI COPY-AN

MAK-1, Hj. Salmah Said@2013_UIN Alauddin Mks

Page 36: Manajemen modal kerja 1

Metode Perputaran Modal Kerja

MAK-1, Hj. Salmah Said@2013_UIN Alauddin Mks

Penjualana. Perputaran Kas =

Rata-rata kas

b. Perputaran Piutang =

Penjualan

Rata-rata piutang

c. Perputaran Persediaan =

Penjualan

Rata-rata Persediaan

Page 37: Manajemen modal kerja 1

Pengelolaan Kas dan Surat Berharga

MAK-1, Hj. Salmah Said@2013_UIN Alauddin Mks

Page 38: Manajemen modal kerja 1

Manajemen Kas dan Surat Berharga Kas dan surat berharga adalah aktiva

paling likuidKas = seluruh uang tunai yang ada

ditangan (cash on hand) dan dana yang tersimpan di bank (deposito, rekening koran)

Surat berharga adalah investasi jangka pendek yang bersifat temporal, yang dapat segera dijual jika perusahaan perlu uang tunai

MAK-1, Hj. Salmah Said@2013_UIN Alauddin Mks

Page 39: Manajemen modal kerja 1

Manajemen Kas dan Surat Berharga Pembahasan manajemen kas meliputi:

Penentuan aktiva likuid yang optimal

Penentuan metode paling efisien pengendalian pengumpulan dan penggunaan dana

Penentuan jenis investasi jangka pendek yang tepat bagi perusahaan

Menurut Keynes, 3 alasan pertahankan uang tunai dalam perusahaan:

Transaksi

Berjaga-jaga

Spekulasi MAK-1, Hj. Salmah Said@2013_UIN Alauddin Mks

Page 40: Manajemen modal kerja 1

Manajemen Kas dan Surat Berharga Menentukan kas yang optimal tergantung

pada trade –off antara bunga dan biaya transaksi

Jika perusahaan kelebihan dana, maka segera investasi di surat berharga

Jika tak ada biaya transaksi, & SSB dapat segera diubah menjadi kas, maka sebenarnya perusahaan tidak perlu kas.

MAK-1, Hj. Salmah Said@2013_UIN Alauddin Mks

Page 41: Manajemen modal kerja 1

Manajemen Kas dan Surat Berharga Dua model penentuan kas optimal:

Model persediaan (model Baumol)Model aliran kas random (model Miller-Orr)

Model BaumolIdenya berasal dari persediaan (EOQ =

economiic order quantity)Konsumsi kas dapat digambarkan sbb:Saat pertama kali diperoleh saldo kas = C, lalu

kas digunakan dengan tk. Penggunaan yang konstan, sampai akhirnya = 0

Saat titik 0, kas diisi kembali sampai titik C, dstMAK-1, Hj. Salmah Said@2013_UIN Alauddin Mks

Page 42: Manajemen modal kerja 1

Manajemen Kas dan Surat Berharga

MAK-1, Hj. Salmah Said@2013_UIN Alauddin Mks

C

waktu

C/2

0

Page 43: Manajemen modal kerja 1

Manajemen Kas dan Surat Berharga Untuk menghitung saldo kas optimal, perlu

diketahui biaya penyimpanan kas, lalu minimalkan biaya ini

Tujuan dari model Baumol : menghitung saldo kas yang optimal, yaitu saldo kas yang bisa minimalkan biaya transaksi

Total biaya transaksi itu:Biaya simpan → opportunity costBiaya transaksi →

MAK-1, Hj. Salmah Said@2013_UIN Alauddin Mks

Page 44: Manajemen modal kerja 1

Manajemen Kas dan Surat Berharga Biaya simpan → opportunity cost (biaya

yang muncul karena perusahaan pegang uang kas bukan SSB), yaitu pendapatan bunga yang tidak bisa diperoleh karena perusahaan pegang uang kas; yaitu tk.bunga investasi pada SSB x saldo kas rata-rata

Biaya transaksi → dihitung dari biaya yang harus dikeluarkan ketika manajer menjual SSB (biaya utk peroleh kas tersebut)

MAK-1, Hj. Salmah Said@2013_UIN Alauddin Mks

Page 45: Manajemen modal kerja 1

Manajemen Kas dan Surat Berharga Biaya total = biaya simpan + biaya

transaksi

TC = (C/2)i + (T/C)bTC = total costC = saldo kas optimal yang akan dicarii = tk. BungaT = total kebutuhan kas dalam 1 periodeb = biaya order kas

MAK-1, Hj. Salmah Said@2013_UIN Alauddin Mks

Page 46: Manajemen modal kerja 1

Manajemen Kas dan Surat Berharga Dengan cara diferensial akhirnya diperoleh

rumus C:

Misal kebutuhan kas selama sebulan Rp. 20 juta; perusahaan peroleh kas dengan jual SSB; biaya transaksi peroleh kas = Rp. 10ribu; tk.bunga 18%/thn (1,5%/bulan)

MAK-1, Hj. Salmah Said@2013_UIN Alauddin Mks

C = 2bT

i

Page 47: Manajemen modal kerja 1

Manajemen Kas dan Surat Berharga Maka saldo kas optimal:C = [(2 x 10.000 x 20.000.000/ 0,015)]1/2

C = Rp 5.163.978Dalam 1 bulan periode, perusahaan

lakukan order pengisian kas sebanyak Rp. 20 juta / Rp. 5,163 juta = 3,9 kali =4 kali

Jika kas menyentuh angka NOL, maka kas baru sebesar Rp. 5,163 juta akan segera datang

MAK-1, Hj. Salmah Said@2013_UIN Alauddin Mks

Page 48: Manajemen modal kerja 1

Manajemen Kas dan Surat Berharga TC = (5.163.978/2) x 0,015

+(20.000.000/5.163.978) x 10.000TC = 38.730 +38.730 = 77.460Biaya simpan = Rp. 38.730; biaya transaksi

= Rp. 38.730Rata-rata persediaan kas = Rp. 5.163.978/2

= Rp. 2.581.989Karena dilakukan 3,9x pesan/bulan; maka

ada 3,9 kali siklus kas/bulan

MAK-1, Hj. Salmah Said@2013_UIN Alauddin Mks

Page 49: Manajemen modal kerja 1

Manajemen Kas dan Surat Berharga Jika asumsi 1 bulan = 30 hari; maka 1

siklus = 30/3,9 = 7,7 hari Konsumsi kas/hari = Rp. 5.163.798/7,7 =

Rp. 670.646Keterbatasan model ini = pembayaran kas

jarang dapat diperkirakan sepenuhnya

MAK-1, Hj. Salmah Said@2013_UIN Alauddin Mks

Page 50: Manajemen modal kerja 1

Manajemen Kas dan Surat Berharga Model Miller – Orr

Jika ketidakpastian order kas makin besar, maka model Baumol tidak dapat digunakan lagi

Model Miller – Orr asumsikan saldo aliran kas harian bersifat acak, tidak konstan seperti pada model Baumol

Model Miller – Orr digambarkan sebagai berikut:

MAK-1, Hj. Salmah Said@2013_UIN Alauddin Mks

Page 51: Manajemen modal kerja 1

Manajemen Kas dan Surat Berharga

MAK-1, Hj. Salmah Said@2013_UIN Alauddin Mks

Saldo kas

h

waktu

z

Page 52: Manajemen modal kerja 1

Manajemen Kas dan Surat Berharga

Garis h = batas atas; garis z = batas tengah

Jika saldo kas harian berfluktuasi antara h dan z, maka tidak perlu bertindak apa-apa

Jika saldo kas menyentuh NOL, maka SSb senilai z DIJUAL (saldo kas bertambah dgn z)

Jika saldo kas menyentuh h, maka SSB senilai h – z harus DIBELI (saldo kas akan turun senilai h – z), agar kas kembali ke level z (tdk terlalu besar)

MAK-1, Hj. Salmah Said@2013_UIN Alauddin Mks

Page 53: Manajemen modal kerja 1

Manajemen Kas dan Surat Berharga

Perhitungan batas h & z dipengaruhi:Biaya transaksi pengalihan kas dari dan ke SSB

Biaya simpan (opprtunity cost yang hilang karena dana tertanam di kas = pendapatan bunga yg hilang karena dana tidak diinvestasikan ke SSB)

Fluktuasi saldo kas harian

MAK-1, Hj. Salmah Said@2013_UIN Alauddin Mks

Page 54: Manajemen modal kerja 1

Manajemen Kas dan Surat Berharga Nilai z dapat dihitung:

z = (3bσ2/4i)1/3

h = 3zC = 4z/3z = batas bawahh = batas atasb = biaya transaksi (tetap) beli/ jual SSBσ2 = varian aliran kas bersih hariani = tk.bunga harian pada SSBC =rata-rata saldo kas

MAK-1, Hj. Salmah Said@2013_UIN Alauddin Mks

Page 55: Manajemen modal kerja 1

Manajemen Kas dan Surat Berharga Contoh: varians aliran kas bersih harian =

Rp. 2.000; i = 10%/thn, b = Rp. 100.000. berapakah batas atas dan bawah? Tk.bunga harian (asumsi 1 thn = 365 hari) = 0,1/365 = 0,000274

Maka: σ2= (2.000)2 = 4.000.000Batas bawah (z) dan batas atas (h) =z = [3x100.000 x 4.000.000/(4x0,000274)]1/3

z = Rp. 103.071h = Rp. 103.071 x 3 = Rp. 309.213

MAK-1, Hj. Salmah Said@2013_UIN Alauddin Mks

Page 56: Manajemen modal kerja 1

Manajemen Kas dan Surat Berharga rata-rata saldo kas: C = (4 x Rp.103.071)/3 = Rp. 137.428Jumlah minimal bisa saja tidak sama

dengan NOL, tergantung dari perusahaanMisal tambahan minimum adalah L maka:z* = (3b σ2/4i) 1/3 + Lh* = 3z* - 2LC* = (4z* – L)/3

MAK-1, Hj. Salmah Said@2013_UIN Alauddin Mks

Page 57: Manajemen modal kerja 1

Manajemen Kas dan Surat Berharga Contoh: varians aliran kas bersih harian =

Rp. 2.000; i = 10%/thn, b = Rp. 100.000. berapakah batas atas dan bawah? Tk.bunga harian (asumsi 1 thn = 365 hari) = 0,1/365 = 0,000274. perusahaan menetapkan saldo minimal sebesar Rp. 150.000

Maka: σ2= (2.000)2 = 4.000.000Batas bawah (z) dan batas atas (h) =

MAK-1, Hj. Salmah Said@2013_UIN Alauddin Mks

Page 58: Manajemen modal kerja 1

Manajemen Kas dan Surat Berharga Batas bawah (z) dan batas atas (h) =z* = [3x100.000 x 4.000.000/(4x0,000274)]

1/3 +150.000z* = Rp. 103.071 + 150.000h* = ((Rp. 103.071 + 150.000) x 3) –

2(150.000) = Rp. 309.213 – 300.000 =….C* = (4 x (Rp.103.071 + 150.000) –

150.000)/3 = Rp. …..

MAK-1, Hj. Salmah Said@2013_UIN Alauddin Mks

Page 59: Manajemen modal kerja 1

Manajemen Kas dan Surat Berharga

Yang diberi warna merah adalah perubahannya

MAK-1, Hj. Salmah Said@2013_UIN Alauddin Mks