Upload
kevin-giovanno
View
450
Download
12
Embed Size (px)
Citation preview
8/10/2019 Mekanisme Terjadinya Defisiensi Hormon Pertumbuhan Pada Anak
1/13
Mekanisme Terjadinya DefisiensiHormon Pertumbuhan pada Anak
Kevin Giovanno
102011208
Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana
PENDAHULUAN
Growth hormone deficiency (GHD), adalah suatu kelainan yang terjadi pada kelenjar
hipofisis. Pada keadaan ini, kelenjar hipofisis tidak dapat memproduksi GH (growth hormone)
secara adekuat, sehingga menyebabkan pertumbuhan yang lebih lambat dari keadaan normal.
Pola pertumbuhan anak-anak merupakan hal penting dalam menentukan suatu pertumbuhan yang
normal. Pertumbuhan normal pada anak-anak sekitar 2 inchi per tahun, sedangkan pada anak-
anak yang mengalami GHD pertumbuhannya kurang dari 2 inchi per tahun. 1 Walaupun jauh
lebih kecil dari keadaan normal, seorang anak dengan GHD memiliki proporsi ukuran tubuh
yang normal dan terlihat lebih muda dibandingkan anak normal yang sama usianya. Pada banyak
kasus, awalnya seorang anak tumbuh dengan normal sampai usia 2 atau 3 tahun dan kemudiantanda dari perlambatan pertumbuhan mulai terlihat. Namun, ada pula kasus lain yang
menunjukkan seorang anak mengalami perlambatan pertumbuhan di awal kehidupannya. Insiden
GHD diperkirakan berkisar diantara 1 : 4.000 dan 1 : 3.500, sehingga kasus GHD ini bukan lagi
merupakan suatu kasus yang langka. 2 Sehingga, penting bagi seorang tenaga kesehatan,
khususnya dokter, untuk mengetahui dan memahami bagaimana etiologi dan patofisiologi dari
GHD.
8/10/2019 Mekanisme Terjadinya Defisiensi Hormon Pertumbuhan Pada Anak
2/13
PEMBAHASAN
Pada kasus didapatkan seorang ibu dari seorang anak laki-laki berusia 8 tahun mengeluh
bahwa anaknya memiliki perawakan yang paling pendek di kelasnya. Kurva TB dan BB
terlampir pada kurva dibawah ini. Menurut Ibunya, pasien lahir normal cukup bulan, tidak ada
riwayat penyakit yang berarti, dan perkembangannya sesuai dengan usia. Selain kecil dan
pendek, semua pemeriksaan fisik normal. Rasio segmen badan atas dan bawah didapatkan
proporsional. Tinggi Ayahnya 180 cm; dan mengalami pubertas pada usia 13 tahun. Tinggi
Ibunya 170 cm; dan mengalami menarke pada usia 14 tahun.
Anamnesis
Anamnesis pasien dengan suspek defisiensi growth hormone perlu terarah pada beberapa
hal berikut:
Berat badan lahir dan panjang badan lahir: retardasi pertumbuhan dalam rahim
merupakan pertimbangan diagnosis differensial dan perlu ditanyakan dari riwayat
kelahiran.
Tinggi orang tua: Kalkulasi dari midparental height yang telah disesuaikan dengan jenis kelamin
(disebut juga tinggi target) membantu dalam mengevaluasi tinggi potensi genetik
anak. Untuk anak laki-laki, tambahkan 2,5 inch atau 6,5 cm dari nilai midparental height .
Untuk anak perempuan, kurangi 2,5 inch atau 6,5 cm dari nilai midparental height .
Nilai midparental height ini merepresentasikan secara statistik kemungkinan tinggi
dewasa si anak berdasarkan kontribusi dari orang tuanya.
Waktu pubertas dari orang tua Keterlambatan constitutional pertumbuhan dan kedewasaan dapat merupakan riwayat
keluarga. Sebagian besar ibu mengingat kapan mereka menarke (usia rata-rata adalah12-15 tahun).
Walaupun usia pubertas lebih sulit ditentukan pada sang ayah karena tidak ada tanda
yang jelas, perkiraan usia pubertas ini umumnya baik untuk memprediksi terjadinya
pertumbuhan anak yang terlambat dibanding anak seusianya, terlihat lebih muda dari
8/10/2019 Mekanisme Terjadinya Defisiensi Hormon Pertumbuhan Pada Anak
3/13
teman seusianya, terus bertumbuh setelah usia SMA, dan untuk keterlambat
tumbuhnya janggut.
Laju pertumbuhan sebelumnya Pola pertumbuhan anak sebelumnya merupakan data yang penting dalam menangani
perawakan pendek. Data ini dapat diperoleh dari data medis, sekolah, atau tinggi
badan anak yang diukur di rumah.
Bila pola laju pertumbuhan anak normal (sekitar 2 inch atau 5 cm per tahun) dari usia
3 tahun hingga pubertas, perawakan pendek anak kemungkinan adalah varian normal
seperti karena perawakan pendek familial atau keterlambatan konstitutional
pertumbuhan dan kedewasaan. Bila pola laju pertumbuhan ini lambat, kemungkinan
patologis cukup besar.
Kesehatan umum pasien secara umum: eksklusi penyakit kronis sebagai penyebab
perawakan pendek perlu dilakukan.
Riwayat nutrisi: malnutrisi merupaka penyebab umum perawakan pendek. 2
Pemeriksaan Fisik - medsape
Beberapa hal berikut perlu dilakukan:
Pengukuran berat dan tinggi badan
Cara terbaik untuk melakukan pengukuran tinggi atau berat badan adalah denganmemplotkannnya pada grafik pertumbuhan. Grafik pertumbuhan menunjukkan
pertumbuhan anak dibanding waktu, yang memungkinkan dibuatnya perbandingan
tinggi atau berat badan anak dengan anak lainnya, dan secara grafik menunjukkan
perubahan laju pertumbuhan.
Proporsionalitas: periksa apakah lengan dan tungkai anak proporsional. Beberapa
pengukuran berikut perlu dilakukan bila ditemukan adanya disproporsionalitas
Panjang rentang lengan: ukur panjang rentang lengan dari ujung jari lengan satu ke
ujung jari lengan lain. Panjang ini umumnya mendekati tinggi badan, walaupun ini
tergantung dari latar belakang genetik. Dalam perbandingan orang Asia, Eropa, dan
Afrika; orang Asia umumnya memiliki panjang lengan yang lebih pendek, orang
Eropa memiliki panjang lengan menengah, dan orang Afrika memiliki panjang lengan
yang lebih panjang.
8/10/2019 Mekanisme Terjadinya Defisiensi Hormon Pertumbuhan Pada Anak
4/13
Segmen bawah ( Lower Segment / LS): pengukuran dari simphisis pubis ke lantai. Segmen atas ( Upper Segment / US): kalkulasi tinggi badan dikurangi LS. Rasio US/LS: Kalkulasi US per LS. Untuk orang yang berasal dari Eropa, rasio
US/LS saat lahir sekitar 1,7:1 dan menurun menjadi 1:1 pada usia 10 tahun; rasio
yang bertahan hingga usia dewasa. Dalam perbandingan orang Asia, Eropa, dan
Afrika; orang Asia umumnya memiliki panjang tungkai yang lebih pendek (sehingga
rasio US/LS lebih besar), orang Eropa memiliki panjang tungkai menengah, dan
orang Afrika memiliki panjang tungkai yang lebih panjang.
Status pubertas Kalkulasi tahap pubertas dengan Tanner Staging System Constitutional Growth Delay dan banyak faktor patologis lain yang menyebabkan
perawakan pendek, termasuk defisiensi growth hormone dan keterlambatan pubertas.
Bukti adanya sindrom spesifik: banyak sindrom dengan manifestasi klinis perawakan
pendek seperti Sindrom Turner, Sindrom Noonan, Sindrom Russell-Silver. 2
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan laboratorium mengenai defisiensi growth hormone meliputi:
Tiroksin dan Tiroid Stimulating Hormone : Hipotiroidisme perlu ditentukan apakah
menyebabkan kegagalan pertumbuhan dan perawakan pendek atau tidak. Elektrolit serum: Kadar bikarbonat yang rendah dapat mengindikasikan adanya asidosis
tubuli renal, yang dapat menyebabkan kegagalan pertumbuhan. Kadar elektrolit yang
abnormal dapat mengindikasikan gagal ginjal.
Hitung darah lengkap dan laju endap darah: studi ini dapat membantu bila ada suspek
penyakit inflamasi sistem pencernaan.
Insulinlike growth factor 1 (IGF-1) dan IGF-1 binding protein 3 (IGFBP-3):
IGF-1 dan IGFBP-3 bergantung pada growth hormone . Kadar IGF-1 dan IGFBP-3 yang rendah menunjukkan defisiensi growth hormone .
Akan tetapi, kadar rendah ini sendiri tidak memiliki nilai diagnostik karena IGF
sensitive terhadap faktor lain seperti status gizi dan keadaan penyakit sistemik kronis.
Kariotipe
8/10/2019 Mekanisme Terjadinya Defisiensi Hormon Pertumbuhan Pada Anak
5/13
Anak perempuan dengan perawakan pendek yang tidak diketahui penyebabnya perlu
menjalani studi kariotipe untuk mengeliminasi kemungkinan sindrom Turner.
Walaupun banyak anak perempuan dengan sindrom Turner terdiagnosa dari gejala
yang terlihat melalui pemeriksaan fisik, fitur yang awam ditemui pada anak
perempuan ini hanyalah perawakan pendek.
Anak perempuan dengan kariotipe mosaik atau kariotipe isokromosom cenderung
lebih sedikit menunjukkan tanda spesifik untuk sindrom Turner.
Banyak anak perempuan dengan sindrom Turner, khususnya anak dengan kariotipe
mosaic dan kariotipe selain 45,X , tidak menunjukkan stigmata yang berkaitan
dengan sindrom Turner.
Imaging Studies
Pasien yang terdiagnosa dengan defisiensi growth hormone perlu menjalani pemeriksaan
MRI kepala untuk mengetahui adanya tumor otak (seperti craniopharyngioma ). Sekitar 15% dari
pasien dengan defisiensi growth hormone memiliki kelenjar hipofisis yang abnormal.
Pemeriksaan lain
Perbandingan tangan kiri dan radiografi pergelangan tangan terhadap nilai standar dapat
digunakan untuk mengestimasi maturasi tulang. Pada familial short stature , usia maturasi tulang
sesuai dengan usia kronologis. Usia tulang biasanya terlambat pada anak dengan constitutional
growth delay , malnutrisi, dan perawakan pendek yang dikarenakan penyebab endokrin (sepertihipotirodisme, kelebihan kortisol, defisiensi growth hormone ). Usia tulang juga dapat digunakan
untuk mengestimasi potensi pertumbuhan pada usia dewasa berdasarkan tabel Bayley-Pinneau.
Respon growth hormone terhadap insulin adalah pemeriksaan yang paling dapat
dipercaya dalam defisiensi growth hormone . Untuk memantau reaksi ini, digunakan stimuli yang
memprovokatif respon ini seperti insulin-induced hypoglycemia , arginin, levodopa (L-dopa),
clonidine, dan glukagon. 2
Diagnosis Kerja
Pada umumnya dari pemeriksaan dan gejala klinis yang didapat sudah dapat ditetapkan
apakah perawakan pendek tersebut patologis dan memerlukan pemeriksaan yang cukup lengkap
dan mahal untuk kemudian diberikan pengobatan sedini mungkin terhadap penyebabnya.
8/10/2019 Mekanisme Terjadinya Defisiensi Hormon Pertumbuhan Pada Anak
6/13
Dengan demikian, ternyata anak kasus yang tidak memerlukan pemeriksaan-pemeriksaan yang
mahal dan melelahkan.
Dari anamnesis dicari informasi mengenai keadaan intrauteri, keterpaparan terhadap
toksin, berat badan lahir rendah, trauma lahir, perkembangan fisik dan mental, gejala-gejala
penyakit sistemik, diet, TB orang tua / keluarga, umur pubertas, faktor psikososial keluarga dan
hubungan anak orang tua.
Data yang perlu didapat dari pemeriksaan jasmani adalah TB, BB, ukuran baju/sepatu,
perbandingan TB dan kecepatan pertumbuhan dengan teman sebaya/sekelas, penyesuaian dengan
tinggi rata-rata orang tua. Status gizi, span (perbandingan rentang lengan dengan tinggi badan),
lingkaran kepala, ratio U/L, gejala-gejala/sindrom penyakit dan gejala-gejala neurologik.
Dari pemeriksaan laboratorium dicari kelainan darah dan urine rutin dan kimia darah
(anemia, peningkatan laju endapan darah, gangguan faal hati / ginjal, intoleransi glukosa,asidosis, kelainan kalsium, karoten serum, penyakit jaringan ikat, malabsorpsi, T4 dan TSH,
IGF-1 dan IGFBP-3, gonadotropin, PRL, hormone sex-steroid, kortisol, antibody tiroid, test
provokatif untuk GH, pemeriksaan kariotip, CT-Scan /MRI untuk hipotalamus/hipofisis,
pemeriksaan x-ray untuk BA, nutrisi dan fungsi psikologis. 3
Defisiensi hormon pertumbuhan merupakan salah satu penyebab penting gangguan
pertumbuhan. Ia dapat terjadi sendiri atau bersama dengan defisiensi hormon pituitari lainnya. Ia
terkadang terjadi sebagai akibat lesi intrakranial. 1
Diagnosis Banding
1. Hipotiroidisme
Defisiensi hormone tiroid yang mulai sebelum atau saat lahir mengakibatkan
keterlambatan perkembangan yang berat. Apabila terjadinya setelah lahir, mengakibatkan
terlambatnya kecepatan pertumbuhan dan perkembangan tulang.
Hipotiroidisme yang didapat setelah lahir menyebabkan kegagalan pertumbuhan yang
ditandai oleh kurangnya kecepatan pertumbuhan, perawakan pendek, kurangnya usia tulang,
rasio atas/bawah ( upper/lower ratio ) lebih besar, apatis, gerakan lambat, konstipasi, bradikardi,
wajah dan rambut kasar, suara serak, dan terlambatnya perkembangan pubertas.
8/10/2019 Mekanisme Terjadinya Defisiensi Hormon Pertumbuhan Pada Anak
7/13
Diagnosis hipotiroidisme congenital dipastikan dari hasil pemeriksaan TSH dalam darah
dari tumit/umbilikius yang lebih besar dari 25 mU/l. untuk anak yang lebih besar diagnosis
ditegakkan dari rendahnya FT4 dan tingginya TSH serum.
Pengobatan untuk bayi adalah dengan levo-tiroksin 1- 15 g/kgBB/hari, untuk anak yang
lebih besar 203 g/kgBB/hari sampai tercapai kadar TSH serum normal. 3
2. Perawakan Pendek Konstitusional
Keadaan pertumbuhan dan adolesen yang terlambat secara konstitusional ini hanya
merupakan variasi dari pertumbuhan normal. Dalam hal ini terjadi perlambatan mulainya
pubertas, umur tulang tertinggal dari umur kronologis. Namun tinggi akhir tidak berkurang oleh
karena waktu berhentinya pertumbuhan tulang juga tertunda. Biasanya terdapat anggota keluarga
dengan pola pertumbuhan yang serupa. Pada pemeriksaan lengkap tidak ditemukan penyebablainnya. Oleh karena itu tidak diperlukan pengobatan khusus. Yang penting adalah menjelaskan
dan meyakinkan kepada pasien dan keluarganya bahwa keadaan ini adalah normal dan
prognosisnya baik. 3
Grafik 1. Laju Pertumbuhan Tipikal Anak Dengan Perawakan Pendek Konstitusional 4
3. Perawakan Pendek Genetik Keluarga
Anak dengan perawakan pendek genetik keluarga biasanya memiliki berat badan lahir
dan panjang badan lahir yang normal. Dalam 2 tahun pertama kehidupan, kecepatan
pertumbuhan mereka menurun secara linear sesuai dengan persentil genetiknya. Setelah persentil
target ini tercapai, si anak memiliki laju pertumbuhan yang sejajar dengan kurva pertumbuhan.
8/10/2019 Mekanisme Terjadinya Defisiensi Hormon Pertumbuhan Pada Anak
8/13
Maturasi tulang dan onset pubertas konsisten dengan usia kronologis. Persentil tinggi sang anak
tetap bertahan, dan tinggi akhirnya relative pendek tetapi sesuai dengan keluarganya. 4
Grafik 2. Laju Pertumbuhan Tipikal Anak Dengan Perawakan Pendek Genetik Keluarga 4
Etiologi
Kekurangan hormon pertumbuhan disebabkan oleh sekresi rendah atau tidak ada hormon
pertumbuhan dari kelenjar hipofisis. Ada banyak kemungkinan yang dapat menyebabkan
terjadinya defisiensi growth hormon yaitu sebagai berikut :
Mutasi dari gen yang spesifik. Penyakit bawaan seperti Prader- willi Sindrom, Sindrom Turner.
Cacat bawaan yang berhubungan dengan pituitari seperti displasia septo-optic. Insufisiensi ginjal kronik. Bayi yang lahir dengan kurang masa gestasional. Tumor intrakranial atau sella tursika terutama kraniopharingioma. Kerusakan yang terjadi pada pituitari akibat radioterapi (leukemia dan tumor otak),
pembedahan, trauma dan kelainan intrakranial berupa hidrosefalus. 5
Epidemiologi
Sebuah studi oleh Amerika Serikat terhadap 80.000 anak di Salt Lake City, Utah,
melaporkan bahwa 555 anak-anak memiliki tingkat pertumbuhan kurang dari 5 cm/tahun; dari
anak-anak ini, 33 mengalami defisiensi hormon pertumbuhan, menunjukan tingkat kejadian 1
kasus per 3.500 anak . Lebih dari 20.000 anak yang menerima hormon pertumbuhan di National
8/10/2019 Mekanisme Terjadinya Defisiensi Hormon Pertumbuhan Pada Anak
9/13
Cooperative Growth Study (berdasarkan database pasien yang menerima terapi hormon
pertumbuhan), sekitar 25% dari pasien dengan defisiensi hormon pertumbuhan memiliki etiologi
organik . Ini etiologi termasuk berikut :
Tumor SSP, termasuk craniopharyngioma - 47 % Malformasi SSP - 15 % SOD - 14 % Leukemia - 9 % Radiasi SSP - 9 % Trauma SSP - 3 % Histiocytosis - 2 % Infeksi SSP - 1 %. 6
Patofisiologi
Hormon pertumbuhan / Growth Hormone (GH) diproduksi oleh kelenjar hipofisis
anterior di bawah stimulasi Growth Hormone Releasing Hormone (GHRH) dan adanya
penghambatan somatostatin . GH disekresi dalam pola tertentu sebagai respon kegiatan tidur,
olahraga, dan hipoglikemia serta memiliki efek mendorong pertumbuhan dan metabolik efek
secara langsung. GH juga mendorong pertumbuhan secara tidak langsung dengan merangsang
produksi faktor pertumbuhan seperti insulin, terutama IGF-1.
Diagram 1. Sistem GHRH/GH/IGF-1 4
Diagram 1 menunjukkan sistem GHRH/GH/IGF-1. Sebagian efek GH pada pertumbuhan
dikarenakan efek anabolik langsung GH pada otot, hati, dan tulang. Selain itu, GH merangsang
banyak jaringan lain untuk memproduksi insulin-like growth factor 1 (IGF-1) secara lokal, yang
merangsang pertumbuhan jaringan itu sendiri (efek parakrin IGF - 1) . Efek GH pada hati
mengakibatkan disekresinya IGF-1 (IGF-1 yang beredar), yang kemudian merangsang
8/10/2019 Mekanisme Terjadinya Defisiensi Hormon Pertumbuhan Pada Anak
10/13
pertumbuhan jaringan lain (efek endokrin IGF-1) . Efek GH pada hati juga meningkatkan sekresi
IGF - binding protein 3 ( IGFBP-3 ) dan subunit asam - labil ( ALS ), yang membentuk
kompleks molekul berat dengan IGF-1. Fungsi kompleks ini adalah untuk mengangkut IGF-1 ke
jaringan target, tetapi ia juga berfungsi sebagai reservoir dan penghambat IGF-1. Dalam berbagai
penyakit kronis, efek metabolik langsung GH terhambat, sekresi IGF-1 sebagai respon terhadap
GH menurun, dan dalam beberapa kasus sistesis IGFBP-3 ditingkatkan, yang mengakibatkan
terhambatnya pertumbuhan anak.
Defisiensi hormon pertumbuhan (GHD) ditandai dengan penurunan kecepatan
pertumbuhan dan tertundanya pematangan tulang tanpa ada penyebab khusus . Tes laboratorium
menunjukkan sekresi atau tindakan GH di bawah normal. GHD mungkin terjadi sendiri atau
berdampingan dengan defisiensi hormon hipofisis lainnya. GHD mungkin penyakit kongenital
( septo-optic dysplasia atau ectopic posterior pituitary ), penyakit genetik (mutasi gen GH atauGHRH), atau diperoleh ( craniopharyngioma , germinoma , histiocytosis , atau cranial
irradiation ) . Idiopatik GHD lebih umum terjadi daripada penyebab lainnya, dengan kejadian
sekitar 1:4000 anak . Sindrom resistensi GH (Laron dwarfisme) disebabkan oleh mutasi pada
reseptor GH . Manifestasi klinis mirip dengan GHD , tapi perawakan pendek lebih parah dan ada
penampilan wajah yang khas . Bentuk-bentuk lain resistensi GH disebabkan oleh mutasi pada
komponen molekul lain dari jalur sinyal GH. 4
Manifestasi Klinis
Anak dengan defisiensi growth hormone memiliki laju pertumbuhan yang lambat atau
datar, biasanya kurang dari 2 inch per tahun. Laju pertumbuhan yang lambat ini dapat tidak
tampak sebelum anak berusia 2 atau 3 tahun.
Si anak akan menjadi lebih pendek dari sebagian besar anak seusianya dengan jenis
kelamin yang sama.
Anak dengan defisiensi growth hormone masih memiliki ukuran tubuh yang proporsional
dan intelegensia yang normal. Akan tetapi, wajah mereka sering tampak lebih muda dari teman
seusianya. Mereka juga dapat memiliki tubuh yang relative gemuk.
Pada anak yang lebih besar, pubertas dapat terlambat atau tidak terjadi, tergantung dari
penyebabnya. 5
8/10/2019 Mekanisme Terjadinya Defisiensi Hormon Pertumbuhan Pada Anak
11/13
Penatalaksanaan
1. Pemberian Hormon Pengganti
Anak-anak defisiensi GH memerlukan somatropin biosintetik (natural sequence GH)
dengan dosis 0,18-0,3 mg/kg/minggu atau somatrem (GH metionil) dengan dosis 0,3
mg/kg/minggu yang diberikan satu dosis 6-7 kali seminggu selama masa aktif pertumbuhan
sebelum fusi epifisis. Peningkatan percepatan pertumbuhan paling jelas pada terapi tahun
pertama. Anak lebih tua yang tidak memberi respon sedemikian baik dan memerlukan dosis
lebih besar. GH tidak akan meningkatkan kecepatan pertumbuhan tanpa nutrisi adekuat dan
status eutiroid.
Grafik 3. Laju Pertumbuhan Tipikal Anak Dengan Defisiensi GH 4
Antibodi terhadap GH dalam jumlah yang dapat diukur di serum anak yang mendapat
GH, sementara itu antibodi lebih sering pada anak yang diterapi dengan somatrem daripada
somatropin, titer antibodi penghambat dengan kapasitas pengikat signifikan jarang ditemukan
dan hanya sedikit pasien yang dilaporkan mengalami henti pertumbuhan temporer pada terapi
somatrem.
GH menimbulkan efek anti insulin. Walaupun diabetes klinis tidak mungkin terjadi
akibat terapi GH, efek jangka panjang yang tidak diketahui berupa sedikit kenaikan kadar
glukosa pada anak yang dikira sehat. Resiko potensial lainnya berupa kecenderungan dapat
terjadi pergeseran epifisis kaput femur dengan terapi. Organomegali dan perubahan skeletal
seperti itu ditemukan pada akromegali sebagai efek samping yang potensial terjadi pada
kelebihan terapi GH. Penemuan kasus leukemia pada orang dewasa yang dahulu diterapi dengan
GH cukup mengkhawatirkan, tapi sekarang tidak ada hubungan sebab dan efek terbukti. GH
8/10/2019 Mekanisme Terjadinya Defisiensi Hormon Pertumbuhan Pada Anak
12/13
tidak meningkatkan angka rekurensi keberadaan tumor sebelum terapi; jadi pasien dengan
kraniofaringioma, sebagai contoh, bisa menerima GH jika indikasikan, setelah penyakit ini
secara klinis stabil, tanpa kecemasan bermakna akan kemungkinan GH akan mencetuskan
rekurensi. Para klinisi biasanya menunggu 1 tahun setelah menyelesaikan terapi tumor sebelum
memulai terapi GH pada pasien tumor. 3,4,5
2. Pencegahan
Sebagian besar kasus tidak dapat dicegah. Tinjau ulang laju pertumbuhan anak dengan
praktisi medis setelah setiap check-up . Bila laju pertumbuhan anak menurun atau kalkulasi
perkiraan tinggi anak pada saat dewasa lebih rendah dari nilai rerata kedua orang tuanya,
evaluasi dari spesialis cukup direkomendasikan. 5
Komplikasi
Bila dibiarkan tanpa penanganan, defisiensi growth hormone dapat menyebabkan
perawakan pendek dan keterlambatan pubertas.
Defisiensi growth hormone dapat disertai dengan defisiensi hormon lainnya, seperti:
Thyrotropins (mengontrol produksi hormone tiroid) Vasopressin (mengontrol keseimbangan cairan tubuh)
Gonadotropins (mengontrol hormon sex laki-laki atau perempuan) Adrenocorticotrophic hormone atau ACTH (mengontrol kelenjar adrenal dan
produksi kortisol, DHEA, dan hormon lain). 5,7
Prognosis
Semakin dini kondisi ini ditangani, semakin besar kemungkinan anak untuk tumbuh
dengan tinggi dewasa yang mendekati normal. Ada banyak anak bertambah tinggi 4 inch dalam
1 tahun dan 3 inch atau lebih dalam 2 tahun berikutnya. Tingkat laju pertumbuhan ini kemudian
menurun perlahan-lahan. 5,7
Kesimpulan
Defisiensi hormon pertumbuhan (GH) dapat terjadi sendiri atau bersama dengan
defisiensi hormon pituitari lainnya; terkadang terjadi sebagai akibat lesi intracranial. Diagnosa
8/10/2019 Mekanisme Terjadinya Defisiensi Hormon Pertumbuhan Pada Anak
13/13
ditegakkan dari anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang. Penatalaksanaan
dengan terapi GH Replacement . Prognosis baik dengan penanganan dini.
Daftar Pustaka
1. Newell SJ, Darling JC. Lectures Notes Paediatrics. 8 th ed. Victoria: Blackwell
Publishing;2008.p.237.
2. Tanner JM, Whitehouse RH, Hughes PC. Effect of human growth hormone treatment for
1 to 7 years on growth of 100 children, with growth hormone deficiency, low
birthweight, inherited smallness, Turner's syndrome, and other complaints. Arch Dis
Child. Dec 1971;46(250):745-82.
3. Syahbuddin S. Gangguan Pertumbuhan. Dalam: Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi I,
Simadibrata M, Setiadi S, editor. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. 5 th ed. Jakarta: BalaiPenerbit FKUI;2009.h.1990-1.
4. Hay WWJ, Levin MJ, Sondheimer JM, Deterding RR, editors. Current Diagnosis &
Treatment Pediatrics. 19 th ed. Singapore: The McGraw-Hill Companies;2009.
5. Kliegman RM, Stanton B, Geme J, Schor N, Behrman RE. Nelson Textbook of
Pediatrics. 19 th ed. Amsterdam: Elsevier.2011.p1847-53.
6. Root AW, Kemp SF, Rundle AC. Effect of long-term recombinant growth hormone
therapy in children--the National Cooperative Growth Study. J Pediatr Endocrinol Metab.
1998;11:403-12.
7. Carel JC, Ecosse E, Landier F, et al. Long-term mortality after recombinant growth
hormone treatment for isolated growth hormone deficiency or childhood short stature:
preliminary report of the French SAGhE study. J Clin Endocrinol Metab. Feb
2012;97(2):416-25.