manejemen keperawatan

Embed Size (px)

DESCRIPTION

tidak ada

Citation preview

  • 5/28/2018 manejemen keperawatan

    1/11

    manejemen keperawatan (akkay)

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar belakang

    Manajemen merupakan suatu pendekatan yang dinamis dan proaktif dalam menjalankan

    suatu kegiatan di organisasi. Di dalam manajemen tersebut mencakup kegiatan POAC (planning,

    Organizing, Actuating, Controlling)terhadap staf, sarana, dan prasarana dalam mencapai tujuan

    organisasi. (Nursalam, 2007)

    Manajemen didefinisikan sebagai proses menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain

    untuk mencapai tujuan organisasi dalam suatu lingkungan yang berubah. Manajemen juga

    merupakan proses pengumpulan dan mengorganisasi sumber-sumber dalam mencapai tujuan

    (melalui kerja orang lain) yang mencerminkan dinamika suatu organisasi.tujuan ditetapkan

    berdasarkan misi,filosofi dan tujuan organisasi.proses manajemen meliputi kegiatan mencapai

    tujuan organisasi melalui perencanaan organisasi,pengarahan dan pengendalian sumber daya

    manusia,fisik,dan teknologi.semua perawat yang terlibat dalam manajemen keperawatan

    dianggap perlu memahami misi,Filosofi dan tujuan pelayanan keperawatan serta kerangka

    konsep kerjanya. (Anonim, 2011)

    Manajemen keperawatan mempunyai lingkup manajemen operasional untuk

    merencanakan, mengatur dan menggerakkan karyawan dalam memberikan pelayanan

    keperawatan sebaik-baiknya pada pasien melalui manajemen asuhan keperawatan. Agar dapat

    memberikan pelayanan keperwatan sebaik-baiknya kepada pasien, diperluikan suatu standar

    yang akan digunakan baik sebagai target maupun alat pengontrol pelayanan tersebut.(Anonim,

    2011)

    1.2 Rumusan Masalah

    Bagaimana konsep manajemen keperawatan dan metode asuhan keperawatan penugasan

    kasus.

    1.3 Tujuan Penulisan

    a. Tujuan UmumUntuk bagaimana konsep manajemen keperawatan dan metode asuhan keperawatan penugasan

    kasus.

    b. Tujuan Khusus

    Tujuan khusus dalam makalah ini, adalah mahasiswa mengetahui:

    http://akayblogspot.blogspot.com/2013/02/manejemen-keperawatan-akkay.htmlhttp://akayblogspot.blogspot.com/2013/02/manejemen-keperawatan-akkay.html
  • 5/28/2018 manejemen keperawatan

    2/11

    1. Pengertian manajemen keperawatan

    2. Sejarah singkat manajemen

    3. Manajemen sebagai suatu proses

    4. Pengertian manajemen keperawatan

    5. Prinsip yang mendasari manajemen keperawatan

    6. Kerangka dan konsep filosofi manajemen keperawatan

    7. Lingkup manajemen keperawatan

    8. Proses manajemen keperawatan

    9. Struktur Organisasi Keperawatan Metode Penugasan Kasus

    1.4 Manfaat Penulisan

    a. Bagi Institusi Pendidikan

    Dengan makalah ini institusi pendidikan berhasil menjadikan mahasiswa lebih mandiri dalam

    membuat suatu karya tulis dan menambah wawasan mereka untuk pengetahuannya.

    BAB II

    PEMBAHASAN

    2.1 Pengertian Manajemen

    Manajemen adalah sebuah kegiatan yang sangat kompleks namun teratur, sehingga bila

    manajemen dilaksanakan dengan baik akan mencapai hasil kegiatan yang maksimal. (Suyanto,

    2008: 2)

    Menurut Harsey dan Blanchard (1977) dalam Suyanto (2008: 2), pengertian manajemen

    adalah suatu proses melakukan kegiatan pencapaian tujuan organisasi melalui kerja sama dengan

    orang lain.

    Sedangkan menurut Taylor (1911) dalam Suyanto (2008: 2), manajemen adalah di

    ibaratkan sebagai sebuah mesin produksi yang bekerja secara efisien dan cepat menghasilkan

    produk maksimal yang memerlukan motivasi dan kerja sama.

    2.2 Sejarah Singkat Manajemen

    Manajemen sebagai sebuah ilmu, berkembang dari berbagai ilmu yang melatar

    belakanginya seperti ilmu psikologi dan sebagainya. Berbagai ilmu tersebut saling berinteraksi

    dan menghasilkan dasardasar manajemen yang berkembang hingga saat ini termasuk cabang

    cabang keilmuan seperti: Manajemen keperawatan, manajemen keuangan, manajemenpemasaran, manajemen resiko, manajemen industri dan sebagainya. Manajemen juga

    mempelajari bagaimana meningkatkan hasil kerja dengan memperhatikan faktor motivasi dan

    kepuasan. Hal ini dipelajari oleh Mc Gregon (1960) dalam Suyanto (2008: 3), yang menyatakan

    bahwa kepuasan dan motivasi kerja seseorang sangatberpengaruh terhadap hasil kerja yang

  • 5/28/2018 manejemen keperawatan

    3/11

    dicapai. Jika harga diri, otonomi dan kebutuhan staf terpenuhi maka akan tercapai kepuasan dan

    motivasi kerja yang tinggi sehingga produktifitas akan meningkat.

    2.3 Manajemen Sebagai Suatu Proses

    Menurut Suyanto (2008) manajemen adalah sebagai suatu proses dapat dipelajari darifungsi-fungsi manajemen yang dilaksanakan oleh seorang manajer. Adapun yang dimaksud

    fungsi manajemen adalah langkah-langkah penting yang wajib dikerjakan oleh seorang manajer

    untuk mencapai tujuan.

    Masing-masing pakar mengidentifikasi fungsi-fungsi manajemen yang berbeda-beda.

    Keperawatan lebih sering mengadopsi fungsi manajemen menurut George Terry, yaitu:

    a. Planning (perencanaan) sebuah proses yang dimulai dengan merumuskan tujuan organisasi,

    sampai dengan menyusun dan menetapkan rangkaian kegiatan untuk mencapainya. Melalui

    perencanaan akan dapat ditetapkan tugas tugas staf. Dengan tugas tugas ini seorang

    pemimpin akan mempunyai pedoman untuk melakukan supervisi dan evaluasi serta menetapkan

    sumber daya yang dibutuhkan oleh staf dalam menjalankan tugastugasnya.

    b. Organizing(pengorganisasian), adalah rangkaian kegiatan manajemen untuk menghimpun

    semua sumber daya (potensi) yang dimiliki oleh organisasi dan memanfatkannya secara efisien

    untuk mencapai tujuan organisasi.

    c. Actuating (directing, commanding, coordinating) atau penggerakkan adalah proses

    memberikan bimbingan kepada staf agar mereka mampu bekerja secara optimal dan melakukan

    tugastugasnya sesuai dengan ketrampilan yang mereka miliki sesuai dengan dukungan sumber

    daya yang tersedia.

    d. Controling (pengawasan, monitoring) adalah proses untuk mengamati secara terus menerus

    pelaksanaan rencana kerja yang sudah disusun dan mengadakan koreksi terhadap penyimpangan

    yang terjadi.

    2.4 Pengertian Manajemen Keperawatan

    Manajemen keperawatan diartikan secara singkat sebagi proses pelaksanaan pelayanan

    keperawatan melalui staf keperawatan untuk memberikan asuhan keperawatan, pengobqtan, dan

    rasa aman kepada pasien / keluarga / masyarakat. (Suyanto, 2008: 5)

    Manajemen keperawatan adalah suatu tugas khusus yang harus dilaksanakan oleh

    pengelola keperawatan untuk merencanakan, mengorganisasi, mengarahkan serta mengawasi

    sumber sumber yang ada baik sumber daya manusia, alat maupun dana, sehingga dapatmemberikan pelayanan keperawatan yang efektif, baik kepada pasien, keluarga dan masyarakat.

    (Suyanto, 2008: 5)

  • 5/28/2018 manejemen keperawatan

    4/11

    Proses manajemen keperawatan dilakukan dengan pendekatan sistem terbuka, dimana

    masing masing komponen saling berhubungan, berinteraksi dan dipengaruhi oleh lingkungan

    terdiri dari lima elemen. Elemen manajemen keperawatan, dalam sistem terbuka, terdiri dari:

    a. Input

    Input dari proses manajemen keperawatan antara lain informasi, personel, peralatan dan fasilitas.

    b. Proses

    Proses adalah kelompok manajer / dari tingkat pengelola keperawatan tertinggi sampai ke

    perawat pelaksana yang mempunyai tugas dan wewenang untuk melakukan perencanaan,

    pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan dalam pelaksanaan pelayanan keperawatan.

    c. Output

    Dari proses manajemen keperawatan adalah asuhan keperawatan, pengembangan staf dan riset.

    d. Kontrol dan

    Dalam proses manajemen keperawatan termasuk antara lain budget keperawatan, evaluasi

    penampilan kerja perawat, standar prosedur, dan akreditasi.

    e. Umpan balik

    Proses manajemen keperawatan berupa laporan finansial dan hasil audit keperawatan.

    2.5 Prinsip yang mendasari manajemen keperawatan

    Menurut Suyanto (2008) Prinsip yang mendasari manajemen keperawatan yaitu:

    a. Manajemen keperawatan seyogyanya berlandaskan perencanaan, karena melalui fungsi

    perencanaan pimpinan dapat menurunkan resiko kesalahan, memudahkan pemecahan masalah.

    b. Manajemen keperawatan dilaksanakan melalui penggunaan waktu yang efektif. Manajer

    keperawatan yang menghargai waktu akan menyusun perencanaan yang terprogram dengan baik

    dan melaksanakan kegiatan sesuai waktu yang telah ditentukan.

    c. Manajemen keperawatan melibatkan para pengambilan keputusan. Berbagai situasi maupun

    permasalahan yang terjadi saat mengelola kegiatan keperawatan memerlukan keterlibatan

    pengambil keputusan diberbagai tingkatan manajerial.

    d. Memenuhi kebutuhan asuhan keperawatan pasien merupakan fokus perhatian manajer

    keperawatan dengan mempertimbangkan apa yang pasien lihat, fikir, yakini dan ingini.

    Kepuasan pasien merupakan point utama dari seluruh tujuan keperawatan.

    e. Pengarahan merupakan elemen kegiatan manajemen keperawatan yang meliputi proses

    pendelegasian, supervisi, koordinasi dan pengendalian pelaksanaan rencana yang telahdiorganisasikan.

    f. Devisi keperawatan yang baik dapat memotivasi perawat untuk memperlihatkan penampilan

    kerja yang terbaik.

    g. Manajemen keperawatan menggunakan komunikasi yang efektif.

  • 5/28/2018 manejemen keperawatan

    5/11

    h. Pengembangan staf penting untuk dilaksanakan sebagai upaya persiapan perawat pelaksana

    menduduki posisi yang lebih tinggi atau untuk peningkatan pengetahuan dan ketrampilan

    perawat.

    i. Pengendalian merupakan elemen manajemen keperawatan yang meliputi: penilaianpelaksanaan rencana yang telah dibuat, pemberian instruksi, menetapkan standar dan

    membandingkannya dengan penampilan serta memperbaiki kekurangan yang terjadi.

    2.6 Kerangka Konsep dan Filosofi

    Manajemen keperawatan dalam memberikan arah kepada pencapaian tujuan serta

    menghadapi masalah masalah manajerial dimasa mendatang perlu untuk merumuskan

    kerangka konsep, keyakinan dasar, filisofi dan tujuan manajemen keperawatan.

    a. Kerangka konsep

    Kerangka konsep manajemen keperawatan adalah manajemen partisipatif yang berlandaskan

    kepada paradigma keperawatan yaitu manusia, keperawatan, kesehatan dan lingkungan.

    Kerangaka konsep manajemen keperawatan ini perlu dipahami sehingga para manajer

    keperawatan akan dapat menatalaksanakan pekerjaannya guna menunjang praktik keperawatan.

    Adapun kerangka konsep manajemen keperawatan adalah sebagai berikut:

    1. Manusia akan tertarik dan terikat pada pekerjaannya dan akan memberikan upaya yang

    selayaknya dia diberikan.

    2. Jika diberikan informasi yang bermanfaat dan layak, individu akan membuat keputusan terbaik.

    3. Tujuan kelompok akan lebih mudah dicapai kelompok.

    4. Setiap individu memiliki karakteristik latar belakang motivasi, minat dan cara untuk mencapai

    tujuan.

    5. Fungsi koordinasi dan pengendalian amat pening dalam pencapaian tujuan.

    6. Persamaan kualifikasi harus dipertimbangkan dalam pembagian kewenangan dan tanggung

    jawab.

    7. Individu memiliki hak dan tanggung jawab untuk membagi dan mendelegasikan

    kewenangannya pada mereka yang terbaik dalam organisasi.

    8. Pengetahuan dan ketrampilan amat diperlukan dalam pengambilan keputusan yang profesional.

    9. Semua sistem berfungsi untuk mencapai tujuan dan merupakan tanggung jawab bersama untuk

    secara teru menerus. (Suyanto, 2008)

    2. Filosofi manajemen keperawatan

    Manajemen keperawatan memiliki filosofi sebagai berikut:

    1. Mengerjakan hari ini lebih baik dari pada hari esok.2. Manajerial keperawatan merupakan fungsi utama pimpinan keperawatan.

    3. Meningkatkan mutu kinerja perawat.

    4. Perawat memerlukan pendidikan berkelanjutan.

  • 5/28/2018 manejemen keperawatan

    6/11

    5. Proses keperawatan menjamin perubahan tingkat kesehatan hingga mencapai keadaan fungsi

    optimal.

    6. Tim keperawatan bertanggung jawab dan bertanggung gugat untuk setiap tindakan keperawatan

    yang diberikan.

    7. Menghargai pasien dan haknya untuk mendapatkan asuhan keperawatan yang bermutu.

    8. Perawat adalah advokat pasien.

    9. Perawat berkewajiban untuk memberikan pendidikan kesehatan pada pasien dan keluarga.

    (Suyanto, 2008)

    3. Misi

    Menurut Nursalam (2007) misi manajemen keperawatan adalah:

    1. Menyediakan asuhan keperawatan yang efektif dan efisien dalam membantu kesehatan pasien

    yang optimal setelah pulang dari rumah sakit.

    2. Membantu mengembangkan dan mendorong suasana yang kondusif bagi pasien dan staf

    keperawatan/non keperawatan

    3. mengajarkan, mengarahkan, dan membantu dalam kegiatan profesional keperawatan

    4. turut serta dan bekerja sama dengan semua anggota tim kesehatan yang ada di rumah

    sakit/tempat kerja.

    Inti konsep dasar manajemen saat ini dan yang akan datang, adalah keseimbangan

    antara visi, misi dan motifasi yang jelas dalam mencapai tujuan organisasi yang telah di tetapkan.

    Proses keperawatan yaitu pengakuan masyarakat atau profesi lain tentang ekstisensi profesi

    keperawatan, partisifasi profesi keperawatan dalam pembangunan kesehatan, dan citra profesi

    keperawatan.

    Penjabaran visi dan misi dalam pelayanan keperawatan di rumah sakit, menurut Gillies

    (1989) dalam Nursalam (2002) di kutip dari filosofi pelayanan keperawatan di Rumah Sakit

    Pedleton Memorial, New Orleans, Lousiana USA adalah sebagai berikut:

    1. Mengaplikasikan kerangka konsep dan acuan dalam pelaksanaan asuhan keperawatan.

    2. Mengevaluasi asuhan keperawatan yang di berikan

    3. Menerapkan srtategi dalam meningkatkan kualitas dan pelayanan yang efisien kepada semua

    konsemen

    4. Meningkatkan hubungan yang baik dengan semua tim kesehatan menilai kualitas pelayanan

    yang di berikan berdasarkan standar kriteria yang ada

    5. Mengintegrasikan berbagai disiplin ilmu dalam menilai dan memberikan intervensi

    keperawatan kepada pasien6. Meningkatkan pendidikan berkelanjutan (formal maupun nonformal) bagi perawat dalam usaha

    meningkatkan kinerjanya

    7. Berpartisipasi secara aktif dalam upaya perubahan model asuhan keperawatan dan

    peningkatkan kualitas pelayanan.

  • 5/28/2018 manejemen keperawatan

    7/11

    8. Menciptakan lingkungan kerja yang kondusif dan melibatkan staf dalam setiap pengambilan

    keputusan yang menyangkut tentang asuhan keperawatan.

    9. Memberikan penghargaan kepada staf yang dianggap berprestasi.

    10. Konsisten untuk selalu meningkatkan ptoduksi atau pelayanan yang terbaik.

    11. Meningkatkan pandangan masyarakat yang positif tentang profesi keperawatan.

    2.7 Lingkup Manajemen Keperawatan

    Keperawatan merupakan disiplin praktik klinis. Manajer keperawatan yang efektif

    seyogyanya memahami dan memfasilitasi pekerjaan perawat pelaksana. Menurut Suyanto (2008)

    Manajer keperawatan mengelola kegiatan keperawatan meliputi:

    a. Menetapkan penggunaan proses keperawatan.

    b. Mengetahui intervensi keperawatan yang dilakukan berdasarkan doagnosa.

    c. Menerima akontabilitas kegiatan keperawatan yang dilaksanakan oleh perawat .

    d. Menerima akontabilitas hasil kegiatan keperawatan.

    Menurut Suyanto, 2008 keperawatan terdiri dari:

    a. Manajemen Pelayanan Keperawatan

    Pelayanan keperawatan dirumah sakit dikelola oleh bidang perawatan yang terdiri dari tiga

    tingkatan manajerial, yaitu:

    1. Manajemen puncak (kepala bidang keperawatan)

    2. Manajemen menengah (kepala unit pelayanan / supervisor)

    3. Manajemen bawah (kepala ruang perawatan)

    b. Manajemen Asuhan Keperawatan

    Manajemen asuhan keperawatan yang dilakukan dengan menggunakan proses keperawatan pada

    prinsipnya menggunakan konsep konsep manajemen seperti perencanaan, pengorganisasian,

    pengarahan dan pengendalian atau evaluasi. (Suyanto, 2008)

    2.8 Proses manajemen keperawatan

    Proses manajemen keperawatan menurut Nursalam (2007) yaitu:

    a. Pengkajian- pengumpulan data

    Pada tahap ini seseorang manajer dituntut tidak hanya mengumpulkan informasi tentang keadaan

    pasien, melainkan juga mengenai institusi (rumah saki atau puskesmas): tenaga keperawatan,

    administrasi, dan bagian keuangan yang akan mempengaruhi fungsi organisasi keperawatn

    secara keseluruhan. Manajer perawat yang efektif harus mampu memanfaatkan proses

    manajemen dalam mencapai suatu tujuan melalui usaha orang lain.

    b.PerencanaanMenyusun suatu perencanaan yang strategis dalam mencapai suatu tujuan organisasi yang telah

    ditetapkan. Perencanaan disini dimaksud untuk menentukan kebutuhan dalam asuhan

    keperawatan kepada semua pasien, menehgakkan tujuan, mengalokasikan anggaran belanja,

    menetapkan ukuran dan tipe tenaga keperawatan yang dibutuhkan.

  • 5/28/2018 manejemen keperawatan

    8/11

    c. Pelaksanaan

    Manajemen keperawatan yang memerlukan kerja melalui orang lain, maka tahap implementasi

    dalam proses manajemen terdiri atas bagaimana manajer memimpin orang lain untuk

    menjalankan tindakan yang telah direncanakan.

    d. Evaluasi

    Tahap akhir manajerial adalah mengevaluasi seluruh kegiatan yang telah dilaksanakan. Tujuan

    evaluasi adalah untuk menilai seberapa jauh staf mampu melaksanakan perannya sesuai dengan

    organisasi yang telah ditetapkan serta mengidentifikasi faktor faktor yang menghambat dan

    mendukung dalam pelaksanaan.

  • 5/28/2018 manejemen keperawatan

    9/11

    MENGHITUNG BOR, AVLOS, TOI, DAN BTOIndikator-indikator pelayanan rumah sakit dapat dipakai untuk mengetahui tingkatpemanfaatan, mutu,dan efisiensi pelayanan rumah sakit. Indikator-indikator berikutbersumber dari sensus harian rawatinap :

    1 . B O R ( Bed Occupancy Ratio= Angka penggunaan tempat tidur)BOR menurut Huffman (1994) adalah the ratio of patient service days toinpatient bed count days in a period underconsideration. Sedangkan menurutDepkes RI (2005), BOR adalah prosentase pemakaian tempat tidur padasatuanwaktu tertentu. Indikator ini memberikan gambaran tinggi rendahnya tingkatpemanfaatantempat tidur rumah sakit. Nilai parameter BOR yang ideal adalahantara 60-85% (Depkes RI,2005).Rumus :%100

    xperiode)satudalamhariJumlahxtidurtempat(Jumlahsakit)rumahtanhariperawa(JumlahBOR=2.

    AVLOS (Average Length of Stay= Rata-rata lamanya pasien dirawat)AVLOS menurut Huffman (1994) adalah The average hospitalization stayof inpat ient discharged dur ing th e per iod u nder cons ider at ion . AVLOS menurutDepkes RI (2005) ada lah ra ta-ra ta lama rawat seorang pas ien. Ind ikator in id isamping member ikangambaran t ingkat e f is iens i , juga dapat member ikangambaran mutu p

    elay anan, apabi la d i te rapkan pada diagn osis ter te ntu dapat dijadikanhal yang perlu pengamatan yang lebih lanjut. Secara umum nilaiAVLOSy a n g i d e a l a n t a r a6 -9 h a r i ( D e p k e s , 2 0 0 5) . Rumus :mati))(hidupkeluarpasien(Jumlahdirawat)lama(JumlahavLOS+=3.TOI (Turn Over Interval= Tenggang perputaran)TOI menurut Depkes RI (2005) adalah rata-rata hari dimana tempattidur tidak ditempati dari telah diisi ke saat terisi berikutnya. Indikator ini memberikangambaran tingkatefisiensi penggunaan tempat tidur. Idealnya tempat tidur koson

    http://tantos.web.id/blogs/menghitung-bor-avlos-toi-dan-btohttp://tantos.web.id/blogs/menghitung-bor-avlos-toi-dan-btohttp://tantos.web.id/blogs/menghitung-bor-avlos-toi-dan-bto
  • 5/28/2018 manejemen keperawatan

    10/11

    BOR (Bed Occupancy Rate)

    Persentase pemakaian tempat tidur pada satu satuan waktu tertentu. Indikator ini memberikan

    gambaran tentang tinggi rendahnya tingkat pemanfaatan tempat tidur RS.

    Jumlah hari perawatan RS dalam waktu tertentu x 100%

    Jumlah TT x Jumlah hari dalam satu satuan waktu

    ALOS (Average Length of Stay)

    Rata-rata lamanya perawatan seorang pasien. Indikator ini di samping merupakan gambaran tingkat

    efisiensi manajemen sebuah RS, indikator ini juga dapat dipakai untuk mengukur mutu pelayanan

    apabila diagnosis penyakit tertentu dapat dijadikan tracernya (yang perlu pengamatan lebih lanjut).

    Jumlah hari perawatan pasien keluar rumah sakit

    Jumlah pasien keluar rumah sakit (hidup + mati)

    BTO (Bed Turn Over)Frekuensi pemakaian tempat tidur dalam satu satuan waktu (biasanya per tahun) tempat idur RS.

    Indikator ini akan memberikan gambaran tingkat pemakaian tempat tidur RS.

    Jumlah pasien keluar RS (hidup + mati)

    Jumlah tempat tidur

    TOI (Turn Over Interval)

    Rata-rata hari tempat tidur tidak ditempati dari saat ke saat sampai terisi berikutnya. Indikator ini

    juga menberikan gambaran tingkat efisiensi penggunaan tempat tidur.

    (Jumlah TT x hari)

    hari perawatan RS

    Jumlah pasien keluar (hidup + mati)

    NDR (Net Death Rate)

    Angka kematian di atas 48 jam setelah dirawat untuk tiap-tiap 100 penderita keluar RS.

    Jumlah pasien mati di atas 48 jam dirawat x 100%

    Jumlah pasien RS kematian di bawah 48 jam

    GDR (Gross Death Rate)

    Angka kematian umum penderita keluar RS

    Jumlah pasien mati seluruhnya dirawat x 100%

    Jumlah pasien keluar (hidup + mati)

    Net Death Rate

    Total kematian > 48 jam dalam periode waktu tertentu x 100%

    Total pasien keluar hidup & mati dalam periode yang sama

    Net Infection Rate

    Total penderita infeksi yang didapat RS dalam periode tertentu x 100%

    Jumlah pasien keluar hidup & mati dalam periode yang sama

    Anasthesia Death Rate

    Total kematian Anasthesia dalam periode tertentu x 100%

    Total pasien yang mendapat anasthesia dalam periode yang sama

    Post Operation Death Rate

  • 5/28/2018 manejemen keperawatan

    11/11

    Total kematian dalam 10 kali operasi dalam periode waktu tertentu x 100%

    Total pasien yang dioperasi dalam periode yang sama

    Normal Tissue Removal Rate

    Total normal tissue yang diangkat x 100%

    Total tissue yang diperiksa

    Maternal Death Rate

    Jumlah pasien kebinanan yang meninggal dalam periode tertentu x 100%

    Jumlah pasien kebidanan yang eluar hidup + mati

    Foetal Death Rate

    Jumlah kematian bayi dengan U.K.>20 minggu x 100%

    Jumlah semua kelahiran dalam periode tertentu

    Contact Rate (5 mil)Total pasien keluar hidup + mati x 100%

    Jumlah populasi

    Hospitalization Rate

    Total hari rawat x 100%

    Jumlah populasi

    Out Patient Rate

    Total kunjungan (baru + lama) x 100%

    Jumlah populasi

    Emergency Out Rate Patient

    Total kunjungan pasien gawat darurat x 100%

    Jumlah populasi