Upload
truongnhan
View
227
Download
5
Embed Size (px)
Citation preview
Manajemen Risiko BagiPerusahaan Perasuransian
disampaikan dalam acaraWORKSHOP
“Manajemen Risiko Perusahaan Perasuransian”
Proses Bisnis Asuransi
2
Tertanggung
Perusahaan
Asuransi Persh. Reasuransi
Pialang ReasuransiPialang Asuransi /
Agen Asuransi
Polis Perjanjian
Reasuransi
Laporan KlaimPersh.
Penilai Keugian
Konsultan
Aktuaria
PREMI
KLAIM
Stakeholder Perasuransian
Perusahaan Asuransi
PerusahaaanReasuransi
Perusahaan Pialang
Agen
Aktuaris/KonsultanAktuaria
PenilaiKerugian
Asosiasi
Auditor Eksternal
OJK
Masyarakat
3
KerangkaManajemen Risiko
4
Identifikasi Penilaian Pemantauan Pengelolaan
Penerapan manajemen risiko merupakan pelaksanaanprinsip tata kelola perusahaan yang baik
5
• keterbukaan dalam proses pengambilan keputusan dan keterbukaan
dalam pengungkapan dan penyediaan informasi yang relevan
mengenai perusahaan, yang mudah diakses oleh Pemangku
Kepentingan sesuai dengan peraturan perundang-undangan di
bidang perasuransian serta standar, prinsip, dan praktik
penyelenggaraan usaha perasuransian yang sehat;
Transparency
(keterbukaan)
• kejelasan fungsi dan pelaksanaan pertanggungjawaban Organ
Perusahaan sehingga kinerja perusahaan dapat berjalan secara
transparan, wajar, efektif, dan efisien;
Accountability
(Akuntabilitas)
• kesesuaian pengelolaan Perusahaan dengan peraturan perundang-
undangan di bidang perasuransian dan nilai-nilai etika serta standar,
prinsip, dan praktik penyelenggaraan usaha perasuransian yang
sehat;
Responsibility
(pertanggungjawaban)
• keadaan Perusahaan yang dikelola secara mandiri dan profesional
serta bebas dari Benturan Kepentingan dan pengaruh atau tekanan
dari pihak manapun yang tidak sesuai dengan peraturan
perundang-undangan di bidang perasuransian dan nilai-nilai etika
serta standar, prinsip, dan praktik penyelenggaraan usaha
perasuransian yang sehat; dan
Independency
(kemandirian)
• kesetaraan, keseimbangan, dan keadilan di dalam memenuhi hak-
hak Pemangku Kepentingan yang timbul berdasarkan perjanjian,
peraturan perundang-undangan, dan nilai-nilai etika serta standar,
prinsip, dan praktik penyelenggaraan usaha perasuransian yang
sehat.
Fairness
(kesetaraan dan kewajaran)
Prinsip Good Corporate Governance
6
Konsep Pertahanan 3 Lapis
Dampak KegagalanMengelola Risiko
7
KerugianUsaha
HilangnyaKepercayaan
Bangkrut
Kegiatan Yang Perlu Dilakukan
8
membatasi jenis risiko yang dapat diterima
menerapkan seleksi risiko dalam proses underwriting secara seksama
melakukan perhitungan harga yang wajar
melakukan pemilihan jenis program reasuransi yang sesuai (bagi asuradur)
menerapkan fungsi internal control dengan baik
mengevaluasi kebijakan dalam penempatan investasi
9
Tujuan Penerapan Manajemen Risiko &Tata Kelola Yang Baik
Mewujudkan
Perusahaan yang
lebih sehat,
dapat
diandalkan,
amanah, dan
kompetitif
Mengoptimalkannilai Perusahaan
bagi seluruhpemangku
kepentingan
Meningkatkan
kepatuhan Organ
Perusahaan agar
bertindak sesuai
dengan kaidah
dan prinsip yang
berlaku
Meningkatkan
pengelolaan
Perusahaan
secara
profesional,
efektif, dan
efisien
Berkontribusi bagipertumbuhanPerekonomian
Nasional
10
Kewajiban Bagi Perusahaan PerasuransianMenerapkan Manajemen Risiko dan
Tata Kelola Yang Baik
• Diatur dalam Peraturan OJK nomor 02/POJK.05/2013 tentang Tata KelolaPerusahaan Yang Baik Bagi Perusahaan Perasuransian;
• Paling sedikit separuh dari jumlah anggota Direksi Perusahaan Asuransi danPerusahaan Reasuransi harus memiliki pengetahuan dan pengalaman dibidang pengelolaan risiko;
• Dewan Komisaris Perusahaan Asuransi dan Perusahaan Reasuransi wajibmembentuk komite pemantau risiko;
• Direktur Perusahaan Asuransi dan Perusahaan Reasuransi wajib melakukananalisis terhadap risiko investasi dalam pengelolaan investasi;
• Perusahaan Perasuransian wajib menerapkan manajemen risiko;• Penerapan manajemen risiko wajib disampaikan dalam rencana strategis,
yang terdiri dari rencana korporasi dan rencana bisnis ;• Perusahaan Perasuransian wajib melakukan self-assessment penerapan
GCG;• Perusahaan Perasuransian wajib menyampaikan laporan GCG paling lambat
tanggal 28 Februari tahun berikutnya.
Ketentuan Mengenai Penilaian Risiko
11
Peraturan OJK No. 10 /POJK.05/2014 tentang Penilaiain Risiko Lembaga Jasa Keuangan Non-Bank
Peraturan OJK No. 17/POJK.03/2014 tentang Manajemen Risiko Terintegrasi Bagi Konglomerasi Keuangan
Peraturan OJK No. 01/POJK.05/2015 tentang Penerapan Manajemen Risiko Bagi Lembaga Jasa Keuangan Non-Bank
Faktor dan Prinsip Penilaian Risiko
12
Faktor
Prinsip
Risiko Bawaan
Manajemen&Pengendalian
Dukungan Dana(Permodalan)
Berbasis Risiko
Materialitas
Komprehensif
Risiko Yang DihadapiPerusahaan Perasuransian
13
Penilaian Manajemen danPengendalian Risiko
4 Kategori Risiko yang dirinci menjadi 21 TopikTidak ada penilaian manajemen & Pengendalian untuk Risiko Kepengurusan, Risiko Tata
Kelola, dan Risiko Dukungan Dana
RISIKO STRATEGI 2 Topik
RISIKO OPERASIONAL 6 Topik
RISIKO ASET DAN LIABILITAS 4 Topik
RISIKO ASURANSI 9 Topik
Skala Penilaian untuk Manajemen dan Pengendalian
SangatKuat
Kuat Sedang LemahSangatLemah
0,0≤NR≤1,0 1,0<NR≤1,5 1,5<NR≤2,0 2,0<NR≤3,0 3,0<NR≤4,0
15
Penilaian tingkat risiko dilakukan secara komprehensif dan terstrukturdengan memperhatikan materialitas dan signifikansi setiap jenis risiko
Penilaian tingkat risiko LJKNB menghasilkan nilai risiko dan tingkat risiko
Nilai Risiko (NR) Tingkat Risiko Deskripsi
0 < NR ≤ 1 RendahPerusahaan secara umum sehat dan memiliki risiko kegagalan yang rendah
1 < NR ≤ 1,5 Sedang RendahPerusahaan secara umum sehat, namun terdapat beberapa permasalahan minor yang dihadapi dan apabila dibiarkan akan meningkatkan risiko perusahaan
1,5< NR ≤ 2 Sedang TinggiPerusahaan secara umum cukup sehat, namun terdapat beberapa permasalahan yang cukup signifikan yang berpotensi menyebabkan perusahaan berisiko tinggi
2 < NR ≤ 3 TinggiPerusahaan secara umum kurang sehat dan memiliki risiko kegagalan yang tinggi
3 < NR ≤ 4 Sangat TinggiPerusahaan secara umum tidak sehat dan memiliki risiko kegagalan yang sangat tinggi
Penilaian Tingkat Risiko
16
Self Assesment Penilaian Risiko
Perusahaan Perasuransian wajib melakukan self-assessment risiko (posisi per akhir tahun).
Perusahaan Perasuransian wajib menyampaikanhasil self-assessment risiko kepada OJK.
Penyampaian self-assessment risiko dimaksudpaling lambat tanggal 28 Februari tahunberikutnya.
17
Manajemen Risiko TerintegrasiBagi Konglomerasi Keuangan
POJK 17/POJK.03/2014
Lembaga Jasa Keuangan adalah lembaga yang
melaksanakan kegiatan di sektor perbankan, pasar modal,
perasuransian, dana pensiun, lembaga pembiayaan,
dan Lembaga Jasa Keuangan lainnya sebagaimana dimaksud
dalam Undang-Undang mengenai Otoritas Jasa Keuangan
Konglomerasi Keuangan adalah LJK yang berada
dalam satu grup atau kelompok karena keterkaitan
kepemilikan dan/atau pengendalian
18
Manajemen Risiko TerintegrasiBagi Konglomerasi Keuangan
POJK 17/POJK.03/2014
Manajemen Risiko Terintegrasi adalah
serangkaian metodologi dan prosedur yang digunakan
untuk mengidentifikasi, mengukur, memantau, dan
mengendalikan Risiko yang timbul dari seluruh kegiatan
usaha LJK yang tergabung dalam suatu Konglomerasi
Keuangan secara terintegrasi
Entitas Utama adalah LJK induk dari Konglomerasi Keuangan atau
LJK yang ditunjuk oleh pemegang saham pengendali Konglomerasi
Keuangan
19
KonglemarasiKeuangan
Entitas Utama
Perusahaan Anak
perusahaan terelasi beserta perusahaan anaknya
Entitas Utama wajib mengintegrasikan
penerapan Manajemen Risiko pada
Konglomerasi Keuangan
Perusahaan
subsidiari
Perusahaan
Partisipasi
Perusahaan
Yang dimilik 20-
50%
Entitas lain
(Wajib konsolidasi)
Perusahaan terelasi (sister company) adalah beberapa LJK yang terpisah
secara kelembagaan dan/atau secara hukum namun dimiliki dan/atau
dikendalikan oleh pemegang saham pengendali yang sama
20
Ruang Lingkup
Manajemen Risiko
Terintegrasi
Pengawasan Direksi dan Dewan Komisaris Entitas Utama
Kecukupan kebijakan, prosedur, dan penetapan limit
Manajemen Risiko Terintegrasi
Kecukupan proses identifikasi, pengukuran, pemantauan,
pengendalian Risiko secara terintegrasi, dan sistem
informasi Manajemen Risiko Terintegrasi
Sistem pengendalian intern yang menyeluruh terhadap
penerapan Manajemen
Risiko Terintegrasi
Risiko Kredit
Risiko Pasar
Risiko Likuiditas
Risiko Operasional
Risiko Transaksi in group
Risiko Asuransi
Risiko Hukum
Risiko Reputasi
Risiko Stratejik
Risiko Kepatuhan
21
Penerapan Manajemen RisikoPOJK No. 1/POJK.05/2015
LJKNB wajib menerapkan MR secara efektif
1. pengawasan aktif direksi, dewankomisaris, atau yang setara dari LJKNB;
2. kecukupan kebijakan, prosedur, danpenetapan limit Risiko;
3. kecukupan proses identifikasi,pengukuran, pemantauan danpengendalian Risiko;
4. sistem informasi Manajemen Risiko; dan5. sistem pengendalian intern yang
menyeluruh.
Risiko Strategi Risiko Operasional Risiko Aset & Liabilitas Risiko Kepengurusan Risiko Tata Kelola Risiko Dukungan Dana Risiko Asuransi
memiliki pedoman penerapan MR
melakukan evaluasi atas pedoman penerapan MR
22
Penilaian Penerapan Manajemen Risiko
LJKNB wajib menyusun penilaian sendiri(self assesment) penerapan ManajemenRisiko paling sedikit sekali dalamsetahun untuk posisi per tanggal 31Desember
LJKNB wajib menyampaikan laporan hasil penilaian sendiri paling lambat tanggal 28 Februari tahun berikutnya
Hasil penilaian sendiri digunakansebagai dasar dalam penyusunanpenilaian tingkat Risiko LJKNB
OJK melakukan penilaian terhadap penerapan MR pada LJKNB
LJKNB wajib menyediakan data dan informasi yang berkaitan dengan penerapan MR kepada OJK
23
Terima Kasih …