Upload
muhamad-chatam-al-farid
View
203
Download
19
Embed Size (px)
Citation preview
PRODUKTIVITAS TERNAK
GENETIK (BANGSA, RAS)
LINGKUNGAN
INTERAKSI
IKLIM, VEGETASI, TANAH
PENGELOLAAN/BUDI DAYA
PEMELIHARAAN TERNAK
DIKANDANG
DI TAMBAT
DILEPAS
PADANG RUMPUT/PASTURA
DI TAMBAT
DILEPAS
DIGEMBALAKAN
DIKANDANG DAN PADANG RUMPUT
PADANG RUMPUT DENGAN SUPLEMENTASI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA(HIJAUAN MAKANAN TERNAK)
MENANAM BUDIDAYA TANAMAN PAKAN
DAUN-DAUNAN, RAMBANAN
MENCARI RUMPUT, SEMAK, TANAMAN LIAR SAWAH, TEGALAN, LAPANGAN, HUTAN, TANAMAN PERKEBUNAN,
TANAMAN PANGAN, TANAMAN SAYURAN, BUAH-BUAHAN
HASIL SISA TANAMAN PERTANIAN TANAMAN PANGAN (JERAMI, PUCUK, LIMBAH)
PERKEBUNAN (DAUN-DAUNAN PEMANGKASAN, PANENAN, DLL)
HUTAN (DAUN-DAUNAN)
PASTURA Suatu hamparan tanah/lahan, lapangan,
Ditumbuhi tanaman pakan (rumput, legum, tanaman lain yang dapat dimakan ternak /hijauan makanan ternak/HMT)
Tanaman asli atau unggul yang ditanam (introduksi)
Tanaman tunggal atau campuran (menjalar, semak, atau pohon) tanaman pakan atau tanaman lain: pertanian, pekebunan, dll)
Tidak dibatasi atau dibatasi dengan pagar atau yang lain misal tanaman, parit, tebing dll (ternak tidak dapat keluar)
Digunakan untuk menggembalakan ternak khususnya ruminansia (non ruminansia kuda), atau dipotong kemudian diberikan di kandang (cut and carry)
Pastura dapat juga disebut sebagai PADANG PENGGEMBALAAN / PANGONAN / GRASSLAND
PADANG RUMPUT ALAM
(native permanent grassland)
PENGELOLAAN PASTURA
Keahlian dan keterampilan mengelola, mengatur, memanipulasi (manage) pastura sehingga ketersediaan hijauan untuk grazing (ternak digembalakan) atau diberikan di kandang (zero grazing)
Mengatur penggunakan hijauan yang ketersediaannya fluktuatif secara efisien dan effektif
Produksi ternak optimal (produk ternak daging, susu, wool, reproduksi, dll.)
Dengan memperhatikan hasil pastura per hektar (satuan luas): BK hijauan, komposisi botani, unit pakan, produksi ternak)
Mengatur jumlah dan komposisi ternak sehingga kesinambungan pastura terjamin
Memperhatikan kondisi lingkungan (vegetasi, udara, air, tanah dan tata ruang, dll)
PADANG PENGGEMBALAAN
PADANG PENGGEMBALAAN
PADANG PENGGEMBALAAN
PADANG PENGGEMBALAAN
PASTURA
ALAM PERMANENT ALAM yang DITINGKATKAN (improvement
grassland) BUATAN (budidaya) TEMPORER
PADANG RUMPUT TUNGGAL PADANG RUMPUT CAMPURAN
CAMPURAN RUMPUT - LEGUM TANAMAN PANGAN TANAMAN PERKEBUNAN TANAMAN BUAH-BUAHAN KONSERVASI .............dll.
PADANG RUMPUT BUATAN (temporer grassland)
Sesbania
Gliricidia
PASURA DIANTARA TANAMAN SAWIT
BUDIDAYA TANAMAN HIJAUAN MAKANAN TERNAK
TANAMAN
IKLIM TROPIK
LAHAN
TERNAKVEGETASI
AKTIVITAS MANUSIA
PENYEBARAN PADANG RUMPUT
Tanah (topografi tanah) dataran rendah/tinggi, pegunungan, perbukitan, lembah, ngarai, dll.
Iklim (intensitas sinar matahari/lama penyinaran/sudut datangnya sinar, suhu, total curah hujan tahunan dan distribusinya, kelembaban, mempengaruhi adaptasi, pertumbuhan dan produksi rumput, legum dan semak menguntungkan bagi suatu spesies tanaman dominasi tanaman dalam suatu daerah
Vegetasi padang rumput, hutan, savana dll.
Cara bertani/aktivitas manusia pergiliran tanaman, pembakaran, spesies tanaman, pemukiman, perdagangan, dll
TANAH - LAHAN
media tumbuh utama tanaman tempat tumbuh tanaman, menyediakan unsur hara tanaman air, udara, mineral, dll.
pengaruh iklim di daerah tropik terhadap perkembangan/perombakan tanah lebih nyata dibanding di daerah temperate tanah tropik lebih komplek
TANAH
PERANAN BAHAN ORGANIK TANAH
Humus tanah
Sumber nutrisi tanaman dan mikoorganisme tanah
Membantu mengurangi run-off permukaan
Menaikkan laju infiltrasi
meningkatkan WHC (water holding capacity)
Menaikkan kapasitas pertukaran kation
Meningkatkan struktur tanah
Humus tanah Jumlah humus balan (imbangan) antara laju
pembentukan dan dekomposisi Sumber N, sebagian fosfat, sulfate dan
mikronutrien pertumbuhan tanaman Jumlah sisa tanaman yang paling penting
dekomposisi membentuk humus Temperatur memepercepat dekomposisi Hutan 5-7% humus (bagus) Savana 1-3%, pada tanah dengan humus tinggi
dapat mencapai(15-20%) laju dekomposisi turun, tanah yang diolah maka kandungan humus berkurang sampai mencapai keseimbangan
Padang rumput (grass land) : vegetasi yang komposisi tanamannya didominasi oleh rumput
Padang rumput : dataran yang terbuka, tertutup dengan rumput yang rapat, rumput tinggi, semak, penutup tanah, berassosiasi dengan tanaman/herba lain (natve, indigenous atau semi natural, atau ada campur tangan manusia)
Padang rumput alam : areal pertumbuhan tanaman yang dibatasi oleh keadaan tanah dan iklim Curah hujan kurang untuk suatu hutan (steppe, prairie,
pampa, savana) Tempat yang tinggi (tundra) Angin kencang (padang rumput di pantai) Tanah dengan kadar garam Tanah yang kadang atau tergenang
Penentuan sulit padang rumput alam atau ada campur tangan manusia (improvement grass land) atau jelas dengan padang rumput buatan manusia (artificial grass land)
CURAH HUJAN
Menurut intensitasnya curah hujan di daerah tropik dibedakan
CURAH HUJAN TINGGI (2.500-6.000mm/th)5 LU dan LS, bahkan >10.000mm
selatan > utara,
tropik > temperate
distribusi hujan mempengaruhi pola pertumbuhan tanaman
CURAH HUJAN SEDANG (1000 2000mm/th)2 musim hujan dengan 1 musim kemarau (pendek)
Separuh musim hujan dengan separuh sisanya musim kemarau
CURAH HUJAN (750 1250mm/th) RENDAH
Musim hujan yang pendek dengan musim kemarau yang panjang dengan curah hujan yang rendah
CURAH HUJAN
Rata-rata dan distribusi dari INTENSITAS dan HARI
HUJAN mempengaruhi
Jumlah cadangan air (air yang terdapat dalam tanah) water holding capacity (WHC) tergantung struktur dan tekstur tanah serta kedalaman air tanah
Drainase (keluarnya air dari tanah) tergantung dengan jumlah curah hujan (intensitas dan distribusi) dan struktur tanah (pasir, lempung, liat berat dan ringan)
CURAH HUJAN
Curah hujan elemen iklim paling penting, karena suhu dan sinar matahari di daerah tropik kurang diperhitungkan (stabil)
Hujan merupakan sumber air utamapadang rumput
PENYIAPAN TANAH (land preparation)
untuk TANAMAN PAKAN
PEMBUKAAN LAHAN
Pembuatan jalan rintisan
Penebangan pohon/vegetasi lama Jalur pohon pelindung
Penyangga air, pelindung angin dan erosi
Pelindung ternak (peneduh) di padang penggembalaan, kandang
Jalur di tepi sungai/saluran pengairan
Penahan tanah dari erosi
Penebangan (felling) pohon
Pengambilan pokok (stumping)
Pengambilan akar
Penumpukan biomassa/pembersihan lahan terrasering, pagar dll
Pembakaran (diluar lahan produktif/subur, sisa/effek pembakaran pH dan abu/mineral) hilangnya BO, N, S
Penggunaan bahan kimia, api, mekanik?
Pengolahan tanah dipengaruhi oleh :
1. Jenis tanah : profil tanah, tekstur tanah,
kemiringan, bentuk topografi, struktur, dll
2. Tanaman/vegetasi yang ada sebelumnya : hutan,
semak, padang rumput alam, tanaman budidaya
3. Keadaan iklim : curah hujan berhubungan dengan
saat penanaman pertumbuhan gulma
4. Alat yang tersedia : Traktor, buldozer, Treedozer,
alat manual (cangkul, sabit, dll), penggunaan api?
5. SDM yang tersedia ?
6. Model pengolahan tanah
PENGOLAHAN TANAH
Model Pengolahan Tanah
Tanah secara keseluruhan diolah (rata, tanam pohon sedikit/dipinggir) intensif
Tanah sebagai media tumbuh tanaman sebagian yang diolah yang ditanami saja
Penyiapan media tanam tanpa olah tanah
Bagian yang akan ditanami yang diolah (disekitar lubang tanam, alur tanam)
Penggunaan herbisida (bahan kimia)
LAND PREPARATION
Penyiapan lahan bekas hutan, pengambilan pohon harus hati-2 pada tanah miring dapat menjadi penyebab erosi/banjir
Biaya yang paling mahal adalah mengambil pokok pohon. Tebangbersihkan pinggirkan bakar tumbuh lagi herbisida bahan peledak
Penyiapan lahan bekas padang rumput alam atau padang rumput, setelah dibakar, atau perlakuan lain (dibersihkan, dirobohkan dll) lebih ringan dibanding bekas hutan
Sebagian tanaman pohon/semak dimatikan secara bertahap: herbisida, dihilangkan kulit 10 cm melingkat (cincin), bahan kimia lain
PENGOLAHAN TANAH
Tujuan :
Menyiapkan tempat yang cocok/sesuai bagi tumbuhnya tanaman/biji
menjamin perakaran yang sempurna
Menghilangkan kompetisi oleh pertumbuhan tanaman lain/pengganggu (weed/gulma)
membersihkan lahan (sisa tanaman/kotoran) Membenamkan sisa tanaman/bahan organik
Mengatur/mengeluarkan kotoran (batu, kayu, dll.)
Memperbaiki sifat fisik tanah Memperbaiki aerasi
Kelembaban tanah
aktivitas
biologis
meningkat
SIFAT KIMIA TANAH/
KESUBURAN MENINGKAT
dekomposisi dan
mineralisasi meningkat
Tahap-tahap Pengolahan tanah (lahan yg siap):
Persiapan :
Pembuatan/perbaikan jalan/pematang/talud,
pembuatan/perbaikan terrasering, pembuatan/pengaturan
saluran drainase
Land clearing :
Vegetasi sebelumnya (bahan organik)
Kotoran, sampah, batu, pokok pohon, dll.
Land preparation :
Membalik tanah (bajak singkal/piringan, cangkul, dll)
Memecah/menghaluskan tanah (garu, cangkul)
Membersihkan tanah (tanaman/vegetasi)
Native plants (pohon hutan, perdu, semak, rumput, alang-
alang, dan tumbuhan pengganggu lainnya)
Kotoran, batu, sampah dll.
Meratakan tanah (garu)
LAHAN SIAP DITANAMI
I. STRUKTUR TANAH REMAH
II. SIRKULASI UDARA DALAM TANAH LANCAR
III. KOMPETITOR PERTUMBUHAN RENDAH
IV. MUDAH DITANAMI
V. KELEMBABAN TANAH CUKUP
VI. DRAINASE BAIK
VII. RATA (KALAU ADA AIR TIDAK TERGENANG)
PENGOLAHAN TANAH UNTUK
PENANAMAN TANAMAN PAKAN
1. Tanah yang sudah ada vegetasinya
Vegetasi dipertahankan (padang rumput alam kemudian di introduksikan tanaman pakan unggul)
Vegetasi dihilangkan sebagian
Vegetasi dihilangkan seluruhnya
2. Tanah yang belum ada vegetasinya (tanah
kosong/bero/belum ada tanaman)
3. Tanah bekas tanaman pangan
Padang rumput alam (permanen) dan temporer
Soal latihan (quis)
1. Jelaskan fungsi lahan dalam penanaman tanaman pakan.
2. Jelaskan apa yang disebut dengan humus tanah3. Sebutkan fungsi bahan organik dalam tanah (5 saja)4. Jelaskan tujuan pengolahan tanah5. Sebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi
pengolahan tanah (5 saja)6. Sebutkan ciri-ciri lahan yang siap ditanami (5 saja)
PENANAMAN
APA ITU MENANAM?
PERSIAPAN
MATERI PENANAMAN
PENANAMAN
MATERI PENANAMAN :
BIJI (rumput dan legum tanaman pakan)
SOBEKAN, RUMPUN,
STEK BATANG/AKAR
MATERI PENANAMAN LAINNYA
Kultur Jaringan Tanaman
PENANAMAN
Keuntungan penanaman
dengan biji :1. Perakaran lebih dalam
2. Tanaman lebih kuat terhadap
senggutan
3. Tanaman lebih tahan kekeringan
4. Umur lebih panjang
5. Lebih mudah, murah dan praktis
milimeter (mm)
Biji tanaman legum
Kultur jaringan adalah suatu metode untuk mengisolasi bagian dari
tanaman (sekelompok sel atau jaringan) ditumbuhkan dengan
kondisi aseptik, sehingga bagian tanaman tersebut dapat memperbanyak
diri tumbuh menjadi tanaman lengkap kembali (totti potensi)
PENANAMAN
Kerugian/hambatan/kendala penanaman
dengan biji
1.Waktu menanam sampai dengan panen
panjang
2.Waktu penanaman tertentu (musim/
ketersediaan air)
3.Tidak tersedianya material biji
4.Dormancy (perlakuan abrasi, bahan kimia,
penyimpanan, dll)
Dormansi adalah suatu keadaan dimana benih yang hidup, gagal untuk berkecambah dalam keadaan
lingkungan (kelembaban, suhu dan cahaya) yang sesuai untuk pertumbuhan
Dormansi bawaan (innate dormancy) atau dormansi primer adalah keadaan dimana benih saat terlepas/gugur dari tanaman induknya tidak mampu berkecambah, tetapi benih tersebut dapat berkecambah setelah jangka waktu tertentu (embryo rudimenter, dorman, tidur)
Dormansi induksi (induced dormancy) atau dormansi sekunder adalah keadaan dimana benih saat terlepas/gugur dari tanaman induknya akan secara mudah berkecambah dalam lingkunan yang sesuai, tetapi benih tersebut kehilangan kesiapannya untuk berkecambah karena sebab-sebab tertentu (faktor luar)Dormansi paksaan (enforced dormancy) keadaan dimana benih saat terlepas/gugur dari tanaman induknya tidak dapat berkecambah karena satu atau beberapa faktor lingkunan (cahaya, gas, O2, CO2)
MENGAPA PENANAMAN DILAKUKAN MENGGUNAKAN MATERIAL VEGETATIF?
Produksi biji tidak tersedia: (D. decumbens, C. nlemfuensis, P. hybrid)
Produksi biji sedikit: (C. dactylon cv Coastal, B. mutica, P. purpureum
dll.
Tidak tersedianya biji dipasaran/lokal: P maximum, B. decumbens, H. rufa, P.notatum, P.
phaseoloides, S. guianensis, M. sativa dll
PENANAMAN
PESEMAIAN TANAMAN
KEUNTUNGAN
KEKURANGAN
KEUNTUNGAN PESEMAIAN
Pertumbuhan cepat
Untung waktu
Lebih tahan terhadap lingkungan
Resiko kegagalan dapat dikurangi
Dapat dilakukan seleksi
Treatmen lebih mudah dilakukan (scarifikasi, inokulasi dll)
KEKURANGAN PESEMAIAN
Biaya lebih mahal
Perlu tempat khusus (pesemaian)
Stagnasi pertumbuhan
Saat menanam tertentu (air)
Perlu tenaga terlatih
Pembenihan Persiapan biji
Persiapan lahan
Pembuatan media penanaman
Penanaman
Pemeliharaan
Pemberantasan gulma, hama, dll.
Penanaman Pemindahan ke dalam polibag, dll diputar
Stemp (pucuk, sebagian akar dan daun dihilangkan) sebelum ditanam di pindahkan ke lahan, atau di putar
MODEL PENANAMAN
1. Tidak teratur (aris dan antar baris tidak teratur) Disebar (mudah dan murah)
Tanaman dengan sedikit pemeliharaan
Padang pangonan (tanaman menjalar)
Tanaman yang cepat tumbuh
Penanggulangan erosi/konservasi tanah
Cara penyebaran disebar merata dengan tangan/manual
disebar dengan alat penebar biji (pesawat, blower/hembus dll.)
MODEL PENANAMAN
2. Agak teratur
Drilling disebar mengikuti alur pengolahan tanah penanaman secara memanjang, mengikuti alur bajak
Disebar mengikuti alur penggaruan
Disebar dengan menggunakan alat pembuat alur tanam/penanaman , dengan jarak yang ditentukan 25-30cm
MODEL PENANAMAN
3. Teratur dalam larikan/barisan
Baris teratur antar tanaman tidak teratur
Baris dan antar tanaman teratur
pembuatan alur penanaman bersama penyiapan lahan
Keuntungan tanaman teratur pemeliharaan tanaman mudah,
pemanenan mudah (cut and carry, metode grazing)
jarak tanam dan jarak baris sama/tidak
PENANAMAN
Kebutuhan biji1. Luas lahan
2. Populasi tanaman persatuan luas (ha) plant
density jarak tanam jarak baris jumlah tanaman per lubang tanam
3. Berat biji (jumlah biji/kg, berat 100 biji)
4. Kemurnian (biji murni yang ditanam)
5. Model penanaman (tepi ditanami/tidak)
Persaingan tanaman/akar/daun :
sinar, air dan nutrien
PRODUKSI
Panjang atau lebar dibagai jarak dikurangi 1
Bagian tepi tidak ditanami
Bagian tepi ditanami
Panjang atau lebar dibagai jarak ditambah 1
PENANAMAN TERATUR DALAM BARISAN YANG TERTATA
PENANAMAN TIDAK TERATUR (DISEBAR)
kepadatan tanaman jumlah biji persatuan luas
TANAMAN CAMPURAN Spesies tanaman yang ditanam (tanaman utama dengan
tanaman pakan)
Campuran dengan tanaman keras (kelapa, cengkih, karet, kapok, dll) Mengontrol gulma
Menjaga kesuburan tanah (rhizobium)
Pakan diberikan ternak kotoran/manure kembali ke lahan
Kepadatan tanaman
Penundaan tanaman (tanaman pangan padi dengan 10-14 hari kemudian stylo)
Waktu panen tanaman utama kemudian tanaman pakan
Pemupukan
Alat penanaman :
bajak dan garu, cangkul, tugal, alat penebar biji, pesawat dll
alat pembuat alur penanaman
alat pembuat alur penanaman, penebar biji
alat penanam biji
PENANAMAN
Air dan udara (O2) dapat melalui kulit biji (permeabel)
Kulit biji yang impermeabel scarifikasi
Cukup udara biji yang ditanam terlalu dalam, pada tanah yang basah atau berat kekurangan oksigen
Suhu yang sesuai
Cukup air suhu dengan kadar air dapat mempengaruhi germinasi
VIABILITY :
Biji terdiri dari embryo dan
endosperm (cadangan makanan),
dilindungi oleh kulit biji atau
penutup biji
Biji kering
kelembaban + suhu tertentu
Menyerap air
Perubahan fisiologis + biokimia
Hormon Gibberellin (dihasilkan oleh
embryo) bagian aleuron (berpati)
mengelilingi embryo
pembebasan energi
Enzym hidrolitik memecah endosperm
(pati) menjadi karbohidrat terlarut dan
asam amino terlarut pertumbuhan
Supply O2, CO2 dan cahaya
PENANAMAN
Materi penanaman Generatip Vegetatip
Cara penanaman dengan biji Langsung Pesemaian
Model penanaman Tidak teratur Agak (semi) teratur Teratur (pola)
Kepadatan tanaman Jarak tanam Jarak baris
Macam penanaman -Tunggal -Campuran
Tanaman pakan Tanaman lain (perkebunan, hortikultura, pangan dll.)
BIJI
Kemurnian murni hidup
Dormansi primer Sekunder ( induced and enforced)
Kualitas biji Standar kualitas biji Pengukuran kualitas biji)
Tumbuh Air dan udara Embrio Hormon Ensim Multiplikasi sel (penamahan ukuran dan dan jumlah)
Standar biji harus mencantumkan
Daya kecambah minimum
Biji murni minimum
Biji keras maksimum
Benda lain/material inert maksimum
Biji gulma maksimum
Biji tanaman lain maksimum
KUALITAS BIJI
1. Biji murni kemurnian biji (purity) biji bebas :
Kontaminasi tanaman/biji lain
Kontaminasi genetik/varitas/cultivar berbeda
Kontaminasi biji rusak/sakit
Kontaminasi kotoran (tanah, kulit, ranting, dll)
2. Proporsi/persentase biji yang akan tumbuh menjadi tanaman yang sehat viability
KUALITAS BIJI
Faktor lain yang mempengaruhi kualitas biji:
Umur-daya simpan biji (seed longevity) adalah memelihara viability untuk waktu yang lama (biji disimpan) dapat tumbuh menjadi tanaman sehat
Kecepatan perkecambahan (kompetisi dgn gulma thd air, cahaya dan nutrien)
Kemampuan biji untuk hidup
Dormansi (mempertahan daya hidup/viability waktu tertentu)
Pemasakan pematahan dormansi tumbuh
Asal
Ukuran
Dorman : mempertahankan daya tumbuh/hidup dari suatu generasi tanaman dalam suatu periode tertentu
Waktu pemanenan yang tepat
Waktu penanaman yang tepat
Penyimpanan biji (di daerah tropik kadar air 8-10%, kantong plastik, oksigen, suhu, kelembaban relatif)
PLS (pure live seed) : persentase biji murni yang
tumbuh/hidup = V x P
Sebab-sebab dormansipermeabilitas kulit biji,kebutuhan suhucahaya dan adanya zat-zat penghambat
Zat-zat Penghambat : Larutan bernilai osmotik tinggi (NaCl) Bahan yang mengganggu metabolisme (sianida,
dinitrofenol, amide, fluoride, hydroxylamine) Herbisida 2-4-D Senyawa fenolik Caumarin Bahan-bahan dalam buah
Kegagalan germinasi
Kekeringan
Suhu yang rendah
Terlalu banyak sinar
Terlalu dalam penanaman (tidak dapat menembus)
Tanah bagian permukaan keras
Hama, penyakit
Kegagalan setelah germinasi (pertumbuhanberhenti/rendah)
pH yang tidak sesuai
Kesuburan rendah
Tidak cukup/tidak sesuai inokulasi
Drainase yang jelek
Kekeringan
Kompetisi dengan gulma dan tanaman lain
Serangga
Penyakit
Musim yang mematikan tanaman
Kematian Tanaman/biji setelah ditanam
Hilangnya/rusaknya biji secara fisik, predator, hama/serangga Viability rendah Gagal germinasi oleh lingkungan (suhu, air, tanah, keadaan udara) Kematian biji/bibit yang sudah tumbuh
Penyakit/hama Stres lingkungan Kompetisi dengan tanaman lain
Manajemen penanaman (penanaman terlalu dalam tidak sesuai dengan ukuran biji) P. maximum (2cm), stylo, lotononis (3cm), G. wightii (2,5cm), biji lebih kecil (sekitar 1,3cm) Dalamnya penanaman dipengaruhi oleh : spesies, struktur
tanah, dan kelembaban
Perlakuan biji (seed treatment)
Mematahkan dormansi Scrarifikasi (mengurangi ketebalan kulit ari secara fisik
(abrasi), kimia (asam/basa kuat), dll
Suhu (panas atau dingin)
Perendaman (air)
Penyimpanan (pemasakan embrio)
Meningkatkan pertumbuhan biji
Inokulasi biji dengan rhizobium
Perlindungan biji (lindane melindungi dari gangguan semut)
Inokulasi biji legum
Pilih legin yang sesuai dgn spesies legum yang ditanam Tidak ada insectisida (pestisida) Pupuk Ca dan P Tidak kena sinarmatahari langsung Biji inokulasi belum ditanam simpan dalam refrigerator (4C)
Menanam 50 kg biji legum yang diinokulasi 30-50 kg kapur giling (Ca) 2,5 kg gom arab (perekat) 0,5 kg inokulan tergantung dari jumlah rizobium/g atau tgt dari pabrik
pembuat ( 30g/8-12kg biji) 5 liter air (air +gom biji dibasahi dicampur dgn legin baru kapur) dibuat pellet
Biji glirisidia dari toko B tiap kg mengandung kotoran 60g, biji tanaman lain 70g, sisa tanaman 70g dan daya kecambah (germinasi) 80%, sedangkan biji dari toko A mengandung kotoran 20g, biji tanaman lain 10g, sisa tanaman 30g dan daya kecambah 96% .
Harga biji dari toko A per kg Rp 45.000,- sedangkan dari toko B Rp 32.500,-
Tiap kg biji dari toko A maupun B mengandung 30.000.
Berapa kg biji dibeli jika dari toko A dan berapa toko B untuk menanam lahan seluas 500 ha (panjang lahan 5 km) dengan bagian tepi lahan tidak ditanami, jarak tanam 1,0 m x 2,0 m dan berapa selisih harga per kg PLS antara toko A dan B. Biji dari toko A tiap lubang diisi 1 buah, sedangkan dari toko B diisi 2 buah
Variabel Toko A Toko B
Harga Rp 45.000 Rp. 32.500
Germinasi 96% 80%
Kemurnian (1000 (20+10+30))/1000 x 100% = 94%
(1000 (60+70+70))/1000 x 100% = 80%
PLS 96% x 94 % =90,24% 80 % x 80% = 64,00%
Harga per kg PLS 45.000 /90,24% = Rp 49.867 32.500/64,00% = Rp 50.781
Selisih harga Rp 50.781 Rp 49.867 = Rp 914,- (murah toko A)
Ukuran tanah 500 ha = 5.000.000 m2 dengan panjang 5.000 m maka
lebar 5.000.000/5.000 = 1.000 m
Jumlah lubang tanam ((5000/2,0)-1) x ((1000/1,0)-1) = 2499 x 999 =2496.501
atau
((5000/1,0)-1) x ((1000/2)-1) =4999 x 499 = 2494.501
Jumlah biji yang
ditanam 1 biji per lb
2496.501 x1/30.000x1kg =
83,2167/94%= 88,53 kg
2496.501 x2/30.000x1kg =
166,4334/80%= 208,04 kg
Toko A 2 biji per LT
Toko B 3 biji per LT
PASTURA CAMPURAN
SIFAT TANAMAN RUMPUT Dominasi pertumbuhan pastura yang ditanam
atau padang rumput
Pertumbuhan agresif,
Kuat dalam kompetisi mendapatkan nutrien
Tahan terhadap penggembalaan yang intensif
Tahan injakan dan senggutan ternak
Tahan pembakaran
Perakaran dangkal/dipermukaan
SIFAT TANAMAN LEGUM
Mempunyai perakaran dalam, masih hidup dimusim kemarau
Kandungan protein dan mineral (Ca) tinggi
Mampu melakukan fixasi N bebas (simbiosis dengan bakteri rhizobium)
Pompa unsur hara tanah
PASTURA CAMPURAN
PASTURA CAMPURAN
LEGUM dalam PASTURA RUMPUT
Meningkatkan jumlah protein yang tersedia
Memperpanjang periode grazing. Legum masih hijau pada musim kemarau rumput coklat mati
Menyediakan N untuk tanaman rumput. N yang difixasi tidak langsung ditransfer ke rumput, tetapi setelah nodul terlepas (100-200kg N/ha/tahun)
Biji legum 3 bagian dan 2 bagian rumput (campuran 12-15 dimana 7-9kg biji legum dan 4,5-6kg rumput)
KEUNTUNGAN PASTURA CAMPURAN
RUMPUT PERENIAL dalam PASTURA LEGUM
Meningkatkan produksi hijauan/biomassa
Menjamin stabilitas produksi (rumput cepat setelah hujan disenggut awal)
Untuk meningkatkan nilai energi (pakan), rendah protein tapi kuantitas tinggi (pengenyang)
Menghambat invasi weed, padat weed
Pastura Campuran Rumput - Legume Meningkatkan produksi hijauan (biomassa)
Menjamin stabilitas produksi hijauan (variasi pertumbuhan legum dengan rumput) pada musim kemarau/kering legum tetap hijau
Menaikkan nilai nutrien pastura (legum N tinggi sedangkan rumput bulky dalam menyediakan energi)
Menekan pertumbuhan gulma (kepadatan rumput menekan gulma: tidak ada bagian lahan yang tersedia bagi gulma, gulma annual tidak sempat berkembang, canopy dari legum: pertumbuhan gulma tertekan)
Legum fiksasi N (100-200kg/ha/th atau lebih), ketersediaan N pada tanah meningkat sehingga dapat digunakan tanaman rumput, pengambilan N langsung atau setelah nodul mengelupas
PENANAMAN TANAMAN PAKAN
Peningkatan produktivitas padang rumput/pastura
Menyebar biji pada tanaman yang sudah ada
Pengurangan dan kontrol semak/gulma sehingga meningkatkan pertumbuhan tanaman utama
Managemen padang rumput waktu istirahat (rotasi)
Grazing tertunda tanaman baru
Penanaman berupa strip planting fodder crop
PENANAMAN TANAMAN PAKAN
Up grading padang rumput/pastura alam
Native gras (alang-alang) tahan pembakaran (titik tumbuh dibawah tanah/rizoma, dibakar terkontrol akhir musim kemarau
Awal musim hujan ditanami legum (siratro, Stylosanthes guyanensis)
Managemen penggembalaan yang benar
Karakteristik spesies atau cultivar Kemudahan penanaman
Panjang pendeknya stadium vegetatip
Respon terhadap pemupukan
Persistensi/toleransi terhadap kekeringan, grazing/pemotongan, pembakaran, lahan yang tidak menguntungkan
Potensi hasil hijauan dan pertumbuhan kembalinya (regrowth)
Kebiasaan berbiji
Kemudahan penanganan/pengelolaan
PENANAMAN TANAMAN PAKAN
PEMELIHARAAN TANAMAN
PENYULAMAN KONTROL GULMA (penyiangan) PENDANGIRAN PEMBUMBUNAN (tanaman rumput rumpun) PENGAIRAN (irrigation) PENGENDALIAN HAMA DAN PENYAKIT (disease and
pest control) PEMOTONGAN PENDAHULUAN
Merangsang anakan pada tanaman rumput Merangsang percabangan pada legum
PEMUPUKAN
PEMELIHARAAN TANAMAN
PENYULAMAN Mengganti tanaman yang mati atau tidak tumbuh
Penggantian dilakukan dengan tanaman yang tumbuh lebih dari satu tanaman dalam satu lubang tanam
Tanaman persediaan sebagai pengganti
Ditanam dengan biji atau stek baru (pertumbuhan terbelakang/ ketinggalan/ stagnasi/ adapatasi) perlakuan khusus
PEMELIHARAAN TANAMAN
KONTROL GULMA (penyiangan)
Penyiapan tanah yang baik akan mengurangi pertumbuhan gulma dan mempercepat pertumbuhan tanaman utama
Penanaman yang benar dalam alur penanaman, peletakan pupuk yang tepat memberikan keuntungan tanaman muda
PEMELIHARAAN TANAMAN
KONTROL GULMA (penyiangan) Menghilangkan, mengurangi tanaman pengganggu
/liar/kompetitor , sebagian atau seluruhnya
Secara mekanis dengan dicabut, dicangkul, di landak, di cacah dengan rotary (traktor)
Secara kimia dengan menggunakan herbisida selektif (mematikan gulma tetapi tidak tanaman utama)
Secara biologis, mendangir dan memupuk tanaman utama sehingga pertumbuhannya lebih baik sehingga pertumbuhan gulma terhambat
Pada tanaman pakan penghasil biomassa pada tanaman muda/setelah ditanam
KONTROL GULMA
Problem utama adalah tumbuhnya semak liar Kontrol Biologi (insect) Secara mekanis Secara kimia : selektif memilih herbisida, dosis, cara
penggunaan (contoh herbisida :TCA trichloor acetic acid, 2,2-dichloropropionic acid, 2,4 D
Perlu adanya ahli weed dengan memperhatikan kondisi iklin dan kesuburan tanah
Perhatikan dengan seksama efek samping terhadap manusia dan lingkungan
PEMELIHARAAN TANAMAN
PENDANGIRAN
Menggemburkan permukaan tanah disekitar tanaman
sambil mengeliminasi/mengurangi persaingan dengan gulma
aerasi meningkat (sifat fisik tanah )
pertumbuhan tanaman meningkat
mengurangi penguapan air tanah
dilakukan pada padang rumput dengan spesies rumput tegak membentuk rumpun (bagian tanah yang terbuka padat/gulma,
dilakukan setelah pemotongan/cut and carry)
PEMELIHARAAN TANAMAN
PEMBUMBUNAN
Tanaman rumput tegak membentuk rumpun
Ditanam dalam barisan
Menaikkan menimbun tanah disekitar tanaman
Merangsang pembentukan tiller
Merangsang perkembangan perakaran
PEMELIHARAAN TANAMAN PEMUPUKAN TANAMAN PAKAN (PASTURA TROPIK)
Tanah tropik miskin P (leaching, pH rendah Ca rendah demikian pula P)
P faktor pembatas keberhasilan penanaman legum
Rumput lebih tahan terhadap pH tanah tropik yang bervariasi
Legum toleran pH rendah asal : tersedia P, imbangan Ca-Mg mendukung, kandungan Al tidak terlalu tinggi,
S dan Mo pada tanah tropik kadang defisien
P diberikan sebelum tanam/sebar biji legum
Mg untuk pembentukan nodul, S esensial untuk sintesis protein
PEMELIHARAAN TANAMAN PEMUPUKAN
Menambah unsur yang kurang
Mengganti unsur yang hilang diambil (cut and carry),
disenggut (dimakan ternak langsung),
menguap,
pencucian, terlarut,
terikat oleh tanah,
berubah menjadi senyawa lain yang tidak tersedia, dll
Menyeimbangkan unsur dalam tanah
Memfasilitasi ketersediaan unsur hara yang lain (pH rendah tambah Ca pH meningkat ketersediaan P meningkat)
PEMELIHARAAN TANAMAN
PEMUPUKAN
Unsur yang kurang defisiensi pembatas pertumbuhan/produksi
Ditentukan dengan sampling analisis tanah
Ditambah dengan percobaan pot, test tanaman sensitif, percobaan lapangan, analisis komposisi tanaman, penampilan/kenampakan daun
PEMUPUKAN TANAMAN PAKAN
Nutrisi (unsur hara tanaman) bahan organik (CHO): CO2 dan H2O lebih dari 90 %
Unsur lain (makro) : N, P, K, S, Ca, Mg
Mikro : Cu, Zn, Mn, Fe, Bo, Mo
Fungsi nutrien dalam tanaman
N : penyusun protein, NPN, asam amino, asam nukleat dll.
P : transfer energi, proses enzim
K : sistem enzim tanaman
PEMUPUKAN TANAMAN PAKAN
Mg : bagian dari molekul chlorofil
Ca : Kation utama dalam tanaman
Fe : sintesis chlorofil, merupakan komponen sitochrom
Cl : esensial bagi tanaman tapi Cl cukup banyak dalam atmosfir
Co : esensial untuk simbiosis legum, penyusun vit B12 ternak
Na : tanaman kadar garam tinggi (ketahanan)
Mo : fiksasi N oleh rizobium
Zn : penyusun hormon pertumbuhan (auxin)
Cu : untuk sintesis protein
Macam pupuk Pupuk buatan (pabrik) anorganik dan organik Kandungan unsur hara (Tunggal)
N (nitrogen) Urea (46% N) CO(NH2)2 ZA (Ammonium sulfat) = 40-42%
P (fosfor) SP (superfosfat), SP-36 36% P2O5, DSP 41% TSP 46%
K (kalium) KCl = 50% K2O ZK = K2SO4
Majemuk Gandasil, Rustica Yellow, Amofos, dll
Pupuk organik : pupuk kandang, kompos
SIKLUS UNSUR HARA TANAH DALAM PADANG RUMPUT
SIKLUS
FOSFOR
DALAM
TANAH
Respon Pemupukan
Unsur hara yang defisien/kurang merupakan faktor pembatas
Unsur hara : efek dan tersediaannya saling berinteraksi
Gejala defisiensi (single nutrient) di deteksi dengan analisis tanah dan tanaman (gejala pada tanaman)
Interaksi unsur hara : unsur hara yang satu dapat mempengaruhi ketersediaan unsur hara yang (sinergis atau antagonis)
Unsur hara A defisien dipenuhi produksi meningkat UH yang lain kurang (defisien), dst
Interaksi unsur hara
Level pupuk
P (kg/ha)Level pupuk K (kg/ha)
0 75 150 225 300
0 10,0 12,4 13,2 12,2 11,9
75 12,8 15,8 16,4 16,4 15,0
150 13,0 16,6 17,6 16,4 16,1
225 12,9 16,2 16,5 16,0 15,8
300 12,3 14,8 15,6 14,3 12,0
Dua macam unsur hara di pupukkan bersama-sama:
Respon yang diperoleh lebih tinggi dibanding kalau diaplikasikan sendiri-
sendiri (interaksi positif)
Respon yang diperoleh lebih rendah dibanding kalau diaplikasikan sendiri-
sendiri (interaksi negatif)
Respon pemupukan
Respon pemupukan level P=150 dan K =150 adalah yang paling efisien (interaksi tertinggi) interaksi positif tertinggi
Produksi BK lamtoro tanpa dipupuk 10,0 ton/ha
P=150 produksi 13,0 ton/ha
K=150 produksi 13,2 ton/ha
Diberikan bersama (P=150 dan K=150kg/ha) produksi =17,6ton/ha
(17.6-10) {(13,0-10,0)+(13,2-10,0)}
= 7,6 (3,0+3,2) positif 1,4ton/ha
Carilah sendiri interaksi negatif
89
10
11
12
13
14
0 75 150 225 300
PUPUK P (KG/HA)
PR
OD
UK
SI
(TO
N/H
A)
A
BC
DE
PRODUKSI BAHAN KERING LAMTORO
Defisien serius
Cukup
910
11
12
13
14
15
0 75 150 225 300
DOSIS PUPUK P (kg/ha)
PR
OD
UK
SI
(ton/h
a)
A
CB
E
D
Defisien serius
TercukupiTidak berpengaruh/jenuh
Toxic
LEVEL P PRODUKSI
0 10,0
75 12,8
150 13,0
225 12,9
300 12,3
2,8
0,2
-0,1
-0,6
SELISIH
PRODUKSI
Macam
Pupuk
Level N
(kg/ha)
BK (t/ha) PK
(%)
Recovery
N (%)
0 0 5,37 6,4 -
Urea 628 19,89 7,7 40,6
Am. Sulfat 632 20,46 8,6 55,3
Am. nitrat 617 21,11 8,1 46,4
Urea+CaCO3 584 20,34 7,3 41,8
Am nitrat +
CaCO3
632 20,91 7,9 44,4
Produksi rumput pangola dan recovery N yang diberikan
Macam Pupuk Level P
(kg/ha)
BK (t/ha)
3 tahun
BK (t/ha)
setelah 3 tahun
0 0 9,3 10,7
SP 240 12,1 11,8
SP+lime 240 14,8 13,4
Batu P 835 14,9 15,0
TSP 215 14,0 10,9
Basic slag 195 14,3 14,9
PENGARUH BENTUK PUPUK TERHADAP PRODUKSI (T/HA)
Spesies
rumput
BK
(t/ha)
N
(kg/ha)
P
(kg/ha
)
K
(kg/ha
)
Ca(kg/
ha)
B. ruziziensis 32.9 333 54 442 150
C.
nlemfuensis
27.8 380 64 460 148
P. pupureum 27.7 332 70 554 105
P. maximum 25.3 317 48 399 163
Hasil hijauan dan unsurhara yang diambil
setiap tahun dari berbagai spesies rumput
Respon pemupukan menurut (Daenen, 1994)
Respon pemupukan dari sebelum dipupuk (x1) menjadi setelah dipupuk (x2)
(kg BK/kgP) = (dosisx2) (dosis x1)
X2 X1
X1 dan X2 hasil pemupukan (kg/ha/tahun)
2800kg/75=37,3kgBK/kgP
PEMELIHARAAN TANAMAN
Faktor memepengaruhi PEMUPUKAN
Ekonomi (pendapatan yang diperoleh dari pemupukan yg diberikan)
Spesies yang ada dan komposisi botani
Nutrien tanah dan ketersediaannya
Jumlah (volume) nutrien yang diambil
Kehilangan nutrien dari tanah (keseimbangan kecepatan pelapukan/ mineralisasi/ dekomposisi dangan leaching
LATIHAN1. Mengapa rumput dan legum dalam padang penggembalaan
yang baik ditanam bersama-sama?2. Jelaskan apa yang disebut dengan respon pemupukan Ca dan
P yang positif!3. Jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi pemupukan
tanaman pakan!4. Sebutkan macam pupuk menurut kandungan unsur haranya
dan berilah contohnya!5. Jelaskan maksud dan tujuan pemupukan tanaman pakan!6. Sebut dan jelaskan 7 pemeliharaan tanaman pakan sesudah
ditanam!7. Jelaskan apa yang disebut dengan unsurhara mikro tanaman
dan berilah contohnya 3 buah!