Upload
ratih-kusuma
View
21
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
tidak ada
Citation preview
5/28/2018 manejemen keperawatan
1/11
manejemen keperawatan (akkay)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Manajemen merupakan suatu pendekatan yang dinamis dan proaktif dalam menjalankan
suatu kegiatan di organisasi. Di dalam manajemen tersebut mencakup kegiatan POAC (planning,
Organizing, Actuating, Controlling)terhadap staf, sarana, dan prasarana dalam mencapai tujuan
organisasi. (Nursalam, 2007)
Manajemen didefinisikan sebagai proses menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain
untuk mencapai tujuan organisasi dalam suatu lingkungan yang berubah. Manajemen juga
merupakan proses pengumpulan dan mengorganisasi sumber-sumber dalam mencapai tujuan
(melalui kerja orang lain) yang mencerminkan dinamika suatu organisasi.tujuan ditetapkan
berdasarkan misi,filosofi dan tujuan organisasi.proses manajemen meliputi kegiatan mencapai
tujuan organisasi melalui perencanaan organisasi,pengarahan dan pengendalian sumber daya
manusia,fisik,dan teknologi.semua perawat yang terlibat dalam manajemen keperawatan
dianggap perlu memahami misi,Filosofi dan tujuan pelayanan keperawatan serta kerangka
konsep kerjanya. (Anonim, 2011)
Manajemen keperawatan mempunyai lingkup manajemen operasional untuk
merencanakan, mengatur dan menggerakkan karyawan dalam memberikan pelayanan
keperawatan sebaik-baiknya pada pasien melalui manajemen asuhan keperawatan. Agar dapat
memberikan pelayanan keperwatan sebaik-baiknya kepada pasien, diperluikan suatu standar
yang akan digunakan baik sebagai target maupun alat pengontrol pelayanan tersebut.(Anonim,
2011)
1.2 Rumusan Masalah
Bagaimana konsep manajemen keperawatan dan metode asuhan keperawatan penugasan
kasus.
1.3 Tujuan Penulisan
a. Tujuan UmumUntuk bagaimana konsep manajemen keperawatan dan metode asuhan keperawatan penugasan
kasus.
b. Tujuan Khusus
Tujuan khusus dalam makalah ini, adalah mahasiswa mengetahui:
http://akayblogspot.blogspot.com/2013/02/manejemen-keperawatan-akkay.htmlhttp://akayblogspot.blogspot.com/2013/02/manejemen-keperawatan-akkay.html5/28/2018 manejemen keperawatan
2/11
1. Pengertian manajemen keperawatan
2. Sejarah singkat manajemen
3. Manajemen sebagai suatu proses
4. Pengertian manajemen keperawatan
5. Prinsip yang mendasari manajemen keperawatan
6. Kerangka dan konsep filosofi manajemen keperawatan
7. Lingkup manajemen keperawatan
8. Proses manajemen keperawatan
9. Struktur Organisasi Keperawatan Metode Penugasan Kasus
1.4 Manfaat Penulisan
a. Bagi Institusi Pendidikan
Dengan makalah ini institusi pendidikan berhasil menjadikan mahasiswa lebih mandiri dalam
membuat suatu karya tulis dan menambah wawasan mereka untuk pengetahuannya.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Manajemen
Manajemen adalah sebuah kegiatan yang sangat kompleks namun teratur, sehingga bila
manajemen dilaksanakan dengan baik akan mencapai hasil kegiatan yang maksimal. (Suyanto,
2008: 2)
Menurut Harsey dan Blanchard (1977) dalam Suyanto (2008: 2), pengertian manajemen
adalah suatu proses melakukan kegiatan pencapaian tujuan organisasi melalui kerja sama dengan
orang lain.
Sedangkan menurut Taylor (1911) dalam Suyanto (2008: 2), manajemen adalah di
ibaratkan sebagai sebuah mesin produksi yang bekerja secara efisien dan cepat menghasilkan
produk maksimal yang memerlukan motivasi dan kerja sama.
2.2 Sejarah Singkat Manajemen
Manajemen sebagai sebuah ilmu, berkembang dari berbagai ilmu yang melatar
belakanginya seperti ilmu psikologi dan sebagainya. Berbagai ilmu tersebut saling berinteraksi
dan menghasilkan dasardasar manajemen yang berkembang hingga saat ini termasuk cabang
cabang keilmuan seperti: Manajemen keperawatan, manajemen keuangan, manajemenpemasaran, manajemen resiko, manajemen industri dan sebagainya. Manajemen juga
mempelajari bagaimana meningkatkan hasil kerja dengan memperhatikan faktor motivasi dan
kepuasan. Hal ini dipelajari oleh Mc Gregon (1960) dalam Suyanto (2008: 3), yang menyatakan
bahwa kepuasan dan motivasi kerja seseorang sangatberpengaruh terhadap hasil kerja yang
5/28/2018 manejemen keperawatan
3/11
dicapai. Jika harga diri, otonomi dan kebutuhan staf terpenuhi maka akan tercapai kepuasan dan
motivasi kerja yang tinggi sehingga produktifitas akan meningkat.
2.3 Manajemen Sebagai Suatu Proses
Menurut Suyanto (2008) manajemen adalah sebagai suatu proses dapat dipelajari darifungsi-fungsi manajemen yang dilaksanakan oleh seorang manajer. Adapun yang dimaksud
fungsi manajemen adalah langkah-langkah penting yang wajib dikerjakan oleh seorang manajer
untuk mencapai tujuan.
Masing-masing pakar mengidentifikasi fungsi-fungsi manajemen yang berbeda-beda.
Keperawatan lebih sering mengadopsi fungsi manajemen menurut George Terry, yaitu:
a. Planning (perencanaan) sebuah proses yang dimulai dengan merumuskan tujuan organisasi,
sampai dengan menyusun dan menetapkan rangkaian kegiatan untuk mencapainya. Melalui
perencanaan akan dapat ditetapkan tugas tugas staf. Dengan tugas tugas ini seorang
pemimpin akan mempunyai pedoman untuk melakukan supervisi dan evaluasi serta menetapkan
sumber daya yang dibutuhkan oleh staf dalam menjalankan tugastugasnya.
b. Organizing(pengorganisasian), adalah rangkaian kegiatan manajemen untuk menghimpun
semua sumber daya (potensi) yang dimiliki oleh organisasi dan memanfatkannya secara efisien
untuk mencapai tujuan organisasi.
c. Actuating (directing, commanding, coordinating) atau penggerakkan adalah proses
memberikan bimbingan kepada staf agar mereka mampu bekerja secara optimal dan melakukan
tugastugasnya sesuai dengan ketrampilan yang mereka miliki sesuai dengan dukungan sumber
daya yang tersedia.
d. Controling (pengawasan, monitoring) adalah proses untuk mengamati secara terus menerus
pelaksanaan rencana kerja yang sudah disusun dan mengadakan koreksi terhadap penyimpangan
yang terjadi.
2.4 Pengertian Manajemen Keperawatan
Manajemen keperawatan diartikan secara singkat sebagi proses pelaksanaan pelayanan
keperawatan melalui staf keperawatan untuk memberikan asuhan keperawatan, pengobqtan, dan
rasa aman kepada pasien / keluarga / masyarakat. (Suyanto, 2008: 5)
Manajemen keperawatan adalah suatu tugas khusus yang harus dilaksanakan oleh
pengelola keperawatan untuk merencanakan, mengorganisasi, mengarahkan serta mengawasi
sumber sumber yang ada baik sumber daya manusia, alat maupun dana, sehingga dapatmemberikan pelayanan keperawatan yang efektif, baik kepada pasien, keluarga dan masyarakat.
(Suyanto, 2008: 5)
5/28/2018 manejemen keperawatan
4/11
Proses manajemen keperawatan dilakukan dengan pendekatan sistem terbuka, dimana
masing masing komponen saling berhubungan, berinteraksi dan dipengaruhi oleh lingkungan
terdiri dari lima elemen. Elemen manajemen keperawatan, dalam sistem terbuka, terdiri dari:
a. Input
Input dari proses manajemen keperawatan antara lain informasi, personel, peralatan dan fasilitas.
b. Proses
Proses adalah kelompok manajer / dari tingkat pengelola keperawatan tertinggi sampai ke
perawat pelaksana yang mempunyai tugas dan wewenang untuk melakukan perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan dalam pelaksanaan pelayanan keperawatan.
c. Output
Dari proses manajemen keperawatan adalah asuhan keperawatan, pengembangan staf dan riset.
d. Kontrol dan
Dalam proses manajemen keperawatan termasuk antara lain budget keperawatan, evaluasi
penampilan kerja perawat, standar prosedur, dan akreditasi.
e. Umpan balik
Proses manajemen keperawatan berupa laporan finansial dan hasil audit keperawatan.
2.5 Prinsip yang mendasari manajemen keperawatan
Menurut Suyanto (2008) Prinsip yang mendasari manajemen keperawatan yaitu:
a. Manajemen keperawatan seyogyanya berlandaskan perencanaan, karena melalui fungsi
perencanaan pimpinan dapat menurunkan resiko kesalahan, memudahkan pemecahan masalah.
b. Manajemen keperawatan dilaksanakan melalui penggunaan waktu yang efektif. Manajer
keperawatan yang menghargai waktu akan menyusun perencanaan yang terprogram dengan baik
dan melaksanakan kegiatan sesuai waktu yang telah ditentukan.
c. Manajemen keperawatan melibatkan para pengambilan keputusan. Berbagai situasi maupun
permasalahan yang terjadi saat mengelola kegiatan keperawatan memerlukan keterlibatan
pengambil keputusan diberbagai tingkatan manajerial.
d. Memenuhi kebutuhan asuhan keperawatan pasien merupakan fokus perhatian manajer
keperawatan dengan mempertimbangkan apa yang pasien lihat, fikir, yakini dan ingini.
Kepuasan pasien merupakan point utama dari seluruh tujuan keperawatan.
e. Pengarahan merupakan elemen kegiatan manajemen keperawatan yang meliputi proses
pendelegasian, supervisi, koordinasi dan pengendalian pelaksanaan rencana yang telahdiorganisasikan.
f. Devisi keperawatan yang baik dapat memotivasi perawat untuk memperlihatkan penampilan
kerja yang terbaik.
g. Manajemen keperawatan menggunakan komunikasi yang efektif.
5/28/2018 manejemen keperawatan
5/11
h. Pengembangan staf penting untuk dilaksanakan sebagai upaya persiapan perawat pelaksana
menduduki posisi yang lebih tinggi atau untuk peningkatan pengetahuan dan ketrampilan
perawat.
i. Pengendalian merupakan elemen manajemen keperawatan yang meliputi: penilaianpelaksanaan rencana yang telah dibuat, pemberian instruksi, menetapkan standar dan
membandingkannya dengan penampilan serta memperbaiki kekurangan yang terjadi.
2.6 Kerangka Konsep dan Filosofi
Manajemen keperawatan dalam memberikan arah kepada pencapaian tujuan serta
menghadapi masalah masalah manajerial dimasa mendatang perlu untuk merumuskan
kerangka konsep, keyakinan dasar, filisofi dan tujuan manajemen keperawatan.
a. Kerangka konsep
Kerangka konsep manajemen keperawatan adalah manajemen partisipatif yang berlandaskan
kepada paradigma keperawatan yaitu manusia, keperawatan, kesehatan dan lingkungan.
Kerangaka konsep manajemen keperawatan ini perlu dipahami sehingga para manajer
keperawatan akan dapat menatalaksanakan pekerjaannya guna menunjang praktik keperawatan.
Adapun kerangka konsep manajemen keperawatan adalah sebagai berikut:
1. Manusia akan tertarik dan terikat pada pekerjaannya dan akan memberikan upaya yang
selayaknya dia diberikan.
2. Jika diberikan informasi yang bermanfaat dan layak, individu akan membuat keputusan terbaik.
3. Tujuan kelompok akan lebih mudah dicapai kelompok.
4. Setiap individu memiliki karakteristik latar belakang motivasi, minat dan cara untuk mencapai
tujuan.
5. Fungsi koordinasi dan pengendalian amat pening dalam pencapaian tujuan.
6. Persamaan kualifikasi harus dipertimbangkan dalam pembagian kewenangan dan tanggung
jawab.
7. Individu memiliki hak dan tanggung jawab untuk membagi dan mendelegasikan
kewenangannya pada mereka yang terbaik dalam organisasi.
8. Pengetahuan dan ketrampilan amat diperlukan dalam pengambilan keputusan yang profesional.
9. Semua sistem berfungsi untuk mencapai tujuan dan merupakan tanggung jawab bersama untuk
secara teru menerus. (Suyanto, 2008)
2. Filosofi manajemen keperawatan
Manajemen keperawatan memiliki filosofi sebagai berikut:
1. Mengerjakan hari ini lebih baik dari pada hari esok.2. Manajerial keperawatan merupakan fungsi utama pimpinan keperawatan.
3. Meningkatkan mutu kinerja perawat.
4. Perawat memerlukan pendidikan berkelanjutan.
5/28/2018 manejemen keperawatan
6/11
5. Proses keperawatan menjamin perubahan tingkat kesehatan hingga mencapai keadaan fungsi
optimal.
6. Tim keperawatan bertanggung jawab dan bertanggung gugat untuk setiap tindakan keperawatan
yang diberikan.
7. Menghargai pasien dan haknya untuk mendapatkan asuhan keperawatan yang bermutu.
8. Perawat adalah advokat pasien.
9. Perawat berkewajiban untuk memberikan pendidikan kesehatan pada pasien dan keluarga.
(Suyanto, 2008)
3. Misi
Menurut Nursalam (2007) misi manajemen keperawatan adalah:
1. Menyediakan asuhan keperawatan yang efektif dan efisien dalam membantu kesehatan pasien
yang optimal setelah pulang dari rumah sakit.
2. Membantu mengembangkan dan mendorong suasana yang kondusif bagi pasien dan staf
keperawatan/non keperawatan
3. mengajarkan, mengarahkan, dan membantu dalam kegiatan profesional keperawatan
4. turut serta dan bekerja sama dengan semua anggota tim kesehatan yang ada di rumah
sakit/tempat kerja.
Inti konsep dasar manajemen saat ini dan yang akan datang, adalah keseimbangan
antara visi, misi dan motifasi yang jelas dalam mencapai tujuan organisasi yang telah di tetapkan.
Proses keperawatan yaitu pengakuan masyarakat atau profesi lain tentang ekstisensi profesi
keperawatan, partisifasi profesi keperawatan dalam pembangunan kesehatan, dan citra profesi
keperawatan.
Penjabaran visi dan misi dalam pelayanan keperawatan di rumah sakit, menurut Gillies
(1989) dalam Nursalam (2002) di kutip dari filosofi pelayanan keperawatan di Rumah Sakit
Pedleton Memorial, New Orleans, Lousiana USA adalah sebagai berikut:
1. Mengaplikasikan kerangka konsep dan acuan dalam pelaksanaan asuhan keperawatan.
2. Mengevaluasi asuhan keperawatan yang di berikan
3. Menerapkan srtategi dalam meningkatkan kualitas dan pelayanan yang efisien kepada semua
konsemen
4. Meningkatkan hubungan yang baik dengan semua tim kesehatan menilai kualitas pelayanan
yang di berikan berdasarkan standar kriteria yang ada
5. Mengintegrasikan berbagai disiplin ilmu dalam menilai dan memberikan intervensi
keperawatan kepada pasien6. Meningkatkan pendidikan berkelanjutan (formal maupun nonformal) bagi perawat dalam usaha
meningkatkan kinerjanya
7. Berpartisipasi secara aktif dalam upaya perubahan model asuhan keperawatan dan
peningkatkan kualitas pelayanan.
5/28/2018 manejemen keperawatan
7/11
8. Menciptakan lingkungan kerja yang kondusif dan melibatkan staf dalam setiap pengambilan
keputusan yang menyangkut tentang asuhan keperawatan.
9. Memberikan penghargaan kepada staf yang dianggap berprestasi.
10. Konsisten untuk selalu meningkatkan ptoduksi atau pelayanan yang terbaik.
11. Meningkatkan pandangan masyarakat yang positif tentang profesi keperawatan.
2.7 Lingkup Manajemen Keperawatan
Keperawatan merupakan disiplin praktik klinis. Manajer keperawatan yang efektif
seyogyanya memahami dan memfasilitasi pekerjaan perawat pelaksana. Menurut Suyanto (2008)
Manajer keperawatan mengelola kegiatan keperawatan meliputi:
a. Menetapkan penggunaan proses keperawatan.
b. Mengetahui intervensi keperawatan yang dilakukan berdasarkan doagnosa.
c. Menerima akontabilitas kegiatan keperawatan yang dilaksanakan oleh perawat .
d. Menerima akontabilitas hasil kegiatan keperawatan.
Menurut Suyanto, 2008 keperawatan terdiri dari:
a. Manajemen Pelayanan Keperawatan
Pelayanan keperawatan dirumah sakit dikelola oleh bidang perawatan yang terdiri dari tiga
tingkatan manajerial, yaitu:
1. Manajemen puncak (kepala bidang keperawatan)
2. Manajemen menengah (kepala unit pelayanan / supervisor)
3. Manajemen bawah (kepala ruang perawatan)
b. Manajemen Asuhan Keperawatan
Manajemen asuhan keperawatan yang dilakukan dengan menggunakan proses keperawatan pada
prinsipnya menggunakan konsep konsep manajemen seperti perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan dan pengendalian atau evaluasi. (Suyanto, 2008)
2.8 Proses manajemen keperawatan
Proses manajemen keperawatan menurut Nursalam (2007) yaitu:
a. Pengkajian- pengumpulan data
Pada tahap ini seseorang manajer dituntut tidak hanya mengumpulkan informasi tentang keadaan
pasien, melainkan juga mengenai institusi (rumah saki atau puskesmas): tenaga keperawatan,
administrasi, dan bagian keuangan yang akan mempengaruhi fungsi organisasi keperawatn
secara keseluruhan. Manajer perawat yang efektif harus mampu memanfaatkan proses
manajemen dalam mencapai suatu tujuan melalui usaha orang lain.
b.PerencanaanMenyusun suatu perencanaan yang strategis dalam mencapai suatu tujuan organisasi yang telah
ditetapkan. Perencanaan disini dimaksud untuk menentukan kebutuhan dalam asuhan
keperawatan kepada semua pasien, menehgakkan tujuan, mengalokasikan anggaran belanja,
menetapkan ukuran dan tipe tenaga keperawatan yang dibutuhkan.
5/28/2018 manejemen keperawatan
8/11
c. Pelaksanaan
Manajemen keperawatan yang memerlukan kerja melalui orang lain, maka tahap implementasi
dalam proses manajemen terdiri atas bagaimana manajer memimpin orang lain untuk
menjalankan tindakan yang telah direncanakan.
d. Evaluasi
Tahap akhir manajerial adalah mengevaluasi seluruh kegiatan yang telah dilaksanakan. Tujuan
evaluasi adalah untuk menilai seberapa jauh staf mampu melaksanakan perannya sesuai dengan
organisasi yang telah ditetapkan serta mengidentifikasi faktor faktor yang menghambat dan
mendukung dalam pelaksanaan.
5/28/2018 manejemen keperawatan
9/11
MENGHITUNG BOR, AVLOS, TOI, DAN BTOIndikator-indikator pelayanan rumah sakit dapat dipakai untuk mengetahui tingkatpemanfaatan, mutu,dan efisiensi pelayanan rumah sakit. Indikator-indikator berikutbersumber dari sensus harian rawatinap :
1 . B O R ( Bed Occupancy Ratio= Angka penggunaan tempat tidur)BOR menurut Huffman (1994) adalah the ratio of patient service days toinpatient bed count days in a period underconsideration. Sedangkan menurutDepkes RI (2005), BOR adalah prosentase pemakaian tempat tidur padasatuanwaktu tertentu. Indikator ini memberikan gambaran tinggi rendahnya tingkatpemanfaatantempat tidur rumah sakit. Nilai parameter BOR yang ideal adalahantara 60-85% (Depkes RI,2005).Rumus :%100
xperiode)satudalamhariJumlahxtidurtempat(Jumlahsakit)rumahtanhariperawa(JumlahBOR=2.
AVLOS (Average Length of Stay= Rata-rata lamanya pasien dirawat)AVLOS menurut Huffman (1994) adalah The average hospitalization stayof inpat ient discharged dur ing th e per iod u nder cons ider at ion . AVLOS menurutDepkes RI (2005) ada lah ra ta-ra ta lama rawat seorang pas ien. Ind ikator in id isamping member ikangambaran t ingkat e f is iens i , juga dapat member ikangambaran mutu p
elay anan, apabi la d i te rapkan pada diagn osis ter te ntu dapat dijadikanhal yang perlu pengamatan yang lebih lanjut. Secara umum nilaiAVLOSy a n g i d e a l a n t a r a6 -9 h a r i ( D e p k e s , 2 0 0 5) . Rumus :mati))(hidupkeluarpasien(Jumlahdirawat)lama(JumlahavLOS+=3.TOI (Turn Over Interval= Tenggang perputaran)TOI menurut Depkes RI (2005) adalah rata-rata hari dimana tempattidur tidak ditempati dari telah diisi ke saat terisi berikutnya. Indikator ini memberikangambaran tingkatefisiensi penggunaan tempat tidur. Idealnya tempat tidur koson
http://tantos.web.id/blogs/menghitung-bor-avlos-toi-dan-btohttp://tantos.web.id/blogs/menghitung-bor-avlos-toi-dan-btohttp://tantos.web.id/blogs/menghitung-bor-avlos-toi-dan-bto5/28/2018 manejemen keperawatan
10/11
BOR (Bed Occupancy Rate)
Persentase pemakaian tempat tidur pada satu satuan waktu tertentu. Indikator ini memberikan
gambaran tentang tinggi rendahnya tingkat pemanfaatan tempat tidur RS.
Jumlah hari perawatan RS dalam waktu tertentu x 100%
Jumlah TT x Jumlah hari dalam satu satuan waktu
ALOS (Average Length of Stay)
Rata-rata lamanya perawatan seorang pasien. Indikator ini di samping merupakan gambaran tingkat
efisiensi manajemen sebuah RS, indikator ini juga dapat dipakai untuk mengukur mutu pelayanan
apabila diagnosis penyakit tertentu dapat dijadikan tracernya (yang perlu pengamatan lebih lanjut).
Jumlah hari perawatan pasien keluar rumah sakit
Jumlah pasien keluar rumah sakit (hidup + mati)
BTO (Bed Turn Over)Frekuensi pemakaian tempat tidur dalam satu satuan waktu (biasanya per tahun) tempat idur RS.
Indikator ini akan memberikan gambaran tingkat pemakaian tempat tidur RS.
Jumlah pasien keluar RS (hidup + mati)
Jumlah tempat tidur
TOI (Turn Over Interval)
Rata-rata hari tempat tidur tidak ditempati dari saat ke saat sampai terisi berikutnya. Indikator ini
juga menberikan gambaran tingkat efisiensi penggunaan tempat tidur.
(Jumlah TT x hari)
hari perawatan RS
Jumlah pasien keluar (hidup + mati)
NDR (Net Death Rate)
Angka kematian di atas 48 jam setelah dirawat untuk tiap-tiap 100 penderita keluar RS.
Jumlah pasien mati di atas 48 jam dirawat x 100%
Jumlah pasien RS kematian di bawah 48 jam
GDR (Gross Death Rate)
Angka kematian umum penderita keluar RS
Jumlah pasien mati seluruhnya dirawat x 100%
Jumlah pasien keluar (hidup + mati)
Net Death Rate
Total kematian > 48 jam dalam periode waktu tertentu x 100%
Total pasien keluar hidup & mati dalam periode yang sama
Net Infection Rate
Total penderita infeksi yang didapat RS dalam periode tertentu x 100%
Jumlah pasien keluar hidup & mati dalam periode yang sama
Anasthesia Death Rate
Total kematian Anasthesia dalam periode tertentu x 100%
Total pasien yang mendapat anasthesia dalam periode yang sama
Post Operation Death Rate
5/28/2018 manejemen keperawatan
11/11
Total kematian dalam 10 kali operasi dalam periode waktu tertentu x 100%
Total pasien yang dioperasi dalam periode yang sama
Normal Tissue Removal Rate
Total normal tissue yang diangkat x 100%
Total tissue yang diperiksa
Maternal Death Rate
Jumlah pasien kebinanan yang meninggal dalam periode tertentu x 100%
Jumlah pasien kebidanan yang eluar hidup + mati
Foetal Death Rate
Jumlah kematian bayi dengan U.K.>20 minggu x 100%
Jumlah semua kelahiran dalam periode tertentu
Contact Rate (5 mil)Total pasien keluar hidup + mati x 100%
Jumlah populasi
Hospitalization Rate
Total hari rawat x 100%
Jumlah populasi
Out Patient Rate
Total kunjungan (baru + lama) x 100%
Jumlah populasi
Emergency Out Rate Patient
Total kunjungan pasien gawat darurat x 100%
Jumlah populasi