1
Mekanisme sinkop vasovagal Sinkop vasodepresor (vasovagal) atau neurokardiogenik merupakan bentuk sinkop yang sering ditemukan dan dapat dialami oleh setiap orang yang normal. Serangan ini sering bersifat rekuren dan umumnya dicetuskan oleh stres emosional (khususnya pada ruangan yang panas dan penuh dengan orang), rasa takut, keletihan yang sangat, cedera atau nyeri. Pada bentuk yang klasik, sinkop neurokardiogenik vasodepresor terdiri atas sekumpulan gejala yang mencakup hipotensi, bradikardia, nausea, pucat dan diaforesis. Sinkop secara khas terjadi pada keadaan dengan penurunan vena balik (venous return) yang menimbulkan penurunan volume sekuncup (stroke volume) dan peningkatan yang bersifat refleks pada aktivitas saraf simpatik. Pada individu yang rentan, peningkatan aktivitas simpatis ini mengakibatkan hiperkontraktilitas jantung dan stmulasi mekanoreseptor ventrikuler yang berlebihan (serat C aferen vagal), yang sebaliknya, mengakibatkan kebalikan simpatis dan aktivasi sistem saraf parasimpatis melalui reflek vasomotor yang diperantarai secara sentral. Hasil akhir adalah siklus buruk dari vasodilatasi perifer yang tidak sesuai dan bradikardi relatif yang mengakibatkan hipotensi progresif dan sinkop yang dapat diubah dengan posisi tubuh telentang atau elevasi tungkai bawah (Harrison, 1999). Martin, Joseph B. 1999. Prinsip-prinsip Ilmu Penyakit Dalam Harrison Edisi 13. Jakarta : EGC

mekanisme sinkop vasovagal

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: mekanisme sinkop vasovagal

Mekanisme sinkop vasovagal

Sinkop vasodepresor (vasovagal) atau neurokardiogenik merupakan bentuk sinkop yang sering ditemukan dan dapat dialami oleh setiap orang yang normal. Serangan ini sering bersifat rekuren dan umumnya dicetuskan oleh stres emosional (khususnya pada ruangan yang panas dan penuh dengan orang), rasa takut, keletihan yang sangat, cedera atau nyeri. Pada bentuk yang klasik, sinkop neurokardiogenik vasodepresor terdiri atas sekumpulan gejala yang mencakup hipotensi, bradikardia, nausea, pucat dan diaforesis.

Sinkop secara khas terjadi pada keadaan dengan penurunan vena balik (venous return) yang menimbulkan penurunan volume sekuncup (stroke volume) dan peningkatan yang bersifat refleks pada aktivitas saraf simpatik. Pada individu yang rentan, peningkatan aktivitas simpatis ini mengakibatkan hiperkontraktilitas jantung dan stmulasi mekanoreseptor ventrikuler yang berlebihan (serat C aferen vagal), yang sebaliknya, mengakibatkan kebalikan simpatis dan aktivasi sistem saraf parasimpatis melalui reflek vasomotor yang diperantarai secara sentral. Hasil akhir adalah siklus buruk dari vasodilatasi perifer yang tidak sesuai dan bradikardi relatif yang mengakibatkan hipotensi progresif dan sinkop yang dapat diubah dengan posisi tubuh telentang atau elevasi tungkai bawah (Harrison, 1999).

Martin, Joseph B. 1999. Prinsip-prinsip Ilmu Penyakit Dalam Harrison Edisi 13. Jakarta : EGC