37
BUKU PETUNJUK PENGGUNAAN DIGITAL PLANIMETER KP-90N PLACOM DISUSUN OLEH : YUSTINUS HENDRA WIRYANTO, S.Si. MT. M.Sc. DOSEN TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS PALANGKARAYA

Materi KL Pak Yustinus

Embed Size (px)

DESCRIPTION

tambang

Citation preview

BUKU PETUNJUKPENGGUNAAN DIGITAL PLANIMETER

KP-90N PLACOM

DISUSUN OLEH :YUSTINUS HENDRA WIRYANTO, S.Si. MT. M.Sc.

DOSEN TEKNIK PERTAMBANGANFAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS PALANGKARAYA

PENGANTAR

Buku kecil ini disusun untuk memberikan penjelasan tentang digital planimeter untuk mempermudah cara melakukan pengukuran luas.

Penulis merasa sangat berterima kasih apabila ada saran masukan untuk penyempurnaan buku ini.

Penyusun berharap buku ini dapat bermanfaat dalam memberikan pengetahuan tentang planimeter. Pembaca yang baik semoga buku ini dapat membantu memahami Planimeter.

Palangka Raya, Maret 2014

Penyusun

DAFTAR ISIHalaman judulKata pengantarDaftar isiChapter 1. Pengenalan AlatChapter 2. Tampilan LayarChapter 3. Papan FungsiChapter 4. Pilihan penyuplai tenagaChapter 5. Penyetelan SkalaChapter 6. Penyetelan Units UkuranChapter 7. Melakukan Pengukuran

7.1. Pola Normal7.2. Pola Donat7.3. Pola banyak polygon7.4. Menghitung Rerata

Chapter 1. Pengenalan Alat

Bagian alat Digital Planimeter:Tampak Depan :

Roller : bagian yang berputar seperti roda berfungsi mempermudah alat bergerak pada bidang datar atau pada peta yang akan diukur luasnya.

Function Key : bagian yang berupa papan dimana terdapat banyak tombol yang mempunyai fungsi tertentu.

Display : bagian yang merupakan layar untuk menampilkan fungsi yang dijalankan dan menampilkan hasil pengukuran.

Plug : lubang yang berfungsi untuk memberi tenaga kepada alat melalui aliran listrik.

Tracer arm : bagian berupa lengan berfungsi memegang kaca pelacak dan terhubung dengan badan alat.

Tracing magnifier : bagian yang terdapat kaca pembesar berfungsi untuk melacak garis batas area yang akan diukur luasnya.

Tampak Belakang :

Integrating wheel: bagian roda yang terintegrasi dengan encorder atau bagian pengukuran berfungsi mengukur panjang garis batas.

Encorder : bagian roda yang berfungsi merekam data putaran roda, menghitung dan mengkonversi menjadi panjang data dan luas data yang diukur.

Ni-Cd battery : bagian tenaga berfungsi untuk menghidupkan alat digital planimeter.

Chapter 2. Tampilan Layar

Penjelasan untuk tampilan layar :

Gambar tampilan layarBatt-E : muncul ketika baterai lemah dan perlu

disambungkan ke listrikSCALE : muncul ketika diperlukan penghitungan

peta pada skala selain 1 : 1MEMO : muncul untuk menunjukkan angka luas

terukur sudah tersimpan dalam memoryHOLD : muncul ketika tombol HOLD ditekan saat

pengukuran, berfungsi untuk berhenti sementara, dan akan dilanjutkan lagi apabila tombol HOLD ditekan lagi untuk melakukan pengukuran berikutnya

km² acre hanya satu Unit yang akanditampilkan

m² in² sistem metric, sistem inggris, cm² ft² sistem jepang

Chapter 3. Papan Fungsi

PENJELASAN FUNGSI TOMBOL.: untuk menghidupkan digital planimeter

: untuk mematikan digital planimeter

: tombol angka untuk mengisi skala

: untuk memberi titik decimal

: untuk memulai pengukuran

: untuk sementara menghentikan

pengukuran

: mengakhiri pengukuran dan

menampilkan hasilnya dalam layar

: menghitung nilai rerata beberapa

pengukuran

: TOMBOL pemilihan sistem unit, metric,

inggris, jepang

: tombol pemilihan unit dalam sistem unit,

cm² > m² > km²

: tombol pemilihan skala

: tombol penghapus memory dan hasil

pengukuran

ON

OFF

0-9

.

START

HOLD

MEMO

AVER

UNIT-1

SCALE

UNIT-2

C/AC

Chapter 4. Pilihan penyuplai tenaga

Alat ini didukung AC dan DC dengan baterai Ni-CD yang secara normal bertahan 30 jam terus menerus. Apabila kekuatan baterai melemah akan muncul pada layar Batt-E.

Terdapat fungsi auto power off sekitar 5 menit. Terdapat pula sistem yang menjaga skala dan sistem unit akan tersimpan di memory meskipun alat planimeter dimatikan. Saat dihidupkan lagi maka seting skala dan sistem unit dapat digunakan untuk pengukuran sampai dilakukan perubahan skala dan sistem unit.

Chapter 5. Penyetelan Skala

Terdapat nilai untuk 2 skala, yaitu Vertikal (Skala A) dan Horisontal (Skala B)

Pertama harus diyakinkan bahwa planimeter tidak dalam kondisi melakukan pengukuran. Jika planimeter dalam kondisi sedang mengukur, maka fungsi Skala tidak bias diaktivkan.

Tekan tombol fungsi SCALE, nilai skala A akan ditampilkan. Jika akan merubah skala sesuai peta yang ada maka lakukanlah perubahan dengan mengetik angka skala dengan tombol angka.

Sebagai contoh untuk skala 1:50 maka ketiklah 50.Jika terJadi kesalahan pengetikan maka tekan tombol C/AC Kemudian masukkan nilai angka skala yang benar sekali

Tekan SCALE lagi, maka skala B akan ditampilkan. Apabila pernah merubah skala A, maka pada skala B akan ditampilkan sama dengan skala A, kalau akan digunakan ya tekan SCALE lagi, namun kalau skala B akan dirubah maka hapus dengan tekan tombol C/AC dan ketik skala angka yang benar.Tekan SCALE lagi dan pemilihan skala sudah selesai.

MEMO Cm²50.8

SCALE Cm²127000

SCALEKm²_ _ _ _ _ _ _ _ MEMO

Perhatian :

Jika skala dirubah maka luas yang sudah diukur akan dihitung ulang dan ditampilkan pada layarSebagai contoh :Jika skala pertama adalah 1 : 1 atau (A=1 dan B=1), luas terukur ditunjukkan

Jika skala dirubah menjadi 50:50 (A=50 dan B=50), maka luas yang terukur akan berubah menjadi sebagai berikut

Jika terjadi perubahan skala, dan nilai luas yang dihitung diatas (99999999 atau lebih) atau dibawah(0.0000001 atau kurang) layar akan menunjukkan tampilan seperti berikut :

Catatan Menggunakan auto power off atau bahkan tombol OFF ditekan untuk mematikan alat, skala dengan

sendirinya tersimpan dalam memory, sampai skala baru dibuat, masih memungkinkan menggunakan skala yang sudah terdapat dalam memory.

km

m

cm

km

m

cm

acre

ft

in

Chapter 6. Penyetelan Units Ukuran

Pemilihan UnitTerdapat 3 pilihan sistem unit yaitu sistem metric (cm, m, km, sistem inggris (in, ft, acre), dan sistem jepang (…..,….,….)

UNIT-1 , tombol pemilihan Sistem Unit

Metric system English system Japanese system

UNIT-2, tombol pemilih Unit ukur kedua, dilakukan setelah UNIT-1 dipilih.Metric system : English system japanese system

Perhatian :Jika sistem Unit dirubah, luas yang sudah terukur akan dihitung ulang untuk menampilkan perubahannya sesuai unit yang dipilih.

MEMO Cm²50.8

MEMO m²0.00508

SCALEKm²_ _ _ _ _ _ _ _ MEMO

Contoh :

Jika m² dipilih dengan menekan UNIT-2, maka layar akan menampilkan perubahannya seperti dibawah ini.

Jika terjadi perubahan skala, dan nilai luas yang dihitung diatas (99999999 atau lebih) atau dibawah(0.0000001 atau kurang) layar akan menunjukkan tampilan seperti berikut :

Catatan Menggunakan auto power off atau bahkan tombol OFF ditekan untuk mematikan alat, skala dengan sendirinya tersimpan dalam memory, sampai skala baru dibuat, masih memungkinkan menggunakan skala yang sudah terdapat dalam memory.Pada alat ini, perhitungan berdasarkan 1 foot = 12 inchesJika anda akan mengukur dalam ha (hectares), pertama ukurlah dalam km² kemudian dibagi 100.

Cara lain ukurlah dalam m² dan kalikan dengan 10.000

1cm²

0

Chapter 7. Melakukan Pengukuran

7.1. Pola NormalMelakukan pengukuran pada pola normal sebuah polygon.Buatlah 1 titik pada garis polygon sebagai tanda awal dan akhir penelusuran garis batas polygon/luas

1. Taruhlah tanda tengah lensa penelusur pada titik tersebut.

2. Tekan tombol START, maka akan muncul pada layar kiri bawah angka 1 yang menunjukkan pengukuran luas ke 1. Dan pada layar kanan bawah angka 0 yang menyatakan luas sebelum dilakukan pengukuran.

cm²MEMO

50.8

3. Lakukan penelusuran, usahakan tengah lensa selalu berada pada garis karena menentukan keakuratan data luas yang diukur. Lakukan penelusuran dengan planimeter searah jarum jam.

4. Setelah selesai penelusuran sampai pada tanda titik awal lagi maka tekan tombol MEMO . Pengukuran selesai, pada layar muncul MEMO dan angka luas yang sudah diukur.

7.2. Pola DonatPola donat adalah polygon area seperti donat dengan lubang ditengah

1cm²

0

cm²HOLD

50.8

1. Buatlah tanda titik pada garis luar dan garis dalam area yang akan diukur luasnya. Kedua titik pada garis luar dan garis dalam adalah titik awal untuk penelusuran

2. Taruhlah tanda tengah lensa penelusur pada titik pertama /garis LUAR tersebut.

3. Tekan tombol START, maka akan muncul pada layar kiri bawah angka 1 yang menunjukkan pengukuran luas ke 1. Dan pada layar kanan bawah angka 0 yang menyatakan luas sebelum dilakukan pengukuran.

4. Lakukan penelusuran, usahakan tengah lensa selalu berada pada garis karena menentukan keakuratan data luas yang diukur. Lakukan penelusuran dengan planimeter searah jarum jam.

5. Setelah selesai penelusuran sampai pada tanda titik awal lagi maka tekan tombol HOLD . Pengukuran sementara berhenti, pada layar muncul HOLD dan angka luas yang sudah diukur.

cm²

50.8

cm²MEMO

40.2

6. Taruhlah tanda tengah lensa penelusur pada titik kedua /garis DALAM .

7. Tekan tombol HOLD, maka tampilan HOLD akan hilang pada layar yang berarti pengukuran kedua pada garis luar siap dilanjutkan.

8. Lakukan penelusuran garis luar, usahakan tengah lensa selalu berada pada garis karena menentukan keakuratan data luas yang diukur. Lakukan penelusuran dengan planimeter berlawanan arah jarum jam.

9. Setelah selesai penelusuran sampai pada tanda titik awal lagi maka tekan tombol MEMO . Pengukuran selesai, pada layar muncul MEMO dan angka luas yang sudah diukur.

1

cm²

0

7.3. Pola banyak polygonPola banyak polygon adalah beberapa area yang terpisah atau tersebar.

1. Buatlah tanda titik pada garis area pertama dan titik pada garis area kedua yang akan diukur luasnya. Kedua titik pada garis pertama dan garis kedua adalah titik awal untuk penelusuran

2. Taruhlah tanda tengah lensa penelusur pada titik pertama /garis pertama.

3. Tekan tombol START, maka akan muncul pada layar kiri bawah angka 1 yang menunjukkan pengukuran luas ke 1. Dan pada layar kanan bawah angka 0 yang menyatakan luas sebelum dilakukan pengukuran.

cm²HOLD

50.8

cm²

50.8

4. Lakukan penelusuran, usahakan tengah lensa selalu berada pada garis karena menentukan keakuratan data luas yang diukur. Lakukan penelusuran dengan planimeter searah jarum jam.

5. Setelah selesai penelusuran sampai pada tanda titik awal lagi maka tekan tombol HOLD . Pengukuran sementara berhenti, pada layar muncul HOLD dan angka luas yang sudah diukur.

6. Taruhlah tanda tengah lensa penelusur pada titik kedua /garis kedua .

7. Tekan tombol HOLD, maka tampilan HOLD akan hilang pada layar yang berarti pengukuran kedua pada garis luar siap dilanjutkan.

8. Lakukan penelusuran garis luar, usahakan tengah lensa selalu berada pada garis karena menentukan keakuratan data luas yang diukur. Lakukan penelusuran dengan planimeter searah jarum jam.

cm²MEMO

97.3

10.Setelah selesai penelusuran sampai pada tanda titik awal lagi maka tekan tombol MEMO . Pengukuran selesai, pada layar muncul MEMO dan angka luas yang sudah diukur.

Catatan:Jika ter jadi kesalahan selama pengukuran, sekali lagi, taruhlah tanda tengah lensa penelusur pada titik awal, tekan tombol START dan lakukan lagi penelusuran.

Jika luas pengukuran yang dihitung adalah diatas nilai (99999999 atau lebih) atau dibawah (0.0000001 atau kurang), alat Planimeter secara otomatis akan menyesuaikan pada nilai yang dapat ditampilkan.

cm²

0

Jika layar tidak mampu menampilkan hasil luas dan perhitungan (batas 8 digit angka), skala akan kembali pada setting skala 1 : 1

Jumlah pengukuran maksimal adalah 10 kali. Apabila dilakukan pengukuran sampai yang ke 11 maka semua hasil pengukuran sebelumnya ( 1 – 10) akan terhapus dan pengukuran yang ke 11 dianggap sebagai pengukuran Pertama.

7.4. Menghitung RerataMenghitung rerata adalah menghitung luas area polygon pada beberapa penguukuran yang dilakukan lebih dari satu kali untuk mencari rata-rata hasil pengukuran.

Sebagai contoh untuk 3 kali pengukuran.1. Pertama pastikan bahwa alat planimeter

tidak dalam kondisi sedang mengukur2. Apabila MEMO muncul pada layar, artinya

data pengukuran masih ada dalam memory. Tekan tombol C/AC untuk membersihkan dan menghapus memory. Pastikan tanda MEMO hilang dari layar.

1

cm²

0

cm²MEMO

50.8

3. Buatlah tanda titik pada garis area polygon yang akan diukur luasnya. Titik ini sebagai awal dan akhir pengukuran.

4. Taruhlah tanda tengah lensa penelusur pada titik awal yang dibuat.

5. Tekan tombol START, maka akan muncul pada layar kiri bawah angka 1 yang menunjukkan pengukuran luas ke 1. Dan pada layar kanan bawah angka 0 yang menyatakan luas sebelum dilakukan pengukuran.

6. Lakukan penelusuran, usahakan tengah lensa selalu berada pada garis karena menentukan keakuratan data luas yang diukur. Lakukan penelusuran dengan planimeter searah jarum jam.

7. Setelah selesai penelusuran sampai pada tanda titik awal lagi maka tekan tombol MEMO. Pengukuran KE- 1 selesai, pada layar muncul MEMO dan angka luas yang sudah diukur.

2

cm²

0

cm²MEMO

50.5

3cm²

0

8. Tekan tombol START, untuk memulai pengukuran KE-2, maka akan muncul pada layar kiri bawah angka 2 yang menunjukkan pengukuran luas ke 2. Dan pada layar kanan bawah angka 0 yang menyatakan luas sebelum dilakukan pengukuran ke-2.

9. Setelah selesai penelusuran sampai pada tanda titik awal lagi maka tekan tombol MEMO. Pengukuran KE- 2 selesai, pada layar muncul MEMO dan angka luas yang sudah diukur.

10.Tekan tombol START, untuk memulai pengukuran KE-3, maka akan muncul pada layar kiri bawah angka 3 yang menunjukkan pengukuran luas ke 3. Dan pada layar kanan bawah angka 0 yang menyatakan luas sebelum dilakukan pengukuran ke-3.

cm²MEMO

50.3

11.Setelah selesai penelusuran sampai pada tanda titik awal lagi maka tekan tombol MEMO. Pengukuran KE- 3 selesai, pada layar muncul MEMO dan angka luas yang sudah diukur.

12.Tekan tombol AVER maka akan dihitung luas rerata dari ketiga hasil pengukuran yang telah dilakukan. Memory akan terhapus

Catatan:Kapasitas Memory hanya mampu mengukur sampai 10 kali pengukuran. Untuk itu tidak mungkin mengukur rata-rata 11 pengukuran. Jika pengukuran ke -11 tetap dilakukan maka data pengukuran ke-1 sampai dengan ke-10 akan dihapus dan penyimpanan data mulai pengukuran ke-1 lagi.