Upload
dedi-setio-bakti
View
214
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
penyakit
Citation preview
C. MANIFESTASI KLINIK
Ada beberapa tanda dan gejala pada kondisi bronkitis akut dan kronis :
Batuk
Produksi mukus atau dahak (sputum) berlebih
Napas pendek
Napas berbunyi
Kelelahan
Demam dan menggigil
Dada sesak
Dalam kondisi bronkitis akut, biasanya si penderita akan tetap mengalami batuk selama berpekan-pekan meski sudah sembuh dari bronkitis. Namun, gejala-gejala bronchitis kadang menipu, karena ada kalahnya menderita penderita bronkitis tak menghasilakan dahak anda bisa saja terkena bronchitis kronis tanpa lebih dulu mengalami bronkitis akut.
Jika anda mengalami bronkitis kronis, peradangan jangka panjang dapat menyebabkan bronkus tergores, yang akan memicu produksi dahak berlebih. Lama-kelamaan lapisan bronkus ini akan menebal dan saluran napas akan mengalami luka.
Tanda-tanda dan gejala bronchitis kronis antara lain :
Batuk yang parah pada pagi hari dan pada kondisi lembab Sering mengalami infeksi saluran nafas (seperti misalnya pilek atau flu) yang di barengi dengan batuk
Batuk biasanya merupakan tanda dimulainya bronkitis. Pada awalnya batuk tidak berdahak, tetapi 1-2 hari kemudian akan mengeluarkan dahak berwarna putih atau kuning. Selanjutnya dahak akan bertambah banyak, berwarna kuning atau hijau.
Pada bronkitis berat, setelah sebagaian besar gejala lainnya membaik, kadang terjadi demam tinggi selama 3-5 hari dan batuk bisa menetap selama beberapa minggu.
Sesak nafas terjadi jika saluran udara tersumbat. Sering ditemukan bunyi nafas mengi, terutama setelah batuk. Bisa juga terjadi pada pneumonia.
D. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Pola nafas tidak efektif
2. Bersihan jalan nafas tidak efektif b/d bronkokonstriksi, peningkatan produksi lender, batuk tidak efektif, dan infeksi bronkopulmonal.
3. Nutrisi kurang dari kebutuhan b/d anoreksia, mual/muntah, dispnea, kelemahan.4. Koping individu tidak efektif b/d kurang sosialisasi, amsietas, depresi, tingkat aktivitas rendah, dan tidak kemampuan untuk bekerja.
5. Intoleransi aktivitas.
2.Bersihan jalan nafas tidak efektif berdasarkan dengan berkokontriksi, peningkatan produksi lendir, batuk tidak efektif, dan infeksi bronkopulmonal.
Definisi: ketidakmampuan untuk membersihakan sekresi atau obstruksi dari saluran pernafasan untuk mempertahankan kebersihan jalan nafas.
Batas karakteristik:
Dispneu, penurunan suara nafas Orthopneu
Cyanosis
Kelainan suara nafas (rales, wheezing)
Kesulitan berbicara
Batuk, tidak efekotif atau tidak ada
Mata melebar
Produksi sputum
Gelisah
Perubahab frekuensi dan irama nafas
Factor-faktor yang berhubungan:
Lingkungan: merokok, menghirup asap rokok, perokok pasif-POK, infeksi
Fisiologis: difungsi neuromuscular, hyperplasia dinding bronkus, alergi jalan nafas, asma.
Obstruksi jalan nafas: spasme jalan nafas, sekresi tertahan, banyaknya mukus, adanya jalan nafas buatan, sekresibronkus, adanya eksudat di alveolus, adanya benda asing di jalan nafas.NOC : Respiratory status : ventilation
Respiratory status : airway patencyKriteria hasil :
Mendemonstrasikan batuk efektif dan suara nafas yang bersih, tidak ada sianosis dan dyspneu (mampu mengeluarkan sputum, mampu bernafas dengan mudah, tidak ada pursed lips)
Menunjukkan jalan nafas yang paten (klien tidak merasa tercekik, irama nafas, frekuensi pernafasan dalam rentan normal, tidak ada suara nafas abnormal)
Mampu mengidentifikasikan dan mencegah factor yang dapat menghambat jalan nafasNIC :Airway suction
Pastikan kebutuhan oral atau tracheal suctioning
Auskultasi suara nafas sebelum dan sesudah suctioning
Informasikan pada klien dan keluarga tentang suctioning
Minta klien nafas dalam sebelum suction dilakukan
Berikan O2 dengan menggunakan nasal untuk memfasilitasi suksion nasotrakeal
Gunakan alat yang steril setiap melakukan tindakan
Anjurkan pasien untuk istirahat dan nafas dalam setelah kateter di keluarkan dari nasotrakeal
Monitor status oksigen pasien
Ajarkan keluarga bagaimana cara melakukan suksion
Hentikan suksion dan berikan oksigen apabila pasien menunjukkan bradikardi, peningkatan saturasi O2, dll.
Airway management Buka jalan nafas, gunakan teknik chin lift atau jaw thrusth bila perlu
Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi
Identifikasi pasien perlunya pemasangan alat jalan nafas buatan
Pasang mayo bila perlu
Lakukan fisioterapi dada jika perlu
Keluarkan secret dengan batuk atau suction
Auskultasi suara nafas, catat adanya suara tambahan
Lakukan suction pada mayo
Berikan bronkodilator bila perlu
Berikan pelembab udara Kassa basah NaCl lembab
Atur intake untuk cairan mengoptimalkan keseimbangan
Monitor repirasi dan status O2
3.Nutrisi kurang dari kebutuhan b/d anoreksia, mual/muntah, dyspnea, kelemahan.
Definisi: intake nutrisi tidak cukup untuk keperluan metabolism tubuh.
Batasan karateristik:
Berat badan 20% atau lebih dibawah ideal
Dilaporkan adanya intake makanan yang kurang dari RDA (Recommended Daily Allowance)
Membrane mukosa dan konjungtiva pucat
Kelemahan otot yang digunakan untuk menelan / mengunyah
Luka, inflamasi pada rongga mulut
Mudah merasa kenyang, sesaat setelah mengunyah makanan
Dilaporkan adanya perubahan sensasi rasa
Perasaan ketidakmampuan untuk mengunyah makanan
Miskonsepsi
Kehilangan BB dengan makanan cukup
Keengganan untuk makan
Kram pada abdomen
Tonus otot jelek
Nyeri abdominal dengan atau tanpa patologi
Kurang berminat terhadap makanan
Pembuluh darah kapiler mulai rapuh
Diare dan atau steatorrhea
Kehilangan rambut yang cukup banyak (rontok) Suara usus hiperaktif
Kurangnya informasi, misinformasi
Factor-faktor yang berhubungan:Ketidakmampuan pemasukan atau mencerna makanan atau mengabsorpsi zat-zat gizi berhubungan dengan factor biologis, psikologis atau ekonomi.
NOC : Nutritional status: food and fluit intake
Kriteria hasil:
Adanya peningkatan berat badan sesuai dengan tujuan
Berat badan ideal sesuai dengan tinggi badan
Mampu mengidentifikasi kebutuhan nutrisi
Tidak ada tanda-tanda malnutrisi
Tidak terjadi penurunan berat badan yang berartiNIC :Nutrition management
kaji adanya alergi makanan
Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan nutrisi yang dibutuhkan pasien
Anjurkan pasien untuk meningkatkan intake Fe
Anjurkan pasien untuk meningkatkan protein dan vitamin c
Berikan substansi gula
Yakinkan diet yang dimakan mengandung tinggi serat untuk mencegah konstipasi
Berikan makanan yang terpilih (sudah dikonsultasikan dengan ahli gizi)
Ajarkan pasien bagaimana membuat catatan makanan harian
Monitor jumlah nutrisi dan kandungan kalori
Berikan informasi tentang kebutuhan nutrisi
Kaji kemampuan pasien untuk mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan
Nutrition monitoring
BB pasien dalam batas normal
Monitor adanya penurunan berat badan
Monitor tipe dan jumlah aktivitas yang biasa dilakukan
Monitor interaksi anak atau orang tua selama makan
Monitor lingkungan selama makan
Jadwalkan pengobatan dan tindakan tidak selama jam makan
Monitor kulit kering dan perubahan pigmentasi
Monitor turgor kulit
Monitor kekeringan, rambut kusam, dan mudah patah
Monitor mual dan muntah
Monitor kadar albumin, total protein, Hb, dan kadar Ht
Monitor makanan kesukaan
Monitor pertumbuhan dan perkembangan
Monitor pucat, kemerahan, dan kekeringan jaringan konjungtiva
Monitor kalori dan intake nutrisi
Catat adanya edema, hiperemik, hipertonik, kapila lidah, dan cavitas oral tubuh
Catat jika lidah berwarna magenta, scarlet