9
Project Charter Judul Proyek : Pilatte Mart Tanggal Mulai Proyek : 27 April 2015 Tanggal Akhir Proyek : 27 Oktober 2015 Nomor Kontrak : ........... Informasi Anggaran : Perusahaan 1stPomade menganggarkan Rp 406.000.000,- untuk proyek ini. Biaya teralokasi untuk pekerjaan manajer proyek sekitar 10 jam per minggu selama empat bulan sebesar Rp. 200.000,- per jam, staf internal lainnya 10 jam per minggu selama empat bulan sebesar Rp.100.000,- per jam, dan untuk instalasi software di seluruh cabang Indomart dan Alfamart yang berjumah 50 cabang sebesar Rp.5.000.000,- per cabang. Manajer Proyek : Ifprando Mulia Tujuan Proyek : Membuat aplikasi berbasis web service untuk membantu mengelola sistem distribusi antar distributor dan konsumen dengan metode Client-to-Server. Software akan mencakup peningkatan pada kualitas pelayanan sehingga distribusi berjalan dengan baik. Juga tambahan fitur penjadwalan otomatis untuk membantu customer melihat jadwal barang disaat stok barang pada konsumen hampir habis. Pendekatan: Melakukan pertemuan langsung dengan pihak distributor dan konsumen (Alfamart dan Indomart) 1

manajemen proyek

Embed Size (px)

DESCRIPTION

manajemen proyek

Citation preview

Page 1: manajemen proyek

Project Charter

Judul Proyek : Pilatte Mart

Tanggal Mulai Proyek : 27 April 2015

Tanggal Akhir Proyek  : 27 Oktober 2015

Nomor Kontrak : ...........

Informasi Anggaran : Perusahaan 1stPomade menganggarkan Rp 406.000.000,- untuk

proyek ini. Biaya teralokasi untuk pekerjaan manajer proyek sekitar 10 jam per minggu selama

empat bulan sebesar Rp. 200.000,- per jam, staf internal lainnya 10 jam per minggu selama empat

bulan sebesar Rp.100.000,- per jam, dan untuk instalasi software di seluruh cabang Indomart dan

Alfamart yang berjumah 50 cabang sebesar Rp.5.000.000,- per cabang.

Manajer Proyek : Ifprando Mulia

Tujuan Proyek : Membuat aplikasi berbasis web service untuk membantu mengelola

sistem distribusi antar distributor dan konsumen dengan metode Client-to-Server. Software akan

mencakup peningkatan pada kualitas pelayanan sehingga distribusi berjalan dengan baik. Juga

tambahan fitur penjadwalan otomatis untuk membantu customer melihat jadwal barang disaat

stok barang pada konsumen hampir habis.

Pendekatan:

Melakukan pertemuan langsung dengan pihak distributor dan konsumen (Alfamart dan

Indomart)

Melakukan review terhadap template internal dan eksternal serta contoh-contoh dokumen

manajemen proyek

Melakukan riset perangkat lunak untuk menyediakan jaminan keamanan dan mengelola input

dari user.

Mengembangkan software dengan pendekatan iteratif, mengumpulkan umpan balik dari user.

1

Page 2: manajemen proyek

Peranan dan Tanggung Jawab

Nama Peranan Posisi Informasi Kontak

Ifprando Mulia

Project Manager

1stPomade,

Project Manager

[email protected]

Iin Lesmana Putra

Anggota Tim 1stPomade,

Software Analyst

[email protected]

Taufiq Hidayat

Anggota tim 1stPomade,

Software Developer (progammer)

[email protected]

Al-Fitra Raihan

Anggota Tim 1stPomade,

Software Developer (progammer)

[email protected]

Dewi Novita Sari

Anggota Tim 1stPomade,

Software Developer (progammer)

[email protected]

Ahmad Hifzillah

Sponsorship Representatif klien [email protected]

Laura Octora User (Manajer Indomaret)

Representatif klien [email protected]

2

Page 3: manajemen proyek

Pilatte mart’s Business Case

1. Introduction/Background

Selama ini kebanyakan supermarket yang kurang memperhatikan hal hal yang kecil,

misalnya stok yang tiba tiba habis dan kemudian dibiarkan berlarut larut, sehingga konsumen

yang berbelanja di supermarket tersebut kecewa apabila yang mereka inginkan tidak tersedia.

Dengan adanya sistem ini diharapkan di Indomaret atau di Alfamart bisa berkerja efektif dengan

peningkatan manajemen demi kenyamanan konsumen. Dengan aplikasi terkomputerisasi ini,

mereka bisa meningkatkan pelayanan yang baik kepada konsumen karena mereka tidak akan

pernah kehabisan stok barang yang akan dijual. Selain itu, penggunaan teknologi informasi yang

diharapkan dapat meningkatkan efektifitas kerja pegawai sehingga dalam mengembangkan bisnis,

para pegawai tidak sulit untuk mengecek dan mengorder stok barang yang telah menipis.

2. Business Objective

Tujuan utama dari bisnis perusahaan ini adalah untuk dapat mengetahui bahwa jika

terjadinya kekurangan stok atau terjadinya kehabisan stok pada sebuah cabang dari Indomart dan

Alfamart untuk dapat mengetahui secara langsung apabila stok barang yang telah terdata di list

barang Indomart dan Alfamart telah menipis, sehingga dapat segera didistribusikan ke cabang

Indomart dan Alfamart sebelum stok barang habis. Hal ini sangat dibutuhkan oleh minimarket

seperti Indomaret dan Alfamart agar tidak terjadinya kekosongan stok barang. Oleh sebab itu

kami sebagai penyedia layanan memberikan layanan beserta kemudahan dalam aksestabilitas

serta sistem yang lebih sistematis dan handal dalam menghandle penyedian stok barang pada

Indomaret dan Alfamart

3. Current Situation and Problem/Opportunity Statement

Seperti yang sudah dijelaskan di atas bahwa kebanyakan Supermarket tidak memiliki

manajemen yang baik. Mereka masih menggunakan sistem pengecekan secara manual sehingga

sangat tidak efektif. Tidak hanya itu, sistem informasi order juga masih menggunakan cara-cara

konvensional seperti menghubungi langsung ke distributornya. Ada banyak masalah seperti di

atas yang menjadikan banyak kesempatan untuk membuat aplikasi terkomputerisasi. Sehingga

diharapkan supermarket seperti indomart dan alfamart yang menggunakan aplikasi ini bisa lebih

efektif dengan manajemen yang terkomputerisasi.

3

Page 4: manajemen proyek

4. Critical Assumption and Constraints

Sistem aplikasi layanan supermarket ini harus dapat memberikan manfaat yang signifikan

bagi supermarket dalam hal efektifitas bisnis dan konsumen dalam hal kemudahan memperoleh

akses pengecekan dan pengorderan stok barang secara otomatis.Supermarket dapat melakukan

pengecekan dan pengorderan hanya dengan via online Oleh karena itu, sistem harus mudah

diakses oleh supermarket. Sistem selalu bekerja dengan baik tanpa adanya hambatan yang

bersifat teknis dengan kata lain sistem kami mempunyai sebuah server yang memiliki UPS

(Uninterruptible Power Suply) yang mana alat ini mampu menyimpan daya listrik jika terjadi

pemadaman listrik sebelum Generator Set atau alat yang berfungi menghasilkan daya listrik

dihidupkan.

5. Analysis of Options and Recommendation

Terdapat tiga opsi untuk oportuniti tersebut:

1. Tidak adanya layanan pila mart’s tidak mempengaruhi dari bisnis perusahaan terkait,

2. Penggunaan perangkat lunak khusus diminimalisasi.

3. Melakukan perancangan dan implementasi dari layanan ini dengan menggunakan perangkat

keras dan perangkat lunak yang telah ada.

6. Preliminary Project Requirements

Fitur utama dari proyek pila mart’s mencakup:

1. Pengecekan dan pengorderan melalui internet membutuhkan sebuah aplikasi dan perangkat

khusus untuk pengolahan data yang masuk lewat internet dari supermarket yang

menggunakan layanan ini.

2. Pada fitur pengecekan dan pengorderan stok barang, pihak supermarket harus mengetahui

informasi-informasi ketersediaan stok barang yang ada.

3. Adanya fitur update setiap pembelian barang di kasir. Oleh karena itu setiap kali barang telah

dibeli, maka stok barang akan secara otomatis berkurang.

4

Page 5: manajemen proyek

4. Adanya link-link yang terkait dengan proyek ini untuk membantu kemudahan pihak

supermarket dalam mengakses.

5. Tersedianya layanan –layanan pembayaran yang digunakan pengguna apabila ingin

melakukan pemesanan. Pembayaran dapat dilakukan dengan melalui bank. Pembayaran

melalui bank mengharuskan adanya kebutuhan autentikasi dari distributor, pihak supermarket

dan pihak bank.

6. Keamanan dari situs yang layak menjadi faktor penting dari pengaksesan layanan ini. Selain

itu harus diperhitungkan aplikasi yang dapat secara mudah dimengerti oleh user dengan

navigasi yang sederhana namun terstruktur.

7. Tersedianya customer Services yang dapat secara interaktif diakses oleh pengguna untuk

membantu apabila pengguna merasa kesulitan menggunakan layanan ini.

8. Fitur lain yang disarankan oleh pengguna.

7. Budget Estimate and Financial Analysis

Estimasi biaya proyek sebesar Rp 406.000.000,-. Kisaran tersebut didasarkan pada waktu

yang diluangkan anggota tim (termasuk project manager) untuk mengerjakan proyek 10 jam per

minggu selama 4 bulan dengan bayaran Rp 200.000,-/jam (untuk project manager) dan Rp

100.000,-/jam untuk 4 staf lainnya. total 10 jam x 4 minggu x 4 bulan x (Rp 200.000,- + 4 x

@Rp 100.000,-) = Rp 96.000.000,-

Selain itu saat software dibuat diperlukan biaya untuk menginstalasi software dan

pemasangan jaringan di seluruh cabang perusahaan (asumsi ada 50 cabang). Biaya tersebut

sebesar Rp 5.000.000,- di tiap cabang, total Rp 250.000.000,- untuk seluruh cabang.

Setelah proyek selesai, diperlukan adanya biaya untuk koneksi jaringan dan maintenance

tiap tahun sebesar Rp 35.000.000,-. Selain itu karena adanya fitur tambahan pada aplikasi ini

berupa pengecekan posisi kendaraan, maka diperlukan adanya biaya untuk komunikasi sebesar

Rp 25.000.000,- tiap tahunan. Total biaya tahunannya sebesar Rp.60.000.000,-.

Benefit yang diperoleh perusahaan dengan menggunakan aplikasi ini berasal dari

berkurangnya tenaga operasional perusahaan untuk menangani pengecekan dan pengorderan. Jika

menggunakan cara konvensional (pengorderan langsung ke distributor), perusahaan

membutuhkan paling tidak 1 pegawai di tiap cabang untuk hal tersebut, sedangkan setelah

menggunakan aplikasi ini, perusahaan cukup menggunakan 2-3 orang yang mengelola

supermarket pada setiap cabang, sehingga perusahaan menghemat tenaga kerja sebanyak ± 50

5

Page 6: manajemen proyek

orang. Total penghematan tersebut (dalam bentuk rupiah) yang diproyeksikan tiap tahunnya

adalah 50 orang @12 bulan x Rp 1.900.000,-/ bulan = Rp 114.000.000,-

8. Schedule Estimate

User menginginkan proyek diselesaikan dalam waktu enam bulan, tapi terdapat beberapa

fleksibilitas dalam jadwal.

9. Potential Risks

Terdapat beberapa risiko pada proyek ini. Risiko yang terbesar adalah kesalahan dalam

perhitungan stok barang yang tersedia di Indomart dan Alfamart. Kemudian terjadinya

miskomunikasi / kesalahan komunikasi antara konsumen dan distributor, yang disebabkan oleh

adanya Network Error atau kesalahan jaringan yang mana kesalahan tersebut mengacu kepada

sistem pengecekan stok barang secara online. Risiko tersebut terdapat di sistem perhitungan

setiap cabang Indomart dan Alfamart. Terdapat beberapa risiko teknis seperti server down yang

mana nantinya akan mengganggu sistem kalkulasi dan pengecekan stok yang ada pada konsumen.

6