34
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Gelombang memiliki sifat-sifat yang berlaku umum, yaitu pemantulan (refleksi), pembiasan (refraksi), dispersi, pelenturan (difraksi), perpaduan (interferensi), dan polarisasi. Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering melihat sebuah gelombang di air merambat dalam barisan gelombang yang lurus, seperti barisan gelombang yang di pantai. Jika kita meletakkan penghalang benda padat, misalnya pagar kayu yang rapat, yang menghalangi pergerakan gelombang, kemudian kita memotong pagar tersebut, dan membuat bukaan sempit di pagar, seperti sebuah pintu yang kecil, dari bukaan tersebut, sebuah gelombang sirkular akan di mulai, dan akan merambat ke berbagai tempat yang tidak garis lurus dari pembukaan yang kita buat, tapi juga ke lokasi-lokasi yang ada di samping pembukaan, sifat inilah disebut (sifat difraksi). Selain itu, ketika kedua gelombang merambat pada bagian yang sama pada ruang pada saat yang sama, dua buah gelombang misalnya saja pada gelombang tali dimana pada 1

materi silabus

Embed Size (px)

DESCRIPTION

fisika dasar

Citation preview

BAB IPENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANGGelombang memiliki sifat-sifat yang berlaku umum, yaitu pemantulan (refleksi), pembiasan (refraksi), dispersi, pelenturan (difraksi), perpaduan (interferensi), dan polarisasi. Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering melihat sebuah gelombang di air merambat dalam barisan gelombang yang lurus, seperti barisan gelombang yang di pantai. Jika kita meletakkan penghalang benda padat, misalnya pagar kayu yang rapat, yang menghalangi pergerakan gelombang, kemudian kita memotong pagar tersebut, dan membuat bukaan sempit di pagar, seperti sebuah pintu yang kecil, dari bukaan tersebut, sebuah gelombang sirkular akan di mulai, dan akan merambat ke berbagai tempat yang tidak garis lurus dari pembukaan yang kita buat, tapi juga ke lokasi-lokasi yang ada di samping pembukaan, sifat inilah disebut (sifat difraksi). Selain itu, ketika kedua gelombang merambat pada bagian yang sama pada ruang pada saat yang sama, dua buah gelombang misalnya saja pada gelombang tali dimana pada gelombang tersebut merambat saling mendekat, maka akan terjadi suatu interferensi gelombang, interferensi gelombang yang terjadi disini dapat berupa interferensi destruktif dan interferensi konstruktif.Tidak hanya itu, ketika kita mengikat seutas tali dan kemudian digetarkan ke segala arah dan celah dipasang secara vertikal, ternyata arah getaran gelombang sama dengan arah posisi celah, yaitu arah vertikal yang berupa gelombang tranversal dan tidak pernah berupa gelombang longitudinal, peristiwa ini disebut sifat polarisasi. Melalui makalah ini akan dijelaskan lebih rinci mengenai penyebab maupun faktor-faktor yang mempengaruhi sifat-sifat gelombang yang akan dijelaskan pada bab pembahasan selanjutnya.

1.2 Rumusan MasalahAdapun rumusan masalah dalam penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:1. Apakah yang dimaksud dengan disperse gelombang?2. Apakah yang dimaksud dengan pemantulan gelombang dan muka gelombang?3. Apakah yang dimaksud dengan pembiasan gelombang dan menurunkan persaman umum pembiasan?4. Apakah yang dimaksud dengan disfraksi gelombang dan factor yang mempengaruhi disfraksi gelombang?

1.3 TujuanAdapun tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:1. Menjelaskan tentang dispersi gelombang dan menganalisis sudut disperse.2. Menganalisis pemantulan gelombang dan menjelaskan tentang muka gelombang.3. Menjelaskan tentang pembiasan gelombang dan menganalisi penurunan persamaan umum pembiasan.4. Menjelaskan tentang disfraksi gelombang dan mengetahui factor yang mempengaruhi disfraksi.

1.4 ManfaatAdapun manfaat yang ingin dicapai dalam penulisan makalah ini, adalah sebagai berikut:1. Memberikan pengetahuanmengenai sifat-sifat gelombang kususnya pada disperse gelombang, pemantulan gelombang, pembiasan gelombang, disfraksi gelombnag, interfrensi gelombang dan polirisasi gelombnag bagi mahasiswa 2/B Jurusan Pendidikan Fisika Universitas Pendidikan Ganesha.2. Menambah modul pembelajaran mengenai sifat-sifat gelombang.3. Memberikan tambahan wawasan mengenai sifat-sifat gelombang.

BAB IIPEMBAHASAN

2.1 DISPERSI GELOMBANGDispersi gelombang adalah perubahan bentuk gelombang ketika gelombang merambat pada suatu medium.Medium nyata yang gelombangnya merambat dapat disebut sebagai medium non dispersi. Dalam medium non dispersi, gelombang mempertahankan bentuknya. Contoh medium non disperse adalah udara sebagai medium perambatan dari gelombang bunyi. Ketika kita menyentakkan ujung tali naik-turun (setengah getaran), sebuah pulsa transversal merambat melalui tali (tali sebagai medium). Sesungguhnya bentuk pulsa berubah ketika pulsa merambat sepanjang tali, pulsa tersebar atau mengalami disperse pada gambar dibawah 2.1. Jadi, dispersi gelombang adalah perubahan bentuk gelombang ketika gelombang merambat suatu di medium.

Gambar 2.1.Kebanyakan medium nyata di mana gelombang merambat dapat kita dekati sebagai medium non dispersi. Dalam medium non dispersi, gelombang dapat mempertahankan bentuknya. Sebagai contoh medium non dispersi adalah udara sebagai medium perambatan dari gelombang bunyi..Gelombang-gelombang cahaya yang terdapat dalam vakum adalah nondispersi secara sempurna. Cahaya putih (polikromatik) yang dirambatkan pada prisma kaca mengalami dispersi sehingga membentuk spektrum warna-warna pelangi. Dispersi gelombang yang terjadi dalam prisma kaca terjadi karena kaca termasuk medium dispersi untuk gelombang cahaya.

Dispersi cahaya adalah penguraian cahaya putih atas komponen - komponen warna pelangi. Dalam percobaan di laboratorium, penguraian cahaya tersebut menggunakan sebuah kotak sinar dan sebuah prisma kaca. Jika sebuah sinar yang keluar dari kotak diarahkan ke salah satu bidang pembias prisma, maka sinar yang keluar dari bidang prisma lainnya akan terpisah menjadi 7 warna pelangi. Dalam kehidupan sehari hari , contoh penerapan dispersi adalah pembentukan pelangi.selain itu, dispersi juga mempunyai pengertian sebagai berikut:Dispersi adalah peristiwa penguraian cahaya polikromarik (putih) menjadi cahaya-cahaya monokromatik (me, ji, ku, hi, bi, ni, u) pada prisma lewat pembiasan atau pembelokan.Halitumembuktikanbahwacahayaputihterdiriatasharmonisasiberbagaicahayawarnadenganpanjanggelombangyang berbeda beda.

Pelangi adalah spektrum cahaya matahari yang diuraikan oleh butir - butir air. Pelangi hanya dapat terlihat jika kita membelakangi matahari dan hujan terjadi di depan kita. Jika seberkas sinar matahari mengenai butir - butir air yang besar, maka sinar itu akan dibiaskan oleh bagian depan permukaan air. Sinar akan memasuki butir air. Sebagian kecil sinar akan dipantulkan oleh bagian belakang butir air. Selamjutnya sinar pantul ini mengenai permukaan depan dan dibiaskan oleh permukaan depan. Karena sinar pantul ini dibiaskan, maka sinar ini pun diuraikan atas spektrum spektrum matahari.Ketika cahaya merambat dalam suatu medium, maka kecepatan rambat gelombang umumnya bergantung pada frekuensinya. Dalam kaca misalnya, kecepatan rambat makin kecil bila panjang gelombang nya makin kecil. Cahaya warna ungu merambat lebih lambat daripada cahaya warna merah. Jika cahaya putih jatuh pada bidang batas 2 medium dengan sudut tertentu, maka gelombang yang masuk ke medium kedua mengalami pembiasan. Besarnya sudut bias bergantung pada kecepatan rambat cahaya dalam medium tersebut.Karena gelombang dengan frekuensi berbeda mempunyai v ( kecepatan) yang berbeda, maka gelombang dengan frekuensi berbeda akan memiliki sudut bias yang berbeda pula. Akibatnya, dalam medium kedua, berkas dengan frekuensi yang berbeda bergerak dalam arah yang berbeda. Peristiwa tersebut dapat dikatakan sebagai penguraian cahaya putih dari spektrum - spektrum yang memiliki frekuensi yang berbeda atau disebut dispersi.Sebuah prisma atau kisi kisi mempunyai kemampuan untuk menguraikan cahaya menjadi warna warna spektralnya. Indeks cahaya suatu bahan menentukan panjang gelombang cahaya yang dapat diuraikan menjadi komponen - komponennya. Untuk cahaya ultraviolet digunakan prisma dari Kristal, untuk cahaya putih digunakan prisma dari kaca, dan untuk cahaya infrarot digunakan prisma dari garam batu.Peristiwa dispersi ini terjadi karena perbedaan indeks bias tiap warna cahaya. Cahaya berwarna merah mengalami deviasi terkecil sedangkan warna ungu mengalami deviasi terbesar.

2.1.1 SUDUT DISPERSIBila cahaya putih (polikromatik) atau cahaya matahari melewati suatu prisma maka cahaya yang keluar dari prisma berupa spektrum cahaya matahari yang terdiri atas warna merah, jingga, kuning, hijau, biru, nilla, dan ungu. Penguraian warna polikromatik menjadi warna monokromatik yang disebabkan oleh perbedaan cepat rambat dari masing masing warna disebut dengan disperse. Setiap warna cahaya memiliki sududt deviasi minimum masing masing. Selisih deviasi warna ungu dengan warna merah disebut sudut dispersi. Jadi, lebar sudut disperse atau lebar spectrum matahari dapat dinyatakan sebagai berikut:= (n- 1) - (nm- 1) atau= (n- nm )Dengan:n = indeks bias sinar ungunm = indeks bias sinar merah = sudut disperse = sudut pembias prisma

Setiap warna mengalami pembiasan yang berbeda. Setiap warna mengalami deviasi dari arah semula. Sudut yang dibentuk oleh sinar yang keluar dengan sinar datang dinamakan sudu devisiasi .

Selisih sudut devisiasi ungu dengan sudut devisiasi merah dinamakan sudut dispersi . untuk kondisi dimana terjadi devisiasi menimum (D) dan sudut pembias kecil, maka berlaku hubungan sebagai berikut : Devisiasi minimum = ungu ( Du)Devisiasi minimum = merah (Dm)Sudut dispersi untuk kondisi ini adalah :

A. Susunan Prisma pandang lurusAdalah susunan prisma yang menghilangkan devisiasi warna tertentu.Misalnya untuk sinar warna kuning = Dk Dk = 0Sudut dispersi= u - m= (nu nm)

Keterangan :m = sudut deviasi merahu = sudut deviasi ungunu = indeks bias untuk warna ungunm = indeks bias untuk warna merah

Catatan :Untuk menghilangkan dispersi antara sinar ungu dan sinar merah kita gunakan susunan Prisma Akhromatik.

Ftot = F kerona - Fflinta = 0

Untuk menghilangkan deviasi suatu warna, misalnya hijau, kita gunakan susunan prisma pandang lurus.

Dtot = Dkerona - Dflinta = 0

Besar sudut yang dibentuk antar sinar yang masuk ke prisma dan yang keluar prisma disebut sudut defiasi yang besarnya dapat ditulis sebagai berikut

Keterangan = Sudut pembiasan prismai = Besar sudut cahaya datang ke prismar= Besar sudut cahaya saat meninggalkan prisma

2.2 PEMANTULAN GELOMBANGKetika sebuah gelombang menabrak sebuah penghalang, atau sampai di ujung medium yang dirambatinya, sebagian dari gelombang tersebut terpantul, seperti gelombang air yang terpantul dari batu karang atau sisi kolam renang. Serta jika kita mendengar teriakan yang dipantulkan dari tebing yang jauh yang disebut gema. Berikut ini adalah contoh pemantulan pada gelombang tali

Gambar ( 2.3 ) Pantulan dari pulsa gelombang pada tali ketika ujung tali bebasGambar ( 2.4 ) Pantulan dari pulsa gelombang pada tali ketika ujung tali tetap

A. PEMANTULAN GELOMBANG 1. Pemantulan pada ujung tetapDalam keadaan di mana tali diikatkan erat pada penopang, saat sampai ujung tetap, pulsa gelombang memberikan gaya pada penopang itu. Akan tetapi, penopang dalam keadaan tegar dan tidak bergerak. Menurut Hukum III Newton, penopang memberikan gaya yang sama besarnya pada tali tapi berlawanan arah. Gaya reaksi ini menghasilkan pulsa gelombang refleksi (pantulan) yang merambat sepanjang tali dalam arah yang berlawanan dengan arah gelombang datang. Jadi, pulsa gelombang yang menuju penopang telah direfleksikan di titik ujung tetap tali. Gambar (2.3) menunjukkan rangkaian peristiwa refleksi (pemantulan) gelombang pada ujung tetap.Dalam hal ini, simpangan setiap titik pada tali merupakan jumlah simpangan yang disebabkan oleh gelombang yang menuju titik tetap dan gelombang refleksi. Karena ujungnya tetap, kedua gelombang itu selalu berinterferensi destruktif sehingga memberikan pergeseran nol di ujung tetap tersebut. Dengan demikian, gelombang yang direfleksikan selalu berbeda fase sebesar 1800 dengan gelombang yang menuju ujung tetap. Dengan kata lain, ketika terjadi refleksi di ujung tetap, gelombang mengalami perubahan fase sebesar 1800.

2. Pemantulan pada ujung bebasBerbeda dengan refleksi pada ujung tetap, gelombang yang menuju ujung bebas dan gelombang refleksi akan berinterferensi konstruktif di titik itu. Jadi, gelombnag yang direfleksiksn selalu sefase dengan gelombang datang. Dengan kata lain, pada ujung bebas, gelombang yang direfleksikan tidak mengalami perubahan fase. Andaikan sebagai ganti tali yang diikatkan pada penopang, tali itu diikatkan pada tali yang berbeda rapat massa liniernya. Pada titik batas yang menghubungkan kedua tali itu, sebagian gelombang ditransmisikan dan sebagian lagi direfleksikan. Jika tali kedua mempunyai rapat linier yang lebih besar daripada tali pertama (Gambar 2.7), gelombang yang direfleksikan kembali ke tali pertama masih akan mengalami pergeseran fase sebesar 1800. Ketika pulsa gelombang ini mencapai sambungan, ada bagian pulsa gelombang ditransmisikan ke tali kedua. Amplitudo gelombang yang direfleksikan lebih kecil daripada amplitude gelombang datang karena gelombang yang ditransmisikan membawa sebagian energi gelombangnya.

2.2.1 Muka Gelombang (Front Wave)Muka Gelombang (front wave) adalah permukaan-permukaan dimana melalui semua titik yang mengalami gangguan dan dalam waktu tertentu akan memperlihatkan pulsa menjalar yang berada dalam fase gerak yang sama. Dengan kata lain, muka gelombang (front wave) dapat didefinisikan sebagai tempat kedudukan titik-titik yang memiliki fase yang sama pada gelombang. Muka gelombang dapat dibedakan menjadi dua, yaitu muka gelombang berbentuk garis lurus (muka gelombang bidang) (Gambar 2.5) dan muka gelombang berbentuk lingkaran (Gambar 2.6).

Gambar 2.5 Muka gelombang bidang. (Sumber: Sifat Sifat Gelombang 12.1 - Crayonpedia.htm)Muka gelombang melingkar merambat terus ke segala arah maka pada jarak yang jauh dari sumber gelombang, kita akan melihat muka gelombang yang hampir lurus seperti halnya gelombang air laut yang sampai di pantai. Muka gelombang (front wave) yang seperti ini disebut sebagai muka gelombang bidang.

Gambar 2.6 Muka gelombang berbentuk lingkaran. (Sumber: Sifat Sifat Gelombang 12.1 - Crayonpedia.htm)Gambar (2.6) disamping menunjukkan lingkaran-lingkaran tersebut sebagai muka gelombang (front wave). Jarak antara muka gelombang yang berdekatan sama dengan satu gelombang (1) karena tempat kedudukan titik yang mempunyai fase yang sama mempunyai jarak 1, 2,3, dan seterusnya. Sinar gelombang adalah garis yang ditarik dengan tegak lurus terhadap muka gelombang atau disebut arah merambat suatu gelombang. Sinar gelombang pada gelombang lingkaran berbentuk garis lurus yang berarah radial ke sumber gelombang.Untuk gelombang dua atau tiga dimensi, seperti gelombang air, kita berhubungan dengan muka gelombang yang dimaksudkan sebagai 1 lebar penuh puncak gelombang (yang biasanya kita sebut sebagai gelombang, ketika berada di pantai). Garis yang ditarik dengan arah gerak tegak lurus terhadap muka gelombang disebut sinar gelombang, sebagaimana yang ditunjukkan pada gambar (2.6). Perhatikan gambar (2.6), bahwa muka gelombang yang jauh dari sumber telah kehilangan hampir semua lengkungan mereka dan hampir lurus, sebagaimana gelombang laut, gelombang yang hampir lurus ini disebut gelombang bidang. Untuk pantulan gelombang bidang dua atau tiga dimensi seperti ditunjukkan pada gambar (2.5), sudut yang dibuat gelombang datang terhadap permukaan pantulan sama dengan sudut yang dibuat oleh gelombang pantulan. Ini merupakan Hukum pantulan yang menyatakan bahwa, Sudut pantulan sama dengan sudut datang. Sudut datang didefinisikan sebagai sudut yang dibuat sinar datang terhadap garis yang tegak lurus terhadap permukaan pantulan (atau yang dibuat muka gelombang dengan tangen permukaan), dan. Sudut pantulan adalah sudut yang sama tetapi untuk gelombang pantulan.B. Pemantulan Gelombang Oleh Bidang Datar2.2.1 Pemantulan Gelombang Permukaan AirGelombang permukaan air dapat berupa gelombang lurus atau gelombang lingkaran. Pada Gambar (2.7), kita dapat menggambarkan muka gelombang datang dan muka gelombang pantul. Dimana sudut datang (i) sama dengan sudut pantul (r). Pernyataan inilah yang disebut dengan Hukum pemantulan gelombang, yang berlaku untuk semua jenis gelombang.Pemantulan gelombang pada tangki riak, pada pemantulan ini diperoleh gelombang lingkaran yang pusatnya adalah sumber gelombang S. Gelombang pantul yang dihasilkan oleh bidang lurus juga berupa gelombang lingkaran S sebagai pusat lingkaran. Jarak S ke bidang pantul sama dengan jarak s ke bidang pantul. Menurut Hukum Snellius, gelombang datang, gelombang pantul, dan garis normal berada pada satu bidang dan sudut datang (i) akan sama dengan sudut pantul (r), seperti pada gambar (2.7).

Gambar (2.7) Hukum Pemantulan Gelombang (Hukum Snellius).(Sumber: Gelombang_files/6-ba9791b940.jpg)

Contoh Soal dan Pembahasan:1. Sebuah pembangkit bola digetarkan naik dan turun pada permukaan air dalam tangki riak dengan frekuensi tertentu, menghasilkan gelombang lingkaran.Suatu keping logam RQS bertindak sebagai perintang gelombang. Semua muka gelombang pada Gambar 2.3 dihasilkan oleh pembangkit bola dalam waktu 0,6 s. Perintang keping logam berjarak 0,015m dari sumber gelombang P. Hitung (a) panjang gelombang, (b) frekuensi, dan (c) cepat rambat gelombang.Pembahasan:(a) Jarak dua muka gelombang yang berdekatan = 1.Dengan demikian, jarak PQ= 3(1)0,015 m = 3 = 0,005 m(b) Selang waktu yang diperlukan untuk menempuh dua muka gelombang yang berdekatan =1/T, dengan T adalah periode gelombang. Gelombang datang (garis utuh) dari P ke Q menempuh 3T, sedangkan gelombang pantul (garis putus-putus) dari Q ke P menempu waktu 3T.Jadi, selang waktu total = 3T + 3T0,6 s = 6TT = 0,1 s.Frekuensi f adalah kebalikan periode, sehingga:f = 1/(0,1s) = 10 Hz.(c) Cepat rambat v =f = (0,005m)(10 Hz) = 0, 05 m/s.

2.2.2 Pemantulan gelombang lingkaran oleh bidang datarBagaimanakah jika yang mengenai bidang datar adalah muka gelombang lingkaran? Gambar (2.8) menunjukkan pemantulan gelombang lingkaran sewaktu mengenai batang datar yang merintanginya. Gambar (2.9) adalah adalah analisis dari Gambar (2.8). Sumber gelombang datang adalah titik O. Dengan menggunakan hukum pemantulan gelombang, yaitu sudut datang = sudut pantul, kita peroleh bayangan O adalah I. Titik I merupakan sumber gelombang pantul sehingga muka gelombang pantul adalah lingkaran-lingkaran yang berpusat di I, seperti ditunjukkan pada Gambar (2.9).

Bayangan sumber gelombang datang O adalah I(sumber gelombang pantul)

Pemantulan gelombang Lingkaran oleh bidang datar

2.3 PEMBIASAN GELOMBANG

2.3.1 PERSAMAAN PADA PEMBIASAN GELOMBANGUntuk keperluan penurunan rumus, kita buat diagram skematik pembiasan seperti pada Gambar 2.10

Gambar 2.10 Diagram skematik pembiasan. Medium 1 adalah tempatyang dalam dan medium 2 adalah tempat yang dangkal.AP adalah suatu muka gelombang dalam medium 1 yang memotong bidang batas di titik A. Dalam waktu t gelombang dari P menempuh jarak v1t dan tiba di titik B pada bidang batas yang memisahkan kedua medium dengan sudut datang i. Pada waktu t yang sama, gelombang dari titik A menempuh jarak v2t masuk ke dalam medium 2 dan tiba di titik B. Muka gelombang baru BB tidak sejajar dengan muka gelombang AP semula sebab cepat rambat v1 dan v2 berbeda (v2 < v1).Perhatikan ABPsin1= sin1= AB = 1 = i, sehingga ;AB = ....................(i)Dengan cara yang sama, untuk DABB:sin2= sin2= AB = 2 = r, sehingga ;AB = ....................(ii)Dengan menyamakan ruas kanan persamaan (i) dan (ii) diperoleh: =

Jadi, persamaan umum yang berlaku untuk pembiasan gelombang adalah : ...................................dengan: i = sudut datangr = sudut biasv1 = cepat rambat gelombang dalam medium 1v2 = cepat rambat gelombang dalam medium 2n = indeks bias medium 2 relatif terhadap medium 1.Perhatikan persaman di atas. Jika sinar datang dari tempat yang dalam ke tempat yang dalam ke tempat yang dalam ke tempat yang dangkal, maka:

sin i > sin r atau sin r < sin ir < iSudut bias < sudut datang, dan hasil ini sesuai dengan Gambar 1.21.Jika indeks bias medium 2 adalah n2 dan indeks bias medium 1 adalah n1, maka n pada dapat ditulis . Selanjutnya, ambil sudut datang i = 1 dan sudut bias r =2, maka persamaan 1.18, dapat ditulis:atau n1 sin1 = n2 sin2Contoh Soal :Sebuah gelombang lurus datang pada bidang batas antara dua medium dengan sudut datang 30o. Jika indeks bias medium 2 relatif terhadap medium 1 adalah , berapa sudut biasnya? Penyelesaian:Diketahui :Sudut datang i = 30oIndeks bias n= = Ditanya : r= ....?Jawab:Dengan menggunakan persamaan n1 sinq1 = n2 sinq2, maka diperoleh:sin1 = sin2sin 30o = sin r = sin rSin r = , atau r = 45o.

2.4 DIFRAKSI GELOMBANGDifraksi merupakan lenturan gelombang yang disebabkan oleh adanya penghalang berupa celah. Lenturan gelombang yang dimaksud yaitu pada saat gelombang menemui sebuah penghalang maka otomatis gelombang tersebut menabrak atau menumbuk sebuah penghalang dimana akan ada gaya aksi-reaksi antara gelombang dengan penghalang sehingga mengakibatkan adanya lenturan atau pantulan. contohnya cahaya, karena adanya halangan. Semakin kecil halangan, penyebaran gelombang semakin besar. Hal ini bisa diterangkan oleh prinsip Huygens. Pada animasi pada gambar sebelah kanan atas terlihat adanya pola gelap dan terang, hal itu disebabkan wavelet-wavelet baru yang terbentuk di dalam celah sempit tersebut saling berinterferensi satu sama lain.Gelombang-gelombang menyebar sewaktu merambat dan ketika menemui penghalang, gelombang ini berbelok mengitarinya dan memasuki daerah berikutnya seperti pada Gb. 2.1.1 untuk gelombang air. Fenomena ini disebut difraksi

Gambar 2.11 Difraksi Gelombang.Difraksi (dan Lat.: diffringere; pematahan). Pembelokan cahaya oleh penghalang. Bila seberkas gelombang dengan sinar sejajar melalui suatu celah, maka sinar akan melebar karena terjadi difraksi oleh celah tersebut. Difraksi terjadi dengan kuat bila lebar celah tak banyak berbeda dengan panjang gelombang. Difraksi terjadi pada semua gelombang, yaitu gelombang pada permukaan air, gelombang bumi, cahaya, gelombang mikro, dan sebagainya. Karena gelombang bunyi mempunyai panjang gelombang antara 2 cm dan 20 m, yaitu kira-kira sama dengan ukuran benda yang ada di sekitar kita, maka gelombang bunyi terdi fraksi dengan kuat. Difraksi pada gelombang cahaya oleh celah sempit, dapat diamati dengan mudah bila digunakan cahaya dengan sinan-sinar yang sejajan dan kuat, misalnya sinar laser, dan digunakan celah sempit kira-kira sepersepuluh milimeter, kemudian cahaya yang keluar dan celah ditangkap dengan layan pada jarak 5 m dan celah. Difraksi seperti mi disebut difnaksi Fraunhofer atau difnaksi medan jauh. Bila jarak antara sumber dan celah, celah dan layar, atau keduanya tak tenlalu besar, akan kita dapatkan pola bayangan yang lain danipada difraksi Fnaunhofen. Difraksi yang terjadi pada keadaan terakhir disebut difraksi Fresnel, diambil dan nama Augustin Jaan Fresnel, yang pertama kali membahasnya secara kuantitatif pada 1818. Peristiwa difraksi terjadi karena penjumlahan atau interferensi gelombang-gelombang yang berasal dari titik-titik di dalam celah. Bila celah sempit, maka pengaruh titik bagian tepi adalah kuat, sehingga memberikan sinar arah yang masuk daerah bayangan, yaitu membelok. Besarnya difraksi bergantung pada panjang gelombang dan ukuran penghalang, seperti pada Gb.2.12. Panjang gelombang yang ditunjukkan pada gambar merupakan jarak antar satu gelombang dengan gelombang berikutnya, sedangkan ukuran penghalang yang dimaksud adalah lebar celah yang dibentuk oleh kedua benda yang dilewati gelombang. Jika panjang gelombang jauh lebih besar dari benda tersebut, seperti halnya dengan bilah rumput di Gb.2.12a, gelombang membelok mengitarinya seakan-akan rumput tersebut tidak ada. Untuk benda yang lebih besarbagian (b) dan (c)ada daerah bayangan di balik penghalang dimana kita tidak bisa mengharapkan gelombang bisa menembus (tetapi bisa, paling tidak sedikit). Tetapi perhatikan bagian (d), dimana penghalang sama dengan (c) tetapi panjang gelombang lebih besar, sehingga difraksi ke daerah bayangan lebih besar. Sebagai aturan praktis, hanya jika panjang gelombang lebih kecil dari ukuran benda, aka nada daearah bayangan yang cukup besar. Penting untuk dicatat bahwa aturan ini berlaku juga untuk pantulan dari penghalang. Sangat sedikit dari gelombang yang dipantulkan kecuali bila panjang gelombang lebih kecil dari ukuran penghalang. Jadi, jika panjang gelombang lebih besar dari ukuran benda, akan ada daerah bayangan yang cukup kecil namun jika panjang gelombang lebih kecil dari ukuran penghalang, akan ada daerah bayangan yang cukup besar.

Gambar 2.12 Gelombang air melewati benda dengan berbagai ukuran.

Tuntunan kasar mengenai besarnya difraksi adalah (radian) = Dimana secara kasar merupakan penyebaran sudut gelombang dibelakang celah dengan lebar L atau mengitari penghalang dengan lebar L.Gelombang dapat berbelok mengitari penghalangnya dan dengan demikian membawa energi ke daerah di belakang penghambat tersebut, hal ini jelas berbeda dengan energi yang dibawa partikel materi. Kita ketahui bahwa suatu gelombang memiliki energi, dimana energi yang dimiliki gelombang tersebut akan berubah ketika gelombang telah menumbuk suatu penghalang. Energi gelombang tersebut akan berkurang setelah menumbuk suatu penghalang. Contoh yang jelas adalah sebagai berikut : jika Anda berdiri dibalik simpangan di sisi sebuah gedung, Anda tidak bisa terkena oleh bola bisbol yang dilempar dari sisi yang lain, tetapi Anda dapat mendengar teriakan atau suara lain karena gelombang suara menyebar di sisi-sisinya.

2.4.1 Beberapa Contoh Peristiwa Difraksi

Gambar 2.13(a) Difraksi Gelombang air Laut/sungai, (b) Cahaya bila di jatuhkan pada celah sempit /penghalang, akan terjadi peristiwa difraksi, dan (c) Difraksi pada gelombang air dilihat dari atas

Difraksi cahaya yang dibentuk seperti warna pelangi (MeJiKuHiBiU) terjadi karena untuk hasil difraksi yang dihasilkan warna merah terjadi karena panjang gelombang cahayanya besar dan frekuensinya kecil, untuk hasil difraksi warna jingga terjadi karena panjang gelombang cahayanya lebih kecil dari panjang gelombang yang mempunyai hasil difraksi warna merah dan frekuensinya lebih besar dari frekuensi yang mempunyai difraksi warna merah. Begitu juga seterusnya. sehingga difraksi yang menghasilkan warna ungu memiliki panjang gelombang cahaya yang lebih kecil dan memiliki frekuensi yang lebih besar dibandingkan dengan hasil difraksi warna lainnya.

BAB IIIKESIMPULAN

Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa :1. Sesungguhnya disperse merupakan bentuk pulsa yang berubah ketika pulsa merambat sepanjang tali dan pulsa tersebar atau mengalami disperse. Jadi, dispersi gelombang adalah perubahan bentuk gelombang ketika gelombang merambat suatu medium.2. Menurut Hukum Snellius tentang pembiasan: sinar datang garis normal dan sinar bias terletak pada suatu hitungan datar dan sinar yang datang dari medium dengan indeks bias kecil ke medium dengan indeks medium yang lebih besar dibiaskan mendekati garis normal.3. Besarnya difraksi dapat dipengaruhi oleh panjang gelombang dan ukuran penghalang. Jika panjang gelombang lebih besar dari ukuran benda, akan ada dearah bayangan yang cukup kecil namun jika panjang gelombang lebih kecil dari ukuran penghalang, akan ada daerah bayangan yang cukup besar.

SaranBerdasarkan pembahasan dalam makalah penulis, maka yang dapat dijadikan saran adalah sebagai berikut:1. Mahasiswa hendaknya menguasai dan memahami materi tentang gelombang yang kususnya sifat-sifat gelombang mengenai disperse gelombnag, pemantulan gelombang, pembisan gelombang, disfraksi gelombang, interfrensi gelombang dan polarisasi gelombang. 2. Mahasiswa henhaknya mampu menerapkan konsep sifat-sifat gelombang dalam kehidupan sehari-hariDAFTAR PUSTAKA

Giancoli, Douglas C. 2001. Fisika Edisi Kelima Jilid 1. Erlangga: JakartaTipler.1998.Fisika untuk Sains dan Teknik Jilid 1. Edisi ketiga. Jakarta: ErlanggaSupiyanto.2006.Fisika untuk SMA/MA Kelas XII Jilid 3.Jakarta: Phieta Anonim. 2010. Fenomena Difraksi Online : (http://tienkartina.wordpress.com/2010/08/13/difraksi-cahayapembelokan-cahaya/ diakses tanggal 21 Maret 2013)

25