Manajemen Tenaga Pendidik Dan Kependidikan. I

Embed Size (px)

Citation preview

  • 7/30/2019 Manajemen Tenaga Pendidik Dan Kependidikan. I

    1/20

    1

    Manajemen Tenaga Pendidik dan Kependidikan

    Mata Kuliah : Manajemen Pendidikan

    Dosen : DR,Rohmaniyah M.Pd.

    Disusun oleh:

    Kelompok 5

    1. Marsudin

    2. Tahrir. M

    3. Widarti

    SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN IMMI

    PROGRAM PASCA SARJANA MAGISTER MANAJEMEN

    JAKARTA

    2013

  • 7/30/2019 Manajemen Tenaga Pendidik Dan Kependidikan. I

    2/20

    1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1. 1.Latar Belakang Masalah

    Tenaga pendidik dan kependidikan dalam proses pendidikan memegang peranan startegis

    terutama dalam upaya membentuk watak bangsa melalui pengembangan kepribadian dan nilai-nilai

    yang diinginkan. Dipandang dari dimensi pembelajaran, peranan pendidik dalam masyarakat Indonesia

    tetap dominan walaupun teknologi sudah berkembang sangan pesat dan dapat dimanfaatkan dalam

    proses pembelajaran dengan amat cepat. Fungsi pendidik tidak akan bisa seluruhnya dihilangkan

    sebagai seorang pendidik dan pengajar bagi peserta didiknya. Begitupun dengan tenaga kependidikan

    mereka bertugas dalam melaksanakan administrasi, pengelolaan, pengembangan, pengawasan, dan

    pelayanan teknis untuk menunjang proses pendidikan pada satuan pendidikan.

    Sehubungan dengan adanya tuntutan kearah profesionalisme tenaga pendidik dan kependidikan,

    maka semakin dirasakan desakan untuk peningkatan mutu pendidikan pada setiap jenis dan jenjang

    pendidikan yang telah menjadi komitmen pendidikan nasional. Oleh karenanya penting untuk

    memahami terlebih dahulu bagaimana mengelola pendidik dan tenaga kependidikan tersebut.

    1. 2. Rumusan Masalah

    a. Apakah pengertian manajemen pendidik dan tenaga kependidikan sekolah?

    b. Bagaimana jenis dan tugas pendidik dan tenaga kependidikan sekolah?

    c. Bagaimana Aktifitas Manajemen pendidik dan tenaga kependidikan sekolah?

  • 7/30/2019 Manajemen Tenaga Pendidik Dan Kependidikan. I

    3/20

    2

    BAB II

    PEMBAHASAN

    A. KONSEP DASAR

    1. Definisi Manajemen Tenaga Pendidik dan Kependidikan

    Pendidik dan tenaga pendidik disebut juga personel atau pegawai atau karyawan. Menurut kami,

    kesemuanya itu memiliki arti yang sama, sehingga dalam makalah kami ini mungkin kami gunakan

    istilah-istilah tersebut secara bergantian

    a. Definisi Manajemen

    Kata manajemen berasal dari bahasa Inggris, management yang dikembangkan dari kata to

    manage, yang artinya mengatur atau mengelola. Kata manage itu sendiri berasal dari Italia Maneggio

    yang diadopsi dari bahasa latin managiare, yang berasal dari kata manus yang artinya tangan.

    Apabila kita membuat suatu pembatasan atau definisi tentang manajemen atau definisi tentang

    managemen dapatlah dikemukakan sebagai berikut bekerja dengan orang-orang untuk mencapai

    tujuan organisasi dengan pelaksanaan fungsi-fungsi peraencanaan (planning), pengorganisasian

    (organizing), penyusunan personalia (staffing), pengarahan dan kepemimpinan (leading) dan

    pengawasan (controlling).

    b. Pendidik

    Menurut UU No.20 Tahun 2003 pasal 39 ayat 2, pendidik merupakan tenaga profesional yang

    bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran,

    melakukan pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada

    masyarakat, terutama bagi pendidik pada perguruan tinggi.

  • 7/30/2019 Manajemen Tenaga Pendidik Dan Kependidikan. I

    4/20

    3

    . c. Tenaga kependidikan adalah tenaga (personil) yang berkecimpung di dalam lembaga atau organisasi

    pendidikan yang memiliki wawasan pendidikan (memahami falsafah dan ilmu pendidikan), dan

    melakukan kegiatan pelaksanaan pendidikan atau penyelenggaraan pendidikan.

    d. Definisi Manajemen Tenaga Pendidik dan Kependidikan

    Dalam organisasi pendidikan tenaga pendidik dan kependidikan merupakan sumber daya

    manusia potensial yang turut berperan dalam mewujudkan tujuan pendidikan nasional.

    Berdasarkan asumsi ini, ada beberapa teori tentang manajemen sumber daya manusia pada

    organisasi swasta/ perusahaan sehingga sebelum diuraikan definisi manajemen tenaga pendidik dan

    kependidikan terlebih dahulu akan dipapaarkan definisi manajemen sumber daya manusia.

    1) MSDM dipandang sebagai fungsi atau subsistem diskrit yang diharapkan mampu menyelesaikan

    tugas-tugas khusus. Misal: Staffing yang efektif diarahkan untukput the raight person in the raight

    place at the raight time. Sistem kompensasi diharapkan mampu memotivasi performen dan retensi

    pegawai.

    2) MSDM merupakan serangkain sistem yang terintegrasi dan bertujuan untuk meningkatkan

    performen SDM.

    3) Pemanfaatan teknologi (khususnya TI) dalam memberikan layanan informasi secara timbal balik.

    Dari beberapa pengertian tersebut dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa manajemen tenaga

    pendidik dan kependidikan adalah aktivitas yang harus dilakukan mulai dari tenaga pendidik dan

    kependidikan itu masuk ke dalam organisasi pendidikan sampai akhirnya berhenti melalui proses

    perencanaan SDM, perekrutan, seleksi, penempatan, pemberian kompensasi, penghargaan, pendidikan,

    dan latihan/ pengembangan dan pemberhentian.

  • 7/30/2019 Manajemen Tenaga Pendidik Dan Kependidikan. I

    5/20

    4

    2. Tujuan Manajemen Tenaga Pendidik dan Kependidikan

    Tujuan manajemen tenaga pendidik dan kependidikan berbeda dengan manajemen sumber

    daya manusia pada konteks bisnis. Di dunia pendidikan tujuan manajemen SDM lebih mengarah pada

    pembangunan pendidikan yang bermutu, membentuk SDM yang handal, produktif, kreatif dan

    berprestasi.

    Berdasarkan (Permendiknas No,8 Tahun 2005) TUGAS DITJEN PMPTK Direktorat Jenderal

    Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan (Ditjen PMTK) mempunyai tugas merumuskan

    serta melaksanakan kebijakan standarisasi teknis di bidang peningkatan mutu pendidik dan tenaga

    kependidikan anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan non formal.

    Fungsi Ditjen PMPTK

    1. Penyiapan kebijakan Departermen di bidang peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan,

    2. Pelaksanaan kebijakan di bidang peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan,

    3. Penyusunan Standar, Norma, Pedoman, Kriteria, dan Prosedur di bidang peningkatan mutu pendidik

    dan tenaga kependidikan,

    4. Pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang peningkatan mutu pendidik dan tenaga

    kependidikan,

    5. Pelaksanaan urusan Administrasi Direktorat Jendral.

    Penjabaran tugas dan fungsi dari Dirjen PMPTK merupakan tujuan yang ingin dicapai dalam

    manajemen tenaga pendidik dan kependidikan. Aas Syaefudin (2005 :103) menyebutkan bahwa tujuan

    pengelolaan tenaga pendidik dan kependidikan adalah agar mereka memiliki kemampuan, motivasi dan

    kreativitas untuk :

  • 7/30/2019 Manajemen Tenaga Pendidik Dan Kependidikan. I

    6/20

    5

    1. Mewujudkan sistem sekolah yang mampu mengatasi kelemahan-kelemahannya sendiri

    2. Secara berkesinambungan menyesuaikan program pendidikan sekolah terhadap kebutuhan

    kehidupan (belajar) peserta didik dan persaingan terhadap kehidupan masyarakat secara sehat dan

    dinamis

    3. Menyediakan bentuk kepemimpinan (khususnya menyiapkan kader pemimpin pendidikan yang

    handal dan dapat menjadi teladan) yang mampu mewujudkan human organization yang

    pengertiannya lebih dari relationship pada setiap jenjang manajemen organisasi pendidikan nasional.

    Dari uraian tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa tujuan manajemen tenaga pendidik dan

    kependidikan secara umum adalah :

    1. Memungkinkan organisasi mendapatkan dan mempertahankan tenaga kerja yang cakap, dapat

    dipercaya dan memiliki motivasi tinggi

    2. Meningkatkan dan memperbaiki kapasitas yang dimiliki oleh karyawan

    3. Mengembangkan sistem kerja dengan kinerja tinggi yang meliputi prosedur perekrutan dan seleksi

    yang ketat, sistem kompensasi dan intensif yang disesuaikan dengan kinerja, pengembangan

    manajemen serta aktivitas pelatihan yang terkait dengan kebutuhan organisasi dan individu

    4. Mengembangkan praktek manajemen dengan komitmen tinggi yang menyadari bahwa tenaga

    pendidik dan kependidikan merupakan stakeholder internal yang berharga serta membantu

    mengembangkan kerjasama dan kepercayaan bersama

    5. Menciptakan iklim kerja yang harmonis.

    3. Tugas dan Fungsi Tenaga Pendidik dan Kependidikan

    Berdasarkan Undang-undang No 20 Tahun 2003 Pasal 39 : (1) Tenaga kependidikan bertugas

    melaksanakan administrasi, pengelolaan, pengembangan, pengawasan, dan pelayanan teknis untuk

    menunjang proses pendidikan pada satuan pendidikan. (2) Pendidik merupakan tenaga professional

  • 7/30/2019 Manajemen Tenaga Pendidik Dan Kependidikan. I

    7/20

    6

    yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran,

    melakukan pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada

    masyarakat, terutama bagi pendidik pada perguruan tinggi.

    Dalam pasal 6 disebutkan bahwa: kedudukan guru dan dosen sebagai tenaga profesional

    bertujaun untuk melaksanakan sistem pendidikan nasional dan mewujudkan tujuan pendidikan nasional

    yaitu, beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,

    kreatif, mandiri, serta menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab.

    Dalam menjalankan tugas dan fungsinya secara professional tenaga pendidik dan

    kependidikan harus memiliki kompetensi yang disyaratkan baik dari pemerintah maupun kebutuhan

    masyarakat antara lain: (1) Pendidik harus memiliki kualifikasi minimum dan sertifikasi sesuai dengan

    jenjang kewenangan mengajar, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk

    mewujudkan tujuan pendidikan nasional. (2) Pendidik untuk pendidiakn formal pada jenjang pendidik

    usia dini, pendidikan dasar, pendidikan menengah, pendidikan tinggi oleh perguruan tinggi yang

    terakreditasi.

    Mereka memiliki hak dan kewajiban dalam menjalankan tugas yaitu :

    1. Pendidik dan tenaga kependidikan berhak memperoleh :

    a. Penghasilan dan jaminan kesejahteraan social yang pantas dan memadai.

    b. Penghargaan sesuai dengan tugas dan prestasi kerja.

    c. Pembinaan karier yang sesuai dengan tuntutan pengembangan kualitas.

    d. Perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas dan hak atas hasil kekayaan, intelektual, dan

    e. Kesempatan untuk menggunakan sarana, prasarana, dan fasilitas pendidikan untuk menujang

    kelancaran pelaksanaan tugas.

  • 7/30/2019 Manajemen Tenaga Pendidik Dan Kependidikan. I

    8/20

    7

    2. Pendidik dan tenaga kependidikan berkewajiban :

    a. Menciptakan suasana pendidikan yang bermakna, menyenagkan, kreatif, dan dialogis.

    b. Mempunyai komitmen secara professional untuk meningkatkan mutu pendidikan, dan

    c. Memberi teladan dan menjaga nama baik lembaga, profesi, dan kedudukan sesuai dengan

    kepercayaan yang di berikan kepadanya.

    B. AKTIVITAS MANAJEMEN TENAGA PENDIDIK DAN KEPEN-DIDIKAN

    1. Perencanaan

    Perencanaan manajemen pendidik dan kependidikan adalah pengembangan, penyusunan dan

    strategi tenaga pendidik dan kependidikan (SDM) yang komprehensif guna memenuhi kebutuhan

    organisasi di masa depan. Perencanaan SDM merupakan awal dari pelaksanaan fungsi manajemen

    SDM. Walaupun merupakan langkah awal yang harus dilaksanakan, perencanaan ini sering kali tidak

    diperhatikan secara seksama. Dengan melakukan perencanaan ini, segala fungsi SDM dapat

    dilaksanakan dengan efektif efesiaen

    Di negara kita status kepegawaian tenaga pendidik dan kependidikan terbagi 2 yaitu PNS dan

    Non PNS dan berada dibawah naungan Departermen Pendidik Nasional dan Departermen Agama.

    Merujuk pada teori perencanaan SDM, maka ada beberapa metode yang dipakai dalam

    merencanakan SDM antara lain:

    a. Metode Tradisional

    Metode ini biasanya disebut sebagai perencanaan tenaga kerja, semata-mata memperhatikan

    masalah jumlah tenaga kerja serta jenis dan tingkat keterampilan dalam organisasi.

    b. Metode Perencanaan Terintegrasi

    Dalam perencanaan terintegrasi segala perencanaan berpusat pada visi stratejik. Visi tersebut

    dijadikan standar pencapaian.

  • 7/30/2019 Manajemen Tenaga Pendidik Dan Kependidikan. I

    9/20

    8

    2. Seleksi

    Selection atau seleksi didefinisikan sebagai suatu proses pengambilan keputusan dimana

    individu dipilih untuk mengisi suatu jabatan yang didasarkan pada penilaian terhadap seberapa besar

    karakteristik individu yang bersangkutan, sesuai dengan yang dipersyaratkan oleh jabatan tersebut.

    Tujuan utama dari seleksi adalah untuk:

    a. Mengisi kekosongan jabatan dengan personil yang memenuhi persyaratan yang ditentukan dan

    dinilai mampu dalam:

    1) Menjalankan tugas dalam jabatan tersebut,

    2) Mendapatkan kepuasan dalam jabatannya sehingga dapat bertahan dalam sistem,

    3) Menjadi kontributor efektif bagi pencapaian tujuan dalam sistem,

    4) Memiliki motivasi untuk mengembangkan diri.

    b. Membantu meminimalisasi pemborosan waktu, usaha, dan biaya yang harus diinvestasikan bagi

    pengembnagan pendidikan para pegawai.

    Pada dasarnya, setiap elemen yang dipergunakan dalam teknologi seleksi SDM lebih diarahkan

    sebagai alat-alat pengaturan. Seleksi SDM merupakan suatu proses yang memerlukan penilaian dan

    perkiraan untuk memprediksi secara tepat khususnya dalam menentukan tingkat investasi, kualitas

    yang baik, spekulatif, atau resiko tinggi.

    a. Proses Seleksi

    Dalam proses seleksi, kelompok pelamar yang terdiri dari para pendidik professional, pengawas

    administrasi profesional, pelaksana teknis professional, dan tenaga pendukung lainnya harus

    melalui tiga tahapan proses, yaitu: (1) Pra seleksi, yang melibatkan kebijakan dan penepatan

    prosedur seleksi, (2) Seleksi, yang merupakan pengajuan seleksi dan implementasi aturan yang

  • 7/30/2019 Manajemen Tenaga Pendidik Dan Kependidikan. I

    10/20

    9

    ditetapkan pada tahap satu, (3) Pasca Seleksi, daftar kemampuan pelamar, bagian personalia,

    pembuatan kontrak dan penempatan pegawai.

    b. Pra Seleksi

    Inti dari tahap pra seleksi adalah bahwa suatu sistem keputusan yang dijabarkan dalam bentuk

    prosedur dan kebijakan sistem dapat membantu memfokuskan upaya organisasi dalam mencapai tujuan

    seleksi

    Terdapat dua tugas utama pengujian dalam tahap pra seleksi, yaitu:

    1) Pengembangan Kebijakan Seleksi

    Dasar pengembangan sistem rencana gabungan dalam seleksi personal dimulai dari dewan

    pendidikan. Kebijakan dewan mengidentifikasikan kewenangan dewan berkaitan dengan seleksi,

    dan kebijakan tersebut digunakan sebagai pedoman umum dalam proses seleksi.

    2) Keputusan Prosedur Pra Seleksi

    Kerangka pengembangan keputusan prosedur pra seleksi, meliputi:

    a) Hukum dan perundang-undangan seleksi, upaya meminimalisasi permasalahan hukum yang

    berkaitan dengan aktivitas seleksi.

    b) Komponen keputusan seleksi, yaitu pembentukan persyaratan jabatan dan persyaratan personal.

    c) Kriteria efektifitas keputusan seleksi, yaitu mengembangkan ukuran-ukuran yang akan digunakan

    sebagai predictor kinerja atau keberhasilan (performance predictors or success)

    d) Prediktor atau alat untuk memprediksi keberhasilan keputusan seleksi.

    c. Seleksi

    Proses seleksi di fokuskan pada pertanyaan sejauh mana kecocokan antara pelamar dan segala

    kualitasnya dengan tuntunan jabatan. Dalam konteks ini, ada dua aspek yang penting dicermati yaitu:

  • 7/30/2019 Manajemen Tenaga Pendidik Dan Kependidikan. I

    11/20

    10

    1) Penilaian Data dan Pelamar

    Ada tiga tipe ukuran yang dapat digunakan secara selektif sebelum mengambil keputusan dalam

    kasus dimana informasi yang dibutuhkan sulit diperoleh melalui saluran-saluran tradisional. Ketiganya

    adalah:

    a) Ujian fisik (tes kesehatan) sebelum bekerja.

    b) Tes kecanduan obat-obatan terlarang (drug testing) dan,

    c) Latihan-latihan simulasi prilaku, baik secara manual maupun komputerisasi.

    2) Implikasi Tanggung Jawab dari Keputusan Seleksi

    Organisasi proses seleksi membutuhkan serangkaian keputusan seperti bagaimana yang paling

    baik dilakukan agar dapat memfungsikan jabatan secara efesiaen dan efektif.

    d. Pasca Seleksi

    Setelah mengevaluasi para pelamar suatu jabatan, tahap berikutnya adalah membuat keputusan

    individual mengenai setiap pelamar berdasarkan data pelamar dan pertimbnagan efektivitas pelamar

    untuk melakukan pekerjaannya.

    Dalam pasca seleksi ada dua hal penting yang harus diperhatikan, yakni kontrak dan kerangka

    pekerjaan.

    1) Kontrak

    Kontrak merupakan suatu kesepakatan antara dua orang atau lebih untuk tidak melakukan

    pelanggaran-pelanggaran nyata dan mematuhi perjanjian-perjanjian kontrak. Komponen-komponen

    kontrak pada umumnya adalah sebagai berikut:

    a) Mutual assent (suasana/ kondisi penawaran dan penerimaan)

    b) Konsideresi

    c) Pihak-pihak kompeten yang sah

  • 7/30/2019 Manajemen Tenaga Pendidik Dan Kependidikan. I

    12/20

    11

    d) Pengembangan subject matter yang tidak dihambat oleh hukum, dan

    e) Kesepakatan dalam bemtuk yang dituntut oleh hukum (peraturan).

    2) Batasan / kerangka kerja (term of employment)

    Sebelum menyelesaikan proses seleksi, pelamar dan organisasi harus membuat suatu

    perjanjian berdasarkan batasan/ kerangka kerja. Pengadaan perjanjian ini penting karena dapat dicapai

    pemahaman sepenuhnya antara dua pihak.

    Dalam PP Nomor 97 tentang formasi PNS, disebutkan bahwa jumlah dan susunan pangkat

    PNS yang diperlukan dalam suatu satuan organisasi negara untuk mampu melaksanakan tugas pokok

    dalam jangka waktu tertentu (pasal 1) sedangkan pasal 4 menyebutkan bahwa formasi kesatuan

    organisasi negara disusun berdasarkan analisis kebutuhan dan penyediaan pegawai.

    Berikutnya adalah PP Nomor 98 Tahun 2000 tentang pengadaan PNS adalah kegiatan untuk

    mengisi formasi yang lowong dan dalam pasal 2 dinyatakan bahwa pengadaan PNS dilakukan mulai

    dari perencanaan, pengumuman, pelamaran, penyaringan, pengangkatan PNS, yang dilaksanakan oleh

    Pejabat Pembina Kepegawaian.

    3. Manajemen Kinerja

    Manajemen kinerja adalah suatu proses yang berlangsung terus-menerus dengan fungsi-fungsi

    manajerial kinerja. Robert Bacal (2004:2) mengemukakan bahwa manajemen kinerja merupakan

    sebuah proses komunikasi yang berlangsung terus-menerus atau berkesinambungan dan dilakukan

    dalam kemitraan antara karyawan dengan penyedia langsungnya.

    Berdasarkan definisi di atas manajemen kinerja tenaga pendidik dan kependidikan itu

    meliputi:

    a. Fungsi kinerja yang esensial yang diharapkan oleh tenaga pendidik dan kependidikan.

    b. Seberapa besar kontribusi pekerjaan pendidik dan kependidikan bagi pencapaian tujuan kependidikan.

  • 7/30/2019 Manajemen Tenaga Pendidik Dan Kependidikan. I

    13/20

    12

    c. Apa arti konkrit mengerjakan pekerjaan yang baik.

    d. Bagaimana tenaga pendidikan dan dinas bekerja sama untuk mempertahankan, memperbaiki maupun

    mengembangkan kinerja yang ada sekarang.

    e. Bagaimana prestasi kerja akan diukur.

    f. Mengenali berbagai hambatan kerja dan menyingkirkannya.

    Ada sebuah alasan mengapa manajemen kinerja itu penting sebuah alasan hukum yang serius.

    Pemerintah, baik pemerintah pusat maupun daerah, telah menetapkan berbagai undang-undang,

    ketentuan dan peraturan yang mengatur apa yang boleh dilakukan oleh perusahaan berkenaan dengan

    hubungan kerja. Beberapa kriteria manajemen kerja yang baik dan langkah-langkah manajemen kerja.

    a. Kriteria Manajemen Kinerja Yang Baik

    Sebuah manajemen kinerja yang efektif hendaknya memiliki syarat-syarat sebagai berikut:

    1)Relevance

    2)Sensitivity

    3)Reliability

    4)Acceptability

    5)Practicability

    b. Langkah-langkah Manajemen Kinerja

    1) Persiapan pelaksanaan proses.

    2) Penyusunan rencana kerja.

    3) Pengkomunikasian kinerja yang berkesinambungan.

    4) Pengumpulan data, pengamatan dan dokumentasi.

    5) Mengevaluasi kinerja.

    6) Pengukuran dan penilaian kinerja.

  • 7/30/2019 Manajemen Tenaga Pendidik Dan Kependidikan. I

    14/20

    13

    4. Pemberian Kompensasi

    Program kompensasi atau balas jasa umumnya bertujuan untuk kepentingan perusahaan,

    karyawan dan pemerintah. Supaya tujuan tercapai dan memberikan kepuasan bagi semua pihak

    hendaknya program pemberian kompensasi didasarkan pada prinsip adil dan wajar.

    Peterson dan plowman (dalam melayu, 2003:120) orang mau bekerja sama karena hal-hal

    berikut:

    a. The desire to live

    b. The desire for possesion

    c. The desire for power

    d.The desire for recognation

    Tujuan Kompensasi

    a. Ikatan kerja sama

    b. Kepuasan kerja

    c. Pengadaan efektif

    d. Motivasi

    e. Stabilitas karyawan

    f. Disiplin

    5. Pengembangan Karier

    a. Pentingnya Karier

    Berbicara tentang karier maka kita akan bertitik tolak pada asumsi dasar bahwa seseorang yang

    mulai bekerja setelah bekerja dalam suatu organisasi akan terus bekerja untuk organisasi tersebut.

  • 7/30/2019 Manajemen Tenaga Pendidik Dan Kependidikan. I

    15/20

    14

    Sondang P. Siagaan (2003:206) menyatakan ada 3 pola karier yang harus diketahui oleh seorang

    pekerja yaitu:

    1) Sasaran karier yang ingin dicapai dalam arti tingkat kedudukan atau jabatan tertinggi yang

    mungkin dicapai apabila mampu bekerja produkktif, loyal, pada organisasi, menunjukan

    perilaku yang fungsional serta mampu bertumbuh dan berkembang.

    2) Perencanaan karier dalam arti keterlibatan seseorang dalam pemilihan jalur dan sasaran

    kariernya.

    3) Kesediaan mengambil langkah-langkah yang diperlukan dalam rangka pengembangan karier

    sambil berkarya.

    b. Hakikat Tujuan Pengembangan Karier

    Seacara umum hakikat dan tujuan pengembangan karier merupakan proses awal yang harus

    diketahui dengan jelas. Hakikat akan mengacu pada dasar kekuatan yang membantu proses

    pengembangan, sedangkan tujuan justru pada apa serta bagaimana meniti karier yang diharapkan.

    Prinsip dasar yang dijadikan panduan pengembangan karier terdiri dari :

    (1) kemampuan manajerial,

    (2) kemampuan fungsional,

    (3) keamanan,

    4) kreativitas,

    (5) otonomi independen.

    c. Perencanaan Karier

    Sondang P Siagaan (2003: 207) mengemukakan ada 5 hal yang harus dipertimbangkan agar para

    pegawai dapat menentukan jalur karier dan pengembangan karier yang dapat mereka tempuh :

  • 7/30/2019 Manajemen Tenaga Pendidik Dan Kependidikan. I

    16/20

    15

    Pertama, perlakuan yang adil dalam karier. Kedua, kepedulian para atasan langsung. Ketiga,

    informasi tentang berbagai peluang promosi. Keempat, minat untuk dipromosikan. Kelima, tingkat

    kepuasan.

    d. Pengembangan Karier

    Betapapun baiknya suatu perencanaan karier yang telah dibuat oleh seorang pekerja disertai

    oleh suatu tujuan karier yang wajar dan realistik, rencana tersebut tidak akan menjadi kenyataan tanpa

    adanya pengembangan karier sistematik dan programmatik.

    e. Peranan Departemen SDM dalam pengembangan karier

    Merupakan suatu kenyataan bahwa dalam usaha menentukan tujuan, jalur, rencana dan

    pengembangan kariernya, seorang pegawai beranjak dari keinginan memuaskan berbagai jenis

    kebutuhannya. Oleh karena itu persepsi seorang pekerja tentang kemungkinan meniti karier dalam

    suatu organisasi akan sangat diwarnai oleh pandangan sampai sejauh mana pemenuhan akan kebutuhan

    pribadinya.

    f. Pemberhentian

    Pemberhentian adalah fungsi operatif terakhir manajemen SDM. Istilah pemberhentian sinonim

    dengan separation, pemisahan atau pemutusan tenaga kerja dari suatu organisasi perusahaan. Fungsi

    pemberhentian harus mendapat perhatian serius dari pimpinan.

    Pemberhentian berdasarkan pada UU no.12 tahun 1964 KUHP, yaitu berperikemanusiaan dan

    menghargai yang diberikannya kepada organisasi.

    1) Alasan-alasan pemberhentian :

    a) Undang-undang

  • 7/30/2019 Manajemen Tenaga Pendidik Dan Kependidikan. I

    17/20

    16

    b) Keinginan Perusahaan

    c) Keinginan Karyawan

    d) Pensiun

    e) Kontrak Kerja Berakhir

    f) Kesehatan Karyawan

    g) Meninggal Dunia

    h) Perusahaan diinduksikan

    2) Proses Pemberhentian :

    a) musyawarah karyawan dengan pimpinan,

    b) musyawarah pimpinan serikat buruh dengan pimpinan,

    c) pemutusan berdasarkan Keputusan Pengadilan Negeri.

  • 7/30/2019 Manajemen Tenaga Pendidik Dan Kependidikan. I

    18/20

    17

    BAB III

    Kesimpulan

    Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa manajemen tenaga pendidik dan

    kependidikan adalah aktivitas yang harus dilakukan mulai dari tenaga pendidik dan kependidikan itu

    masuk ke dalam organisasi pendidikan sampai akhirnya berhenti melalui proses perencanaan SDM,

    perekrutan, seleksi, penempatan, pemberian kompensasi, penghargaan, pendidikan, dan latihan/

    pengembangan dan pemberhentian. manajemen tenaga pendidik dan kependidikan memiliki empat

    tujuan pokok diantaranya:

    1. memungkinkan organisasi memiliki tenaga kerja yang cakap,

    2. mengembangkan sistem kinerja yang tinggi,

    3. meningkatkan kapasitas karyawan,

    4. mengembangkan praktek manajemen yang berkomitmen tinggi, dan menciptakan iklim kerja

    yang harmonis.

    Aktivitas yang dilakukan manajemen tenaga pendidik dan kependidikan meliputi

    perencanaan, seleksi, manajemen kerja, pemberian kompensasi, dan pengembangan karir. Dalam

    pengembangan karir ini juga meliputi tujuan pengembangan karir, perencanaan karir, pengembangan

    karir, peranan Departemen SDM dalam pengembangan karir,dan pemberhentian.

  • 7/30/2019 Manajemen Tenaga Pendidik Dan Kependidikan. I

    19/20

    18

    DAFTAR PUSTAKA

    Tim Dosen Administrasi Pendidikan UPI,Manajemen Pendidikan, Bandung: Alfabeta, 2010.

    Samsuddin Sadili,Manajemen Sumber Daya Manusia, Bandung: Pustaka Setia, 2006.

    http://widiirawan.blogspot.com/2012/04/manajemen-tenaga-pendidik-dan.html, di akses sabtu 13 juli

    2013 pukul 09.20 WIB

    http://widiirawan.blogspot.com/2012/04/manajemen-tenaga-pendidik-dan.htmlhttp://widiirawan.blogspot.com/2012/04/manajemen-tenaga-pendidik-dan.html
  • 7/30/2019 Manajemen Tenaga Pendidik Dan Kependidikan. I

    20/20

    19