8
Maserasi Pengertian Maserasi adalah metode ekstrasi dengan prinsip pencapaian kesetimbangan konsentrasi, menggunakan pelarut yang direndamkan pada simplisia dalam suhu kamar, bila dibantu pengadukan secara konstan maka disebut maserasi kinetic Maserasi istilah aslinya adalah macerare (bahasa Latin, artinya merendam) : adalah sediaan cair yang dibuat dengan cara mengekstraksi bahan nabati yaitu direndam menggunakan pelarut bukan air (pelarut nonpolar) atau setengah air, misalnya etanol encer, selama periode waktu tertentu sesuai dengan aturan dalam buku resmi kefarmasian (Farmakope Indonesia, 1995). Prinsip Pemisahan Prinsip maserasi adalah pengikatan/pelarutan zat aktif berdasarkan sifat kelarutannya dalam suatu pelarut (like dissolve like). Prinsip Kerja Langkah kerjanya adalah merendam simplisia dalam suatu wadah menggunakan pelarut penyari tertentuk selama beberapa hari sambil sesekali diaduk, lalu disaring dan diambil beningannya. ketika simplisia yang akan di maserasi direndam dalam pelarut yang dipilih, maka ketika direndam, pelarut akan masuk ke dalam sel melewati dinding sel sehingga isi sel akan larut dalam pelarut karena adanya perbedaan konsentrasi antara larutan di dalam sel dengan di luar sel. Larutan yang konsentrasinya tinggi akan terdesak keluar dan diganti oleh pelarut dengan konsentrasi

materi maserasi.docx

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: materi maserasi.docx

Maserasi

Pengertian

Maserasi adalah metode ekstrasi dengan prinsip pencapaian kesetimbangan konsentrasi,

menggunakan pelarut yang direndamkan pada simplisia dalam suhu kamar, bila dibantu

pengadukan secara konstan maka disebut maserasi kinetic

Maserasi istilah aslinya adalah macerare (bahasa Latin, artinya merendam) : adalah sediaan cair

yang dibuat dengan cara mengekstraksi bahan nabati yaitu direndam menggunakan pelarut bukan

air (pelarut nonpolar) atau setengah air, misalnya etanol encer, selama periode waktu tertentu

sesuai dengan aturan dalam buku resmi kefarmasian (Farmakope Indonesia, 1995).

Prinsip Pemisahan

Prinsip maserasi adalah pengikatan/pelarutan zat aktif berdasarkan sifat kelarutannya dalam

suatu pelarut (like dissolve like).

Prinsip Kerja

Langkah kerjanya adalah merendam simplisia dalam suatu wadah menggunakan pelarut penyari

tertentuk selama beberapa hari sambil sesekali diaduk, lalu disaring dan diambil beningannya.

ketika simplisia yang akan di maserasi direndam dalam pelarut yang dipilih, maka ketika

direndam, pelarut akan masuk ke dalam sel melewati dinding sel sehingga isi sel akan larut

dalam pelarut karena adanya perbedaan konsentrasi antara larutan di dalam sel dengan di luar

sel. Larutan yang konsentrasinya tinggi akan terdesak keluar dan diganti oleh pelarut dengan

konsentrasi rendah (proses difusi). Peristiwa tersebut akan berlangsung secara terus-menerus

sampai terjadi keseimbangan konsentrasi antara larutan di luar sel dengan di dalam sel.

Keuntungan dan Kerugian

Keuntungan

1. Unit alat yang dipakai sederhana, hanya dibutuhkan bejana perendam

2. Biaya operasionalnya relatif rendah

3. Prosesnya relatif hemat penyari

4. Tanpa pemanasan

Kerugian

1. Proses penyariannya tidak sempurna, karena zat aktif hanya mampu terekstraksi sebesar

50% saja

2. Prosesnya lama, butuh waktu beberapa hari.

Page 2: materi maserasi.docx

Maserasi dapat dilakukan modifikasi misalnya :

1. Digesti

Digesti adalah cara maserasi dengan menggunakan pemanasan lemah, yaitu pada suhu

400 – 500C. Cara maserasi ini hanya dapat dilakukan untuk simplisia yang zat aktifnya

tahan terhadap pemanasan. Dengan pemanasan diperoleh keuntungan antara lain:

a. Kekentalan pelarut berkurang, yang dapat mengakibatkan berkurangnya lapisan-

lapisan batas.

b. Daya melarutkan cairan penyari akan meningkat, sehingga pemanasan tersebut

mempunyai pengaruh yang sama dengan pengadukan.

c. Koefisien difusi berbanding lurus dengan suhu absolute dan berbanding terbalik

dengan kekentalan, sehingga kenaikan suhu akan berpengaruhpada kecepatan

difusi. Umumnya kelarutan zat aktif akan meningkat bila suhu dinaikkan.

d. Jika cairan penyari mudah menguap pada suhu yang digunakan, maka perlu

dilengkapi dengan pendingin balik, sehingga cairan akan menguap kembali ke

dalam     bejana.

2. Maserasi dengan Mesin Pengaduk

Penggunaan mesin pengaduk yang berputar terus-menerus, waktu proses maserasi dapat

dipersingkat menjadi 6 sampai 24 jam.

3. Remaserasi

Cairan penyari dibagi menjadi dua, seluruh serbuk simplisia di maserasi dengan cairan penyari

pertama, sesudah diendapkan, tuangkan dan diperas, ampas dimaserasi lagi dengan cairan

penyari yang kedua.

4. Maserasi Melingkar

Maserasi dapat diperbaiki dengan mengusahakan agar cairan penyari selalu bergerak dan

menyebar. Dengan cara ini penyari selalu mengalir kembali secara berkesinambungan melalui

sebuk simplisia dan melarutkan zat aktifnya.

5. Maserasi Melingkar Bertingkat

Pada maserasi melingkar, penyarian tidak dapat dilaksanakan secara sempurna, karena

pemindahan massa akan berhenti bila keseimbangan telah terjadi masalah ini dapat diatasi

dengan maserasi melingkar bertingkat (M.M.B), yang akan didapatkan :

Page 3: materi maserasi.docx

a. Serbuk simplisia mengalami proses penyarian beberapa kali, sesuai dengan bejana

penampung. Pada contoh di atas dilakukan 3 kali, jumlah tersebut dapat diperbanyak

sesuai dengan keperluan.

b. Serbuk simplisia sebelum dikeluarkan dari bejana penyari, dilakukan penyarian.dengan

cairan penyari baru. Dengan ini diharapkan agar memberikan hasil penyarian yang

maksimal

Cara Kerja

A. Pembuatan Ekstrak Curcumae domesticae rhizoma.

1. Timbang 10 gram serbuk kering Curcumae domesticae rhizome.

2. Masukkan ke dalam wadah (toples kaca) yang terlindung cahaya kemudian

ditambah dengan 100 ml etanol 96%.

3. Wadah ditutup dan didiamkan selama 5 hari sambil diaduk berulang (setiap 1 hari

sekali).

4. Setelah 5 hari, disaring dan ampas diperas.

5. Ampas ditambah 25 ml etanol 96%, diaduk dan dibiarkan 2 hari lalu disaring.

6. Ekstrak yang diperoleh kemudian ditimbang dan diuapkan di atas water bath

menggunakan cawan porselin sampai didapat ekstrak kental.

7. Cawan porselin yang berisi ekstrak kental ditimbang.

8. Ekstrak kental yang diperoleh dihitung.

Page 4: materi maserasi.docx

Curcuma domestica

Taksonomi

Divisio : Spermatophyta

Sub-divisio : Angiospermae

Kelas : Monocotyledoneae

Ordo : Zingiberales

Famili : Zingiberaceae

Genus : Curcuma

Species : Curcuma domestica val.

Curcumin

Struktur kimia kurkumin mengakibatkan kurkumin tidak stabil terhadap pengaruh pH yang

alkalis, dimana kurkumin akan terhidrolisis dan terdegradasi. Cahaya menyebabkan terjadinya

dekomposisi struktur dan degradasi struktur menghasilkan produk berupa asam ferulat, aldehid

ferulat,dehidroksina ftalen, vinilquanikol, vanilin dan asam vanilat (Anonim, 2010; Kiswanto,

2005).

Kurkumin telah banyak diteliti dan dimanfaatkan sebagai anti oksidan, antiinflamasi, anti HIV,

antiangiogenesis, antikoagulan, menurunkan tekanan darah, obat cacing, obat asma, penambah

darah, mengobati sakit perut, penyakit hati, Antihipertensi, antikanker, gatal-gatal, gigitan

serangga, diare, rematik, dll (Saputro, 2009).

Page 5: materi maserasi.docx

Hal-hal Kecil

Proses perendaman pada maserasi bertujuan untuk memperoleh zat yang diinginkan yaitu kurkumin.

Digunakan pelarut etanol 96% karena curcumin dapat larut di dalam etanol, curcumin tidak larut

dalam air yang bersifat polar. Etanol sendiri memiliki sifat yang cenderung non polar jika

dibandingkan dengan air (H2O). Hal ini dikarenakan etanol (C2H5OH) memiliki dua gugus yang

berbeda, yaitu gugus hidroksi (OH) yang bersifat polar dan gugus alkana dengan 2 atom C

(C2H5) yang cenderung bersifat non polar yang dapat melarutkan curcumin.

Pengadukan bertujuan untuk meratakan konsentrasi larutan diluar butir-butir simplisia, sehingga dapat

menjaga perbedaan konsentrasi sekecil-kecilnya antara didalam dan diluar sel.

Pada saat penyimpanan, toples yang digunakan ditutup rapat untuk mencegah penguapan pelarut yang

digunakan.

Toples dilapisi kertas aluminium dan kain hitam dibagian luar bertujuan untuk menghindarkan kurkumin

yang dimaserasi dari cahaya, karena cahaya dapat merusak stabilitas kurkumin. Sensitivitas kurkumin

terhadap cahaya menyebabkan terjadinya dekomposisi struktur berupa siklisasi kurkumin atau

terjadi degradasi struktur fitokimia pada senyawa dan menghasilkan produk dari hasil degradasi

yang umumnya berupa asam ferulat, aldehid ferulat,dehidroksina ftalen, vinilquanikol, vanilin

dan asam vanilat.

Kertas saring yang digunakan pada remaserasi dijenuhkan terlebih dahulu dengan etanol 96%.

Proses penjenuhan bertujuan untuk mempercepat proses penyaringan, dengan cara membuat

keadaan kertas saring sama dengan keadaan larutan campuran yang akan disari.

Perendaman pada remaserasi dilakukan untuk memisahkan zat-zat yang tidak diinginkan dan

dilakukan penggantian pelarut agar keadaan pelarut yang telah jenuh sebelum diremaserasi

berubah menjadi tidak jenuh. Hal ini meyebabkan terjadinya perbedaan konsentrasi yang lebih

tinggi sehingga akan mempermudah terjadinya proses difusi dan memperoleh senyawa yang

dikehendaki.

Pada proses penguapan ekstrak, dilakukan dengan pengadukan agar suhu dapat menyebar dengan

merata akibat adanya panas yang akan memperluas permukaan kontak dan pelarut diangin –

anginkan agar pelarut dapat menguap dengan mudah, sehingga proses pemekatan ekstrak dapat

berlangsung dengan waktu yang seminimal mungkin.