5
LAMPIRAN MATERI Pengertian Urolithiasis adalah pengkristilan mineral yang mengelilingi zat organik, misalnya nanah, darah, atau sel yang sudah mati. Biasanya batu kalkuli terdiri atas garam kalsium ( oksalat dan fosfat) atau magnesium fosfat dan asam urat. (Mary baradero,SPC,MN & Yakobus Siswandi, MSN, klien gangguan ginjal, hal 59). Etiologi A. Faktor Intrinsik : Herediter (keturunan) Umur :sering dijumpai pada usia 30-50 tahun. Jenis Kelamin :lebih sering pada laki-laki dibandingkan perempuan. B. Faktor Ekstrinsik : Geografis Iklim dan temperature Asupan air Diet Pekerjaan Proses Relaps (Kekambuhan) Setelah batu dikeluarkan, tindak lanjut yang tidak kalah pentingnya adalah upaya mencegah timbulnya kekambuhan. Angka kekambuhan batu saluran kemih rata-rata 7% per tahun atau kambuh lebih dari 50% dalam 10 tahun. Prinsip pencegahan

Materi Leaflet Urolithiasis

Embed Size (px)

DESCRIPTION

UROLITHIASIS

Citation preview

LAMPIRAN MATERI

Pengertian

Urolithiasis adalah pengkristilan mineral yang mengelilingi zat organik, misalnya nanah,

darah, atau sel yang sudah mati. Biasanya batu kalkuli terdiri atas garam kalsium ( oksalat

dan fosfat) atau magnesium fosfat dan asam urat. (Mary baradero,SPC,MN & Yakobus

Siswandi, MSN, klien gangguan ginjal, hal 59).

Etiologi

A. Faktor Intrinsik :

Herediter (keturunan)

Umur :sering dijumpai pada usia 30-50 tahun.

Jenis Kelamin :lebih sering pada laki-laki dibandingkan perempuan.

B. Faktor Ekstrinsik :

Geografis

Iklim dan temperature

Asupan air

Diet

Pekerjaan

Proses Relaps (Kekambuhan)

Setelah batu dikeluarkan, tindak lanjut yang tidak kalah pentingnya adalah upaya mencegah

timbulnya kekambuhan. Angka kekambuhan batu saluran kemih rata-rata 7% per tahun atau

kambuh lebih dari 50% dalam 10 tahun. Prinsip pencegahan didasarkan pada kandungan

unsur penyusun batu yang telah diangkat.

Pengaturan Diet

Diet untuk mencegah batu ginjal sebenarnya tidak begitu khusus dan spesial, intinya adalah

hanya membatasi mengkonsumsi produk makanan yang mengandung senyawa/zat kalsium,

oksalat, fosfat,. Mengapa begitu? Karena jika kita selalu mengkonsumsi berlebihan makanan

yang mengandung senyawa/zat tersebut, akan berpotensi terbentuknya batu ginjal.

Mengurangi bukan berarti tidak boleh mengkonsumsinya sama sekali. Seperti yang sudah

dijelaskan, semua senyawa ini penting untuk tubuh kita, namun harus sesuai dengan porsi

yang dibutuhkan.

Meningkatkan masukan cairan

Masukan cairan terutama pada malam hari yang akan meningkatkan aliran kemih dan

menurunkan konsentrasi pembentukan batu dalam air kemih.

Hindari masukan minum gas (soft drinks) lebih dari 1 liter / minggu.

Kurangi masukan protein (sebesar 1 gr/kgBB/hari).

Membatasi masukan natrium. Diet natrium rendah (80-100 mq/hari) dapat

memperbaiki reabsorbsi kalsium proksimal, sehingga terjadi pengurangan ekskresi

natrium dan ekskresi kalium. Pengeluaran kalsium bersama air kemih berkaitan

langsung dengan pengeluaran natrium atau garam. Mengurangi komsumsi garam

dapur < 2 gram/hari memberikan beberapa efek yang menguntungkan, seperti:

mengurangi ekskresi kalsium, meningkatkan kadar sitrat di ginjal, mengurangi

kejenuhan garam urat, yang semuanya secara sinergi akan menurunkan kristalisasi

kalsium oksalat.

Masukan kalsium. Diet kalsium rendah dapat merugikan pasien dengan hiperkalsiuria

idiopatik karena keseimbangan kalsium negative akan memacu pengambilan kalsium

dari tulang dan ginjal. Keadaan ini akan memperburuk penurunan densitas tulang

pada beberapa pasien. Lebih dari 80% batu terbentuk dari unsur kalsium. Borghi dkk

melakukan penelitian mengenai efek diet kalsium terhadap kekambuhan batu pada

pasien yang menderita hiperkalsiuria idiopatik. Hasilnya adalah bahwa kelompok diet

tinggi kalsium (dengan pembatasan diet oksalat, protein, dan garam) mengalami

kekambuhan batu ginjal lebih rendah dibandingkan yang diet rendah kalsium.

Menurunkan intake oksalat. Kadar oksalat yang tinggi dalam air kemih, yang

menyokong terbentuknya batu kalsium, merupakan akibat dari mengkonsumsi

makanan yang kaya oksalat (misalnya bayam, coklat, kacang-kacangan, merica dan

teh). Oleh karena itu sebaiknya asupan makanan tersebut dikurangi. Penelitian Borghi

menyatakan, agar batu ginjal jenis kalsium tidak mengalami kekambuhan, maka

sebaiknya diet tinggi oksalat harus dibatasi. Meskipun ada berbagai jenis makanan

yang mengandung oksalat, namun yang lebih banyak kandungan oksalatnya adalah

jenis makanan seperti sayuran berwarna hijau, gula bit, kulit ari biji gandum (wheat

bran), kacang-kacangan, biji-bijian, produk kedelai, teh, coklat, dan stroberi.

Dianjurkan untuk mengurangi asupan daging, ikan dan unggas, karena makanan

tersebut menyebabkan meningkatnya kadar asam urat di dalam air kemih.

Mengkonsumsi protein hewani mempunyai beberapa efek yang mempengaruhi

kimiawi air kemih, seperti: menurunkan ekskresi sitrat dan meningkatkan ekskresi

kalsium dan asam urat. Beberapa contoh protein hewani yang harus dibatasi

konsumsinya adalah jantung, hati, usus, limpa, otak, sardin, dan kerang.

Terakhir adalah serat atau fiber. Menurut kemampuan cerna usus, serat dibagi

menjadi dua, yakni serat tak larut (insoluble fiber) dan serat larut (soluble fiber). Serat

larut yang mengandung bahan pektin memberikan keuntungan tubuh karena sifatnya

yang dapat mengikat asam lemak dan kolesterol. Sedangkan serat tak larut bagi

penderita batu ginjal menguntungkan karena serat ini akan mengikat kalsium,

sehingga kalsium yang diserap usus berkurang dan ekskresi melalui ginjal berkurang.

Serat tak larut banyak dijumpai pada bayam, kangkung, daun bayung, kacang

panjang, buncis, gandum, beras.

Pengaturan Aktivitas

Aktivitas juga sangat berpengaruh dalam mencetuskan bentukan batu di dalam saluran

kemih. Batu ginjal biasanya muncul pada orang-orang dengan aktivitas kurang, seperti

pekerjaan yang mengharuskan terlalu lama duduk sehingga akan terjadi penumpukan zat-

zat toksik di dalam saluran kemih.

Tingkatkan aktivitas sehari-hari mulai dari yang ringan seperti berjalan cepat 5

sampai 10 menit sehari.

Peningkatan aktivitas sebaikanya tidak dilakukan di cuaca yang panas karena akan

memperbanyak produksi keringat sehingga mengurangi produksi urin dan

mempermudah pembentukan batu.