261

Click here to load reader

Materi KA BNN Provinsi Jambi

Embed Size (px)

Citation preview

MATERI P4GN DISAMPAIKAN OLEH : KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL PROVINSI JAMBI DRS. MOHAMMAD YAMIN SUMITRA HP : : 081382306139 website : bnnpjambi.blogspot.com

MATERI P4GN

DISAMPAIKAN OLEH :KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL PROVINSI JAMBIDRS. MOHAMMAD YAMIN SUMITRAHP : 081382306139 WEB : bnnpjambi.blogspot.com

1

PENEMPATAN KERJA :KALTIM, JAKARTA, JABAR, KALBAR, JAKARTA, PAPUA, JAMBI

MASUKNYA NARKOBA KE INDONESIA

Akibat sangat luas geografis Indonesia yang berbentuk kepulauan,sehingga sangat sulit untuk dijangkau/ diawasi oleh aparat dan masyarakat , juga masuknya ke Indonesia tidak semua dalam bentuk jadi Narkoba, melainkan melalui bahan untuk membuat cat, kosmetik, lem dll.80% melalui laut, pesisir dan 20% melalui udara.

Karena narkotik digunakan untuk kepentingan Ekonomi dan kepentingan Politik , maka Pencegahannya serta Pemberantasannya hanya dengan cara meningkatkan Keimanan ,Ketaqwaan serta ahlak kepada Tuhan Yang Maha Esa

4

5

6

7

8MASUK MELALUI LAUT 80 % PELABUHAN/PESISIR

MASUK MELALUI LAUT 80 % PELABUHAN/PESISIR9MASUK MELALUI UDARA 20 % BANDARA

MASUK MELALUI UDARA 20 %10

PEREDARAN NARKOBA 60 % DI TEMPAT HIBURAN

PEREDARAN NARKOBA DI TEMPAT-TEMPAT UMUM 40 %

RUMAH SAKITRUMAH ELITKOSANPERUMAHANPASAR

POM BENSINLembaga Pemasyarakatan, Lingkungan Sekolah, Lingkungan Kampus, Kios Kaki Lima dan tempat-tempat umum lainnya

NO WAY NAPZA !!( NARKOTIKA, PSIKOTROPIKA, ZAT ADIKTIF LAINNYA ) A. PENGERTIAN NARKOBA/NAPZANARKOTKA ADALAH ZAT ATAU OBAT YANG BERASAL DARI TANAMAN ATAU BUKAN TANAMAN, BAIK SINTESIS MAUPUN SEMI SINTESIS YANG DAPAT MENYEBABKAN PENURUNAN ATAU PERUBAHAN KESADARAN, HILANGNYA RASA DAN DAPAT MENGHILANGKAN RASA NYERI SERTA MENIMBULKAN KETERGANTUNGAN.PSIKOTROPIKA ADALAH ZAT ATAU OBAT, BAIK ALAMIAH MAUPUN SINTESIS BUKAN NARKOTIKA YANG BERKHASIAT PSIKOAKTIF MELALUI PENGARUH SELEKTIF PADA SUSUNAN SYARAF PUSAT YANG MENYEBABKAN PERUBAHAN KHAS PADA AKTIFITAS MENTAL DAN PERILAKU.

ZAT ADIKTIF ADALAH BAHAN LAIN ATAU OBAT, BAIK ALAMIAH MAUPUN PSIKOTROPIKA YANG PENGGUNAANNYA DAPAT MENIMBULKAN KETERGANTUNGAN.

13Apa Itu Narkoba ?Adalah bahan/zat aktif yang mempengaruhi kondisi kejiwaan/psikologis seseorang (pikiran, perasaan dan perilakunya) serta dapat menimbulkan ketergantungan secara fisik maupun psikologis.

NARKOTIKA MORFIN HEROIN KOKAIN GANJAPSIKOTROPIKA SHABU EKSTASI ATS

BAHAN/ZAT BERBAHAYA ALKOHOL NIKOTIN KECUBUNG MAGIC MASROM LEM KAFEIN

Jenis Narkoba

MENGAPA NARKOBA MENJADI MASALAH ?Adanya Penyalahgunaan pemakaian Yang Mengakibatkan Ketergantungan

DEPRESAN :

AlkoholInhalensiaMethadoneSedatif-HipnotikOpiat (morfin, heroin, kodein)STIMULAN :

AmpetaminKafeinKokainMDMANikotinHALUSINOGEN :

Lsd (Elsid)Ganja (Juga Depresan)Jamur (Meskalin, Psilosibin)

Dis Waktu, Dis Ruang, dan Mis Panca Indera15B. MENGAPA TEMPAT KERJA, TEMPAT KEGIATAN, TEMPAT BELAJAR PERLU BEBAS DARI PEREDARAN DAN PENYALAH GUNAAN NAPZA ?KESEHATAN PENGGUNA NAPZA TIDAK STABIL, BAIK FISIK MAUPUN MENTAL YANG BERAKIBAT BURUK TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA.

KECELAKAAN KERJA DAN KECELAKAAN LALU LINTAS SERING TERJADI KARENA TINGKAT KELALAIAN YANG TINGGI DARI PENGGUNA NAPZA.

BEBAS NAPZA , MEMBUAT SUASANA AMAN DAN NYAMAN DITEMPAT KERJA/ KEGIATAN DAN TEMPAT BELAJAR.

16C. APA YANG PERLU DILAKUKAN UNTUK MENCEGAH PEREDARAN DAN PENYALAHGUNAAN NAPZA.MENGETAHUI MENYEBARLUASKAN INFORMASI TENTANG BAHAYA PENYALAHGUNAAN NAPZA DALAM BERBAGAI METODE DAN MEDIA YANG SESUAI, SEPERTI : POSTER, LEAFLET, SELEBARAN, STICKER, SPOT DAN LAIN LAIN. D. TEMPAT LAPOR KORBAN PENYALAHGUNAAN NARKOBA DI PROVINSI JAMBIRSUD RADEN MATTAHER, RUMAH SAKIT JIWA, PUSKESMAS TANJUNG PINANG, RUMAH SAKIT BUNGO & RUMAH SAKIT TANJABBAR, RUMAH SAKIT MUARA BULIAN

17

1. HEROIN ( PUTAU, PUTIH, BEDAK, PT, ETEP)

- JENIS YANG POPULER DI INDONESIA ADALAH PUTAU (HEROIN KELAS 5 ATAU 6)- PENGHILANG RASA NYERI YANG SANGAT KUAT - DALAM BENTUK SERBUK ATAU LARUTAN - PEMAKAI AKAN CEPAT BERGANTUNG SECARA FISIK DAN MENTAL - PALING SERING MENIMBULKAN KEMATIAN AKIBAT OVERDOSIS - PEMAKAI MENJADI BODOH DAN LAMBAN, SERTA MERUSAK KONSENTRASI - PEMAKAI KALAU BERBICARA CADEL

AKIBATNYA GEJALA PUTUS HEROIN : - KESAKITAN DAN KEJANG KEJANG - MATA BERAIR - KEHILANGAN NAFSU MAKAN - KERAM PERUT DAN MENGGELEPAR - HIDUNG BERLENDIR - KEKURANGAN CAIRAN TUBUH JENIS-JENIS NARKOTIKA 18

ZAT YANG TERDAPAT PADA LEM DAN PENGENCER CAT (THINNER).PENGGUNAANNYA DENGAN CARA DIHIRUP YANG DAPAT MENGAKIBATKAN KEMATIAN MENDADAK SEPERTI : TERCEKIK (SUDDEN SNIFFING DEATH SYNDROME ).DAPAT MERUSAK PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN OTOT, SYARAF DAN ORGAN TUBUH LAIN.-MENGHIRUP SAMBIL MENGGUNAKAN OBAT ANTI DEPRESI SEPERTI OBAT PENENANG, OBAT TIDUR, ALKOHOL AKAN MENINGKATKAN RISIKO OVERDOSIS DAN DAPAT MEMATIKAN.-PENGGUNA JIKA MELAKUKAN AKTIVITAS NORMAL SEPERTI BERLARI ATAU BERTERIAK DAPAT MENGAKIBATKAN KEMATIAN KARENA GAGAL JANTUNG.

AKIBATNYA :MENYEBABKAN GANGGUAN PADA FUNGSI GINJAL, HATI, JANTUNG DAN OTAK.KEJANG KEJANG OTOT.BATUK BATUK.TIDAK DAPAT BERFIKIR .-SIANOSIS ( BIRU ) DENYUT JANTUNG TIDAK TERATUR.2. INHALENSIA ( NGELEM ).19

- BERBENTUK PIL, KAPSUL DAN SERBUK.- MEMBERIKAN RANGSANGAN BAGI PERASAAN MANUSIA.- SALAH SATU JENIS AMPHETAMINE YAKNI METHAMPHETAMINE YANG - MEMILIKI EFEK RANGSANGAN KUAT TERHADAP SISTEM SYARAF, CONTOHNYA ADALAH ICE, SHABU DLL.- PEMAKAI AKAN TERIKAT SECARA FISIK DAN MENTAL.- TETAP MERASA AKTIF WALAU TUBUH SANGAT LELAH.- DAPAT MERANGSANG TUBUH MELAMPAUI BATAS MAKSIMUM DARI KEKUATAN FISIK.- JIKA TUBUH TIDAK LAGI DAPAT MENANGGUNG BEBAN, DAPAT -MENYEBABKAN PINGSAN ATAU MATI KARENA KELELAHAN.AKIBATNYA :- PENURUNAN BERAT BADAN - KELIHATAN SEPERTI KURANG TIDUR- DENYUT NADI KURANG BERATURAN DAN MENINGKAT- PINGSAN KARENA SANGAT KELELAHAN- TEKANAN DARAH TINGGI- PARANOID (CURIGA)3. AMPHETAMINE (AMPHET)

- NAMA POPULER UNTUK METHAMPHETAMINE- BERBENTUK SEPERTI KRISTAL, TIDAK BERBAU DAN TIDAK BERWARNA- MENGAKIBATKAN EFEK YANG KUAT PADA SISTEM SARAF- PEMAKAI AKAN BERGANTUNG SECARA FISIK DAN MENTAL- MENSTIMULASI TUBUH MELAMPAUI AMBANG BATAS KEKUATAN FISIK - EFEK LANGSUNG PENGGUNANYA MENJURUS PADA PERILAKU KEKERASAN PEMAKAI MERASA FLY DENGAN PERASAAN ENAK SEMENTARA, YANG BERANGSUR ANGSUR- MEMBANGKITKAN KEGELISAHAN YANG LUAR BIASAAKIBATNYA :- BERAT BADAN MENURUN- KEJANG KEJANG - KERUSAKAN GINJAL, PARU PARU DAN JANTUNG- IMPOTEN DALAM JANGKA PANJANG- SERANGAN JANTUNG - HALUSINASI- PARANOID ( CURIGA )- KEMATIAN 4. SHABU SHABU ( KRISTAL, UBAS, SS )

BERBENTUK TABLET ATAU KAPSUL DIPRODUKSI SECARA ILLEGAL DI LABORATORIUM ZAT KIMIA BERBAHAYA SERING DICAMPUR SEHINGGA BERAKIBAT BURUK BAGI TUBUH SEPERTI CAMPURAN INSEKTISIDA, PIL KB BAHKAN ZAT-ZAT KIMIA YANG TIDAK DIKETAHUI .DAPAT MENSTIMULASI TUBUH MELAKUKAN AKTIFITAS YANG MELAMPAUI BATAS MAKSIMUM, BERPERILAKU HIPERAKTIFMENYEBABKAN DENYUT NADI COPOT, SERTA MENIMBULKAN PARANOID DAN HALUSINASI

AKIBATNYA :HIPERAKTIFRASA MUAL, MUNTAH DAN DIARE GEMETAR TAK TERKONTROL DENYUT NADI SANGAT CEPAT KEHILANGAN SELERA MAKAN FUNGSI PENGENDALIAN DIRI ( SELF CONTROL ) SEKSUAL MENURUN/ MELEMAHRASA HAUS YANG AMAT SANGAT SAKIT KEPALA DAN PUSING HINGGA KEMATIAN5. ECSTASY ( INEX .I . KANCING )

6. GANJA (CANNABIS, MARIYUANA, CIMENG, HASHISH, RUMPUT/ GRASS) PEMAKAIAN LAMA MENURUNKAN DAYA TAHAN SEHINGGA MUDAH TERSERANG INFEKSI. DAPAT MEMBUAT KETAGIHAN SECARA MENTAL PIKIRAN MENJADI LAMBAN DAN AKAN NAMPAK BODOH MEMPENGARUHI KONSENTRASI DAN INGATAN SERINGKALI PENGGUNA MENCARI OBAT OBATAN LEBIH KERAS DAN MEMATIKAN PEMAKAI DALAM JANGKA WAKTU PANJANG DAPAT MENYEBABKAN PSYCHOTIK ATAU GILA

AKIBATNYA : MENINGKATKAN DENYUT NADI, KESEIMBANGAN DAN KOORDINASI TUBUH YANG BURUK BERPERILAKU MALADAPTIF, YAITU YANG BERSANGKUTAN TIDAK MAMPU MENYESUAIKAN DIRI ATAU BERADAPTASI DENGAN KEADAAN SECARA WAJAR, SEPERTI KETAKUTAN, KECURIGAAN, RASA PANIK. DEPRESI KADANG DIARE KEBINGUNGAN HALUSINASI BERSIKAP APATIS MUDAH TERSINGGUNG

CIRI FISIK :

BERAT BADAN TURUN DRASTIS.BUANG AIR BESAR DAN KECIL KURANG LANCAR.MATA TERLIHAT CEKUNG DAN MERAH, MUKA PUCAT, DAN BIBIR KEHITAM-HITAMAN.SEMBELIT ATAU SAKIT PERUT TANPA ALASAN YANG JELAS.TANGAN PENUH DENGAN BINTIK-BINTIK MERAH, SEPERTI BEKAS GIGITAN NYAMUK DAN ADA TANDA BEKAS LUKA SAYATAN. GORESAN DAN PERUBAHAN WARNA KULIT DI TEMPAT BEKAS SUNTIKAN. CIRI-CIRI PECANDU NARKOBA

CIRI-CIRI PECANDU NARKOBA

24CIRI EMOSI :

BILA DITEGUR ATAU DIMARAHI, DIA MALAH MENUNJUKKAN SIKAP MEMBANGKANG.EMOSINYA NAIK TURUNTIDAK RAGU UNTUK MEMUKUL ORANG BERBICARA KASAR TERHADAP ANGGOTA KELUARGA ATAU ORANG DI SEKITARNYA.NAFSU MAKAN TIDAK MENENTU.SANGAT SENSITIF DAN CEPAT BOSAN.

25CIRI PERILAKU :

BICARA CEDAL ATAU PELO.JALAN SEMPOYONGANMALAS DAN SERING MELUPAKAN TANGGUNG JAWAB DAN TUGAS-TUGAS RUTINNYA.MENGALAMI JANTUNG BERDEBAR-DEBAR.MENGALAMI NYERI KEPALA.MENGALAMI NYERI/NGILU SENDI-SENDI.MENGELUARKAN AIR MATA BERLEBIHAN.MENGELUARKAN KERINGAT BERLEBIHAN.MENUNJUKKAN SIKAP TIDAK PEDULI DAN JAUH DARI KELUARGA.SELALU KEHABISAN UANG.SERING BATUK-BATUK DAN PILEK BERKEPANJANGAN, BIASANYA TERJADI PADA SAAT GEJALA "PUTUS OBAT".

26The brain after drug use (2)27

Source: NIDA (www.projectcork.org)27Long-term effects of drug abuse.

This PET scan shows us that once addicted to a drug like cocaine, the brain is affected for a long, long time. In other words, once addicted, the brain is literally changed. Lets see how...In this slide, the level of brain function is indicated in yellow. The top row shows a normal-functioning brain without drugs. You can see a lot of brain activity. In other words, there is a lot of yellow color.The middle row shows a cocaine addicts brain after 10 days without any cocaine use at all. What is happening here? [Pause for response.] Less yellow means less normal activity occurring in the braineven after the cocaine abuser has abstained from the drug for 10 days.The third row shows the same addicts brain after 100 days without any cocaine. We can see a little more yellow, so there is some improvement more brain activityat this point. But the addicts brain is still not back to a normal level of functioning. . . more than 3 months later. Scientists are concerned that there may be areas in the brain that never fully recover from drug abuse and addiction.Photo courtesy of Nora Volkow, Ph.D. Volkow ND, Hitzemann R, Wang C-I, Fowler IS, Wolf AP, DeweySL. Long-term frontal brain metabolic changes in cocaine abusers. Synapse 11:184-190, 1992; Volkow ND,Fowler JS, Wang G-J, Hitzemann R, Logan J, Schlyer D, Dewey 5, Wolf AP. Decreased dopamine D2receptor availability is associated with reduced frontal metabolism in cocaine abusers. Synapse 14:169-177,1993.

Kita semua adalah saudara satu keturunan, satu nenek moyang, (Nabi Adam dan Hawa) harus saling menyayangi, harus mengasihi, menghormati, membantu, memberi petunjuk dan membimbing satu dengan lainnya saling memberi serta saling mengingatkan,khususnya bahaya dan ancaman narkoba karena korbannya sangat banyak data tahun 2008 hasil penelitian Universitas Indonesia bekerja sama dengan BNN, sbb.

Meninggal rata rata satu hari = 51 orang berati kalau setahun 51 x 365 = 18.615 orang penyalahguna = 3.300.000 sd 4.000.000 orang, bila dibanding korban kecelakaan lalu lintas rata rata = 41 orang setiap hari, berarti setahun 41 x 365 = 14.965 korban perang terbesar dan terberat pada perang Revolusi Indonesia setelah kemerdekaan pada tanggal sepuluh November 1945, korban meniggal dunia antara 6.000 s/d 16.000 orang.

Korban meninggal akibat teroris paling banyak antara 300 s/d 500 orang pertahun diIndonesia, baik yang dibom, ditembak, dibunuh dengan senjata tajam begitu pula akibat flu burung, demam berdarah, yang jumlah korban meninggal dunia tidak sebanyak, korban akibat narkoba begitu juga daerah penyebarannya dan waktunya kalau teroris, demam berdarah, flu burung daerahnya hanya endemi (tempat tertentu) dan waktunya hanya sekali- kali tetapi narkoba hampir setiap jengkal tanah di Tanah Airku Indonesia yang kita cintai ini, seluruh Provinsi ada korban, Kabupaten, Kecamatan bahkan sudah masuk kedesa dan kampung, begitu juga waktunya hampir tiap detik tiap menit dan jam, berati setiap jam = 2 orang meninggal dunia di Indonesia.

Karena Narkoba akan mengakibatkan sebagai berikut :1. Kepada penyalahguna / pemakai dapat (contoh di Provinsi Jambi) : - Sakit (HIV/AIDS) Maret 2013 = 842 Orang-Sakit jiwa/Gila ( 70 s/d 100 orang setiap tahun)-Masuk penjara (data Juli 2013 = 1050 orang)-Meninggal dunia se-Indonesia 51 orang setiap hari-Sekolah / kuliah gagal-Dipecat dari pekerjaan

2. Kepada keluarga dan lingkungan -Dicemoohkan karena tidak bisa mengendalikan diri dan tidak bisa membina keluarga, tidak bisa menjaga kehormatan keluarga.-Stres, sakit, meninggal dunia karena malu, dikejar kejar keluarganya karena sakau/ paranoid, dikuras harta bendanya untuk membeli narkoba, ditagih orang, dibunuh karena halunisasi / sakau.-Sedih, kelaparan karena salah satu keluarganya ditangkap, dipenjara, meninggal dunia , sakit dan gila ( rugi materil dan moril ).

3. Kepada seluruh sendi kehidupan akan sangat berpengaruh dan akan menghancurkan bangsa, antara lain sebagai berikut :- IDEOLOGIMenjadi lemah, karena acuh dan cuek terpangaruh halusinasi bahkan tidak sadar,sehingga mudah di goyang atau dihancurkan. Pancasila Sebagai Ideologi Negara Pengertian Ideologi Ideologi berasal dari kata yunani yaitu iden yang berarti melihat, atau idea yang berarti raut muka, perawakan, gagasan buah pikiran dan kata logi yang berarti ajaran. Dengan demikian ideologi adalah ajaran atau ilmu tentang gagasan dan buah pikiran atau science des ideas (AL-Marsudi, 2001:57).Sila pertama ? Contoh nya 6 pasang pengguna dalam satu kamar hotelSila kedua ? Saling tonton totonan apakah beradab.

- SOSIALDari mulai dikucilkan, dicemooh, dihina, dipermalukan dan dijatuhkan harga dirinya penyalahguna maupun keluarganya dianggap sampah, apalagi bila sudah parah terkena penyakit baik pisik maupun psikis (jiwa), sekolah/kuliah gagal, pekerjaaan dipecat dan HIV/AIDS. Semua pihak ( keluarga, lingkungan masyarakat, pemerintah ) merasa dirugikan baik moril maupun materil, juga dalam mensosialisasikan penyalahguna/pengguna narkoba agar diterima kembali ditengah tengah masyarakat dengan baik dan wajar.

- POLITIKPengaruh/dampak politik, dapat digunakan oleh para pelaku politik untuk menjatuhkan lawan politiknya baik secara langsung ataupun tidak langsung, sehingga perkembangan kehidupan politik menjadi terpuruk karena digunakan dengan kegiatan yang negatif.Contohnya : -YANG LANGSUNG : Dengan jebakan narkoba atau dipancing dengan narkoba terhadap diri lawan politiknya ataupun terhadap keluaraganya sehingga terkena sangsi tindak pidana ataupun tidak dapat melaksanakan tugasnya dengan kosentrasi karena terganggu. - YANG TIDAK LANGSUNG : Pelaku lawan politiknya yang lagi manggung atau yang lagi berkuasa dijatuhkan dengan maraknya peredaran narkoba, sehingga bingung menanganinya dan dianggap tidak mampu dalam memimpin kekuasaannya oleh rakyat. Pada jaman penjajahan dulu kaum yang dijajah dininabobokan dengan minuman keras dan madat/candu, agar lemah, sakit, pikiran terganggu, tidak bisa berpikir dengan baik, mati agar tidak bisa melawan, memberontak kepada penjajah.Pernah ketangkap istrinya ketua parpol jual Narkoba di Kalbar.

- EKONOMI- Narkoba jenis Shabu di luar negeri 1 kg = Rp. 50 Jt, sampai Indonesia menjadi Rp. 2 M-Bila penyalahguna/pengguna narkoba di Provinsi Jambi saja sebanyak = 50.420 0rang dan rata rata tiap bulan menghabiskan uang Rp 500.000, jadi setahun sudah 50.420 x 500.000 x 12 = Rp. 302.520.000.000,--BNNP = 4 milliar x 33 Provinsi x 1 Th = Rp 132.000.000.000 / Tahun-BNNK/ Kota = 3 Milliar x 75 x 1 Th = Rp. 225.000.000.000 / Tahun-Satu LP Kota Jambi = Napi Narkoba 1.047 org (Januari 2013) x Rp 8.000 x 4 Tahun = Rp. 402.048.000, belum yang masih di tahanan Polri/BNN.

Berarti uang yang sia-sia digunakan untuk membeli dan menangani narkoba sangatlah banyak, coba bila untuk membangun infrastruktur atau untuk membangun yang lainnya.

Berapa dana yang dikeluarkan oleh pemerintah dan keluarga untuk mengobati, merehabilitasi, pasca rehabilitasi, P4GN, serta biaya pemakaman yang rata -rata di Indonesia sehari meninggal dunia akibat Narkoba sebanyak = 51 orang, ditambah lagi yang terkena/terinfeksi HIV/AIDS sebanyak = 842 (Maret 2013) orang.

Apalagi bila dikalikan seluruh Indonesia 33 Provinsi berapa banyak uang Negara dan rakyat yang digunakan untuk menangani Narkoba. min 50 trilliun-BUDAYA-Bergesernya dari nilai budaya yang dahulu perhatian terhadap sesama dan lingkungannya, ramah tamah, sopan santun, etis dan beradab. -Tapi dengan pengaruh narkoba dipenuhi dengan keacuhan, apatis, cuek, pengendalian diri melemah, bahkan hilang kesadaran dan dipenuhi dengan kesakitan, kegilaan, kekerasan, kejahatan/kriminal dll. - Ladies Night malam jumat, Kampus Night malam rabu, Gratis.

- PERTAHANAN-Bila penduduk Jambi sebanyak 3 juta orang dalam keadaan sehat wal-afiat dan tidak menggunakan narkoba, berarti yang akan mempertahankan atau membela Negara berjumlah 3 juta orang.

-Tapi bila yang menggunakan narkoba sebanyak = 50.420 orang, berarti kekuatan akan berkurang = 50.420 orang karena sudah terpengaruh narkoba karena keacuhannya, kurang sehat jasmani maupun rohaninya, untuk membela Negara dan bangsanya.

-Apalagi bila dijumlah seluruh Indonesia sangatlah banyak, belum lagi jumlah aparat, dan keluarga yang sedang stress yang sedang menangani penyalahguna/pengguna/ korban narkoba. -Perang Modern menggunakan perang biologi, Kimia, budaya, agama,

- KEAMANANDampak dari penyalahguna/pengguna yang selalu ketagihan, karena bahan kimianya yang masuk dalam tubuh yang membuat ketagihan ,sehingga akan selalu mencari uang dan narkoba, yang ada uang/memiliki uang akan habis dan bila habis akan mencari dengan menggunakan jalan pintas mencuri, menipu, menggelapkan, jadi pengedar, menganiaya, membunuh dll.

Contoh kasus : anak pensiunan guru yg mencoba segala cara untuk mendapatkan narkoba dgn menguras dan menjual habis harta setalah habis dalam rumah baru mencari keluar dgn menipu tukang ojek.

- AGAMAMulai acuh, lupa dan menjauh dari ajaran agama dari mulai diri sendiri, mengajak atau menambah orang lain semakin lama semakin banyak, dan bila ini dibiarkan maka banyak orang sudah meninggalkan ajaran agama, norma agama sendi agama maka yang akan timbul mulai secara pelan-pelan hilanglah rasa kemanusiaan dan akan timbul rasa kebinatangan karena pengendalian diri berkurang akan menjadi acuh, terjadi pergaulan bebas, kekerasan, kejahatan dll.

4. Akan berkembangnya kegiatan pelaku teror, karena narkoba dari keuntungannya sangat besar bisa untuk biaya, beli bom, bahan peledak,beli mobil dipasang bom, bayar kontrak rumah, bayar hotel, untuk menggalang teroris baru.Dan yang paling bahaya Narkoba lebih sadis dari pada terorist , karena terorist Cuma mencuci otak dan otak itu masih baik tapi narkoba merusak otak dan otak itu tidak bisa baik tetap rusak.

Dari beberapa dampak akibat narkoba, maka bangsa Indonesia harus bersatu dan bersemangat untuk berjuang memberantas narkoba, dalam rangka menyelamatkan generasi penerus bangsa dan calon calon pemimpin bangsa kedepan.

Apalagi seorang puteri yang akan menjadi ibu-ibu dimana ibu-ibu merupakan tonggak bangsa, bila ibu-ibu nya kuat maka bangsanya akan kuat.

Peran ibu-ibu disini sangatlah besar karena Narkoba akan menghancurkan bangsa, maka sebagai tonggak bangsa harus menyelamatkan bangsanya dari keruntuhan akibat Narkoba.

Agar kita tidak melakukan hal-hal yang akan merugikan diri sendiri dan orang yang lainnya yang nota bene adalah saudaranya sendiri, perlu penulis sampaikan tentang teori teroris, mengapa teroris itu ada dan siapa yang melakukannya yaitu , orang perorangan / kelompok yang melakukan / menganut :

1. Aliran agama yang ekstrim atau fundamental. 2. Aktifitas-aktifitas teritorial yang mempertahankan daerahnya dan kekuasaan-nya.3. Melakukan teror karena hati nurani.4. Pengikut aliran-aliran yang menyimpang. 5. Yang gila, yang kecewa, yang sakit hati dan yang jahat. 6. Kombinasi dari semua yang ditulis diatas.

Setelah tahu teori teroris itu yang 6 ( enam ) point diatas kita harus hati-hati dan waspada, serta berfikir bahwa semua teror bom yang telah terjadi di Indonesia bukan hanya berkaitan dengan jihad dikaitkan dengan agama, walaupun pelakunya seorang ustad, kiyai, santri pondok pesantren, mantan dari pondok pesantren bisa juga yang membuat atau yang mensekenariokan / otaknya, dari kelompok pengikut aliran sesat, kelompok yang sakit hati dan kecewa, kelompok yang melaksanakan aktifitas teritorial yang mempertahankan daerah dan kekuasaannya dan lain nya.

Untuk mengantisipasi terorist, tawuran pelajar/ mahasiswa ,perang antara suku, ras, kampung, agama yang banyak terjadi sekarang ini , agar kita tahu bahwa semua adalah saudara agar kita bersatu dan damai serta mau saling mengingatkan sesama keluarganya terutama akan ancaman narkoba yang sangat besar bahayanya bagi bangsa Indonesia.

Untuk antisipasi Terorist Surat Al Maidah ayat 32 yang artinya Oleh karena itu Kami tetapkan (suatu hukum) bagi Bani Israil, bahwa: barangsiapa yang membunuh seorang manusia, bukan karena orang itu (membunuh) orang lain, atau bukan karena membuat kerusakan dimuka bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh manusia seluruhnya. Dan barangsiapa yang memelihara kehidupan seorang manusia, maka seolah-olah dia telah memelihara kehidupan manusia semuanya. Dan sesungguhnya telah datang kepada mereka rasul-rasul Kami dengan (membawa) keterangan-keterangan yang jelas, kemudian banyak diantara mereka sesudah itu[413] sungguh-sungguh melampaui batas dalam berbuat kerusakan dimuka bumi.

Untuk antisipasi provokator Surat Al Hujuraat Ayat 6 yang artinya :Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu.

Untuk persatuan dan kesatuan serta ketaqwaan Surat Al Hujuraat ayat 13 yang artinya :

Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.Surat Al Kafirun ayat 5

Surat An Nisaa ayat 1 yang artinya :

Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari padanya Allah menciptakan isterinya; dan dari pada keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu.

Untuk agar kita waspada dan tidak melanggar ketentuan AllahSurat Al Hujuraat ayat 18 yang artinya :

Sesungguhnya Allah mengetahui apa yang ghaib di langit dan bumi. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.

Suatu umat akan abadi dan jaya bila budi akhlak masih ada padanya, umat itu akan hancur dan binasa bila akhlak dan budi telah tiada (oleh penyair ternama dari Mesir Syauqy Bey).

1. Yang diamanatkan dalam Agama Islam : bacalah Al Qur`an, Surat Al Maidah, ayat 32 (bacalah tafsirnya agar kita tahu sangsinya dan tidak menjadi teroris, baik menggunakan bom, narkoba, senjata api dan teror-teror lainnya, begitu juga hasil jual narkoba untuk melakukan teror ).Mungkin kita tidak tahu sangsinya, atau selama ini mungkin semua kegiatan yang dilakukan untuk mencari kenikmatan dunia ini saja dianggap benar atau biasa biasa saja dan lupa sesuai Surat Al Baqarah, ayat 11 dan 12. Dikira membangun dunia padahal malah merusak dunia.Serta untuk kerukunan dan kedamaian umat beragama bacalah Surat Al Kafirun, karena Islam itu indah dan agama yang Rahkmatan Lil Alamin.Bukan untuk bunuh diri dan membunuh saudaranya sendiri dengan menjadi teroris, (bom bunuh diri) perbuatan ini dosa dan sangsinya ada pada Surat Al Maidah, ayat 32.

Pandangan Agama tentang Penyalahgunaan Narkoba Untuk yang menyangkut narkoba yaitu Surat Almaidah Ayat 90 dan 91.Hai Orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum/arak)khamar, berjudi, berkorban untuk berhala, mengundi nasib (dengan panah) adalah perbuatan syaitan maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan (QS. Al Maidah : 90),Dengan minuman keras dan judi, setan hanyalah bermaksud menimbulkan permusuhan dan kebencian di antara kamu, dan menghalang-halangi kamu dari mengingat Allah dan melaksanakan shalat maka tidakkah kamu mau berhenti? (QS. Al Maidah : 91).

Fatwa Majelis Ulama Indonesia : MENYALAHGUNAKAN NARKOBA (ECSTASY DAN ZAT-ZAT LAINNYA) ADALAH HARAM HUKUMNYA Tanggal 2 September 1996 M,

Yang untuk Agama Kristen Protestan dan Khatolik. Surat Ayub 5:17, Amsal 6:23, dan 29:15, Yohanes 15:9-17 serta Kisah 2:41-47.

Seperti halnya agama Islam, agama Kristen juga mengingatkan penganutnya untuk menjauhi Narkoba. Dalam Korintus 7:1, dijelaskan sucikan dirimu dari semua hal yang mencemarkan jasmani dan rohani, supaya kedudukanmu sempurna di dalam takut Allah. Menurut pandangan agama Kristen, tubuh harus dipelihara, dijaga dan disucikan, jangan melakukan dosa. Oleh karena Narkoba dapat merusak tubuh, baik jiwa, raga maupun akal, maka penggunaan Narkoba merupakan hal yang tidak diperbolehkan.

2. Agama KristenLukas 21:34Jagalah dirimu, supaya hatimu jangan sarat oleh pesta pora dan kemabukan serta kepentingan-kepentingan duniawi dan supaya hari Tuhan jangan tiba-tiba jatuh ke atas dirimu seperti suatu jerat.

Menurut pandangan Agama Katholik, pada dasarnya setiap bentuk penyalahgunaan Narkoba bertentangan dengan moral Kristiani dan pada akhirnya akan menyebabkan kehancuran beragama, bermasyarakat dan bernegara. Menurut Paus Yohannes Paulus II dalam Contesimu Annus, konsumerisme digambarkan sebagai usaha untuk memenuhi kebutuhan hanya berdasarkan selera yang tidak menghiraukan kenyataan pribadinya sebagai makhluk yang berakal. 4 Penyalahgunaan Narkoba merupakan suatu hal yang berakar dari konsumerisme, oleh karena itu Narkoba tdak dianjurkan bagi penganut agama Katholik. 3. Agama KhatolikYang untuk Agama Hindu : Slokantara, Sloka 16 dan Kitab Suci Atharwa Weda XX 81.1.Dalam Kitab Suci Agama Hindu Sarasamuccaya Sloka 256 dijelaskan : Janganlah hendaknya mengambil barang orang lain. Janganlah meminum-minuman keras dan obat-obatan terlarang, melakukan pembunuhan, berdusta, karena akan menghalangimu untuk menyatu dengan Tuhan.Agama Hindu memang memandang semua barang yang ada di dunia ini, walau sekecil apapun, pasti akan membantu kehidupan. Menurut pandangan agama Hindu, apabila pikiran seseorang kacau, maka bisa saja barang yang awalnya bermanfaat menjadi sesuatu hal yang merugikan, misalnya saja Narkoba. Secara medis, Narkoba berguna dalam bidang kesehatan. Akan tetapi, karena pikiran umat yang kacau, maka Narkoba disalahgunakan sehingga dapat merusak tubuhnya. Oleh karena itu, pengkonsumsian Narkoba dilarang oleh agama Hindu. 4. Agama HinduDalam Maha Manggala Sutta dikatakan Arati Virati Papa, Majjapanacasannamo, appamadoca dhammesu etammanggalamuttamam. Artinya menjauhi tak melakukan kejahatan, menghindari minuman keras, tekun melaksanakan dharma, itulah berkah utama. (Paritta Suci : 30).

Agama Budha mengajarkan umatnya tentang lima disiplin moral, yaitu : (1) Panti pala vermani sikkapadhan samadiyami = aku bertekad melatih diri menghindari pembunuhan makhluk, (2) adinna dan veramani sikkhapadar samadiyami = aku bertekad melatih diri menghindari barang yang bukan miliknya, (3) kamesu miccara veramar sikkapadam samadiyami = aku bertekad melatih diri menghindari asusila, (4) musavada veramani sikkapadam samadiyami = aku bertekad melatih diri menghindari ucapan yang tidak benar (dusta) dan lainnya, (5) surameraya majjapamadatthana veramar sikkapadam samadiyami = aku bertekad melatih diri menghindari minuman keras dan obat-obat terlarang yang menyebabkan mabuk dan melemahkan. Dari kelima disiplin moral tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa agama Budha melarang penggunaan Narkoba, karena menyebabkan mabuk dan melemahkan. 5. Agama BudhaMaaf bila tulisan ini ada penekanan karena harapannya sangatlah besar peran dari seluruh komponen bangsa Indonesia, untuk antisipasi narkoba melalui P4GN dan antisipasi kegiatan teroris.

Presiden dengan INPRES No. 12 Tahun 2011 telah berbuat maksimal untuk Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan, dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN), karena untuk seluruh aparat pemerintah wajib melaksanakan P4GN, bukan hanya Polri dan BNN saja yang melaksanakan P4GN, yang terlibat sesuai Inpres dibawah ini :

INPRES NO. 12 TAHUN 2011- Para Menteri Kabinet Indonesia Bersatu II - Sekretaris Kabinet - Kapolri, Ka Jagung, Panglima TNI - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal - Para Kepala Lembaga Pemerintah Non Kementrian - Para Gubernur Daerah - Para Bupati/Walikota

SASARAN : Pelajar, Mahasiswa/ PT, PNS, Karyawan SwastaStrategi: Pencegahan, Pemberantas, Pemberdayaan Masyarakat, Rehabilitasi

STRATEGI PENANGANAN NARKOBA

ATURAN-ATURAN TENTANG NARKOTIKA

1.Undang-Undang No 35 Tahun 2009 tentang Narkotika : a. Pasal 100 : Perlindungan saksi, pelapor, penyidik, penuntut umum dan hakim. b. Pasal 111 ayat 1 : Dalam hal perbuatan menanam, memelihara, memiliki, menyimpan,menguasai, atau menyediakan Narkoba Golongan I dalam bentuk tanaman sebagaimana dimaksud pada ayat (1) beratnya melebihi 1 (satu) kilogram atau melebihi 5 (lima) batang pohon, pelaku dipidana : PENJARA Seumur Hidup Paling Singkat : 5 Tahun, Paling Lama : 20 Tahun, DENDA Maksimum : Rp. 8 Miliar + 1/3 (Sepertiga).

c. Pasal 104, 105, 106, 108 : Mengenai peran serta masyarakat membantu P4GN d. Pasal 117 ayat 1 : Setiap orang yang tanpa hak atau melawan hukum memiliki, menyimpan, menguasai, menyediakan narkotika golongan I, dipidana : penjara paling singkat 3 tahun paling lama 10 tahun denda paling sedikit Rp. 600 juta paling banyak Rp. 5 miliar.

e. Pasal 117 ayat 2 : Dalam hal perbuatan memiliki, menyimpan, menguasai, menyediakan narkotika golongan II sebagaimana dimaksud pada ayat (1) beratnya melebihi 5 ( lima ) gram, pelaku dipidana : Penjara paling singkat 5 tahun Paling lama 15 tahun Denda maksimum Rp. 5 miliar + 1/3 (sepertiga).f.Pasal 118 : Setiap orang yang tanpa hak atau melawan hukum memproduksi, mengimpor, mengekspor, atau menyalurkan narkotika golongan II, dipidana : penjara paling singkat 4 tahun, paling lama 12 tahun, denda paling sedikit Rp. 800 juta paling banyak Rp. 8 miliar.

g.Pasal 127 ayat 1 : Setiap penyalahguna narkotika golongan I bagi diri sendiri di pidana dengan penjara paling lama 4 (empat) tahun. Narkotika golongan II bagi diri sendiri dipidana dengan pidana penjara paling lama 2 (dua) tahun dan Narkotika golongan III bagi diri sendiri dipidana dengan penjara paling lama 1 (satu) tahun. h.Pasal 127 ayat 3 : Dalam Hal Penyalahguna Sebagaimana Dimaksud Pada Ayat (1) Dapat Dibuktikan Atau Terbukti Sebagai Korban Penyalahgunaan Narkotika, Penyalahguna Tersebut Wajib Menjalani Rehabilitasi Medis Dan Rehabilitasi Sosial. i.Pasal 128 ayat 1 : Orang tua atau wali dari pecandu yang belum cukup umur, sebagaimana dimaksud dalam pasal 55 (1) yang sengaja tidak melapor, dipidana dengan pidana kurungan paling lama 6 (enam) bulan atau pidana paling banyak Rp. 1.000.000.00 (satu juta rupiah)

j.Pasal 128 ayat 2 : Pecandu narkotika yang belum cukup umur dan telah dilaporkan oleh orang tua atau walinya sebagaimana dimaksud dalam pasal 55 (1) tidak dituntut pidana.

k.Pasal 128 ayat 3 : Pecandu narkotika yang telah cukup umur sebagaimana yang dimaksud dalam pasal 55 (2) yang sedang menjalani rehabilitasi medis 2 (dua) kali masa perawatan dokter di rumah sakit dan atau lembaga rehabilitasi medis yang ditunjuk pemerintah tidak di tuntut pidana.

l.Pasal 134 ayat 1 : Pecandu narkotika yang sudah cukup umur dan dengan sengaja tidak melaporkan diri sebagaimana dimaksud dalam pasal 55 ayat (2) pidana : Penjara paling lama 6 bulan, Denda paling sedikit Rp. 2 juta.

m.Pasal 134 ayat 2 : Keluarga dari pecandu narkotika sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yang dengan sengaja tidak melaporkan pecandu narkotika tersebut di pidana : penjara paling lama 3 bulan denda paling sedikit Rp. 1 juta

2.PP No 25 Tahun 2011 :1. PASAL 1 :Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan : a. Wajib Lapor adalah kegiatan melaporkan diri yang dilakukan oleh pecandu Narkotika yang sudah cukup umur atau keluarganya, dan/atau orang tua atau wali dari pecandu narkotika yang belum cukup umur kepada pusat kesehatan masyarakat, rumah sakit, dan/atau lembaga rehabilitasi medis dan rehabilitasi sosial yang ditunjuk oleh Pemerintah untuk mendapatkan pengobatan dan/atau perawatan melalui rehabilitasi medis dan rehabilitasi sosial. Disetujui 19-08-2010 Cat : Mencermati kembali kalimat untuk mendapatkan pengobatan dan/atau perawatan melalui rehabilitasi medis dan rehabilitasi sosial.

b. Pecandu Narkotika adalah orang yang menggunakan atau menyalahgunakan Narkotika dan dalam keadaan ketergantungan pada Narkotika, baik secara fisik maupun psikis.c. Korban Penyalahgunaan Narkotika adalah seseorang yang tidak sengaja menggunakan Narkotika karena dibujuk, diperdaya, ditipu, dipaksa, dan/atau diancam untuk menggunakan Narkotika. d. Ketergantungan Narkotika adalah kondisi yang ditandai oleh dorongan untuk menggunakan Narkotika secara terus menerus dengan takaran yang meningkat agar menghasilkan efek yang sama dan apabila penggunaannya dikurangi dan/atau dihentikan secara tiba-tiba menimbulkan gejala fisik dan psikis yang khas.e. Rehabilitasi Medis adalah suatu proses kegiatan pengobatan secara terpadu untuk membebaskan pecandu dari ketergantungan Narkotika. Disetujui 19-08-2010

f. Rehabilitasi Sosial adalah suatu proses kegiatan pemulihan secara terpadu, baik fisik, mental maupun sosial, agar mantan pecandu Narkotika dapat kembali melaksanakan fungsi sosial dalam kehidupan bermasyarakat. g. Keluarga adalah orang yang mempunyai hubungan darah dalam garis lurus ke atas atau ke bawah dan garis menyamping sampai derajat kesatu. Disetujui 19-08-2010h.Pecandu Narkotika belum cukup umur adalah seseorang yang dinyatakan sebagai pecandu narkotika dan belum mencapai umur 18 (delapan belas) tahun dan/atau belum menikah. Disetujui 19-08-2010 i.Menteri adalah menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang kesehatan.

2. PASAL 2a. Pengaturan wajib lapor Pecandu Narkotika bertujuan untuk : Memenuhi hak Pecandu Narkotika dalam mendapatkan pengobatan dan/atau perawatan melalui rehabilitasi medis dan rehabilitasi sosial; Cat: Apakah perlu diatur mengenai rehabilitasi sosial dalam Pasal 58. Disetujui 6-09-2010 b. Mengikutsertakan orang tua, wali, keluarga, dan masyarakat dalam meningkatkan tanggung jawab terhadap Pecandu Narkotika yang ada di bawah pengawasan dan bimbingannya; dan Disetujui 6-09-2010 c.Memberikan bahan informasi bagi Pemerintah dalam menetapkan kebijakan di bidang pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkotika. Disetujui 6-09-2010 Cat : Perlu pengaturan kelembagaan yang menangani.

3. PASAL 3Wajib lapor dilakukan oleh : a. Orang tua atau wali Pecandu Narkotika yang belum cukup umur; dan b. Pecandu Narkotika yang sudah cukup umur atau keluarganya. Disetujui, 6-09-2010

4. SURAT EDARAN MAHKAMAH AGUNG No. 4 Th. 2010 :Ganja dibawah : 5 gram Daun Koka dibawah : 5 gram Metamphetamin Shabu : 1 gram Metamphetamin Extacy : 2,4 gram (8 butir) Heroin : 1,8 gram Kokain : 1,8 gram Kelompok : Psilosybin : 3 gram LSD (lysergic acid diethylamide) : 2 gram PCP (phencyclidine) : 3 gram Methadon : 0,5 gram Morfin : 1,8 gram

5. Keputusan Menteri Kesehatan Tahun 2011 :Obat cukup untuk dosis satu hari bagi yang sudah melapor untuk proses rehabilitasi tidak dikenakan sanksi tetapi bila dosis lebih untuk satu hari akan dikenakan sanksi (proses hukum).

BENCHMARK TOLAK UKUR KEBERHASILAN P4GNTAHUN PENELITIAN 2005 2008 2011 2013 2015 KETERANGAN 2005 1,55 2008 1,99 2,32 2,56 2,8 Baseline Indonesia Bebas Narkoba 2015 2011 2,2 2013 ? 2015 ? Target hasil penelitian di bawah 2,8% PEMETAAN PREVALENSI TINGKAT PROVINSI BERDASARKAN HASIL PENELITIAN 2011 P R O V I N S IPERBANDINGAN PREVALENSIK E TPROYEKSI 2011 HASIL LIT 2008HASIL LIT 2011DKI JAKARTA 4,947,0Naik 2,06 JAWA BARAT 2,302,5Naik 0,2 B A N T E N 2,182,1Turun 0,08 JAWA TENGAH 2,231,9Turun 0,33 DI YOGYAKARTA 3,222,8Turun 0,42 JAWA TIMUR 2,382,0Turun 0,38 A C E H 1,932,0Naik 0,07 SUMATERA UTARA 2,323,0Naik 0,68 SUMATERA BARAT 2,001,4Turun 0,6 R I A U 1,962,1Naik 0,14 KEPULAUAN RIAU 2,164,3Naik 2,14 J A M B I 2,431,5Turun 0,93 SUMATERA SELATAN 1,911,5Turun 0,41 BANGKA-BELITUNG 1,621,6Turun 0,02 BENGKULU 2,241,4Turun 0,84 LAMPUNG 2,350,9Turun 1,45 KALIMANTAN BARAT 1,621,7Naik 0,08 KALIMANTAN TENGAH 1,471,8Naik 0,33 KALIMANTAN SELATAN 1,841,7Turun 0,14 KALIMANTAN TIMUR 2,193,1Naik 0,91 SULAWESI UTARA 2,272,1Turun 0,17 GORONTALO 2,551,4Turun 1,15 SULAWESI TENGAH 2,401,8Turun 0,6 SULAWESI SELATAN 2,081,9Turun 0,18 SULAWESI BARAT 2,301,8Turun 0,5 SULAWESI TENGGARA 1,641,2Turun 0,44 M A L U K U 3,001,9Turun 1,1 MALUKU UTARA 2,601,7Turun 0,9 B A L I 2,031,8Turun 0,23 NUSA TENGGARA BARAT 1,611,2Turun 0,41 NUSA TENGGARA TIMUR 1,971,2Turun 0,77 P A P U A 1,770,8Turun 0,97 PAPUA BARAT 2,301,4Turun 0,9 N A S I O N A L 2,322,2Turun 0,12

DATA KASUS NARKOBA TAHUN 2007NOTAHUNJUMLAHJML KSSKSS NARKOKSS PSIKOTRSK LKTRSK PR1234567200627015010021238NOTAHUNJUMLAHJML KSSKSS NARKOKSS PSIKOTRSK LKTRSK PR123456720072198013938359DATA KASUS NARKOBA TAHUN 2006

DATA KASUS NARKOBA TAHUN 2008NOBULANKASUS NARKOBABARANG BUKTI (BB)JML KSSKSS NAROKSS PSIKOTSK LKTSK PRGANJA (GRAM)ECTACY (BUTIR)SHABU (GRAM)123456789101Januari2291354712.6001632Februari111101876001527,553Maret2632347165.80087,564April2652145105.40031,53,55Mei133101917,95456Juni11651716.300432,47Juli16313246412.033,5298Agustus72510221719September624602-310Oktober116517137,42112,511November197152711.679,1253112Desember7167112.0009JUMLAH175481722955348.580,44.396,5282,45

DATA KASUS NARKOBA TAHUN 2009NOBULANKASUS NARKOBABARANG BUKTI (BB)JML KSSKSS NAROKSS PSIKOTSK LKTSK PRGANJA (GRAM)ECTACY (BUTIR)SHABU (GRAM)123456789101Januari1441112276152172Februari2291320230.784,441584,53Maret2391422158.807,517114April22101222-4.847564,55Mei341321331757,5176188,1756Juni2451924-5.916,2413234,9027Juli1981118130,4011010,4698Agustus16511142274,081042369September7437-24,033412,710Oktober3616203422.216,27617672,44511November2371623-24.020,773645.837,864112Desember26111524210.079.458220,549JUMLAH26610116625313164.312,6681.0516.450,1541

DATA KASUS NARKOBA TAHUN 2010NOBULANKASUS NARKOBABARANG BUKTI (BB)JML KSSKSS NAROKSS PSIKOTSK LKTSK PRGANJA (GRAM)ECTACY (BUTIR)SHABU (GRAM)123456789101Januari19514351151.390.5-264,9982Februari451431559107,4710644,5173Maret179825110821,0914April145922-51,374511,2735Mei23512281883,8-15,1786Juni156926221,5222-7Juli15-15191-4,50,0458Agustus136720-836,9681566,4649September106414348,554,551,70610Oktober269179256,192,173115,96311November168825-800-4,66212Desember145924-1000-1.309,601JUMLAH227781432773055.304,322287,1731.875,498

DATA KASUS NARKOBA TAHUN 2011NOBULANKASUS NARKOBABARANG BUKTI (BB)JML KSSKSS NAROKSS PSIKOTSK LKTSK PRGANJA (GRAM)ECTACY (BUTIR)SHABU (GRAM)123456789101Januari2552023256.916,0891443,9452Februari18117162-143.216,40433Maret3382522398,5306,3044April2561930120.470,205-808,08885Mei14591514,26-0,9716Juni459364481.079,1472,552,58977Juli743623,7-0,0098Agustus14212191-121.012,0479September9181016,453,32410Oktober2451936-404,979-103,485611November4514315942,228161,88412Desember6911586274,75434108,879JUMLAH330712593443278.990,243649,545.417,9314

DATA KASUS NARKOBA TAHUN 2012NOBULANKASUS NARKOBABARANG BUKTI (BB)JML KSSKSS NAROKSS PSIKOTSK LKTSK PRGANJA (GRAM)ECTACY (BUTIR)SHABU (GRAM)123456789101Januari69195165424,261.260216,442Februari97425593417.027,631612,363Maret772750752389,6573110,1134April562135515118.136,3563368,5635Mei6Juni7Juli8Agustus9September10Oktober11November12DesemberJUMLAH

Menguak Jaringan NarkobaMasuknya narkoba melalui:1. Laut : 80 %2.Udara: 20 %Bentuk masuknya1.Dalam bentuk jadi narkoba sabhu,extacy,morphin puthau dll2.Dalam bentuk obat kesehatan / Farmasi,bahan Farmasi3.Dalam bentuk bahan untuk buat cat, buat kosmetik,buat lem

Pembuatannya :Diluar Negeri ( jadi / bahan )Didalam Negeri ( jadi,bahan,oplosan )PeredarannyaDitempat hiburan : 60 %Ditempat lain : 40 %( Lembaga Pemasyarakatan,Kos-kosan,Pasar, Pedagang kaki lima, Pom bensin ).PemasaranEntertaimentJalananPemukiman Lembaga Pemasyarakatan ( LAPAS )

Cara Menguak jaringan narkoba

1. Controlled Delivery TechineDasarnya : -Undang Undang No.7 tahun 1997-Undang Undang 35 pasal 75 & 79-Peraturan Presiden nomor 23 tahun 2010 Badan Narkotika NasionalPembelian terselubung dan penyerahan dibawah pengawasan Oleh penyidik atas perintah tertulis dari pimpinan.

2. Tujuan Control Deliveries-Untuk menangkap dan menyita barang bukti (narkoba) yang lebih banyak ,mengetahui orang orang yang dihubungi, terlibat dan mengetahui jaringan lalu lintas keuangan sindikat

- Under Cover Buy ( Pembelian terselubung )Perlu dana banyak, terencana, tersamar, oleh penyelidik,melakukan transaksi narkoba, tempat tertentu, diatas oleh obyek dalam jaringan sindikat narkoba .

-Teknik Penyidikan memperbolehkan satu kiriman narkoba / prekusor untuk masuk, melewati atau keluar dari suatu daerah dan / negara dibawah pengawasan dari Penyidik yang berwenang, dengan maksud untuk kumpulkan bukti bukti, untuk identifikasi tersangka dan kemudian menangkap para pelaku / tersangka, serta menyita narkoba / prekusor dan bukti lain.

3.PenyelidikanOrang Tehnologi AnalisisContoh Jalur Peredaran Narkotika masuk ke Indonesia AFRICA KARACHIABUGA

BANGKOK DENPASAR- Udara- Darat- LautDaerah lain

Jakarta

4.Surveilance and Countralled Delivery-Daerah asal- Bandara-Tempat tujuanDibuntuti dan diawasi melalui pembelian terselubungKerja sama dalam Negeri dan Luar Negeri5.Penyelidikan langsung dan melalui Jaringan

6. Melaksanakan interdiksi dan administrasi Penyidikan diwilayah Darat,Laut dan Udara diseluruh Indonesia ( Kerjasama Imigrasi, Bea Cukai dan Pengelola Bandara / Pelabuhan Laut)

STRATEGI PEMBERANTASAN

-Penguatan kelembagaan-Peningkatan kemampuan dan keterampilan penyidik -Badan Narkotika Nasional -( BNN ).-Kerjasama Nasional,Regional dan Internasional-Pemutusan jaringan-Penyitaan aset dibuat kere bagi bandar

1. Modus operandi pemasaran :

a. Diberikan gratis, dijual murah, stlh ketagihan = transaksi mulai b. Terorganisir rapi dgn sistim cut out. c. Sasaran yg sulit dijangkau gunakan perantara. d. Gunakan sistim jebak / rayuan wanita. e. Abaikan norma-norma dan gunakan kekerasan2. Modus operandi penyelundupan :

a. Utk ganja terbesar dari Aceh ke Medan Jakarta & kota lain di Jawa gunakan mobil / truk & dikemas seperti dagangan biasa (drum minyak, peti kemas).

b. Di Airport Cengkareng heroin, morphin & narkoba lainnya berbentuk kapsul obat ditelan, dijahit di balik pakaian, dilapisan bawah kopor dlm mainan anak, gunakan jenasah / mayat bayi sbg kamuflase.MODUSNYA

95Sasaran Pemasaran :

Adlh masy khususnya remaja dan pemuda yg tergolong ekominya menengah ke atas (cukup uang).

a. Masy eksekutif. b. Remaja / pemuda (putus sekolah) c. Pengangguran. d. Mahasiswa /pelajar. e. Oknum pejabat / PNS/ aparat pemerintah lain.4. Lokasi Transaksi :

a. Bar, Diskotk, Karaoke, Caf atau tempat hiburan lainnya. b. Di Kampus / sekolah, apartemen/ tempat kost. c. Tempat berbelanja, supermarket/ mall dsb. d. Tempats aman dan kurang was aparat. e. Hotel, losmen dll.

96

MODUS PENGEDARANNARKOBA97

PNGPHILLadang MarijuanaAceh-Phillipine-PNG98Peran Orangtua untuk Menghindarkan Penyalahgunaan Narkoba Keluarga merupakan tempat berinteraksi antara anak dan orangtua. Masa remaja adalah masa yang labil yang menuntut adanya perhatian yang lebih dari orangtua terhadap anak-anaknya. Peran orangtua untuk mencegah anggota keluarga terkena bahaya Narkoba antara lain :

1. Mengajak seluruh anggota keluarga untuk meningkatkan iman dan takwa 2. Memberikan perhatian dan kasih sayang yang tulus terhadap anak 3. Perhatikan dan amati perubahan tingkah laku anak 4. Mendengarkan baik-baik bila anak bercerita mengenai dirinya, teman ataupun pengalamannya. 5. Ciptakan keluarga yang harmonis 6. Kenali dan perhatikan teman bergaulnya. 7. Salurkan secara positif hobi dan bakat anak 8. Perhatikan kegiatan anak di waktu luang mereka. 9. Tanamkan rasa tanggung jawab pada anak 10. Perlakukan semua anak dengan kasih sayang tanpa membeda-bedakan satu dengan yang lain. Orang tua yang mengajarkan tentang bahayaNARKOBAkepada anak-anaknya, dapat mengurangi36 persen resiko anak mencoba ganja,50 persen resiko menyalahgunakan inhelen,56 persenpemakaian kokain dan65 persen LSD (Lysergic Acid Diethylamide) dibandingkan dengan anak yang tidak diajarkan orangtuanya tentang bahayaNARKOBA..

Lysergic Acid Diethylamide (LSD)Termasuk sebagai golongan halusinogen (membuat khayalan) yang biasa diperoleh dalam bentuk kertas berukuran kotak kecil sebesar perangko dalam banyak warna dan gambar. Ada juga yang berbentuk pil atau kapsul. Cara menggunakannya dengan meletakkan LSD pada permukaan lidah dan bereaksi setelah 30-60 menit kemudian dan berakhir setelah 8-12 jam.

Peran Tokoh Masyarakat dan Tokoh Agama Tokoh masyarakat ataupun tokoh agama mempunyai peranan yang penting dalam pencegahan Narkoba pada generasi muda. Peran tersebut antara lain :

1. Mengajak umat untuk meningkatkan iman dan takwa.

2. Mengajak masyarakat untuk lebih meningkatkan kewaspadaan terhadap lingkungan sekitar.

3. Memberikan arahan mengenai bahaya Narkoba kepada masyarakat.

4. Mengembangkan nilai moral, agama ataupun budaya kepada generasi muda.

5. Menggalakkan pertemuan rutin antar warga.

6. Menciptakan kegiatan untuk mengisi waktu luang remaja.

Peran SekolahTidak bisa dipungkiri, bahwasanya saat ini pengedar Narkoba menjadikan sekolah-sekolah sebagai target operasi mereka. Oleh karena itu pihak sekolah berperan penting untuk mencegah peresaran Narkoba di kalangan siswa. Beberapa peran sekolah antara lain :

1. Memperhatikan perilaku murid yang menyimpang.

2. Sekali-kali perlu melakukan razia dikalangan murid.

3. Mengawasi mantan murid yang sering datang ke sekolah.

4. Melaprkan ke polisi bila ada penyalahgunaan Narkoba.

5. Membuat kegiatan untuk menyalurkan hobi dan minat murid untuk mengisi waktu luang mereka.

KUNCI MENGHINDARKAN ANAK JAUHI NARKOBA

1. Menanamkan nilai agama sedini mungkin2. Mengembangkan potensi seoptimal mungkin3. Membangun harga diri4. Mengajarkan kemampuan untuk bersosialisasi yang efektif

Menuju Indonesia Bebas Narkoba Tahun 2015:Menjadikan bangsa Indonesia imun, penyalahguna narkoba semakin pulih dan tidak kambuh,dan lebih aman dari peredaran gelap Narkoba.KEBIJAKAN DAN STRATEGI BNN DALAM PEMBERDAYAAN KAMPUS DALAM RANGKA KAMPUS BEBAS NARKOBA

10/31/201110510/31/2011 KEJAHATAN NARKOBA MERUPAKAN KEJAHATAN INTERNASIONAL, KARENA HAMPIR SEBAGIAN BESAR NARKOBA DATANG DARI LUAR NEGERI (KECUALI GANJA)

KEJAHATAN NARKOBA DILAKUKAN OLEH SINDIKAT INTERNASIONAL, OLEH KARENA ITU UPAYA PENANGGULANGAN NYA HARUS SECARA GLOBALISASI DAN COMPREHENSIF DENGAN MELIBATKAN SELURUH POTENSI YANG ADA DENGAN MENJALIN KERJASAMA BAIK DI DALAM NEGERI MAUPUN DENGAN LUAR NEGERI

PENDAHULUAN

106 SIFAT UTAMA

1. SUGESTI - KEINGINAN YG TAK TERTAHANKAN THD ZAT YG TERKANDUNG DLM NARKOBA DIMAKSUD

2. TOLERANSI - KECENDERUNGAN UTK MENAMBAH DOSIS

3. KETERGANTUNGAN SCR PSIKIS CEMAS, GELISAH, DEPRESI, EMOSIONAL

4. KETERGANTUNGAN SCR FISIK - GEJALA PUTUS ZAT/SAKAW DERITA BADAN YG SANGAT HEBAT SHG DORONG UTK PAKAI LAGI

107- URUT-URUTAN PENYALAHGUNA ROKOKALKOHOLNARKOTIKAPSIKOTROPIKASEX BEBAS /PENY KELAMIN / HIV / AIDSKRIMINALITAS

108

UNTUK MENCIPTAKAN LINGKUNGAN KAMPUS / SEKOLAH YANG BEBAS NARKOTIKA, SELURUH WARGA KAMPUS / SEKOLAH / HARUS BAHU-MEMBAHU DAN SECARA TERUS MENERUS MEMBENTENGI LINGKUNGANNYA DARI ANCAMAN PENYALAH GUNAAN DAN DAN PEREDARAN GELAP NARKOTIKA.

KAMPUS / SEKOLAH SEBAGAI SUMBER PENCETAKAN MANUSIA-MANUSIA YANG CERDAS UNTUK KETAHANAN BANGSA HARUSKAH KITA BIARKAN MEREKA DIRUSAKI DENGAN NARKOTIKA ?

DUNIA KAMPUS

12/20/201110910/31/2011 STRATEGIS LINGKUNGAN KAMPUS/SEKOLAH YANG DILAKUKANStrategi 1:

Pembentukan / Penetapan sekaligus Pengukuhan Satuan Tugas Anti Narkoba PENUNJUKKAN ANGGOTA SATGAS KAMPUS Komitmen dan Kesepakatan bersama antara administrasi/ Satgas/warga kampus lainnya tentang Penetapan Kebijakan yang jelas dan komprehensifStrategi 2: Drug Testing Mengapa perlu drug testing?Siapa yang di test? (Pelamar kerja? Semua karyawan?Jenis Narkoba apa yang di test?Kapan drug test dilaksanakan? (Secara random? Sebagai bagian dari pemeriksaan kesehatan pegawai?Berapa kali dilaksanakan?Tindakan apa yang dilakukan bila drug test positif?Cara menjamin kerahasiaan (privacy / confidentiality)?116

Strategi 3 :Penilaian besar dan luasnya masalah narkoba di Kampus.(Sebagai Baseline Data)

PECANDUOCCASIONALUSERNON-USERMenilai berapa % warga Kampus yang ada di : MerahKuningHijauTIGA ZONA Pemetaan Sekolah serta daerah sekitar Kampus tentang keadaan peredaran dan penyalahgunaan narkobaFaktor Risiko pada MahasiswaRasa rendah diri; kurang percaya diri; penilaian diri negatifKurang mampu membuat / mengambil keputusanKurang mampu mengatasi masalah (stress; frustrasi) (coping skills)Kurang terampil berkomunikasiKurang mampu menolak

Orang depresi atau cemasKesehatan menurun/badan menjadi kurus Perubahan perilaku, mudah marah, kecewa, tersinggung, agresif atau destruktifSering melanggar peraturan/tata tertibSering sakit (flu, pilek, penyakit sinus, dll).Sering tak masuk kerja sehingga terancam dipecat.Bermasalah finansial/banyak utang

Strategi 4: Pelatihan Satgas Kampus

MATERI PELATIHANSituasi dan kondisi permasalahan peredaran dan penyalahgunaan narkoba (tingkat nasional, daerah, kampus).Perundang-undangan tentang NarkobaPengaruh dan akibat penyalahgunaan narkoba (Sosial, ekonomi, kesehatan,kriminalitas) Jenis-jenis narkoba dan efek serta gejala penyalahgunaan Faktor penyebab penyalahgunaan narkoba

Materi Pelatihan/PendidikanPencegahan penyalahgunaan narkobaProgram Pencegahan (Informasi, pendidikan, kegiatan alternatif, Intervensi)Strategi pencegahan - Bagi individu (Peningkatan social skills) - teman sebaya - Bagi guru/dosen

Cara Membantu Remaja MengatasiPenyalahgunaan Narkoba Peningkatan pengetahuan remaja tentang permasalahan penyalahgunaan narkoba dan akibatnyaPeningkatan pengetahuan dan keterampilan remaja tentang : Cara mengenal diri sendiri Cara mengambil keputusan dan menyelesaikan persoalan; Keterampilan menolak tawaran Narkoba;Cara meningkatkan harga diri/percaya diri; Melakukan gaya hidup sehat sertaPeningkatan kecerdasan spiritual.

Penyusunan rencana kerja pencegahan dan monev Strategi 5Alokasi dana untuk program pencegahan dan penanggulangan peredaran dan penyalahgunaan narkoba di kampusPerlu kolaborasi/networking dengan kelompok dan instansi lain (Pemerintah/NGO).

1. Program InformatifMelalui:Media CetakMedia ElektronikMedia / Seni TradisionalTatap Muka (interpersonal)

Media cetak seperti: Poster, Spanduk,Billboard,Buku, majalah KAMPANYE

gerak jalan di lingkungan

131

SENI TRADITIONAL SEPERTI LENONG, KETOPRAK, WAYANGINFORMASI / PENYULUHAN

Wayang

LENONGInformation & Awareness CampaignBahaya dan dampak negatif penyalahgunaan narkoba pada kesehatan.Dampak negatif penyalahgunaan narkoba pada individu, keluarga dan tempat kerja.Ketersediaan pelayanan konseling dan terapi.

MITOS LAWAN NYATAAda Narkoba yang berbahaya, ada yang tidak.Narkoba membantu melupakan masalahMenyalahgunaan Narkoba bisa menolong orang menikmati hidup.Penyalahgunaan Narkoba hanya melukai si pemakaiGanja adalah jenis Narkoba yang aman karena berasal dari tanamanSemua orang menyalahgunakan NarkobaJenis-Jenis Narkoba dan Pengaruhnya

2. Program Pendidikan Tidak seharusnya selalu meliputi jenis-jenis Narkoba, sejarah, serta akibatnya. Lebih baik menitikberatkan pada peningkatan keterampilan sosial :Cara pengambilan keputusanCara mengatasi permasalahan Keterampilan berkomunikasi secara efektifCara mengatasi stress; Cara menolak Narkoba

Program Pendidikan bagi Mahasiswa Pola Hidup sehat Perkuat Iman dan Taqwa kepada Tuhan Mengenal Diri Sendiri Trampil Meningkatkan Harga Diri / Percaya Diri Stress Management

3. Pengadaan kegiatan alternatif yang semenarik mungkin bagi mahasiswa berupa berbagai bentuk kesenian, kekaryaan, olahraga, kegiatan sosial masyarakat dan lainnya sebagai kegiatan pengganti atau pilihan lain untuk membantu mengembangkan diri atau mengaktualisasi diri.

4. Kegiatan Alternatif SportsCommunityservicesMusicReading booksmagazinesMovies/video tapesPerlu membentuk dan melatih kelompok penyuluh sebaya / konselor sebaya (Perlu networking dengan Fakultas Psikologi) STRATEGIPEMBERANTASAN Peningkatan pengawasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba di Kampus dan di lingkungan sekitarnya melalui Satgas Anti narkoba di sekitar lingkungan kampus dan dukungan dari masyarakat khususnya kepala desa/lurah; Babinkamtibmas dan PLKB di tingkat desa/Kelurahan.

LINGKUNGAN SEKITAR

PEGAWAI

DOSEN

ORANG TUA

BELUM ADAPENCANANGAN

KONDISI KAMPUS SAAT INISARPRASKURIKULUMMAHASISWA

SATPAMDA YA MAS DAYA LINGK. WASKAT DOSEN FORUM REKTOR PEMBEN-TUKAN FORUM ANTI NARKOBA DAYA SATPAM WAS TEMPAT2 RAWAN WAS THD PENYUSUP

PEMAKAIPENGEDARPENGAJAK/ SPONSORPENYAN-DANG DANAGIAT EKSTRA KURIKULER

STRATEGI P4GN DI LINGKUNGAN KAMPUSKAMPUS BEBAS NARKOBA149RENCANA AKSI NASIONAL DALAM UPAYA REHABILITASI KORBAN PENYALAHGUNA/PECANDU NARKOBA

III. REHABILITASIII. PEMBERDAYAANMASYARAKATJANGKAUSERAHKAN OLH KELDATANG SENDIRI(JUMLAHNYA HARUS TERUS MENINGKATUNTUK KURANGI PERMINTAAN)PENGERAHAN LINGK DIKPENGERAHAN LINGK KERJAPENGERAHAN DI MASY YGRESIKO TINGGI & RENTAN4. PENGERAHAN DI LING KELKOMUNIKASI/KAMPANYETERUS MENERUSDIPERBANYAK FASILITASYG MAMPU MENAMPUNG2. DIPERBANYAK LAHGUNYG DIREHABILITASIKEMBANGKAN PROGRAMYG MAMPU PULIHKANKEMBANGKAN PROGRAMAFTER CARE AGAR TDKRELAPSEDEMANDREDUCTION1,99 %DEMANDREDUCTION98,01 %TOLAK NARKOBAMASY MILIKI PENGETAHUANMASY PAHAMMASY SADARMASY UBAH SIKAP TOLAK NARKOBASUPPLYREDUCTIONPETAKAN JARINTERDIKSIOPS TERPADU/ MANDIRI4. WAS PREKUSORMASY IMUNI. PENCEGAHANIV. PEMBERANTASANKondisi Lembaga Perawatan/Rehabilitasi Tahun 2010 NOJENIS FASILITAS TERAPI DAN REHABILITASIFASILITASKAPASITASPENGELOLAKETERANGAN1.OSC123162502.1787.8122.419RSJ/RSKO/UPT T&R BNNLapasKomponen Masyarakat12.409/tahun2.ORC652.600Puskesmas Komp MasyarakatUPTD/RSUD@ 40 klien/tahun3.CBU261.040Komponen Masyarakat (LSM,Ponpes,tempat ibadah)@ 40 klien/tahun4.Aftercare42 Lokasi1.050Komponen masyarakat (LSM)Pemerintah (RSJ,Bapas,Mensos)@ 25 eks pecandu/tahun5.PTRM33 Faskes1.650Pemerintah (Puskesmas/RSUD)@ 50 pecandu/tahunJUMLAH18.749Perbandingan Jumlah Penyalahguna, Fasilitas, dan Kapasitas Rehabilitasi Per Provinsi Tahun 2010.

Perbandingan Jumlah Penyalahguna, Fasilitas, dan Kapasitas Rehabilitasi Per Provinsi Tahun 2010.

NOPROGRAMOUTCOME INDIKATOR OUTCOME TARGET CAPAIANUNIT ORGANISASI PELAKSANA20102011201220132014Meningkatnya pelaksanaan program pascarehabilitasi penyalahguna dan/atau pecandu narkoba Jumlah fasilitas pasca rehabilitasi berbasis masyarakat yang terbentuk-100 Lembaga110 Lembaga121 Lembaga133 LembagaJumlah mantan residen yang mengikuti program pascarehabilitasi-2.500 Orang2.750 Orang2.750 Orang2.750 OrangNOKEGIATANOUTPUT INDIKATOR OUTPUT TARGET CAPAIANUNIT ORGANISASI PELAKSANA20102011201220132014A.7Pascarehabilitasi Penyalahguna NarkobaTerfasilitasinya peran lembaga-lembaga pascarehabilitasi penyalahguna dan/atau pecandu narkoba Dokumen Perencanaan Bidang Pasca Rehabilitasi-3 Dokumen 3 Dokumen 3 Dokumen 3 Dokumen DIREKTORAT PASCA REHABILITASIPetunjuk Teknis Bidang Pasca Rehabilitasi-1 Juknis1 Juknis1 Juknis1 JuknisBuku Pedoman Pasca Rehabilitasi-1 Pedoman 1 Pedoman 1 Pedoman Peserta program pascarehabilitasi penyalahgunaan narkotika, psikotropika, dan bahan adiktif lainnya kecuali bahan adiktif tembakau dan alkohol316 Orang2.500 Orang2.750 Orang3.025 Orang3.328 OrangLembaga penyelenggara program pascarehabilitasi penyalahguna/pecandu narkotika, psikotropika, dan bahan adiktif lainnya kecuali bahan adiktif tembakau dan alkohol yang telah memperoleh penguatan, dorongan, atau fasilitasi33 Lembaga100 Lembaga110 Lembaga121 Lembaga133 LembagaLaporan Hasil Pemantauan, Evaluasi, dan Pelaksanaan 1 Laporan2 Laporan2 Laporan2 Laporan2 LaporanLayanan Urusan Tata Usaha dan Rumah Tangga-12 Bulan Layanan12 Bulan Layanan12 Bulan Layanan12 Bulan LayananBerdasarkan data tersebut menunjukan bahwa penyalahguna narkoba yang mengikuti terapi dan rehabilitasi baru paling banyak sebesar 0,5% dari keseluruhan penyalahguna narkoba, sisanya ada di masyarakat.PELAKSANAAN PROGRAM DEPUTI BIDANG REHABILITASI TRIWULAN I 2011Pelaksanaan ProgramDit. PLRKM Triwulan IPenyusunan dokumen perencanaan Dit. PLRKMPenyusunan instrumen pemetaanPemetaan lembaga rehabilitasi komponen masyarakat di 10 propinsi (Sumut, Sumbar, Jambi, Riau, Kep. Riau, Lampung, Babel, Sulawesi Utara, Sumsel dan Banten)Penyusunan pedoman rehabilitasi komunitas terapeutik komponen masyarakatPelaksanaan ProgramDit. PLRKM Triwulan ISosialisasi dan Sinkronisasi Program Dit. PLRKMPelaksanaan program rehabilitasi di 18 lembaga rehabilitasi dengan masing-masing lembaga menangani 10 orang korban penyalahguna (total 180 orang korban penyalahguna). Lembaga-lembaga tersebut adalah Yayasan Galatea Medan, YBTDB Batam, Cikarge Babel, Arrahman Palembang, Padu Jiwa Bukit Tinggi, SSG Lampung, YPI Tangerang, YNPM Tangerang, Kambal Care Jakarta, SRS Jakarta, Kaboa Bandung, Rumah Cemara Sukabumi, Inabah II Putri Ciamis, Contras DIY, Nagabonar Jatim, Jamila Husin Ministry Manado, YKP2N Makassar dan Inabah Banua Anyar Banjarmasin, Penyusunan Pedoman Perencanaan Program Tahunan Direktorat PascarehabilitasiPenyusunan Draft Awal Petunjuk Teknis Bidang Pascarehabilitasi BNN Penyempurnaan Draft Petunjuk Teknis Bidang Pascarehabilitasi BNN Pelaksanaan Program Dit. Pascarehabilitasi Triwulan IPelaksanaan Program Dit. PLRIP Triwulan IPelaksanaan workshop TC bagi petugas RSJ di Ambon, Lampung, Manado, dengan total 75 orang petugas RSJ telah terlatih mengenai program TC.Pelaksanaan workshop TC bagi petugas Lapas di Pontianak, dengan total 25 orang petugas Lapas telah terlatih mengenai program TC.Penyusunan dokumen perencanaan Dit. PLRIP.Pelaksanaan Program Dit. PLRIP Triwulan IPelaksanaan Kegiatan Peningkatan Kemampuan Asesmen dan Rencana Terapi serta Sosialisasi RPP Wajib Lapor di NTB, Kalimantan Barat, Jawa Timur, Jawa Barat, Bali, Sulawesi Selatan, Lampung.Pelaksanaan Rapat Koordinasi Sinkronisasi Program Subdit Non Therapeutic Community.

RENCANA AKSI NASIONAL DALAM UPAYA REHABILITASI KORBAN PENYALAHGUNA/PECANDU NARKOBA

SITUASI PECANDU NARKOTIKA DI INDONESIAHASIL SURVEY BNN UI (2008)Estimasi penyalahguna narkotika 1,99% populasi(3,6 juta)Jumlah Pecandu Narkotika yang harus direhabilitasi berdasarkan estimasi pecandu teratur pakai sekitar 27 % (lebih kurang 700 ribu)

FASILITAS REHABILITASIPemerintah : 114 (101 Aktif & 13 Tidak), Kapasitas 2134.Non Pemerintah / Masyarakat : 255 (141 Aktif & 114 Tidak), Kapasitas 4046.

LAPASSUSTIK Kapasitas 6000 dalam 16 Lapassustik, realitas tahun 2010 menampung lebih dari 30000.

KEBIJAKAN BIDANG REHABILITASI BNNDasar: Effective Treatment and RehabilitationPelayanan Rehabilitasi tersedia(available) dan terjangkau (accessible)Perencanaan Rehabilitasi harus tepat dan berdasarkan assessment dan diagnosis berbagai personal needs individuModalitas Rehabilitasi telah teruji secara ilmiah dan memiliki standard kualitas yang tinggiPelayanan Rehabilitasi harus memperhatikan hak-hak azasi manusia dan nilai-nilai kemanusiaan (human rights and human dignity)Mendorong keterlibatan masyarakat dalam suatu jaringan yang terintegrasi dengan community-based health care and social services.169STRATEGI BIDANG REHABILITASI BNNDasar : Continuum of CarePelaksanaan Program Terapi pecandu sedini mungkin/Early Detection and Prompt Treatment.

Memperkuat/Empowerment lembaga-lembaga yang memungkinkan penyelenggaraan Program Rehabilitasi seperti Rumah Sakit, Puskesmas, Panti Sosial, Rutan, Lapas, Lembaga Keagamaan baik milik pemerintah maupun LSM.

Reintegrasi pecandu ke masyarakat, sehingga dapat hidup harmonis dan produktif di masyarakat.170MATRIK RENCANA STRATEGIS DEPUTI BIDANG REHABILITASI BADAN NARKOTIKA NASIONALTAHUN 2012NOPROGRAMOUTCOME INDIKATOR OUTCOME TARGET CAPAIAN 2012PROGRAM PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN PENYALAHGUNAAN DAN PEREDARAN GELAP NARKOBA Meningkatnya pelayanan program terapi dan rehabilitasi penyalahguna dan atau pecandu narkoba dan kapasitas lembaga rehabilitasi medis dan sosial % penyalahguna dan/atau pecandu narkoba (teratur pakai dan pecandu) yang mengikuti program Terapi dan Rehabilitasi1200 org% penyalahguna dan/atau pecandu narkoba (teratur pakai dan pecandu) yang lulus program (Complete Program)Terapi dan Rehabilitasi di UPT TR BNN125 Org% Lembaga Rehabilitasi milik instansi pemerintah yang mendapatkan peningkatan kapasitas (Capacity Building) 186 lembaga% Lembaga Rehabilitasi milik komponen masyarakat yang mendapatkan peningkatan kapasitas (Capacity Building) 150 lembagaMATRIK RENCANA STRATEGIS BNN BIDANG REHABILITASINOPROGRAMOUTCOME INDIKATOR OUTCOME TARGET CAPAIAN 2012PROGRAM PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN PENYALAHGUNAAN DAN PEREDARAN GELAP NARKOBA Meningkatnya pelaksanaan program pascarehabilitasi penyalahguna dan/atau pecandu narkoba Jumlah fasilitas pasca rehabilitasi berbasis masyarakat yang terbentuk100LembagaJumlah mantan residen yang mengikuti program pascarehabilitasi-2.500 OrangRencana deputi rehabilitasi 2011

Pembangunan 2 unit UPT T & R ; 1. Makassar (2012)2. Samarinda (2013)Pengembangan rehabilitasi berbasis kinerja dan konservasi alamPengembangan rehabilitasi berbasis masyarakat di Kampung PermataMemodifikasi dan mengembangkan program TC dalam rehabilitasi

KERAWANAN DAERAH

175DATA KERAWANAN BERDASARKAN JUMLAHPECANDU NARKOBA TAHUN 2008KATEGORI I - JUMLAH PECANDU > 100,000 ORANG

NO.PROPINSIJUMLAHPOPULASIUSIA 10-59 THN TAHUN 2008JUMLAH PEMAKAI NARKOBABERDASARKAN PENELITIAN TAHUN 2008RANGKING1.JABAR30,622,400611,423I2.JATIM27,113,100535,063II3.JATENG23,381,500430,768III4.DKI JAKARTA6,980,700286,494IV5.SUMUT9,478,100188,524V6.BANTEN7,538,100148,258VI7.LAMPUNG5,676,600115,252VII8.SULSEL5,756,501103,849VIII176DATA KERAWANAN BERDASARKAN JUMLAHPECANDU NARKOBA TAHUN 2008KATEGORI II JUMLAH PECANDU 40,000 S.D 100,000 ORANG

NO.PROPINSIJUMLAHPOPULASIUSIA 10-59 THN TAHUN 2008JUMLAH PEMAKAI NARKOBABERDASARKAN PENELITIAN TAHUN 2008RANGKING1.SUMSEL5,261,30087,456I2.RIAU4,231,05177,499II3.DI YOGYA2,537,10068,980III4.SUMBAR3,243,30054,548IV5.NTT3,096,40052,708V6.N A D2,992,50048,300VI7.KALBAR3,427,40048,059VII8.NTB3,337,70046,315VIII177DATA KERAWANAN BERDASARKAN JUMLAHPECANDU NARKOBA TAHUN 2008KATEGORI II (LANJUTAN)

NO.PROPINSIJUMLAHPOPULASIUSIA 10-59 THN TAHUN 2008JUMLAH PEMAKAI NARKOBABERDASARKAN PENELITIAN TAHUN 2008RANGKING9.BALI2,615,90045,325IX10.KALTIM2,329,80045,366X11.JAMBI2,104,80044,627XI12.KALSEL2,573,80040,810XII13.SULTENG1,919,10040,316XIII178DATA KERAWANAN BERDASARKAN JUMLAHPECANDU NARKOBA TAHUN 2008KATEGORI III JUMLAH PECANDU < 40,000 ORANG

NO.PROPINSIJUMLAHPOPULASIUSIA 10-59 THN TAHUN 2008JUMLAH PEMAKAI NARKOBABERDASARKAN PENELITIAN TAHUN 2008RANGKING1.SULTRA1,652,80034,125I2.SULUT1,678,10032,363II3.BENGKULU1,291,30025,489III4.MALUKU968,90025,302IV5.PAPUA1,497,73823,303V6.KALTENG1,761,00023,245VI7.KEPRI923,64918,603VII8.MALUT689,50015,669VIII9.GORONTALO666,40014,306IX10.BABEL763,90010,642X179RENCANA AKSI WUJUD KOMITMEN BERSAMA

KOMITMEN BERSAMAMENUJU INDONESIA BEBAS NARKOBA 2015

180pecanduImplementasi Penanganan Pecandu, Penyalahguna, dan Korban Pasca Lapor Diri

Tertangkap tangan 1Tertangkap tangan 2

1

Implementasi permendagri nomor 21 tahun 2013 tentang fasilitasi pencegahan penyalahgunaan narkoba

Denpasar , 21 November 2013Oleh

SESDITJEN KESBANGPOL

KONSIDERAN MENIMBANGPERMENDAGRI NOMOR 21 TAHUN 2013PEMDA BERTANGGUNG JAWAB MELINDUNGI MASYARAKAT DAN MENINGKATKAN KUALITAS KEHIDUPAN MASYARAKAT MELALUI FASILITASI PENCEGAHAN PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA

2

AMANATPEMBUKAAN UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA 1945ALINEA KEEMPATBERTUJUAN UNTUK MELINDUNGI SEGENAP BANGSA INDONESIA DAN SELURUH TUMPAH DARAH INDONESIA DAN UNTUK MEMAJUKAN KESEJAHTERAAN UMUM, MENCERDASKAN KEHIDUPAN BANGSA, DAN IKUT MELAKSANAKAN KETERTIBAN DUNIA YANG BERDASARKAN KEMERDEKAAN, PERDAMAIAN ABADI DAN KEADILAN SOSIAL

3

KETAHANAN NASIONAL TANGGUH (Agregat Daerah)KESBANGPOL KONDUSIF (Agregat Daerah)

PENYALAHGUNAAN DAN PEREDARAN GELAP NARKOBA RENDAH (Agregat Daerah)

IPOLEKSOSBUDHANKAMPosisi yang strategis (antara 2 benua dan 2 samudra) Kepulauan terbesar di dunia (17.667 pulau)Jumlah Penduduk 234 jt Kekayaan SDA hayati non hayati

Pertumbuhan ekonomi nasional 6,2% (No.2 di dunia)Besaran PDB 1 Trilyun US Dolar (No. 15 di Dunia)

Tujuan Nasional Optimal (Alinea Ke Empat Pembukaan UUD 1945Peredaran & Penyalahgunaan Narkoba RendahSikap dan cara pandangBangsa IndonesiaKonsepsi Geopolitik4Stabilitas Kesbangpol KondusifSatu Kesatuan (Integrated)Pengungkit-UU-PP-Perpres-Perda-PerkadaSTRATEGI GEOPOLITIKDALAM RANGKA KESBANGPOL GlobalRegionalNasionalPeluangKendala HUKUM IPTEK+Suprastruktur Pol (incl DPR/DPRD)Infrastruktur Pol,Substruktur Pol. (Incl. Parpol)

TANNAS TANGGUHRAKSASA DI ASIA TIMUR+

Dijabarkan dalam Program Pembangunan Nasional/Daerah (K/L, Vertikal, Pemda)RPJPN /RPJPDRPJMN/RPJMDRKP/RKPDAPBN/APBDTujuan Nasional Optimal (Alinea Ke Empat Pembukaan UUD 1945

Strategi Geostrategi5STRATEGI GEOSTRATEGIDALAM RANGKA KESBANGPOL Sektor Dunia UsahaBUMN/ BUMDSelaras Selaras Selaras Stabilitas Kesbangpol KondusifCapaian 14 Program Aksi Prioritas Nasional Optimal (Mis:Ketahanan Pangan, Penanggulangan Kemiskinan, Polhukam) Selaras/ SinergiSuprastruktur Pol,Infrastruktur Pol,Substruktur Pol. (Incl. Ormas)Peredaran & Penyalahgunaan Narkoba Rendah (Bebas Narkoba

Incl. Program/ Kegiatan P4GNTANNAS TANGGUH

UU 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan DaerahPasal 22 Huruf a UU 32 Th 2004Pasal 22 Huruf b dan d UU 32 Th 2004TUJUAN NASIONAL (ALINEA KE EMPAT PEMBUKAAN UUD 1945)6KEWAJIBAN PEMDAMelindungi masy. menjaga persatuan, kesatuan dan kerukunan nasional serta keutuhan NKRIPeningkatan kualitas kehidupan masy., serta mewujudkan keadilan dan pemerataan (Angka 1 dan 2 selaras dgn konsepsi geopolitik dan geostrategi)

PEREDARAN DAN PENYALAHGUNAAN NARKOBA RENDAH (Agregat Daerah)Agregat DaerahTANNAS TANGGUH (Agregat Daerah)

KEWAJIBAN KDH/ WAKIL KDHMeningkatkan kesejahteraan RakyatMemelihara ketentraman dan ketertiban masyarkat (Angka 1 dan 2 selaras dgn konsepsi geopolitik dan geostrategi)

UU 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan DaerahPasal 27 ayat 1 Huruf b dan c UU 32 2004TUJUAN NASIONAL (ALINEA KE EMPAT PEMBUKAAN UUD 1945)7

Peredaran dan Penyalahgunaan Narkoba Rendah (Agregat Daerah)Agregat DaerahTANNAS TANGGUH (Agregat Daerah)

OPERASIONALISASI STRATEGI GEOPOLITIK DAN GEOSTRATEGI GUNA STABILITAS KESBANGPOL DALAM RANGKA TANNASDINAS/BADAN/KANTOR/LTD Tujuan Nasional Optimal (Alinea Ke Empat Pembukaan UUD 1945) /agregat daerahPEMDADPRD8SUBSTRUKTUR POLITIK BUMD/BUMNINSTANSI VERTIKAL (Mis.BNP, & BNKK/LINFRASTRUKTUR POLITIKSUPRASTRUKTUR POLITIKKEBIJAKANOPERASIONALSelaras DINAS/BADAN/KANTOR/LTD 123456a78106bCapaian 14 Program Aksi Prioritas Nasional Optimal (Mis:Ketahanan Pangan, Penanggulangan Kemiskinan, Polhukam)/ agregat daerah 911KESBANGPOL KONDUSIF (agregat daerah)MasyarakatMis :Kel. Tani, Nelayan, pedagang, dunia usaha, ormas, toda toga, tomas, orpol 1Mitra Mitra

12Peredaran & Penyalahgu-naan Narkoba RendahTANNAS TANGGUH (agregat daerah)13

9

KONDISI OBYEKTIFPotret FAKTUAL permasalahan saat ini (HIGH TENSION), aL : DATA BNN DALAM 5 TAHUN TERAKHIR PENYALAHGUNAAN NARKOBA MENGALAMI PENINGKATAN RATA-RATA 26% SETIAP TAHUNData prevalensi PENYALAHGUNAAN NARKOBA dalam tiga tahun terakhir mengalami peningkatan, Tahun 2009 PREVALENSI 1,99% (3,6 jt oRG), Th. 2010 PREVALENSI PENYALAHGUNAAN NARKOBA 2,21% (4,02 jt ORG), dan TH. 2011 PREVALENSI PENYALAHGUNAAN NARKOBA 2,8% (5 jt ORG)LEMAHNYA KOORDINASI ANTAR INSTITUSI (PUSAT DAN DAERAH) DALAM ASPEK PERENCANAAN PROG/KEG, IMPLEMENTASI PROG/KEG DAN MONEVKETERBATASAN DUKUNGAN ANGGARAN DAERAH ???...?OPTIMALISASI PERAN PEMERINTAH/PEMDA..INDONESIA BEBAS NARKOBA TAHUN 2015 Menurunnya prevalensi penyalahgunaan narkoba di bawah 1,5%?Dewasa ini pertumbuhan ekonomi makro Indonesia cukup menggembirakan yaitu 6,5%, inflasi 5,3%, dan cadangan devisa mencapai $ 120 Milyar. Kondisi ini telah menaikan rating Indonesia menjadi investment grade dan emerging economy. Namun dalam implementasinya, pertumbuhan ekonomi makro yang signifikan itu belum diikuti oleh pertumbuhan ekonomi mikro

Pertama: Masih banyak daerah yang relatif kurang berkembang dibandingkan dengan daerah lain dalam skala nasional. Terdapat 199 Kabupaten/Kota sebagai daerah tertinggal dengan rincian: sebanyak 123 kabupaten/Kota (62%) berada di KTI (kawasan timur Indonesia) dan 76 kabupaten/Kota (28%) berada di KBI (kawasan barat Indonesia, kondisi ini menyebabkan pembangunan ekonomi sektor riil masih tersendat-sendat.

Kedua, Pemberdayaan ekonomi masyarakat masih belum optimal, sehingga tingkat kemiskinan dan pengangguran masih memprihatinkan (dari data BPS September 2011, diketahui 29,89 juta jiwa penduduk Indonesia hampir miskin dan 8,12 juta jiwa pengangguran),kondisi ini menimbulkan dampak pada masalah sosial dan keamanan,

UPAYA KEMENDAGRI DALAM MENUJU INDONESIA BEBAS NARKOBA 201510

PERMENDA GRI NO. 21 TAHUN 2013 TENTANG FASILITASI PENCEGAHAN, PENYALAH-GUNAAN NARKOTIKKAESENSIPERAN GUBERNUR/ BUPATI /WALIKOTAPENDANAAN PEMBINAAN DAN PENGAWASAN PELAPORAN

11

PERAN GUBERNUR/ BUPATI /WALIKOTAESENSIFASILITASI DI DALAM PENYUSUNAN PERDAFASILITASI PENYALAHGUNAAN NARKOTIKAFASILITASI DIMAKSUD DILAKUKAN OLEH SKPD TERKAIT PENCEGAHAN DAN PENYALAHGUNAAN NARKOTIKADIKOORDINASIKAN OLEH KEPALA SKPD YG MEMBIDANGI KESBANGPOL

12

FASILITASI DI DALAM PENYUSUNAN PERDAESENSIANTISIPASI DINIPENCEGAHANPENANGANANREHABILITASIPENDANAANPARTISIPASI MASYARAKAT

13

PENDANAAN FASILITASI PENCEGAHAN PENYALAH-GUNAAN NARKOTIKAAPBD PROVINSIAPBD KABUPATEN/KOTAAPBN

14

PELAPORANPELAPORANFASILITASI PENCEGAHAN PENYALAH-GUNAAN NARKOTIKA BUPATI/WALIKOTAGUBERNURMENDAGRI

15

PEMBINAAN DAN PENGAWASANESENSIMENDAGRI MELALUI DIRJEN KESBANGPOL MELAKUKAN PEMBINAAN DAN PENGAWASAN PENYELENGGARAAN FASILITASI PENCEGAHAN PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA DI PROVINSIGUBERNUR MELALUI KEPALA SKPD PROVINSI YANG MEMBIDANGI URUSAN KESBANGPOL MELAKUKAN PEMBINAAN DAN PENGAWASAN PENYELENGGARAAN FASILITASI PENCEGAHAN PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA DI PROVINSI/KAB/KOTA DI WILAYAHNYA BUPATI/WALIKOTA MELALUI KEPALA SKPD KAB/KOTA YANG MEMBIDANGI URUSAN KESBANGPOL MELAKUKAN PEMBINAAN DAN PENGAWASAN PENYELENGGARAAN FASILITASI PENCEGAHAN PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA DI KAB/KOTA DASAR HUKUMUNDANG-UNDANG NOMOR 5 TAHUN 1997 TENTANG PSIKOTROPIKA;UNDANG-UNDANG NOMOR 35 TAHUN 2009 TENTANG NARKOTIKA;UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 2004 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH; PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2010 TENTANG BADAN NARKOTIKA NASIONAL;INSTRUKSI PRESIDEN NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG PELAKSANAAN KEBIJAKAN DAN STARTEGI NASIONAL P4GN;PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 12 TAHUN 2006 TENTANG KEWASPADAAN DINI MASYARAKAT DI DAERAH;PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 44 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN KERJASAMA DEPARTEMEN DALAM NEGERI DAN PEMERINTAH DAERAH DENGAN ORMAS DAN LEMBAGA NIRLABA LAINNYA DALAM BIDANG KESATUAN BANGSA DAN POLITIK DALAM NEGERI;PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 41 TAHUN 2010 TENTANG ORGANISASI TATA KERJA KEMENTERIAN DALAM NEGERI; PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 16 TAHUN 2011 TENTANG KOMINDA;PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 21 TAHUN 2013 TENTANG PENCEGAHAN PENYALAHGUNAAN NARKOBA.

1TANTANGAN DALAM PENANGANAN P4GN PROGRAM MASIH BANYAK TERFOKUS PADA PENGURANGAN SEDIAAN;KURANG KOORDINASI ANTAR INSTANSI TERKAIT DAN KETERLIBATAN DENGAN ORMAS/LSM;BELUM OPTIMALNYA PERAN DAN FUNGSI BNNP SERTA BNNK SEBAGAI PERPANJANGAN TANGAN BNN DI DAERAH;KURANGNYA KESADARAN MASYARAKAT TENTANG PERAN MEREKA DALAM UPAYA PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN PENYALAHGUNAAN NARKOBA;MASIH KURANGNYA MELIBATKAN UNSUR - UNSUR MASYARAKAT YANG SEBENARNYA SANGAT STRATEGIS, EFEKTIF DAN EFISIEN UNTUK UPAYA PREVENTIF SEPERTI TOKOH AGAMA, KELOMPOK IBU-IBU PKK, DAN PARA KADER DI TINGKAT RT DAN RW;BAHWA PROGRAM PENCEGAHAN DAN REHABILITASI NARKOTIKA HANYA TERBATAS DI PERKOTAAN BELUM MENJANGKAU SAMPAI KE DAERAH PEDESAAN. 2PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM P4GN PERAN SERTA MASYARAKAT MERUPAKAN AMANAH UU NOMOR 35 TAHUN 2009 TENTANG NARKOTIKAPASAL 104 : MASYARAKAT MEMPUNYAI KESEMPATAN UNTUK BERPERAN SERTA MEMBANTU PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN PENYALAHGUNAAN DAN PEREDARAN GELAP NARKOBA (P4GN)PASAL 105 : MASYARAKAT MEMPUNYAI HAK DAN TANGGUNG JAWAB DALAM UPAYA PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN PEMYALAHGUYNAAN DAN PEREDARAN GELAP NARKOBA3PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM P4GNPASAL 106 : HAK MASYARAKAT DALAM UPAYA PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN PEMYALAHGUNAAN DAN PEREDARAN GELAP NARKOBA DIWUJUDKAN :MENCARI, MEMPEROLEH DAN MEMBERIKAN INFORMASI ADANYA DUGAAN TELAH TERJADI TINDAK PIDANA NARKOTIKA;MEMPEROLEH PELAYANAN DALAM MENCARI, MEMPEROLEH DAN MEMBERIKAN INFORMASI TENTANG ADANYA DUGAAN TELAH TERJADI TINDAK PIDANA NARKOTIKA KEPADA PENEGAK HUKUM;MENYAMPAIKAN SARAN DAN PENDAPAT SECARA BERTANGGUNG JAWAB KEPADA PENEGAH HUKUM;OLEH JAWABAN ATAS PERTANYAAN TENTANG LAPORAN YANG TELAH DIBERIKAN PENEGAH HUKUM;MEMPEROLEH PERLINDUNGAN HUKUM PADA SAAT YANG BERSANGKUTAN MELAKSANAKAN HAKNYA ATAU DIMINTA HADIR DALAM PROSES PERADILAN.

4STRATEGI KOMUNIKASI, INFORMASI DAN PENDIDIKAN PENCEGAHAN DILAKUKAN MELALUI 7 JALUR :KELUARGA : DENGAN SASAARAN ORANG TUA, ANAK,PEMUDA, REMAJA DAN ANGGOTA KELUARGA LAINNYASEKOLAHAN : SASARAN GURU/TENAGA PENDIDIK DAN PESERTA DIDIK;LEMBAGA KEAGAMAAN : DENGAN SASARAN PEMUKA-PEMUKA AGAMA DAN UMATNYA;ORGANISASI SOSIAL KEMASYARAKATAN : DENGAN SASARAN PEMUDA / MASYARAKAT;ORGANISASI WILAYAH PEMUKIMAN (LKMD,RT/RW) : DENGAN SASARAN WARGA TERUTAMA PEMUKA MASYARAKAT DAN REMAJA SETEMPAT;UNIT-UNIT KERJA: DENGAN SASARAN PIMPINAN, KARYAWAN DAN KELUARGANYA;MASS MEDIA BAIK ELEKTRONIK, CETAK DAN MEDIA INTERPERSONAL (TALK SHOW DAN DIALOG INTERAKTIF) : DENGAN SASARAN LUAS MAUPUN INDIVIDU.5KEWENANGAN KEMENTERIAN DALAM NEGERIPASAL 222 UU 32/2004: PEMBINAAN DAN PENGAWASAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH SEBAGAIMANA DIMAKSUD DALAM PASAL 217 DAN PASAL 218 SECARA NASIONAL DIKOORDINASIKAN OLEH MENTERI DALAM NEGERI

6PEMBINAAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAHMENURUT PASAL 217:KOORDINASI PEMERINTAHAN ANTAR SUSUNAN PEMERINTAHAN;PEMBERIAN PEDOMAN DAN STANDAR PELAKSANAAN URUSAN PEMERINTAHAN;PEMBERIAN BIMBINGAN, SUPERVISI, DAN KONSULTASI PELAKSANAAN URUSAN PEMERINTAHAN;PENDIDIKAN DAN PELATIHAN; DANPERENCANAAN, PENELITIAN, PENGEMBANGAN, PEMANTAUAN, DAN EVALUASI PELAKSANAAN URUSAN PEMERINTAHAN.7PENGAWASAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAHMENURUT PASAL 218:PENGAWASAN ATAS PELAKSANAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH;PENGAWASAN TERHADAP PERATURAN DAERAH DAN PERATURAN KEPALA DAERAH.

8PENANGANAN P4GN DALAM PERSPEKTIF KESBANGPOL1.PEMBERDAYAAN DAN PENDAYAGUNAAN FORUM-FORUM YANG TELAH DIBENTUK DI DAERAH BERDASARKAN PERMENDAGRI YANG ANTARA LAIN; FKDM; KOMINDA; DAN FKUB UNTUK IKUT BERPERAN SERTA DALAM PEMANTAUAN PELAKSANAAN P4GN;2.MELAKSANAKAN PENGAWASAN TERHADAP PEMERINTAH PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA DALAM PELAKSANAAN PENANGANAN P4GN SERTA KOORDINASI DENGAN BNP DAN BNK;3. PENINGKATAN WAWASAN KEBANGSAAN DAN CINTA TANAH AIR DALAM PELAKSANAAN P4GN MELALUI PROGRAM KERJA SAMA DAN KEMITRAAN ANTARA PEMERINTAH DAN PEMERINTAH DAERAH DENGAN ORMAS/LSM DAN LEMBAGA NIRLABA LAINNYA. 9PENANGANAN P4GN DALAM PERSPEKTIF AGAMA, SENI DAN BUDAYAOPTIMALISASI PERAN FORUM-FORUM YANG TELAH TERBENTUK DI DAERAH DAN MENDORONG SINERGISTAS PEMERINTAH DAERAH DENGAN BNNP DAN BNNK DALAM PENANGANAN P4GN;MENDORONG PERAN MAJELIS-MAJELS AGAMA, TOKOH AGAMA, DAN ORMAS KEAGAMAAN DALAM PENANAMAN NILAI-NILAI KEAGAMAAN UNTUK MENANGKAL BAHAYA NARKOTIKA;PENGUATAN KELEMBAGAAN DI DAERAH MELALUI PENYUSUNAN PERMENDAGRI SEBAGAI PEDOMAN BAGI KEPALA DEARAH DALAM PENANGANAN P4GN;MENDORONG PERAN SERTA AKTIF MASYARAKAT MELALUI PELAKSANAAN PROGRAM KERJASAMA DENGAN ORMAS/LSM (BIDANG AGAMA, SENI DAN BUDAYA) DAN LEMBAGA NIRLABA LAINNYA DALAM PENANGANAN P4GN;MENDORONG TERCIPTANYA KETAHANAN MASYARAKAT MELALUI PENGUATAN NILAI-NILAI AGAMA DAN NILAI-NILAI SOSIAL BUDAYA.

10DASAR HUKUMUNDANG-UNDANG NOMOR 5 TAHUN 1997 TENTANG PSIKOTROPIKA;UNDANG-UNDANG NOMOR 35 TAHUN 2009 TENTANG NARKOTIKA;PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 44 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN KERJASAMA DEPARTEMEN DALAM NEGERI DAN PEMERINTAH DAERAH DENGAN ORMAS DAN LEMBAGA NIRLABA LAINNYA DALAM BIDANG KESATUAN BANGSA DAN POLITIK DALAM NEGERI;PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL NOMOR 6 TAHUN 2010 TTG PEMBENTUKAN WADAH PERAN SERTA MASYARAKAT;208PENDAHULUANUU RI NO. 35 TH 2009 TTG NARKOTIKA

NARKOTIKAZAT/OBAT YG SANGAT BERMANFAAT DANDIPERLUKAN UTK PENGOBATAN PENYAKITTERTENTU

Generasi muda menjadi korban, keamanan dan ketertiban masyarakat bisa terganggu oleh kenakalan remaja dan kejahatan yang disebabkan oleh pelaku penyalahgunaan NarkobaJIKA DISALAHGUNAKAN/DIGUNAKAN TIDAKSESUAI DGN STANDAR PENGOBATAN, DPT MENIMBULKAN AKIBAT YG SANGAT MERUGIKANBAGI PERSEORANGAN//MASYARAKAT KHUSUSNYA GENERASI MUDA

209UNDANG-UNDANG RI NOMOR 35 TAHUN 2009 TENTANG NARKOTIKA BAB XIII MENYEBUTKAN BAHWAPasal 104 :Masyarakat mempunyai kesempatan yang seluas-luasnya untuk berperan serta membantu pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkotika dan Prekursor Narkotika.

Pasal 105 :Masyarakat mempunyai hak dan tanggung jawab dalam upaya pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkotika dan Prekursor Narkotika.

210lanjutanPasal 106 menyatakan:

Hak masyarakat dalam upaya pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkotika dan Prekursor Narkotika diwujudkan dalam bentuk:

a.mencari, memperoleh, dan memberikan informasi adanya dugaan telah terjadi tindak pidana Narkotika dan Prekursor Narkotika;b.memperoleh pelayanan dalam mencari, memperoleh, dan memberikan informasi tentang adanya dugaan telah terjadi tindak pidana Narkotika dan Prekursor Narkotika kepada penegak hukum atau BNN yang menangani perkara tindak pidana Narkotika dan Prekursor Narkotika;

211lanjutan c.menyampaikan saran dan pendapat secara bertanggung jawab kepada penegak hukum atau BNN yang menangani perkara tindak pidana Narkotika dan Prekursor Narkotika;d.memperoleh jawaban atas pertanyaan tentang laporannya yang diberikan kepada penegak hukum atau BNN;e.memperoleh perlindungan hukum pada saat yang bersangkutan melaksanakan haknya atau diminta hadir dalam proses peradilan.

Selanjutnya Pasal 107 menyebutkan bahwa:Masyarakat dapat melaporkan kepada pejabat yang berwenang atau BNN jika mengetahui adanya penyalahgunaan atau peredaran gelap Narkotika dan Prekursor Narkotika.

212BAB III Pasal 3 Peraturan Ka BNN No. 6 Th 2010WADAH PERAN MASYARAKAT(1) Wadah Peran Masyarakat dapat berupa :Forum koordinasi Pusat pelaporan dan informasi, sertaWadah lainnya sesuai kebutuhan

2) Keanggotaan wadah peran serta masyarakat berasal dari:Organisasi Non Pemerintah atau LSM yang memiliki visi dan misi di bidang pencegahan dan Pembrantasan Penyalahgunaan dan Peradaran Gelap Narkotika, Psikotropika, Prekursor dan bahan adiktif lainnya (p4GN)213213Lanjutan:Pasal 4BNN memfasilitasi dan mengkoordinasikan penentuan bentuk dan susunan organisasi , rincian tata kerja, penunjukan pimpinan, pengurus dan keanggotaan wadah peran serta masyarakat;Pelaksanaan sbgmana di mksd pasal (1) pd Tk Pusat dilakukan oleh Deputi Pemberdayaan Masyarakat;Pd Tk Provinsi dilakukan oleh BNN Provinsi dan pd Tk Kab/Kota dilakukan oleh Kepala BNN Kab/Kota;214214lanjutan Pasal 5 Wadah peran serta masyarakat mempunyai tugas:

a.melaksanakan pengkoordinasian, penyinkronisasian, dan pengintegrasian Organisasi Non Pemerintah atau Lembaga Swadaya Masyarakat dalam penyiapan bahan masukan penyusunan dan perumusan kebijakan nasional di bidang P4GN;b.melaksanakan pengkoordinasian, penyinkronisasian, dan pengintegrasian Organisasi Non Pemerintah atau Lembaga Swadaya Masyarakat dalam pengorganisasian dan pelaksanaan kebijakan nasional di bidang P4GN;c.melaksanakan pengawasan intern dan koordinasi pengawasan pengelolaan dukungan operasional yang berasal dari anggaran Badan Narkotika Nasional; dand.melaksanakan pengkoordinasian, penyinkronisasian, dan pengintegrasian Organisasi Non Pemerintah atau Lembaga Swadaya Masyarakat dalam evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kebijakan nasional di bidang P4GN;

215lanjutanDalam Pasal 15 diatur bahwa: Pejabat di lingkungan bidang pemberantasan berkewajiban untuk:

a.memberikan pelayanan kepada masyarakat dalam mencari, memperoleh, memberikan informasi, dan melaporkan tentang adanya dugaan telah terjadi tindak pidana di bidang Narkotika, Psikotropika, Prekursor, dan bahan adiktif lainnya kecuali bahan adiktif untuk tembakau dan alkohol;

b.memberikan jawaban atas pertanyaan tentang laporan masyarakat yang diberikan kepada penyidik Badan Narkotika Nasional; dan

c.mengatur pelaksanaan pemberian perlindungan hukum pada saat masyarakat melaksanakan haknya atau diminta hadir dalam proses peradilan.

216Peran serta masyarakat sangat tergantung pada tingkat kepercayaan publik pada kepada penegak hukum. Untuk itu diperlukan transparansi penegakan hukum, peningkatan peran serta masyarakat dalam pengawasan dan kewajiban pelaporan masyarakat serta peningkatan bobot akuntabilitas kinerja aparat penegak hukum yang dapat dipertanggung-jawabkan di depan publik.

Mengenai peran serta masyarakat dalam membantu pencegahan dan memberantas penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu mengenai pencegahan tindak pidana narkotika, kewajiban melaporkan tindak pidana narkotika, jaminan keamanan dan perlindungan hukum.

Keamanan yang berasal dari kata aman, yang memberikan makna, terbebas dari perasaan takut dari gangguan fisik dan psikis, adanya rasa kepastian dan bebas dari kekhawatiran, keragu-raguan, ketakutan, perasaan, dilindungi dari segala macam bahaya dan sehingga timbul rasa kedamaian, ketentraman lahiriah dan batiniah

217Beberapa hal yang dapat dipertimbangkan untuk melakukan penanggulangan Narkoba:1) Upaya preventifmelalui pembinaan dan pengawasan dalam keluarga, penyuluhan oleh pihak yang kompeten baik di sekolah dan masyarakat, pengajian oleh para ulama, pengawasan tempat-tempat hiburan malam oleh pihak keamanan, pengawasan distribusi obat-obatan ilegal2) Upaya Refresifdapat dilakukan oleh para penegak hukum atau aparat keamanan yang dibantu oleh masyarakat. Kalau masyarakat mengetahui harus segera melaporkan kepada pihak berwajib dan tidak boleh main hakim sendiri218218Lanjutan:2) Upaya kuratifmelalui pendirian tempat-tempat penyembuhan dan rehabilitasi pecandu narkoba seperti Yayasan, pesantren-pesantren, panti rehabilitasi4) Upaya rehabilitative melalui berupaya menyantuni dan memperlakukan secara wajar para korban narkoba agar dapat kembali ke masyarakat dalam keadaan sehat jasmani dan rohani. Kita tidak boleh mengasingkan para korban Narkoba yang sudah sadar dan bertobat, supaya mereka tidak terjerumus kembali sebagai pecandu Narkoba219219PERMASALAHAN BANGSA SEPERTI BAHAYA PENYALAHGUNAAN NARKOBA TIDAK MUNGKIN DAPAT DISELESAIKAN SECARA PARSIAL, SENDIRI-SENDIRI, DAN JUGA TIDAK MUNGKIN OLEH PEMERINTAH SENDIRI;

DIPERLUKAN KERJASAMA/SINERGISITAS YANG BAIK SELURUH MASYARAKAT SERTA SEMUA KOMPONEN BANGSA DAN HARUS TETAP KITA PELIHARA, TINGKATKAN, KUATKAN UNTUK BERSAMA-SAMA MEMBANGUN BANGSA DAN NEGARA YANG KITA CINTAI INI, DALAM RANGKA MENGIMPLEMENTASIKAN KORIDOR PEMBENTUKAN KARAKTER BANGSA YAKNI PANCASILA, UUD 1945, BHINEKA TUNGGAL IKA DAN NKRI;

220

GEOGRAFIS DAN DEMOGRAFISWilayah Luas dgn Jumlah Penduduk BesarDekat Dgn Daerah Pemasok OphiumBanyak Pelabuhan Udara/Laut Terbuka ke LNEKONOMI, PENDIDIKAN & KESEHATANPendapatan per Kapita Masih RendahAngka Partisipasi Sekolah Masih RendahDerajat Kesehatan Yang Masih RendahBUDAYA & KEORGANISASIANBudaya Malu & Stigma Narkoba Sbg AibKesadaran & Kepedulian Belum OptimalPenegakan Hukum Yg Belum KonsistenKomitmen Politis/Kelembagaan Blm MerataDAHULU TEMPAT TRANSITSEKARANG DAERAH PRODUSENYou KNOW DRUGSPOTENSI KERAWANAN4Say KNOW DRUGSKOMPLEKSITAS PERMASALAHAN NARKOBASudah ada sejak duluLegal walau terbatasKorban tersembunyiPenyebab multifaktorTerapi jangka panjangTransnasional CrimeModus terselubung Keuntungan berlimpahPenyebaran merataTerorisme/korupsi

GLOBALISASITEKNOLOGIGAYA HIDUPEKONOMIKESEHATANPENDIDIKANSOSIALKEHANCURANNKRIPERUBAHAN PERILAKUKE TIDAK MAMPUAN UNTUK BERSAINGKEHILANGAN GENERASIANCAMANGENERASI MUDANARKOBA5PENDISTRIBUSIAN NARKOTIKA MASUK DI WILAYAH HUKUM POLDA JAMBI MELALUI JALUR LAUT :-KUALA TUNGKAL / TANJAB BARAT PEREDARAN MASUK-MUARA SABAK KE DAERAH MA. JAMBI-NIPAH PANJANG / TANJABTIM DAN KE KOTA JAMBI.

POTENSI KERAWANAN DI WILAYAH HUKUM POLDA JAMBI 2.PENDISTRIBUSIAN NARKOTIKA MASUK DI WILAYAH HUKUM POLDA JAMBI MELALUI JALUR DARAT DARI :-ACEH-MEDAN-BATAM-PALEMBANGPENDISTRIBUSIAN NARKOTIKA MASUK DI WILAYAH HUKUM POLDA JAMBI MELALUI JALUR UDARA : BANDARA SULTAN THAHA DR JAKARTA MSK KOTA JAMBI, MA.JAMBI DAN BT. HARI. BANDARA DEPATI PERBO DR JAMBI MENUJU KERINCI DAERAH RAWAN PENANAMAN GANJA DI WILAYAH HUKUM POLDA JAMBI ADALAH KAB. KERINCI, KARENA STRUKTUR TANAH DAN CUACA MIRIP DI ACEH6FAKTOR KETERLIBATAN NARKOBAFaktor utama yang menyebabkan REMAJA berperilaku menyimpang (menyalahgunakan narkoba), yaitu : (1) coba-coba/iseng(2) teman sebaya(3) lingkungan(4) pola asuh(5) pengaruh film dan TVMenurut PENDAPAT para remaja sendiri tindakan utk mencegah terjadinya penyimpangan perilaku : Keteladan orang tuaDisiplin dalam keluarga(3) Pendidikan agama dalam keluarga(4) Hubungan baik dlm keluargaYou KNOW DRUGSPERILAKU SOSIAL PENYEBAB LAHGUN NARKOBA7

You KNOW DrugsKOTIKAPENGENALAN NARKOBANARKOBAPSI TROPIKAHAN-BAHAN BERBAHAYALAINNYAAPA ITU

NARKOBA?8NARKOTIKANARKOTIKA BERASAL DARI BHS INGGRIS => NARCOTICS YANG ARTINYA OBAT BIUS ATAU BHS YUNANI NARCOCIS = MEMBIUSKANNARKOTIKAPENGERTIANNARKOTIKAPENGOLONGANNARKOTIKAZAT/OBAT YG BERASAL DARI TANAMAN ATAU BUKAN TANAMAN,BAIK SINTETIS MAUPUN SEMI SINTETIS, YG DPT MENYEBABKAN PENURUNAN ATAU PERUBAHAN SAMPAI MENGHILANGKAN RASA NYERI DAN DAPAT MENIMBULKAN KETERGANTUNGANNARKOTIKA GOL I : TIDAK DIGUNAKAN DLM PENGOBATAN MEMPUNYAI POTENSI SANGAT TINGGI MENGAKIBATKAN KETERGANTUNGAN

CONTOH : HEROIN / PUTAW, COCAINE, OPIUM DAN GANJA

2. NARKOTIKA GOL II : DIGUNAKAN DLM PENGOBATAN, MEMILIKI POTENSI TINGGI MENGAKIBATKAN KETERGANTUNGAN

CONTOH : MORFIN, PETHIDINE

3.NARKOTIKA GOL III:DIGUNAKAN DLM PENGOBATAN MEMILIKI POTENSI RINGAN, DAN DAPATMENGAKIBATKAN KETERGANTUNGAN

CONTOH : CODEIN, DIONIM (OBAT-OBATAN YG MENGANDUNG MORFIN)GANJA

HASHISTanaman Papaver Somniferum

9PSIKOTROPIKAADALAH ZAT/OBAT BAIK ALAMIAH MAUPUN SINTETIS BUKAN NARKOTIKA YG BERKHASIATPSIKOAKTIF MELALUI NPENGARUH SELEKTIF PD SUSUNAN SYARAF PUSAT YG MENYEBABKAN PERUBAHAN KHAS PD AKTIVITAS MENTAL DAN PRILAKUPSIKOTROPIKA DIBAGI 4 ( empat ) GOLONGAN : PSIKOTROPIKA GOLONGAN I TDK DAPAT DIGUNAKAN DLM PENGOBATAN, MEMILIKI POTENSI AMAT KUAT DAN MENGAKIBATKAN KETERGANTUNGAN al ;MDMA / EXTACY/ LSD / LISERGID, DIETILIMIDA, PSILOSOBIN, DLLPSIKOTROPIKA GOLONGAN IIDIGUNAKAN DLM PENGOBATA