52
LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA LAPORAN PROYEK PERUBAHAN MEMBANGUN SISTEM INFORMASI TERINTEGRASI GUNA MEWUJUDKAN KEPASTIAN HUKUM PIDANA DISUSUN OLEH: NAMA : BUDI HARYANTO, S.I.K., M.H. NDH : 38 INSTANSI : KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA PELATIHAN KEPEMIMPINAN NASIONAL TINGKAT I ANGKATAN XLVI PUSBANGKOM PIMNAS DAN MANAJERIAL ASN LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA RI JAKARTA, NOVEMBER 2020

MEMBANGUN SISTEM INFORMASI TERINTEGRASI ...pustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/Digital...kolaborasi dan integrasi antar institusi serta belum dapat memberikan kepada masyarakat

  • Upload
    others

  • View
    12

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: MEMBANGUN SISTEM INFORMASI TERINTEGRASI ...pustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/Digital...kolaborasi dan integrasi antar institusi serta belum dapat memberikan kepada masyarakat

LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA

REPUBLIK INDONESIA

LAPORAN PROYEK PERUBAHAN

MEMBANGUN SISTEM INFORMASI TERINTEGRASI GUNA MEWUJUDKAN KEPASTIAN HUKUM PIDANA

DISUSUN OLEH:

NAMA : BUDI HARYANTO, S.I.K., M.H.

NDH : 38

INSTANSI : KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PELATIHAN KEPEMIMPINAN NASIONAL TINGKAT I ANGKATAN XLVI

PUSBANGKOM PIMNAS DAN MANAJERIAL ASN LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA RI

JAKARTA, NOVEMBER 2020

Page 2: MEMBANGUN SISTEM INFORMASI TERINTEGRASI ...pustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/Digital...kolaborasi dan integrasi antar institusi serta belum dapat memberikan kepada masyarakat

Oleh:

BUDI HARYANTO, S.I.K., M.H. NDH: 38

LAPORAN

PROYEK PERUBAHAN

MEMBANGUN SISTEM INFORMASI TERINTEGRASI

GUNA MEWUJUDKAN KEPASTIAN HUKUM PIDANA

Page 3: MEMBANGUN SISTEM INFORMASI TERINTEGRASI ...pustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/Digital...kolaborasi dan integrasi antar institusi serta belum dapat memberikan kepada masyarakat

i

KATA PENGANTAR

Puji Tuhan, puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan YME karena atas berkat,

penyertaan, dan ijin-Nya laporan implementasi proyek perubahan dengan tema/judul

“MEMBANGUN SISTEM INFORMASI TERINTEGRASI GUNA MEWUJUDKAN

KEPASTIAN HUKUM PIDANA” dapat disusun dan diselesaikan dengan lancar dan

tepat waktu. Penulisan laporan ini merupakan salah satu persyaratan dalam

menyelesaikan Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat I Angkatan XLVI Tahun

2020 yang telah mendapatkan persetujuan dari Project Sponsor/Mentor kami, yaitu

Wakil Kepala Kepolisian Daerah Jawa Tengah.

Penulis menganggap proyek perubahan ini sangat penting karena relevan

dengan inisiatif strategis pemerintah RI yakni menggeser channel cara kerja, pola pikir

dan etos kerja. Presiden Republik Indonesia menghendaki adanya fleksibilitas,

kecepatan dan ketepatan. Serta memprioritaskan efisiensi, kolaborasi dan

penggunaan teknologi.

Kepastian Hukum Pidana tidak dapat dilepaskan dari adanya transparansi

penegakan hukum, dan keterbukaan informasi kepada masyarakat. Seiring

perkembangan teknologi dalam upaya mewujudkan kepastian hukum masing –

masing instansi aparat penegak hukum telah membangun sistem informasi secara

terpisah. E-Management Penyidikan di Kepolisian, Kejaksaan memiliki Case

Management System, Sistem Informasi Penelusuran Perkara pada Pengadilan dan

Kemenkumham dengan Sistem Database Pemasyarakatan. Faktanya, aplikasi

tersebut masih bersifat sektoral sehingga hanya dapat diakses secara internal dan

belum menggambarkan adanya integrasi dan kolaborasi dalam penanganan perkara

secara digital antar aparat penegak hukum, serta belum dapat dimanfaatkan oleh

masyarakat yang berkepentingan. Sehingga, asas hukum yang mudah, murah dan

cepat belum dapat terwujudkan. Untuk itu penulis menawarkan terobosan baru dalam

pengintegrasian sistem di masing-masing K/L yang penulis sebut SIPEKA PINTER

(SISTEM INFORMASI PENANGANAN PERKARA PIDANA TERINTEGRASI).

Page 4: MEMBANGUN SISTEM INFORMASI TERINTEGRASI ...pustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/Digital...kolaborasi dan integrasi antar institusi serta belum dapat memberikan kepada masyarakat

ii

Melalui Proyek Perubahan ini penulis berharap dengan mengedepankan

pemanfaatan teknologi, sistem informasi yang sudah ada di masing-masing K/L akan

terintegrasi sehingga dapat menggambarkan proses penanganan perkara pidana

yang dimulai dari penyidikan, penuntutan, persidangan dan akhirnya menjalani proses

pemasyarakatan bisa dimonitor secara integral oleh setiap instansi penegak hukum

dan masyarakat

Proyek Perubahan ini, penulis selesaikan atas arahan dan bimbingan Bapak

Dr. Pangihutan Marpaung, M.Sc., selaku coach dan Brigadir Jenderal Polisi Abioso

Seno Aji, S.I.K. selaku Project Sponsor/Mentor. Dalam kesempatan ini penulis juga

mengucapkan terima kasih kepada seluruh pejabat/staf di lingkungan Criminal Justice

System Jawa Tengah (Penyidik Polri, Jaksa, Pengadilan dan Lapas), khususnya Tim

Efektif, atas kerjasamanya dalam pelaksanaan kegiatan-kegiatan terkait proyek

perubahan ini.

Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada Ibu dan Bapak widyaiswara,

narasumber dan teman-teman Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat I Angkatan

XLVI Tahun 2020 yang senantiasa memberikan semangat dan motivasi dalam

pelaksanaan proyek perubahan ini.

Semarang, November 2020

Penulis,

Budi Haryanto, S.I.K., M.H.

Page 5: MEMBANGUN SISTEM INFORMASI TERINTEGRASI ...pustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/Digital...kolaborasi dan integrasi antar institusi serta belum dapat memberikan kepada masyarakat

iii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................................... i

DAFTAR ISI ................................................................................................................ iii

EXECUTIVE SUMMARY ............................................................................................. 1

DAFTAR GAMBAR ..................................................................................................... 2

DAFTAR TABEL .......................................................................................................... 3

1. Latar Belakang .................................................................................................... 4

2. Tujuan Proyek Perubahan .................................................................................. 7

3. Manfaat Proyek Perubahan ................................................................................ 8

4. Implementasi Proyek Perubahan ........................................................................ 9

5. Output Kunci ..................................................................................................... 32

6. Pentahapan Proyek Perubahan ........................................................................ 33

7. Tata Kelola Proyek Perubahan ......................................................................... 34

8. Peta Sumber Daya ............................................................................................ 37

9. Manajemen Pengembangan Kolaborasi ........................................................... 39

10. Strategi Komunikasi dan Perubahan Peta Stakholder ...................................... 40

11. Masalah, Resiko dan Alternatif Solusi ............................................................... 43

12. Faktor Kunci Keberhasilan ................................................................................ 44

13. Penutup ............................................................................................................ 44

14. Lesson Learnt Kepemimpinan .......................................................................... 46

PERSETUJUAN MENTOR ........................................................................................ 47

Page 6: MEMBANGUN SISTEM INFORMASI TERINTEGRASI ...pustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/Digital...kolaborasi dan integrasi antar institusi serta belum dapat memberikan kepada masyarakat

1

EXECUTIVE SUMMARY

Era globalisasi bertautan dengan modernisasi dan pasti diikuti oleh perluasan

pengetahuan ilmu pengetahuan dan inovasi teknologi. Kecepatan perkembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi, khususnya teknologi informasi ini akan mempengaruhi

dinamika interaksi sosial. Teknologi informasi sebagai subsistem dalam sebuah

negara akan mempengaruhi subsistem masyarakat dari sebuah negara itu. Begitupun

di Indonesia, telah terjadi dinamika interaksi sosial yang begitu meningkat

frekuensinya, sebagai akibat dari adanya perkembangan teknologi informasi ini.

Dampak positif bagi tata perilaku sosial maupun tata kelola penegakan hukum adalah

harapan adanya profesionalisme, transparansi, akuntabilitas dan efektifitas serta

efisiensi sebagai perwujudan asas kepastian hukum.

Hal tersebut ditindaklanjuti oleh instansi penegak hukum di Indonesia yang

terdiri dari kepolisian, kejaksaan, pengadilan dan lembaga pemasyarakatan, yang

telah secara terpisah membangun sebuah sistem informasi penanganan perkara

pidana yang saat ini hanya berjalan secara internal. Sistem informasi yang telah

tergelar pada masing-masing institusi tersebut belum menggambarkan adanya

kolaborasi dan integrasi antar institusi serta belum dapat memberikan kepada

masyarakat yang berkepentingan dengan perkara pidana.

Melalui proyek perubahan judul Membangun Sistem Informasi Terintegrasi

Guna Mewujudkan Kepastian Hukum Pidana ini diharapkan dapat digunakan sebagai

terobosan dalam pelayanan kepada masyarakat yang berkepentingan dengan perkara

pidana oleh para aparat penegak hukum dengan adanya pertukaran data antar

instansi penegak hukum dalam sebuah sistem yang terintegrasi.

Sebagai pedoman dalam mengimplementasikan, proyek perubahan ini dibagi

dalam tiga tahap yaitu pendek selama 3 bulan, menengah dalam 1 tahun dan panjang

dalam waktu 2 tahun.

Page 7: MEMBANGUN SISTEM INFORMASI TERINTEGRASI ...pustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/Digital...kolaborasi dan integrasi antar institusi serta belum dapat memberikan kepada masyarakat

2

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Inovasi Terobosan .................................................................................. 6

Gambar 2. Naskah Nota Kesepahaman ................................................................ 13

Gambar 3. Sistem E Manajemen Penyidikan Bareskrim Polri ............................... 17

Gambar 4. Sistem Case Management System ...................................................... 18

Gambar 5. Sistem Informasi Perkara Pidana Mahkamah Agung ........................... 19

Gambar 6. Sistem Database Pemasyarakatan Kemenkumham RI ........................ 20

Gambar 7. Model Arsitektur Penggunaan Aplikasi ................................................. 21

Gambar 8. Bagan Alur kerja antar database .......................................................... 29

Gambar 9. Naskah Pedoman Pembangunan Sistem Informasi Penanganan

perkara Pidana Terintegrasi (Sipeka Pinter) ........................................ 30

Gambar 10. Tampilan Antarmuka Aplikasi ............................................................... 31

Gambar 11. Struktur / Tata Kelola Proyek Perubahan ............................................. 34

Gambar 12. Peta Stakeholder .................................................................................. 39

Gambar 13. Perubahan Peta Stakeholder ............................................................... 42

Page 8: MEMBANGUN SISTEM INFORMASI TERINTEGRASI ...pustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/Digital...kolaborasi dan integrasi antar institusi serta belum dapat memberikan kepada masyarakat

3

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Dukungan Stakeholder ............................................................................. 10

Tabel 2. Jenis Dokumen yang Akan Dipertukarkan ................................................ 22

Tabel 3. Jenis Dokumen Pelayanan Masyarakat ................................................... 23

Tabel 4. Jenis user dan hak akses ......................................................................... 23

Tabel 5. Data Instansi Penegak Hukum ................................................................. 23

Tabel 6. Proses Bisnis Pertukaran Dokumen ......................................................... 26

Tabel 7. Proses Bisnis Pelayanan Masyarakat ...................................................... 28

Tabel 8. Milestone Proyek Perubahan ................................................................... 33

Tabel 9. Strategi Komunikasi .................................................................................. 41

Tabel 10. Strategi Antisipasi Resiko ......................................................................... 43

Page 9: MEMBANGUN SISTEM INFORMASI TERINTEGRASI ...pustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/Digital...kolaborasi dan integrasi antar institusi serta belum dapat memberikan kepada masyarakat

4

1. Latar Belakang

Pandemi Covid-19 memberikan konteks urgensi penerapan penuh Agile

Bureaucracy di Indonesia. Presiden Joko Widodo menyampaikan melalui Pidato

Presiden RI pada Sidang

Tahunan MPR RI tanggal

14 Agustus 2020, bahwa

diperlukan adanya

pergeseran channel cara

bekerja, dari cara-cara

normal menjadi cara-cara

luar biasa. Dari prosedur

panjang dan berbelit

menjadi smart short cut. Dari orientasi prosedur menjadi orientasi hasil. Presiden

juga menyampaikan bahwa pola pikir dan etos kerja kita harus berubah.

Fleksibilitas, kecepatan, dan ketepatan sangat dibutuhkan. Efisiensi, kolaborasi,

dan penggunaan teknologi harus diprioritaskan.

Seiring dengan

pemanfaatan teknologi

tersebut, pada tanggal 3 April

2020 Jaksa Agung Republik

Indonesia S.T. Burhanuddin

dalam teleconference dengan

para Kajati dan Kajari seluruh

Indonesia, menyampaikan

bahwa tercatat 10.517

perkara pidana telah

disidangkan melalui metode

dalam jaringan (daring) dengan memanfaatkan kecanggihan teknologi.

Page 10: MEMBANGUN SISTEM INFORMASI TERINTEGRASI ...pustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/Digital...kolaborasi dan integrasi antar institusi serta belum dapat memberikan kepada masyarakat

5

Dalam press release akhir tahun 2019 yang diselenggarakan di Auditorium

PTIK pada tanggal 29

Desember 2019, Kapolri

Jenderal Idham Azis

menyampaikan adanya

peningkatan crime total dari

tahun 2018 sejumlah 222.543

kasus menjadi 275.903 kasus

pada tahun 2019 atau sebesar 19,3%.

Angka-angka tersebut telah tercatat pada sistem informasi penanganan

perkara pidana yang terselenggara pada tiap K/L penegak hukum, dimana sistem

informasi tersebut masih bersifat parsial tanpa ada koneksi antar sistem,

sehingga data penanganan perkara pidana yang dihimpun masing-masing belum

dapat menggambarkan secara utuh proses penanganan perkara yang akuntabel.

Saat ini pada setiap K/L penegak hukum sudah memiliki sistem informasi

penegakan hukum masing-masing, sebagai berikut:

1) Polri : EMP (E Manajemen Penyidikan)

2) Kejaksaan : CMS (Case Management System)

3) MA : SIPP (Sistem Informasi Penelusuran Perkara)

4) Ditjenpas : SDP (Sistem Database Pemasyarakatan)

Bila institusi penegak hukum telah memiliki sebuah sistem yang dapat

diakses tanpa mengenal batas ruang dan waktu, maka hal yang juga tidak kalah

pentingnya yang harus dipenuhi adalah, pertama, sistem informasi itu harus

dapat diintegrasikan dalam sebuah proses penegakan hukum yang integral,

sehingga informasi itu dapat dikelola secara bersama dan kolaboratif antar para

institusi yang berkepentingan; kedua, harus memiliki asas manfaat bagi

masyarakat yang berkepentingan dalam sebuah proses perkara pidana yaitu

pelapor serta terlapor/ tersangka/ terdakwa/ terpidana dan keluarganya. Kedua

hal yang harus dipenuhi membawa kita pada kebutuhan yang sangat krusial,

sehingga bagi institusi penegak hukum sudah sepatutnya untuk terus

Page 11: MEMBANGUN SISTEM INFORMASI TERINTEGRASI ...pustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/Digital...kolaborasi dan integrasi antar institusi serta belum dapat memberikan kepada masyarakat

6

mengembangkan teknologi informasi yang terintegrasi yang memiliki peran

dalam mewujudkan kepastian hukum pidana.

Kepastian hukum sebagai salah satu asas dalam penegakan hukum

disamping asas keadilan dan asas manfaat, memiliki peran perlindungan kepada

siapa saja yang berkepentingan dalam sebuah perkara baik pelapor, terlapor/

tersangka/ terdakwa/ terpidana, saksi maupun korban. Perlindungan tersebut

dapat berupa penanganan perkara yang cepat, sederhana dan murah (biaya

ringan) yang dengan kata lain sebuah perkara pidana harus ditangani secara

efektif dan efisien.

Dari hal-hal tersebut di atas diperlukanlah sebuah sistem yang mampu

mengakomodir seluruh sistem peradilan pidana (criminal justice system) mulai

dari tingkat penyidikan sampai dengan pemasyarakatan. Lebih khususnya,

sistem penegakan hukum yang terintegrasi ini dapat diwujudkan dalam sebuah

sistem penegakan hukum yang terintegrasi berbasis elektronik.

Gambar 1. Inovasi Terobosan

Page 12: MEMBANGUN SISTEM INFORMASI TERINTEGRASI ...pustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/Digital...kolaborasi dan integrasi antar institusi serta belum dapat memberikan kepada masyarakat

7

Sistem informasi penegakan hukum yang terintegrasi secara elektronik ini

tidak dimaksudkan untuk menggantikan sistem informasi yang sudah berjalan,

namun sebagai sarana pertukaran dokumen dan data elektronik yang dapat

diakses oleh seluruh aparat penegak hukum dan masyarakat yang

berkepentingan.

Dengan adanya sistem informasi penegakan hukum yang terintegrasi

secara elektronik ini, diharapkan akan tercipta kesamaan gerak langkah

penanganan perkara menjadi lebih lebih efektif, efisien dan kolaboratif serta

mewujudkan kepastian hukum yang cepat, sederhana, biaya ringan.

2. Tujuan Proyek Perubahan

Tujuan yang akan dicapai dalam Proyek Perubahan ini terbagi sesuai

milestone, yaitu:

a. Jangka Pendek

1) Menyamakan persepsi antar K/L penegak hukum terkait pentingnya

kesatuan data atau informasi elektronik yang berada dalam sebuah

sistem yang terintegrasi.

2) Menyelaraskan database antar sistem informasi dikarenakan

database yang ada pada tiap K/L penegak hukum dapat dipastikan

berbeda.

b. Jangka Menengah

1) Mengintegrasikan sistem informasi peradilan pidana antar K/L

penegak hukum dalam sebuah platform berupa sistem informasi

terintegrasi yang dapat diakses oleh K/L penegak hukum.

2) Mempercepat koordinasi antar K/L penegak hukum melalui

pertukaran dokumen administrasi yang bersifat elektronik.

Page 13: MEMBANGUN SISTEM INFORMASI TERINTEGRASI ...pustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/Digital...kolaborasi dan integrasi antar institusi serta belum dapat memberikan kepada masyarakat

8

c. Jangka Panjang

1) Termonitornya perkembangan perkara pidana pada setiap tahapan

oleh tiap K/L penegak hukum dan masyarakat melalui satu pintu

dalam sistem infrmasi yang terintegrasi.

2) Mewujudkan sistem informasi yang menampung data tindak pidana

secara nasional yang dapat diakses oleh K/L penegak hukum yang

dapat dimanfaatkan juga untuk kepentingan dukungan data

kriminal internasional.

3. Manfaat Proyek Perubahan

Manfaat yang dapat diambil dengan melakukan pembangunan sistem

informasi yang terintegrasi dalam rangka meningkatkan kinerja organisasi dan

kualitas pelayanan publik sebagai berikut:

a. Terciptanya akuntabilitas dan transparansi penyelenggaraan perkara

pidana yang dapat meminimalisir kesalahan administrasi pada tiap K/L

penegak hukum.

b. Transparansi informasi penegakan hukum di Indonesia yang dapat

dimonitor penanganan perkara mulai penyidikan, penuntutan, dakwaan &

selesainya pemasyarakatan.

c. Kemudahan dalam pelayanan akses informasi peradilan yang

berkesinambungan dan terintegrasi yang dapat dirasakan oleh K/L

penegak hukum dan masyarakat yang berkepentingan.

Page 14: MEMBANGUN SISTEM INFORMASI TERINTEGRASI ...pustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/Digital...kolaborasi dan integrasi antar institusi serta belum dapat memberikan kepada masyarakat

9

4. Implementasi Proyek Perubahan

Implementasi proyek perubahan dibagi dalam tiga tahapan, yakni tahapan

jangka pendek selama dua bulan, jangka menengah selama satu tahun dan

jangka Panjang selama dua tahun. Fokus utama implementasi proyek perubahan

adalah terwujudnya tujuan yang telah dituangkan pada tahapan jangka pendek

berikut:

a. Koordinasi dengan stakeholder

b. Pembentukan Tim Efektif

c. Penyusunan kebijakan

d. Rapat koordinasi tim efektif

e. Analisis existing system

f. Inventarisir kebutuhan sistem

g. Analisis database antar K/L

h. Penyusunan Pedoman Pelaksanaan Proyek

i. Platform Development

j. Instalasi Infrastruktur

Selama periode implementasi proyek perubahan pada tahapan jangka

pendek ini, terdapat percepatan target sehingga beberapa tujuan yang ada di

tahapan jangka menengah dapat ditarik di periode ini. Hal ini menunjukkan

bahwa tim efektif mampu bekerja dengan sangat baik dan strategi komunikasi

yang diterapkan sangat efektif sehingga kolaborasi stakeholder terbangun

dengan mudah dan berkontribusi dalam terwujudnya beberapa tujuan jangka

menengah.

Adapun capaian dari setiap tujuan yang telah ditetapkan dapat dijelaskan

dalam perinciaan sebagai berikut:

a. Koordinasi dengan stakeholder

1) Audiensi dengan stakeholder Pengadilan Tinggi Semarang pada

tanggal 31 Agustus 2020, bertemu dengan Bapak Dr. Ridwan

Mansyur, S.H., M.H. selaku Wakil Ketua Pengadilan Tinggi

Semarang yang menyatakan dukungan terhadap proyek

perubahan yang akan dilakukan.

Page 15: MEMBANGUN SISTEM INFORMASI TERINTEGRASI ...pustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/Digital...kolaborasi dan integrasi antar institusi serta belum dapat memberikan kepada masyarakat

10

2) Audiensi dengan stakeholder Kejaksaan Tinggi Jawa Tengah pada

tanggal 2 September 2020, bertemu dengan Bapak Priyanto S.H.,

M.H.selaku Kepala Kejaksaan Tinggi Jawa Tengah yang

mendukung proyek perubahan integrasi sistem informasi antar

instansi penegak hukum.

3) Pertemuan dengan Bapak Drs. Priyadi, Bc.I.P., M.Si. selaku

Kakanwil Kemenkumham Jawa Tengah pada tanggal 4 September

2020 yang mendukung proyek perubahan yang dapat memberikan

pelayanan kepada masyarakat yang berkepentingan.

4) Virtual meeting pada tanggal 5 Oktober 2020 dengan para Kasat

Reskrim se-Jajaran Polda Jateng

Dukungan para stakeholder dapat disampaikan sebagai berikut:

Tabel 1. Dukungan Stakeholder Pemprov Jateng Kejaksaan Tinggi Jateng

H. Ganjar Pranowo, S.H, M.I.P Gubernur Jateng

Sebuah proyek perubahan yang sangat bagus, yaitu mengintegrasikan sistem dalam criminal justice system. Apabila sistem ini sudah berjalan dengan baik, bukan tidak mungkin sistem ini bisa di adopt oleh instansi lain, bahkan dengan coverage yang lebih luas. Semoga sistem ini bisa menjadi reform bagi penegakan hukum secara terintegrasi.

Priyanto, S.H., M.H Kepala Kejaksaan Tinggi Jateng

Ini hal yang bagus dan semua pihak harus mendukung untuk mengintegrasikan sistem penegakan hukum.

Page 16: MEMBANGUN SISTEM INFORMASI TERINTEGRASI ...pustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/Digital...kolaborasi dan integrasi antar institusi serta belum dapat memberikan kepada masyarakat

11

Pengadilan Tinggi Semarang Kanwil Kemenkumham Jateng

Dr. Ridwan Mansyur, S.H, M.H Wakil Ketua Pengadilan Tinggi Semarang

SIPEKA PINTER akan sangat bermanfaat bagi penegakan hukum di Jawa Tengah dan semoga bisa digunakan di seluruh Indonesia.

Drs. Priyadi, Bc.IP., M.Si. Kakanwil Kemenkumham Jateng

Dengan mengintegrasikan data antar K/L penegak hukum dengan SIPEKA PINTER, maka akan membawa dampak yang positif untuk Integrated Criminal Justice System

LSM Masyarakat

Dr. H. Boyamin Saiman Koordinator MAKI (Masyarakat Anti Korupsi Indonesia)

SIPEKA PINTER akan sangat membantu masyarakat dalam mencari keadilan

Prastika Masyarakat (pelapor)

SIPEKA PINTER sangat membantu untuk mengetahui perkembangan perkara yang dilaporkan ke kepolisian.

b. Pembentukan Tim Efektif

Berdasarkan hasil rapat tanggal 9 September 2020 yang dihadiri oleh

perwakilan dari setiap stakeholder, bahwa proyek perubahan ini

melibatkan personil dari stakeholder yang memiliki kepentingan dengan

adanya integrasi sistem informasi penanganan perkara pidana.

Adapun Tim efektif yang telah terbentuk dengan susunan:

1. Mentor

BRIGJEN POL ABIOSO SENO AJI, SI.K.

2. Project Leader

KOMBES POL BUDI HARYANTO, S.I.K., M.H.

3. Tim Administrasi

a. IPTU A. ENDRO PRABOWO, S.Ikom b. BRIPTU ANGGIE ANDHIKA A. PUTRI LIHU, S.H., M.H.

4. Tim Perencanaan dan Wasdal

a. ADIB TAUCHIDDIN, S.H. b. FEBRI ANGGORO P c. OCTAREZA FUAD F.

Page 17: MEMBANGUN SISTEM INFORMASI TERINTEGRASI ...pustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/Digital...kolaborasi dan integrasi antar institusi serta belum dapat memberikan kepada masyarakat

12

5. Tim Implementasi

a. BUDI YULIARNO b. FAIZAL ARIYADI c. AGUS PRAWOTO

6. Tim Dukungan Data

a. WIMPY WOHON b. RISMANTO, S.H., M.H.

c. Penyusunan kebijakan

1) Rapat tanggal 9 September 2020, menghasilkan draft awal

kesepakatan bersama.

2) Virtual meeting tanggal 23 September 2020, menghasilkan draft

pertama kesepakatan bersama dan tersusun beberapa hal sebagai

berikut:

- MoU terdiri dari XI (sebelas) BAB dan 16 (enam belas) pasal.

- MoU akan ditandatangani oleh empat pihak dari K/L terkait.

- Agar melengkapi BAB IX Pasal 14 mengenai pejabat

penghubung setelah ada penunjukkan dari masing-masing

Pimpinan Instansi.

3) Virtual meeting tanggal 30 September 2020, dalam penyusunan

terdapat perubahan antara lain:

a. BAB V Pasal 10 mengenai pertemuan secara periodik

sekurang-kurangnya 1 (satu) kali setiap 6 (enam) bulan dalam

rangka analisis dan evaluasi berubah menjadi 3 (tiga) bulan

sekali.

b. BAB VII Pasal 12 ayat (1) mengenai kesepakatan bersama

semula berlaku untuk jangka waktu 3 (tiga) tahun menjadi 2

(dua) tahun terhitung sejak ditandatangani oleh para pihak.

c. Melengkapi BAB IX Pasal 14 mengenai PEJABAT

PENGHUBUNG

- PIHAK PERTAMA : Kabag Binops Ditreskrimsus Polda

Jateng

- PIHAK KEDUA : Kasi Kamnegtibum & TPUL bidang

Pidum Kejaksaaan Tinggi Jawa Tengah

Page 18: MEMBANGUN SISTEM INFORMASI TERINTEGRASI ...pustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/Digital...kolaborasi dan integrasi antar institusi serta belum dapat memberikan kepada masyarakat

13

- PIHAK KETIGA : Panitera Muda Hukum Pengadilan

Tinggi Semarang

- PIHAK KEEMPAT : Kabid Pembinaan, Bimbingan dan

Teknologi Informasi Kanwil Kemenkumham Polda Jateng

4) Virtual meeting tanggal 7 Oktober 2020, penentuan waktu dan

teknis penandatanganan MoU. Dari hasil diskusi terdapat 3 (tiga)

alternatif penandatanganan MoU:

a. Secara tatap muka

b. Secara Virtual Meeting

c. Project Leader menghadap kepada masing-masing pimpinan

K/L (door to door)

5) Nota Kesepahaman baru dapat ditandatangani pada tanggal 5

November 2020 yang dilakukan secara door to door mengingat

keterbatasan waktu dan banyaknya kegiatan pimpinan masing-

masing stakeholder menjelang akhir tahun 2020.

Gambar 2. Naskah Nota Kesepahaman

d. Rapat koordinasi tim efektif

1) Rapat tanggal 9 September 2020, menghasilkan pembentukan tim

efektif yang disusun secara hirarkis dalam bagan struktur

organisasi terdiri dari personil Ditreskrimsus Polda Jateng dan

stakeholder terkait.

Page 19: MEMBANGUN SISTEM INFORMASI TERINTEGRASI ...pustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/Digital...kolaborasi dan integrasi antar institusi serta belum dapat memberikan kepada masyarakat

14

2) Virtual meeting tanggal 16 September 2020, menghasilkan timeline

penyusunan proyek perubahan yang akan dilaksanakan selama

Minggu pertama September s.d. Minggu keempat Oktober.

3) Virtual meeting tanggal 23 September 2020, menghasilkan

beberapa hal antara lain:

a) MoU terdiri dari XI (sebelas) BAB dan 16 (enam belas) pasal.

b) MoU akan ditandatangani oleh empat pihak dari K/L terkait.

c) Agar melengkapi BAB IX Pasal 14 mengenai pejabat

penghubung setelah ada penunjukkan dari masing – masing

Pimpinan Instansi.

4) Virtual meeting tanggal 30 September 2020, menghasilkan

beberapa hal antara lain:

a) Penyempurnaan Penyusunan MoU

Dalam penyusunan terdapat perubahan antara lain:

(1) BAB V Pasal 10 mengenai pertemuan secara periodik

sekurang-kurangnya 1 (satu) kali setiap 6 (enam)

bulan dalam rangka analisis dan evaluasi berubah

menjadi 3 (tiga) bulan sekali.

(2) BAB VII Pasal 12 ayat (1) mengenai kesepakatan

bersama semula berlaku untuk jangka waktu 3 (tiga)

tahun menjadi 2 (dua) tahun terhitung sejak

ditandatangani oleh para pihak.

(3) Melengkapi BAB IX Pasal 14 mengenai PEJABAT

PENGHUBUNG

o PIHAK PERTAMA : Kabag Binops

Ditreskrimsus Polda Jateng

o PIHAK KEDUA : Kasi Kamnegtibum & TPUL

bidang Pidum Kejaksaaan Tinggi Jawa Tengah

o PIHAK KETIGA : Panitera Muda Hukum

Pengadilan Tinggi Semarang

Page 20: MEMBANGUN SISTEM INFORMASI TERINTEGRASI ...pustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/Digital...kolaborasi dan integrasi antar institusi serta belum dapat memberikan kepada masyarakat

15

o PIHAK KEEMPAT : Kabid Pembinaan,

Bimbingan dan Teknologi Informasi Kanwil

Kemenkumham Polda Jateng

b) Rencana Integrasi Sistem Informasi:

(1) Masing-masing K/L diberikan kesempatan untuk

menjelaskan mengenai sistem informasi yang sudah

ada pada masing- masing K/L

(2) Masing-masing K/L diberikan kesempatan untuk

menjelaskan dokumen apa saja yang harus dan bisa

saling dipertukarkan antar K/L

(3) Masing-masing K/L diberikan kesempatan untuk

menjelaskan dokumen apa saja yang harus

disampaikan kepada masyarakat

5) Virtual meeting tanggal 7 Oktober 2020, menghasilkan beberapa

hal antara lain:

a) Penentuan waktu dan teknis penandatanganan MoU

Dari hasil diskusi terdapat 3 (tiga) alternatif

penandatanganan MoU

• Secara tatap muka

• Secara Virtual Meeting

• Project Leader menghadap kepada masing-masing

pimpinan K/L

b) Inventarisir Kebutuhan Sistem:

• Masing-masing K/L diberikan kesempatan untuk

menjelaskan dokumen apa saja yang harus dan bisa

saling dipertukarkan antar K/L

• Masing-masing K/L diberikan kesempatan untuk

menjelaskan dokumen apa saja yang harus

disampaikan kepada masyarakat

• Pendataan user (sumber daya manusia)

• Pendataan instansi yang saling berkaitan

• Spesifikasi teknis infrastruktur yang diharapkan

Page 21: MEMBANGUN SISTEM INFORMASI TERINTEGRASI ...pustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/Digital...kolaborasi dan integrasi antar institusi serta belum dapat memberikan kepada masyarakat

16

6) Virtual meeting tanggal 14 Oktober 2020, yaitu sinkronisasi

database sistem dengan melakukan survey sistem dipandu oleh

Tim dari Diskominfo Kota Semarang.

7) Virtual meeting tanggal 20 Oktober 2020, menghasilkan beberapa

hal antara lain:

Penyusunan Cetak Biru/ Blueprint terdiri dari enam BAB yaitu:

▪ BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang 2. Dasar 3. Maksud dan Tujuan 4. Ruang Lingkup 5. Sistematika

▪ BAB II PERKEMBANGAN SISTEM INFORMASI DI BIDANG PENEGAKAN HUKUM 6. Pengertian Sistem 7. Pengertian Informasi 8. Pengertian Penegakan Hukum 9. Perkembangan Sistem Informasi di Bidang Penegakan

Hukum Indonesia 10. Keterkaitan Pemanfaatan Teknologi Informasi dalam

Penegakan Hukum 11. Prinsip – prinsip Penerapan Teknologi Pada Integrasi Sistem

Penegakan Hukum Pidana

▪ BAB III KONSEP PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PENEGAKAN HUKUM PIDANA 12. Model Sistem Informasi di Bidang Penegakan Hukum yang

Berjalan Saat Ini. 13. Model Sistem Informasi yang Diharapkan

▪ BAB IV STANDAR FASILITAS DAN INFRASTRUKTUR 14. Desain Topologi Pertukaran Data 15. Desain Topologi Pelayanan Masyarakat 16. Standar Spesifikasi

▪ BAB V STRATEGI IMPLEMENTASI INTEGRASI SISTEM INFORMASI

▪ BAB VI PENUTUP

8) Rapat tanggal 26 Oktober 2020, menghasilkan beberapa hal antara

lain:

▪ Evaluasi pelaksanaan proyek perubahan.

▪ Penyempurnaan Cetak Biru/Blueprint

▪ Perencanaan tindak lanjut Pembangunan Aplikasi

Page 22: MEMBANGUN SISTEM INFORMASI TERINTEGRASI ...pustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/Digital...kolaborasi dan integrasi antar institusi serta belum dapat memberikan kepada masyarakat

17

e. Analisis existing system

Dari hasil analisis sistem informasi yang sedang berjalan pada tiap-tiap

K/L dapat diketahui bahwa masing-masing berdiri sendiri tanpa ada

hubungan. Pada institusi Polri dengan aplikasi E Manajemen Penyidikan

(EMP) dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 3. Sistem E Manajemen Penyidikan Bareskrim Polri

Pada sistem EMP, penyidik selaku user saat melakukan input, data

langsung diterima oleh server pusat yang dikelola oleh Bareskrim Polri

dengan menggunakan DNS robinops.bareskrim.polri.go.id.

Page 23: MEMBANGUN SISTEM INFORMASI TERINTEGRASI ...pustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/Digital...kolaborasi dan integrasi antar institusi serta belum dapat memberikan kepada masyarakat

18

Pada sistem informasi yang dikelola oleh Kejaksaan Tinggi yaitu Case

Manegement System (CMS), dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 4. Sistem Case Management System

Pada sistem CMS, Jaksa Penuntut Umum selaku user saat melakukan

input, data langsung diterima terlebih dahulu oleh server lokal yang berada

di tiap Kejaksaan Tinggi atau Kejaksaan Negeri. Pada waktu yang telah

ditentukan, data pada tiap server lokal tersebut disinkronkan pada server

pusat yang dikelola oleh Kejaksaan Agung. Koneksi menggunakan VPN

(Virtual Private Network).

Page 24: MEMBANGUN SISTEM INFORMASI TERINTEGRASI ...pustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/Digital...kolaborasi dan integrasi antar institusi serta belum dapat memberikan kepada masyarakat

19

Sedangkan pada Sistem Informasi Penanganan Perkara (SIPP) yang

dikelola oleh Mahkamah Agung, dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 5. Sistem Informasi Perkara Pidana Mahkamah Agung

Pada sistem SIPP, Panitera selaku user saat melakukan input, data

langsung diterima terlebih dahulu oleh server lokal yang berada di tiap

Pengadilan Tinggi atau Pengadilan Negeri. Pada waktu yang telah

ditentukan, data pada tiap server lokal tersebut disinkronkan pada server

pusat yang dikelola oleh Mahkamah Agung. Koneksi menggunakan VPN

(Virtual Private Network).

Page 25: MEMBANGUN SISTEM INFORMASI TERINTEGRASI ...pustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/Digital...kolaborasi dan integrasi antar institusi serta belum dapat memberikan kepada masyarakat

20

Serupa dengan dua sistem di atas, Ditjen Pemasyarakatan Kementrian

Hukum dan HAM RI yang mengelola Sistem Database Pemasyarakatan

memiliki alur kerja yang tidak jauh berbeda sebagaimana gambar di

bawah.

Gambar 6. Sistem Database Pemasyarakatan Kemenkumham RI

Pada sistem SDP, staf admin Lapas/Rutan selaku user saat melakukan

input, data langsung diterima terlebih dahulu oleh server lokal yang berada

di tiap Lapas atau Rutan. Pada waktu yang telah ditentukan, data pada

tiap server lokal tersebut disinkronkan pada server pusat yang dikelola

oleh Ditjenpas Kemenkumham. Koneksi menggunakan VPN (Virtual

Private Network).

Page 26: MEMBANGUN SISTEM INFORMASI TERINTEGRASI ...pustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/Digital...kolaborasi dan integrasi antar institusi serta belum dapat memberikan kepada masyarakat

21

Berdasarkan analisis pada sistem-sistem di atas diperlukan sebuah

paltform yang mampu menampung data-data yang akan dipertukarkan

dan dokumen apa saja yang akan disediakan untuk masyarakat dengan

bentuk model yang digambarkan sebagai berikut:

Gambar 7. Model Arsitektur Penggunaan Aplikasi

Seluruh data dan dokumen yang dipertukarkan akan ditampung pada

sebuah sistem yang mampu menjembatani. Pada beberapa dokumen

akan dapat diakses oleh masyarakat yang berkepentingan dengan

perkara pidana.

f. Inventarisir kebutuhan sistem

Pada kegiatan ini dilakukan pendalaman pada instansi penegak hukum

yang langsung menangani perkara pidana yaitu di kantor Ditreskrimsus

Polda Jateng, Kejaksaan Negeri Semarang, Pengadilan Negeri Semarang

dan Lapas Kedungpane Semarang serta pihak pengembang aplikasi

dalam hal ini Dinas Kominfo Kota Semarang.

Didapatkan informasi yang berkaitan dengan kebutuhan sistem yang akan

berjalan antara lain:

Page 27: MEMBANGUN SISTEM INFORMASI TERINTEGRASI ...pustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/Digital...kolaborasi dan integrasi antar institusi serta belum dapat memberikan kepada masyarakat

22

1) Jenis dokumen yang akan dipertukarkan

Tabel 2. Jenis Dokumen yang Akan Dipertukarkan POLRI KEJAKSAAN PENGADILAN LAPAS

1. Laporan Polisi 2. Surat Perintah

Penyidikan 3. Surat Pemberitahuan

Dimulainya Penyidikan 4. Nomor Berkas Perkara 5. Daftar Tersangka 6. Daftar Saksi 7. Daftar Ahli 8. Daftar Barang Bukti 9. Surat Perintah

Penghentian Penyidikan 10. Surat Permintaan

Perpanjangan Penahanan Ke Kejaksaan

11. Surat Permintaan Perpanjangan Penahanan Ke Pengadilan

12. Surat Ijin Penyitaan 13. Surat Penetapan

Penyitaan 14. Surat Ijin Penggeledahan 15. Surat Penetapan

Penggeledahan 16. Surat Perintah

Penangkapan 17. Surat Perintah

Penahanan 18. Surat Perintah

Penangguhan Penahanan

19. Surat Pencabutan Penangguhan Penahanan

20. Surat Perintah Pembantaran Tahanan

21. Surat Perintah Pencabutan Pembantaran Tahanan

1. Penunjukan Jaksa Penuntut untuk mengikuti perkembangan (P-16)

2. Penunjukan Jaksa Penuntut untuk penyelesaian perkara (P-16A)

3. Permintaan perkembangan perkara (P-17)

4. Pemberitahuan penyidikan belum lengkap (P-18)

5. Pengembalian Berkas Perkara untuk Dilengkapi (P-19)

6. Pemberitahuan hasil penyidikan telah lengkap (P-21)

7. Permintaan diserahkan tersangka dan barang bukti (P-21A)

8. Penghentian penuntutan (P-26)

9. Surat Dakwaan (P-29) 10. Surat Pelimpahan

Perkara Acara Pemeriksaan Biasa (P-31)

11. Surat Pelimpahan Perkara Acara Pemeriksaan Singkat (P-32)

12. Surat Panggilan Saksi / Ahli / Terdakwa / Terpidana (P-37)

13. Surat Tuntutan (P-42) 14. Surat Perintah

Pelaksanaan Putusan (P-48)

15. Surat Ketetapan Perpanjangan Penahanan (T-4)

16. Tembusan Perpanjangan Penahanan dari PN (T-6)

17. Surat Permintaan Perpanjangan Penahanan (T-7)

18. Surat Perintah Penahanan (T-7)

19. Surat Perintah Penangguhan Penahanan (T-8)

20. Berita Acara Pelaksanaan Perintah Penahanan (BA-7)

21. Berita Acara Pelaksanaan Perintah Pengalihan Jenis Tahanan (BA-8)

1. Surat Ketetapan Perpanjangan Penahanan Lanjutan (ditahan oleh Kepolisian)

2. Tembusan Surat Ketetapan Perpanjangan Penahanan Lanjutan (ditahan oleh Kejaksaan)

3. Penetapan Penyitaan 4. Penetapan

Penggeledahan 5. Penetapan Majelis Hakim 6. Penunjukan Panitera

Pengganti 7. Penetapan Hari Sidang

Pertama 8. Penetapan Penahanan

(Pen-7.1) 9. Penetapan Perpanjangan

Pasal 29 (Pen-7.20) 10. Petikan Putusan

Pengadilan 11. Salinan Putusan

Pengadilan

1. Surat Pemberitahuan Habis Masa Penahanan (PAS-10)

2. Surat Pemberitahuan Narapidana Bebas (PAS-20)

3. Surat Pembebasan Bersyarat

4. Rasio Hunian Rumah Tahanan dan Lapas

Page 28: MEMBANGUN SISTEM INFORMASI TERINTEGRASI ...pustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/Digital...kolaborasi dan integrasi antar institusi serta belum dapat memberikan kepada masyarakat

23

POLRI KEJAKSAAN PENGADILAN LAPAS

22. Berita Acara Pelaksanaan Perintah Penangguhan Penahanan / Pengeluaran Tahanan (BA-9)

23. Berita Acara Pencabutan Penangguhan Penahanan (BA-11)

24. Berita Acara Pelaksanaan Penetapan Hakim (BA-15)

25. Berita Acara Pelaksanaan Putusan (BA-17)

2) Jenis dokumen pelayanan masyarakat

Tabel 3. Jenis Dokumen Pelayanan Masyarakat POLRI KEJAKSAAN PENGADILAN LAPAS

1. SP2HP 2. SPDP 3. Panggilan Pemeriksaan 4. SP3

1. Penghentian penuntutan (P-26)

2. Surat Panggilan Saksi / Ahli / Terdakwa / Terpidana (P-37)

1. Petikan Putusan Pengadilan

2. Salinan Putusan Pengadilan

3. Jadwal Sidang I

1. Surat Pemberitahuan Narapidana Bebas (PAS-20)

2. Surat Pembebasan Bersyarat

3) Jenis user dan hak akses

Tabel 4. Jenis user dan hak akses

POLRI KEJAKSAAN PENGADILAN LAPAS PELAPOR

TERLAPOR/ TERSANGKA/ TERDAKWA/ TERPIDANA

1. Penyidik: - View - Edit

2. Pimpinan: - View

1. Jaksa Penuntut Umum:

- View - Edit

2. Pimpinan: - View

1. Panitera Pengganti: - View - Edit

2. Pimpinan: - View

1. Staf: - View - Edit

2. Pimpinan: - View

User: - view

1. User - View

2. Keluarga - View

NRP NIP NIK NIK NIK NIK

4) Data instansi

Tabel 5. Data Instansi Penegak Hukum POLRI KEJAKSAAN PENGADILAN LAPAS

1. Ditreskrimum Polda Jateng 2. Ditreskrimsus Polda

Jateng 3. Ditresnarkoba Polda

Jateng 4. Satreskrim Polrestabes

Semarang 5. Satreskrim Polres

Semarang 6. Satreskrim Polres Demak 7. Satreskrim Polres Salatiga 8. Satreskrim Polres Kendal 9. Satreskrim Polresta

Surakarta 10. Satreskrim Polres Boyolali 11. Satreskrim Polres

Karanganyar

1. Kejaksaan Tingi Jawa Tengah

2. Kejaksaan Negeri Kota Semarang

3. Kejaksaan Negeri Kab. Semarang

4. Kejaksaan Negeri Kab. Demak

5. Kejaksaan Negeri Kota Salatiga

6. Kejaksaan Negeri Kab. Kendal

7. Kejaksaan Negeri Kota Surakarta

8. Kejaksaan Negeri Kab. Boyolali

9. Kejaksaan Negeri Kab. Karanganyar

1. Pengadilan Tinggi Jawa Tengah

2. Pengadilan Negeri Kota Semarang

3. Pengadilan Negeri Kab. Semarang

4. Pengadilan Negeri Kab. Demak

5. Pengadilan Negeri Kota Salatiga

6. Pengadilan Negeri Kab. Kendal

7. Pengadilan Negeri Kota Surakarta

8. Pengadilan Negeri Kab. Boyolali

9. Pengadilan Negeri Kab. Karanganyar

1. Lapas Kelas I Batu High Risk Narkotika Nusakambangan

2. Lapas Kelas I Semarang 3. Lapas Kelas II A

Ambarawa 4. Lapas Kelas II A Besi

Nusakambangan 5. Lapas Kelas II A Kembang

Kuning Nusakambangan 6. Lapas Kelas II A Kendal 7. Lapas Kelas II A Magelang 8. Lapas Kelas II A Pasir

Putih Nusakambangan 9. Lapas Kelas II A

Pekalongan 10. Lapas Kelas II A Permisan

Nusakambangan

Page 29: MEMBANGUN SISTEM INFORMASI TERINTEGRASI ...pustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/Digital...kolaborasi dan integrasi antar institusi serta belum dapat memberikan kepada masyarakat

24

POLRI KEJAKSAAN PENGADILAN LAPAS 12. Satreskrim Polres

Wonogiri 13. Satreskrim Polres Klaten 14. Satreskrim Polres

Sukoharjo 15. Satreskrim Polres Sragen 16. Satreskrim Polresta

Banyumas 17. Satreskrim Polres Cilacap 18. Satreskrim Polres

Banjarnegara 19. Satreskrim Polres

Purbalingga 20. Satreskrim Polres

Pekalongan Kota 21. Satreskrim Polres

Pekalongan 22. Satreskrim Polres Tegal

Kota 23. Satreskrim Polres Tegal 24. Satreskrim Polres Brebes 25. Satreskrim Polres

Pemalang 26. Satreskrim Polres Batang 27. Satreskrim Polres

Magelang Kota 28. Satreskrim Polres

Magelang 29. Satreskrim Polres

Wonosobo 30. Satreskrim Polres

Purworejo 31. Satreskrim Polres

Temanggung 32. Satreskrim Polres

Kebumen 33. Satreskrim Polres Pati 34. Satreskrim Polres Jepara 35. Satreskrim Polres Kudus 36. Satreskrim Polres

Grobogan 37. Satreskrim Polres Blora 38. Satreskrim Polres

Rembang 39. Satresnarkoba

Polrestabes Semarang 40. Satresnarkoba Polres

Semarang 41. Satresnarkoba Polres

Demak 42. Satresnarkoba Polres

Salatiga 43. Satresnarkoba Polres

Kendal 44. Satresnarkoba Polresta

Surakarta 45. Satresnarkoba Polres

Boyolali 46. Satresnarkoba Polres

Karanganyar 47. Satresnarkoba Polres

Wonogiri 48. Satresnarkoba Polres

Klaten 49. Satresnarkoba Polres

Sukoharjo 50. Satresnarkoba Polres

Sragen 51. Satresnarkoba Polresta

Banyumas 52. Satresnarkoba Polres

Cilacap

10. Kejaksaan Negeri Kab. Wonogiri

11. Kejaksaan Negeri Kab. Klaten

12. Kejaksaan Negeri Kab. Sukoharjo

13. Kejaksaan Negeri Kab. Sragen

14. Kejaksaan Negeri Kab. Banyumas

15. Kejaksaan Negeri Kab. Cilacap

16. Kejaksaan Negeri Kab. Banjarnegara

17. Kejaksaan Negeri Kab. Purbalingga

18. Kejaksaan Negeri Kota Pekalongan

19. Kejaksaan Negeri Kab. Pekalongan

20. Kejaksaan Negeri Kota Tegal

21. Kejaksaan Negeri Kab. Tegal

22. Kejaksaan Negeri Kab. Brebes

23. Kejaksaan Negeri Kab. Pemalang

24. Kejaksaan Negeri Kab. Batang

25. Kejaksaan Negeri Kota Magelang

26. Kejaksaan Negeri Kab. Magelang

27. Kejaksaan Negeri Kab. Wonosobo

28. Kejaksaan Negeri Kab. Purworejo

29. Kejaksaan Negeri Kab. Temanggung

30. Kejaksaan Negeri Kab. Kebumen

31. Kejaksaan Negeri Kab. Pati

32. Kejaksaan Negeri Kab. Jepara

33. Kejaksaan Negeri Kab. Kudus

34. Kejaksaan Negeri Kab. Grobogan

35. Kejaksaan Negeri Kab. Blora

36. Kejaksaan Negeri Kab. Rembang

10. Pengadilan Negeri Kab. Wonogiri

11. Pengadilan Negeri Kab. Klaten

12. Pengadilan Negeri Kab. Sukoharjo

13. Pengadilan Negeri Kab. Sragen

14. Pengadilan Negeri Kab. Banyumas

15. Pengadilan Negeri Kab. Cilacap

16. Pengadilan Negeri Kab. Banjarnegara

17. Pengadilan Negeri Kab. Purbalingga

18. Pengadilan Negeri Kota Pekalongan

19. Pengadilan Negeri Kab. Pekalongan

20. Pengadilan Negeri Kota Tegal

21. Pengadilan Negeri Kab. Tegal

22. Pengadilan Negeri Kab. Brebes

23. Pengadilan Negeri Kab. Pemalang

24. Pengadilan Negeri Kab. Batang

25. Pengadilan Negeri Kota Magelang

26. Pengadilan Negeri Kab. Magelang

27. Pengadilan Negeri Kab. Wonosobo

28. Pengadilan Negeri Kab. Purworejo

29. Pengadilan Negeri Kab. Temanggung

30. Pengadilan Negeri Kab. Kebumen

31. Pengadilan Negeri Kab. Pati

32. Pengadilan Negeri Kab. Jepara

33. Pengadilan Negeri Kab. Kudus

34. Pengadilan Negeri Kab. Grobogan

35. Pengadilan Negeri Kab. Blora

36. Pengadilan Negeri Kab. Rembang

11. Lapas Kelas II A Purwokerto

12. Lapas Kelas II A Sragen 13. Lapas Kelas II B Brebes 14. Lapas Kelas II B Cilacap 15. Lapas Kelas II B Klaten 16. Lapas Kelas II B Pati 17. Lapas Kelas II B Slawi 18. Lapas Kelas II B Tegal 19. Lapas Khusus Kelas II A

Karanganyar 20. Lapas Narkotika Kelas II A

Nusakambangan 21. Lapas Narkotika Kelas II B

Purwokerto 22. Lapas Pemuda Kelas II B

Plantungan 23. Lapas Perempuan Kelas II

A Semarang 24. Lapas Terbuka Kelas II B

Kendal 25. Lapas Terbuka Kelas II B

Nusakambangan 26. Lembaga Pembinaan

Khusus Anak Kelas I Kutoarjo

27. Rutan Kelas I Surakarta 28. Rutan Kelas II A

Pekalongan 29. Rutan Kelas II B

Banjarnegara 30. Rutan Kelas II B

Banyumas 31. Rutan Kelas II B Batang 32. Rutan Kelas II B Blora 33. Rutan Kelas II B Boyolali 34. Rutan Kelas II B Demak 35. Rutan Kelas II B Jepara 36. Rutan Kelas II B Kebumen 37. Rutan Kelas II B Kudus 38. Rutan Kelas II B Pemalang 39. Rutan Kelas II B

Purbalingga 40. Rutan Kelas II B

Purwodadi 41. Rutan Kelas II B Purworejo 42. Rutan Kelas II B Rembang 43. Rutan Kelas II B Salatiga 44. Rutan Kelas II B

Temanggung 45. Rutan Kelas II B Wonogiri Rutan Kelas II B Wonosobo

Page 30: MEMBANGUN SISTEM INFORMASI TERINTEGRASI ...pustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/Digital...kolaborasi dan integrasi antar institusi serta belum dapat memberikan kepada masyarakat

25

POLRI KEJAKSAAN PENGADILAN LAPAS 53. Satresnarkoba Polres

Banjarnegara 54. Satresnarkoba Polres

Purbalingga 55. Satresnarkoba Polres

Pekalongan Kota 56. Satresnarkoba Polres

Pekalongan 57. Satresnarkoba Polres

Tegal Kota 58. Satresnarkoba Polres

Tegal 59. Satresnarkoba Polres

Brebes 60. Satresnarkoba Polres

Pemalang 61. Satresnarkoba Polres

Batang 62. Satresnarkoba Polres

Magelang Kota 63. Satresnarkoba Polres

Magelang 64. Satresnarkoba Polres

Wonosobo 65. Satresnarkoba Polres

Purworejo 66. Satresnarkoba Polres

Temanggung 67. Satresnarkoba Polres

Kebumen 68. Satresnarkoba Polres Pati 69. Satresnarkoba Polres

Jepara 70. Satresnarkoba Polres

Kudus 71. Satresnarkoba Polres

Grobogan 72. Satresnarkoba Polres

Blora 73. Satresnarkoba Polres

Rembang

5) Spesifikasi Teknis yang diharapkan

Berdasarkan hasil diskusi dan koordinasi dengan pihak

pengembang, spesifikasi teknis yang diharapkan supaya aplikasi ini

dapat berjalan dengan lancar adalah sebagai berikut:

- Mendukung Multiplatform teknologi dengan Standar

Terbuka

- Mendukung konsep interoperabilitas: SOAP dan REST

- Multiformat data: XML, JSON, PHP-Array, PHP-Serialize

- Mendukung DBMS: My SQL, PostgreSQL, MS-SQL,

ORACLE

- GUI service Manajemen

- Memberikan peluang pengembangan berbasis Kode

Sumber Terbuka (Open Source)

Page 31: MEMBANGUN SISTEM INFORMASI TERINTEGRASI ...pustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/Digital...kolaborasi dan integrasi antar institusi serta belum dapat memberikan kepada masyarakat

26

- Development Sofware:

• Web Server: Apache 2.x Multprocess Threading

• Web Preprocessing: PHP 5.x

• DBMS: MySQL 5.x

• Operating System: Unix, Linux, Windows

- Hardware Requirement:

• Processor: Hyper-Threading

• RAM:16GB,

• Storage:100 GB,

• NIC:10/100Mbps,

• Bandwidth: 4MBps

g. Analisis database antar K/L

1) Proses Bisnis Pertukaran Dokumen (secara ringkas)

Tabel 6. Proses Bisnis Pertukaran Dokumen

NO NAMA PROSES JENIS

DOKUMEN

1. Pengiriman Surat Pemberitahuan Dimulainya Penyidikan (SPDP) dari Kepolisian kepada Kejaksaan dan ditembuskan ke Pengadilan

SPDP

2. Pengiriman Surat Perintah Penunjukan Jaksa Penuntut Umum Untuk Mengikuti Perkembangan Penyidikan Perkara Tindak Pidana (P-16) dari Kejaksaan kepada Kepolisian.

P-16

3. Pengiriman Berkas Perkara Tahap Pertama (BP-T1) dari Kepolisian kepada Kejaksaan.

Berkas Perkara Tahap 1

4. Pengiriman Surat Perintah Penghentian Penyidikan (SP3) yang dikeluarkan oleh Kepolisian dan dikirimkan kepada Kejaksaan serta ditembuskan ke Pengadilan.

SP3

5. Pengiriman Surat Pemberitahuan Hasil Penyidikan Sudah Lengkap (P-21) dari Kejaksaan kepada Kepolisian.

P-21

6. Pengiriman Berkas Perkara Tahap Kedua (BPT II) dari Kepolisian kepada Kejaksaan.

Berkas Perkara Tahap 2

Page 32: MEMBANGUN SISTEM INFORMASI TERINTEGRASI ...pustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/Digital...kolaborasi dan integrasi antar institusi serta belum dapat memberikan kepada masyarakat

27

NO NAMA PROSES JENIS

DOKUMEN

7. Pengiriman Surat Pelimpahan Perkara Acara Pemeriksaan Biasa (P-31) dengan lampiran Surat Perintah Penunjukan JPU untuk penyelesian perkara tindak pidana (P-16 A) dan Surat Dakwaan (P-29) dari Kejaksaan kepada Pengadilan dengan tembusan kepada Kepolisian.

P-16A P-29 P-31 / P-32

8. Pengiriman Surat Ketetapan Penghentian Penuntutan (P-26) dan Surat Perintah Penunjukan JPU untuk penyelesaian perkara tindak pidana (P-16A) dari Kejaksaan kepada Kepolisian.

P-26

9. Pengiriman Penetapan Majelis Hakim (PMH), Penetapan Panitera Pengganti (PPP), Penetapan Hari Sidang Pertama (PHS) dari Pengadilan kepada Kejaksaan.

- Penetapan Majelis Hakim;

- Penetapan Panitera Pengganti;

- Penetapan Hari Sidang Pertama

10. Pengiriman Petikan Putusan dari Pengadilan kepada Kejaksaan.

Petikan Putusan

11. Pengiriman Salinan Putusan dari Pengadilan kepada Kejaksaan.

Salinan Putusan

12. Pengiriman tembusan Surat Perintah Pelaksanaan Putusan Pengadilan (P-48) dari Kejaksaan kepada Pengadilan, Kepolisian dan Pemasyarakatan.

P-48

13. Pengiriman Serita Acara Pelaksanaan Putusan Pengadilan (BA-17) dari Kejaksaan kepada Pengadilan, Kepolisian dan Pemasyarakatan

BA-17

14. Pengiriman Surat Pemberitahuan Habis Masa Penahanan dari RUTAN/Lembaga Pemasyarakatan kepada Pengadilan / Kejaksaan / Kepolisian.

Surat Pemberitahuan Habis Masa Penahanan

15. Pengiriman Surat Lepas (SL) Narapidana dari Lembaga Pemasyarakatan kepada Kepolisian.

Surat Lepas

Page 33: MEMBANGUN SISTEM INFORMASI TERINTEGRASI ...pustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/Digital...kolaborasi dan integrasi antar institusi serta belum dapat memberikan kepada masyarakat

28

2) Proses Bisnis Pelayanan Masyarakat

Tabel 7. Proses Bisnis Pelayanan Masyarakat

NO NAMA PROSES JENIS DOKUMEN

1. Pengiriman Surat Pemberitahuan Dimulainya Penyidikan (SPDP) dari Kepolisian

SPDP

2. Pengiriman Surat Pemberitahuan Perkembangan Hasil Penyidikan (SP2HP) dari Kepolisian.

SP2HP

3. Pengiriman Surat Panggilan Pemeriksaan dari Kepolisian.

Surat Panggilan

4. Pengiriman Surat Perintah Penghentian Penyidikan (SP3) yang dikeluarkan oleh Kepolisian.

SP3

5. Pengiriman Surat Ketetapan Penghentian Penuntutan dari Kejaksaan.

P-26

6. Pengiriman Surat Panggilan Saksi / Ahli / Terdakwa / Terpidana dari Kejaksaan.

P-37

7. Pengiriman Penetapan Hari Sidang Pertama (PHS) dari Pengadilan.

Penetapan Hari Sidang Pertama

8. Pengiriman Petikan Putusan dari Pengadilan.

Petikan Putusan

9. Pengiriman Salinan Putusan dari Pengadilan.

Salinan Putusan

10. Pengiriman Surat Pembebasan Bersyarat dari Lembaga Pemasyarakatan.

Surat Pembebasan Bersyarat

11. Pengiriman Surat Lepas (SL) Narapidana dari Lembaga Pemasyarakatan.

Surat Lepas

Page 34: MEMBANGUN SISTEM INFORMASI TERINTEGRASI ...pustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/Digital...kolaborasi dan integrasi antar institusi serta belum dapat memberikan kepada masyarakat

29

3) Bagan Alur kerja antar database

Gambar 8. Bagan Alur kerja antar database

h. Penyusunan Pedoman Pelaksanaan Proyek

Sebagai pedoman dalam pembangunan aplikasi SIPEKA PINTER, telah

disusun Naskah Pedoman Pelaksanaan Pembangunan Sistem Informasi

Penanganan Perkara Pidana Terintegrasi (SIPEKA PINTER). Proses

penyusunan naskah ini melalui beberapa kali rapat baik secara virtual

maupun tatap muka oleh tim efektif bersama dengan pihak pengembang

aplikasi.

Page 35: MEMBANGUN SISTEM INFORMASI TERINTEGRASI ...pustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/Digital...kolaborasi dan integrasi antar institusi serta belum dapat memberikan kepada masyarakat

30

Gambar 9. Naskah Pedoman Pembangunan Sistem Informasi Penanganan perkara Pidana Terintegrasi (Sipeka Pinter)

i. Platform Development

1) Pembangunan Aplikasi

Aplikasi SIPEKA PINTER dibangun pada platform web based,

dimana seluruh kegiatan pengguna akan menggunakan fitur

browser pada komputer. Pembangunan dilakukan oleh staf Dinas

Kominfo Kota Semarang yang diawaki oleh personil yang telah

berpengalaman dalam tugasnya.

Aplikasi dapat diakses melalui tautan

http://sipekapinter.semarangkota.go.id oleh pengguna yang telah

terdaftar.

Tampilan aplikasi sebagai berikut:

Page 36: MEMBANGUN SISTEM INFORMASI TERINTEGRASI ...pustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/Digital...kolaborasi dan integrasi antar institusi serta belum dapat memberikan kepada masyarakat

31

Gambar 10. Tampilan Antarmuka Aplikasi

2) Input Data Kredensial

Input data kredensial berupa data kependudukan dilakukan dengan

memanfaatkan interoperability API (Application Programming

Interface) pada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, dimana

penggunaan database kependudukan tersebut untuk mencocokan

data-data yang akan di-input-kan guna menghindari kesalahan

input data.

Page 37: MEMBANGUN SISTEM INFORMASI TERINTEGRASI ...pustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/Digital...kolaborasi dan integrasi antar institusi serta belum dapat memberikan kepada masyarakat

32

j. Instalasi Infrastruktur

Pada kegiatan ini, melalui koordinasi yang baik dengan Dinas Kominfo

Kota Semarang, seluruh infrastruktur baik server dan jaringan telah

disediakan dengan memanfaatkan fasilitas yang tersedia oleh Pemkot

Semarang. Kegiatan yang dilakukan pada milestone ini yaitu melakukan

pengecekan spesifikasi teknis server dan kualitas bandwidth guna

menjamin ketersediaan sistem yang efektif dan efisien.

5. Output Kunci

Sebagai output yang hendak dihasilkan dalam proyek perubahan terbagi

menjadi dua output, yaitu:

a. Output antara, yang akan dicapai dalam jangka pendek dan menegah

antara lain:

1) Persamaan tujuan antar K/L penegak hukum dan stakeholder.

2) Tersusunnya MOU antar K/L penegak hukum dengan stakeholder.

3) Penerapan pertukaran data di seluruh Indonesia melalui sistem

informasi yang terintegrasi antar K/L penegak hukum.

b. Output akhir, yang akan dicapai dalam jangka panjang antara lain:

1) Terpeliharanya sumber daya sistem sehingga penyelenggaraan

sistem menjadi lancar dan dapat berkelanjutan.

2) Terintegrasinya Data Kriminal Indonesia dengan Data Interpol.

Page 38: MEMBANGUN SISTEM INFORMASI TERINTEGRASI ...pustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/Digital...kolaborasi dan integrasi antar institusi serta belum dapat memberikan kepada masyarakat

33

6. Pentahapan Proyek Perubahan

Untuk menjamin terlaksananaya proyek perubahan secara tepat waktu

dan tepat sasaran, perlu ditetapkan tahapan dimana hal ini sangat penting dan

harus diperhatikan. Pentahapan-pentahapan tersebut yaitu:

Tabel 8. Milestone Proyek Perubahan

NO KEGIATAN WAKTU OUTPUT

A. JANGKA PENDEK

1. Koordinasi dengan Stakeholder M 1/9 Kegiatan koordinasi

2. Pembentukan Tim Efektif M 2/9 Surat Perintah Tim Efektif

3. Penyusunan kebijakan M 2/9 Naskah Nota Kesepahaman

4. Rapat koordinasi tim efektif M 2/9 – M 3/10

Timeline dan kebutuhan anggaran

5. Analisis existing system M 3/9 – M 4/9

Data sistem saat ini

6. Inventarisir kebutuhan sistem M 4/9 – M 5/9

Data sumberdaya yang dibutuhkan

7. Analisis database antar K/L penegak hukum

M 1/10 – M 2/10

Alur database antar sistem

8. Penyusunan Pedoman Pelaksanaan

M 2/10 – M 3/10

Naskah Cetak Biru

B. Jangka Menengah

1. Platform Development

a. Pembangunan Aplikasi M 4/10 – M 2/2

Tampilan Aplikasi

b. Input data kredensial M 4/10 – M 2/2

Ketersediaan Data

2. Instalasi Infrastruktur

a. Pengadaan Server M 4/11 – M 2/2

Ketersediaan server

b. Pengadaan Jaringan M 4/11 – M 2/1

Ketersediaan Jaringan

3. Pelatihan SDM

a. Pelatihan Administrator M 4/11 – M 2/1

Kegiatan Pelatihan

b. Pelatihan Operator M 4/11 – M 2/1

Kegiatan Pelatihan

c. Pelatihan Teknisi M 4/11 – M 2/1

Kegiatan Pelatihan

4. Pengujian: instalasi pada pilot project

M 4/11 – M 2/2

Instalasi pada pilot project

5. Implementasi: instalasi perluasan pada daerah lain

M 4/12 – M 2/2

Perluasan implementasi

Page 39: MEMBANGUN SISTEM INFORMASI TERINTEGRASI ...pustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/Digital...kolaborasi dan integrasi antar institusi serta belum dapat memberikan kepada masyarakat

34

NO KEGIATAN WAKTU OUTPUT

C. Jangka Panjang

1. Pemeliharaan dan Perawatan Sumber Daya

M 3/2/21 – M

5/8/22

Kegiatan pemeliharaan infrastruktur

2. Support Data Kriminal Internasional M 1/9/22 Data Kriminal Internasional

7. Tata Kelola Proyek Perubahan

Penyelenggaraan proyek perubahan ini melibatkan stakeholder yang

dibentuk dalam tim efektif, dengan struktur organisasi sebagai berikut:

Gambar 11. Struktur / Tata Kelola Proyek Perubahan

Page 40: MEMBANGUN SISTEM INFORMASI TERINTEGRASI ...pustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/Digital...kolaborasi dan integrasi antar institusi serta belum dapat memberikan kepada masyarakat

35

Penjabaran tugas pada masing-masing struktur dapat dijelaskan sebagai

berikut:

a. Coach, diemban oleh Bapak DR. P. Marpaung, M.Sc.

Memberikan arahan, bimbingan, serta petunjuk dalam proses

pelaksanaan proyek perubahan.

b. Mentor, diemban oleh Wakapolda Jateng, Brigadir Jenderal Polisi Abioso

Seno Aji, SIK.

Memberikan dukungan, arahan, bimbingan, serta petunjuk dalam proses

proyek perubahan.

c. Project Leader, diemban oleh Dirreskrimsus Polda Jateng, Komisaris

Besar Polisi Budi Haryanto, S.i.k., M.H., selaku peserta PKN I Angkatan

46 Tahun 2020.

1) Menentukan kebijakan penyelenggaraan proyek perubahan.

2) Memimpin perencanaan dan pelaksanaan proyek.

3) Mendefinisikan ruang lingkup proyek dan tujuannya.

4) Menyusun dan mengkoordinasikan pokja.

5) Memberikan arahan dan dukungan untuk tim proyek.

6) Terus-menerus memantau dan melaporkan kemajuan proyek kepada

seluruh stakeholders.

7) Membuat laporan yang memuat kemajuan proyek.

8) Melaksanakan dan mengelola proyek.

9) Bertanggungjawab atas pelaksanaan tugasnya kepada Coach.

d. Tim Adminsitrasi, diemban oleh Panit Subdit Siber Ditreksrimsus Polda

Jateng beserta satu orang staf.

1) Menyusun pedoman pelaksanaan proyek.

2) Menyelenggarakan pengadaan barang.

Page 41: MEMBANGUN SISTEM INFORMASI TERINTEGRASI ...pustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/Digital...kolaborasi dan integrasi antar institusi serta belum dapat memberikan kepada masyarakat

36

3) Memastikan pengelolaan jadwal dan tenggat waktu administrasi sesuai

dengan yang ditargetkan.

4) Mengelola anggaran dan alokasi sumber daya proyek.

5) Bertanggungjawab atas pelaksanaan tugasnya kepada Project

Manager.

e. Tim Perencanaan dan Wasdal, diemban oleh Kabag Binops Ditreskrimsus

Polda Jateng beserta staf dari Pengadilan Tinggi Semarang, Kejati Jateng,

Kanwil Kumham Jateng.

1) Melakukan perencanaan dan penjadwalan proyek.

2) Bersama dengan tim development melaksanakan Analisis existing

system.

3) Melakukan inventarisir kebutuhan sistem.

4) MengAnalisis database antar K/L penegak hukum.

5) Melakukan monitoring pada pilot project dalam rangka

penyempurnaan sistem.

6) Melakukan pemeliharaan dan perawatan sumber daya sistem.

7) Melakukan evaluasi dan penilaian hasil.

8) Bertanggungjawab atas pelaksanaan tugasnya kepada Project

Manager.

f. Team Implementasi, yang diemban oleh Kabidbin Divpas Kumham Jateng

beserta staf Ditreskrimsus Polda Jateng dan Pengadilan Tinggi

Semarang.

1) Bersama dengan tim planning melaksanakan Analisis existing system.

2) Membangun sistem informasi yang terintegrasi.

3) Melakukan pelatihan SDM yang akan mengoperasionalkan sistem

4) Melakukan instalasi secara bertahap mulai pada pilot project sampai

dengan perluasan pada daerah lain.

5) Melakukan pemeliharaan dan perawatan sumber daya sistem.

Page 42: MEMBANGUN SISTEM INFORMASI TERINTEGRASI ...pustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/Digital...kolaborasi dan integrasi antar institusi serta belum dapat memberikan kepada masyarakat

37

6) Bertanggungjawab atas pelaksanaan tugasnya kepada Project

Manager.

g. Tim Dukungan Data, yang diemban oleh Kasi Kamneg dan TPUL Kejati

Jateng dan staf Ditreskrimsus.

1) Melakukan input data ke dalam sistem.

2) Bertanggungjawab atas pelaksanaan tugasnya kepada Project

Manager.

Penempatan personel yang mengawaki pada struktur di atas dilaksanakan

secara kolaboratif dalam arti di setiap tim akan dipimpin oleh pejabat dari satu

K/L dan beranggotakan personel dari K/L yang lain.

8. Peta Sumber Daya

a. Sumber Daya Manusia

1) Penyidik Reserse Polri dari tingkat Mabes, Polda, Polres dan

Polsek.

2) Jaksa Penuntut Umum dari tingkat Kejagung, Kejati dan Kejari.

3) Panitera pada dari tingkat Mahkamah Agung, Pengadilan Tinggi

dan Pengadilan Negeri

4) Administrator Lembaga Pemasyarakatan dan Balai

Pemasyarakatan.

b. Anggaran

Menggunakan gabungan DIPA dari Polri, Kejaksaan Agung, Mahkamah

Agung, dan Kemenkumham (APBN-P).

c. Peralatan

Tiap K/L penegak hukum telah memiliki infrastruktur baik hardware berupa

server dan software berupa aplikasi yang telah tergelar dan berjalan baik.

Adapun aplikasi yang dimiliki oleh tiap K/L adalah:

Page 43: MEMBANGUN SISTEM INFORMASI TERINTEGRASI ...pustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/Digital...kolaborasi dan integrasi antar institusi serta belum dapat memberikan kepada masyarakat

38

1) Polri : EMP (E Manajemen Penyidikan)

2) Kejaksaan : CMS (Case Management System)

3) MA : SIPP (Sistem Informasi Penelusuran Perkara)

4) Ditjenpas Kemenkumham : SDP (Sistem Database

Pemasyarakatan)

d. Kebijakan

1) Undang-undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2008 tentang

Keterbukaan Informasi Publik.

2) Peraturan Kapolri Nomor 6 Tahun 2019 tentang Penyidikan Tindak

Pidana.

3) Instruksi Jaksa Agung Nomor 3 Tahun 2020 tentang Penggunaan

Aplikasi Sistem Manajemen Penanganan Perkara.

4) Keputusan Ketua Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor: 1-

144/KMA/SK/I/2011 tentang Pedoman Pelayanan Informasi di

Pengadilan.

5) Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik

Indonesia Nomor 39 Tahun 2016 Tentang Sistem Database

Pemasyarakatan.

Page 44: MEMBANGUN SISTEM INFORMASI TERINTEGRASI ...pustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/Digital...kolaborasi dan integrasi antar institusi serta belum dapat memberikan kepada masyarakat

39

9. Manajemen Pengembangan Kolaborasi

Dengan adanya pandemi Covid-19 dengan pemberlakukan PSBB

khususnya di Jakarta, cakupan proyek perubahan yang pada awal rancangan

proyek perubahan akan dilakukan secara nasional menjadi cakupan pada tingkat

daerah (provinsi), dengan tetap mempertahankan cakupan stakeholder dimana

akan diselenggarakan secara kolaboratif antar stakeholder yang terlibat melalui

identifikasi faktor pengaruh dan kepentingan.

Gambar 12. Peta Stakeholder

a. Pada kuadran pertama, yang memiliki pengaruh kuat dan kepentingan

besar terhadap proyek perubahan ini disebut sebagai Promoters, terdapat

stakeholder:

1) Direktorat Reserse pada Polda Jateng

2) Satreskrim jajaran Polda Jateng

3) Kejaksaan Tingi Jateng

4) Pengadilan Tinggi Semarang

5) Kanwil Kemenkumham Jateng

Dimana stakeholder tersebut di atas adalah K/L penegak hukum yang

memiliki sistem informasi yang akan diintegrasikan.

Page 45: MEMBANGUN SISTEM INFORMASI TERINTEGRASI ...pustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/Digital...kolaborasi dan integrasi antar institusi serta belum dapat memberikan kepada masyarakat

40

b. Pada kuadran kedua, yang memiliki pengaruh kurang kuat namun

berkepentingan besar terhadap proyek perubahan ini disebut sebagai

Defenders, terdapat stakeholder:

1) PPNS pada tiap K/L

2) BNN Provinsi Jateng

3) Masyarakat yang berperkara

Defenders ini adalah pihak yang dapat mempengaruhi hasil kebijakan.

c. Pada kuadran ketiga, yang memiliki pengaruh kuat namun tidak terlalu

berkepentingan terhadap proyek perubahan ini disebut sebagai Latents,

terdapat stakeholder:

1) Pemprov Jateng

2) Dinas Dukcapil Provinsi Jateng

Kelompok Latents ini adalah pihak yang memberikan dukungan input data

lain yang diperlukan pada sistem.

d. Pada kuadran keempat, yang kurang berpengaruh dan tidak kepentingan

besar terhadap proyek perubahan ini disebut sebagai Apathetics, terdapat

stakeholder:

1) LSM tertentu

2) Tokoh Masyarakat tertentu

10. Strategi Komunikasi dan Perubahan Peta Stakholder

Strategi komunikasi yang diterapkan dalam mewujudkan proyek

perubahan dengan memperhatikan jenis-jenis audien yang telah teridentifikasi

melaui metode dan media sebagai berikut:

Page 46: MEMBANGUN SISTEM INFORMASI TERINTEGRASI ...pustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/Digital...kolaborasi dan integrasi antar institusi serta belum dapat memberikan kepada masyarakat

41

Tabel 9. Strategi Komunikasi

NO AUDIEN METODE MEDIA

1. Promoters Presentasi - Rapat Koordinasi - Forum komunikasi

2. Defenders Presentasi - Rapat Koordinasi - Forum komunikasi

3. Latents - Presentasi - Lobby

- Rapat Koordinasi - Forum komunikasi - Komunikasi intensif

4. Apathetics - Promosi - Edukasi

- Sosialisasi intensif - Diseminasi informasi melalui

media sosial

Terjadi perubahan stakeholder yang pada Rancangan Proyek Perubahan

memiliki cakupan nasional (stakeholder pusat) namun karena pemberlakuan

kembali PSBB di Jakarta yang membatasi pergerakan untuk bertatap muka

dengan pimpinan K/L penegak hukum dan pelaksanaan koordinasi secara virtual

tidak menungkinkan dilakukan karena harus sering dilakukan secara tatap muka

dan peninjauan secara langsung (on site), maka proyek perubahan dilakukan

dengan menggunakan stakeholder daerah (provinsi).

Melalui strategi komunikasi yang tepat dalam pelaksanaan proyek perubahan ini,

terjadi perubahan peta stakeholders sebagai berikut:

a. bergesernya stakeholder dari defenders ke kuadran promoters seperti

PPNS dan BNN Prov, dimana dua stakeholder tersebut akan dapat

menggunakan sistem yang dibangun untuk melakukan koordinasi dengan

kejaksaan, pengadilan dan lapas.

b. dari kuadran latents terdapat Pemprov Jateng dan Dinas Dukcapil Jateng

yang bergeser ke kuadran promoters, yang mendukung secara penuh

untuk memberikan dukungan dan data yang dibutuhkan di dalam sistem

tersebut.

c. dari kuadran apathetics menjadi latents yaitu LSM dan tokoh masyarakat,

dimana mereka akan memiliki pengaruh dalam proses penegakan hukum.

Selain itu juga diperoleh pihak yang sebelumnya tidak ditargetkan dalam

proyek perubahan ini yaitu Dinas Kominfo Kota Semarang yang sangat tertarik

untuk mendukung karena apa yang dikerjakan dalam proyek perubahan ini

sejalan dengan visi Digitizing Government yang menjadikan Kota Semarang

sebagai pilot project ASEAN sebagai Smart City. Selain itu Dinas Kominfo Kota

Page 47: MEMBANGUN SISTEM INFORMASI TERINTEGRASI ...pustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/Digital...kolaborasi dan integrasi antar institusi serta belum dapat memberikan kepada masyarakat

42

Semarang memiliki sumber daya baik manusia maupun sarana dan prasarana

yang dapat dimanfaatkan untuk mendukung terlaksananya proyek perubahan ini.

Gambar 13. Perubahan Peta Stakeholder

Page 48: MEMBANGUN SISTEM INFORMASI TERINTEGRASI ...pustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/Digital...kolaborasi dan integrasi antar institusi serta belum dapat memberikan kepada masyarakat

43

11. Masalah, Resiko dan Alternatif Solusi

Dalam setiap proyek dimungkinkan akan muncul potensi kendala dan

resiko yang harus diantisipasi agar proyek perubahan dapat berjalan sesuai

target yang telah ditetapkan. Adapun resiko yang dapat diidentifikasi dalam

proyek perubahan ini antara lain:

Tabel 10. Strategi Antisipasi Resiko

NO RESIKO ANTISIPASI

1 Data yang disikan belum

lengkap dan tidak tepat waktu

- Melakukan pengawasan dan

pengendalian dalam kelengkapan

pengisian dan kepatuhan

penginputan data

- Meningkatkan pemahaman

mengenai pentingnya data

2 Akses jaringan belum

maksimal, masih terdapat

kantor yang belum memiliki

akses internet

Koordinasi dengan Internet Service

Provider (ISP) untuk koneksi jaringan

dalam rangka support akses.

3 Kecepatan akses/proses di tiap

sistem informasi masih lambat Peningkatan kapasitas server dan

jaringan.

4 Perbedaan data input antara

sistem informasi tiap – tiap K /

L

Sinkronisasi antar data input pada

tiap sistem informasi.

5 Keengganan untuk membagi

data

Meyakinkan bahwa data yang

dibagikan hanya dapat diakses

setelah ada otorisasi dari pemilik

data

Page 49: MEMBANGUN SISTEM INFORMASI TERINTEGRASI ...pustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/Digital...kolaborasi dan integrasi antar institusi serta belum dapat memberikan kepada masyarakat

44

12. Faktor Kunci Keberhasilan

Faktor kunci keberhasilan merupakan kondisi yang diperlukan untuk

mencapai kesuksesan sebuah proyek. Dalam proyek perubahan ini hal-hal yang

digunakan sebagai faktor penentu keberhasilan adalah:

a. Adanya kebijakan keterbukaan informasi publik sebagaimana yang diatur

dalam Undang-undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2008 tentang

Keterbukaan Informasi Publik.

b. Adanya kebijakan internal yang mengatur penggunaan sistem informasi di

tiap K/L penegak hukum dan mendukung operasional proses penegakan

hukum.

c. Telah terbangunnya infrastruktur berupa aplikasi di masing-masing K/L,

dan server yang berfungsi dengan baik serta didukung jaringan yang

tergelar di seluruh satuan kerja.

d. Sudah ada hubungan kerjasama yang cukup baik antar K/L penegak

hukum pada setiap tahapan peradilan pidana.

e. Adanya dukungan dari stakeholder lain yang memungkinkan proyek

perubahan dapat dilakukan secara kolaboratif.

13. Penutup

a. Kesimpulan

Proyek Perubahan “Membangun Sistem Informasi Terintegrasi Guna

Mewujudkan Kepastian Hukum Pidana” telah berhasil dilaksanakan

dengan terwujudnya kesepakatan bersama antar instansi penegak hukum

dalam penyelenggaraan sistem informasi penanganan perkara pidana

yang terintegrasi. Secara umum tujuan dan milestone jangka pendek dan

beberapa dari jangka menengah dapat tercapai, meskipun terdapat

beberapa penyesuaian karena adanya implikasi dari pandemi Covid-19.

Proyek perubahan ini membawa manfaat diantaranya:

Page 50: MEMBANGUN SISTEM INFORMASI TERINTEGRASI ...pustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/Digital...kolaborasi dan integrasi antar institusi serta belum dapat memberikan kepada masyarakat

45

1) Perkara pidana yang ditangani dari hulu sampai hilir akan mudah

dimonitor

2) Kemudahan dan percepatan pertukaran data antar instansi

penegak hukum.

3) Masyarakat yang berkepentingan dapat mengetahui sejauh mana

penanganan perkara pidana yang telah dilaporkan dengan

diterimanya informasi secara langsung dari sistem.

b. Rekomendasi / Saran

Keberhasilan proyek perubahan ini akan terus ditingkatkan dengan

secara konsisten hingga mencapai cakupan nasional sehingga perlu

dilakukan koordinasi lebih lanjut antara Kementrian / Lembaga penegak

hukum pada tingkat pusat dalam mencapai tujuan yang sama dalam

penegakan hukum.

Komitmen seluruh komponen penegak hukum pada tataran

pelaksana untuk memanfaatkan secara aktif sistem yang telah tergelar

dan dintegrasikan serta pengawasan dari pimpinan tiap K/L terhadap

proses input data dan dokumen.

Sosialisasi secara menyeluruh tentang pentingnya percepatan

pertukaran data dan mengutamakan pelayanan masyarakat yang

berkepentingan dalam perkara pidana harus selalu dilakukan ke seluruh

kabupaten / kota di Jawa Tengah.

Capaian tersebut perlu dilanjutkan pada cakupan yang lebih luas

pada tingkat nasional dengan membawa proyek perubahan ini pada

tingkat pusat, sehingga sistem ini dapat dilaksanakan secara menyeluruh

tidak hanya pada lingkup Provinsi Jawa Tengah.

Page 51: MEMBANGUN SISTEM INFORMASI TERINTEGRASI ...pustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/Digital...kolaborasi dan integrasi antar institusi serta belum dapat memberikan kepada masyarakat

46

14. Lesson Learnt Kepemimpinan

a. Digital leadership

Keputusan yang akurat dalam organisasi yang diambil oleh seorang

pimpinan dapat dilakukan dengan memanfaatkan sebuah sistem informasi

yang dikelola dengan baik.

b. Kecepatan pelayanan

Pelayanan yang dilakukan tidak hanya bermanfaat bagi internal institusi

penegak hukum, namun juga memberikan manfaat bagi masyarakat yang

berkepentingan dalam perkara pidana melalui percepatan penyampaian

informasi secara elektronik.

c. Kerjasama Tim dan Kolaborasi

Keberhasilan sebuah proyek tidak lepas dari tepatnya pelibatan orang-

orang yang berada di sekitar maupun di luar seorang pimpinan organisasi

dalam sebuah tim, dimana anggota-anggotanya memiliki kompetensi

bermacam-macam serta kemauan untuk melakukan kolaborasi dengan

menyingkirkan ego sektoral.

d. Komunikasi

Strategi komunikasi yang tepat diperlukan dalam menyampaikan suatu

gagasan kepada pihak lain yang memiliki metode yang berbeda sehingga

dapat diarahkan untuk mencapai tujuan secara bersama.

Page 52: MEMBANGUN SISTEM INFORMASI TERINTEGRASI ...pustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/Digital...kolaborasi dan integrasi antar institusi serta belum dapat memberikan kepada masyarakat

47

PERSETUJUAN MENTOR

Gagasan proyek perubahan ini telah mendapat persetujuan dari Mentor yaitu

Wakapolda Jawa Tengah, Brigadir Jenderal Polisi Abioso Seno Aji, S.I.K