Upload
phamdat
View
279
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
i
UPAYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA
PADA KONSEP CIRI-CIRI BENDA DAN PERUBAHANNYA
MELALUI METODE EKSPERIMEN
Penelitian Tindakan Kelas di Madrasah Ibtidaiyah Ainul Yaqiin,
Kecamatan Karang Tengah, Kota Tangerang
Disusun oleh:
MARDIATUL ISLAMIYAH
NIM: 809018300338
JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2014 M/1436 H
v
ABSTRAK
MARDIATUL ISLAMIYAH (809018300338), “Upaya Untuk Meningkatkan
HasilBelajar IPA Pada Konsep Ciri-Ciri Benda dan Perubahannya Melalui
Metode Eksperimen”. Skripsi Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah,
Fakultas IlmuTarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah, Jakarta.
Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa melalui
metode eksperimen. Penelitian ini dilaksanakan di MI AinulYaqiin Kecamatan
Karang Tengah Kota Tangerang pada Tahun Pelajaran 2013/2014 di Kelas II
Dengan Materi Ciri-ciri Benda dan Perubahannya. Metode Penelitian yang
digunakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Instrumen yang digunakan
pada penelitian ini adalah tes dan non tes. Instrumen tes berupa tes isian yang
digunakan untuk mengukur hasil dan ketuntasan belajar, sedangkan instrumen
non tes berupa lembar observasi, yang digunakan untuk melihat aktivitas siswa
dan peneliti dalam proses pembelajaran.
Hasil penelitian ini menunjukkan suatu peningkatan hasil belajar siswa dari siklus
I ke siklus II. Sehinggadisimpukan bahwa penerapan metode eksperimen dapat
meningkatkan hasil belajar.
Kata Kunci : MetodeEksperimen, Hasil Belajar, Penelitian Tindakan Kelas
(PTK).
vi
ABSTRACT
MARDIATUL ISLAMIYAH (809018300338), "Efforts To Improve Learning
Outcomes of IPA On Concept and Characteristics of Objects Amendement
Through Experiment Method". Thesis of Department of Elementary School
Teacher Education, Faculty of Tarbiyah and Teaching Science Syarif
Hidayatullah State Islamic University, Jakarta.
The purpose of this research is to improve student learning outcomes through
experiment method. This research was conducted in MI Ainul Yaqiin Tangerang
District of Karang Tengah in academic year 2013/2014 at the second grade. The
method used in this research is a classroom action research (CAR). The
instrument have been using was a test and non-test. The instrument test used for
measuring outcomes and mastery learning, while the non-test instruments such as
observation sheets, which are used to see the activities of students and researcher
in the learning process.
The results of this research showed the increasing of student learning outcomes
from the first cycle to the second cycle. Data on students learning outcomes about
understanding the concept of characteristics of the object changes increased in the
first cycle by 63% in the second cycle to 90%, then the conclusion of this
research is that the application of the experiment method can improve the
learning out comes concept and characteristics of the object changes.
Keywords: Experiment Methods, Results Learning,Class Action Research (CAR).
vii
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan hidayah dan
inayah-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas ahkir ini.
Sholawat dan salam senantiasa tertuju kepada junjungan kita Nabi Muhammad
SAW, keluarga, dan para sahabatnya, yang dengan risalahnya kita semua dapat
memeluk dan menjalankan ajarannya.
Skripsi ini berjudul: ” Upaya Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA
Pada Konsep Ciri-Ciri Benda dan Perubahannya Melalui Metode
Ekseperimen”, Skripsi ini ditulis untuk memenuhi syarat untuk mendapatkan
gelar sarjana (S-1).
Penyusunan skripsi ini bukan hal yang mudah bagi penulis, banyak sekali
halangan yang dihadapi. Oleh karena itu merupakan suatu keharusan dan
kewajiban bagi penulis untuk mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
yang penulis sampaikan kepada:
1. Ibu Nurlena, MA. Ph.D., selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta.
2. Bapak Dr. Fauzan, MA., selaku Ketua Program Studi PGMI Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Ibu Erina Hertanti, M. Si. selaku dosen pembimbing skripsi yang telah
banyak memberikan ilmu dan meluangkan waktu serta tenaga untuk
memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis sehingga dapat
menyelesaikan skripsi.
4. Ibu Dr. Zulfiani, M. Pd. dan Ibu Dr. Tita Khalis, M. M. Kom., sebagai dosen
penguji yang telah memberikan saran dan kritik demi kebaikan dan perbaikan
skripsi ini.
viii
5. Bapak dan Ibu dosen yang telah mendukung, dan memberi ilmu kepada
penulis, sehingga penulis mendapatkan pengalaman dan ilmu yang berharga.
6. Ibunda tercinta yang tiada henti memberikan do’a serta cinta yang selalu
terasa menyejukkan, hingga selalu menjadi kebahagiaan yang tiada terhingga
bagi penulis.
7. Anak-anakku yang tercinta, La Syarqiyati Wala Gharbiyah, Chudzil ‘Afwa
dan Imroatu Naqeebah yang selalu menjadi pengobat lelah buat penulis,
senyum, tawa dan canda kalian adalah penyemangat yang tak terkira.
8. Suamiku tercinta Samsu Romli, S.T. selaku Kepala MI Ainul Yaqiin
Kecamatan Karang Tengah Kota Tangerang yang telah memberikan
dukungan dalam proses penelitian yang dilakukan di Sekolah.
9. Bapak dan Ibu serta staf tata usaha di MI Ainul Yaqiin Kecamatan Karang
Tengah Kota Tangerang yang selalu memberikan dukungan dalam proses
penelitian.
10. Ibu Tihamah, S.Pd.I, atas kerjasamanya selaku kolaborator dan observer
yang telah meluangkan waktu dan tenaga untuk membantu penulis dalam
melakukan penelitian.
11. Rekan-rekan seperjuangan kelas Q, yang telah menemani dan menjadi teman
dalam menimba ilmu yang luar biasa di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,
menjadi kesan yang indah, buat Ibu Neneng Nurjamilah, Bapak Usep
Saipudin, Bapak Nandan Supratman, Ibu Unuy Nurhasanah, Ibu Idah
Nurasyidah, Ibu D. Nurhayati, Ibu Didah Faridah, Ibu Azizah, Ibu Erni
Rusmawati, serta rekan-rekan yang lain yang mudah-mudahan selalu dalam
kebahagiaan.
12. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam pembuatan
skripsi ini, untuk itu penulis sangat mengharapkan saran, masukan serta kritik
yang membangun untuk melengkapi kekurangan pada skripsi ini. Penulis berdo’a
semoga Allah SWT, memberikan balasan yang sepadan untuk jasa dan bantuan
yang telah diberikan kepada penulis. Mudah-mudahan skripsi ini membawa
ix
manfaat bagi siapa saja yang membacanya, dan memberikan kontribusi bagi
kualitas pendidikan.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Tangerang, 18 Nopember 2014
Penulis
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING .............................................
LEMBAR PENGESAHAN SIDANG MUNAQOSAH.............................
LEMBAR PERNYATAAN KARYA ILMIAH .........................................
ii
iii
iv
ABSTRAK ....................................................................................................
ABSTRACT..................................................................................................
v
vi
KATA PENGANTAR.................................................................................. vii
DAFTAR ISI ................................................................................................. x
DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xii
DAFTAR TABEL ........................................................................................ xiii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ xiv
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .................................................. 1
B. Identifikasi Area dan Fokus Penelitian ........................... 3
C. Pembatasan Fokus Penelitian .......................................... 3
D. Perumusan Masalah Peneltian ........................................ 3
E. Tujuan dan Kegunaan Hasil Penelitian ........................... 4
BAB II : KAJIAN TEORETIS, KONSEPTUAL INTERVENSI
TINDAKAN DAN HIPOTESIS TINDAKAN
A. Kajian Teoretis
1. Metode Demonstrasi ................................................. 5
2. Hakikat Belajar ......................................................... 10
3. Pembelajaran ............................................................. 12
4. Hasil Belajar............................................................... 14
5. Ciri-Ciri Hasil Belajar ............................................... 14
6. Penilaian Hasil Belajar............................................... 17
xi
B. Hasil Penelitian Yang Relevan ....................................... 20
C. Kerangka Berpikir ...........................................................
D. Hipotesis Tindakan..........................................................
23
24
BAB III : METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian.........................................
B. Metode Penelitian dan Rancangan Siklus .......................
C. Subjek Penelitian .............................................................
D. Peran dan Posisi Peneliti dalam Penelitian .....................
E. Tahapan Intervensi Tindakan ..........................................
F. Hasil Intervensi Tindakan yang Diharapkan ...................
G. Teknik Perngumpulan Data.............................................
H. Data dan Sumber Data ....................................................
I. Instrumen Pengumpulan Data .........................................
J. Teknik Pemeriksaan Keterpercayaan ..............................
K. Analisis Data dan Intervensi Data ...................................
L. Indikator Keberhasilan ....................................................
25
25
27
27
27
29
29
29
29
32
39
40
BAB IV : DESKRIPSI, ANALISIS DATA, DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data ................................................................. 41
B. Pembahasan Hasil Penelitian........................................... 56
BAB V : KESIMPULAN, DAN SARAN
A. Kesimpulan ..................................................................... 59
B. Saran-Saran ..................................................................... 59
DAFTAR PUSTAKA 60
LAMPIRAN-LAMPIRAN 63
LEMBAR UJI REFERENSI
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 : Rancang Siklus Penelitian Tindakan Kelas................... 26
Gambar 3.2 : Tahapan Intervensi Tindakan...................................... 28
Gambar 4.1 : Keadaan Siswa Saat Pembelajaran................................ 43
Gambar 4.2 : Suasana Proses Pembelajaran ....................................... 44
Gambar 4.3 : Alat Peraga Pembelajaran ............................................ 49
Gambar 4.4 : Guru Mengekperimenkan Materi Pembelajaran ......... 51
Gambar 4.5 : Siswa Bereksperimen………….................................... 55
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 : Kisi-kisi Instrumen Tes Hasil Belajar IPA Siklus I &
Siklus II ...........................................................................
30
Tabel 3.2 : Hasil Uji Validitas Instrumen Siklus I.............................. 33
Tabel 3.3 : Hasil Uji Validitas Instrumen Siklus II .......................... 34
Tabel 3.4 : Kriteria Reliabilitas ......................................................... 35
Tabel 3.5 : Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Siklus I ........................ 35
Tabel 3.6 : Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Siklus II ...................... 35
Tabel 3.7 : Hasil Uji Taraf Kesukaran Instrumen Siklus I ............... 37
Tabel 3.8 : Hasil Uji Taraf Kesukaran Instrumen Siklus II .............. 37
Tabel 3.9 : Hasil Uji Daya Pembeda Siklus I .................................. 38
Tabel 3.10 : Hasil Uji Daya Pembeda Siklus II .................................. 39
Tabel 3.11 : Kriteria Nilai Persentase Instrumen Nontes .................... 40
Tabel 4.13 : Data Hasil Belajar Tes Siklus I ........................................ 45
Tabel 4.14 : Data Observasi Guru Pada Siklus I ................................. 46
Tabel 4.15 : Data Hasil Observasi Siswa Siklus I ............................... 47
Tabel 4.16 : Tindakan Perbaikan Siklus I ............................................ 48
Tabel 4.17 : Data Hasil Tes Siklus II ................................................... 52
Tabel 4.18 : Data Observasi Guru Pada Siklus II ................................ 53
Tabel 4.19 : Lembar Observasi Siswa Pada Siklus II .......................... 54
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Lampiran 2 : Kisi-kisi Instrumen Tes Siklus I
Lampiran 3 : Instrumen Tes Siklus I
Lampiran 4 : Kisi-kisi Instrumen Tes Hasil Belajar Siklus I
Lampiran 5 : Kisi-kisi Instrumen Tes Siklus II
Lampiran 6 : Instrumen Tes Siklus II
Lampiran 7 : Kisi-kisi Instrumen Tes Hasil Belajar Siklus II
Lampiran 8 : Lembar Observasi Siswa Siklus I
Lampiran 9 : Lembar Observasi Guru Siklus I
Lampiran 10 : Lembar Observasi Siswa Siklus II
Lampiran 11 : Lembar Observasi Guru Siklus II
Lampiran 12 : Skor Data Bobot
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Salah satu komponen yang sangat penting dalam dunia pendidikan adalah
guru. Dalam kontek sini, guru mempunyai peranan yang sangat besar dan
strategis, karena gurulah yang berada di barisan paling depan dalam pelaksanaan
pendidikan. Guru langsung berhadapan dengan peserta didik dalam kegiatan
pembelajaran, sehingga guru sangat dituntut kemampuannya untuk
menyampaikan bahan pengajaran kepada siswa dengan baik, untukitu guru perlu
mendapatkan pengetahuan tentang metode dan media pengajaran yang dapat
digunakan dalam proses kegiatan belajar mengajar (KBM).
Minimnya pengetahuan guru terkait kedua hal tersebut mengakibatkan
guru mengajar dengan metode konvensional. Ada beberapa masalah yang
dihadapi dengan pengajaran konvensional, misalnya ketika guru menjelaskan
banyak siswa yang tidak memperhatikan penjelasan guru, mereka bergurau,
ngobrol dengan teman-temannya, bahkan ada siswa yang menaikan kakinya
keatas meja. Mengapa demikian, karena guru selama ini mengajar hanya
menggunakan metode ceramah dalam penyampaian materi. Guru harus dapat
memilih metode yang sesuai dengan karakteristik siswa, serta materi yang akan
diberikan, termasuk pada materi IPA. Artinya pada setiap pembelajaran termasuk
IPA, guru harus pandai dalam melihat dan memahami situasi pembelajaran.
Metode pembelajaran adalah suatu cara pandang dalam melihat dan memahami
situasi pembelajaran.1
Masih sering terjadi dalam pembelajaran guru mengharapkan siswa diam
dengan sikap duduk tegak dan menghadap kedepan, sementara guru dengan fasih
menceramahkan materi. Pembelajaran demikian jelas bertentangan dengan
hakikat anak dan pendidikan itusen diri. Kondisi seperti itu dipandang perlu
1 Masitoh dan Laksmi Dewi, Strategi Pembelajaran, (Jakarta : Direktorat Jendral
Pendidikan Islam Depag, 2009), h. 38
2
diadakan perbaikan pelaksanaan proses pembelajaran untuk meningkatkan hasil
belajar siswa, salah satu cara untuk meningkatkan pelaksanaan proses
pembelajaran, guru harus mampu memilih dan menggunakan metode yang tepat.
Guru perlu membuat perubahan dalam penyajian materi, apa lagi pada
pembelajaran IPA, agar apa yang disampaikan dapat langsung di serap atau
dipahami oleh siswa. Dari hasil wawancara peneliti terhadap guru dan siswa
didapat informasi bahwa hasil belajar IPA pada konsep Ciri-Ciri Benda dan
Perubahannya pada siswa kelas II di Madrasah Ibtidaiyah Ainul Yaqiin masih
rendah atau masih di bawah Kreteria Ketuntasan Minimal (KKM). Hal tersebut
disebabkan antara lain, pertama guru hanya menjelaskan konsep, tetapi tidak
membimbing siswa untuk menemukan sendiri konsep tersebut, sehingga konsep
pelajaran IPA menjadi abstrak bagi siswa. Kedua pembelajaran yang dilakukan
hanya menghafal konsep bukan untuk mengalami langsung. Ketiga penyajian
materi yang kurang menarik, sehingga pembelajaran terasa membosankan.
Berdasarkan uraian diatas maka peneliti ingin memberikan alternatif untuk
mengatasi permasalahan tersebut yakni dengan menerapkan pembelajaran melalui
metode eksperimen untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas II pelajaran IPA
pada konsep Ciri-ciri Benda dan Perubahannya. Metode eksperimen sering
digunakan, apalagi pada pelajaran IPA, karena materi-materi dalam pembelajaran
Ilmu Pengetahuan Alam sebagian besar menggunakan media yang harus
dieksperimenkan. Metode eksperimen adalah suatu cara mengajar, di mana siswa
melakukan suatu percobaan tentang sesuatu hal, mengamati prosesnya serta
menuliskan hasil percobaannya, kemudian hasil pengamatan itu disampaikan ke
kelas dan dievaluasi oleh guru.2 Dalam pembelajaran menggunakan metode
eksperimen dilakukan pertunjukan sesuatu proses, berkenaan dengan materi
pembelajaran. Hal ini dapat dilakukan baik oleh guru maupun orang luar yang
diundang kekelas. Proses yang dieksperimenkan diambil dari obyek yang
sebenarnya.3 Dalam hal ini dengan eksperimen peserta didik berkesempatan
2 Roestiyah N.K, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT RinekaCipta, 2008), h. 83
3 Sumiati dan Asra, Metode Pembelajaran, (Bandung : CV Wacana Prima, 2009), h.101
3
mengembangkan kemampuan mengamati segala benda yang sedang terlibat dalam
proses, serta dapat mengambil kesimpulan-kesimpulan yang sesuai dengan
harapan.
Dari uraian latar belakang tersebut, maka peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian tindakan kelas dengan judul “ Upaya Untuk Meningkatkan Hasil
Belajar IPA Pada Konsep Ciri-Ciri Benda dan Perubahannya Melalui
Metode Eksperimen”
B. Identifikasi Area dan Fokus Penelitian
Identifikasi masalah sangat erat kaitannya dengan masalah apa yang ingin
dikaji. Identifikasi masalah pada penelitian ini antara lain :
1. Hasil belajar siswa pada konsep Ciri-Ciri Benda dan Perubahannya masih
belum mencapai KKM.
2. Guru hanya menjelaskan konsep, tetapi tidak membimbing siswa menemukan
sendiri konsep tersebut, sehingga konsep pelajaran IPA menjadi abstrak bagi
siswa.
3. Penyajian materi yang kurang menarik, sehingga pembelajaran terasa
membosankan.
C. Pembatasan Fokus Penelitian
Sejalan dengan hasil identifikasi masalah di atas, agar penelitia n ini lebih
terarah maka peneliti membatasi permasalahannya pada hasil belajar siswa yang
difokuskan pada aspek kognitif dengan tingkatan memahami (C1) dan
menjelaskan (C2) dan mempraktikan (C3) pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan
Alam dengan konsep Ciri-ciri Benda dan Perubahannya melalui metode
eksperimen.
4
D. Perumusan Masalah Penelitian
Berdasarkan uraian latar belakang dan batasan masalah di atas, terkai t
dengan penelitian ini akan disajikan dalam bentuk pertanyaan. Jadi rumusan
masalah penelitian ini adalah: Bagaimana peningkatan hasil belajar IPA pada
konsep Ciri-ciri Benda dan Perubahannya melalui metode eksperimen?
E. Tujuan Penelitian dan Kegunaan Hasil Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui peningkatan hasil belajar siswa pada konsep Ciri-ciri Benda dan
Perubahannya melalui metode eksperimen.
Sedangkan kegunaan dari penelitian ini adalah :
1. Sebagai bahan referensi untuk memperbaiki pembelajaran IPA melalui
metode eksperimen khususnya pada Ciri-ciri Benda dan Perubahannya.
2. Sebagai bahan pertimbangan bagi guru untuk menerapkan pembelajaran
melalui metode eksperimen pada pokok bahasan lainnya.
5
BAB II
KAJIAN TEORETIK DAN PENGAJUAN KONSEPTUAL
INTERVENSI TINDAKAN
A. Kajian Teoretik
1. Metode Eksperimen
a. Pengertian Metode Eksperimen
Metode adalah cara–cara yang ditempuh guru untuk menciptakan situasi
pengajaran yang benar-benar menyenangkan dan mendukung bagi kelancaran
proses belajar dan tercapainya prestasi belajar anak yang memuaskan. Metode
adalah cara yang digunakan guru untuk mengajar dengan berbagai aktifitas supaya
tercipta kegiatan belajar yang kondusif dan menyenangkan dan siswa
mendapatkan pemahaan dengan jelas. Metode eksperimen diartikan sebagai cara
penyajian pelajaran dengan memperagakan dan mempertunjukkan kepada peserta
didik suatu proses, situasi atau benda tertentu yang sedang dipelajari baik dalam
bentuk sebenarnya maupun dalam bentuk tiruan yang dipertunjukkan oleh guru
atau sumber belajar lain yang memahami atau ahli dalam topik bahasan yang
harus dieksperimenkan.
Metode eksperimen adalah cara mengajar dimana seorang instruktur atau
tim guru menunjukkan, memperlihatkan suatu proses.1 Dalam hal ini peserta didik
berkesempatan mengembangkan kemampuan mengamati segala benda yang
sedang terlibat dalam proses serta dapat mengambil kesimpulan-kesimpulan yang
sesuai dengan harapan. Sehubungan dengan pengertian di atas dapat dinyatakan
bahwa metode eksperimen menunjukkan proses terjadinya sesuatu, agar
pemahaman siswa terhadap pelajaran akan lebih berkesan secara mendalam
sehingga membentuk pengertian dengan baik dan sempurna. Dalam eksperimen,
siswa dapat mengamati apa yang diperlihatkan guru selama pelajaran
berlangsung. Eksperimen berarti percobaan atau peragaan. Dalam pembelajaran
metode eksperimen dilakukan pertunjukan sesuatu proses, berkenaan dengan
1 Roestiyah N.K, Strategi Belajar Mengajar (Jakarta : PT. Rineka Cipta, 2008) h. 83
6
materi pembelajaran. Proses yang dieksperimenkan diambil dari obyek yang
sebenarnya.2 Pada metode eksperimen guru memperlihatkan suatu proses atau
kejadian kepada murid atau memperlihatkan cara kerja suatu alat kepada siswa.
Dalam pembelajaran IPA, metode eksperimen banyak dipergunakan untuk
mengembangkan suatu pengertian, mengemukakan masalah, penggunaan prinsip,
pengujian kebenaran secara teoritis dan memperkuat suatu pengertian.3
Semua metode pengajaran dapat mewakili pencapaian tujuan pendidikan.
Pemakaiannya ditentukan oleh tujuan dan isi materi yang akan di ajarkan. Dalam
pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam, metode eksperimen sering digunakan
karena materi-materi dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam sebagian besar
menggunakan media yang harus dieksperimenkan.
b. Penggunaan Metode Eksperimen
Penggunaan metode eksperimen ini mempunyai tujuan agar siswa mampu
memahami tentang cara mengatur atau menyusun sesuatu. penggunaan metode
eksperimen menunjang proses interaksi belajar mengajar di kelas karena dapat
memusatkan perhatian siswa pada pelajaran, meningkatkan partisipasi aktif siswa
untuk mengembangkan kecakapan siswa dan memotvasi siswa untuk belajar lebih
giat. Dengan kata lain penggunaan metode eksperimen bertujuan untuk
mewujudkan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran, menghindari kesalahan
dalam memahami konsep-konsep dan dapat meningkatkan motivasi belajar siswa,
serta dapat melatih kecakapan siswa dalam menganalisa sesuatu yang sedang
dialami atau diekperimenkan.
Adapun tujuan penggunaan metode eksperimen ini adalah :
a. Mengajarkan suatu proses atau prosedur yang harus dimiliki peserta didik
atau dikuasai peserta didik;
b. Mengkongkritkan informasi atau penjelasan kepada peserta didik;
2 Sumiati dan Asra, Metode Pembelajaran ( Bandung : CV. Wacana Prima, 2009), h. 101
3 Arifudin, Penggunaan Metode Demonstrasi Dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar
IPA Pada Siswa Kelas VI SD Negeri 006 Loa Janan Kabupaten Kutai Kartanegara, Penelitian
Tindakan Kelas, h.5
7
c. Mengembangkan kemampuan pengamatan pandangan dan penglihatan para
peserta didik secara bersama-sama.
Berdasarkan pernyataan di atas, tujuan digunakannya metode eksperimen dalam
suatu pembelajaran adalah:
a) mengajarkan proses atau prosedur,
b) mengkongkritkan informasi, dan
c) pengembangan kemampuan melihat melalui pengamatan.
Beberapa hal yang harus diperhatikan guru sebelum dan pada waktu mengadakan
eksperimen:
a) Eksperimen itu harus dicoba terlebih dahulu sebelum dilakukan di depan
kelas.
b) Tujuan eksperimen ditentukan terlebih dahulu oleh guru.
c) Usahakan agar eksperimen dapat dilihat oleh peserta didik.
d) Alat-alat yang digunakan sebaiknya sederhana.
e) Eksperimen dilaksanakan berdasarkan tujuan yang telah ditentukan.
Langkah-langkah Metode Eksperimen
a. Perencanaan
Dalam perencanaan hal-hal yang dilakukan ialah :
1) Merumuskan tujuan yang baik dari sudut kecakapan atau kegiatan yang
diharapkan dapat tercapai setelah metode demontrasi berakhir.
2) Menetapkan garis-garis besar langkah-langkah eksperimen yang akan di
laksanakan.
3) Memperhitungkan waktu yang di butuhkan.
4) Selama eksperimen berlangsung guru harus intropeksi diri apakah :
a). Keterangan-keterangan dapat di dengar dengan jelas oleh siswa
b). Apakah semua media yang di gunaka telah di tempatkan pada posisi yang
baik, hingga semua siswa dapat melihat semuanya dengan jelas
c). Siswa membuat catatan-catatan yang dianggap perlu
5) Menetapkan rencana penilaian terhadap kemampuan anak didik
8
b. Pelaksaannya
Hal-hal yang di lakukan adalah :
1) Memeriksa hal-hal tersebut di atas untuk kesekian kalinya
2) Melakukan eksperimen dengan menarik perhatian siswa
3) Mengingat pokok-pokok materi yang akan di eksperimenkan agar mencapai
sasaran
4) Memperhatikan kedaan siswa, apakah semuanya mengikuti eksperimen
dengan baik
5) Memberikan kesempatan pada siswa untuk aktif
6) Menghindari ketegangan
7) Evaluasi : dapat berupa pemberian tugas, seperti membuat laporan, menjawab
pertanyaan, mengadakan latihan lebih lanjut, baik di sekolah ataupun di
rumah.
Untuk melaksanakan metode eksperimen yang baik atau efektif, ada
beberapa langkah yang harus dipahami dan digunakan oleh guru, yang terdiri dari
perencanaan, uji coba dan pelaksanaan oleh guru lalu diikuti oleh murid dan
diakhiri dengan adanya evaluasi. Adapun langkah tersebut adalah sebagai berikut:
1) Merumuskan dengan jelas kecakapan dan atau keterampilan apa yang
diharapkan dicapai oleh siswa sesudah eksperimen itu dilakukan.
2) Mempertimbangkan dengan sungguh-sungguh, apakah metode itu wajar
dipergunakan, dan apakah ia merupakan metode yang paling efektif untuk
mencapai tujuan yang dirumuskan.
3) Alat-alat yang diperlukan untuk eksperimen itu bisa didapat dengan mudah,
dan sudah dicoba terlebih dahulu supaya waktu diadakan eksperimen tidak
gagal.
4) Jumlah siswa memungkinkan untuk diadakan eksperimen dengan jelas.
5) Menetapkan garis-garis besar langkah-langkah yang akan dilaksanakan,
sebaiknya sebelum eksperimen dilakukan, sudah dicoba terlebih dahulu
supaya tidak gagal pada waktunya.
9
6) Memperhitungkan waktu yang dibutuhkan, apakah tersedia waktu untuk
memberi kesempatan kepada siswa mengajukan pertanyaan-pertanyaan dan
komentar selama dan sesudah eksperimen.
7) Selama Eksperimen berlangsung, hal-hal yang harus diperhatikan:
a. Keterangan-keterangan dapat didengar dengan jelas oleh siswa.
b. Alat-alat telah ditempatkan pada posisi yang baik, sehingga setiap siswa
dapat melihat dengan jelas.
c. Telah disarankan kepada siswa untuk membuat catatan-catatan
seperlunya.
8) Menetapkan rencana untuk menilai kemajuan siswa. Sering perlu diadakan
diskusi sesudah eksperimen berlangsung atau siswa mencoba melakukan
eksperimen. Setelah perencanaan-perencanaan telah tersusun sebaiknya
diadakan uji coba terlebih dahulu agar penerapannya dapat dilaksanakan
dengan efektif dan tercapai tujuan belajar mengajar yang telah ditentukan
dengan mengadakan uji coba dapat diketahui kekurangan dan kesalahan.
c. Kelebihan Metode Eksperimen
Metode eksperimen sering digunakan karena merupakan metode yang
sangat baik dan efektif dalam menolong siswa mencari jawaban atas pertanyaan
yang sifatnya pemahaman. Metode eksperimen memiliki kelebihan-kelebihan
yaitu : (1) Siswa akan memperoleh gambaran yang lebih jelas mengenai proses
sesuatu yang telah dieksperimenkan; (2) Perhatian siswa akan lebih mudah
dipusatkan pada hal-hal yang penting yang sedang dibahas; (3) Dapat
mengurangi kesalahan pengertian antara anak dan guru bila di bandingkan dengan
ceramah dan tanya jawab, karena dengan eksperimen siswa akan dapat mengamati
sendiri proses dari sesuatu; (4) Akan dapat memberi kesempatan kepada siswa
untuk mendiskusikan apa yang telah dieksperimenkan. Dengan uraian di atas
ditegaskan kembali bahwa metode eksperimen akan dapat mengaktifkan siswa,
dapat menghindari kesalahan pengertian dari siswa dan guru, dan siswa akan
merasa lebih terkesan karena siswa mengalami sendiri. Sehingga akan lebih
10
mendalam dan lebih lama disimpan dalam pikiran tentang sesuatu proses yang
terjadi.
d. Kelemahan Metode Eksperimen
Di samping memiliki beberapa kelebihan, metode eksperimen juga tidak
terlepas dari kemungkinan-kemungkinan kurang efektif apabila digunakan.
Kemungkinan-kemungkinan yang dapat membuat eksperimen kurang efektif
antara lain : (1) Apabila eksperimen tidak digunakan secara matang maka bisa
terjadi eksperimen banyak kesulitan; (2) Kadang-kadang sesuatu yang di bawa ke
kelas untuk didemonstrsikan terjadi proses yang berlainan dengan proses yang
terjadi dalam situasi yang sebenarnya; (3) Eksperimen menjadi kurang efektif
bila tidak diikuti secara aktif oleh para siswa untuk mengamati; (4) Eksperimen
akan menjadi metode yang kurang efektif bila alat yang dieksperimenkan itu tidak
dapat di amati secara seksama oleh siswa.
Untuk mengatasi kelemahan-kelemahan metode eksperimen maka ada
beberapa hal yang harus diperhatikan seperti, guru harus mempersiapkan sesuatu
yang akan digunakan dalam pelaksanaan eksperimen, menjelaskan tujuan
Eksperimen kepada siswa, memperhatikan situasi dan kondisi yang dapat
mempengaruhi jalannya eksperimen dan selama eksperimen hendaknya semua
siswa dapat memperhatikan jalannya eksperimen
2. Hakikat Belajar
Belajar dapat diartikan sebagai suatu proses yang dilakukan oleh individu
untuk memperoleh perubahan perilaku baru secara keseluruhan, sebagai hasil dari
pengalaman individu itu sendiri dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Proses
belajar pada hakekatnya juga merupakan kegiatan mental yang tidak dapat dilihat.
Artinya, proses perubahan yang terjadi dalam diri seseorang yang belajar tidak
dapat disaksikan. Manusia hanya mungkin dapat menyaksikan dari adanya gejala-
gejala perubahan perilaku yang tampak. Lebih lanjut, peserta didik harus dianggap
sebagai makhluk yang dinamis, sehingga harus diberi kesempatan untuk
menentukan harapan dan tujuan mereka dan guru (pendidik) lebih berperan
11
sebagai penasehat, penunjuk jalan, dan rekan seperjalanan. Guru bukanlah satu-
satunya orang yang paling tahu. Oleh karena itu, pembelajaran harus berpusat
pada peserta didik (child centered), tidak tergantung pada text book atau metode
pengajaran tekstual. Padahal belajar pada hakikatnya adalah “perubahan” yang
terjadi di dalam diri seseorang setelah berakhirnya melakukan aktivitas belajar.4
Pada dasarnya belajar merupakan tahapan perubahan prilaku siswa yang
relatif positif dan mantap sebagai hasil interaksi dengan lingkungan yang
melibatkan proses kognitif, dengan kata lain belajar merupakan kegiatan
berproses yang terdiri dari beberapa tahap. Tahapan dalam belajar tergantung pada
fase-fase belajar, dan salah satu tahapannya adalah yang dikemukakan oleh
Witting yaitu :
a. Tahap acquisition, yaitu tahapan perolehan informasi;
b. Tahap storage, yaitu tahapan penyimpanan informasi;
c. Tahap retrieval, yaitu tahapan pendekatan kembali informasi.
Definisi yang lain menyebutkan bahwa belajar adalah sebuah proses yang
dilakukan oleh individu untuk memperoleh sebuah perubahan tingkah laku yang
menetap, baik yang dapat diamati maupun yang tidak dapat diamati secara
langsung, yang terjadi sebagai suatu hasil latihan atau pengalaman dalam
interaksinya dengan lingkungan.5
Dari berbagai definisi para ahli di atas, dapat disimpulkan adanya beberapa
ciri belajar, yaitu:
1. Belajar ditandai dengan perubahan tingkah laku (change behavior).
2. Perubahan perilaku relative permanent. Ini berarti, bahwa perubahan tingkah
laku yang terjadi karena belajar untuk waktu tertentu akan tetap atau tidak
berubah-ubah.
3. Perubahan tingkah laku tidak harus segera dapat diamati pada saat proses
belajar sedang berlangsung, perubahan perilaku tersebut bersifat potensial
4 Syaiful Bahri Djamarah, Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar. ( Jakarta: Rineka
Cipta, 2010), cet ke-4, h. 38
5 Muhammad Zainur Roziqin, Moral Pendidikan di Era Global; Pergeseran Pola
Interkasi Guru-Murid di Era Global. ( Malang: Averroes Press, 2007 ), h. 62
12
4. Perubahan tingkah laku merupakan hasil latihan atau pengalaman
5. Pengalaman atau latihan itu dapat memberi penguatan.
Di dalam tugas melaksanakan proses belajar mengajar, seorang guru perlu
memperhatikan beberapa prinsip belajar berikut:
1. Apa pun yang dipelajari siswa, dialah yang harus belajar bukan orang lain.
2. Setiap siswa belajar sesuai dengan tingkat kemampuannya
3. Siswa akan dapat belajar dengan baik bila mendapat penguatan langsung pada
setiap langkah yang dilakukan selama proses belajar.
4. Penguasaan yang sempurna dari setiap langkah yang dilakukan siswa akan
membuat proses belajar lebih berarti.
5. Motivasi belajar siswa akan lebih meningkat apabila ia diberikan tanggung
jawab dan kepercayaan penuh atas belajarnya.
3. Pembelajaran
Pembelajaran pada hakekatnya adalah proses interaksi antara peserta didik
dengan lingkungan, sehingga terjadi perubahan perilaku kearah yang lebih baik.
Dan tugas guru adalah mengkoordinasikan lingkungan agar menunjang terjadinya
perubahan perilaku bagi peserta didik. Pembelajaran juga dapat diartikan sebagai
usaha sadar pendidik untuk membantu peserta didik agar mereka dapat belajar
sesuai dengan kebutuhan dan minatnya. Disini pendidik berperan sebagai
fasilitator yang menyediakan fasilitas dan menciptakan situasi yang mendukung
peningkatan kemampuan belajar peserta didik.
Pembelajaran adalah proses, cara menjadikan orang atau makhluk hidup
belajar. Sedangkan belajar adalah berusaha mengetahui sesuatu atau berusaha
memperoleh ilmu pengetahuan ( kepandaian, keterampilan ).6 Belajar adalah
proses pengelolaan lingkungan seseorang dengan sengaja dikalukan sehingga
memungkinkan dia belajar untuk melakukan atau mempertunjukkan tingkah laku
tertentu pula. Sedangkan belajar adalah suatu proses yang menyebabkan
perubahan tingkah laku yang bukan disebabkan oleh proses pertumbuhan yang
6 Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2008, h. 24
13
bersifat fisik, tetapi perubahan dalam kebiasaan, kecakapan, bertambah
pengetahuan, bekembang daya pikir, sikap dan lain-lain.
Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan
sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.7 Jadi pembelajaran adalah proses
yang disengaja yang menyebabkan siswa belajar pada suatu lingkungan belajar
untuk melakukan kegiatan pada situasi tertentu. Fungsi-fungsi pembelajaran yaitu
sebagai berikut:
a. Pembelajaran sebagai sistem
Pembelajaran sebagai sistem terdiri dari sejumlah komponen yang
terorganisir antara lain tujuan pembelajaran , materi pembelajaran , strategi dan
metode pembelajaran, media pembelajaran/alat peraga , pengorganisasian kelas,
evaluasi pembelajaran, dan tindak lanjut pembelajaran (remedial dan pengayaan).
b. Pembelajaran sebagai proses
Pembelajaran sebagai proses merupakan rangkaian upaya atau kegiatan
guru dalam rangka membuat siswa belaja, meliputi:
1. Persiapan, merencanakan program pengajaran tahunan, semester, dan
penyusunan persiapan mengajar (lesson plan) dan penyiapan perangkat
kelengkapannya antara lain alat peraga, dan alat evaluasi, buku atau media
cetak lainnya.
2. Melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan mengacu pada persiapan
pembelajaran yang telah dibuatnya. Banyak dipengaruhi oleh pendekatan
atau strategi dan metode-metode pembelajaran yang telah dipilih dan
dirancang penerapannya, serta filosofi kerja dan komitmen guru , persepsi,
dan sikapnya terhadap siswa;
3. Menindaklanjuti pembelajaran yang telah dikelolanya. Kegiatan pasca
pembelajaran ini dapat berbentuk enrichment (pengayaan), dapat pula berupa
pemberian layanan remedial teaching bagi siswa yang berkesulitan belajar.
Ciri-ciri pembelajaran sebagai berikut:
1). Merupakan upaya sadar dan disengaja
7 Undang-undang No.20 Tahun 2003 Pasal 1 tentang Sistem Pendidikan Nasional
14
2). Pembelajaran harus membuat siswa belajar
3). Tujuan harus ditetapkan terlebih dahulu sebelum proses dilaksanakan
4). Pelaksanaannya terkendali, baik isinya, waktu, proses maupun
4. Hasil Belajar
Setiap akhir program pembelajaran selalu diadakan evaluasi dengan
maksud untuk mengetahui hasil belajar siswa karena hasil belajar yang diperoleh
siswa dapat menunjukkan tercapai atau tidaknya tujuan pembelajaran yang
diharapkan.
Belajar adalah kegiatan yang dilakukan oleh siswa dalam proses
pembelajaran. Hasil belajar dapat berupa pengetahuan (kognitif), tingkah laku
atau sikap (afektif), dan keterampilan (psikomotor), yang diperoleh siswa dalam
proses pembelajaran. Dapat pula dikatakan bahwa hasil belajar merupakan
perolehan seseorang dari suatu perbuatan belajar, atau hasil belajar merupakan
kecakapan nyata yang dicapai siswa dalam waktu tertentu. Hasil belajar yang
utama adalah pola tingkah laku yang bulat yang diperoleh oleh setiap siswa
setelah proses belajar. Di dalam proses belajar siswa mengerjakan hal-hal yang
akan dipelajari sesuai dengan tujuan dan maksud belajar.
Dari beberapa pendapat tentang hasil belajar di atas maka dapat
disimpulkan bahwa hasil belajar adalah hasil yang diperoleh siswa setelah
mengalami interaksi proses pembelajaran melalui evaluasi belajar yang dilakukan
dengan tes yang dijadwalkan. Kemajuan yang diperoleh siswa tidak hanya berupa
ilmu pengetahuan, tetapi juga berupa sikap dan kecakapan atau keterampilan
khususnya dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam.
5. Ciri-ciri Hasil Belajar
Belajar ditandai dengan ciri-ciri yaitu :
1) disengaja dan bertujuan.
2) tahan lama.
3) bukan karena kebetulan.
4) bukan karena kematangan dan pertumbuhan.
15
Dengan pengalaman yang diperoleh siswa dalam proses pembelajaran,
maka akan terjadi perubahan, baik perubahan pada aspek kognitif, aspek afektif
maupun aspek psikomotor. Perubahan ketiga aspek tersebut di atas merupakan
ciri-ciri hasil belajar yang diperoleh siswa. Ciri-ciri hasil belajar mengandung tiga
hal, yaitu: kognitif, afektif, psikomotor.
a. Hasil belajar kognitif merupakan kemajuan intelektual yang diperoleh siswa
melalui kegiatan belajar dengan ciri-ciri sebagai berikut: pengetahuan,
pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi.
b. Hasil belajar afektif adalah perubahan sikap atau kecendrungan yang dialami
siswa sebagai hasil belajar sebagai berikut: adanya penerimaan atau
perhatian, adanya respon atau tanggapan dan penghargaan.
c. Hasil belajar psikomotor merupakan perubahan tingkah laku atau
keterampilan yang dialami siswa dengan ciri-ciri: keberanian menampilkan
minat dan kebutuhannya, keberanian berpartisifasi di dalam kegiatan
penampilan sebagai usaha/ kreatifitas dan kebebasan melakukan hal di atas
tanpa tekanan guru atau orang lain.
Berdasarkan cici-ciri hasil belajar di atas maka tugas guru selain mengajar
juga mendidik dan melatih siswa agar menjadi siswa yang cerdas, bersikap baik
dan memiliki keterampilan-keterampilan yang dapat dimanfaatkan dalam
kehidupan sehari-hari. Ilmu Pengetahuan Alam sebagai salah satu mata pelajaran
di Sekolah dasar, merupakan program untuk menanamkan dan mengembangkan
pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai ilmiah pada siswa serta rasa mencintai
dan menghargai Tuhan Yang Masa Esa. Hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam di
Sekolah Dasar dapat di uaraikan sebagai berikut:
1). Siswa memiliki pemahaman tentang konsep-konsep IPA dan keterkaitannya
dengan kehidupan sehari-hari;
2). Memiliki keterampilan proses untuk mengembangkan pengetahuan, gagasan
tentang alam sekitar;
3). Mampu menggunakan teknologi sederhana yang berguna untuk memecahkan
suatu masalah yang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari; mengenal dan
16
dapat memupuk rasa cinta terhadap alam sekitar.8
Dari uraian di atas dapat ditegaskan bahwa hasil belajar Ilmu Pengetahuan
Alam di Sekolah Dasar dapat diuraikan sebagai hasil belajar Ilmu Pengetahuan
Alam dapat melatih pemahaman siswa terhadap konsep-konsep IPA, melatih
keterampilan siswa dalam menggunakan alat teknologi sederhana dalam
memecahkan suatu masalah yang berkaitan dengan alam sekitar. Hasil belajar
siswa selalu bervariasi, hal ini disebabkan oleh beberapa faktor. Faktor-foktor
tersebut adalah faktor dalam dan faktor luar individu. “Faktor dalam meliputi :
keadaan, motifasi, minat, intelegensi dan bakat siswa. Foktor luar meliputi :
fasilitas belajar, waktu, media belajar, dan cara mengajar”. Selain itu, hasil belajar
dapat pula dipengaruhi oleh faktor psikologi seperti kecerdasan, motivasi,
perhatian, pengindraan, cita-cita peserta didik, kebugaran fisik dan mental, serta
lingkungan yang menunjang.
Untuk memperoleh hasil belajar yang lebih baik, dalam proses
pembelajaran maka guru harus memahami keadaan siswa, baik keadaan fisik,
keadaan psikhis, maupun lingkungan atau latar belakang kehidupan siswa.
Kemampuan intelektual siswa sangat menentukan keberhasilan siswa dalam
memperoleh prestasi. Untuk mengetahui berhasil tidaknya seseorang dalam
belajar maka perlu dilakukan suatu evaluasi, tujuannya untuk mengetahui prestasi
yang diperoleh siswa setelah proses belajar mengajar berlangsung. Adapun
prestasi dapat diartikan hasil diperoleh karena adanya aktivitas belajar yang telah
dilakukan. Prestasi belajar merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari
kegiatan belajar, karena kegiatan belajar merupakan proses, sedangkan prestasi
merupakan hasil dari proses belajar. Memahami pengertian prestasi belajar secara
garis besar harus bertitik tolak kepada pengertian belajar itu sendiri. Untuk itu
para ahli mengemukakan pendapatnya yang berbeda-beda sesuai dengan
pandangan yang mereka anut. Namun dari pendapat yang berbeda itu dapat kita
temukan satu titik persamaan. Pengertian prestasi belajar yaitu “hasil yang dicapai
oleh seseorang dalam usaha belajar sebagaimana yang dinyatakan dalam raport.
8 Hadiat,dkk, Alam Sekitar Kita (Jakarta : Balai Pustaka, 2001), h. ix
17
Prestasi belajar juga adalah suatu bukti keberhasilan belajar atau kemampuan
seseorang siswa dalam melakukan kegiatan belajarnya sesuai dengan bobot yang
dicapainya. Kesempurnaan yang dicapai seseorang dalam berfikir, merasa dan
berbuat. Prestasi belajar dikatakan sempurna apabila memenuhi tiga aspek yakni:
kognitif, affektif dan psikomotor, sebaliknya dikatakan prestasi kurang
memuaskan jika seseorang belum mampu memenuhi target dalam ketiga kriteria
tersebut.
Berdasarkan pengertian di atas, maka dapat dijelaskan bahwa prestasi
belajar merupakan tingkat kemanusiaan yang dimiliki siswa dalam menerima,
menolak dan menilai informasi-informasi yang diperoleh dalam proses belajar
mengajar. Prestasi belajar seseorang sesuai dengan tingkat keberhasilan sesuatu
dalam mempelajari materi pelajaran yang dinyatakan dalam bentuk nilai atau
raport setiap bidang studi setelah mengalami proses belajar mengajar. Prestasi
belajar siswa dapat diketahui setelah diadakan evaluasi. Hasil dari evaluasi dapat
memperlihatkan tentang tinggi atau rendahnya prestasi belajar siswa.
6. Penilaian Hasil Belajar
Pada umumnya hasil belajar dapat dikelompokkan menjadi tiga ranah
yaitu; ranah kognitif, psikomotor dan afektif. Secara eksplisit ketiga ranah ini
tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Setiap mata pelajaran selalu mengandung
ketiga ranah tersebut, namun penekanannya selalu berbeda. Mata pelajaran
praktek lebih menekankan pada ranah psikomotor, sedangkan mata pelajaran
pemahaman konsep lebih menekankan pada ranah kognitif. Namun kedua ranah
tersebut mengandung ranah afektif.
Ranah psikomotor berhubungan dengan hasil belajar yang pencapaiannya
melalui keterampilan manipulasi yang melibatkan otot dan kekuatan fisik. Ranah
psikomotor adalah ranah yang berhubungan aktivitas fisik, misalnya; menulis,
memukul, melompat dan lain sebagainya. Ranah kognitif berhubungan erat
dengan kemampuan berfikir, termasuk di dalamnya kemampuan menghafal,
rnemahami, mengaplikasi, menganalisis, mensintesis dan kemampuan
18
mengevaluasi. Sedangkan ranah afektif mencakup watak perilaku seperti sikap,
minat, konsep diri, nilai dan moral.
Dalam paradigma lama, penilaian pembelajaran lebih ditekankan pada
hasil (produk) dan cenderung hanya menilai kemampuan aspek kognitif, yang
kadang-kadang direduksi sedemikian rupa melalui bentuk tes obyektif. Sementara,
penilaian dalam aspek afektif dan psikomotorik kerapkali diabaikan.
Kemampuan afektif berhubungan dengan minat dan sikap yang dapat berbentuk
tanggung jawab, kerjasama, disiplin, komitmen, percaya diri, jujur, menghargai
pendapat orang lain, dan kemampuan mengendalikan diri.
Tujuan aspek kognitif berorientasi pada kemampuan berfikir yang
mencakup kemampuan intelektual yang lebih sederhana, yaitu mengingat, sampai
pada kemampuan memecahkan masalah yang menuntut siswa untuk
menghubungakan dan menggabungkan beberapa ide, gagasan, metode atau
prosedur yang dipelajari untuk memecahkan masalah tersebut. Dengan demikian
aspek kognitif adalah subtaksonomi yangmengungkapkan tentang kegiatan mental
yang sering berawal dari tingkat pengetahuan sampai ke tingkat yang paling tinggi
yaitu evaluasi. Masalah afektif dirasakan penting oleh semua orang, namun
implementasinya masih kurang. Hal ini disebabkan merancang pencapaian tujuan
pembelajaran afektif tidak semudah seperti pembelajaran kognitif dan psikomotor.
Satuan pendidikan harus merancang kegiatan pembelajaran yang tepat agar tujuan
pembelajaran afektif dapat dicapai.
a. Perbedaan Penilaian Hasil Pembelajaran yang Didasarkan Pada Ranah
Kognitif, Afektif, dan Psikomotor
Dalam suatu pembelajaran berhitung, maka dapat dibedakan proses
penilaian antara ranah kognitif, afektif, dan psikomotor.
1. Ranah kognitif dalam berhitung dapat diartikan sebagai aktivitas kognitif
dalam memahami hitungan secara tepat dan kritis. Aktivitas seperti ini sering
disebut sebagai kemampuan membaca, atau lebih khusus disebut sebagai
kemampuan kognisi.
19
2. Ranah afektif berhubungan dengan sikap dan minat/motivasi siswa untuk
membaca ; misalnya sikap positif terhadap kegiatan membaca atau
sebaliknya, gemar membaca, malas membaca dan lain-lain.
3. Ranah psikomotor berkaitan dengan aktivitas fisik siswa pada saat melakukan
kegiatan berhitung. Aktivitas fisik pada saat berhitung.
b. Mengidentifikasi Komponen Penilaian Proses Pembelajaran
1. Aspek penilaian kognitif terdiri dari:
a). Pengetahuan (Knowledge), Kemampuan mengingat (misalnya: nama ibu
kota, rumus).
b). Pemahaman (Comprehension), Kemampuan memahami (misalnya:
menyimpulkan suatu paragraf).
c). Aplikasi (Application), Kemampuan Penerapan (Misalnya: menggunakan
suatu informasi/ pengetahuan yang diperolehnya untuk memecahkan
masalah).
d). Analisis (Analysis), Kemampuan menganalisis suatu informasi yang luas
menjadi bagian-bagian kecil (Misalnya: menganalisis bentuk, jenis atau
arti suatu puisi).
e). Sintesis (Synthesis), Kemampuan menggabungkan beberapa informasi
menjadi suatu kesimpulan (misalnya: memformulasikan hasil penelitian
di laboratorium).
2. Aspek penilaian afektif terdiri dari:
a). Menerima (receiving) termasuk kesadaran, keinginan untuk menerima
stimulus, respon, kontrol dan seleksi gejala atau rangsangan dari luar
b). Menanggapi (responding): reaksi yang diberikan: ketepatan reaksi,
perasaan kepuasan dll
c). Menilai (evaluating): kesadaran menerima norma, sistem nilai dll
d). Mengorganisasi (organization): pengembangan norma dan nilai dalam
organisasi sistem nilai
e). Membentuk watak (characterization): sistem nilai yang terbentuk
mempengaruhi pola kepribadian dan tingkah laku.
20
3. Aspek penilaian psikomotor terdiri dari:
a). Meniru (perception)
b). Menyusun (manipulating)
c). Melakukan dengan prosedur (precision)
d). Melakukan dengan baik dan tepat (articulation)
e). Melakukan tindakan secara alami (naturalization)
Karena penelitian ini menggunakan metode eksperimen maka penilaian
yang digunakan adalah penilaian pada ranah psikomotor, dengan tidak menutup
kemungkinan untuk menggunakan penilaian pada ranah yang lain.
B. Hasil Penelitian Yang Relevan
Penelitian ini didukung oleh beberapa penelitian yang telah dilakukan oleh
peneliti lain yang membuktikan dari hasil penelitian itu bahwa ada peningkatan
hasil belajar pada siswa setelah diterapkannya metode eksperimen, penelitian
tersebut diantaranya adalah:
1. Skripsi Susilawati, berjudul Pengaruh Metode Eksperimen Dalam
Pembelajaran IPA Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas V. Berdasarkan
perhitungan hasil dan analisis data yang telah diperoleh dari pelaksanaan
penelitian di Sekolah Dasar Negeri 23 Pontianak Timur ini dapat disimpulkan
bahwa: 1) Rata-rata hasil belajar siswa dalam pembelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam pada materi perubahan sifat benda tanpa menggunakan
metode eksperimen di kelas V SDN 23 Pontianak Timur sebesar 66,08
dengan standar deviasi 15,38. 2) Rata-rata hasil belajar siswa dalam
pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam pada materi perubahan sifat benda
menggunakan metode eksperimen di kelas V SDN 23 Pontianak Timur
sebesar 77,27 dengan standar deviasi sebesar 15,658, 3). Berdasarkan analisis
data hasil belajar siswa pada kelas kontrol dan kelas eksperimen dengan
menggunakan rumus t-test polled varian pada taraf signifikan (α) = 5% dan
dk n1 n2 2 diperoleh thitung (2,45) > ttabel (2,0105) yang berarti signifikan.
Maka Ho ditolak dan Hα diterima, menolak Ho artinya terdapat perbedaan
yang signifikan antara rata-rata hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA
21
tanpa menggunakan metode eksperimen dengan rata-rata hasil belajar siswa
dalam pembelajaran IPA menggunakan metode eksperimen dikelas V
Sekolah Dasar Negeri 23 Pontianak Timur, dan 4). Penggunaan metode
eksperimen dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam memberikan
pengaruh yang baik terhadap hasil belajar siswa kelas V Sekolah Dasar
Negeri 23 Pontianak Timur dengan harga Effect Size (ES) sebesar 0,68
dengan kriteria sedang sehingga disarankan supaya Sebagai tenaga pendidik
khususnya di jenjang sekolah dasar hendaknya guru lebih kreatif dan inovatif
dalam menciptakan suasana belajar mengajar yang menyenangkan dan
diminati siswa dengan menerapkan atau memadukan metode, media dan
strategi pembelajaran lainnya sesuai dengan materi pembelajaran yang akan
diajarkan
2. Skripsi Nur Fitriani, Pengaruh Penggunaan Metode Eksperimen Terhadap
Prestasi Belajar Siswa Kelas IV Pada Mata Pelajaran IPA SD Negeri
Banjaranyar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode eksperimen
berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa kelas IV pada mata pelajaran IPA
SD Negeri Banjaranyar. Hal ini ditunjukkan dari hasil perhitungan beda mean
post test antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Rata-rata nilai
post test dari kelompok eksperimen 76,43 dan kelompok kontrol 65,82.
3. Skripsi Astri Risdiana, berjudul Pengaruh Penggunaan Metode Eksperimen
Pada Materi Gerak Benda Terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Kelas III SD
Negeri 1 Nireng Trucuk Klaten Tahun Ajaran 2011/2012. Hasil penlitian ini
adalah (1) pelaksanaan pembelajaran IPA menggunakan metode eksperimen
memperlihatkan adanya peningkatan keatifan siswa, (2) penggunaan metode
eksperimen pada materi gerak benda berpengaruh terhadap hasil belajar IPA
siswa kelas III SD Negeri 1 Mireng tahun ajaran 2011/2012. Hal ini
ditunjukkan dengan perbedaan skor rerata post-test kelas kontrol sebesar
69,57 yang mengalami peningkatan 9,6% dari skor rerata test awal (pre-test)
sebesar 63,48, sedangkan skor rerata post-test kelas eksperimen sebesar 80,65
yang mengalami peningkatan 26,6% dari skor rerata pre-test sebesar 63,7.
22
Rerata gain ternormalisasi kelompok kontrol adalah 0,17 dengan kriteria low-
g, sedangkan rerata gain ternormalisasi kelompok eksperimen adalah 0,47
dengan kriteria medium-g.
4. Artikel Penelitian Turyati, berjudul Peningkatan Hasil Belajar Membaca
Puisi Dengan Metode Eksperimen Kelas VI SDN 02 Mempawah Timur.
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan dapat disimpulkan tentang
peningkatan hasil pembelajaran puisi terhadap siswa kelas VI SDN 02
Antibar Mempawah Timur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode
Eksperimen dapat meningkatkan aktifitas siswa dalam pembelajaran puisi
kelas VI SDN 02 Antibar Mempawah Timur. Berdasarkan hasil penelitian
yang dilakukan yang terdiri dari siklus I dan siklus II, maka penulis
menyimpulkan penelitian bahwa metode eksperimen dalam membaca puisi
pada siklus I dan siklus II yang telah dilakukan oleh peneliti dalam mata
pelajaran Bahasa Indonesia terjadi peningkatan aktifitas siswa pada siklus I
67,68% dan siklus II 76,61%. 12
5. Skripsi Eva Syarifah Nurhayati, berjudul Efektifitas Metode Eksperimen
Pada Pembelajaran Bidang Studi Fiqih Di MTs Soebono Mantofani Jombang
Ciputat-Tangerang. Berdasarkan hasil penelitian yang telah penulis lakukan,
yaitu setelah data-data dikumpulkan, ditabulasi, dianalisa dan ditafsirkan serta
didukung adanya study pustaka maka dapat disimpulkan bahwa :
a). Metode demontrasi memberi kemudahan pada siswa kelas satu dalam
memahami pelajaran.
b). Dengan menggunakan metode demontrasi pada bidang studi fiqih di MTs
Soebono Mantofani ternyata perhatian dan minat siswa dalam pelajaran
fiqih sangat posistif .
c). Dengan penerapan metode demontrasi dalam bidang studi fiqih di MTs
Soebono Mantofani mayoritas siswa menyenangi dan responnya pun
sangat baik, hal ini didukung dengan sebagian besar siswa menjalankan
semua perintah guru untuk mendemontrasikan karena ingin lebih paham.
23
d). Daya ingat siswa pun sangat terbantu dengan penggunaan metode
demontrasi dan siswa pun mempunyai pengalaman dan kesan yang
banyak. 139
C. Kerangka Berpikir
Dalam pembelajaran yang dilakukan di sekolah guru masih menggunakan
pembelajaran konvensional, guru sering mengharapkan siswa diam dengan sikap
duduk tegak dan menghadap ke depan, sementara guru dengan fasih
menyampaikann materi. Pembelajaran semacam ini sangat tidak menarik yang
pada akhirnya mengakibatkan siswa sulit memahi pelajaran, dengan sulit
memahami materi pembelajaran siswa mendapatkan nilai masih dibawah KKM,
dalam hal ini tentang ciri-ciri dan sifat benda. Guru juga hanya menjelaskan kosep
tanpa membimbing siswa untuk menemukan sendiri konsep tersebut dan
menyebabkan pembelajaran IPA menjadi lebih menarik dan dan mendekatkan
konsep-konsep IPA pada kehidupan nyata siswa.
Dengan kondisi seperti ini maka perlu diadakan perubahan dalam
penyajian materi, apalagi pada pembelajaran IPA, agar apa yang disampaikan
dapat langsung di serap atau dipahami oleh siswa. Berdasarkan uraian diatas maka
peneliti ingin memberikan satu solusi yang tepat untuk mengatasi permasalahan
tersebut yakni dengan menerapkan pembelajaran melalui metode eksperimen
untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas II pelajaran IPA pada konsep Ciri-
ciri Benda dan Perubahannya. Metode eksperimen sering digunakan, apalagi pada
pelajaran IPA, karena materi-materi dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam
sebagian besar menggunakan media yang harus dieksperimenkan. Metode
eksperimen adalah cara mengajar seorang instruktur atau guru menunjukkan,
12 Turyati, Peningkatan Hasil Belajar Membaca Puisi Dengan Metode
Demonstrasi Kelas VI Sekolah Dasar Negeri 02,Artikel Penelitian pada Program S-1
Pendidikian Guru Dalam Jabatan FKIP Universitas Tanjungpura, Pontianak.
13
Eva Syarifah Nurhayati, Efektifitas Metode Demonstrasi Pada
Pembelajaran Bidang Studi Fiqih Di MTs Soebono MantofaniJombang Ciputat –
Tangerang, Skripsi pada Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan, UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2008, h. 42.
24
memperlihatkan sesuatu proses,sehingga seluruh siswa dalam kelas dapat melihat,
mengamati, mendengar, meraba dan merasakan proses yang dipertunjukkan.
Dengan menggunakan metode eksperimen penulis mengharapkan adanya
perubahan dalam suasana pembelajaran, perhatian dan konsentrasi belajar siswa,
serta perolehan nilai siswa yang terus meningkat yang akhirnya batas ketuntasan
kriteria minimal dapat dicapai bahkan dilampau siswa.
D. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan teori dan kerangka pemikiran di atas, maka dapat dirumuskan
hipotesis/dugaan sementara sebagai berikut: Terdapat peningkatan hasil belajar
IPA pada konsep Ciri-ciri Benda dan Perubahannya melalui Metode eksperimen.
25
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Madrasah Ibtidaiyah Ainul Yaqiin, Keluarahan
Parung Kored, Kecamatan Karang Tengah Kota Tangerang, pada siswa kelas II,
dengan jumlah siswa 28 orang.
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan Juli sampai dengan Bulan September
2013 di MI Ainul Yaqiin kelas 2 semester ganjil tahun pelajaran 2013 – 2014.
B. Metode Penelitian dan Rancangan Siklus Penelitian
Metode penelitian adalah suatu metode atau cara yang digunakan untuk
memperoleh informasi yang dibutuhkan dalam suatu penelitian juga merupakan cara
ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.1 Metode yang
digunakan pada Penelitian Tindakan Kelas.
Rancangan siklus penelitian tindakan kelas yang digunakan adalah model
spiral Hopkins. Tahapan model spiral ini terdiri dari empat komponen, yaitu :
perencanaa, tindakan, pengamatan, dan refleksi.2 Dengan demikian untaian dari
keempat komponen tersebut dipandang sebagai suatu siklus. Pada pelaksanaannya
jumlah siklus tergantung kepada tingkat penyelesaian. Berikut gambar rancang siklus
pada penelitian tindakan kelas ini.
1 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantittaif, Kualitatif dan R & D, (Bandung: Alfabeta, 2010)
h. 2 2 Suharsimi Arikunto, dkk. Penelitian Tindakan Kelas (Jakarta: Bumi Aksara, 2010) h. 16
26
Gambar 3.1. Rancang Siklus Penelitian Tindakan Kelas
1. Tahap perencanaan (planning) adalah tahap menyusun rancangan tindakan.
Dalam tahap ini dijelaskan tentang apa, mengapa, dimana, oleh siapa, dan
bagaimana tindakan tersebut dilakukan.
2. Tahap pelaksanaan (actuating) adalah tahap dalam melaksanakan tindakan di
kelas. Tahap ini merupakan implementasi atau penerapan isi rancangan.
3. Tahap pengamatan (observing) yaitu pengamatan yang dilakukan terhadap
aktivitas siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung yang dipantau oleh
pengamat.
4. Tahap refleksi (reflecting) yaitu tahap kegiatan untuk mengemukakan kembali
terhadap apa yang telah dilakukan.3
Semua informasi yang sudah terkumpul
selama pelaksanaan penelitian selanjutnya dievaluasi dengan seksama, dicari
3
Ibid, h 19
Pengamatan
Perencanaan
SIKLUS II
Pengamatan
Refleksi
Pelaksanaan
?
Refleksi SIKLUS I Pelaksanaan
27
permasalahan yang belum terselesaikan, kemudian dilakukan perbaikan untuk
siklus berikutnya.
Keempat tahap dalam penelitian tindakan kelas tersebut adalah unsur untuk
membentuk sebuah siklus, yaitu suatu putaran kegiatan beruntun yang kembali ke
langkah semula. Satu siklus adalah dari tahap penyusunan rancangan sampai dengan
refleksi. Jadi bentuk penelitian tindakan tidak pernah merupakan kegiatan tunggal,
tetapi selalu berupa rangkaian kegiatan yang akan kembali ke semula, yaitu dalam
bentuk siklus.
C. Subjek Penelitian
Subjek dari penelitian ini adalah 28 orang siswa kelas 2 Madrasah
Ibtidaiyah Ainul Yaqiin semester ganjil tahun pelajaran 2013/2014.
D. Peran dan Posisi Peneliti Dalam Penelitian
Peneliti dalam penelitian ini berkolaborasi dengan teman sejawat dan
bertindak sebagai guru. Selain sebagai guru, peneliti juga sebagai pelaksana
penelitian. Sedangkan teman sejawat bertindak sebagai observer (pengamat) selama
proses pembelajaran berlangsung.
E. Tahapan Intervensi Tindakan
Tahap intervensi tindakan yang akan dilakukan peneliti selama penelitian ini
adalah sebagai berikut :
28
Gambar 3.2. Tahapan Intervensi Tindakan
Penelitian Pendahuluan
a. Observasi kegiatan pembelajaran b. Wawancara dengan siswa
c. Wawancara dengan guru
d. Mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi guru dan siswa dalam kegiatan belajar mengajar IPA dari hail observasi awal
SIKLUS I
Perencanaan Tindakan
a) Menyusun perangkat pembelajaran yang terdiri dari skenario proses
pembelajaran, pedoman observasi dan instrumen tes
b) Penyusunan pedoman observasi keterampilan proses sains dan soal tertulis
Pelaksanaan Tindakan
Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan skenario yang telah dibuat dan
mengobservasi jalannya pembelajaran
Monitoring & Evaluasi
Melaksanakan pretest, mencatat data selama pembelajaran,
melaksanakan posttest dan penilaian Lembar Kerja Siswa
Refleksi
Mengolah data, refleksi untuk siklus II
Penyusunan Laporan
SIKLUS II
Perencanaan Tindakan
c) Menyusun perangkat pembelajaran yang terdiri dari skenario proses
pembelajaran, pedoman observasi dan instrumen tes
d) Penyusunan pedoman observasi keterampilan proses sains dan soal tertulis
Pelaksanaan Tindakan
Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan skenario yang telah dibuat dan
mengobservasi jalannya pembelajaran
Monitoring & Evaluasi
Melaksanakan pretest, mencatat data selama pembelajaran,
melaksanakan posttest dan penilaian Lembar Kerja Siswa
Refleksi
Mengolah data, refleksi untuk siklus III
29
F. Hasil Intervensi Tindakan yang Diharapkan
Hasil yang diharapkan dalam penelitian ini adalah terciptanya suasana belajar
yang aktif, kondusif melalui penerapan metode eksperimen dalam pembelajaran IPA
pada konsep Ciri-Ciri Benda dan Perubahannya.
G. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang dilakukan pada penelitian ini dengan
menggunakan teknik tes dan nontes. Tes merupakan suatu teknik pengukuran yang
didalamnya terdapat berbagai pertanyaan, pernyataan, atau serangkaian tugas yang
harus dikerjakan atau dijawab oleh responden.4 Tes berupa pretes dan postes dengan
menggunakan soal pilihan ganda. Nontes berupa pedoman observasi aktivitas siswa
dan guru ketika proses pembelajaran berlangsung. Data observasi aktivitas siswa
digunakan untuk menganalisis keterlaksanaan pendekatan kontekstual yang
diterapkan. Data observasi aktivitas guru digunakan untuk melihat cara guru dalam
pelaksanaan proses pembelajaran dengan menggunakan metode eksperimen.
H. Data dan Sumber Data
Data dan sumber data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut :
1. Data : Terdapat dua buah data pada penelitian ini. Data utama diperoleh dari tes
hasil belajar dan data penunjang dalam penelitian ini berupa pedoman observasi
yang dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung.
2. Sumber Data : Sumber data pada penelitian ini adalah siswa kelas 2 MI Ainul
Yaqiin, peneliti dan rekan sejawat atau observer.
I. Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut :
4 Zainal Arifin, Penelitian Pendidikan, Metode dan Paradigma Baru, (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2011), h. 226
30
1. Tes Hasil Belajar
Untuk mengevaluasi hasil belajar digunakan tes tertulis yang berbentuk
pilihan ganda. Tes ini dilakukan sebelum dan sesudah pembelajaran pada setiap
siklus. Kisi-kisi instrumen tes yang digunakan dapat dilihat pada table berikut ini :
Tabel. 3.1. Kisi-kisi Instrumen Tes Hasil Belajar IPA Siklus I & Siklus II
KOMPETENSI
DASAR
Indikator
Pembelajaran
Aspek Kognitif Jumlah
Soal
Siklu
s C 1 C 2 C 3
Mengidentifikasi
ciri-ciri benda
padat dan cair
yang ada di
lingkungan
sekitar
Menunjukkan
beragam jenis benda
padat di sekitar.
9*,
11* 1*, 2*,
4*, 6*,
14* 7
I
Menunjukkan
beragam jenis benda
cair di sekitar.
3*,
10*,
12*,
15*,
18*,
19*
8*,
16*,
17*
9
Membedakan ciri-
ciri benda padat dan
cair
7*, 13*
2
Menunjukkan
perubahan
bentuk dan
wujud benda
(plastisin/tanah
liat/adonan
tepung) akibat
dari kondisi
tertentu
Mengidentifikasi
benda-benda di
sekitar yang dapat
berubah bentuk
seperti
plastisin/tanah liat
ketika dibentuk.
5*,
20*,
21*
3
Mencari contoh
benda padat yang
dapat berubah wujud
menjadi benda cair
22*,
23*,
24*
3
Mencari contoh
benda cair yang
dapat berubah wujud
menjadi benda padat
25*
1
31
KOMPETENSI
DASAR
Indikator
Pembelajaran
Aspek Kognitif Jumlah
Soal Siklus
C 1 C 2 C 3
Mengidentifikasi
benda-benda yang
dikenal dan
kegunaannya
melalui
pengamatan
Mengidentifikasi
benda-benda yang ada
di sekitar kelas.
16*,
17*,
21*,
22*,
24*
1*, 2*,
3*, 4*,
5*, 20*
II
11
Menceritakan benda-
benda yang telah
dikenal oleh siswa
(berupa alat angkutan)
berdasarkan
pengamatan.
8*, 18* 23*,
25* 4
Menceritakan
kegunaan alat
angkutan yang ada di
sekitar
11*,
12*
9*,
15* 4
Menjelaskan bahan
yang digunakan untuk
pembuatan benda-
benda tersebut
6*, 7*,
14*
10*,
13,
19*
6
Keterangan : * = soal yang sudah diukur
2. Pedoman Observasi
Observasi merupakan salah satu alat evaluasi jenis non-tes yang dilakukan
dengan cara pengamatan dan pencatatan secara sistematis, logis, objektif dan rasional
mengenai berbagai fenomena.5 Observasi berfungsi untuk mendokumentasikan
pengaruh tindakan terkait. Observasi perlu direncanakan dan juga didasarkan dengan
keterbukaan pandangan dan pikiran serta bersifat responsif.6 Pedoman observasi
yang digunakan dalam penelitian ini adalah pedoman observasi untuk melihat
aktifitas siswa ketika proses pembelajaran berlangsung dan observasi kegiatan guru.
5 Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran, (Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Islam
Departemen Agama RI, 2009), h. 146
6 Kunandar, Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi
Guru, (Jakarta: PT Rajagrafindo Persada,2003), h. 73
32
J. Teknik Pemeriksaan Keterpercayaan
Pengumpulan data dilakukan dengan tes dan nontes. Tes berupa uji hasil
belajar, dan instrumen non-tes berupa pedoman observasi untuk mengamati aktifitas
siswa dan guru ketika proses pembelajaran berlangsung. Data observasi aktifitas
siswa digunakan untuk menganalisa keterlaksanaan metode eksperimen yang
diterapkan. Sedangkan data observasi aktifitas guru digunakan untuk melihat cara
mengajar guru ketika proses pembelajaran dengan menerapkan metode eksperimen.
Sebelum instrumen tersebut digunakan tes digunakan, dilakukan uji coba instrumen
terlebih dahulu untuk mengetahui apakan instrumen tersebut memenuhi persyaratan
instrumen.
1. Instrumen Tes
Instrumen tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes objektif berupa
pilihah ganda. Pengujian instrumen ini harus memenuhi kriteria sebagai berikut:
validitas, reliabilitas, taraf kesukaran dan daya pembeda. Untuk mengetahui
pemenuhan kriteria di atas, maka instrumen yang digunakan dalam penelitian ini
harus melalui pengujian. Berikut adalah pengujian yang perlu dilakukan berkaitan
dengan kriteria yang harus dipenuhi dalam instrumen penelitian ini.
a. Uji Validitas
Validitas adalah suatu derajat ketepatan instrumen (alat ukur). Artinya
instrumen yang digunakan benar-benar tepat untuk mengukur apa yang akan di ukur.7
Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data
(mengukur) itu valid. Uji validitas menggunakan rumus korelasi Point Biserial (rpbi)
7 Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran, Op. cit, h. 245
33
karena skor butir soal berbentuk dikotomi (skor butir 1 atau 0). Adapun rumus rpbi
yaitu: 8
–
√
Keterangan :
rpbi = angka indeks korelasi point biserial
Mp = mean (nilai rata-rata hitung) yang dijawab dengan benar
Mt = mean dari skor total
SDt = standar deviasi total
p = proporsi siswa yang menjawab benar terhadap butir item
q = proporsi siswa yang menjawab salah terhadap butir item
Untuk mengetahui valid atau tidaknya butir soal, maka rpbi dibandingkan
dengan rtabel product moment dengan α = 0,05 dengan rtabel sebesar 0,304. Jika rpbi ≥
rtabel maka soal tersebut tidak valid. Perhitungan validitas soal dala penelitian ini
menggunakan bantuan software anates versi4 Hasil uji validitas instrument tes dapat
dilihat pada table berikut :
Tabel 3.2. Hasil Uji Validitas Instrumen Siklus I
Statistik
Jumlah Soal 25
Jumlah Siswa 28
Nomor Soal Valid 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15,
16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25,
Jumlah Soal Valid 25
8 Anas Sudiyono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta : PT Rajawali Grafindo Persada,
2003), h.185
34
Tabel 3.3. Hasil Uji Validitas Instrumen Siklus II
Statistik
Jumlah Soal 25
Jumlah Siswa 28
Nomor Soal Valid 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15,
16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25,
Jumlah soal valid 25
b. Uji Reliabilitas Soal Tes
Reabilitas merupakan koefisien yang menunjukkan tingkat keajegan atau
konsistensi hasil pengukuran suatu tes.9 Reliabilitas bermakna keterpercayaan,
keterandalan, keajegan, kestabilan atau konsistensi. Reliabilitas dapat diartikan sejauh
mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya dan konsisten.10
Pengujian reliabiltas
menggunakan rumus K-R20 (Kuder-Richardson 20).11
Keterangan :
r11 = reliabilitas tes secara keseluruhan
p = proporsi subjek yang menjawab item dengan benar
q = proporsi subjek yang menjawab item dengan salah ( q = 1-p)
∑pq = jumlah hasil perkalian antara p dan q
9 Djemari Mardapi, Pengukur Penilian & Evaluasi Pendidikan, (Yogyakarta: Nuha Medika, 2012) h.
51
10 Consuelo G. Sevilla, penerjemah Alimuddin Tuwu, Pengantar Metode Penelitian. (Jakarta: UI Press,
1993), h. 175
11 Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan (edisi revisi), (Jakarta : Bumi Aksara, 2006)
Cet.6, h.101
r11 = n n -1
S2 Ʃ Pq
S2
35
n = banyaknya item
S2
= varians
Selanjutnya pengujian rekliabilitas diklasifikasikan sesuai kriteria pada table
3.5 berikut ini :
Tabel 3.4. Kriteria Reliabilitas
Kriteria Keterangan
0,91 – 1,00 Sangat Tinggi
0,71 – 0,90 Tinggi
0,41 – 070 Sedang
0,21 – 0,40 Rendah
0,00 – 0,20 Kurang
Perhitungan uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan bantuan
software anates versi 0.4. Hasil uji reliabilitas instrument tes dapat dilihat pada table
di bawah ini :
Tabel 3.5. Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Siklus I
Statistik
r hitung 0,79
Kesimpulan Sangat tinggi
Tabel 3.6. Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Siklus II
Statistik
r hitung 0.76
Kesimpulan Sangat tinggi
c. Uji Taraf Kesukaran
36
Tes yang baik adalah tes yang mempunyai taraf kesukaran tertentu sesuai
dengan karakteristik peserta tes. Untuk menghitung tingkat kesukaran digunakan
rumus sebagai berikut :12
Dimana :
P = Tingkat Kesukaran
B = Banyaknya siswa yang menjawab benar
JS = Jumlah seluruh siswa
Kriteria taraf kesukaran ditentukan sebagai berikut :
a) Soal dengan P 0,00 sampai 0,15 adalah soal sangat sukar
b) Soal dengan P 0,15 sampai 0,30 adalah soal sukar
c) Soal dengan P 0,30 sampai 0,60 adalah soal sedang
d) Soal dengan P 0,60 sampai 0,85 adalah soal mudah
e) Soal dengan P 0,85 sampai 1,00 adalah soal sangat mudah
Perhitungan pengujian taraf kesukaran dalam penelitian ini menggunakan
bantuan software anates versi 4.0. Hasil perhitungan tingkat kesukaran instrument tes
dapat dilihat pada table berikut :
12
Ibid, h. 208
37
Tabel 3.7. Hasil Uji Taraf Kesukaran Instrumen Siklus I
Kriteria Soal Jumlah Soal Persentase
Sangat Sukar 0
Sukar 0
Sedang 8 32%
Sangat Mudah 17 68%
Jumlah 25 100%
Tabel 3.8. Hasil Uji Taraf Kesukaran Instrumen Siklus II
Kriteria Soal Jumlah Soal Persentase
Sangat Sukar 1 4%
Sukar 1 4%
Sedang 9 36%
Sangat Mudah 14 56%
Jumlah 25 100%
d. Daya Pembeda
Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara
siswa yang memiliki kemampuan tinggi dengan siswa yang memiliki kemampuan
rendah. Untuk menentukan daya pembeda dapat dihitung dengan menggunakan
rumus :13
13
Ibid, hal.213
38
Ketarangan :
D = Daya Pembeda
Ba = Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab benar
Bb = Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab benar
Ja = Banyaknya peserta kelompok atas
Jb = Banyaknya pesertta kelompok bawah
Kriteria daya pembeda ditentukan sebagai berikut :14
D = 0.00 - 0.20 : jelek D = 0.40 - 0.70 : baik
D = 0.20 - 0.40 : cukup D = 0.70 - 1.00 : baik sekali
Pengujian daya pembeda dalam penelitian ini menggunakan bantuan software
anates versi 4.0. Hasil perhitungan daya pembeda dapat dilihat pada table di bawah
ini :
Tabel 3.9. Hasil Uji Daya Pembeda Siklus I
Kriteria Soal Jumlah Soal Persentase
Baik Sekali
Baik 8 32%
Cukup 9 36%
Jelek 8 32%
Jumlah 25 100%
14 Ibid, hal.218
39
Tabel 3.10. Hasil Uji Daya Pembeda Siklus II
Kriteria Soal Jumlah Soal Persentase
Baik Sekali
Baik 6 28%
Cukup 9 36%
Jelek 9 36%
Jumlah 25 100%
2. Instrumen Non Tes
Instrumen non tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah pedoman
observasi. Penggunaan pedoman observasi bertujuan agar kesimpulan yang adapat
diperoleh dari penelitian ini lebih valid dan objektif dibandingkan jika hanya
menggunakan satu instrument tes saja. Sebagaimana instrument tes, instrument
nontes juga harus memenuhi kriteria kelayakan. Pengujian kelayakan pedoman
observasi dilakukan dengan pertimbangan ahli.
K. Analisa Data dan Interprestasi Data
Pada peneltian ini terdapat dua teknik analisa data yang digunakan yaitu
teknik analisa data tes dan teknik analisa data nontes. Data yang dihasilkan dari
instrument tes akan dianalisa peningkatan aspek tes hasil belajarnya dengan
menggunakan rumus gain ternormalisasi. Data yang dihasilkan dari pedoman
observasi dianalisa secara deskriptif untuk mengukur kualitas pembelajaran selama
diberi perlakuan berupa penerapan metode eksperimen.
Perhitungan persentase dikategorikan sesuai tingkat penguasaannya, dan kategorinya
dapat dilihat pada table berikut :
40
Tabel 3.11. Kriteria Nilai Persentase Instrumen Nontes15
Rentang Kategori
80 – 100% Sangat Baik
70 - 79% Baik
60 – 69% Cukup/Sedang
50 – 59% Kurang
0 – 40% Sangat Kurang
L. Indikator Keberhasilan
Penelitian ini dikatakan berhasil atau siswa dinyatakan mengalami
peningkatan kemampuan keterampilan proses sains apabila mencapai indikator
sebagai berikut :
Siswa mencapai ketuntasan minimal : 60
Kelas mencapai ketuntasan belajar : 80%
Indikator keberhasilan ini merupakan ketentuan yang sudah ada di MI Ainul Yaqiin,
Karang Tengah sebagai acuan keberhasilan proses pembelajaran.
15 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan, (Jakarta : PT. Remaja Rosdakarya, 2007), cet. 13,
h. 153
41
BAB IV
DESKRIPSI, ANAISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. DESKRIPSI DATA
1. Tindakan Pembelajaran Siklus I
a. Tahap Perencanaan
Pembelajaran pada siklus I ini terdiri atas dua pertemuan yang berdurasi 4
x 35 menit dalam satu minggu. Materi yang akan diajarkan pada siklus satu ini
adalah mengidentifikasi ciri-ciri benda padat dan cair yang ada di lingkungan
sekitar dan menunjukkan perubahan bentuk dan wujud benda (plastisin/tanah
liat/adonan tepung) akibat dari kondisi tertentu. Sebelum silkus I dilaksanakan
peneliti melakukan beberapa kesiapan yaitu:
1) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang menggambarkan
penerapan metode eksperimen
2) Membuat Lembar Kerja Siswa (LKS)
3) Menyiapkan alat peraga
4) Menyiapkan lembar observasi guru dan lembar observasi siswa untuk setiap
pertemuan
5) Menyiapkan instrumen penilian
b. Tahap Pelaksanaan Siklus I
1. Pertemuan Pertama
Tahap pelaksanaan untuk pertemuan pertama dilaksanakan pada 16
September 2013 dengan alokasi waktu 2 x 35 menit. Kegiatan pembelajaran
dilakukan pada pukul 08.15 – 09.25 dengan jumlah siswa 28 orang. Dalam hal ini
peneliti bertindak sebagai pengajar, sedangkan yang bertindak sebagai pengamat
atau observer adalah rekan peneliti. Adapun proses belajar mengajar mengacu
pada rencana pelajaran yang telah dipersiapkan. Pengamatan (observasi)
dilaksanakan bersamaan dengan pelaksaaan belajar mengajar. Materi yang
disampaikan pada pertemuan pertama ini adalah ciri-ciri benda padat dan benda
cair serta perubahan yang dapat dialaminya.
42
Guru dan siswa memulai pembelajaran dengan berdo’a, kemudian guru
mengabsen siswa. pada. Pada tahap apersepsi guru mengkondisikan siswa untuk
siap mengikuti kegiatan pembelajaran. Guru membangun pengetahuan siswa
dengan bertanya tentang benda-benda yang ada disekitar kelas, kemudian guru
menuliskan beberapa pendapat siswa tentang benda-benda tersebut dan
menggolongkannya sesuai dengan bentuknya.
Pada kegiatan eksplorasi anak – anak mengeksperimenkan benda-benda
yang berbentuk padat dan benda-benda yang berbentuk cair yang ada disekitar
siswa, serta meminta siswa untuk memberikan kesimpulan. Kemudian guru
menugaskan siswa menuliskan benda-benda yang berbentuk padat dan benda-
benda yang berbentuk cair yang lain pada buku tulis siswa masing-masing. Selesai
mencatat siswa yang ditunjuk oleh guru menyebutkan benda-benda yang dicatat
berdasarkan wujudnya.
Pada kegiatan selanjutnya guru bersama siswa menyebutkan benda-benda
yang berbentuk padat dan benda yang berbentuk cair, sambil mengarahkan siswa
untuk menemukan sendiri kesimpulan tentang bentuk benda padat dan benda cair.
Kegiatan diakhiri dengan pemberian penguatan tentang materi yang telah
dipelajari dan memberikan evaluasi kepada siswa.
Aspek-aspek yang mendapatkan kriteria kurang baik adalah melakukan
apersepsi, peneliti kurang mengajak siswa menghubungkan materi pembelajaran
dengan keadaan siswa dan membimbing siswa membuat kesimpulan, dalam hal
ini kesimpulan masih di buat oleh guru atau peneliti dangan tidak melibatkan
siswa. Kedua aspek yang mendapat penilaian kurang baik di atas, merupakan
suatu kelemahan yang terjadi pada pertemuan I, dan akan dijadikan bahan kajian
untuk refleksi dan revisi yang akan dilakukan pada pertemuan II.
2. Pertemuan Kedua
Secara umum pertemuan kedua ini memiliki kesamaan dengan pertemuan
pertama yaitu seperti: menyiapkan renacana pelakasanaan pembelajaran (RPP),
menyiapkan lembar observasi untuk guru dan siswa, menyiapkan lembar kerja
siswa dan menyiapkan media yang akan digunakan. Pembelajaran dilaksanakan
43
pada hari Rabu 19 September 2013 dengan alokasi 2 x 35 menit, yang dimulai
dari pukul 07.30 sampai dengan 08.30.
Materi pembelajaran pada pertemuan keduan ini adalah tentang
menunjukkan perubahan bentuk dan wujud benda (plastisin/tanah liat/adonan
tepung) akibat dari kondisi tertentu, pembelajaran dimulai dengan berdo’a
bersama dan dilanjutkan dengan mengecek kehadiran siswa. Pada pertemuan
keduan ini ada dua siswa yang tidak hadir, guru menjelaskan tujuan pembelajaran
pada materi kali ini dan guru/peneliti melakukan pengulangan materi sebelumnya
sebagai pengingat siswa, karena materi pada pertemuan sebelumnya berkaitan
dengan materi pada pertemuan kedua ini dengan bertanya kepada siswa yang
ditunjuk.
Gambar 4.1
Keadaan Siswa Saat Pembelajaran
Pada saat apersepsi guru bertanya tentang “Adakah benda padat dan benda
cair yang berubah bentuk?”
Sebagian besar siswa menjawab dengan antusias,
44
Pembelajaran dilanjutkan dengan guru mendemonstarikan perubahan
bentuk benda padat seperti yang terjadi pada plastisin yang dapat dibentuk apa
saja, untuk benda cair guru memindah-mindahkan air ke dalam wadah yang
berbeda-beda yang menyebabkan bentuk air pun menyerupai bentuk dari yang
ditempatinya.
Setalah itu guru memberikan tugas kepada siswa untuk menuliskan benda
padat dan benda cair yang lain yang dapat berubah bentuk. Setelah siswa
menuliskan benda padat dan benda cair yang dapat berubah bentuk, guru bersama-
sama dengan siswa menyebutkan benda-benda tersebut yang dapat berubah
bentuk. Guru memberikan penguatan dengan mengulang kembali bahwa benda
padat dan benda cair dapat berubah bentuk dan memberikan contohnya. Kegiatan
pembelajaran diakhiri dengan memberikan evaluasi kepada siswa, yang
sebelumnya melakukan kesimpulan bersama dengan siswa. Setelah itu guru
menyampaikan materi yang akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya. Gurupun
menutup pembelajaran dan mengucapkan salam.
Gambar 4.2
Suasana Proses Pembelajaran
45
c. Pengamatan
1. Hasil Belajar
Hasil tes akhir kegiatan pembelajaran pada siklus pertama merupakan data
awal peneliti setelah menggunakan metode pembelajaran eksperimen. Hasil
belajar siswa kelas II MI Ainul Yakiin Karang Tengah Kota Tangerang pada sub
pokok bahasan mengidentifikasi pada konsep Ciri-Ciri Benda dan Perubahannya
yang ada di lingkungan sekitar dan menunjukkan perubahan bentuk dan wujud
benda (plastisin/tanah liat/adonan tepung) akibat dari kondisi tertentu setelah
menggunakan metode demonstrsi adalah sebagai berikut:
Tabel 4.13. Data Hasil Belajar Tes Siklus I
No Hasil Tes Pretes Postes
1. Nilai Terendah 20 30
2 Nilai Tertinggi 70 100
3. Nilai Rata-rata 50.00 67.32
4. Sudah Memenuhi KKM 5 19
5. Belum Memenuhi KKM 19 9
6 Prosentase Keberhasilan 32.14 75.00
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa hasil belajar pada waktu
belum diterapkannya metode eksperimen pada saat pretes hanya mencapai rata-
rata 50.00 dan ketika sesudah diterapkannya metode pembelajaran eksperimen
tedapat peningkatan hasil belajar dengan rata-rata 67.32. Hal ini menunjukkan
adanya peningkatan hasil belajar siswa kelas II MI Ainul Yaqiin sesudah
diterapkannya metode eksperimen, meski hal ini belum memenuhi target
pencapaian keberhasilan siswa yakni 80% siswa sudah tuntas.
Pada table data hasil belajar tes siklus I di atas juga tergambar bahwa nilai
terendah pada saat pretes adalah 20 dan tertinggi 70, namun pada tes akhir siklus
terdapat peningkatan dengan perolehan nilai terendah 30 dan tertinggi 100, siswa
yang mencapai nilai KKM 19 oramg. Hal tersebut menunjukkan bahwa
pencapaian target keberhasilan belum tercapai.
46
2. Hasil Observasi Guru Siklus I
Kegiatan guru pada saat pembelajaran diamati oleh rekan sejawat atau
yang bertugas sebagai observer, penilaian oleh observer menggunakan pedoman
observasi yang meliputi beberapa aspek, hasil observasi selama pembelajaran
siklus I adalah sebagai berikut:
Tabel 4.14. Data Observasi Guru Pada Siklus I
No. Kegiatan Guru Pertemuan 1 Pertemuan 2
1 Mengkondisikan siswa 4 4
2 Melakukan Apersepsi 2 5
3 Memberikan motivasi dengan
mengajukkan pertanyaan 3 4
4 Meneksperimenkan materi
pembelajaran 3 5
5 Memberikan tugas kepada siswa 3 4
6
Menjelaskan kembali dan bertanya
jawab tentang materi yang telah
dipelajari
3 4
7 Membimbing siswa membuat
kesimpulan 2 4
8 Memberikan evaluasi 3 4
Jumlah 23 34
Prosentase Tiap Pertemuan 57.5% 85%
Persentase tiap Siklus 71.25%
Kategori Baik
3. Hasil Observasi Siswa Siklus I
Pada saat pembelajaran berlangsung observer melakukan pengamatan
terhadap siswa dalam mengikuti jalannya proses pembelajaran. Hasil pengamatan
dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
47
Tabel 4.15. Data Hasil Observasi Siswa Siklus I
No Kegiatan Siswa
Penilaian
Pertemuan
Pertama
Pertemuan
Kedua
1 Memperhatikan penjelasan guru 4 4
2 Menjawab pertanyaan guru 3 4
3 Mencatat/menyalin materi
pembelajaran
4 4
4 Mengerjakan tugas 2 3
5 Menjawab soal 2 4
6 Menyebutkan benda-benda yang
tunjuk guru berdasarkan
bentuknya
3 4
Jumlah 18 23
Persentase tiap pertemuan 60% 76,7%
Persentase Siklus 68,35%
Kategori Cukup
Tabel di atas menunjukkan persentase pada pertemuan pertama ke
pertemuan kedua, yaitu dari 60% menjadi 76,7 persen. Nilai rata-rata hasil
pengamatan pada siklus I adalah 68,35% dengan kategori cukup. Hal ini belum
menunjukkan hasil yang maksimal, dengan demikian bahwa penerapan metode
eksperimen pada setiap siswa belum optimal.
d. Refleksi Siklus I
Pembelajaran dengan mengunakan penerapan metode pembelajaran
eksperimen pada materi ciri-ciri benda padat dan benda cair serta perubahan yang
dapat dialaminya, membuat siswa terlibat langsung dalam proses pembelajaran,
hal ini menuntun siswa untuk menemukan sendiri konsep yang dipelajarinya,
yang menyebabkan siswa lebi aktif dalam belajar, dan pembelajaran pun lebih
bermakna. Namun dalam pelsanaannya, penerapan metode eksperimen pada
siklus I masih terdapat kekurangannya, yaitu sebagai berikut:
48
1. Masih ada siswa yang nilainya (hasil belajarnya) dibawah Kriteria Ketuntasan
Minimum (KKM). Siswa kurang memahami materi pembelajaran, karena
ketika guru menjelaskan dan meneksperimenkan ada siswa yang bergurau dan
bercanda.
2. Pada saat tanya jawab terlihat masih ada siswa yang pasif. Hal ini disebabkan
siswa takut untuk menjawab pertanyaan guru atau siswa malu
mengungkapkan pendapatnya.
3. Siswa masih merasa takut salah
Pada pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan metode eksperimen pada
siklus I ini masih terdapat beberapa asas Tanya jawab dan pembelajaran
berkelompok. Ketuntasan belajar pada siklus hanya sebesar 63%. Artinya
pembelajaran belum mencapai indikator keberhasilan yakin 85%. Oleh sebab itu
pembelajaran harus ditingkatkan melalui perbaikan tindakan untuk diterapkan
pada siklus II. Adapun perbaikan tindakan yang harus dilakukan dapat dilihat
pada tabel di bawah ini:
Tabel 4.16. Tindakan Perbaikan Siklus I
No. Tindakan Perbaikan
1. Guru kurang tegas terhadap
siswa yang masih bergurau
saat guru menjelaskan
Guru harus lebih mengarahkan siswa
untuk memperhatikan penjelasan guru
dalam proses pembelajaran
2. Kegiatan diskusi lebih
didominasi oleh siswa yang
pandai
Guru harus lebih membimbing siswa
dalam kegiatan berkelompok agar benar-
benar bekerjasama dan yang presentasi
adalah anak yang terlihat pasif dalam
kelompoknya
3. Siswa lebih senang menjawab
pertanyaan disbanding harus
bertanya kepada guru
Guru meminta setiap kelompok utuk
membuat dua pertanyaan dan kelompok
lain menjawab
49
e. Keputusan
Berdasarkan hasil refleksi siklus I disimpulkan bahwa pembelajaran dengan
menerapkan metode eksperimen pada konsep Ciri-ciri Benda dan
Perubahannyabelum mencapai indikator ketuntasan belajar. Pada siklus I
ketuntasan belajar siswa hanya 63% atau sebanyak 19 siswa yang mencapai
KKM. Indikator ketuntasan bejaar yang ingin dicapai yakni sebesar 85% dengan
nilai KKM 65. Oleh sebab itu, peneliti memutuskan untuk melanjutkan penelitian
ke siklus II.
Gambar 4.3
Alat Peraga Pembelajaran
2. Tindakan Pembelajaran Siklus II
a. Tahap Pembelajaran
Pembelajaran pada siklus II ini terdiri dari satu kali pertemuan yang berdurasi 2 x
35 menit. Materi yang akan diajarkan pada siklus II adalah mengidentifikasi
50
benda-benda yang dikenal dan kegunaannya melalui pengamatan. Sebelum siklus
II dilaksanakan peneliti melakukan tahap persiapan antara lain:
1) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang menggambarkan
penerapan metode eksperimen.
2) Membuat lembar kerja kelompok.
3) Menyiapkan alat peraga.
4) Menyiapkan lebar observasi guru dan lembar observasi siswa untuk setiap
pertemuan.
5) Menyiapkan instrument penilaian.
b. Tahap Pelaksanaan Siklus II
Pertemuan Ketiga
Tahap pelaksanaan untuk siklus II dilaksanakan pada hari senin tanggal 22
September 2013 dengan alokasi waktu 2 x 35 menit. Kegiatan belajar mengajar
dilakukan pada pukul 07.30 – 08.40 WIB. Sedangkan observer mengamati dan
mengisi lembar observasi guru dan siswa.
Pada pertemuan kali ini semua siswa hadir yakni 28 orang. Guru membagi
siswa menjadi enam kelompok dan masing-masing kelompok beranggotakan lima
orang. Dalam memberikan materi guru berusaha menerapkan tujuh asas metode
eksperimen seperti melakukan tanya jawab, konstruksi, pemodelan, masyarakan
belajar, inkuiri, refleksi, dan penilaian otentik sesuai dengan RPP yang telah
disusun. Materi yang diberikan pada pertemuan yang ketiga adalah
mengidentifikasi benda-benda yang dikenal dan kegunaannya melalui
pengamatan.
Guru dan siswa memulai pembelajaran dengan berdo’a kemudian guru
mengabsensi siswa. Pada tahap apersepsi. Guru mengkondisikan siswa agar siap
mengikuti kegiatan pembelajaran. Guru membangun pengetahuan awal siswa
dengan bertanya tentang kendaraan apakah yang beroda tiga, dan terbuat dari
apakah roda kendaraan tersebut?
Tahap eksplorasi, guru menjelaskan materi tentang mengidentifikasi
benda-benda yang dikenal dan kegunaannya melalui pengamatan. Kemudian
51
meminta siswa duduk sesuai kelompok masing-masing dan membagikan lembar
kerja kelompok.
Gambar 4.4
Guru Meneksperimenkan Materi Pembelajaran
Pada tahap inti ini. Guru meneksperimenkan dengan menunjukkan gambar
atau miniatur benda yang merupakan alat ankut. Siswa mengamati penjelasan dan
eksperimen guru dengan seksama. Guru membimbing siswa menemukan sendiri
materi yang mereka pelajari sesuai dengan pengalaman mereka dalam kehidupan
sehari-hari. Guru memberi tugas kepada siswa untuk menyebutkan alat angkut dan
kegunaan alat angkut tersebut yang ada disekitar mereka. Pada akhir kegiatan ini
guru meminta siswa untuk menyebutkan bahan pembuat alat angkut yang mereka
sebutkan. Guru memberi penilaian terhadap hasil belajar siswa
Pembelajaran diakhiri dengna guru membimbing siswa dalam
menyimpulkan materi mengidentifikasi benda-benda yang dikenal dan
kegunaannya melalui pengamatan. Guru menguatkan konsep yang telah dipelajari,
52
dan siswa paham bahwa setiap alat angkut ada juga berbeda kegunaannya serta
berbeda pula bahan pemnbuatannya.. Guru melakukan penilaian dengan
memberikan tugas / tes akhir.
c. Pengamatan
1. Hasil Tes Siklus II
Hasil posttes siklus II siswa kelas II MI Ainul Yaqiin, Kecamatan Karang
Tengah Kota Tangerang pada sub pokok mengidentifikasi benda-benda yang
dikenal dan kegunaannya melalui pengamatan setelah menggunakan metode
eksperimen sebagai berikut:
Tabel 4.17 Data Hasil Tes Siklus II
No Data Hasil Tes Pratest Posttest
1 Nilai rata-rata 41,16 78,33
2 Nilai Tertinggi 55 95
3 Nilai Terendah 25 55
4 Sudah Memenuhi KKM 0 26
5 Belum Memenuhi KKM 28 2
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa adanya peningkatan tes hasil belajar
sebelum dan sesudah diberi tindakan pada siklus II. Sebelum tindakan diberikan
hasil tes siswa hanya mencapai nilai rata-rata 41,16. Sedangkan setelah diberi
tindakan meningkat mencapai 78,33. Peningkatan juga terlihat pada jumlah siswa
yang telah memenuhi KKM yakni 26 orang atau 90% dari 28 siswa. Hal ini
menunjukkan bahwa hasil belajar siswa kelas II MI Ainul Yaqiin, Kecamatan
Karang Tengah Kota Tangerang sudah mencapai indikator keberhasilan yakni
85% dengan KKM setiap siswa 65.
2. Hasil Observasi Guru Siklus II
Hasil observasi terhadap guru pada saat pembelajaran dapat dilihat pada
tabel berikut ini:
Tabel 4.18 Data Observasi Guru Pada Siklus II
53
No Aspek Penilaian Skor
I Pendahuluan
1. Menyiapkan ruang, alat pembelajaran dan media 4
2. Memeriksa kesiapan siswa 5
3. Melakukan kegiatan apersepsi 4
4. Menyampaikan indikator pencapaian kompetensi 5
II Inti
1. Menunjukkan penguasaan materi pembelajaran 5
2. Mengaitkan materi dengan realitas kehidupan 5
3. Melaksanakan kegiatan pembelajaran yang membangun
pengetahuan baru 5
4. Melaksanakan kegiatan pembelajaran yang merangsang
siswa untuk menemukan sendiri melalui proses berpikir 4
5. Melaksanakan kegiatan Tanya Jawab 4
6. Melaksanakan kegiatan pembelajaran secara berkelompok 4
7. Melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan memberikan
contoh atau permodelan 4
8. Melakukan kegiatan pembelajaran yang menambah atau
merevisi pengetahuan sebelumnya 5
9. Melakukan kegiatan penilaian akhir sesuai dengan
kompetensi. 5
III Penutup
1. Membuat rangkuman dengan melibatkan siswa 5
2. Melakukan tindak lanjut dengan memberi arahan atau tugas
sebagai kegiatan remedial 4
Jumlah 68
Persentasi 90,6%
Kategori Sangat
Baik
54
Tabel di atas menunjukkan bahwa rata-rata persentase observer total dari
hasil pengamatan terhadap guru pada siklus II mencapai angka 68 atau 90,6%
dengan kategori baik. Jadi dapat disimpulkan bahwa pada siklus II guru mampu
menerapkan metode eksperimen dengan baik.
3. Hasil Observasi Siswa Siklus II
Hasil pengamatan terhadap siswa selama kegiatan pembelajaran dengan
menerapkan metode eksperimen sebagai berikut:
Tabel 4.19 Lembar Observasi Siswa Pada Siklus II
No Aspek Yang Dinilai Skor
1 Aktif bertanya dan menjawab pertanyaan
guru 4
2 Bekerjasama dalam kelompok 4
3 Bersedia menjadi model bagi temannya 5
4 Merevisi pengetahuan sebelumnya 4
5 Dapat mengerjakan tugas 4
6 Memuat rangkuman 5
Jumlah 26
Persentase tiap pertemuan 90%
Kategori Sangat Baik
Tabel di atas menunjukkan bahwa rata-rata persentase penilaian total dari
hasil pengamatan terhadap siswa pada siklus II adalah 90% dalam kategori sangat
baik. Jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa persentase pada setiap variabel sudah
berhasil mencapai indikator.
d. Refleksi Siklus II
Pelaksanaan siklus II mampu memperbaiki kekurangan pada siklus I. Hal
ini ditunjukkan pada peningkatan hasil postes siklus I ke siklus II dari rata-rata 66
menjadi 78,33. Dapat dilihat pula adanya peningkatan pada hasil belajar siswa
55
sehingga lebih banyak siswa yang telah mencapai KKM pada siklus II, yakni 26
siswa atau 90% dan terdapat 2 siswa atau 0% yang belum tuntas. Artinya
pembelajaran dengan menerapkan metode eksperimen sudah mencapai indikator
keberhasilan.
Gambar 4.5
Siswa Bereksperimen
Proses pembelajaran yang terjadi lebih bermakna dengan melibatkan siswa
untuk mengamati dan menemukan sendiri konsep yang dipelajari serta
mengaitkannya dengan pengalaman siswa dalam kehidupan sehari-hari . Kegiatan
pada siklus II juga menunjukkan bahwa metode eksperimen yang diterapkan
mampu memotivasi siswa untuk aktif dalam proses pembelajaran seperti
melakukan tanya jawab dan aktif dalam diskusi kelompok. Hal tersebut dapat
dilihat pada hasil observasi guru dan siswa. Terdapat peningkatan kegiatan guru
dalam mengelola kelas dan penerapan asas-asas metode eksperimen pada siklus I
ke siklus II dari 63,75 % menjadi 90% atau dari kategori cukup menjadi kategori
sangat baik.
56
e. Keputusan
Berdasarkan hasil refleksi siklus II dapat diketahui bahwa penerapan
metode eksperimen pada konsep Ciri-ciri Benda dan Perubahannya telah
mencapai kriteria ketuntasasn yang diharapkan yaitu 90% siswa telah mencapai
KKM. Oleh sebab itu tindakan tidak dilanjutkan pada siklus berikutnya.
B. PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa
melalui metode eksperimen merupakan pendekatan yang mendorong siswa
menemukan materi yang dipelajari melalui pengalaman langsung. Pembelajaran
tidak hanya difokuskan pada pemberian pembekalan kemampuan pengetahuan
yang bersifat teoritis saja, akan tetapi bagaimana agar pengalaman belajar yang
dimiliki siswa itu senantiasa terkait dengan permasalahan-permasalahan yang
terjadi di lingkungannya.1 Artinya pembelajaran mengaitkan materi yang
dipelajari dengan kehidupan nyata siswa. Jadi siswa akan lebih mudah
memahaminya dan dapat mempraktekkannya dalam kehidupan sehar-hari.
Berdasarkan data hasil tes belajar siswa yang dilakukan pada siklus I dan
siklus II pada konsep Ciri-ciri Benda dan Perubahannya mengalami peningkatan.
Pada siklus I diketahui sebanyak 11 siswa yang belum mencapai KKM atau 37%.
Hal tersebut menunjukkan bahwa hasil tes belum mencapai kriteria ketuntasan.
Artinya penerapan metode eksperimen belum optimal. Hal ini dapat dilihat pada
hasil observasi guru dan siswa, terdapat dua asas metode eksperimen yang dalam
kategori cukup, yaitu asas tanya jawab dan masyarakat belajar.
Rendahnya kedua aspek tersebut disebabkan oleh siswa yang malu dan
takut bertanya serta terdapat beberapa siswa yang pasif dalam diskusi kelompok.
Siswa takut mengungkapkan pendapatnya. Diskusi dalam kelompok didominasi
oleh siswa yang memiliki pengetahuan lebih, sehingga pengambilan keputusan
kelompok hanya kesepakatan dua atau tiga orang siswa.
1 Rusman, Model-Model Pembelajaran, Mengembangkan Profesionalisme Guru,
(Jakarta,: Raja Grafindo Persada, 2011), h.187
57
Belajar dalam konteks metode pembelajaran eksperimen bukan hanya
sekedar mendengarkan dan mencatat, tapi belajar dengan mengalami secara
langsung. Artinya guru dan siswa harus terlibat aktif dalam proses pembelajaran,
seperti melakukan tanya jawab dan bekerja sama dalam kelompok. Melalui
pertanyaan-pertanyaan, guru dapat membimbing dan mengarahkan siswa untuk
menemukan sendiri materi yang dipelajari. Melalui kerja kelompok siswa dapat
berbagi pengetahan berdasarkan pengalaman mereka sehari-hari.
Inquiry merupakan bagian dalam metode eksperimen. Inquiry dapat
terbentuk melalui diskusi dan praktikum. Dalam konsep Ciri-ciri Benda dan
Perubahannya banyak hal yang dapat menjadi bahan diskusi dan praktikum, serta
melakukan pemodelan. Siswa dibimbing untuk menemukan dan mengkonstruksi
sendiri pengetahuannya. Pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh peserta
didik diharapkan bukan hasil mengingat seperangkat fakta-fakta, tetapi hasil
menemukan sendiri, sehingga belajar lebih efektif dan mampu meningkatkan hasil
belajar siswa.
Setelah tindakan perbaikan yang dilakukan pada siklus II, ternyata hasil
belajar siswa meningkat. Pada siklus II hanya 3 siswa yang belum mencapai
KKM, sehingga hasil belajar sudah mencapai kriteria ketuntasan yang diharapkan,
yaitu 90%. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Desi Eka
Setiawati bahwa terdapat pengaruh positif metode eksperimen terhadap hasil
belajar siswa.
Berdasarkan hasil observasi guru menunjukkan bahwa terdapat peningkatan
dalam pengelolaan kelas dan penerapan asas-asas metode eksperimen dari siklus I
ke siklus II. Peningkatan tersebut dapat dilihat dari persentase rata-rata tiap siklus,
yaitu 69,33% meningkat menjadi 90,6%. Artinya terdapat peningkatan dari
kategori cukup ke kategori sangat baik. Peningkatan juga terjadi pada kegiatan
siswa selama proses pembelajaran.
Berdasarkan hasil observasi kegiatan siswa terlihat peningkatan dari siklus I
ke siklus II yaitu dari 63,75% menjadi 90% atau dari kategori cukup meningkat
pada kategori sangat baik. Dengan demikian, siswa membangun pengetahuan
58
sendiri dari pengalaman dan mengkomunikasikan pemahaman konsep serta
menerapkannya di lingkungan.
Perbaikan yang dilakukan pada siklus II menunjukkan hasil yang baik. Hal
ini terlihat dalam kegiatan pembelajaran yang melibatkan siswa untuk aktif dalam
proses pembelajaran. Peningkatan-peningkatan yang terjadi pada siklus II
menunjukkan bahwa metode eksperimen yang diterapkan mampu membangun
pengetahuan siswa melalui pengalaman langsung. Hal ini sesuai dengan penelitian
yang dilakukan oleh Ana Shofia Andayani bahwa metode eksperimen
berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.
Metode eksperimen merupakan pendekatan yang didesain untuk
mengembangkan seluruh potensi dalam diri siswa. Metode eksperimen
memberikan pengalaman langsung dalam pembelajaran, mengaitkan materi yang
dipelajari dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini sesuai dengan
pendapat Saiful Sagala, metode eksperimen adalah konsep belajar yang membantu
guru mengaitkan materi yang diajarkannya dengan kondisi dunia nyata siswa dan
mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya
dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan
masyarakat. Pengalaman langsung membuat hasil belajar lebih bermakna. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa penerapan metode eksperimen pada konsep
Ciri-ciri Benda dan Perubahannya mampu meningkatkan hasil belajar siswa.
59
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab IV, maka diperoleh
kesimpulan bahwa penggunaan metode eksperimen dapat meningkatkan hasil
belajar siswa pada konsep Ciri-ciri Benda dan Perubahannya. Hal ini terbukti dari
ketuntasan belajar siswa pada siklus I sebesar 63% meningkat menjadi 90% pada
siklus II. Hasil pedoman observasi siswa juga menunjukkan kemajuan ke arah
yang lebih baik, dari kategori cukup menjadi kategori sangat baik.
B. Saran
Berdasarkan pengamatan peneliti selama melaksanakan penelitian tindakan
kelas pada siswa kelas II MI Ainul Yaqiin Kecamatan Karang Tengah, peneliti
memberikan saran sebagai berikut:
1. Metode eksperimen perlu dilaksanakan oleh guru, karena metode ini dapat
meningkatkan hasil belajar siswa, aktivitas siswa, dan membiasakan siswa
untuk menyimpulkan sendiri setiap permasalahan yang ditemui cara dengan
mendekatkan pembelajaran kepada hal yang dapat dilakukan siswa.
2. Metode ekperimen ini, juga dapat diterapkan pada materi lain selain konsep
ciri-ciri benda dan perubahannya.
60
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Zainal, Penelitian Pendidikan, Metode dan Paragdigma Baru, (Bandung:
Remaja Rosdakarya, 2011)
Arifin, Zainal, Evaluasi Pembelajaran, (Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan
Islam Departemen Agama RI, 2009)
Arikunto, Suharsimi, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: Bumi Aksara, 2010)
Arikunto, Suharsimi, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, (Edisi Revisi), (Jakarta:
Bumi Aksara, 2006.
Astri Risdiana, Pengaruh Penggunaan Metode Eksperimen Pada Materi Gerak
Benda Terhadap Hasil Belajar IPA Siswa kelas III SD Negeri Mireng
Trucuk Klaten Tahun Ajaran 2011/2012. Penelitian Tindakan Kelas.
Bahri Djamarah, Saiful, Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, ( Jakarta:
Rineka Cipta)
G. Sevilla Consuelo, Pengantar Metode Penelitian, (Jakarta: UI Press, 1993)
Hadiat, dkk, Alam Sekitar Kita, (Jakarta: Balai Pustaka, 2001)
Mardapi Djemari, Pengukur Penilaian dan Evaluasi Pendidikan, (Yogyakarta:
Nuhamedika, 2012)
Masitoh dan Laksmi Dewi, Strategi Pembelajaran, (Jakarta: Direktorat Jenderal
Pendidikan Islam Departemen Agama RI, 2009
Nur Fitriyani, Pengaruh Penggunaan Metode Eksperimen Terhadap Prestasi
Belajar Siswa Kelas IV Pada Mata Pelajaran IPA SD Negeri
61
Banjaranyar ( Skripsi Jurusan Pendidikan Pra Sekolah dan Sekolah
Dasar, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Yogyakarta,
2012)
R. Hake Richard, Analyzing change/gain score, (Dept. Of Physics: Indian
University)
Roestiyah, NK, Dra., Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT Rineka Cipta,
2008)
Sudiono, Anas, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: PT Rajawali Grafindo
Persada, 2003)
Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, (Bandung:
Alfabeta, 2010)
Sumiyati dan Asra, Metode Pembelajaran, (Bandung: CV Wacana Prima, 2009)
Syah, Muhibin, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: PT Remaja Rosdakarya, 2007)
Syarifah, Nurhayati Eva, Efektifitas Metode Eksperimeni Pada Pembelajaran
Bidang Studi Fikih di MTs Soebono Mantofai Jombang Ciputat
Tangerang, Skripsi Pada Jurusan Agama Islam, Fakultas Ilmu Tarbiyah
dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2008
Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia 2008
Turyati, Peningkatan Hasil Belajar Membaca Puisi Dengan Metode Eksperimen
Kelas VI SDN 02 Mempawah Timur. Artikel Penelitian Pada Program
S1 Pendidikan Guru Dalam Jabatan, Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Tanjungpura, Pontianak, 2014.
Undang-undang No.20 tahun 2003 pasal 1 tentang Sistem Pendidikan Nasional
62
Zinur Roziqin, Muhammad, Moral Pendidikan di Era Global: Pergeseran Pola
Interaksi Guru Murid di Era Global, (Malang: Averroes Press, 2007)
.
63
Lampiran 1
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS 1
(RPP)
Sekolah : MI Ainul Yaqiin
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam
Kelas/Semester : II/ Ganjil
Pertemuan ke : 1
Alokasi Waktu : 2 x 35 Menit
Standar Kompetensi : Mengenal berbagai bentuk benda dan kegunaannya
serta perubahan wujud yang dapat dialaminya
1. KOMPETENSI DASAR
1.1 Mengidentifikasi ciri-ciri benda padat dan cair yang ada di lingkungan
sekitar
2. INDIKATOR
1.1.1 Menunjukkan beragam jenis benda padat di sekitar.
1.1.2 Menunjukkan beragam jenis benda cair di sekitar
1.1.3 Membedakan ciri-ciri benda padat dan cair.
3. TUJUAN
1. Siswa dapat menunjukkan beragam jenis benda padat di sekitar
2. Siswa dapat menunjukkan beragam jenis benda cair di sekitar
3. Siswa dapat membedakan ciri-ciri benda padat dan cair.
4. MATERI PEMBELAJARAN
1. Materi Pokok : Mengenal bentuk benda
2. Sub Materi Pokok : Menyebutkan benda padat dan benda cair yang ada
di lingkungan sekitar
5. METODE PEMBELAJARAN
Metode : Eksperimen
64
6. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
PENDAHULUAN (10 Menit)
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai
Karakter
A. Apersepsi
Memberi salam dan
memimpin do’a sebelum
memulai pembelajaran
Mengabsen dan
memeriksa kebersihan
kelas
Mengulas sekilas materi
pembelajaran yang lalu
dengan bertanya kepada
siswa yang ditunjuk
Menyampaikan
kompetensi yang ingin
dicapai
B. Motivasi
Memberikan pertanyaan,
“Benda apakah yang
berbentuk padat dan
berbentuk cair?”
Menjawab salam dan berdo’a
bersama
Duduk rapi dan tertib
Memperhatikan dan
menjawab pertanyaan guru
Memperhatikan penjelasan
guru
Menjawab pertanyaan guru
Religius
Disiplin,
patuh
Giat belajar
Patuh,
disiplin
Rajin
65
KEGIATAN INTI (50 Menit)
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai
Karakter
A. Eksplorasi (15 Menit)
Mengobservasi benda-
benda yang berbentuk
padat dan cair yang ada
disekitar siswa
Menugaskan siswa untuk
mencatat benda-benda
yang berbentuk padat dan
cair yang lain
Memperhatikan dengan
seksama
Mencatat benda-benda yang
berbentuk padat dan cair
Disiplin, rasa
ingin tahu
Disiplin,
tanggung
jawab,
sungguh-
sungguh
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai
Karakter
B. Elaborasi (20 Menit)
Menugaskan siswa untuk
mengumpulkan hasil
temuan siswa dengan
memisahkan benda padat
dan benda cair
Bersama-sama siswa
menyebutkan benda-benda
temuan siswa berdasarkan
bentuknya
Mengumpulkan hasil temuan
berdasarkan bentuknya
Menyebutkan benda-benda
hasil temuan sesuai
bentuknya
Disiplin
Tanggungjaw
ab, patuh,
rasa ingin
tahu
66
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai
Karakter
C. Konfirmasi (15 Menit)
Menjelaskan kembali dan
bertanya jawab tentang
materi pelajaran yang telah
dipelajari
Membimbing siswa untuk
membuat kesimpulan
Memberikan evaluasi
Memperhatikan dan
menjawab pertanyaan guru
Mencatat hasil kesimpulan
Mengerjakan soal evaluasi
Rasa ingin
tahu, patuh
Disiplin
Patuh, ta’at
PENUTUP (10 Menit)
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai
Karakter
Menginformasikan tugas yang
harus dikerjakan (PR)
Menyampaikan rencana
pembelajaran selanjutnya
Memperhatikan penjelasan
guru
Mendengarkan dengan
seksama
Tanggung
jawab
Rasa ingin
tahu
7. ALAT/MEDIA DAN SUMBER BELAJAR
a. Alat/Media : Benda padat dan Benda cair (batu, kayu, air, dll)
b. Sumber : Buku Paket IPA Kelas II SD/MI
8. PENILAIAN
No Indikator Teknik Bentuk Instrumen
1.
Menunjukkan beragam
jenis benda padat di
sekitar.
Tes
Tertulis
Isian
singkat
1. Bu Guru
membersihkan papan
tulis dengan …
2. Batu, kursi dan meja
67
2.
3.
Menunjukkan beragam
jenis benda cair di
sekitar
Membedakan ciri-ciri
benda padat dan cair.
termasuk benda…..
3. Adik minum susu,
susu termasuk
benda…
4. Benda cair yang
digunakan untuk
bahan bakar motor
adalah …
5. Air jika di masukkan
ke dalam gelas maka
bentuknya akan
seperti …
Nilai = Jumlah jawaban benar x 2
No No No Jawaban Skor
1
2
3
4
5
Penghapus
Benda padat
Benda cair
Bensin
Gelas
2
2
2
2
2
Jumlah skor maksimal 10
Tangerang, Juli 2013
Mengetahui
Kepala MI Ainul Yaqiin Peneliti,
SAMSU ROMLI, ST. MARDIATUL ISLAMIYAH
68
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Sekolah : MI Ainul Yaqiin
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam
Kelas/Semester : II/ Ganjil
Pertemuan ke : 2
Alokasi Waktu : 2 x 35 Menit
Standar Kompetensi : Mengenal berbagai bentuk benda dan kegunaannya
serta perubahan wujud yang dapat dialaminya
1. KOMPETENSI DASAR
1.2 Menunjukkan perubahan bentuk dan wujud benda (plastisin/tanah
liat/adonan tepung) akibat dari kondisi tertentu
2. INDIKATOR
- Mengidentifikasi benda-benda di sekitar yang dapat berupa bentuk
seperti plastisin/tanah liat ketika dibentuk.
- Mencari contoh benda padat yang dapat berubah wujud menjadi benda
cair.
- Mencari contoh benda cair yang dapat berubah wujud menjadi benda
padat.
3. TUJUAN
1. Siswa dapat Mengidentifikasi benda-benda di sekitar yang dapat berupa
bentuk seperti plastisin/tanah liat ketika dibentuk.
2. Siswa dapat memberi contoh benda padat yang dapat berubah wujud
menjadi benda cair
3. Siswa dapat memberi contoh benda cair yang dapat berubah wujud
menjadi benda padat
69
4. MATERI PEMBELAJARAN
1. Materi Pokok : Mengenal bentuk benda
2. Sub Materi Pokok : Mengenal perubahan bentuk benda
5. METODE PEMBELAJARAN
Metode : Eksperimen
6. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
PENDAHULUAN (10 Menit)
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai
Karakter
A. Apersepsi
Memberi salam dan
memimpin do’a sebelum
memulai pembelajaran
Mengabsen dan
memeriksa kebersihan
kelas
Mengulas sekilas materi
pembelajaran yang lalu
dengan bertanya kepada
siswa yang ditunjuk
Menyampaikan
kompetensi yang ingin
dicapai
B. Motivasi
Memberikan pertanyaan,
“sebutkan bentuk benda
Menjawab salam dan berdo’a
bersama
Duduk rapi dan tertib
Memperhatikan dan
menjawab pertanyaan guru
Memperhatikan penjelasan
guru
Menjawab pertanyaan guru
Religius
Disiplin,
patuh
Giat belajar
Patuh,
disiplin
Rajin
70
padat dan benda cair yang
dapat berubah bentuk
KEGIATAN INTI (50 Menit)
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai
Karakter
A. Eksplorasi (15 Menit)
Melakukan eksperimen
terhadap benda padat
yang dapat berubah
bentuk (misalkan plastisin,
tanah liat atau adonan)
Melakukan eksperimen
terhadap benda cair yang
dapat berubah bentuk
Memperhatikan dengan
seksama tentang eksperimen
guru
Memperhatikan dengan
seksama tentang eksperimen
guru
Disiplin, rasa
ingin tahu
Disiplin,
tanggung
jawab,
sungguh-
sungguh
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai
Karakter
B. Elaborasi (20 Menit)
Menugaskan siswa untuk
menuliskan benda padat
dan benda cair yang lain
yang dapat berubah
bentuk
Bersama-sama siswa
menyebutkan benda padat
dan benda cair yang dapat
berubah bentuk
Menuliskan benda padat dan
benda cair yang dapat
berubah bentuk
Menyebutkan benda padat
dan benda cair yang dapat
berubah bentuk
Disiplin
Tanggungjaw
ab, patuh,
rasa ingin
tahu
71
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai
Karakter
C. Konfirmasi (15 Menit)
Menjelaskan kembali dan
bertanya jawab tentang
materi pelajaran yang telah
dipelajari
Membimbing siswa untuk
membuat kesimpulan
Memberikan evaluasi
Memperhatikan dan
menjawab pertanyaan guru
Mencatat hasil kesimpulan
Mengerjakan soal evaluasi
Rasa ingin
tahu, patuh
Disiplin
Patuh, ta’at
PENUTUP (10 Menit)
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai
Karakter
Menginformasikan tugas yang
harus dikerjakan (PR)
Menyampaikan rencana
pembelajaran selanjutnya
Memperhatikan penjelasan
guru
Mendengarkan dengan
seksama
Tanggung
jawab
Rasa ingin
tahu
7. ALAT/MEDIA DAN SUMBER BELAJAR
a. Alat/Media : Benda padat dan Benda cair (batu, kayu, air, dll)
b. Sumber : Buku Paket IPA Kelas II SD/MI
8. PENILAIAN
No Indikator Teknik Bentuk Instrumen
1.
Mengidentifikasi benda-
benda di sekitar yang
Tes
Tertulis
Isian
singkat
1. Guci terbuat dari …
2. Air bila dimasukkan
72
2.
3.
dapat berupa bentuk
seperti plastisin/tanah
liat ketika dibentuk.
Mencari contoh benda
padat yang dapat
berubah wujud menjadi
benda cair
Mencari contoh benda
cair yang dapat berubah
wujud menjadi benda
padat.
ke dalam kulkas
akan…..
3. Es batu jika dibiarkan
akan…
4. Benda padat yang
dapat berubah cair
adalah…
5. Plastisin jika ditekan
akan …bentuk
Nilai = Jumlah jawaban benar x 2
No No No Jawaban Skor
1
2
3
4
5
Tanah liat
Membeku
Mencair
Es batu
Berubah
2
2
2
2
2
Jumlah skor maksimal 10
Tangerang, Juli 2013
Mengetahui
Kepala MI Ainul Yaqiin Peneliti,
SAMSU ROMLI, ST. MARDIATUL ISLAMIYAH
73
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS 2
(RPP)
Sekolah : MI Ainul Yaqiin
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam
Kelas/Semester : II/ Ganjil
Pertemuan ke : 3
Alokasi Waktu : 3 x 35 Menit
Standar Kompetensi : Mengenal berbagai bentuk benda dan kegunaannya
serta perubahan wujud yang dapat dialaminya
1. KOMPETENSI DASAR
2. Mengidentifikasi benda-benda yang dikenal dan kegunaannya melalui
pengamatan
2. INDIKATOR
1. Mengidentifikasi benda-benda yang ada di sekitar kelas.
2. Menceritakan benda-benda yang telah dikenal oleh siswa (berupa alat
angkutan) berdasarkan pengamatan
3. Menceritakan kegunaan alat angkutan yang ada di sekitar
4. Menjelaskan bahan yang digunakan untuk pembuatan benda-benda
tersebut
3. TUJUAN
1. Siswa dapat mengidentifikasi benda-benda yang ada di sekitar kelas.
2. Siswa dapat menceritakan benda-benda yang telah dikenal oleh siswa
(berupa alat angkutan) berdasarkan pengamatan
3. Siswa dapat menceritakan kegunaan alat angkutan yang ada di sekitar
4. Siswa dapat menjelaskan bahan yang digunakan untuk pembuatan benda-
benda tersebut
4. MATERI PEMBELAJARAN
74
1. Materi Pokok : Mengidentifikasi benda-benda di sekitar
2. Sub Materi Pokok : Menceritakan alat angkutan yang ada di sekitar dan
kegunaannya, serta bahan pembuatannya.
5. METODE PEMBELAJARAN
Metode : Eksperimen
6. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
PENDAHULUAN (10 Menit)
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai
Karakter
A. Apersepsi
Memberi salam dan
memimpin do’a sebelum
memulai pembelajaran
Mengabsen dan
memeriksa kebersihan
kelas
Mengulas sekilas materi
pembelajaran yang lalu
dengan bertanya kepada
siswa yang ditunjuk
Menyampaikan
kompetensi yang ingin
dicapai
B. Motivasi
Memberikan pertanyaan:
“Kendaraan apakah yang
Menjawab salam dan berdo’a
bersama
Duduk rapi dan tertib
Memperhatikan dan
menjawab pertanyaan guru
Memperhatikan penjelasan
guru
Menjawab pertanyaan guru
Religius
Disiplin,
patuh
Giat belajar
Patuh,
disiplin
Rajin
75
beroda tiga, terbuat dari
apakah roda kendaraan
tersebut?”
KEGIATAN INTI (50 Menit)
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai
Karakter
A. Eksplorasi (15 Menit)
Mendemonstrasikan
dengan menunjukkan
gambar/atau miniatur
benda disekitar, yang
merupakan alat angkutan
Menugaskan siswa untuk
menyebutkan alat
angkutan dan kegunaan
alat angkut yang ada di
sekitar siswa yang lainnya
Menanyakan kepada siswa
tentang bahan pembuat
alat angkut yang ada di
sekitar
Memperhatikan dengan
sungguh-sungguh
Menyebutkan alat angkut dan
kegunaannya yang ada di
sekitar
Menjawab pertanyaan guru
Disiplin, rasa
ingin tahu
Disiplin,
tanggung
jawab,
sungguh-
sungguh
Sungguh-
sungguh
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai
Karakter
B. Elaborasi (20 Menit)
Menugaskan siswa untuk
menyebutkan benda-benda
yang ada di sekitar kelas
Menyebutkan benda-benda
yang ada di sekitar kelas
Disiplin
76
Bersama-sama siswa
menyebutkan alat angkut
yang ada di sekitar dan
bahan pembuatnya
Menyebutkan alat angkutan
yang ada di sekitar
Tanggungjaw
ab, patuh,
rasa ingin
tahu
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai
Karakter
C. Konfirmasi (15 Menit)
Menjelaskan kembali dan
bertanya jawab tentang
materi pelajaran yang telah
dipelajari
Membimbing siswa untuk
membuat kesimpulan
Memberikan evaluasi
Memperhatikan dan
menjawab pertanyaan guru
Mencatat hasil kesimpulan
Mengerjakan soal evaluasi
Rasa ingin
tahu, patuh
Disiplin
Patuh, ta’at
PENUTUP (10 Menit)
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai
Karakter
Menginformasikan tugas yang
harus dikerjakan (PR)
Menyampaikan rencana
pembelajaran selanjutnya
Memperhatikan penjelasan
guru
Mendengarkan dengan
seksama
Tanggung
jawab
Rasa ingin
tahu
7. ALAT/MEDIA DAN SUMBER BELAJAR
a. Alat/Media : Benda-benda di sekitar kelas dan gambar berbagai alat
angkutan di sekitar siswa
b. Sumber : Buku Paket IPA Kelas II SD/MI
77
8. PENILAIAN
No Indikator Teknik Bentuk Instrumen
1.
2.
3.
4.
Mengidentifikasi benda-
benda yang ada di sekitar
kelas.
Menceritakan benda-
benda yang telah
dikenal oleh siswa
(berupa alat angkutan)
berdasarkan pengamat
an
Menceritakan keguna
an alat angkutan yang
ada di sekitar
Menjelaskan bahan
yang digunakan untuk
pembuatan benda-
benda tersebut
Tes
Tertulis
Isian
singkat
1. Rani menyapu lantai
kelas mengguna
kan…
2. Benda yang paling
banyak berada di
kelas adalah...
3. Alat untuk
mengangkut sampah
adalah…
4. Kendaraan roda tiga
yang tidak ada
mesinya adalah …
5. Roda sepeda terbuat
dari …
Nilai = Jumlah jawaban benar x 2
No No No Jawaban Skor
1
2
3
4
5
Sapu
Kursi/bangku
Gerobak
Becak
Karet
2
2
2
2
2
78
Jumlah skor maksimal 10
Tangerang, Juli 2013
Mengetahui
Kepala MI Ainul Yaqiin Peneliti,
SAMSU ROMLI, ST. MARDIATUL ISLAMIYAH
Lampiran 2 KISI-KISI INSTRUMEN TES HASIL BELAJAR PADA MATERI MENGENAL BERBAGAI BENTUK BENDA DAN KEGUNAANNYA
SERTA PERUBAHAN WUJUD YANG DAPAT DIALAMINYA
SIKLUS I
Satuan Pendidikan : MI AINUL YAQIIN Alokasi Waktu : 2 x 30 menit
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam Jumlah soal : 25 PG
Kelas/Semester : II (Dua) / I (Satu) Bentuk Soal : Pilihan Ganda
Standar Kompetensi : Mengenal berbagai bentuk benda dan kegunaannya serta perubahan wujud yang dapat dialaminya
Kompetensi
Dasar Konsep Indikator Soal
Jenjang Kognitif Bentuk Instrumen Kunci
Jwb
No.
Soal C1 C2 C3
Mengidentifikasi
ciri-ciri benda
padat dan cair
yang ada di
lingkungan
sekitar
Mengenal
Bentuk
Benda
Menunjukkan
beragam jenis
benda padat di
sekitar.
Contoh benda padat adalah ... B 1
a. minyak goreng b. tas c. susu
Benda padat bentuknya selalu... A 2
a. tetap b. berubah c. tidak tetap
Benda yang bentuknya sesuai tempatnya adalah ... A 4
a. benda cair b. benda padat c. kayu
Bentuk batu jika dimasukkan ke dalam gelas akan... A 6
a. tetap b. seperti gelas
c. berubah-
ubah
Penghapus adalah salah satu contoh benda... A 9
a. padat b. cair c. gas
Contoh benda padat adalah ... B 11
a. susu dan mangkok b. meja dan tas
c. air dan
kursi
Rani menulis di buku tulis menggunakan… A 14
a. pensil b. tas c. penghapus
Menunjukkan
beragam jenis
benda cair di
sekitar.
Sirup dan jus mangga termasuk benda… A 3
a. cair b. padat c. gas
Benda cair yang digunakan untuk kendaraan bermotor adalah… B 10
a. air b. bensin c. santan
Contoh benda cair adalah ... B 12
a. sepatu b. minyak goreng c. tas
Susu termasuk benda ... C 15
a. padat b. gas c. cair
Benda cair yang digunakan untuk menyalakan kompor adalah ... B 18
a. minyak goreng b. minyak tanah c. bensin
Sirop dalam botol adalah benda ...
C 19
a. padat b. lunak c. cair
Salah satu ciri benda cair adalah ...
B 8
a. bentuknya tetap b. bentuknya seperti
wadahnya
c. bentuknya
keras
Air dalam cangkir bentuknya seperti ... C 16
a. gelas b. botol c. cangkir
Bentuk benda cair adalah adalah ...
B 17
a. tetap b. selalu berubah
c. tidak
berubah
Membedakan
ciri-ciri benda
padat dan cair
Salah satu ciri benda padat adalah ... B 7
a. mengikuti wadahnya b. bentuknya tetap
c. berubah-
ubah
Perubahan es menjadi cair disebut ... B 13
a. membeku b. mencair c. menguap
Benda padat yang digunakan untuk membawa buku adalah ... B 14
a. pensil b. tas c. penghapus
Menunjukkan
perubahan
bentuk dan
wujud benda
(plastisin/tanah
liat/adonan
tepung) akibat
dari kondisi
tertentu
Mengidentifikas
i benda-benda di
sekitar yang
dapat berupa
bentuk seperti
plastisin/tanah
liat ketika
dibentuk.
Benda yang mudah diubah bentuknya adalah ... A 5
a. tanah liat b. paku c. gelas
Plastisin akan berubah setelah ... C 20
a. didiamkan b. didinginkan c. ditekan
Tanah liat dapat dibentuk menjadi ... A 21
a. pot bunga b. rumah c. pintu
Mencari contoh
benda padat
yang dapat
berubah wujud
menjadi benda
cair
Perubahan es menjasdi cair adalah ...
B 13 a. membeku b. mencair c. menguap
Mentega akan mencair jika ... B 22
a. didinginkan b. dipanaskan c. ditekan
Lilin yang yang dipanaskan akan ... B 23
a. mencair b. meleleh c. membeku
Bentuk benda cair selalu berubah-ubah sesuai dengan ... A 24
a. wadahnya b. besarnya c. kecilnya
Mencari contoh
benda cair yang
dapat berubah
wujud menjadi
benda padat
Air yang didinginkan akan ...
B 25
a. meleleh b. membeku c. menguap
Lampiran 3 KISI-KISI INSTRUMEN TES HASIL BELAJAR PADA MATERI MENGENAL BERBAGAI BENTUK BENDA DAN KEGUNAANNYA
SERTA PERUBAHAN WUJUD YANG DAPAT DIALAMINYA
SIKLUS II
Satuan Pendidikan : MI AINUL YAQIIN Alokasi Waktu : 2 x 30 menit
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam Jumlah soal : 25 PG
Kelas/Semester : II (Dua) / I (Satu) Bentuk Soal : Pilihan Ganda
Standar Kompetensi : Mengenal berbagai bentuk benda dan kegunaannya serta perubahan wujud yang dapat dialaminya
Kompetensi
Dasar Konsep Indikator Soal
Jenjang Kognitif Bentuk Instrumen Kunci
Jwb No. Soal
C1 C2 C3
Mengidentifikasi
benda-benda yang
dikenal dan
kegunaannya
melalui
pengamatan
Mengidentifikasi
benda di sekitar
Mengidentifikasi
benda-benda yang
ada di sekitar kelas.
Benda di
samping
adalah ...
a. kulkas
B 1
b. papan tulis
c. buku
Tempat menyimpan buku adalah...
a. toples
C 2
b. meja
c. tas
Benda berikut yang digunakan untuk
membersihkan papan tulis adalah..
a.
penghapus
A 3
b. buku
c. kertas
Gambar di bawah ini
adalah ..
a. tempat sampah
A 4
b. kolam
c. bak mandi
Benda di samping berguna untuk...
a. mengepel
C 5
b. menyapu
c. membersihkan debu
Ayah akan pergi ke Bali, menggunakan.....dari
bandara
a. Perahu
C 20
b. bus
c. peswat
terbang
Kereta yang ditarik oleh kuda adalah...
a. becak
C 16
b. gerobak
c. delman
Ciri mobil ambulan adalah memiliki...
a. sirine
A 17
b. beroda tiga
c. beroda dua
Benda yang biasa ditulis bu guru di
depan kelas adalah....
a. meja
C 21
b. bangku
c. papan tulis
Benda yang biasa digunakan untuk
membawa air adalah……..
a. kelereng
B 22
b. air
c. tas
Agar kelas terlihat bersih maka harus
di...
a. cat
B 24
b. sapu
c. lap
Menceritakan benda-
benda yang telah
dikenal oleh siswa
(berupa alat
angkutan)
berdasarkan
pengamatan.
Kendaraan disamping adalah...
a. delman
B 8
b. becak
c. bajaj
Benda yang
digunakan untuk
tempat membuang
sampah adalah...
a. Ember
B 18
b.Tong sampah
c. Kursi
Kendaraan bermotor dan beroda tiga adalah...
a. bajaj
A 23
b. taxi
c. bus
Kuda besi adalah sebutan untuk
kendaraan...
a. pesawat
terbang
B 25
b. kereta api
c. bus
Menceritakan
kegunaan alat
angkutan yang ada di
sekitar
Kendaraan yang digunakan untuk
membawa orang sakit/pasien adalah...
a. taxi
C 11
b. mobil
c. ambulance
Gerobak adalah alat yang digunakan
untuk mengangkut...
A 12 a. orang
b. sampah
c. sapi
Kendaraan yang paling banyak
mengangkut penumpang adalah ...
a. mobil
C 9
b. perahu
c. kereta api
Alat angkutan yang biayanya paling mahal adalah...
a. pesawat
terbang
A 15
b. bus
c. kereta
Menjelaskan bahan
yang digunakan
untuk pembuatan
benda-benda tersebut
Gambar di bawah ini
adalah..
a. roda motor
A 6
b. roda sepeda
c. roda mobil
Bahan pembuat ban mobil adalah...
a. karet
A 7
b. besi
c. kayu
Ciri-ciri mobil adalah sebagai berikut...
a. beroda empat
A 14
b. beroda tiga
c. terbuat dari kayu
Perahu nelayan terbuat dari...
a. bambu
B 10
b. kayu
c. kertas
Kendaraan di samping terbuat dari...
a. kayu
B 13
b. besi
c. batu
Gerobak sapi tebuat dari .....
a. kayu
A 19
b. besi
c. Rotan
UJI COBA TES SOAL SIKLUS I
1. Contoh benda padat adalah ...
a. minyak goreng b. tas c. susu
2. Benda padat bentuknya selalu...
a. tetap b. berubah c. tidak tetap
3. Sirup dan jus mangga termasuk benda…
a. cair b. padat c. gas
4. Benda yang bentuknya sesuai tempatnya adalah ...
a. benda cair b. benda padat c. kayu
5. Benda yang mudah diubah bentuknya adalah ...
a. tanah liat b. paku c. gelas
6. Bentuk batu jika dimasukkan ke dalam gelas akan...
a. tetap b. seperti gelas c. berubah-ubah
7. Salah satu ciri benda padat adalah ...
a. mengikuti wadahnya b. bentuknya tetap c. berubah-ubah
8. Salah satu ciri benda cair adalah ...
a. bentuknya tetap b. bentuknya seperti
wadahnya c. bentuknya keras
9. Penghapus adalah salah satu contoh benda...
a. padat b. cair c. gas
10. Benda cair yang digunakan untuk kendaraan bermotor adalah…
a. air b. bensin c. santan
11. Contoh benda padat adalah ...
a. susu dan mangkok b. meja dan tas c. air dan kursi
12. Contoh benda cair adalah ...
a. sepatu b. minyak goreng c. tas
13. Perubahan es menjadi cair disebut ...
a. membeku b. mencair c. menguap
14. Rani menulis di buku tulis menggunakan…
a. pensil b. tas c. penghapus
15. Susu termasuk benda ...
a. padat b. gas c. cair
16. Air dalam cangkir bentuknya seperti ...
a. gelas b. botol c. cangkir
17. Bentuk benda cair adalah adalah ...
a. tetap b. selalu berubah c. tidak berubah
18. Benda cair yang digunakan untuk menyalakan kompor adalah ...
a. minyak goreng b. minyak tanah c. bensin
19. Sirop dalam botol adalah benda…
a. padat b. lunak
c. cair
20. Plastisin akan berubah setelah ...
a. didiamkan b. didinginkan c. ditekan
21. Tanah liat dapat dibentuk menjadi ...
a. pot bunga b. rumah c. pintu
22. Mentega akan mencair jika ...
a. didinginkan b. dipanaskan c. ditekan
23. Lilin yang yang dipanaskan akan ...
a. mencair b. meleleh c. membeku
24. Bentuk benda cair selalu berubah-ubah sesuai dengan..
a. wadahnya b. besarnya c. kecilnya
25. Air yang didinginkan akan ...
a. meleleh b. membeku c. menguap
UJI COBA TES SOAL SIKLUS II
1. Benda di samping adalah ...
a. kulkas
b. papan tulis
c. buku
2. Tempat menyimpan buku adalah...
a. toples
b. meja
c. tas
3. Benda berikut yang digunakan untuk membersihkan papan tulis adalah..
a. penghapus
b. buku
c. kertas
4. Gambar di bawah ini
adalah ..
a. tempat sampah
b. kolam
c. bak mandi
5. Benda di samping berguna untuk...
a. mengepel
b. menyapu
c. membersihkan debu
6. Gambar di bawah ini
adalah..
a. roda motor
b. roda sepeda
c. roda mobil
7. Bahan pembuat ban mobil adalah...
a. karet
b. besi
c. kayu
8. Kendaraan disamping adalah...
a. delman
b. becak
c. bajaj
9. Kendaraan yang paling banyak mengangkut penumpang adalah ...
a. mobil
b. perahu
c. kereta api
10. Perahu nelayan terbuat dari...
a. bambu
b. kayu
c. kertas
11. Kendaraan yang digunakan untuk membawa orang sakit/pasien adalah...
a. taxi
b. mobil
c. ambulance
12. Gerobak adalah alat yang digunakan untuk mengangkut...
a. orang
b. sampah
c. sapi
13. Kendaraan di samping terbuat dari..
a. kayu
b. besi
c. batu
14. Ciri-ciri mobil adalah sebagai berikut...
a. beroda empat
b. beroda tiga
c. terbuat dari kayu
15. Alat angkutan yang biayanya paling mahal adalah...
a. pesawat terbang
b. bus
c. kereta
16. Kereta yang ditarik oleh kuda adalah...
a. becak
b. gerobak
c. delman
17. Ciri mobil ambulan adalah memiliki...
a. sirine
b. beroda tiga
c. beroda dua
18. Benda yang digunakan untuk tempat membuang
sampah adalah...
a. Ember
b. Tong sampah
c. Kursi
19. Gerobak sapi tebuat dari .....
a. kayu
b. besi
c. Rotan
20. Ayah akan pergi ke Bali, menggunakan.....dari bandara
a. Perahu
b. bus
c. peswat terbang
21. Benda yang biasa ditulis bu guru di depan kelas adalah....
a. meja
b. bangku
c. buku tulis
22. Benda yang biasa digunakan untuk membawa air adalah....
a. Kursi
b. Ember
c. tas
23. Kendaraan bermotor dan beroda tiga adalah...
a. bajaj
b. taxi
c. bus
24. Agar kelas terlihat bersih maka harus di...
a. cat
b. sapu
c. lap
25. Kuda besi adalah sebutan untuk kendaraan...
a. pesawat terbang
b. kereta api
c. bus
Lampiran
LEMBER OBSERVASI SISWA SIKLUS I
Sekolah : MI Ainul Yaqiin
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam
Kelas/Semester : II/ Ganjil
Pertemuan ke : 1
Siklus : 1
Observer : Tihamah, S. Pd.I
No Kegiatan Siswa Skor 1 2 3 4 5
1 Memperhatikan penjelasan guru
2 Menjawab pertanyaan guru
3 Mencatat/menyalin materi pembelajaran
4 Mengerjakan tugas
5 Menjawab soal
6 Menyebutkan benda-benda yang tunjuk guru
berdasarkan bentuknya
Skor Rata-rata
Keterangan:
1 = Sangat kurang
2 = Kurang
3 = Cukup/Sedang
4 = Baik
5 = Sangat baik
Tangerang, Februari 2014
Observer,
(TIHAMAH, S. Pd.I)
Lampiran
LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN GURU SIKLUS I
Sekolah : MI Ainul Yaqiin
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam
Kelas/Semester : II/ Ganjil
Pertemuan ke : 1
Siklus : 1
Observer : Tihamah, S. Pd.I
No. Kegiatan Guru Skor
1 2 3 4 5
1 Mengkondisikan siswa
2 Melakukan Apersepsi
1 Memberikan motivasi dengan mengajukkan
pertanyaan
2 Melakukan eksperimen
3 Memberikan tugas kepada siswa
4 Menjelaskan kembali dan bertanya jawab
tentang materi yang telah dipelajari
5 Membimbing siswa membuat kesimpulan
6 Memberikan evaluasi
Keterangan:
1 = Sangat kurang
2 = Kurang
3 = Cukup/Sedang
4 = Baik
5 = Sangat baik
Tangerang, Februari 2014
Observer,
( TIHAMAH, S. Pd.I )
Lampiran
LEMBER OBSERVASI SISWA SIKLUS I
Sekolah : MI Ainul Yaqiin
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam
Kelas/Semester : II/ Ganjil
Pertemuan ke : 2
Siklus : 1
Observer : Tihamah, S. Pd.I
No Kegiatan Siswa Skor 1 2 3 4 5
1 Memperhatikan penjelasan guru
2 Menjawab pertanyaan guru
3 Mencatat/menyalin materi pembelajaran
4 Mengerjakan tugas
5 Menjawab soal
6 Menyebutkan benda-benda yang tunjuk guru
berdasarkan bentuknya
Skor Rata-rata
Keterangan:
6 = Sangat kurang
7 = Kurang
8 = Cukup/Sedang
9 = Baik
10 = Sangat baik
Tangerang, Februari 2014
Observer,
( TIHAMAH, S. Pd.I )
Lampiran
LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN GURU SIKLUS I
Sekolah : MI Ainul Yaqiin
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam
Kelas/Semester : II/ Ganjil
Pertemuan ke : 2
Siklus : 1
Observer : Tihamah, S. Pd.I
No. Kegiatan Guru Skor
1 2 3 4 5
1 Mengkondisikan siswa
2 Melakukan Apersepsi
1 Memberikan motivasi dengan mengajukkan
pertanyaan
2 Melakukan eksperimen
3 Memberikan tugas kepada siswa
4 Menjelaskan kembali dan bertanya jawab
tentang materi yang telah dipelajari
5 Membimbing siswa membuat kesimpulan
6 Memberikan evaluasi
Keterangan:
1 = Sangat kurang
2 = Kurang
3 = Cukup/Sedang
4 = Baik
5 = Sangat baik
Tangerang, Februari 2014
Observer,
( TIHAMAH, S. Pd.I )
Lampiran
LEMBER OBSERVASI SISWA SIKLUS II
Sekolah : MI Ainul Yaqiin
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam
Kelas/Semester : II/ Ganjil
Pertemuan ke : 3
Siklus : 2
Observer : Tihamah, S. Pd.I
No Kegiatan Siswa Skor 1 2 3 4 5
1 Memperhatikan penjelasan guru
2 Menjawab pertanyaan guru
3 Mencatat/menyalin materi pembelajaran
4 Mengerjakan tugas
5 Menjawab soal
6 Menyebutkan benda-benda yang tunjuk guru
berdasarkan bentuknya
Skor Rata-rata
Keterangan:
1 = Sangat kurang
2 = Kurang
3 = Cukup/Sedang
4 = Baik
5 = Sangat baik
Tangerang, Februari 2014
Observer,
( TIHAMAH, S. Pd.I )
Lampiran
LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN GURU SIKLUS II
Sekolah : MI Ainul Yaqiin
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam
Kelas/Semester : II/ Ganjil
Pertemuan ke : 3
Siklus : 2
Observer : Tihamah, S. Pd.I
No. Kegiatan Guru Skor
1 2 3 4 5
1 Mengkondisikan siswa
2 Melakukan Apersepsi
1 Memberikan motivasi dengan mengajukkan
pertanyaan
2 Melakukan eksperimen
3 Memberikan tugas kepada siswa
4 Menjelaskan kembali dan bertanya jawab
tentang materi yang telah dipelajari
5 Membimbing siswa membuat kesimpulan
6 Memberikan evaluasi
Keterangan:
1 = Sangat kurang
2 = Kurang
3 = Cukup/Sedang
4 = Baik
5 = Sangat baik
Tangerang, Februari 2014
Observer,
( TIHAMAH, S. Pd.I )
l ,
R E ] . , I A B J I , I T A S T E S
R a t a 2 - 2 1 . 2 9
S r m p a n g B a k u - 3 . 4 6
K o r e l a s r X Y = 0 . 6 5
F { e " L r , . r L - r i l j t a s T e s : 0 . 7 9
N a m a b e r k a s : H : \ A L A M \ B A R U . A N A
No. I - .J ru t
'/
4
Lr
6
' l
B
9
1 0
l r
tr '.1:,
l l
t 4
t 5
t l )
I l
t 8
\ 9
2 A
2 I
2 2
2 3
2 4
t: it
2 6
2 t
2 8
N o . S u b y e k
I
2
3
4
5
6
1
B
9
1 0
1 1
T 2
1 3
T 4
1 5
1 6
1 1
rB
L 9
2 A
2 I
2 2
2 3
2 4
2 5
2 6
2 1
2 8
K o d e / N a m a S u b y e k
A
ts
C
D
E
F'
G
H
I
J
K
L
M
N
o
P
O
R
S
T
U
W
X
Y
Z
AA
N D
S k o r G a n ' ; r - I S k o r G e n a p
6
l 3
9
9
I 2
I 2
I 2
1 3
I 2
T 2
I 2
1 0
I 2
I 2
9
1 1
1 0
1 3
1 3
1 3
1 3
1 3
1 0
I 2
t 1
L 1
L 3
6
I 2
l t .
1 1
T 2
1 1
9
1 0
I 2
9
1 1
1 0
1 0
9
I
6
9
9
1 1
1 1
I 2
1 1
L 2
1 0
L 2
5r
1 0
I 2
S k o r T o t a f
1 2
2 :
2 O
2 0
2 4
2 .J
i : .1
2 3
2 4
2 I
2 .3
2 0
2 2
2 i
I ' l
t 3
2 A
1 9
2 4
2 4
2 5
2 4
2 5
2 A
2 4
l ( )
2 I
2 5
KELOI" IP fK i l l ' . lGGl lL & ASOR
K e l o m p o k l - r n g g u L
N a m a b e r i . , a s : H : \ A L A M \ B A R U . A N A
N o . [ , l r , r t
I
,)
-l
4
l.r
l l
N o . l l r r - 1 1 .
I
:,,
':,
4
!r
ri
!
Nc . L l ru t - N o S u b y e k
No Subyek Kode , /Nama SubYek Sko r
2 8 2 5
2 I 1 1 2 5
2 3 W 2 5
2 8 A B 2 5
5 E 2 4
9 \ 2 4
I ( . ) S 2 4
2 A T 2 4
,lrn,L, Jirrb Benar
N o S u b y e k K o d e / N a m a S u b Y e k S k o r
2 8 2 5
2 I U 2 5
2 3 W 2 5
2 8 A B 2 5
5 t r 24
9 I 2 4
t 9 s 2 4
2 A T 2 4
. lm l Jwb Bena r
L
I
1
1
1
1
L
l
1
B
2
2
I
1
1
1
1
i
I
I
8
3 4
3 4
1 l
1 1
1 1
1 1
1 l
I 1
1 l
1 1
8 B
5 6 1
5 6 1
1 1 1
1 1 1
1 1 1
1 1 1
1 l i
l l l
r l l
l l l
8 8 8
8 9
8 9
1 l
1 1
I
1 1
1 1
1 1
- r
1 1
1 A
1 0 l L
1 0 1 1
1 1
1 1
1 l
1 1
1 1
1 1
t 1
i l
B B
1 2 1 3 \ 4
1 2 1 3 1 4
l l l
1 1 1
1 1 1
1 L l ,
1 1 1
t 1 1
l L l
t l _ 1
B B 8
1
2
3
4
2
2 I
2 3
2 E
K o d e / N a m a S u b y e k S k o r
8 2 5
rJ 25
w 2 5
A B 2 5
1 5 1 6 r 1
1 5 1 6 r 1
1 1 1
1 1 1
1 1 1
1 1 1
L 8 1 9 2 0 2 1
l 8 1 9 2 A 2 i
1 1 1 1
1 1 1 1
1 1 1 1
1 1 1 i
5 5 E
6 9 r
l 1 9 s
I 2 0 T
.1m,1. .Iwb Benar
2 4
2 4
2 4
2 4
1
1
I
1
8
1
I
6
1
1
I
1
B
1
1
1
1
8
I
1
1
1
8
1 l
1 1
1 1
- 1
1 8
2 2 2 3 2 4 2 5
N o . I , l r u I N o S u b y e k K o d e / N a m a S u b y e k S k o r 2 2 2 3 2 4 2 5
2 8 2 5 1 1 i l
2 2 r U 2 5 1 1 1 1
3 2 3 w 2 5 1 1 1 1
4 2 8 A B 2 5 1 1 1 1
l r 5 E 2 4 1 1 1 1
: . , r 24 r 1 1 1
1 9 S 2 4 r 1 1 1
8 2 A T 2 4 1 1 1 1
, l m l J w b B e n a r 8 B B B
K e l o m p o k A s o r
N a m a b c r K . . r I ; : H : \ A L A M \ B A R U . A N A
No . [ ] r l r t N o S u b y e k K o d e / N a m a S u b y e k S k o r
I 2 L 2 A
I l Q 2 A
2 4 X 2 0
1 8 R 1 9
1 5 A I 1
2 6 2 L 6
1 6 P 1 3
1 A 1 2
JrrLt Jwb Berrar
1
1
I
1
I
1
1
I
1
t-
2
2
1
1
I
1
1
1
6
3
3
1
I
1
1
I
l
6
4
4
1
1
2
5
5
1
1
1
1
I
1
I
1
6 1
6 1
1 l
t. l
- 1
2 3
I
),
.J
,1
!r
6
f
:.1
N o S u b y e k l ( o d e / N a m a S u b y e k
1 2 L
1 1 1 2 1 3 1 4
1 1 1 2 1 3 1 4
1 1 - 1
S k o r
2 A
8 9 1 0
8 9 1 0
- 1 1
N o . L l r u t
2
3
1
!r
5
1
B
O
X
R
o
Z
P
A
2 A
2 0
I 9
I 1
I 6
1 3
L 2
1
1
I
I
1
1
1
I
I
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
6
I
1
I
1
1
6
I 1
2 4
1 8
1 5
2 6
1 6
1
. InL Jwb Benar
1
1
1
4
- 1
- 1
- 1
- 1
1 1
- 1
I 1
1 5 1 6 L ] 1 8 L 9 2 A 2 IN o . r N o S u o y e k K o d e , N a m a S u b y e r S < o r I l n l - 1 g I , - 0 t I
1 r 2 L 2 a ) 1 1 _ l - i 1'r' ', I el, 2 2 0 1 t l l l * l, 2 4 x 2 0 1 1 _ 1 I I 14 1 8 R 1 9 1 1 1 _ I 1 lt:. r 1 5 O ] 7 l t . t _ l
r t 2 6 Z 1 6 1 _ 1 _ I _
r o P 1 3 - 1 1 _ 1i r 1 A 1 2 1 _ _ t
n L J w o B e n a r j 6 a 4 _ J o
2 2 2 3 2 4 2 5N o . U r u r N o S u b y e k K o d e / N a m a S u b y e k S k o r 2 2 2 3 2 4 2 5
1 I 2 L 2 A 1 1 1 1
/ 1 , 1 e ) 2 A 1 1 1 1
3 2 4 x 2 a I I I 14 1 8 R 1 9 1 1 I 1tr: t 5 O n 1 1 1 1€ , 2 6 z 1 6 1 1 1 1- / " - - ./ l r r p 1 3 1 _ 1 1L r l A 1 2 1 1 1 1
. l m l J w b B e n a r g j g B
DAYA PEP]B! ]DA
J u m l a h S u b y e k : 2 8
K J . p a t a s , / b a w a h ( n ) : B
B u t i r ' : l c a l . = 2 ! r
N a m a b e r : k a s : F l : \ A L A M \ B A R U . A N A
N o B u l i r B a r u
1
2
3
4
5
6
1
8
9
1 0
l 1
7 ,'.
1 .:'
I 4
I 5 r
1 6
r - i
1 B
1 9
2 A
2 I
2 2
2 3
2 4
2 l',
N o B u t i r A s f i
I
2
3
4
5
6
1
I
9
1 0
l 1
I 2
l 3
I 4
1 5
I 6
I 1
1 8
I 9
2 A
2 I
2 2
2 3
2 4
2 5
K e l . A t a s
B
B
8
I
I
B
B
1
B
8
I
8
B
8
8
8
8
8
6
1
B
B
B
8
8
K e l . B a w a h
t1
6
6
2
1
2
3
4
1
1
(r
1
1
I
6
5
4
4
3
6
B
1
8
8
I n c l e k s D P ( ? )
1 2 . 5 0
2 ! t . a O
2 5 . 0 C
7 5 . 0 0
1 2 . 5 0
7 5 . 0 0
6 2 . 5 t )
3 7 . 5 0
1 2 . 5 4
1 , ? . 5 0
) 1" ' t t : l
2 l t ' i ) l )
8 7 . 5 0
1 2 . ' . : a
1 2 . 5 0
2 ' t . O ( . t
3 1 . 5 0
5 0 . 0 0
2 5 . 4 4
5 0 . 0 0
2 5 . 0 0
0 . 0 0
1 2 . 5 4
0 . 0 0
0 . 0 0
D ^ ^ -
1
2
2
6
1
€,
5
3
1
1
1
2
1
1
1
2'3
4
2
4
2
0
1
0
(-,1
TINGKAT KESUKARAN
J u m l a h S u b y e k - 2 8
B u t i r S o a l - 2 5
N a n a b e r k a s : H : \ A L A M \ B A R U . A N A
v
N o B u t l r B a r u
1
2
3
4
5
€,
1
B
.l
t f l
1 1
I 2
1 3
1 4
1 ! r
I 6
I 1
1 8
i 9
;:()
2 I
2 2
2 3
2 4
2!:,
I \ O t j 1 ] t I T A S I I
1
2
3
4
5
6
1
B
9
1 0
1 1
I 2
1 3
1_4
1 5
L 6
I 1
1 B
I 9
2 A
2 I
2 2
2 3
2 4
2 5
Jml Be tu l Tk t
2 6
2 5
2 5
I 6
2 6
2 A
2 3
2 2
2 6
2 6
2 6
2 6
I 6
2 1
2 6
2 6
2 4
2 2
I 9
1 8
2 6
2 6
2 6
2 1
2 6
K e s u k a r a n ( ? ) r d r J a ! o t 1
a : n a r l . M r r r l : h
Q : n a : f M r r r J : h
Q : n n : f M r r r l : h
Q : n n : f M r r r _ l : h
M u d a h
Mudah
M u d a h
\ i n - i T v l r A : n
a : n n r l - M r r r - l r h
\ . n A a i l v r r d t n
\ a n d : l l v l t d a h
Q r n a : f M r r d : , h
Q : n n : f M r r d - r h
\ f n ^ r l l v l r A t n
q . n ^ r - l v r r d t n
M u d a h
r l . r r ; - r , r
Q : n n : 1 - M r r r _ l : h
\ : n ^ t l v l t l d ^ n
( r r r r : I M r r e l : h
Q r n r r : f M r r e l : h
Q : n a : f M r r r - l : h
9 2 . 8 6
8 9 . 2 9
8 9 . 2 9
5 1 . 1 4
9 2 . 8 6
1 I . 4 3
8 2 . I 4
1 8 . 5 1
9 2 . 8 6
9 2 . 8 6
9 2 . 8 6
9 2 . 8 6
( ' 7 1 A
9 6 . 4 3
9 2 . 8 6
9 2 . 8 6
8 5 . 7 1
1 8 . 5 1
6 1 . 8 6
6 4 . 2 9
9 2 . 8 6
9 2 . 8 6
9 2 . 8 6
9 6 . 4 3
9 2 . 8 6
K O R E L A S I S K O R B U T I R D G S K O R T O T A L
J u m l a h S u b y e k : 2 8
B u t i r S o a l - 2 5
N a m a b e r k a . s : H : \ A L A M \ B A R I I . A N A
N o B u t i r B a r u
1
2
N o B u t i r A s l r
I
2
K o r e l a s i S r g n i f i k a n s i
0 . 3 9 0 S i g n i f l k a n
0 . 5 0 5 S a n g a t S l g n r f r k a n
#
J
4
5
6
1
B
9
1 0
1 1
I 2
1 3
i 4
1 5
I 6
1 l
1 B
I 9
2a
2 I
2 2
2 3
2 4
2 5
3
4
5
6
1
I
9
1 0
1 1
I 2
1 3
I 4
1 5
L 6
I 1
1 B
L 9
2 A
2 I
2 2
2 3
2 4
2 5
4 . 2 6 1
0 . 6 0 3
0 . 3 0 9
0 . 1 2 1
4 . 1 2 5
a . 3 2 5
0 . 3 9 0- 0 . 0 5 8
a . 2 2 1
0 . 3 9 0
0 . 6 2 5
4 . 4 6 9
0 . 3 9 0
0 . 5 9 4
0 . 3 9 s
0 . 5 3 0
a . 3 2 8
0 . 6 1 1
0 . 5 9 4
- 0 . 0 9 9
0 . 3 5 0
0 . 0 1 6
0 . 1 0 5
a : . O . , ' t r ' : V - f I
C : r l . - S t r y t i r ' . e n
C : - f l i , C r t r t : r t n
S r g n r f r k a n
S i g n i f i k a n
S : r n p r S ' n r ' ( : v r n
a i a n i f i L : n
Q i a n i f i k : n
c : T o : I S : o r ' , ' : D a n
Q i o n i f i k : r r
c : - a i . l , - - l- ' J - ' 1
S a r n . : - S i a r ' i i k : n
S = r - a Q i r ^ t f ' k e J - 1
C a l - a L , n : P a r a s s . g n i f i < a n s i k o e f i s i e n k o r e l a s i c a l ^ ' : a r : i A a r i t , , '
d f ( N - 2 ) P : 0 , 0 5
1 0 0 , 5 1 6
1 5 0 , 4 9 2
2 A A , 4 2 3
2 5 0 , 3 9 1
3 0 0 , 3 4 9
4 0 0 , 3 0 4
5 0 a , 2 1 3
0 , 1 4 8
0 , 6 0 6
4 , 5 4 9
0 , 4 9 6
0 , 4 4 9
0 , 3 9 3
0 ,3s4
d f ( N - 2 )
6 0
1 0
B O
9 0
1 0 0
125
> 1 5 0
0 , 2 5 4
a , 2334 , 2 L 1
0 , 2 4 5
a 1 0 q
a , r1 4
0 , 1 5 9
P : 0 , 0 1
4 , 3 2 5
0 , 3 4 2
0 , 2 8 3
4 , 2 6 1' a , 2 5 4
0 , 2 2 8
4 , 2 4 8
B , l a k o e f i s i e n : 0 , 0 0 0 b e r a : : t i 1 - l d a k d a p a t C r h r t u n g .
K U A L i T A S P E N G E C O H
J u m l a h S u b y e k - 2 8
i l u L r r i . o a L - Z 5
N a m a b e r k a s : H : \ A L A M \ B A R U . A N A
N o B u h i r B a r u
1
2
-l
4
5
t)
1
B
9
l 0
t l
l 2
1 , 3
t 4
1 5
1 6
1 l
1 8
I 9
2 A
? I
2 2
2 3
2 4
2 l t
N o B u t r r A s l i
1
2
3
4
5
€)
1
8
9
1 0
1 l
I 2
1 3
L 4
1 5
I 6
I 1
1 8
1 9
2 A
2 I
2 2
2 3
2 4
2 5
A A
2 - - 2 6 * *
2 5 * * 2 +
L ) ) - -
1 6 * * g +
2 6 * * 1 + +
2 4 " * 6 +
4 - 2 3 ' ' *
4 + 2 2 * *
2 6 * * 1 + +
2 - - 2 6 * *
2 - - 2 6 * *
2 - - ' 2 6 * ' u
5 + + 1 6 * +
r - -
2 - - 0 * -
1 + + 1 + +
/ - - a A * \
6 - - 2 2 * *
5 + + 4 + +
1 - - 9 - -
2 6 * * 2 - -
2 - - 2 6 * *
2 - - 2 6 * *
a 1 + + nL I t r - -
1 + + 2 6 ' *
c
0 - -
1 +
0 - -
3 -
1 + +
2 -
1 -
2 +
1 + +
0 - -
0 - -
0 - -
7 f +
0 - -
2 6 * +
2 6 " *
0 - -
0 - *
1 9 * *
l B * *
0 - -
0 - -
0 - -
1 - -
1 + +
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
K e t e r a n g a n :
* * : K u n c i
+ + : S a n g a t
+ : B a _ L k
J a w a b a n
B a r k
- : Kurang Baik
: Bu ruk
- - - : S a n g a r B u r u k
R E K A P A N A L I S I S B U T I R
R a t a 2 : 2 I . 2 9
S . n p a n g B a k u : 3 . 4 5
K o r e l a s i X Y : 0 . 6 5
R e f i a b r l r t a s T e s : 0 . 7 9
B u t i r S o a l : 2 5
Jumfah Subyek : 28
N a m a b e r k a s : H : \ A L A M \ B A R U . A N A
B t r B a r u
I
2
3
4
5
6
1
B
9
1 0
1 1
I 2
1 3
I 4
1 5
I 6
I 1
1 B
I 9
2 0
2 L
2 2
2 3
2 4
B t r A s l i
1
2
3
4
5
6
1
B
9
1 0
1 1
I 2
1 3
I 4
1 5
I 6
I 1
1 B
L 9
2 A
2 I
2 2
2 3
2 4
D . P e m b e d a ( % ) T . K e s u k a r a n
( a n a : f M r r r - l : h
Q : n a : f M r r r l : h
Q : n a : I M r r d : h
Q a r ] : n n
Q : n n : 1 - M r r d : h
Mudah
Mudah
M u d a h
Q : n a : l - M r r a l : h
S : n n : f M r r e l a h
Q : n a : 1 - M r r e l a h
Q : n c : f M r r e l : h
Q o r ] : n n
Q : n o : t M r r r i : h
Q : n a : 1 - M r r e l : h
Q : n a : ] - M r r d : h
Q : n a : f M r r r " l : h
M u d a h
Q a r ' l : n a
Q o r l : n n
S : n c : f M r r r ] a h
Q : n n : I M r r d r h
Q : n n : i - M r r e l : h
Q : n o : i M r r c l : h
K o r e l a s i
0 . 3 9 0
0 . 5 0 5
a . 2 6 1
0 . 6 0 3
0 . 3 0 9
0 . 1 2 1
0 . 1 2 5
a . 3 2 5
0 . 3 9 0
- 0 . 0 5 8
a . 2 2 ' 7
0 . 3 9 0
4 . 6 2 5
4 . 4 6 9
0 . 3 9 0
0 . 5 9 4
0 . 3 9 5
0 . 5 3 0
0 . 3 2 8
0 . 6 1 1
0 . 5 9 4
- 0 . 0 9 9
0 . 3 5 0
0 . 0 1 6
1 2 . 5 4
2 5 . 0 0
2 5 . 0 0
7 5 . 0 0
1 2 . 5 0
7 5 . 0 0
6 2 . 5 0
3 7 . 5 0
L 2 . 5 0
L 2 . 5 0
2 5 . 0 0
2 5 . 4 4
8 7 . 5 0
1 2 . 5 4
1 2 . 5 0
2 5 . 0 0
3 7 . 5 0
5 0 . 0 0
2 5 . 0 0
s 0 . 0 0
2 5 . 0 0
0 . 0 0
1 2 . 5 4
0 . 0 0
\ t d n K ^ r o t ^ < 1
Q i a n i f i l z : n
S : n d : ' | - S i n n i f i l , : n
S : r c : f a i o r i - ' k : n
S a r n a f S i r r n i t t k : n
S a n c : f e i ^ r i c r L F nu v r Y r r : r r r ! e
c i ^ h i € i l z : n
Q i a n i f i l z r n
S : n o : t S ; . t r ' f i l , a n
e i a n i f i l u : n
a i ^ n i f i l z : n
S : - n : f q i f r i - ' L : n
Q i a n i f i l z : n
S a r n t , q r " - j r : L : ns v ! Y 1 r ! ! r r \ u
S r r o a r S ' o n i f i k a n
S a r n : - Q : n n i f r l , : n
2 5 2 5 0 . 0 0 S a n g a t M u d a h 0 . 1 0 5
f
I
DATA MENTAH
J u m l a h S u b y e k = 2 B
J u m l a h B u t i r S o a l . : 2 5
, - r u m l . a h p i l l h a n J a w a b a n : 3
N a m a b e r k a s : H : \ A L A M \ B A R U . A N A
N o m o r N o m o r N o . t s u t i r B a r u _ _L ) q 5 b j g 9
U L U L r \ u o y e k N o . B u t i r A s I j
N a m a S u b y e k l K u n c i - > B A A A A A B B A
l t ^
A a n -, ) ^ D - D b B A A Az Z R
B A A A A A B B A3 e
B A B A A A B B A, , B A
U n H L A A B p a
tB A A A A A R B A
6 6 FB A A A A A B A A
/ - l , u
b A A B A B B B A- ^t]
B Ao r . ^ ^ I J A A B B A, y l
B A A A A A B B Al 0 : n
r r ; ; " e B A A A c B B A" B A
' t ) n A ( - L A B d At l I" B A
1 3 1 ? d A u A A B A A
1 a . ^ : . B A A B A A B B A
, ' B An A A A A B b A
1 € , : : " e A B B A c B B A
( ) p ' B A
I t 1 - H L A B A B :
! t ( /- B A A a a T \
1 8 1 8 R
- h H A B B A
B Aa i n D b A t r c P Af i Y \
" B A A A A a D ^
?a t r r ! i - ' H- w l
B A A A A A B B A) 1 ) 1 . , B A A A A A B R N
) ) ) . u D A
? 2 . , ; . - U A A A A A B B A
: . , : : l
, A A A A A B B A. . B A A A A B A
) \ . f , n t ' 1
B A A A A A B p T2 6 2 6 z
u 5 ^B C A B A B A C A
2 l ) - t n n. B A A B A A B B A
, a - B q B D -
B A A A A A B B A
lt
N o m o r N o m o r N o . B u t i r B a r u _ _ _ _ _ )
L l r u t S u b y e k N o . B u t i r A s l i _ _ _ >
N a m a S u b y e k K u n c i _ >
1 0 1 1 1 2 1 3 1 4 1 5 1 6 r 1 1 8
1 0 1 1 1 2 1 3 1 4 1 5 1 6 L ] 1 8
B B B B A C C B B
B B B A A C B A B
B B B B A C C B B
B B B B A A C B B
B B B C A C C A B
r r r i E t l A u c B B
B B B B A C C B B
A f D a A - D L d L ( r : B
B B B B A C C B B
B B B B A C C B B
B B B B A C C B A
B B B B A C C B B
B B B A A C C A B
B B B A A C C B B
B B B C A C C B A
B A B C A C C B A
B B A A B A C B A
A A A A A C C B B
B B B C A C C B A
B B B B A C C t s B
B B B B A C C B t s
B B B B A C C B B
A B B B A C C B B
B B B B A C C B B
B B B C A C C A B
B B B B A C C B B
B B B B A C A B A
B B B C A C C B B
B B B B A C C B B
7 9 2 A 2 1 2 2 2 3 2 4 2 5
1 9 2 0 2 1 2 2 2 3 2 4 2 a
C C A B B A B
A B B B B A B
C C A B B A B
A B A B B A A
Nomor Nomor
U r u t S u b y e k
N o . B u t i r B a r u - - - - - )
N o . B u t i r A s f i - - - >
Nama Subyek I Kunc r ->
1
2
3
4
5
6
1
B
9
1 0
1 1
I 2
1 3
t 4
1 5
t 6
i 1
t 8
1 9
2 A
2 I
2 2
2 3
2 4
2 5
2 6
2 1
2 8
1
2
3
1 A
. D
3 C
4 D
5 E
6 ! '
1 G
t, tt
9 T
1 0 J
t ia a n
1 2 L
1 3 M
1 4 N
1 5 0
I o P ' ,
11 o1 5 R
) 9 S i
2 A T
2 L L ]
2 2 v
2 . 1 w
2 4 x
2 5 Y
Z A L
21 AA
2 8 A B
1 A
2 B
3 C
4
5
6
1
B
9
1 0
1 1
1 2
1 3' r4
1 ] :
i 6
1-1
1 8
1 9,2Q
2 I
2 2
2 3
2 '4
i : .a
) , a
2 1
2 8
4 D
! r E
6 F
7 G
B H
9 I
1 0 . r
1 1 K
T 2 L
1 3 M
1-4 N
r ! , C)
1 6 P
I 1 O
1 8 R
1 9 s
2 A T
2 I L ]
2 2 v
2 3 W
2 4 x'r).
\, Y
2 6 2
21 AA
2 8 A B
C
B
B
C
C
A
C
C
A
C
C
A
B
C
C
C
C
C
C
C
C
B
C
C
C
C A B
C A B
C A B
B A B
C A A
a n D
C A B
C A B
C A B
C A A
B A B
3 A B
A A B
D A D
C A B
C A B
B A B
C A B
a n D
C A B
C A B
C A B
B B B
p n D
C A B
B A C
B A B
B A B
B A B
B A B
B A B
B A B
B A B
a n D
B A B
B C B
B A B
A A B
B A B
B A B
B A B
B A ] ]
B A B
B A B
B A B
B A B
I J A B
B A B
A A B
B A B
/
t
UJI RET'RENSI
Nama : MARDIATUL ISLAMIYAH
NIM : 809018300338
Prodi : PGMI Dual Mode System
Judul Skripsi : Upaya Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA PadaKonsep Ciri-Ciri Benda dan Perubahannya MelaluiMetode l)emonstrasi
NoREFRENSI
BAB
HAL.
SKRIPSI
PARAF
PEMBIMBING
BAB I
IMasitoh dan Laksmi Dewi, StrategiPembelajaran, (Jakarta : DirektoratJendral Pendidikan Islam Depag,2009). h. 38
1
2Dra. Roestiyah N.K, Strategi BelajarMengajar, (Jakarta : PT Rineka Cipta,2008). h. 83
2 .(
J
Sumiati dan Asra, MetodePembelajaran, (Bandung : CVWacana Prima,2009), h. 101
) .vBAB II
1Dra. Roestiyah N.K Strategi BelajarMengajar (Jakarta : PT. Rineka Cipta2008) h. 83
5 q
2Sumiati dan Asra, MetodePembelajaran ( Bandung: CV.Wacana Prima.2009). h. 101
6 .h
J
Syaiful Bahri Djamarah, Aswan zain,Strategi Belajar Mengajar. ( Jakarta:Rineka Cipta) cet ke-4, h. 38
l l .a4 Muhammad Zainut Roziqin, Moral
Pendidikan di Era Global; PergeseranPola Interaksi Guru-Murid di Era Global.
11 a
/
I
(Malang: Averroes Press, 2007), h. 62
5Tim Penyusun Kamus Pusat Bahas4 KamusBesar Bahasa Indonesia, 2008, h. 24 t2 .t
6 Undang-undang No.20 Tahun 2003 Pasal Itentane Sistem Pendidikan Nasional
13 .t7
Hadiat,dkk, Alam Sekilar Kita (Jakarta:balai pustaka, 2001: ix) t6 Q
8
Nur Fitriyani, Pengaruh PenggtmaanMetode Eksperimen Terhadap PrestasiBelajar Siswa Kelas IV Pada MataPelajaran IPA SD Negeri Banjaranyar (Skripsi Jurusan Pendidikan Pra Sekolahdan Sekolah Dasar, Fakultas IlmuPendidikan, Universitas NegeriYogyakafia,2012)
2 l ry
I
Astri Risdiana" Pengaruh PenggunacxtMetode Eksperimen Pada Materi GerakBenda Terhadap Hasil Belajar IPA Siswakelas III SD Negeri Mireng TrucukKoten Tahw Ajaran 2011/2012.Penelitian Tindakan Kelas.
2l (h
l0
Turyati, Peningkatan Hasil BelajarMembaca Puisi Dengan MetodeElrsperimen Kelas VI Sekolah DasarNegeri 02,Artikel Penelitian padaProgram S-l Pendidikian Guru DalamJabatan FKIP UniversitasTanj ungpur4 Pontianak.
22 ?
il
Eva Syarifah Nurhayati, EfehifitasMetode Elcsperimen Pada PembelajmanBidang Studi Fiqih Di MTs SoebonoMantofaniJombang C iputat -Tangerang,Skripsi pada Jurusan Pendidikan AgamaIslam Fakultas Ilmu Tarbiyah danKeguruan, UIN Syarif Hidayatullah,Jakafi& 2008,h.42.
22 q
BAB III
I Sugiyono, Metode PenelitianKuantittaif, Kualitatif dan R & D,
25 @
*
I
(Bandune: Alfabeta, 2010)' h. 2
2Suharsimi Arikunto, dkk. PenelitianTindakan Kelas (Jakarta: BumiAksata,2010) h. 16
25 oaJ
Suharsimi Arikunto, dkk. PenelitianTindakan Kelas 0akarta: BumiAksara, 2010) h.l9
26 ry4
Zainal Arifin, Penelitian Pendidikan,Metode dan Paradigma Baru,(Bandung: Remaja Rosdakary a" 20ll),h.226
29 .t
5Zunal Arifin, Evaluasi P embelaj ar an,(Jakarta: Direktorat JenderalPendidikan Islam Departemen AgamaRI. 2009). h.146
31 G
6
Kunandar, Langkah Mudah PenelitianTindakan Kelas SebagaiPengembangan Profesi Guru,(Jakarta: PT Rajagrafindo Persada2003). h. 73
3l .a7 Zainal Arifin, P eneliti an Pendidikan,
Op. cit, h.24532 @
8
Anas Sudiyono, Pengantar EvaluasiPendidikan, (Jakarta : PT RajawaliGrafindo Persada, 2003), Ed.l., cet.4, h.185
32 @
9Djemari Mardapi, Pengukur Penilaian& Evaluasi Pendidilmn, ( Yogyakarta:Nuha Medika 2012),h.51
34 ryl 0
Consuelo G. Sevilla, penerjemahAlimuddin Tuwu, Pengantar MetodePenelitian. (Jakarta: UI Press, 1993),h.175
34 .a11
Suharsimi Arikunto, Dasar-dasarEvaluasi Pendidikan (edisi revisi),(Jakarta : Bumi Aksara, 2006) Cet.6,h . l0 l
34 .at2
Suharsimi Arikunto, Dasar-dasarEvaluasi Pendidikan (edisi revisi),(Jakarta: Bumi Aksara, 2006) Cet.6,h .208
35 .t13 Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar
Evaluasi Pendidikan (edisi revisi),37 .u
F*t ,
F.,tii t
iII
?.-
;,
?
(Jakarta:Bumi Aksar4 2006) Cet.6,h.213
t4Suharsimi Arikunto, Dasar-dasarEvaluasi Pendidikan (edisi revisi),(Jakarta : Bumi Aksara, 2006) Cet.6,h.218
38 @
15 Richard R. Hake, Analyzingchange/gain score.(Dept. of Physics:Indian Universitv) h.l
40 w16
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan,(Jakarta : PT. Remaja Rosdakarya,2007). cet. 13. h. 153
4 l @
Mengetahui,
Pembimbing
2 04191999032002