23
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perencanaan produksi, implementasi, proses dan inventory control (PPIC) adalah pusat dari proses supply chain diberbagai jenis perusahaan trading dan manufacturing. Mengelola proses produksi secara efektif bukan hanya memastikan operasional yang mulus dan efisien tetapi juga akan menentukan dan membedakan suatu perusahaan sebagai komponen yang besar dalam keunggulan kompetitif. Tujuan perusahaan pada umumnya adalah untuk memperoleh laba yang digunakan untuk mempertahankan kelangsungan hidup dan mengembangkan usahanya, meningkatkan kesejahteraan karyawannya dan memberi kepuasan pada pemilik perusahaan dan mengembangkan usahanya, meningkatkan kesejahteraan karyawannya dan memberi kepuasan pada pemilik perusahaan. Sehubungan dengan pencapaian sasaran ini, masalah yang paling sering dihadapi oleh para manajer perusahaan adalah bagaimana agar proses produksinya dapat berjalan secara efektif dan efisien. Peran manajemen disini sangat dibutuhkan. Dalam hal ini manajemen yang akan Manajemen Produksi dan Persediaan

MAnajemen produksi dan persediaan

  • Upload
    akmal

  • View
    1.008

  • Download
    174

Embed Size (px)

DESCRIPTION

to describe about management of production

Citation preview

Page 1: MAnajemen produksi dan persediaan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perencanaan produksi, implementasi, proses dan inventory control (PPIC)

adalah pusat dari proses supply chain diberbagai jenis perusahaan trading dan

manufacturing. Mengelola proses produksi secara efektif bukan hanya

memastikan operasional yang mulus dan efisien tetapi juga akan menentukan

dan membedakan suatu perusahaan sebagai komponen yang besar dalam

keunggulan kompetitif.

Tujuan perusahaan pada umumnya adalah untuk memperoleh laba yang

digunakan untuk mempertahankan kelangsungan hidup dan mengembangkan

usahanya, meningkatkan kesejahteraan karyawannya dan memberi kepuasan

pada pemilik perusahaan dan mengembangkan usahanya, meningkatkan

kesejahteraan karyawannya dan memberi kepuasan pada pemilik perusahaan.

Sehubungan dengan pencapaian sasaran ini, masalah yang paling sering

dihadapi oleh para manajer perusahaan adalah bagaimana agar proses

produksinya dapat berjalan secara efektif dan efisien. Peran manajemen disini

sangat dibutuhkan. Dalam hal ini manajemen yang akan dibahas yaitu

manajemen produksi dan manajemen persediaan.

Pengertian manajemen produksi tidak terlepas dari pengertian produksi itu

sendiri. Produksi adalah segala kegiatan dalam menciptakan dan menambah

kegunaan (utility) suatu barang atau jasa yang membutuhkan faktor-faktor

produksi berupa tanah, modal, tenaga kerja, dan skills (organizational,

managerial and technical skills). Proses produksi yang berjalan dengan lancer

dan baik merupakan suatu hal yang sangat diharapkan oleh suatu perusahaan.

Untuk mewujudkan proses produksi agar selalu berjalan dengan baik, maka

dibutuhkan suatu manajemen yang bisa mengelola keseluruhan kegiatan

produksi tersebut.

Manajemen Produksi dan Persediaan

Page 2: MAnajemen produksi dan persediaan

2

Sedangkan manajemen persediaan merupakan hal yang mendasar dalam

penetapan keunggulan kompetatif jangka panjang. Mutu, rekayasa, produk,

harga, kapasitas berlebih, kemampuan merespon pelanggan akibat kinerja

kurang baik, waktu tenggang (lead time) dan profitabilitas keseluruhan adalah

hal-hal yang dipengaruhi oleh tingkat persediaan. Perusahaan dengan tingkat

persediaan yang lebih tinggi daripada pesaing cenderung berada dalam posisi

kompetitif yang lemah. Kebijaksanaan manajemen persediaan telah menjadi

sebuah senjata untuk memenangkan kompetitif. Maka dari itu, manajemen

produksi dan persediaan sangat dibutuhkan dalam keseajahteraan dan

pengembangan suatu perusahaan.

B. Tujuan

1. Mahasiswa mampu memahami dan mengetahui tentang manajemen

produksi.

2. Mahasiswa mampu memahami dan mengetahui tentang manajemen

persediaan.

3. Mahasiswa mampu memahami dan mengetahui pentingnya manajemen

produksi dan persediaan dalam kemajuan suatu usaha.

C. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan manajemen produksi?

2. Apa yang dimaksud dengan manajemen persediaan?

3. Bagaimana peran manajemen produksi dan persediaan dalam kemajuan

suatu usaha?

Manajemen Produksi dan Persediaan

Page 3: MAnajemen produksi dan persediaan

3

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Manajemen Produksi

Pengertian manajemen produksi tidak terlepas dari pengertian

produksi itu sendiri. Produksi adalah segala kegiatan dalam menciptakan

dan menambah kegunaan (utility) suatu barang atau jasa yang

membutuhkan faktor-faktor produksi berupa tanah, modal, tenaga kerja,

dan skills (organizational, managerial and technical skills) (Assauri,

1978). Proses produksi yang berjalan dengan lancer dan baik merupakan

suatu hal yang sangat diharapkan oleh suatu perusahaan. Untuk

mewujudkan proses produksi agar selalu berjalan dengan baik, maka

dibutuhkan suatu manajemen yang bisa mengelola keseluruhan kegiatan

produksi tersebut.

Manajemen merupakan kunci keberhasilan pencapaian tujuan suatu

organisasi. Organisasi tidak akan mampu menjawab setiap tantangan yang

timbul sebagai akibat dari perubahan teknologi, perubahan organisasi, dan

lingkungan dalam aspek kegiatan industri jika tanpa adanya suatu

manajemen yang efektif. Menurut Manullang (1996), manajemen

merupakan suatu seni dan ilmu perencanaan, pengorganisasian,

penyusunan, pengarahan, dan pengawasan sumberdaya untuk mencapai

tujuan yang telah ditetapkan. Produksi merupakan kegiatan untuk

menambah atau menciptakan manfaat yang terdiri atas penambahan

manfaat bentuk, manfaat waktu, dan manfaat tempat atau gabungan di

antaranya. Oleh karena itu, manajemen produksi dapat diartikan sebagai

proses manajemen yang diterapkan dalam kegiatan atau bidang produksi

dalam sebuah perusahaan.

Manajemen berperan untuk mengkombinasikan faktor-faktor

produksi sedemikian rupa sehingga dapat dihasilkan produk dan jasa yang

lebih berdaya guna melalui proses manajemen yang terdiri dari kegiatan

perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, pengarahan, dan

pengendalian (Sumarni dan Soeprihanto, 2000).

Manajemen Produksi dan Persediaan

Page 4: MAnajemen produksi dan persediaan

4

Fungsi-fungsi manajemen menurut Ahyari (1999), terdiri dari :

1. Perencanaan

Perencanaan adalah keputusan yang diambil sekarang untuk

dikerjakan pada waktu yang akan datang. Titik berat dari perencanaan

adalah pembuatan keputusan, dimana keputusan tersebut akan

dilaksanakan pada periode pelaksanaan.

2. Pengorganisasian

Pengorganisasian merupakan proses menciptakan hubungan-hubungan

antar komponen-komponen organisasi dengan tujuan agar segala

kegiatan diarahkan pada pencapaian tujuan organisasi.

Pengorganisasian memuat bagaimana kerjasama yang baik pada

lingkungan perusahaan yang berpengaruh pada produktivitas kerja.

Pengorganisasian menjelaskan tentang garis kewenangan dari masing-

masing elemen yang terlibat dalam produksi yang digambarkan dalam

struktur organisasi.

Komponen-komponen produksi yang harus diarahkan dalam

pengorganisasian meliputi pekerjaan yang harus dilakukan, orang yang

harus melaksanakan pekerjaan tersebut, dan alat-alat yang harus

dipergunakan untuk menjalankan pekerjaan. Ketiga komponen itu

harus dikoordinasi dengan baik agar tujuan produksi dapat dicapai.

3. Pengarahan

Pengarahan adalah fungsi manajemen yang berhubungan dengan usaha

memberi bimbingan, saran, perintah-perintah atau instruksi kepada

bawahan dalam melaksanakan tugas masing-masing, agar tujuan dapat

dilaksanakan dengan baik dan benar-benar tertuju pada tujuan yang

telah ditetapkan. Pengarahan ini dimaksudkan untuk mengamankan

pendapat dan aspirasi dari masing-masing staf dan karyawan demi

tercapainya tujuan perusahaan.

Manajemen Produksi dan Persediaan

Page 5: MAnajemen produksi dan persediaan

5

4. Pengkoordinasian

Pengkoordinasian merupakan fungsi manajemen yang berupa

penyusunan personalia pada suatu organisasi sejak dari merekrut

tenaga kerja, pengembangannya sampai pada usaha agar setiap tenaga

karyawan dapat memberi daya guna maksimal kepada perusahaan.

Fungsi ini juga merupakan suatu proses menajemen yang menyangkut

kerja sama dalam melaksanakan tugas antar bagian maupun antar

masing-masing pihak secara baik. Proses ini membutuhkan peranan

komunikasi timbal balik antar atasan dan bawahan, begitu pula

sebaliknya.

5. Pengawasan atau pengendalian

Pengawasan atau pengendalian adalah suatu proses sistematik untuk

mengevaluasi apakah aktivitas-aktivitas organisasi telah dilaksanakan

sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan atau tidak. Apabila belum

dilaksanakan, maka dilakukan diagnosis faktor penyebabnya untuk

selanjutnya diambil tindakan perbaikan.

Dengan adanya manajemen yang diterapkan dalam kegiatan

produksi suatu perusahaan, maka hasil dari produksi tersebut dapat

menghasilkan output yang baik pula. Manajemen yang digunakan tersebut

disebut manajemen produksi. Manajemen produksi bertujuan mengatur

penggunaan faktor-faktor produksi yang ada sedemikian rupa sehingga

proses produksi dapat berjalan dengan efektif dan efisien. Fungsi dasar

manajemen produksi menurut Sastrodipoera (1994) dibagi menjadi tujuh

sebagai berikut:

1. Fungsi Perencanaan Produk

Fungsi ini menentukan bentuk dan mutu produksi akhir.

Perencanaan produksi umumnya mempunyai tiga jenis kegiatan yaitu

urutan kerja, penjadwalan, dan dispesing. Dispesing ini merupakan

perintah kepada karyawan untuk memulai pekerjaan sesuai dengan

jadwal dan urutan kerja yang sudah disusun.

Manajemen Produksi dan Persediaan

Page 6: MAnajemen produksi dan persediaan

6

2. Fungsi Perencanaan Proses

Fungsi ini berhubungan dengan penetapan metode terbaik, paling

efektif dan efisien untuk mengkombinasikan sumber-sumber daya

yang ada dan untuk menghasilkan produksi yang sesuai dengan

perencanaan produksi.

3. Fungsi Persediaan

Fungsi ini berhubungan dengan kegiatan persediaan bahan baku, mutu,

waktu, dan tempat yang tepat dengan memperhitungkan biaya

serendah mungkin.

4. Fungsi Pengawasan

Fungsi ini menentukan kegiatan pelaksanaan agar tetap sesuai dengan

rencana produksi.

5. Fungsi Pengawasan Mutu

Berhubungan dengan pemeliharaan mutu produksi sehingga sesuai

dengan keinginan pasar.

6. Fungsi Pengawasan biaya

Kegiatan yang bertanggung jawab terhadap setiap perbedaan antara

biaya yang dikeluarkan dengan biaya yang direncanakan.

7. Fungsi Pengangkutan

Bertujuan agar proses produksi dapat dilaksanakan dengan

tepat dan dengan biaya perlengkapan sekecil-kecilnya.

Dalam mengoperasikan suatu kegiatan, peranan manajemen ini sangat

penting sehingga antara satu aspek dengan aspek yang lainnya tidak

berjalan sendiri-sendiri. Suatu manajemen diterapkan dalam

perusahaan agar setiap input atau faktor produksi dikombinasikan

dengan baik dan dalam prosesnya prinsip efisiensi dapat lebih

diperhatikan.

B. Manajemen Persediaan

Persediaan merupakan bagian yang penting dalam operation management

karena membutuhkan modal atau dana yang cukup besar dana

Manajemen Produksi dan Persediaan

Page 7: MAnajemen produksi dan persediaan

7

mempengaruhi penyerahan barang-barang pada para pelanggan. 

Pengaturan inventory berpengaruh terhadap semua fungsi bisnis seperti

operation, marketing dan financial.

Yang dimaksud dengan inventory adalah : bahan baku, barang dalam

proses, bahan pembatu, barang jadi supplies.

Tujuan inventory controll adalah menyediakan persediaan dengan mutu

dalam jumlah dan waktu yang sesuai dengan permintaan.  Jumlah yang

disediakan tidak terlalu banyak agar investasi tidak terlalu tinggi dan juga

tidak terlalu sedikit agar jika ada kekurangan, harga inventory tidak terlalu

mahal.

Permasalahan yang dihadapi dalam inventory controll adalah ;

1. Item mana saja yang harus disediakan atau disimpan di gudang. 

Suatu item akan selalu disediakan sebagai suatu persediaan di

Gudang atau dibeli.  Yang perlu diperhatikan juga apakah item

yang ada akan terus disimpan atau sudah waktunya ditukar atau

diganti.  Mungkinsaja banyak itemyang sudah rusak atau

ketinggalan jaman.

2. Berapa jumlah persediaan yang harus dibeli.  Kita harus

mengetahui terlebih dahulu biaya-biaya yang berhubungan dengan

inventory

3. Kapan waktunya suatu pembelian harus dilakukan.  Suatu

inventory controll yang bagaimana yang harus digunakan.

 

Fungsi persediaan   yaitu :

1. Fungsi decoupling dilakukan oleh perusahaan yang mengadakan

pengelompokkan operasional secara terpisah.  Memungkinkan

operasi internal dan eksternal mempunyai kebebasan

2. Fungsi economic lot size penyimpanan persediaan bahan dalam

jumlah besar dengan mempertimbangkan adanya discount pembelian,

kapasitas dan kondisi gudang serta keperluan operasi.

Manajemen Produksi dan Persediaan

Page 8: MAnajemen produksi dan persediaan

8

3. Fungsi antisipasi penyimpanan persediaan berfungsi sebagai

penyelamat jika terjadi kelambatan datangnya pesanan atau jika ada

permintaan musiman.

 

Biaya yang ditimbulkan oleh persediaan, yaitu :

1. Biaya penyimpanan (holding cost atau carying cost)

Biaya fasilitas penyimpanan

Biaya modal

Biaya keusangan

Biaya asuransi persediaan

Biaya pajak persediaan

Biaya perhitungann fisik dan konsolidasi laporan

Biaya kecurian, rusak dan perampokan

Biaya asuransi

Biaya penanganan persediaan

2. Biaya pemesanan (ordering cost atau procurement cost)

Biaya ekspedisi

Biaya upah

Biaya telepon

Biaya surat-menyurat

Biaya pemeriksaan penerimaan

3. Biaya penyiapan atau pemasangan (set-up cost)

Biaya mesin yang menganggur

Biaya persiapan tenaga kerja langsung

Biaya penjadwalan

Biaya ekspedisi

4. Biaya kehabisan stok (Shortage cost)

Biaya kehilangan penjualan

Biaya kehilangan pelanggan

Biaya pemesanan khusus

Selisih harga

Manajemen Produksi dan Persediaan

Page 9: MAnajemen produksi dan persediaan

9

Biaya terganggunya operasi

Biaya tambahan pengeluaran kegiatan manajerial

 

Jenis-jenis Persediaan

Persediaan bahan baku

Persediaan barang dalam proses

Persediaaan MRO (maintanance and repair operation)

Persediaan barang jadi

 

Manajemen Persediaan

Manajer operasi dapat menetapkan suatu sistem untuk mengelola

persediaan.  Terdapat 2 hal yang harus diselelsaikan oleh manajer operasi

yaitu :

1. How inventory items can be classified

2. How accurate inventory record can be maintained

 

How inventory items can be classified Analisis ABC

Analisis ABC membagi persediaan ke dalam tiga kelompok berdasarkan

volume tahunan dalam jumlah uang.  Analisis ABC merupakan penerapan

persediaan dengan prinsip Pareto.  Prinsip Pareto menyatakan bahwa

memfokuskan sumber daya pada bagian persediaan penting walaupun

jumlahnya sedikit dan bukan pada bagian persediaan yang banyak namun

sepele.

Kelas A (70-80%) Persediaan dengan nilai uang yang tinggi >< volume

rendah

Kelas B (30%) Persediaan dengan nilai uang sedang >< volume sedang

Kelas C (5%) Persediaan dengan nilai rendah >< volume tingg

Contoh :

Silicon chipsInc., produsen chip I mega super cepat, telah mengatur

pengelolaan persediaan yang terdiri atas 10 butir persediaan dengan

menggunakan dasar volume tahunan dalam nilai uang.  Yang ditampilkan

Manajemen Produksi dan Persediaan

Page 10: MAnajemen produksi dan persediaan

10

berikut ini adalah butir-butir persediaan perusahaan tersebut, permintaan

tahunan atas butir tersebut, biaya per unit, volume tahunan dalam nilai

uang dan persentase setiap butir persediaan terhadap keseluruhan

persediaan.  Pada tabel di bawah ini kami tunjukkan butir-butir ini

dikelompokkan menjadi klasifikasi ABC

 

NO.

PERSED.

% PERSED

YG

DIMASUKKAN

DALM STOK

VOL.

TAHUNAN

BI.

PER

UNIT

VOL

THN

DLM

NILAI

UANG

% VOL

THN

DLM

NILAI

UANG

KELAS

A-10286 20% 1.000 $90,00 90.000 38,8% A

A-11526   500 154,00 77.000 33,2% A

          72%  

A-12760 30% 1.550 17,00 26.350 11,4% B

B-10867   350 42,86 15.001 6,5% B

B-10500   1.000 12,50 12.500 5,4% B

          23%  

B-12572 50% 600 14,17 8.502 3,7% C

C-14075   2.000 0,60 1.200 0,5% C

C-01036   100 8,50 850 0,4% C

C-01307   1.200 0,42 504 0,2% C

C-10572   250 0,60 150 0,1% C

Jumlah 100%       5%  

 

Kriteria selain volume tahunan dalam nilai uang dapat menentukan

klasifikasi butir persediaan.  Misalnya, perubahan teknis yang diantisipasi,

masalah-masalah pengiriman, masalah mutu, atau biaya per unit yang

tinggi dapat membawa butir persediaan naik ke dalam klasifikasi yang

lebih tinggi.  Keuntungan pembagian butir-butir persediaan ke dalam

Manajemen Produksi dan Persediaan

Page 11: MAnajemen produksi dan persediaan

11

kelas-kelas memungkinkan ditetapkannya kebijakan dan pengendalian

untuk setiap kelas yang ada.

Kebijakan yang dapat didasarkan pada analisis ABC mencakup hal-hal di

bawah ini :

1. Perkembangan sumber daya pembelian yang dibayarkan kepada

pemasok harus lebih tinggi untuk butir persediaan A dibandingkan

butir persediaan C.

2. Butir persediaan A, berlainan dengan butir persediaan B dan C, harus

dikendalikan secara lebih ketat; mungkin karena butir persediaan A ini

ditempatkan di wilayah yang lebih tertutup dan mungkin karena

keakuratan catatan persediaannya harus lebih sering diverifikasi.

3. Meramalkan butir persediaan A mungkin harus lebih berhati-hati

daripada meramalkan butir (kelas) persediaan yang lain.

How accurate inventory record can be maintained

Keakuratan catatan mengenai persediaan penting dalam sistem produksi

dan persediaan.  Keakuratan ini memungkinkan organisasi untuk dapat

membuat keputusan yang tepat mengenai pemesanan, penjadwalan, dan

pengangkutan.

1. Economic Order Quantity (EOQ)

EOQ Model adalah suatu model yang digunakan untuk menentukan

jumlah pembelian yang paling ekonomis.

EOQ=2 ASCP

EOQ = Economic Order Quantity

A = Kebutuhan Bahan Baku untuk Tahun yang akan datang

S = Biaya pemesanan variabel setiap kali pemesanan

C = Biaya/unit, harga faktur dan biaya angkut/unit yang dibeli

P = Biaya penyimpanan variabel yang dihitung berdasarkan % dari C

Manajemen Produksi dan Persediaan

Page 12: MAnajemen produksi dan persediaan

12

2. Reorder Point

Agar pembelian bahan yang sudah ditetapkan dalam EOQ tidak

mengganggu kelancaran kegiatan produksi, maka diperlukan waktu

pemesanan kembali bahanbaku. Faktor-faktor yang mempengaruhi

titik pemesanan kembali adalah :

1. Lead Time. Lead time adalah waktu yang dibutuhkan antara

bahan baku dipesan hingga sampai diperusahaan. Lead time ini

akan mempengaruhi besarnya bahan baku yang digunakan selama

masa lead time, semakin lama lead time maka akan semakin besar

bahan yang diperlukan selama masa lead time.

2. Tingkat pemakaian bahan baku rata-rata persatuan waktu tertentu.

3. Persediaan Pengaman (Safety Stock), yaitu jumlah persediaan

bahan minimum yang harus dimiliki oleh perusahaan untuk

menjaga kemungkinan keterlambatan datangnya bahan baku,

sehingga tidak terjadi stagnasi. Dari ketiga faktor di atas, maka

reorder point dapat dicari dengan rumus berikut ini :

LD = Lead Time

AU = Average Usage = Pemakaian rata-rata

SS = Safety Stock

3. Safety Stock

Untuk menaksir besarnya safety stock, dapat dipakai cara yang relatif

lebih teliti yaitu dengan metode sebagai berikut :

1. Metode Perbedaan Pemakaian Maksimum dan Rata-Rata. Metode

ini dilakukan dengan menghitung selisih antara pemakaian

maksimum dengan pemakaian rata-rata dalam jangka waktu

tertentu (misalnya perminggu), kemudian selisih tersebut dikalikan

dengan lead time.

2. Metode Statistika. Untuk menentukan besarnya safety stock

dengan metode ini, maka dapat digunakan program komputer

kuadrat terkecil (least square). Untuk menggambarkan penggunaan

Manajemen Produksi dan Persediaan

Page 13: MAnajemen produksi dan persediaan

13

metode ini, maka diberi contoh berikut ini, yaitu untuk menaksir

safety stock tahun 2001 didasarkan pada data tahun 2000.

Manajemen Produksi dan Persediaan

Page 14: MAnajemen produksi dan persediaan

14

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Pengertian manajemen produksi tidak terlepas dari pengertian produksi itu

sendiri. Produksi adalah segala kegiatan dalam menciptakan dan

menambah kegunaan (utility) suatu barang atau jasa yang membutuhkan

faktor-faktor produksi berupa tanah, modal, tenaga kerja, dan skills

(organizational, managerial and technical skills) (Assauri, 1978). Proses

produksi yang berjalan dengan lancer dan baik merupakan suatu hal yang

sangat diharapkan oleh suatu perusahaan. Untuk mewujudkan proses

produksi agar selalu berjalan dengan baik, maka dibutuhkan suatu

manajemen yang bisa mengelola keseluruhan kegiatan produksi tersebut.

2. Manajemen persediaan merupakan hal yang mendasar dalam penetapan

keunggulan kompetatif jangka panjang. Mutu, rekayasa, produk, harga,

kapasitas berlebih, kemampuan merespon pelanggan akibat kinerja kurang

baik, waktu tenggang (lead time) dan profitabilitas keseluruhan adalah

hal-hal yang dipengaruhi oleh tingkat persediaan. Perusahaan dengan

tingkat persediaan yang lebih tinggi daripada pesaing cenderung berada

dalam posisi kompetitif yang lemah. Kebijaksanaan manajemen

persediaan telah menjadi sebuah senjata untuk memenangkan kompetitif.

3. Manajemen berperan untuk mengkombinasikan faktor-faktor produksi

sedemikian rupa sehingga dapat dihasilkan produk dan jasa yang lebih

berdaya guna melalui proses manajemen yang terdiri dari kegiatan

perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, pengarahan, dan

pengendalian. Persediaan merupakan bagian yang penting dalam operation

management karena membutuhkan modal atau dana yang cukup besar

dana mempengaruhi penyerahan barang-barang pada para pelanggan. 

Pengaturan inventory berpengaruh terhadap semua fungsi bisnis seperti

operation, marketing dan financial.

Manajemen Produksi dan Persediaan

Page 15: MAnajemen produksi dan persediaan

15

DAFTAR PUSTAKA

Hanafi, M.B.A. Dr. Mamduh M. 2004. Manajemen Keuangan. Yogyakarta: BPFE.

Haningsih, Luna. 2004. Manajemen Kuantitatif. Jakarta : Pusat Pengembangan

Bahan Ajar- UMB.

Manajemen Produksi dan Persediaan

Page 16: MAnajemen produksi dan persediaan

16

Manajemen Produksi dan Persediaan