22
PENYUSUNAN LAPORAN PRAKTIK MANAJEMEN KEPERAWATAN Disusun Untuk Memenuhi Tugas PKK 2 Manajemen Keperawatan Dosen pengampu : Ns. Eko Susilo, S.Kep., M.Kep. Disusun oleh : Defriano B. Tafuli Desi Opriani Desilia Puspita Ermawati Hafif Rohmad Hapip Tantawi

ManKep Dahlia

Embed Size (px)

DESCRIPTION

menkep dahlia

Citation preview

PENYUSUNAN LAPORAN

PRAKTIK MANAJEMEN KEPERAWATAN

Disusun Untuk Memenuhi Tugas PKK 2 Manajemen Keperawatan

Dosen pengampu : Ns. Eko Susilo, S.Kep., M.Kep.

Disusun oleh :

Defriano B. Tafuli

Desi Opriani

Desilia Puspita

Ermawati

Hafif Rohmad

Hapip Tantawi

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN NGUDI WALUYO

UNGARAN

2014

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Manajemen merupakan suatu pendekatan yang dinamis dan proaktif dalam menjalankan suatu kegiatan di organisasi. Sedangkan Manajemen Keperawatan adalah proses bekerja melalui anggota staff keperawatan untuk memberikan asuhan keperawatan secara professional.

Manajemen keperawatan adalah proses pelaksanaan pelayanan keperawatan melalui upaya staf keperawatan untuk memberikan asuhan keperawatan, pengobatan dan rasa aman kepada pasien, keluarga dan masyarakat.

Kita ketahui disini bahwa manajemen keperawatan adalah suatu tugas khusus yang harus dilaksanakan oleh pengelola keperawatan untuk merencanakan, mengorganisasikan, mengarahkan serta mengawasi sumber sumber yang ada, baik sumber daya maupun dana sehingga dapat memberikan pelayanan keperawatan yang efektif baik kepada pasien, keluarga dan masyrakat.

Proses Manajemen Keperawatan sejalan dengan proses keperawatan sebagai suatu metode pelaksanaan asuhan keperawatan secara professional, sehingga diharapkan keduanya saling menopang. Sebagaimana yang terjadi di dalam proses keperawatan, di dalam Manajenen Keperawatan-pun terdiri dari pengumpulan data, identifikasi masalah, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi hasil. Manajemen Keparawatan mempunyai kekhususan terhadap mayoritas tenaga daripada seorang pegawai, maka setiap tahapan di dalam proses manajemen lebih rumit jika dibandingkan dengan proses keperawatan.B. Tujuan

1. Tujuan Umum

Setelah proses pembelajaran mahasiswa diharapakan mampu menganalisa komponen kegiatan manajemen keperawatan pada unit pelayanan keperawatan Ruang Dahlia.

2. Tujuan Khusus

Setelah pembelajaran mahasiswa mampu:

a. Melakukan kajian situasi unit pelayanan keperawatan Ruang Dahlia.

b. Menganalisa rencana strategis dan rencana operasional unit pelayanan keperawatan Ruang Dahlia berdasarkan visi dan misi unit pelayanan tertentu.

c. Mengidentifikasi struktur organisasi yang diterapkan pada unit pelayanan Ruang Dahlia.

d. Mengidentifikasi proses staffing dalam pelayanan keperawatan Ruang Dahlia.

e. Mengidentifikasi proses controlling pada unit pelayanan Ruang Dahlia.

f. Memberikan gambaran/deskripsi proses penjaminan mutu pada unit pelayanan Ruang Dahlia.

BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Pengertian dan Konsep Manajemen Keperawatan

Manajemen adalah proses untuk melaksanakan pekerjaan melalui upaya orang lain (P. Siagian, 2000). Sedangkan manajemen keperawatan adalah proses pelaksanaan pelayanan keperawatan melalui upaya staf keperawatan untuk memberikan asuhan keperawatan, pengobatan dan rasa aman kepada pasien, keluarga dan masyarakat.

Manajemen merupakan suatu pendekatan yang dinamis dan proaktif dalam menjalankan suatu kegiatan di organisasi. Di dalam manajemen tersebut mencakup kegiatan POAC (Planning, Organizing, Actuating, Controlling) terhadap staf, sarana, dan prasarana dalam mencapai tujuan organisasi (Nursalam, 2007), sedangkan menurut Suyanto (2008) manajemen adalah sebagai suatu proses dapat dipelajari dari fungsi-fungsi manajemen yang dilaksanakan oleh seorang manajer. Adapun yang dimaksud fungsi manajemen adalah langkah-langkah penting yang wajib dikerjakan oleh seorang manajer untuk mencapai tujuan.1. Proses Manajemen Keperawatan

Proses manajemen adalah daur beberapa gugusan kegiatan dasar yang berhubungan secara integral, yang dilaksanakan didalam manajemen secara umum, yaitu proses perencanaan, proses pengorganisasian, proses pelaksanaan dan proses pengendalian, dalam rangka mencapai sesuatu tujuan secara ekonomis. Sesungguhnya keempat proses itu merupakan hasil ikhtisar dari berbagai pendapat praktisi dan ahli mengenai manajemen (Wikipedia, 2013).

Proses manajemen keperawatan dilakukan dengan pendekatan sistem terbuka, dimana masing masing komponen saling berhubungan, berinteraksi dan dipengaruhi oleh lingkungan terdiri dari lima elemen. Elemen manajemen keperawatan, dalam sistem terbuka, terdiri dari:a. Input : Input dari proses manajemen keperawatan antara lain informasi, personal, peralatan dan fasilitas.b. Proses : Proses adalah kelompok manajer / dari tingkat pengelola keperawatan tertinggi sampai ke perawat pelaksana yang mempunyai tugas dan wewenang untuk melakukan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan dalam pelaksanaan pelayanan keperawatan.c. Output : Dari proses manajemen keperawatan adalah asuhan keperawatan, pengembangan staf dan riset.d. Kontrol : Dalam proses manajemen keperawatan termasuk antara lain budget keperawatan, evaluasi penampilan kerja perawat, standar prosedur, dan akreditasi.e. Umpan balik : Proses manajemen keperawatan berupa laporan finansial dan hasil audit keperawatan.2. Prinsip yang mendasari manajemen keperawatan

Menurut Suyanto (2008) Prinsip yang mendasari manajemen keperawatan yaitu:a. Manajemen keperawatan seyogyanya berlandaskan perencanaan, karena melalui fungsi perencanaan pimpinan dapat menurunkan resiko kesalahan, memudahkan pemecahan masalah.b. Manajemen keperawatan dilaksanakan melalui penggunaan waktu yang efektif. Manajer keperawatan yang menghargai waktu akan menyusun perencanaan yang terprogram dengan baik dan melaksanakan kegiatan sesuai waktu yang telah ditentukan.c. Manajemen keperawatan melibatkan para pengambilan keputusan. Berbagai situasi maupun permasalahan yang terjadi saat mengelola kegiatan keperawatan memerlukan keterlibatan pengambil keputusan diberbagai tingkatan manajerial.d. Memenuhi kebutuhan asuhan keperawatan pasien merupakan fokus perhatian manajer keperawatan dengan mempertimbangkan apa yang pasien lihat, fikir, yakini dan ingini. Kepuasan pasien merupakan point utama dari seluruh tujuan keperawatan.e. Pengarahan merupakan elemen kegiatan manajemen keperawatan yang meliputi proses pendelegasian, supervisi, koordinasi dan pengendalian pelaksanaan rencana yang telah diorganisasikan.f. Devisi keperawatan yang baik dapat memotivasi perawat untuk memperlihatkan penampilan kerja yang terbaik.g. Manajemen keperawatan menggunakan komunikasi yang efektif.h. Pengembangan staf penting untuk dilaksanakan sebagai upaya persiapan perawat pelaksana menduduki posisi yang lebih tinggi atau untuk peningkatan pengetahuan dan ketrampilan perawat.i. Pengendalian merupakan elemen manajemen keperawatan yang meliputi: penilaian pelaksanaan rencana yang telah dibuat, pemberian instruksi, menetapkan standar dan membandingkannya dengan penampilan serta memperbaiki kekurangan yang terjadi. 3. Kerangka Konsep dan FilosofiManajemen keperawatan dalam memberikan arah kepada pencapaian tujuan serta menghadapi masalah masalah manajerial dimasa mendatang perlu untuk merumuskan kerangka konsep, keyakinan dasar, filosofi dan tujuan manajemen keperawatan.

a. Kerangka konsepKerangka konsep manajemen keperawatan adalah manajemen partisipatif yang berlandaskan kepada paradigma keperawatan yaitu manusia, keperawatan, kesehatan dan lingkungan. Kerangaka konsep manajemen keperawatan ini perlu dipahami sehingga para manajer keperawatan akan dapat menatalaksanakan pekerjaannya guna menunjang praktik keperawatan. Adapun kerangka konsep manajemen keperawatan adalah sebagai berikut: Manusia akan tertarik dan terikat pada pekerjaannya dan akan memberikan upaya yang selayaknya dia diberikan. Jika diberikan informasi yang bermanfaat dan layak, individu akan membuat keputusan terbaik. Tujuan kelompok akan lebih mudah dicapai kelompok. Setiap individu memiliki karakteristik latar belakang motivasi, minat dan cara untuk mencapai tujuan. Fungsi koordinasi dan pengendalian amat penting dalam pencapaian tujuan. Persamaan kualifikasi harus dipertimbangkan dalam pembagian kewenangan dan tanggung jawab. Individu memiliki hak dan tanggung jawab untuk membagi dan mendelegasikan kewenangannya pada mereka yang terbaik dalam organisasi. Pengetahuan dan ketrampilan amat diperlukan dalam pengambilan keputusan yang profesional. Semua sistem berfungsi untuk mencapai tujuan dan merupakan tanggung jawab bersama untuk secara terus menerus (Suyanto, 2008).4. Filosofi manajemen keperawatan Manajemen keperawatan memiliki filosofi sebagai berikut:a. Mengerjakan hari ini lebih baik dari pada hari esok.b. Manajerial keperawatan merupakan fungsi utama pimpinan keperawatan.c. Meningkatkan mutu kinerja perawat.d. Perawat memerlukan pendidikan berkelanjutan.e. Proses keperawatan menjamin perubahan tingkat kesehatan hingga mencapai keadaan fungsi optimal.f. Tim keperawatan bertanggung jawab dan bertanggung gugat untuk setiap tindakan keperawatan yang diberikan.g. Menghargai pasien dan haknya untuk mendapatkan asuhan keperawatan yang bermutu.h. Perawat adalah advokat pasien.i. Perawat berkewajiban untuk memberikan pendidikan kesehatan pada pasien dan keluarga (Suyanto, 2008) MisiMenurut Nursalam (2007) misi manajemen keperawatan adalah:a. Menyediakan asuhan keperawatan yang efektif dan efisien dalam membantu kesehatan pasien yang optimal setelah pulang dari rumah sakit.b. Membantu mengembangkan dan mendorong suasana yang kondusif bagi pasien dan staf keperawatan/non keperawatan.c. Mengajarkan, mengarahkan, dan membantu dalam kegiatan profesional keperawatan.d. Turut serta dan bekerja sama dengan semua anggota tim kesehatan yang ada di rumah sakit/tempat kerja.

Inti konsep dasar manajemen saat ini dan yang akan datang, adalah keseimbangan antara visi, misi dan motivasi yang jelas dalam mencapai tujuan organisasi yang telah di tetapkan. Proses keperawatan yaitu pengakuan masyarakat atau profesi lain tentang ekstisensi profesi keperawatan, partisipasi profesi keperawatan dalam pembangunan kesehatan, dan citra profesi keperawatan. Penjabaran visi dan misi dalam pelayanan keperawatan di rumah sakit, menurut Gillies (1989) dalam Nursalam (2002) di kutip dari filosofi pelayanan keperawatan di Rumah Sakit Pedleton Memorial, New Orleans, Lousiana USA adalah sebagai berikut:a. Mengaplikasikan kerangka konsep dan acuan dalam pelaksanaan asuhan keperawatan.b. Mengevaluasi asuhan keperawatan yang di berikan.

c. Menerapkan srtategi dalam meningkatkan kualitas dan pelayanan yang efisien kepada semua konsumen.

d. Meningkatkan hubungan yang baik dengan semua tim kesehatan menilai kualitas pelayanan yang di berikan berdasarkan standar kriteria yang ada.e. Mengintegrasikan berbagai disiplin ilmu dalam menilai dan memberikan intervensi keperawatan kepada pasien.f. Meningkatkan pendidikan berkelanjutan (formal maupun nonformal) bagi perawat dalam usaha meningkatkan kinerjanya.g. Berpartisipasi secara aktif dalam upaya perubahan model asuhan keperawatan dan peningkatkan kualitas pelayanan.h. Menciptakan lingkungan kerja yang kondusif dan melibatkan staf dalam setiap pengambilan keputusan yang menyangkut tentang asuhan keperawatan.i. Memberikan penghargaan kepada staf yang dianggap berprestasi.j. Konsisten untuk selalu meningkatkan produksi atau pelayanan yang terbaik.k. Meningkatkan pandangan masyarakat yang positif tentang profesi keperawatan. Lingkup Manajemen Keperawatan

Keperawatan merupakan disiplin praktik klinis. Manajer keperawatan yang efektif seyogyanya memahami dan memfasilitasi pekerjaan perawat pelaksana. Menurut Suyanto (2008) Manajer keperawatan mengelola kegiatan keperawatan meliputi:a. Menetapkan penggunaan proses keperawatan.b. Mengetahui intervensi keperawatan yang dilakukan berdasarkan diagnosa.c. Menerima akuntabilitas kegiatan keperawatan yang dilaksanakan oleh perawat.d. Menerima akuntabilitas hasil kegiatan keperawatan.B. Komponen fungsi-fungsi dalam manajemen keperawatan

Masing-masing pakar mengidentifikasi fungsi-fungsi manajemen yang berbeda-beda. Keperawatan lebih sering mengadopsi fungsi manajemen menurut George Terry, yaitu:a. Perencanaan (Planning)

Planning merupakan sebuah proses yang dimulai dengan merumuskan tujuan organisasi, sampai dengan menyusun dan menetapkan rangkaian kegiatan untuk mencapainya. Melalui perencanaan akan dapat ditetapkan tugas tugas staf. Dengan tugas tugas ini seorang pemimpin akan mempunyai pedoman untuk melakukan supervisi dan evaluasi serta menetapkan sumber daya yang dibutuhkan oleh staf dalam menjalankan tugas tugasnya. Planning Adalah suatu proses menetapkan tujuan dan sasaran, menentukan pilihan-pilihan tindakan yang akan dilakukan, dan mengkaji cara terbaik untuk mencapai tujuan masa depan yang telah ditetapkan sebelumnya (Amirullah & Budiyono, 2004).

Jenis-jenis perencanaan terdiri dari rencana jangka panjang, rencana jangka menengah dan rencana jangka pendek. Perencanaan jangka panjang disebut juga perencaaan strategis yang disusun untuk 3 sampai 10 tahun. Perencanaan jangka menengah dibuat dan berlaku sampai 5 tahun. Sedangkan perencanaan jangka pendek dibuat satu jam sampai dengan satu tahun. Hirarki dalam perencanaan terdiri dari perumusan visi, misi, filosofi, peraturan, kebijakan dan prosedur (Marquis & Houston, 1998).

b. Pengorganisasian (Organizing)

Organizing adalah rangkaian kegiatan manajemen untuk menghimpun semua sumber daya (potensi) yang dimiliki oleh organisasi dan memanfatkannya secara efisien untuk mencapai tujuan organisasi.

Jenis - jenis struktur organisasi:

Pengorganisasian adalah pengelompokan aktivitas untuk mencapai tujuan, penugasan suatu kelompok tenaga keperawatan, menentukan cara dari pengkoordinasian aktivitas yang tepat, baik vertikal maupun horisontal, bertanggung jawab untuk mencapai tujuan organisasi. Pengorganisasian kegiatan dan tenaga perawat di ruang MPKP menggunakan pendekatan sistem penugasan modifikasi keperawatan tim primer. Cara vertikal ada kepala ruangan, ketua tim dan perawat pelaksana. Setiap tim bertanggung jawab terhadap sejumlah pasien.c. Pengarahan (Directing)

Menurut Urwick pembinaan adalah suatu komando" untuk melihat bahwa kepentingan individu tidak mengganggu kepentingan umum, akan tetapi melindungi kepentingan umum dan akan menjamin masing-masing unit memiliki pemimpin yang kompeten dan energik. Keberhasilan kesatuan tersebut dalam manajemen modern disebut pembinaan atau directing.d. Pengendalian (Controlling)

Controlling adalah proses untuk mengamati secara terus menerus pelaksanaan rencana kerja yang sudah disusun dan mengadakan koreksi terhadap penyimpangan yang terjadi. Penilaian kinerja (performance appraisal) merupakan bagian dari sistem formal dalam sebuah organisasi (selain sistem formal, di dalam organisasi juga berlaku sistem informal), dilakukan secara periodik, dan digunakan sebagai aktivitas evaluatif (penilaian), proses (process) dan hasil kerja (output) seorang pekerja atau kelompok kerja (team).BAB III

HASIL PENGKAJIAN

A. Profil Rumah Sakit

Dalam upaya memenuhi kebutuhan masyarakat dibidang pelayanan kesehatan yang berkualitas, RSU RA Kartini Jepara terus berupaya memperbaiki manajemen Rumah sakit, dengan cara meningkatkan sumber daya baik sarana dan prasarana maupun pengembangan sumber daya manusia, baik secara kuantitas maupun kualitas serta melaksanakan peran, tugas dan fungsi Rumah Sakit secara professional.1. SEJARAH SINGKAT RSU RA. KARTINI JEPARA

Keberadaan Rumah sakit di jepara berawal dari sebuah balai pengobatan kecil yang memfungsikan bangunan sekolah untuk anak-anak Belanda, ningrat dan priyayi termasuk RA Kartini, RA Kardinah dan RA Rukmini. Bangunan yang terletak disebelah timur alun-alun Jepara itu kosong karena telah terbangun gedung sekolah baru disebelah barat alun-alun (Sekarang menjadi SMP Negri 1 Jepara). Karena balai pengobatan itu merupakan satu-satunya lembaga pelayanan kesehatan di jepara, sehingga banyak pengunjungnya, terutama penderita malaria, maka balai pengobatan tersebut ditingkatkan menjadi Consultatie Beureau atau sejenis Rumah sakit. Untuk itu gedung direkayasa menjadi beberapa ruang pelayanan yaitu 3 bangsal, 2 ruang kebidanan, 3 ruang operasi kecil dan 1 kamar bersalin.

Pada awalnya Rumah sakit dipimpin oleh dokter asing(Belanda, India dan Italia), kemudian dipercayakan kepada dr. Soeleman, lalu dr. Soenardi hingga awal kemerdekaan. Pada tahun 1962 Rumah sakit dipimpin oleh putra daerah yaitu dr. Hamidun yang harus kerja keras karena dengan peralatan yang sangat sederhana dan hanya dibantu oleh petugas medis-non medis yang sangat kurang. Kemudian kepemimpinan gilir berganti dengan direktur dr. Ang Swie Giem, dr. Budiman, dr. Suyud, dr. Kuncoro, dr. Sri Murtanto dan dr. Agustinus Subandijo. Pada tahun 1978 Rumah sakit dipindahkan ke lokasi baru yang lebih prospektif di Jl. Wachid Hasyim Kelurahan Bapangan Kecamatan Jepara. Semula Rumah sakit ini hanya bernama Rumah Sakit Umum Daerah Tingkat II, namun sejak peringatan satu abad hari lahirnya RA.Kartini yaitu tanggal 21 April 1979, berubah menjadi Rumah Sakit Umum RA.Kartini Kabupaten Daerah Tingkat II Jepara. Awal pemberian nama dari RSUD RA.Kartini Jepara sebenarnya muncul dari pihak Rumah Sakit dengan alasan untuk mengenang jasa Pahlawan Nasional Wanita asal Jepara sekaligus meneruskan perjuangannya. Sesuai surat Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 499/MENKES/SK/III/ 2000 tanggal 30 Maret 2000 RSU RA.Kartini Jepara meningkatkan statusnya semula kelas C menjadi Rumah sakit kelas B Non Pendidikan.2. ORGANISASI DAN TATA LAKSANA

Sejalan dengan dicanangkannya pelaksanaan Otonomi Daerah, sesuai peraturan Daerah Kabupaten Jepara Nomor 18 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Jepara (Lembaran Daerah Kabupaten Jepara Nomor 18 Tahun 2010, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Jepara Nomor 18) dan Peraturan Bupati Jepara Nomor 58 Tahun 2010 tentang Penjabaran Tugas dan Fungsi RSUD RA.Kartini Kabupaten Jepara (Berita Daerah Kabupaten Jepara Tahun 2010 Nomor 380) dimana lembaga ini sebagaimana fungsinya menyelenggarakan pelayanan dibidang kesehatan melalui upaya kegiatan peningkatan, pencegahan, penyembuhan dan pemulihan kesehatan serta melaksanakan upaya rujukan. Sebagai upaya untuk mencapai tujuan dan menggerakkan roda organisasi Rumah Sakit, maka RSU RA.Kartini Kabupaten Jepara memiliki visi dan misi sebagai berikut :VISI :

MENJADI RUMAH SAKIT PILIHAN PERTAMA DAN UTAMA

MISI :

1. Menyelenggarakan Pelayanan Prima

Misi pertama berfokus memberikan pelayanan kesehatan yang diberikan secara paripurna dan terpadu kepada lapisan masyarakat termasuk pasien tidaak mampu sehingga pasien akan merasa puas dengan pelayanan Rumah sakit.

2. Mengembangkan Profesionalisme Sumber Daya Manusia

Misi kedua merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan pelayanan sehingga dapat meningkatkan kepercayaan terhadap pelayanan Rumah Sakit akan meningkatkan kesejahteraan, maka perlu upaya pengembangan Sumber Daya Manusia.

3. Melengkapi Sarana Prasarana Sesuai Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Tekhnologi

Misi ketiga berfokus pada pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut sebagai acuan untuk meningkatkan kinerja Rumah Sakit sehingga dapat meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.

4. Meningkatkan Kerjasama Lintas Sektor

Misi keempat difokuskan pada peningkatan kerjasama dengan unit kerja yang terkait dengan tujuan agar unit kerja terkait (pihak ketiga) dapat menanamkan modal usaha atau jasanya sehingga menguntungkan kedua belah pihak.

Nilai-nilai : Ketaqwaan

Etos kerja

Kebersamaan

Kejujuran

Keterbukaan

Akuntabilitas

Efisien dan Efektifitas

Profesionalisme

Pelayanan prima

MOTTO : MITRA ANDA MENJADI SEHAT

Tujuan :

1) Terwujudnya RSU RA.Kartini Jepara yang mempunyai fasilitas yang memadai serta memiliki sumber daya manusia yang professional.2) Terwujudnya pelayanan kesehatan prima dengan biaya terjangkau oleh masyarakat serta memberikan kepuasaan bagi pengguna jasa Rumah sakit.3) Terwujudnya RSU RA.Kartini Jepara yang berperan aktif dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.4) Terciptanya iklim kondusif yang menunjang daya saing Rumah sakit.B. Profil Bangsal Keperawatan

Hasil pengkajian umum diruang Dahlia RSU R.A Kartini di dapatkan ruangan dahlia melayani perawatan pasien dewasa pria, wanita dan juga anak. Dan menampung berbagai macam kasus penyakit seperti penyakit pada saraf, endokrin, paru, kardiovaskuler, hematologi dll. Ruanga teratai merupakan ruang perawatan kelas III dengan rincian pembayaran, umum, JKN PBI, JKN lain, terdiri dari 4 ruangan 1 ruangan berisi 8 bed di pimpin oleh seorang kepala ruang dibantu oleh 2 koordinator, 4 katim dan 8 perawat pelaksana serta 1 administrasi, 2 sanitasi.

1. Spesifikasi jenis pelayanan

Memberikan asuhan keperawatan kepada klien minimal care

Perhitungan pemkaian tempat tidur (BOR)

Rumus: jumlah dari perawatan

100%

Jumlah tt jumlah hari persatuan waktu Keterangan:

a. Jumlah hari perwatan adalah jumlah total pasien dirawat dalam satu hari kali jumlah hari dalam satu satuan waktu

b. Jumlah hari persatuan waktu. Kalau diukur persatuan bulan, maka jumlahnya 28-31 hari, tergantung jumlah hari dalam 1 bulan tersebut.

Penghitungan rata-rata lama dirawat (ALOS)

Rumus Average Length of Stay (ALOS)

Rumus: Jumlah hari perawatan

Jumlah pasien keluar rumah sakit (hidup + mati)

Keterangan:

a. Jumlah hari perawatan pasien keluar adalah jumlah hari perawatan pasien keluar hidup atau mati dalam satu periode waktu.

b. Jumlah pasien keluar (hidup atau mati): jumlah pasien yang pulang atau meninggal dalam satu periode waktu.2. Misi bangsal:

a. Mewujutkan pelayanan yang optimal, cepat, tepat, akurat dan terjangkau berdasarkan kode etik, standart pelayanan dan prosedur yang berlaku.

b. Mewujudkan SDM yang profesional dan sarana prasarana sesuai standarat.

Motto

a. Kesembuhan, keslamatan dan kepuasan anda merupakan pelayanan utama kami.

3. Jumlah tempat tidur pasien/klien

Jumlah tempat tidur klien 29