6
 C. MANIFESTASI KLINIK Ada beberapa tanda dan gejala pada kondisi bronkitis akut dan kronis : Batuk roduksi !ukus atau da"ak #sputu!$ berlebi" Napas pendek Napas berbun%i Kelela"an &e!a! dan !enggigil &ada sesak &ala! kondisi bronkitis akut' biasan%a si penderita akan tetap !engala!i batuk sela!a berpekan(pekan !eski suda" se!bu" dari bronkitis. Na!un' gejala(gejala bron)"itis kadang !enipu' karena ada kala"n%a !enderita penderita bronkitis tak !eng"asilakan da"ak anda bisa saja terkena bron)"itis kronis tanpa lebi" dulu !engala!i bronkitis akut.  *ika anda !e ngala!i br onkitis kr onis' perada ngan jangka panjang dap at !en%ebabkan bronkus tergores' %ang akan !e!i)u produksi da"ak berlebi". La!a( kela!aan lapisan bronkus ini akan !enebal dan saluran napas akan !engala!i luka.  T anda(tanda dan g ejala br on)"itis kr onis antara lain : Batuk %ang para" pada pagi "ari dan pada kondisi le!bab Sering !engala!i in+eksi saluran na+as #seperti !isaln%a pilek atau ,u$ %ang di barengi dengan batuk Batuk biasan%a !erupakan tanda di!ulain%a bronkitis . ada a-aln%a batuk tidak berda"ak' tetapi (/ "ari ke!udian akan !engeluarkan da"ak ber-arna puti" atau kuning. Selanjutn%a da"ak akan berta!ba" ban%ak' ber-arna kuning atau "ijau. ada bronkitis berat' setela" sebagaian besar gejala lainn%a !e!baik' kadang terjadi de!a! tinggi sela!a 0(1 "ari dan batuk bisa !enetap sela!a beberapa !inggu. Sesak na+as terjadi jika saluran udara tersu!bat. Sering dite!ukan bun%i na+as !engi' teruta!a setela" batuk. Bisa juga terjadi pada pneu!onia. &. &IA2N3SA KEE4A5ATAN . ola na+a s t idak e+ekti+ /. Bersi"an ja lan na+as tidak e+ekti+ b6d br onkok onstriksi' peningkat an pro duksi lender' batuk tidak e+ekti+' dan in+eksi bronkopul!onal. 0. Nutrisi kurang dari k ebutu"an b6d anor eksia' !ual6!un ta"' dis pnea' kele!a"an.

manifes

Embed Size (px)

DESCRIPTION

penyakit

Citation preview

C. MANIFESTASI KLINIK

Ada beberapa tanda dan gejala pada kondisi bronkitis akut dan kronis :

Batuk

Produksi mukus atau dahak (sputum) berlebih

Napas pendek

Napas berbunyi

Kelelahan

Demam dan menggigil

Dada sesak

Dalam kondisi bronkitis akut, biasanya si penderita akan tetap mengalami batuk selama berpekan-pekan meski sudah sembuh dari bronkitis. Namun, gejala-gejala bronchitis kadang menipu, karena ada kalahnya menderita penderita bronkitis tak menghasilakan dahak anda bisa saja terkena bronchitis kronis tanpa lebih dulu mengalami bronkitis akut.

Jika anda mengalami bronkitis kronis, peradangan jangka panjang dapat menyebabkan bronkus tergores, yang akan memicu produksi dahak berlebih. Lama-kelamaan lapisan bronkus ini akan menebal dan saluran napas akan mengalami luka.

Tanda-tanda dan gejala bronchitis kronis antara lain :

Batuk yang parah pada pagi hari dan pada kondisi lembab Sering mengalami infeksi saluran nafas (seperti misalnya pilek atau flu) yang di barengi dengan batuk

Batuk biasanya merupakan tanda dimulainya bronkitis. Pada awalnya batuk tidak berdahak, tetapi 1-2 hari kemudian akan mengeluarkan dahak berwarna putih atau kuning. Selanjutnya dahak akan bertambah banyak, berwarna kuning atau hijau.

Pada bronkitis berat, setelah sebagaian besar gejala lainnya membaik, kadang terjadi demam tinggi selama 3-5 hari dan batuk bisa menetap selama beberapa minggu.

Sesak nafas terjadi jika saluran udara tersumbat. Sering ditemukan bunyi nafas mengi, terutama setelah batuk. Bisa juga terjadi pada pneumonia.

D. DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Pola nafas tidak efektif

2. Bersihan jalan nafas tidak efektif b/d bronkokonstriksi, peningkatan produksi lender, batuk tidak efektif, dan infeksi bronkopulmonal.

3. Nutrisi kurang dari kebutuhan b/d anoreksia, mual/muntah, dispnea, kelemahan.4. Koping individu tidak efektif b/d kurang sosialisasi, amsietas, depresi, tingkat aktivitas rendah, dan tidak kemampuan untuk bekerja.

5. Intoleransi aktivitas.

2.Bersihan jalan nafas tidak efektif berdasarkan dengan berkokontriksi, peningkatan produksi lendir, batuk tidak efektif, dan infeksi bronkopulmonal.

Definisi: ketidakmampuan untuk membersihakan sekresi atau obstruksi dari saluran pernafasan untuk mempertahankan kebersihan jalan nafas.

Batas karakteristik:

Dispneu, penurunan suara nafas Orthopneu

Cyanosis

Kelainan suara nafas (rales, wheezing)

Kesulitan berbicara

Batuk, tidak efekotif atau tidak ada

Mata melebar

Produksi sputum

Gelisah

Perubahab frekuensi dan irama nafas

Factor-faktor yang berhubungan:

Lingkungan: merokok, menghirup asap rokok, perokok pasif-POK, infeksi

Fisiologis: difungsi neuromuscular, hyperplasia dinding bronkus, alergi jalan nafas, asma.

Obstruksi jalan nafas: spasme jalan nafas, sekresi tertahan, banyaknya mukus, adanya jalan nafas buatan, sekresibronkus, adanya eksudat di alveolus, adanya benda asing di jalan nafas.NOC : Respiratory status : ventilation

Respiratory status : airway patencyKriteria hasil :

Mendemonstrasikan batuk efektif dan suara nafas yang bersih, tidak ada sianosis dan dyspneu (mampu mengeluarkan sputum, mampu bernafas dengan mudah, tidak ada pursed lips)

Menunjukkan jalan nafas yang paten (klien tidak merasa tercekik, irama nafas, frekuensi pernafasan dalam rentan normal, tidak ada suara nafas abnormal)

Mampu mengidentifikasikan dan mencegah factor yang dapat menghambat jalan nafasNIC :Airway suction

Pastikan kebutuhan oral atau tracheal suctioning

Auskultasi suara nafas sebelum dan sesudah suctioning

Informasikan pada klien dan keluarga tentang suctioning

Minta klien nafas dalam sebelum suction dilakukan

Berikan O2 dengan menggunakan nasal untuk memfasilitasi suksion nasotrakeal

Gunakan alat yang steril setiap melakukan tindakan

Anjurkan pasien untuk istirahat dan nafas dalam setelah kateter di keluarkan dari nasotrakeal

Monitor status oksigen pasien

Ajarkan keluarga bagaimana cara melakukan suksion

Hentikan suksion dan berikan oksigen apabila pasien menunjukkan bradikardi, peningkatan saturasi O2, dll.

Airway management Buka jalan nafas, gunakan teknik chin lift atau jaw thrusth bila perlu

Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi

Identifikasi pasien perlunya pemasangan alat jalan nafas buatan

Pasang mayo bila perlu

Lakukan fisioterapi dada jika perlu

Keluarkan secret dengan batuk atau suction

Auskultasi suara nafas, catat adanya suara tambahan

Lakukan suction pada mayo

Berikan bronkodilator bila perlu

Berikan pelembab udara Kassa basah NaCl lembab

Atur intake untuk cairan mengoptimalkan keseimbangan

Monitor repirasi dan status O2

3.Nutrisi kurang dari kebutuhan b/d anoreksia, mual/muntah, dyspnea, kelemahan.

Definisi: intake nutrisi tidak cukup untuk keperluan metabolism tubuh.

Batasan karateristik:

Berat badan 20% atau lebih dibawah ideal

Dilaporkan adanya intake makanan yang kurang dari RDA (Recommended Daily Allowance)

Membrane mukosa dan konjungtiva pucat

Kelemahan otot yang digunakan untuk menelan / mengunyah

Luka, inflamasi pada rongga mulut

Mudah merasa kenyang, sesaat setelah mengunyah makanan

Dilaporkan adanya perubahan sensasi rasa

Perasaan ketidakmampuan untuk mengunyah makanan

Miskonsepsi

Kehilangan BB dengan makanan cukup

Keengganan untuk makan

Kram pada abdomen

Tonus otot jelek

Nyeri abdominal dengan atau tanpa patologi

Kurang berminat terhadap makanan

Pembuluh darah kapiler mulai rapuh

Diare dan atau steatorrhea

Kehilangan rambut yang cukup banyak (rontok) Suara usus hiperaktif

Kurangnya informasi, misinformasi

Factor-faktor yang berhubungan:Ketidakmampuan pemasukan atau mencerna makanan atau mengabsorpsi zat-zat gizi berhubungan dengan factor biologis, psikologis atau ekonomi.

NOC : Nutritional status: food and fluit intake

Kriteria hasil:

Adanya peningkatan berat badan sesuai dengan tujuan

Berat badan ideal sesuai dengan tinggi badan

Mampu mengidentifikasi kebutuhan nutrisi

Tidak ada tanda-tanda malnutrisi

Tidak terjadi penurunan berat badan yang berartiNIC :Nutrition management

kaji adanya alergi makanan

Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan nutrisi yang dibutuhkan pasien

Anjurkan pasien untuk meningkatkan intake Fe

Anjurkan pasien untuk meningkatkan protein dan vitamin c

Berikan substansi gula

Yakinkan diet yang dimakan mengandung tinggi serat untuk mencegah konstipasi

Berikan makanan yang terpilih (sudah dikonsultasikan dengan ahli gizi)

Ajarkan pasien bagaimana membuat catatan makanan harian

Monitor jumlah nutrisi dan kandungan kalori

Berikan informasi tentang kebutuhan nutrisi

Kaji kemampuan pasien untuk mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan

Nutrition monitoring

BB pasien dalam batas normal

Monitor adanya penurunan berat badan

Monitor tipe dan jumlah aktivitas yang biasa dilakukan

Monitor interaksi anak atau orang tua selama makan

Monitor lingkungan selama makan

Jadwalkan pengobatan dan tindakan tidak selama jam makan

Monitor kulit kering dan perubahan pigmentasi

Monitor turgor kulit

Monitor kekeringan, rambut kusam, dan mudah patah

Monitor mual dan muntah

Monitor kadar albumin, total protein, Hb, dan kadar Ht

Monitor makanan kesukaan

Monitor pertumbuhan dan perkembangan

Monitor pucat, kemerahan, dan kekeringan jaringan konjungtiva

Monitor kalori dan intake nutrisi

Catat adanya edema, hiperemik, hipertonik, kapila lidah, dan cavitas oral tubuh

Catat jika lidah berwarna magenta, scarlet