2
1 Mengapa Asosiasi Profesi Pekerja Informasi Dibutuhkan? Siapakah yang disebut dengan Pekerja Informasi? Pekerja informasi adalah semua pekerja yang secara strategis mengelola kegiatan di antara penciptaan informasi dan pemanfaatannya. Seorang pekerja informasi memanfaatkan segala bentuk informasi yang dapat menyumbang kepada pencapaian tujuan pengguna jasanya. Untuk memberikan jasanya secara profesional, seorang pekerja informasi menggunakan segala sumberdaya dan teknologi yang diperlukan untuk menghasilkan, mengumpulkan, menyimpan, dan menyebarkan informasi. Pekerja informasi terdiri dari, tetapi tidak terbatas pada, pustakawan, arsiparis, dokumentalis, manajer rekod, manajer rekam medis, pialang informasi, manajer pengetahuan, web master, manajer basisdata, manajer informasi, spesialis subjek, dan peneliti informasi. * Sebuah asosiasi profesi pekerja informasi perlu karena beberapa alasan: Pertama, untuk memperbaiki kondisi pekerja informasi melakukan tawar menawar secara bersama-sama. Asosiasi profesi adalah organisasi yang demokratis dan berkelanjutan, dibentuk oleh orang-orang dengan profesi dalam kategori yang sama yang memilih pemimpin mereka untuk melakukan negosiasi dengan manajemen atau perusahaan atau lembaga tempat bekerja. Asosiasi profesi pekerja informasi berkepentingan untuk memperoleh imbalan serta kondisi terbaik dalam bekerja. Kedua, untuk melindungi anggotanya. Asosiasi profesi pekerja informasi dapat memberi keuntungan finansial bagi para anggota –tunjangan pengangguran atau masa sulit, misalnya. Namun, paling utama yang bisa diberikan oleh asosiasi profesi ini adalah solidaritas. Ketika semua orang adalah anggota asosiasi profesi, perorangan memiliki kekuatan bersama yang penting sekali untuk melindungi anggotanya dari praktik tak adil seperti pemecatan, lembur, pemotongan gaji, dll. Ketiga, untuk memperbaiki kondisi pekerja informasi dan menyediakan alat bagi pekerja informasi untuk menyampaikan pandangannya, aspirasinya, kepentingan akan kemaslahatan hidupnya, serta opini dan keberpihakannya terkait berbagai persoalan di masyarakat. Sebuah asosiasi profesi juga dapat bekerja sama dengan asosiasi profesi lain atau lembaga lain untuk mempengaruhi lembaga politik serta pengambil kebijakan untuk meyakinkan tentang perlunya perubahan dan perbaikan kondisi supaya para pekerja informasi memperoleh kehidupan yang lebih layak. Cita-cita terciptanya masyarakat yang berkeadilan juga merupakan masalah yang perlu disuarakan serta diperjuangkan oleh asosiasi profesi. Peran asosiasi profesi adalah membantu mengorganisasi hubungan antara manajemen dan pekerja informasi untuk memecahkan masalah dan mendiskusikan tuntutan para pekerja profesional, agar kesepakatan bisa dicapai dan ditaati, agar semua bisa bekerja dalam suasana tentang dan penuh pengertian. Hubungan kerja atau praktek hidup bersama antara manajemen dan pekerja informasi seharusnya adalah tanggung jawab perusahaan atau lembaga tempat bekerja. Sebuah asosiasi profesi ada untuk memastikan bahwa kepentingan pekerja informasi senantiasa tidak dilupakan dan kebutuhan mereka dipenuhi.

Mengapa Asosiasi Profesi Pekerja Informasi Dibutuhkan?

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Pedoman Pendirian Asosiasi Profesi Pekerja Informasi_1

Citation preview

Page 1: Mengapa Asosiasi Profesi Pekerja Informasi Dibutuhkan?

1

Mengapa Asosiasi Profesi Pekerja Informasi Dibutuhkan?

Siapakah yang disebut dengan Pekerja Informasi?

Pekerja informasi adalah semua pekerja yang secara strategis mengelola kegiatan di

antara penciptaan informasi dan pemanfaatannya. Seorang pekerja informasi

memanfaatkan segala bentuk informasi yang dapat menyumbang kepada pencapaian tujuan

pengguna jasanya. Untuk memberikan jasanya secara profesional, seorang pekerja informasi

menggunakan segala sumberdaya dan teknologi yang diperlukan untuk menghasilkan,

mengumpulkan, menyimpan, dan menyebarkan informasi. Pekerja informasi terdiri dari,

tetapi tidak terbatas pada, pustakawan, arsiparis, dokumentalis, manajer rekod, manajer

rekam medis, pialang informasi, manajer pengetahuan, web master, manajer basisdata,

manajer informasi, spesialis subjek, dan peneliti informasi.*

Sebuah asosiasi profesi pekerja informasi perlu karena beberapa alasan:

Pertama, untuk memperbaiki kondisi pekerja informasi melakukan tawar menawar secara

bersama-sama. Asosiasi profesi adalah organisasi yang demokratis dan berkelanjutan,

dibentuk oleh orang-orang dengan profesi dalam kategori yang sama yang memilih

pemimpin mereka untuk melakukan negosiasi dengan manajemen atau perusahaan atau

lembaga tempat bekerja. Asosiasi profesi pekerja informasi berkepentingan untuk

memperoleh imbalan serta kondisi terbaik dalam bekerja.

Kedua, untuk melindungi anggotanya. Asosiasi profesi pekerja informasi dapat memberi

keuntungan finansial bagi para anggota –tunjangan pengangguran atau masa sulit, misalnya.

Namun, paling utama yang bisa diberikan oleh asosiasi profesi ini adalah solidaritas. Ketika

semua orang adalah anggota asosiasi profesi, perorangan memiliki kekuatan bersama yang

penting sekali untuk melindungi anggotanya dari praktik tak adil seperti pemecatan, lembur,

pemotongan gaji, dll.

Ketiga, untuk memperbaiki kondisi pekerja informasi dan menyediakan alat bagi pekerja

informasi untuk menyampaikan pandangannya, aspirasinya, kepentingan akan

kemaslahatan hidupnya, serta opini dan keberpihakannya terkait berbagai persoalan di

masyarakat. Sebuah asosiasi profesi juga dapat bekerja sama dengan asosiasi profesi lain

atau lembaga lain untuk mempengaruhi lembaga politik serta pengambil kebijakan untuk

meyakinkan tentang perlunya perubahan dan perbaikan kondisi supaya para pekerja

informasi memperoleh kehidupan yang lebih layak. Cita-cita terciptanya masyarakat yang

berkeadilan juga merupakan masalah yang perlu disuarakan serta diperjuangkan oleh

asosiasi profesi.

Peran asosiasi profesi adalah membantu mengorganisasi hubungan antara manajemen

dan pekerja informasi untuk memecahkan masalah dan mendiskusikan tuntutan para

pekerja profesional, agar kesepakatan bisa dicapai dan ditaati, agar semua bisa bekerja

dalam suasana tentang dan penuh pengertian.

Hubungan kerja atau praktek hidup bersama antara manajemen dan pekerja informasi

seharusnya adalah tanggung jawab perusahaan atau lembaga tempat bekerja. Sebuah

asosiasi profesi ada untuk memastikan bahwa kepentingan pekerja informasi senantiasa

tidak dilupakan dan kebutuhan mereka dipenuhi.

Page 2: Mengapa Asosiasi Profesi Pekerja Informasi Dibutuhkan?

2

Tanpa asosisasi profesi setiap pekerja informasi terancam risiko. Setiap pekerja informasi

perlu ikut dalam asosiasi profesi. Tanpa bergabung dalam asosiasi profesi, setiap pekerja

informasi berada dalam belas kasihan kepentingan manajemen atau lembaga tempat

bekerja.

Problem di tempat kerja yang dihadapi pekerja informasi sama dengan yang terjadi pada

umumnya di dunia kerja: berkembangnya teknologi baru, kurangnya fasilitas latihan

profesional, jam kerja panjang dengan upah sedikit, kurangnya santunan, sedikitnya

pensiun, fasilitas asuransi, maupun tunjangan kesehatan, serta diskriminasi di tempat kerja

terhadap perempuan.

Masalah-masalah tersebut hanya bisa ditangani dengan baik jika pekerja informasi mau

berhimpun. Dengan membentuk asosiasi profesi mereka bisa bersuara lebih lantang.

Perorangan yang percaya bahwa mereka dapat berjuang sendirian sebetulnya mengambil

langkah pertama menuju kekalahan. Semua pekerja informasi perlu berhimpun demi

perbaikan pekerjaan.

Pekerja informasi juga memiliki tanggung jawab yang lebih besar. Sebagai pekerja mereka

berada dalam relasi dengan perusahaan atau lembaga tempat bekerja, tetapi sebagai

pekerja informasi mereka juga bertanggung jawab terhadap profesi mereka dan terhadap

kepentingan publik. Tanggung jawab profesional pekerja informasi hanya dapat dilindungi

oleh mereka sendiri dengan membentuk asosiasi profesi yang mewakili mereka dalam

persoalan etik serta kebebasan informasi. Cara terbaik adalah dengan membentuk asosiasi

profesi.

Pekerja informasi perlu memiliki orang-orang yang berbicara atas nama mereka.

Perusahaan atau lembaga tempat bekerja menyatakan bahwa mereka juga berpihak pada

kebebasan informasi, namun tak jarang mereka menyingkirkan pertimbangan etik demi

kepentingan komersil maupun kepentingan penguasa yang hendak menutup-nutupi

informasi publik. Pemerintah juga mengatakan bahwa pentingnya kebebasan informasi,

tetapi sering pula mereka menggunakan berbagai ijin dan peraturan untuk membatasi

masyarakat mengakses informasi.

Pekerja informasi memang harus menghormati budaya bangsanya, tetapi mereka juga

menghormati kode etik profesi. Membangun asosiasi profesi pekerja informasi yang kuat

adalah cara terbaik untuk memastikan bahwa perusahaan dan penguasa tidak mengontrol

mereka bahkan mengarahkan mereka sehingga merugikan kepentingan mereka serta

kepentingan publik untuk mengakses informasi.

Tulisan ini merupakan saduran dari:

Lukas Luwarso (ed). 1998. “Membangun Serikat Kerja Jurnalis”. Jakarta: Aliansi Jurnalis

Independen. hal. 2-4.

* Dikutip dari artikel berjudul Pekerja Informasi Profesional.