matematika

Embed Size (px)

DESCRIPTION

disitu saya

Citation preview

Title : 3 JloGenre : Comedy, Drama, Romance, Supranatural, ParodyAuthor : AdhiesChapter 0 : Prolog!=================================================================================Fetish!Beberapa dari manusia memiliki hasrat berlebih terhadap sesuatu bagian tubuh, objek atau kegiatan / gerakan pada tubuh. Itulah yang disebut dengan Fetish, mereka yang mengidap Fetishism hanya tertarik pada bagian tubuh/objek/gerakan tanpa memperdulikan hal lainnya sehingga membuat mereka sering di cap aneh dan menjijikan. Inilah kisah 3 orang pemuda pengidap Fetishism yang dijauhi dan mendapatkan julukan 3 Jlo (Trio Jomblo Gelo[1] ) karena tingkah mereka yang membuat para gadis tak sedikitpun ingin mendekati mereka.***Langit di kota Bogor kembali menunjukkan wajah suramnya, awan hitam beriringan melewati para pekerja dan pelajar yang memulai aktifitasnya sehari-sehari tanpa mempedulikan kapan saja awan-awan hitam itu akan menumpahkan apa yang selama ini mereka simpan. Begitu juga dengan seorang pemuda yang terlihat memakai seragam SMA meskipun tubuhnya lebih cocok untuk memakai seragam SD, pemuda bertubuh pendek dan kecil itu terlihat sedang terburu-buru. Saat ini waktu memang sudah menunjukkan pukul 06.25 yang artinya dia sudah terlambat untuk pergi sekolah. Wajahnya yang terlihat kelelahan dan panik namun masih sempat untuk mengunyah roti yang dia beli di warung dekat rumahnya sebelum ia berlarian seperti ini. Pemuda itu adalah Raka Wardhana, 16 tahun , siswa SMA tingkat pertama.Ukh! Uhhuk-uhuuk!. Wajahnya terlihat kesakitan dan tangannya terlihat menepuk-nepuk dadanya sambil terus berlari, sepertinya dia tersedak. Kini dia berhenti sebentar untuk meminum air mineral yang dia bawa, saat ia tengah meminum airnya. Dua orang yang berseragam sama dengannya berlari mendekatinya dari sisi kanan, lebih tepatnya dari gang yang berada di sisi kanannya. Seorang pemuda jangkung yang terlihat membawa box nasi uduk, tidak hanya dia bawa tapi dia berlari sambil memakanya dandi samping ada pemuda bertubuh tambun yang juga sedang memakan snack berukuran jumbo, tidak hanya satu tapi 2 sekaligus yang ia genggam erat dengan tangan montoknya.Oy!, nyaam-nyaaam Pemuda bertubuh tambun itu sepertinya memanggil Raka yang masih sibuk meminum airnya. Dia terus memanggil dengan mulut penuh dengan makanan.Raka yang menyadari suara itu menoleh kearah kanannya dan terkejut melihat mereka sampai ia menyemburkan air yang ia minum.Pffftth! Uhuuk-uhuuk. Lagi-lagi dia tersedak, kali ini dia tersedak karena terkejut melihat temannya yang tidak biasa itu. Oy-oy, mana ada yang makan nasi sambil lari-lari gitu, dan apa-apaan si gendut itu makan Ta*o ukuran jumbo langsung dua sekaligus. Pikirnya sambil mengelap mulutnya yang basah karena semburan tadi.Gawat! Udah beneran telat nih. Sambungnya lagi,Woi gue duluan ye, kalian juga buruan. Pamitnya pada temannya yang sebentar lagi akan menghampirinya. Namun dia tetap berlari tanpa mempedulikan mereka, dia hanya berpikir untuk tidak telat ke sekolah.Tungguin kita woy. Pemuda gendut itu berteriak lagi setelah menelan makanannya, sementara teman jangkung di sampingnya tetap berlari santai mengimbangi larinya dan tentu saja tetap memakan nasi uduknya itu.***Kalian lagi yang terlambat, Seorang guru bertubuh tegap dengan kumisnya yang mentereng terpampang di antara hidung dan bibirnya yang besar memutari Raka dkk sambil mengatakan hal itu yang sepertinya Raka dkk itu adalah langganannya, langganan untuk mendapatkan hukuman dari guru olahraga yang terkenal galak dan disiplin. Pak Indra Jaya atau yang sering dipanggil Big G oleh beberapa murid bermasalah yang sering berurusan dengannya.Karena kalian sudah sering terlambat, kalian sudah tau apa yang harus kalian lakukan? Tanya Pak Indra tepat di hadapan mereka, Raka dkk hanya bisa menganggukan kepalanya, tanda bahwa mereka mengerti apa yang dimaksud oleh pak Indra.Bagus kalau gitu, sekarang kalian lari mutering lapangan 30 kali. Sambungnya lagi.Haaah! Sahut Raka dkk kompak dengan ekspresi terkejut seperti artis-artis di beberapa sinetron yang terkenal menyebut kata haah nya dengan mulut yang terbuka lebar.Haaah!, apanya yang hah? Sekarang CEPETAN KALIAN LARIIII. Teriak Pak Indra kesal.Tanpa basa-basi lagi mereka pun berlari mengitari lapangan, meskipun sebelunya mereka sudah berlari sekuat tenaga untuk menuju ke sekolah ini.Saat mereka tengah berlari, beberap dari murid yang kelasnya menghadap kelapangan memperhatikan mereka yang berlari dan membicarakannya terutama para siswi, mereka membicarakannya dengan pandangan penuh rasa jijik kepada mereka yang tengah berlari sekarang. Mungkin itu wajar bagi mereka bersikap seperti itu tapi ada seorang gadis yang sepertinya masih tidak tahu apa-apa tentang mereka karena dia adalah siswi pindahan yang baru beberapa hari berada di sekolah ini. Karena rasa penasarannya yang tinggi, dia pun menghampiri teman-temannya yang sedang membicarakannya.Hey! Sepertinya serius sekali yang kalian bicarakan, ada apa sih? Kenapa dengan mereka bertiga? Tanya siswi pindahan yang memiliki rambut pendek sebahu dengan poni panjang miring yang menutupi telinga dan hanya menutupi sebagian keningnya . Ah! Ratna toh, kamu masih baru sih di sini jadi belum tau apa-apa soal mereka. Mereka itu trio mesum, jomblo ngenes, pengidap fetish akut, pokonya geli deh sama mereka. Hiiy Jawab siswi dengan rambut kuncir satu yang berada di sampingnya.Loh! Ko gitu? Kayanya mereka keliatan normal-normal aja deh, yah mungkin si jangkung itu agak keliatan suram sih mukanya. Sahutnya lagi.Kamu gak tau aja sih seberapa parahnya mereka, ya terutama si jangkung itu terus si gendut baru si pendek itu. Sambung gadis yang memiliki rambut panjang sepunggung yang di atas kepalanya memakai bando berwarna merah darah.??? Iya bener tuh kata si Chika, si jangkung pengidap Fetish mata dengan tatap sayu alias mata cewek yang keliatan lagi kecapekan. Kalo dia udah ngeliat cewek dengan pandangan kaya gitu, dia yang keliatan suram itu bakalan berubah 180 derajat, dia bakalan semangat sampai kaya orang gila cuma buat ngeliat cewek dengan mata sayu itu apalagi kalo cewek itu sampe nangis, dia bakalan nempel terus sampe cewek itu berhenti nangis dan matanya sayu lagi. Ngeri deh pokonya. Jelas siswi kuncir kuda sambil membayangkan pria jangkung yang ia bicarakan saat ini sedang melakukan aksinya untuk memuaskan hasrat fetishnya. Gadis itu berkata sambil mendekap tubuhnya seolah sedang kedinginan. Terus, terus gimana sama si gendut dan si pendek itu? Tanya siswi pindahan bernama Ratna itu dengan pandangan yang mengatakan Aku tertarik dengan perbincangan yang membuat beberapa siswi lainnya mengigil ngeri.Kamu ini aneh atau apa sih, na? Kita udah mengigil gini masih aja di tanyain. Lagian kemana sih gurunya ko gak masuk-masuk? Sahut gadis yang bernama ChikaTenang-tenang tadi aku sama ketua kelas udah ke ruang guru dan kata guru di sana Bu Indrinya gak masuk, jadi sekarang di suruh belajar sendiri-sendiri. Hehe. Iya gak, Kiki! Sambung Ratna lagi sambil melihat ke belakang, ke arah gadis yang memakai kacamata berwarna biru muda dengan model rambut panjang dan sedikit berombak.Iya bener, makanya kalian mending belajar sekarang. Jawabnya sambil membetulkan kacamatanyaKalo emang gitu, kenapa gak ngomong dari tadi , ketua kelas yang terhormat. Sindir gadis kuncir kuda yang ternyata memiliki nama Iis.Ya abisnya kalian ngobrol terus, sekarang udah tau kan, yaudah sana belajar. Sahut sang ketua kelas lagi sambil membaca buku.Sudah-sudah, lebih baik kalian ceritain lagi tentang mereka bertiga . Yah,yah, plisss! Pinta Ratna dengan wajah memohonnya.Yah! Mau bagaimana lagi, ini demi kebaikanmu juga. Kata Iis sambil menghela nafas.Mereka pun menceritakan tentang mereka bertiga, mulai dari nama mereka , seperti Raka si pendek, Jaka si jangkung dan Dika si gendut. Mereka terkenal dengan sebutan trio jomblo gelo dari kelas 1-E, sementara gadis-gadis itu berada di kelas 1-A. Seperti yang dikatakan oleh Iis mereka bertiga mengidap fetish yang berlebihan dan aneh. Jaka yang memiliki fetish kepada gadis yang memiliki tatapan sayu entah itu karena kelelahan atau memang matanya seperti itu, Dika yang memiliki fetish kening gadis yang lebar, jika dia menemukan gadis seperti itu. Dika selalu ingin mengusap-usap kening gadis itu hingga menangis, jika itu terjadi dika harus dijauhkan sebelum kening-kening dari gadis itu berubah menjadi mengkilap seperti guci-guci keramik yang selalu di gosok. Lalu bagaimana dengan Raka? Si pendek yang sering di sebut dengan jurig karena keberadaannya yang selalu tidak di ketahui saat dia berada di belakang gadis yang menurutnya , gadis itu memiliki tengkuk yang indah. Yah! Dia pengidap fetish terhadap tengkuk seorang gadis, sampai-sampai dia terus memperhatikan tengkuk si gadis dari belakang dengan lidah yang terjulur dan liur yang menetes seolah dia hendak mengatakan aku ingin menjilat tengkuk itu dari tatapannya. Karena itulah mereka sampai saati ini belum memiliki seorang yang mereka sebut pacar. ***Bel tanda pelajaran terakhir telah di bunyikan yang menandakan sekolah sudah usai, semua murid SMA swasta Citra Ibu yang tak memiliki kegiatan tambahan segera pulang ke rumahnya masing-masing termasuk Raka dkk. Sepanjang perjalanan dari kelas mereka, tatapan menjijikan dan kebencian tak henti-hentinya menatap mereka, suara bisikan yang terdengan seperti kalimat-kalimat sarkasme terlontar dari mulut-mulut siswa-siswi yang melihat mereka bertiga. Namun mereka tak bisa berbuat apa-apa karena semua pandangan dan perkataan tak mengenakan itu karena ulah mereka sendiri. Eh! Dika, Jaka kalian pernah gak sih kalian pengen ngilangin fetish kalian itu? Tanya Raka yang berjalan di antara mereka berdua.Yaiyalah pernah, sering malah tapi gimana caranya? Jawab Dika yang berada di samping kirinya.Kalo lu gimana, Jak? Tanya Raka sambil menengok ke arah kanan, ke arah Jaka berada meskipun dia harus mendongak karena Jaka yang terlalu tinggi atau dia yang terlalu pendek.Heeh Jawab Jaka dengan anggukan kepala tanpa mengatakan hal lain.Iya, gue juga sama. Gue udah gak tahan sama pandangan dan perkataan mereka yang sadis kaya gitu. Kata Raka lagi dengan pandangan tertundukSakitnya tuh di sini. Sambungnya lagi sambil menunjuk dada kirinya.Elah kaya lagu dangdut aja, emang cuma lu doank yang kaya gitu, kita juga sama tapi mau gimana lagi, kita gak bisa menahan hasrat untuk sesuatu yang kita cintai kan? Sahut Dika yang kali ini tidak makan sambil bicaraHeeh! Jaka cuma manggut-manggut mengiyakan kata merekaYa tapi menurut mereka, hasrat kita ini itu gak normal dan udah mengganggu mereka. Heeh! Terus mau gimana? Ke Psikolog? Punya duit emang? Heeh! JANGAN CUMA HEEH-HEEH AJA. Teriak Raka dan Dika kompak ke arah Jaka yang sedari tadi cuma mengatakan hal ituHuuh Terkejut mendengar teriakan mereka berdua, membuat Jaka semakin menundukkan kepalanya.Saat mereka berbincang-bincang seperti itu di pinggir jalan, terdengar derap kali yang begitu cepat seolah sedang berlari mengejar mereka. Oy, kalian bertiga... tungguin. Seseorang itu adalah seorang siswi yang berasal dari sekolah mereka, Ratna. Siswi pindahan yang begitu tertarik pada mereka. Menyadari ada yang memanggil mereka, mereka kompakan membalikan badan dan melihat ke arah gadis itu.Dik! Dia siapa? Kenalan lu? Tanya Raka kebingunganBukan, kenalan Jaka kali. Jawab Dika, sambil melihat Jaka tapi jawabannya jaka juga sama, Jaka tidak mengenalnya terlihat dari gelengan kepalanya dan ekspresi wajahnya yang kebingungan.Ah! Jaka juga gak kenal ternyata.Terus siapa? Tanya Raka lagiTahu! Jawab Dika simpelMakan mulu yang ada di pikiran lu, gue lagi gak ngomongin tahu, gak sekalian tempe. Sahut Raka lagi, sambil melihat tukang gorengan yang lewat.Bego! Maksud gue juga bukan tahu makanan, gue juga gak tahu tuh cewek siapa.Hehe, salah yah! Geh! Gue pites juga nih. Maaf! Saat mereka kebingungan, gadis itu sudah berada di depan mereka. Gadis itu menunduk terengah-engah seolah dia baru saja habis menyelesaikan marathon 100 meter.Hah-hah-hah! Cepet banget sih kalian jalannya. Kata Ratna yang masih terengah-engah.Siapa? Tanya RakaGak ada pertanyaan yang lain apa? Timpal Dika sambil melototin Raka, Raka yang melihat itu cuma bisa geleng-geleng kepalaAh! Maaf, namaku Ratna. Tri Ratna Kusuma dari kelas 1-A. Lalu? Itu, katanya kalian punya fetish yang aneh yah. Jaka punya fetish mata sayu, Raka punya fetish tengkuk, dan Dika punya fetish kening. Iyakan? Mendengar jawaban dari Ratna , membuat mereka semakin frustasi seperti mereka baru saja di hujam anak panah tepat di hatinya.Eng! Mereka tak tahu mau bicara apa kepada pertanyaan gadis itu, tak biasa ada seorang gadis yang berbicara begitu berani pada mereka.Lalu kenapa kalian gak bereaksi padaku, lihat mataku mungkin terlihat sayu karena lelah, keningku cukup lebar, dan tengkukku lumayan bagus. Sahutnya lagi sambil menunjukkan ke arah bagian tubuh yang dia sebut.Siapa gadis aneh ini! Pikir mereka bersamaan sambil membuang muka dari tatapan bersemangat dari gadis itu.Ah! Gak asik nih, yaudah gini aja. Tadi aku sempet denger kalo kalian mau sembuh dari penyakit fetish kalian itu? Kebetulan aku ada solusinya nih. Sambung Ratna lagi sambil mengeluarkan hpnya.Eh! Serius, apaan? Mungkinkah psikolog gratis kenalanmu? Tanya Raka dengan girang.Sayang sekali bukan, bahkan ini 3 kali lebih bagus dari psikolog, selain itu kalian bisa punya pacar juga loh. Jawab Ratna sambil mengotak atik hapenya.Nah! Sekarang nyalahin bluetooth kalian, aku akan mengirimkan sebuah aplikasi sihir ke kalian. Sambungnya lagiAplikasi sihir? Tanya mereka kompak, meskipun cuma Jaka yang hanya memasang ekspresi terkejut tanpa bertanya.Yup!, udah buruan nyalahin. Mereka bertiga pun mulai mengambil hape masing-masing dan menyalakan bluetoothnya. Setelah mereka menyalakan bluetooh, Ratna langsung mengirimkan aplikasi yang dia maksud. Tak membutuhkan waktu yang lama, aplikasi itu sudah terkirim dan terpasang di hape mereka. Aplikasi itu bernama Harapan Jomblo. Dengan icon yang berbentuk stickman sedang menunduk dan menggenggam kedua tangannya seolah sedang berharap serta berdoa.Setelah aplikasi itu terpasang, mereka segera berbalik badan dan memunggungi Ratna. Mereka berbisik mengenai aplikasi yang di berikan, setelah beberapa saat mereka kembali untuk bertanya kepada Ratna mengenai aplikasi itu.Rat, Gima-loh kemana sih Ratna? Udah gak ada aja tuh cewek. Tanya Raka kebingunganEh iya gak ada, cepet banget ilangnya. Dika juga merasa heran dengan keberadaan gadis itu.Ah! Yaudahlah kita pulang aja, mudah-mudahan yang dia bilang beneran terjadi. Iye mudah-mudahanHeeh Saat mereka hendak melangkahkan kakinya , tiba-tiba handphone mereka bersinar dan aplikasi harapan jomblo itu terbuka sendiri dan muncul beberapa kalimat. Wahai kalian jomblo yang diasingkan, saat ini kalian tak perlu lagi gundah lagi dengan status jomblo kalian dan masalah-masalah mengenai ke jombloan kalian. Kalian cukup memilih beberapa pilihan yang sudah tersedia dibawah ini. INGAT! Kalian harus memilih salah satu, satu orang satu dan tidak boleh sama memilihnya dengan orang yang ada di samping kalian. Apa-apaan kalimat dari aplikasi ini? Apa kita harus melakukannya? Kali ini Dika yang bertanya kepada Raka.Entahlah, kita coba saja. Heeh!Tiba-tiba muncul lagi kalimat menggantikan kalimat pembuka itu.Bagus! Pilihan yang bagus untuk seorang jomblo seperti kalian. Nah! Silahkan pilih pilihan kalian.A. Kebahagiaan muncul dari langitB. Kebahagiaan muncul dari tanahC. Kebahagiaan muncul dari hadapan kalian Perasaan gue aja, apa aplikasi ini tau apa yang kita omongin yah? Yaudah gue milih C. Kata Raka dengan wajah penuh tanda tanya.Cuma perasaan lu aja, yaudah gue milih A. Sahut Dika santaiB. Jaka juga sudah memilih.Mereka bertiga pun segera mengetik huruf yang menjadi pilihan masing-masing. Setelah beberapa saat tak terjadi apa-apa, mereka mulai berpikiran aplikasi ini hanyalah omong kosong, mereka segera pulang ke rumah masing-masing.***Rumah RakaAssalamualaikum! Raka membuka pintu rumah dan segera masuk kedalamnya.Walaikumsalam, kamu kemana aja sih? Temen kamu udah nungguin tuh di dalem kamar kamu. Sahut seorang wanita paruh baya yang menghampirinya dengan wajah yang terlihat bahagia seolah dia baru saja memenangkan lotre. Wanita itu adalah ibunya Raka.Hah! Temenku? Siapa mah? Orang si Dika sama si Jaka udah pada pulang. Gak tau tuh, katanya sih dia temen kamu, eh tapi gadis itu cakep juga loh, rambutnya pirang kaya orang bule. Duh! Andai ibu punya menantu kaya dia. Gadis? Cakep? Buleee? Tanya Raka shockKo kaget gitu sih? Udah sana samperin dia, ntar mamah kesana. Ibunya Raka mendorong anaknya untuk segera ke kamarnya yang berada di lantai atasEh, ta-ta-tapi aku tidak punya temen bule, dan aku tuh masih SMA, mama belom bisa punya mantu dulu. Raka panik dengan sikap ibu dan teman yang dia tidak tahu itu.Ya,ya,ya. Duh, si mama apa-apaan sih, terus siapa sih cewek itu. Kata Raka kesal , sambil terus menaiki tangga hingga sampai ke kamarnya, dia pun membuka pintu kamarnya dengan hati-hati.Apa yang dikatakan ibunya itu sebuah kenyataan, dia melihat seorang gadis yang memiliki rambut pirang panjang yang terurai. Gadis itu memiliki tubuh ideal seorang gadis di tambah lagi gadis itu memiliki ukuran dada yang cukup besar bila dibandingkan dengan siswi-siswi SMA sepantarannya. Gadis itu memakai kaos lengan pendek berwarna putih dan celana pendek berwarna kecoklatan yang memperlihatkan kulit putihnya yang mulus. Namun semua itu tak membuat Raka tertarik dia hanya sedikit terkejut dengan kehadiran gadis itu. Dia pun segera ingin menghampiri gadis yang saat initengah duduk di kasurnya dengan posisi membelakangi pintu kamar, tiba-tiba dia menyingkap rambutnya dan memperlihatkan tengkuk lehernya. Melihat hal itu, Raka hanya bisa menutup mulutnya untuk menahan hasratnya apalagi gadis itu adalah gadis asing yang tidak ia kenal.Geeh! Tengkuk gadis itu... Gadis itu pun melihat ke arah pintu, ke arah Raka berada. Dia hanya tersenyum lalu berkata.Salam kenal, namaku Luna. Aku adalah harapanmu, harapan yang kau pilih dari aplikasi sihir Harapan Jomblo. Eeh! Eeeh! EEEEEEHH!!!

(***)Prolog End ...