14
Manajemen Perawatan Preventif Sarana dan Prasarana MANAJEMEN PERAWATAN PREVENTIF SARANA DAN PRASARANA I.PENDAHULUAN Sarana pendidikan adalah perlatan dan perlengkapan yang secara langsung dipergunakan dan menunjang proses pendidikan, khususnya proses belajar mengajar, seperti gedung, ruang kelas, meja, kursi serta alat- alat dan media pengajaran. Adapun yang dimaksud dengan prasarana pendidikan adalah fasilitas yang secara tidak langsung menunjang jalannya pendidikan atau pengajaran, seperti halamn, kebun, taman sekolah, jalan menuju sekolah, tetapi jika dimanfaatkan secara langsung untuk proses belajar mengajar, seperti taman sekolah untuk pengajaran biologi, halaman sekolah sebagai lapangan olahraga, komponen tersebut merupakan saran pendidikan. Manajemen sarana dan prasarana bertugas mengatur dan menjaga sarana dan prasarana pendidikan agar dapat memberikan kontribusi secara optimal dan berarti pada jalannya proses pendidikan. Kegiatan pengelolaan ini meliputi kegiatan perencanaan, pengadaan, pengawasan, penyimpanan inventaisasi, dan penghapusan serta penataan. Manajemen sarana dan prasarana yang baik diharapkan dapat menciptakan sekolah yang bersih,

Manajemen Perawatan Preventif Sarana Dan Prasarana

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Perawatan Preventif

Citation preview

Page 1: Manajemen Perawatan Preventif Sarana Dan Prasarana

Manajemen Perawatan Preventif Sarana dan Prasarana

MANAJEMEN PERAWATAN PREVENTIF SARANA DAN PRASARANA

I.PENDAHULUAN

Sarana pendidikan adalah perlatan dan perlengkapan yang secara langsung

dipergunakan dan menunjang proses pendidikan, khususnya proses belajar

mengajar, seperti gedung, ruang kelas, meja, kursi serta alat-alat dan media

pengajaran. Adapun yang dimaksud dengan prasarana pendidikan adalah

fasilitas yang secara tidak langsung menunjang jalannya pendidikan atau

pengajaran, seperti halamn, kebun, taman sekolah, jalan menuju sekolah, tetapi

jika dimanfaatkan secara langsung untuk proses belajar mengajar, seperti taman

sekolah untuk pengajaran biologi, halaman sekolah sebagai lapangan olahraga,

komponen tersebut merupakan saran pendidikan. Manajemen sarana dan

prasarana bertugas mengatur dan menjaga sarana dan prasarana pendidikan agar

dapat memberikan kontribusi secara optimal dan berarti pada jalannya proses

pendidikan. Kegiatan pengelolaan ini meliputi kegiatan perencanaan,

pengadaan, pengawasan, penyimpanan inventaisasi, dan penghapusan serta

penataan. Manajemen sarana dan prasarana yang baik diharapkan dapat

menciptakan sekolah yang bersih, rapi, indah seingga menciptakan kondisi yang

menyenangkan baik bagi guru maupun murid untuk berada di sekolah.

Disamping itu juga diharapkan tersedianya alat-alat atau fasilitas belajar yang

memadai secara kuantitatif, kualitatif dan relevan dengan kebutuhan serta dapat

dimanfaatkan secar optimal untuk kepentingan proses pendidikn dan pengajaran

baik oleh guru sebagai pengajar maupun murid-murid sebagai pelajar.

II.RUMUSAN MASALAH

1.Apa pengertian Manajemen Perawatan Preventif Sarana dan Prasana?

2.Bagaimana melaksanakan program perawatan preventif di Sekolah?

Page 2: Manajemen Perawatan Preventif Sarana Dan Prasarana

III.PEMBAHASAN

A.Pengertian Manajemen perawatan preventif sarana dan prasana

Secara etimologis prasarana berarti alat tidak langsung untuk mencapai tujuan

dalam pendidikan misalnya lokasi/tempat, bangunan sekolah, lapangan olah

raga, uang, dan sebagainya. Sedang sarana seperti alat langsung untuk mencapai

tujuan pendidikan misalnya ruang, buku, perpustakaan, laboratorium, dan

sebagainya. Sarana Pendidikan merupakan sarana penunjang bagi proses belajar

mengajar. Menurut rumusan Tim Penyusun Pedoman Pembakuan Media

Pendidikan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, maka yang dimaksud

dengan: “Sarana pendidikan adalah semua fasilitas yang diperlukan dalam

proses belajar mengajar baik yang bergerak maupun yang tidak bergerak agar

pencapaian tujuan pendidikan dapat berjalan dengan lancar, teratur, efektif dan

efisien.” Sedangkan menurut keputusan menteri P dan K No. 079/1975, sarana

pendidikan terdiri dari tiga kelompok besar yaitu:

a.Bangunan dan perabot sekolah

b.Alat pelajaran yang terdiri, pembukuan dan alat-alat peraga dan laboratorium

c.Media pendidikan yang dapat dikelompokkan menjadi audio visual yang

menggunakan alat penampil dan media yang tidak menggunakan alat penampil.

Menurut hemat penulis, sarana pendidikan adalah alat langsung untuk mencapai

tujuan pendidikan seperti ruang, buku, perpustakaan, laboratorium yang

merupakan sarana penunjang bagi proses belajar mengajar juga merupakan

fasilitas baik yang bergerak maupun yang tidak bergerak agar pencapaian tujuan

pendidikan dapat berjalan dengan lancar, teratur, efektif dan efisien. Sedangkan

prasarana berarti alat tidak langsung untuk mencapai tujuan dalam pendidikan

misalnya lokasi/tempat, bangunan sekolah, lapangan olah raga, uang. Jenis

peralatan dan perlengkapan yang disediakan di sekolah dan cara-cara

pengadministrasiannya mempunyai pengaruh besar terhadap program mengajar

Page 3: Manajemen Perawatan Preventif Sarana Dan Prasarana

belajar. persediaan yang kurang dan tidak memadahi akan menghambat proses

belajar dan mengajar. Demikian pula administrasinya yang jelek akan

mengurangi kegunaan alat-alat dan perlengkapan, sekalipun peralatan dan

perlengkapan pengajaran itu keadaannya istimewa. Titik berat dalam hal ini

adalah kepada belajar yang dikaitkan dengan masalah-masalah dan kebutuhan

serta kegunaan hasil belajar nanti di dalam kehidupannya. Karena penyediaan

sarana pendidikan di suatu sekolah haruslah disesuaikan dengan kebutuhan anak

didik serta kegunaan hasilnya di masa-masa mendatang. Perawatan adalah

tindakan yang dilakukan untuk menjaga agar peralatan dalam keadaan siap

pakai atau memperbaiki peralatan sampai kondisi dapat bekerja kembali.

Program perawatan preventif adalah tindakan perawatan yang dilakukan secara

periodik dan terencana untuk merawat fasilitas fisik sekolah, seperti gedung,

mebeler, dan peralatan sekolah lainnya dengan tujuan untuk meningkatkan

kinerja, memperpanjang usia pakai, menurunkan biaya perbaikan dan

menetapkan biaya efektif perawatan sarana dan prasarana sekolah.

B.Pelaksanaan program perawatan preventif di Sekolah

Kegiatan pertama yang di lakukan setelah proses inventaris dan pencatatan ke

dalam buku daftar inventaris. Waktu terjadi proses pengadaan alat khusus nya

bersangkutan dengan alat-alat yang langsung digunakan dalam proser belajar

mengajar, serentak pula di adakan empat penyimpanan berupa: ruangan, almari

tertutup, almari terbuka(rak) dan sekat-sekat nya. Hal yang sering di lupakan

adalah pengadaan tempat penyimpanan ini sehingga setelah barang-barang

datang baru kebingungan di mana akan di simpan. Oleh karena itu hal ini harus

menjadi perhatian agar alat-alat yang sudah di beli akan tetap terpelihara.

Pengaturan yang di lakukun sebelum alat-alat di gunakan di sebut peraturan

awal meliputi:

Page 4: Manajemen Perawatan Preventif Sarana Dan Prasarana

a.Memberikan identitas pada alat yaitu nomor inventaris dengan kode tertentu

untuk jenis tertentu.

b.Pencatatan alat kedalam buku inventaris. Yang di maksud dengan buku

inventaris adalah buku yang digunakan untuk mencatat daftar kekayaan, dalam

hal ini kakayaan sekolah. Dengan adanya buku inventaris maka akan

mempermudah pengontrolan dan pengecekan kembali sewaktu-waktu. Buku

inventaris berisi kolom-kolom untuk mencatat hal-hal berikut: nomor urut,

nama alat atau bahan(sebaik nya terpisah), ukuran , jumlah, jumlah sekarang

dan keterangan. No Nama Ukuran Jumlah Jumlah sekarang Keterangan 1. Gelas

ukur 100 cc 10 buah 8 buah Pecah oleh siswa 2. Volume pipet 10 cc 25 buah 15

buah Hilang pada waktu pameran

c.Penempatan alat kedalam ruang atau almari yang sudah diberikan kode. Untuk

sekolah yang basar yang memiliki banyak alat, pemisahan didasarkan atas

penempatan dalam almari. Tetapi jika alat-alat nya hanya sedikit, pemisahan

dilakukan atas rak-rak saja, misalnya rak alat IPA, rak alat Matematika dan

sebagainya. Sesudah dilakukan pengaturan awal, maka alat-alat ataupun sarana

lain sudah siap untuk digunakan.

Penggunaan alat dipengaruhi 4 faktor yaitu:

a.Banyaknya alat untuk tiap macam

b.Banyaknya kelas

c.Banyaknya siswa dalam tiap-tiap kelas

d.Banyaknya ruang atau lokal yang ada di sekolah itu

Dengan mengingat beberapa faktor diatas serta pola pengaturan alat pelajaran

(sentralisasi atau disentralisasi) maka secara umum dapat diatur sebagai berikut:

1. Alat pelajaran untuk kelas tertentu Adakalanya sesuatu alat hanya

dipergunakan untuk kelas tertentu sesuai dengan materi kurikulum, jika

banyaknya alat untuk mencukupi bayaknya kelas, maka sebaiknya alat-alat

tersebut disimpan dikelas agar mempermudah penggunaan.

Page 5: Manajemen Perawatan Preventif Sarana Dan Prasarana

2. Alat pelajaran untuk beberapa kelas Apabila banyaknya kelas terbatas,

padahal yang membutuhkan lebih dari satu kelas, maka alat-alat taersebut

terpaksa digunakan bersama-sama secara bergantian. Kemudian pengaturannya

adalah: a.Alat pelajaran yang diangkut ke kelas yang memebutuhkan secara

bergantian. b.Alat pelajaran disimpan disuatu ruangan dan guru mengajak siswa

mendatangi ruangan itu(sistem laboratorium)

3. Alat pelajaran untuk semua siswa Penggunaan alat pelajaran untuk semua

kelas dapat dilakukan dengan membawa ke kelas yang membutuhkan secara

bergantian atau siswa yang akan menggunakan mendatangi ruang tertentu. Dua

sistem yaitu mendatangkan alat ke kelas atau mendatangkan siswa ke ruang alat

ada kebaikan dan keburukannya. Ke alat didatangkan ke kelas terjadi kelas

tetap, dan ke siswa mendatangi ruangan-ruangan terjadi kelas berjalan (kelas

adalah sekelompok anak yang dalam waktu yang sama, dibawah bimbingan

seorang guru). Berbeda dengan penggunaan mebel yang hanya sekali diatur

dalam arti tidak dikeluarkan dan dimasukkan kembali ke tempat penyimpanan

seperti alat-alat pelajaran, maka setelah digunakan alat-alat tersebut diatur

kembali. Inilah yang disebut pengaturan kembali. Yang perlu ditekankan disini

adalah bahwa anak-anak harus diberi kesempatan untuk melaksanakan

pengaturan kembali terhadap alat-alat yang mereka gunakan. Yang lebih awal

dari itu, adalah anak-anak harus diberitahu dan diawasi bagaimana

menggunakan perabot sekolah. Banyak sekali ketahanan perabot sekolah

tergantung dari cara menggunakannya. Mengikutsertakan anak kedalam

pemeliharaan dan pengaturan kembali mempunyai sekurang-kurangnya 3

manfaat:

a.Melatih anak untuk bertanggung jawab terhadap barang-barang yang mereka

pergunakan.

b.Mendidik anak untuk merasa ikut memiliki barang-barang milik sekolah.

c.Anak-anak menjadi lebih paham akan seluk beluk alat-alat yang mereka

pergunakan. Pengawasan merupakan salah satu fungsi manajemen yang harus

Page 6: Manajemen Perawatan Preventif Sarana Dan Prasarana

dilaksanakan oleh pimpinan organisasi. Berkaitan denagn sarana dan prasarana

pendidikan di sekolah, perlu adanya kontrol baik dalam pemeliharaan atau

pemberdayaan. Pengawasan (control) terhadap sarana dan prasarana pendidikan

di sekolah merupakan usaha yang ditempuh oleh pimpinan dalam membantu

personel sekolah untuk menjaga atau memelihara, dan memanfaatkan sarana

dan prasarana sekolah dengan sebaik mungkin demi keberhasilan proses

pembelajarandi sekolah. Pemeliharaan terhadap sarana dan prasarana

pendidikan di sekolah merupakan aktivitas yang harus dijalankan untuk

menjaga agar perlengkapan yang dibutuhkan oleh persnel sekolah dalam

kondisi siap pakai. Kondisi siap pakai ini akan sangat membantu terhadap

kelancaran proses pembelajaran yang dilaksanakan di sekolah. Oleh karena itu,

semua perlengkapan yang ada di sekolah membutuhkan perawatan,

pemeliharaan, dan pengawasan agar dapat diperdayakan dengan sebaik

mungkin. Dalam pemeliharaan sarana dan prasarana pendidikan di sekolah jika

ditinjau dari sifat maupun waktunya terdapat beberapa macam, yaitu :

1. ditinjau dari sifatnya, yaitu : pemeliharaan yang bersifat pengecekan,

pencegahan, perbaikan ringan dan perbaikan berat,

2. ditinjau dari waktu pemeliharaannya, yaitu : pemeliharaan sehari-hari

(membersihkan ruang dan perlengkapannya), dan pemeliharaan berkala seperti

pengecetan dinding, pemeriksaan bangku, genteng, dan perabotan lainnya.

Pengahapusan Sarana dan Prasarana Pendidikan di Sekolah adalah kegiatan

meniadakan barang-barang milik lembaga ( bisa juga milik negara) dari daftar

inventaris dengan cara berdasarkan perundang-undangan yang berlaku. Sebagai

salah satu aktivitas dalam manajemen sarana dan prasarana pendidikan,

penghapusan bertujuan untuk :

1. mencegah dan membatasi kerugian yang lebih besar sebagai akibat

pengeluaran dana untuk perbaikan yang perlengkapan yang rusak.

2. mencegah terjadinya pemborosan biaya pengamanan yang tidak berguna lagi.

3. membebaskan lembaga dari tanggung jawab pemeliharaan dan pengamanan.

Page 7: Manajemen Perawatan Preventif Sarana Dan Prasarana

4. meringankan beban inventaris. Kepala sekolah memiliki kewenangan untuk

melakukan penghapusan terhadap perlengkapan sekolah. Namun perlengkapan

yang akan dihapus harus memenuhi persyaratan-persyaratan penghapusan.

Demikian pula prosedurnya harus mengikuti peraturan perundang-undangan

yang berlaku. Barang-barang yang memenuhi syarat untuk dihapus adalah:

1. Barang-barang dalam keadaan rusak berat sehingga tidak dapat dimanfaatkan

lagi.

2. Barang-barang yang tidak sesuai dengan kebutuhan.

3. Barang-barang kuno yang penggunaannya sudah tidak efisien lagi.

4. Barang-barang yang terkena larangan.

5. Barang-barang yang mengalami penyusustan di luar kekuasaaan pengurus

barang.

6. Barang-barang yang pemeliharaannya tidak seimbang dengan kegunaannya.

7. Barang-barang yang berlebihan dan tidak digunakan lagi.

8. Barang-barang yang dicuri.

9. Barang-barang yang diselewengkan.

10. Barang-barang yang terbakar dan musnah akibat bencana alam. Dalam

penghapusan barang ini, kepala sekolah beserta stafnya hendaknya

mengelompokkan dan mendata barang-barang yang akan dihapus, kemudian

mengajukan usulan penghapusan beserta lampiran jenis barang yang akan

dihapus ke Diknas/Depag. Setelah SK dari kantor pusat tentang penghapusan

barang sesuai berita acara yang ada. Penghapusan barang ini dapat dilakukan

dengan cara pemusnahan atau pelelangan. Masalah lain yang perlu diperhatikan

ialah perusakan yang sering dilakukan leh siswa “gatal tangan”. Perilaku ini

banyak penyebabnya, antara lain adanya rasa kurang aman, frustasi, balas

dendam karena mersakan ketidak adilan, dan perkelahian antar kelompok.

Upaya yang dapat dilakukan antara lain :

Page 8: Manajemen Perawatan Preventif Sarana Dan Prasarana

1. Bangkitkan rasa bangga akan keindahan, keunikan sekolah. Ini harus

dicontohkan oleh kepala sekolah, guru, dan aparat lainnya. Ajaran agama

tentang kebersihan dapat membantu disini.

2. Siapkan bangunan dalam kondisi prima pada tahun ajaran baru. Itu dilakukan

dalam liburan sekolah. Dinding dibersihkan, bangku dan lain-lain demikian

juga. Anak-anak yang masuk pada hari-hari pertama tidak lagi melihat coret-

coretan pada dinding atau pada bangkunya. Ini akan ada pengaruhnya.

3. Ketertiban di kelas harus terkendali. Hal-hal kecil jangan di biarkan. Kadang-

kadang tanpa diketahui hal kecil itu berkembang menjadi persoalan besar.

4. Jangan mengatakan bahwa anak-anak itu nakal hanya karena membuat

coretan pada dinding. Lebih bijak memanggilnya, dan guru menghapus coretan

itu bersama anak itu tadi. Boleh dinasehati agar tidak membuat coretan lagi.

Dalam hal menggulangi kenakalan pelajaran, fungsi guru agama diperkirakan

cukup besar. Kerja sama guru agama dengan seluruh aparat sekolah perlu

dicatat.

IV.KESIMPULAN

Program perawatan preventif adalah tindakan perawatan yang dilakukan secara

periodik dan terencana untuk merawat fasilitas fisik sekolah, seperti gedung,

mebeler, dan peralatan sekolah lainnya dengan tujuan untuk meningkatkan

kinerja, memperpanjang usia pakai, menurunkan biaya perbaikan dan

menetapkan biaya efektif perawatan sarana dan prasarana sekolah. Pelaksanaan

program perawatan preventif di Sekolah meliputi proses inventaris,

pengawasan, dan pengahapusan Sarana dan Prasarana Pendidikan di Sekolah.

V.PENUTUP

Demikian makalah yang dapat pemakalah sampaikan, pemakalah menyadari

bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu saran dan kritik

Page 9: Manajemen Perawatan Preventif Sarana Dan Prasarana

yang bersifat membangun sangat pemakalah harapkan demi kesempurnaan

makalah ini.