1
VINI MARIYANE ROSYA P T Jasa Marga akhir- nya melaksanakan janji mereka menertibkan derek liar yang bergen- tayangan di jalan tol da lam kota. Dalam operasi kemarin, sebanyak lima derek liar diser- gap lalu diserahkan kepada kepolisian. Dalam operasi tersebut, tiga mobil derek liar disergap di jalan tol Tangerang, serta dua mobil derek liar di jalan tol Jagorawi. Pencegatan juga dilakukan di off ramp arah Universitas Kristen Indonesia (UKI), off ramp Halim Cabang CTC, off ramp Setu dan Jatiwarna, off ramp Jatiwaringin, serta tol Kebon Jeruk. Operasi melibatkan petu- gas pengelola jalan tol PT Jasa Marga, PT Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta, Dinas Perhubung- an DKI, Patroli Jalan Raya, serta petugas Brimob. Operasi derek liar akan berlangsung hingga akhir Desember. Keberadaan derek liar sudah lama dikeluhkan masyarakat karena menjurus pada intimi- dasi dan pemerasan. Pengemudi derek liar memasang tarif se- cara sepihak dan tidak akan mengizinkan kendaraan keluar pul mereka sebelum membayar sesuai dengan jumlah yang diminta. Korban bukan hanya kenda- Derek Liar Disergap di Jalan Tol SIMULASI PENANGGULANGAN WABAH: Petugas Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) melakukan simulasi penanggulangan penyebaran wabah penyakit yang dibawa dari luar negeri saat tiba di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, kemarin. Simulasi dilakukan untuk meningkatkan respons tim KKP dalam penanggulangan penyakit menular sesuai prosedur yang berlaku saat kondisi darurat agar wabah virus tidak tersebar luas ke masyarakat. MI/ANGGA YUNIAR 6 SELASA, 6 DESEMBER 2011 M EGA POLITAN Pengelola jalan tol seharusnya meningkatkan kecepatan respons atas laporan masyarakat. raan yang benar-benar mogok di jalan tol, melainkan banyak juga yang direkayasa, terutama mobil boks kecil. Modusnya, calon korban disuruh merapat ke pinggir jalan. Saat pihak derek mengajak sopir boks berdialog, seseorang dari pihak derek menarikkan kabel di bawah kolong sehingga mesin tidak bisa lagi dihidupkan. “Semacam disabotase,” tutur Kepala Subdivisi Manajemen Lalu Lintas Jasa Marga Dadang Sumaryana. Mobil derek liar sering terli- hat beroperasi di jalan tol ruas Cawang-Jatiwaringin, Jatiwa- ringin-Bekasi Barat, Cawang- Taman Mini, Taman Mini-Ci- bubur, Jatiwarna-Cikunir, serta Tomang-Meruya. Selama Oktober 2011, seti- daknya lima pengemudi mela- por ke pengelola jalan tol karena diperas pengemudi derek liar. “Derek liar ini biasa ber operasi MARUNDA, Kecamatan Ci- lincing, Jakarta Utara, selepas diterjang air pasang (rob) sepe- kan terakhir berubah menjadi perkampungan sampah. Sampah bertaburan di mana- mana. Sekitar 2.000 aparatur Pe- merintah Kota Jakut dikerahkan untuk membersihkan sampah, kemarin. Pembersihan sampah di- pimpin Wali Kota Jakut Bam- bang Sugiyono yang kemudian melanjutkan dengan apel siaga banjir menghadapi siklus lima tahunan. “Kami berharap banjir tidak sebesar sebelumnya karena pemerintah sudah memperbaiki sarana dan prasarana. Apabila bencana banjir siklus lima ta- di ruas jalan tol terbuka. Mereka masuk lewat gerbang tol yang se- kali bayar dan keluar di gerbang tol dekat markas mereka.” Petugas manajemen lalu lin- tas cabang Jakarta-Cikampek Jasa Marga Raddy R Lukman menduga markas derek liar di sekitar kawasan UKI, Cawang. Pada dinding mobil derek liar itu terdapat juga logo dan tulisan Polda Metro Jaya. Derek resmi berlogo Jasa Marga. Pengelola jalan tol juga memberlakukan tarif derek se- besar Rp100 ribu ke gerbang tol terdekat serta Rp8.000 per kilo- meter dari pintu tol ke bengkel. Menurut Ketua Masyarakat Transportasi Indonesia Danang Parikesit, derek liar marak se- bagai imbas dari layanan derek resmi yang tidak memuaskan. “Operasi tidak perlu dilakukan apabila jumlah mobil derek resmi cukup. Jadi masyarakat tidak kesulitan. Sekarang kalau kendaraan mereka mogok dan tidak ada kendaraan derek, itu yang membuka peluang derek liar,” cetusnya. Danang mengingatkan, dua hal yang harus diperhatikan operator Jasa Marga. Pertama, penyediaan mobil derek dalam jumlah yang cukup. Kedua, ak- ses pelayanan yang mudah. “Contoh, respons pengadaan derek maksimal 20 menit. Kalau 30 menit terlalu lama sebab orang butuh mobilisasi cepat. Mobil darurat seperti ambulans saja standarnya 10 menit,” jelas Danang. (*/J-1) [email protected] Sampah Rob Berserakan Cara Bunuh Diri pun Bergeser hunan tetap terjadi, kami sudah siap,” cetusnya, kemarin. Perhatian warga Marunda saat ini bukan pada ancaman sampah yang bisa menimbulkan penya- kit, melainkan nasib keluarga mereka karena dalam sebulan terakhir jarang sekali melaut. Ketua Paguyuban Nelayan Al Alam Marunda Aslik, 40, hampir frustrasi karena tidak bisa melaut. Praktis tidak ada penghasilan. Sementara itu, dapur harus terus ngebul. Da- lam kondisi memprihatinkan tersebut, kapal miliknya rusak dihantam ombak. “Kapal nelayan kebanyakan terbuat dari kayu dan bila ter- hantam ombak secara terus- menerus, akan rusak dan air masuk ke bagian mesin. Sambil memperbaiki kapal yang rusak, kami berharap ombak secepat- nya surut,” paparnya. Dalam dua tahun terakhir, para nelayan kesulitan mem- prediksi pola cuaca yang cepat berubah-ubah. Tanda-tanda alam yang menjadi pedoman nelayan tak lagi manjur. Ketika diyakini laut tenang, yang terjadi malah ombak besar. Baik Aslik maupun nelayan lain tak lagi bisa membayang- kan jika banjir lima tahunan melanda. “Rob pekan lalu saja sudah masuk ke rumah. Padahal, rumah saya rumah panggung. Bagaimana kalau ombaknya lebih besar daripada pekan lalu itu?” Sumarti, warga RW 7 Marunda, mengungkapkan kecemasannya. Badan Meteorologi, Klima- tologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan rob cukup besar terjadi pada 23-28 Desember 2011. Ketinggian ombak di Pintu Air Pasar Ikan bisa diperkirakan melampaui 250 sentimeter dari batas normal 170 sentimeter. Sekitar Januari hingga Febru- ari 2012 air pasang laut bahkan diramalkan lebih tinggi daripada 23-28 Desember 2011. Lurah Mar- unda Sutarja mengaku Pemerin- tah Kota Jakut telah menyiapkan posko dan penampungan di Ru- mah Susun Marunda. (NA/J-1) WALI KOTA Depok Nur Mah- mudi Ismail akhirnya buka mulut soal tudingan kasus ko- rupsi di lingkaran Pemerintah Kota Depok. Di lain hal, Kepala Kejaksaan Negeri Kota Depok Zulkii Siregar menutup mulut rapat-rapat soal mandulnya ke- jaksaan mengusut kasus korupsi di Kota Depok. Saat ditemui seusai Paripurna di Gedung DPRD Kota Depok, Nur Mahmudi mengakui Peme- rintah Kota (Pemkot) Depok terkorup. Pengakuan itu di- sampaikannya saat menjawab berondongan pertanyaan lem- baga swadaya masyarakat (LSM) antikorupsi pusat dan daerah yang menuding Pemerintah Kota Depok terkorup nomor dua se-Indonesia sesuai dengan hasil survei Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) 2011. LSM menuding Pemkot De- pok sebagai pemerintah terko- rup nomor satu se-Jawa Barat serta terkorup nomor dua se-In- donesia berdasarkan hasil survei Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) 2011. Tudingan itu diukir di 19 spanduk masing-masing berukuran lebar 1 meter dengan panjang 6 meter yang dipasang di beberapa titik jalan strategis di Kota Depok. Salah satunya, terpasang di jalan pintu masuk Gedung DPRD Kota Depok Nur Mahmudi mengatakan survei yang dilakukan KPK tidak salah. “Tapi, yang saya kurang yakin, apakah survei KPK me- nyebutkan Pemkot Depok seba- gai terkorup dan pemecah rekor nomor satu se-Jawa Barat dan nomor dua se-Indonesia,” ujar Nur Mahmudi. Dia mengatakan, ia sudah berbicara dengan KPK. “Saya berbicara dengan KPK tentang soal ini,” ujar Nur Mahmudi, kemarin. Namun, siapa anggota KPK yang ditemani bicara, tak disebutkan Nur Mahmudi. “Tak penting. Yang pasti saya sudah bicara dengan KPK,” kilahnya. Pengakuan Nur Mahmudi sangat kontras dengan Kepala Kejaksaan Negeri Kota Depok Zulkifli Siregar. Ketika Nur Mah mudi buka mulut soal korupsi, Zulkifli justru tidak mau berbicara sedikit pun soal tudingan LSM bahwa survei KPK menyebut Depok terkurop kedua se-Indonesia. Zulkifli malah hanya mengangkat ke- dua tangannya tinggi ke atas dan menutup mulut rapat-rapat saat dimintai konrmasi oleh Media Indonesia, Metro TV, dan TV One. Padahal menurut beberapa LSM di Depok, dugaan korupsi Pemkot Depok sudah berulang kali dilaporkan ke kejaksaan. Na- mun, sampai sekarang tidak ada tindak lanjutnya. (KG/J-2) Spanduk Depok Terkorup Dipasang di Jalan-Jalan SPANDUK PEMKOT DEPOK TERKORUP: Seorang warga melintas di depan spanduk bertuliskan ‘Pemkot Depok Terkorup No 2 se- Indonesia’ di Jalan Raya Margonda, Depok, Jawa Barat, kemarin. Tulisan dalam spanduk itu berdasarkan hasil survei KPK terhadap integritas lembaga pemerintah Indonesia 2011. MI/ BARY FATHAHILAH Mereka masuk lewat gerbang tol yang sekali bayar dan keluar di gerbang tol dekat markas mereka.” Dadang Sumaryana Kepala Subdivisi Manajemen Lalu Lintas Jasa Marga K ASUS bunuh diri dengan cara loncat dari gedung tinggi kembali terjadi, setelah beberapa waktu juga ada kejadian serupa. Dulu orang memilih gantung diri atau minum racun serangga buat bunuh diri, sekarang tren itu bergeser. Seorang lelaki bernama Cavin Moniaga, 21, nekat terjun dari lantai 10 Eastmall, Grand Indonesia, Jakarta Pusat, Minggu (4/12) pukul 19.00 WIB. Dia tewas seketika. Menurut psikolog Universitas Indo- nesia, Tiwin Herman, kasus bu- nuh diri dengan loncat dari gedung bertingkat marak karena para korban menganggap cara itu paling efektif untuk mengakhiri hidup. “Bagi orang yang dalam situasi kalut, yang paling ia inginkan hanyalah masalahnya selesai, dan mati adalah cara cepat selesaikan masalah. Dulu trennya gantung diri. Sekarang karena banyak didirikannya mal dan apartemen, cara bunuh diri pun bergeser,” papar Tiwin saat dihubungi, kemarin. Pengelola situs Janganbunuhdiri.com itu menjelaskan kasus bunuh diri merupakan reeksi dari batas frustrasi yang tak bisa dikelola oleh korban. Korban tidak bisa menemukan penyelesaian masalah ataupun mengatasi tekanan yang ia hadapi. Saat sedang dalam kekalutan, imbuhnya, pendorong paling sederhana pun dapat membuat orang nekat untuk bunuh diri. “Bunuh diri bisa menular, apalagi jika mereka yang sedang dalam masalah membaca soal bunuh diri, itu bisa jadi informasi yang bermakna,” jelasnya. Menurut Tiwin, orang menjadi mudah bunuh diri karena merasa tidak ada lagi orang yang dapat dan mau membantunya keluar dari masalah yang ia hadapi. Faktor terbesarnya justru ada pada kepedulian, perhatian, dan cinta yang tidak didapatkan oleh korban. “Kasus tsunami Aceh, semua orang kehilangan segalanya, tapi apa ada yang bunuh diri? Tidak ada. Kenapa? Karena semua orang tersandera dalam situasi yang sama sehingga saling mendukung. Kepedulian ini yang tidak dirasakan oleh orang yang mau bunuh diri,” jelasnya. Kasus bunuh diri, lanjut Tiwin, dapat dicegah dengan meningkatkan kesadaran serta kepedulian masyarakat terhadap warga di sekitarnya. Orang yang berniat bunuh diri, imbuhnya, pasti menunjukkan tanda-tanda. “Mulai dari menarik diri dari lingkungan sosial hingga pergi ke tempat-tempat yang tidak biasa ia kunjungi,” tandasnya. Kapolsek Menteng Komisaris Didi Hayamansyah mengatakan berdasarkan keterangan seorang saksi yang melihat kejadian, diduga korban sengaja terjun. Korban tewas seketika saat menyentuh lantai dasar Eastmall. Didi memaparkan pihaknya mengalami kesulitan merekon- struksi kejadian. Ketiadaan CCTV di lantai 10, imbuhnya, membuat pihak kepolisian kesulitan mencari kronologi. Kanit Reskrim Polsek Metro Menteng Ajun Komisaris Janus Silaen menambahkan pihaknya telah memeriksa delapan saksi. Polisi juga sempat kebingungan mencari identitas korban karena tidak ditemukannya kartu tanda penduduk (KTP) di jasad pria malang itu. Corporate Affairs Grand Indonesia Koentjoro Noerwibowo dalam rilisnya kepada wartawan mengatakan pihaknya sempat menemukan surat yang berisi identitas orangtua Cavin. Dalam surat itu Cavin juga menerangkan dirinya berdomisili di Kebon Jeruk, Jakarta Barat. (Vni/J-2)

MEGAPOLITAN - ftp.unpad.ac.id · Indonesia (UKI), off ramp Halim ... terdekat serta Rp8.000 per kilo-meter dari pintu tol ke bengkel. ... Dalam dua tahun terakhir,

  • Upload
    vudang

  • View
    217

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

VINI MARIYANE ROSYA

PT Jasa Marga akhir-nya melaksanakan janji mereka mener tibkan derek liar yang bergen-

tayangan di jalan tol da lam kota. Dalam operasi ke marin, sebanyak lima derek liar diser-gap lalu diserahkan kepada kepolisian.

Dalam operasi tersebut, tiga mobil derek liar disergap di jalan tol Tangerang, serta dua mobil derek liar di jalan tol Jagorawi. Pencegatan juga dilakukan di off ramp arah Universitas Kristen Indonesia (UKI), off ramp Halim Cabang CTC, off ramp Setu dan Jatiwarna, off ramp Jatiwaringin, serta tol Kebon Jeruk.

Operasi melibatkan petu-gas pengelola jalan tol PT Jasa Marga, PT Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta, Dinas Perhubung-an DKI, Patroli Jalan Raya, serta petugas Brimob. Operasi derek liar akan berlangsung hingga akhir Desember.

Keberadaan derek liar sudah lama dikeluhkan masyarakat karena menjurus pada intimi-dasi dan pemerasan. Pengemudi derek liar memasang tarif se-cara sepihak dan tidak akan mengizinkan kendaraan keluar pul mereka sebelum membayar sesuai dengan jumlah yang diminta.

Korban bukan hanya kenda-

Derek Liar Disergapdi Jalan Tol

SIMULASI PENANGGULANGAN WABAH: Petugas Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) melakukan simulasi penanggulangan penyebaran wabah penyakit yang dibawa dari luar negeri saat tiba di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, kemarin. Simulasi dilakukan untuk meningkatkan respons tim KKP dalam penanggulangan penyakit menular sesuai prosedur yang berlaku saat kondisi darurat agar wabah virus tidak tersebar luas ke masyarakat.

MI/ANGGA YUNIAR

6 SELASA, 6 DESEMBER 2011MEGAPOLITAN

Pengelola jalan tol seharusnya meningkatkan kecepatan respons atas laporan masyarakat.

raan yang benar-benar mogok di jalan tol, melainkan banyak juga yang direkayasa, terutama mobil boks kecil. Modusnya, calon korban disuruh merapat ke pinggir jalan.

Saat pihak derek mengajak sopir boks berdialog, seseorang dari pihak derek menarikkan

kabel di bawah kolong sehingga mesin tidak bisa lagi dihidupkan. “Semacam disabo tase,” tutur Kepala Subdivisi Manajemen Lalu Lintas Jasa Marga Dadang Sumaryana.

Mobil derek liar sering terli-hat beroperasi di jalan tol ruas Cawang-Jatiwaringin, Jatiwa-ringin-Bekasi Barat, Cawang-Taman Mini, Taman Mini-Ci-bubur, Jatiwarna-Cikunir, serta Tomang-Meruya.

Selama Oktober 2011, seti-daknya lima pengemudi mela-por ke pengelola jalan tol karena diperas pengemudi derek liar. “Derek liar ini biasa ber operasi

MARUNDA, Kecamatan Ci-lin cing, Jakarta Utara, selepas diterjang air pasang (rob) sepe-kan terakhir berubah menjadi perkampungan sampah.

Sampah bertaburan di mana-mana. Sekitar 2.000 aparatur Pe-merintah Kota Jakut dike rahkan untuk membersihkan sampah, kemarin.

Pembersihan sampah di-pim pin Wali Kota Jakut Bam-bang Sugiyono yang kemudian melanjutkan dengan apel siaga banjir menghadapi siklus lima tahunan. “Kami berharap banjir tidak sebesar sebelumnya karena pemerintah sudah memperbaiki sarana dan prasarana. Apabila bencana banjir siklus lima ta-

di ruas jalan tol terbuka. Mereka masuk lewat gerbang tol yang se-kali bayar dan keluar di gerbang tol dekat markas mereka.”

Petugas manajemen lalu lin-tas cabang Jakarta-Cikampek Jasa Marga Raddy R Lukman menduga markas derek liar di sekitar kawasan UKI, Cawang. Pada dinding mobil derek liar itu terdapat juga logo dan tulisan Polda Metro Jaya.

Derek resmi berlogo Jasa Marga. Pengelola jalan tol juga memberlakukan tarif derek se-besar Rp100 ribu ke gerbang tol terdekat serta Rp8.000 per kilo-meter dari pintu tol ke bengkel.

Menurut Ketua Masyarakat Transportasi Indonesia Danang Parikesit, derek liar marak se-bagai imbas dari layanan derek resmi yang tidak memuaskan. “Operasi tidak perlu dilakukan apabila jumlah mobil derek resmi cukup. Jadi masyarakat tidak kesulitan. Sekarang kalau kendaraan mereka mogok dan tidak ada kendaraan derek, itu yang membuka peluang derek liar,” cetusnya.

Danang mengingatkan, dua hal yang harus diperhatikan operator Jasa Marga. Pertama, penyediaan mobil derek dalam jumlah yang cukup. Kedua, ak-ses pelayanan yang mudah.

“Contoh, respons pengadaan derek maksimal 20 menit. Kalau 30 menit terlalu lama sebab orang butuh mobilisasi cepat. Mobil darurat seperti ambulans saja standarnya 10 menit,” jelas Danang. (*/J-1)

[email protected]

Sampah Rob Berserakan

Cara Bunuh Diri pun Bergeser

hunan tetap terjadi, kami sudah siap,” cetusnya, kemarin.

Perhatian warga Marunda saat ini bukan pada ancaman sampah yang bisa menimbulkan penya-kit, melainkan nasib keluarga mereka karena dalam sebulan terakhir jarang sekali melaut.

Ketua Paguyuban Nelayan Al Alam Marunda Aslik, 40, hampir frustrasi karena tidak bisa melaut. Praktis tidak ada penghasilan. Sementara itu, dapur harus terus ngebul. Da-lam kondisi memprihatinkan tersebut, kapal miliknya rusak dihantam ombak.

“Kapal nelayan kebanyakan terbuat dari kayu dan bila ter-hantam ombak secara terus-

menerus, akan rusak dan air masuk ke bagian mesin. Sambil memperbaiki kapal yang rusak, kami berharap ombak secepat-nya surut,” paparnya.

Dalam dua tahun terakhir, para nelayan kesulitan mem-prediksi pola cuaca yang cepat berubah-ubah. Tanda-tanda alam yang menjadi pedoman nelayan tak lagi manjur. Ketika diyakini laut tenang, yang terjadi malah ombak besar.

Baik Aslik maupun nelayan lain tak lagi bisa membayang-kan jika banjir lima tahunan melanda. “Rob pekan lalu saja sudah masuk ke rumah. Padahal, rumah saya rumah panggung. Bagaimana kalau ombaknya

lebih besar daripada pekan lalu itu?” Sumarti, warga RW 7 Marunda, mengungkapkan kecemasannya.

Badan Meteorologi, Klima-tologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan rob cukup besar terjadi pada 23-28 Desember 2011. Ketinggian ombak di Pintu Air Pasar Ikan bisa diperkirakan melampaui 250 sentimeter dari batas normal 170 sentimeter.

Sekitar Januari hingga Fe bru-a ri 2012 air pasang laut bahkan diramalkan lebih tinggi daripada 23-28 Desember 2011. Lurah Mar-unda Sutarja mengaku Pemerin-tah Kota Jakut te lah menyiapkan posko dan penampungan di Ru-mah Susun Marunda. (NA/J-1)

WALI KOTA Depok Nur Mah-mudi Ismail akhirnya buka mu lut soal tudingan kasus ko-rupsi di lingkaran Pemerintah Kota Depok. Di lain hal, Kepala Kejaksaan Negeri Kota Depok Zulkifl i Siregar menutup mulut rapat-rapat soal mandulnya ke-jaksaan mengusut kasus korupsi di Kota Depok.

Saat ditemui seusai Paripurna di Gedung DPRD Kota Depok, Nur Mahmudi mengakui Peme-rintah Kota (Pemkot) Depok ter korup. Pengakuan itu di-sampaikannya saat menjawab berondongan pertanyaan lem-baga swadaya masyarakat (LSM) antikorupsi pusat dan daerah yang menuding Pemerintah Kota Depok terkorup nomor dua se-Indonesia sesuai dengan hasil survei Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) 2011.

LSM menuding Pemkot De-pok sebagai pemerintah terko-

rup nomor satu se-Jawa Barat serta terkorup nomor dua se-In-donesia berdasarkan hasil survei Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) 2011. Tudingan itu diukir di 19 spanduk masing-masing berukuran lebar 1 meter dengan panjang 6 meter yang dipasang di beberapa titik jalan strategis di Kota Depok. Salah satunya, terpasang di jalan pintu masuk Gedung DPRD Kota Depok

Nur Mahmudi mengatakan survei yang dilakukan KPK tidak salah. “Tapi, yang saya kurang yakin, apakah survei KPK me-nyebutkan Pemkot Depok seba-gai terkorup dan pemecah rekor nomor satu se-Jawa Barat dan nomor dua se-Indonesia,” ujar Nur Mahmudi.

Dia mengatakan, ia sudah ber bicara dengan KPK. “Saya berbicara dengan KPK tentang soal ini,” ujar Nur Mahmudi, kemarin. Namun, siapa anggota

KPK yang ditemani bicara, tak disebutkan Nur Mahmudi. “Tak penting. Yang pasti saya sudah bicara dengan KPK,” kilahnya.

Pengakuan Nur Mahmudi sangat kontras dengan Kepala Kejaksaan Negeri Kota Depok Zulkifli Siregar. Ketika Nur Mah mudi buka mulut soal ko rupsi, Zulkifli justru tidak mau berbicara sedikit pun soal tudingan LSM bahwa survei KPK menyebut Depok terkurop kedua se-Indonesia. Zulkifli malah hanya mengangkat ke-dua tangannya tinggi ke atas dan menutup mu lut rapat-rapat saat dimintai konfi rmasi oleh Media Indonesia, Metro TV, dan TV One.

Padahal menurut beberapa LSM di Depok, dugaan korupsi Pem kot Depok sudah berulang kali dilaporkan ke kejaksaan. Na-mun, sampai sekarang tidak ada tindak lanjutnya. (KG/J-2)

Spanduk Depok Terkorup Dipasang di Jalan-Jalan

SPANDUK PEMKOT DEPOK TERKORUP:

Seorang warga melintas di

depan spanduk bertuliskan

‘Pemkot Depok Terkorup No 2 se-Indonesia’ di Jalan

Raya Margonda, Depok, Jawa Barat,

kemarin. Tulisan dalam spanduk itu berdasarkan

hasil survei KPK terhadap

integritas lembaga pemerintah

Indonesia 2011. MI/ BARY FATHAHILAH

Mereka masuk lewat gerbang tol

yang sekali bayar dan keluar di gerbang tol dekat markas mereka.”

Dadang SumaryanaKepala Subdivisi ManajemenLalu Lintas Jasa Marga

KASUS bunuh diri dengan cara loncat dari gedung tinggi

kembali terjadi, setelah beberapa waktu juga ada kejadian serupa. Dulu orang memilih gantung diri atau minum racun serangga buat bunuh diri, sekarang tren itu bergeser.

Seorang lelaki bernama Cavin Moniaga, 21, nekat terjun dari lantai 10 Eastmall, Grand Indonesia, Jakarta Pusat, Minggu (4/12) pukul 19.00 WIB. Dia tewas seketika.

Menurut psikolog Universitas Indo-nesia, Tiwin Herman, kasus bu-nuh diri dengan loncat dari gedung bertingkat marak karena para korban menganggap cara itu paling efektif untuk mengakhiri hidup.

“Bagi orang yang dalam situasi kalut, yang paling ia inginkan hanyalah masalahnya selesai, dan mati adalah cara cepat selesaikan masalah. Dulu trennya gantung diri. Sekarang karena banyak didirikannya mal dan apartemen, cara bunuh diri pun bergeser,” papar Tiwin saat dihubungi, kemarin.

Pengelola situs Janganbunuhdiri.com itu

menjelaskan kasus bunuh diri merupakan refl eksi dari batas frustrasi yang tak bisa dikelola oleh korban. Korban tidak bisa menemukan penyelesaian masalah ataupun mengatasi tekanan yang ia hadapi. Saat sedang dalam kekalutan, imbuhnya, pendorong paling sederhana pun dapat membuat orang nekat untuk bunuh diri. “Bunuh diri bisa menular,

apalagi jika mereka yang sedang dalam masalah membaca soal bunuh diri, itu bisa jadi informasi yang bermakna,” jelasnya.

Menurut Tiwin, orang menjadi mudah bunuh diri karena merasa tidak ada lagi orang yang dapat dan mau membantunya keluar dari masalah yang ia hadapi.

Faktor terbesarnya justru ada pada kepedulian, perhatian, dan cinta yang tidak didapatkan oleh korban.

“Kasus tsunami Aceh, semua orang kehilangan segalanya, tapi apa ada yang bunuh diri? Tidak ada. Kenapa? Karena semua orang tersandera dalam situasi yang sama sehingga saling mendukung. Kepedulian ini yang tidak dirasakan oleh

orang yang mau bunuh diri,” jelasnya.

Kasus bunuh diri, lanjut Tiwin, dapat dicegah dengan meningkatkan kesadaran serta kepedulian masyarakat terhadap warga di sekitarnya. Orang yang berniat bunuh diri, imbuhnya, pasti menunjukkan tanda-tanda. “Mulai dari menarik diri dari

lingkungan sosial hingga pergi ke tempat-tempat yang tidak biasa ia kunjungi,” tandasnya.

Kapolsek Menteng Komisaris Didi Hayamansyah mengatakan berdasarkan keterangan seorang saksi yang melihat kejadian, diduga korban sengaja terjun. Korban tewas seketika saat menyentuh lantai dasar Eastmall.

Didi memaparkan pihaknya mengalami

kesulitan merekon-struksi

kejadian. Ketiadaan CCTV di lantai

10, imbuhnya, membuat pihak kepolisian kesulitan

mencari kronologi.Kanit Reskrim Polsek

Metro Menteng Ajun Komisaris Janus Silaen

menambahkan pihaknya telah memeriksa delapan

saksi. Polisi juga sempat kebingungan mencari identitas korban karena tidak ditemukannya kartu tanda penduduk (KTP) di jasad pria malang itu.

Corporate Affairs Grand Indonesia Koentjoro Noerwibowo dalam rilisnya kepada wartawan mengatakan pihaknya sempat menemukan surat yang berisi identitas orangtua Cavin.

Dalam surat itu Cavin juga menerangkan dirinya berdomisili di Kebon Jeruk, Jakarta Barat. (Vni/J-2)