3
BAB II TINJAUAN TEORI A. DEFINISI Asfiksia adalah hipoksia yang progresif, penimbunan CO2 dan asidosis. Bila proses ini berlangsung terlalu jauh, dapat mengakibatkan kerusakan otak atau kematian. Asfiksia neonatorum adalah suatu keadaan bayi yang baru lahir yang mengalami kegagalan bernapas secara spontan dan teratur segera setelah lahir. (http : // perawatmalut.tblog.com) B. KLASIFIKASI Klasifikasi berdasarkan warna : 1. asfiksia Lifida (biru) 2. asfiksia Pallida (putih) Perbedaan Asfiksia Pallida Asfiksia Livida Warna kulit Tonus otot Reaksi rangsangan Bunyi jantung Prognosis Pucat Sudah kurang Negative Tak teratur Jelek Kebiru-biruan Masih baik Positif Masih teratur Labih baik Klasifikasi berdasarkan APGAR score : APGAR score adalah metode penilaian yang digunakan untuk mengkaji kesehatan neonatus dalam 1-5 menit setelah lahir. Nilai APGAR merupakan standar evaluasi neonatus dan dapat digunakan sebagai data dasar untuk evaluasi dikemudian hari. Nilai APGAR meliputi : A : Appearance (penampakan) perhatikan warna tubuh bayi. B : Pulse (denyut) dengarkan denyut jantung bayi dengan stetoskop atau palpasi denyut jantung dengan jari.

maternitas asfiksia.doc

Embed Size (px)

Citation preview

BAB II

BAB II

TINJAUAN TEORI

A. DEFINISI

Asfiksia adalah hipoksia yang progresif, penimbunan CO2 dan asidosis. Bila proses ini berlangsung terlalu jauh, dapat mengakibatkan kerusakan otak atau kematian.

Asfiksia neonatorum adalah suatu keadaan bayi yang baru lahir yang mengalami kegagalan bernapas secara spontan dan teratur segera setelah lahir. (http : // perawatmalut.tblog.com)B. KLASIFIKASI

Klasifikasi berdasarkan warna :

1. asfiksia Lifida (biru)

2. asfiksia Pallida (putih)

PerbedaanAsfiksia PallidaAsfiksia Livida

Warna kulitTonus otot

Reaksi rangsangan

Bunyi jantung

Prognosis

PucatSudah kurang

Negative

Tak teratur

Jelek

Kebiru-biruanMasih baik

Positif

Masih teratur

Labih baik

Klasifikasi berdasarkan APGAR score :

APGAR score adalah metode penilaian yang digunakan untuk mengkaji kesehatan neonatus dalam 1-5 menit setelah lahir. Nilai APGAR merupakan standar evaluasi neonatus dan dapat digunakan sebagai data dasar untuk evaluasi dikemudian hari. Nilai APGAR meliputi :A : Appearance (penampakan) perhatikan warna tubuh bayi.

B : Pulse (denyut) dengarkan denyut jantung bayi dengan stetoskop atau palpasi denyut jantung dengan jari.

G : Grimace (seringai) gosok berulang-yulang dasar tumit bayi dengan jari anda, perhatikan reaksi pada mukanya. Atau perhatikan reaksinya ketika lender dari mulut dan tenggorokannya dihisap.A : Activity (aktifitas) perhatikan cara bayi yang baru lahir menggerakkan kaki dan tangannya atau tarik salah satu kaki atau tangannya. Perhatikan bagaimana kedua kaki dan tangannya bergerak sebagai reaksi terhadap rangsangan.R : Respiration (pernapasan) perhatikan dada dan abdomen bayi.

Pengelompokan Asfiksia berdasarkan APGAR score :

1. tidak ada asfiksia (8-10)

kondisi neonatus : kulit berwarna pink, denyut nadi > 100 bpm, responsive terhadap rangsang, aktif, menangis. Intervensi : suction melalui mulut dan hidung, mempertahankan suhu tubuh, keringkan seluruh tubuh termasuk kepala, tempatkan bersama orang tuanya.

2. asfiksia ringan (5-7) kondisi : sianosis, denyut jantung +- 100 bpm, penurunan tonus otao, napas dangkal, penurunan usaha bernapas.

Intervensi : suction melalui hidung, mulut, dan laring jika cairan amnion dikotori oleh mekonium, keringkan seluruh tubuh, pertahankan cuhu tubuh, stimulasi dengan hati-hati menggunakan Rubbing Body Dry, sediakan 100% O2 menggunakan bag dan masker yang ditempatkan dihidung dan mulut neonatus, cari bantuan jika sendirian dan kondisi neonatus semakin memburuk dan sesegera mengkin anjurkan seseorang untuk membantu orang tua itu.

3. asfiksia sedang(3-4)

kondisi : sianosis, denyut jantung < 100 bpm, pergerakan minimal, penurunan tonus otot, napas dangkal, dan usaha bernapas jelek. Intervensi : suction mulut, hidung, laring jika cairan amnion dikotori oleh mekonium, keringkan segera, pertahankan suhu tubuh, sediakan 100% O2 menggunakan masker dan bag, cari bantuan jika sendiri, lanjutkan ventilasi pada 40-60 x/menit sampai denyut jantung diatas 100bpm, warna pink, dan respirasi spontan dimulai, sesegera mungkin anjurkan seseorang untuk membantu orang tua itu.

4. asfiksia berat (0-2)

C. ETIOLOGI DAN FAKTOR PREDISPOSISI

1. Berkurangnya aliran darah ibu melalui plasenta.

2. berkuranrnya aliran darah ke umbilical.

3. berkurangnya sirkulasi fetal.

D. PATOFISIOLOGI

E. BAYI DALAM KEADAAN ASFIKSIA

F. MANAJEMEN TERAPI