Upload
letuyen
View
237
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
MANUAL
ECOHOUSE DESIGN COMPETITION
8TH CIVIL IN ACTION
TEMA :
Inovasi Desain Hunian Tetap sebagai Solusi Relokasi Pascabencana
LATAR BELAKANG
Indonesia merupakan salah satu wilayah paling rawan bencana di dunia. Hal ini tidak
lepas dari letaknya yang berada di Cincin Api Pasifik (Ring of Fire) dan merupakan
pertemuan tiga lempeng utama dunia, yaitu Eurasia, Indoaustralia, dan Pasifik. Cincin Api
Pasifik (Ring of Fire) merupakan daerah yang memiliki banyak zona rekahan yang
memanjang dari Chile, Jepang, dan berhenti di Asia Tenggara sejauh 40.000 kilometer.
Daerah ini diklaim U.S. Geological Survey (USGS) sebagai sabuk gempa bumi terbesar di
dunia. Sekitar 90 persen gempa bumi di dunia dan 80 persen gempa bumi terbesar di dunia
terjadi di sepanjang Cincin Api Pasifik (Ring of Fire). Selain menjadi daerah yang rawan
gempa bumi, menurut National Geographic, Cincin Api Pasifik (Ring of Fire) juga menjadi
rumah bagi 75 persen gunung api yang ada di bumi. Indonesia sendiri memiliki 129 gunung
api yang masih aktif dan beberapa di antaranya pernah meletus serta berpengaruh pada
kehidupan di bumi.
Pertemuan tiga lempeng utama dunia dan keberadaan Sabuk Vulkanik (Volcanic Arc)
juga menjadikan Indonesia sebagai negara yang berada di zona merah. Kondisi tersebut
membuat Indonesia berpotensi bencana seperti letusan gunung api, gempa bumi, dan
tsunami. Menurut Arnold (1986), dari data yang ada menunjukkan bahwa Indonesia
merupakan negara yang memiliki tingkat kegempaan yang tinggi di dunia, lebih dari 10 kali
lipat kegempaan di Amerika Serikat.
Beberapa contoh gempa bumi dengan magnitudo di atas 7 yang pernah terjadi di
berbagai wilayah di Indonesia sejak tahun 2000, yaitu gempa di Aceh (magnitudo 9,3) pada
tanggal 26 Desember 2004, gempa di Pulau Nias, Sumatera Utara (magnitudo 8,7) pada
tanggal 28 Maret 2005, dan gempa di Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat (magnitudo
7,8) 2 Maret 20161. Selain gempa dengan magnitudo di atas 7 tersebut, terdapat pula
gempa dengan magnitudo di bawah 7 yang mampu memberikan dampak yang cukup besar,
salah satunya adalah gempa di Daerah Istimewa Yogyakarta pada tanggal 27 Mei 2006.
Gempa yang berpusat di Bantul dengan magnitudo 5,9, menurut Kepala Pelaksana Badan
Penanggulangan Bencana Daerah (BPDB) Bantul, Dwi Daryanto, gempa terjadi sekitar pukul
1 https://nasional.kompas.com/read/2018/08/06/14413681/7-gempa-dengan-magnitudo-di-atas-7-yang-pernah-
guncang-indonesia?page=all
05.53 WIB selama kurang lebih 57 detik. Dari data BPBD Bantul, gempa tersebut
menyebabkan korban jiwa di wilayah Bantul sebanyak 4.143 korban tewas, rumah rusak
sebanyak 71.763, rusak berat sebanyak 71.372, dan rusak ringan sebanyak 66.359 rumah.
Total korban meninggal gempa DIY dan Jawa Tengah bagian selatan, seperti di Klaten,
tercatat mencapai lebih dari 5.782 orang, 26.299 lebih luka berat dan ringan, dan lebih dari
390.077 rumah roboh akibat gempa pada waktu itu.2
Maka dari itu, untuk memberikan korban bencana keamanan dan kenyamanannya
kembali, perlu dilakukan relokasi ke daerah yang telah dipertimbangkan, yaitu daerah yang
lebih aman dari zona rawan bencana. Salah satu bentuk relokasi pascabencana yang dapat
dilakukan adalah dengan hunian tetap. Hunian tetap (huntap) adalah tempat tinggal para
korban bencana pasca tinggal dari hunian sementara yang bersifat permanen3. Huntap
merupakan bentuk nyata relokasi pemukiman. Relokasi pemukiman sendiri merupakan
bagian dari mitigasi bencana untuk mengurangi risiko bencana. Maka dari itu proses
pembangunan huntap selalu memperhatikan aspek kebencanaan dan fisik lahan karena
masih masuk kawasan risiko bencana. Tidak lupa, bahwa hunian tetap yang dibangun
sebaiknya ramah terhadap lingkungan.
Berangkat dari beberapa permasalahan di atas, perlu diadakan suatu kompetisi yang
dapat mewadahi mahasiswa untuk menyalurkan kreativitas dan mengaplikasikan ilmunya
menjadi suatu karya yang bersifat aplikatif agar dapat membantu memecahkan
permasalahan tersebut. Atas pertimbangan tersebut, EcoHouse Design Competition X pada
tahun 2019 hadir demi melanjutkan dan meningkatkan yang telah diraih pada EcoHouse
Design Competition sebelum-sebelumnya, bukan hanya untuk kepentingan pengembangan
diri mahasiswa semata, melainkan juga demi kepentingan masyarakat luas dan peningkatan
kepedulian terhadap green living.
TENTANG LOMBA
RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana rancangan suatu hunian tetap pascabencana mempunyai desain
arsitektural yang menarik, desain fisika bangunan yang nyaman, serta pemandangan
dan fasilitas-fasilitas penunjang yang nyaman dan efisien?
2https://regional.kompas.com/read/2017/05/27/13193441/mengingat.kembali.gempa.yogyakarta.11.ta
hun.lalu?page=all 3 http://bencanapedia.id/Hunian_tetap
2. Bagaimana rancangan suatu hunian tetap mempunyai daya tarik dan mengubah
presepsi masyarakat yang masih trauma untuk kembali memiliki hunian yang aman?
3. Bagaimana rancangan suatu hunian tetap memiliki perencanaan konstruksi yang
baik, dengan menggunakan material yang berwawasan lingkungan, serta inovasi-
inovasi dalam pembangunannya, sehingga dihasilkan bangunan yang hemat dan
ramah lingkungan?
4. Bagaimana rancangan suatu hunian tetap yang memperhatikan aspek pengelolaan
sumber daya alam yang tersedia, air bersih, dan pengelolaan limbah (cair maupun
padat)?
5. Bagaimana metode kontruksi yang tepat dan efektif untuk merancang hunian tetap
yang sesuai dengan keadaan daerah relokasi?
TUJUAN
1. Menumbuhkan kreativitas mahasiswa/i di bidang perencanaan bangunan yang
ramah lingkungan.
2. Mampu menciptakan desain hunian tetap sebagai bagian dari relokasi
pascabencana.
3. Melakukan sosialisasi secara tidak langsung pada kalangan akademik khususnya dan
masyarakat pada umumnya mengenai hunian tetap sebagai solusi relokasi
pascabencana.
4. Memberikan ide-ide baru mengenai hunian tetap yang optimal dan mungkin untuk
diterapkan.
5. Menjalin hubungan silaturahmi antarmahasiswa se-Indonesia.
SIFAT LOMBA
Kompetisi desain hunian ramah lingkungan “ EcoHouse Design Competition X ” ini
merupakan lomba yang terbuka untuk mahasiswa D3/D4 atau S1 dari perguruan tinggi
negeri maupun swasta se-Indonesia yang sudah mendaftarkan timnya hingga tanggal 14 Juli
2019.
JADWAL KEGIATAN
Pendaftaran 7 Juni – 14 Juli 2019
Pengumpulan karya 15 - 28 Juli 2019
Penjurian 5 Agustus – 20 Agustus 2019
Pengumuman 5 besar 21 Agustus 2019
Pengerjaan 3D Modeling 22 Agustus – 11 September 2019
Pembukaan Acara dan Registrasi
Peserta, Technical Meeting,
Pengumpulan 3D Modeling dan file
presentasi
12 September 2019
Presentasi karya oleh nominator 13 September 2019
Pengumuman Pemenang 14 September 2019
Catatan : Hasil karya berupa satu jilid karya dan satu keping CD/DVD, diterima panitia paling
lambat tanggal 28 Juli 2019.
KETENTUAN UMUM
1. Gagasan desain adalah karya asli peserta dan belum pernah dilombakan maupun
dipublikasikan (dengan menandatangani surat pernyataan bermaterai Rp 6.000,00).
2. Karya yang dikirimkan (CD dan hard copy) akan menjadi hak milik panitia dan tidak
dikembalikan.
3. Panitia tidak bertanggung jawab atas segala tindakan hukum yang muncul dari hasil
karya peserta yang dilombakan ataupun dampak dari keikutsertaan peserta pada
lomba ini.
4. Panitia tidak melayani pertanyaan maupun surat menyurat selain mengenai
ketentuan pelaksanaan lomba.
5. Keputusan dewan juri adalah mutlak dan tidak dapat diganggu gugat.
KRITERIA PESERTA
1. Peserta adalah mahasiswa D3 atau D4 atau S1 dari perguruan tinggi negeri maupun
swasta se-Indonesia yang masih tercatat aktif sebagai mahasiswa hingga tanggal 13
September 2019 (Final EcoHouse Design Competition X ).
2. Peserta adalah kelompok dengan anggota 1-4 orang.
3. Setiap tim wajib berisikan minimal 1 (satu) orang anggota dari prodi Teknik Sipil.
4. Peserta yang tidak ber-tim (individu) harus berasal dari prodi Teknik Sipil atau
Teknik Arsitektur.
5. Peserta dapat terdiri dari mahasiswa D3, D4 atau S1 maupun kombinasinya selama
masih berasal dari perguruan tinggi yang sama.
6. Peserta wajib mencantumkan nomor telepon yang mudah dihubungi.
7. Satu kelompok peserta boleh terdiri dari mahasiswa dari jurusan yang berbeda
selama masih berasal dari perguruan tinggi yang sama.
8. Anggota tim diperbolehkan berasal dari semua jurusan dengan ketua tim berasal
dari jurusan Teknik Sipil atau Teknik Arsitektur.
9. Bersedia menandatangani Surat Pernyataan Penyerahan Karya Desain bermaterai Rp
6.000,00. Surat pernyataan dapat didownload melalui civilinaction.com yang
penyerahannya bersamaan dengan penyerahan hasil karya.
KETENTUAN PENDAFTARAN
1. Peserta lomba dikenakan biaya pendaftaran sebesar Rp 200.000,00 untuk setiap
tim. Biaya pendaftaran dikirimkan ke rekening EcoHouse Design Competition X di
Bank Mandiri (Cabang UGM) dengan nomor rekening 137-00-1273483-2 atas nama
Keluarga Mahasiswa Teknik Sipil.
2. Peserta mengisi formulir pendaftaran pada tautan registrasi di
www.civilinaction.com setelah melakukan pembayaran dan melengkapinya dengan:
● Pas foto 3 x 4 peserta (soft copy)
● File copy digital ( scan ) bukti slip pembayaran pendaftaran.
● File copy digital ( scan ) Kartu Tanda Mahasiswa peserta yang masih berlaku
dalam format *.pdf.
● File copy digital ( scan ) Surat Keterangan bahwa peserta adalah mahasiswa dari
fakultas masing-masing.
● File copy digital ( scan ) Lembar Pernyataan Keikusertaan EcoHouse Design
Competition X. dalam format *.pdf.
● File copy digital ( scan ) Lembar Penyerahan Hasil Karya EcoHouse Design
Competition X. dalam format *.pdf.
● Peserta melakukan submit pendaftaran dan mengunggah 5 (lima) lampiran di
atas paling lambat pada tanggal 14 Juli 2019 pukul 23.59 WIB.
3. Peserta wajib melakukan konfirmasi kepada panitia dengan mengirimkan email ke
[email protected] setelah menyelesaikan prosedur pendaftaran,
dengan subject NAMA TIM – NAMA INSTITUSI – ASAL dan isi pesan “ Telah
melengkapi semua administrasi ”.
PERSYARATAN KOMPETISI
1. Karya adalah karya orisinil peserta yang memiliki seluruh hak kekayaan intelektual.
Setiap pelanggaran atas hak kekayaan intelektual orang lain akan diproses secara
hukum. Karya peserta harus dapat dipertanggungjawabkan keasliannya.
2. Setiap karya yang disertakan dalam lomba harus belum pernah diperlombakan dan
dipublikasikan untuk keperluan yang bersifat komersial serta harus bebas dari setiap
kontrak atau ikatan lain yang membatasi peserta dan penyelenggara untuk
melakukan publikasi karya tersebut pada media yang berhubungan dengan
perlombaan ini.
3. Panitia tidak bertanggung jawab apabila ada klaim dari pihak lain atas ketidak-
orisinil-an karya peserta.
4. Karya yang dilombakan harus sesuai dengan tema lomba dan memenuhi kriteria
perlombaan.
5. Jumlah karya yang diikutsertakan oleh setiap tim yang akan dilombakan maksimal 1
karya.
6. Keikutsertaan peserta dalam lomba, peserta dianggap telah menerima dan
menyetujui seluruh persyaratan lomba.
SYARAT DAN KETENTUAN RANCANGAN
A. Ketentuan Bangunan dan Lahan
Perencanaan pembangunan kawasan relokasi terdapat di Daerah Istimewa
Yogyakarta.
Kondisi tanah di lokasi pembangunan dianggap cukup bagus dan stabil, dengan jenis
tanah lempung kepasiran.
Bangunan relokasi beserta sarana pendukungnya seperti taman, tempat ibadah, atau
lainnya terletak di lokasi yang bebas ditentukan oleh peserta dengan luas lahan ±
10.000 m2.
Lokasi tapak harap dicantumkan dalam peta yang nantinya peserta lampirkan.
Satu kawasan relokasi terdiri dari jenis tipe rumah seragam yang ditentukan bebas
oleh peserta.
Satu satuan rumah maksimal 1 lantai dengan asumsi 1 rumah layak dihuni oleh 4
orang.
Luas bangunan bebas tetapi harus diperhitungkan perbandingan antara luas
bangunan dengan ruang terbuka hijau yang sesuai dengan kaidah green building.
Bangunan telah memenuhi persyaratan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW).
Bangunan yang dibangun juga harus bisa menahan gempa dan tidak berada dalam
kawasan rawan tsunami dengan syarat-syarat bangunan yang mengacu pada
peraturan yang berlaku di Indonesia.
Rancangan berupa detail rancangan kawasan relokasi dan detail rancangan tipe
rumah.
Pengadaan fasilitas lain yang mampu menunjang penghuni kawasan relokasi
ditentukan bebas sesuai inovasi peserta.
Material atau bahan bangunan yang digunakan untuk membangun rumah adalah
bebas.
Perencanaan pembangunan rumah untuk relokasi harus mempertimbangkan aspek
struktural, arsitektural, serta fisika bangunan dan lingkungan.
Catatan : Apabila dibutuhkan data tertentu namun tidak tercantum dalam ketentuan
bangunan dan lahan di atas, maka data tersebut dapat di asumsikan sendiri oleh
peserta.
B. Aspek Penilaian Rancangan
Rancangan harus memenuhi aspek-aspek penilaian yang sesuai dengan konsep
EcoHouse yang diangkat dalam perlombaan ini yaitu :
1. Aspek Manajemen Konstruksi (35%)
Aspek manajemen konstruksi adalah proses penerapan fungsi-fungsi manajemen
secara sistematis pada suatu proyek dengan menggunakan sumber daya yang ada
secara efektif dan efisien agar tercapai tujuan proyek secara optimal. Dimana dalam
aspek ini ditekankan pada faktor Metode Konstruksi, Penjadwalan Proyek dan
Rancangan Anggaran Biaya dari bangunan tersebut.
- Metode Konstruksi (15%)
Metode konstruksi adalah suatu rangkaian kegiatan pelaksanaan konstruksi yang
mengikuti prosedur dan telah dirancang sesuai dengan pengetahuan maupun
standar yang telah diujicobakan. Dalam setiap pelaksanaan konstruksi dibutuhkan
inovasi teknologi, agar berbagai kegiatan pembangunan dapat berjalan secara
efisien dan efektif, serta diperoleh produk konstruksi yang lebih berkualitas.
Dalam lomba Eco House Design Competition X ini peserta dituntut kreatifitasnya
dalam membuat bagan alir pelaksanaan pembangunan disertai penjelasan-
penjelasan tentang inovasi, teknologi dan komponen struktural seperti apa yang
digunakan dalam pelaksaan pembangunan tersebut beserta keunggulannya,
sehingga dengan diterapkannya inovasi, teknologi dan komponen struktural itu
penggunaan bahan material menjadi efisien (tidak ada/sedikit material terbuang
karena berlebihan) dan juga pengunaan energi dari alat berat maupun manusia
seminimal mungkin.
- Penjadwalan Pelaksanaan Proyek (10%)
Penjadwalan proyek adalah kegiatan menetapkan jangka waktu kegiatan
pelaksanaan kontruksi yang harus diselesaikan, sehingga waktu pengerjaan dan
biaya menjadi lebih efisien sehingga pekerjaan dapat selesai dengan cepat dan
tepat waktu. Penjadwalan yang dibuat dalam hal ini hanya pada tahap pelaksanaan
kontruksinya saja, yang dapat dibagi menjadi empat komponen yaitu tahapan
persiapan, pekerjaan komponen struktural, pekerjaan arsitektural, dan pekerjaan
landscape beserta fasilitas pendukungnya. Dari empat komponen tersebut, dapat
dijabarkan menjadi poin-poin lagi bedasarkan metode kontruksi (langkah-langkah
pembangunan) yang diterapkan dan kreativitas peserta yang disajikan dalam satu
tabel time line.
- Ekonomi Bangunan (Rencana Anggaran Biaya) (10%)
Estimasi biaya yang dibutuhkan dalam pelaksanaan bangunan dipengaruhi oleh
pemilihan material, efektifitas kerja dan perencanaan yang inovatif dari setiap
perencanaan sebuah proyek. Hal ini dilakukan agar dapat meminimalisir dana yang
dibutuhkan dalam pelaksanaan kontruksi. Di sini peserta diminta untuk memberi
gambaran lengkap mengenai biaya yang dibutuhkan untuk per unit hunian tetap
dalam pelaksanaan proyek, seperti biaya bahan yang digunakan untuk
pembangunan, biaya saat proses pembangunan, serta biaya perawatan bangunan.
2. Aspek Arsitektural (20%)
- Desain Arsitektural (5 %)
Desain arsitektural suatu bangunan sangat menentukan bangunan tersebut
menarik atau tidak untuk dilihat. Bukan hanya dari segi estetika dan kontruksi,
tetapi juga dari segi fungsi bangunan. Peserta dituntut untuk dapat mendesain
bentuk hunian tetap yang memiliki desain eksterior yang indah, berwawasan
lingkungan, dapat memberikan kesan nyaman, memiliki fungsi yang tepat, serta
realistis sehingga diharapkan dapat membuka pandangan masyarakat tentang
hunian tetap masyarakat pada umumnya.
- Fisika Bangunan (5%)
Pembangunan hunian tetap harus diperhatikan untuk mewujudkan hunian
relokasi yang sehat, nyaman, serta penggunaan energi yang efisien. Hal yang perlu
diperhatikan dalam aspek fisika bangunan antara lain tata letak bangunan,
perencanaan sistem sirkulasi udara dalam bangunan, perencanaan sistem
pencahayaan alami, dan efisiensi penggunaan energi. Diharapkan peserta dapat
berinovasi dalam merancang bangunan agar dapat memenuhi kebutuhan
penerangan, pemanasan, pendinginan, dan sirkulasi udara dengan dampak negatif
terhadap lingkungan seminimal mungkin.
- Landscape dan Fasilitas Penunjang (10%)
Penataan ruang terbuka hijau disekitar kawasan rumah relokasi dengan lahan
yang tersedia disertai fasilitas-fasilitas penunjang yang disediakan, diharapkan
dapat menunjang interaksi sosial, budaya, kerohanian, kenyamanan dan keamanan
penghuninya.
3. Aspek Lingkungan (15%)
- Manajemen Limbah Padat dan Cair (10%)
Pemanfaatan bangunan sebagai tempat tinggal tentu akan berujung pada
dihasilkannya limbah rumah tangga, baik limbah padat maupun limbah cair (limbah
dapur dan limbah toilet). Peserta diharapkan dapat mendesain sistem dan
manajemen pengolahan limbah (baik padat maupun cair) yang sesuai dengan
kondisi lingkungan sekitarnya.
Catatan : penyelesaian secara desain untuk limbah padat dan cair terbatas pada
limbah organik, karena limbah non-organik memerlukan fasilitas khusus untuk
proses pengolahannya. Untuk itu diperlukan juga pemisahan limbah organik
dengan limbah non - organik.
- Pengelolaan Air Hujan (5%)
Karena hunian tetap relokasi terletak dalam kawasan padat yang sedikit
resapan air, peserta diharapkan dapat mendesain sistem drainase dan saluran air
hujan yang memadai sehingga bangunan dapat menjalankan fungsinya dengan
baik. Selain itu air hujan dapat pula dipanen (rainwater harvesting) dan
dimanfaatkan untuk berbagai keperluan lainnya. Adanya inovasi dalam bidang
pemanfaatan air hujan ini penting dalam aspek lingkungan bangunan dalam
mewujudkan suatu bangunan.
4. Aspek Struktural (30%)
Ketahanan bangunan terhadap beban lateral (15%)
Kekuatan struktur bangunan merupakan hal yang penting dalam setiap
proyek pembangunan yang akan dilakukan, karena kekuatan tersebut yang akan
membuat penghuninya tenang dan merasa aman. Bangunan yang akan dibangun
harus kuat menahan beban-beban yang akan terjadi, salah satunya adalah beban
lateral. Maka dari itu, peserta diharapkan dapat membangun rumah yang dapat
menahan beban-beban lateral yang mungkin dapat terjadi pada bangunan
tersebut. Beban-beban lateral yang dimaksud adalah beban gempa dan angin.
Kemudian peserta harus dapat menentukan lokasi kawasan relokasi yang aman
dari tsunami, yaitu dengan menentukan radius aman dari bibir pantai.
Penggunaan material atau bahan konstruksi(15%)
Pembangunan suatu bangunan, termasuk kawasan relokasi dalam kasus ini, tidak
akan pernah lepas dari material atau bahan konstruksi. Maka dari itu, peserta dituntut
untuk dapat memilih jenis material dengan kualitas terbaik (beserta alasan pemilihannya)
yang dapat digunakan untuk membantu memberikan kekuatan lebih untuk ketahanan
terhadap beban-beban yang terjadi, selain itu penggunaan lokal material pun sangat
diutamakan dalam pelaksaan pembangunan. Kemudahan akses dan ketersediaan
bahan di lapangan perlu dipertimbangkan pula.
TEKNIK PENYAJIAN HASIL KARYA
1. Gambar
− Gambar kerja dibuat dengan menggunakan software CAD, dan dicetak sesuai
dengan ketentuan dalam tabel di bawah.
− Kertas yang digunakan adalah kertas ukuran A3 (420 mm x 294 mm) dengan HVS
100gr, dan wajib dijilid spiral.
− Peserta diwajibkan membuat gambar visualisasi 3D dari ruang lingkup bangunan
beserta sarana penunjang (bangunan, sarana penunjang dan landscape
bangunan), desain eksterior dan interior bangunan dengan menggunakan
software Autodesk 3Ds Max, Google Skecth-Up, ArchiCAD atau 3D Modeling
Software lain yang dikuasai peserta.
− Gambar perspektif interior dan eksterior harus menggunakan teknik penyajian
berwarna.
− Urutan gambar dalam buku karya sesuai dengan urutan yang telah ditentukan.
− Gambar rancangan meliputi:
GAMBAR SKALA LAYOUT KET
Rencana tapak :
Lokasi di mana bangunan
akan dibangun, dengan
cara menandai site plan
kawasan relokasi (dapat
menggunakan foto dari
Google Earth).
Bebas** 1 Lembar A3 (Ukuran foto
disesuaikan)
*
Peta Situasi dan Layout
Plan (mencakup denah
lantai 1 disertai landscape
dan sarana penunjang
dalam lingkungan sekitar)
Bebas** 2 Lembar A3 *
Tampak semua sisi
bangunan (depan,
belakang, atas, samping)
Bebas** 1 lembar A3 untuk tiap
tampak
*
Denah lantai bangunan Bebas** 1 lembar A3 setiap lantai,
boleh menggunakan
denah tipikal.
*
Potongan bangunan
(melintang dan
memanjang) disertai
detail bahan material
Bebas** 1 lembar A3 setiap
potongan
*
Detail konstruksi,
arsitektural atau detail
lain (apabila diperlukan)
Bebas** 1 lembar A3 untuk
beberapa Detail
*
Perspektif interior Bebas** 1 lembar kertas art paper
ukuran A3
*
Perspektif eksterior Bebas** 1 lembar kertas art paper
ukuran A3
*
Detail pengelolaan
jaringan air bersih dan air
limbah, dan Detail
drainase kawasan beserta
Bebas** 1 lembar A3 setiap Detail
*
daerah rasapannya
Gambar skema
manajemen limbah padat
dan atau cair
Bebas** 1 lembar A3 (dapat dibuat
dengan software
Coreldraw atau
Photoshop)
*
Catatan : * Harus diserahkan sebagai syarat lolos verifikasi
** Skala bebas, disesuaikan dengan desain bangunan dari peserta.
(proposional dengan ukuran kertas A3)
Bangunan lain yang dirancang oleh peserta untuk menunjang aktivitas warga yang
tinggal di rusun tidak perlu disajikan dalam bentuk gambar teknik hasil CAD.
2. Tulisan
− Peserta diwajibkan membuat bagan alir pelaksanaan pembangunan disertai
penjelasan-penjelasan singkat tentang inovasi, teknologi, komponen struktural
apa saja yang digunakan/diterapkan dalam pelaksaan pembangunan tersebut
disertai tabel timeline rencana pembangunan dalam 1 lembar A3 (jika
memungkinkan)
− Peserta diwajibkan membuat tulisan mengenai konsep bangunan, keunggulan
bangunan dan aspek yang ditonjolkan/diutamakan pada bangunan tersebut
dalam 1 lembar A3
− Peserta diwajibkan membuat tulisan mengenai pemilihan lokasi kawasan
relokasi, apa keunggulan daerah tersebut dibanding daerah lainnya, dan aspek
lain yang mendukung pemilihan lokasi tersebut (sosial dan ekonomi) serta
menjelaskan fasilitas penunjang bangunan apa saja yang akan dibangun dalam
kawasan relokasi tersebut dalam 1 lembar A3.
− Peserta diwajibkan membuat tulisan yang dapat mendukung penilaian aspek
struktural, seperti tulisan yang memuat alasan penggunaan material yang tahan
gempa atau perhitungan analisis terhadap beban gempa.
− Layout tulisan-tulisan di atas dapat dibuat semenarik mungkin dan dicetak
berwarna.
PENYERAHAN HASIL KARYA
− Seluruh gambar dan dokumen rancangan diserahkan dalam format digital dalam
satu keping CD/DVD.
− Seluruh gambar harus dicetak di kertas dengan jenis & ukuran yang telah ditentukan.
− Pemberian Logo Universitas, indentitas kelompok dan peserta HANYA di cover buku
karya saja, tidak perlu di lembar lain.
− Tulisan mengenai konsep bangunan, aspek yang ditonjolkan/diutamakan pada
bangunan tersebut dan metode konstruksi (bagan alir pelaksanaan) dicetak di kertas
A3, layout dibuat semenarik mungkin, dan dijilid bersama gambar yang telah dibuat.
− Isi setiap CD/DVD disusun dalam folder “FILE LOMBA”, yang berisi :
● Layout gambar-gambar rancangan, file gambar AutoCAD disimpan dalam
format AutoCAD 2010 Drawing (*.dwg) dan PDF serta file gambar yang
menggunakan software lain harus dikonversi ke dalam bentuk file gambar
(*.jpg).
● Soft copy konsep rancangan dan estimasi biaya bangunan ukuran A3 dalam
format *.doc; *docx; atau *.pdf.
− Untuk menghindari kerusakan, CD/DVD harus dikemas dalam pelindung yang kuat,
bukan berupa pelindung plastik biasa atau kertas. Panitia tidak bertanggung jawab
atas segala kerusakan yang terjadi pada saat pengiriman.
− CD/DVD diberi label identitas kelompok peserta seperti dibawah ini:
EDCX – Karya – (nama kelompok) contoh : EDCX – Karya – XXXX
− Gambar print-out dan CD/DVD karya lomba dimasukkan ke dalam amplop disertai
Surat Pernyataan Penyerahan Karya Desain yang sudah ditandatangani di atas
materai Rp 6.000,00. Formulir Surat pernyataan bisa didownload di
www.civilinaction.com tanggal 7 Juli 2019.
− Hasil karya dikirim ke sekretariat panitia “ EcoHouse Design Competition X ” dengan
alamat:
Pelayanan Komputer Teknik Sipil (PKTS)
Departemen Teknik Sipil Dan Lingkungan
Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada
Jalan Grafika No. 2 Kampus UGM, Yogyakarta 55281
− Hasil karya berupa satu jilid karya dan satu keping CD/DVD diterima panitia paling
lambat tanggal 28 Juli 2019.
− Peserta wajib melakukan konfirmasi kepada panitia dengan mengirim pesan melalui
Contact Person yang tersedia setelah mengirimkan hasil karya, dengan subject
NAMA TIM – NAMA INSTITUSI – ASAL dan isi pesan “ Telah mengirim hasil karya ”.
− Ketidak-lengkapan berkas akan menyebabkan peserta terdiskualifikasi dari lomba.
3. 3D Modeling
Khusus untuk 5 nominator terbaik hasil penjurian tahap pertama wajib mengumpulkan 3D
Modeling dengan ketentuan sebagai berikut:
− Pengerjaan 3D Modeling secara keseluruhan meliputi bangunan rancangan, lansekap
dan fasilitas penunjang bangunan yang dapat dibuat semenarik mungkin.
− Software yang digunakan untuk membuat 3D Modeling adalah bebas sesuai yang
dikuasi peserta dengan durasi video yang dibuat maksimum selama 5 menit.
− Konten dalam video diwajibkan berupa inovasi metode konstruksi yang digunakan
dalam pembangunan hunian tetap. Apabila dimungkinkan, peserta dapat menambah
konten dalam video sesuai seperti yang diinginkan.
− Hasil karya video dikumpulkan dengan format file *.mp4 atau format file video
lainnya dalam 1 buah CD/DVD (terpisah dengan CD/DVD gambar dan dokumen
karya) atau dalam 1 buah FlashDisk.
− Waktu pengerjaan 3D Modeling mulai dari tanggal 22 Agustus – 11 September 2019.
− File 3D Modeling (video) dikumpulkan saat Pembukaan Acara yang diselenggarakan
pada tanggal 12 September 2019 atau diterima paling lambat satu hari sebelum
presentasi karya finalis di sekretariat panitia “ EcoHouse Design Competition X ”
dengan alamat:
Pelayanan Komputer Teknik Sipil (PKTS)
Departemen Teknik Sipil Dan Lingkungan
Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada
Jalan Grafika No. 2 Kampus UGM, Yogyakarta 55281
− Bagian file video dan CD/DVD/FlashDisk diberi identitas kelompok peserta seperti di
bawah ini:
EDCX – Video – (nama kelompok) contoh : EDCX – Video – XXXX
PENJURIAN DAN PRESENTASI NOMINATOR
− Penjurian dilakukan pada tanggal 5 Agustus – 20 Agustus 2019.
− Juri terdiri dari 4 orang yang mewakili bidang-bidang berikut:
1. Bidang Manajemen Konstruksi
2. Bidang Arsitektur
3. Bidang Lingkungan
4. Bidang Struktur Bangunan
− Penjurian akan menghasilkan 5 nominator dengan nilai tertinggi dan hasil penjurian
akan diumumkan tanggal 21 Agustus 2019 di website www.civilinaction.com dan
akan dihubungi langsung oleh panitia.
− Kelima nominator ini akan dipanggil untuk Technical Meeting pada hari Kamis, 12
September 2019 guna memperlancar proses di acara EcoHouse Design Competition
X.
− Kelima nominator ini akan dipanggil untuk presentasi di Yogyakarta pada Hari Jumat
tanggal 13 September 2019 di hadapan para juri dan audience.
− Kelima nominator akan mendapatkan Sertifikat Peserta, akomodasi dan konsumsi
selama rangkaian acara di Yogyakarta.
− Kelima nominator wajib mematuhi dan mengikuti timeline yang sudah disiapkan
oleh panitia.
− Finalis lomba EcoHouse Design Competition X wajib mempersiapkan modul
presentasi berupa format *.ppt/*.pptx.
− Teknis presentasi adalah dengan menampilkan tayangan 3D Modeling (video) dan
modul presentasi yang berupa format seperti yang disebutkan poin sebelumnya
dengan total durasi selama 15 menit.
− Presentasi tanggal 13 September 2019 akan menghasilkan tiga nominator terbaik
sebagai juara dan dua nominator sebagai juara harapan.
− Pemenang lomba akan diumumkan pada tanggal 14 September 2019 bersamaan
dengan pengumuman pemenang lomba International Roof Truss Design
Competition dan Lomba Karya Tulis Ilmiah IX.
− Hasil keputusan juri adalah mutlak dan tidak dapat diganggu gugat.
PENGHARGAAN
− Pemenang lomba EcoHouse Design Competition X ini akan mendapatkan hadiah
senilai:
● Juara I : Rp 6.000.000,00 + trophy + piagam
● Juara II : Rp 5.000.000,00 + trophy + piagam
● Juara III : Rp 4.000.000,00 + trophy + piagam
● Juara Harapan I : Rp 2.500.000,00 + trophy + piagam
● Juara Harapan II : Rp 1.500.000,00 + trophy + piagam
− Peserta yang tidak lolos sebagai finalis akan mendapatkan sertifikat keikutsertaan
lomba yang akan dikirimkan ke alamat perguruan tinggi masing-masing sesuai
dengan yang tercantum di formulir pendaftaran.
− Hadiah bagi pemenang lomba diberikan secara langsung atau dikirim via Pos atau
Transfer Bank setelah berakhirnya pengumuman pemenang lomba.
INFORMASI DAN KETERANGAN
Sekretariat Panitia EcoHouse Design Competition X :
Pelayanan Komputer Teknik Sipil (PKTS)
Departemen Teknik Sipil Dan Lingkungan
Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada
Jalan Grafika No. 2 Kampus UGM, Yogyakarta 55281
Contact Person :
1. Muhammad Daffa (0852 9109 2560)
2. Diva Prawira (0823 5126 4902)