Materi Kuliah Fakultas Kedokteran "Bahasa"

Embed Size (px)

Citation preview

Ejaan Yang Disempurnakan

Alat untuk berkomunikasi dengan sesama manusiaAlat untuk bekerja sama dengan sesama manusiaAlat integrasi dan adaptasi Alat kontrol sosial Alat berpikirFungsi Bahasa dalam Masyarakat

Jenis Jenis Ragam Bahasa

Tiga pembagian menurut Dendi Sugono

1. Berdasarkan Cara BerkomunikasiRagam lisan adalah bahasa yang diujarkan oleh pemakai bahasa. Ragam tulis adalah bahasa yang ditulis atau yang tercetak.

2. Cara pandang penuturRagam daerah/dialek adalah variasi bahasa yang dipakai oleh kelompok bahasawan ditempat tertentu.Ragam Terpelajar

Ragam Resmi dan Tak Resmi- Ragam resmi adalah bahasa yang digunakan dalam situasi resmi, seperti pertemuan-pertemuan, peraturan-peraturan, dan undangan-undangan.

- Ragam takresmi adalah bahasa yang digunakan dalam situasi takresmi, seperti dalam pergaulan, dan percakapan pribadi, seperti dalam pergaulan, dan percakapan pribadi.

3. Topik PembicaraanRagam politik berisi kebijakan yang dibuat oleh penguasa dalam rangka menata dan mengatur kehidupan masyarakat. Ragam hukumRagam jurnalistik ragam bahasa yang dipergunakan oleh dunia persurat-kabaran (dunia pers = media massa cetak). Ragam sastra memiliki sifat atau karakter subjektif, lentur, konotatif, kreatif dan inovatif.

Definisi Ejaan

Ejaan adalah seperangkat aturan tentang cara penulisan bahasa dengan menggunakan , Huruf, kata dan tanda baca sebagaimana sarannya.SEJARAH EJAAN YANG DISEMPURNAKAN

Pada 23 Mei 1972, sebuah pernyataan bersama ditandatangani oleh Menteri Pelajaran Malaysia Tun Hussein Onn dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia Mashuri. Pada tanggal 16 Agustus 1972, berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 57 Tahun 1972, berlakulah sistem ejaan Latin bagi bahasa Melayu ("Rumi" dalam istilah bahasa Melayu Malaysia) dan bahasa Indonesia. Di Malaysia, ejaan baru bersama ini dirujuk sebagai Ejaan Rumi Bersama (ERB).

Selanjutnya pada tanggal 12 Oktober 1972, Panitia Pengembangan Bahasa Indonesia Departemen Pendidikan dan Kebudayaan menerbitkan buku "Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan" dengan penjelasan kaidah penggunaan yang lebih luas. Setelah itu, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dengan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tanggal 27 Agustus 1975 Nomor 0196/U/1975 memberlakukan "Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan" dan "Pedoman Umum Pembentukan Istilah".Pada tahun 1987, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan mengeluarkan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 0543a/U/1987 tentang Penyempurnaan "Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan". Keputusan menteri ini menyempurnakan EYD edisi 1975.

Pada tahun 2009, Menteri Pendidikan Nasional mengeluarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 46 Tahun 2009 tentang Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan. Dengan dikeluarkannya peraturan menteri ini, maka EYD edisi 1987 diganti dan dinyatakan tidak berlaku lagi.

1. Penulisan huruf2. Penulisan Kata3. Penulisan Unsur Serapan4. Pemakaian Tanda BacaEjaan Yang DisempurnakanPenulisan HurufHuruf Kapital Digunakan sebagai : Huruf pertama awal kalimatHuruf pertama petikan langsungHuruf pertama dalam ungkapan yang berhubungan dengan hal-hal keagamaan, kitab suci, nama Tuhan termasuk kata gantinyaHuruf pertama gelar kehormatan atau keturunan,keagamaan yang diikuti nama orangHuruf pertama nama jabatan dan pangkat yang diikuti nama orangHuruf pertama nama bangsa suku dan bahasaHuruf pertama nama tahun,bulan,hari,hari raya dan peristiwa sejarahHuruf pertama nama khas dalam geografiHuruf pertama nama resmi badan, lembaga pemerintahan, ketatanegaraan serta nama dokumen resmiHuruf pertama semua kata di dalam nama buku, majalah, surat kabar dan judul karanganHuruf kapital dipakai dalam singkatan nama gelar dan sapaanHuruf pertama menunjukkan hubungan kekerabatan, bapak, ibu saudara kakak, adik dan paman yang dipakai sebagai kata ganti atau sapaan.

Penulisan huruf miring:huruf miring dalam cetakkan dipakai untuk menuliskan nama buku majalah dan surat kabar yang dikutip dalam karanganMenegaskan atau mengkhususkan huruf, bagian kata atau kelompok kataMenuliskan kata nama-nama ilmiah atau ungkapan asing kecuali yang telah disesuaikan ejaannya

Penulisan KataPenulisan kata dasar dan kata turunan:Kata dasar ditulis sebagai satu kesatuanImbuhan ditulis serangkai dengan kata dasarKalau bentuk dasar gabungan kata, awalan atau akhiran ditulis dengan kata yang langsung mengikutinyaKalau bentuk dfasar gabungan kata dan sekaligus mendapat awalan dan akhiran maka kata-kata itu ditulis serangkaiKalau salah satu unsur gabungan kata hanya dipakai dalam kombinasi , gabungan kata itu ditulis serangkaiBentuk kata ulang ditulis secara lengkap dalam menggunakan tanda hubungGabungan kata yang lazim disebut kata majemuk termasuk istilah khusus bagian-bagiannya ditulis terpisahGabungan kata termasuk istilah khusus yang menimbulkan salah baca dapat diberikan tanda hubung untuk menegaskan pertalian diantara unsur yang bersangkutanGabungan kata yang dianggap sudah menyatu ditulis serangkaiKata ganti ku, kau, mu dan nya ditulis serangkai dengan kata yang mendahului atau yang mengikutinyaKata depan di, ke dan dari ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya kata si dan sang ditulis terpisah dari kata yang mengikutinyaPartikel pun ditulis terpisah dari kata yang mendahuluinyaPartikel per yang berarti mulai, demi dan tiap ditulis terpisah dari bagian-bagian yang mendampinginyaAngka dipakai untuk menyatakan lambang bilangan atau nomorAngka digunakan untuk menyatakan ukuran panjang ,berat, dan isi satuan, baku ,dan nilai uang, nomor jalan, nomor karanganPenulisan lambang bilangan misalnya 1,2 = 1 2/10 , =seperempat, Penulisan kata bilangan tingkat ; pakubuwono X, pakubuwono ke-10Penulisan kata bilanganyang mendapat akhiran an ditulis sebagai berikut; tahun 80 an atau tahun delapan puluhanLambang bilangan pada awal kalimat ditulis dengan huruf, angka yang menunjukkan bilangan bulat yang besar dapat dieja sebagian supaya mudah dibaca kecuali dalam dokumen resmiKalau angka dan huruf melambangkan bilangan penulisannya harus tepat

Penulisan Unsur SerapanPenulisan unsur serapan membicarakan kaidah cara penulisan unsur serapan , terutama kosa kata yang berasal dari bahasa asing

Penulisan tanda BacaPenggunaan tanda bacaTanda titik(.) digunakan pada akhir kalimat, singkatan nama orang, singkatan gelar, jabatan pangakt, dan sapaan, Kata atau ungkapan yang sudah sangat umum, dibelakang angka atau huruf dalam suatu bagan ikhtisar atau daftar, memisahkan angka jam menit dan detik yang menunjukkan jangka waktuTanda koma (,) digunakan satu diantara unsur-unsur dalam suatu pemerian, memisahkan kalimat setara, memisahkan anak kalimat dan induk kalimat, dibelakang kata ataut ungkapan penghubung antar kalimat yang terdapat pada posisi awal, dibelakang kata-kata seruan, memisahkan petikan langsung dari bagian lain, diantara unsur-unsur alamat yang ditulis berurutan, menceraikan bagian nama yang dibalik susunannya, diantara tempat penerbitan, nama penerbit dan tahun penerbitan, di antara nama orang dan gelar akademik, di antaranama orang dan gelar akademik, di muka angka persepuluhan, untuk mengapit keterangan tambahan, memisahkan petikan langsung dari bagian lainTanda titik koma (;) digunakan untuk memisahkan bagian-bagian kalimat yang sejenis dan setara di dalam kalimat majemukTanda titik dua (:) digunakan pada akhir suatu pernyataan lengkap, lan gsung, bila diikuti rangkaian atau pemerian, sesudah kata atau ungkapan yang memerlukan pemerian , dalam teks drama sesudah kata yang menunjukan pelaku percakapan, kalau rangkaian atau poemerian merupakan pelengkap yang mengakhiri pernyataan, diantara jilid atau nomor dan halaman, diantara bab dan ayat dalam kitab suci atau diantara judul dan anak judulTanda hubung(-) digunakan untuk menyambung suku-suku kata yang terpisah karena pergantian baris , menyambung awal dan bagian kata dibelakangnya, menyambung unsur-unsur kata ulang menyambung huruf kata yang dieja, memperjelas hubungan hubungan bagian ungkapanmerangkaikan se- dengankata berikutnya yang dimulai dengan huruf kapital, ke dengan angka, angka dengan an, singkatan huruf kapital dengan imbuhan atau kata, merangkaikan unsur bahasa indonesia dengan unsur bahasa asingTanda pisah (--) digunakan membatasi penyisipan kata atau kalimat yang memberi penjelasan , menegaskan adanya oposisi, diantara dua bilangan atau tanggal yang berarti sampai denganTanda elipsis () digunakan untuk menggambarkan kalimat yang terputus putus, menunjukkan bahwa dalam satu petikan ada bagian yang dihilangkan, Tanda tanya(?), seru (!), Tanda Kurung () dan tanda kurung siku ([])Tanda Petik () digunakan untuk mengapit petikan langsung, mengapit judul, apabila dipakati dalam kalimat, mengapit istilah ilmiah Pilihan Kata Dan definisiDua persyaratan yang harus dipenuhi dalam memilih kata yaitu Ketepatan dan Kesesuaian.Tepat artinya kata-kata yang dipilih dapat mengungkapkan apa yang ingin anda ungkapkan, ungkapan itu juga harus dipahami dengan tepat artinya tafsiran pembaca harus sesuai dengan apa yang anda maksudkan. Kesesuaian artinya kecocokkan antara kata-kata yang dipakai dengan kesempatan dan keaadaan pembaca

Rambu Rambu DiksiDenotasi dan konotasiKata abstrak dan kompretKata abstrak ialah kata-kata yang mempunyai referen berupa konsep, kata-kata kongkret, mempunyai referen berupa objek yang dapat dilihat, di dengar , diraba atau di rasakanKata umum dan kata khususKata populer dan kata kajianJargon dan slang, hindari pemakaian jargon dan slangPerubahan makna , mewaspadai perubahan makna, Perubahan atau pergeseran kata, Meluas atau menyempitKata serapan dan kata asingMajas,Pengertian dan jenis DefinisiSalah satu persyaratan penulisan karangan ilmiah ialah pemakaian kata-kata atau istilah istilah secara ajegJenis definisi: definisi nominal(sinonim, etimologi)cth kesenjangan ialah gep, definisi formal(logis) merupakan batas ilmiah yang kerap digunakan dalam karangan ilmiah cth: dosen sama dengan pengajar di perguruan tinggi,, definisi operasional cth: hasil belajar mahasiswa ialah indeks prestasi yang dicapai pada akhir semester dan definisi luas merupakan uraian panjang lebar berbentuk paragraf, bab, buku, cth: manusia selain memerlukan makanan dan air juga memerlukan macam-macam mineral Penyusunan definisiDefinisi nominal, dibentuk dengan cara memberikan asal kata atau etimologi, memberikan padanan atau sinonim, memberikan kata populer, memberikan terjemahan dalam bahasa lain Definisi formal, disusun per genus et diferentia: kata atau konsep yang didefinisikan diklasifikasikan ke dalam genusnya kemudian tunjukkan ciri pembeda yang ada pada difiniendum atau bagian yang didefinisikan