83
MEKANISME FOKUS GEMPA BUMI MENTAWAI 25 OKTOBER 2010 Skripsi TITIN ISMAWATI 107097003095 PROGRAM STUDI FISIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2011

MEKANISME FOKUS GEMPA BUMI MENTAWAI 25 ......Gempa tektonik berkekuatan 7,2 SR, terjadi di Kepulauan Mentawai pada koordinat 3.61 LS – 99.93 BT pada kedalaman sekitar 10 km. Gempa

  • Upload
    others

  • View
    7

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: MEKANISME FOKUS GEMPA BUMI MENTAWAI 25 ......Gempa tektonik berkekuatan 7,2 SR, terjadi di Kepulauan Mentawai pada koordinat 3.61 LS – 99.93 BT pada kedalaman sekitar 10 km. Gempa

MEKANISME FOKUS GEMPA BUMI MENTAWAI

25 OKTOBER 2010

Skripsi

TITIN ISMAWATI

107097003095

PROGRAM STUDI FISIKA

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2011

Page 2: MEKANISME FOKUS GEMPA BUMI MENTAWAI 25 ......Gempa tektonik berkekuatan 7,2 SR, terjadi di Kepulauan Mentawai pada koordinat 3.61 LS – 99.93 BT pada kedalaman sekitar 10 km. Gempa

MEKANISME FOKUS GEMPA BUMI MENTAWAI

25 OKTOBER 2010

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Sains Dan Teknologi

Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh

Gelar Sarjana Sains (S.Si)

TITIN ISMAWATI

107097003095

PROGRAM STUDI FISIKA

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2011

Page 3: MEKANISME FOKUS GEMPA BUMI MENTAWAI 25 ......Gempa tektonik berkekuatan 7,2 SR, terjadi di Kepulauan Mentawai pada koordinat 3.61 LS – 99.93 BT pada kedalaman sekitar 10 km. Gempa

LEMBAR PERNYATAAN

DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI BENAR HASIL

KARYA SENDIRI YANG BELUM PERNAH DIAJUKAN SEBAGAI SKRIPSI

ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI ATAU LEMBAGA

MANAPUN.

Jakarta, Desember 2011

Titin Ismawati

107097003095

Page 4: MEKANISME FOKUS GEMPA BUMI MENTAWAI 25 ......Gempa tektonik berkekuatan 7,2 SR, terjadi di Kepulauan Mentawai pada koordinat 3.61 LS – 99.93 BT pada kedalaman sekitar 10 km. Gempa
Page 5: MEKANISME FOKUS GEMPA BUMI MENTAWAI 25 ......Gempa tektonik berkekuatan 7,2 SR, terjadi di Kepulauan Mentawai pada koordinat 3.61 LS – 99.93 BT pada kedalaman sekitar 10 km. Gempa
Page 6: MEKANISME FOKUS GEMPA BUMI MENTAWAI 25 ......Gempa tektonik berkekuatan 7,2 SR, terjadi di Kepulauan Mentawai pada koordinat 3.61 LS – 99.93 BT pada kedalaman sekitar 10 km. Gempa

i

ABSTRAK

Pada tanggal 25 oktober 2010 terjadi gempa tektonikdi Kepulauan Mentawai pada

koordinat 3,61 LS – 99,93 BT dengan kedalaman sekitar 10 km. Gempa ini berkekuatan 7,2

SR dan mengakibatkan terjadinya Tsunami. Kondisi geografis Kepulauan Mentawai sangat

rawan terjadinya bencana. Salah satu faktor terjadinya bencana karena di perairan sekitar

Mentawai terdapat daerah aktif seismik yakni patahan Mentawai yang merupakan lokasi

titik pertemuan Lempeng Hindia dan Lempeng Eurasia. Mekanisme fokus merupakan

metode peninjauan bidang sesar yang meliputi strike, dip dan rake. Metode yang digunakan

untuk menentukan mekanisme fokus adalah menganalisis sumber gempa dengan

penentuan polaritas awal gelombang P. Data yang digunakan dalam menentukan

parameternya antar lain lokasi episenter (lintang dan bujur), kedalaman, jumlah stasiun, dan

polaritas awal gelombang, yang kemudian dikonversi faktor c (kompresi) dan faktor d

(dilatasi). Data kemudian di input ke dalam program Azmtak.Output dari Azmtak akan

dijadikan input ke dalam program pinV yang menghasilkan bidang bola. Hasil yang

diperoleh dari analisis mekanisme fokus gempa di Mentawai yaitu jenis sesar pada gempa

berupa Oblique fault dengan arah bidang sesar. Strike 183/328, Dip 64/30 dan Rake 106/60.

Kata Kunci : Mekanisme fokus, Strike, Dip, Rake, Polaritas, Kompresi, Dilatasi, Oblique

fault.

Page 7: MEKANISME FOKUS GEMPA BUMI MENTAWAI 25 ......Gempa tektonik berkekuatan 7,2 SR, terjadi di Kepulauan Mentawai pada koordinat 3.61 LS – 99.93 BT pada kedalaman sekitar 10 km. Gempa

ii

ABSTRACT

On 25 October 2010 earthquake in the Mentawai Islands tektonikdi coordinates LS 3.61 -

99.93 BT with a depth of about 10 km. This magnitude 7.2 magnitude earthquake and

resulting tsunami occurrence. Geographical conditions of the Mentawai Islands are very

prone to disasters. One factor for the occurrence of disaster in the waters around the

Mentawai are seismically active regions namely Mentawai fault which is the meeting point

of the location of the Indian Plate and Eurasian Plate. Focal mechanism is a method that

includes a review of the field of fault strike, dip and rake. The method used to determine the

mechanism of focus is analyzing the source of the earthquake with the determination of the

polarity of the initial wave of P. The data used in determining the parameters among the

other epicenter locations (latitude and longitude), depth, number of stations, and the

polarity of the initial wave, which is then converted to a factor c (compression) and the

factor d (dilatation). Later in the input data into the program will be Azmtak

Azmtak.Output of input into the program that generates pinV ball field. The results

obtained from analysis of earthquake focal mechanisms in the Mentawai are the typof earth

obliquake faults in the form of Oblique fault with fault direction field. 183/328 Strike, Dip

and Rake 64/30 106/60.

Keyword ; Focal Mechanism,Strike,Dip,Rake, Polarity, Compression, Dilatation, Oblique

fault.

Page 8: MEKANISME FOKUS GEMPA BUMI MENTAWAI 25 ......Gempa tektonik berkekuatan 7,2 SR, terjadi di Kepulauan Mentawai pada koordinat 3.61 LS – 99.93 BT pada kedalaman sekitar 10 km. Gempa

iii

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Alloh SWT yang selalu melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga

penulis dapat menyelesaikan Tugas akhir ini. Shalawat serta salam selalu tercurahkan

kepada Nabi Muhammad SAW sebagai suri tauladan yang baik dan kepada para sahabat ,

keluarga dan pengikutnya hingga akhir zaman. Tugas akhir ini merupakan salah satu syarat

untuk memperoleh gelar S1. Dengan selesainya penulisan tugas akhir ini, penulis ingin

menyampaikan rasa terima kasih kepada :

1. Kedua orang tua tercinta yang selalu memberikan memberikan dukungan moril

serta kasih sayangnya, serta kaka dan adik-adiku tercinta.

2. Keluarga Agus Hartoyo yang telah memberikan bantuan baik secara moril maupun

material.

3. Bapak DR. Syopiansyah Jaya Putra, M Sis selaku Dekan Fakultas Sains dan

Teknologi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatulah Jakarta.

4. Bapak Sutrisno M.Si selaku Ketua Program Studi Fisika Fakultas Sains dan

Teknologi.

5. Bapak Bayu selaku pembimbing lapangan yang telah membimbing dan

membagikan ilmu dengan sabar.

6. Ibu tati Zera Msi selaku pembimbing I, atas waktu yang diluangkan, serta ilmu yang

diberikan kepada penulis.

Page 9: MEKANISME FOKUS GEMPA BUMI MENTAWAI 25 ......Gempa tektonik berkekuatan 7,2 SR, terjadi di Kepulauan Mentawai pada koordinat 3.61 LS – 99.93 BT pada kedalaman sekitar 10 km. Gempa

iv

7. Bapak Sutrisno Msi selaku pembimbing II yang memberikan arahan dan membagi

ilmunya kepada penulis.

8. Ibu Elvan Yuniarti Msi selaku penguji I, yang bersedia untuk menguji skripsi ini.

9. Bapak Agus Budiono Msi selaku pembimbing II, yang bersedia untuk menguji

skripsi ini.

10. Kepada teman-temanku semua anak fisika angkatan 2007 yang selalu memberikan

suport.

11. Semua pihak yang belum disebutkan di atas, yang telah membantu terlaksananya

pembuatan tugas akhir ini.

Penulis berharap tugas akhir ini dapat bermanfaat bagi penulis dan juga pembaca,

penulis menyadari masih banyak kekurangan dan kesalahan dalam penulisan ini.

Jakarta, November 2011

Penulis

Page 10: MEKANISME FOKUS GEMPA BUMI MENTAWAI 25 ......Gempa tektonik berkekuatan 7,2 SR, terjadi di Kepulauan Mentawai pada koordinat 3.61 LS – 99.93 BT pada kedalaman sekitar 10 km. Gempa

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK...................................................................................................................... i

ABSTRACT................................................................................................................... ii

KATA PENGANTAR................................................................................................... iii

DAFTAR ISI.................................................................................................................. iv

DAFTAR GAMBAR…………………………............................................…………. vii

DAFTAR TABEL……………………………………………...................................... ix

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang .................................................................................. 1

1.2. Perumusan Masalah .......................................................................... 4

1.3. Batasan Masalah ............................................................................... 4

1.4. Tujuan Penelitian .............................................................................. 5

1.5. Manfaat Penelitian ............................................................................ 6

1.6. Sistematika Penelitian ....................................................................... 6

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Teori Tektonika Lempeng ................................................................. 8

2.2 Gempa Bumi ..................................................................................... 10

2.2.1. Deskripsi Terjadinya Gempa ................................................ 10

2.3 Jenis-jenis Gempa... ............................................................................ 12

2.3.1. Gempa bumi berdasarkan sumber terjadinya ....................... 12

2.3.2. Gempa bumi berdasarkan kedalaman sumber gempa...........

2.3.3. Gempa bumi berdasarkan tipenya.........................................

2.3.4. Parameter sumber gempa.......................................................

13

13

14

Page 11: MEKANISME FOKUS GEMPA BUMI MENTAWAI 25 ......Gempa tektonik berkekuatan 7,2 SR, terjadi di Kepulauan Mentawai pada koordinat 3.61 LS – 99.93 BT pada kedalaman sekitar 10 km. Gempa

vi

2.4 Gelombang Seismik ............................................................................

2.4.1. Gelombang Permukaan.........................................................

15

16

2.5 Mekanisme Sumber Gempa Bumi ...................................................... 16

2.5.1. Sesar Bumi dan Orientasinya .............................................. 17

2.5.2. Deskripsi Matematis Bidang Sesar dan Kemiringan............. 21

2.5.3. Teori Pegas Elastis.................................................................

2.5.4. Penentuan Mekanisme Sumber Gempa Bumi menggunakan

Polaritas Gerakan Pertama Gelombang P..............................

2.5.5. Model Kopel tunggal dan Kopel Ganda................................

22

24

26

2.6 Bola Fokus dan Diagram Mekanisme Pusat Gempa............................

2.6.1 Diagram Mekanisme Pusat empa Bumi.................................

29

33

2.7 Pola Tektonik Daerah Sumatera Kepulauan........................................ 38

2.8 Tsunami............................................................................................... 43

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Waktu dan Tempat Penelitian ........................................................... 49

3.2. Alat dan Bahan .................................................................................. 49

3.3. Pengolahan dan Analisa Data............................................................ 50

3.3.1. Pemodelan Tsunami ............................................................ 52

3.4. Tahapan Penelitian ............................................................................. 53

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Mekanisme Pusat Gempa Utama........................................................ 48

4.2. Perbandingan Mekanisme Sumber Gempa dengan penelitian dari

BMKG dan USGS…………………………………………………...

58

4.3. Model Tsunami................................................................................... 61

4.4. Observasi Tsunami…………………………………………………. 63

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Page 12: MEKANISME FOKUS GEMPA BUMI MENTAWAI 25 ......Gempa tektonik berkekuatan 7,2 SR, terjadi di Kepulauan Mentawai pada koordinat 3.61 LS – 99.93 BT pada kedalaman sekitar 10 km. Gempa

vii

5.1. Kesimpulan ........................................................................................ 66

5.2. Saran .................................................................................................. 67

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................... 68

Page 13: MEKANISME FOKUS GEMPA BUMI MENTAWAI 25 ......Gempa tektonik berkekuatan 7,2 SR, terjadi di Kepulauan Mentawai pada koordinat 3.61 LS – 99.93 BT pada kedalaman sekitar 10 km. Gempa

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Peta Lokasi Episenter Gempa Mentawai Sumatera Barat..................... 9

Gambar 2.1 Batas-batas Lempeng Tektonik............................................................. 15

Gambar 2.2 Gelombang P dan Gelombang S............................................................ 16

Gambar 2.3 Sesar Naik (Thrust Fault)...................................................................... 19

Gambar 2.4 Sesar Turun (Normal Fault).................................................................. 19

Gambar 2.5 Sesar Mendatar (Strike Slip Fault)........................................................ 20

Gambar 2.6 Kombinasi Sesar (Oblique Fault).......................................................... 20

Gambar 2.7 Diagram Bola Fokal (Equal Area Projection)....................................... 24

Gambar 2.8 Teori Elastis Proses Terjadinya....................................................... 23

Gambar 2.9 Pola Radasi Kopel Tunggal................................................................. 25

Gambar 2.10 Pola Radiasi Kopel Ganda..................................................................... 25

Gambar 2.11 Bola Fokus Bumi................................................................................... 26

Gambar 2.12 Kopel Tunggal....................................................................................... 26

Gambar 2.13 Metode Kopel Tunggal.......................................................................... 27

Gambar 2.14 Pola Radiasi Gerakan Pertama Kopel Tunggal dan Kopel Ganda...... 28

Gambar 2.15 Bola Pusat gempa yang menggambarkan hiposenter............................ 31

Gambar 2.16 Proyeksi Bola Pusat Gempa ke Bidang Ekuatorial............................... 32

Gambar 2.17 Gerakan awal Gelombang P dipengaruhi Gaya Kompresi dan

Dilatasi………………………………………………………………... 32

Gambar 2.18 Orthogonal dua bidang nodal................................................................ 34

Gambar 2.19 Kertas Proyeksi Luasan Sama............................................................... 34

Gambar 2.20 Pengukuran Sudut Strike dan Dip pada Diagram dan Penampang....... 35

Gambar 2.21 Penentuan Sumbu P dan T dari Kutub pada Garis Nodal..................... 36

Gambar 2.22 Penentuan Sudut Rake pada Reverse Fault dan Normal ...................... 38

Gambar 2.23 Peta Kedudukan Lempeng di Pulau Sumatera...................................... 42

Gambar 3.4 Tahapan Penelitian................................................................................ 53

Gambar 4.1 Solusi Meaknisme Fokus Gempa Bumi Mentawai............................... 56

Page 14: MEKANISME FOKUS GEMPA BUMI MENTAWAI 25 ......Gempa tektonik berkekuatan 7,2 SR, terjadi di Kepulauan Mentawai pada koordinat 3.61 LS – 99.93 BT pada kedalaman sekitar 10 km. Gempa

ix

Gambar 4.2 Mekanisme Fokus pada Gempa Bumi Utama Mentawai oleh BMKG. 59

Gambar 4.3 Proyeksi Bola USGS............................................................................. 60

Gambar 4.4 Perbandingan Hasil Analisis Gempa Bumi Utama dengan Instansi

Lain…………………………………………………………………… 61

Gambar 4.5 Model Sumber Tsunami Akibat Gempa Bumi Mentawai..................... 62

Gambar 4.6 Tampilan Sumber Gempa Pembangkit Tsunami secara 3 Dimensi…. 63

Gambar 4.7 Rekaman Tsunami di Dua Stasiun PADA Gauge di dapat dari

Jaringan GTS + 0,2 m............................................................................ 64

Gambar 4.8 Rekaman Tide Gauge pada Stasiun Padang + 20 cm. Stasiun Seblat

dan Stasiun E......................................................................................... 65

Page 15: MEKANISME FOKUS GEMPA BUMI MENTAWAI 25 ......Gempa tektonik berkekuatan 7,2 SR, terjadi di Kepulauan Mentawai pada koordinat 3.61 LS – 99.93 BT pada kedalaman sekitar 10 km. Gempa

x

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Magnitude Tsunami............................................................................... 45

Tabel 2.2

Tabel 4.1

Data Kecepatan Tsunami……………………………………………...

Hasil Keluaran Azmtak………………………………………………..

47

55

Page 16: MEKANISME FOKUS GEMPA BUMI MENTAWAI 25 ......Gempa tektonik berkekuatan 7,2 SR, terjadi di Kepulauan Mentawai pada koordinat 3.61 LS – 99.93 BT pada kedalaman sekitar 10 km. Gempa

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Wilayah Indonesia merupakan daerah tektonik aktif yang disebabkan oleh

pertemuan tiga lempeng tektonik utama dunia yang senantiasa bergerak, yaitu

lempeng Eurasia yang bergerak ke arah tenggara, lempeng Indo-Australia ke arah

utara, lempeng Pasifik ke arah barat. Selain itu masih ada lempeng mikro Filipina

yang bergerak kearah selatan di sebelah utara Sulawesi. Oleh karena itu tidak

mengherankan bila wilayah Kepulauan Indonesia menjadi wilayah yang rawan gempa

bumi tektonik.

Wilayah Provinsi Sumatera Barat yang terletak di bagian barat Pulau

Sumatera merupakan bagian dari Lempeng Eurasia yang bergerak sangat lambat dan

relatif ke arah tenggara dengan kecepatan sekitar 0,4 cm/tahun. Relatif berada di

bagian barat provinsi ini, terdapat interaksi antara Lempeng Eurasia dan Lempeng

Samudera Hindia yang bergerak relatif ke arah utara dengan kecepatan mencapai 7

cm/tahun. Interaksi ini menghasilkan pola penunjaman atau subduksi menyudut

(oblique), yang diperkirakan telah terbentuk sejak Jaman Kapur dan masih terus

berlangsung hingga kini. Selain subduksi, interaksi kedua lempeng ini juga

menghasilkan pola struktur utama Sumatera, yang dikenal sebagai Zona Sesar

Sumatera dan Zona Sesar Mentawai.

1

Page 17: MEKANISME FOKUS GEMPA BUMI MENTAWAI 25 ......Gempa tektonik berkekuatan 7,2 SR, terjadi di Kepulauan Mentawai pada koordinat 3.61 LS – 99.93 BT pada kedalaman sekitar 10 km. Gempa

2

Gempa tektonik berkekuatan 7,2 SR, terjadi di Kepulauan Mentawai pada

koordinat 3.61 LS – 99.93 BT pada kedalaman sekitar 10 km. Gempa terjadi pada

tanggal 25 oktober 2010 pada pukul 21.42, sekitar 150 mil (240 km) sebelah barat

Bengkulu dekat dengan Kepulauan Mentawai. Akibat Gempa tersebut telah muncul

gelombang air laut yang mencapai ketinggian 3 meter, meluap hingga sejauh 400

meter ke daratan dan berangsur surut sekitar pukul 03.00 WIB. Gempa susulan terjadi

beberapa kali dan terakhir tercatat terjadi pada tanggal 26 Oktober 2010 pukul 18.33

WIB pada koordinat 2.59 LS - 99.65 BT berkekuatan 5,4 SR berlokasi 42 km selatan

Sipura Mentawai, Sumbar, dengan kedalaman 13 km.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan

peringatan tsunami. Peringatan kemungkinan tsunami disampaikan, tetapi kemudian

dicabut setelah kemungkinan ancaman tsunami berlalu. Juru bicara BMKG

menyatakan, gempa bumi dirasakan di kota-kota terdekat, tapi tidak ada kerusakan

maupun korban jiwa yang dilaporkan. Namun, setelah peringatan dari BMKG dicabut,

Tsunami terjadi setinggi 3-10 meter dan setidaknya 77 desa hancur.

Gempa bumi di wilayah ini tidak hanya bersumber dari aktivitas zona

subduksi, tetapi juga dari sistem sesar aktif di sepanjang Pulau Sumatera. Hal ini akan

dapat diketahui dengan pasti setelah menganalisis mekanisme sumber gempa. Dalam

ilmu geofisika, gambaran mengenai mekanisme gempa bumi penting untuk dipelajari.

Berbagai cara telah di lakukan oleh para ahli untuk mempelajari mekanisme sumber

gempa dan diperlukan waktu yang cukup lama untuk menganalisis mekanisme

sumber gempa.

Page 18: MEKANISME FOKUS GEMPA BUMI MENTAWAI 25 ......Gempa tektonik berkekuatan 7,2 SR, terjadi di Kepulauan Mentawai pada koordinat 3.61 LS – 99.93 BT pada kedalaman sekitar 10 km. Gempa

3

Mekanisme sumber gempa (focal mechanism) merupakan metode yang

digunakan untuk menentukan jenis sesar dengan cara menentukan parameter sesar

yang terjadi berupa penentuan nilai strike (jurus), dip dan rake. Sehingga akan

didapatkan gambaran tentang medan stress disekitar sumber gempa[1]

. Penentuan

mekanisme sumber gempa dapat ditentukan dengan beberapa cara, diantaranya

dengan menggunakan kombinasi gelombang P dan gelombang S, data awal arah

gelombang P, dengan menggunakan bentuk gelombang dan lain sebagainya.

Penentuan mekanisme dengan metode ini terkadang memberikan hasil yang tidak

sesuai dengan data-data lapangan yang telah ada.

Salah satu penyebab baik buruknya hasil mekanisme fokus dengan

menggunakan metode polaritas gelombang P ini adalah ketepatan penentuan awal

arah gerakan pertama gelombang P. Penentuan polaritas gelombang P yang selama

ini dilakukan dengan menggunakan data-data analog merupakan salah satu penyebab

kurang akuratnya metode ini. Kendala tersebut dapat ditanggulangi dengan hadirnya

sistem digital pencatat gempa bumi di Indonesia yang memberikan hasil digit gempa

bumi yang terjadi. Dengan menggunakan seismogram digital maka kesalahan

penentuan awal arah gerakan pertama gelombang P dapat dihindari[2] .

Kondisi geografis Kepulauan Mentawai sangat rawan bencana. Di perairan

sekitar Mentawai terdapat daerah aktif seismik, yakni patahan Mentawai, yang

merupakan lokasi titik pertemuan lempeng Hindia dan lempeng Euroasia. Artinya,

potensi berulangnya gempa dan tsunami besar di masa depan masih sangat

mungkin.Wilayah Kepulauan Mentawai sebagian besar terdiri dari hutan, penduduk

Page 19: MEKANISME FOKUS GEMPA BUMI MENTAWAI 25 ......Gempa tektonik berkekuatan 7,2 SR, terjadi di Kepulauan Mentawai pada koordinat 3.61 LS – 99.93 BT pada kedalaman sekitar 10 km. Gempa

4

di wilayah tersebut masih sedikit dan pola berfikirnya masih rendah. Dengan

demikian perlu dilakukan penelitian tentang analisa gempa bumi di daerah Mentawai.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang dapat dirumuskan masalah sebagai

berikut :

1. Bagaimana mengetahui cara penentuan mekanisme sumber gempa dengan

menggunakan data arah gerakan awal gelombang P di Kepulauan

Mentawai?

2. Bagaimana mengetahui cara penentuan parameter-parameter bidang sesar

dengan menggunakan data arah gerakan awal gelombang P di Kepulauan

Mentawai?

3. Bagaimana mengetahui adanya potensi tsunami?

1.3 Pembatasan Masalah

Penelitian ini dilakukan dengan membatasi permasalahan pada :

1. Data yang digunakan untuk menganalisis sumber mekanisme gempa bumi

adalah data sekunder gempa bumi Kepulauan Mentawai 25 0ktober 2010

dengan parameter sebagai berikut :

a. Origin time : 21:42:20 WIB.

b. Lokasi : 3.61 LS – 99.93 BT.

Page 20: MEKANISME FOKUS GEMPA BUMI MENTAWAI 25 ......Gempa tektonik berkekuatan 7,2 SR, terjadi di Kepulauan Mentawai pada koordinat 3.61 LS – 99.93 BT pada kedalaman sekitar 10 km. Gempa

5

c. Kedalaman : 10 km 30 km Barat Daya Pagai Selatan, Mentawai

Sumatera Barat.

d. Kekuatan : 7,2 SR.

Gambar 1.1 Peta lokasi epicenter gempa mentawai Sumatera barat.

2. Metode yang digunakan untuk menganalisis sumber gempa bumi adalah

dengan penentuan polaritas awal gelombang P dengan memakai software

focal yang terdiri dari Azmtak, PinV dan Pman. Kemudian membuat model

tsunami dari parameter mekanisme sumber dengan software winITDB.

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian tugas akhir ini adalah :

1. Mengetahui mekanisme sumber gempa dengan menggunakan data arah

gerakan awal gelombang P.

Page 21: MEKANISME FOKUS GEMPA BUMI MENTAWAI 25 ......Gempa tektonik berkekuatan 7,2 SR, terjadi di Kepulauan Mentawai pada koordinat 3.61 LS – 99.93 BT pada kedalaman sekitar 10 km. Gempa

6

2. Mengetahui penentuan parameter-parameter bidang sesar dengan

menggunakan data arah gerakan awal gelombang P.

3. Mengetahui adanya potensi tsunami dan membuat pemodelan Tsunami.

1.5 Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian tugas akhir ini adalah:

1. Mengetahui dan mengerti cara penentuan mekanisme fokus gempa beserta

parameter dan pola bidang sesar gempabumi.

2. Mitigasi terhadap ancaman gempabumi di wilayah Kepulauan Mentawai dan

Memberikan informasi sebagai bahan pertimbangan dan penelitian lebih

lanjut.

3. Sebagai rujukan dalam perencanaan pembangunan daerah di wilayah

Kepulauan Mentawai.

1.6 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang latar belakang, perumusan masalah, batasan

masalah, tujuan penelitian dan sistematika penelitian.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini menjelaskan teori dasar yang menunjang pembahasan atau

interpretasi data yang di dapat dari lapangan.

Page 22: MEKANISME FOKUS GEMPA BUMI MENTAWAI 25 ......Gempa tektonik berkekuatan 7,2 SR, terjadi di Kepulauan Mentawai pada koordinat 3.61 LS – 99.93 BT pada kedalaman sekitar 10 km. Gempa

7

BAB III METODE PENELITIAN

Bab ini menjelaskan tentang Waktu dan Tempat penelitian, alat dan

bahan yang digunakan dalam penelitian, Prosedur pengambilan data

dan pengolahan data.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab ini menjelaskan hasil pengolahan data, analisis mekanisme

sumber gempa bumi utama, model tsunami dan pembahasan

interpretasi data.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini menjelaskan kesimpulan dari hasil-hasil penelitian dan saran

untuk penelitian selanjutnya.

Page 23: MEKANISME FOKUS GEMPA BUMI MENTAWAI 25 ......Gempa tektonik berkekuatan 7,2 SR, terjadi di Kepulauan Mentawai pada koordinat 3.61 LS – 99.93 BT pada kedalaman sekitar 10 km. Gempa

8

BAB II

DASAR TEORI

2.1 Teori Tektonika Lempeng

Teori Tektonika Lempeng adalah teori dalam bidang geologi yang

dikembangkan untuk memberi penjelasan terhadap adanya bukti-bukti pergerakan

skala besar yang dilakukan oleh litosfer Bumi. Teori ini menggantikan Teori

Pergeseran Benua yang lebih dahulu dikemukakan pada paruh pertama abad ke-20.

Bagian terluar dari interior Bumi terbentuk dari dua lapisan. Lebih dalam lagi di

bagian atas terdapat litosfer yang terdiri atas kerak, dan bagian teratas adalah mantel

Bumi yang kaku dan padat. Di bawah lapisan litosfer terdapat astenosfer yang

berbentuk padat, bagian mantel di bawah astenosfer sifatnya lebih kaku lagi. Lapisan

litosfer dibagi menjadi lempeng-lempeng tektonik.

Di bumi terdapat tujuh lempeng utama dan lempeng-lempeng lebih kecil

lainnya. Lempeng-lempeng litosfer ini menumpang di atas astenosfer. Lempeng-

lempeng tersebut bergerak relatif, satu dengan yang lainnya di batas-batas lempeng.

Berdasarkan pergerakan lempeng tektonik, batas lempeng dibedakan menjadi

tiga macam, yaitu divergen (menjauh), konvergen (bertumbukan) dan transform

(menyamping).

8

Page 24: MEKANISME FOKUS GEMPA BUMI MENTAWAI 25 ......Gempa tektonik berkekuatan 7,2 SR, terjadi di Kepulauan Mentawai pada koordinat 3.61 LS – 99.93 BT pada kedalaman sekitar 10 km. Gempa

Gambar 2.1

1. Batas divergen/konstruktif

dua lempeng bergerak menjauh satu

zona pemekaran (

punggungan dan berkembang menjadi lithosfer baru. Hal ini disebut sebagai

batas konstruktif. Sepanjang batas ini, gaya yang dominan bekerja adalah

gaya tarikan sehingga gempa bumi yang terjadi umumnya gempa

turun.

2. Batas konvergen

menyebabkan tumbukan dimana

penunjaman (menyusup) ke bawah lempeng yan

Daerah penunjaman lempeng membentuk suatu palung yang dalam, yang

biasanya merupakan jalur gempa bumi yang kuat. Dalam pergerakan lempeng

ini, lempeng bergerak hanya beberapa sentimeter setiap tahun, sehingga

Gambar 2.1 Batas-batas lempeng tektonik (divergen, konvergen, dan

transform)

divergen/konstruktif (divergent/constructive boundaries

dua lempeng bergerak menjauh satu sama lain. Batas ini dikenal juga sebagai

zona pemekaran (spreading). Magma dari astenosfer naik membentuk

punggungan dan berkembang menjadi lithosfer baru. Hal ini disebut sebagai

batas konstruktif. Sepanjang batas ini, gaya yang dominan bekerja adalah

aya tarikan sehingga gempa bumi yang terjadi umumnya gempa

konvergen ialah batas lempeng-lempeng yang saling mendekat da

menyebabkan tumbukan dimana salah satu dari lempeng akan mengalami

penunjaman (menyusup) ke bawah lempeng yang lain masuk ke selubung.

Daerah penunjaman lempeng membentuk suatu palung yang dalam, yang

biasanya merupakan jalur gempa bumi yang kuat. Dalam pergerakan lempeng

ini, lempeng bergerak hanya beberapa sentimeter setiap tahun, sehingga

9

divergen, konvergen, dan

divergent/constructive boundaries) terjadi ketika

sama lain. Batas ini dikenal juga sebagai

). Magma dari astenosfer naik membentuk

punggungan dan berkembang menjadi lithosfer baru. Hal ini disebut sebagai

batas konstruktif. Sepanjang batas ini, gaya yang dominan bekerja adalah

aya tarikan sehingga gempa bumi yang terjadi umumnya gempa-gempa sesar

lempeng yang saling mendekat dan

salah satu dari lempeng akan mengalami

g lain masuk ke selubung.

Daerah penunjaman lempeng membentuk suatu palung yang dalam, yang

biasanya merupakan jalur gempa bumi yang kuat. Dalam pergerakan lempeng

ini, lempeng bergerak hanya beberapa sentimeter setiap tahun, sehingga

Page 25: MEKANISME FOKUS GEMPA BUMI MENTAWAI 25 ......Gempa tektonik berkekuatan 7,2 SR, terjadi di Kepulauan Mentawai pada koordinat 3.61 LS – 99.93 BT pada kedalaman sekitar 10 km. Gempa

10

benturan yang terjadi sangatlah lambat dan berlangsung selama berjuta-juta

tahun.

3. Batas transform (transform boundaries) terjadi jika lempeng bergerak dan

mengalami gesekan satu sama lain secara menyamping di sepanjang sesar

transform (transform fault). Gerakan relatif kedua lempeng bisa sinistral (ke

kiri di sisi yang berlawanan dengan pengamat) ataupun dekstral (ke kanan di

sisi yang berlawanan dengan pengamat). Contoh sesar jenis ini adalah Sesar

San Andreas di California.

2.2 Gempa Bumi

Gempa bumi adalah gerakan asli dari bumi yang bersumber di dalam bumi

yang merambat melalui permukaan bumi dan menembus ke dalam bumi. Gempa

bumi biasanya disebabkan oleh pergerakan kerak bumi (lempeng bumi). Teori yang

menjelaskan terjadinya gempa bumi dikenal dengan nama “Elastic Rebound

Theory”. Menurut teori ini gempa bumi terjadi pada daerah atau area yang

mengalami deformasi. Energi yang tersimpan dalam deformasi ini berbentuk elastic

strain akan terakumulasi sampai daya dukung batuan mencapai batas maksimum,

hingga menimbulkan rekahan atau patahan.

2.2.1 Deskripsi Terjadinya Gempa Bumi

Mekanisme terjadinya suatu gempa bumi di dalam perut bumi sering

dikaitkan dengan kombinasi gaya atau stress yang bekerja pada suatu batuan.

Page 26: MEKANISME FOKUS GEMPA BUMI MENTAWAI 25 ......Gempa tektonik berkekuatan 7,2 SR, terjadi di Kepulauan Mentawai pada koordinat 3.61 LS – 99.93 BT pada kedalaman sekitar 10 km. Gempa

11

Kombinasi stress, kompresi (tekanan kedalam) dan dilatasi (tarikan keluar), yang

menyebabkan terjadinya suatu gempa bumi dapat dimodelkan dengan mempelajari

polarisasi gelombang gempa bumi yang terekam pada komponen vertikal.

Model idealisasi dari mekanisme terjadinya suatu gempa bumi dalam

seismologi disebut dengan mekanisme fokus (focal mechanism). Melalui data

seismogram bisa didapatkan banyak informasi gempa bumi sehingga diketahui

parameter gempa bumi seperti : magnitude, kedalaman, lokasi, waktu asal

gempabumi, termasuk juga mekanisme fokus. Dengan menganalisis mekanime fokus,

kita bisa menganalisis sistem gaya-gaya tektonik yang bekerja pada suatu daerah[3].

Jika terdapat dua buah gaya yang bekerja dengan arah berlawanan pada

batuan kulit bumi, batuan tersebut akan terdeformasi, karena batuan mempunyai sifat

elastis. Bila gaya yang bekerja pada batuan dalam waktu yang lama dan terus

menerus, maka daya dukung batuan akan mencapai batas maksimum dan akan mulai

terjadi pergeseran. Akibatnya batuan akan mengalami patahan secara tiba-tiba

sepanjang bidang fault. Kemudian batuan akan stabil, tetapi sudah mengalami

perubahan bentuk atau posisi. Pada saat batuan mengalami gerakan yang tiba-tiba,

energi stress yang tersimpan akan dilepaskan dalam bentuk getaran yang dikenal

sebagai gempa bumi.

Garis vertikal merupakan garis imajiner yang menunjukan posisi batuan

sebelum dan sesudah daya dukung batuan terlampaui. Garis horizontal pada akhir

proses deformasi merupakan bidang sesar.

Page 27: MEKANISME FOKUS GEMPA BUMI MENTAWAI 25 ......Gempa tektonik berkekuatan 7,2 SR, terjadi di Kepulauan Mentawai pada koordinat 3.61 LS – 99.93 BT pada kedalaman sekitar 10 km. Gempa

12

2.3 Jenis-Jenis Gempa

Gempa bumi dapat dibedakan menjadi beberapa jenis berdasarkan sumber

terjadinya, berdasarkan kedalaman sumber gempa, dan berdasarkan tipenya.

2.3.1 Gempa Bumi Berdasarkan Sumber Terjadinya Gempa Bumi.

Proses terjadinya gempa bumi dapat dilihat dari penyebab utama terjadinya

gempa bumi. Ada 5 (lima) jenis gempa bumi yang dapat dibedakan menurut

terjadinya, yaitu :

1. Gempa bumi tektonik adalah gempa bumi yang disebabkan oleh adanya

aktivitas tektonik, yaitu pergeseran antara lempeng-lempeng tektonik secara

mendadak yang mempunyai kekuatan dari yang sangat kecil hingga yang

besar.

2. Gempa bumi vulkanik adalah gempa bumi yang terjadi akibat adanya aktivitas

magma, yang biasa terjadi sebelum gunung api meletus.

3. Gempa bumi runtuhan adalah gempa bumi yang terjadi karena adanya

runtuhan tanah atau batuan pada daerah longsor.

4. Gempa jatuhan adalah gempa bumi yang terjadi akibat adanya runtuhan

meteor ke bumi yang mengakibatkan terjadinya getaran bumi.

5. Gempa bumi buatan adalah gempa bumi yang sengaja dibuat oleh manusia.

Page 28: MEKANISME FOKUS GEMPA BUMI MENTAWAI 25 ......Gempa tektonik berkekuatan 7,2 SR, terjadi di Kepulauan Mentawai pada koordinat 3.61 LS – 99.93 BT pada kedalaman sekitar 10 km. Gempa

13

2.3.2 Gempa Bumi Berdasarkan Kedalaman Sumber Gempa Bumi

Kedalaman sumber gempa bumi adalah jarak dari titik fokus gempa bumi

(hiposenter) dengan permukaan di atas fokus (episenter). Berdasarkan kedalamannya

gempa bumi dibedakan menjadi tiga yaitu:

1. Gempa bumi dangkal (kedalaman antara 0-60 km).

Gempa bumi dangkal menimbulkan efek goncangan yang lebih besar

dibandingkan dengan gempa bumi dalam, karena letak focus lebih dekat

dengan permukaan.

2. Gempa bumi menengah (kedalaman antara 61-300 km).

Gempa bumi menengah terletak pada kedalaman di bawah kerak bumi,

sehingga digolongkan sebagai gempa bumi yang tidak berasosiasi dengan

penampakan retakan atau patahan dipermukaan, namun gempa bumi ini masih

dapat diperkirakan mekanisme terjadinya.

3. Gempa bumi dalam (kedalaman >300 km).

Gempa bumi ini relatife sering terjadi, tetapi karena berada pada kedalaman

lebih dari 300 km getarannya tidak dapat dirasakan oleh manusia.

2.3.3 Gempa Bumi Berdasarkan Tipenya

1. Tipe I : Jenis gempa ini terjadi gempa bumi utama dan diikuti oleh

gempa susulan tanpa ada gempa pendahuluan.

2. Tipe II : Jenis gempa ini terjadi gempa bumi utama dan diawali

Page 29: MEKANISME FOKUS GEMPA BUMI MENTAWAI 25 ......Gempa tektonik berkekuatan 7,2 SR, terjadi di Kepulauan Mentawai pada koordinat 3.61 LS – 99.93 BT pada kedalaman sekitar 10 km. Gempa

14

dengan gempa pendahuluan dan serta di ikuti oleh gempa susulan yang cukup

banyak.

3. Tipe III : Pada jenis gempa ini tidak terjadi gempa utama. Magnitude

dan jumlah gempa bumi yang terjadi besar pada periode awal dan berkurang

pada periode akhir. Biasanya berlangsung cukup lama bisa mencapai tiga

bulan. Gempa ini biasanya terjadi pada daerah vulkanik.

2.3.4 Parameter Sumber Gempa

Parameter sumber gempa antara lain:

a. Waktu terjadinya gempa (origin time) adalah waktu terlepasnya akumulasi

tekanan (stress) yang berbentuk penjalaran gelombang gempa bumi.

b. Hiposenter yaitu lokasi terjadinya gempa bumi (pusat gempa bumi).

c. Episenter yaitu proyeksi hiposenter ke permukaan bumi (lintang,bujur).

d. Magnitudo (kekuatan gempa bumi) yaitu ukuran energi yang di pancarkan

oleh sumber gempa bumi, biasanya dinyatakan dalam skala richter (SR).

e. Intensitas yaitu skala dampak kerusakan yang dialami di permukaan bumi,

akibat gempa bumi, biasanya dinyatakan dalam skala MMI (Modified

Mercally Intencity) dengan skala terendah I dan tertinggi VII.

Page 30: MEKANISME FOKUS GEMPA BUMI MENTAWAI 25 ......Gempa tektonik berkekuatan 7,2 SR, terjadi di Kepulauan Mentawai pada koordinat 3.61 LS – 99.93 BT pada kedalaman sekitar 10 km. Gempa

15

2.4 Gelombang Seismik

Gelombang Seismik adalah getaran kerak bumi yang diakibatkan adanya

gangguan pada salah satu lapisan bumi sehingga menyebabkan getaran. Getaran yang

mencapai permukaan bumi pada umumnya menyebabkan pergerakan keberbagai arah,

pergerakan tersebut di kenal dengan gempa bumi. Berdasarkan perambatannya

gelombang badan dibedakan menjadi dua jenis yaitu:

1. Gelombang Primer (gelombang P)

Gelombang P merupakan gelombang longitudinal dimana pergerakan partikel

medium yang dilewati searah dengan penjalaran gelombangnya. Gelombang P dapat

menjalar dalam segala medium baik padat, cair, dan gas. Gelombang P mempunyai

kecepatan paling tinggi diantara gelombang lainnya dan tiba paling awal tercatat

dalam seismogram.

2. Gelombang Sekunder (Gelombang S)

Gelombang S merupakan Gelombang transversal dimana arah pergerakan

partikelnya tegak lurus terhadap arah penjalaran gelombangnya. Gelombang S hanya

dapat menjalar pada medium padat. Gelombang S tiba pada urutan kedua setelah

gelombang P. Gelombang ini dapat dipecah menjadi dua komponen yaitu :

a. Gelombang SV adalah gelombang S yang gerakan partikelnya terpolaritasi

pada bidang vertikal.

b. Gelombang SH adalah gelombang S yang gerakan partikelnya terpolaritasi

pada bidang horizontal.

Page 31: MEKANISME FOKUS GEMPA BUMI MENTAWAI 25 ......Gempa tektonik berkekuatan 7,2 SR, terjadi di Kepulauan Mentawai pada koordinat 3.61 LS – 99.93 BT pada kedalaman sekitar 10 km. Gempa

16

Gambar 2.2 Gelombang P dan gelombang S

2.4.1 Gelombang Permukaan

Gelombang permukaan adalah gelombang yang menjalar melalui permukaan

bumi. Gelombang ini dibagi menjadi dua jenis yaitu:

1. Gelombang Rayleigh (R) adalah gelombang permukaan yang gerakan partikel

mediumnya merupakan kombinasi gerakan partikel.

2. Gelombang Love (L) adalah gelombang permukaan yang menjalar dalam

bentuk gelombang transversal. Gerakan partikel akibat penjalaran gelombang

love mirip dengan gelombang SH.

2.5 Mekanisme Sumber Gempa Bumi

Mekanisme sumber gempa atau focal mechanism adalah istilah yang

digunakan untuk menerangkan sifat penjalaran energi gempa bumi yang berpusat

pada hiposenter atau fokus gempa bumi. Sesar sering dianggap sebagai mekanisme

penjalaran energi gelombang elastis pada fokus tersebut, sehingga dengan

Page 32: MEKANISME FOKUS GEMPA BUMI MENTAWAI 25 ......Gempa tektonik berkekuatan 7,2 SR, terjadi di Kepulauan Mentawai pada koordinat 3.61 LS – 99.93 BT pada kedalaman sekitar 10 km. Gempa

17

memperoleh arah gerakan sesar dan arah bidang sesar untuk suatu gempa bumi

diperoleh solusi mekanisme sumber gempa bumi.

2.5.1 Sesar Bumi (Earth Fault) dan Orientasinya

Sesar adalah celah pada kerak bumi yang berada pada perbatasan antara dua

lempeng tektonik. Gempa bumi sangat dipengaruhi oleh pergerakan batuan dan

lempeng pada sesar ini. Terdapat tiga jenis sesar penyebab gempa bumi, yaitu sesar

turun, sesar naik, dan sesar geser. Selain ketiga jenis sesar tersebut, dikenal pula sesar

yang merupakan kombinasi antara sesar mendatar dan sesar naik/turun yang disebut

oblique fault[4]

.

Bila batuan yang menumpu merosot ke bawah akibat batuan penumpu

dikedua sisinya bergerak saling menjauh, sesarnya dinamakan sesar normal (normal

fault). Bila batuan yang menumpu terangkat ke atas akibat batuan penumpu dikedua

sisinya bergerak saling mendorong, sesarnya dinamakan sesar terbalik (reverse fault).

Bila kedua batuan pada sesar bergerak saling bergeser horizontal, sesarnya

dinamakan sesar geseran-jurus (strike-slip fault).

Orientasi bidang patahan ditentukan oleh parameter bidang patahan yang

terdiri dari strike, dip, dan rake.

1. Strike (Φ) adalah sudut yang dibentuk oleh jurus sesar dengan arah utara.

Strike diukur dari arah utara kearah timur searah dengan jarum jam hingga

jurus patahan (0o ≤ Φ ≤ 360

o).

Page 33: MEKANISME FOKUS GEMPA BUMI MENTAWAI 25 ......Gempa tektonik berkekuatan 7,2 SR, terjadi di Kepulauan Mentawai pada koordinat 3.61 LS – 99.93 BT pada kedalaman sekitar 10 km. Gempa

18

2. Dip (δ) adalah sudut yang dibentuk oleh bidang sesar dengan bidang

horizontal dan diukur pada bidang vertical dengan arahnya tegak lurus

jurus patahan (0o ≤ δ ≤ 360

o).

3. Rake (λ) adalah sudut yang dibentuk arah slip dan jurus patahan. Rake

berharga positif pada patahan naik (thrust fault) dan negatif pada patahan

turun (Normal Fault) (-180o ≤ λ ≤ 180

o).

Arah pergerakan sesar secara umum dapat dibedakan menjadi 3 jenis yaitu:

1. Dip Slip Movement yaitu pergerakan sesar terjadi dalam arah sejajar

dengan sudut kemiringan sesar. Pergerakan yang dominan adalah arah

vertikal.

2. Strike slip Movement yaitu pergerakan dasar terjadi dalam arah sejajar

dengan sudut strike sesar. Pergerakan yang dominan adalah arah

horizontal.

3. Kombinasi antara dip slip movement dengan strike slip movement.

Jika parameter-parameter strike,dip, dan rake diketahui maka dapat ditentukan

jenis sesarnya. Berdasarkan genetisnya atau gaya yang bekerja padanya[5], sesar

dibagi menjadi :

1. Sesar naik (reserve fault atau thrust fault) yaitu bila hanging wall pada sesar

tersebut relative naik terhadap foot wall. Parameter jenis ini akan memenuhi

nilai δ ≠ 0 atau δ ≠ π/2, serta nilai λ terletak pada rentang (π,0).

Page 34: MEKANISME FOKUS GEMPA BUMI MENTAWAI 25 ......Gempa tektonik berkekuatan 7,2 SR, terjadi di Kepulauan Mentawai pada koordinat 3.61 LS – 99.93 BT pada kedalaman sekitar 10 km. Gempa

19

Gambar 2.3 Sesar naik (thrust fault)

2. Sesar turun (normal fault) yaitu sesar dimana hanging wall pada sesar tersebut

relatif turun terhadap foot wall. Parametr jenis ini akan memenuhi nilai δ ≠ 0

atau δ ≠ π/2, serta nilai λ terletak pada rentang (-π,0).

Gambar 2.4 Sesar turun (normal fault)

3. Sesar mendatar (strike slip fault) yaitusesar dengan arah gerakan bergerak

mendatar relative satu sama lain. Parameter jenis ini akan memenuhi nilai δ =

π/2, serta nilai λ = 0 atau λ= π/2, sesar dibagi atas :

- Strike slip left lateral fault (sinistral strike slip fault), bila hanging wall

bergerak kekiri dan nilai λ = 0.

- Right lateral strike slip fault (dextral strike slip fault), bila bergerak ke

kanan dan nilai λ = π =180o.

Page 35: MEKANISME FOKUS GEMPA BUMI MENTAWAI 25 ......Gempa tektonik berkekuatan 7,2 SR, terjadi di Kepulauan Mentawai pada koordinat 3.61 LS – 99.93 BT pada kedalaman sekitar 10 km. Gempa

20

Gambar 2.5 Sesar Mendatar (strike slip fault)

4. Gerakan kombinasi antara sesar mendatar dengan sesar naik atau turun disebut

oblique fault,

Gambar 2.6 Kombinasi sesar (oblique fault)

Dari diagram bola vokal dengan menggunakan proyeksi luasan sama (equal

area projection), dapat dibaca orientasi bidang nodal yaitu strike,dip dan rake/slip.

Hal penting untuk menentukan orientasi diagram tersebut adalah salah satu dari

bidang nodal harus menjadi arah sesar gempa[6]

.

Page 36: MEKANISME FOKUS GEMPA BUMI MENTAWAI 25 ......Gempa tektonik berkekuatan 7,2 SR, terjadi di Kepulauan Mentawai pada koordinat 3.61 LS – 99.93 BT pada kedalaman sekitar 10 km. Gempa

21

Gambar 2.7 Diagram bola vokal (equal area projection)

2.5.2 Deskripsi Matematis Bidang Sesar dan Kemiringan (Slip Vektor)

Gambar 2.8 Orientasi bidang sesar yang terdiri dari strike, dip, dan rake

Page 37: MEKANISME FOKUS GEMPA BUMI MENTAWAI 25 ......Gempa tektonik berkekuatan 7,2 SR, terjadi di Kepulauan Mentawai pada koordinat 3.61 LS – 99.93 BT pada kedalaman sekitar 10 km. Gempa

22

Bidang sesar dan kemiringan (slip vektor) dapat dideskripsikan secara

matematis dengan ilustrasi bidang sesar berikut :

ņ = - Ň sin δ sin Φs + Ε sin δ cos Φs - D cos δ………………………………… (2.1)

Nilai jurus ( strike ) pada gambar adalah :

c = Ň cos Φs + Ε sin Φs……………………………………………………………(2.2)

Sedangkan e adalah vektor bidang vertikal antara dua bidang sesar yang saling

berpotongan terletak pada :

e = n x c = Ň cos δ sin Φs - Ε cos δ cos Φs - D sin δ …………………………... (2.3)

Vektor e dan c merupakan bidang sesar yang saling tegak lurus, sehingga nilai sudut

rake ditentukan dengan :

d = c cos λ + e sin λ…………………………………………………………….. (2.4)

Dari persamaan (2.1,2.2,2.3,2.4) akan didapatkan nilai vektor kemiringan (slip) antara

dua bidang sesar yang saling tegak lurus adalah :

d = Ň (cos λ cos Φs + sin λ cos δ sin Φs) + Ε (cos λ sin Φs - sin λ cos δ cosΦs ) – D

sin λ sin δ ………………………………………………………………………….(2.5)

2.5.3 Teori Bingkai Elastis

Teori yang menjelaskan mekanisme terjadinya gempa bumi akibat pensesaran

adalah teori bingkai elastis (ellastic rebound theory). Konsep teori ini menyatakan

bahwa gempa bumi terjadi akibat proses pensesaran di dalam kerak bumi akibat

pelepasan mendadak dari strain elastik yang melampaui kekuatan batuan. Strain

Page 38: MEKANISME FOKUS GEMPA BUMI MENTAWAI 25 ......Gempa tektonik berkekuatan 7,2 SR, terjadi di Kepulauan Mentawai pada koordinat 3.61 LS – 99.93 BT pada kedalaman sekitar 10 km. Gempa

23

elastik ini terakumulasi apabila batuan mengalami deformasi yang terus menerus dan

semakin besar. Apabila sesar terjadi, bagian yang berseberangan dengan sesar

meloncat ke posisi kesetimbangan yang baru, dan energi yang dilepaskan akan

berbentuk getaran gelombang elastis yang menjalar dalam bumi dan dirasakan

sebagai gempa bumi.

Gambar 2.8 Teori elastis proses terjadinya gempa.

Garis merah vertikal menunjukan pecahan atau sesar pada bagian bumi yang

padat. Pada gambar satu menunjukan suatu lapisan yang belum mengalami

peregangan. Karena di dalam bumi terjadi gerakan yang terus-menerus, maka akan

terdapat stress yang lama kelamaan akan terakumulasi dan mampu merubah bentuk

geologi dari lapisan batuan.

Pada gambar dua menunjukan suatu lapisan batuan telah mendapat dan

mengandung stress dimana telah terjadi perubahan bentuk geologi. Proses ini berjalan

terus sampai stress yang terjadi di daerah ini cukup besar. Karena lapisan batuan

sudah tidak mampu lagi untuk menahan stress, maka akan terjadi suatu pergerakan

yang tiba-tiba sehingga terjadi patahan yang disebut dengan gempa bumi. Pada

Page 39: MEKANISME FOKUS GEMPA BUMI MENTAWAI 25 ......Gempa tektonik berkekuatan 7,2 SR, terjadi di Kepulauan Mentawai pada koordinat 3.61 LS – 99.93 BT pada kedalaman sekitar 10 km. Gempa

24

gambar tiga menunjukan lapisan batuan yang sudah patah karena terjadi gempa bumi.

2.5.4 Penentuan Mekanisme Sumber Gempa Bumi Menggunakan Polaritas

Gerakan Pertama Gelombang P

Suetsugu (1995) menyatakan bahwa mekanisme sumber gempa merupakan

metode peninjauan bidang sesar yang meliputi strike, dip, rake dan slip. Mekanisme

sumber gempa bumi dapat ditentukan dengan beberapa cara, yaitu dengan

menggunakan polaritas gerakan pertama gelombang P (longitudinal).

Polaritas gerakan pertama gelombang P menggambarkan dua kutub yang

berlawanan yaitu kutub kompresi (arah gerakan naik) dan dilatasi (arah gerakan

turun) tergantung pada arah gerakan tersebut menjauhi atau mendekati hiposenter.

Arah gerakan pertama gelombang P tersebut dapat dilihat pada seismogram dari

masing-masing stasiun seismograf. Secara sistematis polarisasi gerakan tersebut

ditentukan oleh azimuth dan jarak dari hiposenter ke stasiun seismograf.

Arah gerakan pertama impuls dari gelombang P inilah yang kemudian diamati

untuk mempelajari fokal mekanisme. Hal ini dapat disebabkan karena gelombang P

yang paling jelas pembacaannya. Alat yang digunakan pada umumnya ialah

seismograf tipe vertikal sehingga pembacaan gelombang S menjadi sulit. Selain

untuk menentukan gerakan awal gempa dan studi solusi bidang sesar, metode ini

penting untuk menentukan gerakan dari plate tektonik dan penting untuk menentukan

gerakan relative dari Lithosfer.

Page 40: MEKANISME FOKUS GEMPA BUMI MENTAWAI 25 ......Gempa tektonik berkekuatan 7,2 SR, terjadi di Kepulauan Mentawai pada koordinat 3.61 LS – 99.93 BT pada kedalaman sekitar 10 km. Gempa

25

Solusi untuk menentukan arah dan orientasi menyebabkan terjadinya bidang

sesar yang disebut sebagai ”fault plane solution” Ada beberapa ketentuan dalam

mempelajari solusi bidang sesar ini yaitu :

a. Arah gerak awal gelombang P harus dianggap sama atau sesuai dengan arah gaya

kopel yang bekerja di sumber gempa. Dalam mekanisme gempa bumi terdapat dua

hipotesa yang berlaku. Pertama adalah teori kopel tunggal yang menyatakan bahwa di

dalam sumber gempa bekerja dua gaya yang sama besar dan berlawanan arahnya dan

berlaku sebagai momen.

Gambar 2.9 Pola radiasi kopel tunggal

Sedangkan teori kopel ganda menyatakan bahwa pada sumber bekerja empat gaya

yang sama besar dan berlaku sebagai pasangan momen gaya yang saling tegak lurus.

Gambar 2.10 pola radiasi kopel ganda

Page 41: MEKANISME FOKUS GEMPA BUMI MENTAWAI 25 ......Gempa tektonik berkekuatan 7,2 SR, terjadi di Kepulauan Mentawai pada koordinat 3.61 LS – 99.93 BT pada kedalaman sekitar 10 km. Gempa

26

b. Fokus harus dianggap berbentuk bola didalam bumi dimana bumi dianggap

homogen. Pada dasarnya solusi bidang sesar adalah mencari dua bidang nodal

orthogonal (orthogonal nodal plane) yang memisahkan gerakan pertama gelombang

dalam kuadran kompresi dan dilatasi pada bola fokusnya.

Gambar 2.11 Bola fokus bumi

2.5.5 Model Kopel Tunggal dan Kopel Ganda

Seorang ahli seismologi H.Nakano yang pertama kali membuat perhitungan

teoritis tentang pola radiasi gelombang dengan anggapan bahwa di dalam sumber

gempa bekerja dua gaya yang berlawanan arah dan sama besar (kopel tunggal) atau

sistem gaya tipe I.

Page 42: MEKANISME FOKUS GEMPA BUMI MENTAWAI 25 ......Gempa tektonik berkekuatan 7,2 SR, terjadi di Kepulauan Mentawai pada koordinat 3.61 LS – 99.93 BT pada kedalaman sekitar 10 km. Gempa

27

Gambar 2.12 Kopel tunggal

Sedangkan P.Byerly membuat metode untuk mengurai arah gerak suatu

sumber sesar yang dianggap pegas elastis. Didapat dari perbedaan awal gelombang P

yang diamati, dengan menggunakan metode kopel tunggal. Metode ini dikembangkan

oleh Hodson untuk menentukan karakteristik bidang sesar gempa.

Gambar 2.13 metode kopel tunggal

Berdasarkan pola radiasi gelombang P, tidak membedakan antara bidang

sesar dan bidang yang tegak lurus bidang sesar (Auxiliary Plane) karena bentuk pola

radiasi simetris, sehingga digunakan radiasi gerak awal gelombang S, karena

memiliki dua lob sehingga dapat dibedakan bidang sesar yang dikehendaki.

Honda (1957) mengusulkan ada 2 tipe gaya yang mungkin untuk sumber

berupa titik (diasumsikan sumber gempa berupa titik) sistem gaya tipe I single couple

(kopel tunggal) dan sistem gaya tipe II double couple (kopel ganda). Sistem gaya tipe

I terdiri dari sepasang gaya dengan arah berlawanan tetapi sejajar dan bergerak

sepanjang sumbu Y. Pergerakan ini ditransmisikan ke permukaan sebagai gelombang

P, menjadi gerakan kompresi (Upward) dan dilatasi (Downward) dari tanah. Sistem

gaya tipe II terdiri dari dua pasang gaya yang masing-masing memiliki besar yang

Page 43: MEKANISME FOKUS GEMPA BUMI MENTAWAI 25 ......Gempa tektonik berkekuatan 7,2 SR, terjadi di Kepulauan Mentawai pada koordinat 3.61 LS – 99.93 BT pada kedalaman sekitar 10 km. Gempa

28

sama dan tegak lurus satu sama lainnya. Gempa bumi pada dasarnya disebabkan oleh

sistem gaya tipe II [7].

Analisa terhadap polaritas pertama gelombang P dapat untuk mengetahui

orientasi sesar gempa, seperti strike, dip dan arah pergerakan sesar, sedangkan

ukuran gempa bumi seperti panjang dan lebar dapat dilakukan dengan menganalisa

amplitudo dan bentuk gelombang seismiknya, perubahan bentuk kerak bumi, serta

distribusi gempa susulan.

Polaritas gelombang P yang dibuat berdasarkan model kopel ganda

mempunyai pola kuadratik yang sama. Amplitudo gerakan awal gelombang P besar

dan positif (+) disekitar sumbu kompresi serta besar dan negatif (–) disekitar sumbu

dilatasi. Amplitudo menjadi nol di sepanjang dua bidang yang memisahkan daerah

dengan polaritas yang berbeda (bidang nodal).

Gambar 2.14 Pola radiasi gerakan pertama a) Kopel Tunggal dan b) Kopel Ganda

Sistem gaya kopel ganda menyatakan sumber gempa bekerja empat gaya

sama besar dan berlawanan arah yang berlaku sebagai sepasang momen gaya yang

Page 44: MEKANISME FOKUS GEMPA BUMI MENTAWAI 25 ......Gempa tektonik berkekuatan 7,2 SR, terjadi di Kepulauan Mentawai pada koordinat 3.61 LS – 99.93 BT pada kedalaman sekitar 10 km. Gempa

29

saling tegak lurus. Gaya ini selanjutnya disebut sebagai sistem gaya type II. Sistem

ini dapat menerangkan posisi gaya yang bekerja pada akhir proses patahnya atau

bergesernya suatu lapisan sesuai teori pegas elastis (Elastic Rebound Theory). Teori

ini dapat juga menerangkan polaritas gelombang P dari tempat gempa bumi alami.

Karakteristik model kopel ganda :

a. Asumsi sumber titik : Dengan asumsi bahwa sumber gempa adalah sebuah

titik. Hal ini cocok apabila jarak hiposenter dan stasiun lebih besar dari

ukuran sesar.

b. Konfigurasi sistem gaya kopel ganda : Model ini mempunyai dua pasang gaya

yang masing-masing mempunyai magnitude yang sama dan berlawanan arah.

c. Ekuivalen sistem gaya kopel ganda dengan dislokasi geser (gerak sesar).

Sistem gaya kopel ganda menghasilkan medan perpindahan yang sama

terhadap sumber gempa seperti yang sama berkenaan dengan dislokasi geser (shear

dislocation) di sepanjang sesar. Salah satu dari dua orientasi kopel ganda merupakan

orientasi dari sesar, sehingga kopel ganda menghasilkan dua orientasi bidang sesar

yang mungkin terjadi.

2.6 Bola Fokus dan Diagram Mekanisme Pusat Gempa Bumi.

Bola fokus merupakan ilustrasi penjalaran gelombang yang berpusat pada

sumber gempa bumi. Bola fokus meliputi penjalaran gelombang seismik yang

menjalar dari sumber gempa bumi sampai ke stasiun penerima.

Page 45: MEKANISME FOKUS GEMPA BUMI MENTAWAI 25 ......Gempa tektonik berkekuatan 7,2 SR, terjadi di Kepulauan Mentawai pada koordinat 3.61 LS – 99.93 BT pada kedalaman sekitar 10 km. Gempa

30

Teknik proyeksi bola fokus menstransformasikan bumi sebenarnya menjadi

homogen. Dasar dari metode ini adalah konsep bola fokus yang diartikan sebagai

lingkaran kutub yang mengelilingi fokus gempa, yang pada permukaannya

ditransformasikan posisi dari stasiun seismik dan pergerakan tanah yang

diasosiasikan dengan kedatangan gelombang P dan S pada stasiun tersebut. Karena

lingkaran itu kecil maka dianggap homogen sehingga penjalaran gelombang dapat

dianggap garis lurus.

Untuk menentukan titik pada suatu bola fokus yang memuat informasi

polaritas gerakan pertama gelombang P (kompresi dan dilatasi) diperlukan koordinat

sudut sinar (i,∆). Koordinat i menyatakan sudut keberangkatan sinar atau disebut

incident angle. Sudut ini diukur dari arah vertikal sampai arah sinar, besarnya sudut i

dapat dihitung dengan persamaan :

Sin i = PV (h) / (R – h).............................................................................................(2.6)

Dimana :

P : Parameter gelombang gempa bumi / waktu kejadian (s).

V (h) : Kecepatan gelombang pada kedalaman h (m/s).

R : Jari-jari bumi (m).

h : Kedalaman sumber gempa (km).

Untuk menggambarkan distribusi polaritas gerakan pertama gelombang P

secara global dapat digunakan prosedur grafik untuk menentukan dua bidang nodal.

Hiposenter diasumsikan sebagai bola dengan radius sangat kecil yang disebut bola

Page 46: MEKANISME FOKUS GEMPA BUMI MENTAWAI 25 ......Gempa tektonik berkekuatan 7,2 SR, terjadi di Kepulauan Mentawai pada koordinat 3.61 LS – 99.93 BT pada kedalaman sekitar 10 km. Gempa

31

fokus gempa bumi (Gambar 2.15). Gelombang gempa bumi mencapai stasiun

seismograf S meninggalkan bola fokus gempa dengan koordinat sudut elevasi i dan

azimuth ∆. Koordinat i menyatakan sudut keberangkatan sinar atau take off, sudut ini

dibentuk dari arah vertikal sampai arah sinar. Sedangkan ∆ menyatakan sudut yang

dibentuk dari episenter searah jarum jam hingga stasiun penerima. S’ ditentukan pada

bola fokus gempa bumi dengan polaritas gelombang P kompresi atau dilatasi yang

diamati di stasiun S. Prosedur ini dilakukan untuk semua stasiun yang merekam

getaran gempa bumi sehingga diperoleh polaritas gelombang P secara global yang

dipancarkan dari hiposenter. Metode ini didasarkan pada kenyataan bahwa polaritas

gerakan pertama gelombang P tidak berubah selama penjalarannya, sehingga

polaritas pada bola pusat gempa bumi masih sama dengan polaritas pada hiposenter.

Gambar 2.15 Bola pusat gempa yang menggambarkan hiposenter.

Bola fokus gempa bumi yang didapatkan dari hasil analisa polaritas gerakan

pertama gelombang P adalah dalam bentuk 3D, sehingga sulit untuk di

Page 47: MEKANISME FOKUS GEMPA BUMI MENTAWAI 25 ......Gempa tektonik berkekuatan 7,2 SR, terjadi di Kepulauan Mentawai pada koordinat 3.61 LS – 99.93 BT pada kedalaman sekitar 10 km. Gempa

32

interpretasikan secara visual. Untuk itu harus diproyeksikan ke dalam bentuk 2D

dengan cara membagi bola fokus gempa bumi menjadi dua bagian yang simetris

memotong hiposenter, yaitu setengah bagian atas dan setengah bagian bawah.

Proyeksi potongan bola pusat gempa bumi bagian bawah berupa diagram mekanisme

sumber gempa bumi 2D.

Gambar 2.16 Proyeksi bola pusat gempa ke bidang equatorial.

Penyelesaian bola fokus diperoleh dari distribusi gerakan kompresi dan

dilatasi di permukaan bumi yang diproyeksikan melalui lintasan yang sama dengan

penjalaran gelombangnya ke permukaan bola fokus. Bola fokus adalah bola satuan

(jari-jari 1 satuan) yang fiktif (diandaikan ada) berpusat pada fokus gempa.

Page 48: MEKANISME FOKUS GEMPA BUMI MENTAWAI 25 ......Gempa tektonik berkekuatan 7,2 SR, terjadi di Kepulauan Mentawai pada koordinat 3.61 LS – 99.93 BT pada kedalaman sekitar 10 km. Gempa

33

Gambar 2.17 Gerakan awal gelombang P dipengaruhi oleh gaya kompresi dan

dilatasi

2.6.1 Diagram Mekanisme Pusat Gempa Bumi

Studi mekanisme pusat gempa bertujuan untuk menentukan model sesar

gempa berdasarkan bidang nodal dari hasil pengamatan polaritas gelombang P yang

dipancarkan oleh hiposenter. Jika stasiun seismograf yang melingkupi pusat gempa

cukup banyak maka dapat dipisahkan antara kelompok stasiun yang merekam

kompresi dan kelompok stasiun yang merekam dilatasi. Kadang-kadang jumlah

stasiun tidak cukup sehingga tidak semua gempa dapat ditentukan solusi mekanisme

pergerakan pusat gempanya.

Sebelum membuat diagram mekanisme sumber gempa bumi perlu dilakukan

terlebih dahulu bagaimana cara menginterpretasikannya. Pada model kopel ganda

radiasi gelombang seismik simetri dengan hiposenter sehingga dapat diproyeksikan

hanya setengah bola fokus gempa bumi. Bola fokus gempa bumi dibelah menjadi dua

(bagian atas dan bawah) oleh bidang horizontal yang melalui hiposenter. Polaritas

data S (kompresi dan dilatasi) pada belahan bola bagian bawah diproyeksikan ke titik

Page 49: MEKANISME FOKUS GEMPA BUMI MENTAWAI 25 ......Gempa tektonik berkekuatan 7,2 SR, terjadi di Kepulauan Mentawai pada koordinat 3.61 LS – 99.93 BT pada kedalaman sekitar 10 km. Gempa

34

pada diagram. Polaritas data pada belahan bola bagian atas simetri dengan data

bagian bawah.

Dua bidang nodal dinyatakan pada diagram sebagai dua garis, karena dua

bidang tersebut tegak lurus satu sama lain maka masing-masing bidang saling

berpotongan melalui pusatnya. Pusat ini merupakan vektor yang saling tegak lurus.

Arah vektor yang menjauhi hiposenter ditandai dengan titik potong antara vektor dan

bola fokus gempa bumi yang dinyatakan titik pada diagram.

Gambar 2.18 Orthogonal dua bidang nodal

Dua garis nodal membagi diagram mekanisme sumber gempa bumi ke dalam

empat kuadran yang memisahkan daerah kompresi dan dilatasi. Dua bidang nodal

tersebut adalah bidang patahan (fault plane) dan bidang bantu (auxilary plane). Pada

diagram dapat dibaca parameter bidang sesar yang terdiri dari strike, dip, dan rake.

Salah satu dari bidang nodal merupakan sesar/patahan gempa.

Page 50: MEKANISME FOKUS GEMPA BUMI MENTAWAI 25 ......Gempa tektonik berkekuatan 7,2 SR, terjadi di Kepulauan Mentawai pada koordinat 3.61 LS – 99.93 BT pada kedalaman sekitar 10 km. Gempa

35

Gambar 2.19 Kertas proyeksi luasan sama.

Gambar 2.19 digunakan untuk menentukan parameter bidang sesar/patahan

dari diagram mekanisme pusat gempa. Bagian kanan gambar tersebut digunakan

untuk menggambar garis nodal. Sedangkan bagian kiri digunakan untuk menentukan

azimut dan sudut busur pada garis nodal. Garis horizontal digunakan untuk

menentukan sudut atau bidang nodal yang di ukur dari garis vertikal. Gambar

2.18,2.19 dan 2.20 menunjukan cara bagaimana menentukan strike, dip, rake, lokasi

( plunge dan azimuth) Sumbu P dan T pada diagram yang merupakan parameter

bidang sesar.

Prosedur untuk menentukan parameter bidang sesar dapat dijelaskan sebagai

berikut :

1. Untuk menentukan strike posisi hanging wall disebelah kanan arah strike dan

di ukur searah jarum jam dari arah utara (2.18).

Page 51: MEKANISME FOKUS GEMPA BUMI MENTAWAI 25 ......Gempa tektonik berkekuatan 7,2 SR, terjadi di Kepulauan Mentawai pada koordinat 3.61 LS – 99.93 BT pada kedalaman sekitar 10 km. Gempa

36

2. Dip diukur dengan menggunakan setengah lingkaran bagian kanan gambar

2.18.dan 2.19.

Gambar 2.20 Pengukuran sudut strike dan dip pada diagram dan penampang.

3. Sumbu tekanan P dan sumbu tarikan T terletak pada titik 450 dari dua titik A

dan B (2.19). Sumbu P di kuadran dilatasi dan sumbu T di kuadran kompresi

dengan gambar arsiran. Perpotongan antara dua garis nodal disebut sumbu N

(null) yang merupakan arah stress nol. Sumbu P, T, dan N ditentukan oleh

azimut (diukur searah jarum jam dari arah utara) dan plunge ( diukur kearah

bawah dari horizontal). Kedua sudut tersebut diukur dengan menggunakan

kertas stereografis. Tekanan dan tarikan menunjukan arah gaya yang bekerja

pada hiposenter, sedangkan kompresi dan dilatasi merupakan arah gerakan

awal gelombang P seismogram.

Page 52: MEKANISME FOKUS GEMPA BUMI MENTAWAI 25 ......Gempa tektonik berkekuatan 7,2 SR, terjadi di Kepulauan Mentawai pada koordinat 3.61 LS – 99.93 BT pada kedalaman sekitar 10 km. Gempa

37

Gambar 2.21 Penentuan sumbu P dan T dari kutub pada garis nodal

Jika, pusat diagram (hiposenter) berada di kuadran kompresi (arsiran) maka sesar

gempa disebut reverse fault dan jika berada di kuadran dilatasi, maka disebut normal

fault. Dengan kata lain bila sumbu T berada pada satu kuadran dengan pusat diagram

akan diperoleh reverse fault. Sebaliknya bila sumbu P berada dalam kuadran yang

sama dengan hiposenter, maka akan dihasilkan normal fault. Jika, pusat diagram

berada pada atau dekat dua garis nodal maka akan dihasilkan strike slip fault.

4. Vektor slip untuk satu bidang nodal tegak lurus pada bidang nodal lainnya,

sehingga vektor slip untuk bidang nodal berhubungan dengan kutub vektor

bidang nodal lainnya.

Rake dari vektor slip didefinisikan dengan sudut antara arah strike dan

vector slip (kutub vektor), atau dengan kata lain :

1 Untuk normal fault, rake dari bidang nodal ditandai dengan – (sudut

antara strike bidang dan kutub bidang yang lain).

Page 53: MEKANISME FOKUS GEMPA BUMI MENTAWAI 25 ......Gempa tektonik berkekuatan 7,2 SR, terjadi di Kepulauan Mentawai pada koordinat 3.61 LS – 99.93 BT pada kedalaman sekitar 10 km. Gempa

38

2 Untuk reverse fault, rake bidang nodal diperoleh dengan 1800 – (sudut

antara strike bidang dan kutub bidang yang lain).

Sudut rake diukur menggunakan setengah lingkaran bagian gambar

stereografis. Sudut rake negatif untuk normal fault, karena sudut rake negatif

menunjukan bahwa hanging wall block bergerak turun, secara relatif terhadap

footwall block.

Untuk reverse fault, bila vektor slip menunjuk ke arah atas dan diukur sudut

antara arah strike dan kutub pada setengah lingkaran bagian atas. Untuk membuat

diagram mekanisme sumber gempa bumi digunakan setengah bola bagian bawah

kemudian mengkonversi sudut yang telah diukur pada setengah bola bagian bawah ke

sudut rake, dengan mengurangkan sudut tersebut dari 1800.

Gambar 2.22 Penentuan sudut rake pada reverse fault dan normal fault

Page 54: MEKANISME FOKUS GEMPA BUMI MENTAWAI 25 ......Gempa tektonik berkekuatan 7,2 SR, terjadi di Kepulauan Mentawai pada koordinat 3.61 LS – 99.93 BT pada kedalaman sekitar 10 km. Gempa

39

2.7 Pola Tektonik Daerah Sumatera Kepulauan Mentawai

Pulau Sumatera merupakan bagian dari lempeng Eurasia yang bergerak relatif

ke arah tenggara dan berinteraksi dengan lempeng Hindia-Australia yang terletak di

sebelah barat Pulau Sumatera yang bergerak relatif ke arah utara dengan kecepatan

sekitar 6cm/th. Zona pertemuan antara kedua lempeng tersebut membentuk palung

dengan kedalaman sekitar 4500 meter sampai 7000 meter, yang dikenal dengan zona

tumbukan atau zona subduksi. Zona subduksi merupakan sumber gempa bumi di laut

yang berpotensi membangkitkan tsunami apabila gempa bumi tersebut magnitudonya

besar, kedalaman dangkal mekanisme patahan naik serta terjadi perubahan morfologi

secara vertikal di bawah laut.

Akibat benturan tersebut terbentuklah patahan-patahan di Pulau Sumatera.

Salah satu patahan tersebut adalah patahan yang memanjang sepanjang Pulau

Sumatera mulai dari Aceh hingga teluk Semangko. Propinsi lampung yang dikenal

dengan nama Sesar Besar sumatera. Sesar ini merupakan sesar aktif yang dibuktikan

sering terjadi gempa bumi yang bersumber di darat akibat pergerakannya. Gempa

bumi yang bersumber di darat akibat pergerakan sesar aktif, meskipun magnitudonya

tidak terlalu besar namun berpotensi terjadinya bencana, karena sumbernya dangkal,

dekat dengan pemukiman dan aktivitas penduduk. Disamping itu terdapat juga sesar-

sesar aktif kecil lainnya yang pernah mengakibatkan terjadinya gempa bumi.

Model tektonik lempeng Indonesia dalam satu pola konvergen telah di buat

oleh Hamilton (1970) dan Katili (1971). Sistem busur subduksi Sumatera dibentuk

oleh penyusupan lempeng samudera di bawah lempeng benua. Lempeng benua tebal

Page 55: MEKANISME FOKUS GEMPA BUMI MENTAWAI 25 ......Gempa tektonik berkekuatan 7,2 SR, terjadi di Kepulauan Mentawai pada koordinat 3.61 LS – 99.93 BT pada kedalaman sekitar 10 km. Gempa

40

dan tua ini meliputi busur volkanik berumur Perm, Kapur dan Tersier[8]. Sedimen

elastis sangat tebal menyusup di subduksi Sumatera[9] dan sedimen yang tebal

didorong ke atas membentuk rangkaian kepulauan.

Sejarah tektonik Pulau Sumatera berhubungan erat dengan dimulainya

peristiwa pertumbukan antara lempeng India-australia dan Asia Tenggara, sekitar

45,6 juta tahun lalu, yang mengakibatkan rangkaian prubahan kecepatan relatif antar

lempengnya berikut kegiatan ekstrusi yang terjadi padanya. Gerak lempeng India-

Australia yang semula mempunyai kecepatan 86 mm/th menurun secara drastis

menjadi 40 mm/th karena terjadi proses tumbukan tersebut. Penurunan percepatan

terus terjadi sehingga tinggal 30mm/th pada awal proses konfigurasi tektonik yang

baru[10]

.

Sesar besar Sumatera dan Pulau Sumatera merupakan contoh rinci yang

menarik untuk menunjukan akibat tektonik regional pada pola tektonik lokal.Pulau

sumatera tersusun atas dua bagian utama, sebelah barat didominasi oleh keberadaan

lempeng samudera, sedang sebelah timur didominasi oleh keberadaan lempeng benua.

Sejarah tektonik Pulau Sumatera berhubungan erat dengan dimulainya

peristiwa pertumbukan antara lempeng India-Australia dan Asia Tenggara, sekitar

45,6 juta tahun lalu, yang mengakibatkan rangkaian perubahan sistematis dari

pergerakan relatif lempeng-lempeng disertai dengan perubahan kecepatan relatif antar

lempengnya berikut kegiatan ekstrusi yang terjadi padanya. Gerak lempeng India-

Australia yang semula mempunyai kecepatan 86 mm/th menurun secara drastis

menjadi 40 mm/th karena terjadi proses tumbukan tersebut. Penurunan kecepatan

Page 56: MEKANISME FOKUS GEMPA BUMI MENTAWAI 25 ......Gempa tektonik berkekuatan 7,2 SR, terjadi di Kepulauan Mentawai pada koordinat 3.61 LS – 99.93 BT pada kedalaman sekitar 10 km. Gempa

41

terus terjadi sehingga tinggal 30 mm/th pada awal proses konfigurasi tektonik yang

baru [11]. Setelah itu kecepatan mengalami kenaikan yang mencolok sampai sekitar 76

mm/th. Proses tumbukan ini, menurut teori “indentasi” pada akhirnya mengakibatkan

terbentuknya banyak sistem sesar geser di bagian sebelah timur India, untuk

mengakomodasikan perpindahan massa secara tektonik.

Keadaan Pulau Sumatera menunjukkan bahwa kemiringan penunjaman,

punggungan busur muka dan cekungan busur muka telah ter-fragmentasi akibat

proses yang terjadi. Kenyataan menunjukkan bahwa adanya transtensi (trans-tension)

Paleosoikum tektonik Sumatera menjadikan tatanan tektonik Sumatera menunjukkan

adanya tiga bagian pola.

Bagian selatan Pulau Sumatera memberikan kenampakan pola tektonik:

1. Sesar Sumatera menunjukkan sebuah pola geser kanan en echelon dan terletak

pada 100-135 kilometer di atas penunjaman.

2. Lokasi gunungapi umumnya sebelah timur-laut atau di dekat sesar.

3. Cekungan busur muka terbentuk sederhana, dengan kedalaman 1-2 kilometer

dan dihancurkan oleh sesar utama.

4. Punggungan busur muka relatif dekat, terdiri dari antiform tunggal dan

berbentuk sederhana.

5. Sesar Mentawai dan homoklin, yang dipisahkan oleh punggungan busur muka

dan cekungan busur muka relatif utuh.

Bagian utara Pulau Sumatera memberikan kenampakan pola tektonik.

Page 57: MEKANISME FOKUS GEMPA BUMI MENTAWAI 25 ......Gempa tektonik berkekuatan 7,2 SR, terjadi di Kepulauan Mentawai pada koordinat 3.61 LS – 99.93 BT pada kedalaman sekitar 10 km. Gempa

42

Sesar Sumatera berbentuk tidak beraturan, berada pada posisi 125-140 kilometer dari

garis penunjaman :

1. Busur vulkanik berada di sebelah utara sesar Sumatera.

2. Kedalaman cekungan busur muka 1-2 kilometer.

3. Punggungan busur muka secara struktural dan kedalamannya sangat beragam.

4. Homoklin di belahan selatan sepanjang beberapa kilometer sama dengan

struktur Mentawai yang berada di sebelah selatannya.

5. Sudut kemiringan penunjaman sangat tajam.

Bagian tengah Pulau Sumatera memberikan kenampakan tektonik:

1. Sepanjang 350 kilometer potongan dari sesar Sumatera menunjukkan posisi

memotong arah penunjaman.

2. Busur vulkanik memotong dengan sesar Sumatera.

3. Topografi cekungan busur muka dangkal, sekitar 0.2-0.6 kilometer, dan

terbagi-bagi menjadi berapa blok oleh sesar turun miring.

4. Busur luar terpecah-pecah.

5. Homoklin yang terletak antara punggungan busur muka dan cekungan busur.

Proses penunjaman miring di sekitar Pulau Sumatera ini mengakibatkan

adanya pembagian/penyebaran vektor tegasan tektonik, yaitu slip-vector yang hampir

tegak lurus dengan arah zona penunjaman yang diakomodasi oleh mekanisme sistem

sesar anjak. Hal ini terutama berada di prisma akresi dan slip-vector yang searah

dengan zona penunjaman yang diakomodasi oleh mekanisme sistem sesar besar

Sumatera. Slip-vector sejajar palung ini tidak cukup diakomodasi oleh sesar Sumatera

Page 58: MEKANISME FOKUS GEMPA BUMI MENTAWAI 25 ......Gempa tektonik berkekuatan 7,2 SR, terjadi di Kepulauan Mentawai pada koordinat 3.61 LS – 99.93 BT pada kedalaman sekitar 10 km. Gempa

43

tetapi juga oleh sistem sesar geser lainnya di sepanjang Kepulauan Mentawai,

sehingga disebut zona sesar Mentawai.

Gambar 2.23. Peta kedudukan lempeng di Pulau sumatra.

2.8 Tsunami

Kata ”tsunami” berasal dari bahasa jepang yaitu Tsu yang berarti gelombang

dan Nami yang berarti pelabuhan atau bandar, sedangkan secara harafiah adalah

ombak besar di Pelabuhan. Adapun menurut sumber lain Tsunami adalah

perpindahan badan air yang disebabkan oleh perubahan permukaan laut secara

vertikal dengan tiba-tiba. Perubahan permukaan laut tersebut bisa disebabkan oleh

gempa bumi yang berpusat di bawah laut, letusan gunung berapi bawah laut, longsor

bawah laut, atau hantaman meteor di laut. Gelombang tsunami dapat merambat

kesegala arah. Tenaga yang terkandung dalam gelombang tsunami adalah tetap

terhadap fungsi ketinggian dan kelajuan. Di laut dalam gelombang dapat merambat

dengan kecepatan 500-1000 km/jam. Ketinggian gelombang di laut dalam hanya

sekitar 1 meter. Ketika mendekati pantai kecepatan gelombang hingga 30 km/jam dan

Page 59: MEKANISME FOKUS GEMPA BUMI MENTAWAI 25 ......Gempa tektonik berkekuatan 7,2 SR, terjadi di Kepulauan Mentawai pada koordinat 3.61 LS – 99.93 BT pada kedalaman sekitar 10 km. Gempa

44

energinya sangat merusak daerah pantai yang dilaluinya, namun ketinggiannya

meningkat sekitar puluhan meter.

Gelombang tsunami berbeda dengan gelombang laut yang lainnya yang

bersifat kontinu, gelombang tsunami ditimbulakn oleh gaya impulsif yang bersifat

insidential, tidak kontinu. Periode gelombang tsunami antara 10-60 menit, panjang

gelombangnya mencapai 100 km. Kecepatan penjalaran gelombang tsunami sangat

bergantung dari kedalaman laut dan penjalarannya dapat berlangsung mencapai

ribuan kilometer.

Di tengah lautan tinggi gelombang tsunami maksimal sekitar 5 meter, maka

saat mencapai pantai tinggi gelombangnya bisa sampai puluhan meter karena terjadi

penumpukan masa air. Saat mencapai pantai tsunami akan merayap mencapai daratan

jauh dari garis pantai dengan jangkauan dapat mencapai sejauh 500 meter dari garis

pantai.

Dampak negatif yang diakibatkan tsunami adalah merusak rumah/bangunan,

prasarana, tumbuh-tumbuhan dan mengakibatkan korban jiwa manusia serta

menyebabkan genangan, kontaminasi air asin lahan pertanian, tanah dan air bersih.

Untuk menimbulkan tsunami, gempa yang terjadi biasanya mempunyai

mekanisme sesar vertikal yakni sesar naik atau sesar turun. Dengan adanya perubahan

(dislokasi) pada lantai samudera secara mendadak, dapat mempengaruhi kolom air di

atasnya kemudian menyebabkan tsunami.

Dari hasil penelitian tsunami dapat terjadi setelah memenuhi beberapa syarat

antara lainyaitu :

Page 60: MEKANISME FOKUS GEMPA BUMI MENTAWAI 25 ......Gempa tektonik berkekuatan 7,2 SR, terjadi di Kepulauan Mentawai pada koordinat 3.61 LS – 99.93 BT pada kedalaman sekitar 10 km. Gempa

45

a. Gempa bumi dengan hiposenter di laut.

b. Gempa bumi dengan magnitude > 6,8 skala richter.

c. Gempa bumi dengan pusat gempa dangkal < 70 km.

d. Gempa bumi dengan pola mekanisme fokus dominan adalah sesar naik atau

sesar turun.

e. Morfologi pantai atau bentuk pantai biasanya pantai terbuka dan landai serta

berbentuk teluk.

Tsunami di Indonesia pada umumnya adalah tsunami lokal yang terjadi

sekitar 10-20 menit setelah terjadinya gempa bumi yang dirasakan oleh penduduk

setempat. Sedangkan tsunami jarak jauh adalah yang terjadi 1-8 jam setelah

gempa dan penduduk setempat tidak merasakan getaran gempa buminya.

Besarnya kekuatan tsunami dapat diukur melalui magnitude Tsunami (m

dalam skala imamura ) yang menyatakan tinggi rendahnya gelombang tsunami

yang sampai di pantai dan besar energi gelombang yang dihasilkan. Besar energi

gelombang tsunami (m) mempunyai korelasi linear dengan besarnya magnitude

gempa dalam skala richter (M) dengan hubungan empiris sebagai berikut :

m = 2.61 M – 16.44.....................................................................................(2.7)

Tabel 2.1 Magnitude tsunami

Magnitude

Tsunami

Energi Tsunami

(erg) X 1023

erg

Run-up (m)

5 25,6 >32

4,5 12,8 24-32

4 6,4 16-24

3,5 3,2 12-16

Page 61: MEKANISME FOKUS GEMPA BUMI MENTAWAI 25 ......Gempa tektonik berkekuatan 7,2 SR, terjadi di Kepulauan Mentawai pada koordinat 3.61 LS – 99.93 BT pada kedalaman sekitar 10 km. Gempa

46

3 1,6 8-12

2,5 0,8 6-8

2 0,80,4 4-6

1,5 0,2 3-4

1 0,1 2-3

0,5 0,005 1,5-2

0 0,025 1-1,5

-0,5 0,0125 0,75-1

-1 0,006 0,50-0,075

-1,5 0,003 0,30-0,50

-2 0,0015 <0,30

Untuk dapat menghitung tsunami adalah dengan rumus :

D= ���+��..................................................................................................(2.8)

Dimana :

D = total displacement (resultan dari x dan z).

Z = vertical dip slip (komponen utama gelombang tsunami).

X = horizontal strike slip.

Vertical dip slip adalah komponen utama dari gelombang tsunami, semakin

besar vertical dip slip maka semakin besar pula tsunami. Untuk memperkirakan

besarnya energi tsunami harus dilihat dari pendekatan kecepatan. Kecepatan tsunami

dapat dihitung dengan :

C = ��. � ...........................................................................................................(2.9)

Dimana :

C = kecepatan (m/s)

g = percepatan gravitasi (m/s2).

a = kedalaman gempa (km).

Page 62: MEKANISME FOKUS GEMPA BUMI MENTAWAI 25 ......Gempa tektonik berkekuatan 7,2 SR, terjadi di Kepulauan Mentawai pada koordinat 3.61 LS – 99.93 BT pada kedalaman sekitar 10 km. Gempa

47

Energi total tsunami dapat dihitung dengan rumus :

E (t) =1/6 р.g.h2 A.......................................................................................(2.10)

Dimana :

Р = density

g = percepatan gravitasi (m/s2).

h = kedalaman rata-rata (km).

A = Amplitudo maksimal gelombang tsunami (s).

Dapat diperkirakan kecepatan tsunami ketika mencapai pantai yaitu dengan :

S = V.T........................................................................................................(2.11)

Dimana :

S = jarak pusat gempa ke pantai (km).

V = kecepatan gelombang air laut (m/s).

T = waktu yang diperlukan mencapai pantai (s).

Tabel 2.2 Data kecepatan tsunami

Depth (m) Dasar laut Velocity (km/h) Wave length (km)

7000 943 282

4000 713 213

2000 504 151

200 159 48

50 79 23

10 36 10.6

Untuk mengetahui berapa besar volume air yang terangkat maka harus

diketahui rupture area terlebih dahulu. Rupture area didapat dari perhitungan

Page 63: MEKANISME FOKUS GEMPA BUMI MENTAWAI 25 ......Gempa tektonik berkekuatan 7,2 SR, terjadi di Kepulauan Mentawai pada koordinat 3.61 LS – 99.93 BT pada kedalaman sekitar 10 km. Gempa

48

nilai magnitude gempa dengan menggunakan rumus empiris Scalling Law yang

dipakai oleh Japan Meteorogical Agency (JMA).

Rupture area dapat dihitung dengan :

Log l. = 0,5 M - 1.9....................................................................................(2.12)

Log W = 0,5 M – 2.2...................................................................................(2.13)

Log D = 0,5 M – 3.2....................................................................................(2.14)

Keterangan :

Strike (Φ) = searah jarum jam dari Utara (0o ≤ Φ ≤ 360o)

Dip (δ) = arahnya dari bidang horisontal (0o ≤ δ ≤ 90

o)

Rake (λ) = sudut yang dibentuk oleh arah rake dan strike. Rake positif (thrust

fault) dan negatif (≤ λ ≤ 180o).

L = panjang rupture (km).

W = lebar rupture (km).

d = kedalaman gempa (km).

D = slip (m).

M = magnitude gempa (SR).

Page 64: MEKANISME FOKUS GEMPA BUMI MENTAWAI 25 ......Gempa tektonik berkekuatan 7,2 SR, terjadi di Kepulauan Mentawai pada koordinat 3.61 LS – 99.93 BT pada kedalaman sekitar 10 km. Gempa

49

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat Penenlitian

Penelitian ini dilakukan dari bulan Maret sampai dengan bulan Juli 2011 yang

dilaksanakan di Badan Meteorolgi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kemayoran

Jakarta Pusat.

3.2 Alat dan Bahan

Pada penenlitian ini untuk mengolah data menggunakan beberapa alat yaitu :

1. Software Dimas.

2. Software FOCAL.

3. Software WinITDB.

4. Notepad.

5. Command Prompt.

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data seismik berupa data waktu

tiba, stasiun seismograf, posisi episenter (lintang dan bujur), magnitude,

kedalaman gempa dan arah gerakan pertama gelombang P (dilatasi atau

kompresi) dari gempa bumi kuat yang terjadi di Kepulauan Mentawai 25

Oktober 2010 yang diperoleh dari pusat gempa Nasional BMKG Pusat Jakarta

yang kemudian dikonversi agar dapat dibuka oleh program dimas.

49

Page 65: MEKANISME FOKUS GEMPA BUMI MENTAWAI 25 ......Gempa tektonik berkekuatan 7,2 SR, terjadi di Kepulauan Mentawai pada koordinat 3.61 LS – 99.93 BT pada kedalaman sekitar 10 km. Gempa

50

3.3 Pengolahan dan Analisa Data

Metode pengolahan data berdasarkan impuls pertama gelombang primer (P)

yang berupa pembacaan jejak pertama gelombang prima yaitu kompresi/naik (c) dan

dilatasi/turun (d) dari setiap stasiun pencatat gempa.

Data yang digunakan dalam menentukan parameter mekanisme sumber

gempa bumi adalah lokasi episenter (lintang dan bujur), kedalaman, jumlah stasiun

yang mencatat gelombang P dan data polaritas awal gelombang P. Penentuan

parameter mekanisme sumber gempa bumi yaitu bila polaritas turun disebut dilatasi

dinotasikan d. Parameter dapat ditentukan dengan cara :

1. Membuka program Dimas dan memasukan data digital gempa bumi

mentawai 25 Oktober 2010 yang diperoleh dari BMKG.

2. Menentukan arah gerakan pertama gelombang P.

3. Mengkonversi faktor c (kompresi yang ditandai dengan gerakan awal

gelombang P mengarah ke atas menjadi 1 dan faktor d (dilatasi) yang

ditandai dengan gerakan awal gelombang P mengarah ke bawah menjadi -1.

4. Membuka program notepad untuk memasukan nilai polaritas gelombang,

latitude, longitude, kedalaman dan jumlah stasiun yang digunakan.

Selanjutnya disimpan dalam format DAT. Data ini akan di jadikan sebagai

input dalam program Azmtak yang akan menghasilkan azimuth, sudut take off.

5. Output dari program azmtak akan menjadi input untuk program Pinv.

Kemudian output dari program Pinv adalah pengeplotan azimuth dan sudut

take off dan menghasilkan bidang bola yang didalamnya terdapat kumpulan

Page 66: MEKANISME FOKUS GEMPA BUMI MENTAWAI 25 ......Gempa tektonik berkekuatan 7,2 SR, terjadi di Kepulauan Mentawai pada koordinat 3.61 LS – 99.93 BT pada kedalaman sekitar 10 km. Gempa

51

polaritas awal gelombang P berupa kompresi maupun dilatasi pada bidang

luasan sama, sampai diperoleh dua garis pemisah yang membagi daerah

kompresi dan dilatasi ke dalam empat kuadran. Garis pemisah ini

menggambarkan dua bidang nodal yang tegak lurus. Salah satu bidang nodal

tersebut merupakan bidang sesar. Kemudian menentukan mekanisme fokus

dan parameter bidang sesar dip, strike, dan rake.

6. Selain menggunakan program Pinv untuk menghasilkan bidang bola juga

dapat menggunakan program Pman, tetapi untuk menentukan mekanisme

fokus dan bidang sesar dip, strike, dan rake dilakukan secara manual.

7. Membuat model mekanisme fokusnya di Command Prompt dalam file PS

untuk selanjutnya dibuka dengan program PDF Creator.

8. Hasil diagram mekanisme sumber dalam program PDF Creator di transfer

ke dalam bentuk file PDF dan akan diperoleh penentuan bidang sesar dari 2

bidang nodal.

Page 67: MEKANISME FOKUS GEMPA BUMI MENTAWAI 25 ......Gempa tektonik berkekuatan 7,2 SR, terjadi di Kepulauan Mentawai pada koordinat 3.61 LS – 99.93 BT pada kedalaman sekitar 10 km. Gempa

52

3.3.1 Pemodelan Tsunami

Untuk membuat model tsunami sederhana digunakan program WinITDB.

Data yang dibutuhkan dalam membuat model tsunami adalah koordinat episenter

gempa, rupture area, ketinggian tsunami, nilai azimut, dan nilai strike. Langkah-

langkah membuat model tsunami sederhana adalah sebagai berikut:

1. Buka program WinITDB

2. Lakukan penglepotan pada peta sesuai dengan lokasi yang terjadi gempa

bumi. Misalnya untuk gempa mentawai pengeplotan pada pulau sumatera.

3. Pilih menu Source, klik by mouse dan pilih eliptic source. Kemudian akan

muncul tabel source parameter yang harus diisi dengan data yang kita

butuhkan. Setelah di apply akan muncul gambar sumber gempa. Video

sumber gempa belum bisa dimulai sebeblum diletakkan stasiun- stasiun

gempanya.

Untuk model tsunami buka menu modelling, klik source editor dan mengisi

parameter yang dibutuhkan.

Page 68: MEKANISME FOKUS GEMPA BUMI MENTAWAI 25 ......Gempa tektonik berkekuatan 7,2 SR, terjadi di Kepulauan Mentawai pada koordinat 3.61 LS – 99.93 BT pada kedalaman sekitar 10 km. Gempa

53

3.4 Tahapan Penelitian

Gambar 3.1 Tahapan penelitian

Konversi faktor c (kompresi) dan d (dilatasi)

Pembuatan file hasil dengan format data lintang ,bujur , kedalaman, jumlah data, kode stasiun dan polarisasi

Penentuan azimuth dan sudut take off

Pengeplotan azimut dan sudut take off yang menghasilkan bidang bola pada bidang luasan sama

Penentuan mekanisme fokus dan bidang sesar dengan parameter dip,strike dan rake

Menentukan arah gerakan pertama gelombang P

Mekanisme fokus gempa bumi dan parameter bidang sesar

Membandingkan USGS dan BMKG

Selesai

Mulai

Membuat Pemodelan Tsunami

Pengambilan data dari BMKG

Page 69: MEKANISME FOKUS GEMPA BUMI MENTAWAI 25 ......Gempa tektonik berkekuatan 7,2 SR, terjadi di Kepulauan Mentawai pada koordinat 3.61 LS – 99.93 BT pada kedalaman sekitar 10 km. Gempa

54

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Mekanisme Sumber Gempa Utama

Data digital dari BMKG yang sudah dimasukan kedalam program Dimas akan

didapatkan gerakan awal gelombang P apakah kompresi atau dilatasi. Kemudian

hasilnya akan dimasukan kedalam program notepad, data yang sudah diubah

pembacaannya disusun menjadi: Lintang, Bujur, Kedalaman, Jumlah data stasiun

yang digunakan dan polarisasi data. Dari notepad kemudian diolah dengan

menggunakan software Focal dengan menggunakan program Azmtak. Hasil keluaran

dari program Azmtak yaitu sebagai berikut:

Tabel 4.1 Hasil keluaran program Azmtak.

Stasiun Polaritas Take of Angle Azimut

AAI -1.00 30.98 104.10

AAII -1.00 30.98 104.10

BASI 1.00 29.53 96.48

BBKI 1.00 46.42 115.07

BJI 1.00 48.18 138.08

BKB 1.00 45.32 105.60

BKNI 1.00 53.43 161.21

BNDI 1.00 30.35 104.86

BWJI 1.00 47.07 126.42

CBJI 1.00 50.13 145.24

CER 1.00 16.68 236.12

CGJI 1,00 50.44 150.46

CHTO 1.00 47.70 356.42

CISI 1.00 49.02 144.65

CMJI 1.00 48.57 143.11

CNJI 1.00 49.48 146.48

COEN 1.00 26.74 113.08

54

Page 70: MEKANISME FOKUS GEMPA BUMI MENTAWAI 25 ......Gempa tektonik berkekuatan 7,2 SR, terjadi di Kepulauan Mentawai pada koordinat 3.61 LS – 99.93 BT pada kedalaman sekitar 10 km. Gempa

55

CTAO 1.00 25.46 119.29

DGAR -1.00 30.86 248.21

FAKI 1.00 29.64 100.94

GRJI -1.00 46.58 129.83

GSI 1.00 53.53 225.82

IPM 1.00 54.41 48.55

JMBI 1.00 53.07 144.47

KASI 1.00 51.40 153.28

KBKI 1.00 45.35 112.74

KKM 1.00 46.49 80.90

MNAI 1.00 52.40 159.08

MNSI 1.00 53.95 187.16

MSAI 1.00 30.77 103.08

MTN 1.00 29.07 118.34

NGJI 1.00 47.03 133.46

PBKI 1.00 49.25 117.97

PCJI -1.00 46.66 136.29

PDSI 1.00 53.54 173.25

PMBI 1.00 52.57 143.26

PPBI 1.00 52.42 132.65

PPI 1.00 53.41 173.40

PSI 1.00 55.25 227.89

PWJI 1.00 46.35 134.31

Hasil keluaran dari Azmtak kemudian dimasukkan ke dalam program PinV

yang menghasilkan proyeksi gempa utama secara otomatis. Selain PinV juga bisa

menggunakan program Pman untuk mendapatkan hasil proyeksi bola pada gempa.

Tetapi proyeksi pada Pman ini dilakukan secara manual yaitu dengan

mengelompokan banyaknya stasiun sesuai dengan arah gerakan gelombang P yaitu

memisahkan antara kelompok kompresi dan dilatasi.

Dengan menganalisis mekanisme sumber gempa dapat menentukan orientasi

sesar dan pergerakan serta arah stress pada daerah sumber gempa. Untuk

mengidentifikasi tipe sesar dapat menggunakan perbedaan nilai rake.

Page 71: MEKANISME FOKUS GEMPA BUMI MENTAWAI 25 ......Gempa tektonik berkekuatan 7,2 SR, terjadi di Kepulauan Mentawai pada koordinat 3.61 LS – 99.93 BT pada kedalaman sekitar 10 km. Gempa

56

Gambar 4.1 Solusi mekanisme sumber gempa bumi Mentawai

Gambar 4.1 adalah solusi mekanisme sumber gempa bumi di Mentawai, di

dalam gambar tersebut ada dua sudut yaitu sumbu P (tekanan) dan sumbu T (tarikan).

Sumbu P ini biasanya berada di kuadran dilatasi yang di tandai dengan gambar kotak

biru. Sumbu T biasanya berada di kuadran kompresi dengan di tandai dengan isi

kotak warna merah. Tetapi berdasarkan gambar dapat diketahui bahwa Sumbu T

berada pada kuadran kompresi dan dilatasi yang bercampur sehingga jenis sesar pada

gempa tersebut adalah oblique fault yang merupakan gabungan dari thrust fault

dengan strike slip fault tetapi lebih dominan thrust fault (sesar naik). Dimana hanging

wall bergerak ke atas dan sedikit bergeser dari foot wall dengan dominasi pada sumbu

T (tarikan). Hal ini diperkirakan karena adanya tumbukan antara lempeng samudera

Indo-Australia terhadap lempeng benua Eurasia yang menghasilkan daerah subduksi

Page 72: MEKANISME FOKUS GEMPA BUMI MENTAWAI 25 ......Gempa tektonik berkekuatan 7,2 SR, terjadi di Kepulauan Mentawai pada koordinat 3.61 LS – 99.93 BT pada kedalaman sekitar 10 km. Gempa

57

aktif disekitar sesar mentawai. Perpotongan antara dua garis nodal disebut dengan

sumbu N (null) yang berarti bahwa arah stressnya nol. Sumbu P dan sumbu T

merupakan parameter yang menunjukan arah gaya yang bekerja pada hiposenter.

Berdasarkan solusi mekanisme sumber gempa utama dapat diketahui bahwa

nilai orientasi bidang sesar untuk nodal I mempunyai strike 183o, dip 64

o, rake 106

o

sedangkan pada bidang nodal II mempunyai strike 328o, dip 30

o dan rakenya 60

o.

Untuk sumbu P (tekanan) berada disebelah barat dengan plunge 18o

dan azimutnya -

99o. Sumbu T (tarikan) berada didalam wilayah thrust fault dan ada yang menyebar

disebelah barat daya dengan plunge 34o dan azimuth 122o. Dari semua data yang di

masukan ada 34 data yang konsisiten dan ada 6 data yang tidak konsisitent. Data

yang tidak konsistent bisa saja disebabkan dari kesalahan peneliti karena tidak teliti

dalam menentukan data apakah kompresi atau dilatasi dalam pembacaan pada

program dimas.

Page 73: MEKANISME FOKUS GEMPA BUMI MENTAWAI 25 ......Gempa tektonik berkekuatan 7,2 SR, terjadi di Kepulauan Mentawai pada koordinat 3.61 LS – 99.93 BT pada kedalaman sekitar 10 km. Gempa

58

4.2 Perbandingan Mekanisme Sumber Gempa Dengan Penelitian dari BMKG

dan USGS.

Gambar 4.2 Mekanisme fokus pada gempa bumi utama Mentawai oleh BMKG.

Page 74: MEKANISME FOKUS GEMPA BUMI MENTAWAI 25 ......Gempa tektonik berkekuatan 7,2 SR, terjadi di Kepulauan Mentawai pada koordinat 3.61 LS – 99.93 BT pada kedalaman sekitar 10 km. Gempa

59

--#####----

-################--

#####################--

--#######################--

----############## #######-

-------############ T ########-

---------########## ########-

-----------#####################-

-------------###################-

---------------#################-

-----------------###############-

-------------------############

------- -----------#########-

------ P -------------######-

----- ----------------##-

-----------------------

-------------------

-----------

Gambar 4.3. Proyeksi bola USGS pada gempa utama Mentawai.

Gambar 4.2 adalah analisa mekanisme gempa bumi Mentawai 25 Oktober

2010, yang terjadiada pukul 14:42:22 UTC; 3.610 LS – 99.93

0 BT , dengan kekuatan

7.2 SR; dan kedalaman 10 km adalah Oblique fault dominan Thrust Fault (patahan

naik), Orientasi bidang sesar pada nodal I dengan strike 294o (tenggara –barat laut),

dip 47o ( miring ke arah selatan) , rake 75o ( ke arah barat daya) dan pada nodal II

dengan strike 135o, dip 45

o, dan rake 105

o.

Page 75: MEKANISME FOKUS GEMPA BUMI MENTAWAI 25 ......Gempa tektonik berkekuatan 7,2 SR, terjadi di Kepulauan Mentawai pada koordinat 3.61 LS – 99.93 BT pada kedalaman sekitar 10 km. Gempa

60

Gambar4.3 adalah analisa mekanisme sumber gempa dari USGS, pada gempa

bumi mentawai 25 oktober 2010 yang terjadi pada pukul 14:42:60.0 0.1 yang terletak

pada 3,68 LS -99,29 BT dengan kedalaman 10 km, dan kekuatannya 7.8 SR,

menunjukan bahwa sumber gempa bumi utama adalah sesar naik yaitu dapat kita

ketahui dengan melihat gambar mekanisme fokusnya dimana sumbu T berada pada

bidang kompresi, dengan arah pada NPI dengan strike 319o ( ke arah barat laut), dip

7o.Sedangkan arah pada NP2 dengan sudut strike 131

o ( ke arah tenggara), dip 83

o

( miring ke arah timur laut).

Berdasarkan uraian di atas data yang digunakan oleh BMKG dan USGS

terdapat sedikit perbedaan, dengan demikian hasilnyapun sedikit berbeda. Hasil

analisa dari BMKG menyebutkan bahwa sumber gempa bumi adalah oblique fault

dominan thrust fault, tetapi hasil analisa dari USGS menyebutkan bahwa sumber

gempa bumi adalah thrust fault. Perbedaan ini disebabkan karena alat yang digunakan

untuk menganalisa sumber gempa berbeda, dengan demikian tingkat ketelitiannyapun

berbeda.

.

Gambar 4.4 perbandingan hasil penelitian dari instansi-instansi lain

Page 76: MEKANISME FOKUS GEMPA BUMI MENTAWAI 25 ......Gempa tektonik berkekuatan 7,2 SR, terjadi di Kepulauan Mentawai pada koordinat 3.61 LS – 99.93 BT pada kedalaman sekitar 10 km. Gempa

61

4.4 Model Tsunami

Dengan menggunakan software WinITDB dapat membuat model tsunami

sederhana. Data yang digunakan antara lain koordinat episenter gempa, rupture

area, tsunami height, nilai azimuth, dan luas wilayah. Koordinat episenternya

adalah 3.61LS dan 99.93 BT, sedangkan untuk mengetahui berapa besar volume

air yang terangkat maka harus diketahui rupture area terlebih dahulu. Rupture

area didapat dari perhitungan nilai magnitude gempa dengan menggunakan

rumus empiris Scalling Law yang dipakai oleh Japan Meteorogical Agency (JMA).

Berdasarkan perhitungan rupture area dengan rumus empiris diperoleh nilai

panjang patahan 57.016 km, lebar patahan 21,97 km. Tsunami height di atas

episenter di dapat 1 m. Berdasarkan hasil dari azimtak nilai azimuth yang

diperoleh adalah 104. Untuk luas wilayahnya adalah 85.5150 km.

Gambar 4.5 Model sumber tsunami akibat gempa utama Mentawai

Page 77: MEKANISME FOKUS GEMPA BUMI MENTAWAI 25 ......Gempa tektonik berkekuatan 7,2 SR, terjadi di Kepulauan Mentawai pada koordinat 3.61 LS – 99.93 BT pada kedalaman sekitar 10 km. Gempa

62

Berdasarkan gambar diatas dapat dilihat model tsunami yang berbentuk

gelombang. Langkah awal yang dilakukan adalah mengisi source parameter yaitu

data-data yang diperlukan untuk membuat pemodelan ini. Setelah source parameter

di apply kemudian meletakan data stasiun untuk pengamatan pemodelan pada lokasi

peta aktif yang tersedia pada windows WinITDB, pada saat pemodelan mulai berjalan

akan muncul grafik mareogram (rekaman tsunami) perjalanan gelombang tsunami

dengan ketinggian 1 meter dengan waktu 1 menit prosesnya. Selain pemodelan

tsunami juga dapat dilihat tampilan sumber gempa secara 3 dimensi yaitu dapat

dilihat pada gambar di bawah ini.

Gambar 4.6 Tampilan sumber gempa pembangkit tsunami secara 3 dimensi

Page 78: MEKANISME FOKUS GEMPA BUMI MENTAWAI 25 ......Gempa tektonik berkekuatan 7,2 SR, terjadi di Kepulauan Mentawai pada koordinat 3.61 LS – 99.93 BT pada kedalaman sekitar 10 km. Gempa

63

4.4 Observasi Tsunami

BMKG telah mengeluarkan peringatan tsunami untuk gempa utama, dari hasil

reanalisis diperoleh lokasi sumber gempa berada di laut dengan kedalaman 10 km.

Tetapi belum ada 1 jam peringatan tsunami dari BMKG di cabut, terjadi tsunami

akibat gempa bumi tersebut. Ombak gergasi itu menghantam Pulau Pagai, baik

bagian utara maupun selatan. Sebanyak 150 rumah di Dusun Munte Baru-Baru, Desa

Betumonga, Pagai Utara, dilaporkan rusak berat. Selain itu tsunami juga merenggut

korban jiwa tetapi tidak dapat dipastikan berapa jumlah total korban jiwa akibat

tsunami tersebut. Menurut kesaksian warga tinggi tsunami mencapai 1-1.5 meter.

BMKG telah melakukan pengamatan tide gauge di PADA Gauge merekam

kenaikan muka air laut pada pukul 22:48 WIB, dengan anomali ketinggian muka air

laut 0.461 m.

Page 79: MEKANISME FOKUS GEMPA BUMI MENTAWAI 25 ......Gempa tektonik berkekuatan 7,2 SR, terjadi di Kepulauan Mentawai pada koordinat 3.61 LS – 99.93 BT pada kedalaman sekitar 10 km. Gempa

64

Gambar 4. 7. Rekaman Tsunami di dua stasiun PADA Gauge didapat dari jaringan GTS +

0.2 m

Page 80: MEKANISME FOKUS GEMPA BUMI MENTAWAI 25 ......Gempa tektonik berkekuatan 7,2 SR, terjadi di Kepulauan Mentawai pada koordinat 3.61 LS – 99.93 BT pada kedalaman sekitar 10 km. Gempa

65

Gambar 4.8. Rekaman tide gauge pada (a) Stasiun Padang : + 20 cm ; (b) stasiun Seblat ;

dan (c) stasiun E

Page 81: MEKANISME FOKUS GEMPA BUMI MENTAWAI 25 ......Gempa tektonik berkekuatan 7,2 SR, terjadi di Kepulauan Mentawai pada koordinat 3.61 LS – 99.93 BT pada kedalaman sekitar 10 km. Gempa

66

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, dapat

disimpulkan sebagai beirikut:

1. Orientasi bidang sesar yang diperoleh untuk gempa utama pada nodal I

adalah: Strike:183, Dip : 64, rake ;106, dan pada Nodal II adalah strike : 328,

Dip: 30, rake : 60.

2. Solusi mekanisme dari gempa utama mentawai adalah oblique fault dengan

dominan trust fault (sesar naik) yaitu dominan pada sumbu T (tarikan).

3. Berdasarkan data yang diperoleh dari BMKG gempa bumi yang terjadi di

Kepulauan Mentawai termasuk dalam gempa dengan kedalaman dangkal yang

mengakibatkan terjadinya tsunami dengan ketinggian 1 meter-1.5 meter.

5.2 Saran

Solusi mekanisme gempa utama dengan menggunakan polaritas gelombang

awal sangat tergantung dari ketelitian dalam menentukan gelombang tersebut, apakah

gelombang tersebut masuk dalam kelompok kompresi atau dilatasi. Agar dapat

memberikan gambaran yang mendekati keadaan yang terjadi di sumber gempa bumi.

Cara mengatasi gempa bumi saat ini adalah cara darurat yaitu dengan

melakukan tindakan setelah terjadi kejadian gempa bumi. Pendidikan mempelajari

terjadinya gempa bumi sebaiknya dilakukan sejak dini dengan memasukan materi

66

Page 82: MEKANISME FOKUS GEMPA BUMI MENTAWAI 25 ......Gempa tektonik berkekuatan 7,2 SR, terjadi di Kepulauan Mentawai pada koordinat 3.61 LS – 99.93 BT pada kedalaman sekitar 10 km. Gempa

67

gempa bumi pada materi pelajaran mulai dari tingkat pendidikan dasar, hal ini

dilakukan agar masyarakat memiliki sikap siaga terhadap bencana gempa bumi dan

tsunami untuk meminimalisir terjadinya banyak korban, terutama pada daerah yang

rawan terjadi gempa bumi dan tsunami yaitu daerah yang dilewati oleh lempeng

bumi yang aktif. Hal lain yang penting dilakukan adalah melakukan penelitian

lapangan untuk mendokumentasi gejala alam dan kerusakan yang terjadi akibat

gempa bumi. Data yang di dapat sangat penting untuk menganalisis gempa bumi

yang dapat digunakan untuk memprediksi potensi bencana gempa bumi selanjutnya

dan berguna untuk memberikan peringatan dini tsunami.

Page 83: MEKANISME FOKUS GEMPA BUMI MENTAWAI 25 ......Gempa tektonik berkekuatan 7,2 SR, terjadi di Kepulauan Mentawai pada koordinat 3.61 LS – 99.93 BT pada kedalaman sekitar 10 km. Gempa

68

DAFTAR PUSTAKA

[1] Suetsugu, Daisuke “Source Mechanism Practice”, Earthquake Information

Division, IISE.

[2] Ismail, Sulaiman, 1989, “Pendahuluan seismologi I”, Badan Diklat Meteorologi

dan Geofisika, Jakarta.

[3] Lepedes, D.N., 1978, Encyclopedia of the Geological Sciences. Mc Graw Hill Inc,

New York.

[4] Reid, H.F. 1982. Elastic Rebound Theory of Earthquake, BSSA. Vol 11 (98-100).

[5] Ginanjar S. 2007. Memahami Konsep Tektonik dan Mekanisme Gempa. Jakarta,

BMKG.Wilson E.

[6] Hamilton, W. 1979. Tectonics of the Indonesian Region. United States Geological

Survey. Professional Paper 1078.

[7] Snoke, J. Arthur, 2003, Focal Mechanism Determinations, Virginia Tech,

Blackburg, VA, USA.

[8] Waluyo, 1992, Seismotectonics of Eastern Indonesian Region. Ph.D Thesis, Saint

Louis University, USA.

[9] Santoso, Djoko, 2002, Pengantar Teknik Geofisika, ITB, Bandung.

[10] Kramer, S. L, 1996, “Geotechical Earthquake Engineering”, Prentice Hall Inc,

New Jersey.

[11] Http://www.isc.ac.