18
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian dilakukan di Sekolah Dasar Negeri I Kaliwulu, Jalan Ki Nata Gama Desa Kaliwulu Kecamatan PleredKabupaten Cirebon. Pemilihan lokasi penelitian didasarkan kepada pertimbangan sebagai berikut : Pertama, peneliti merupakan salah seorang guru penjas di SDN I Kaliwulu sehingga peneliti telah memahami keadaan sekolah, karakteristik siswa termasuk proses pembelajaran yang berlangsung dibandingkan dengan melakukan penelitian di sekolah dasar yang lain. Kedua, meskipun penelitian tindakan ini dilaksanakan dengan intensif, tetapi relatif tidak mengganggu tugas utama peneliti sebagai pengajar/ guru. Hal ini sesuai dengan salah satu prinsip penelitian tindakan kelas, yaitu bahwa “Penelitian tindakan kelas apapun tidak boleh mengganggu tugas mengajar”. Kasbolah, dalam Rochyati 2005: 26). 33 Denah Lokasi SDN I Kaliwulu Gambar 3.1 Denah SDN I Kaliwulu

MENINGKATKAN PEMBELAJARAN GERAK DASAR ATLETIK …PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul, “Meningkatkan Pembelajaran Gerak Dasar Atletik Lari Sprint Melalui Permainan

  • Upload
    others

  • View
    6

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: MENINGKATKAN PEMBELAJARAN GERAK DASAR ATLETIK …PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul, “Meningkatkan Pembelajaran Gerak Dasar Atletik Lari Sprint Melalui Permainan

33

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian dilakukan di Sekolah Dasar Negeri I Kaliwulu, Jalan Ki

Nata Gama Desa Kaliwulu Kecamatan PleredKabupaten Cirebon.

Pemilihan lokasi penelitian didasarkan kepada pertimbangan sebagai berikut :

Pertama, peneliti merupakan salah seorang guru penjas di SDN I Kaliwulu

sehingga peneliti telah memahami keadaan sekolah, karakteristik siswa termasuk

proses pembelajaran yang berlangsung dibandingkan dengan melakukan

penelitian di sekolah dasar yang lain.

Kedua, meskipun penelitian tindakan ini dilaksanakan dengan intensif, tetapi

relatif tidak mengganggu tugas utama peneliti sebagai pengajar/ guru. Hal ini

sesuai dengan salah satu prinsip penelitian tindakan kelas, yaitu bahwa “Penelitian

tindakan kelas apapun tidak boleh mengganggu tugas mengajar”. Kasbolah, dalam

Rochyati 2005: 26).

33

Denah Lokasi SDN I Kaliwulu

Gambar 3.1

Denah SDN I Kaliwulu

Page 2: MENINGKATKAN PEMBELAJARAN GERAK DASAR ATLETIK …PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul, “Meningkatkan Pembelajaran Gerak Dasar Atletik Lari Sprint Melalui Permainan

34

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini berlangsung selama 3 bulan yang dimulai pada bulan Februari

sampai dengan bulan April 2013. Penelitian ini dimulai dengan observasi awal

sampai berakhirnya tindakan sehingga diperoleh hasil dari penelitian tersebut.

B. Subjek Penelitian

Subjek penelitian dalam tindakan kelas ini adalah siswa kelas IV SDN I

Kaliwulu Kecamatan Plered Kabupaten Cirebon tahun pelajaran 2011/2012 yang

berjumlah 25 siswa yang terdiri dari 12 siswa perempuan dan 13 siswa laki-laki.

Dengan jumlah tenaga pengajar terdiri dari 11 orang dan satu penjaga sekolah.

Secara detail dapat dilihat pada daftar 1 SDN I Kaliwulupada halaman berikut:

Page 3: MENINGKATKAN PEMBELAJARAN GERAK DASAR ATLETIK …PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul, “Meningkatkan Pembelajaran Gerak Dasar Atletik Lari Sprint Melalui Permainan

35

Tabel 3.1

Keadaan Guru SDN I Kaliwulu

Page 4: MENINGKATKAN PEMBELAJARAN GERAK DASAR ATLETIK …PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul, “Meningkatkan Pembelajaran Gerak Dasar Atletik Lari Sprint Melalui Permainan

36

Penelitian ini sesuai dengan materi pembelajaran Lari sprint pada Kurikulum

Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) tahun 2006 melalui permainan lompat pantul.

C. Metode dan Desain Penelitian

1. Metode Penelitian

Berdasarkan latar belakang dari masalah-masalah yang sering muncul dalam

meningkatkan hasil pembelajaran pada proses kegiatan belajar mengajar di

sekolah. Upaya dalam memecahkan permasalahan tersebut guru dapat

menggunakan penelitian pendidikan. Ibrahim dan Sudjana (Suherman, 2010: 3)

mengungkapkan bahwa :

Arti penelitian pendidikan sebagai suatu upaya untuk menjawab suatu

permasalahan secara sistematik dengan menggunakan metode-metode tertentu

melalui tahapan pengumpulan data empiris, mengolah dan menarik kesimpulan

atas jawaban masalah tersebut.

Terdapat beberapa metode penelitian pendidikan menurut Sudjana (2006: 8),

adalah:

a. Metode penelitian historis (historical research).

b. Metode penelitian deskriptif (descriptive research.

c. Metode penelitian pengembangan (developmental research.

d. Metode penelitian kasus dan lapangan (case study and field research.

e. Metode penelitian korelasional (correlational research.

f. Metode penelitian kausal komparatif (causal-comparative researcht.

g. Metode penelitian eksperimen sungguhan (true-experimental research.

h. Metode penelitian eksperimen semu.

i. Metode penelitian masa depan (futures research).

j. Metode penelitian tindakan (action research.

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode penelitian tindakan kelas

melalui pendekatan penelitian kualitatif dan kuantitatif dengan rancangan

penelitian tindakan kelas yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal

dengan istilah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research). Metode

penelitian ini dipilih karena memberikan gambaran tentang prilaku siswa selama

kegiatan belajar mengajar. Sugiyono (2005 : 1) mengemukakan bahwa :

Metode peneltian kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk

peneliti pada kondisi objek yang alamiah (sebagai lawannya adalah eksperimen)

dimana peneliti adalahinstrumen kunci, teknik pengumpulan data dilakukan

secara triangulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif dan hasil penelitian

kualitatif yang lebih menekankan makna daripada generalisasi.

Page 5: MENINGKATKAN PEMBELAJARAN GERAK DASAR ATLETIK …PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul, “Meningkatkan Pembelajaran Gerak Dasar Atletik Lari Sprint Melalui Permainan

37

Sejalan dengan Sugiyono dkk, Moleong (2004: 3) mendefinisikannya sebagai

berikut : “Metodologi kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan

data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang atau peneliti yang

dapat diamati”. Sedangkan metode penelitian kualitatif menurut Moleong (2004 :

3) mempunyai karakteristik sebagai berikut :

a. Berlatar alamiah pada konteks suatu keutuhan

b. Manusia sebagai alat atau instrument

c. Menggunakan metode kualitatif

d. Analisis data secara induktif

e. Lebih menghendaki arah bimbingan penyusunan teori subtantif yang berasal

dari data.

f. Data yang dikumpulkan berupa kata-kata, gambaran dan bukan angka-

angka.

g. Lebih mementingkan proses daripada hasil.

h. Menghendaki ditetapkannya batas dalam penelitiannya atas dasar fokus

yang timbul sebagai masalah dalam penelitian.

i. Adanya criteria khusus untuk keabsahan data

j. Menyusun desain secara terus menerus disesuaikan dengan kenyataan

lapangan.

k. Hasil penelitian dirundingkan dan disepakati bersama.

Pengguna metode kualitatif ini sangat sesuai untuk kegiatan penelitian belajar

mengajar karena yang dijadikan obyek penelitian di dalam kegiatan belajar

mengajar adalah siswa. Adapun peneliti adalah sebagai orang yang

mengumpulkan data dan objek yang dijadikan alat pengumpul data utama.

Penelitian ini berangkat dari permasalahan yang faktual dalam praktek

pembelajaran penjas pada cabang olahraga atletik khususnya Lari sprint, penulis

mempersiapkan diri tentang apa itu penelitian tindakan kelas, latar belakang,

karakter dan prosedur yang harus ditempuh. Berdasarkan pendapat Kemmis dan

Taggart dalam Wiriaatmadja (2008: 12) dijelaskan bahwa penelitian tindakan

kelas adalah :

Sebuah inkuiri refrektif yang dilakukan secara kemitraan mengenai situasi

tertentu (termasuk pendidikan) untuk meningkatkan rasionalitas dan keadilan

dari: a) kegiatan praktek sosial atau pendidikan mereka, b) pemahaman mereka

mengenai kegiatan-kegiatan praktek pendidikan ini, c) situasi yang

memungkinkan terlaksananya kegiatan praktek ini.

Page 6: MENINGKATKAN PEMBELAJARAN GERAK DASAR ATLETIK …PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul, “Meningkatkan Pembelajaran Gerak Dasar Atletik Lari Sprint Melalui Permainan

38

Sedangkan menurut Ebburt dalam Wiriatmadja (2008: 12) mengemukakan

bahwa :” Penelitian tindakan kelas adalah kajian sistematik dari upaya perbaikan

pelaksanaan praktek pendidikan oleh sekelompok guru dalam melakukan

tindakan-tindakan dalam pembelajaran, berdasarkan refleksi mereka mengenai

hasil dari tindakan-tindakan tersebut”.

Sejalan dengan itu, Elliot dalam Wiriatmadja (2008: 12) tentang PTK yaitu

“Melihat penelitian tindakan sebagai kajian dari sebuah situasi sosial dengan

memungkinkan tindakan untuk memperbaiki kualitas situasi sosial tersebut”.

Jadi secara ringkas dari pernyataan-pernyataan di atas tentang penelitian

tindakan kelas adalah bagaimana guru mengorganisasikan praktek

pembelajarannya dan belajar dari pengalaman mereka sendiri. Mereka

mencobakan suatu gagasan perbaikan dan melihat pengaruh nyata dari upaya itu.

Penelitian ini mengacu pada siklus kegiatan yang dikembangkan model spiral

Kemmis dan Taggart yaitu perencanaan, pelaksanaan, obsevasi dan refeksi.

2. Desain Penelitian

Penelitian tindakan kelas bukan penelitian eksperimental yang dilakukan di

laboratorium, tetapi merupakan penelitian yang bersifat praktis dan berdasarkan

permasalahan keseharian di Sekolah Dasar. Dalam PTK, peneliti tidak bertindak

sebagai penonton mengenai apa yang dilakukan guru terhadap siswanya. Dalam

hal ini siswa tidak diperlakukan sebagai obyek yang dikenai tindakan dan guru

sebagai pelaku dan pengumpul informasi atau data, akan tetapi siswa

dimungkinkan secara aktif berperan dalam melaksanakan tindakan.Berikut

beberapa model desain penelitian tindakan kelas:

Page 7: MENINGKATKAN PEMBELAJARAN GERAK DASAR ATLETIK …PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul, “Meningkatkan Pembelajaran Gerak Dasar Atletik Lari Sprint Melalui Permainan

39

a. Model Desain Kurt Lewin

Gambar 3.2

Desain PTK Model Lewin, ditafsirkan oleh Kemmis(Wiriaatmadja, 2006:62)

PenafsiranKemmis meliputi bahwa penyusunan gagasan atau rencana umum

dapat dilakukan jauh sebelumnya. Reconnaissen, bukan hanya sekadar kegiatan

menemukan fakta di lapangan, akan tetapi juga mencakup analisis, dan terus

berlanjut pada siklus berikutnya dan bukan hanya pada siklus awal saja.

Implementasi tindakan bukan pekerjaan mudah, karenanya jangan langsung

dievaluasi melainkan dimonitor dahulu sampai langkah implementasi dilakukan

seoptimal mungkin (Wiriaatmadja, 2006:63).

Page 8: MENINGKATKAN PEMBELAJARAN GERAK DASAR ATLETIK …PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul, “Meningkatkan Pembelajaran Gerak Dasar Atletik Lari Sprint Melalui Permainan

40

b. Model John Elliot

Model Elliot tampak lebih rinci jika dibandingkan dengan kedua model yang

telah dikemukan di atas. Dikatakan lebih rinci, karena di dalam setiap siklus

dimungkinkan terdiri dari beberapa tindakan, yaitu antara tiga sampai lima

tindakan. Sementara itu setiap tindakan kemungkinan terdiri atas beberapa

langkah yang terealisasi dalam bentuk kegiatan pembelajaran.

Gambar 3.3

Desain PTK Model Jhon Elliot dalam Hopkins (1993:49)

Page 9: MENINGKATKAN PEMBELAJARAN GERAK DASAR ATLETIK …PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul, “Meningkatkan Pembelajaran Gerak Dasar Atletik Lari Sprint Melalui Permainan

41

c. Model Kemmis dan Taggart

Model yang dikembangkan oleh Kemmis dan Taggart tidak terlalu berbeda

dengan model Lewin. Dikatakan demikian karena di dalam satu siklus atau

putaran terdiri atas empat komponen seperti yang dilaksanakan Lewin. Keempat

komponen tersebut adalah : (a) Perencanaan (planning), (b) tindakan (acting), (c)

Observasi (observation), dan (d) refleksi (eflection). Sesudah satu siklus selesai

diimplementasikan, khususnya sesudah ada refleksi, diikuti dengan adanya

perencanaan ulang yang dilaksanakan dalam bentuk siklus tersendiri. Demikian

seterusnya atau dengan beberapa kali siklus.

Kemmis dan Taggart telah melakukan penelitian tindakan kelas, mengenai

proses inkuari pada pelajaran sains. Ia memfokuskan pada strategi bertanya

kepada siswa. Keputusannya timbul dari pengamatan tahap awal yang

menunjukkan bahwa siswa belajar sains dengan menghafal bukan dalam proses

inkuari. Dalam diskusi, dipikirkannya cara untuk mendorong siswa berinkuari,

apakah dengan mengubah kurikulum atau mengubah cara bertanya kepada siswa.

Akhirnya diputuskan untuk menyusun strategi bertanya untuk mendorong siswa

menjawab pertanyaan. Semua kegiatan ini dilakukan pada tahap perencanaan.

Pada kotak act (tindakan), mulai diajukan pertanyaan-pertanyaan kepada siswa

untuk mendorong mereka mengatakan apa yang mereka pahami dan apa yang

mereka minati. Menurut Moleong (2004: 236), “Rancangan pada dasarnya

merencanakan suatu kegiatan sebelum dilaksanakan”. Rancangan ini adalah

rancangan tindakan kelas (classroom action research).

Sebelum peneliti melakukan obsevasi tindakan lanjut, terlebih dahulu peneliti

melakukan obsevasi tindakan kelas yang hasilnya dituangkan dalam rancangan

penelitian. Hal ini sesuai dengan kriteria penelitian tindakan kelas yaitu :

“Masalah penelitian yang harus dipecahkan berasal dari persoalan praktek

pembelajaran di kelas”. (Sugiyanto, 2007: 5). Dalam perencanaan penelitian

menggunakan model spiral Kemmis dan Taggart dalam Wiriaatmadja (2008 : 66).

Dengan sistem model spiral refleksi dari yang dimulai dengan rencana, tindakan,

pengamatan, refleksi, perencanaan kembali merupakan dasar untuk suatu

rancangan pemecahan permasalahan. Model spiral itu tertera pada gambar 3.3 :

Page 10: MENINGKATKAN PEMBELAJARAN GERAK DASAR ATLETIK …PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul, “Meningkatkan Pembelajaran Gerak Dasar Atletik Lari Sprint Melalui Permainan

42

Gambar 3.4

Desain PTK Menurut Kemmis dan Taggart dalam Wiriatmadja (2008: 23)

Desain penelitian yang digunakan adalah dari Kemmis dan Taggart (Susilo

dkk. 2009:13) yang menyatakan bahwa pelaksanaan tindakan mencakup empat

langkah, yaitu:

1) Merumuskan masalah dan merencanakan tindakan.

2) Melaksanakan tindakan dan pengamatan/ monitoring.

3) Merefleksi hasil pengamatan.

4) Mengubah/ merevisi perencanaan untuk pengembangan selanjutnya.

Dalam penelitian tindakan kelas ini, peneliti menggunakan desain model

penelitian spiral Kemmis dan Taggart, karena berdasarkan latar belakang dari

masalah-masalah yang sering muncul dalam upaya meningkatkan hasil Lari sprint

dalam pembelajaran atletik, khususnya siswa kelas IV di SDN I

Page 11: MENINGKATKAN PEMBELAJARAN GERAK DASAR ATLETIK …PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul, “Meningkatkan Pembelajaran Gerak Dasar Atletik Lari Sprint Melalui Permainan

43

KaliwuluKecamatan Plered Kabupaten Cirebon, sehingga diperlukan perbaikan

dalam pembelajarannya yang berbentuk pelaksanaan tindakan menurut model

spiral di atas, yang setiap siklus terdiri dari tahap perencanaan, pelaksanaan,

tindakan, observasi, dan refleksi kemudian kembali melaksanakan perencanaan

jika target yang diharapkan belum tercapai.

Diawali dengan perencanaan (planning), yaitu perencanaan yang matang

yang perlu dilakukan setelah mengetahui masalah dalam pembelajaran, lalu

merencanakan rencana tindakan yang harus dilakukan sebagai suatu solusi dari

masalah: pelaksanaan (actiaon) yaitu wujud atau implementasi dari tindakan yang

telah dirancang sebelumnya; pengamatan merupakan kegiatan mengamati mulai

dari proses dan hasil dari tindakan yang telah dilaksanakan; refleksi merupakan

kegiatan memikirkan suatu upaya evaluasi. Dari refleksi ini, akan ditentukan suatu

perbaikan tindakan (replanning) selanjutnya. Maka rencana tindakan selanjutnya

mengulang suatu tindakan dengan terus memperbaiki dari suatu tindakan

ketindakan sampai dengan target yang telah ditetapkan dapat tercapai.

Tahap pertama dalam penelitian ini yaitu plan (perencanaan) tindakan, dalam

tahap ini peneliti menjelaskan tentang apa, mengapa, dimana, siapa dan

bagaimana tindakan penggunaan metode eksperimen tersebut diakukan. Kegiatan

ini dilakukan secara kolaborasi antara pihak yang melakukan tindakan (observer)

dan pihak yang mengamati proses (peneliti) jalannya tindakan.

Tahap kedua dalan tindakan ini yaitu pelaksanaan tindakan (action) yang

merupakan inplementasi isi rancangan, tentang penerapan metode eksperimen

dalam pembelajaran Penjas.

Tahap ketiga yaitu kegiatan pengamatan (observation), observasi dilakukan

pada saat pembelajaran gerak dasar Lari sprint dengan latihan gerakan lompat

pantul ini dilakukan untuk mengumpulkan dan memperoleh data baik kinerja guru

maupun aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung sebagai bekal

untuk perbaikan data siklus berikutnya.

Tahap keempat adalah kegiatan reflection (refleksi) merupakan kegiatan

analisis interprestasi dan eksplanasi terhadap semua informasi yang diperoleh dari

hasil observasi untuk mengemukakan kembali apa yang sudah dilakukan (kegiatan

Page 12: MENINGKATKAN PEMBELAJARAN GERAK DASAR ATLETIK …PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul, “Meningkatkan Pembelajaran Gerak Dasar Atletik Lari Sprint Melalui Permainan

44

refleksi). Tahap ini dimaksudkan untuk mengkaji secara menyeluruh tindakan

yang telah dilakukan, berdasarkan data yang telah terkumpul kemudian dilakukan

evaluasi (dilakukan antara guru, peneliti dan pihak lain yang terlibat) guna

menyempurnakan tindakan selanjutnya pada siklus berikutnya.

Keempat tahap dalam penelitian tindakan tersebut merupakan satu siklus atau

satu putaran, artinya sesudah langkah keempat, lalu kembali lagi kepertama dan

seterusnya. Jadi satu siklus adalah dimulai dari tahap penyusunan rancangan

sampai dengan refleksi untuk melakukan evaluasi.

D. Prosedur Penelitian

Penyusunan prosedur yang akan dilakukan sangat penting dalam pelaksanaan

penelitian. Adapun prosedur penelitian ini adalah berbentuk siklus yang akan

dilaksanakan dalam dua atau tiga siklus (tergantung keberhasilan).

1. Tahap Perencanaan Tindakan

Perencanaan tindakan ini menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, dimana,

oleh siapa dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan. Perencanaan tindakan

dilakukan secara kolaborasi, misalnya antara guru dengan peneliti untuk

membicarakan tentang pokok bahasan atau sub pokok bahasan yang akan di

sampaikan.

Perencanaan tindakan merupakan kegiatan yang disusun sebelum

melaksanakan tindakan. Adapun perencanaan tindakan ini meliputi :

1) Mengajukan permohonan izin kepada Kepala SDN I Kaliwulu Kecamatan

Plered Kabupaten Cirebon untuk mengadakan penelitian.

2) Melakukan penelitian awal (observasi dan wawancara) untuk mengetahui

permasalahan yang akan dicarikan pemecahannya.

3) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

4) Tahapan menyusun pelaksanaan ini dilakukan dengan menerapkan media

pembelajaran, yaitu:

5) Menyusun rancangan tindakan.

6) Mempersiapkan alat peraga dan bahan untuk melakukan pembelajaran.

7) Menyusun lembar observasi bagi guru dan siswa untuk melakukan

pembelajaran (kinerja guru dan aktivitas siswa)

Page 13: MENINGKATKAN PEMBELAJARAN GERAK DASAR ATLETIK …PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul, “Meningkatkan Pembelajaran Gerak Dasar Atletik Lari Sprint Melalui Permainan

45

8) Menyusun alat penilaian berupa tes penilaian bagi siswa untuk melihat

perubahan peningkatan hasil belajar.

2. Tahap Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan tindakan merupakan implementasi atau penerapan rancangan

yang kemudian akan diikuti dengan kegiatan observasi dan refleksi. Dalam

penelitian ini dilakukan tiga siklus di mana siklus sebelumnya yang akan

dirasakan belum berhasil.

3. Tahapan Obsevasi

Observasi dilakukan pada saat proses diterapkannya tindakan, yaitu saat

tindakan berlangsung. Observasi ini dilakukan untuk mengumpulkan dan

memperoleh data baik kinerja guru maupun aktivitas siswa selama proses

pembelajaran berlangsung. Observasi dapat dilakukan dengan menggunakan

daftar observasi, catatan siswa yang kesemuanya dapat memberikan masukan

tentang tindakan yang akan dilakukan di lapangan. Dalam penelitian ini peneliti

menuliskan data yang diperoleh pada lembar observasi kinerja guru dan aktivitas

siswa yang telah disediakan.

4. Tahapan Analisis dan Refleksi

Refleksi merupakan kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang sudah

terjadi. Tahap ini dimaksudkan untuk mengkaji secara menyeluruh tindakan yang

telah dilakukan siklus 1, berdasarkan data yang telah terkumpul, kemudian

dilakukan evaluasi (dilakukan antara guru, peneliti dan pihak lain yang terkait)

guru memberikan masukan untuk menyempurnakan tindakan selanjutnya yang

akan dilaksanakan siklus-siklus berikutnya.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan oleh penulis untuk mengumpulkan data

dalam penelitian ini adalah :

1. Observasi

Observasi yaitu pengumpulan data dengan melakukan pengamatan terhadap

suatu kegiatan baik langsung maupun tidak langsung. Observasi ini bertujuan

untuk mengamati seluruh aktivitas yang dilakukan oleh siswa juga kinerja guru

Page 14: MENINGKATKAN PEMBELAJARAN GERAK DASAR ATLETIK …PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul, “Meningkatkan Pembelajaran Gerak Dasar Atletik Lari Sprint Melalui Permainan

46

pada saat pembelajaran gerak Lari sprint. Alat untuk mengumpulkan datanya

berupa pedoman observasi (terlampir).

2. Pedoman Wawancara

Menurut Esterberg dalam Sugiyono (2005:72) bahwa: Wawancara adalah

“merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya

jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu”.

Pedoman wawancara digunakan untuk mengetahui atau mengungkap

perasaan dan kendala-kendala yang dirasakan oleh guru dan siswa baik sebelum

penerapan tindakan maupun setelah penerapan tindakan tentang pembelajaran

gerak Lari sprint dengan menggunakan permainan lompat pantul. Format

terlampir.

3. Catatan Lapangan

Catatan lapangan merupakan alat penting, karena akan membahas dan berguna

sebagai alat sementara, yaitu apa yang dilihat, didengar, dirasakan, dicium, dan

diraba dengan catatan sebenarnya. Proses pelaksanaan dilakukan setiap selesai

mengadakan penelitian. Hal ini selaras dengan pendapat Bogdan dan Biklen

dalam Moleong (2005 : 209) bahwa : “Catatan lapangan adalah catatan tertulis

tentang apa yang didengar, dilihat, dialami dan dipikirkan dalam angka

pengumpulan data dan refleksi terhadap data dalam penelitian kualitatif”.

4. Tes

“Tesadalahserentetanpertanyaanataulatihansertaalat lain yang

digunakanuntukmengukurketerampilan, pengetahuanintelegensi,

kemampuanataubakat yang dimilikiolehindividuataukelompok” (Suharsini, 2006 :

150). Denganmenggunakanalatberupatesperbuatan, yaituteslari sprint yang

meliputigerak start, pelaksanaan dan finish.Format terlampir.

F. Teknik Pengolahan dan Analisis Data

1. Pengolahan Data

Teknik pengolahan data dalam penelitian ini dilakukan melalui tahap

pengumpulan, kodefikasi dan kategori data. Pada tahap ini data mentah yang

diperoleh dari berbagai instrument yang meliputi observasi, tes hasil belajar

Page 15: MENINGKATKAN PEMBELAJARAN GERAK DASAR ATLETIK …PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul, “Meningkatkan Pembelajaran Gerak Dasar Atletik Lari Sprint Melalui Permainan

47

dirangkum serta dikumpulkan. Data ini diperoleh dari observasi dan keterampilan.

Dalam keterampilan data diperoleh dari kegiatan siswa dan guru tentang

penerapan metode eksperimen. Siswa dan guru diberi kebebasan untuk

mengutarakan pendapatnya. Pelaksanaan pembelajaran dan evaluasi pembelajaran

serta hambatan-hambatan apa saja yang dialami siswa dalam pembelajaran.

2. Analisis Data

Analisis dalam penelitian dilakukan sejak sebelum memasuki lapangan,

selama dilapangan dan setelah selesai dilapangan. Analisis data yang akan

dilakukan secara kualitatif, mengkategorikan dan mengklarifikasi berdasarkan

analisis kemudian ditafsirkan dalam konteks keseluruhan permasalahan

penelitian. Adapun langkah-langkah pengolahan data adalah sebagai berikut :

Kategorisasi dan kodifikasi. Pada tahap ini data yang telah terkumpul kemudian

diseleksi dan dihimpun sesuai dengan karakteristiknya.

Reduksi data. Pada tahap ini data yang terkumpul di lapangan, setelah

dikategorisasikan kemudian dikodifikasi dalam laporan.

Klasifikasi data, untuk melihat gambaran data secara keseluruhan atau bagian-

bagian tertentu.

G. Validasi Data

Penelitian menggunakan empat keterangan data untuk memeriksa keabsahan

data. Keempat keterangan data terseut dapat dijadikan dasar informasi,

pemeriksaan dan komunikasi agar diperoleh dan dilihat serta ditentukan mengenai

kemajuan atau peningkatan dari setiap aspek untuk dideskripsikan sesuai dengan

tujuan penelitian. Validitas diperlukan dalam suatu penelitian. Penelitian ini

merupakan penelitian tindakan kelas, maka pengukuran validitas dan reliabilitas

tidak menggunakan perhitungan statistik. Teknik validasi yang digunakan untuk

memeriksa keabsahan data yang digunakan dalam penelitian nini adalah sebagai

berikut:

1. Triangulasi

a. Triangulasi, adalah memeriksa kebenaran data yang diperoleh peneliti

dengan membandingkan terhadap hasil yang diperoleh mitra peneliti

Page 16: MENINGKATKAN PEMBELAJARAN GERAK DASAR ATLETIK …PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul, “Meningkatkan Pembelajaran Gerak Dasar Atletik Lari Sprint Melalui Permainan

48

(observer/peneliti/penulis, bersama pendapat guru penjas) secara

kolaboratif.Trigulasi dilakukan dengan cara membandingkan serta mendiskusikan

hasil yang dilaksanakan setelah siklus bersama dengan teman sejawat.

b. Diskusi merupakan salah satu hal yang dilakukan oleh peneliti untuk

memperoleh informasi dengan memanfaatkan sumber data lain dari sumber yang

menunjang data, sebagai keperluan pengecekan derajat kepercayaan terhadap

validasi data yang diperoleh. Maka peneliti melakukan kegiatan sebagai berikut:

1) Kegiatan memvalidasi data

2) Mengkaji kurikulum yang berlaku yaitu KTSP 2006.

3) Menentukan materi yang sesuai dengan program pembelajaran pendidikan

jasmani olahraga dan kesehatan kelas IV semester II tahun pelajaran

2012/2013.

4) Disesuaikan dengan kompetensi.

5) Disesuaikan dengan kompetensi dasar.

6) Waktu pelaksanaan

Hari : Kamis

Tanggal : 21 Februari, 14 Maret dan 4April 2013.

Observer : Hj. Akilah, S. P.d.,

Kelas : IV

Tempat : SDN Kaliwulu Kecamatan Flered Kabupaten Cirebon.

7) Peneliti mengadakan diskusi dengan:

Guru penjas : Hj. Akilah, S.Pd.,

NIP : 196003141982042004

Kepala Sekolah : H. Sutandi, S.Pd.,

NIP : 196503071988091001

2. Member Check

Kegiatan selanjutnya adalah melakukan diskusi balikan dengan kepala

sekolah, setelah peneliti melakukan pengumpulan data dengan cara

mengkonfirmasikan terhadap subyek penelitian maupun sumber lain yang

berkompeten. Diskusi ini dilakukan dengan maksud untuk memperoleh

Page 17: MENINGKATKAN PEMBELAJARAN GERAK DASAR ATLETIK …PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul, “Meningkatkan Pembelajaran Gerak Dasar Atletik Lari Sprint Melalui Permainan

49

keabsahan data terhadap kebenaran data tersebut, maka kegiatan yang akan

dilakukan adalah mengecek:

a. Daftar hadir kelas IV SDN I Kaliwulu

b. Nomor Induk Siswa

c. Daftar I

d. Jadwal Ekstra kulikuler

3.Audit Trial (pemeriksaan sejawat)

Tahap awal yang dilakukan untuk menguji hipotesis yang dimunculkan

peneliti yaitu dengan mengungkapkan hasil sementara atau hasil akhir yang

diperoleh dalam bentuk diskusi analitik dengan rekan-rekan guru.

Audit Trailyakni mengecek kebenaran prosedur dan metode pengumpulan

data dengan mendiskusikannya dengan guru, pembimbing, dan teman sejawat

(observer). Kegiatan ini dilakukan untuk memperoleh data dengan validitas tinggi.

Kegiatan tersebut harus tetap mempertahankan sikap terbuka dan kejujuran,

tentang:

a. Data awal (hasil observasi) atletik melalui permainan permainan lompat pantul

(plyometrics) .

b. Data akhir hasil onservasi nilai aktivitas siswa, dan nilai akhir belajar siswa

pada setiap siklus dalam pembelajaran atletik melalui permainan permainan

lompat pantul (plyometrics) .

c. Membandingkan dan mendiskusikan serta menganalisis data tersebut.

4. Expert Opinion

Kegiatan akhir dari validasi data adalah melakukan pengecekan terakhir

terhadap kesahihan temuan penelitian dengan para pembimbing penelitian. Expert

Opiniondilakukan dengan cara mengkonsultasikan hasil temuan peneliti kepada

para ahli. Dalam kegiatan expert opinion ini, peneliti mengkonsultasikan temuan

kepada dosen pembimbing sehingga data temuan dapat dipertanggungjawabkan

kebenarannya. Kegiatan ini diawali dengan pertemuan antara peneliti dengan

pembimbing.

Dalam hal ini yang dijadikan penasehat dan pembimbing penelitian ini

adalah:

Page 18: MENINGKATKAN PEMBELAJARAN GERAK DASAR ATLETIK …PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul, “Meningkatkan Pembelajaran Gerak Dasar Atletik Lari Sprint Melalui Permainan

50

a. Yang memberiarahandanbimbingan

1) Dr. Herman Subarjah, M.Si

SebagaiPembimbing I

2) DewiSusilawati, M.Pd

SebagaiPembimbing II

b. WaktuPelaksanaan

1) Selamapelaksanaanpengajuandanpembuatan proposal penelitian.

2) Selamapelaksanaanbimbinganpenyusunanpenelitian

c. Masalah yang dibahas

1) JudulPenelitian

2) MasalahPenelitian

3) PemecahanMasalah