mekatronika

Embed Size (px)

DESCRIPTION

sistem pneumatik elektrik dan hidrolik elektrik

Citation preview

Hady Fathanuary23411141SMTM-03

Pneumatik Manual

Pneumatik berasal dari bahasa Yunani yang berarti udara atau angin. Semua sistem yang menggunakan tenaga yang disimpan dalam bentuk udara yang dimampatkan untuk menghasilkan suatu kerja disebut pneumatik. Dalam penerapannya, sistem pneumatik digunakan sebagai sistem otomatis.Dalam suatu rangakaian pneumatik, udara diluar dihisap ke dalam kompressor dan mengalami kompresi, sehingga memiliki bentuk energi yang kemudian diubah menjadi gerak mekanik (gerak piston).Berkaitan dengan ilmu pneumatik yang terus berkembang maka pada kesempatan kali ini kita akan mencoba untuk mempraktikan bagaimana sebenarnya udara itu dimampatkan dan dengan alat bantu apa sehingga semua gagasan mengenai pemanfaatan udara ini bisa diwujudkan. Kelebihan sistem Pneumatik antara lain : Fluida kerja yang mudah didapat untuk ditransfer. Dapat disimpan dengan baik. Penurunan tekanan relatif lebih kecil dibandingkan dengan hidrolik. Viskositas fluida yang lebih kecil sehingga gesekan dapat diabaikan. Aman terhadap kebakaran. Kekurangan sistem Pneumatik antara lain : Gangguan udara yang bising. Gaya yang ditramsfer terbatas. Dapat terjadi pengembunan.

Gambar 1. Diagram Aliran Sinyal dan Susunan Hardware Sistim Pneumatik

Komponen Pendukung Sistem Pneumatik1.KompresorKompresor digunakan untuk menghisap udara atmosfer dan memampatkannya ke dalam tangki penampung atau receiver, kondisi udara pada atmosfer dipengaruhi oleh suhu dan tekanan, sehingga berlaku :P . V = M . R1 . T

Dimana :P = Tekanan (Pa)V = Volume yang dibutuhkan oleh gas (m2)M = Massa molarR1 = Konstanta gas spesifik = 287 j/kg.KT = Temperatur absolut (K)

Simbol :2.Kompresor Air FilterKompressor air filter berfungsi sebagai penyaring udara yang digunakan pada sistem dengan memisahkan partikel partikel air dan debu dari udara.Simbol :

Gambar Kompressor Air Filter

3.Katup 3/2 (3/2 Way Valve)Berfungsi sebagai saklar, yaitu untuk mengatur arah aliran dari fluida.Simbol :Model Pedal2

1 32

1 3Model Roller2

1 3Model Push ButtonGambar Macam macam Katup 3/2

4.Katup 5/2 (5/2 Valve)Berfungsi sebagai saklar, yaitu untuk mengatur arah aliran dari fluida.Simbol :Gambar Katup 5/2 4 2

5 1 3

5.Katup Pengatur Aliran Searah (One Way Flow Control)Berfungsi sebagai pengatur debit aliran fluida, sehingga dapat mempengaruhi kecepatan silinder.Simbol :Gambar Katup Pengatur Aliran SearahA B

6.Katup gerbang Logika ANDBerfungsi sebagai switch yang berkerja apabila terjadi tekanan pada kedua lubangnya.Simbol :Gambar Katup Gerbang Logika AND

7.Katup Gerbang Logika ORBerfrungsi sebagai switch yang berkerja apabila terjadi tekanan pada salah satu lubangnya saja.Simbol :Gambar Katup Gerbang Logika OR

8.Time Delay ValveBerfungsi untuk menunda kerja dari silinder.Simbol :Gambar Time Delay Valve

9.Tabung Gerak Tunggal (Single Acting Cylinder)Berfungsi sebagai elemen penggerak akhir. Pada SAC ini silinder bergerak maju dengan tekanan dan kembali secara otomatis karena pengaruh kerja pegas di dalamnya.Simbol :Gambar Tabung Gerak Tunggal (SAC)

10.Tabung Gerak Ganda (Double Acting Cylinder)Berfungsi sebagai elemen penggerak akhir. Pada DAC ini silinder bergerak maju tanpa bisa kembali lagi secara otomatis, silinder ini akan kembali ke posisi awalnya setelah mendapatkan tekanan fluida dari arah yang berlawanan.Simbol :Gambar Tabung Gerak Ganda (DAC)

11.Pressure ReliefBerfungsi sebagai saklar otomatis, komponen ini berkerja apabila tekanan pada tabung di dalam komponen telah mencapai tekanan maksimum, maka udara akan mengalir dan mengaktifkan katup 3/2 yang juga terdapat di dalam komponen pressure relief ini.Simbol :Gambar Pressure Relief

12.Pressure GaugeBerfungsi sebagai alat pengukur tekanan fluida (udara) pada sistem pengontrol pneumatik.Simbol :Gambar Pressure Gauge

Aplikasi Sistem Pneumatik Manual

Gambar 2. Contoh Aplikasi Sistim Pneumatik untuk Penyimpanan Benda Kerja

Gambar 2 menunjukkan contoh aplikasi sistim pneumatik di industri, dimana sebuah silinder pneumatik dipakai untuk mendorong/mengeluarkan benda kerja dari tempat penyimpanan benda kerja.

Pneumatik Elektrik

PengertianPengembangan dari penumatikPrinsip kerja : media kerja (tenaga penggerak = energi penumatikMedia kontrol = sinyal elektrik maupun elektronik

Prinsip Kerja Sinyal elektrik dialirkan ke kumparan yang terpasang pada katup pneumatik. Sinyal yang dikirimkan tadi akan menghasilkan medan elektromagnetik dan akan mengaktifkan katup pengatur arah sebagai elemen akhir pada rangkaian kerja pneumatik. Media kerja pneumatik akan mengaktifkan elemen kerja pneumatik seperti motor pneumatik yang menjalankan sistemTenaga fluida adalah istilah yang mencakup pembangkitan, kendali dan aplikasi dari fluida bertekanan yang digunakan untuk memberikan gerak. Berdasarkan fluida yang digunakan tenaga fluida dibagi menjadi pneumatik, yang menggunakan udara, serta hidrolik, yang menggunakan cairan.Dasar dari aktuator tenaga fluida adalah bahwa fluida mempunyai tekanan yang sama ke segala arah. Dalam sistem pneumatik, aktuator berupa batang piston mendapat tekanan udara dari katup masuk, yang kemudian memberikan gaya kepadanya. Gaya inilah yang menggerakkan piston pneumatik, baik maju atau mundur. Pada dasarnya sistem pneumatik dan hidrolik tidaklah jauh berbeda. Pembeda utama keduanya adalah sifat dari fluida kerja yang digunakan. Cairan adalah fluida yang tidak dapat ditekan (incompressible fluid) sedangkan udara adalah fluida yang dapat terkompresi (compressible fluid).

Komponen Pneumatik Elektrik

Pada sistem kontrol elektro pneumatik terdapat empat kelompok komponen yaitu :1. Energi Supply (Pemasok Energi), yang meliputi arus listrik dan udara bertekanan.2. Komponen Input (Sensor-Sensor), yang meliputi limit switch, tombol tekan dan proximity sensor.3. Komponen Pemroses (Prosessor), yang meliputi switching logic, katup selenoid dan konverter dari pneumatik ke elektrik.4. Aktuator dan Komponen Kontrol Akhir, yang meliputi silinder, motor listrik dan katup kontrol akhir.Untuk lebih jelasnya mengenai komponen-komponen tersebut silahkan lihat gambar berikut ini.

Gambar Komponen-Komponen Elektro Pneumatik

Komponen-komponen peralatan kontrol yang telah disebutkan di atas digambarkan oleh simbol-simbol yang mewakili fungsinya.

Aplikasi Pneumatik Elektrik

menunjukkan struktur dan modus operandi dari suatu kontroler elektropneumatik Bagian kontrol sinyal elektrik menghidupkan katup kontrol arah yang diaktuasikan secara elektris. Katup kontrol arah menyebabkan batang piston/torak untuk maju dan mundur. Posisi dari batang piston/torak dilaporkan kepada bagian kontrol sinyal elektrik oleh saklar proksimitas/jarak.

Hidrolik Manual

Hidrolik merupakan suatu sistem yang memanfaatkan energi dari fluida (cairan) yang dimampatkan sehingga menghasilkan energi mekanik/gerak mekanik (gerak piston). Mekanika fluida dan hidrolik merupakan ilmu yang berkaitan dengan fluida dalam keadaan statis atau dinamis. Fluida adalah zat yang memiliki kemampuan untuk mengalir dan menyesuaikan diri dengan tempatnya. Fluida diklasifikasikan menjadi dua jenis, yaitu fluida mampu mampat (compressible) dan fluida tak mampu mampat (non-compressible). Dalam sistem pneumatik fluida compressible dimanfaatkan untuk menggerakkan silinder. Sedangkan pada sistem hidrolik digunakan fluida non-compressible. Kelebihan sistem hidrolik antara lain : Ketelitian dalam penyetelan posisi. Dapat menahan beban yang besar. Dapat mentransfer energi yang besar. Kekurangan sistem hidrolik antara lai : Reaksi yang dikerjakan lambat. Sensitif terhadap kebocoran. Sisa cairan hidrolik yang menimbulkan limbah.

Gambar diagram aliran sistem hidrolikKomponen Pendukung Sistem Hidrolik1. Katup (valve).Katup dalam sistem hidrolik dibedakan atas fungsi desain, dan cara kerja katup. Untuk pembagian katup berdasarkan fungsi, terdiri atas :1. Katup tekanan (pressure relief valve)1. Katup arah aliran (direction control valve)1. Katup aliran searah (non return valve)1. Katup pengaturan debit aliran (flow control valve)

1. Katup tekanan (pressure relief).Komponen ini berfungsi sebagai saklar otomatis pada sistem hidrolik, katup ini akan membuka apabila tekanan dalam tabungnya telah mencapai tekanan maksimum sesuai dengan yang telah diatur fluida masuk melalui P dan keluar di T.Simbol :Gambar Katup Tekanan (Pressure Valve)T

P

1. Katup 4/3 (Direction Control Valve)Komponen ini berfungsi sebagai pengatur arah aliran fluida yang fungsinya sama seperti pada katup 3/2 pada rangkaian Pneumatik, dimana fluida masuk melalui P dan keluar pada titik A dan B, sedangkan T sebagai tempat keluaran sisa fluida yang digunakan untuk kemudian ditampung kembali di receiver tank.Simbol :A BP TGambar Katup 4/3 (Direction Control Valve)

1. Katup Aliran Searah (Non Return Valve)Pada komponen ini aliran fluida hanya bisa mengalir pada satu arah. fluida yang telah mengalir tidak dapat kembali melawan arah aliran. Komponen ini disebut juga penyearah aliran fluida.Simbol :Gambar Katup Aliran Searah

1. Katup Pengatur Debit Aliran (Flow Control Valve)Gambar Tabung Gerak Tunggal (SAC)

Komponen ini berfungsi untuk mengatur kecepatan aliran fluida dalam rangkaian.Simbol :Gambar Katup Pengatur Debit Aliran (Flow Control Valve) P A

1. Silinder HidrolikSilinder hidrolik berfungsi untuk mengubah energi yang dimiliki oleh cairan menjadi energi gerak/mekanik. Jenis silinder hidrolik terbagi menjadi dua, yaitu :

1. Single Acting Cylinder (SAC).SAC berfungsi sebagai komponen penggerak akhir, SAC bekerja dengan cara apabila ada fluida yang menekannya, maka SAC akan bergerak maju. Namun jika tidak ada tekanan yang masuk maka silindernya akan kembali kembali seperti semula (mundur) secara otomatis.Simbol :

1. Double Acting Cylinder (DAC).DAC sama fungsinya seperti SAC, yaitu sebagai elemen penggerak akhir, hanya saja dalam DAC silinder tidak kembali seperti semula seperti SAC, kecuali lubang kedua DAC diberi tekanan fluida, karena DAC merupakan silinder yang memiliki kerka ganda (maju dan mundur) Dan tidak kembali secara otomatis seperti pada SAC.Simbol :Gambar Tabung Gerak Ganda (DAC)

1. Motor hidrolik.Pada motor hidrolik ini, berfungsi untuk mengubah energi tekanan cairan hidrolik menjadi energi mekanik/putaran, ukuran dari motor ini dinyatakan dengan kapasitas perpindahan geometrik (cm3) (V).Simbol :Gambar Motor Hidrolik

Ukuran besar kapasitas dirumuskan dengan :

Dimana : = Tekanan (Pa)= Torsi (Nm)= Perpindahan geometric (cm2)= Debit aliran (L/min)= Kecepatan putaran (rpm)1. PompaPompa digunakan untuk sejumlah volume cairan yang digunakan agar suatu cairan tersebut memiliki bentuk energi. Berdasarkan prinsip kerjanya pompa dibagi dalam : Positive displacement pump Pompa dynamicSimbol HPP (Horse Power Pack) :Gambar Horse Power Pack (HPP)P T

Pada sistem hidrolik, pompa yang digunakan adalah pompa gigi karena dapat memindahkan sejumlah volume zat cair yang memiliki viskositas yang besar. Dalam penggunaan pompa pada suatu sistem haruslah mempertimbangkan karakteristik dari pompa itu sendiri, salah satu karakteristik yang penting adalah besar volume yang dipindahkan pompa (V) dirumuskan :

Dimana := Volume yang dipindahkan (cm3/rpm)= Debit aliran (L/min)= Putaran pompa (rpm)

Aplikasi Hidrolik Manual

Dongkrak alias Lift HidrolikCara kerja dongkrak alias lift hidrolik ditunjukkan pada gambar di bawah.

Gambar Prinsip Kerja Dongkrak

Dongkrak hidrolik terdiri dari sebuah bejana yang memiliki dua permukaan.Pada kedua permukaan bejanaterdapat penghisap (piston), di mana luas permukaanpiston di sebelah kiri lebih kecil dari luaspermukaan piston di sebelah kanan. Luaspermukaan piston disesuaikan dengan luas permukaan bejana.Bejana diisi cairan,seperti pelumas (oli dkk).Apabila piston yang luas permukaannya kecil ditekan kebawah, maka setiap bagian cairan juga ikuttertekan. Besarnya tekanan yang diberikanoleh piston yang permukaannya kecil (gambar kiri)diteruskan ke seluruh bagian cairan.Akibatnya, cairan menekan piston yang luas permukaannya lebihbesar (gambar kanan)hingga piston terdorong ke atas. Luas permukaan piston yangditekan kecil,sehingga gaya yang diperlukan untuk menekan cairan juga kecil. Tapi karena tekanan (Tekanan =gaya /satuan luas) diteruskan seluruh bagian cairan, maka gaya yang kecil tadi berubahmenjadi sangat besarketika cairan menekan piston di sebelah kanan yang luaspermukaannya besar. Jarang sekali orangmemberikan gaya masuk pada piston yang luaspermukaannya besar, karena tidak menguntungkan.Pada bagian atas piston yang luaspermukaannya besar biasanya diletakan benda atau begian bendayang mau diangkat(misalnya mobil dkk).

Hidrolik Elektrik

1. Tekanan Hidrolik menggunakan sebuah pompa (gear pump piston pump No.4) di dalam tangki hidrolik yang digerakkan oleh sebuah motor yang terpasang vertikal diatas tangki hidrolik.2. Minyak hidrolik didorong oleh Radial Piston Pump (No.4) melalui sebuah Check Valve (No.9) yang berfungsi agar minyak hidrolik tidak kembali ke pompa penghisap menuju ke Pressure Control Valve/Relief Valve (No. 7) melalui Four Way 2 Ball Valve-Manifold Block (No. 5).

3.Minyak hidrolik yang berada di dalam Pressure Control Valve dapat diatur secara manual oleh sebuah Hand Control Valve (No.6) ini, berfungsi mengatur dengan tangan terhadap posisi hidrolik silinder maju dan mundur, apabila sistem otomatis maju mundur tidak bisa bekerja lagi atau rusak.4.Tekanan minyak dalam Pressure Control Valve (No.7) digabung dengan sebuah Solenoid Unloading Valve (No.8) yang dipasang diatas Manifold Block (No.5) mendapat perintah dari Amplifier Card (Relay Control) untuk membuka katupnya pada saat beban screw press naik dan menutupnya pada saat beban screw press turun, sehingga sumbu silinder dapat maju mundur sesuai dengan beban yang distel di amplifier card (relay control) yang dapat mendeteksi ampere screw press melalui sebuah CT yang terpasang di dalam kotak starter.5. Silinder hidrolik mempunyai dua jalur sambungan, satu didepan dan satu di belakang. Tekanan minyak yang masuk ke jalur depan, sumbu silinder hidroliknya mundur, dan yang masuk ke jalur belakang sumbu hidroliknya maju.6.Minyak hidrolik dapat disirkulasi secara otomatis dan teratur oleh pompa hidrolik ke dalam tangki hidrolik, didinginkan melalui sebuah Intergral Oil Cooler (No.17), kemudian disaring oleh Return Line Filter (No.12). Minyak hidrolik harus tetap bersih dan tidak berkurang.7.Untuk menambah (atau berkurang) tekanan hidrolik dapat dibuka dengan cara memutar baut yang terdapat di Pressure Control Valve/Relief Valve (No.7) secara perlahan-lahan hingga mencapai 45 bar. Untuk mengetahui besarnya tekanan minyak dapat melihat penunjuknya pada PressureGauge (No.11). Pressure Control Valve/Relief Valve (No.7) dan SolenoidUnloading Valve (No.11) berfungsi untuk mengatur arus tekanan ke hidrolik silinder, dan Shut Off Valve (No.10) yang berfungsi untuk menutup tekanan hidrolikke Pressure Gauge (No.11). 8.Ketinggian level dan suhu minyak hidrolik didalam tangki dapat dilihat pada Fluid Level Gauge (No.15).9.Pengoperasian sistem hidrolik tersebut diatas, jika menghendaki Elektro Motor Hidrolik (No.2) dapat berhenti pada tekanan kerja tertentu dan berjalan kembali apabila tekanan kerja berkurang, maka untuk itu harus dipasang sebuah Pressure Switch .10.Untuk menstabilkan tekanan kerja agar tetap apabila elektro motor berhenti, harus pula dipasang akumulator (integral oil cooler No.17 ditiadakan). (catatan: tanpa akumulator sistem hidrolik diatas,tekanan kerja juga stabil dan konstan karena pompa hidrolik tetap bekerja).11.(Point 9 dan 10 diatas) Dengan menggunakan pressure switch dan akumulator dalam sistem hidrolik ini agar elektrik motor dan pompa hidrolik dapat berhenti sejenak (5-30detik) sangatlah tidak efesien karena biaya perawatannya mahal dan tidak memperoleh hasil yang setimpal.Adapun elektrik motor dan pompa hidrolik selalu dalm keadaan ON/OFF seketika karena beban ampere teralu tinggi dan suhu panas sehingga mudah terbakar.Pompa yang digerakkan via fleksibel kopling selalu disentakkan oleh ON/OFF electric motor, maka gigi dan piston pompa cepat rusak dan sompel.Perawatan akumulator tidak dapat dilakukan sendiri setelah beroperasi selam 1-2 tahun, karena harus diulang dengan gas nitrogen setiap tahun dengan alat suntik khusus-charging kit.

Aplikasi Hidrolik Elektrik

EHSV dioperasikan secara elektrikkatupyang mengontrol bagaimanacairan hidrolikdi porting keaktuator.Servo katup dan Servo-Proporsional Katup yang elektro-hidrolik beroperasi dengan mengubah sinyal input analog atau digital berubah menjadi satu set mulus gerakan dalam silinder hidrolik.Katup servo dapat memberikan kontrol yang tepat posisi, tekanan kecepatan, dan kekuatan dengan karakteristik gerakan posting yang baik redaman.

Gambar Electro hydraulic servo valve ( EHSV ) Model HTS 818