36
7 Klasifikasi Penggunaan Obat Therapeutic Menurut Good Administration Australia (TGA) A Obat-obat ini telah dikonsumsi oleh sejumlah besar wanita hamil dan wanita subur Tanpa adanya bukti memiliki efek yg berbahaya B-1 Tidak ada bukti yang menunjukkan peningkatan frekuensi gangguan janin pada efek penelitian dengan binatang coba. B-2 Penelitian pada binatang jumlahnya sangat sedikit, tetapi dari hasil penelitian yang ada, tidak menunjukkan peningkatan frekuensi gangguan janin binatang coba. B-3 Penelitian pada hewan menunjukkan bukti peningkatan angka kejadian gangguan janin hewan coba. Pada manusia, gangguan janin akibat obat kategori ini masih belum dapat ditentukan.

masalah kesehatan ibu hamil

  • Upload
    chaemj

  • View
    101

  • Download
    0

Embed Size (px)

DESCRIPTION

ibu hamil

Citation preview

Page 1: masalah kesehatan ibu hamil

7 Klasifikasi Penggunaan ObatTherapeutic Menurut Good

Administration Australia (TGA)

A

• Obat-obat ini telah dikonsumsi oleh sejumlah besar wanitahamil dan wanita subur Tanpa adanya bukti memiliki efek ygberbahaya

B-1• Tidak ada bukti yang menunjukkan peningkatan frekuensi

gangguan janin pada efek penelitian dengan binatang coba.

B-2

• Penelitian pada binatang jumlahnya sangat sedikit, tetapi dari hasil penelitian yang ada, tidak menunjukkan peningkatan frekuensi gangguan janin binatang coba.

B-3

• Penelitian pada hewan menunjukkan bukti peningkatan angka kejadian gangguan janin hewan coba. Pada manusia, gangguan janin akibat obat kategori ini masih belum dapat ditentukan.

Page 2: masalah kesehatan ibu hamil

C

• Obat-obat, karena efek farmakologinya, menyebabkan atau dicurigai menyebabkan efek berbahaya pada janin tanpa menyebabkan cacat lahir. Efek tersebut mungkin reversibel (dapat kembali normal).

D• Obat-obat yang dicurigai atau diperkirakan

menyebabkan peningkatan angka kejadian cacat lahir atau kerusakan yang irreversibel (tidak bisa diperbaiki lagi).

X • Obat-obat yang berisiko tinggi menyebabkankerusakan permanen pada janin

Page 3: masalah kesehatan ibu hamil

No Generik Cara pemberian

Kategori

1 Acarbose Oral B

2 Asiklovir Oral B

3 Albendazole Oral C

4 Alupurinol Oral C

5 Al(OH)3 Oral C

6 Amiodaron Oral D

7 Aminofilin Oral C

8 Amoxicillin Oral B

9 Ampicilin Oral B

10 Carbamazepin Oral D

Contoh ObatNo Generik Cara

pemberianKategori

11 Furosemid Oral, parenteral

C,D

12 Lansoprazol Oral B

13 loperamid Oral B

14 Metformin Oral B

15 Metoklopramid Oral B

16 Metronidazol Oral B

17 Omeprazol Oral C

18 Pioglitazone Oral C

19 Pseudoefedrin Oral C

Page 4: masalah kesehatan ibu hamil

Nama Obat Kategori FDA Efek Teratogenik Waktu Resiko

ACE Inhibitor

(kaptopril, enalapril,

lisinopril)

D Gagal ginjal, tengkorak,

hipoplasia pulmonary

Trimester 2 - 3

Aminoglikosida D Cacat pendengaran, kerusakan telinga

bagian dalam, kerusakan janin

Tidak konsisten

Anti konvulsan

(Fenitoin)

D Fetal hidantoin sindrom, terhambatnya

pertumbuhan, mikrosefali, hipoplasia,

fitur wajah yang spesifik, retardasi mental

Trimester 1 – 3

Atenolol D Pertumbuhan terhambat dan abnormal,

penurunan ukuran fetal

Trimester 1 - 3

Karbamazepin D Penampilan wajah yang unik,

pembentukan jari tangan, jari kaki dan

kuku yang tidak sempurna, cacat tabung

saraf

Trimester 1 - 3

Contoh Obat yang Terbukti Teratogenik pada Manusia

Page 5: masalah kesehatan ibu hamil

Nama Obat Kategori FDA Efek Teratogenik Waktu Resiko

Metotreksat X Malformasi skeletal

termasuk wajah,

tengkorak, tungkai,

vertebral column,

kematian fetal

Trimester 1 - 3

Misoprostol X Mobius syndrom,

neural tube defects

Trimester 1 - 3

Statin (Inhibitor HMG-

CoA reduktase)

X Spina Bifida Trimester 1 - 3

Thalidomide X Kematian janin,

abnormalitas fisik dan

mental, penyakit

jantung bawaan,

hemangioma, kelainan

tungkai

Bulan pertama

kehamilan

Warfarin X Tulang rangka, SSP Trimester 1 - 3

Page 6: masalah kesehatan ibu hamil

Rasio manfaat dan risiko

penggunaan obat pada ibu menyusui

dapat dinilai dari:

• Farmakologi obat: reaksi yang tidak

dikehendaki

• Adanya metabolit aktif

• Polifarmasi: adisi efek samping

• Dosis dan lamanya terapi

• Umur bayi

• Pengalaman/bukti klinik

Page 7: masalah kesehatan ibu hamil

Infeksi TORCH• Penyakit infeksi lebih berbahaya pada wanita hamiltransmisi vertikal penyakit pada fetus.

• mengganggu kelahiran janin, kecacatan, kematian padajanin

• TORCH Toksoplasmosis, Other (Hepatitis B, Epstein-Barr Virus, Sifilis, Coxsackie Virus, human parvovirus, dan Varicella Zoster), Rubella (German Measles), Cytomegalovirus (CMV), danHerpes Simplex Virus (HSV).

MASALAH KEHAMILAN

Page 8: masalah kesehatan ibu hamil

Toksoplasmosis

• Penyebabprotozoa Toxoplasma gondii. • Transmisikonsumsi daging yang kurang matang, dari

telur toksoplasma dari tanah, kontak dengan feses kucingyang terinfeksi. Transmisinya ialah melalui plasenta(transplasenta) pada wanita hamil.

• Toksoplasmosis merupakan penyebab utama darikebutaan pada fetus.

• Ibu hamil pada masa trimester pertama 20% janinterinfeksi toksoplasma/kematian janin, bila ibu hamiltrimester ke tiga65% janin akan terinfeksi.

Penanganan penyakit.• Ibu hamil yang baru terinfeksi atau yang immune-

compromised dapat diberikan terapi denganpyrimethamine dan sulfadiazine.

Page 9: masalah kesehatan ibu hamil

Hepatitis B(HBV)• HBV dapat menyebabkan penyakit sistemik dengan gejala

demam dan kelemahan.

• Ditularkan melalui kontak darah yang terinfeksi, sekresi tubuh.Bayi yang lahir dari ibu dengan HBV + akan langsung tertular

• Bila terjadi pada wanita hamil fase maternal, maka berpotensi

bayi akan lahir premature, sirosis dan kanker hati.

Penanganan penyakit:

– Wanita hamil yang terekspos dengan virus ini harusmenerima vaksin HBV dan HBIG, bagi wanita yang telahterinfeksi harus makan teratur dan berizi, istirahat yangcukup, menghindari stres dan alkohol.

– Semua bayi harus mendapatkan vaksin hepatitis B setelahlahir. Selain itu, bayi harus menerima imunoglobulinhepatitis B (HBIG)

Page 10: masalah kesehatan ibu hamil

Varicella Zoster• Virus Varicella zoster virus penyebab cacar air.Pada

cacar air, lesi bermula dari leher atau tenggorokan dankemudian menyebar ke bagian wajah, kulit kepala, membran mukosa dan ekstremitas.

Penanganan penyakit:– Jika ibu sudah pernah mengalami cacar, menyusui akan

memberikan antibodi kepada bayi. – Jika ibu belum pernah mengidap cacar air, ibu dan bayinya

harus menerima vaksin varisela jika mereka sudahterpapar

– Jika ibu mengidap cacar beberapa hari sebelummelahirkan :• ibu dan bayi harus diisolasi secara terpisah jika neonatus tidak

mengalami lesi. • jika bayi menderita lesi, isolasi bayi dengan ibu; menyusui tidak

dihentikan.

Page 11: masalah kesehatan ibu hamil

Sifilis

• Oleh infeksi Treponema pallidum.

• Penyakit ini dapat ditularkan melalui plasentaselama masa kehamilan.

• Biasanya respon janin yang hebat akan terjadisetelah pertengahan kedua kehamilan denganmanifestasi klinik berupa hepatosplenomegali, ikterus, meningoensefalitis, dan lesi tulang.

• Dapat menyebabkan bayi lahir dengan beratbadan rendah/kematian janin.

Page 12: masalah kesehatan ibu hamil

Rubela (German Messles)

• Oleh virus Rubella yang termasuk famili Tgaviridae, genus Rubivirus. Pada wanita hamil, penularan virus kepada janin terjadisecara intrauterin.

• Makin awal (trimester pertama) ibu hamil terinfeksi rubella, makamakin serius akibatnya pada bayi yaitu kematian janin intrauterin, abortus spontan, atau malformasi kongenital pada sebagian besarorgan tubuh bayi (kelainan bawaan seperti kebutaan, katarak, hilangnya pendengaran, retardasi mental, kecacatan jantung, danlain-lain).

• Penanganan penyakit.Untuk ibu hamil: analgesik ringan dan dengan istirahat.

• Pencegahanvaksinasi pada wanita sebelum hamil (vaksinasi tidakboleh dilakukan selama kehamilan), dan saat menyusui.

Page 13: masalah kesehatan ibu hamil

Cytomegalovirus (CMV)

• CMV adalah hal yang umum, di mana 50-80 % populasimemiliki antibodi CMV di dalam darahnya. Dapatdijumpai dalam saliva, urin dan ASI. Janin mungkinsudah terinfeksi sejak di dalam uterus. Masalahkongenital yang paling serius terjadi pada bayi yang lahir dari ibu yang memiliki CMV primer selamakehamilan.

Penanganan penyakit• Ibu terbukti seropositif selama kehamilanMenyusuimemberikan imunitas pasif CMV pada bayi. Anakyang disusui, yang diimunisasi CMV melalui ASI akanterlindungi dari gejala infeksi nantinya

Page 14: masalah kesehatan ibu hamil

Herpes Simplex Virus (HSV)

• Virus ini mengakibatkan penyakit herpes simplex (Herpesvirus hominis).

• Pada bayi infeksi ini didapat secara perinatal akibatpersalinan yang lama sehingga virus ini mempunyaikesempatan naik melalui mukosa yang robek untukmenginfeksi janin.

• Gejala pada bayi biasanya mulai timbul pada minggupertama kehidupan tetapi kadang-kadang juga baru munculpada minggu ke dua atau ketiga.

• Penanganan penyakit. Operasi cesar. Asiklovir oral pada ibuhamil di akhir kehamilan. Asiklovir dan vidarabin dapatdigunakan untuk mengobati bayi baru lahir dengan HSV.

Page 15: masalah kesehatan ibu hamil

Infeksi Saluran Kemih

• Infeksi saluran kemih merupakan infeksi yang terjadi padabagian saluran kemih yang biasanya disebabkan oleh naiknyaflora normal ke dalam saluran kemih. Klasifikasinya adalahsebagai berikut

ISK

Saluranbawah

Kantung kemih (sistitis)

Uretra (uretritis)

Epididimis

Kelenjar prostat (prostatitis)

SaluranAtas

Melibatkan ginjal (pielonefritis)

Page 16: masalah kesehatan ibu hamil

Infeksi Saluran Kemih (cont)

• Saat kehamilan uterus terletak tepat di ataskantung kemih dan uterus tersebut terusberkembang selama kehamilan sehingga terjadipemblokan aliran urin pada kantung kemihresiko ISK meningkat.

• Bila infeksi mencapai ginjal kelahiran prematur/berat badan bayi rendah.

• Pada wanita hamil, penyakit ini ada yang memberikan simtom (17-20% insiden), namunadapula yang asimptomatik.

Page 17: masalah kesehatan ibu hamil
Page 18: masalah kesehatan ibu hamil

Infeksi Saluran Kemih (cont)• Sebagian besar penyebab infeksi saluran kemih pada ibu

hamil adalah E. coli dan S. saprophyticus,

• Penanganan dengan antibiotik sbb:

– Amoksisilin klavulanat x 7 hari

– Sefalosporin x 7 hari

– Trimetoprim – sulfametoksazol x 7 hari (hindaripenggunaan pada trimester ketiga)

• Sedangkan antibiotik yang dikontraindikasikan untuk ibuhamil adalah :

– Tetrasiklin

– Doksisiklin

– Aminoglikosida (Parenteral)

– Aztreonam

Page 19: masalah kesehatan ibu hamil

Obat Indikasi KI

Amoksisilin ISK, otitis media, susitis, bronkhitiskronis, salmonelosis invasif, gonore

Hipersensitifterhadap Penisilin

B

FluorokinolonSiprofloksasin

Infeksi kuman Gram positif dan negatif(infeksi saluran napas, kemih, dangonore)

- C

Karbapenem-Meropenem-Imipenem

Infeksi Gram positif dan negatif,anaerob dan anaerobInfeksi Gram positif dan negatif, aerobikdan anaerobik, profilaksis bedah

HipersensitifmeropenemHipersensitifterhadapimipenem,ibumenyusui

BC

Page 20: masalah kesehatan ibu hamil

Diagnosis Hipertensi pada Ibu Hamil• Hipertensi

gestational jika

terjadi pertama

kali sesudah

kehamilan 20

minggu, selama

persalinan

dan/atau dalam

48 jam post

partum.

Hipertensi

kronik, jika

terjadi sebelum

kehamilan 20

minggu

Page 21: masalah kesehatan ibu hamil

Penyebab : kombinasi peningkatan curah jantung danresistensi perifer total.

Selama kehamilan volume darah meningkat drastis.

Keadaan normal : peningkatan volume darahpenurunan respon vaskuler terhadap hormon vasoaktifresistensi perifer total menurun pada kehamilan normal dan tekanan darah menjadi menurun.

Keadaan hipertensi : tidak terjadi penurunan sensitivitasterhadap hormon vasoaktif peningkatan besar volume darah secara langsung akan meningkatkan curah jantungdan tekanan darah.

Efek : morbiditas dan mortalitas ibu dan perinataldapat menyebabkan eklampsia.

Page 22: masalah kesehatan ibu hamil

Penanganan Hipertensi pada Ibu Hamil

• Jika kehamilan kurang dari 35 minggu, lakukanpengelolaan rawat jalan.

• Lakukan pemantauan tekanan darah, proteinuriadan kondisi janin setiap minggu.

• Jika tekanan darah meningkat, kelola sebagaipreeklamsia.

• Jika kondisi janin memburuk atau terjadipertumbuhan janin yang terhambat, rawat danpertimbangkan terminasi kehamilan.

Page 23: masalah kesehatan ibu hamil

• Preeklampsi sendiri dibagi menjadi 2, yaknipreeklampsi ringan dan berat.

Page 24: masalah kesehatan ibu hamil

Penanganan Preeklampsi Ringan

Jika usia kehamilan kurang dari 35 minggu :

₋ Lakukan penilaian dua kali seminggu secara rawat jalan lebih banyak

istirahat, diet biasa, dan tidak perlu pemberian obat.

₋ Lakukan pemantauan tekanan darah, proteinuria, refleks dan kondisi janin

(uji antepartum dan evaluasi maternal setiap 2 – 4 minggu, serta

amniocentesis untuk memeriksa kematangan paru janin)

₋ Jika tidak memungkinkan rawat jalan, rawat di rumah sakit (diet biasa,

pemantauan tekanan darah dua kali sehari, tidak memerlukan pengobatan)

tidak memerlukan diuretik, kecuali jika terdapat edema paru,

dekompensasi jantung, atau gagal ginjal akut. Jika tekanan diastolik turun

sampai normal, pasien dapat dipulangkan dan rawat jalan.

₋ Jika kondisi ibu dan janin stabil, persalinan ditargetkan dilakukan pada usia

kehamilan 37 minggu. Jika terdapat tanda pertumbuhan janin terhambat,

pertimbangkan terminasi kehamilan.

₋ Jika proteinuria meningkat, kelola sebagai preeklamsia berat.

Page 25: masalah kesehatan ibu hamil

• Jika usia kehamilan lebih 35 minggu, status

serviks diperiksa untuk mempertimbangkan

terminasi kehamilan.

₋ Jika serviks matang, lakukan induksi dengan

Oksitosin atau dengan prostaglandin

₋ Jika serviks belum matang, berikan

prostaglandin, misoprostol, atau kateter foley

untuk preinduksi pematangan serviks; atau

lakukan terminasi dengan seksio sesarea.

Page 26: masalah kesehatan ibu hamil

Penanganan Preeklampsi Berat

• Membutuhkan hospitalisasi

• Jika usia kehamilan kurang dari 34 minggu :

₋ Studi amniocentesis : Jika paru telah matang,

persalinan direkomendasikan (harus terjadi dalam 24

jam). Jika belum, kortikosteroid diberikan dan

persalinan ditunda 24 – 48 jam. Terapi antihipertensi

dimulai, kortikosteroid diberikan dan konseling ibu

ekstensif, meliputi konsultasi neonatologi, dilakukan

untuk mengklarifikasi risiko dan keuntungan

prolongasi kehamilan.

Page 27: masalah kesehatan ibu hamil

• Jika usia kehamilan lebih dari 34 minggu,

₋ Persalinan biasanya direkomendasikan

₋ Untuk menjaga tekanan sistolik < 160 mmHg dan tekanan diastolik < 105 mmHg, maka dapat diberi obat :

o Hidralazin adalah vasodilator perifer yang diberikan dalam dosis 5 – 10 mg IV. Onset aksi adalah 10 – 20 menit dan dosis dapat diulang bila perlu.

o Labetalol dapat diberikan dalam dosis 5 – 20 mg dengan IV secara perlahan. Dosis dapat diulang dalam 10 – 20 menit.

o Nifedipin digunakan dalam dosis 5 – 10 mg secara oral. Dosis dapat diulang dalam 20 – 30 menit, bila perlu.

* Pengukuran tekanan darah yang berlebihan dapat mengganggu perfusi darah dan dapat berefek pada oksigenasi janin.

Page 28: masalah kesehatan ibu hamil

EKLAMPSIA

Kondisi yang ditandai oleh gejala preeklampsiaberat disertai kejang, di mana :

• Kejang dapat terjadi dengan tidaktergantung pada beratnya hipertensi

• Kejang bersifat tonik-klonik, menyerupaikejang pada epilepsi grand mal

• Koma terjadi setelah kejang dan dapatberlangsung lama (beberapa jam)

Page 29: masalah kesehatan ibu hamil

Penanganan Eklampsi

• Penanganan preeklamsi berat dan eklamsisama, kecuali bahwa persalinan harusberlangsung dalam 6 jam setelah timbulnyakejang pada eklamsia.

Page 30: masalah kesehatan ibu hamil

Pengelolaan kejang :• Pada kebanyakan kasus, kejang terbatas dan berakhir dalam 1 – 2

menit. Prioritas utama adalah meyakinkan bahwa saluran pernapasan bersih dan menghindari cedera dan aspirasi isi lambung.

₋ Beri obat anti konvulsan : magnesium sulfat (MgSO4). Alternatif lain jika kejang bertahan : diazepam atau lorazepam (risiko terjadinya depresi neonatal).

₋ Kebanyakan kejang tonik klonik disertai perpanjangan penurunan laju jantung janin, yang dapat dihentikan bila kejang berakhir. Jika mungkin, periode 10 – 20 menit resusitasi in utero perlu diizinkan untuk persalinan.

₋ Perlengkapan untuk penangananan kejang (jalan nafas, penghisap lender, masker oksigen, oksigen)

₋ Aspirasi mulut dan tengorokan. Berikan oksigen 4-6 liter.

₋ Lindungi pasien dari kemungkinan trauma

Page 31: masalah kesehatan ibu hamil

Pengelolaan umum :• Jika tekanan diastolik > 110 mmHg, berikan antihipertensi sampai tekanan diastolik

antara 90 – 100 mmHg. Obat pilihan adalah Nifedipin, yang diberikan 5 – 10 mg oral

yang dapat diulang sampai 8 kali / 24 jam. Jika respons tidak membaik setelah 10

menit, berikan tambahan 5 mg Nifedipin sublingual. Selain nifedipin, pilihan lain ialah

labetolol 10 mg oral. Jika respons tidak membaik setelah 10 menit, berikan lagi

Labetolol 20 mg oral.

• Pasang infus Ringer Laktat dengan jarum besar no.16 atau lebih, dan dipertahankan

1.5 – 2 liter/24 jam (ukur keseimbangan cairan, jangan sampai terjadi overload)

• Kateterisasi urin untuk pengukuran volume dan pemeriksaan proteinuria

• Observasi tanda vital, refleks dan denyut jantung janin setiap 1 jam

• Auskultasi paru untuk mencari tanda edema paru (krepitasi) jika ada edema paru,

hentikan pemberian cairan dan berikan diuretik.

• Nilai pembekuan darah dengan uji pembekuan jika pembekuan tidak terjadi

setelah 7 menit, kemungkinan terdapat koagulopati.

Page 32: masalah kesehatan ibu hamil

Persalinan

• Pada eklampsia, persalinan harus berlangsung dalam 6 jam sejak gejala

eklampsia timbul.

• Jika terjadi gawat janin atau persalinan tidak dapat terjadi dalam 12 jam,

lakukan seksio sesarea.

• Jika seksio sesarea akan dilakukan, perhatikan bahwa :

– Tidak terdapat koagulopati (koagulopati merupakan kontra indikasi

anestesi spinal).

– Anestesia yang aman / terpilih adalah anestesia umum untuk eklampsia

dan spinal untuk PEB. Dilakukan anestesia lokal, bila risiko anestesi

terlalu tinggi.

• Jika serviks telah mengalami pematangan, lakukan induksi dengan Oksitosin

2–5 IU dalam 500 ml Dekstrose 10 tetes / menit , atau dengan cara

pemberian prostaglandin / misoprostol.

Page 33: masalah kesehatan ibu hamil

Perawatan post partum• Anti konvulsan diteruskan sampai 24 jam postpartum atau kejang

yang terakhir

• Teruskan terapi hipertensi jika tekanan diastolik masih > 90 mmHg

• Lakukan pemantauan jumlah urin

Rujukan• Rujuk ke fasilitas yang lebih lengkap, jika:

• Terdapat oliguria (< 400 ml/24 jam)

• Terdapat sindroma HELLP (Haemolysis, Elevated Liver enzymes, Low Platellets count)

• Koma berlanjut lebih dari 24 jam setelah kejang

Page 34: masalah kesehatan ibu hamil

Kasus Swamedikasi (Kel 4)

• Diare → rehidrasi oral dgn oralit, beri minum yg banyak. Tujuan → tidak mengurangi lamanya diare tapi frekuensi diare dalam satu hari

• Mual muntah ibu hamil → vit B6 (daftar OWA) atau primperan kalau udah ga mempan (ada ES ekstrapirimidal) atau ondansentron (ga masuk dowa, yg masuk: metoklopramid HCl). HINDARI → domperidon! → kategori C!

Page 35: masalah kesehatan ibu hamil

• Maag – pasien ga bisa mendeskripsikan?

• Kanan atas →hati, kiri atas →lambung, bagian bawah →usus

– Lg ujian → stress ulcer– Jangan rekomendasikan minum teh! → asam– Polysilane suspensi → kocok dahulu!– Kalau udah parah → famotidin/ranitidin (masuk DOWA)

• Kandidiasis– Anak → nistatin oral drop → tidak diabsorpsi sistemik → makin

lama kontak dgn lesi makin efektif → jangan langsung ditelan, tahan dulu, kumur2 → 10-15 menit baru boleh makan

– Ibu (kena karena menyusui) → mycostatin salep → dioles pd kulit bersih

Page 36: masalah kesehatan ibu hamil

• Batuk pilek– Tanya dahak tidak? Ya, ga bisa tidur → kasih mukolitik,

jangan ekspektoran!– Dekongestan utk hidung mampet → vasodilatasi PD jd

nutup rongga → berikan simpatomimetik →vasokonstriktif → hati-hati utk pasien TD tinggi : pseudoefedrin, PPA, phenilephrin

– Dekongestan diteteskan langsung ke hidung → oksometazolin → kerja lokal → lebih aman utk TD tinggi tapi ada efek rebound (hari ke-5 ga mempan lagi. solusi→hentikan sementara)

– Batuk+flu+demam → virus → boleh rekomendasi fitofarmaka (ekstrak meniran, vitamin yg mgd Zn)

• Iritasi mata telinga– Tetrahidrozolin → antiseptik– Tidak kesat/tidak moist → variasi lain– Ada exp date → 30 hari setelah dibuka