18
Pajak Penghasilan -Pasal 23- Oleh Punala Aldi Samudra NIM.14314140711027 -Kelas Perpajakan A 2014-

Materi PPh Pasal 23

Embed Size (px)

DESCRIPTION

PPh Pasal 23

Citation preview

  • Pajak Penghasilan-Pasal 23-Oleh Punala Aldi SamudraNIM.14314140711027 -Kelas Perpajakan A 2014-

  • Daftar MateriPengertian PPh Pasal 23Pemotongan PPh Pasal 23Obyek & Bukan Obyek PPh Pasal 23Tarif dan dasar pemotongan PPh pasal 23Jumlah Bruto Objek PPh pasal 23Sifat pemotongan PPh Pasal 23Saaat terutang, penyetoran, dan pelaporan PPh Pasal 23Tata cara pemotongan PPh Pasal 23Tata cara penyetoran PPh Pasal 23Tata cara pelaporan PPh Pasal 23Penghitungan PPh Pasal 23

  • Pengertian PPh Pasal 23

    Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 23 adalah pajak yang dipotong atas penghasilan yang berasal dari modal, penyerahan jasa, atau hadiah dan penghargaan, selain yang telah dipotong PPh Pasal 21.

  • Pemotong PPh Pasal 23

    Pemotong PPh pasal 23 adalah pihak pemberi penghasilan sehubungan dengan pembayaran berupadividen, bunga,royalty,sewa, dan jasa kepada WP badan dalam negeri, dan BUT. WP badan ditunjuk untuk memotong PPh Pasal 23, sedangkan WP orang pribadi tidak ditunjuk untuk memotong PPh Pasal 23. Demikian sebaliknya, apabila WP menerima penghasilan yang merupakan objek pemotongan PPh Pasal 23 dan pemberi penghasilan (pemberi kerja) juga merupakan pemotong PPh Pasal 23, maka atas penghasilan yang diterima akan dipotong PPh Pasal 23 oleh si pihak pemotong tersebut.

  • Obyek PPh Pasal 23

    NoObjekTarifDasar PenghitunganSifatBatas waktu penyetoranBatas waktu pelaporan

    1.Sewa dan penghasilan lain sehubungan dengan penggunaan harta kecuali Sewa Tanah dan/atau Bangunan2%Jumlah Bruto*10 bln berikutnya20 bln berikutnya2.Imbalan Jasa Lain1. Jasa Penilai (appraisal)2%Jumlah Bruto*10 bln berikutnya20 bln berikutnya2. Jasa Aktuaris2%Jumlah Bruto*10 bln berikutnya20 bln berikutnya3. Jasa Akuntansi,pembukuan dan atestasi laporan keuangan2%Jumlah Bruto*10 bln berikutnya20 bln berikutnya4. Jasa Perancanag (design)2%Jumlah Bruto*10 bln berikutnya20 bln berikutnya5. Jasa pengeboran (drilling) di bidang penambangan migas,kecuali yg dilakukan BUT2%Jumlah Bruto*10 bln berikutnya20 bln berikutnya6. Jasa penunjang di bidang penambangan Migas2%Jumlah Bruto*10 bln berikutnya20 bln berikutnya7. Jasa penambangan dan jasa penunjang di bidang penambangan selain migas2%Jumlah Bruto*10 bln berikutnya20 bln berikutnya

  • NoObjekTarifDasar PenghitunganSifatBatas waktu penyetoranBatas waktu pelaporan8. Jasa penunjang di bidang penerbangan dan bandar udara2%Jumlah Bruto*10 bln berikutnya20 bln berikutnya9. Jasa penebangan hutan2%Jumlah Bruto*10 bln berikutnya20 bln berikutnya10. Jasa pengelolaan limbah2%Jumlah Bruto*10 bln berikutnya20 bln berikutnya11. Jasa penyediaan tenaga kerja (outsourcing service)2%Jumlah Bruto*10 bln berikutnya20 bln berikutnya12. Jasa perantara atau keagenan2%Jumlah Bruto*10 bln berikutnya20 bln berikutnya13. Jasa di bidang perdagangan surat- surat berharga, kecuali yg di lakukan Bursa Efek, KSEI dan KPEI2%Jumlah Bruto*10 bln berikutnya20 bln berikutnya14. Jasa kostodian/penyimpanan/penitipan, kecuali yg dilakukan KSEI2%Jumlah Bruto*10 bln berikutnya20 bln berikutnya15. Jasa pengisian suara (dubbing dan/atau sulih suara

  • NoObjekTarifDasar PenghitunganSifatBatas waktu penyetoranBatas waktu pelaporan16. Jasa mixing film2%Jumlah Bruto*10 bln berikutnya20 bln berikutnya17. Jasa sehubungan dengan software komputer, termasuk perawatan, pemeliharaan dan perbaikan2%Jumlah Bruto*10 bln berikutnya20 bln berikutnya18. Jasa instalasi/pemasangan mesin, peralatan, listrik, telepon, air, gas, AC, dan/atau TV Kabel, selain yg dilakukan oleh Wajib Pajak yg ruang lingkupnya di bidang konstruksi dan mempunyai izin dan/atau sertifikat sbg pengusaha konstruksi2%Jumlah Bruto*10 bln berikutnya20 bln berikutnya19. Jasa perawatan/perbaikan /pemeliharaan mesin, peralatan, listrik telepon, air, gas, AC, dan/atau TV Kabel, alat transportasi/kendaraan dan/atau bangunan, selain yg dilakukan Wajib Pajak yg ruang lingkupnya di bidang konstruksi dan mempunyai sertifikat sbg pengusaha konstruksi2%Jumlah Bruto*10 bln berikutnya20 bln berikutnya20. Jasa maklon2%Jumlah Bruto*10 bln berikutnya20 bln berikutnya21. Jasa penyelidikan dan keamanan2%Jumlah Bruto*10 bln berikutnya20 bln berikutnya

  • NoObjekTarifDasar PenghitunganSifatBatas waktu penyetoranBatas waktu pelaporan22. Jasa penyelenggara kegiatan2%Jumlah Bruto*10 bln berikutnya20 bln berikutnya23. Jasa pengepakan2%Jumlah Bruto*10 bln berikutnya20 bln berikutnya24. Jasa penyediaan tempat dan/atau waktu dalam media masa, media luar ruang atau media lain untuk penyampaian informasi2%Jumlah Bruto*10 bln berikutnya20 bln berikutnya25. Jasa pembasmi hama2%Jumlah Bruto*10 bln berikutnya20 bln berikutnya26. Jasa kebersihan atau cleaning service2%Jumlah Bruto*10 bln berikutnya20 bln berikutnya27. Jasa katering atau tata boga2%Jumlah Bruto*10 bln berikutnya20 bln berikutnya

  • BUKAN OBJEK PEMOTONGAN PPH1. PENGHASILAN YANG DIBAYAR ATAU TERHUTANG KEPADA BANK2.SEWA YANG DIBAYARKAN ATAU TERUTANG SEHUBUNGAN DENGAN SEWA GUNA USAHA DENGAN HAK OPSI3. DEVIDEN ATAU BAGIAN LABA YANG DITERIMA ATAU DIPEROLEH PERSEROAN TERBATAS SEBAGAI WP DALAM NEGERI, KOPERASI, YAYASAN ATAU ORGANISASI YANG SEJENIS, BUMN ATAU BUMD DARI PENYERTAAN MODAL PADA BADAN USAHA YANG DIDIRIKAN DAN BERTEMPAT KEDUDUKAN DI INDONESIA, DIATAS 25%. 4. DIVIDEN YANG DITERIMA ORANG PRIBADI5.BUNGA OBLIGASI YANG DITERIMA ATAU DIPEROLEH PERUSAHAAN REKSA DANA6.PENGHASILAN YANG DITERIMA ATAU DIPEROLEH PERUSAHAAN MODAL VENTURA BERUPA BAGIAN LABA DARI BADAN PASANGAN USAHA YANG DIDIRIKAN DAN MENJALANKAN USAHA ATAU KEGIATAN DI INDONESIA DENGAN SYARAT BADAN PASANGAN USAHA TERSEBUT:A.MERUPAKAN PERUSAHAAN KECIL, MENENGAH ATAU YANG MENJALANKAN KEGIATAN DALAM SEKTOR-SEKTOR USAHA YANG DITETAPKAN MENKEUB.SAHAMNYA TIDAK DIPERDAGANGKAN DI BEJ7.SISA HASIL USAHA KOPERASI YANG DIBAYARKAN OLEH KOPERASI KEPADA ANGGOTANYA8.BUNGA SIMPANAN YANG TIDAK MELEBIHI BATAS YANG DITETAPKAN OLEH MENKEU YANG DIBAYARKAN OLEH KOPERASI KEPADA ANGGOTANYA.

  • Tarif dan dasar pemotongan PPh Pasal 23HADIAH DAN PENGHARGAAN, DEVIDEN, BUNGA DAN ROYALTISEWA DAN JASA LAINNYATARIF 2%TARIF 15%

    DASAR PEMOTONGANJUMLAH BRUTOJIKA REKANAN TIDAK MEMILIKI NPWP MAKA TARIF LEBIH TINGGI 100%

  • Jumlah Bruto Objek PPh pasal 23Jumlah bruto adalah seluruh jumlah penghasilan dengan nama dan dalam bentuk apapun yang dibayarkan, disediakan utuk dibayarkan atau telah jatuh tempo pembayarannya oleh badan pemerintah, subjek pajak badan dalam negeri, penyelenggara kegiatan, bentuk usaha tetap, atau perwakilan perusahaan luar negeri lainnya kepada wajib pajak dalam negeri atau bentuk usaha tetap.

    Pembayaran gaji, upah, honorarium, tunjangan dan pembayaran lain sebagai imbalan sehubungan dengan pekerjaan yang diabayarkan oleh WP penyedia tenaga kerja kepada tenaga kerja yang melakukan pekerjaan, berdasarkan kontrak dengan pengguna jasa;Pembayaran atas pengadaan/pembelian barang atau material (dibuktikan dengan faktur pembelian);Pembayaran kepada pihak kedua (sebagai perantara) untuk selanjutnya dibayarkan kepada pihak ketiga(dibuktikan dengan faktur tagihan pihak ketiga disertai dengan perjanjian tertulis);Pembayaran penggantian biaya (reimbursement) yaitu penggantian pembayaran sebesar jumlah yang nyata-nyata telah dibayarkan oleh pihak kedua kepada pihak ketiga (dibuktikan dengan faktur tagihan atau bukti pembayaran yang telah dibayarkan kepada pihak ketiga).

    TIDAK TERMASUKkecualiJasa Catering dan Jasa yang telah dikenai PPh yang bersifat final(konstruksi)

  • Sifat Pemotongan PPh Pasal 23Berdasarkan UU PPh 2009, sifat pemotongan PPh Pasal 23 tidak final, artinya dapat dikreditkan oleh pihak yang dipotong, oleh karenanya pengarsipan bukti potong sangat urgen, karena dokumen berupa bukti potong tersebut merupakan bukti yang sah untuk dapat mengkreditkan.

  • Saat Terutang, Penyetoran, dan PelaporanPPh Pasal 23PPh Pasal 23 terutang pada akhir bulan dilakukannya pembayaran, disediakan untuk dibayar, atau telah jatuh tempo pembayarannya, tergantung peristiwa yang terjadi terlebih dahulu.PPh Pasal 23 disetor oleh Pemotong Pajak paling lambat tanggal sepuluh bulan takwim berikutnya setelah bulan saat terutang pajak.SPT Masa disampaikan ke Kantor Pelayanan Pajak setempat, paling lambat 20 hari setelah Masa Pajak berakhir.

  • Tata Cara Pemotongan PPh Pasal 23Dilakukan pada saat membayarkan penghasilan oleh bendahara dan badan.Bukti Pemotongan dengan Form : F.1.1.33.06F.1.1.33.07

  • Tata Cara Penyetoran PPh Pasal 23Jumlahkan PPh pasal 23 dalam bukti pemotongan selama satu tahun takwimDisetor ke Bank persepsi atau kantor pos dan giro dengan menggunakan SSPPaling lambat tanggal 10 bulan takwim berikutnya setelah bulan saat terutangnya pajakApabila tanggal 10 jatuh pada libur, maka penyetoran dilakukan pada hari kerja berikutnya

  • Tata Cara Pelaporan PPh Pasal 23Mengisi dengan lengkap dan benar SPT masa PPh Pasal 23 (F.1.1.32.03) Rangkap 2

    LAMPIRANLembar ke-3 SSP bukti setoran PPh Pasal 23Daftar bukti pemotongan PPh pasal 23Lembar ke-2 bukti pemotonganKe KPP/KP2KPSelambat-lambatnya 20 hari setelah bulan takwim berakhirJika jatuh pada hari liburPada hari kerja berikutnya.

  • 1. Drs. Delta, Bendahara Madrasah Negeri Depok menggunakan jasa pemeliharaan komputer Rp 11.000.000, (harga yg tertulis di kuitansi) -.Penghitungan PPh Pasal 23 :Harga yg tertulis di kuitansi adalah nilai barang termasuk PPN, maka Rp 11.000.000,- x 100/110 x 2% = Rp 200.000,-(Untuk mencari harga barang tanpa PPN maka nilai tertera dikuitansi tsb dikalikan 100/110)Apabila rekanan tidak memiliki NPWP, maka PPh Pasal 23 terutang : Rp11.000.000 x 100/110 x 2% x200%= Rp400.000,-

    2. Drs. Yaumin, Bendahara Depdiknas menggunakan jasa biro Iklan untuk memasang Iklan di Media massa dan elektronik dengan total pembayaran Rp 1.100.000.000, (harga yg tertulis dikuitansi)Penghitungan PPh Pasal 23 :Harga yg tertulis di kuitansi adalah nilai barang termasuk PPN, maka Rp 1.100.000.000,- x 100/110 x 2% = Rp 20.000.000,-(Untuk mencari harga barang tanpa PPN maka nilai tertera dikuitansi tsb dikalikan 100/110)Apabila rekanan tidak memiliki NPWP, maka PPh Pasal 23 terutang :

    Rp1.100.000.000 x 100/110 x 2% x200%= Rp4.000.000,- CONTOHPENGHITUNGAN

  • Gracias.