8
Tujuan PKn - UU no 20 th 2003 - PT wajib menyelenggarakan MKU (P. agama, P. Kewarganegaraan, P.ind) Tujuan PKn = untuk membentuk mahasiswa sebagai subjek didik yang memiliki wawasan kebanggaan dan cinta bangsa tanah air 1. Wawasan Primordial (SARA): wawasan mengenai kelompok, golongan, suku, ras 2. Wawasan Nasional (kebangsaan); wawasan mengenai kebangsaan 3. Wawasan Mondial (global); wawasan mengenai hubungan internasional Sasaran PKn: 1. Kognitif: pembentukan pengetahuan, wawasan kebangsaan, demokrasi, HAM 2. Afektif: pembentukan sikap, sikap demokrasi, sikap toleransi 3. Psikomotorik (smart and good citizenship): pembentukan perilaku, partisipasi sosial Kriteria baiknya WN - NORMA Kecerdasan meliputi: a. Intelektual (IQ) b. Spiritual (SQ) c. Emosional (EQ) d. Sosial

Materi P. Kewarganegaraan

Embed Size (px)

DESCRIPTION

materi kewarganegaraan

Citation preview

Tujuan PKn -( UU no 20 th 2003 -( PT wajib menyelenggarakan MKU (P. agama, P. Kewarganegaraan, P.ind)

Tujuan PKn = untuk membentuk mahasiswa sebagai subjek didik yang memiliki wawasan kebanggaan dan cinta bangsa tanah air

1. Wawasan Primordial (SARA): wawasan mengenai kelompok, golongan, suku, ras

2. Wawasan Nasional (kebangsaan); wawasan mengenai kebangsaan

3. Wawasan Mondial (global); wawasan mengenai hubungan internasional

Sasaran PKn:

1. Kognitif: pembentukan pengetahuan, wawasan kebangsaan, demokrasi, HAM

2. Afektif: pembentukan sikap, sikap demokrasi, sikap toleransi

3. Psikomotorik (smart and good citizenship): pembentukan perilaku, partisipasi sosial

Kriteria baiknya WN -( NORMA

Kecerdasan meliputi:

a. Intelektual (IQ)

b. Spiritual (SQ)

c. Emosional (EQ)

d. Sosial

Negara: organisasi politik yang tertinggi di suatu wilayah yang berdaulat kekuatan yudikatif, legislatif, efektif (trias politica)Sifat Negara: memaksa, monopoli, berlaku uktuk semua

WN -( penduduk( WNI dan WNA

Nasionalisme dapat dipupuk dengan:

a. Pendidikan

b. Keteladanan

c. Kebiasaan

d. Integrasi sosial

2.2. Hak dan Kewajiban Warga Negara :Wujud hubungan warga negara dan negara pada umumnya berupa peranan (role).

Hak dan Kewajiban Warga Negara Indonesia tercantum dalam pasal 27 sampai dengan pasal 34 UUD 1945.

2.2.1. Hak Warga Negara Indonesia : Hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak : Tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan (pasal 27 ayat 2).

Hak untuk hidup dan mempertahankan kehidupan: setiap orang berhak untuk hidup serta berhak mempertahankan hidup dan kehidupannya.(pasal 28A).

Hak untuk membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan melalui perkawinan yang sah (pasal 28B ayat 1).

Hak atas kelangsungan hidup. Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh, dan Berkembang.

Hak untuk mengembangkan diri dan melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya dan berhak mendapat pendidikan, ilmu pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya demi meningkatkan kualitas hidupnya demi kesejahteraan hidup manusia. (pasal 28C ayat1)

Hak untuk memajukan dirinya dalam memperjuangkan haknya secara kolektif untuk membangun masyarakat, bangsa, dan negaranya. (pasal 28C ayat 2).

Hak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum yang adil serta perlakuan yang sama di depan hukum.(pasal 28D ayat 1).

Hak untuk mempunyai hak milik pribadi Hak untuk hidup, hak untuk tidak disiksa, hak kemerdekaan pikiran dan hati nurani, hak beragama, hak untuk tidak diperbudak, hak untuk diakui sebagai pribadi di hadapan hukum, dan hak untuk tidak dituntut atas dasar hukum yang berlaku surut adalah hak asasi manusia yang tidak dapat dikurangi dalam keadaan apapun. (pasal 28I ayat 1).

2.2.2. Kewajiban Warga Negara Indonesia : Wajib menaati hukum dan pemerintahan. Pasal 27 ayat (1) UUD 1945 berbunyi: segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya.

Wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara. Pasal 27 ayat (3) UUD 1945 menyatakan : setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara.

Wajib menghormati hak asasi manusia orang lain. Pasal 28J ayat 1 mengatakan: Setiap orang wajib menghormati hak asai manusia orang lain

Wajib tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan dengan undang-undang. Pasal 28J ayat 2 menyatakan : Dalam menjalankan hak dan kebebasannya, setiap orang wajib tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan dengan undang-undang dengan maksud untuk menjamin pengakuan serta penghormatan atas hak kebebasan orang lain dan untuk memenuhi tuntutan yang adil sesuai dengan pertimbangan moral, nilai-nilai agama, keamanan, dan ketertiban umum dalam suatu masyarakat demokratis.

Wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara. Pasal 30 ayat (1) UUD 1945. menyatakan: tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara.

2.3. Hak dan Kewajiban telah dicantumkan dalam UUD 1945 pasal 26, 27, 28, dan 30, yaitu :a) Pasal 26, ayat (1), yang menjadi warga negara adalah orang-orang bangsa Indonesia asli dan orang-orang bangsa lain yang disahkan dengan undang-undang sebagai warga negara. Dan pada ayat (2), syarat-syarat mengenai kewarganegaraan ditetapkan dengan undang-undang.

b) Pasal 27, ayat (1), segala warga negara bersamaan dengan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahannya, wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu. Pada ayat (2), tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan.c) Pasal 28, kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan, dan sebagainya ditetapkan dengan undang-undang.d) Pasal 30, ayat (1), hak dan kewajiban warga negara untuk ikut serta dalam pembelaan negara. Dan ayat (2) menyatakan pengaturan lebih lanjut diatur dengan undang-undang.Contoh kewajiban negara terhadap warga negara1. Kewajiban negara untuk menjamin sistem hukum yang adil2. Kewajiban negara untuk menjamin HAM3. Kewajiban negara untuk memberikan kebebasan beribadah4. Kawajiban negara untuk mengembangkan sistem pendidikan nasional5. Kewajiban negara untuk memajukan kebudayaan nasional6. Kewajiban negara untuk menyejahterakan rakyat7. Kewajiban negara untuk memberi jaminan dan perlindungan dan perlindungan sosial

Contoh Hak negara negara terhadap warganya1. Hak negara untuk ditaati hukum dan pemerintahannya.2. Hak negara untuk dibela

3. Hak negara untuk menguasai bumi, air dan kekayaan untuk kepentingan rakyatnyaPertentangan besar dalam rezim pengaturan HAM adalah antara penganut paham universalist dan cultural relativist. Paham universalist mengatakan HAM merupakan hak yang sangat mendasar dan pada hakekatnya pasti semua manusia memiliki nilai-nilai yang sama yaitu kemanusiaan. Contoh, tidak ada seorang manusia yang setuju kepada genosida, dimana 500.000 nyawa dibunuh hanya karena warna kulit, agama, ras, ataupun pandangan politik tertentu. Dasar inilah yang menjadikan nilai HAM pengaturannya harus universal. Sementara itu, penganut paham cultural relativist mengatakan bahwa diversitas kebudayaan merupakan sebuah realita. Universalisme tidak harus dipahami sebagai penyamarataan (uniformitas).

Perbedaan antara universalitas dan particular HAM tercemin dalam dua teori yang saling berlawanan yaitu teori relativisme kultural dan teori universalitas HAM. Teori relativisme kultural berpandangan bahwa tidak ada hak yang universal, semua tergantung pada kondisi sosial kemasyarakatan yang ada. Hak-hak dasar bias diabaikan atau disesuaikan dengan praktik-praktik sosial.

Para penganut relativisme Kultural yang mendukung kontekstualisasi HAM cenderung melihat universalitas HAM sebagai imperialism kebudayaan Barat. Hak asasi, sebagaimana di tetapkan dalam DUHAM , dipandang sebagai produk politis Barat, sehingga tidak bias diterapkan secara universal. Menurut teori ini semua nilai termasuk nilai-nilai HAM adalah bersifat universal dan tidak bias dimodifikasi untuk menyesuaikan adanya perbedaan budaya dan sejarah suatu negara.

Demokrasi subtantif : pendekatan Normatif-maksimalisTerfokus pada demokrasi secara subtansial,memahami demokrasi sebagai sumber wewenang dan tujuan (resep bagaimana demokrasi itu seharusnya).membicarakan masalah-masalah ide ,wacana dan model-model.Secara maksimal memasukkan dimensi non politik ,sosial,budaya dan ekonomi.

Pendapatnya adalah suatu negara yang diwarnai oleh ketimpangan sosial-ekonomi tidak bisa dikatakan demokrasi meskipun kebabasan politiknya terjamin.pendekatan ini memperhatikan dua elemen ,gagasankonstitusidanthe rule of law(konstutisionalisme).adapun cakupan dua ide besarnya adalahpertamakonstitusionalisme mencakup pmebatasan kekuasaan menurut doktrin trias politika,tujuannya kekuasaan harus dibtasi dengan hukum dasar dan penguasa harus tungduk pada prinsip-prinsip kedaulatan rakyat.kedua,konstutisionalisme harus mencakup pemberian jaminan hak-hak sipil dan politik pada warga negaranya (freedom for) berbicara,berkumpul,berserikat,dan mendapat informasi.(freedom from) rasa takut,kemiskinan,ketidak adilan,penindasan.

Demokrasi Prosedural : pendekatan Empiris-MinimalisTerfokus pada upaya penciptaan prosedur untuk tatanan demokrasi tanpa harus bergantung pada variabel-variabel utama sebagaimana yang diyakini maksimalis.penekanan pada sistem politik yang dibangun(deskipsi tentang apa itu demokrasi sekarang).

Hal yang mempengaruhinya adalah bergesernya fenomena perubahan yang menitikberatkan perhatian pada negara berganti pada sisi masyarakat,demokrasi sebagai metode politik.joseph Schumpeter dunia modern yang kompleks hanya diperintah dengan sukses apabila negara yang berdaulat dipisahkan secara tegas dengan rakyat yang berdaulat,dan peran rakyat yuang berdaulat dibatasi seminimal mungkin.kehendak semua amatlah utopis ia mengedepankan kehendak mayoritas.

Kehendak rakyat bukanlah pengerak demokrasi melainkan hasil proses politik.