Upload
others
View
9
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
http://
bulelen
gkab.b
ps.go.id
http://
bulelen
gkab.b
ps.go.id
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO
KABUPATEN BULELENG
2012
ISBN : 979.473.876
No. Publikasi : 51085.13.01
Katalog BPS : 930208.5108
Ukuran Buku : 21 cm x 16 cm
Jumlah Halaman : 52 + viii halaman
Naskah :
Seksi Statistik Neraca Wilayah dan Analisis Statistik BPS Kabupaten Buleleng
Gambar Kulit :
Seksi IPDS BPS Kabupaten Buleleng
Dicetak oleh :
Percetakan “Teleng Indah”
Singaraja - Bali
Boleh dikutip dengan menyebut sumbernya
http://
bulelen
gkab.b
ps.go.id
PDRB Kabupaten Buleleng 2012
ii
KATA PENGANTAR
Atas berkat rahmat Tuhan Yang Maha Esa akhirnya publikasi Produk Domestik
Regional Bruto Kabupaten Buleleng Tahun 2012 bisa diterbitkan. Publikasi PDRB ini
merupakan kelanjutan dari penerbitan-penerbitan tahun sebelumnya. Publikasi ini memuat
tentang gambaran makro perekonomian secara sektoral disamping juga pertumbuhannya
secara agregat.
Penghargaan dan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kami sampaikan kepada
semua pihak atas bantuan dan partisipasinya, sehingga terwujudnya publikasi ini. Semoga
koordinasi dan kerja sama yang baik selama ini dapat tetap terbina dan ditingkatkan guna
memenuhi azas keterpaduan, keakuratan dan kemutakhiran data yang kami sajikan.
Kami menyadari bahwa publikasi ini masih belum sempurna. Untuk itu saran dan
kritik dari semua pihak senantiasa kami harapkan demi sempurnanya penerbitan dimasa
yang akan datang.
Semoga publikasi ini dapat menjadi masukan dan inspirasi bagi perbaikan dan
penyelenggaraan pembangunan ekonomi di Kabupaten Buleleng pada masa-masa yang akan
datang.
Singaraja, September 2013 Kepala Badan Pusat Statistik
Kabupaten Buleleng,
I Gede Nyoman Subadri NIP. 19650422 1986 031003
http://
bulelen
gkab.b
ps.go.id
PDRB Kabupaten Buleleng 2012
iii
DAFTAR ISI
i Halaman
- Kata Pengantar …………………………………………………………………………………………. ii
- Daftar Isi …………………………………………………………………………………………………. iii
- Daftar Tabel Dalam Ulasan ……………………………..………………………………………… v
- Daftar Tabel Dalam Lampiran ……………………..…………………………………………….. vi
- Daftar Grafik …………………………………………..…………………………………………………. viii
I. PENDAHULUAN ………………………………………………………………………………………. 1
1.1. Gambaran Umum .................................................................................. 1
1.2. Maksud dan Tujuan .............................................................................. 2
1.3. Sumber Data ........................................................................................ 4
1.4. Sistematika Penulisan ............................................................................ 4
II. KONSEP, DEFINISI DAN METODOLOGI .......................................................... 5
2.1. Konsep dan Definisi ………………………..………………………………………………… 5
2.2. Metodologi ……………………………….…………………………………………………….. 10
III. URAIAN SEKTORAL ……………………………….………………………………………………. 14
3.1. Pertanian ………………………………………..……………………………………………… 14
3.2. Pertambangan dan Penggalian …………….………………………………………… 17
3.3. Industri Pengolahan ………………………………………………………………………… 18
3.4. Listrik, Gas, dan Air Minum ………………………………………………………………. 19
3.5. Bangunan ………………………………………………………………………………………… 20
3.6. Perdagangan, Hotel dan Restoran …………………….…………………………….. 20
3.7. Pengangkutan dan Komunikasi ………………….…………………………………….. 22
3.8. Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan ……….………………………….. 23
3.9. Jasa-jasa ……………………………….………………………………………………………… 24
http://
bulelen
gkab.b
ps.go.id
PDRB Kabupaten Buleleng 2012
iv
Halaman
IV. TINJAUAN PEREKONOMIAN KABUPATEN BULELENG …….………………………. 27
4.1. Perkembangan PDRB Kabupaten Buleleng ………………..………………………. 27
4.2. Kontribusi Sektor terhadap PDRB Kabupaten Buleleng ……………….…… 29
4.3. Laju Pertumbuhan PDRB Kabupaten Buleleng …………..……………………… 32
4.4. PDRB per kapita Kabupaten Buleleng ………………………………………………. 34
4.5. Perbandingan PDRB Kabupaten/Kota se-Bali ....................................... 36
V. PENUTUP ...................................................................................................... 39
Lampiran ......................................................................................................... 40
http://
bulelen
gkab.b
ps.go.id
PDRB Kabupaten Buleleng 2012
v
DAFTAR TABEL DALAM ULASAN
Halaman
Tabel 1. PDRB Harga Berlaku Kabupaten Buleleng, menurut Lapangan Usaha
Th. 2010-2012 (jt Rp.) .......................................................................... 28
Tabel 2. PDRB Harga Konstan Kabupaten Buleleng, menurut Lapangan Usaha
Th. 2010-2012 (jt Rp.) .......................................................................... 29
Tabel 3. Distribusi Persentase PDRB Harga Berlaku dan Harga Konstan Th.2000
Kabupaten Buleleng, menurut Lapangan Usaha Th. 2011-2012 (persen) 30
Tabel 4. Distribusi Persentase PDRB Harga Berlaku dan Harga Konstan Th.2000
Kabupaten Buleleng, menurut Kelompok Sektor Lapangan Usaha Th.
2012 (persen) ……………….......................................................................... 31
Tabel 5. Perbandingan PDRB Kabupaten/Kota se-Bali Tahun 2012 ....................... 36
Tabel 6. Angka Agregatif PDRB per Kabupaten Buleleng Tahun 2008-2012 …….... 37
http://
bulelen
gkab.b
ps.go.id
PDRB Kabupaten Buleleng 2012
vi
DAFTAR TABEL DALAM LAMPIRAN
Halaman
TABEL 1.1. PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO KABUPATEN BULELENG ATAS
DASAR HARGA BERLAKU MENURUT LAPANGAN USAHA TAHUN 2008-
2012 …………………………………………………………………………………… 41
TABEL 1.2. PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO KABUPATEN BULELENG ATAS
DASAR HARGA KONSTAN TAHUN 2000 MENURUT LAPANGAN USAHA
TAHUN 2008-2012 …………………………………………………………………… 42
TABEL 2.1. DISTRIBUSI PERSENTASE PDRB KABUPATEN BULELENG ATAS DASAR
HARGA BERLAKU MENURUT LAPANGAN USAHA TAHUN 2008-2012……… 43
TABEL 2.2. DISTRIBUSI PERSENTASE PDRB KABUPATEN BULELENG ATAS DASAR
HARGA KONSTAN TAHUN 2000 MENURUT LAPANGAN USAHA TAHUN
2008-2012 ……………………………………………………………………………… 44
TABEL 3.1. INDEKS PERKEMBANGAN PDRB KABUPATEN BULELENG ATAS DASAR
HARGA BERLAKU MENURUT LAPANGAN USAHA TAHUN 2008-2012……… 45
TABEL 3.2. INDEKS PERKEMBANGAN PDRB KABUPATEN BULELENG ATAS DASAR
HARGA KONSTAN TAHUN 2000 MENURUT LAPANGAN USAHA TAHUN
2008-2012 ……………………………………………………………………………… 46
TABEL 4.1. INDEKS BERANTAI PDRB KABUPATEN BULELENG ATAS DASAR HARGA
BERLAKU MENURUT LAPANGAN USAHA TAHUN 2008-2012 ……….……… 47
TABEL 4.2. INDEKS BERANTAI PDRB KABUPATEN BULELENG ATAS DASAR HARGA
KONSTAN TAHUN 2000 MENURUT LAPANGAN USAHA TAHUN
2008-2012 …………..…………………………………………………………………………..… 48
TABEL 5.1 INDEKS HARGA IMPLISIT DARI PDRB KABUPATEN BULELENG MENURUT
LAPANGAN USAHA TAHUN 2008-2012…………………….………………………….. 49
TABEL 5.2 LAJU INFLASI PDRB KABUPATEN BULELENG MENURUT LAPANGAN
USAHA TAHUN 2008-2012 ……………………………………………………………………. 50
http://
bulelen
gkab.b
ps.go.id
PDRB Kabupaten Buleleng 2012
vii
Halaman
TABEL 6.1. LAJU PERTUMBUHAN PDRB KABUPATEN BULELENG ATAS DASAR
HARGA BERLAKU MENURUT LAPANGAN USAHA TAHUN 2008-2012………. 51
TABEL 6.2. LAJU PERTUMBUHAN PDRB KABUPATEN BULELENG ATAS DASAR
HARGA KONSTAN TAHUN 2000 MENURUT LAPANGAN USAHA TAHUN
2008-2012 ………………………………………………………………………………. 52
TABEL 7.1. ANGKA AGREGATIF PDRB, JUMLAH PENDUDUK DAN PDRB PER KAPITA
KABUPATEN BULELENG MENURUT HARGA BERLAKU DAN KONSTAN
2000, TAHUN 2008-2012 ……………………………………………………………. 53
http://
bulelen
gkab.b
ps.go.id
PDRB Kabupaten Buleleng 2012
viii
DAFTAR GRAFIK
Halaman
Grafik 1. Peranan Sektor Ekonomi Terhadap PDRB Kab. Buleleng, Tahun
2012 ................................................................................................ 32
Grafik 2. Laju Pertumbuhan PDRB Kab. Buleleng Atas Dasar Harga Berlaku
dan Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2000, Tahun 2008-2012…... 33
Grafik 3. Pertubuhan Ekonomi Kab. Buleleng Menurut Lapangan Usaha
Tahun 2008-2012………………………………………………………………………… 34
Grafik 4. Perkembangan PDRB Perkapita Kab. Buleleng Tahun 2008-2012... 35
http://
bulelen
gkab.b
ps.go.id
PDRB Kabupaten Buleleng 2012
1
I. PENDAHULUAN
1.1. Gambaran Umum.
Upaya pembangunan perekonomian khususnya dalam meningkatkan
pendapatan Kabupaten Buleleng dan kesejahteraan pada umumnya diakui
telah menunjukkan adanya peningkatan. Namun demikian masih ditemukan
kehidupan ekonomi dan kesenjangan sosial yang menuntut usaha yang
sungguh-sungguh untuk mengatasinya agar tidak berkelanjutan dan
berkembang ke arah yang menimbulkan kecemburuan sosial. Perluasan dan
penataan dunia usaha masih perlu ditingkatkan dalam rangka menggairahkan
kegiatan ekonomi, memperluas lapangan kerja dan kesempatan berusaha,
meningkatkan pendapatan masyarakat secara lebih merata melalui
mantapnya iklim yang mendukung pembinaan dan peningkatan usaha informal
seperti usaha rumahtangga, usaha kecil dan menengah.
Di era otonomi dewasa ini, ketika kabupaten berperan sentral dalam
perumusan kebijakan daerah, informasi mengenai hasil-hasil pembangunan
yang sudah dicapai maupun yang sedang berjalan, menjadi sangat penting
terutama untuk evaluasi pelaksanaan, monitoring serta kebijakan perencanaan
pembangunan kedepan.
Peran sentral yang sudah diserahkan ke masing-masing daerah tersebut,
hendaknya dimanfaatkan sebagai sebuah peluang untuk menggali potensi
serta menggarap sumber daya yang dimiliki daerah bersangkutan, sehingga
perputaran roda perekonomian dapat terus berjalan, dalam upaya
meningkatkan nilai tambah dan peningkatan pendapatan masyarakat pada
khususnya.
http://
bulelen
gkab.b
ps.go.id
PDRB Kabupaten Buleleng 2012
2
Pembangunan yang sudah dilaksanakan di Kabupaten Buleleng selama
ini sebenarnya tidak jauh berbeda dengan pembangunan yang dilaksanakan
daerah-daerah lainnya diseluruh wilayah kesatuan Republik Indonesia.
Harapan yang ingin dicapai yaitu mampu meningkatkan taraf hidup dan
menciptakan pendapatan masyarakat yang lebih merata, serta memperluas
kesempatan kerja.
Langkah awal yang sangat penting dari suatu pembangunan yaitu suatu
perencanaan yang mantap dan akurat dimana pada akhirnya bisa dicapai hasil-
hasil pembangunan sesuai dengan yang diharapkan.
Suatu perencanaan pembangunan selalu membutuhkan data yang tepat
dan terpercaya sebagai sarana penunjang yang melandasi perencanaan
pembangunan tersebut agar dapat dicapai sasaran yang telah ditetapkan.
Pengambilan keputusan tidak hanya analisis deskriftif saja tetapi perlu
ditunjang dengan hasil analisis kuantitatif dari berbagai indikator yang ada.
Data (statistik) merupakan ukuran kuantitas yang sangat diperlukan untuk
memberikan gambaran tentang keadaan masa lampau dan masa kini serta
sasaran-sasaran yang akan dicapai pada masa yang akan datang.
1.2. Maksud dan Tujuan
Statistik PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) sudah dikenal sebagai
salah satu data yang sangat membantu dalam memberikan gambaran
beberapa indikator ekonomi suatu daerah. Produk Domestik Regional Bruto
biasanya disajikan secara berkala (series) dari tahun ke tahun dan dirinci
menurut lapangan usaha atau sektor. Semua data disajikan atas dasar harga
berlaku dan atas dasar harga konstan.
http://
bulelen
gkab.b
ps.go.id
PDRB Kabupaten Buleleng 2012
3
Statistik Pendapatan Domestik Regional Bruto ( PDRB ) memberikan
gambaran antara lain tentang;
Pertumbuhan Ekonomi, Pertumbuhan Sektor dan Sub-sub Sektor
Ekonomi.
Apabila angka statistik Pendapatan Regional disajikan atas Dasar Harga
Konstan, akan menunjukkan laju pertumbuhan ekonomi suatu daerah
baik secara menyeluruh maupun sektor demi sektor sampai dengan sub-
sub sektornya.
Tingkat Kemakmuran suatu Daerah
Untuk mengetahui tingkat kemakmuran suatu daerah dapat dilihat dari
penyajian angka-angka Pendapatan Perkapita menurut daerahnya
masing-masing.
Gambaran Struktur Perekonomian
Penyajian pendapatan menurut sektor dalam bentuk tabel distribusi
sektoral dapat memperlihatkan struktur perekonomian suatu daerah.
Sedangkan penyajian Pendapatan Regional menurut penggunaannya
memperlihatkan besarnya hubungan pendapatan dengan tingkat
konsumsi, pembentukan modal, perubahan stok, ekspor dan impor.
Tingkat Inflasi dan Deflasi
Peningkatan pendapatan yang diterima masyarakat apabila diikuti oleh
tingkat inflasi yang tinggi, tidak memberikan manfaat yang berarti oleh
karena dengan adanya tingkat inflasi yang tinggi mengakibatkan
kemampuan daya beli danpendapatan yang diterima menurun, demikian
sebaliknya untuk deflasi. Penyajian atas dasar harga konstan bersama-
sama dengan atas dasar harga yang berlaku yang ditunjukkan dengan
http://
bulelen
gkab.b
ps.go.id
PDRB Kabupaten Buleleng 2012
4
indeks Implisit dapat dipakai sebagai indikator untuk melihat tingkat
inflasi maupun deflasi.
1.3. Sumber Data
Sumber data yang digunakan hingga terciptanya publikasi ini adalah hasil
pengumpulan data yang dilakukan oleh BPS. Sedangkan data struktur input
dan nilai tambah untuk masing-masing sektor ekonomi diperoleh dari hasil
SKPR dan survei-survei lainnya yang dilaksanakan oleh BPS. Data lain,
khususnya yang berkaitan dengan data sekunder yang belum tersedia,
diperoleh dari laporan yang dihimpun oleh masing-masing dinas/instansi yang
terkait di lingkungan pemerintah Kabupaten Buleleng.
1.4. Sistematika Penulisan.
Publikasi ini dibagi menjadi empat bab, yaitu :
Bab I : Pendahuluan, menguraikan gambaran umum, maksud dan
tujuan, sumber data dan sistematika penulisan.
Bab II : Konsep, Definisi dan Metodologi.
Bab III; Uraian Sektoral, menguraikan tentang masing -masing
sektor dan sub sektor pembentuk PDRB.
Bab IV: Analisis Deskriptif PDRB Kabupaten Buleleng, berisi analisa
sederhana perkembangan PDRB Kabupaten Buleleng, peranan /
kontribusi sektor terhadap PDRB, laju pertumbuhan PDRB,
perbandingan PDRB kabupaten/kota se-Bali.
Bab V : Penutup, yang berisi kesimpulan dari hasil penghitungan
PDRB Kabupaten Buleleng.
http://
bulelen
gkab.b
ps.go.id
PDRB Kabupaten Buleleng 2012
5
II. METODOLOGI
2.1. Konsep dan Definisi
Konsep dan definisi merupakan hal yang penting untuk memahami data
yang tersedia juga merupakan dasar kajian dan analisis data tersebut. Konsep
dan definisi yang baku memberikan kesamaan pandangan untuk mengartikan
dan menyimpulkan keadaan perekonomian serta menghitung transaksi-
transaksi ekonomi yang tersedia dalam wilayah domestik suatu daerah. Data
tentang keadaan perekonomian daerah tersebut dapat dituangkan dalam
PDRB.
Berikut ini beberapa konsep dan definisi mengenai Produk Domestik
Regional Bruto.
a. Produk Domestik dan Regional
Cakupan perekonomian yang akan diselidiki dan dihitung variabelnya
adalah suatu daerah, baik secara administratif maupun yuridis. Wilayah
domestik suatu daerah adalah semua daerah ( daratan, lautan dan udara ) yang
berada dalam batas-batas geografis daerah tersebut. Semua barang dan jasa
sebagai hasil dari kegiatan-kegiatan ekonomi yang beroperasi di wilayah
domestik tersebut tanpa memperhatikan apakah faktor produksinya berasal
dari atau dimiliki oleh penduduk daerah tersebut atau bukan merupakan
produk domestik daerah yang bersangkutan.
Pada kenyataannya sebagian dari faktor produksi yang digunakan dalam
kegiatan produksi di suatu daerah berasal dari daerah lain, demikian sebaliknya
faktor produksi yang dimiliki daerah tersebut ikut dalam kegiatan produksi di
http://
bulelen
gkab.b
ps.go.id
PDRB Kabupaten Buleleng 2012
6
daerah lain. Hal ini menyebabkan produk domestik yang timbul di suatu daerah
tidak sama dengan pendapatan yang diterima penduduk daerah tersebut.
Yang dimaksud dengan Produk Regional adalah produk domestik
ditambah dengan pendapatan yang mengalir ke luar daerah.
b. Barang dan Jasa
Barang dan jasa sebagai sarana pemenuhan kebutuhan manusia ada
yang digunakan secara langsung dan ada yang mengalami proses lebih dahulu.
Barang dan jasa menurut penggunaanya dapat dibedakan atas dua macam :
Barang dan jasa sebagai permintaan antara, yaitu barang dan jasa yang
digunakan sebagai biaya produksi.
Barang dan jasa sebagai permintaan akhir, yaitu barang dan jasa yang
digunakan untuk permintaan akhir.
c. Output.
Output adalah nilai barang dan jasa yang dihasilkan dalam suatu periode
tertentu ( biasanya satu tahun ), biasanya dinyatakan dalam nilai uang sebagai
hasil perkalian antara kuantitas produksi dengan harganya. Jenis output ada 3 (
tiga ) macam :
Output utama (output yang menjadi tujuan utama produksi)
Output sampingan (bukan tujuan utama produksi)
Output ikutan (output yang terjadi bersama-sama / tidak dapat
dihindarkan dengan output utamanya).
d. Biaya Antara
Biaya antara adalah barang-barang tidak tahan lama dan jasa yang
digunakan/habis dalam proses produksi. Barang tidak tahan lama adalah
http://
bulelen
gkab.b
ps.go.id
PDRB Kabupaten Buleleng 2012
7
barang yang mempunyai suatu perkiraan umur penggunaan kurang dari satu
tahun. Barang-barang yang tahan lama (umurnya lebih dari satu tahun ) dan
tidak habis pemakaiannya dalam proses produksi tidak termasuk biaya antara
dan disebut sebagai barang modal. Yang termasuk biaya antara , antara lain
bibit, obat-obatan, bahan baku, bahan penolong, listrik dan jasa perbaikan alat.
e. Nilai Tambah Bruto
Besarnya nilai barang dan jasa akhir umumnya sama dengan nilai
tambah. Nilai Tambah Bruto merupakan produk dari proses produksi yang
terdiri dari komponen pendapatan faktor, penyusutan dan pajak tak langsung
neto.
Adapun komponen pendapatan faktor terdiri dari :
Upah dan gaji sebagai balas jasa pegawai
Surplus usaha yang antara lain terdiri dari :
Sewa sebagai balas jasa atas tanah
Bunga sebagai balas jasa atas modal keuntungan sebagai balas jasa
kewirausahaan.
Penyusutan adalah nilai susutnya suatu barang modal tetap yang digunakan
dalam proses produksi. Penyusutan ini merupakan dana yang disisihkan untuk
memperbaharui barang modal.
Pajak Tak Langsung Neto adalah selisih antara pajak tak langsung dengan
subsidi yang diberikan pemerintah kepada produsen.
f. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) adalah jumlah seluruh nilai tambah
yang ditimbulkan oleh berbagai sektor/lapangan usaha di suatu
daerah/regional tanpa memperhatikan pemilikan atas faktor produksi. PDRB
http://
bulelen
gkab.b
ps.go.id
PDRB Kabupaten Buleleng 2012
8
secara agregatif menggambarkan kemampuan suatu daerah dalam
menghasilkan pendapatan/balas jasa kepada faktor-faktor produksi yang ikut
melakukan kegiatan produksinya di daerah tersebut. PDRB bisa dihitung atas
dasar harga berlaku dan atas dasar harga konstan.
PDRB Atas Dasar Harga Berlaku yaitu jumlah nilai produk atau pendapatan
ataupun pengeluaran yang dinilai sesuai dengan harga yang berlaku pada tahun
yang bersangkutan.
PDRB Atas Dasar Harga Konstan suatu tahun adalah nilai produk atau
pendapatan ataupun pengeluaran yang dinilai atas dasar harga tetap suatu
tahun tertentu.
Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Pasar merupakan
penjumlahan nilai tambah bruto (Gross Value Added) yang timbul dari seluruh
kegiatan perekonomian semua sektor/lapangan usaha di suatu wilayah yang
mencakup komponen-komponen pendapatan faktor (upah dan gaji serta
surplus usaha), penyusutan dan pajak tak langsung neto.
Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Pasar dikurangi pajak tak
langsung neto maka hasilnya adalah Produk Domestik Regional Neto Atas
Dasar Biaya Faktor.
Produk Domestik Regional Neto Atas Dasar Biaya Faktor dikurangi dengan
pendapatan yang mengalir ke luar wilayah/daerah ditambah dengan
pendapatan yang masuk ke dalam wilayah/daerah hasilnya adalah Produk
Domestik Regional Neto. Produk Domestik Regional Neto ini merupakan
Pendapatan Regional suatu daerah yang terdiri dari seluruh pendapatan yang
benar-benar diterima oleh seluruh penduduk yang tinggal di daerah tersebut.
Pendapatan per Kapita merupakan hasil bagi Produk Regional Neto atau
Pendapatan Regional dengan jumlah penduduk pertengahan tahun.
http://
bulelen
gkab.b
ps.go.id
PDRB Kabupaten Buleleng 2012
9
g. Klasifikasi Sektor
Kegiatan ekonomi yang terjadi di suatu daerah beraneka ragam jenisnya.
Kegiatan ekonomi yang beragam ini perlu dikelompokan sesuai dengan jenis
kegiatan yang sama sehingga dengan demikian dapat ditentukan apakah suatu
kegiatan usaha termasuk dalam kegiatan ekonomi seperti pertanian, industri
atau jasa.
Jenis kegiatan ekonomi dalam penghitungan PDRB diklasifikasikan ke
dalam 9 sektor terdiri dari:
1. Pertanian
2. Pertambangan dan Penggalian
3. Industri Pengolahan
4. Listrik, Gas dan Air Minum
5. Bangunan
6. Perdagangan, Hotel dan Restoran
7. Angkutan dan Komunikasi
8. Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan
9. Jasa-jasa.
Sektor-sektor tersebut dirinci lagi ke dalam berbagai subsektor seperti
subsektor tanaman bahan makanan, penggalian, perdagangan besar dan
eceran, hotel, angkutan darat, bank, jasa perusahaan dan jasa kemasyarakatan
Sembilan sektor tersebut digolongkan ke dalam 3 kelompok sektor yaitu :
Sektor Primer terdiri dari :
Sektor Pertanian
Sektor Pertambangan dan Penggalian
http://
bulelen
gkab.b
ps.go.id
PDRB Kabupaten Buleleng 2012
10
Sektor Sekunder terdiri dari :
Sektor Industri.
Sektor Listrik, Gas dan Air Minumn
Sektor Bangunan
Sektor Tersier terdiri dari :
Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran
Sektor Angkutan dan Komunikasi
Sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan
Sektor Jasa-jasa
2.2. Metodologi
Ada beberapa cara/metode untuk menghitung Produk Domestik
Regional Bruto baik Atas Dasar Harga Berlaku maupun Atas Dasar Harga
Konstan.
a. Metode Penghitungan PDRB Atas Dasar Harga Berlaku
Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Berlaku dapat
dihitung melalui dua metode yaitu metode langsung dan metode tidak
langsung.
1) Metode Langsung
Yang dimaksud dengan metode langsung adalah metode penghitungan
PDRB dengan menggunakan data yang bersumber dari daerah. Metode ini
dapat memperlihatkan karakteristik sosial ekonomi daerah dimana
pemanfaatan data daerah tersebut dapat digunakan untuk menyempurnakan
data statistik daerah yang lemah.
http://
bulelen
gkab.b
ps.go.id
PDRB Kabupaten Buleleng 2012
11
Metode langsung dapat dilakukan dengan menggunakan 3 pendekatan
yaitu :
Pendekatan Produksi yaitu menghitung nilai tambah bruto dari barang
dan jasa yang diproduksi oleh seluruh kegiatan ekonomi dengan cara
mengurangkan biaya antara dari masing-masing nilai produksi bruto tiap-
tiap sektor atau subsektor. Pendekatan ini disebut pendekatan Nilai
Tambah.
Pendekatan Pendapatan yaitu menghitung nilai tambah dari setiap
kegiatan ekonomi dengan jalan menjumlahkan semua balas jasa yang
diterima oleh seluruh faktor produksi yaitu upah dan gaji, surplus usaha,
penyusutan serta pajak tak langsung neto.
Pendekatan Pengeluaran yaitu pendekatan yang menitikberatkan pada
penggunaan (konsumsi) akhir dari barang dan jasa di dalam wilayah yang
bersangkutan. Dalam pendekatan ini termasuk komponen konsumsi akhir
rumah tangga, konsumsi pemerintah, pembentukan barang modal bruto
dan perdagangan antar wilayah (ekspor dan impor).
2) Metode Tidak Langsung
Metode ini merupakan cara menghitung dengan jalan alokasi yaitu
mengalokir pendapatan regional propinsi menjadi pendapatan kabupaten
dengan memakai berbagai macam indikator produksi atau lainnya yang tepat
sebagai alokator.
b. Metode Penghitungan PDRB Atas Dasar Harga Konstan
Sebagai upaya untuk mengikuti perkembangan yang ada, maka mulai
tahun ini metode penghitungan PDRB atas dasar harga konstan menggunakan
http://
bulelen
gkab.b
ps.go.id
PDRB Kabupaten Buleleng 2012
12
tahun dasar 2000. Hal ini dimaksudkan untuk bisa mengikuti perkembangan
teknologi dan perekonomian yang mana telah banyak mengalami perubahan
struktur secara terus menerus. Dengan digunakannya tahun dasar baru dalam
penghitungan PDRB, diharapkan dapat memberikan gambaran yang lebih baik
dan mendekati realita yang ada di masyarakat.
Penghitungan PDRB Atas Dasar Harga Konstan ini berguna antara lain
dalam perencanaan ekonomi, proyeksi serta untuk menilai pertumbuhan
ekonomi secara menyeluruh maupun sektoral. Bila dikaitkan dengan data
tenaga kerja atau barang modal yang dipakai dalam proses produksi bisa
memberikan gambaran tentang produktivitas ataupun kapasitas produksi dari
setiap sektor maupun sub sektor.
Penghitungan PDRB Atas Dasar Harga Konstan dapat dilakukan dengan
cara :
Revaluasi atas kuantum pada tahun berjalan dengan harga pada tahun
dasar. Ini dapat dilakukan dengan cara mengalikan kuantum tahun
berjalan dengan harga pada tahun dasar, banyaknya bahan yang dipakai
untuk produksi dikalikan dengan harga tahun dasar. Pengurangan nilai
produksi untuk tahun berjalan atas dasar harga tahun dasar dengan nilai
biaya antara tahun berjalan atas dasar harga tahun dasar merupakan
PDRB Atas Dasar Harga Konstan.
Ekstrapolasi atas nilai tahun dasar dengan suatu indeks kuantum yaitu
dengan cara mengalikan nilai tahun dasar dengan suatu indeks kuantum
dibagi 100.
Deflasi atas suatu nilai pada tahun berjalan dengan indeks harga yaitu
dengan cara membagi nilai tahun berjalan dengan indeks harga tahun
yang bersangkutan dikali 100.
http://
bulelen
gkab.b
ps.go.id
PDRB Kabupaten Buleleng 2012
13
Deflasi ganda dengan cara ini nilai output dan biaya antara dideflate
dengan indeks harga output dan indeks harga biaya antara kemudian
Nilai Tambah Brutonya merupakan pengu-rangan output dengan biaya
antara yang keduanya sudah dideflate.
http://
bulelen
gkab.b
ps.go.id
PDRB Kabupaten Buleleng 2012
14
III. URAIAN SEKTORAL
3.1 Pertanian Yang dicakup dalam sektor pertanian adalah segala pengusahaan yang
didapat dari alam dan merupakan barang-barang biologis atau hidup, dimana
hasilnya akan digunakan untuk memenuhi hidup sendiri atau dijual kepada
pihak lain, tidak termasuk kegiatan yang tujuannya untuk hobi saja.
3.1.1. Tanaman Bahan Makanan Sub sektor ini meliputi komoditi tanaman bahan makanan seperti padi,
jagung, ubi kayu, ubi jalar, kacang tanah, kedele, kacang hijau, kentang, sayur-
sayuran, dan buah-buahan. Selain itu termasuk pula hasil dari pengolahan
secara sederhana seperti beras tumbuk, gaplek dan sagu.
Didalam memperkirakan nilai tambah subsektor-subsektor dalam sektor
pertanian biasanya digunakan pendekatan produksi karena data yang tersedia
seperti data produksi, harga dan biaya-biaya antara secara langsung dapat
dipakai untuk memperkirakan besarnya nilai tambah. Sebelum mendapatkan
nilai tambah, yang pertama kali dihitung adalah output. Output diperoleh
dengan cara menilai seluruh produksi yang dihasilkan dari subsektor-subsektor
pada sektor pertanian baik dalam bentuk produksi utama maupun produksi
ikutan. Kemudian output dikurangi biaya antara diperoleh nilai tambahnya.
Nilai tambah atas dasar harga konstan 2000 dihitung dengan cara
revaluasi, yaitu mengalikan produksi pada masing-masing tahun dengan harga
pada tahun dasar 2000, kemudian dikurangi lagi dengan biaya antara atas dasar
harga konstan 2000.
http://
bulelen
gkab.b
ps.go.id
PDRB Kabupaten Buleleng 2012
15
3.1.2. Tanaman Perkebunan Rakyat Subsektor ini mencakup tanaman perkebunan yang diusahakan oleh
rakyat (tidak berbadan hukum) yang menghasilkan komoditi seperti karet,
kopra, kopi, teh, tebu, tembakau, cengkeh, pala, coklat, lada, kayu manis, jarak,
kapas, dan sebagainya. Termasuk pula hasil pengolahan secara sederhana
seperti teh olahan, kopi olahan, dan tembakau olahan.
Data produksi untuk subsektor Perkebunan Rakyat diperoleh dari Dinas
Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Buleleng. Data harga berupa harga
perdagangan besar biasa diperoleh dari BPS Propinsi/Kabupaten. Rasio biaya
antara dan rasio biaya pengangkutan dan margin perdagangan diperoleh dari
survei khusus.
Nilai tambah bruto atas dasar harga berlaku subsektor perkebunan
rakyat diperoleh dengan cara mengurangi output tersebut dengan biaya
antaranya (metode produksi). Sedangkan output dan nilai tambah atas dasar
harga konstan dihitung dengan cara revaluasi.
3.1.3. Tanaman Perkebunan Besar
Sub sektor ini mencakup semua jenis kegiatan yang dilakukan oleh
perusahaan perkebunan yang mempunyai bentuk badan hukum dan dilakukan
secara profesional. Komoditi yang dihasilkan adalah karet, teh, kopi, kina,
coklat, minyak sawit, inti sawit, tebu, rami, serat manila dan sejenisnya. Produk
ikutan subsektor ini sama seperti pada sektor perkebunan rakyat.
Penghitungan nilai tambah atas dasar harga berlaku digunakan
pendekatan produksi, sedangkan penghitungan atas dasar harga konstan 2000
digunakan cara revaluasi, sama seperti penghitungan subsektor sebelumnya.
http://
bulelen
gkab.b
ps.go.id
PDRB Kabupaten Buleleng 2012
16
3.1.4. Peternakan dan hasil-hasilnya
Subsektor ini mencakup kegiatan pemeliharaan segala jenis ternak dan
unggas dengan tujuan untuk dikembangbiakkan, dibesarkan, dipotong, dan
diambil hasil-hasilnya baik yang dilakukan oleh rakyat maupun oleh perusahaan
peternakan. Hasil-hasil peternakan meliputi susu dan telur.
Produksi subsektor peternakan dihitung dengan tiga perubah yaitu
pemotongan, kenaikan stok dan ekspor neto dengan rumus banyaknya
ternak/unggas yang dipotong ditambah selisih antara populasi akhir dan
populasi awal ditambah lagi dengan selisih antara ekspor dan impor. Data
mengenai populasi (awal/akhir tahun) dapat diperoleh dari Dinas Pertanian dan
Peternakan.
3.1.5. Kehutanan
Subsektor ini meliputi kegiatan penebangan kayu serta pengambilan
getah-getahan dan akar-akaran. Hasil penebangan yang paling utama adalah
kayu gelondongan sedangkan hasil penebangan lainnya adalah kayu bakar,
arang dan bambu. Pemungutan hasil hutan antara lain berupa rotan, damar,
kopal dan nipah.
Penghitungan output dan nilai tambah subsektor ini sama seperti
penghitungan subsektor sebelumnya, yaitu penghitungan atas dasar harga
berlaku menggunakan metode produksi dan penghitungan atas dasar harga
konstan menggunakan metode revaluasi.
http://
bulelen
gkab.b
ps.go.id
PDRB Kabupaten Buleleng 2012
17
3.1.6. Perikanan
Subsektor ini meliputi kegiatan penangkapan dan pemeliharaan segala
jenis ikan dan binatang air (kerang, siput dan udang), baik di air tawar maupun
di air laut. Termasuk juga disini kegiatan pengambilan hasil-hasil binatang air
seperti telur ikan, telur penyu, sirip ikan dan bibit ikan, rumput laut dan
pengolahan hasil-hasil secara sederhana seperti pengeringan dan penggaraman
ikan.
3.2 Pertambangan dan Penggalian Kegiatan pertambangan dan penggalian yang dimaksudkan disini adalah
kegiatan-kegiatan yang mencakup penggalian, pemboran, penyaringan,
pencucian, pemilihan dan pengambilan segala macam barang tambang,
mineral dan barang galian yang tersedia di alam, baik berupa benda padat,
benda cair maupun gas. Kegiatan pembuatan garam kasar dengan cara
menguapkan air laut juga termasuk di dalam sektor ini. Yang termasuk dalam
sektor ini terdiri dari pertambangan (pertambangan migas dan pertambangan
non migas), penggalian dan penggaraman.
3.2.1. Minyak dan Gas Bumi
Pertambangan migas meliputi kegiatan pencarian kandungan minyak dan
gas bumi, penyiapan pengeboran, penambangan, penguapan, pemisahan serta
penampungan untuk dapat dijual atau dipasarkan. Hasil kegiatan ini adalah
minyak bumi kondensat dan gas bumi.
http://
bulelen
gkab.b
ps.go.id
PDRB Kabupaten Buleleng 2012
18
3.2.2. Non Migas Kegiatan pertambangan non migas yang dicakup disini meliputi
pengambilan dan persiapan untuk pengolahan lanjutan dari benda padat.
Pertambangan baik di bawah maupun diatas permukaan bumi, serta seluruh
kegiatan lainnya yang bertujuan untuk memanfaatkan bijih logam dan hasil
tambang lainnya dimasukkan ke dalam kelompok ini. Hasil-hasil kegiatan ini
antara lain adalah batubara, pasir, besi, bijih timah, bijih nikel, dan lain
sebagainya.
3.2.3. Penggalian dan Penggaraman
Dalam kegiatan ini mencakup penggalian dan pengambilan segala jenis
barang galian seperti batu-batuan, pasir dan tanah yang pada umumnya berada
pada permukaan bumi dan biasa disebut galian golongan c. hasil-hasil kegiatan
ini antara lain adalah batu gunung, batu kali, batu kapur, koral, kerikil, batu
karang, batu marmer, dan lain sebagainya. Sedangkan dalam penggaraman
mencakup persiapan penambangan dan pengambilan serta penguapan air laut
di tambak/empang dengan bantuan sinar matahari, sehingga menghasilkan
endapan kristal garam (garam kasar). Umumnya kegiatan ini dikerjakan di
daerah pinggir pantai.
3.3. Industri Pengolahan
Sektor ini mencakup sub sektor industri migas dan industri tanpa migas.
3.3.1. Industri Migas
Industri minyak dan gas terdiri dari pengilangan minyak bumi dan
pengilangan gas alam (LPG dan LNG).
http://
bulelen
gkab.b
ps.go.id
PDRB Kabupaten Buleleng 2012
19
3.3.2. Industri Tanpa Migas
Kegiatan industri disini adalah kegiatan untuk merubah bentuk baik
secara mekanis maupun kimiawi dari bahan organik atau anorganik menjadi
produk baru yang lebih tinggi mutunya. Proses tersebut dapat dilakukan
dengan mesin atau tangan, baik dibuat di dalam sebuah pabrik atau
rumahtangga.
Output maupun nilai tambah atas dasar harga berlaku diperoleh dari hasil
survei industri besar dan sedang. Output atas dasar harga konstan 2000
dihitung menggunakan cara deflasi dengan indeks harga perdagangan besar
barang-barang industri sebagai deflator. Nilai tambah bruto atas dasar harga
konstan 2000, diperoleh dengan mengalikan rasio nilai tambah terhadap
output.
3.4 Listrik, Gas dan Air Minum
Sektor ini mencakup sub sektor listrik dan air minum.
3.4.1 Listrik
Kegiatan ini mencakup pembang-kitan dan penyaluran tenaga listrik, baik
yang diselenggarakan oleh PLN maupun oleh perusahaan non PLN seperti
pembangkitan listrik oleh perusahaan daerah, swasta maupun perorangan,
dengan tujuan untuk dijual.
Nilai produksi kegiatan pelistrikan ini diperoleh dari perkalian antara kuantum
listrik yang dibangkitkan dengan harga per unit listrik tersebut. Sedangkan
untuk output atas dasar harga konstan 2000, diperoleh dengan cara revaluasi.
http://
bulelen
gkab.b
ps.go.id
PDRB Kabupaten Buleleng 2012
20
3.4.2 Air Minum
Kegiatan ini mencakup proses pembersihan, pemurnian dan proses
kimiawi lainnya untuk menghasilkan air minum, serta pendistribusian dan
penyalurannya melalui pipa kepada rumahtangga, instansi pemerintah maupun
swasta baik yang dilakukan oleh PDAM maupun bukan PDAM.
3.5 Bangunan Sektor bangunan mencakup kegiatan konstruksi di wilayah domestik
suatu daerah yang dilakukan baik oleh kontraktor umum, yaitu perusahaan
yang melakukan pekerjaan konstruksi untuk pihak lain, maupun oleh
kontraktor khusus, yaitu unit usaha atau individu yang melakukan kegiatan
konstruksi untuk dipakai, antara lain: pembuatan, pembangunan, pemasangan
dan perbaikan semua jenis konstruksi seperti bangunan tempat tinggal,
bangunan bukan tempat tinggal, jalan, jembatan, pelabuhan, terminal, serta
bangunan lainnya.
3.6 Perdagangan, Hotel dan Restoran Sektor ini mencakup tiga sub sektor yaitu sub sektor perdagangan, hotel
dan restoran. Pada dasarnya kegiatan yang dicakup meliputi kegiatan
perdagangan, penyediaan akomodasi/ hotel, serta penjualan makanan dan
minuman (seperti restoran, warung, kedai, pedagang keliling dan sejenisnya).
http://
bulelen
gkab.b
ps.go.id
PDRB Kabupaten Buleleng 2012
21
3.6.1 Perdagangan
Sub sektor perdagangan dibagi menjadi dua kelompok yaitu (1)
perdagangan besar dan (2) perdagangan eceran.
Untuk penghitungan regional, output dan nilai tambah subsektor
perdagangan atas dasar harga berlaku dapat diestimasi dengan cara yaitu
menggunakan metode pendekatan produksi. Banyaknya perusahaan/tenaga
kerja merupakan indikator produksi dan rata-rata output per indikator produksi
sebagai indikator harganya. Perkalian banyaknya indikator produksi dengan
rata-rata output per indikator produksi merupakan output. Nilai tambah bruto
diperoleh dengan mengurangi output dengan biaya antaranya. Untuk
mendapatkan nilai atas dasar harga konstan 2000 digunakan cara revaluasi
atau deflasi, dimana indeks harga perdagangan besar atau indeks harga
konsumen sebagai deflatornya.
3.6.2 Hotel
Nilai tambah bruto subsektor hotel dapat diperoleh dengan pendekatan
produksi. Indikator produksi yang dapat digunakan adalah jumlah malam
kamar, jumlah tempat tidur, jumlah hotel/tempat penginapan, jumlah tenaga
kerja, dan jumlah tamu menginap. Indikator harganya adalah rata-rata tarif per
malan kamar, rata-rata output pertempat tidur, rata-rata out put per hotel,
rata-rata output per tenaga kerja, dan rata-rata output per tamu yang
menginap.
http://
bulelen
gkab.b
ps.go.id
PDRB Kabupaten Buleleng 2012
22
3.6.3 Restoran Karena sulitnya mendapatkan data mengenai restoran, maka salah satu
cara yang digunakan untuk menghitung output subsektor restoran atas dasar
harga berlaku adalah berdasarkan indikator konsumsi makanan dan minuman
jadi di luar rumah. Data ini didapatkan dari modul konsumsi dalam susenas.
Dengan cara ini konsumsi makanan dan minuman jadi di luar rumah dianggap
sebagai output dari restoran. Penghitungan pengeluaran konsumsi makanan
dan minuman jadi diluar rumah atas dasar harga berlaku diperkirakan dengan
cara mengalikan pengeluaran makanan dan minuman per kapita selama
setahun dengan jumlah penduduk pertengahan tahun.
3.7 Pengangkutan dan Komunikasi Sektor ini mencakup kegiatan pengangkutan barang dan penumpang,
jasa penunjang angkutan dan komunikasi. Pengangkutan meliputi kegiatan
pemindahan penumpang dan atau barang dari suatu tempat ketempat lainnya
dengan menggunakan alat angkut/kendaraan baik bermotor maupun tidak
bermotor. Subsektor pengangkutan secara umum digolongkan menjadi
kegiatan angkutan darat, angkutan sungai dan danau, angkutan laut dan
angkutan udara.
3.7.1 Angkutan
Kegiatan yang dicakup dalam sub sektor pengangkutan terdiri atas jasa
angkutan kereta api, angkutan jalan raya, angkutan laut, angkutan sungai dan
danau, angkutan udara, jasa penunjang angkutan.
http://
bulelen
gkab.b
ps.go.id
PDRB Kabupaten Buleleng 2012
23
Angkutan jalan raya; jenis kegiatan ini meliputi kegiatan pengangkutan
barang dan penumpang dengan menggunakan kendaraan umum angkutan
jalan raya baik bermotor ataupun tidak. Jenis kendaraannya, antara lain
meliputi bus, truk, taksi, mikrolet, becak, delman, dokar, dan lain sebagainya.
Perkiraan nilai tambah bruto atas dasar harga berlaku didasarkan pada data
jumlah armada angkutan umum barang dan penumpang wajib uji yang
diperoleh dari Dinas Perhubungan.
Angkutan laut; yang dicakup disini adalah kegiatan pengangkutan barang
dan penumpang dengan menggunakan kapal laut yang beroperasi di dalam dan
keluar daerah. Dengan pendekatan produksi, output atas dasar harga berlaku
diperoleh dengan mengalikan indikator produksi (jumlah barang dan
penumpang yang diangkut) dengan indikator harganya (rata-rata output per
indikator produksi). Output atas dasar harga konstan biasa dihitung dengan
metode revaluasi ataupun ekstrapolasi.
Jasa penunjang angkutan; yang dicakup disini adalah kegiatan yang
bersifat menunjang dan memperlancar usaha pengangkutan meliputi
pelayanan jasa terminal dan parkir, keagenan, ekspedisi, bongkar muat,
pergudangan dan kegiatan lainnya.
3.7.2 Komunikasi
Pos dan Giro; jenis kegiatan ini meliputi kegiatan pemberian jasa kepada
pihak lain dalam hal pengiriman surat, wesel, paket pos, jasa giro, jasa
tabungan dan lainnya. Dengan menggunakan metode produksi melalui
pendekatan perusahaan, output atas dasar harga berlaku kegiatan ini
merupakan penjumlahan dari penerimaan atas kegiatan pos dan giro.
Telekomunikasi; jenis kegiatan ini meliputi kegiatan pemberian jasa kepada
http://
bulelen
gkab.b
ps.go.id
PDRB Kabupaten Buleleng 2012
24
pihak lain dalam hal ini pengiriman berita melalui telepon, telex dan telegram
dan kegiatan lainnya yang diusahakan oleh PT.Telkom.
3.8 Keuangan, Persewaan & Jasa Perusahaan
3.8.1 Bank
Bank adalah kegiatan yang memberikan jasa keuangan pada pihak lain
seperti simpanan, memberikan pinjaman, mengirim uang, membeli dan
menjual surat-surat berharga dan kegiatan lainnya. Dilihat dari segi fungsinya
perusahaan bank dapat merupakan Bank Sentral, Bank Umum, Bank Devisa,
Bank Pembangunan, Bank Tabungan, dan Bank Desa. Sedangkan dari segi
kepemilikannya, dapat berupa Bank Pemerintah, Bank Swasta Nasional dan
Bank Asing.
3.8.2 Lembaga Keuangan dan Jasa Penunjang Keuangan
Sub sektor ini mencakup kegiatan usaha seperti persewaan bangunan
bukan tempat tinggal, koperasi simpan pinjam, pegadaian, lembaga kredit
perorangan, penukaran mata uang asing, usaha sewa guna (leasing), pasar
modal, bursa valuta asing, dan lembaga keuangan bukan bank serta lembaga
keuangan lainnya.
3.8.3 Sewa Bangunan
Sub sektor ini mencakup semua kegiatan jasa yang berhubungan dengan
proses penggunaan rumah/bangunan baik sebagai tempat tinggal maupun
bukan tempat tinggal seperti toko, tempat khusus, dan sebagainya tanpa
memperhatikan apakah itu merupakan milik sendiri atau sewa.
http://
bulelen
gkab.b
ps.go.id
PDRB Kabupaten Buleleng 2012
25
3.8.4 Jasa Perusahaan
Sub sektor ini meliputi jasa pengacara, jasa akuntan, jasa arsitektur, dan
sebagainya. Perkiraan output dan nilai tambah bruto didasarkan pada jumlah
tenaga kerja, serta rata-rata rasio nilai tambah yang bersumber dari survei
khusus. Perkiraan nilai tambah bruto atas dasar harga konstan 2000 dihitung
dengan ekstrapolasi menggunakan indeks jumlah tenaga kerja.
3.9 Jasa-jasa
3.9.1 Pemerintahan Umum
Sektor ini mencakup kegiatan pemerintah dalam menyediakan jasa
pelayanan umum kepada masyarakat yang tidak dapat dilihat secara ekonomi
misalnya dalam mengatur negara, melakukan kebijakan ekonomi, kebijakan
sosial masyarakat dan lain sebagainya. Dengan demikian kegiatan pemerintah
berbeda dengan kegiatan ekonomi lainnya baik dalam ciri struktur biaya
maupun dalam sumber pembelanjaannya. Kegiatan pemerintah sebagian besar
hasilnya digunakan oleh pemerintah sendiri sebagai konsumen akhir.
Sumbangan sektor pemerintah terhadap PDRB terdiri dari upah dan gaji
pegawai pemerintah baik yang berasal dari belanja rutin maupun belanja
pembangunan serta penyusutan sebesar lima persen dari jumlah tersebut.
Data yang dipakai didasarkan pada realisasi pengeluaran pemerintah yang
diperoleh dari Departemen Keuangan serta data realisasi APBD.
3.9.2 Jasa Sosial Kemasyarakatan
Sub sektor ini mencakup kegiatan jasa pendidikan, jasa kesehatan, dan
jasa sosial kemasyarakatan lainnya seperti panti asuhan dan panti werda.
http://
bulelen
gkab.b
ps.go.id
PDRB Kabupaten Buleleng 2012
26
Kegiatan-kegiatan sejenis yang dikelola oleh pemerintah tidak termasuk dalam
sub sektor ini.
Jasa pendidikan mencakup segala macam lembaga pendidikan swasta
mulai dari taman kanak-kanak sampai dengan perguruan tinggi. Termasuk disini
kursus-kursus, seperti kursus menjahit, menari, montir, mengemudi, dan yang
sejenis lainnya.
Jasa kesehatan; mencakup segala macam lembaga kesehatan swasta baik
berbentuk rumah sakit, rumah bersalin, poliklinik dan sejenisnya. Termasuk
juga disini pelayanan kesehatan atas usaha sendiri seperti dokter umum,
dokter gigi, dokter spesialis, dokter hewan, psikiater, bidan, tukang gigi, dukun
bayi dan sebagainya.
3.9.3 Hiburan dan Rekreasi
Seluruh kegiatan perusahaan/ lembaga swasta yang bergerak dalam jasa
hiburan, rekreasi dan kebudayaan, seperti pembuatan dan distribusi film,
usaha pemutaran film, penyiaran radio dan televisi, produksi dan penjualan
sandiwara, tari, musik, serta jasa rekreasi lainnya, seperti gelanggang pacuan,
sirkus, taman hiburan dan klub malam, merupakan kegiatan yang dicakup
dalam subsektor ini. Juga termasuk disini penggubah lagu, penulis buku,
pembuatan lukisan dan sebagainya.
3.9.4 Perorangan dan Rumahtangga
Sub sektor ini meliputi segala jenis kegiatan jasa yang pada umumnya
melayani perorangan dan rumah tangga, seperti jasa perbengkelan, reparasi,
pembantu rumahtangga, dan jasa perorangan lainnya.
http://
bulelen
gkab.b
ps.go.id
PDRB Kabupaten Buleleng 2012
27
Penghitungan output dan nilai tambah bruto dapat dilakukan dengan cara
pendekatan produksi atau pendekatan pendapatan, tergantung tersedianya
data. Sedangkan dalam pendekatan produksi, indikator produksi yang
digunakan dapat berupa jumlah kendaraan/barang yang diperbaiki atau
dengan menggunakan jumlah tenaga kerja.
Output dan nilai tambah bruto atas dasar harga konstan dapat dihitung
dengan cara metode ekstrapolasi dengan jumlah indikator produksi sebagai
ekstrapolator-nya atau metode deflasi dengan indeks harga konsumen (IHK)
aneka komponen terkait sebagai deflatornya.
http://
bulelen
gkab.b
ps.go.id
PDRB Kabupaten Buleleng 2012
28
IV. TINJAUAN PEREKONOMIAN KABUPATEN BULELENG
4.1 Perkembangan PDRB Kabupaten Buleleng
Kewenangan yang dilimpahkan pemerintah pusat kepada daerah
hendaknya jangan diartikan secara sempit demi kepentingan bersama dalam
kerangka negara kesatuan Republik Indonesia. Karena salah satu tujuan dari
pemberlakuan otonomi daerah adalah mengelola sumber daya yang dimiliki
dalam rangka meningkatkan perekonomian, kesejahteraan serta pembangunan
daerah.
Terbentuknya pemerintahan baru di era reformasi ini diharapkan
mendapat respon yang positif khususnya kebijakan-kebijakan mengenai
pembangunan ekonomi Kabupaten Buleleng. Struktur perekonomian
Kabupaten Buleleng mempunyai karakteristik yang tidak jauh berbeda dengan
beberapa kabupaten lainnya di Bali. Sendi-sendi perekonomian yang dibangun
lewat keunggulan sektor pertanian diharapkan mampu mendorong aktifitas
ekonomi serta pengembangan etos kerja masyarakatnya.
Nilai Produk Domestik Regional Bruto atau yang lebih dikenal dengan
sebutan PDRB adalah cerminan atau gambaran secara makro mengenai
perekonomian suatu daerah dalam kurun waktu/tahun tertentu, karena PDRB
merupakan penjumlahan nilai tambah bruto dari sektor-sektor ekonomi yang
berperan dalam kegiatan perekonomian daerah tersebut. PDRB Kabupaten
Buleleng pada tiga tahun terakhir ini menunjukkan perkembangan yang positif
dan hampir semua sektor mengalami peningkatan produksi.
Dalam pembentukan PDRB atas dasar harga berlaku, faktor harga
memegang andil yang sangat dominan, dimana PDRB atas dasar harga berlaku
http://
bulelen
gkab.b
ps.go.id
PDRB Kabupaten Buleleng 2012
29
diperoleh dengan menghitung nilai tambah bruto berdasarkan harga yang
berlaku pada tahun yang bersangkutan.
TABEL 1.
PDRB Harga Berlaku Kab. Buleleng, Menurut Lapangan Usaha,Th.2010-2012, (jutaan rupiah)
NO. LAPANGAN USAHA 2010 2011 2012
1. Pertanian 2.292.545,28 2.446.793,85 2.614.840,56
2. Pertambangan & Penggalian 60.166,29 67.766,10 76.148,77
3. Industri Pengolahan 755.547,53 809.379,96 864.255,92
4. Listrik, Gas & Air Minum 96.258,55 114.255,51 135.729,44
5. Bangunan 248.796,57 288.818,64 338.466,57
6. Perdagangan, Hotel & Restoran 1.905.755,22 2.152.443,37 2.438.273,08
7. Pengangkutan & Komunikasi 302.625,77 335.669,79 372.566,87
8. Keuangan, Persewaan & Jasa Perusahaan 370.488,59 400.520,80 433.997,30
9. Jasa-jasa 1.524.217,85 1.672.591,20 1.841.439,35
PDRB 7.556.401,65 8.288.239,22 9.115.717,85
Nilai absolut PDRB Kabupaten Buleleng atas dasar harga berlaku, pada
tahun 2012 sebesar 9.155,7 milyar rupiah meningkat sekitar 827,4 milyar
rupiah bila dibandingkan dengan PDRB tahun 2011 yang besarnya 8.288,2
milyar rupiah.
Dari angka agregat PDRB atas dasar harga berlaku diatas sangat jelas
bahwa harga sangat berperan dalam menghasilkan nilai PDRB yang besar.
Penyumbang nilai tambah tertinggi dalam pembentukan PDRB harga berlaku
yaitu sektor pertanian dalam arti luas sebesar 2.614,84 milyar rupiah.
Bila dilihat berdasarkan PDRB harga konstan 2000, menghasilkan agregat
PDRB sebesar 3.907,93 milyar rupiah pada tahun 2012. Terjadi sedikit
peningkatan dibandingkan dengan tahun 2011 yaitu 239,05 milyar rupiah. Dari
http://
bulelen
gkab.b
ps.go.id
PDRB Kabupaten Buleleng 2012
30
angka ini menggambarkan bahwa perkembangan produk riil dari barang dan
jasa yang dihasilkan di wilayah Kabupaten Buleleng pada tahun 2012
mengalami peningkatan sebesar 6,52 %. Sektor ekonomi yang mempunyai nilai
tambah paling tinggi yaitu sektor pertanian sebesar 886,95 milyar rupiah.
Sektor pertambangan dan penggalian merupakan sektor penghasil nilai tambah
yang paling kecil di antara sektor-sektor yang lain yaitu sebesar 25,84 milyar
rupiah.
TABEL 2. PDRB Harga Konstan Th. 2000 Kab. Buleleng, Menurut Lapangan Usaha,Th.2010-2012,
(jutaan rupiah)
NO. LAPANGAN USAHA 2010 2011 2012
1. Pertanian 844.188,24 865.310,94 886.965,97
2. Pertambangan & Penggalian 22.426,24 24.314,40 25.841,34
3. Industri Pengolahan 364.926,06 375.714,88 389.916,90
4. Listrik, Gas & Air Minum 33.564,86 36.841,75 40.537,56
5. Bangunan 94.460,34 101.596,68 109.389,14
6. Perdagangan, Hotel & Restoran 972.637,20 1.068.129,20 1.179.000,36
7. Pengangkutan & Komunikasi 124.821,57 131.702,17 139.216,62
8. Keuangan, Persewaan & Jasa Perusahaan 147.787,98 152.432,39 158.407,35
9. Jasa-jasa 852.663,17 912.841,65 978.660,52
PDRB 3.457.475,66 3.668.884,04 3.907.935,78
4.2 Kontribusi Sektor Terhadap PDRB Kabupaten Buleleng
Struktur ekonomi Kabupaten Buleleng sangat ditentukan oleh besarnya
andil sektor ekonomi dalam memproduksi barang dan jasa. Struktur yang
terbentuk dari nilai tambah yang diciptakan oleh masing-masing sektor
tersebut menggambarkan ketergantungan suatu daerah terhadap kemampuan
http://
bulelen
gkab.b
ps.go.id
PDRB Kabupaten Buleleng 2012
31
berproduksi dari masing-masing sektor. Dengan mengetahui andil masing-
masing sektor dapat diketahui potensi sektor tersebut guna pengembangan
sektor ekonomi yang potensial dengan kondisi daerah.
TABEL 3.
Distribusi Persentase PDRB Harga Berlaku Kab. Buleleng, Menurut Lapangan Usaha, Th. 2011-2012,
(persen)
NO. LAPANGAN USAHA 2011 2012
1. Pertanian 29,52 28,68
2. Pertambangan & Penggalian 0,82 0,84
3. Industri Pengolahan 9,77 9,48
4. Listrik, Gas & Air Minum 1,38 1,49
5. Bangunan 3,48 3,71
6. Perdagangan, Hotel & Restoran 25,97 26,75
7. Pengangkutan & Komunikasi 4,05 4,09
8. Keuangan, Persewaan & Jasa Perusahaan 4,83 4,76
9. Jasa-jasa 20,18 20,20
Sampai dengan tahun 2012 sektor pertanian masih tetap memberikan
kontribusi terbesar dalam pembentukan PDRB harga berlaku walau agak
menurun, yaitu mencapai 28,68 persen diikuti sektor perdagangan, hotel dan
restoran pada urutan kedua meningkat menjadi 26,75 persen, kemudian jasa-
jasa pada urutan ketiga sebesar 20,20 persen. Sektor yang memiliki kontribusi
terkecil dalam pembentukan PDRB adalah sektor pertambangan dan
penggalian yang hanya 0,84 persen.
http://
bulelen
gkab.b
ps.go.id
PDRB Kabupaten Buleleng 2012
32
Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya terdapat kontribusi tiga
sektor yang menunjukkan penurunan yaitu sektor pertanian sekitar 0,84
persen, sektor industri pengolahan sekitar 0,28 persen, dan sektor keuangan,
persewaan dan jasa perusahaan sekitar 0,07 persen. Sementara di sisi lain
terjadi peningkatan kontribusi meskipun peningkatannya kecil sekali.
TABEL 4.
Distribusi Persentase PDRB Harga Berlaku dan Harga Konstan Th. 2000 Kab. Buleleng, Menurut Kelompok Sektor Lapangan Usaha, Th.2012,
(persen)
NO. KELOMPOK SEKTOR LAPANGAN USAHA
PDRB AD HARGA BERLAKU
PDRB AD HARGA KONSTAN
TH 2000
1. Primer 29,52 23,36
2. Sekunder 14,68 13,81
3. Tersier 55,80 62,83
Dari tiga kelompok sektor (primer, sekunder, dan tersier) terlihat bahwa
sektor tersier memberikan andil yang relatif lebih besar terhadap PDRB baik
atas dasar harga berlaku maupun atas dasar harga konstan. Andil sektor tersier
terhadap PDRB atas dasar harga berlaku sebesar 55,80 persen dan terhadap
PDRB harga konstan sebesar 62,83 persen, sementara sektor primer
kontribusinya hanya sebesar 29,52 persen pada PDRB berlaku demikian juga
halnya dengan PDRB harga konstan memberikan sumbangan sebesar 23,36
persen.
http://
bulelen
gkab.b
ps.go.id
PDRB Kabupaten Buleleng 2012
33
Grafik 1 Peranan Sektor Ekonomi Terhadap PDRB Kab. Buleleng
Tahun 2012
4.3 Laju Pertumbuhan PDRB Kabupaten Buleleng Laju pertumbuhan PDRB merupakan laju pertumbuhan rata-rata hitung
dari seluruh laju pertumbuhan sektoral. Pertumbuhan riil diperlihatkan oleh
penghitungan PDRB atas dasar harga konstan, sedangkan penghitungan atas
dasar harga berlaku masih mengandung unsur inflasi umum dalam satu tahun.
Pertumbuhan ekonomi diperlihatkan dengan laju pertumbuhan PDRB
Atas Dasar Harga Konstan yang menggambarkan pertumbuhan produksi barang
dan jasa dihasilkan oleh seluruh sektor yang berperan dalam kegiatan ekonomi.
Dalam penghitungan PDRB Atas Dasar harga Konstan faktor harga pada tahun
berjalan / bersangkutan telah dikeluarkan terlebih dahulu dengan perkataan
lain seluruh produksi maupun biaya antara pada tahun berjalan dihitung
dengan menggunakan harga pada tahun dasar yaitu tahun 2000. Dengan
memakai patokan tahun dasar ini bisa dilihat perkembangan produksi yang
http://
bulelen
gkab.b
ps.go.id
PDRB Kabupaten Buleleng 2012
34
dihasilkan suatu daerah yaitu produksi barang dan jasa dari sektor-sektor yang
berperan dalam perekonomian Kabupaten Buleleng.
Grafik 2 Laju Pertumbuhan PDRB Kab. Buleleng Atas Dasar Harga Berlaku
dan Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2000 Tahun 2008-2012
Laju pertumbuhan PDRB atas dasar harga konstan di Kabupaten Buleleng
Tahun 2008 adalah 5,84, angka ini terus meningkat hingga tahun 2010 laju
pertumbuhan PDRBnya menurun kembali menjadi 5,85, sementara pada tahun
berikutnya mengalami peningkatan dan pada tahun 2012 meningkat lagi
menjadi 6,52. Ini mengindikasikan bahwa peningkatan laju pertumbuhan PDRB
pada tahun 2012 disebabkan oleh naeknya pertumbuhan produksi barang dan
jasa.
Dari sembilan sektor ekonomi, pertumbuhan ekonominya yang paling
kecil adalah sektor pertanian yaitu sebesar 2,50 persen, sementara yang laju
pertumbuhannya paling besar bergeser dari sektor listrik, gas dan air bersih ke
sektor PHR (perdagangan hotel dan restoran) sebesar 10,38 persen. Hal ini
terjadi karena adanya penambahan jumlah hotel, toko/kios dan restoran
selama tahun 2012.
http://
bulelen
gkab.b
ps.go.id
PDRB Kabupaten Buleleng 2012
35
Grafik 3
Pertumbuhan Ekonomi Kab. Buleleng Menurut Lapangan Usaha Tahun 2008-2012
4.4 PDRB Per Kapita Kabupaten Buleleng
PDRB per kapita merupakan salah satu indikator yang sering digunakan
untuk mengukur kemakmuran suatu daerah secara umum karena PDRB per
kapita merupakan jumlah dari PDRB yang dikontribusikan ke penduduk suatu
daerah. PDRB per kapita diperoleh dengan cara membagi PDRB dengan jumlah
penduduk pertengahan tahun. Semakin besar nilai PDRB per kapita maka dapat
dikatakan semakin makmur/sejahtera suatu daerah/wilayah. Kendati begitu,
PDRB per kapita merupakan angka agregat, sehingga masih sangat kasar jika
dijadikan cerminan bagi tingkat kesejahteraan penduduknya.
http://
bulelen
gkab.b
ps.go.id
PDRB Kabupaten Buleleng 2012
36
Meskipun angka PDRB per kapita tidak dapat dijadikan ukuran tingkat
kesejahteraan penduduknya, setidaknya ukuran ini dapat digunakan sebagai
acuan untuk menilai seberapa besarkah capaian hasil pembangunan yang
sudah dilaksanakan selama ini dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat
secara umum di Kabupaten Buleleng serta dapat digunakan untuk melihat
perbandingan antar daerah/wilayah atau per tahun.
Grafik 4 Perkembangan PDRB Perkapita Kab. Buleleng
Tahun 2008-2012
PDRB per kapita atas dasar harga berlaku Kabupaten Buleleng tahun
2012 mengalami peningkatan dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya,
demikian juga dengan PDRB per kapita atas dasar harga konstan. PDRB per
kapita atas dasar harga berlaku mencapai 14,2 juta rupiah per tahun sedangkan
harga konstannya adalah 6 juta rupiah per tahun atau masih dibawah angka
rata-rata Provinsi Bali yang mencapai 8,1 juta rupiah per tahun.
http://
bulelen
gkab.b
ps.go.id
PDRB Kabupaten Buleleng 2012
37
4.5 Perbandingan PDRB Kabupaten/ Kota se-Bali
Dengan keluarnya kebijakan otonomi daerah melalui implementasi UU
No. 22 tahun 1999 dan UU No. 25 tahun 1999 tentang perimbangan keuangan
pusat dan daerah telah memberikan beberapa perubahan mendasar bagi
masing-masing kebupaten dan kota yang ada di Propinsi Bali. Perubahan
tersebut tentu saja berimplikasi baik dan buruk. Salah satu sisi baiknya adalah
memacu kemandirian kabupaten/kota untuk membangun perekonomiannya,
baik secara finansial maupun sumber daya yang ada.
Untuk mengetahui sejauh mana peranan PDRB Kabupaten Buleleng
terhadap PDRB Propinsi Bali bila dibandingkan dengan PDRB Kabupaten/kota
lainnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
TABEL 5. Perbandingan PDRB Kabupaten/Kota se-Bali Tahun 2012
(jutaan rupiah)
KABUPATEN/KOTA ADH BERLAKU ADH KONSTAN
(1) (2) (3)
Badung 18.996.102,98 6.738.908,42
Denpasar 15.557.924,87 6.535.171,36
Buleleng 9.115.717,85 3.907.935,78
Gianyar 9.125.976,40 3.854.010,73
Tabanan 6.105.205,26 2.774.393,97
Karangasem 5.195.588,79 2.042.135,04
Jembrana 4.403.536,91 1.945.292,01
Klungkung 3.347.198,61 1.467.352,42
Bangli 2.866.692,11 1.225.103,70
B a l i 83.939.294,21 32.804.381,36
http://
bulelen
gkab.b
ps.go.id
PDRB Kabupaten Buleleng 2012
38
Kontribusi PDRB Kabupaten Buleleng tehadap PDRB Propinsi Bali dari
tahun ke tahun tidak mengalami perubahan yaitu menempati peringkat tiga
setelah Kabupaten Badung dan Kota Denpasar. Besaran nilai PDRB Kabupaten
Buleleng ternyata tidak mencerminkan besarnya pula nilai PDRB per kapitanya.
Nilai PDRB per kapita Kabupaten Buleleng tahun 2012 adalah 14,2 juta
rupiah, angka ini masih lebih rendah dibandingkan dengan 5 kabupaten lain
yaitu Badung, Klungkung, Gianyar, Kota Denpasar dan Jembrana. Ini
mencerminkan bahwa tingginya PDRB Kabupaten Buleleng masih lebih
dipengaruhi oleh tingginya jumlah penduduk di Kabupaten Buleleng.
TABEL 6.
Angka Agregatif PDRB Kabupaten Buleleng Tahun 2008-2012
LAPANGAN USAHA 2008 2009 2010 2011 * 2012 **
[1] [2] [3] [4] [5] [6]
PDRB - Harga Berlaku (Jutaan Rp.)
5.849.955,40 6.680.110,22 7.556.401,65 8.288.239,22 9.115.717,85
PDRB - Harga Konstan (Jutaan Rp.)
3.078.504,42 3.266.342,62 3.457.475,66 3.668.884,04 3.907.935,78
Jml Penduduk Pertengahan Tahun
625.530,00 632.002,00 625.297,00
637.038,00
641.136,00
PDRB/kapita Harga Berlaku (Rp.)
9.351.998,15 10.569.761,20 12.084.500,09 13.010.588,41 14.218.072,06
PDRB/kapita Harga Konstan (Rp.)
4.921.433,70 5.168.247,29 5.529.333,52 5.759.286,01 6.095.330,45
http://
bulelen
gkab.b
ps.go.id
PDRB Kabupaten Buleleng 2012
39
Laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Buleleng mencapai 6,52 persen
pada tahun 2012, sementara itu pertumbuhan penduduk 0,64 persen, maka
kenaikan PDRB per Kapita Buleleng atas dasar harga berlaku sebesar 9,28,
sedangkan pertumbuhan PDRB atas dasar harga konstan sebesar 6,52 persen di
tahun 2012 meningkat dibanding tahun sebelumnya. Angka ini masih lebih
tinggi dibanding ambang batas 4,81. Angka ambang batas ini merupakan angka
laju pertumbuhan ekonomi dikurangi laju pertumbuhan penduduk.
http://
bulelen
gkab.b
ps.go.id
PDRB Kabupaten Buleleng 2012
40
V. PENUTUP
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan salah satu indikator
yang dapat digunakan untuk mengukur perkembangan pembangunan ekonomi
suatu daerah, antara lain melalui laju pertumbuhan ekonomi, pendapatan per
kapita, peranan sektor-sektor dan agregat ekonomi lainnya.
Pembangunan ekonomi Kabupaten Buleleng dalam tiga tahun
belakangan ini mengalami peningkatan yang ditunjukkan oleh pertumbuhan
ekonomi yang positif. Dalam pembentukan PDRB tahun 2012, sektor pertanian
masih memegang peranan penting, andil sektor ini sebesar 28,68 persen. Hal
ini menandakan bahwa corak perekonomian Kabupaten Buleleng masih
bersifat agraris.
Seiring dengan perkembangan ekonomi, perkembangan PDRB per kapita
atas dasar harga berlaku Kabupaten Buleleng juga mengalami peningkatan.
Tahun 2011 PDRB perkapita atas dasar harga berlaku sebesar 13.010.588,41
rupiah meningkat menjadi 14.218.072,06 rupiah pada tahun 2012. http://
bulelen
gkab.b
ps.go.id
PDRB Kabupaten Buleleng 2012
41
http://
bulelen
gkab.b
ps.go.id
PDRB Kabupaten Buleleng 2012
41
Tabel 1.1. PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO KABUPATEN BULELENG
ATAS DASAR HARGA BERLAKU MENURUT LAPANGAN USAHA
TAHUN 2008 - 2012 ( JUTA RUPIAH )
LAPANGAN USAHA 2008 2009 2010 2011* 2012 **
[1] [2] [3] [4] [5] [6]
1. PERTANIAN 1.818.146,99 2.057.302,55 2.292.545,28 2.446.793,85 2.614.840,56
a. Tanaman Bahan Makanan 786.191,40 875.522,24 941.608,52 1.010.374,27 1.084.434,70
b. Tanaman Perkebunan 421.065,87 477.365,71 523.282,50 572.564,59 624.896,99
c. Peternakan dan Hasil-hasilnya 298.998,68 334.517,11 390.919,41 403.518,50 416.108,27
d. Kehutanan 196,07 216,26 238,81 274,03 308,18
e. Perikanan 311.694,97 369.681,24 436.496,05 460.062,46 489.092,41
2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN 45.301,14 52.903,14 60.166,29 67.766,10 76.148,77
a. Minyak dan Gas Bumi - - - - -
b. Pertambangan tanpa Migas - - - - -
c. Penggalian 45.301,14 52.903,14 60.166,29 67.766,10 76.148,77
3. INDUSTRI PENGOLAHAN 579.257,80 660.229,54 755.547,53 809.379,96 864.255,92
a. Industri Migas - - - - -
b. Industri Tanpa Migas 579.257,80 660.229,54 755.547,53 809.379,96 864.255,92
4. LISTRIK, GAS & AIR BERSIH 63.676,22 79.954,62 96.258,55 114.255,51 135.729,44
a. Listrik 48.876,62 61.072,39 73.537,79 87.915,83 105.138,54
b. Gas - - - - -
c. Air Bersih 14.799,60 18.882,23 22.720,77 26.339,68 30.590,90
5. BANGUNAN 178.952,62 212.138,71 248.796,57 288.818,64 338.466,57
6. PERDAG., HOTEL & RESTORAN 1.468.884,36 1.681.558,61 1.905.755,22 2.152.443,37 2.438.273,08
a. Perdagangan Besar & Eceran 911.394,04 1.018.545,68 1.152.923,52 1.343.044,21 1.566.661,07
b. Hotel 15.877,08 19.053,65 21.466,42 23.031,18 24.772,34
c. Restoran 541.613,24 643.959,28 731.365,28 786.367,98 846.839,68
7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI 229.465,08 262.103,36 302.625,77 335.669,79 372.566,87
a. Pengangkutan 177.671,23 202.018,90 230.255,17 255.212,59 283.054,47
1. Angkutan Rel - - - - -
2. Angkutan Jalan Raya 144.749,48 165.181,11 186.236,13 207.534,41 231.380,11
3. Angkutan Laut 118,80 136,14 170,94 201,79 238,43
4. Angk. Sungai, Danau & Penyebr. - - - - -
5. Angkutan Udara - - - - -
6. Jasa Penunjang Angkutan 32.802,95 36.701,65 43.848,10 47.476,39 51.435,92
b. Komunikasi 51.793,85 60.084,46 72.370,59 80.457,20 89.512,40
1. Pos dan Telekomunikasi 48.445,22 55.802,42 67.058,09 74.365,53 82.523,43
2. Jasa Penunjang Komunikasi 3.348,63 4.282,05 5.312,50 6.091,66 6.988,97
8. KEU. PERSEWAAN, & JASA PERUSAHAAN 279.358,44 324.320,88 370.488,59 400.520,80 433.997,30
a. Bank 41.801,76 47.343,00 54.642,80 60.133,67 66.243,25
b. Lembaga Keuangan tanpa Bank 22.431,64 27.591,08 31.123,87 32.993,30 35.042,18
c. Jasa Penunjang Keuangan 2.305,89 2.771,84 3.156,72 3.311,53 3.491,01
d. Sewa Bangunan 178.654,69 207.925,00 237.709,02 258.736,91 281.893,87
e. Jasa Perusahaan 34.164,46 38.689,96 43.856,18 45.345,38 47.326,98
9. JASA-JASA 1.186.912,75 1.349.598,80 1.524.217,85 1.672.591,20 1.841.439,35
a. Pemerintahan Umum 559.813,73 636.752,73 693.306,92 748.263,04 807.899,61
b. Swasta 627.099,02 712.846,08 830.910,93 924.328,16 1.033.539,74
1. Sosial Kemasyarakatan 55.958,48 66.148,51 76.376,15 82.241,04 89.626,28
2. Hiburan & Rekreasi 11.721,19 13.655,58 15.993,01 17.212,61 18.734,21
3. Perorangan & Rumahtangga 559.419,35 633.041,99 738.541,77 824.874,51 925.179,25
PDRB 5.849.955,40 6.680.110,22 7.556.401,65 8.288.239,22 9.115.717,85
Catatan: *) Angka Sementara; **) Angka Sangat Sementara
http://
bulelen
gkab.b
ps.go.id
PDRB Kabupaten Buleleng 2012
42
Tabel 1.2. PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO KABUPATEN BULELENG
ATAS DASAR HARGA KONSTAN TH 2000 MENURUT LAPANGAN USAHA
TAHUN 2008 - 2012 ( JUTA RUPIAH )
LAPANGAN USAHA 2008 2009 2010 2011* 2012 **
[1] [2] [3] [4] [5] [6]
1. PERTANIAN 799.915,99 826.445,26 844.188,24 865.310,94 886.965,97
a. Tanaman Bahan Makanan 450.121,10 461.342,97 457.943,86 474.422,85 491.739,28
b. Tanaman Perkebunan 120.076,76 122.852,55 122.695,75 123.596,01 124.226,35
c. Peternakan dan Hasil-hasilnya 169.868,05 177.583,87 193.246,76 195.530,34 197.778,94
d. Kehutanan 138,42 144,39 150,63 164,56 177,96
e. Perikanan 59.711,65 64.521,49 70.151,24 71.597,17 73.043,44
2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN 20.548,82 21.527,98 22.426,24 24.314,40 25.841,34
a. Minyak dan Gas Bumi - - - - -
b. Pertambangan tanpa Migas - - - - -
c. Penggalian 20.548,82 21.527,98 22.426,24 24.314,40 25.841,34
3. INDUSTRI PENGOLAHAN 318.447,88 341.012,45 364.926,06 375.714,88 389.916,90
a. Industri Migas - - - - -
b. Industri Tanpa Migas 318.447,88 341.012,45 364.926,06 375.714,88 389.916,90
4. LISTRIK, GAS & AIR BERSIH 27.606,44 30.542,53 33.564,86 36.841,75 40.537,56
a. Listrik 20.370,42 22.515,65 24.741,40 27.440,91 30.442,95
b. Gas - - - - -
c. Air Bersih 7.236,02 8.026,88 8.823,46 9.400,83 10.094,61
5. BANGUNAN 81.678,75 88.893,22 94.460,34 101.596,68 109.389,14
6. PERDAG., HOTEL & RESTORAN 841.706,29 899.900,48 972.637,20 1.068.129,20 1.179.000,36
a. Perdagangan Besar & Eceran 500.790,33 536.291,30 586.306,90 667.259,38 760.475,51
b. Hotel 10.952,63 11.933,58 12.558,26 13.330,68 14.166,52
c. Restoran 329.963,33 351.675,61 373.772,04 387.539,14 404.358,34
7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI 111.677,33 118.511,22 124.821,57 131.702,17 139.216,62
a. Pengangkutan 82.341,15 87.155,29 90.220,11 93.779,40 97.550,64
1. Angkutan Rel - - - - -
2. Angkutan Jalan Raya 61.040,66 64.678,57 66.224,22 68.375,35 70.645,41
3. Angkutan Laut 73,41 77,34 86,25 90,99 96,17
4. Angk. Sungai, Danau & Penyebr. - - - - -
5. Angkutan Udara - - - - -
6. Jasa Penunjang Angkutan 21.227,08 22.399,37 23.909,65 25.313,06 26.809,06
b. Komunikasi 29.336,18 31.355,94 34.601,45 37.922,77 41.665,98
1. Pos dan Telekomunikasi 28.188,90 30.062,94 33.187,65 36.322,91 39.853,49
2. Jasa Penunjang Komunikasi 1.147,27 1.293,00 1.413,81 1.599,87 1.812,49
8. KEU. PERSEWAAN, & JASA PERUSAHAAN 134.848,80 140.775,28 147.787,98 152.432,39 158.407,35
a. Bank 23.558,58 24.595,06 26.084,13 27.862,03 29.792,87
b. Lembaga Keuangan tanpa Bank 11.405,69 12.349,02 12.671,63 13.108,50 13.604,00
c. Jasa Penunjang Keuangan 740,95 797,69 832,33 857,37 884,97
d. Sewa Bangunan 81.525,47 84.671,27 89.040,31 91.289,94 94.594,63
e. Jasa Perusahaan 17.618,11 18.362,23 19.159,59 19.314,56 19.530,88
9. JASA-JASA 742.074,12 798.734,20 852.663,17 912.841,65 978.660,52
a. Pemerintahan Umum 373.314,51 402.682,08 425.076,62 454.612,06 487.071,36
b. Swasta 368.759,61 396.052,13 427.586,55 458.229,59 491.589,16
1. Sosial Kemasyarakatan 29.868,66 32.181,16 34.614,95 36.294,89 38.280,22
2. Hiburan & Rekreasi 5.889,68 6.132,44 6.490,28 6.866,78 7.152,44
3. Perorangan & Rumahtangga 333.001,27 357.738,52 386.481,32 415.067,92 446.156,50
PDRB 3.078.504,42 3.266.342,62 3.457.475,66 3.668.884,04 3.907.935,78
Catatan: *) Angka Sementara; **) Angka Sangat Sementara
http://
bulelen
gkab.b
ps.go.id
PDRB Kabupaten Buleleng 2012
43
Tabel 2.1. DISTRIBUSI PERSENTASE PDRB KABUPATEN BULELENG
ATAS DASAR HARGA BERLAKU MENURUT LAPANGAN USAHA
TAHUN 2008 - 2012 ( PERSEN )
LAPANGAN USAHA 2008 2009 2010 2011* 2012 **
[1] [2] [3] [4] [5] [6]
1. PERTANIAN 31,08 30,80 30,34 29,52 28,68
a. Tanaman Bahan Makanan 13,44 13,11 12,46 12,19 11,90
b. Tanaman Perkebunan 7,20 7,15 6,93 6,91 6,86
c. Peternakan dan Hasil-hasilnya 5,11 5,01 5,17 4,87 4,56
d. Kehutanan 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
e. Perikanan 5,33 5,53 5,78 5,55 5,37
2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN 0,77 0,79 0,80 0,82 0,84
a. Minyak dan Gas Bumi - - - - -
b. Pertambangan tanpa Migas - - - - -
c. Penggalian 0,77 0,79 0,80 0,82 0,84
3. INDUSTRI PENGOLAHAN 9,90 9,88 10,00 9,77 9,48
a. Industri Migas - - - - -
b. Industri Tanpa Migas 9,90 9,88 10,00 9,77 9,48
4. LISTRIK, GAS & AIR BERSIH 1,09 1,20 1,27 1,38 1,49
a. Listrik 0,84 0,91 0,97 1,06 1,15
b. Gas
c. Air Bersih 0,25 0,28 0,30 0,32 0,34
5. BANGUNAN 3,06 3,18 3,29 3,48 3,71
6. PERDAG., HOTEL & RESTORAN 25,11 25,17 25,22 25,97 26,75
a. Perdagangan Besar & Eceran 15,58 15,25 15,26 16,20 17,19
b. Hotel 0,27 0,29 0,28 0,28 0,27
c. Restoran 9,26 9,64 9,68 9,49 9,29
7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI 3,92 3,92 4,00 4,05 4,09
a. Pengangkutan 3,04 3,02 3,05 3,08 3,11
1. Angkutan Rel - - - - -
2. Angkutan Jalan Raya 2,47 2,47 2,46 2,50 2,54
3. Angkutan Laut 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
4. Angk. Sungai, Danau & Penyebr. - - - - -
5. Angkutan Udara - - - - -
6. Jasa Penunjang Angkutan 0,56 0,55 0,58 0,57 0,56
b. Komunikasi 0,89 0,90 0,96 0,97 0,98
1. Pos dan Telekomunikasi 0,83 0,84 0,89 0,90 0,91
2. Jasa Penunjang Komunikasi 0,06 0,06 0,07 0,07 0,08
8. KEU. PERSEWAAN, & JASA PERUSAHAAN 4,78 4,86 4,90 4,83 4,76
a. Bank 0,71 0,71 0,72 0,73 0,73
b. Lembaga Keuangan tanpa Bank 0,38 0,41 0,41 0,40 0,38
c. Jasa Penunjang Keuangan 0,04 0,04 0,04 0,04 0,04
d. Sewa Bangunan 3,05 3,11 3,15 3,12 3,09
e. Jasa Perusahaan 0,58 0,58 0,58 0,55 0,52
9. JASA-JASA 20,29 20,20 20,17 20,18 20,20
a. Pemerintahan Umum 9,57 9,53 9,18 9,03 8,86
b. Swasta 10,72 10,67 11,00 11,15 11,34
1. Sosial Kemasyarakatan 0,96 0,99 1,01 0,99 0,98
2. Hiburan & Rekreasi 0,20 0,20 0,21 0,21 0,21
3. Perorangan & Rumahtangga 9,56 9,48 9,77 9,95 10,15
PDRB 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
Catatan: *) Angka Sementara; **) Angka Sangat Sementara
http://
bulelen
gkab.b
ps.go.id
PDRB Kabupaten Buleleng 2012
44
Tabel 2.2. DISTRIBUSI PERSENTASE PDRB KABUPATEN BULELENG
ATAS DASAR HARGA KONSTAN 2000 MENURUT LAPANGAN USAHA
TAHUN 2008 - 2012 ( PERSEN )
LAPANGAN USAHA 2008 2009 2010 2011* 2012 **
[1] [2] [3] [4] [5] [6]
1. PERTANIAN 25,98 25,30 24,42 23,59 22,70
a. Tanaman Bahan Makanan 14,62 14,12 13,25 12,93 12,58
b. Tanaman Perkebunan 3,90 3,76 3,55 3,37 3,18
c. Peternakan dan Hasil-hasilnya 5,52 5,44 5,59 5,33 5,06
d. Kehutanan 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
e. Perikanan 1,94 1,98 2,03 1,95 1,87
2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN 0,67 0,66 0,65 0,66 0,66
a. Minyak dan Gas Bumi - - - - -
b. Pertambangan tanpa Migas - - - - -
c. Penggalian 0,67 0,66 0,65 0,66 0,66
3. INDUSTRI PENGOLAHAN 10,34 10,44 10,55 10,24 9,98
a. Industri Migas - - - - -
b. Industri Tanpa Migas 10,34 10,44 10,55 10,24 9,98
4. LISTRIK, GAS & AIR BERSIH 0,90 0,94 0,97 1,00 1,04
a. Listrik 0,66 0,69 0,72 0,75 0,78
b. Gas - - - - -
c. Air Bersih 0,24 0,25 0,26 0,26 0,26
5. BANGUNAN 2,65 2,72 2,73 2,77 2,80
6. PERDAG., HOTEL & RESTORAN 27,34 27,55 28,13 29,11 30,17
a. Perdagangan Besar & Eceran 16,27 16,42 16,96 18,19 19,46
b. Hotel 0,36 0,37 0,36 0,36 0,36
c. Restoran 10,72 10,77 10,81 10,56 10,35
7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI 3,63 3,63 3,61 3,59 3,56
a. Pengangkutan 2,67 2,67 2,61 2,56 2,50
1. Angkutan Rel - - - - -
2. Angkutan Jalan Raya 1,98 1,98 1,92 1,86 1,81
3. Angkutan Laut 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
4. Angk. Sungai, Danau & Penyebr. - - - - -
5. Angkutan Udara - - - - -
6. Jasa Penunjang Angkutan 0,69 0,69 0,69 0,69 0,69
b. Komunikasi 0,95 0,96 1,00 1,03 1,07
1. Pos dan Telekomunikasi 0,92 0,92 0,96 0,99 1,02
2. Jasa Penunjang Komunikasi 0,04 0,04 0,04 0,04 0,05
8. KEU. PERSEWAAN, & JASA PERUSAHAAN 4,38 4,31 4,27 4,15 4,05
a. Bank 0,77 0,75 0,75 0,76 0,76
b. Lembaga Keuangan tanpa Bank 0,37 0,38 0,37 0,36 0,35
c. Jasa Penunjang Keuangan 0,02 0,02 0,02 0,02 0,02
d. Sewa Bangunan 2,65 2,59 2,58 2,49 2,42
e. Jasa Perusahaan 0,57 0,56 0,55 0,53 0,50
9. JASA-JASA 24,11 24,45 24,66 24,88 25,04
a. Pemerintahan Umum 12,13 12,33 12,29 12,39 12,46
b. Swasta 11,98 12,13 12,37 12,49 12,58
1. Sosial Kemasyarakatan 0,97 0,99 1,00 0,99 0,98
2. Hiburan & Rekreasi 0,19 0,19 0,19 0,19 0,18
3. Perorangan & Rumahtangga 10,82 10,95 11,18 11,31 11,42
PDRB 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
Catatan: *) Angka Sementara; **) Angka Sangat Sementara
http://
bulelen
gkab.b
ps.go.id
PDRB Kabupaten Buleleng 2012
45
Tabel 3.1. INDEKS PERKEMBANGAN PDRB KABUPATEN BULELENG
ATAS DASAR HARGA BERLAKU MENURUT LAPANGAN USAHA
TAHUN 2008 - 2012 ( PERSEN )
LAPANGAN USAHA 2008 2009 2010 2011* 2012 **
[1] [2] [3] [4] [5] [6]
1. PERTANIAN 304,57 344,63 384,04 409,87 438,02
a. Tanaman Bahan Makanan 222,89 248,22 266,96 286,45 307,45
b. Tanaman Perkebunan 474,62 538,08 589,83 645,38 704,37
c. Peternakan dan Hasil-hasilnya 248,23 277,71 324,54 335,00 345,45
d. Kehutanan 189,81 209,35 231,18 265,28 298,33
e. Perikanan 891,35 1.057,18 1.248,25 1.315,64 1.398,66
2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN 277,18 323,69 368,13 414,63 465,93
a. Minyak dan Gas Bumi - - - - -
b. Pertambangan tanpa Migas - - - - -
c. Penggalian 277,18 323,69 368,13 414,63 465,93
3. INDUSTRI PENGOLAHAN 296,55 338,00 386,80 414,36 442,45
a. Industri Migas - - - - -
b. Industri Tanpa Migas 296,55 338,00 386,80 414,36 442,45
4. LISTRIK, GAS & AIR BERSIH 405,10 508,66 612,39 726,88 863,50
a. Listrik 421,09 526,17 633,56 757,44 905,82
b. Gas - - - - -
c. Air Bersih 359,95 459,25 552,61 640,63 744,03
5. BANGUNAN 339,38 402,32 471,84 547,75 641,90
6. PERDAG., HOTEL & RESTORAN 262,88 300,94 341,06 385,21 436,36
a. Perdagangan Besar & Eceran 275,23 307,59 348,18 405,59 473,12
b. Hotel 233,24 279,90 315,34 338,33 363,91
c. Restoran 245,26 291,60 331,18 356,09 383,47
7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI 316,32 361,31 417,17 462,72 513,58
a. Pengangkutan 300,03 341,15 388,83 430,98 477,99
1. Angkutan Rel - - - - -
2. Angkutan Jalan Raya 333,27 380,31 428,79 477,83 532,73
3. Angkutan Laut 247,34 283,44 355,91 420,13 496,42
4. Angk. Sungai, Danau & Penyebr. - - - - -
5. Angkutan Udara - - - - -
6. Jasa Penunjang Angkutan 208,45 233,23 278,64 301,70 326,86
b. Komunikasi 388,68 450,90 543,10 603,79 671,74
1. Pos dan Telekomunikasi 376,11 433,23 520,61 577,35 640,68
2. Jasa Penunjang Komunikasi 752,72 962,54 1.194,17 1.369,31 1.571,01
8. KEU. PERSEWAAN, & JASA PERUSAHAAN 317,77 368,92 421,44 455,60 493,68
a. Bank 310,86 352,07 406,36 447,19 492,62
b. Lembaga Keuangan tanpa Bank 328,58 404,15 455,90 483,28 513,29
c. Jasa Penunjang Keuangan 489,01 587,83 669,45 702,28 740,34
d. Sewa Bangunan 326,00 379,42 433,76 472,14 514,39
e. Jasa Perusahaan 276,31 312,92 354,70 366,74 382,77
9. JASA-JASA 249,02 283,15 319,79 350,92 386,34
a. Pemerintahan Umum 228,39 259,78 282,85 305,27 329,60
b. Swasta 270,86 307,90 358,90 399,25 446,42
1. Sosial Kemasyarakatan 340,32 402,29 464,49 500,15 545,07
2. Hiburan & Rekreasi 305,17 355,53 416,38 448,14 487,75
3. Perorangan & Rumahtangga 264,83 299,69 349,63 390,50 437,99
PDRB 282,20 322,25 364,52 399,83 439,75
Catatan: *) Angka Sementara; **) Angka Sangat Sementara
http://
bulelen
gkab.b
ps.go.id
PDRB Kabupaten Buleleng 2012
46
Tabel 3.2. INDEKS PERKEMBANGAN PDRB KABUPATEN BULELENG
ATAS DASAR HARGA KONSTAN TH 2000 MENURUT LAPANGAN USAHA
TAHUN 2008 - 2012 ( PERSEN )
LAPANGAN USAHA 2008 2009 2010 2011* 2012 **
[1] [2] [3] [4] [5] [6]
1. PERTANIAN 134,00 138,44 141,41 144,95 148,58
a. Tanaman Bahan Makanan 127,61 130,80 129,83 134,50 139,41
b. Tanaman Perkebunan 135,35 138,48 138,30 139,31 140,03
c. Peternakan dan Hasil-hasilnya 141,02 147,43 160,43 162,33 164,20
d. Kehutanan 134,00 139,77 145,82 159,31 172,27
e. Perikanan 170,76 184,51 200,61 204,75 208,88
2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN 125,73 131,72 137,22 148,77 158,11
a. Minyak dan Gas Bumi - - - - -
b. Pertambangan tanpa Migas - - - - -
c. Penggalian 125,73 131,72 137,22 148,77 158,11
3. INDUSTRI PENGOLAHAN 163,03 174,58 186,82 192,34 199,61
a. Industri Migas
b. Industri Tanpa Migas 163,03 174,58 186,82 192,34 199,61
4. LISTRIK, GAS & AIR BERSIH 175,63 194,31 213,54 234,38 257,90
a. Listrik 175,50 193,98 213,16 236,42 262,28
b. Gas - - - - -
c. Air Bersih 175,99 195,23 214,60 228,65 245,52
5. BANGUNAN 154,90 168,59 179,14 192,68 207,46
6. PERDAG., HOTEL & RESTORAN 150,63 161,05 174,07 191,16 211,00
a. Perdagangan Besar & Eceran 151,24 161,96 177,06 201,51 229,66
b. Hotel 160,90 175,31 184,48 195,83 208,11
c. Restoran 149,42 159,25 169,25 175,49 183,10
7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI 153,95 163,37 172,07 181,55 191,91
a. Pengangkutan 139,05 147,18 152,35 158,37 164,73
1. Angkutan Rel - - - - -
2. Angkutan Jalan Raya 140,54 148,92 152,47 157,43 162,65
3. Angkutan Laut 152,85 161,03 179,58 189,45 200,23
4. Angk. Sungai, Danau & Penyebr. - - - - -
5. Angkutan Udara - - - - -
6. Jasa Penunjang Angkutan 134,89 142,34 151,94 160,86 170,36
b. Komunikasi 220,15 235,31 259,66 284,59 312,68
1. Pos dan Telekomunikasi 218,85 233,40 257,66 282,00 309,41
2. Jasa Penunjang Komunikasi 257,89 290,65 317,80 359,63 407,42
8. KEU. PERSEWAAN, & JASA PERUSAHAAN 153,39 160,13 168,11 173,39 180,19
a. Bank 175,20 182,90 193,98 207,20 221,56
b. Lembaga Keuangan tanpa Bank 167,07 180,89 185,61 192,01 199,27
c. Jasa Penunjang Keuangan 157,13 169,17 176,51 181,82 187,68
d. Sewa Bangunan 148,77 154,51 162,48 166,58 172,61
e. Jasa Perusahaan 142,49 148,51 154,96 156,21 157,96
9. JASA-JASA 155,69 167,58 178,89 191,52 205,33
a. Pemerintahan Umum 152,30 164,28 173,42 185,47 198,71
b. Swasta 159,28 171,07 184,69 197,92 212,33
1. Sosial Kemasyarakatan 181,65 195,71 210,51 220,73 232,80
2. Hiburan & Rekreasi 153,34 159,66 168,98 178,78 186,22
3. Perorangan & Rumahtangga 157,65 169,36 182,96 196,50 211,21
PDRB 148,51 157,57 166,79 176,99 188,52
Catatan: *) Angka Sementara; **) Angka Sangat Sementara
http://
bulelen
gkab.b
ps.go.id
PDRB Kabupaten Buleleng 2012
47
Tabel 4.1. INDEKS BERANTAI PDRB KABUPATEN BULELENG
ATAS DASAR HARGA BERLAKU MENURUT LAPANGAN USAHA
TAHUN 2008 - 2012 ( PERSEN )
LAPANGAN USAHA 2008 2009 2010 2011* 2012 **
[1] [2] [3] [4] [5] [6]
1. PERTANIAN 112,27 113,15 111,43 106,73 106,87
a. Tanaman Bahan Makanan 108,34 111,36 107,55 107,30 107,33
b. Tanaman Perkebunan 109,97 113,37 109,62 109,42 109,14
c. Peternakan dan Hasil-hasilnya 116,60 111,88 116,86 103,22 103,12
d. Kehutanan 119,52 110,30 110,43 114,75 112,46
e. Perikanan 122,56 118,60 118,07 105,40 106,31
2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN 116,09 116,78 113,73 112,63 112,37
a. Minyak dan Gas Bumi - - - - -
b. Pertambangan tanpa Migas - - - - -
c. Penggalian 116,09 116,78 113,73 112,63 112,37
3. INDUSTRI PENGOLAHAN 116,07 113,98 114,44 107,12 106,78
a. Industri Migas
b. Industri Tanpa Migas 116,07 113,98 114,44 107,12 106,78
4. LISTRIK, GAS & AIR BERSIH 124,82 125,56 120,39 118,70 118,79
a. Listrik 124,14 124,95 120,41 119,55 119,59
b. Gas - - - - -
c. Air Bersih 127,10 127,59 120,33 115,93 116,14
5. BANGUNAN 128,12 118,54 117,28 116,09 117,19
6. PERDAG., HOTEL & RESTORAN 121,94 114,48 113,33 112,94 113,28
a. Perdagangan Besar & Eceran 122,51 111,76 113,19 116,49 116,65
b. Hotel 117,54 120,01 112,66 107,29 107,56
c. Restoran 121,12 118,90 113,57 107,52 107,69
7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI 116,82 114,22 115,46 110,92 110,99
a. Pengangkutan 116,48 113,70 113,98 110,84 110,91
1. Angkutan Rel - - - - -
2. Angkutan Jalan Raya 117,52 114,12 112,75 111,44 111,49
3. Angkutan Laut 121,65 114,60 125,57 118,04 118,16
4. Angk. Sungai, Danau & Penyebr. - - - - -
5. Angkutan Udara - - - - -
6. Jasa Penunjang Angkutan 112,10 111,89 119,47 108,27 108,34
b. Komunikasi 118,01 116,01 120,45 111,17 111,25
1. Pos dan Telekomunikasi 117,34 115,19 120,17 110,90 110,97
2. Jasa Penunjang Komunikasi 128,79 127,87 124,06 114,67 114,73
8. KEU. PERSEWAAN, & JASA PERUSAHAAN 119,24 116,09 114,24 108,11 108,36
a. Bank 116,83 113,26 115,42 110,05 110,16
b. Lembaga Keuangan tanpa Bank 124,37 123,00 112,80 106,01 106,21
c. Jasa Penunjang Keuangan 122,61 120,21 113,89 104,90 105,42
d. Sewa Bangunan 119,42 116,38 114,32 108,85 108,95
e. Jasa Perusahaan 117,86 113,25 113,35 103,40 104,37
9. JASA-JASA 114,93 113,71 112,94 109,73 110,10
a. Pemerintahan Umum 113,23 113,74 108,88 107,93 107,97
b. Swasta 116,49 113,67 116,56 111,24 111,82
1. Sosial Kemasyarakatan 120,76 118,21 115,46 107,68 108,98
2. Hiburan & Rekreasi 117,58 116,50 117,12 107,63 108,84
3. Perorangan & Rumahtangga 116,06 113,16 116,67 111,69 112,16
PDRB 116,62 114,19 113,12 109,69 109,98
Catatan: *) Angka Sementara; **) Angka Sangat Sementara
http://
bulelen
gkab.b
ps.go.id
PDRB Kabupaten Buleleng 2012
48
Tabel 4.2. INDEKS BERANTAI PDRB KABUPATEN BULELENG
ATAS DASAR HARGA KONSTAN 2000 MENURUT LAPANGAN USAHA
TAHUN 2008 - 2012 ( PERSEN )
LAPANGAN USAHA 2008 2009 2010 2011* 2012 **
[1] [2] [3] [4] [5] [6]
1. PERTANIAN 101,01 103,32 102,15 102,50 102,50
a. Tanaman Bahan Makanan 98,68 102,49 99,26 103,60 103,65
b. Tanaman Perkebunan 98,43 102,31 99,87 100,73 100,51
c. Peternakan dan Hasil-hasilnya 107,08 104,54 108,82 101,18 101,15
d. Kehutanan 106,10 104,31 104,32 109,25 108,14
e. Perikanan 108,48 108,06 108,73 102,06 102,02
2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN 104,53 104,77 104,17 108,42 106,28
a. Minyak dan Gas Bumi - - - - -
b. Pertambangan tanpa Migas - - - - -
c. Penggalian 104,53 104,77 104,17 108,42 106,28
3. INDUSTRI PENGOLAHAN 107,49 107,09 107,01 102,96 103,78
a. Industri Migas - - - - -
b. Industri Tanpa Migas 107,49 107,09 107,01 102,96 103,78
4. LISTRIK, GAS & AIR BERSIH 108,80 110,64 109,90 109,76 110,03
a. Listrik 108,41 110,53 109,89 110,91 110,94
b. Gas - - - - -
c. Air Bersih 109,92 110,93 109,92 106,54 107,38
5. BANGUNAN 108,62 108,83 106,26 107,55 107,67
6. PERDAG., HOTEL & RESTORAN 107,88 106,91 108,08 109,82 110,38
a. Perdagangan Besar & Eceran 108,45 107,09 109,33 113,81 113,97
b. Hotel 106,17 108,96 105,23 106,15 106,27
c. Restoran 107,07 106,58 106,28 103,68 104,34
7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI 106,01 106,12 105,32 105,51 105,71
a. Pengangkutan 105,70 105,85 103,52 103,95 104,02
1. Angkutan Rel - - - - -
2. Angkutan Jalan Raya 105,90 105,96 102,39 103,25 103,32
3. Angkutan Laut 105,54 105,35 111,52 105,50 105,69
4. Angk. Sungai, Danau & Penyebr. - - - - -
5. Angkutan Udara - - - - -
6. Jasa Penunjang Angkutan 105,13 105,52 106,74 105,87 105,91
b. Komunikasi 106,88 106,88 110,35 109,60 109,87
1. Pos dan Telekomunikasi 106,83 106,65 110,39 109,45 109,72
2. Jasa Penunjang Komunikasi 107,98 112,70 109,34 113,16 113,29
8. KEU. PERSEWAAN, & JASA PERUSAHAAN 105,68 104,39 104,98 103,14 103,92
a. Bank 105,42 104,40 106,05 106,82 106,93
b. Lembaga Keuangan tanpa Bank 107,65 108,27 102,61 103,45 103,78
c. Jasa Penunjang Keuangan 108,78 107,66 104,34 103,01 103,22
d. Sewa Bangunan 105,48 103,86 105,16 102,53 103,62
e. Jasa Perusahaan 105,58 104,22 104,34 100,81 101,12
9. JASA-JASA 108,00 107,64 106,75 107,06 107,21
a. Pemerintahan Umum 107,37 107,87 105,56 106,95 107,14
b. Swasta 108,64 107,40 107,96 107,17 107,28
1. Sosial Kemasyarakatan 109,04 107,74 107,56 104,85 105,47
2. Hiburan & Rekreasi 106,14 104,12 105,84 105,80 104,16
3. Perorangan & Rumahtangga 108,65 107,43 108,03 107,40 107,49
PDRB 105,84 106,10 105,85 106,11 106,52
Catatan: *) Angka Sementara; **) Angka Sangat Sementara
http://
bulelen
gkab.b
ps.go.id
PDRB Kabupaten Buleleng 2012
49
Tabel 5. INDEKS HARGA IMPLISIT PDRB KABUPATEN BULELENG
MENURUT LAPANGAN USAHA
TAHUN 2008 - 2012 ( PERSEN )
LAPANGAN USAHA 2008 2009 2010 2011* 2012 **
[1] [2] [3] [4] [5] [6]
1. PERTANIAN 227,29 248,93 271,57 282,76 294,81
a. Tanaman Bahan Makanan 174,66 189,78 205,62 212,97 220,53
b. Tanaman Perkebunan 350,66 388,57 426,49 463,25 503,03
c. Peternakan dan Hasil-hasilnya 176,02 188,37 202,29 206,37 210,39
d. Kehutanan 141,65 149,77 158,54 166,52 173,17
e. Perikanan 522,00 572,96 622,22 642,57 669,59
2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN 220,46 245,74 268,29 278,71 294,68
a. Minyak dan Gas Bumi - - - - -
b. Pertambangan tanpa Migas - - - - -
c. Penggalian 220,46 245,74 268,29 278,71 294,68
3. INDUSTRI PENGOLAHAN 181,90 193,61 207,04 215,42 221,65
a. Industri Migas - - - - -
b. Industri Tanpa Migas 181,90 193,61 207,04 215,42 221,65
4. LISTRIK, GAS & AIR BERSIH 230,66 261,78 286,78 310,13 334,82
a. Listrik 239,94 271,24 297,23 320,38 345,36
b. Gas - - - - -
c. Air Bersih 204,53 235,24 257,50 280,18 303,04
5. BANGUNAN 219,09 238,64 263,39 284,28 309,42
6. PERDAG., HOTEL & RESTORAN 174,51 186,86 195,94 201,52 206,81
a. Perdagangan Besar & Eceran 181,99 189,92 196,64 201,28 206,01
b. Hotel 144,96 159,66 170,93 172,77 174,87
c. Restoran 164,14 183,11 195,67 202,91 209,43
7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI 205,47 221,16 242,45 254,87 267,62
a. Pengangkutan 215,77 231,79 255,21 272,14 290,16
1. Angkutan Rel - - - - -
2. Angkutan Jalan Raya 237,14 255,39 281,22 303,52 327,52
3. Angkutan Laut 161,82 176,02 198,19 221,76 247,93
4. Angk. Sungai, Danau & Penyebr. - - - - -
5. Angkutan Udara - - - - -
6. Jasa Penunjang Angkutan 154,53 163,85 183,39 187,56 191,86
b. Komunikasi 176,55 191,62 209,15 212,16 214,83
1. Pos dan Telekomunikasi 171,86 185,62 202,06 204,73 207,07
2. Jasa Penunjang Komunikasi 291,88 331,17 375,76 380,76 385,60
8. KEU. PERSEWAAN, & JASA PERUSAHAAN 207,16 230,38 250,69 262,75 273,98
a. Bank 177,44 192,49 209,49 215,83 222,35
b. Lembaga Keuangan tanpa Bank 196,67 223,43 245,62 251,69 257,59
c. Jasa Penunjang Keuangan 311,21 347,48 379,26 386,24 394,48
d. Sewa Bangunan 219,14 245,57 266,97 283,42 298,00
e. Jasa Perusahaan 193,92 210,70 228,90 234,77 242,32
9. JASA-JASA 159,95 168,97 178,76 183,23 188,16
a. Pemerintahan Umum 149,96 158,13 163,10 164,59 165,87
b. Swasta 170,06 179,99 194,33 201,72 210,24
1. Sosial Kemasyarakatan 187,35 205,55 220,64 226,59 234,13
2. Hiburan & Rekreasi 199,01 222,68 246,41 250,66 261,93
3. Perorangan & Rumahtangga 167,99 176,96 191,09 198,73 207,37
PDRB 190,03 204,51 218,55 225,91 233,26
Catatan: *) Angka Sementara; **) Angka Sangat Sementara
http://
bulelen
gkab.b
ps.go.id
PDRB Kabupaten Buleleng 2012
50
Tabel 6.1. LAJU PERTUMBUHAN PDRB KABUPATEN BULELENG
ATAS DASAR HARGA BERLAKU MENURUT LAPANGAN USAHA
TAHUN 2008 - 2012 ( PERSEN )
LAPANGAN USAHA 2008 2009 2010 2011* 2012 **
[1] [2] [3] [4] [5] [6]
1. PERTANIAN 12,27 13,15 11,43 6,73 6,87
a. Tanaman Bahan Makanan 8,34 11,36 7,55 7,30 7,33
b. Tanaman Perkebunan 9,97 13,37 9,62 9,42 9,14
c. Peternakan dan Hasil-hasilnya 16,60 11,88 16,86 3,22 3,12
d. Kehutanan 19,52 10,30 10,43 14,75 12,46
e. Perikanan 22,56 18,60 18,07 5,40 6,31
2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN 16,09 16,78 13,73 12,63 12,37
a. Minyak dan Gas Bumi - - - - -
b. Pertambangan tanpa Migas - - - - -
c. Penggalian 16,09 16,78 13,73 12,63 12,37
3. INDUSTRI PENGOLAHAN 16,07 13,98 14,44 7,12 6,78
a. Industri Migas - - - - -
b. Industri Tanpa Migas 16,07 13,98 14,44 7,12 6,78
4. LISTRIK, GAS & AIR BERSIH 24,82 25,56 20,39 18,70 18,79
a. Listrik 24,14 24,95 20,41 19,55 19,59
b. Gas - - - - -
c. Air Bersih 27,10 27,59 20,33 15,93 16,14
5. BANGUNAN 28,12 18,54 17,28 16,09 17,19
6. PERDAG., HOTEL & RESTORAN 21,94 14,48 13,33 12,94 13,28
a. Perdagangan Besar & Eceran 22,51 11,76 13,19 16,49 16,65
b. Hotel 17,54 20,01 12,66 7,29 7,56
c. Restoran 21,12 18,90 13,57 7,52 7,69
7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI 16,82 14,22 15,46 10,92 10,99
a. Pengangkutan 16,48 13,70 13,98 10,84 10,91
1. Angkutan Rel - - - - -
2. Angkutan Jalan Raya 17,52 14,12 12,75 11,44 11,49
3. Angkutan Laut 21,65 14,60 25,57 18,04 18,16
4. Angk. Sungai, Danau & Penyebr. - - - - -
5. Angkutan Udara - - - - -
6. Jasa Penunjang Angkutan 12,10 11,89 19,47 8,27 8,34
b. Komunikasi 18,01 16,01 20,45 11,17 11,25
1. Pos dan Telekomunikasi 17,34 15,19 20,17 10,90 10,97
2. Jasa Penunjang Komunikasi 28,79 27,87 24,06 14,67 14,73
8. KEU. PERSEWAAN, & JASA PERUSAHAAN 19,24 16,09 14,24 8,11 8,36
a. Bank 16,83 13,26 15,42 10,05 10,16
b. Lembaga Keuangan tanpa Bank 24,37 23,00 12,80 6,01 6,21
c. Jasa Penunjang Keuangan 22,61 20,21 13,89 4,90 5,42
d. Sewa Bangunan 19,42 16,38 14,32 8,85 8,95
e. Jasa Perusahaan 17,86 13,25 13,35 3,40 4,37
9. JASA-JASA 14,93 13,71 12,94 9,73 10,10
a. Pemerintahan Umum 13,23 13,74 8,88 7,93 7,97
b. Swasta 16,49 13,67 16,56 11,24 11,82
1. Sosial Kemasyarakatan 20,76 18,21 15,46 7,68 8,98
2. Hiburan & Rekreasi 17,58 16,50 17,12 7,63 8,84
3. Perorangan & Rumahtangga 16,06 13,16 16,67 11,69 12,16
PDRB 16,62 14,19 13,12 9,69 9,98
Catatan: *) Angka Sementara; **) Angka Sangat Sementara
http://
bulelen
gkab.b
ps.go.id
PDRB Kabupaten Buleleng 2012
51
Tabel 6.2. LAJU PERTUMBUHAN PDRB KABUPATEN BULELENG
ATAS DASAR HARGA KONSTAN 2000 MENURUT LAPANGAN USAHA
TAHUN 2008 - 2012 ( PERSEN )
LAPANGAN USAHA 2008 2009 2010 2011* 2012 **
[1] [2] [3] [4] [5] [6]
1. PERTANIAN 1,01 3,32 2,15 2,50 2,50
a. Tanaman Bahan Makanan -1,32 2,49 -0,74 3,60 3,65
b. Tanaman Perkebunan -1,57 2,31 -0,13 0,73 0,51
c. Peternakan dan Hasil-hasilnya 7,08 4,54 8,82 1,18 1,15
d. Kehutanan 6,10 4,31 4,32 9,25 8,14
e. Perikanan 8,48 8,06 8,73 2,06 2,02
2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN 4,53 4,77 4,17 8,42 6,28
a. Minyak dan Gas Bumi - - - - -
b. Pertambangan tanpa Migas - - - - -
c. Penggalian 4,53 4,77 4,17 8,42 6,28
3. INDUSTRI PENGOLAHAN 7,49 7,09 7,01 2,96 3,78
a. Industri Migas - - - - -
b. Industri Tanpa Migas 7,49 7,09 7,01 2,96 3,78
4. LISTRIK, GAS & AIR BERSIH 8,80 10,64 9,90 9,76 10,03
a. Listrik 8,41 10,53 9,89 10,91 10,94
b. Gas - - - - -
c. Air Bersih 9,92 10,93 9,92 6,54 7,38
5. BANGUNAN 8,62 8,83 6,26 7,55 7,67
6. PERDAG., HOTEL & RESTORAN 7,88 6,91 8,08 9,82 10,38
a. Perdagangan Besar & Eceran 8,45 7,09 9,33 13,81 13,97
b. Hotel 6,17 8,96 5,23 6,15 6,27
c. Restoran 7,07 6,58 6,28 3,68 4,34
7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI 6,01 6,12 5,32 5,51 5,71
a. Pengangkutan 5,70 5,85 3,52 3,95 4,02
1. Angkutan Rel - - - - -
2. Angkutan Jalan Raya 5,90 5,96 2,39 3,25 3,32
3. Angkutan Laut 5,54 5,35 11,52 5,50 5,69
4. Angk. Sungai, Danau & Penyebr. - - - - -
5. Angkutan Udara - - - - -
6. Jasa Penunjang Angkutan 5,13 5,52 6,74 5,87 5,91
b. Komunikasi 6,88 6,88 10,35 9,60 9,87
1. Pos dan Telekomunikasi 6,83 6,65 10,39 9,45 9,72
2. Jasa Penunjang Komunikasi 7,98 12,70 9,34 13,16 13,29
8. KEU. PERSEWAAN, & JASA PERUSAHAAN 5,68 4,39 4,98 3,14 3,92
a. Bank 5,42 4,40 6,05 6,82 6,93
b. Lembaga Keuangan tanpa Bank 7,65 8,27 2,61 3,45 3,78
c. Jasa Penunjang Keuangan 8,78 7,66 4,34 3,01 3,22
d. Sewa Bangunan 5,48 3,86 5,16 2,53 3,62
e. Jasa Perusahaan 5,58 4,22 4,34 0,81 1,12
9. JASA-JASA 8,00 7,64 6,75 7,06 7,21
a. Pemerintahan Umum 7,37 7,87 5,56 6,95 7,14
b. Swasta 8,64 7,40 7,96 7,17 7,28
1. Sosial Kemasyarakatan 9,04 7,74 7,56 4,85 5,47
2. Hiburan & Rekreasi 6,14 4,12 5,84 5,80 4,16
3. Perorangan & Rumahtangga 8,65 7,43 8,03 7,40 7,49
PDRB 5,84 6,10 5,85 6,11 6,52
Catatan: *) Angka Sementara; **) Angka Sangat Sementara
http://
bulelen
gkab.b
ps.go.id
PDRB Kabupaten Buleleng 2012
52
Tabel 7. ANGKA AGREGATIF, JUMLAH PENDUDUK DAN PDRB KABUPATEN BULELENG
ATAS DASAR HARGA BERLAKU DAN KONSTAN 2000
TAHUN 2008 - 2012
LAPANGAN USAHA 2008 2009 2010 2011* 2012 **
[1] [2] [3] [4] [5] [6]
NILAI ABSOLUT
PDRB - Harga Berlaku (Jutaan Rp.) 5.849.955,40 6.680.110,22 7.556.401,65 8.288.239,22 9.115.717,85
PDRB - Harga Konstan (Jutaan Rp.) 3.078.504,42 3.266.342,62 3.457.475,66 3.668.884,04 3.907.935,78
Jumlah Penduduk Pertengahan Tahun 625.530,00 632.002,00 625.297,00 637.038,00 641.136,00
PDRB/kapita Harga Berlaku (Rp.) 9.351.998,15 10.569.761,20 12.084.500,09 13.010.588,41 14.218.072,06
PDRB/kapita Harga Konstan (Rp.) 4.921.433,70 5.168.247,29 5.529.333,52 5.759.286,01 6.095.330,45
INDEKS (2000 = 100)
PDRB - Harga Berlaku 282,20 322,25 364,52 399,83 439,75
PDRB - Harga Konstan 148,51 157,57 166,79 176,99 188,52
Jumlah Penduduk Pertengahan Tahun 109,87 111,01 109,83 111,90 112,62
PDRB/kapita Harga Berlaku 256,84 290,29 331,89 357,32 390,48
PDRB/kapita Harga Konstan 135,16 141,94 151,86 158,17 167,40
INDEKS BERANTAI
PDRB - Harga Berlaku 116,62 114,19 113,12 109,69 109,98
PDRB - Harga Konstan 105,84 106,10 105,85 106,11 106,52
Jumlah Penduduk Pertengahan Tahun 101,08 101,03 98,94 101,88 100,64
PDRB/kapita Harga Berlaku 115,37 113,02 114,33 107,66 109,28
PDRB/kapita Harga Konstan 104,70 105,02 106,99 104,16 105,83
INDEKS IMPLISIT
Produk Domestik Regional Bruto 190,03 204,51 218,55 225,91 233,26
Catatan: *) Angka Sementara; **) Angka Sangat Sementara
http://
bulelen
gkab.b
ps.go.id
http://
bulelen
gkab.b
ps.go.id