Materi Peraturan Baris Berbaris

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Materi Peraturan Baris Berbaris

Citation preview

  • 7/17/2019 Materi Peraturan Baris Berbaris

    1/40

    MATERI PERATURAN BARIS BERBARISDikutip dari SK PANGAB 611/X/1985Tertanggal 08 Oktober 1985

    BAB IKETENTUAN UMUM

    Pasal 1PENGERTIAN

    Baris-berbaris adalah suatu wujud latihan fisik, diperlukan guna menanamkankebiasaan dalam tata cara hidup Angkatan Bersenjata/masyarakat yang diarahkankepada terbentuknya suatu perwatakan tertentu.

    Pasal 2MAKSUD DAN TUJUAN

    1. Guna menumbuhkan sikap jasmani yang tegap dan tangkas, rasa persatuan,disiplin, sehingga dengan demikian senantiasa dapat mengutamakankepentingan tugas di atas kepentingan individu dan secara tidak langsung jugamenanamkan rasa tanggung jawab.2. Yang dimaksud dengan menumbuhkan sikap jasmani yang tegap dan tangkasadalah mengarahkan pertumbuhan tubuh yang diperlukan oleh tugas pokoktersebut dengan sempurna.

    3. Yang dimaksud dengan rasa persatuan adalah rasa senasib dan sepenanggungan serta ikatan batin yang sangat diperlukan dalam menjalankan tugas.4. Yang dimaksud dengan disiplin adalah mengutamakan kepentingan tugas diatas individu yang hakikatnya tidak lain dari pada keikhlasan menyisihkan pilihan hatisendiri.5. Yang dimaksud dengan rasa tanggung jawab adalah keberanian untuk bertindak yang mengandung risiko terhadap dirinya tetapi menguntungkan tugas atau sebaliknyatidak mudah melakukan tindakan yang akan dapat merugikan kesatuan.

    Pasal 3Ketentuan Khusus

    1. Para pimpinan wajib mengetahui adanya, mengenal kegunaannya, sertasenantiasa menegakkan peraturan tersebut.2. Para pembantu pimpinan (kader) wajib paham isinya, mau mengerjakannya, danmampu melatihnya.3. Semua warga Angkatan Bersenjata baik Perwira, Bintara atau Tamtama wajibmelaksanakan secara tertib (tepat) serta dilarang mengubah, menambah ataumengurangi apa yang tertera dalam peraturan baris-berbaris ini.

    Pasal 4KEWAJIBAN PELATIH1. Terwujud atau tidaknya maksud dan tujuan peraturan ini sangat tergantungkepada mutu serta kesanggupan seorang pelatih. Pelatih yang melaksanakannya hanya karena tugas tidak akan mencapai hasil yang diharapkan.

    2. Hasil yang baik akan dapat diperoleh dengan memperhatikan pokok-pokoksebagai berikut:a. Rasa kasih sayangSeorang pelatih seharusnya dapat merasakan apa yang dirasakan oleh anak didik.b. PersiapanPersiapan yang baik adalah jaminan berhasilnya latihan yang dikehendaki,oleh karena itu pelatih harus mengadakan persiapan terlebih dahulumengenai apa yang akan dilatih, pembagian waktu, alat-alat, tempat dansebagainya.c. Mengenal tingkatan anak didik

  • 7/17/2019 Materi Peraturan Baris Berbaris

    2/40

    Tiap tingkatan kemampuan seseorang/kelas membutuhkan metode melatih tersendiri,oleh karena sebelum seorang pelatih memilih sesuau metode, ia terlebih dahulu menilainya.d. Tidak sombongKeahlian dan kepandaian bukanlah hal-hal yang patut dipamerkan,melainkan wajib diamalkan yang berarti dibimbingkan, dituntunkan,sehingga dapat dimiliki oleh anak didik.e. AdilSelalu dapat memelihara adanya keseimbangan dalam segala hal dengancara memberikan pujian atau teguran pada tempatnya tanpa membeda-bedakan satu dengan lainnya.f. TelitiTeliti mengandung arti selalu mengusahakan pelaksanaan ketentuan-ketentuan sesuai dengan semestinya, sebaliknya tidak puas denganpelaksanaan yang setengah-setengah.g. SederhanaUntuk tidak mempesulit anak didik perlu diusahakan kalimat maupun kata-kata yang mudah dimengerti. Pelatih bertindak seperlunya sesuai denganapa yang dituntutnya.3. Perhatian khusus bahwa dengan latihan (drill) dimaksud untuk mencapaikebiasaan atau kepahaman bertindak bukan untuk mengetahui saja. Olehkarenanya hendaklah selalu diperhatikan jangan terlalu bercerita, melainkanteladan, mencoba, mengoreksi, mengulangi sehingga paham mengerjakannya.catatan:

    a. Guna mencegah terganggunya/rusaknya suasana pada saat-saat banyakmemberikan aba-aba dan untuk membiasakan suara yang diperlukan dalammemberikan aba-aba, maka para komandan/pemimpin pasukan agar diberilatihan teratur (tiap hari).

    b. Khusus dalam melatih sikap sempurna, pelatih agar memberikanperhatian/mengawasi ketentuan mengenai pandangan mata.c. Banyak melatih barisan dalam bentuk saf maju jalan untuk membiasakan pada waktu defile dan parade.

    Pasal 5ABA-ABA1. Pengertian

    Aba-aba adalah perintah yang diberikan oleh seorang komandan/pimpinanpasukan kepada pasukan/barisan untuk dilaksanakan pada waktunya secaraserentak atau berturut-turut.2. Macam aba-abaAba-aba terdiri atas 3 bagian dengan urutan:a. Aba-aba petunjukAba-aba petunjuk dipergunakan jika perlu untuk menegaskan maksud dariaba-aba peringatan/pelaksanaan.contoh:1. Untuk perhatian Istirahat di tempat = GERAK2. Untuk istirahat Bubar = JALAN3. Jika aba-aba ditujukan khusus terhadap salah satu bagian dari keutuhanpasukan: Pleton II Siap = GERAK

    4. Selanjutnya lihat baris-berbaris kompi5. Kecuali di dalam upacara: aba-aba petunjuk pada penyampaian

    penghormatan terhadap seseorang, cukup menyebutkan jabatan orangyang diberi hormat tanpa menyebutkan eselon satuan yang lebih tinggicontoh:a. Kepada kepala sekolah Hormat = GERAKb. Kepada kepala kantor wilayah Hormat = GERAK

    b. Aba-aba peringatan

  • 7/17/2019 Materi Peraturan Baris Berbaris

    3/40

    Aba-aba peringatan adalah inti dari perintah yang cukup jelas untuk dapatdilaksanakan tanpa ragu-ragu.Contoh:1. Lencang kanan = GERAK dan bukan LENCANG = KANAN2. Istirahat di tempat = GERAK dan bukan Di tempat = ISRIRAHAT

    Aba-aba pelaksanaanAba-aba pelaksanaan adalah ketegasan mengenai saat untuk melaksanakanaba-aba petunjuk/peringatan dengan cara serentak atau berturut-turut.Aba-aba pelaksanaan yang dipakai adalah:1. GERAK2. JALAN3. MULAIGERAK : adalah untuk gerakan-gerakan tanpa meninggalkan tempat yangmenggunakan kaki dan gerakan-gerakan yang memakai anggota tubuhlain, baik dalamkeadaan berjalan maupun berhenti.

    contoh: 1. Jalan di tempat = GERAK2. Siap = GERAK3. Hormat kanan = GERAK4. Hormat = GERAK

    JALAN : adalah untuk gerakan-gerakan kaki yang dilakukan denganmeninggalkan tempat.

    contoh: 1. Haluan kanan/kiri = JALAN2. Dua langkah ke depan = JALAN3. Tiga langkah ke kiri = JALAN4. Satu langkah ke belakang = JALANcatatan:Apabila gerakan meninggalkan tempat itu tidak dibatasi jaraknya, maka aba-abapelaksanaan harus didahului dengan aba-aba peringatan: MAJU

    contoh: 1. Maju = JALAN2. Haluan kanan/kiri Maju = JALAN3. Melintang kanan/kiri Maju = JALAN

    MULAI: adalah untuk dipakai pada pelaksanaan perintah yang harus dikerjakanberturut-turut.

    contoh: 1. Hitung = MULAI2. Berbanjar/Bersaf Kumpul = MULAI3. Cara menulis aba-aba:a. Aba-aba petunjuk dimulai dengan huruf besar dan ditulis seterusnya denganhuruf kecil, atau semuanya huruf besar.b. Aba-aba peringatan dimulai dengan huruf besar dan ditulis seterusnyadengan huruf kecil yang satu dengan yang lainnya agak jarang, atausemuanya huruf besar.c. Aba-aba pelaksanaan ditulis seluruhnya dengan huruf besar.d. Semua aba-aba ditulis lengkap, walaupun ucapannya dapat dipersingkat.

    e. Diantara aba-aba petunjuk dan aba-aba peringatan terdapat garispenyambung/koma, antara aba-aba peringatan dan aba-aba pelaksanaanterdapat dua garis bersusun/koma.

    4. Cara memberi aba-aba:

    a. Waktu memberi aba-aba, pemberi aba-aba pada dasarnya harus berdiridalam keadaan sikap sempurna dan menghadap pasukan.b. Apabila aba-aba yang diberikan itu berlaku juga untuk si pemberi aba-aba,makapadasaat memberikan aba-aba tidak menhadap pasukan.

  • 7/17/2019 Materi Peraturan Baris Berbaris

    4/40

    contoh :Waktu pemimpin upacara memberi aba-aba penghormatan kepada Pembina upacara : Hormat = GERAK. Pelaksanaan : Pada waktu memberi aba-aba pemimpin upacara/Danup menghadap ke arah pembina upacara/Irup sambil melakukan gerakan penghormatan bersama-sama dengan pasukan. Setelah penghormatan selesai dijawab/dibalas olehpembina upacara/Irup maka dalam sikap sedang memberi hormatPemimpin upacara/Danup memberikan aba-aba : Tegak = GERAK dan setelah aba-aba itu pemimpin upacara/Danup bersama-sama pasukan kembali ke sikap sempurna.

    c. Dalam rangka menyiapkan pasukan pada saat Pembina upacara/Irup memasuki lapangan upacara dan setelah amanat pembina upacara/Irup selesai,Pemimpin upacara/Danup tidak menghadap pasukan.d. Pada taraf permulaan latihan aba-aba yang ditujukan kepada pasukan yang sedang berjalan atau berlari, aba-aba pelaksanaannya selalu harus diberikan bertepatan dengan jatuhnya salah satu kaki tertentu yang pelaksanaan geraknya dilakukan dengan tambahan 1 langkah pada waktu berjalan dan 3 langkah pada waktu berlari.e. Sedang pada taraf lanjutan, aba-aba pelaksanaan dapat diberikan bertepatan dengan jatuhnya kaki yang berlawanan yang pelaksanaan gerakannya dilakukan dengantambahan 2 langkah pada waktu berjalan dan 4 langkah pada waktu berlari, kenudian berhenti atau maju dengan merubah bentuk dan arah pada pasukan.f. Semua aba-aba diucapkan dengan suara nyaring, tegas, dan bersemangat.g. Pemberian aba-aba petunjuk yang dirangkaikan dengan aba-aba peringatandan pelaksanaan, pengucapannya tidak diberi nada.h. Pemberian aba-aba peringatan wajib diberi nada pada suku kata pertama

    dan terakhir. Nada suku kata terakhir diucapkan lebih panjang menurutbesar-kecilnya pasukan. Aba-aba pelaksanaan senantiasa diucapkan dengancara yang dihentakkan.i. Waktu pemberi aba-aba peringatan dan pelaksanaan diperpanjang sesuaibesar-kecilnya pasukan dan/atau tingkatan perhatian pasukan (konsentrasipasukan). Dilarang memberi keterangan-keterangan lain di sela-sela aba-aba pelaksanaan.j. Bila ada suatu bagian aba-aba diperlukan, maka dikeluarkan perintahulangiContoh :Kepada pemimpin upacara = ulangi Kepada pembina upacara Hormat =GERAK. Gerakan yang tidak termasuk aba-aba tetapi yang harus dijalankan pula, dapat diberikan petunjuk-petunjuk sengan suara nyaring, tegas, dan

    bersemangat. Biasanya dipakai pada waktu di lapangan, seperti: MAJU,IKUT, BERHENTI, LURUSKAN, LURUSPasal 6CARA MELATIH BERHIMPUN1. Apabila seorang pelatih/komandan ingin mengumpulkan anggota bawahannyasecara bebas, maka pelatih/komandan/pemimpin memberi aba-aba:Berhimpun = MULAI2. Pelaksanaan:a. Pada waktu aba-aba peringatan seluruh anggota mengambil sikap sempurna dan menghadap kepada yang memberi aba-aba.b. Pada aba-aba pelaksanaan seluruh anggota mengambil sikap lari,selanjutnya lari menuju ke depan pelatih/komandan.pemimpin, di mana iaberada dengan jarak 3 langkah.

    c. Pada waktu datang di depan pelatih/komandan/ pemimpin, mengambilsikap sempurna, kemudian mengambil sikap istirahat.d. Setelah aba-aba selesai, seluruh anggota mengambil sikap sempurna, balikkanan selanjutnya menuju tempat masing-masing.

  • 7/17/2019 Materi Peraturan Baris Berbaris

    5/40

    e. Pada saat datang di depan pelatih/komandan/ pemimpin, serta kembali,tidak menyampaikan penghormatan.

    3. Yang dimaksud dengan berhimpun adalah semua anggota datang si depankomandan/pemimin dengan berdiri bebas, dengan jarak tiga langkah (lihatgambar).OOOOOOOOOOOOO+OO3 Langkah

    Catatan: Bentuknya mengikat, hanya jumlah saf tidak mengikat

    Pasal 7CARA MELATIH BERKUMPUL

    1. Komandan/pelatih/pemimpin menunjuk seorang anggota untuk berdiri kurang lebih4 langkah di depannya, orang ini dinamakan penjuru.2. Komandan/pelatih/pemimpin memberikan perintah: Sdr. Hartono sebagai

    penjuru (bila penjuru bernama Hartono).3. Penjuru mengambil sikap sempurna dan menghadap penuh kepada yangmemberi perintah, selanjutnya mengulangi perintah sebagai berikut: SiapHartono sebagai penjuru.4. Penjuru mengambil sikap untuk lari menuju tempat komandan /pelatih/ pemimpinyang memberi perintah.5. Apabila bersenjata, mengambil sikap depan senjata kemudian lari menujutempat komandan/pelatih/ pemimpin yang memberi perintah, langsung pundakkiri senjata.6. Pada waktu aba-aba peringatan Bersaf/Berbanjar Kumpulmaka anggota lain mengambil sikap sempurna dan menghadap penuh pada komandan/pelatih/pemimpin.7. Pada aba-aba pelaksanaan anggota lainnya dengan serentak mengambil sikap lari

    , selanjutnya penjuru memberi isyarat LURUSKAN, anggota secara berturut-turut meluruskan diri.8. Bila bersenjata, mengambil sikap depan senjata kemudian lari menuju disamping kiri/belakang penjuru dan berturut-turut meluruskan diri.9. Cara meluruskan diri ke samping (bila bersaf) sebagai berikut: Meluruskan lengan ke samping dengan tangan kanan digenggam, punggung tanganmenghadap ke atas,kepala dipalingkan ke kanan dan meluruskan diri, hingga dapat melihat dada orang-orang yang di sebelah kanannya. Penjuru yang ditunjuk pada waktu berkumpul melihat ke kiri, setelah barisan terlihat lurus maka penjuru memberikan isyarat dengan perkataan LURUS. Pada isyarat ini penjuru melihat ke depan serta yang lain serentak menurunkan lengan kanan, melihat ke depan dan kembali ke sikap sempurna. Bila bersenjata, maka senjata di pundak kiri dan ditegakkan serentak.10. Cara meluruskan diri ke depan (bila berbanjar) sebagai berikut: Meluruskan

    lengan kanannya ke depan, tangan digenggam, punggung tangan menghadap keatas danmengambil jarak satu lengan ditambah dua kepal dari orang yang ada di depannyadan meluruskan diri ke depan. Setelah orang yang paling belakang banjar kanan melihat barisannya sudah lurus, maka ia memberikan isyarat dengan mengucapkan LURUS,pada isyarat ini serentak menurunka lengan kanan dan kembali ke sikap sempurna.11. Apabila bersenjata, maka setelah menegakkan tangan kanannya kemudiandengan serentak tegak senjata.Catatan : Bila lebih dari 9 orang selalu berkumpul dalam bersaf tiga atau berbanjar tiga, kalau kurang dari 9 orang menjadi bersaf/berbanjar satu. Meluruskan kedepan hanya digunakan dalam bentukberbanjar.

  • 7/17/2019 Materi Peraturan Baris Berbaris

    6/40

    12. Penunjukkan penjuru tidak berdasarkan kepangkatan.

    Pasal 8CARA MELATIH MENINGGALKAN BARISAN

    1. Apabila pelatih memberikan perintah kepada seseorang dari barisannya,terlebihdahulu ia memanggil orang itu ke luar barisan dan memberikan perintahnya apabila orang tersebut telah berdiri dalam sikap sempurna. Orang yang menerima perintah ini harus mengulangi perintah tersebut sebelum melaksanakannya dan mengerjakanperintah itu dengan bersemangat.

    Tata cara keluar barisan:a. Bila keluar bersaf:1) Untuk saf depan, tidak perlu balik, tetapi langsung menuju arah yangmemanggil.2) Untuk saf tengah dan belakang, balik kanan kemudian melalui saf palingbelakang selanjutnya memilih jalan yang terdekat menuju arah yangmemanggil.3) Bagi orang yang berada di ujung kanan maupun kiri, tanpa balik kananlangsung menuju arah yang memanggil (termasuk saf 2 dan 3).

    b. Bila pasukan berbanjar:1) Untuk saf depan tidak perlu balik kanan, langsung menuju arah yang

    memanggil.2) Untuk saf tengah dan belakang, balik kanan kemudian melalui saf palingbelakang selanjutnya memilih jalan yang terdekat menuju arah yangmemanggil.

    c. Cara menyampaikan laporan dan penghormatan apabila anggota dipanggilsedang dalam barisan sebagai berikut:1) Komandan/pelatih/pemimpin memanggil: Ahmad tampil ke depansetelah selesai dipanggil orang yang dipanggil tersebut mengucapkankata-kata Siap Ahmad Tampil ke depan, kemudian keluar barisansesuai dengan tata cara keluar barisan.2) KemudianmenghormatsesuaiPPM,setelahselesaimenghormatmengucapkan kata-kata: Lapor, siap menghadap.

    Selanjutnya menunggu perintah.3) Setelah mendapat perintah/petunjuk, mengulangi perintah tersebut.Contoh:Berikan aba-aba di tempat. Selanjutnya melaksanakanperintahyangdiberikanolehkomandan/pelatih/pemimpin(memberikan aba-aba di tempat).4) Setelah selesai melaksanakan perintah/petunjuk,kemudian menghadap6 langkah di depan komandan/pelatih/pemimpin yang memanggil danmengucapkan kata-kata: Memberikan aba-aba di tempat telahdilaksanakan, Laporan selesai.5) Setelah mendapat perintah Kembali ke tempat, anggota tersebutmengulangi perintah kemudian menghormat, selanjutnya kembali ketempat.

    2. Jika pada waktu dalam barisan salah seorang meninggalkan barisannya,maka terlebih dahulu harus mengambil sikap sempurna dan minta ijinkepada komandan/pelatih/pemimpin yang memanggil dengan caramengangkat tangan kanannya ke atas (tangan dibuka, jari-jari dirapatkan).

    Contoh: Anggota yang akan meninggalkan barisan mengangkat tangan.komandan/pelatih/pemimpin bertanya: Ada apa?Anggota menjawab: ke belakangkomandan/pelatih/ pemimpin memutuskan: Baik, lima menit kembaliAnggota yang meninggalkan barisan mengulangi: Lima menit kembali

  • 7/17/2019 Materi Peraturan Baris Berbaris

    7/40

    3. Setelah mendapat ijin, ia keluar dari barisannya selanjutnya menuju tempatsesuai keperluannya.4. Bila keperluannya telah selesai, maka orang tersebut menghadap 6langkah di depan komandan/pelatih/pemimpin, menghormat dan laporansebagai berikut: Lapor, Ke belakang selesai Laporan selesai. Setelah adaperintah dari komandan/pelatih/pemimpin Masuk barisanmaka orangtersebut mengulangi perintah kemudian menghormat, balik kanan dankembali ke barisannya pada kedudukan semula.

    Pasal 9CARA MELATIH GERAKAN BERJALAN

    1. Untuk melatih seseorang tentang gerakan berjalan, ia disuruh berjalan sesua dengan petunjuk dari pelatih. Pelatih memperhatikan gayanya, diperbaiki dan disesuaikan dengan gaya Langkah Biasa.2. Mula-mula hanya diperhatikan gerakan kaki saja, dimulai dengan meletakkan kaki, lalu tempo irama dan panjangnya langkah. Selanjutnya gerakan lengan dan badan.

    Pasal 10TATA CARA PENGHORMATAN

    1. Sebagai dasar pegangan mengenai tata cara memberi hormat apa yang telahtercan

    tum dalam pasal 5 PPM/AB.2. Untuk membiasakan pelaksanaannya dengan cara yang sama, wajib diadakan latihan-latihan sebagai berikut:a. Penghormatan perorangan, bertutup kepala tanpa senjata dalam keadaanberhenti/berdiri.1) Pasukan disuruh berdiri dalam bentuk huruf U.2) Pelatih menggambarkan tentang adanya garis lurus yang terdapatantara samping paha kanan dan bagian tertentu dari tutup kepala.3) Dalam sikap sempurna dengan tangan terkepal, pelatih memerintahkan menunjuk dengan jari telunjuk kebagian daripada tutup kepala yangmerupakan tempat ujung jari pada gerakan langsung melalui garis lurusini yaitu dari samping paha kanan ke bagian tertentu tutup kepala.

    4) Gerakan ini dilakukan berulang-ulang menunjuk dan kembali bersikapsempurna yang akhirnya menggantikan gerakan menunjuk itu denganseluruh telapak tangan terbuka.

    b. Penghormatan sambil memalingkan kepala ke kanan/kiri1) Sebelum melakukan gerakan gabungan, terlebih dahulu diperintahkanuntuk memalingkan kepala secara baik ke kiri dan ke kanan.2) Kemudian memalingkan kepala disertai gerakan penghormatan.

    c. Penghormatan perseorangan, bertutup kepala, tanpa senjata dalamkeadaan berjalan. Anggota-anggota pasukan diperhatikan berjalan dari arahkanan ke kiri, atau sebaliknya melalui depan pelatih sambil memberihormat.

    d. Penghormatan perseorangan, bertutup kepala, tanpa senjata, satu danlainnya dalam keadaan berjalan.1) Pasukan dibagi atas 2 pasukan yaitu pasukan A dan B. Misalnya pasukanA di sebelah barat sebagai atasan dan pesukan B sebagai bawahan.2) Masing-masing pasukan dimulai dengan nomor urut satu dan seterusnya berjalanberpapasan dengan jarak sepuluh langkah tiap anggota.3) Tiap-tiap anggota pasukan B yang berpapasan dengan anggota pasukanA memberikan penghormatan dan pasukan A membalas penghormatan.4) Demikian seterusnya sampai seluruh anggota pasukan berpapasan dan

  • 7/17/2019 Materi Peraturan Baris Berbaris

    8/40

    pelatih memerintahkan bergantian pasukan B sebagai atasan.

    e. Penghormatan pasukan, bertutup kepala, tanpa senjata dalam keadaanberjalan.1) Pasukan disuruh membentuk formasi pleton berbanjar. Pelatih menjadiatasan untuk diberi penghormatan oleh pasukan.2) Seorang ditunjuk menjadi Danton/pemimpin pasukan.3) Pasukan bergerak dengan langkah biasa dan pada jarak tertentu sebelummemberikan penghormatan melakukan gerakan Langkahtegap.4) Pada aba-aba Hormat kanan/kiri = GERAKmaka dilakukan gerakan-gerakan sebagai berikut:a) Danton/pemimpinpasukanbersamapasukanmemberipenghormatan seperti hormat bertutup kepala tanpa senjata (pasal5 ayat 2a PPM) pasukan memalingkan kepala dengan batas 45kepada pelatih.b) Pelatih membalas penghormatan.c. Kemudian Danton/pimpinan pasukan memberi aba-aba Tegak =GERAK. Danton/pemimpin pasukan dan pasukannya memalingkankepala kembali serentak dan kedua tangan dilenggangkan dengantetap langkah tegap.d) Dilanjutkan dengan aba-aba Langkah biasa = JALAN.BAB IIGERAKAN PERORANGAN TANPA SENJATA

    GERAKAN DASAR

    Pasal 11SIKAP SEMPURNA

    Aba-aba: Siap = GERAKPelaksanaan:Pada aba-aba pelaksanaan badan/tubuh berdiri tegap, kedua tumit rapat, kedua kaki merupakan sudut 45, lutut lurus dan paha dirapatkan, berat badan dibagi atas kedua kaki. Perut ditarik sedikit dan dada dibusungkan, pundak ditarik ke belakangsedikit dan tidak dinaikkan. Lengan rapat pada badan, pergelangan tangan lurus,jari-jari tangan menggenggam tidak terpaksa dirapatkan pada paha, punggung ibu

    jari menghadap ke depan, mulut ditutup, mata memandang lurus ke depan,bernapas sewajarnya.

    Pasal 12ISTIRAHAT

    Aba-aba: Istirahat di tempat = GERAKPelaksanaan:1. Pada aba-aba pelaksanaan, kaki kiri dipindahkan ke samping kiri dengan jaraksepanjang telapak kaki (30 cm).2. Kedua belah lengan dibawa ke belakang di pinggang, punggung tangan kanan diatas telapak tangan kiri, tangan kanan dikepalkan dengan dilemaskan, tangan

    kiri memegang pergelangan tangan kanan di antara ibu jari dan telunjuk sertakedua lengan dilemaskan, badan dapat bergerak.Catatan:a) Dalam keadaan parade di mana diperlukan pemusatan pikiran dan kerapianistirahat dilakukan atas aba-aba Parade Istirahat di tempat = GERAK.Pelaksanaan sama dengan tersebut di atas, hanya tangan ditarik ke atas sedikit,tidak boleh bergerak, tidak berbicara, dan pandangan tetap ke depan.b) Dalam keadaan parade maupun bukan parade apabila akan diberikan suatu amanatatau sambutan oleh atasan/pembina, maka istirahat dilakukan atas aba-aba: Untuk perhatian Istirahat di tempat = GERAK. Pelaksanaan sama dengan tersebut dalam titi

  • 7/17/2019 Materi Peraturan Baris Berbaris

    9/40

    k a, dan pandangan ditujukan kepada pemberi perhatian/ amanat/sambutan.

    Pasal 13PERIKSA KERAPIHAN

    Aba-aba: Periksa kerapihan = MULAI1. Tanpa senjata:a) Periksa kerapihan dimaksudkan untuk merapihkan perlengkapan yang dipakai anggota pada saat itu dan pasukan dalam keadaan istirahat(pasal 12).b) Pelaksanaan:1) Pada aba-aba peringatan, pasukan secara serentak mengambil sikap sempurna.2) Pada saat aba-aba pelaksanaan dengan serentak membungkukkan badan masing-masing, mulai memeriksa atau membetulkan perlengkapannya dari bawah (ujung kaki ke atas sampai ke tutup kepala).3) Setelah yakin sudah rapih, masing-masing anggota pasukan mengambil sikap sempurna (pasal 11).4) Setelah Pelatih/danpas/pemimpin pasukan melihat semua pasukannya sudah selesai (sudah dalam keadaan sikap sempurna) maka Pelatih/danpas/pemimpin pasukan memberi aba-aba = SELESAI.5) Pasukan dengan serentak mengambil sikap istirahat (pasal 12).

    2. Bersenjata (khusus ABRI).

    Pasal 14BERKUMPUL

    Pada dasarnya berkumpul selalu dilakukan dengan bersaf, kecuali keadaan ruangtidak memungkinkan.1. Berkumpul bersaf. Aba-aba: Bersaf - Kumpul = MULAI.Pelaksanaan:a. Sebelum aba-aba peringatan, pelatih/komandan/ pemimpin pasukanmenunjuk salah seorang sebagai penjuru.b. Yang ditunjuk sebagai penjuru mengambil sikap sempurna dan menghadappenuh komandan/pelatih/ pemimpin yang memberi perintah, selanjutnya mengucapkan:Siap Ahmad sebagai penjuru (bila nama penjuru Ahmad)

    c. Penjuru mengambil sikap untuk lari, kemudian lari menuju ke depankomandan/pelatih/pemimpin yang memberi perintah pada jarak 4 langkah di depan komandan/pelatih/pemimpin yang memberi perintah.d. Pada waktu aba-aba peringatan, maka anggota lainnya mengambil sikapsempurna dan menghadap penuh kepada komandan/pelatih/pemimpinyang memberi perintah.e. Pada aba-aba pelaksanaan, seluruh anggota (kecuali penjuru) secaraserentak mengambil sikap untuk lari, kemudian lari menuju samping kiripenjuru, selanjutnya penjuru mengucapkan Luruskan.f. Anggota lainnya secara berturut-turut meluruskan diri dengan mengangkatlengan kanan ke samping kanan, tangan kanan digenggam, punggungtangan menghadap ke atas, kepala dipalingkan ke kanan dan meluruskan

    diri, hingga dapat melihat dada orang-orang yang di sebelah kanannyasampai ke penjuru kanan, mata penjuru melihat ke kiri, setelah barisanterlihat lurus maka penjuru mengucapkan Lurus. Pada isyarat ini penjurumelihat ke depan yang lain serentak menurunkan lengan kanan, melihat kedepan dankembali sikap sempurna.

    2. Berkumpul berbanjar. Aba-aba: Banjar Kumpul = MULAI.Pelaksanaan:a. Sama dengan pasal 14 sub a s.d. db. Pada aba-aba pelaksanaan, seluruh anggota (kecuali penjuru) secara serentak

  • 7/17/2019 Materi Peraturan Baris Berbaris

    10/40

    mengambil sikap untuk lari, kemudian lari menuju ke belakangpenjuru, selanjutnya penjuru mengucapkan Luruskan.c. Anggota lainnya secara berturut-turut meluruskan diri dengan mengangkatlengan kanan ke depan, tangan kanan digenggam, punggung tanganmenghadap ke atas, mengambil jarak satu lengan ditambah dua kepal dari orang yang ada di depannya dan meluruskan diri ke depan. setelah orang paling belakang/banjar kanan paling belakang melihat barisannya lurus maka ia memberi isyarat dengan mengucapkan Lurus. Pada isyarat ini seluruh anggota yang di banjar kanan serentak menurunkan lengan kanan dan kembali sikap sempurna.

    Pasal 15LENCANG KANAN/KIRI

    1. Lencang kanan/kiri (hanya dalam bentuk bersaf)Aba-aba: Lencang kanan/kiri = GERAK.Pelaksanaan:Gerakan ini dijalankan dalam sikap sempurna. Pada aba-aba pelaksanaan semua mengangkat lengan kanan/kiri ke samping kanan/kiri, jari-jari tangan kanan/kiri menggenggam, punggung tangan menghadap ke atas. Bersamaan dengan ini kepala dipalingkan ke kanan/kiri dengan tidak terpaksa kecuali penjuru kanan/kiri tetap menghadap ke depan. Masing-masing meluruskan diri hingga dapat melihat dada orang yang

    ada di sebelah kanan/kiri sampai kepada penjuru kanan/kirinya. Jarak ke sampingharus sedemikian rupa, hingga masing-masing jari menyentuh bahu kiri orang yangada di sebelah kanannya. Kalau lencang kiri maka masing-masing tangan kirinya menyentuh bahu kanan orang yang berada di sebelah kirinya. Penjuru kanan/kiri tidak berubah tempat.Catatan:a. Kalau bersaf tiga mereka yang berada di saf tengah dan belakang kecualipenjuru, setelah meluruskan ke depan dengan pandangan mata, ikut pula memalingkan muka ke samping kanan/kiri dengan tidak mengangkattangan. Penjuru pada saf tengah dan belakang mengambil jarak ke depan sepanjang satu lengan ditambah dua kepal dan setelah lurusmenurunkan tangan. Setelah masing-masing anggota berdiri lurus dalam barisan, maka semuanya berdiri di tempatnya dan kepala tetap dipalingkan ke kanan/kiri. Semua gerakan dikerjakan dengan badan tegak seperti dalam sikap

    sempurna. Pada aba-aba Tegak = GERAKsemua anggota dengan serentak menurunkan lengan dan memalingkan muka kembali ke depan dberdiri dalam sikap sempurna.b. Pada waktu komandan/pelatih/pemimpin pasukan memberikan aba-abalencang kanan/kiri dan barisan sedang meluruskan safnya, komandan/pelatih/pemimpin yang berada dalam barisan itu memeriksa kelurusan saf dari sebelah kanan/kiri pasukan, dengan menitik beratkan kepada kelurusan tumit (bukan ujung depan sepatu).

    2. Setengah lencang kanan/kiriAba-aba: Setengah lengan lencang kanan = GERAKPelaksanaan:Seperti lencang kanan/kiri, tetapi tangan kanan/kiri di pinggang (bertolak pinggang) dengan siku menyentuh lengan orang yang berdiri di sebelah kanan/kirinya, p

    ergelangan tangan lurus, ibu jari di sebelah belakang dan empat jari lainnya rapat satu sama lainnya di sebelah depan. Pada aba-aba Tegak = GERAK semua serentakmenurunkan lengan memalingkan muka kembali ke depan dan berdiri dalam sikap sempurna

    3. Lencang depan (hanya dalam bentuk berbanjar)Aba-aba: Lencang depan = GERAKPelaksanaan:

  • 7/17/2019 Materi Peraturan Baris Berbaris

    11/40

    Penjuru tetap sikap sempurna, banjar kanan nomor dua dan seterusnyameluruskan ke depan dengan mengangkat tangan. Bila berbanjar tiga maka saf depanmengambil jarak satu/setengah lengan di samping kanan, setelah lurus menurunkantangan, serta menegakkan kepala kembali dengan serentak.Anggota-anggota yang ada di banjar tengah dan kiri melaksanakannya tanpa mengangkat tangan.

    Pasal 16BERHITUNGAba-aba: Hitung = MULAIPelaksanaan:Jika bersaf, maka pada aba-aba peringatan penjuru tetap melihat ke depan, sedangkan anggota lainnya pada saf depan memalingkan muka ke kanan. Pada aba- aba pelaksanaan, berturut-turut tiap pasukan mulai dari penjuru kanan menyebut nomornyasambil memalingkan muka kembali ke depan. Jika berbanjar, maka pada aba-aba peringatan semua pasukan tetap dalam sikap sempurna. Pada aba-aba pelaksanaan tiap pasukan mulai dari penjuru kanan depan berturut-turut ke belakang menyebutkan nomornya masing-masing, penyebutan nomor diucapkan penuh.

    Pasal 17PERUBAHAN ARAH1. Hadap Kanan/KiriAba-aba: Hadap kanan/kiri = GERAKPelaksanaan:

    a. Kaki kanan/kiri diajukan melintang di depan kaki kanan/kiri, lekuk kaki kiri/kanan berada di ujung kaki kanan/kiri, berat badan berpindah ke kaki kiri/kanan.b. Tumit kaki kanan/kiri dengan badan diputar ke kanan/kiri 90.c. Kaki kiri/kanan dirapatkan kembali ke kaki kanan/kiri seperti dalam keadaan sikap sempurna.

    2. Hadap serong kanan/kiriAba-aba: Hadap serong kanan/kiri = GERAKPelaksanaan:a. Kaki kanan/kiri diajukan ke muka berjajar dengan kaki kiri/kananb. Berputar arah 45 ke kanan/kiric. Kaki kiri/kanan dirapatkan kembali ke kaki kanan/kiri.

    3. Balik kananAba-aba: Balik kanan = GERAKPelaksanaan:Pada aba-aba pelaksanaan kaki kiri diajukan melintang (lebih dalam dari hadap kanan) di depan kaki kanan. Tumit kaki kanan beserta dengan badan diputar kek kanan 180. Kaki kiri dirapatkan pada kaki kanan.

    Pasal 18

    MEMBUKA ATAU MENUTUP BARISAN

    1. Buka barisanAba-aba: Buka barisan = JALANPelaksanaan:Pada aba-aba pelaksanaan regu kanan dan kiri masing-masing membuat satulangkah ke kanan dan kiri, sedangkan regu tengah tetap di tempat.

    2. Tutup barisanAba-aba: Tutup barisan = JALAN

  • 7/17/2019 Materi Peraturan Baris Berbaris

    12/40

    Pelaksanaan:Pada aba-aba pelaksanaan regu kanan dan kiri masing-masing membuat satulangkah kembali ke kiri dan kanan, sedangkan regu tengah tetap di tempat.

    Pasal 19BUBAR

    Aba-aba: Bubar = JALANPelaksanaan:Aba-aba tiap pasukan menyampaikan penghormatan kepada komandan, sesudah dibalaskembali dalam sikap sempurna kemudian melakukan balik kanan dan setelah menghitung dua hitungan dalam hati, melaksanakan gerakan seperti langkah pertama dalam gerakan maju jalan, selanjutnya bubar menuju tempat masing-masing.

    BAB IIIGERAKAN PERORANGAN TANPA SENJATA

    GERAKAN BERJALAN

    Pasal 20PANJANG, TEMPO, DAN MACAM LANGKAHLangkah dapat dibeda-bedakan sebagai berikut:No Macam langkah Panjang Tempo1 Langkah biasa 65 cm 110 tiap menit2 Langkah tegap 65 cm 110 tiap menit3 Langkah perlahan 40 cm 30 tiap menit4 Langkah ke kanan/kiri 40 cm 70 tiap menit5 Langkah ke belakang 40 cm 70 tiap menit6 Langkah ke depan 60 cm 70 tiap menit7 Langkah di waktu lari 80 cm 165 tiap menit

    Panjangnya suatu langkah diukur dari tumit ke tumit. Bila dalam peraturan disebutsatu langkah, maka panjangnya 70 cm.

    Pasal 21MAJU JALANDari sikap sempurnaAba-aba: Maju = JALANPelaksanaan:a. Pada aba-aba pelaksanaan kaki kiri diajukan ke depan, lutut lurus, telapak kaki

    diangkat rata sejajar dengan tanah setinggi 20 cm, kemudian dihentakkan ketanah dengan jarak satu langkah dan selanjutnya berjalan dengan langkah biasa.b. Langkah pertama dilakukan dengan melangkah, lengan kanan ke depan 90,lengan kiri ke belakang 30 ke belakang dengan tangan menggenggam. Padalangkah-langkah selanjutnya lengan kanan dan kiri lurus dilenggangkan kedepan 45 dan ke belakang 30, banjar kanan depan mengambil dua titik yangterletak dalam satu garis sebagai arah barisan. Seluruh anggota meluruskanbarisan ke depan dengan melihat pada belakang leher.Dilarang keras:- Berbicara

  • 7/17/2019 Materi Peraturan Baris Berbaris

    13/40

    - Melihat ke kiri atau kananPada waktu melenggangkan lengan supaya jangan kaku.

    Pasal 22LANGKAH BIASA

    1. Pada waktu berjalan, kepala dan badan seperti pada waktu sikap sempurna.Waktu mengayunkan kaki ke depan lutut kaki dibengkokan sedikit (kaki tidak bolehdiseret). Kemudian diletakkan ke tanah menurut jarak yang telah ditentukan.2. Cara melangkahkan kaki seperti pada waktu berjalan biasa. Pertama tumitdiletakkan di tanah selanjutnya seluruh kaki. Lengan dilenggangkan dengansewajarnya lurus ke depan dan ke belakang di samping badan, ke depan 45 dan ke belakang 30. Jari-jari tangan digenggam dengan tidak terpaksa, punggung ibu jari menghadap ke atas.3. Bila berjalan dengan hubungan pasukan agar menggunakan hitungan iramalangkah (untuk kendali kesamaan langkah).

    Pasal 23

    LANGKAH TEGAP

    1. Dari sikap sempurnaAba-aba: Langkah tegap maju = JALANPelaksanaan:Mulai berjalan dengan kaki kiri, langkah pertama selebar satu langkah,selanjutnya seperti jalan biasa (panjang dan tempo) dengan cara kakidihentakkan terus-menerus tetapi tidak berlebihan, telapak kaki rapat dan sejajar dengan tanah, lutut lurus, kaki tidak boleh diangkat tinggi. Bersamaan denganlangkah pertama tangan menggenggam, punggung tangan menghadap ke samping luar, ibu jari tangan menghadap ke atas, lenggang lengan 90 ke depan dan 30 ke belakang.

    2. Dari langkah biasa

    Aba-aba: Langkah tegap = JALANPelaksanaan:Aba-aba pelaksanaan diberikan pada waktu kaki kiri jatuh di tanah, ditambah satulangkah selanjutnya berjalan langkah tegap.

    3. Kembali ke langkah biasa (sedang berjalan)Aba-aba: Langkah biasa = JALANPelaksanaan:Aba-aba pelaksanaan diberikan pada waktu kaki kanan atau kiri jatuh di tanahditambah satu langkah dan mulai berjalan dengan langkah biasa, hanya dengan langkahbiasa, hanya langkah pertama dihentakkan selanjutnya berjalan langkah biasa.Catatan:Dalam keadaan sedang berjalan cukup menggunakan aba-aba peringatan: Langkah

    tegap atau Langkah biasa = JALAN pada tiap-tiap perubahan langkah (tanpa kata maju).Pasal 24LANGKAH PERLAHAN

    1. Untuk berkabung (mengantar jenazah).Aba-aba: Langkah perlahan Maju = JALANPelaksanaan:a. Gerakan dilakukan dengan sikap sempurnab. Pada aba-aba JALAN kaki kiri dilangkahkan ke depan, kaki kiri ditarik ke

  • 7/17/2019 Materi Peraturan Baris Berbaris

    14/40

    depan dan ditahan sebentar di sebelah mata kaki kiri, kemudian dilanjutkanditapakkan di depan kaki kiri dilangkahkan ke depan, setelah kaki kirimenapak segera disusul dengan kaki kanan ditari ke depan dan ditahansebentar di mata kaki kiri, kemudian dilanjutkan di depan kaki kiri.c. Gerakan selanjutnya melakukan gerakan-gerakan seperti semula.

    Catatan:a. Dalam sedang berjalan, aba-aba adalah langkah perlahan = JALAN yang diberikanpada waktu kaki kanan atau kiri jatuh di tanah ditambah satu langkah dan kemudian mulai berjalan dengan langkah perlahan.b. Tapak kaki pada saat melangkah (menginjak tanah) tidak dihentakkanrata-rata untuk lebih khidmat.2. Berhenti dari langkah perlahanAba-aba: Henti GERAKPelaksanaan:Aba-aba pelaksanaan diberikan pada waktu kaki kanan atau kiri dirapatkan pada kaki kanan atau kiri menurut irama langkah biasa dan mengambil sikap sempurna.

    Pasal 25LANGKAH KE SAMPING

    Aba-aba: Langkah ke kanan/kiri = JALANPelaksanaan:

    Pada aba-aba pelaksanaan kaki kanan/kiri dilangkahkan ke kanan/kiri sepanjang 40cm. Selanjutnya kaki kanan/kiri dirapatkan pada kaki kiri/kanan, sikap akan tetap seperti pada sikap sempurna. Sebanyak-banyaknya hanya boleh dilakukan empat langkah.

    Pasal 26LANGKAH KE BELAKANG

    Aba-aba: Langkah ke belakang = JALANPelaksanaan:Pada aba-aba pelaksanaan melangkah ke belakang mulai dengan kaki kiri menurut pa

    njangnya langkah dan sesuai tempo yang telah ditentukan (pasal 20),menurut jumlah langkah yang diperintahkan. Lengan tidak boleh dilenggangkan dan sikap badan seperti dalam sikap sempurna. Sebanyak-banyaknya, hanya boleh dilakukan empat langk

    Pasal 27LANGKAH KE DEPAN

    Aba-aba: Langkah ke depan = JALANPelaksanaan:Pada aba-aba pelaksanaan melangkah ke depan mulai dengan kaki kiri menurut panjangn langkah 60 cm dan tempo langkah 70 tiap menit, menurut jumlah langkah yang d

    iperintahkan. Gerakan kaki seperti kaki langkah tegap (pasal 23) dan dihentakkanterus-menerus. Lengan tidak boleh dilenggangkan dan sikap seperti sikap sempurna. Sebanyak-banyaknya, boleh dilakukan empat langkah.Pasal 28LANGKAH DI WAKTU LARI

    1. Dari sikap sempurnaAba-aba: Lari Maju = JALANPelaksanaan:Pada aba-aba peringatan dua tangan dikepalkan dengan lemas dan diletakkan diping

  • 7/17/2019 Materi Peraturan Baris Berbaris

    15/40

    gang sebelah depan, dengan punggung tangan menghadap ke luar, kedua siku sedikitke belakang, badan agak condongkan ke depan. Pada aba-aba pelaksanaan dimulai lari dengan panjang langkah 80 cm dan tempo langkah 165tiap menit dengan cara kaki diangkat secukupnya, telapak kaki diletakkan dengan ujung telapak kaki terlebih dahulu, lengan dilenggangkan secara tidak kaku.

    2. Dari langkah biasaAba-aba: Lari = JALANPelaksanaan:Pada aba-aba peringatan pelaksanaannya sama dengan aba-aba peringatan (pasal 28ayat 1). Aba-aba pelaksanaan diberikan pada waktu kaki kanan/kiri jatuh ke tanah. Kemudian ditambah satu langkah. selanjutnya berlari menurut ketentuan yang ada.

    3. Kembali ke langkah biasaAba-aba: Langkah biasa = JALANPelaksanaan:Aba-aba pelaksanaan diberikan pada waktu kaki kiri jatuh ke tanah ditambah 3 langkah, kemudian berjalan dengan langkah biasa, dimulai dengan kaki kiri dihentakkan, bersamaan dengan itu kedua lengan dilenggangkan.

    Catatan:Untuk berhenti dengan keadaan berlari, diberikan aba-aba: Henti = GERAK.Aba=aba pelaksanaan diberikan pada waktu kaki kanan atau kiri jatuh di tanah

    ditambah 3 langkah, selanjutnya kaki dirapatkan kemudian kedua kepalantangan diturunkan untuk mengambil sikap sempurna.

    Pasal 29LANGKAH MERDEKA

    1. Dari langkah biasaAba-aba: Langkah merdeka = JALANPelaksanaan:Anggota berjalan bebas tanpa terikat ketentuan panjang, macam, dan tempolangkah. Ataas pertimbangn komandan, anggota dapat diizinkan untuk berbuat sesuatu yang dalam keadaan lain terlarang (antara lain: berbicara, buka topi, dan men

    ghapus keringat).

    Catatan:Langkah merdeka biasanya dilakukan untuk menempuh jalan jauh atau di luarkota atau lapangan yang tidak rata. Anggota tetap dilarang meninggalkanbarisan.

    2. Kembali ke langkah biasaUntuk melakukan gerakan ini lebih dahulu harus diberikan petunjuk samakanlangkah. Setelah langkah sama, komandan dapat memberikan aba-abaperingatan dan pelaksanaan.Aba-aba: Langkah biasa = JALAN

    Pelaksanaan:Aba-aba pelaksanaan diberikan pada waktu kaki kiri/kanan jatuh di tanahkemudian di tambah satu langkah dan mulai berjalan dengan langkah biasa,hanya langkah pertama dihentakkan.

    Pasal 30GANTI LANGKAH

  • 7/17/2019 Materi Peraturan Baris Berbaris

    16/40

    Aba-aba: Ganti langkah = JALANPelaksanaan:Gerakan dapat dilakukan pada waktu langkah biasa/tegap. Aba-aba pelaksanaan diberikan pada waktu kaki kanan/kiri jatuh di tanah ditambah satu langkah. Sesudah itu ujung kaki kanan atau kiri yang sedang di belakang dirapatkan kepada tumit kaki sebelahnya. Bersamaan dengan itu lenggang tangan dihentikan tanpa dirapatkanpada badan. Untuk selanjutnya disesuaikan dengan langkah baru yang disamakan. Langkah pertama tetap sepanjang satu langkah. Kedua gerakan ini dilakukan dalam satu hitungan.

    Pasal 31JALAN DI TEMPAT

    1. Dari sikap sempurnaAba-aba: Jalan di tempat = GERAKPelaksanaan:Gerakan dimulai dengan kaki kiri, lutut bergantian diangkat setinggi paha rata-rata (horisontal), ujung kaki menuju bawah dan tempo langkah sesuai dengantempo langkah biasa. Badan tegak pandangan mata tetap ke depan, lengantetap lurus dirapatkan pada badan (tidak dilenggangkan).

    2. Dari langkah biasaAba-aba: Jalan di tempat = GERAK

    Pelaksanaan:Aba-aba pelaksanaan diberikan pada waktu kaki kanan atau kiri jatuh di tanah.kemudian ditambah satu langkah, selanjutnya di mulai dengan kaki kanan/kiriberjalandi tempat, selanjutnya gerakan di tempat.

    3. Dari jalan di tempat ke langkah biasaAba-aba: Maju = JALANPelaksanaan:Aba-aba pelaksanaan diberikan pada waktu kaki kiri jatuh ke tanah, kemudian ditambah satu langkah di tempat dan mulai berjalan dengan menghentakkan kaki kiri satu langkah ke depan dan selanjutnya berjalan langkah biasa.

    4. Dari jalan di tempat ke berhenti

    Aba-aba: Henti = GERAKPelaksanaan:Aba-aba pelaksanaan diberikan pada waktu kaki kanan.kiri jatuh di tanah lalu ditambah satu langkah. Selanjutnya kaki kanan/kiri dirapatkan pada kaki kanan menurut irama langkah biasa mengambil sikap sempurna.Pasal 32BERHENTI

    Aba-aba: Henti = GERAKPelaksanaan:Aba-aba pelaksanaan dibrikan pada waktu kaki kanan/kiri jatuh di tanah. Setelahditambah satu langkah selanjutnya kaki kanan/kiri dirapatkan kemudian mengambilsikap sempurna.

    Pasal 33HORMAT KANAN/KIRI

    1. Gerakan hormat kanan/kiriAba-aba: Hormat kanan/kiri = GERAKPelaksanaan:Gerakan ini dilakukan pada waktu berjalan dengan langkah tegap. Aba-abapelaksanaan diberikan pada waktu kaki kanan jatuh di tanah, kemudianditambah satu langkah, langkah berikutnya kepala dipalingkan dan pandangan mata

  • 7/17/2019 Materi Peraturan Baris Berbaris

    17/40

    diarahkan kepada yang diberi hormat sampai hingga ada aba-aba Tegak = GERAK. Penjuru kanan/kiri tetap melihat ke depan untuk memelihara arah. Setelah arah pandangan yang diberi hormat mencapai sudut 45 dari pada pandangan lurus ke depan, makakepala dan pandangan mata tetap pada arah tersebut hingga dapat aba-aba Tegak = GERAK.Catatan:Pada saat penghormatan apabila bersenjata/pundak bersenjata, tangan kanan tetapmelenggang. Apabila tidak bersenjata, lengan kiri tidak melenggang tangan kananmenyampaikan penghormatan.2. Gerakan selesai menghormatAba-aba: Tegak = GERAKPelaksanaan:Aba-aba pelaksanaan diberikan pada waktu kaki kanan jatuh di tanah. Setelah ditambah satu langkah, lengan dilenggangkan (kembali langkah tegap)

    Pasal 34PERUBAHAN ARAH DARI BERHENTI KE BERJALAN

    1. Ke hadap kanan/kiri maju jalanAba-aba: Hadap kanan/kiri Maju = JALANPelaksanaan:Membuat gerakan hadap kanan/kiri. Pada hitungan ketiga kaki kiri/kanan tidakdirapatkan tetapi dilangkahkan seperti gerakan maju jalan.

    2. Ke hadap serong kanan/kiri maju jalanAba-aba: Hadap serong kanan/kiri Maju = JALANPelaksanaan:Membuat gerakan hadap serong kanan/kiri. Pada hitungan ketiga kakikiri/kanan tidak dirapatkan tetapi dilangkahkan seperti gerakan maju jalan.

    3. Ke balik kanan maju jalanAba-aba: Balik kanan Maju = JALANPelaksanaan:Membuat gerakan Balik kanan. Gerakan selanjutnya pada hitungan ketiga mulai melangkah dengan kaki kiri dan dilanjutkan dengan langkah biasa.

    4. Ke belok kanan/kiri maju jalan

    Aba-aba: Belok kanan/kiri Maju = JALANPelaksanaan:Penjuru depan merubah arah 90 ke kanan/kiri dan mulai berjalan ke arahTertentu. Pasukan lainnya mengikuti gerakan-gerakan ini setibanya pada tempat belokan tersebut (tempat penjuru berbelok).Catatan:Aba-aba dua kali belok kanan/kiri maju = JALAN dan tiap-tiap banjar dua kalibelok kanan/kiri maju = JALAN.

    Pasal 35PERUBAHAN ARAH DARI BERJALAN KE BERJALAN

    1. Ke hadap kanan/kiri maju jalanAba-aba: Hadap kanan/kiri Maju = JALANPelaksanaan:Aba-aba pelaksanaan dijatuhkan pada waktu kaki kiri/kanan jatuh di tanah,kemudian ditambah satu langkah, gerakan selanjutnya seperti tersebut padapasal 34 ayat 1.

    2. Ke hadap serong kanan/kiri maju jalanAba-aba: Hadap serong kanan/kiri Maju = JALANPelaksanaan:

  • 7/17/2019 Materi Peraturan Baris Berbaris

    18/40

    Aba-aba pelaksanaan dijatuhkan pada waktu kaki kiri/kanan jatuh di tanah,kemudian ditambah satu langkah, gerakan selanjutnya seperti tersebut padapasal 34 ayat 2.

    3. Ke balik kanan maju jalanAba-aba: Balik kanan Maju = JALANPelaksanaan:Aba-aba pelaksanaan dijatuhkan pada waktu kaki kiri/kanan jatuh di tanah,kemudian ditambah satu/dua langkah, gerakan selanjutnya kaki kiri melintang ke depan kaki kanan secara bersamaan tumit kaki, tangan, dan badan diputar kekanan sebesar 180, kaki kiri dihentakkan seperti langkah pertama, selanjutnyaberjalan seperti langkah biasa.

    4. Ke belok kanan/kiri maju jalanAba-aba: Belok kanan/kiri Maju = JALANPelaksanaan:Aba-aba pelaksanaan dijatuhkan pada waktu kaki kiri/kanan jatuh di tanah,kemudian ditambah satu langkah, kemudian penjuru depan merubah arah 90 ke kanan/kiri dan mulai berjalan ke arah yang baru. Pasukan lainnya mengikuti gerakan-gerakan ini setibanya pada tempat belokan tersebut (tempat penjuruberbelok).

    Catatan:a. Aba-aba: dua kali belok kanan/kiri maju = JALANPelaksanaan:

    Seperti tersebut di atas yang selanjutnya setelah dua langkah berjalankemudian melakukan gerakan belok kanan/kiri jalan lagi.b. Aba-aba: tiap-tiap banjar dua kali belok kanan/kiri maju = JALAN.Pelaksanaan:Seperti tersebut di atas tetapi tiap-tiap banjar membuat langsung dua kalibelok kanan/kiri pada tempat di mana aba-aba pelaksanaan diberikan.Perubahan arah kiri 180. Tujuan gerakan dari catatan a dan b gunamembelokkan pasukan di ruang/lapangan yang sempit.

    Pasal 36PERUBAHAN ARAH DARI BERJALAN KE BERHENTI

    1. Ke hadap kanan/kiri berhentiAba-aba: Hadap kanan/kiri Henti = GERAKPelaksanaan:Aba-aba pelaksanaan dijatuhkan pada waktu kaki kiri/kanan jatuh di tanah, kemudian ditambahkan satu langkah, gerakan selanjutnya seperti gerakan hadap kanan/kiri

    2. Ke hadap serong kanan/kiri berhentiAba-aba: Hadap serong kanan/kiri Henti = GERAKPelaksanaan:Aba-aba pelaksanaan dijatuhkan pada waktu kaki kiri/kanan jatuh di tanah, kemudian ditambahkan satu langkah, gerakan selanjutnya seperti gerakanhadap serong kanan/kiri.

    3. Ke balik kanan berhentiAba-aba: Balik kanan Henti = GERAKPelaksanaan:Aba-aba pelaksanaan diberikan pada waktu kaki kiri/kanan jatuh di tanah,kemudian ditambahkan satu/dua langkah, gerakan selanjutnya kaki kirimelintang ke depan kaki kanan secara bersamaan tumit kaki, tangan, dan badan diputar ke kanan sebesar 180, selanjutnya kaki kiri dirapatkan dengan kaki kanan (sikap sempurna).

  • 7/17/2019 Materi Peraturan Baris Berbaris

    19/40

    Pasal 37PERUBAHAN ARAH PADA WAKTU BERLARI

    Perubahan arah pada waktu berjalan yang ditentukan pada pasal 35 dan 36 dapatdilakukan juga oleh pasukan dalam keadaan berlari dengan perbedaan bukanditambah satu langkah tetapi tiga langkah.

    Pasal 38HALUAN KANAN/KIRI

    Gerakan ini hanya dilakukan dalam bentuk bersaf, guna merubah arah tanpamerubah bentuk.

    1. Berhenti ke berhentiAba-aba: Haluan kanan/kiri = JALANPelaksanaan:Setelah aba-aba pelaksanaan, penjuru kanan/kiri berjalan di tempat dengan memutar arah secara perlahan hingga merubah sampai sebesar 90. Bersamaan dengan itu masing-masing saf mulai maju jalan dengan rapih (dengan tidak melenggang) sambil meluruskan safnya hingga merubah arah sebesar 90, kemudian berjalan di tempat. Setelah penjuru kanan/kiri depan melihat safnya lurus memberi isyarat: Lurus, kemudiankomandan memberi aba-aba: Henti = GERAK, yang diucapkan pada waktu kaki kiri/kana

    n jatuh di tanah. Setelah ditambahkan satu langkah kemudian seluruh pasukan berhenti.

    2. Berhenti ke berjalanAba-aba: Haluan kanan/kiri Maju = JALANPelaksanaan:Seperti haluan kanan/kiri dari berhenti ke berhenti kemudian setelah aba-aba Maju= JALAN, pasukan maju jalan yang gerakannya sama dengan gerakan langkah biasa.Catatan:Setelah ada isyarat lurus dari penjuru, komandan langsung memberikan Maju =JALAN(pasukan tidak berhenti dulu).

    3. Berjalan ke berhenti

    Aba-aba: Haluan kanan/kiri = JALANPelaksanaan:Aba-aba diberikan pada waktu kaki kanan/kiri jatuh di tanah kemudian ditambah satu langkah. Selanjutnya barisan melakukan gerakan seperti haluan kanan/kiri dariberhenti ke berhenti.

    4. Berjalan ke berjalanAba-aba: Haluan kanan/kiri = JALANPelaksanaan:Aba-aba diberikan pada waktu kaki kanan/kiri jatuh di tanah kemudianditambah satu langkah. Selanjutnya barisan melakukan gerakan seperti haluan kanan/kiri dari berhenti ke berjalan.Catatan:

    Pada pelaksanaan haluan lengan tidak melenggang.

    Pasal 39MELINTANG KANAN/KIRI

    Gerakan ini hanya dilakukan dalam bentuk berbanjar, guna merubah bentukpasukan menjadi bersaf dalam arah tetap.

    1. Berhenti ke berhentiAba-aba: Melintang kanan/kiri = JALAN

  • 7/17/2019 Materi Peraturan Baris Berbaris

    20/40

    Pelaksanaan:Setelah aba-aba pelaksanaan melakukan gerakan Hadap kanan/kiri, kemudian barisan membuat gerakan Haluan kiri/kanandari berhenti ke berhenti.

    2. Berjalan ke berjalanAba-aba: Melintang kanan/kiri = JALANPelaksanaan:Setelah aba-aba pelaksanaan, ditambah satu langkah, barisan melakukangerakan seperti gerakan melintang kanan/kiri berhenti ke berhenti. Kemudian setelah diberi aba-aba Maju = JALAN, barisan melakukan gerakan Maju = JALAN.

    Catatan:Setelah ada isyarat lurus dari penjuru, komandan langsung memberikan aba-aba maju = JALAN (Pasukan tidak berhenti dulu).

    3. Berhenti ke berjalanAba-aba: Melintang kanan/kiri Maju = JALANPelaksanaan:Setelah aba-aba pelaksanaan,

    Peraturan baris berbaris diseluruh Indonesia hanya mengacu pada Peraturan BarisBerbaris Militer yang terdapat dalam Buku Peraturan tentang Baris Berbaris Angkatan Bersenjata. Buku ini disahkan oleh Surat Keputusan Pangab dan peraturan yangterakhir adalah Skep Pangab nomor : Skep/011/X/1985 tanggal 2 Oktober 1985, tetapi tahun 1992 ada perubahan pada Skep tersebut pada tempo langkah biasa dan langkah tegap dari 96 langkah tiap menit menjadi 120 langkah tiap menit.Di dalam peraturan ini dibagi dalam 2 bagian yaitu baris berbaris dengan menggunakan senjata dan baris berbaris tanpa senjata. Peraturan baris berbaris militertersebut diterapkan disemua kegiatan baris berbaris, sehingga dalam latihan Paskibraka harus mengacu pada peraturan baris berbaris tanpa senjata yang berlaku dan tidak boleh menerapkan aturan-aturan sendiri.

    Copy Skep 85

    MATERI PERATURAN BARIS BERBARISDikutip dari SK PANGAB 611/X/1985Tertanggal 08 Oktober 1985BAB IKETENTUAN UMUM

    Pasal 1PENGERTIAN

    Baris-berbaris adalah suatu wujud latihan fisik, diperlukan guna menanamkankebiasaan dalam tata cara hidup Angkatan Bersenjata/masyarakat yang diarahkan

    kepada terbentuknya suatu perwatakan tertentu.

    Pasal 2MAKSUD DAN TUJUAN

    1. Guna menumbuhkan sikap jasmani yang tegap dan tangkas, rasa persatuan,disiplin, sehingga dengan demikian senantiasa dapat mengutamakankepentingan tugas di atas kepentingan individu dan secara tidak langsung jugamenanamkan rasa tanggung jawab.2. Yang dimaksud dengan menumbuhkan sikap jasmani yang tegap dan tangkas

  • 7/17/2019 Materi Peraturan Baris Berbaris

    21/40

    adalah mengarahkan pertumbuhan tubuh yang diperlukan oleh tugas pokoktersebut dengan sempurna.3. Yang dimaksud dengan rasa persatuan adalah rasa senasib dan sepenanggungan serta ikatan batin yang sangat diperlukan dalam menjalankan tugas.4. Yang dimaksud dengan disiplin adalah mengutamakan kepentingan tugas diatas individu yang hakikatnya tidak lain dari pada keikhlasan menyisihkan pilihan hatisendiri.5. Yang dimaksud dengan rasa tanggung jawab adalah keberanian untuk bertindak yang mengandung risiko terhadap dirinya tetapi menguntungkan tugas atau sebaliknyatidak mudah melakukan tindakan yang akan dapat merugikan kesatuan.

    Pasal 3Ketentuan Khusus

    1. Para pimpinan wajib mengetahui adanya, mengenal kegunaannya, sertasenantiasa menegakkan peraturan tersebut.2. Para pembantu pimpinan (kader) wajib paham isinya, mau mengerjakannya, danmampu melatihnya.3. Semua warga Angkatan Bersenjata baik Perwira, Bintara atau Tamtama wajibmelaksanakan secara tertib (tepat) serta dilarang mengubah, menambah ataumengurangi apa yang tertera dalam peraturan baris-berbaris ini.

    Pasal 4

    KEWAJIBAN PELATIH1. Terwujud atau tidaknya maksud dan tujuan peraturan ini sangat tergantungkepada mutu serta kesanggupan seorang pelatih. Pelatih yang melaksanakannya hanya karena tugas tidak akan mencapai hasil yang diharapkan.2. Hasil yang baik akan dapat diperoleh dengan memperhatikan pokok-pokoksebagai berikut:a. Rasa kasih sayangSeorang pelatih seharusnya dapat merasakan apa yang dirasakan oleh anak didik.b. PersiapanPersiapan yang baik adalah jaminan berhasilnya latihan yang dikehendaki,oleh karena itu pelatih harus mengadakan persiapan terlebih dahulumengenai apa yang akan dilatih, pembagian waktu, alat-alat, tempat dansebagainya.

    c. Mengenal tingkatan anak didikTiap tingkatan kemampuan seseorang/kelas membutuhkan metode melatih tersendiri,oleh karena sebelum seorang pelatih memilih sesuau metode, ia terlebih dahulu menilainya.d. Tidak sombongKeahlian dan kepandaian bukanlah hal-hal yang patut dipamerkan,melainkan wajib diamalkan yang berarti dibimbingkan, dituntunkan,sehingga dapat dimiliki oleh anak didik.e. AdilSelalu dapat memelihara adanya keseimbangan dalam segala hal dengancara memberikan pujian atau teguran pada tempatnya tanpa membeda-bedakan satu dengan lainnya.f. Teliti

    Teliti mengandung arti selalu mengusahakan pelaksanaan ketentuan-ketentuan sesuai dengan semestinya, sebaliknya tidak puas denganpelaksanaan yang setengah-setengah.g. SederhanaUntuk tidak mempesulit anak didik perlu diusahakan kalimat maupun kata-kata yang mudah dimengerti. Pelatih bertindak seperlunya sesuai denganapa yang dituntutnya.3. Perhatian khusus bahwa dengan latihan (drill) dimaksud untuk mencapaikebiasaan atau kepahaman bertindak bukan untuk mengetahui saja. Olehkarenanya hendaklah selalu diperhatikan jangan terlalu bercerita, melainkan

  • 7/17/2019 Materi Peraturan Baris Berbaris

    22/40

    teladan, mencoba, mengoreksi, mengulangi sehingga paham mengerjakannya.catatan:a. Guna mencegah terganggunya/rusaknya suasana pada saat-saat banyakmemberikan aba-aba dan untuk membiasakan suara yang diperlukan dalammemberikan aba-aba, maka para komandan/pemimpin pasukan agar diberilatihan teratur (tiap hari).

    b. Khusus dalam melatih sikap sempurna, pelatih agar memberikanperhatian/mengawasi ketentuan mengenai pandangan mata.c. Banyak melatih barisan dalam bentuk saf maju jalan untuk membiasakan pada waktu defile dan parade.

    Pasal 5ABA-ABA1. PengertianAba-aba adalah perintah yang diberikan oleh seorang komandan/pimpinanpasukan kepada pasukan/barisan untuk dilaksanakan pada waktunya secaraserentak atau berturut-turut.2. Macam aba-abaAba-aba terdiri atas 3 bagian dengan urutan:a. Aba-aba petunjukAba-aba petunjuk dipergunakan jika perlu untuk menegaskan maksud dariaba-aba peringatan/pelaksanaan.contoh:

    1. Untuk perhatian Istirahat di tempat = GERAK2. Untuk istirahat Bubar = JALAN3. Jika aba-aba ditujukan khusus terhadap salah satu bagian dari keutuhanpasukan: Pleton II Siap = GERAK4. Selanjutnya lihat baris-berbaris kompi5. Kecuali di dalam upacara: aba-aba petunjuk pada penyampaian

    penghormatan terhadap seseorang, cukup menyebutkan jabatan orangyang diberi hormat tanpa menyebutkan eselon satuan yang lebih tinggicontoh:a. Kepada kepala sekolah Hormat = GERAKb. Kepada kepala kantor wilayah Hormat = GERAK

    b. Aba-aba peringatanAba-aba peringatan adalah inti dari perintah yang cukup jelas untuk dapatdilaksanakan tanpa ragu-ragu.Contoh:1. Lencang kanan = GERAK dan bukan LENCANG = KANAN2. Istirahat di tempat = GERAK dan bukan Di tempat = ISRIRAHAT

    Aba-aba pelaksanaanAba-aba pelaksanaan adalah ketegasan mengenai saat untuk melaksanakanaba-aba petunjuk/peringatan dengan cara serentak atau berturut-turut.Aba-aba pelaksanaan yang dipakai adalah:1. GERAK2. JALAN

    3. MULAIGERAK : adalah untuk gerakan-gerakan tanpa meninggalkan tempat yangmenggunakan kaki dan gerakan-gerakan yang memakai anggota tubuhlain, baik dalamkeadaan berjalan maupun berhenti.

    contoh: 1. Jalan di tempat = GERAK2. Siap = GERAK3. Hormat kanan = GERAK4. Hormat = GERAK

  • 7/17/2019 Materi Peraturan Baris Berbaris

    23/40

    JALAN : adalah untuk gerakan-gerakan kaki yang dilakukan denganmeninggalkan tempat.

    contoh: 1. Haluan kanan/kiri = JALAN2. Dua langkah ke depan = JALAN3. Tiga langkah ke kiri = JALAN4. Satu langkah ke belakang = JALANcatatan:Apabila gerakan meninggalkan tempat itu tidak dibatasi jaraknya, maka aba-abapelaksanaan harus didahului dengan aba-aba peringatan: MAJU

    contoh: 1. Maju = JALAN2. Haluan kanan/kiri Maju = JALAN3. Melintang kanan/kiri Maju = JALAN

    MULAI: adalah untuk dipakai pada pelaksanaan perintah yang harus dikerjakanberturut-turut.

    contoh: 1. Hitung = MULAI2. Berbanjar/Bersaf Kumpul = MULAI3. Cara menulis aba-aba:a. Aba-aba petunjuk dimulai dengan huruf besar dan ditulis seterusnya denganhuruf kecil, atau semuanya huruf besar.b. Aba-aba peringatan dimulai dengan huruf besar dan ditulis seterusnya

    dengan huruf kecil yang satu dengan yang lainnya agak jarang, atausemuanya huruf besar.c. Aba-aba pelaksanaan ditulis seluruhnya dengan huruf besar.d. Semua aba-aba ditulis lengkap, walaupun ucapannya dapat dipersingkat.e. Diantara aba-aba petunjuk dan aba-aba peringatan terdapat garispenyambung/koma, antara aba-aba peringatan dan aba-aba pelaksanaanterdapat dua garis bersusun/koma.

    4. Cara memberi aba-aba:

    a. Waktu memberi aba-aba, pemberi aba-aba pada dasarnya harus berdiridalam keadaan sikap sempurna dan menghadap pasukan.b. Apabila aba-aba yang diberikan itu berlaku juga untuk si pemberi aba-aba,

    makapadasaat memberikan aba-aba tidak menhadap pasukan.

    contoh :Waktu pemimpin upacara memberi aba-aba penghormatan kepada Pembina upacara : Hormat = GERAK. Pelaksanaan : Pada waktu memberi aba-aba pemimpin upacara/Danup menghadap ke arah pembina upacara/Irup sambil melakukan gerakan penghormatan bersama-sama dengan pasukan. Setelah penghormatan selesai dijawab/dibalas olehpembina upacara/Irup maka dalam sikap sedang memberi hormatPemimpin upacara/Danup memberikan aba-aba : Tegak = GERAK dan setelah aba-aba itu pemimpin upacara/Danup bersama-sama pasukan kembali ke sikap sempurna.

    c. Dalam rangka menyiapkan pasukan pada saat Pembina upacara/Irup memasuki lapangan upacara dan setelah amanat pembina upacara/Irup selesai,Pemimpin upacara/Danup tidak menghadap pasukan.

    d. Pada taraf permulaan latihan aba-aba yang ditujukan kepada pasukan yang sedang berjalan atau berlari, aba-aba pelaksanaannya selalu harus diberikan bertepatan dengan jatuhnya salah satu kaki tertentu yang pelaksanaan geraknya dilakukan dengan tambahan 1 langkah pada waktu berjalan dan 3 langkah pada waktu berlari.e. Sedang pada taraf lanjutan, aba-aba pelaksanaan dapat diberikan bertepatan dengan jatuhnya kaki yang berlawanan yang pelaksanaan gerakannya dilakukan dengantambahan 2 langkah pada waktu berjalan dan 4 langkah pada waktu berlari, kenudian berhenti atau maju dengan merubah bentuk dan arah pada pasukan.f. Semua aba-aba diucapkan dengan suara nyaring, tegas, dan bersemangat.g. Pemberian aba-aba petunjuk yang dirangkaikan dengan aba-aba peringatan

  • 7/17/2019 Materi Peraturan Baris Berbaris

    24/40

    dan pelaksanaan, pengucapannya tidak diberi nada.h. Pemberian aba-aba peringatan wajib diberi nada pada suku kata pertamadan terakhir. Nada suku kata terakhir diucapkan lebih panjang menurutbesar-kecilnya pasukan. Aba-aba pelaksanaan senantiasa diucapkan dengancara yang dihentakkan.i. Waktu pemberi aba-aba peringatan dan pelaksanaan diperpanjang sesuaibesar-kecilnya pasukan dan/atau tingkatan perhatian pasukan (konsentrasipasukan). Dilarang memberi keterangan-keterangan lain di sela-sela aba-aba pelaksanaan.j. Bila ada suatu bagian aba-aba diperlukan, maka dikeluarkan perintahulangiContoh :Kepada pemimpin upacara = ulangi Kepada pembina upacara Hormat =GERAK. Gerakan yang tidak termasuk aba-aba tetapi yang harus dijalankan pula, dapat diberikan petunjuk-petunjuk sengan suara nyaring, tegas, danbersemangat. Biasanya dipakai pada waktu di lapangan, seperti: MAJU,IKUT, BERHENTI, LURUSKAN, LURUSPasal 6CARA MELATIH BERHIMPUN1. Apabila seorang pelatih/komandan ingin mengumpulkan anggota bawahannyasecara bebas, maka pelatih/komandan/pemimpin memberi aba-aba:Berhimpun = MULAI2. Pelaksanaan:a. Pada waktu aba-aba peringatan seluruh anggota mengambil sikap sempurna dan me

    nghadap kepada yang memberi aba-aba.b. Pada aba-aba pelaksanaan seluruh anggota mengambil sikap lari,selanjutnya lari menuju ke depan pelatih/komandan.pemimpin, di mana iaberada dengan jarak 3 langkah.c. Pada waktu datang di depan pelatih/komandan/ pemimpin, mengambilsikap sempurna, kemudian mengambil sikap istirahat.d. Setelah aba-aba selesai, seluruh anggota mengambil sikap sempurna, balikkanan selanjutnya menuju tempat masing-masing.

    e. Pada saat datang di depan pelatih/komandan/ pemimpin, serta kembali,tidak menyampaikan penghormatan.

    3. Yang dimaksud dengan berhimpun adalah semua anggota datang si depankomandan/pemimin dengan berdiri bebas, dengan jarak tiga langkah (lihatgambar).OOOOOOOOOOOO

    O+OO3 Langkah

    Catatan: Bentuknya mengikat, hanya jumlah saf tidak mengikat

    Pasal 7CARA MELATIH BERKUMPUL

    1. Komandan/pelatih/pemimpin menunjuk seorang anggota untuk berdiri kurang lebih

  • 7/17/2019 Materi Peraturan Baris Berbaris

    25/40

    4 langkah di depannya, orang ini dinamakan penjuru.2. Komandan/pelatih/pemimpin memberikan perintah: Sdr. Hartono sebagaipenjuru (bila penjuru bernama Hartono).3. Penjuru mengambil sikap sempurna dan menghadap penuh kepada yangmemberi perintah, selanjutnya mengulangi perintah sebagai berikut: SiapHartono sebagai penjuru.4. Penjuru mengambil sikap untuk lari menuju tempat komandan /pelatih/ pemimpinyang memberi perintah.5. Apabila bersenjata, mengambil sikap depan senjata kemudian lari menujutempat komandan/pelatih/ pemimpin yang memberi perintah, langsung pundakkiri senjata.6. Pada waktu aba-aba peringatan Bersaf/Berbanjar Kumpulmaka anggota lain mengambil sikap sempurna dan menghadap penuh pada komandan/pelatih/pemimpin.7. Pada aba-aba pelaksanaan anggota lainnya dengan serentak mengambil sikap lari, selanjutnya penjuru memberi isyarat LURUSKAN, anggota secara berturut-turut meluruskan diri.8. Bila bersenjata, mengambil sikap depan senjata kemudian lari menuju disamping kiri/belakang penjuru dan berturut-turut meluruskan diri.9. Cara meluruskan diri ke samping (bila bersaf) sebagai berikut: Meluruskan lengan ke samping dengan tangan kanan digenggam, punggung tanganmenghadap ke atas,kepala dipalingkan ke kanan dan meluruskan diri, hingga dapat melihat dada orang-orang yang di sebelah kanannya. Penjuru yang ditunjuk pada waktu berkumpul melihat ke kiri, setelah barisan terlihat lurus maka penjuru memberikan isyarat deng

    an perkataan LURUS. Pada isyarat ini penjuru melihat ke depan serta yang lain serentak menurunkan lengan kanan, melihat ke depan dan kembali ke sikap sempurna. Bila bersenjata, maka senjata di pundak kiri dan ditegakkan serentak.10. Cara meluruskan diri ke depan (bila berbanjar) sebagai berikut: Meluruskanlengan kanannya ke depan, tangan digenggam, punggung tangan menghadap keatas danmengambil jarak satu lengan ditambah dua kepal dari orang yang ada di depannyadan meluruskan diri ke depan. Setelah orang yang paling belakang banjar kanan melihat barisannya sudah lurus, maka ia memberikan isyarat dengan mengucapkan LURUS,pada isyarat ini serentak menurunka lengan kanan dan kembali ke sikap sempurna.11. Apabila bersenjata, maka setelah menegakkan tangan kanannya kemudiandengan serentak tegak senjata.Catatan : Bila lebih dari 9 orang selalu berkumpul dalam bersaf tiga atau berbanjar tiga, kalau kurang dari 9 orang menjadi bersaf/berbanjar satu. Meluruskan ke

    depan hanya digunakan dalam bentukberbanjar.12. Penunjukkan penjuru tidak berdasarkan kepangkatan.

    Pasal 8CARA MELATIH MENINGGALKAN BARISAN

    1. Apabila pelatih memberikan perintah kepada seseorang dari barisannya,terlebihdahulu ia memanggil orang itu ke luar barisan dan memberikan perintahnya apabila orang tersebut telah berdiri dalam sikap sempurna. Orang yang menerima perintah ini harus mengulangi perintah tersebut sebelum melaksanakannya dan mengerjakanperintah itu dengan bersemangat.

    Tata cara keluar barisan:a. Bila keluar bersaf:1) Untuk saf depan, tidak perlu balik, tetapi langsung menuju arah yangmemanggil.2) Untuk saf tengah dan belakang, balik kanan kemudian melalui saf palingbelakang selanjutnya memilih jalan yang terdekat menuju arah yangmemanggil.3) Bagi orang yang berada di ujung kanan maupun kiri, tanpa balik kananlangsung menuju arah yang memanggil (termasuk saf 2 dan 3).

  • 7/17/2019 Materi Peraturan Baris Berbaris

    26/40

    b. Bila pasukan berbanjar:1) Untuk saf depan tidak perlu balik kanan, langsung menuju arah yangmemanggil.2) Untuk saf tengah dan belakang, balik kanan kemudian melalui saf palingbelakang selanjutnya memilih jalan yang terdekat menuju arah yangmemanggil.

    c. Cara menyampaikan laporan dan penghormatan apabila anggota dipanggilsedang dalam barisan sebagai berikut:1) Komandan/pelatih/pemimpin memanggil: Ahmad tampil ke depansetelah selesai dipanggil orang yang dipanggil tersebut mengucapkankata-kata Siap Ahmad Tampil ke depan, kemudian keluar barisansesuai dengan tata cara keluar barisan.2) KemudianmenghormatsesuaiPPM,setelahselesaimenghormatmengucapkan kata-kata: Lapor, siap menghadap.Selanjutnya menunggu perintah.3) Setelah mendapat perintah/petunjuk, mengulangi perintah tersebut.Contoh:Berikan aba-aba di tempat. Selanjutnya melaksanakanperintahyangdiberikanolehkomandan/pelatih/pemimpin(memberikan aba-aba di tempat).4) Setelah selesai melaksanakan perintah/petunjuk,kemudian menghadap6 langkah di depan komandan/pelatih/pemimpin yang memanggil danmengucapkan kata-kata: Memberikan aba-aba di tempat telah

    dilaksanakan, Laporan selesai.5) Setelah mendapat perintah Kembali ke tempat, anggota tersebutmengulangi perintah kemudian menghormat, selanjutnya kembali ketempat.

    2. Jika pada waktu dalam barisan salah seorang meninggalkan barisannya,maka terlebih dahulu harus mengambil sikap sempurna dan minta ijinkepada komandan/pelatih/pemimpin yang memanggil dengan caramengangkat tangan kanannya ke atas (tangan dibuka, jari-jari dirapatkan).

    Contoh: Anggota yang akan meninggalkan barisan mengangkat tangan.komandan/pelatih/pemimpin bertanya: Ada apa?Anggota menjawab: ke belakangkomandan/pelatih/ pemimpin memutuskan: Baik, lima men

    it kembaliAnggota yang meninggalkan barisan mengulangi: Lima menit kembali

    3. Setelah mendapat ijin, ia keluar dari barisannya selanjutnya menuju tempatsesuai keperluannya.4. Bila keperluannya telah selesai, maka orang tersebut menghadap 6langkah di depan komandan/pelatih/pemimpin, menghormat dan laporansebagai berikut: Lapor, Ke belakang selesai Laporan selesai. Setelah adaperintah dari komandan/pelatih/pemimpin Masuk barisanmaka orangtersebut mengulangi perintah kemudian menghormat, balik kanan dankembali ke barisannya pada kedudukan semula.

    Pasal 9CARA MELATIH GERAKAN BERJALAN

    1. Untuk melatih seseorang tentang gerakan berjalan, ia disuruh berjalan sesua dengan petunjuk dari pelatih. Pelatih memperhatikan gayanya, diperbaiki dan disesuaikan dengan gaya Langkah Biasa.2. Mula-mula hanya diperhatikan gerakan kaki saja, dimulai dengan meletakkan kaki, lalu tempo irama dan panjangnya langkah. Selanjutnya gerakan lengan dan badan.

    Pasal 10TATA CARA PENGHORMATAN

  • 7/17/2019 Materi Peraturan Baris Berbaris

    27/40

    1. Sebagai dasar pegangan mengenai tata cara memberi hormat apa yang telahtercantum dalam pasal 5 PPM/AB.2. Untuk membiasakan pelaksanaannya dengan cara yang sama, wajib diadakan latihan-latihan sebagai berikut:a. Penghormatan perorangan, bertutup kepala tanpa senjata dalam keadaanberhenti/berdiri.1) Pasukan disuruh berdiri dalam bentuk huruf U.2) Pelatih menggambarkan tentang adanya garis lurus yang terdapatantara samping paha kanan dan bagian tertentu dari tutup kepala.3) Dalam sikap sempurna dengan tangan terkepal, pelatih memerintahkan menunjuk dengan jari telunjuk kebagian daripada tutup kepala yangmerupakan tempat ujung jari pada gerakan langsung melalui garis lurusini yaitu dari samping paha kanan ke bagian tertentu tutup kepala.

    4) Gerakan ini dilakukan berulang-ulang menunjuk dan kembali bersikapsempurna yang akhirnya menggantikan gerakan menunjuk itu denganseluruh telapak tangan terbuka.

    b. Penghormatan sambil memalingkan kepala ke kanan/kiri1) Sebelum melakukan gerakan gabungan, terlebih dahulu diperintahkanuntuk memalingkan kepala secara baik ke kiri dan ke kanan.2) Kemudian memalingkan kepala disertai gerakan penghormatan.

    c. Penghormatan perseorangan, bertutup kepala, tanpa senjata dalamkeadaan berjalan. Anggota-anggota pasukan diperhatikan berjalan dari arahkanan ke kiri, atau sebaliknya melalui depan pelatih sambil memberihormat.

    d. Penghormatan perseorangan, bertutup kepala, tanpa senjata, satu danlainnya dalam keadaan berjalan.1) Pasukan dibagi atas 2 pasukan yaitu pasukan A dan B. Misalnya pasukanA di sebelah barat sebagai atasan dan pesukan B sebagai bawahan.2) Masing-masing pasukan dimulai dengan nomor urut satu dan seterusnya berjalanberpapasan dengan jarak sepuluh langkah tiap anggota.3) Tiap-tiap anggota pasukan B yang berpapasan dengan anggota pasukanA memberikan penghormatan dan pasukan A membalas penghormatan.

    4) Demikian seterusnya sampai seluruh anggota pasukan berpapasan danpelatih memerintahkan bergantian pasukan B sebagai atasan.

    e. Penghormatan pasukan, bertutup kepala, tanpa senjata dalam keadaanberjalan.1) Pasukan disuruh membentuk formasi pleton berbanjar. Pelatih menjadiatasan untuk diberi penghormatan oleh pasukan.2) Seorang ditunjuk menjadi Danton/pemimpin pasukan.3) Pasukan bergerak dengan langkah biasa dan pada jarak tertentu sebelummemberikan penghormatan melakukan gerakan Langkahtegap.4) Pada aba-aba Hormat kanan/kiri = GERAKmaka dilakukan gerakan-gerakan sebagai berikut:

    a) Danton/pemimpinpasukanbersamapasukanmemberipenghormatan seperti hormat bertutup kepala tanpa senjata (pasal5 ayat 2a PPM) pasukan memalingkan kepala dengan batas 45kepada pelatih.b) Pelatih membalas penghormatan.c. Kemudian Danton/pimpinan pasukan memberi aba-aba Tegak =GERAK. Danton/pemimpin pasukan dan pasukannya memalingkankepala kembali serentak dan kedua tangan dilenggangkan dengantetap langkah tegap.d) Dilanjutkan dengan aba-aba Langkah biasa = JALAN.

  • 7/17/2019 Materi Peraturan Baris Berbaris

    28/40

    BAB IIGERAKAN PERORANGAN TANPA SENJATAGERAKAN DASAR

    Pasal 11SIKAP SEMPURNA

    Aba-aba: Siap = GERAKPelaksanaan:Pada aba-aba pelaksanaan badan/tubuh berdiri tegap, kedua tumit rapat, kedua kaki merupakan sudut 45, lutut lurus dan paha dirapatkan, berat badan dibagi atas kedua kaki. Perut ditarik sedikit dan dada dibusungkan, pundak ditarik ke belakangsedikit dan tidak dinaikkan. Lengan rapat pada badan, pergelangan tangan lurus,jari-jari tangan menggenggam tidak terpaksa dirapatkan pada paha, punggung ibujari menghadap ke depan, mulut ditutup, mata memandang lurus ke depan,bernapas sewajarnya.

    Pasal 12ISTIRAHAT

    Aba-aba: Istirahat di tempat = GERAKPelaksanaan:

    1. Pada aba-aba pelaksanaan, kaki kiri dipindahkan ke samping kiri dengan jaraksepanjang telapak kaki (30 cm).2. Kedua belah lengan dibawa ke belakang di pinggang, punggung tangan kanan diatas telapak tangan kiri, tangan kanan dikepalkan dengan dilemaskan, tangankiri memegang pergelangan tangan kanan di antara ibu jari dan telunjuk sertakedua lengan dilemaskan, badan dapat bergerak.Catatan:a) Dalam keadaan parade di mana diperlukan pemusatan pikiran dan kerapianistirahat dilakukan atas aba-aba Parade Istirahat di tempat = GERAK.Pelaksanaan sama dengan tersebut di atas, hanya tangan ditarik ke atas sedikit,tidak boleh bergerak, tidak berbicara, dan pandangan tetap ke depan.b) Dalam keadaan parade maupun bukan parade apabila akan diberikan suatu amanatatau sambutan oleh atasan/pembina, maka istirahat dilakukan atas aba-aba: Untuk p

    erhatian Istirahat di tempat = GERAK. Pelaksanaan sama dengan tersebut dalam titik a, dan pandangan ditujukan kepada pemberi perhatian/ amanat/sambutan.

    Pasal 13PERIKSA KERAPIHAN

    Aba-aba: Periksa kerapihan = MULAI1. Tanpa senjata:a) Periksa kerapihan dimaksudkan untuk merapihkan perlengkapan yang dipakai anggota pada saat itu dan pasukan dalam keadaan istirahat(pasal 12).b) Pelaksanaan:1) Pada aba-aba peringatan, pasukan secara serentak mengambil sikap sempurna.

    2) Pada saat aba-aba pelaksanaan dengan serentak membungkukkan badan masing-masing, mulai memeriksa atau membetulkan perlengkapannya dari bawah (ujung kaki ke atas sampai ke tutup kepala).3) Setelah yakin sudah rapih, masing-masing anggota pasukan mengambil sikap sempurna (pasal 11).4) Setelah Pelatih/danpas/pemimpin pasukan melihat semua pasukannya sudah selesai (sudah dalam keadaan sikap sempurna) maka Pelatih/danpas/pemimpin pasukan memberi aba-aba = SELESAI.5) Pasukan dengan serentak mengambil sikap istirahat (pasal 12).

  • 7/17/2019 Materi Peraturan Baris Berbaris

    29/40

    2. Bersenjata (khusus ABRI).

    Pasal 14BERKUMPUL

    Pada dasarnya berkumpul selalu dilakukan dengan bersaf, kecuali keadaan ruangtidak memungkinkan.1. Berkumpul bersaf. Aba-aba: Bersaf - Kumpul = MULAI.Pelaksanaan:a. Sebelum aba-aba peringatan, pelatih/komandan/ pemimpin pasukanmenunjuk salah seorang sebagai penjuru.b. Yang ditunjuk sebagai penjuru mengambil sikap sempurna dan menghadappenuh komandan/pelatih/ pemimpin yang memberi perintah, selanjutnya mengucapkan:Siap Ahmad sebagai penjuru (bila nama penjuru Ahmad)

    c. Penjuru mengambil sikap untuk lari, kemudian lari menuju ke depankomandan/pelatih/pemimpin yang memberi perintah pada jarak 4 langkah di depan komandan/pelatih/pemimpin yang memberi perintah.d. Pada waktu aba-aba peringatan, maka anggota lainnya mengambil sikapsempurna dan menghadap penuh kepada komandan/pelatih/pemimpinyang memberi perintah.e. Pada aba-aba pelaksanaan, seluruh anggota (kecuali penjuru) secaraserentak mengambil sikap untuk lari, kemudian lari menuju samping kiri

    penjuru, selanjutnya penjuru mengucapkan Luruskan.f. Anggota lainnya secara berturut-turut meluruskan diri dengan mengangkatlengan kanan ke samping kanan, tangan kanan digenggam, punggungtangan menghadap ke atas, kepala dipalingkan ke kanan dan meluruskandiri, hingga dapat melihat dada orang-orang yang di sebelah kanannyasampai ke penjuru kanan, mata penjuru melihat ke kiri, setelah barisanterlihat lurus maka penjuru mengucapkan Lurus. Pada isyarat ini penjurumelihat ke depan yang lain serentak menurunkan lengan kanan, melihat kedepan dankembali sikap sempurna.

    2. Berkumpul berbanjar. Aba-aba: Banjar Kumpul = MULAI.Pelaksanaan:a. Sama dengan pasal 14 sub a s.d. d

    b. Pada aba-aba pelaksanaan, seluruh anggota (kecuali penjuru) secara serentakmengambil sikap untuk lari, kemudian lari menuju ke belakangpenjuru, selanjutnya penjuru mengucapkan Luruskan.c. Anggota lainnya secara berturut-turut meluruskan diri dengan mengangkatlengan kanan ke depan, tangan kanan digenggam, punggung tanganmenghadap ke atas, mengambil jarak satu lengan ditambah dua kepal dari orang yang ada di depannya dan meluruskan diri ke depan. setelah orang paling belakang/banjar kanan paling belakang melihat barisannya lurus maka ia memberi isyarat dengan mengucapkan Lurus. Pada isyarat ini seluruh anggota yang di banjar kanan serentak menurunkan lengan kanan dan kembali sikap sempurna.

    Pasal 15LENCANG KANAN/KIRI

    1. Lencang kanan/kiri (hanya dalam bentuk bersaf)Aba-aba: Lencang kanan/kiri = GERAK.Pelaksanaan:Gerakan ini dijalankan dalam sikap sempurna. Pada aba-aba pelaksanaan semua mengangkat lengan kanan/kiri ke samping kanan/kiri, jari-jari tangan kanan/kiri menggenggam, punggung tangan menghadap ke atas. Bersamaan dengan ini kepala dipaling

  • 7/17/2019 Materi Peraturan Baris Berbaris

    30/40

    kan ke kanan/kiri dengan tidak terpaksa kecuali penjuru kanan/kiri tetap menghadap ke depan. Masing-masing meluruskan diri hingga dapat melihat dada orang yangada di sebelah kanan/kiri sampai kepada penjuru kanan/kirinya. Jarak ke sampingharus sedemikian rupa, hingga masing-masing jari menyentuh bahu kiri orang yangada di sebelah kanannya. Kalau lencang kiri maka masing-masing tangan kirinya menyentuh bahu kanan orang yang berada di sebelah kirinya. Penjuru kanan/kiri tidak berubah tempat.Catatan:a. Kalau bersaf tiga mereka yang berada di saf tengah dan belakang kecualipenjuru, setelah meluruskan ke depan dengan pandangan mata, ikut pula memalingkan muka ke samping kanan/kiri dengan tidak mengangkattangan. Penjuru pada saf tengah dan belakang mengambil jarak ke depan sepanjang satu lengan ditambah dua kepal dan setelah lurusmenurunkan tangan. Setelah masing-masing anggota berdiri lurus dalam barisan, maka semuanya berdiri di tempatnya dan kepala tetap dipalingkan ke kanan/kiri. Semua gerakan dikerjakan dengan badan tegak seperti dalam sikapsempurna. Pada aba-aba Tegak = GERAKsemua anggota dengan serentak menurunkan lengan dan memalingkan muka kembali ke depan dberdiri dalam sikap sempurna.b. Pada waktu komandan/pelatih/pemimpin pasukan memberikan aba-abalencang kanan/kiri dan barisan sedang meluruskan safnya, komandan/pelatih/pemimpin yang berada dalam barisan itu memeriksa kelurusan saf dari sebelah kanan/kiri pasukan, dengan menitik beratkan kepada kelurusan tumit (bukan ujung depan sepatu).

    2. Setengah lencang kanan/kiri

    Aba-aba: Setengah lengan lencang kanan = GERAKPelaksanaan:Seperti lencang kanan/kiri, tetapi tangan kanan/kiri di pinggang (bertolak pinggang) dengan siku menyentuh lengan orang yang berdiri di sebelah kanan/kirinya, pergelangan tangan lurus, ibu jari di sebelah belakang dan empat jari lainnya rapat satu sama lainnya di sebelah depan. Pada aba-aba Tegak = GERAK semua serentakmenurunkan lengan memalingkan muka kembali ke depan dan berdiri dalam sikap sempurna

    3. Lencang depan (hanya dalam bentuk berbanjar)Aba-aba: Lencang depan = GERAKPelaksanaan:

    Penjuru tetap sikap sempurna, banjar kanan nomor dua dan seterusnyameluruskan ke depan dengan mengangkat tangan. Bila berbanjar tiga maka saf depanmengambil jarak satu/setengah lengan di samping kanan, setelah lurus menurunkantangan, serta menegakkan kepala kembali dengan serentak.Anggota-anggota yang ada di banjar tengah dan kiri melaksanakannya tanpa mengangkat tangan.

    Pasal 16BERHITUNGAba-aba: Hitung = MULAIPelaksanaan:Jika bersaf, maka pada aba-aba peringatan penjuru tetap melihat ke depan, sedang

    kan anggota lainnya pada saf depan memalingkan muka ke kanan. Pada aba- aba pelaksanaan, berturut-turut tiap pasukan mulai dari penjuru kanan menyebut nomornyasambil memalingkan muka kembali ke depan. Jika berbanjar, maka pada aba-aba peringatan semua pasukan tetap dalam sikap sempurna. Pada aba-aba pelaksanaan tiap pasukan mulai dari penjuru kanan depan berturut-turut ke belakang menyebutkan nomornya masing-masing, penyebutan nomor diucapkan penuh.

    Pasal 17PERUBAHAN ARAH1. Hadap Kanan/Kiri

  • 7/17/2019 Materi Peraturan Baris Berbaris

    31/40

    Aba-aba: Hadap kanan/kiri = GERAKPelaksanaan:a. Kaki kanan/kiri diajukan melintang di depan kaki kanan/kiri, lekuk kaki kiri/kanan berada di ujung kaki kanan/kiri, berat badan berpindah ke kaki kiri/kanan.b. Tumit kaki kanan/kiri dengan badan diputar ke kanan/kiri 90.c. Kaki kiri/kanan dirapatkan kembali ke kaki kanan/kiri seperti dalam keadaan sikap sempurna.

    2. Hadap serong kanan/kiriAba-aba: Hadap serong kanan/kiri = GERAKPelaksanaan:a. Kaki kanan/kiri diajukan ke muka berjajar dengan kaki kiri/kananb. Berputar arah 45 ke kanan/kiric. Kaki kiri/kanan dirapatkan kembali ke kaki kanan/kiri.

    3. Balik kananAba-aba: Balik kanan = GERAKPelaksanaan:Pada aba-aba pelaksanaan kaki kiri diajukan melintang (lebih dalam dari hadap kanan) di depan kaki kanan. Tumit kaki kanan beserta dengan badan diputar kek kana

    n 180. Kaki kiri dirapatkan pada kaki kanan.

    Pasal 18MEMBUKA ATAU MENUTUP BARISAN

    1. Buka barisanAba-aba: Buka barisan = JALANPelaksanaan:Pada aba-aba pelaksanaan regu kanan dan kiri masing-masing membuat satulangkah ke kanan dan kiri, sedangkan regu tengah tetap di tempat.

    2. Tutup barisan

    Aba-aba: Tutup barisan = JALANPelaksanaan:Pada aba-aba pelaksanaan regu kanan dan kiri masing-masing membuat satulangkah kembali ke kiri dan kanan, sedangkan regu tengah tetap di tempat.

    Pasal 19BUBAR

    Aba-aba: Bubar = JALANPelaksanaan:Aba-aba tiap pasukan menyampaikan penghormatan kepada komandan, sesudah dibalaskembali dalam sikap sempurna kemudian melakukan balik kanan dan setelah menghitung dua hitungan dalam hati, melaksanakan gerakan seperti langkah pertama dalam g

    erakan maju jalan, selanjutnya bubar menuju tempat masing-masing.

  • 7/17/2019 Materi Peraturan Baris Berbaris

    32/40

    BAB IIIGERAKAN PERORANGAN TANPA SENJATAGERAKAN BERJALAN

    Pasal 20PANJANG, TEMPO, DAN MACAM LANGKAHLangkah dapat dibeda-bedakan sebagai berikut:No Macam langkah Panjang Tempo1 Langkah biasa 65 cm 110 tiap menit2 Langkah tegap 65 cm 110 tiap menit3 Langkah perlahan 40 cm 30 tiap menit4 Langkah ke kanan/kiri 40 cm 70 tiap menit5 Langkah ke belakang 40 cm 70 tiap menit6 Langkah ke depan 60 cm 70 tiap menit7 Langkah di waktu lari 80 cm 165 tiap menit

    Panjangnya suatu langkah diukur dari tumit ke tumit. Bila dalam peraturan disebutsatu langkah, maka panjangnya 70 cm.

    Pasal 21MAJU JALANDari sikap sempurna

    Aba-aba: Maju = JALANPelaksanaan:a. Pada aba-aba pelaksanaan kaki kiri diajukan ke depan, lutut lurus, telapak kakidiangkat rata sejajar dengan tanah setinggi 20 cm, kemudian dihentakkan ketanah dengan jarak satu langkah dan selanjutnya berjalan dengan langkah biasa.b. Langkah pertama dilakukan dengan melangkah, lengan kanan ke depan 90,lengan kiri ke belakang 30 ke belakang dengan tangan menggenggam. Padalangkah-langkah selanjutnya lengan kanan dan kiri lurus dilenggangkan kedepan 45 dan ke belakang 30, banjar kanan depan mengambil dua titik yangterletak dalam satu garis sebagai arah barisan. Seluruh anggota meluruskanbarisan ke depan dengan melihat pada belakang leher.Dilarang keras:

    - Berbicara- Melihat ke kiri atau kananPada waktu melenggangkan lengan supaya jangan kaku.

    Pasal 22LANGKAH BIASA

    1. Pada waktu berjalan, kepala dan badan seperti pada waktu sikap sempurna.Waktu mengayunkan kaki ke depan lutut kaki dibengkokan sedikit (kaki tidak bolehdiseret). Kemudian diletakkan ke tanah menurut jarak yang telah ditentukan.

    2. Cara melangkahkan kaki seperti pada waktu berjalan biasa. Pertama tumitdiletakkan di tanah selanjutnya seluruh kaki. Lengan dilenggangkan dengansewajarnya lurus ke depan dan ke belakang di samping badan, ke depan 45 dan ke belakang 30. Jari-jari tangan digenggam dengan tidak terpaksa, punggung ibu jari menghadap ke atas.3. Bila berjalan dengan hubungan pasukan agar menggunakan hitungan iramalangkah (untuk kendali kesamaan langkah).

  • 7/17/2019 Materi Peraturan Baris Berbaris

    33/40

    Pasal 23LANGKAH TEGAP

    1. Dari sikap sempurnaAba-aba: Langkah tegap maju = JALANPelaksanaan:Mulai berjalan dengan kaki kiri, langkah pertama selebar satu langkah,selanjutnya seperti jalan biasa (panjang dan tempo) dengan cara kakidihentakkan terus-menerus tetapi tidak berlebihan, telapak kaki rapat dan sejajar dengan tanah, lutut lurus, kaki tidak boleh diangkat tinggi. Bersamaan denganlangkah pertama tangan menggenggam, punggung tangan menghadap ke samping luar, ibu jari tangan menghadap ke atas, lenggang lengan 90 ke depan dan 30 ke belakang.

    2. Dari langkah biasaAba-aba: Langkah tegap = JALANPelaksanaan:Aba-aba pelaksanaan diberikan pada waktu kaki kiri jatuh di tanah, ditambah satulangkah selanjutnya berjalan langkah tegap.

    3. Kembali ke langkah biasa (sedang berjalan)Aba-aba: Langkah biasa = JALANPelaksanaan:Aba-aba pelaksanaan diberikan pada waktu kaki kanan atau kiri jatuh di tanahdita

    mbah satu langkah dan mulai berjalan dengan langkah biasa, hanya dengan langkahbiasa, hanya langkah pertama dihentakkan selanjutnya berjalan langkah biasa.Catatan:Dalam keadaan sedang berjalan cukup menggunakan aba-aba peringatan: Langkahtegap atau Langkah biasa = JALAN pada tiap-tiap perubahan langkah (tanpa kata maju).Pasal 24LANGKAH PERLAHAN

    1. Untuk berkabung (mengantar jenazah).Aba-aba: Langkah perlahan Maju = JALANPelaksanaan:a. Gerakan dilakukan dengan sikap sempurna

    b. Pada aba-aba JALAN kaki kiri dilangkahkan ke depan, kaki kiri ditarik kedepan dan ditahan sebentar di sebelah mata kaki kiri, kemudian dilanjutkanditapakkan di depan kaki kiri dilangkahkan ke depan, setelah kaki kirimenapak segera disusul dengan kaki kanan ditari ke depan dan ditahansebentar di mata kaki kiri, kemudian dilanjutkan di depan kaki kiri.c. Gerakan selanjutnya melakukan gerakan-gerakan seperti semula.

    Catatan:a. Dalam sedang berjalan, aba-aba adalah langkah perlahan = JALAN yang diberikanpada waktu kaki kanan atau kiri jatuh di tanah ditambah satu langkah dan kemudian mulai berjalan dengan langkah perlahan.b. Tapak kaki pada saat melangkah (menginjak tanah) tidak dihentakkanrata-rata untuk lebih khidmat.

    2. Berhenti dari langkah perlahanAba-aba: Henti GERAKPelaksanaan:Aba-aba pelaksanaan diberikan pada waktu kaki kanan atau kiri dirapatkan pada kaki kanan atau kiri menurut irama langkah biasa dan mengambil sikap sempurna.

    Pasal 25LANGKAH KE SAMPING

  • 7/17/2019 Materi Peraturan Baris Berbaris

    34/40

    Aba-aba: Langkah ke kanan/kiri = JALANPelaksanaan:Pada aba-aba pelaksanaan kaki kanan/kiri dilangkahkan ke kanan/kiri sepanjang 40cm. Selanjutnya kaki kanan/kiri dirapatkan pada kaki kiri/kanan, sikap akan tetap seperti pada sikap sempurna. Sebanyak-banyaknya hanya boleh dilakukan empat langkah.

    Pasal 26LANGKAH KE BELAKANG

    Aba-aba: Langkah ke belakang = JALANPelaksanaan:Pada aba-aba pelaksanaan melangkah ke belakang mulai dengan kaki kiri menurut panjangnya langkah dan sesuai tempo yang telah ditentukan (pasal 20),menurut jumlah langkah yang diperintahkan. Lengan tidak boleh dilenggangkan dan sikap badan seperti dalam sikap sempurna. Sebanyak-banyaknya, hanya boleh dilakukan empat langk

    Pasal 27LANGKAH KE DEPAN

    Aba-aba: Langkah ke depan = JALANPelaksanaan:Pada aba-aba pelaksanaan melangkah ke depan mulai dengan kaki kiri menurut panjangn langkah 60 cm dan tempo langkah 70 tiap menit, menurut jumlah langkah yang diperintahkan. Gerakan kaki seperti kaki langkah tegap (pasal 23) dan dihentakkanterus-menerus. Lengan tidak boleh dilenggangkan dan sikap seperti sikap sempurna. Sebanyak-banyaknya, boleh dilakukan empat langkah.Pasal 28LANGKAH DI WAKTU LARI

    1. Dari sikap sempurnaAba-aba: Lari Maju = JALANPelaksanaan:

    Pada aba-aba peringatan dua tangan dikepalkan dengan lemas dan diletakkan dipinggang sebelah depan, dengan punggung tangan menghadap ke luar, kedua siku sedikitke belakang, badan agak condongkan ke depan. Pada aba-aba pelaksanaan dimulai lari dengan panjang langkah 80 cm dan tempo langkah 165tiap menit dengan cara kaki diangkat secukupnya, telapak kaki diletakkan dengan ujung telapak kaki terlebih dahulu, lengan dilenggangkan secara tidak kaku.

    2. Dari langkah biasaAba-aba: Lari = JALANPelaksanaan:Pada aba-aba peringatan pelaksanaannya sama dengan aba-aba peringatan (pasal 28ayat 1). Aba-aba pelaksanaan diberikan pada waktu kaki kanan/kiri jatuh ke tanah. Kemudian ditambah satu langkah. selanjutnya berlari menurut ketentuan yang ada

    .

    3. Kembali ke langkah biasaAba-aba: Langkah biasa = JALANPelaksanaan:Aba-aba pelaksanaan diberikan pada waktu kaki kiri jatuh ke tanah ditambah 3 langkah, kemudian berjalan dengan langkah biasa, dimulai dengan kaki kiri dihentakkan, bersamaan dengan itu kedua lengan dilenggangkan.

    Catatan:

  • 7/17/2019 Materi Peraturan Baris Berbaris

    35/40

    Untuk berhenti dengan keadaan berlari, diberikan aba-aba: Henti = GERAK.Aba=aba pelaksanaan diberikan pada waktu kaki kanan atau kiri jatuh di tanahditambah 3 langkah, selanjutnya kaki dirapatkan kemudian kedua kepalantangan diturunkan untuk mengambil sikap sempurna.

    Pasal 29LANGKAH MERDEKA

    1. Dari langkah biasaAba-aba: Langkah merdeka = JALANPelaksanaan:Anggota berjalan bebas tanpa terikat ketentuan panjang, macam, dan tempolangkah. Ataas pertimbangn komandan, anggota dapat diizinkan untuk berbuat sesuatu yang dalam keadaan lain terlarang (antara lain: berbicara, buka topi, dan menghapus keringat).

    Catatan:Langkah merdeka biasanya dilakukan untuk menempuh jalan jauh atau di luarkota atau lapangan yang tidak rata. Anggota tetap dilarang meninggalkanbarisan.

    2. Kembali ke langkah biasaUntuk melakukan gerakan ini lebih dahulu harus diberikan petunjuk samakan

    langkah. Setelah langkah sama, komandan dapat memberikan aba-abaperingatan dan pelaksanaan.Aba-aba: Langkah biasa = JALAN

    Pelaksanaan:Aba-aba pelaksanaan d