130
Pendahuluan METALURGI FISIK

Materi Metarulgi Fisik

Embed Size (px)

Citation preview

  • PendahuluanMETALURGI FISIK

  • Metalurgi Fisik adalah salah satu matakuliah yg bertujuan untuk meningkatkan performa material. Pembahahasan Matakuliah ini dimulai dengan berbicara masalah atom dan interaksi antar atom baik secara kimia maupun secara fisik.

  • Buku PustakaMaterials Science and Engineering, An introduction, William D. Callister Jr, Wiley, 2004Ilmu dan Teknologi Bahan, Lawrence H. Van Vlack (terjemahan), Erlangga, 1995Pengetahuan Bahan, Tata Surdia dan Shinroku Saito, Pradnya Paramita, 1995Principle of Materials Science and Engineering, William F. Smith, Mc Graw Hill, 1996

  • Pokok BahasanPendahuluanStruktur dan ikatan atomStruktur dan cacat kristalSifat mekanikDiagram fasaProses anil dan perlakuan panasLogam besiLogam bukan besiKeramikPolimerKomposit

  • MaterialMaterial adalah sesuatu yang disusun/dibuat oleh bahan.Material digunakan untuk transfortasi hingga makanan.Ilmu material/bahan merupakan pengetahuan dasar tentang struktur, sifat-sifat dan pengolahan bahan.

  • Jenis MaterialLogamKuat, ulet, mudah dibentuk dan bersifat penghantar panas dan listrik yang baik KeramikKeras, getas dan penghantar panas dan listrik yang buruk Polimerkerapatan rendah, penghantar panas dan listrik buruk dan mudah dibentukKompositmerupakan ganbungan dari dua bahan atau lebih yang masing-masing sifat tetap

  • Logam

  • Keramik

  • Polimer

  • Komposit

  • Struktur dan Ikatan Atom

  • PendahuluanAtom terdiri dari elektron dan inti atomInti atom disusun oleh proton dan neutronElektron mengelilingi inti atom dalam orbitnya masing-masingMassa elektron 9,109 x 10-28 g dan bermuatan 1,602 x 10-19 CMassa proton 1,673 x 10-24 g dan bermuatan 1,602 x 10-19 CMassa neutron 1,675 x 10-24 g dan tidak bermuatanMassa atom terpusat pada inti atomJumlah elektron dan proton sama, sedangkan neutron neutral, maka atom menjadi neutral

  • Model atom Bohr

  • Konfiguration elektron unsur*Note Irregularity

  • Tabel Periodik

  • Elektronegatip dari Unsur

  • Ikatan Atom Ionik

  • Ikatan Atom Kovalen

  • Ikatan Atom Logam

  • Ikatan Atom Hidrogen

  • Bilangan Koordinasi utk Ikatan Atom

  • Struktur dan Cacat Kristal

  • PendahuluanKristal adalah susunan atom-atom secara teratur dan kontinu pada arah tiga dimensiSatuan sel adalah susunan terkecil dari kristalParameter kisi struktur kristalPanjang sisi a, b, cSudut antara sumbu a, b, d yz

  • Sistem Kristal Parameter kisi diklasifikasikan dalam tujuh sistem kristal dan empat belas kisi kristalArah kristal dinyatakan sebagai vektor dalam [uvw]uvw merupakan bilangan bulatHimpunan arah terdiri dari [111], [111], [111], [111], [111], [111], [111], [111][100]

  • Menentukan Indeks Miller Arah KristalProsedur menentukan arah kristal x y zProyeksi a/2 b 0 Proyeksi (dlm a, b, c) 1 0Reduksi 1 2 0Penentuan [120]

  • Bidang KristalDinyatakan dengan (hkl)hkl merupakan bilangan bulat

  • Menentukan Indeks Miller Bidang KristalProsedur menentukan bidang kristal x y zPerpotongan ~a -b c/2Perpotongan (dlm a, b dan c) ~ -1 Resiprokal 0 -1 2Penentuan (012)cybaxzbid.(012)zx

  • 14 kisi kristal

  • Kristal Kubik Berpusat Muka Faktor tumpukan padat = total volum bola / total volum satuan sel = Vs/Vc = 4x(4/3 r3)/16r32 = 0,74Kerapatan = A / VcNA = (4x63,5) / (162x (1,28x10 -8)x(6,02x 1023)) g/cm3 = 8,89 g/cm3.

  • Kristal Kubik Berpusat Bidang

  • Kristal Heksagonal Tumpukan Padat

  • Cacat KristalCacat KristalCacat titikKekosonganPengotorPengotor IntersisiPengotor SubtitusiCacat garis (dislokasi)Dislokasi garisDislokasi ulirCacat bidangBatas butirPermukaanCacat volum

  • Cacat Titik

  • Dislokasi Garis

  • Dislokasi Ulir

  • Batas Butir

  • Permukaan

  • Inklusi

  • Sifat MekanikMaterial Teknik

  • Sifat MekanikMaterial dalam pengunanya dikenakan gaya atau beban.Karena itu perlu diketahuo kharater material agar deformasi yg terjadi tidak berlebihan dan tidak terjadi kerusakan atau patahKarakter material tergantung pada:Komposisi kimiaStruktur mikroSifat material: sifat mekanik, sifat fisik dan sifat kimia

    Material

    Gaya/beban

  • Sifat mekanikKekuatan (strength): ukuran besar gaya yang diperlukan utk mematahkan atau merusak suatu bahanKekuatan luluh (yield strength): kekuatan bahan terhadap deformasi awalKekuatan tarik (Tensile strength): kekuatan maksimun yang dapat menerima beban.Keuletan (ductility): berhubungan dengan besar regangan sebelum perpatahan

  • Sifat MekanikKekerasan (hardness): ketahanan bahan terhadap penetrasi pada permukaannyaKetangguhan (toughness): jumlah energi yang mampu diserap bahan sampai terjadi perpatahanMulur (creep)Kelelahan (fatique): ketahanan bahan terhadap pembebanan dinamikPatahan (failure)

  • Konsep tegangan (stress) dan regangan (strain)Pembebanan statik:TarikKompressiGeser

    FFFFBeban tarikBeban kompressiFFBeban geser

  • Uji tarikStandar sampel untuk uji tarik Tegangan teknik, = F/Ao (N/m2=Pa)Regangan teknik, = (li-lo)/loTegangan geser, = F/Ao2 2 0,505R 3/8

  • Deformasi elastisPada pembebanan rendah dalam uji tarik, hubungan antara tegangan dan regangan linierTeg.Reg.Modulus elastisPembebananBeban dihilangkan

  • Mesin uji tarik (Tensile Test)

  • Deformasi elastisHubungan tsb masih dalam daerah deformasi elastis dan dinyatakan denganHubungan diatas dikenal sebagai Hukum HookeDeformasi yang mempunyai hubungan tegangan dan regangan linier (proporsional) disebut sebagai deformasi elastis

  • Paduan logamModulus elastis (104 MPa)Modulus geser (104 MPa)Ratio PoissonAl6,92,60,33Cu-Zn10,13,70,35Cu11,04,60,35Mg4,51,70,29Ni20,77,60,31Baja20,78,30,27Ti10,74,50,36W40,716,00,28

  • Hubungan tegangan geser dan regangan geser dinyatakan dengan = G Dengan = teg.geser = reg.geserG = modulus geser

  • Sifat elastis materialKetika uji tarik dilakukan pada suatu logam, perpanjangan pada arah beban, yg dinyatakan dlm regangan z mengakibatkan terjadinya regangan kompressi pada x sb-x dan y pada sb-yBila beban pada arah sb-z uniaxial, maka x = y . Ratio regangan lateral & axial dikenal sebagai ratio PoissonZZzxy

  • = x/y Harga selalu positip, karena tanda x dan y berlawanan.Hubungan modulus Young dengan modulus geser dinyatalan denganE = 2 G (1 + )Biasanya
  • Deformasi plastisUtk material logam, umumnya deformso elastis terjadi < 0,005 reganganRegangan > 0,005 terjadi deformasi plastis (deformasi permanen)Teg.Teg.Reg.Reg.ysysTitik luluh atasTitikLuluh bawah 0,002

  • Deformasi elastisIkatan atom atau molekul putus: atom atau molekul berpindah tdk kembali pada posisinya bila tegangan dihilangkanPadatan kristal: proses slip padatan amorphous (bukan kristal). Mekanisme aliran viscous

  • Perilaku uji tarikTitik luluh: transisi elastis & platisKekuatan: kekuatan tarik: kekuatan maksimumDari kekuatan maksimum hingga titik terjadinya patah, diameter sampel uji tarik mengecil (necking)

  • Keuletan (ductility)Keuletan: derajat deformasi plastis hingga terjadinya patahKeuletan dinyatakan denganPresentasi elongasi, %El. = (lf-lo)/lo x 100%Presentasi reduksi area, %AR = (Ao-Af)/Ao x 100%

  • Ketangguan (Toughness)Perbedaan antara kurva tegangan dan regangan hasil uji tarik utk material yang getas dan ulet ABC : ketangguhan material getasABC : ketangguhan material uletTeg.Reg.ABBCC

  • LogamKekuatan luluh (MPa)Kekuatan tarik (MPa)Keuletan %El.Au-13045Al286945Cu6920045Fe13026245Ni13848040Ti24033030Mo56565535

  • Tegangan dan regangan sebenarnyaPada daerah necking, luas tampang lintang sampel uji materialTegangan sebenarnya T = F/AiRegangan sebenarnya T = ln li/lo Teg.Reg.tekniksebenarnya

  • Bila volum sampel uji tidak berubah, maka Aili = AoloHubungan tegangan teknik dengan tegangan sebenarnya T = (1 + )Hubungan regangan teknik dengan regangan sebenarnya T = ln (1+ )

  • Uji Kekerasan (Hardness Test)

  • Uji Mulur (Creep Test)

  • Uji Kelelahan (Fatique Test)

  • Patahan (Failure)

  • Diagram FasaMaterial Teknik

  • PendahuluanSifat mekanik bahan salah satunya ditentukan oleh struktur mikroUtk mengetahui struktur mikro, perlu mengetahui fasa diagramDiagram fasa digunakan utk peleburan, pengecoran, kristalisasi dllKomponen: logam murni dan/atau senyawa penyusun paduanCth. Kuningan, Cu sebagai unsur pelarut dan Zn sebagai unsur yang dilarutkan.Batas kelarutan merupakan konsentrasi atom maksimum yang dapat dilarutkan oleh pelarut utk membentuk larutan padat (solid solution). Contoh Gula dalam air.

  • Fasa adalah bagian homogen dari sistem yg mempunyai kharakteristik fisik & kimia yg uniformContoh fasa , material murni, larutan padat, larutan cair dan gas.Material yg mempunyai dua atau lebih struktur disebut polimorfikJumlah fasa yg ada & bagiannya dlm material merupakan struktur mikro.

  • Diagram kesetimbangan fasa merupakan diagram yang menampilkan struktur mikro atau struktur fasa dari paduan tertentuDiagram kesetimbangan fasa menampilkan hubungan antara suhu dan komposisi serta jumlah fasa-fasa dalam keadaan setimbang.

  • Diagram Cu-NiL = larutan cair homogen yang mengandung Cu dan NiA = larutan padat subtitusi yang terdiri dari Cu dan Ni, yang mempunyai struktur FCC

  • Diagram Cu-NiJumlah persentasi cair (Wl) = S/(R+S)x100%Jumlah persentasi a (Wa) = R/(R+S)x100%

  • Sistem binary eutektikBatas kelarutan atom Ag pada fasa a dan atom Cu pada fasa b tergantung pada suhuPada 780C, Fasa a dapat melarutkan atom Ag hingga 7,9%berat dan Fasa b dapat melarutkan atom Cu hingga 8,8%beratDaerah fasa padat: fasa a, fasa a+b, dan fasa b, yang dibatasi oleh garis solidus AB, BC, AB, BG, dan FG, GH.Daerah fasa padat + cair: fasa a + cair, dan fasa b + cair, yang dibatasi oleh garis solidusDaerah fasa cair terletak diatas garis liquidus AE dan FEReaksi Cair padat(a) + padat (b) pada titik E disebut reaksi Eutektik.

  • Diagram Fasa Pb-SnReaksi eutektikCair (61,9%Sn) a(19,2%Sn)+b(97,6%Sn)

  • Diagram Fasa Cu-Zn

  • Diagram Fasa Fe-Fe3CBesi-a (ferrit); Struktur BCC, dapat melarutkan C maks. 0,022% pada 727C.Besi-d (austenit); struktur FCC, dapat melarutkan C hingga 2,11% pada 1148C.Besi-z (ferrit); struktur BCCBesi Karbida (sementit); struktur BCT, dapat melarutkan C hingga 6,7%0Pearlit; lamel-lamel besi-a dan besi karbida

  • Reaksi pada Diagram Fasa Fe-CReaksi eutektik pada titik 4,3%C, 1148C L d(2,11%C) + Fe3C(6,7%C)Reaksi eutektoid pada titik 0,77%C, 727Cd(0,77%C) a(0,022%C) + Fe3C(6,7%C)Reaksi peritektik

  • Pengaruh unsur pada Suhu Eutektoid dan Komposisi EutektoidUnsur pembentuk besi-d: Mn & NiUnsur pembentuk besi-a: Ti, Mo, Si & W

  • Diagram Fasa Al-SiPaduan hipoeutektik Al-Si mengandung Si 12,6%

  • Proses Anil & Perlakuan PanasMaterial Teknik

  • PendahuluanProses anil merupakan proses perlakuan panas suatu bahan melalui pemanasan pada suhu cukup tinggi dan waktu yang lama, diikuti pendinginan perlahan-lahanAnil Bahan: GelasTujuan: menghilangkan tegangan sisa & menghindari terjadinya retakan panasProsedur: suhu pemanasan mendekati suhu transisi gelas dan pendinginan perlahan-lahanPerubahan strukturmikro: tidak ada

  • Menghilangkan TeganganBahan: semua logam, khususnya bajaTujuan: menghilangkan tegangan sisaProsedur: Pemanasan sampai 600C utk baja selama beberapa jamPerubahan strukturmikro: tidak adaRekristalisasiBahan: logam yang mengalami pengerjaan dinginTujuan: pelunakan dengan meniadakan pengerasan reganganProsedur: Pemanasan antara 0,3 dan 0,6 titik lebur logamPerubahan strukturmikro: butir baru

  • Anil SempurnaBahan: bajaTujuan: Pelunakan sebelum pemesinanProsedur: austenisasi 2-30CPerubahan strukturmikro: pearlit kasata+dda+Fe3C700800900C0,77%Canilnormalisasi

  • Speroidisasi

    Bahan: baja karbon tinggi, seperti bantalan peluruTujuan: meningkatkan ketangguhan baja Prosedur: dipanaskan pada suhu eutektoid (~700C) untuk 1-2 jamPerubahan strukturmikro: speroidit

  • Laku Mampu Tempa (Malleabilisasi)Bahan: besi corTujuan: besi cor lebih uletProsedur: anil dibawah suhu eutektoid (750C)Fe3C 3Fe(d) + C(garfit)Dan terbentuk besi mampu tempa austenitikPerubahan strukturmikro: terbentuknya gumpalan grafit.

  • Normalisasiterdiri dari homogenisasi dan normalisasiHomogenisasiBahan: logam cairTujuan: menyeragamkan komposisi bahanProsedur: pemanasan pada suhu setinggi mungkin asalkan logam tidak mencair dan tidak menumbuhkan butirPerubahan strukturmikro: homogenitas lebih baik, mendekati diagram fasaNormalisasiBahan: bajaTujuan: membentuk strukturmikro dengan butir halus & seragamProsedur: austenisasi 50-60C, disusul dengan pendinginan udaraPerubahan strukturmikro: pearlit halus dan sedikit besi-a praeutektoid

  • Anil

  • Recovery, Rekristalisasi, Pertumbuhan Butir

  • Proses PresipitasiPengerasan presipitasi dilakukan dengan memanaskan logam hingga unsur pemadu larut, kemudian celup cepat, dan dipanaskan kembali pada suhu relatip rendah

  • Diagram Transformasi-Isotermal

  • Diagram Transformasi-Isotermal untuk Baja Eutektoid

  • Logam BesiMaterial Teknik

  • Logam besiBaja karbonBaja paduanBaja pekakas & diesBaja tahan karatBesi tuang

  • Baja karbonMenurut kadungan CBaja karbon rendah: C
  • Klasifikasi baja menurut AISI & SAE

  • Baja seri 1045 utk yoke ball1045 termasuk seri 10xx atau seri baja karbonAngka 45 merupakan kandungan karbon = 45/100 % = 0,45%

  • Baja PaduanBaja paduan rendah berkekuatan tinggi (high strength alloy steel)C
  • Baja paduan rendah berkekuatan tinggiCth. 50XF50 kekuatan luluh 50x103 PsiX paduan rendahF kill + kontrol S

    Kekuatan luluhKomposis kimiaDeoksidasi103 PsiMPa35240

    S = kualitas struktur

    X = paduan rendah

    W = weathering

    D = fasa ganda

    F = kill + kontrol S

    K = kill

    O = bukan kill402754531050350604157048580550100690120830140970

  • Baja tahan karatSifatnya tahan korosi, kekuatan & keuletan tinggi dan kandungan Cr tinggiKandungan lain : Ni, Mo, Cu, Ti, Si, Mg, Cb, Al, N dan S

  • Jenis baja tahan karatAustenitik (seri 200 & 300)Mengandung Cr, Ni dan MgBersifat tidak magnit, tahan korosiUtk peralatan dapur, fitting, konstruksi, peralatan transport, tungku, komponen penukar panas, linkungan kimiaFerritik (seri 400)Mengandung Cr tinggi, hingga 27%Bersifat magnit, tahan korosiUtk peralatan dapur.

  • Jenis baja tahan karatMartemsitik (seri 400 & 500)Mengandung 18%Cr, tdk ada NiBersifat magnit, berkekuatan tinggi, keras, tahan patah dan uletUtk peralatan bedah, instrument katup dan pegasPengerasan presipitasiMengandung Cr, Ni, Cu, Al, Ti, & MoBersifat tahan korosi, ulet & berkekuatan tinggi pada suhu tinggiUtk komponen struktur pesawat & pesawat ruang angkasa

  • Jenis baja tahan karatStruktur DuplekCampuran austenit & ferritUtk komponen penukar panas & pembersih air

  • Besi corBesi tuang disusun oleh besi, 2,11-4,50% karbon dan 3,5% silikonKandungan Si mendekomposisi Fe3C menjadi Fe-a dan C (garfit)

  • Jenis besi corBesi cor kelabuBesi cor nodular (ulet)Besi cor tuang putihBesi cor malleable

  • Besi cor kelabuDisusun oleh serpihan C (grafit) yang tersebar pada besi-aBersifat keras & getas

  • Besi cor nodular (ulet)C (grafit)nya berbentuk bulat (nodular) tersebar pada besi-a.Nodular terbentuk karena besi cor kelabu ditambahkan sedikit unsur magnesium dan cesiumKeras & ulet

  • Besi cor putihDisusun oleh besi-a dan besi karbida (Fe3C)Terbentuk melalui pendinginan cepatGetas, tahan pakai & sangat keras

  • Besi cor malleableDisusun oleh besi-a dan C (grafit)Dibentuk dari besi cor putih yang dianil pada 800-900oC dalam atmosphere CO & CO2

  • Logam Bukan Besi

  • PendahuluanLogam & paduan bukan besiLogam biasa: Al, Cu, MgLogam/paduan tahan suhu tinggi: W, Ta, Mo Aplikasi utkKetahanan korosiKonduktifitas panas $ listrik tinggiKerapatan rendahMudah dipabrikasiCth.Al utk pesawat terbang, peralatan masakCu utk kawat listrik, pipa airZn utk karburatorTi utk sudu turbin mesinjetTa utk mesin roket

  • AlimuniumProduk Wrough

    1xxxAl murni: 99,00%2xxxAl+Cu3xxxAl+Mn4xxxAl+Si5xxxAl+Mg6xxxAl+Mg+Si7xxxAl+Zn8xxxAl+unsur lain

  • Alimunium Produk Cor

    1xx.xAl murni: 99,00%2xx.xAl+Cu3xx.xAl+Si, Cu, Mg4xx.xAl+Si5xx.xAl+Mg6xx.xTidak digunakan7xx.xAl+Zn8xx.xAl+Pb

  • Perlakuan utk produk aluminium wrough dan cor

    FHasil pabrikasi (pengerjaan dingin atau panas atau cor)OProses anil (hasil pengerjaan dingin atau panas atau cor)HPengerjaan regangan melalui pengerjaan dingin (utk produk wrough)TPerlakuan panas

  • Magnesium & paduan magnesiumLogam terringan dan penyerap getaran yg baikAplikasi:Komponen pesawat & missilMesin pengankatPekakasTanggaKoperSepedaKomponen ringan lainnya.

  • Paduan magnesium: produk wrough dan cor

    PaduanKomposisi (%)KondisiPembentukkanAlZnMnZrAZ31B3,01,00,2F H24Ekstrusi lembaran & pelatAZ80A8,50,50,2T5Ekstrusi & tempaHK31A0,7H24Lembaran & pelatZK60A5,70,55T5Ekstrusi & tempa

  • Penamaan paduan magnesiumHurup 1&2 menyatakan unsur pemadu utamaAngka 3&4 menyatakan % unsur pemadu utamaHurup 5 menyatakan standar paduanHurup dan angka berikutnya menyatakan perlakuan panasContoh. AZ91C-T6A AlZ Zn 9 9%Al1 1%ZnC Standar CT6 Perlakuan panas

  • Tembaga & paduan tembagaSifat paduan tembaga:Konduktifitas listrik dan panas tinggiTidak bersifat magnitTahan korosiAplikasiKomponen listrik dan elektronikPegasCartridgePipaPenukar panasPeralatan panasPerhiasan, dll

  • Jenis paduan tembagaKuningan (Cu+Zn)Perunggu (Cu+Sn)Perunggu Al (Cu+Sn+Al)Perunggu Be (Cu+Sn+Be)Cu+NiCu+Ag

  • Nikel & paduan nikelSifat paduan nikelKuatGetasTahan korosi pada suhu tinggiElemen pemadu nikel: Cr, Co, Mo dan CuPaduan nikel base = superalloyPaduan nikel tembaga = monelPaduan nikel krom = inconelPaduan nikel krom molybdenum = hastelloyPaduan nikel kron besi = nichromePaduan nikel besi = invar

  • SupperalloyTahan panas dan tahan suhu tinggiAplikasi: mesin jet, turbin gas, mesin roket, pekakas, dies, industri nuklir, kimia dan petrokimiaJenis superalloySuperalloy besi base: 32-67%Fe, 15-22%Cr, 9-38%NiSuperalloy kobalt base: 35-65%Co, 19-30%Cr, 35%NiSuperalloy nikel base: 38-76%Ni, 27%Cr, 20%Co.

  • KeramikMaterial Teknik

  • KeramikSenyawa logam atau bukan logam yang mempunyai ikatan atom ionik dan kovalenIkatan ionik dan kovalen menyebabkan keramik mempunyai titik lebur tinggi dan bersifat isolatorKeramik terdiri dariKeramik tradisional, disusun oleh tanah liat, silika dan feldspar. Cth. bata, ubin, genteng dan porselenKeramik murni atau teknik, disusun oleh senyawa murni.

  • Struktur KristalSebagian besar keramik diikat secara ionik dan hanya sedikit tang diikat secara kavalenIkatan ionik biasanya mempunyai diameter atom kation < atom anion, akibatnya atom kation selalu dikelilingi atom anion.Jumlah atom tetangga terdekat (mengelilingi) atom tertentu dikenal sbg bilangan koordinasi (Coordination number).

  • Hub.bil.koordinasi dan perbandingan jari2atom kation-anion

    Bilangan koordinasiPerbandingan jari-jari kation-anionGeometri koordinasi2

  • Jari-jari kation dan anion

    KationJari-jari ion (nm)AnionJari-jari ion (nm)Al 3+0,053Br -0,196Ba 2+0,136Cl -0,181Ca 2+0,100F -0,133Cs +0,170I -0,220Fe 2+0,077O 2-0,140Fe 3+0,069S 2-0,184K +0,138Mg 2+0,072Mn 2+0,067Na 2+0,102Ni 2+0,069Si 4+0,040Ti 2+0,061

  • Struktur Kristal Tipe AXCth.; NaCl, CsCl, ZnS dan intanStruktur NaCl (Garam)Bentuk kubik berpusat muka (FCC)1 atom kation Na+ dikelilingi 6 atom anion Cl- (BK 6)Posisi atom kation Na+: , 00, 00, 00Posisi atom anion Cl-: 000, 0, 0, 0 Cth seperti kristal garam: MgO, MnS, LiF dan FeO.Perbadingan jari-jari atom kation dan anion = 0,102/0,181 = 0,56

  • Struktur kristal tipe AXStruktur CsCl Bentuk kubik sederhana (simple cubic)1 atom kation Cs+ dikelilingi 8 atom anion Cl- (BK 8)Posisi atom kation Na+: Posisi atom anion Cl-:000Perbandingan jari-jari aton kation dan anion = 0,170/0,181 = 0,94.

  • Struktur kristal tipe AXStruktur ZnSBentuk Sphalerite1 atom kation Zn+ dikelilingi 4 atom anion S- (BK 4)Posisi atom kation Zn+: , , , Posisi atom anion S-: 000, 0, 0, 0 Cth seperti kristal ZnS: ZnTe, BeO dan SiO.Perbandingan jari-jari atom kation dan anion = 0,060/0,174 = 0,344

  • Struktur kristal AXStruktur intanBentuk sama seperti ZnS, tetapi seluruh atomnya diisi atom C.Ikatan atomnya ikatan atom kovalenStruktur kristal intan

  • Struktur kristal AmXpAl2O3 (korundum)Bentuk heksagonal tumpukan padatStruktur kristal Al2O3

  • Struktur kristal AmBnXpBaTiO3Bentuk kristal perouskiteAtom kation: Ba2+ dan Ti4+Atom anion: O2-Struktur kristal perouskite

  • PolimerMaterial Teknik

  • KompositMaterial Teknik