Manual Ippbx Elastix

Konfigurasi IP PBX

Update: 4 Juni 2008http://www.voiprakyat.or.idhttp://www.mediainfo.co.id

Fokus

Elastix adalah distribusi Linux yang didalamnya terdapat aplikasi server yang memungkinkan pengguna mengimplementasikan layanan VoIP

Penggunaan Elastix per server disarankan untuk organisasi, institusi dan perusahaan dengan jumlah extension maksimal 300 dan perkiraan jumlah percakapan simultan maksimal 90

Fitur-fitur dalam Elastix bisa dikatakan setara dengan PABX yang ada dipasaran. IVR, ring group, call forward, follow me, ACD, trunking dan billing adalah fitur-fitur yang biasanya anda peroleh dengan membeli PABX yang harganya relatif sangat mahal

Dalam manual ini dijelaskan bagaimana melakukan konfigurasi Elastix, lengkap dengan step-by-step dan gambar-gambar penunjang

http://www.voiprakyat.or.id http://www.mediainfo.co.id

http://www.voiprakyat.or.id/

http://www.mediainfo.co.id/


Daftar IsiFokusDaftar Isi1. Pendahuluan2. System a. Network Configuration b. User Management c. Preferences3. PBX a. Extension b. Trunk c. Outbound Routes d. Inbound Routes e. IVR f. Ring Group g. PIN Set4. Reports a. CDR Report b. Billing





1. Pendahuluan





1. Pendahuluan

Elastix dalam jaringan IP





1. Pendahuluan (i)

Sebagian fitur Elastix: SIP and IAX2 support

Friendly web user interface

Send/receive FAX

Billing interface and Call Detail Record (CDR)

Graphical configuration of network parameters

Voicemail module and web interface

Integrated operator panel module

Automatic Call Distribution (ACD) and Ring Group

Call forwarding and follow me

Interactive Voice Response (IVR)

Video call support

3rd party application support: SugarCRM, Openfire, Mail Server





1. Pendahuluan (ii)

Kebutuhan hardware: Min. Processor: Intel Pentium IV

Pentium IV: 15 – 20 concurrent call Pentium Dual Core: 15 – 45 concurrent call Xeon Dual Core: 45 – 60 concurrent call Xeon Quad Core: 60 – 90 concurrent call

RAM: 1 – 2 GB

Min. disk storage: 40 GB

Recommended motherboard: Intel server board

Analog card (for zaptel timer, conference) TDM 4XX, 8XX, 24XX (with or without echo canceler) AX100P (for testing and learning purposes only)


Banner:http://www.simantap.com for VoIP hardwarehttp://www.mediainfo.co.id for VoIP installation and consulting




http://www.simantap.com/


2. System





2. A. Network Configuration

Cara untuk melakukan konfigurasi IP PBX adalah dengan cara login ke dalam menu IP PBX Control Panel melalui Browser Internet.

Sebelum itu harus diketahui alamat mesin PBX tersebut, Berikut adalah cara untuk mengetahui dan konfigurasi alamat IP Address mesin PBX

Login ke dalam system melalui terminal sebagai root.Lalu ketikan seperti berikut :[root@elastix ~]# netconfig

1





2. A. Network Configuration (i)

Setelah itu akan muncul menu seperti gambar di bawah, bila static IP Address yang

digunakan isi seperti di bawah, apabila dynamic, pilih “Use dynamic IP Configuration

(BOOTP/DHCP) setelah itu klik ok

2

3

Ketikan perintah berikut di console :

[root@elastix ~]# service network restart





2. A. Network Configuration (ii)

Untuk memeriksa apakah konfigurasi IP Address sudah benar, ketikan perintah berikut di

Console :

[root@voiprakyat ~]# ifconfig





2. B. Login

Browse alamat mesin elastix, lalu akan muncul menu login seperti gambar di bawah.

Untuk Username dan password default adalah : - Username = admin

- Password = palosanto





Setelah Login maka akan muncul menu-menu seperti di bawah :

2. B. Login (i)





2. C. User Management

Untuk melakukan Management User caranya adalah sebagai berikut :

1 Masuk ke System, lalu pilih User Management





Pilih menu Users, setelah itu akan muncul Menu User List

2

3Untuk membuat User baru pilih ‘Create New User’

2. C. User Management (i)





Untuk edit, pilih user yang mau di edit

Lalu Klik Edit

4

2. C. User Management (ii)





2. D. Hardware Detection

Menu Hardware Detection digunakan sebagai tool untuk memeriksa ada tidaknya card

telephone gateway.

Untuk melakukan konfigurasi ini, masuk ke dalam Menu System, lalu pilih Hardware

Detection.

1

Setelah itu akan muncul menu Hardware Detection, untuk memeriksa klik Detect

New Hardware.

2





2. D. Hardware Detection (i)

Gambar di atas menunjukan bahwa yang terdeteksi adalah 4 port FXO dan 4 port FXS, dengan status Active (ready to use). FXO (Foreign Exchange Office) dihubungkan dengan Line Telkom, atau FXS FXS (Foreign Exchange Station) dihubungkan dengan Telephone Analog, FAX

Hadrware detection di atas menunjukan 2 model port yaitu FXO dan FXS, maka Elastixakan membuat group untuk masing-masing port, contoh g0 dan g1. g0 untuk group port FXO yang terdiri dari 4 port dari port 5 sampai port 6 g1 untuk group port FXS yang terdiri dari 4 port dari port 1 sampai port 4

Informasi group selengkapnya dapat dilihat pada file: /etc/asterisk/zapata-channels.conf





3. PBX





3. A. Extension

Extension adalah user-user dalam Elastix yang berkenaan dengan fungsi VoIP.

Contoh : Extension SIP 201, 202 dst.

Berikut adalah cara untuk membuat user atau add extension :

1 Pilih Menu PBX





Untuk device sesuaikan dengan Protokol VoIP yang anda gunakan, lalu klik ‘Submit’

Bagian yang harus di isi :

Keterangan :

User Extension : Nomor extension yang bisa dihubungi oleh Extension lain.

Display Name: Nama pemilik User Extension

Secret : Password extension

Setelah data-data di atas diisi klik ‘Submit’ .

Lalu Pilih ‘Extention’

2

3

4

3. A. Extension (i)





Setelah melakukan penambahan extension maka pada menu sebelah kanan atas akan ada list extension yang baru.

Setelah add extension, langkah selanjutnya klik menu “Apply Configuration Changes Here’

4

5

Untuk melakukan test extension yang telah dibuat, dapat menggunakan softphone atau ip phone.

6

3. A. Extension (ii)





Add Zap Extension :

Adalah extension yang terhubung secara fisik melalui port FXS yang tersedia

1 Dalam Menu Device, pilih ‘Generic ZAP Device’, lalu Klik ‘Submit’

3. A. Extension (iii)





2

Di Bawah ini yang wajib di isi :

Untuk Channel diset 1, dapat di ketahui melalui menu System -> Hadware Detection.

3. A. Extension (iv)





Delete Extension

Pilih extension yang akan dihapus, contoh extension ‘Andi’, klik nama/extensionnya.

Lalu klik ‘Delete Extension 204’ .

1

2

3. A. Extension (v)





3. B. Trunks

Trunks berfungsi sebagai link penghubung antar Elastix atau dengan server VoIP lain, misal dengan VoIP Rakyat, atau dengan sistem lain seperti PSTN. Untuk menghubungkan Elastix dengan PSTN anda memerlukan hardware khusus seperti Analog Card (TDM XXXX), Digital Card (TE XXXX) atau ITG.

1

Berikut Contoh konfigurasi Trunk :

Pilih ‘Add SIP Trunk’

2

Pilih Menu Trunks dalam menu PBX





Isi datanya dari account server lain. Tambahkan opsi-opsi berikut bila dirasa perlu, misal terjadi kegagalan sambung atau tidak dapat menerima panggilan dari Trunk:

context=from-trunk

qualify=yes

insecure=port,invite

Format register string:

username:password@<Trunk Name>

(voiprakyat-out)

Jika sudah dijalankan klik ‘Submit Changes’

Klik Apply jika sudah selesai

3

4

5

3. B. Trunks (i)





Custom Trunks

Custom Trunk dalam freepbx digunakan untuk membuat trunk bila protokol atau device yang digunakan tidak ada dalam menu device trunk, misalnya trunk untuk device H.323.

Berikut adalah contoh untuk custom trunk terhadap device H.323 :

Pilih menu Trunks

1

2

Pilih menu Custom Trunks

3. B. Trunks (ii)





3

Untuk Contoh Custom Trunk Isikan Custom Dial String “ H323/the-gateway/$OUTNUM “ setelah itu klik ‘ Submit Changes ‘

4

Setelah itu klik ‘ Apply Configuration Changes Here ‘

3. B. Trunks (iii)





Delete Trunks

Pilih menu Trunks

Lihat kanan atas, dan pilih Trunk yang akan dihapus

Klik ‘Delete …’

Setelah itu klik ‘Apply Configuration Changes Here”.

12

3

4

3. B. Trunks (iv)





3. C. Outbound Routes

Digunakan untuk mengatur tujuan panggilan, untuk panggilan yang keluar dari trunk.

Berikut Contoh konfigurasi :

1

Pilih menu Outbound Routes dalam Menu PBX





Point-point pada gambar sebelah merupakan yang penting untuk diisi :

Route Name: merupakan nama route.

Dial Patterns : Kode awal untuk menghubungi ke server lain

Trunk Sequence : Trunk yang digunakan, lihat pada bagian add trunks.

2

Opsi disamping berarti bahwa jika anda ingin menghubungi extension lain di server voiprakyat, maka dial angka pertama adalah 7, diikuti extension tujuan.

3. C. Outbound Routes (i)





Delete Outbound Routes

Pilih ‘Outbound Routes’ dalam menu PBX

Pilih Routes yang akan di hapus

Klik ‘Delete …’

Klik ‘Apply Configuration Changes Here’

1 2 3

4

3. C. Outbound Routes (ii)





3. D. Inbound Routes

Inbound Routes berfungsi mengatur tujuan panggilan untuk panggilan yang datang dari Trunk. Ketika panggilan datang dari Trunk, system akan memeriksa apakah cocok dengan konfigurasi Inbound Routes, apabila cocok maka panggilan akan di lanjutkan ke tujuan sesuai konfigurasi

Konfigurasi default

Untuk konfigurasi secara default, anda bisa mengosongkan pada bagian ‘Add Incoming Route’ dan pada bagian ‘Set Destination’ ( lihat gambar sebelah ), anda bisa mengarahkan dilanjutkan kemana jika ada incoming call, pada contoh di samping, semua incoming call akan diarahkan ke IVR = operator-ivr ( lihat bagian IVR ).

1

2 3 Setelah itu, Klik ‘Apply Configuration Changes Here’ .





Incoming call yang masuk melalui port-port pada ‘g1’ akan diarahkan ke destination.

Incoming yang masuk dari ‘g1’ akan dilanjutkan lagi ke operator-ivr ( lihat pada bagian IVR )

Contoh Inbound Route:

3. D. Inbound Routes (i)


Bila anda trunking dengan VoIPRakyat, panggilan dari VoIP Rakyat dapat diarahkan dengan cara mengosongkan Zaptel Channel dan mengisi DID Number dengan nomor account VoIP Rakyat yang anda gunakan pada konfigurasi Trunk anda

'g1' ( group 1), dapat diketahui melalui menu System → Hardware Detection atau pada file /etc/asterisk/zapata-channels.conf




3. E. IVR

Langkah – langkah membuat IVR (Interactive Voice Response) :

• Buatlah record untuk IVR yang akan anda gunakan (anda bisa menggunakan aplikasi MS. Recorder), misal record “Selamat datang di PT Jelajah Media Informatika, tekan 1 untuk menghubungi operator”, setting encode pada 16bit, 8000Hz, dan simpan dengan extension .wav (misal: ivr-voiprakyat.wav)

• Upload file.wav yang sudah anda siapkan di menu : PBX > System Recordings, upload dan beri nama filenya, misal ivr-voiprakyat, kemudian pilih ‘save’.

4. Klik menu IVRIsi datanya :

Change Name : operator-ivr

Timeout: 10

Enable Directory: no/uncheck

Directory Context: default/kosong

Enable Direct Dial: no/uncheck

Announcement: ivr-voiprakyat (rekaman)





4. Untuk Option pada IVR lihat pada gambar dibawah:

Opsi disamping mengartikan bahwa, jika setelah menghubungi IVR, lalu tekan angka 1 maka akan dialihkan ke operator, dengan catatan terlebih dahulu dibuat extensionnya untuk operator, jika tekan 2 maka anda akan terhubung dengan Anton Raharja.

Setelah data dan option selesai di konfigurasi, maka klik tombol ‘save’ dan klik ‘Apply configuration changes here’ .

3. E. IVR (i)





5. Langkah selanjutnya membuat Misc Applications :

Klik ‘Misc Application’ pada menu kiri PBX.

Opsi disamping artinya bahwa jika extension *999 dihubungi maka akan dialihkan ke IVR.

Klik tombol ‘Submit Changes’, dan klik ‘Apply configuration changes here’.

1

2

3

3. E. IVR (ii)





6. Anda bisa cek apakah extension *999 adalah IVR dengan cara :

Klik menu ‘Feature Code’ pada menu kiri PBX.

Lihat pada bagian Misc Applications, maka akan tampil ivr-app yang baru kita buat pada langkah sebelumnya.

Anda juga bisa mencoba menghubungi extension *999 pada aplikasi VoIP anda, misal SJPhone yang saya pakai, maka jika sukses suara rekaman IVR anda akan terdengar.

1

2

3

3. E. IVR (iii)





Delete IVR

Pilih menu ‘IVR’ pada menu PBX sebelah kanan

Pilih IVR yang akan dihapus, lihat di bagian kanan atas

Klik ‘ Delete Digital Receptionist Operator’,

Lalu Klik ‘Apply Configuration Changes Here’. 1

2

3

4

3. E. IVR (iv)





3. F. Ring Group Ring Group adalah salah satu fitur yang digunakan untuk mengatur grup call, misal pada perusahaan ada 5 operator telepon, maka 5 operator tersebut merupakan 1 group yang diberi nama ‘operator help’, jika IVR diarahkan ke Ring Group ‘operator help’, maka 5 operator tersebut akan menerima panggilan dari IVR tersebut, apabila operator 1 sedang sibuk, maka IVR akan dialihkan ke operator 2 dst sampai terhubung, jika 5 operator tersebut tidak ada 1 pun yang terhubung maka akan dialihkan ke destination lain tergantung konfigurasi Ring Group.





Klik menu ‘Ring Groups’ pada menu sebelah kanan bagian PBX.

Opsi di samping menjelaskan bahwa, nomor extension groups dialnya adalah 665, nama grupnya operator dengan operator list 201,202,203, dengan nada sambung awal adalah voip_operator, anda bisa merekam nada sambungnya dengan metode yang sama seperti membuat suara rekaman pada IVR.

12

3. F. Ring Group (i)





Pada bagian ini akan dijelaskan bagaimana 5 operator dalam kondisi tidak di tempat, sibuk atau mati, maka Ring Groups akan mengalihkan ke alamat lain berdasarkan konfigurasi yang kita inginkan.

Opsi disamping berarti bahwa jika pada grup operator tidak ada yang merespon (mengangkat) maka, si penelpon akan di hubungkan ke hold ( biasanya akan diputarkan lagu), namun jika kita inginkan disambungkan ke tempat lain kita bisa mengkonfigurasinya dengan mengarahkan ke Extension atau Ring Group lain.

Jika sudah selesai mengkonfigurasi Ring Group, klik ‘Submit changes’, Anda bisa mencobanya dengan menghubungi extension 665 dari SJPhone anda, jangan lupa untuk menjalankan ‘Apply Configuration Changes Here’.

3

3. F. Ring Group (ii)





3. G. PIN Sets

PIN Sets berfungsi sebagai system authentication, filtur ini berjalan ketika user melakukan panggilan, maka user harus masukan password.

Berikut adalah cara untuk konfigurasi :

1

Dalam menu PBX Configuration pilih PIN Sets





2 Menu dibawah merupakan menu konfigurasi untuk melakukan PIN Sets :

- PIN set Description = Keterangan/nama

- Record In CDR = Bila di centang berarti setiap melakukan panggilan menggunakan

system PIN Sets maka akan di catat dalam CDR Record dalam menu Report

- PIN List = password

3. G. PIN Sets (i)





3Setelah melakukan konfigurasi pada menu PIN Sets selanjutnya adalah masuk ke dalam menu OutBound Routes.

Pada menu OutBound Routes ada menu PIN Sets, pilih pin yang akan digunakan, keterangan Dial Patterns di samping adalah apabila akan melakukan panggilan keluar setelah angka 9, dan menuju nomor telephone dengan awalan 08 maka akan menggunakan PIN Sets dan Trunk Sequnce ZAP/g0. Setelah itu klik submit dan lakukan Apply Configuration.

3. G. PIN Sets (ii)





Delete PIN Sets

Untuk menonaktifkan PIN Sets, dapat dilakukan dengan 2 cara :

Pilih None dalam opsi PIN Sets dalam Menu Outbound Routes.

Delete melalui menu PIN Sets

12

3. G. PIN Sets (iii)





4. Reports





4. A. Reports

Menu ini digunakan untuk monitoring penggunaan VoIP, seperti waktu

panggilan masuk atau keluar, lama panggilan , tujuan dan asal panggilan,

device atau protocol yang digunakan.

Berikut adalah cara untuk Monitoring dan setup Reports:

1 Pilih Menu Reports





Setelah itu akan muncul seperti berikut :

4. A. Reports (i)





Option “CDR Reports” dalam menu “Reports” digunakan untuk melihat detail

penggunaan panggilan. Seperti di bawah :

The report will change depending on the values of the filter :

Start Date: The start date of the calls to be selected. End Date: The end date of the calls to be selected. Field: Additional fields for filtering: Source, Destination, Dst. Channel. Status: Status of call: Answered, Busy, Failed, No Answer.

4. B. CDR Reports





4. C. Billing

a. Rate

Option “Rates” dalam menu “Billing” digunakan untuk mengatur rates yang

akan digunakan dalam billing panggilan





Create Rate

To add a new rate, click “Create New Rate” button. Lalu akan muncul menu seperti di bawah :

• Prefix : The telephone prefix in which the rate will be applied.• Name : Name of the rate.• Rate : Value of the rate.• Rate Offset : Value of the connection.

4. C. Billing (i)





4. D. Billing Setup

Menu terdiri dari 2 bagian:

1. Default Rate Configuration

Menu “Default Rate Configuration” dalam menu “Billing setup” digunakan untuk konfigurasi terhadap monitoring panggilan bila route tidak ada dalam konfigurasi PBX





2. Trunk Bill Configuration

Menu ini digunakan untuk konfigurasi terhadap monitoring panggilan berdasarkan route yang telah di setup dalam menu PBX.

Daftar di atas merupakan trunk yang telah disetup, pilih trunk yang akan digunakan untuk billling monitoring, lalu click “Billing Capable”

4. D. Billing Setup (i)





4. E. Billing Report

Menu ini digunakan untuk melihat detail panggilan termasuk cost dan rate yang digunakan.





Thank You

Author:Anton Raharja - http://www.antonraharja.web.id

Asoka Wardhana - http://www.okawardhana.web.idMuhammad Awaludin - http://www.alan.web.id

May – June 2008


http://www.antonraharja.web.id/

http://www.okawardhana.web.id/

http://www.alan.web.id/




Documents

Manual Ippbx Elastix