Upload
others
View
1
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Manjurkah Omnibus Law sebagai
Obat Investasi?Oleh: Yustinus Prastowo
Executive Director of Center for Indonesia Taxation Analysis (CITA)Jakarta, 22 Januari 2020
Outline Kondisi Makroekonomi
Tantangan Indonesia
Ease of Doing Business in Indonesia: An Update
Omnibus Law, EoDB, dan Investasi
Catatan atas Omnibus Law
The circle of economic growth: where to start?
Pertumbuhan ekonomi tergantung pada tingkatinvestasi privat. Investasi tergantung pada tingkattabungan. Tabungan tergantung pada tingkatpenghasilan.
Maka: kenaikan income kenaikan tabungankenaikan investasi pertumbuhan ekonomi.
Masalah: bagaimana proses itu bisa mulai, kalauincome, tabungan, dan investasi sebuah masyarakatcukup rendah? Penanaman modal, terutama darinegara-negara industri maju.
Pentingnya
EoDB
Income
Savings
Investment
Economic
growth
Sumber: Herry-Priyono, 2003: 60
Kondisi Makroekonomi:
New Normal atau
New Abnormal?
5 5
-1,75
4,597,75
6,37 6,798,35 9,22
6,52 6,46
20,53
24,6327,27
16,1817,77
12,36 13,05
4,11
-5,00
0,00
5,00
10,00
15,00
20,00
25,00
30,00
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018
interest rate (%) investment (yoy,%)Sumber: World Bank, BKPM
“Secular Stagnation”
Low Interest Rates ≠ High Investment
Lawrence Summer
-
1,00
2,00
3,00
4,00
5,00
6,00
7,00
8,00
Feb Aug Feb Aug Feb Aug Feb Aug Feb Aug Feb Aug Feb Aug Feb Aug Feb Aug Feb
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019
-0,6
-0,4
-0,2
0
0,2
0,4
0,6
0,8
1
1,2
Tin
gkat
pen
gan
ggu
ran
terb
uka (
%)
Infl
asi
(%
)
inflasi tingkat pengangguran terbuka (%)Sumber: BKPM, BPS 6
Low Unemployment ≠ High Inflation
Jerome Powell
AS-China trade war Brexit Japan-Korea trade
tensions2020 elections in US
Hongkong ProtestsIran sanctions and shadow war with
Israel Argentina debt restructuring
Kashmir crisis
Tantangan Perekonomian Global
Update
Ekonomi Global
“Proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia dan EMDE diturun
kan sebesar 0,3% dan Eropa diturunkan
hingga 0,4% pada 2019”
Perang dagangmengakibatkan
jumlah perdagangandunia melambat
pasca 2017
Pertumbuhanekonomi Amerika, Tiongkok, Jepang,
Eropa, dan emerging market and
developing countries (EMDE) melambat
Kondisi ini menyebabkan pertumbuhan
ekonomi global ikutmelambatUSA
2018 2,9
2019 2,5
2020 1,7
2021 1,6
Europe
2018 0,8
2019 0,8
2020 0,7
2021 0,6
Japan
2019 0,8
2020 0,7
2021 0,6
China
2018 6,6
2019 6,2
2020 6,1
2021 6,0
EMDE
2017 4,5
2018 4,3
2019 4,0
Worldeconomy growth (%)
2018 3,0
2019 2,6
2020 2,7
2021 2,8
Source : Global Economic Prospects June 2019, World Bank
9
Kinerja Perekonomian Indonesia: 1961-2019Proyeksi lembaga-lembaga internasionalterhadap pertumbuhan ekonomiIndonesia 2019-2020
2019 2020
5,2%
5,1%
5,2%
5,2%
5,2%
5,3%*First quarter (January-March).
Sumber: BPS-Statistics Indonesia dalam Economic Challenges in Jokowi’s Second Term oleh Faisal Basri (Juli 2019)
Asumsi dasar Ekonomi Makro APBN 2020
231 302 339 366 397 431 392,7 317,8483,7
0100200300400500600
Aliran modal ke Indonesia dipengaruhi oleh
kebijakan moneter negara maju…
Sentimen negatif global dapat mempengaruhiinvestor’s confidence…
Sumber: kemenkeu
(1669,2)
(4076,9)(2199,3)
7671,5 9600,0
11800,0
(8496,0)
(3106,5)
(10000,0)
(5000,0)
0,0
5000,0
10000,0
15000,0
-20000
-15000
-10000
-5000
0
5000
10000
15000
20000
25000
2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 Jan-Nov2019
migas non migas neraca perdagangan
Neraca perdagangan (juta USD)
Pasar Finansial
Penanaman modal asing (Rp triliun)
Defisit neraca migas masih tinggi…Melambatnya ekonomi global turut berpengaruh terhadapsituasi perekonomianIndonesia dalam beberapa hal
Kinerja Investasi: Naik tapi Landai
27,533,1 33,5 34,1 34,6
38,241,6 41,7 42,5 42,9
47,8 46,250,4 52,2
55,6 58,1
68,8
6164,9 67,6
76,480,6
89,1 86,9 87,2
95,6100,7
65,5 66,7 6771,2 72
78 78,3 78,782,1
92,2 92,599,2
96,199,4 99,7 101,3
97
109,8 111,7 112108,9
95,7
84,7
99
107,9104,9 105
9399,8 100,5
105,3 106,6
116,2119,9 120,4
124,6
135,1140,3
145,4 146,5151,6
155,3159,4
165,8170,8
176,6179,6
185,3
176,3 173,8
185,9
195,1200,5
205,7
q1 q2 q3 q4 q1 q2 q3 q4 q1 q2 q3 q4 q1 q2 q3 q4 q1 q2 q3 q4 q1 q2 q3 q4 q1 q2 q3
2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019
PMDN PMATotal
Sumber: BKPM
FOREIGN DIRECT INVESTMENT IN INDONESIA
INWARD FDI STOCKS IN SOME COUNTRIES (% TO GDP)
Realisasi Penerimaan Pajak 10 thn terakhir (Rp Tn)
10%20%
15%Penerimaan pajak kembali tidakmencapai target, yaitu terealisasi Rp1.332 T atau 84,4% dari target.Dengan kata lain terjadi shortfall Rp245 T atau meleset Rp 105 T darioutlook Pemerintah sebesar Rp 140 T.Berarti 10 tahun terakhir Pemerintahbelum berhasil mencapai target pajakyang ditetapkan dalam APBN.
Secara persentase, realisasi penerimaanpajak tahun 2019 lebih rendah dibandingkandua tahun terakhir, yakni di tahun 2017,realisasi penerimaan pajak 89,7% dan ditahun 2018 kembali meningkat menjadi 92,4%.Namun realisasi 2019 ini masih lebih baikdibandingkan realisasi penerimaan pajaktahun 2015 tahun 2015 dan 2016 yangmencapai 82% dan 81,6%.
Volatilitas pencapaian targetpenerimaan ini perludiantisipasi dan dianalisissecara mendalam demimendapatkan formulapemungutan pajak yangefektif dan sustain.
Potensi dan Tantangan Indonesia
Rule of Law Index 2019: Indonesia
Korupsi
Hak-hak dasar
Ketertiban dan Keamanan
Penegakan hukum
Keadilan
Omnibus law: jawaban atau justru
mengaburkan kepastian hukum/keadilan?
Masih banyak masalah
dalam hal:
Potensi dan Tantangan Indonesia
Sumber: UOB Research - Quarterly Global Outlook 1Q 2020 (05 Dec 2019)
(Billions of U.S. dollars)
Sumber: United Nations Conference on Trade and Development (UNCTAD), World Investment Report 2019 dalam Economic Challenges in Jokowi’sSecond Term oleh Faisal Basri (Juli 2019)
FDI inflows, Indonesia was one of top 20 host economies 2017 and 2018
The Foreign Direct Investment Regulatory Restrictiveness Index (FDI RRI) measures four types of statutory restrictionson foreign direct investment: (i) foreign equity restrictions, (ii) screening and prior approval requirements, (iii) rules forkey personnel, and (iv) other restrictions on the operation of foreign enterprises. The FDI RRI is a composite indexwhich takes values between 0 and 1, with 1 being the most restrictive.
Indonesia: the most restrictive country towards FDI…0,31
0,260,26
0,210,19
0,14
0,090,090,070,060,060,06
0,030,010,0
FDI RRI, 2018
Sumber: OECD, FDI Regulatory Restrictiveness Index dalam Economic Challenges in Jokowi’s Second Term oleh Faisal Basri (Juli 2019)
18
What matters to investors in developing countries
Berdasarkan Global Competitiveness Survey 2017/2018
Sumber: World Ban
k
Urgensi Mendorong Investasi
14,03%
18,21%18,14%
26,05%
17,05%
7,81%
7,78%
2,12%
0,94%
10,46%12,04%
10,56%
12,27%
-12,84%
-24,17%
-11,61%
-0,92%
9,61%
-0,3
-0,2
-0,1
0
0,1
0,2
0,3
0
20
40
60
80
100
120
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II
2014 2015 2016 2017 2018 2019
PMA yoy (%)
Between June and augus
t 2019, 33 Chinese-liste
d companies have anno
unced plans to set up or
expand production abro
ad: 23 of them are going
to Vietnam and the rem
aining 10 are going to C
ambodia, India, Malaysia,
Mexico, Serbia and Thail
and;
In 2017, 73 Japanese fir
ms moved operation fro
m Japan, China, and Sing
apore to Vietnam, 43 to
Thailand, 11 to the Phili
pines, and only 10 to Ind
onesia.
(The World Bank)
Untuk dapat menarik investas
i, pemerintah perlu melakuka
n reformasi secara menyeluru
h;
Berkurangya penerimaan dari
insentif pajak meningkatkan ri
siko fiskal, terutama saat ada
ancaman resesi;
Terlebih, kinerja penerimaan
di tahun 2019 cenderung me
mburuk;
Optimalisasi penerimaan paja
k berpotensi menyebabkan k
ontraksi ekonomi;
Perlu desain insentif fiskal yan
g menyesuaikan permasalahan
cyclical. Contohnya, potential
revenue loss dalam jangka pa
njang, bukan sekarang;
Perlu insentif fiskal yang tak
menyebabkan hilangnya pener
imaan, seperti kepastian dan k
emudahan administrasi;
Di tahun 2018 sampai awal 2019, pertumbuhan PMA yang m
asuk ke Indonesia negatif;
Di saat yang sama, negara tetangga mengambil kesempatan d
ari terjadinya perang dagang antara Amerika dengan China. 19
Dari manufaktur ke Jasa, daya serap tenaga kerja
dari FDI semakin berkurang….
FOREIGN DIRECT INVESTMENT IN INDONESIA
BY SECTOR
Name Here
Programmer
Name Here
Programmer
Sumber: BKPM dikutip dari Mandiri Institute
LABOUR ABSORPTION FROM FDI
IN INDONESIA
Ease of Doing Business in Indonesia:
An Update
Indonesia Investment Grade
Di tahun 2019, S&P global memperbaiki
urutan Indonesia menjadi BBB dari seb
elumnya BBB- di 2018.
Sedaangkan, Fitch justru mempertahan
kan posisi Indonesia di BBB.
Indonesia Global Ranking
Ease of
Doing
Business
Ranking
Sumber: World Bank, Doing Business 2019
Peringkat stagnantetapi skor naik…
Ease of Doing
Business Indicators
Sumber: World Bank, Doing Business 2019Catatan: peringkat labor market regulation tidak disajikan sejak laporan EoDB 2011
Investment
Ranking in
ASEANSumber: KPMG international, 2019
Why is Indonesia’s extractive
policy so problematic?
28
Overall Policy Potential
Scale 0-100
Sumber: Fraser Institute
29
Taxation
30
Enviromental regulationSumber: Fraser Institute
31
Uncertainty with regulatory enforcement
Sumber: Fraser Institute
32
Cost of regulatory complianceSumber: Fraser Institute
33
Labour regulations and employment agreements
Sumber: Fraser Institute
34
Political stabilitySumber: Fraser Institute
Mana
yang perlu
perbaikan?
Sumber: EoDB (Bank Dunia), Diolah. (CITA, 2020)
Fokus Perbaikan
Name Here
Programmer
Name Here
Programmer
Sumber: EoDB (Bank Dunia), Diolah. (CITA, 2020)
Fokus Perbaikan: kurangi biaya impor…
45 4739 37
5462
105 108 112 116
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019
Trading across borders (rank)
704 704644 644
615572
608,7577,5 577,5 577,5
0
100
200
300
400
500
600
700
800
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019
Cost to export (US$ per container)
660 660 660 660 660647
727,6 732,3 732 732
600
650
700
750
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019
Cost to import (US$ per container)
Sumber: EoDB (Bank Dunia), Diolah. (CITA, 2020)
Biaya impor perlu ditekan
Telah terjadi perbaikan signifikan namun
masih belum kompetitif…Insert the title of your subtitle Here
161 155 155 166 175155
173151 144 134
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019
Starting a business (rank)
0
10
20
30
40
50
60
70
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019
Cost (% of income per capita) Time (days)
113 116126 129
8671 70 62 55
44
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019
Getting credit
0
2
4
6
8
10
0
20
40
60
80
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019
Credit bureau coverage (% of adults)
Depth of credit information index (0-6)
Stagnan namun ada kecenderungan memburuk…..
95 98 99 98 10190,7
131118
106100
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019
Registering property (rank)
0
5
10
15
20
25
30
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019
Cost (% of property value) Time (days)
146
154156
144147
172170
166
145 146
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019
Enforcing Contracts (rank)
570 570 570
498 498471 471 471
403 403
122,7 122,7 122,7 139,4 139,4115,4 115,7 115,7
70,3 70,3
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019
Time (days) Cost (% of claim)
Sumber: EoDB (Bank Dunia), Diolah. (CITA, 2020)
Dalam hal pajak, kita cukup kompetitif
40
126 130 131 131 137160 148
104 114 112
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019
Paying taxes (rank) Keberhasilan
reformasi
pajak 266 266 266 259 259 253,5234 221
207,5 207,5
0
50
100
150
200
250
300
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019
Time (hours per year)
0,00 20,00 40,00 60,00 80,00
Bangladesh
Vietnam
India
Filipina
Malaysia
Indonesia
Thailand
Postfiling index (0–100)
0,00 10,00 20,00 30,00 40,00 50,00 60,00
Thailand
Indonesia
Bangladesh
Vietnam
Malaysia
Filipina
India
Total tax rate (% profit)
Sumber: EoDB (Bank Dunia), Diolah. (CITA, 2020)
Masalah Ketenagakerjaan
Lebih dari 7 juta orang belum mendapatpekerjaan
Setiap tahun, angkatankerja baru bertambahsebanyak 2 juta orang
Untuk menampung tenagakerja sebanyak itu, pertumbuhan ekonomi harusdipacu sebesar 6% per tahundemi membuka lapangankerja
Sumber: Data BPS, sebagaimana dikutip dalam https://www.cnbcindonesia.com/news/20191105121442-4-112741/di-agustus-2019-jumlah-
orang-menganggur-naik-jadi-705-juta
Perlu investasi baru
Omnibus Law, EoDB, dan Investasi
Konsep Omnibus Law
Banyaknya PeraturanPerundang-undangan;
disharmoni antar-regulasi
dipangkas
disederhanakan
diselaraskan
Omnibus law sebagai strategi
reformasi regulasi; dilakukan sekaligus
terhadap banyakPUU
Tujuan Omnibus Law
Menghilangkan tumpang tindih antar-
PUU
Efisiensi proses perubahan/pencabutan
PUU
Menghilangkan ego sektoral
44
Keuntungan dalam Menerapkan Omnibus Law
Dengan omnibus law, pemerintah dan parlemen tidak perlu merevisi undang-undang satu per satu,melainkan cukup membuat satu undang-undang baru yang mengamendemen pasal-pasal dalam beberapa
undang-undang sekaligus.
Dapat dikatakan, sepanjang didahului dengan identifikasi dan pemetaan permasalahan yang komprehensif, skema omnibus law menciptakan efisiensi dan efektivitas karena menggabungkan beberapa aturan yang substansi pengaturannya berbeda menjadi suatu peraturan besar.
Omnibus law berfungsi sebagai payung hukum(umbrella act).
RUU Omnibus Cipta Lapangan Kerja
Penyederhanaan perizinan berusaha
Persyaratan investasi
KetenagakerjaanKemudahan & Perlindungan
UMKM
Kemudahan Berusaha
Dukungan Riset & Inovasi
Administrasi Pemerintahan
Pengenaan Sanksi
Pengadaan Lahan
Investasi & Proyek
Pemerintah
Kawasan Ekonomi
RUU Omnibus Perpajakan
UU terdampak: UU KUP, UU PPh, UU PPN, UU Pemda, UU PDRD, UU KEK, UU Penanaman Modal
Sudahkah omnibus law merespon tuntutan EoDB?
Starting a business
Dealing with construction permits
Getting electricity
Registering property
Getting credit
Protecting minority investors
Paying taxes
Trading across borders
Enforcing contracts
Resolving insolvency
Another checklist
Political uncertainty
Law uncertainty
Licence (procedures)
Logistic cost
Taxation
Local government
Monetary system Masih ada sisi-sisi yang tertinggal
Political uncertainty: risiko judicial review?
EoDB dan Investasi: Correlation but not Causation?
Peringkat EoDB Indonesia 2013-2019 Realisasi Investasi 2013-2019
Secara umum berkorelasi positif,
meski tak selalu.
Pada 2018, ketika EoDB tertinggi,
realisasi investasi justru turun.
Faktor Lain:
Implementasi!
Beberapa Catatan atas Omnibus Law
Catatan 1: Komplikasi Hukum? • Bagaimana kalau omnibus law justru bertentangan dengan sistem PUU yang
berlaku di Indonesia?
• Bagaimana jika pasal-pasal omnibus law dipertentangkan dengan UU (asalnya) melalui pengujian ke MK karena ketidakpastian hukum, bahkanbertentangan dengan pasal-pasal UUD 1945?
Menurut tradisi dan UU 12/2011, setiapPUU harus dibentuk berdasarkan
asas-asas pembentukan PUU yang patut dan berdasarkan landasan
filosofis, yuridis, dan sosiologis, yang tentu berbeda bagi setiap PUU.
• Mengganti definisi dalam Ketentuan Umum suatu UU akan berakibat pada seluruh pasal dalam UU (asal) yang diubah.
• Setiap UU, selain mengatur materi muatan yang berbeda-beda, juga mengatur subyek (adressat) yang berbeda-beda.
Teknis pembentukan omnibus law: menyusun dalam kelompok, golongan,
atau kluster, menuliskan apa yang harus diubah.
Sumber: Maria Farida Indrati, “’Omnibus Law’, UU Sapu Jagat?” Kompas, 4 Januari 2020, hlm. 6.
Jangan lupakan Pasal 33 UUD 1945 sebagai sokoguruperekonomian nasional
Risiko jadi bumerang: RUU yang dimaksudkan menjamin
kepastian/harmoni justrusemakin memperparah
ketidakpastian/disharmoni
Catatan 2: Salah Diagnosis?
Tantangan Indonesia: meningkatkan kualitas investasi
Selama ini kebanyakan investasi dalambentuk bangunan. Sedangkan investasi
dalam bentuk mesin dan peralatan hanyasekitar 10%
Konsolidasi perbankan: bagaimanaperekonomian hendak berlari lebih cepat
jika detak jantung lemah?
Jangan lagi terjadi dana puluhan triliunrupiah yang dihimpun dari darah dan
keringat rakyat diinvestasikan di perusahaan-perusahaan yang tidak punya
reputasi baik. Benahi regulator.
Omnibus law: kemungkinan salah diagnosis?
Pertumbuhan investasi yang diukur dengan pembentukan modal tetap bruto dalam lima tahun terakhir masih di atas pertumbuhan
PDB
Jika dibandingkan dengan beberapa negara lain, bahkan denganCina sekalipun, pertumbuhan investasi Indonesia masih lebih
tinggi
Sumber: Faisal Basri, “’Sesat Pikir’ Omnibus Law,” faisalbasri.com/2020/01/19/sesat-pikir-omnibus-law/
Catatan 3: Kelanjutan Reformasi?• Kebijakan? Regulasi? Administrasi?
• Evaluasi insentif fiskal?Identifikasi masalah
sudah tepat?
52Sumber: Yustinus Prastowo, “’Omnibus Law’ dan Reformasi Pajak,” Kompas, 4 Desember 2019, hlm. 6.
Omnibus law jangan sampai bertentangan
dengan agenda reformasi pajak
Perluasan basis pajak tindak lanjut data perpajakan pasca-
amnesti, hasilakses/pertukaran
informasi
Penggunaan NIK sebagai common
identifier
Perbaikan administrasi dan tata kelola
perpajakan yang belum tersentuh omnibus
Evaluasi menyeluruh dan reorientasi skema
fasilitas perpajakan
Penurunan tarif PPh
Risiko tergerusnya penerimaan. Tidak ada bukti penurunan tarif PPh akandiikuti banjir investasi.
Peralihan ke rezim
territorial
Risiko penumpanggelap yang
ingin territorial
murni.
Relaksasi sanksi
administrasi
Cukup melegakan, tetapi belum mencakup perbaikan tata kelola seng
keta pajak
Upaya membangung level playing field antara ranah konvensional dan digital
Perlu memastikan kesiapan sampai tataran teknis-
administrasi
Pajak Daerah dalam skema omnibus
law
Risiko penolakandi daerah
Tegangan: kebutuhan terobosan yang cepat dan masalah
yang telanjur
menumpuk
Perlu grand design kebijakan dan peta
jalan yang lebih komprehensif dan berkela
njutan
Catatan Penutup
Manjurkah
Omnibus
Law?
Omnibus Law bukan panacea, obat dari segala penyakit.
Maka kemanjurannya juga bergantung pada diagnosis atas
penyakit.
Omnibus Law adalah sebuah terobosan paradigmatik, yang
menjadi breakthrough untuk mengatasi kebuntuhan,
kemacetan, dan kemandekan.
Omnibus Law ada pada dilema: terlalu lengkap berisiko
lamban dan hilang momentum, terlampau cepat khawatir ada
yang tertinggal. Maka perlu identifikasi masalah yang bisa
diakomodir di revisi UU sektoral/parsial, PP dan aturan
turunan UU Omnibus.
Jika Omnibus Law ini untuk gaspol, maka perlu rem yang pakem.
Penting disusun roadmap dan taskforce yang memastikan
implementasi berjalan efektif.
Thank you
Wisma Korindo 5th Floor
Jalan MT Haryono Kav. 62, Pancoran Jakarta Selatan
www.cita.or.id