Upload
willyagung4557
View
221
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
7/29/2019 Materi Dasar REV Oktober Bumiyata
1/65
MATERI DASAR
KEBIJAKAN
TATALAKSANA ANAK GIZI BURUK
1
DIREKTORAT BINA GIZI MASYARAKATKEMENTERIAN KESEHATAN RI
7/29/2019 Materi Dasar REV Oktober Bumiyata
2/65
2
Tujuan Umum:
Pada akhir sesi peserta memahami kebijakan Tatalaksana Anak
Gizi Buruk
Tujuan Khusus:
Pada akhir sesi peserta mampu;1. Menjelaskan latar belakang terjadinya masalah anak gizi buruk
2. Menjelaskan kebijakan operasional Tatalaksana Anak Gizi Buruk
3. Menjelaskan kebijakan teknis dan strategi operasional pembinaangizi masyarakat
4. Menjelaskan tujuan, sasaran dan Standar Operasional Prosedur(SOP) Tatalaksana Anak Gizi Buruk
5. Menjelaskan alur pelayanan anak gizi buruk
6. Menjelaskan tim pelaksana Tatalaksana Anak Gizi Buruk7. Menjelaskan pemantauan dan evaluasi kegiatan Tatalaksana Anak
Gizi Buruk
TUJUAN PEMBELAJARAN
7/29/2019 Materi Dasar REV Oktober Bumiyata
3/65
POKOK BAHASAN
1. Latar belakang terjadinya masalah anak gizi buruk
2. Kebijakan operasional Tatalaksana Anak Gizi Buruk
3. Kebijakan teknis dan strategi operasional pembinaan gizi
masyarakat
4. Tujuan, sasaran dan Standar Operasional Prosedur (SOP)
Tatalaksana Anak Gizi Buruk
5. Alur pelayanan anak gizi buruk
6. Tim pelaksana Tatalaksana Anak Gizi Buruk.
7. Pemantauan dan evaluasi kegiatan Tatalaksana Anak
Gizi Buruk
3
7/29/2019 Materi Dasar REV Oktober Bumiyata
4/65
POKOK BAHASAN 1
LATAR BELAKANG TERJADINYA
MASALAH ANAK GIZI BURUK
4
7/29/2019 Materi Dasar REV Oktober Bumiyata
5/65
LATAR BELAKANG MASALAHANAK GIZI BURUK
Sebagai negara berkembang, Indonesia masih
menghadapi pelbagai masalah kesehatan. Salah
satunya adalah masalah kurang gizi.
Timbulnya masalah kurang gizi pada anak dipengaruhistatus gizi ibunya, serta mempengaruhi status gizi
pada usia dewasa (inter-generation impact of malnutrition).
Kurangnya konsumsi makanan & penyakit infeksi merupakan
penyebab langsung, kemiskinan dan pendidikan yang rendah
sebagai masalah utama yang harus ditanggulangi (Unicef,
1998)
5
7/29/2019 Materi Dasar REV Oktober Bumiyata
6/65
WUSK
EK
WUSK
EK
BBLRBBLRBALITA KEPBALITA KEP
REMAJA &REMAJA &USIA SEKOLAHUSIA SEKOLAH
USIA LANJUTUSIA LANJUT
KURANG GIZIKURANG GIZI
IMR, perkemb mental,
risiko penyakit kronispada usia dewasa
Gangguan Pertumbuhan,
prestasi & produktivitasKurang/ rendah
MMRMMR meningkatmeningkat
Tumbuhkembangterhambat
BUMILKEK
BUMILKEK
(KENAI
KAN
(KENAI
KANBBBB
RENDAH
)
RENDAH
)
MASALAH KURANG GIZI DALAM SIKLUS KEHIDUPAN
Sumber :
Nutrition Throughout TheLife Cycle. 1999
7/29/2019 Materi Dasar REV Oktober Bumiyata
7/65
PelayananKesehatan& sanitasi
STATUS GIZI
ASUPAN GIZI PENYAKIT INFEKSI
Perilaku/asuhanIbu dan Anak
KetersediaanPangan tingkatRumah Tangga
KEMISKINAN, PENDIDIKAN RENDAH,KETERSEDIANAN PANGAN, KESEMPATAN KERJA
KRISIS EKONOMI, POLITIK DANSOSIAL
PenyebabLangsung
PenyebabTak
Langsung
MasalahMasalah
UtamaUtama
MasalahMasalah
DasarDasar
7
PENYEBAB MASALAHKURANG GIZI
Sumber : The State of the World Children , UNICEF, 1998
7/29/2019 Materi Dasar REV Oktober Bumiyata
8/65
KEMATIAN BAYI DAN ANAK
Lain-lain
32%
Diarea
19%
Campak
7%
Perinatal18%
ISPA19%
Malaria
5%
Undernutrition54%
54 % Gizi Kurang & gizi buruk underlyingfaktor darikematian bayi & anak
7/29/2019 Materi Dasar REV Oktober Bumiyata
9/65
9
LATAR BELAKANG MASALAHANAK GIZI BURUK (lanjutan .)
Cacat bawaan dan kelainan kongenital cenderung sebagai
Underlying faktoranak menjadi gizi buruk (belum ada data
survei atau kajian)
Hasil pengamatan di sarana pelayanan kesehatan :
- Penyakit jantung bawaan
- Hidrocephalus
- Cereberal Palsy
- Labio/palato schisis(Bibir Sumbing)
- Thalasemia
- Tumor atau keganasan
- Bayi dengan Berat Lahir Rendah/BBLRFailure to thrive
7/29/2019 Materi Dasar REV Oktober Bumiyata
10/65
MASALAH GIZI DI INDONESIA
Indonesia mengalami masalah gizi ganda
Gizi Kurang:
Kurang Energi Protein (KEP)Anemia Gizi Besi (AGB)Kurang Vitamin A (KVA)Gangguan Akibat Kurang Yodium (GAKY)
Gangguan kurang zat gizi mikro lain
Gizi Lebih
10
7/29/2019 Materi Dasar REV Oktober Bumiyata
11/65
PREVALENSI GIZI KURANG - GIZI BURUK(RISKESDAS 2007)
Prevalensi nasional gizi kurang dan gizi buruk (BB/U) 18,4%
Prevalensi nasional gizi kurang dangizi buruk (BB/TB) 13,6% Ada 44 kab/kota dengan prevalensi gizi kurang dan gizi buruk
(BB/U) > 30%.
Ada 10 kab/kota dengan prevalensi gizi kurang dan gizi buruk
(BB/TB) > 30%.
NAD : Nagan Raya, Aceh UtaraSumut : Tapanuli Selatan
Sumbar : Solok Selatan
NTT : Manggarai
Kalteng : Seruyan
Maluku : Seram bagian barat, BuruMaluku Utara : Halmahera Selatan
Papua : Asmat
83 kab/kota dengan prevalensi gizi kurang dan gizi buruk
(BB/TB) > 20%.
7/29/2019 Materi Dasar REV Oktober Bumiyata
12/65
Gambaran Status Gizi Balita (Riskesdas 2007 - 2010)
18,4
36,8
13,6 12,2
18,2
35,8
13,1
0
10
20
30
40
GIZI KURANG PENDEK KURUS GEMUK
2007
2010
kekurangan gizikronis (irreversible)
kekurangan giziakut (reversible)
7/29/2019 Materi Dasar REV Oktober Bumiyata
13/65
6.2 6.1
7.47.0
0
2
4
6
8
10
12
14
16
Tahun 2007 Tahun 2010
Kurus
Sangat Kurus
Prevalensi Balita Sangat Kurus dan KurusBerdasarkan Berat Badan menurut Tinggi Badan (BB/TB)
%
Gambaran Status Gizi Balita (Riskesdas 2010)
7/29/2019 Materi Dasar REV Oktober Bumiyata
14/65
Kasus gizi buruk yang ditemukan dandirawat tahun 2005-2009
0
10.000
20.000
30.000
40.000
50.000
60.000
70.000
80.000
2005 2006 2007 2008 2009
76.178
50.106
39.080 40.465
56.941
293 402 147 297 217
dirawat
meninggal
Sumber: laporan kasus gizi buruk dari Dinkes Propinsi
7/29/2019 Materi Dasar REV Oktober Bumiyata
15/65
15
-2
-1,5
-1
-0,5
0
0,5
1
1,5
0 4 8 12 16 20 24 28 32 36 40 44 48 52 56 60
Umur (bulan)
Keadaan
gizimenurutBB/U
1999 2000 2002
Gangguan pertumbuhan telah terjadi sejak usia 4-6 bulan pertamakehidupan bayi; terjadi baik di desa maupun kota
Mulai umur 6 bulan gangguan pertumbuhan makin nyata danmencapai puncaknya pada umur 11 bulan
Kurva pertumbuhan masih tetap menurun hingga umur 23 bulan
Sesudah 23 bulan kurva pertumbuhan relatif mendatar
GANGGUAN PERTUMBUHAN PADA BALITADI DESA DAN KOTA
Sumber: Susenas
7/29/2019 Materi Dasar REV Oktober Bumiyata
16/65
Persentase Bayi Umur 0-6 Bulan dan 6 Bulan Yang Mendapat ASI Saja
Menurut Tahun
(Data Susenas 2004 - 2008)
58.9 59.7
64.162.2
56.2
19.5
26.3 25.528.6
24.3
0
10
20
30
40
50
60
70
2004 2005 2006 2007 2008
ASI Ekslusif 0-6 bulan
ASI Eksklusif 6 bulan
7/29/2019 Materi Dasar REV Oktober Bumiyata
17/65
ANEMIA GIZI BESI
Prevalensi
Kelompok Umur 1995 2001
Remaja Putri(15-19 th) 57,1% 26,5%
Bumil 50,9% 40,1% Balita 40,5% 47,0%
Anak Usia Sekolah 47,2% -
WUS 39,5% 25,7%
Usia Produktif 48,9% 26,6%
Usia Lanjut 57,9% -
17Sumber: Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT)
7/29/2019 Materi Dasar REV Oktober Bumiyata
18/65
KURANG VITAMIN A
50% (10 juta) anak balita menderitaKurang Vit. A Sub-klinis (serum retinol 0,50% Masalah kesehatan Masyarakat(WHO)
(Sumber: Survei Vitamin A (Suvita), 1992
7/29/2019 Materi Dasar REV Oktober Bumiyata
19/65
KURANG VITAMIN A
Studi masalah gizi mikro di 10 propinsi
tahun 2006 :
prevalensi xeropthalmia pada balita 0,13%
dan indeks serum retinol < 20g/dl adalah
14,6%.
Cakupan suplementasi vitamin A secara
nasional pada anak umur 6-59 bulan
adalah 71,5% (Riskesdas 2007 )
19
7/29/2019 Materi Dasar REV Oktober Bumiyata
20/65
GANGGUAN AKIBAT KURANG YODIUM
45% daerah (kecamatan) endemik:
30% endemik ringan
7 % endemik sedang
8 % endemik berat 87 juta penduduk tinggal di daerah
endemik (prevalensi 9.8%)
(Sumber: mapping GAKY, 1998)
Prevalensi GAKY: 11.1 %
(Sumber: Survei GAKY, 2003)
20
Catatan: data diatas tidak dapat
dibandingkan karena perbedaan sampling
7/29/2019 Materi Dasar REV Oktober Bumiyata
21/65
MASALAH GIZI DI INDONESIA (Lanjutan)
Gizi Lebih:o Dewasa IMT (> 27 kg/m) 11,1%
( 30 kg/m) 3,9%
(Survei IMT tahun 1997)
o Dewasa IMT (25-27 kg/m) 8,8%
(> 27 kg/m) 10,3%
(Riskesdas 2007)
o Balita BB/U (>+2SD) : 2,46% (2003): 3,50% (2005)
(Susenas)
oBalita BB/TB (>+2SD) : 12,2%
(2007)
(Riskesdas)21
7/29/2019 Materi Dasar REV Oktober Bumiyata
22/65
Cakupan Penimbangan Balita 2007
80.0%
70,0-79.0%
< 70%
Data Riskesdas, 2007
7/29/2019 Materi Dasar REV Oktober Bumiyata
23/65
POKOK BAHASAN 2
KEBIJAKAN OPERASIONALTATALAKSANA ANAK GIZI BURUK
23
7/29/2019 Materi Dasar REV Oktober Bumiyata
24/65
VISI, MISI KEMENTERIAN KESEHATAN
Tahun 2010-2014
Visi: Masyarakat sehat yang mandiri dan berkeadilan.
Misi:
1. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui
pemberdayaan masyarakat termasuk swasta dan
masyarakat madani.
2. Melindungi kesehatan masyarakat dengan menjamin
tersedianya upaya kesehatan yang paripurna, merata,
bermutu dan berkeadilan.
3. Menjamin ketersediaan dan pemerataan sumber daya
kesehatan.
4. Menciptakan tata kelola kepemerintahan yang baik.24
7/29/2019 Materi Dasar REV Oktober Bumiyata
25/65
Sasaran Pembangunan Kesehatan
RPJMN 2010-2014
Menurunkan prevalensi gizi kurang dari18.4% menjadi setinggi-tingginya 15%
Menurunkan prevalensi balita pendekdari 36.8% menjadi setinggi-tingginya32%
7/29/2019 Materi Dasar REV Oktober Bumiyata
26/65
26
UU No 36 tahun 2009; tentang kesehatan
UU no 23 tahun 2002; Perlindungan Anak
Peraturan Presiden nomor 5 tahun 2010 tentangRencana Pembangunan Jangka MenengahNasional (RPJMN) tahun 2010 2014
Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2010 tentangProgram Pembangunan yang Berkeadilan
Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor741/Menkes/SK/VII/2008 tentang StandarPelayanan Minimal Bidang Kesehatan diKabupaten/Kota
DASAR HUKUMTATALAKSANA ANAK GIZI BURUK
7/29/2019 Materi Dasar REV Oktober Bumiyata
27/65
27
Keputusan Menteri KesehatanNo.128/Menkes/SK/II/2004 tentang Kebijakan DasarPuskesmas
Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor:HK.03.01/160/I/2010 tentang Rencana StrategisKementerian Kesehatan 2010-2014.
SE Menkes No 1209/Menkes/X/1998; tentangMonitoring dan penanggulangan krisis kesehatan(KLB Gizi buruk)
SK Menkes No.1457/Menkes/SK/X/2003 tentangKewenangann Wajib Standar Pelayanan Minimal
Rencana Aksi Pembinaan Gizi Masyarakat 2010-2014
DASAR HUKUMTATALAKSANA ANAK GIZI BURUK
7/29/2019 Materi Dasar REV Oktober Bumiyata
28/65
SPM
BIDANG KESEHATAN DI KAB/KOTA
(PERMENKES 741/PER/MENKES/VII/2008)
Cakupan pemberian makanan pendamping ASI padaanak usia 6-24 bulan keluarga miskin: 100% (tahun2010)
Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan:100% (2010)
7/29/2019 Materi Dasar REV Oktober Bumiyata
29/65
Manajemen kasus : Terapi Gizi
Tempat pelayanan : Puskesmas s/d rumah sakit sertarujukannya
Secara komprehensif : Tindakan, perawatan dan pengobatandari berbagai disiplin ilmu
Mengarah ke pelayanan gizi paripurna (Tim Asuhan Gizi)
Penyuluhan (Health Promotion)
Perlindungan Khusus (Specific Protection)
Deteksi Dini (Early Detection)
Pengobatan Segera (Prompt Treatment)Mencegah Kecacatan (Disability Limitation)
Rehabilitasi (Rehabilitation)
29
Kebijakan Operasional TatalaksanaAnak Gizi Buruk
7/29/2019 Materi Dasar REV Oktober Bumiyata
30/65
POKOK BAHASAN 3
KEBIJAKAN TEKNIS DAN
STRATEGI OPERASIONALPEMBINAAN GIZI MASYARAKAT
30
7/29/2019 Materi Dasar REV Oktober Bumiyata
31/65
Kebijakan Teknis Pembinaan GiziMasyarakat 2010-2014
1. Memperkuat peran masyarakat dlm pembinaan gizi masyarakat melalui
Posyandu.
2. Memberlakukan standar pertumbuhan anak Indonesia.
3. Menerapkan standar pemberian makanan bagi bayi & anak.
4. Meneruskan suplementasi gizi pada balita, remaja, ibu hamil dan ibu
nifas serta fortifikasi makanan.
5. PMT pemulihan diberikan pada anak gizi kurang dan ibu hamil miskin
dan KEK.
6. Perawatan gizi buruk dilaksanakan dengan pendekatan rawat inap di
Puskesmas perawatan, RS & Pusat Pemulihan Gizi (TFC) maupun
rawat jalan di Puskesmas & Pos Pemulihan Gizi (CFC).
7. Memperkuat surveilans gizi nasional.
7/29/2019 Materi Dasar REV Oktober Bumiyata
32/65
Strategi Operasional Pembinaan GiziMasyarakat 2010-2014
1. Meningkatkan pendidikan gizi masyarakat melaluipenyediaan materi KIE dan Kampanye.
2. Memenuhi kebutuhan obat program gizi terutama kapsul
vitamin A, tablet Fe, mineral mix melalui optimalisasi
sumber daya Pusat dan Daerah.3. Meningkatkan kemampuan dan ketrampilan petugas dalam
pemantauan pertumbuhan, konseling menyusui dan
MPASI, Tatalaksana Anak Gizi Buruk, surveilans dan
program gizi lainnya.4. Memenuhi kebutuhan PMT Pemulihan bagi balita menderita
gizi kurang (kurus) dan ibu hamil keluarga miskin KEK.
7/29/2019 Materi Dasar REV Oktober Bumiyata
33/65
Strategi Operasional Pembinaan GiziMasyarakat 2010-2014
5. Pelayanan gizi pada ibu hamil berupa pemberian tablet Fe
dan skrining ibu hamil KEK diintegrasikan dengan
pelayanan kesehatan ibu (ANC).
6. Melaksanakan surveilans gizi di seluruh kab/kota,
surveilans sentinel dan surveilans gizi darurat.
7. Menguatkan kerja sama & kemitraan dgn lintas program &
sektor, organisasi profesi & LSM.
8. Menyusun norma, Standar, Prosedur & Kinerja (NSPK)
gizi.
7/29/2019 Materi Dasar REV Oktober Bumiyata
34/65
NO INDIKATORTARGET
2010 2011 2012 2013 20141
Persentase balita gizi burukyang mendapat perawatan
100 100 100 100 100
2Persentase bayi usia 0-6bulan mendapat ASIEksklusif.
65 67 70 75 80
3
Cakupan RT yg
mengonsumsi garamberyodium.
75 77 80 85 90
4Persentase 6-59 bulan dptkapsul vitamin A.
75 78 80 83 85
5Persentase ibu hamilmendapat Fe 90 tablet.
84 88 90 93 95
6Persentase kabupaten/kota
yang melaksanakansurveilans gizi.
100 100 100 100 100
7Persentase balita ditimbangberat badannya.
65 70 75 80 85
8Persentase Penyediaanbufferstock MP-ASI untuk
daerah bencana
100 100 100 100 100
Indikator Kinerja 2010-2014
7/29/2019 Materi Dasar REV Oktober Bumiyata
35/65
Primary Prevention
(Kegiatan bulanan diPosyandu)
1. Pemantauan beratbadan di Posyandu
2. Penyuluhan dan
konseling ASI eksklusifdan MP-ASI
3. Mendapat kapsul vit A
4. Balita GAKIN mendapatMPASI Lokal
5. Bumil mendapat tabletFe
6. Keluarga menggunakangaram beryodium
7. PMT Penyuluhan
8. Balita BGM, 2 T dirujukuntuk dikonfirmasi
Secondary
Prevention(Penangangan gizi
kurang)
1.Balita Gizi Kurang
diberi PMT Pemulihan2.Bumil Gakin KEKmendapat PMTPemulihan
Tertiary
Prevention(Penangangan
gizi buruk)
1.Rawat inap
2.Rawat jalan
Penanggulangan masalah gizi
7/29/2019 Materi Dasar REV Oktober Bumiyata
36/65
STRATEGI OPERASIONALTATALAKSANA ANAK GIZI BURUK
36
1. Memberdayakan keluarga utk me pengetahuan,
kesadaran & kemampuan keluarga untuk berperilakusadar gizi.
2. Me kualitas dan kuantitas deteksi dini melalui
posyandu sebagai upaya pencegahan gizi buruk3. Me kualitas dan akses yankes dan gizi
4. Menyebarluaskan pedoman Tatalaksana Anak Gizi
Buruk dlm pre service training:
Fak. Kedokteran, pendidikan dokter spesialis,
poltekes dan akademi kesehatan lain.
7/29/2019 Materi Dasar REV Oktober Bumiyata
37/65
STRATEGI OPERASIONALTATALAKSANA ANAK GIZI BURUK (Lanjutan .)
5. Me Sistem Kewaspadaan Dini (SKD) dan Kejadian LuarBiasa/KLB - Gizi Buruk dalam surveilans kesehatan dan gizi.
6. Menggalang kerja sama dengan organisasi profesi dan lintas
program:
IDAI, PDGMI/PDGKI, PERSAGI/ASDI, PPNI, IBIProgram diare, imunisasi, ISPA/pneumonia, malaria, TB,
HIV/AIDS
7. Meningkatkan dukungan dan peran serta Pemda dan lintassektor (Pertanian, sosial, Pemberdayaan Masyarakat Desa/PMD)
melalui kelembagaan Badan Ketahanan Pangan dan Gizi sertaNon Goverment Organization (NGO) atau Lembaga SwadayaMasyarakat (LSM)
37
7/29/2019 Materi Dasar REV Oktober Bumiyata
38/65
Penanggulangan gizi buruk(WHO/UNICEF/SCN, 2005)
Penanggulangan Gizi Buruk terdiri dari
Facility based dan community based
Facility basedGizi Buruk dengan komplikasi dirawat-inap di
fasilitas kesehatan (Puskesmas perawatan, TFC,
RS)
Dilakukan perawatan dan pengobatan sesuai
Tatalaksana Anak Gizi Buruk
7/29/2019 Materi Dasar REV Oktober Bumiyata
39/65
Lanjutan
Dilakukan perawatan dan pengobatan sesuaiTatalaksana Anak Gizi Buruk :
- 10 langkah dalam Tatalaksana Anak Gizi Buruk- Penanganan 5 kondisi klinis (Kondisi I-V) sesuai
dengan tanda bahaya
7/29/2019 Materi Dasar REV Oktober Bumiyata
40/65
Penanganan Gizi Buruk di Community Based/Pemulihan Gizi Berbasis Masyarakat (PGBM)
Gizi Buruk tanpa komplikasi dirawat jalan di community based
tanpa rawat-inap.
Dilakukan rawat jalan dengan kegiatan:
pemeriksaan kesehatan, pemberian makanan & konselinggizi.
Tenaga pelaksana: tenaga kesehatan & masyarakat (kader)
Pemulihan Gizi Berbasis Masyarakat (PGBM)
7/29/2019 Materi Dasar REV Oktober Bumiyata
41/65
POKOK BAHASAN 4
TUJUAN, SASARAN DAN STANDAR
OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
TATALAKSANA ANAK GIZI BURUK
41
7/29/2019 Materi Dasar REV Oktober Bumiyata
42/65
TUJUAN UMUM:
Menurunkan prevalensi gizi kurang dan gizi buruk.
KHUSUS:
1. Mencegah kematian anak (Case Fatality Rate/CFR)
2. Mencegah gangguan tumbuh kembang
berkelanjutan (growth faltering).3. Mencapai garis pertumbuhan (growth trajectory)
anak.
42
TATALAKSANA ANAK GIZI BURUK
7/29/2019 Materi Dasar REV Oktober Bumiyata
43/65
SASARAN
Anak Gizi Buruk (BB/TB-PB
7/29/2019 Materi Dasar REV Oktober Bumiyata
44/65
STANDAROPERASIONAL PROSEDUR
44
10 (sepuluh) Langkah TataLaksana
Anak Gizi Buruk
5 (lima) Kondisi Anak Gizi Buruk
Pedoman Tatalaksana Anak Gizi Buruk
(Buku I & II)
7/29/2019 Materi Dasar REV Oktober Bumiyata
45/65
POKOK BAHASAN 5
ALUR PELAYANAN
ANAK GIZI BURUK
45
ALUR PELAYANAN
7/29/2019 Materi Dasar REV Oktober Bumiyata
46/65
ALUR PELAYANAN
46
SELURUH KELUARGA
1. Penyuluhan/Konseling Gizi;
a. ASI eksklusif dan MP-ASI
b. Gizi seimbang
c. Pola asuh ibu dan anak
2. Pemantauan pertumbuhananak
3. Penggunaan garam beryodium
4. Pemanfaatan pekarangan
5. Peningkatan daya beli
KELUARGA MISKIN
6. Bantuan pangan darurat;
a. PMT balita, ibu hamil
b. Raskin
POSYANDU
Penimbangan
balita (D) Konseling
Suplementasi
gizi
Pelayanan
kesehatan dasar
PMT Pemulihan
Konseling
Puskesmas
TFC/PtPG
Rumah Sakit
Sehat, BB Naik (N)
BGM, Gizi buruk, sakit
BB Tidaknaik (T),Gizikurang
CFC/PPG
Sehat, BB Naik (N)
Sembuh, tidak perlu
PMTSembuh perlu PMT
Intervensijangka
menengah/ panjang
Intervensijangka
pendek,darurat
KELUARGA MASYARAKAT dan LINTASSEKTOR
PELAYANANKESEHATAN
emuaBalitaPunyaKMS
Surveilens sosial, kesehatan, pangan dan gizi
Surveilens sosial, kesehatan, pangan dan gizi
CFC: Pos Pemulihan Gizi
TFC: Panti Pemulihan Gizi
7/29/2019 Materi Dasar REV Oktober Bumiyata
47/65
Hasil Penimbangan di Posyandu
Konfirmasi status gizi dgn BB/TB
Pemeriksaan fisik
BB/TB < -3 SD,
Gejala klinis (-)
Hasil laporan masyarakat
BB/TB < -3 SD,
Gejala klinis (+)BB/TB -3 SD,
Gejala klinis (+)BB/TB -3 SD,
Gejala klinis (-)
GIZI KURANGGIZI BURUK
Hasil pemeriksaan di fasilitas
Kesehatan
Perlakuan KLB
Laporan Kasus / Suspek Gizi Buruk
PELAPORAN PENYELIDIKAN KASUS
1. Pengisian formulir penyelidikan kasus gizi buruk
2. Analisa data SKDN 4 bulan terakhir di desa untuk melihat kecenderungan BGM3. Melakukan penjaringan balita dengan pita LILA
LILA < 11.5 LILA 11.5 12.5
GIZI KURANGGIZI BURUK
Dinkes Kab/Kota
Pengisian Form W1
PMT PEMULIHANDi rujuk Penanganan
Dibuat peta
7/29/2019 Materi Dasar REV Oktober Bumiyata
48/65
Hasil Penimbangan di
Posyandu
- Konfirmasi status gizi dgn BB/TB
- Pemeriksaan fisik
BB/TB < -3 SD,Gejala klinis (-)
Hasil laporan masyarakat
BB/TB < -3 SD,Gejala klinis (+)
BB/TB -3 SD,Gejala klinis (+)
BB/TB < - 2 s.d -3 SD
GIZI KURANG
Hasil pemeriksaan di
fasilitas Kesehatan
Rawat jalan dan
PPGM/Pendampingan
Membaik TidakMembaik
Meninggal
Rawat di puskesmas TFC/
RS
Laporan Kasus/Suspek Gizi Buruk
GIZI BURUK
Dengan Komplikasi
GIZI BURUK
Tanpa Komplikasi
PMT
PEMULIHAN
Membaik Tidak Membaik
Rujuk ke RS
ALUR PELAYANAN ANAK GIZI BURUK DI RUMAH
7/29/2019 Materi Dasar REV Oktober Bumiyata
49/65
ALUR PELAYANAN ANAK GIZI BURUK DI RUMAHSAKIT/PUSKESMAS PERAWATAN
49
Datang
Sendiri
Dirujuk
MTBS
Non
MTBS
Periksaklinis danantropo-metri.
BB & TBanak
Gizi
Buruk Penyakit
Ringan /Berat
PenyakitRingan
Gizikurang
PenyakitBerat
GiziKurang
RAWAT INAP
Penerapan 10langkah dan
5 kondisi
Tatalaksana Anak
Gizi Buruk
RAWAT INAP Obati Penyakit
Penambahan
Energi dan Protein
20-25% di atas
AKG
RAWAT JALAN Obati Penyakit
Penambahan Energi
dan Protein 20-25%
di atas AKG
P U L A N G
POSYANDU/
Pos Pemulihan
Gizi (PPG)
RUMAHTANGGA
YANKESRUJUKAN
ANAK
PUSKE
SMAS
(Buku Bagan Tata Laksana Gizi Buruk, Buku I, hal. 1)
Pemeriksaan Klinis, BB/PB, LiLA
7/29/2019 Materi Dasar REV Oktober Bumiyata
50/65
Anak dengan satu atau lebih
tanda berikut:Terlihat Sangat kurus
Edema pada seluruh tubuh
BB/PB atau BB/TB < -3 SD
LiLA < 11,5 cm (untuk anak usia
6-59 bulan) dan
salah satu atau lebih dari tanda-
tanda komplikasi medis berikut:
anoreksia
pneumonia berat
anemia berat
dehidrasi berat
demam sangat tinggi
penurunan kesadaran
Bila LILA 11,5 cm 10 19,9 % + accurating factors
Jumlah Balita BB/TB atau BB/PB < -2 SDTotal Balita
Catatan:- Balita gizi buruk/sangat kurus (BB/TB-PB < - 3 SD)
- Balita gizi kurang/kurus (BB/TB-PB > - 3 SD < - 2 SD)
GAM =
Sumber : Proyek Sphere, Piagam Kemanusiaan dan Standar Minimum dalamRespons Bencana, 2004
KETENAGAAN
7/29/2019 Materi Dasar REV Oktober Bumiyata
56/65
56
TenagaUntukPusat Pemulihan Gizi dgn kapasitas 20 tempat
Tidur dibutuhkan:
- Dokter : 1 orang- Perawat (D3, SPK) : 4 orang
- Ahli Gizi (D3) : 1 orang
- Tenaga Pemasak : 1 orang
(Tenaga Kebersihan bisa tidak diperlukan karena ibu
yang anaknya dirawat, ikut bertanggungjawab untuk
kebersihan tempat perawatan)
KETENAGAANPUSAT PEMULIHAN GIZI/PPG
KEGIATAN PPG
7/29/2019 Materi Dasar REV Oktober Bumiyata
57/65
57
KEGIATAN PPG
1. Pelayanan medis2. Pelayanan Keperawatan
3. Pelayanan dan konseling gizi
4. Pendidikan kesehatan dan gizi5. Rujukan ke posyandu/ puskesmas
pembantu/ puskesmas/ rumah sakit
6. Stimulasi pertumbuhan
7. Pencatatan dan pelaporan
8. Monitoring dan evaluasi
7/29/2019 Materi Dasar REV Oktober Bumiyata
58/65
POKOK BAHASAN 6
TIM PELAKSANA TATALAKSANA
ANAK GIZI BURUK
58
7/29/2019 Materi Dasar REV Oktober Bumiyata
59/65
PELAKSANA
TIM DUKUNGAN GIZI (fungsional)
59
1. DOKTER
2. PERAWAT/BIDAN
3. NUTRISIONIS/DIETISIEN
4. LABORATORIUM/RADIOLOGI
5. FARMASI
6. Dan lain2 sesuai kasus
PERANAN TIM DUKUNGAN GIZI
7/29/2019 Materi Dasar REV Oktober Bumiyata
60/65
60
PERANAN TIM DUKUNGAN GIZI
Peranan Tim Dukungan Gizi: Dokter : menentukan diagnosis, melakukan
tindakan,pengobatan dan tindak lanjut Perawat/ bidan: asuhan keperawatan Nutrisionis : menyediakan makanan, melakukan
konseling gizi baik di rumah sakit
maupun di puskesmas
mencegah
mengobatiGizi buruk Gizi baik
7/29/2019 Materi Dasar REV Oktober Bumiyata
61/65
POKOK BAHASAN 7
PEMANTAUAN DAN EVALUASI
KEGIATAN TATALAKSANAANAK GIZI BURUK
61
PEMANTAUAN DAN EVALUASI
7/29/2019 Materi Dasar REV Oktober Bumiyata
62/65
PEMANTAUAN DAN EVALUASIDi SARANA PELAYANAN KESEHATAN
(Rumah Sakit/Puskesmas)
Peningkatan Berat Badan (> 50 g/KgBB/ mingguselama 2 minggu berturut- turut)
CFR (Case Fatality Rate)
CFR < 5% msh bisa ditolerir, CFR >20%tidak dapat diterima
Lama hari rawat /lama berobat
Kunjungan rumah (tindak lanjut perawatan)
Pemulihan Gizi Berbasis Masyarakat
(PGBM) atau CTC.
62
7/29/2019 Materi Dasar REV Oktober Bumiyata
63/65
Pemantauan hasil kegiatan Posyandu (SKDN) Pemantauan Wilayah
Setempat/PWS - Gizi
Laporan Kasus Sistim Kewaspadaan Dini/SKD dan
Kejadian Luar Biasa/KLB - Gizi Buruk
Pemantauan Status Gizi /PSG Tahunan
di Tingkat Kecamatan Pemantauan Status Gizi Nasional
(3 tahun sekali melalui SUSENAS)
63
PEMANTAUAN DAN EVALUASIDi WILAYAH KERJA (Kabupaten/Kota)
7/29/2019 Materi Dasar REV Oktober Bumiyata
64/65
64
Anak gizi buruk masih menjadi masalah gizidi Indonesia
Anak gizi buruk disebabkan oleh kurangnya
asupan makanan yang umumnya disertai
penyakit infeksi Cacat bawaan/kelainan congenital sebagai
underlying faktorterjadinya gizi buruk
Perlu tatalaksana kasus secara klinis (salah salah
satu kegiatan upaya perbaikan gizi masyarakat)
Perlu kesiapan tenaga kesehatan untuk melakukan
Tatalaksana Anak Gizi Buruk secara profesional
(Materi Inti I - V)
KESIMPULAN
7/29/2019 Materi Dasar REV Oktober Bumiyata
65/65