Upload
hoangbao
View
221
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
68
BAB IV
Kesimpulan
Kota Yogyakarta salah satu kota yang mempunyai segudang kebudayaan serta bangunan
- bangunan kuno sebagai tanda peninggalan bersejarah pada zaman dahulu. Kota ini merupakan
sudah terkenal dengan kekayaan budayanya baik pada ranah nasioanl hingga mancanegara.
Banyak orang dari pulau lain di kawasan Indonesia berbondong bondong menuju Kota
Yogyakarta hanya untuk menuntut Ilmu hingga hanya untuk bertamasya saja, sehingga kota ini
dijuluki dengan Kota Pelajar.
Kota Wisata juga tak luput melekat pada kota Yogyakarta dikarenakan banyaknya tempat
hiburan maupun tempat tempat bersejarah yang berada di kawasan kota Yogyakarta ini.
Banyaknya tempat bersejarah seperti Kraton, Candi Prambanan, benteng Van den Burgh, Pasar
Ngasem hingga masih banyak lagi merupakan daya tarik tersendiri mengapa kota ini sering
menjadi kunjungan wisatawan lokal mau pun mancanegara.
Dalam hal ini penulis akan menuliskan beberapa temuan yang sudah penulis jabarkan
dibab bab awal satu hingga tiga yang penulis dapat ketika penulis mencoba meneliti sebuah
kebijakan relokasi yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Yogyakarta yang berkaitan dengan
tempat bersejarah yaitu relokasi Pasar Ngasem Yogyakarta. Banyaknya temuan yang didapat
oleh penulis dari awal penelitian, kelebihan dan kekurangan, pengalaman yang didapat hingga
sampai akhir penelitian, hal tersebut akan penulis jabarkan lebih detailnya dibawah ini.
Mulanya peneliti ini melihat apa yang dilakukan pemerintah untuk membenahi sebuah
kotanya hingga terlihat lebih rapi serta nyaman untuk ditempati. Dengan hal tersebut peneiliti
MENGELOLA KONFLIK KEPENTINGAN DALAM PROSES PEMBUATAN KEPUTUSAN & FORMULASI KEBIJAKAN DALAM RELOKASI PASAR NGASEM YOGYAKARTAARIEFATOR SUDARNAUniversitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
69
menuju pada sebuah kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah yaitu kebijakan relokasi Pasar
Ngasem. Kebijakan tersebut mengadung banyak arti disamping sebagai kewajiban pemerintah
Kota Yogyakarta untuk selalu menata kotanya agar tampak rapi dan indah, kebijakan tersebut
juga terlihat adanya keperluan masing masing kelompok, seperti halnya Kraton ingin memajukan
sektor pariwisata di Yogyakarta, Pemerintah ingin memberikan fasilitas yang lebih bagi para
pedagang dan masyarakat sekitar sehingga tingkat perekonomian mereka terangkat dibandingan
dengan keadaan pasar yang duhulu.
Banyaknya aktor yang terlibat dalam proses relokasi Pasar Ngasem ini juga memberikan
gambarana dimana banyaknya ide maupun gagasan yang muncul dipermukaan ketika
musyawarah maupun mufakat diadakan, sehingga banyaknya aktor yang terlibat dalam proses
relokasi ini memunculkan banyaknya ide maupun gagasan yang berbeda beda, hal tersebut
menjadi tantangan tersendiri ketika banyaknya perbedaan atas usulan maupun ide yang
dikeluarkan oleh masing - masing aktor menjadi satu tujuan yaitu tetap menjalankan proses
relokasi Pasar Ngasem dengan tidak merugikan salah satu aktor yang terlibat dalam proses
relokasi Pasar Ngasem ini.
Ketika adanya pro dan kontra dalam proses relokasi ini upaya apa yang harus dilakukan
oleh pemerintah agar relokasi ini tetap berjalan juga merupakan salah satu temuan yang didapat
dalam penelitian ini, sehingga penulis melihat bagaiman langkah yang dilakukan oleh
pemerintah agar terhindar dari konflik yang bisa merugikan salah satu pihak yang
berkepentingan dalam proses relokasi Pasar Ngasem ini. Penulis melihat cara pemerintah untuk
menghindari maupun meminimalisir sebuah konflik dengan cara membuat sebuah forum yang
didalamnya membicarakan apa saja yang dibutuhkan oleh masyarakat ketika masyarakat mau
menjalankan sebuah kebijakan relokasi Pasar Ngasem, serta ide - ide maupun gagasan yang
MENGELOLA KONFLIK KEPENTINGAN DALAM PROSES PEMBUATAN KEPUTUSAN & FORMULASI KEBIJAKAN DALAM RELOKASI PASAR NGASEM YOGYAKARTAARIEFATOR SUDARNAUniversitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
70
dikeluarkan oleh aktor - aktor yang berkepentingan, sehingga dengan adanya forum tersebut
tidak ada salah satu aktor yang terlibat dalam relokasi Pasar Ngasem merasa dirugikan.
Dalam hal ini menghindari atau meminimalisir konflik sangatlah dibutuhkan supaya
dalam relokasi Pasar Ngasem ketika terjadi ide - ide yang tidak sepaham sehingga bisa
memunculkan konflik, maka konflik tersebut bisa diredam maupun dihindari agar konflik
tersebut tidak semakin besar dan merugikan salah satu pihak terlibat. Dengan adanya hal tersebut
semua aktor yang terlibat didalam relokasi merasa diuntungkan bukan malah dirugikan oleh
kebijakan itu sendiri, seperti masyarakat Dongkelan mereka merasa diuntungkan dikarenakan
banyak warganya yang dulunya belum bekerja setelah adanya pemindahan pasar di kawasan
Dongkelan mereka bisa bekerja menjadi petugas parkir.
Para pedagang burung yang berada di kawasan Pasar Ngasem juga merasa diuntungkan
dengan adanya relokasi ini sebabnya mereka dalam menjajakan barang dagangannya lebih bersih
dari segi tempat, bahkan mereka tidak perlu berdesak desakan dalam melakukan transaksi jual
beli di pasar.
Pihak pemerintah Kota Yogyakartapun merasa berbangga hati dikarenakan kebijakan
publik yang mereka buat bisa berjalan dengan lancar tanpa merugikan salah satu orang maupun
kelompok yang terlibat dalam relokasi. Pemerintah merasa sudah menjalankan kewajibannya
untuk memajukan kawasan Yogyakarta bersama masyarakatnya, sehingga kota Yogyakarta
diharapkan menjadi kota yang nyaman ditinggali maupun dikunjungi.
Begitu pula dengan Kraton Yogyakarta, pihak Kraton ingin memajukan pariwisata
dengan lebih menonjolkan kawasan Taman Sari. Hal tersebut berkaitan dengan pemindahan
Pasar Ngasem, dimana ketika pasar tersebut setelah dipindahkan ke kawasan Dongkelan,
MENGELOLA KONFLIK KEPENTINGAN DALAM PROSES PEMBUATAN KEPUTUSAN & FORMULASI KEBIJAKAN DALAM RELOKASI PASAR NGASEM YOGYAKARTAARIEFATOR SUDARNAUniversitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
71
peninggalan obyek wisata berupa Taman Sari terlihat jelas dari jalan, bahkan akses jalan menuju
ke kawasan tersebut sekarang menjadi jelas sehingga apabila wisatawan lokal maupun
mancanegara ingin berkunjung ke tempat tersebut tidak kebingungan mencari pintu masuk ke
kawasan Taman Sari Yogyakarta.
Banyaknya aktor yang terlibat dalam relokasi Pasar Ngasem diatas mengakibatkan
banyaknya persoalan yang harus dihadapi ketika kebijakan berupa relokasi Pasar Ngasem akan
dijalankan, dikarenakan banyaknya aktor yang terlibat maka akan memunculkan banyaknya ide
maupun gagsan tentang sebuah kebijakan yang akan dijalankan tersebut. Gagasan maupun ide
tersebut bisa berupa penolakan tentang kebijakan bisa juga berupa adanya kesamaan paham
dengan si pembuat kebijakan berupa setuju akan kebijakan tersebut. Tidak hanya sampai disitu
saja, permasalahan yang adapun akan timbul ketika salah satu aktor yang terlibat dalam relokasi
setuju dengan kebijakan relokasi tetapi mereka meminta persyaratan agar ide maupun gagasan
mereka juga harus dijalankan oleh pembuat kebijakan. Hal tersebut sudahlah sangat lazim
dikarenakan dalam kebijakan relokasi Pasar Ngasem ini salah satu aktor yang terlibat tidak mau
merasa dirugikan.
Permasalah yang ada sangatlah banyak didalam menjalankan kebijakan relokasi Pasar
Ngasem ini dikarenakan relokasi ini menyangkut kelangsungan hidup orang banyak juga. Dalam
hal ini pemerintah mempunyai upaya dimana persoalan harus bisa diselesaikan tetapi tidak
merugikan salah satu aktor pun, dalam hal ini cara yang ditempuh oleh aktor yang terlibat
dengan cara menghindari konflik agar tidak meluas mau melebar sehingga konflik ini bisa
diredam maupun diselesaiakan dengan cara yang baik - baik bukan dengan cara kekerasan. Salah
satunya yang terjadi ketika adanya aktor yang tidak setuju dengan kebijakan relokasi Pasar
Ngasem dengan alasan berbagai macam, pemerintah menggunakan cara berdiskusi maupun
MENGELOLA KONFLIK KEPENTINGAN DALAM PROSES PEMBUATAN KEPUTUSAN & FORMULASI KEBIJAKAN DALAM RELOKASI PASAR NGASEM YOGYAKARTAARIEFATOR SUDARNAUniversitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
72
negoisasi yang diadakan di Sasono Hinggil dengan dibantu oleh pihak Kraton yang
meminjamkan tempat tersebut untuk bermusyawarah. Dengan hal tersebut gagasan maupun ide
yang ada dalam masing - masing aktor dapat dikeluarkan dalam musyawarah sehingga
pemerintah tau apa keinginan mereka dan apa saja gagasan, ide mereka, sehingga dengan hal
tersebut kebijakan relokasi Pasar Ngasem yang dirancang oleh Pemerintah Kota Yogyakarta
dapat dijalankan dengan persetujuan semua aktor yang terlibat tanpa dirugikan maupun terpaksa.
Dalam hal ini sebuah isu penolakan relokasi ataupun gagasan ide yang berbeda dari
pedagang tidak terlihat dengan jelas, sehingga dengan hal tersebut pemerintah berupaya
menyelasaikan dengan cara mengajak mereka berdiskusi di Sasono Hinggil. Dalam hal ini
musyawarah dan berdiskusi merupakan cara yang tepat untuk menghindari konflik yang terjadi
meminimalisir konflik sehingga tidak meluas bahkan melebar ke mana – mana. Kalimat
selanjutnya penulis akan menerangkan bagaimana antusias para aktor - aktor yang terlibat dalam
relokasi Pasar Ngasem dalam pembuatan keberlangsungan kebijakan itu sendiri.
A. Proses Partisipatoris
Dengan adanya gagasan maupun ide yang dikeluarkan Pemerintah Kota Yogyakarta tentang
sebuah relokasi Pasar Ngasem ke daerah Dongkelan maka gagasan tersebut mulanya
diinformasikan ke pihak Kraton Yogyakarta, pihak Kraton tersebut menyampaikan bahwasannya
pasar ini akan direlokasi ke daerah Dongkelan kepada para pedagang ( Paguyuban Pedagang
Pasar Ngasem ) beserta pihak pihak yang terkait. Banyak yang terkejut ketika mereka mendengar
tempat yang biasa untuk mencari nafkah mereka akan dipindahkan ke daerah yang baru,
MENGELOLA KONFLIK KEPENTINGAN DALAM PROSES PEMBUATAN KEPUTUSAN & FORMULASI KEBIJAKAN DALAM RELOKASI PASAR NGASEM YOGYAKARTAARIEFATOR SUDARNAUniversitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
73
dikarenakan itu merupakan ancaman bagi mereka dalm mencari nafkah khususnya bagi para
pedagang, hal itu ditanggapi dengan tidak senang oleh para pedagang Pasar Ngasem.
Ketika itulah pihak pemerintah bersama pihak kraton bekerja sama untuk mencari gagasan
agar relokasi tetap bisa dilakukan tetapi tidak merugikan salah satu pihak manapun. Dengan
adanya hal tersebut pemerintah membuat sebuah forum dimana forum tersebut dijadikan tempat
untuk bermusyawarah bagaimana sebaikanya relokasi ini tetap dijalankan dengan melihat
kepentingan masing - masing aktor yang terlibat. Adanya forum tersebut tidak hanyak
mensosialisasikan relokasi Pasar Ngasem tetapi forum tersebut digunakan untuk menampung
aspirasi - aspirasi bagi para pedagang beserta aktor - aktor yang lain. Dalam hal ini pihak Kraton
sebagai penjebatan antara pemerintah dan pedagang dengan memberikan pinjaman berupa
tempat yaitu Sasono Hinggil yang dipergunakan sebagai tempat bermusyawarah.
Sehingga dengan adanya forum tersebut banyak pedagang yang antusias dalam
mengikutinya, dikarenakan dalam forum tersebut mereka akan menyampaikan gagasan mereka
tentang pemindahan pasar tersebut. Antusias para pedagang beserta aktor yang terlibat dalam
relokasi Pasar Ngasem sangatlah banyak mengingat banyak ide maupun gagasan yang mereka
ingin sampaikan. Dengan mendengarkan sosialisasi dari pemerintah tentang dipindahkannya
Pasar Ngasem ke daerah Dongkelan banyak para pedagang yang ikut berpartisipasi dalam acara
tersebut, dikarenakan forum tersebut juga menyangkut keberlangsung mereka mencari nafkah.
Dengan adanya forum tersebut banyak yang antusias untuk mengikutinya tidak hanya kalangan
para pedagang saja tetapi tukang parkir yang sehari harinya mencari makan di kawasan Pasar
Ngasem pun mengikuti forum tersebut.
MENGELOLA KONFLIK KEPENTINGAN DALAM PROSES PEMBUATAN KEPUTUSAN & FORMULASI KEBIJAKAN DALAM RELOKASI PASAR NGASEM YOGYAKARTAARIEFATOR SUDARNAUniversitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
74
Sosialisasi yang diadakan pemerintah dengan mengikut sertakan para pedagang Ngasem
beserta aktor - aktor yang terlibat didalam relokasi Pasar Ngasem sangatlah disambut baik oleh
kalangan pedagang maupun aktor - aktor yang lainnya, mereka berbondong bondong mengikuti
forum tersebut. Partisipasi yang ditunjukan oleh aktor - aktor yang terlibat dalam relokasi Pasar
Ngasem ini sangatlah banyak baik dari kalangan pedagang maupun kelompok kelompok lainnya.
Mereka bekerja sama dalam berforum ini untuk mencari bagaimana sebaiknya relokasi ini tetap
dijalankan untuk memajukan Kota Yogyakarta bersama masyarakatnya dengan tidak merugikan
salah satu pihak manapun. Selanjutnya penulis akan memaparkan lebih detail bagaimana peranan
Kraton Yogyakarta dalam proses perumusan kebijakan relokasi Pasar Ngasem agar kebijakan
tersebut tetap dijalankan.
B. Kraton sebagai jebatan antar aktor dalam kebijakan relokasi Pasar
Ngasem
Sebuah upaya yang dilakukan oleh aktor yang juga terlibat dalam relokasi Pasar Ngasem
ini sangatlah berperan besar dimana satu aktor ini bisa disebut sebagai penghubung antar aktor
yang terlibat dalam relokasi Pasar Ngasem. Aktor tersebut ialah Kraton Yogyakarta, di sini
Kraton bisa di katakana sebagai penengah antara para pedagang dengan Pemerintah kota
Yogyakarta. Dimana informasi maupun proses relokasi dibantu oleh pihak Kraton Yogyakarta
sehingga relokasi Pasar Ngasem dapat dilaksanakan dengan tertib dan aman. Sebelum relokasi
Pasar Ngasem dilakukan pihak Kraton bersama Pemerintah kota Yogyakarta menemui para
pedagang Pasar Ngasem, dimana pertemuan tersebut menginformasikan bahwasannya pasar akan
dipindahkan ke daerah Dongkelan Yogyakarta.
MENGELOLA KONFLIK KEPENTINGAN DALAM PROSES PEMBUATAN KEPUTUSAN & FORMULASI KEBIJAKAN DALAM RELOKASI PASAR NGASEM YOGYAKARTAARIEFATOR SUDARNAUniversitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
75
Informasi perpindahan pasar diterima oleh para pedagang Pasar Ngasem. Dalam hal ini
Kraton meminjamkan tempat musyawarah berupa Sasono Hinggil yang berada di kawasan Alun
- alun selatan kota Yogyakarta, di tempat tersebut pihak Kraton mengutarakan maksud
memindahkan pasar tersebut untuk meningkatkan sektor pariwisata berupa memperindah
bangunan cagar budaya berupa Kerajaan Taman Sari yang terletak tepat di belakang Pasar
Ngasem, dengan berpindahnya pasar tersebut obyek yang akan diperindah oleh pihak Kraton
akan terlihat jelas dan lebih menarik, sehingga para wisatawan lokal maupun manca negara akan
bertambah lebih banyak lagi mengunjungi obyek wisata tersebut.
Dengan adanya musyawarah dan penejelasan yang dilontarkan pihak Kraton di Sasono
Hinggil para pedagang juga mempunyai kesadaran bahwasannya tanah yang digunakan untuk
berdagang tersebut adalah tanah milik Kraton, tanah tersebut merupakan tanah dalam benteng
yang dimana tanah tersebut merupakan tanah milik Kraton Yogyakarta. Hal tersebut
menimbulkan kesadaran yang sangat besar bagi para pedagang yang akan dipindahkan ke lokasi
Dongkelan.
Tidak dengan alasan itu saja para pedagang mau melaksanakan relokasi Pasar Ngasem tetapi
hak - hak maupun permintaan mereka juga dipenuhi dalam musyawarah tersebut, seperti halnya
diberikan lahan yang cukup luas, mengatur lokasi penempatan kios - kios para pedagang sendiri,
adanya fasilitas yang lebih dibandingkan dengan pasar sebelumnya serta banyak lagi hal - hal
yang didapatkan para pedagang ketika relokasi tersebut dilaksanakan.
Dalam sebuah kebijakan relokasi Pasar Ngasem ini Kraton Yogyakarta merupakan sebuah
aktor yang besar, dikarenakan Kraton mempunyai hak berupa tanah yang digunakan para
MENGELOLA KONFLIK KEPENTINGAN DALAM PROSES PEMBUATAN KEPUTUSAN & FORMULASI KEBIJAKAN DALAM RELOKASI PASAR NGASEM YOGYAKARTAARIEFATOR SUDARNAUniversitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
76
pedagang Pasar Ngasem serta Kraton mempunyai maksud dan tujuan meningkatkan kota
Yogyakarta agar lebih maju dalam bidang pariwisata.
Jadi dalam hal ini Kraton Yogyakarta merupakan sebuah aktor yang dirasa sangat kuat untuk
membantu melangsungkan relokasi Pasar Ngasem Yogyakarta, dimana relokasi ini dijalankan
atas dasar sama - sama menguntungkan disemua aktor yang terlibat dan tidak ada yang dirugikan
dari salah satu aktor yang terlibat. Tidak hanya itu saja Kraton juga mempunyai tujuan dan
maksud yang sangat jelas yaitu memajukan sektor pariwisata. Adanya kesadaran bahwasannya
tanah yang digunakan para pedagang Pasar Ngasem merupakan Tanah Kraton atau Tanah Dalam
Benteng, dimana tanah tersebut adalah milik Kraton Yogyakarta merupakan salah satu faktor
penyebab relokasi ini berjalan dengan lancar.
Dalam hal ini Pemerintah Kota Yogyakarta yang juga terlibat dalam relokasi Pasar Ngasem
mempunyai gagasana maupun tujuan penataan kota serta meningkatkan perekonomian, dimana
maksud maupun tujuan tersebut sama dengan Kraton Yogyakarta yaitu memindahkan Pasar
Ngasem ke daerah Dongkelan kota Yogyakarta. Dengan maksud dan tujuan yang sama Kraton
berupaya menjadi aktor penengah diantara kedua aktor yaitu pemerintah kota Yogyakarta dengan
para pedagang maupun masyarakat yang terlibat didalammnya.
Jadi Kraton dalam hal ini sebagai aktor penengah maupun aktor yang berpengaruh besar
dalam relokasi pasar Ngasem di Yogyakarta, dengan adanya Kraton para pedagang yang di
relokasi sangat sadar tentang pemindahan ini, disebabkan pemindahan pasar bertujuan
menjadikan kehidupan para pedagang menuju kehidupan yang lebih baik, sedangkan di sisi lain
para pedagang juga sadar akan tanah yang mereka tempati merupakan tanah milik Kraton
Yogyakarta.
MENGELOLA KONFLIK KEPENTINGAN DALAM PROSES PEMBUATAN KEPUTUSAN & FORMULASI KEBIJAKAN DALAM RELOKASI PASAR NGASEM YOGYAKARTAARIEFATOR SUDARNAUniversitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
77
Setelah konflik yang terjadi dapat ditangani secara efektif dan tidak merugikan salah satu
aktor yang terlibat dalm relokasi Pasar Ngasem ini, selanjutnya masing - masing aktor akan
mendapatkan hasil dari sebuah relokasi Pasar Ngasem yang telah mereka jalankan. Banyak segi
positif yang dapat diambil setelah relokasi tersebut dijalankan seperti : kewajiban Pemerintah
Kota Yogyakarta sebagai upaya penataan kota berjalan dengan lancar, bahkan memajukan
perekonomian jogja kawasan utara juga direncanakan oleh Pemerintah Kota Yogyakarta dengan
cara relokasi ini, kawasan Taman Sari atau depan Pasar Ngasem yang dulu arus lalu lintas tidak
lagi macet, Kerajaan Taman sari bisa terlihat aecara jelas dari luar dan akses pintu masuk ke
kawasan tersebut tidak membingungkan sehingga wisatawan lokal maupun asing bisa lebih
mudah apabila ingin menuju kawasan obyek wisata Taman Sari, hal tersebut juga sebagai
langkah awal dari pihak Kraton yang ingin memajukan sektor pariwisata Yogyakarta,.
Dalam sebuah kebijakan relokasi yang terjadi khususnya pada relokasi Pasar Ngasem ini
banyak dampak yang muncul maupun efek dari perpindahan Pasar Ngasem, tetapi hampir
semuanya aktor merasa puas terhadap kebijakan ini, adanya salah satu pedagang yang
menyatakan ketidak puasannya dengan kebijakan yang telah terjadi ini merupakan sebuah resiko
yang harus ditanggungnya sendiri dikarenakan mereka sejak awal musyawarah sudah setuju
dengan kebijakan relokasi tersebut.
Sudah sejak lahir penulis berada di kawasan kota Yogyakarta kurang lebihnya 24 tahun,
penulis merasa senang dengan kota ini dikarenakan banyaknya kebudayaan yang ada di kota ini,
selain itu penulis juga senang di karenakan kota Yogyakarta banyak dijuluki kota pelajar yang
dimana dari berbagai penjuru tanah air banyak orang yang berdatangan ke kota ini hanya untuk
mencari ilmu. Penulis tak pernah merasa kesepian dengan kota yang penuh dengan berbagai
MENGELOLA KONFLIK KEPENTINGAN DALAM PROSES PEMBUATAN KEPUTUSAN & FORMULASI KEBIJAKAN DALAM RELOKASI PASAR NGASEM YOGYAKARTAARIEFATOR SUDARNAUniversitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
78
peninggalan sejarah dan hiburan yang bisa menghibur penulis apabila ingin belajar tentang
sejarah maupun hanya untuk bertamasya saja.
Disini penulis akan mencoba menggabarkan kembali pengamatan penulis sejak kecil
hingga dewasa ini yang berkaitan dengan peninggalan bersejarah yaitu Pasar Ngasem. Sejak
kecil penulis senang dengan pasar ini, dimana pada hari libur penulis suka berjalan jalan serta
membeli hewan peliharaan untuk dipelihara di rumah hanya untuk sekedar hiburan semata. Pasar
ini juga sebagai daya tarik kota Yogyakarta, dimana banyak wisatawan yang berdatangan baik
mancanegara maupun wisatawan lokal berdatangan di pasar ini hanya untuk sekedar berwisata.
Obyek ini sangatlah terkenal di Indonesia bahkan sampai mancanegara sekaligus.
Seiring waktu berjalan pasar ini banyak dipenuhi oleh pedagang maupun pembeli dari
berbagai kota, tak heran dengan banyaknya pengunjung dan pembeli pasar ini menjadi ramai
bahkan tak jarang apabila kita masuk kedalam pasar tersebut kita harus berdesak desakan
mengingat pasar tersebut tidaklah luas. Bahkan ketika hujan datang pasar ini sangatlah bau,
dikarenakan banyak pedagang yang membuang kotoran hewan mereka dipinggir kios - kios
mereka. Selain itu ketika penulis ingin menuju kawasan Pasar Ngasem sering terjadi kemacetan
lalu lintas, hal ini disebabkan karena akses menuju kawasan tersebut sangalah sempit tidak
sepadan dengan jumlah kedaraan yang berlalu lalang di kawasan ini, bahkan mereka para
pembeli yang ini menuju kawasan Pasar Ngasem menempatkan kendaraan bermotor mereka
dipinggir - pinggir bibir jalan Pasar Ngasem. Hal tersebutlah yang menjadikan salah satu faktor
terjadi kemacetan di kawasan Taman Sari Yogyakarta. Hingga sekitar tahun 2009 penulis
mendengar kabar tentang pemindahan Pasar Ngasem menuju ke kawasan Dongkelan
Yogyakarta, dulu penulis berfikir apakah karena kemacetan lalu lintas di sekitar Taman Sari serta
sesaknya Pasar Ngasem sehingga pasar tersebut dipindahkan, setelah penulis meneliti langsung
MENGELOLA KONFLIK KEPENTINGAN DALAM PROSES PEMBUATAN KEPUTUSAN & FORMULASI KEBIJAKAN DALAM RELOKASI PASAR NGASEM YOGYAKARTAARIEFATOR SUDARNAUniversitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
79
dan wawancara kepada beberapa nara sumber yang berkaitan dengan relokasi Pasar Ngasem ini
penulis mendapatkan jawabannya, apa yang selama ini penulis fikirkan merupakan salah satu
alsan mengapa pasar tersebut di relokasikan. Sejak tahun 2009 pula pasar tersebut pindah ke
kawasan Dongkelan Yogyakarta.
Setelah penulis sedikit menceritakan gambaran tentang Pasar Ngasem yang dulu hingga
pasar tersebut dipindahkan, penulis akan menuliskan keunggulan dan kelemahan penelitian
penulis tentang relokasi Pasar Ngasem ini, setidaknya penulis akan menuliskan apa saja
kelemahan yang didapat maupun keunggulan yang didapat ketika penulis terjun langsung ke
lapangan guna mendaptkan hasil yang nyata dalam penelitian ini.
Setelah penulis terjun ke lapangan dan meneliti tentang kajian relokasi Pasar Ngasem,
penulis menemukan kelemahan didalam penelitian ini antara lain : sumber data yang didapat
hanya terbatas dalam artian, misalnya penulis hanya dapat menjangkau informasi dari beberapa
pedagang yang ikut terlibat dalam relokasi, dalam hal ini penulis tidak dapat menggali informasi
dari seluruh pedagang yang terlibat dalam relokasi, mengingat didalam pasar tersebut pedagang
mencapai ratusan sehingga penulis hanya mengambil beberapa pedagang sebagai nara sumber
untuk menggali informasi tentang relokasi Pasar Ngasem Yogyakarta. Selain itu penulis juga
mendapatkan kelemahan dimana dalam penelitian ini memerlukan waktu yang cukup lama
dikarenakan penulis menggunakan metode studi kasus, penelitian ini tidak dapat dihitung berapa
lama penelitian ini akan terselesaikan menginggat banyak informasi yang harus digali dalam
penelitian ini.
Setelah penulis menuliskan beberapa kelemahan dalam penelitian ini penulis akan
mencoba menuliskan apa saja keunggunlan dalam penelitian ini. Dalam penelitian ini penulis
MENGELOLA KONFLIK KEPENTINGAN DALAM PROSES PEMBUATAN KEPUTUSAN & FORMULASI KEBIJAKAN DALAM RELOKASI PASAR NGASEM YOGYAKARTAARIEFATOR SUDARNAUniversitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
80
menggunkan studi kasus dimana penulis terjun langsung ke lapangan untuk mendapatkan
informasi yang sebenar benarnya tentang relokasi Pasar Ngasem, disini penulis menggali
informasi langsung dari nara sumber yang bersangkutan sehingga penulis akan memahami fakta
sebenarnya yang terjadi di lapangan. Selain itu dalam penelitian ini peneliti mempunyai cukup
waktu untuk menggali informasi dalam artian peneliti mempunyai banyak waktu untuk
mengumpulkan beberapa informasi maupun berita tentang relokasi Pasar Ngasem, sehingga
peneliti tidak harus tergesa gesa karena peneliti mempunyai waktu yang tidak terbatas serta
mampu menggali informasi yang lebih dalam kepada nara sumber untuk mendapatkan apa yang
akan dicari oleh peneliti.
Selain itu dalam penelitian ini mempunyai kelebihan dimana informasi tentang relokasi
bisa saja diambil dari mana - mana, dari media, aktor yang bersangkutan serta sumber - sumber
yang lainnya, sehingga peneliti dapat bebas mengambil informasi yang berkaitan dengan relokasi
ini. Tak hanya itu saja peneliti merasa diuntungkan dikarenakan rumah peneliti dengan obyek
yang diteliti tidak jauh hanyak sekitar empat sampai lima kilometer saja, hal tersebut yang
mempermudah peneliti untuk mendaptkan hasil yang maksimal. Dengan jarak yang cukup
pendek tersebut peneliti bisa berhemat tenaga sehingga dilapangan atau obyeknya peneliti bisa
memaksimalkan kemampuan bertanya sedetail mungkin dengan tenaga yang masih banyak.
Dengan adanya saudara peneliti yang bekerja di Pasar Pasty peneliti juga diuntungkan
dengan hal ini, di sebabkan adanya jaringan yang terkait dengan penelitian ini. Banyaknya
kelebihan yang ada pada penelitian ini berimbas pada banyaknya hasil yang didapat dalam
melakukan penelitian tentang kebijakan relokasi Pasar Ngasem.
MENGELOLA KONFLIK KEPENTINGAN DALAM PROSES PEMBUATAN KEPUTUSAN & FORMULASI KEBIJAKAN DALAM RELOKASI PASAR NGASEM YOGYAKARTAARIEFATOR SUDARNAUniversitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
81
Sebuah kebijakan yang dikeluarkan oleh Pemerintah Kota Yogyakarta untuk
mewujudkan kota yang lebih nyaman terutama dalam kebijakan relokasi Pasar Ngasem ini tidak
serta berjalan dengan lancar, banyak hambatan maupun konflik yang harus di selsaikan untuk
mewujudkan kebijakan berupa relokasi Pasar Ngasem. Hal itu peneliti nilai sangatlah wajar,
dimana dalam kebijakan terutama kebijakan relokasi Pasar Ngasem ini banyak aktor yang
terlibat. Seperti kita ketahui banyak aktor yang terlibat dalam pembahasan relokasi ini tidak
semuanya mempunyai ide maupun gagasan yang sama, dimana banyak pro dan kontra dalam
menjalankan relokasi ini. Yang sangat menarik didalam penelitian ini terletak pada cara yang di
lakukan untuk menyatukan pemikiran maupun gagasan ide yang berbeda dari mereka sehingga
kebijakan yang dikeluarkan oleh Pemerintah kota Yogyakarta dapat berjalan dengan lancar tanpa
merugikan berbagai aktor yang terlibat.
Selain itu upaya pemerintah kota Yogyakarta juga dinilai sangatlah tepat dimana mereka
dapat menghindari maupun mengatasi konflik agar konflik tersebut tidak mejadi besar maupun
meluap ke mana - mana. Dengan adanya cara pemerintah mengajak aktor - aktor yang terlibat
dalam relokasi Pasar Ngasem untuk bermusyawarah menyebabkan konflik yang semula ada
menjadi redup bahakan hilang, hal tersebut dikarenakan aktor yang terkena relokasi merasa
diuntungkan dengan kebijakan yang akan dilaksanakan dibanding dengan keadaan mereka yang
sekarang. Jaminan berupa fasilitas - fasilitas yang belum ada dikawasan yang lama akan
diadakan dikawasan yang baru demi kenyamanan para pedagang dan masyarakat lainnya juga
diberikan di dalam pasar baru tersebut. Tak hanya itu saja kewajiban Pemerintah Kota
Yogyakarta untuk menata kotanya agar tampak rapi dan indah juga terlaksana, bahkan akses
jalan di kawasan Taman Sari juga tak seperti dulu lagi sekarang sudah menjadi lancar untuk
MENGELOLA KONFLIK KEPENTINGAN DALAM PROSES PEMBUATAN KEPUTUSAN & FORMULASI KEBIJAKAN DALAM RELOKASI PASAR NGASEM YOGYAKARTAARIEFATOR SUDARNAUniversitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
82
berlalu lalang di kawasan tersebut. Upaya Kraton untuk memajukan sektor pariwisata dengan
lebih menata bagian depan obyek wisata Taman sari agar terlihat lebih jelas dari luar.
Dengan adanya pasar Pasty yang merupakan pasar pindahan yang berasal dari Pasar
Ngasem menjadi sebuah suasana baru bagi kota Yogyakarta, bahkan dengan adanya fasilitas
yang diberikan di Pasar Pasty membuat lebih nyaman sebagian besar masyarakat kota
Yogyakarta. dengan demikian perubahan yang ada di kota Yogyakarta di harapkan lebih
memajukan kota Yogyakarta sendiri dalam segi ekonomi, pariwisata dan sosial. Penulis akan
memberikan sebuah gambar dari pasar Pasty yang terletak di kawasan Dongkelan Yogyakarta
yang juga merupakan pindahan dari Pasar Ngasem.
Gambar 6. Gapura Pasar Pasty Yogyakarta
Sumber : http://gudeg.net/images/upload/20110119gapurapasty.jpg 27 november 2013, 17.04 wib, Yogyakarta
MENGELOLA KONFLIK KEPENTINGAN DALAM PROSES PEMBUATAN KEPUTUSAN & FORMULASI KEBIJAKAN DALAM RELOKASI PASAR NGASEM YOGYAKARTAARIEFATOR SUDARNAUniversitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
83
Gambar diatas merupakan sebuah gambar Gapura Pasar Pasty yang terletak di depan
Pasar Pasty, bisa pembaca lihat sendiri gapura yang berdiri di depan Pasar Pasty mempunyai
kesan yang lebih gagah dan rapi dibandingkan dengan pintu masuk Pasar Ngasem yang dulu,
selain itu akses jalan yang luas juga dimiliki pasar ini. Kesan rapi dan indah juga terlihat dari
foto tersebut, dengan demikian wajah Kota Yogyakarta dengan bangunan yang bersih dan rapi
diharapkan banyak pengunjung yang berdatangan di pasar ini tanpa merasa kurang nyaman,
bahkan dengan bangunan maupun tempat baru ini diharapkan sebagai terobosan baru untuk
memajukan sektor dibidang pariwisata. Selain itu penulis juga memberikan sebuah foto tentang
keadaan Pasar Pasty.
Gambar 7. Keadaan di dalam Pasar Pasty Yogyakart
Sumber : http://kotajogja.com/images/PASTY%20KJ%20007.jpg, 27 November 2013, 17.11 wib, Yogyakarta
MENGELOLA KONFLIK KEPENTINGAN DALAM PROSES PEMBUATAN KEPUTUSAN & FORMULASI KEBIJAKAN DALAM RELOKASI PASAR NGASEM YOGYAKARTAARIEFATOR SUDARNAUniversitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
84
Bisa kita lihat akses jalan yang ada didalam Pasar Pasty terlihat sangat longgar
dibandingan dengan Pasar Ngasem yang dulu, tak hanya itu saja pepohonan dan tumbuhan juga
menghiasi pasar tersebut supaya terlihat sejuk. Hewan peliharaan yang dijual oleh para pedagang
juga tersusun rapi dan tidak memadati jalannya para pejalan kaki, sehingga para pejalan kaki
yang ingin berkunjung ke kawasan tersebut lebih leluasa untuk berjalan dan tidak perlu lagi
berdesak desakan apabila pasar tersebut banyak dikunjungi oleh para wisatawan maupun
konsumen. Dengan adanya fasilitas berupa jalan yang lebih luas diharapkan para pejalan kaki
lebih nyaman dibandingkan dengan Pasar Ngasem yang dulu. Bahkan ketika hujan datang bau
menyengat yang berasal dari kotoran hewan peliharaan tidak lagi tercium baunya dikarenakan
sudah disedikan tempat khsus pembuangan kotoran hewan yang berada dilokasi pasar tersebut.
Seperti kita ketahui dari segi bangunan, akses jalan, penataan barang dagangan serta
pemandangan di dalam Pasar Pasty tampak lebih indah dan rapi dibandingkan dengan Pasar
Ngasem yang dulu. Hal ini membuktikan adanya perubahan yang sangat besar dalam penataan
kota Yogyakarta, sehingga dengan relokasi ini diharapkan terjadi perubahan maupun kemajuan
bagi kota Yogyakarta.
MENGELOLA KONFLIK KEPENTINGAN DALAM PROSES PEMBUATAN KEPUTUSAN & FORMULASI KEBIJAKAN DALAM RELOKASI PASAR NGASEM YOGYAKARTAARIEFATOR SUDARNAUniversitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
85
Gambar 8. Keadaan taman yang berada di dalam Pasar Pasty Yogyakarta
Sumber : http://kotajogja.com/images/upload/PASTY-KJ-00114022012090439.jpg, 27 November 2013,
19.03 wib, Yogyakarta
Gambar diatas merupakan salah satu bangunan yang berada di kawasan Pasar Pasty,
bangunan tersebut diisi oleh beberapa hewan peliharaan burung khususnya. Dengan demikian
wisatawan yang berdatangan di kawasan tersebut terhibur dengan pemandangan yang tak ada di
kawasan Pasar Ngasem. Para pengunjung yang berdatangan dikawasan tersebut diberikan
fasilitas berupa jalan yang luas seperti penulis katakan diatas dan banyak tanaman yang
menghiasi pinggir - pinggir jalan tersebut. Dengan banyaknya bangunan maupun ornament
MENGELOLA KONFLIK KEPENTINGAN DALAM PROSES PEMBUATAN KEPUTUSAN & FORMULASI KEBIJAKAN DALAM RELOKASI PASAR NGASEM YOGYAKARTAARIEFATOR SUDARNAUniversitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
86
berupa hiasan pepohonan maupun fasilitas – fasilitas yang baru yang belum ada di kawasan
Pasar Ngasem sekarang menjadikan pasar tersebut pasar yang mempunyai fasilitas maupun
kenyamanan yang lebih bagus dibandingkan dengan Pasar Ngasem terlebih dahulu. Kerapian dan
kebersihan cukup terlihat di lingkungan Pasar Pasty, hal tersebut sebagai cara yang dilakukan
oleh Pemerintah Kota Yogyakarta agar para pengunjung merasakan kenyaman ketika berada di
kawasan Pasar Pasty.
Dengan adanya sebuah kebijakan yang dikeluarkan oleh Pemerintah Kota Yogyakarta
berupa relokasi Pasar Ngasem menjadi sebuah terobosan baru untuk membangun kota
Yogyakata yang lebih nyaman, selain itu adanya cara yang dilakukan oleh Pemerintah Kota
Yogyakarta untuk merangkul banyak aktor yang terlibat dalam relokasi sebuah keberhasilan
Pemerintah Kota Yogyakarta. hal itu disebabkan adanya musywaraha maupun mufakat yang
dilakukan aktor - aktor yang terlibat dalam relokasi Pasar Ngasem sampai mempunyai sebuah
titik temu yang positif. Adanya cara mengelola konflik dalam merelokasi Pasar Ngasem sebuah
keunggulan yang dilakukan oleh pemerintah, dikarenakan banyaknya aktor yang terlibat dalam
relokasi Pasar Ngasem mengakibatkan banyaknya ide maupun gagasan yang berbeda beda,
dalam hal ini pemerintah Kota Yogyakarta berhasil menyatukan ide maupun gagasan mereka
yang berbeda beda menjadi sebuah kesamaan dengan sama - sama melakukan sebuah relokasi
Pasar Ngasem tanpa merugikan salah satu aktor yang terlibat dalam relokasi Pasar Ngasem.
Jadi penelitian ini melihat cara menghindari maupun menyelesaikan konflik yang
dilakukan oleh Pemerintah Kota Yogyakarta agar dapat melaksanakan sebuah kebijakan relokasi
Pasar Ngasem tanpa merugikan salah satu pihak yang terlibat dalam relokasi. Hal ini juga
diimbangi dengan adanya cara positif yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Yogyakarta yaitu
MENGELOLA KONFLIK KEPENTINGAN DALAM PROSES PEMBUATAN KEPUTUSAN & FORMULASI KEBIJAKAN DALAM RELOKASI PASAR NGASEM YOGYAKARTAARIEFATOR SUDARNAUniversitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
87
musyawarah maupun mufakat untuk mendapatkan hasil yang baik bagi semua aktor, mengingat
banyaknya aktor yang terlibat memunculkan banyaknya ide maupun gagasan yang muncul.
Semoga penelitian ini bisa menambah wawasan bagi pembaca dalam memahami sebuah
kebijakan publik yang akan dijalankan serta mengingat semakin banyaknya aktor yang terlibat
dalam sebuah negoisasi semakin banyak jug ide - ide maupun gagasan yang muncul sehingga tak
jarang juga hal tersebut memnculkan sebuah konflik, untuk mengatasi konflik tersebut digunakan
cara menghindari maupun meminimalisir konflik sehingga konflik tersebut tidak melebar
maupun meluas kemana mana. Dengan demikian penelitian ini merupakan penelitian yang
bertujuan untuk melihat adanya fenomena - fenomena yang terjadi di kawasan Kota Yogyakarta
khususnya.
MENGELOLA KONFLIK KEPENTINGAN DALAM PROSES PEMBUATAN KEPUTUSAN & FORMULASI KEBIJAKAN DALAM RELOKASI PASAR NGASEM YOGYAKARTAARIEFATOR SUDARNAUniversitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/