Menjadi lebih Baik - s3.amazonaws.com filepaling banyak Rp500.000.000,00 ... Pola Asuh Apa yang Anda Terapkan? ... besar lainnya yang lalu lalang membawa batu dan pasir

Menjadi Lebih Baik

(PARENT HEALING)Cara Memperbaiki Kesalahan Fatal Orang Tua

dalam Mendidik Anak

DANANG BASKORO, M.Psi., Psikolog

Menjadi Lebih Baik - ACC.indd 1 13/11/2018 10.32.21

Sanksi Pelanggaran Pasal 113Undang-undang Nomor 28 Tahun 2014tentang Hak Cipta

(1). Setiap orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran hak ekonomi sebagaimana dimaksud dalam pasal 9 ayat (1) huruf i untuk penggunaan secara komersial dipidana dengan pidana penjara paling lama 1 (satu) tahun dan atau pidana denda paling banyak Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah).

(2). Setiap orang yang dengan tanpa hak dan atau tanpa izin pencipta atau pemegang hak cipta melakukan pelanggaran hak ekonomi pencipta sebagaimana dimaksud dalam pasal 9 ayat (1) huruf c, huruf d, huruf f, dan atau huruf h, untuk penggunaan secara komersial dipidana dengan pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun dan atau pidana denda paling banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).

(3). Setiap orang yang dengan tanpa hak dan atau tanpa izin pencipta atau pemegang hak melakukan pelanggaran hak ekonomi pencipta sebagaimana dimaksud dalam pasal 9 ayat (1) huruf a, huruf b, huruf e, dan atau huruf g, untuk penggunaan secara komersial dipidana dengan pidana penjara paling lama 4 (empat) tahun dan atau pidana denda paling banyak Rp1.000.000.000.00 (satu miliar rupiah).

(4). Setiap orang yang memenuhi unsur sebagaimana dimaksud pada ayat (3) yang dilakukan dalam bentuk pembajakan, dipidana dengan pidana penjara paling lama 10 (sepuluh) tahun dan atau pidana denda paling banyak Rp4.000.000.000.00 (empat miliar rupiah).


Menjadi Lebih Baik

(PARENT HEALING)Cara Memperbaiki Kesalahan Fatal Orang Tua

dalam Mendidik Anak

DANANG BASKORO, M.Psi., Psikolog

Penerbit PT Elex Media Komputindo


iv

Menjadi Lebih Baik (Parent Healing)Penulis: Danang Baskoro, M.Psi., Psikolog© 2019 Danang Baskoro, M.Psi., PsikologHak Cipta dilindungi Undang-UndangDiterbitkan pertama kali oleh Penerbit PT Elex Media KomputindoKelompok Gramedia – JakartaAnggota IKAPI, Jakarta

718091869

ISBN: 978-602-04-8735-9

Editor: Julia SuzanaDesainer Sampul: Lisa Fajar RianaTata letak: Lisa Fajar Riana

Dilarang keras menerjemahkan, memfotokopi, atau memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini tanpa izin tertulis dari penerbitDicetak oleh Percetakan PT Gramedia, JakartaIsi diluar tanggung jawab Percetakan


xiv

Daftar Isi

Sekapur Sirih dari Penulis ...................................................................... v

Apakah Anak Kita Senakal Itu? ............................................................ ix

1. Melihat Ke Dalam ............................................................................ 1

2. Pola Asuh Apa yang Anda Terapkan? ..................................... 11

3. Kesalahan Pengasuhan Zaman Sekarang .............................. 41

4. Konsep Pembentukan Perilaku Anak ...................................... 63

5. Membuat Perilaku Baik Menetap dan Menghilangkan Perilaku Negatif Anak .................................................................... 78

6. Memahami Anak Melalui Pemahaman Diri Sendiri ............ 92

7. Urutan Kelahiran dan Kecenderungan Dinamika

Psikologis Anak ................................................................................ 100

8. Sifat yang Diturunkan ................................................................... 112

9. Ayah Dan Ibu Serta Pengaruhnya Pada Kepribadian Anak ........................................................................... 125

10. Membangun Pribadi yang Kuat Pada Anak .......................... 141

11. Sembuhkan Trauma Sedini Mungkin ..................................... 153

12. Nasib Anak Tergantung Pada Program yang Anda Buat .. 170

13. Dibalik Anak yang Jiwanya Terganggu, Ada Orang Tua

yang Belum Sembuh ..................................................................... 184

14. Memaafkan, Melapangkan.......................................................... 194

15. Sugesti Positif Pengubah Nasib ................................................. 207

16. Pada Akhirnya Kitalah yang Menentukan............................. 214

17. Pertanyaan-Pertanyaan Orang Tua ......................................... 219

Profil Penulis ............................................................................................... 245


1

1MELIHAT KE DALAM


2

Saya akan mengawali bab ini dengan satu buah cerita. Jika Anda pernah melihat suatu komplek perumahan dibangun,

maka mungkin Anda awalnya heran, kenapa meskipun siang malam para pekerja sibuk tapi bangunan di komplek perumahan itu tidak ada yang tampak?

Hal ini yang saya tanyakan pada diri sendiri saat melewati perumahan elit di sebelah perumahan saya. Sudah berbulan-bulan, bahkan hampir satu tahun, namun saya tidak melihat satupun perumahan yang berdiri. Hanya kendaraan truk dan kendaraan besar lainnya yang lalu lalang membawa batu dan pasir. Padahal katanya harga satu rumah disana paling murah adalah 1 M, tapi kenapa kok pembangunannya lambat? Batin saya.

Satu bulan kemudian, saya mendapati ternyata sudah ada wujud bangunan di bagian depan, ada rumah yang berdiri. Beberapa waktu kemudian disusul dengan bangunan di belakangnya dan akhirnya tidak sampai dua bulan saya melihat banyak bangunan yang berdiri di sana. Saya membatin, “Perumahan ini sudah mau selesai.”

Oh! Saya jadi paham. Kemarin-kemarin, yang lama itu bukan membangun rumahnya, tapi proses persiapan membuat fondasinya dan pengubahan struktur tanah di sekitar perumahan.

Awalnya memang terlihat tidak ada kemajuan yang berarti, namun para pekerja tetap bekerja meskipun mereka tidak melihat wujud bangun yang mereka bangun saat itu.

Hal ini terjadi karena ada satu perencanaan yang matang yang sudah tertulis dalam “blue print” suatu project. Gambaran detail mengenai tahapan membangunnya, mulai dari pemetaan tanah, cara mengolah tanahnya, memilih bahan yang tepat, ukuran bangunan secara detil, dan sebagainya. Semua telah tercatat rapi sehingga apa yang dibangun sama persis dengan yang diharapkan.


3

Dalam hal ini arsitek tidak hanya bekerja membuat suatu gambaran atau perencanaan

saja, akan tetapi juga melakukan controling terhadap para pekerja,

apakah pekerjaannya sesuai dengan gambar atau tidak.

Jadi, Anda bisa bertanya-tanya, bagaimana jadinya jika para

pekerja bangunan bekerja tanpa adanya arsitek?


4

Arsitek Kehidupan

Sama dengan kehidupan kita. Tidak mungkin suatu kehidupan berjalan dengan baik, jika tidak ada tujuan yang jelas, perencanaan yang matang dan usaha untuk melakukan evaluasi mengenai apa yang kita lakukan, apakah sudah sesuai dengan yang kita harapkan ataukah belum.

Tidak ada yang sempurna memang. Terkadang kita terbatas dalam mewujudkan rencana-rencana kita karena kurangnya sumberdaya, kurangnya biaya, kurangnya ilmu dan lainnya. Namun jika Anda memahami, semua bisa diatasi jika kita bersungguh-sungguh.

Pertanyaannya adalah, apakah Anda sudah memiliki blue print untuk kehidupan Anda dan anak Anda? Karena dalam buku kita membahas tentang parenting, maka saya spesifikkan pertanyaannya. Apakah Anda sudah memiliki perencanaan yang matang bagi anak Anda kelak?

Lalu Anda bertanya, “Pak, apakah ini perlu? Apakah semua harus direncanakan? Biarlah semua berjalan dengan apa adanya saja, mengalir saja gitu lho.”

Saya akan ganti bertanya kepada Anda, Jika Anda naik taksi tapi tidak tahu harus ke mana dan tidak menyebutkan tujuan


5

yang jelas kepada supirnya, kira-kira Anda akan diantar ke mana? Bisa jadi Anda tidak ke mana-mana dan supirnya tidak mau mengantarkan Anda. Jadi saya bertanya kepada Anda, memiliki tujuan yang jelas tentang masa depan anak itu penting atau tidak ya?

Okey, jika Anda menganggap penting namun saat ini masih belum memiliki perencanaan yang jelas, ada hal yang perlu kita tahu bersama, ternyata membuat blue print suatu bangunan itu tidak mudah. Arsitek harus sekolah bertahun-tahun dan menjalani ujian praktik yang keras hingga akhirnya membuat suatu gambar yang baik dan bisa dibuat secara nyata.

Dalam suatu gambar, arsitek harus melakukan riset dulu, melihat secara langsung lokasi sebelum dibangun rumah, mengukur secara detail bangunan yang akan dibuat, menggambarnya dan memilih bahan yang tepat.

Jika arsitek salah perhitungan, kira-kira apa yang terjadi? Bisa saja bangunan yang dibangun melenceng, bahkan bisa juga runtuh.

Lalu bagaimana dengan perencanaan Anda? Apakah Anda sudah punya ilmu yang Anda butuhkan untuk membuat perencanaannya? Apakah Anda sudah mampu memperhitungkan segala sesuatunya dengan terperinci? Sudahkah Anda memilih orang-orang yang tepat untuk membantu Anda?

Saya tidak akan marah kok kalau Anda masih belum tahu tentang hal ini, karena untuk itulah tujuan buku ini ditulis.

Yuk kita lanjut dengan mulai membuat pertanyaan, bangunan seperti apa yang ingin Anda buat? Kehidupan anak Anda yang seperti apa yang Anda inginkan?


6

Pertanyaan-pertanyaan di bawah ini mungkin akan Anda anggap aneh pada awalnya, karena seolah-olah Andalah yang menentukan hidup anak. Tapi saya akan menjelaskan ini nanti, ikuti saja sampai selesai ya, silakan jawab pertanyaan di bawah ini.

1. Kehidupan seperti apa yang Anda harapkan terjadi kepada anak Anda disaat ia berusia 25 tahun?Jawab :……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

2. Apa sifat yang ia miliki?……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

3. Bagaimana ia memerankan diri di kehidupan sosial?……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

4. Bagaimana dengan akhlak dan ibadahnya?……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

5. Jika ia menikah, pasangan seperti apa yang kiranya menjadi pasangannya?……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

6. Bagaimana mindsetnya tentang keuangan dan kekayaan……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………


7

Sebenarnya masih ada banyak sekali pertanyaan yang bisa saya ajukan kepada Anda, tapi saya rasa 6 pertanyaan itu sudah mewakili tentang apa yang ingin kita bahas.

Kita lanjutkan ya?! Mungkin Anda bertanya,

“Masak sih kita harus punya rencana sedetail itu untuk

anak kita? Lalu kalau sudah punya rencana yang sangat detail itu, apakah semuanya

bisa terwujud?”

Ini adalah pertanyaan yang normal dan wajar sekali. Kenapa? Karena banyak orang tua yang tidak menyadari sepenuhnya, bahwa “sebagian” nasib anak di masa dewasa ditentukan sewaktu ia usia kanak-kanak. Saya menulis kata “sebagian” itu dengan tanpa petik karena memang tidak serta merta nasib anak ditentukan sepenuhnya oleh orang tua dan lingkungannya. Manusia secara pribadi selalu memiliki porsi untuk memilih kehidupannya mau dibawa ke mana.


8

Akan tetapi coba Anda melihat diri Anda lebih dalam. Apakah masih terasa efek dari didikan orang tua Anda hingga saat ini? Kebiasaan Anda, sifat Anda, perilaku Anda saat ini mungkin ada karena hal-hal yang terbentuk di masa lalu. Bukankah begitu?!

DISADARI ATAU TIDAK, DIAKUI ATAU TIDAK, KEPRIBADIAN KITA YANG KITA MILIKI SAAT INI

ADALAH DARI PROSES PANJANG YANG BERKESINAMBUNGAN DARI SEMENJAK

KITA LAHIR HINGGA SAAT INI.

Seperti yang kita pahami bersama, bahwa sebenarnya banyak hal yang kita alami dalam kehidupan kita adalah akibat dari sikap-sikap dan pilihan-pilihan kita sendiri terhadap suatu situasi tertentu. Dan tahukah Anda, bahwa sikap kita itu ternyata sangat bergantung dari pola pikir kita, sedangkan bagaimana kita berpikir (mindset) dibentuk dari keyakinan (belief) yang tertanam diwaktu sebelumnya. Waktu sebelumnya itu sebagian besar adalah masa ketika Anda masih anak-anak.


9

Agar lebih mudah kita gunakan cerita saja ya. Pernahkah Anda melihat film Pak BJ Habibie yang berjudul “Rudy Habibie”?

Film itu mengisahkan perjalanan hidup seorang Habibie kecil yang bertumbuh menjadi sosok Habibie muda yang luar biasa. Waktu kuliah di Jerman ia menjadi sosok mahasiswa yang gemilang di bidang aeromodeling, bahkan berhasil menciptakan penemuan yang luar biasa sumbangsihnya untuk dunia penerbangan hingga saat ini.

Kecintaannya pada dunia kedirgantaraan, ternyata sudah ada semenjak ia masih kecil. Ia memiliki koleksi mainan pesawat dan senang sekali bermain pesawat-pesawatan. Dalam film tersebut juga dikisahkan ayahnya sering memberinya semangat jika dirinya sudah besar untuk bisa menciptakan pesawat untuk Indonesia. Ayah Habibie mengatakan bahwa Indonesia adalah Negara kepulauan, sehingga sulit terhubung satu dengan yang lain. Jika Indonesia punya pesawat sendiri maka hal ini akan membawa dampak yang sangat baik untuk pemerataan pembangunan.

Selepas kepergian sang ayah, yang meninggal karena serangan jantung, Ibu Habibie membesarkan anak-anaknya dengan komitmen bahwa anaknya harus disekolahkan yang tinggi, seperti harapan suaminya

Singkat cerita, semangat Habibie muda untuk terus melakukan penelitian tentang teknologi pesawat terbang tidak tiba-tiba datang. Semua terbentuk dari proses yang panjang saat ia kecil, dan tentu saja ini tidak lepas dari komitmen orang tua untuk mengusahakan yang terbaik demi masa depan anaknya.

Saya pribadi yakin, keberhasilan Pak Habibie bukan hanya dari kecerdasannya, akan tetapi dari sifat-sifatnya, sikap mentalnya, kebiasaannya, dan pilihan-pilihannya dalam menyikapi persoalan.


10

Kemudian semuanya itu membawa hidupnya pada suatu situasi tertentu yang dinamakan “nasib” baik.

Menyambung tentang pernyataan di atas, bahwa pola asuh orang tua menentukan “sebagian” nasib anak. Orang tua menentukan kecenderungan-kecenderungan yang akan dilakukan anak di masa dewasa. Namun hal ini boleh dipahami sebagai kecenderungan saja, karena kita harus selalu ingat, bahwa manusia selalu memiliki porsi untuk memilih kehidupannya mau dibawa ke mana.

Guna mendapatkan lebih detail mengenai bahasan pembentukan sebagian “nasib” anak, maka kita akan membahas tentang pola asuh di bab berikutnya.


245

Tentang Penulis

Danang Baskoro adalah seorang psikolog klinis yang berpraktik di salah satu Rumah Sakit Jiwa di Jawa Timur. Ketertarikannya kepada dunia psikologi keluarga di mulai ketika ia banyak menerima pasien anak-anak yang mengalami berbagai gangguan. Mulai dari gangguan emosi hingga gangguan

perilaku. Dari banyaknya kasus yang di tangani, ternyata Danang melihat hubungan yang sangat erat sekali dengan pola asuh yang di terapkan keluarga kepada anak-anaknya. Jika hanya melakukan terapi kepada anak, tanpa memberi intervensi kepada keluarga, bisa dipastikan akan sangat sulit terjadi perubahan. Meskipun toh ada perubahan, biasanya tidak seberapa lama akan kambuh kembali. Lebih mencengangkan lagi, orang tua yang memberikan pola asuh tidak tepat kepada anak, ternyata sewaktu kecil juga mendapat pola asuh yang serupa dari orang tuanya. Ini berarti ada rantai derita yang berlanjut dari generasi ke generasi. Jika orang tua tidak berubah, maka bisa jadi anak ketika sudah dewasa dan berkeluarga, akan menerapkan pola asuh yang sama seperti yang ia terima sewaktu kecil. Ini juga berarti kesalahan pola asuh menjadi suatu “penyakit turunan”. Lalu betapa banyaknya kerugian yang akan diderita oleh orang yang terlibat didalamnya, jika keadaan ini tidak segera di putus?

Darisanalah muncul pemikiran untuk mencegah gangguan pada anak sedini mungkin, dengan menumbuhkan kesadaran orang tua tentang dirinya sendiri. Kenapa ini penting? Karena orang melakukan sesuatu biasanya karena merasa dirinya


246

benar. Mereka tidak tahu bahwa sebenarnya perilaku tersebut membawa dampak yang buruk bagi diri sendiri dan keluarga.

Keprihatinan Danang membuatnya berinisiatif sering menulis artikel tentang keluarga, mengadakan seminar parenting, membuat edukasi online melalui whatsApp serta kursus online di www.parenthealing.com. Semuanya di tujukan agar orang tua mendapat pemahaman yang luas tentang pengasuhan anak serta kemampuan mengelola diri mereka sendiri dengan baik. Ketika orang tua belum sembuh dari perasaan yang negatif serta masih memiliki kebiasaan-kebiasaan yang buruk, maka pola asuh yang diterapkan pada anaknya biasanya juga buruk. Oleh karenanya Danang berpandangan, dengan membuat orang tua paham dan sadar, maka tumbuh kembang anak bisa lebih optimal, bahkan terhindar dari gangguan emosi dan perilaku semenjak dini.

Selain dinas di RSJ, Danang juga memiliki lembaga layanan psikologi yang melayani berbagai macam layanan psikologi, seperti Konseling, Psikoterapi, Rekrutmen Karyawan, Training, Outbond serta Produk Edukasi Online Psikologi. Anda bisa melihat profilnya di www. brilianpsikologi.com dan www.parenthealing.com.


247

Bagi Anda yang ingin mengundang Danang Baskoro sebagai pembicara atau ingin mendapatkan layanan untuk perusahaan maupun pribadi, silahkan kontak :

Brilian Psikologi

SMS& Mobile : 0822-3062-6147

Email : [email protected]

Sebagai bentuk terimakasih saya memberikan Audio Therapy dan Video :

1. Audio Therapy agar lebih sabar menghadapi anak

2. Audio Therapy agar lebih harmonis dalam rumah tangga

3. Video Mindfullness Therapy

4. Video Empat Kemampuan dasar pengasuhan

5. Video Bonding Orang tua dan Anak

Secara GRATIS di :www.parenthealing.com

Dan, kami undang Anda untuk mengunjungi laman kami lainnya di www.brilianpsikologi.com untuk mendapatkan pembelajaran lanjutan dengan Gratis, berupa :

- Ebook (pdf) Orang tua VS Anak Kecanduan Gadget

- Ebook (pdf) Tips untuk wanita karir dalam mengasuh anak


248

Ikuti juga chanel media sosial kami

Instagram : danangsetyobudibaskorobrilianpsikologiparenthealingFacebook Group Parent Healing :https://web.facebook.com/groups/262464264555700/atau bisa Anda ketik di bagian pencarian : “parent healing”


Documents

Menjadi lebih Baik - s3.amazonaws.com filepaling banyak Rp500.000.000,00 ... Pola Asuh Apa yang Anda Terapkan? ... besar lainnya yang lalu lalang membawa batu dan pasir