10
· .. MENTERI I(EUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60!PMK.Oll/2013 TENTANG BEA MASUK DITANGGUNG PEMERINTAH ATAS IMPOR BARANG DAN BAHAN GUNA PEMBUATAN KABEL SERAT OPTIK UNTUK TAHUN ANGGARAN 2013 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang a. bahwa dalam rangka memenuhi penyediaan barang danjatau jasa guna kepentingan umum dan meningkatkan daya saing industri pembuatan kabel serat optik di dalam negeri, perlu memberikan insentif fiskal berupa Bea Masuk Ditanggung Pemerintah atas impor barang dan bahan oleh industri pembuatan kabel serat optik; b. bahwa terhadap impor barang dan bahan untuk industri pembuatan kabe! serat optik telah memenuhi kriteria penilaian dan ketentuan barang dan bahan untuk dapat diberikan Bea Masuk Ditanggung Pemerintah, sesuai ketentuan Pasal 2 Peraturan Menteri Keuangan Nomor 7 jPMK.Ollj2013 tentang Bea Masuk Ditanggung Pemerintah Atas Impor Barang Dan Bahan Untuk Memproduksi Barang Danj Atau Jasa Guna Kepentingan Umum Dan Peningkatan Daya Saing Industri Sektor Tertentu Untuk Tahun Anggaran 2013; c. bahwa dalam rangka pemberian Bea Masuk Ditanggung Pemerintah atas impor barang dan bahan untuk industri pembuatan kabel serat optik sebagaimana dimaksud dalam huruf b, telah ditetapkan pagu anggaran untuk pemberian Bea Masuk Ditanggung Pemerintah Tahun Anggaran 2013; d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, serta dalam rangka me!aksanakan ketentuan Pasal 3 ayat (5) Peraturan Menteri Keuangan Nomor 7 jPMK.Ollj2013 tentang Bea Masuk Ditanggung Pemerintah Atas Impor Barang Dan Bahan Untuk Memproduksi Barang Danj Atau Jasa Guna Kepentingan Umum Dan Peningkatan Daya Saing lndustri Sektor Tertentu Untuk Tahun Anggaran 2013, perlu menetapkan Peraturan Menteri Keuangan ten tang Bea Masuk Ditanggung Pemerintah Atas Impor Barang Dan Bahan Guna Pembuatan Kabel Serat Optik Untuk Tahun Anggaran 2013;

MENTERI I(EUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN · 2013. 3. 21. · BAHAN GUNA PEMBUATAN KABEL SERAT OPTIK UNTUK TAHUN ANGGARAN 2013. Pasal 1 Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud

  • Upload
    others

  • View
    1

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: MENTERI I(EUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN · 2013. 3. 21. · BAHAN GUNA PEMBUATAN KABEL SERAT OPTIK UNTUK TAHUN ANGGARAN 2013. Pasal 1 Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud

· ..

MENTERI I(EUANGANREPUBLIK INDONESIA

SALINAN

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIANOMOR 60!PMK.Oll/2013

TENTANG

BEA MASUK DITANGGUNG PEMERINTAH ATAS IMPOR BARANG DAN BAHANGUNA PEMBUATAN KABEL SERAT OPTIK UNTUK TAHUN ANGGARAN 2013

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang a. bahwa dalam rangka memenuhi penyediaan barangdanjatau jasa guna kepentingan umum dan meningkatkandaya saing industri pembuatan kabel serat optik di dalamnegeri, perlu memberikan insentif fiskal berupa Bea MasukDitanggung Pemerintah atas impor barang dan bahan olehindustri pembuatan kabel serat optik;

b. bahwa terhadap impor barang dan bahan untuk industripembuatan kabe! serat optik telah memenuhi kriteriapenilaian dan ketentuan barang dan bahan untukdapat diberikan Bea Masuk Ditanggung Pemerintah,sesuai ketentuan Pasal 2 Peraturan Menteri KeuanganNomor 7 jPMK.Ollj2013 tentang Bea Masuk DitanggungPemerintah Atas Impor Barang Dan Bahan UntukMemproduksi Barang DanjAtau Jasa Guna KepentinganUmum Dan Peningkatan Daya Saing Industri SektorTertentu Untuk Tahun Anggaran 2013;

c. bahwa dalam rangka pemberian Bea Masuk DitanggungPemerintah atas impor barang dan bahan untuk industripembuatan kabel serat optik sebagaimana dimaksud dalamhuruf b, telah ditetapkan pagu anggaran untuk pemberianBea Masuk Ditanggung Pemerintah Tahun Anggaran 2013;

d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksuddalam huruf a, huruf b, dan huruf c, serta dalam rangkame!aksanakan ketentuan Pasal 3 ayat (5) Peraturan MenteriKeuangan Nomor 7 jPMK.Ollj2013 tentang Bea MasukDitanggung Pemerintah Atas Impor Barang Dan BahanUntuk Memproduksi Barang DanjAtau Jasa GunaKepentingan Umum Dan Peningkatan Daya Saing lndustriSektor Tertentu Untuk Tahun Anggaran 2013, perlumenetapkan Peraturan Menteri Keuangan tentang BeaMasuk Ditanggung Pemerintah Atas Impor Barang DanBahan Guna Pembuatan Kabel Serat Optik Untuk TahunAnggaran 2013;

Page 2: MENTERI I(EUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN · 2013. 3. 21. · BAHAN GUNA PEMBUATAN KABEL SERAT OPTIK UNTUK TAHUN ANGGARAN 2013. Pasal 1 Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud

tentangRepublik

Lembaran

Mengingat

Menetapkan

MENTERI KEUANGANREPUBlIK INDONESIA

- 2 -

1. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik indonesiaNomor 3612) sebagaimana telah diubah dengan Undang­Undang Nomor 17 Tahun 2006 (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2006 Nomor 93, Tambahan LembaranNegara Republik Indonesia Nomor 4661);

2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang KeuanganNegara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 4286);

3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004Perbendaharaan Negara (Lembaran NegaraIndonesia Tahun 2004 Nomor 5,. TambahanNegara Republik Indonesia Nomor 4355);

4. Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2012 tentang AnggaranPendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2013(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor228, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor5361);

5. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 63/PMK05/2010tentang Mekanisme Pelaksanaan Dan PertanggungjawabanAtas Bea Masuk Ditanggung Pemerintah sebagaimanatelah beberapakali diubah terakhir dengan PeraturanMenteri Keuangan NO!TIor 72/PMK05/2012;

6. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 7/PMK011/2013tentang Bea Masuk Ditanggung Pemerintah Atas ImporBarang Dan Bahan Untuk Memproduksi Barang Dan/AtauJasa Guna Kepentingan Umum Dan Peningkatan DayaSaing lndustri Sektor Tertentu Untuk Tahun Anggaran 2013;

MEMUTUSKAN:

PERATURAN MENTERI KEUANGAN TENTANG BEA MASUKDITANGGUNG PEMERINTAH ATAS IMPOR BARANG DANBAHAN GUNA PEMBUATAN KABEL SERAT OPTIK UNTUKTAHUN ANGGARAN 2013.

Pasal 1

Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan:

1. Perusahaan adalah Perusahaan yang termasuk dalamindustri dengan kegiatan utama membuat kabel serat optik.

2. Barang dan Bahan Untuk Industri Pembuatan Kabel Serai:Optik yang selanjutnya disebut Barang dan Bahan adalahbarang jadi, barang setengah jadi dan/atau bahan baku,termasuk komponen untuk diolah, dirakit, atau dipasang,guna pembuatan kabel serat optik oleh Perusahaan.

Page 3: MENTERI I(EUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN · 2013. 3. 21. · BAHAN GUNA PEMBUATAN KABEL SERAT OPTIK UNTUK TAHUN ANGGARAN 2013. Pasal 1 Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud

~.~~/ .~~"I,,·.. 'tJk!:.~.~;:.. V~

"'''11~ ,:r--.. ~~(.1t~~::7

MENTERIKEUANGANREPUBLIK INDONESIA

- 3 -

Pasal2

(1) Bea Masuk Ditanggung Pemerintah diberikan atas imporBarang dan Bahan sebagaimana tercantum dalam Lampiranyang merupakan bagian tidak terpisahkan dari PeraturanMenteri ini.

(2) Bea Masuk Ditanggung Pemerintah sebagaimana dimaksudpadaayat (1) merupakan belanja subsidi pajak ditanggungpemerintah sebagaimana dimaksud dalam PeraturanMenteri Keuangan yang mengatur mengenai mekanismepelaksanaan dan pertanggungjawaban atas Bea MasukDitanggung Pemerintah.

(3) Bea Masuk Ditanggung Pemerintah tidak diberikan terhadap: .

a. Barang dan Bahan yang dikenakan tarif umum beamasuk sebesar 0% (noI persen);

b. Barang dan Bahan yang dikenakan tarif bea masuksebesar 0% (nol persen) berdasarkan perjanjian ataukesepakatan internasional;

c. Barang dan Bahan yang dikenakan Bea Masuk AntiDumping/Bea Masuk Anti Dumping Sementara, BeaMasuk Tindakan Pengamanan/Bea .. Masuk TindakanPengamanan Sementara, Bea Masuk Imbalan, atau BeaMasuk Tindakan Pembalasan;

d. Barang dan Bahan yang diimpor oleh Perusahaan diTempat Penimbunan Berikat; atau

e. Barang dan Bahan yang diimpor oleh Perusahaan yangmendapat fasilitas pembebasan atau pengembalian beamasuk .atas impor Barang dan Bahan untuk diolah,dirakit, atau dipasang pada barang lain dengan tujuanuntuk diekspor.

(4) Bea Masuk Ditanggling Pemerintah sebagaimana dimaksudpada ayat (1), diberikan dengan pagu anggaran paling tinggisebesar Rp4.500.000.000,00 (empat miliar lima ratus jutarupiah).

(5) Menteri Keuangan selaku Bendahara Umum Negara sebagai.. Pengguna Anggaran Bagian Anggaran Bendahara UmumNegara menetapkan Direktur Jenderal Industri UnggulariBerbasis Teknologi Tinggi, Kementerian Perindustrian selakuKuasa Pengguna Anggaran untuk melaksanakanpembayaran belanja subsidi pajak ditanggung pemerintah.

(6) Alokasi anggaran Bea Masuk Ditanggung Pemerintahdengan pagu sebagaimana dimaksud pada ayat (4) untukPerusahaan, ditetapkan oleh .. Kuasa Pengguna Anggaransebagaimana dimaksud pada ayat (5).

Page 4: MENTERI I(EUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN · 2013. 3. 21. · BAHAN GUNA PEMBUATAN KABEL SERAT OPTIK UNTUK TAHUN ANGGARAN 2013. Pasal 1 Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud

MENTERI KEUANGANREPUBLIK INDONESIA

. - 4 -

Pasal3

(1) Untuk memperoleh Bea Masuk Oitanggung Pemerintahsebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1), Pervsahaanmengajukan permohonan kepada Oirektur Jenderal Bea danCukai dengan dilampiri Rencana lmpcir Barang yang telahdisetujui dan ditandasahkan oleh Oirektur Jenderal lndustriUnggulan Berbasis Teknologi Tinggi, KementerianPerindustrian.

(2) Rencana Impor Barang sebagaimana dimaksud padaayat (1), paling sedikit memuat elemen data sebagai berikut:

a. nomor dan tanggal Rencana Impor Barang;

b. nomor Oaftar Isian Pelaksanaan Anggaran (OIPA)Tahun Anggaran 2013;

c. nama Perusahaan;

d. Nomor Pokok Wajib Pajak;

e. alamat;

f. kantor pabean tempat pemasukan barang;

g. uraian, jenis, dan spesifikasi teknis barang;

h. pos tarif (HS);

1. jumlahjsatuan barang;

J. perkiraan harga impor;

k. negara asal;

I. perkiraan bea masuk yang ditanggung pemerintah; dan

m. nama dan tanda tangan dari pimpinan Perusahaan.

Pasal4

(1) Atas permohonan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3ayat (1), Oirektur Jenderal Bea dan' Cukai memberikanpersetujuan atau penolakan dalam jangka ""aktu palinglama 14 (empat belas) hari terhitung sejak permohonanditerima secara lengkap.

(2) Persetujuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat. bervpa persetujuan sebagian atau persetujuan seluruhnyaatas Barang dan Bahan yang tercantum dalam RencanaImpor Barang yang dilampirkan pada permohonan yangdiajukan Perusahaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3.

(3) Dalam hal permohonan sebagaimana dimaksud dalamPasal 3 ayat (1) disetujui sebagian atau seluruhnya, OirekturJenderal Bea dan Cukai atas nama Menteri Keuanganmenerbitkan Keputusan Menteri Keuangan mengenai BeaMa.suk Ditanggung Pemerintah atas impor Barang. danBahan guna pembuatan kabel serat optik oleh industri·pembuatan kabel serat optik.

Page 5: MENTERI I(EUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN · 2013. 3. 21. · BAHAN GUNA PEMBUATAN KABEL SERAT OPTIK UNTUK TAHUN ANGGARAN 2013. Pasal 1 Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud

MENTERI KEUANGANREPUBL~K~NDONESIA

(4) Dalam hal permohonan sebagaimana dimaksud dalamPasal 3 ayat (1) ditolak, Direktur Jenderal Bea dan Cukaiatas nama Menteri Keuangan menyampaikan suratpemberitahuan penolakan kepada Perusahaan' denganmenyebutkan alasan penol,akan,

Pasal5

(1) Atas. realisasi impor Bea Masuk Ditanggung Pemerintahyang pelaksanaannya didasarkan pada Keputusan MenteriKeuangan sebagaimana dimaksud dalarri Pasal 4 ayat (3),Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai' atauKantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai setempatmembubuhkan cap "BEA MASUK DITANGGUNQPEMERINTAH BERDASARKAN PERATURAN MENTERIKEUANGAN NOMOR /PMK011/" pada semualembar Pemberitahuan Pabean ImpoL

(2) Pemberitahuan Pabean Impor sebagaimana dimaksud padaayat (1), dipakai sebagai dasar untuk pencatatanpenerimaan Bea Masuk Ditanggung Pemerintah dandialokasikan sebagai be1anja subsidi pajak dalam jumlahyang sarna.

Pasal6

(1) Dalam hal terdapat perbedaan antara Barang dan Bahanyang ak~ diimpor dengan daftar Barang dan Bahan yangterdapat dalam Keputusan Menteri Keuangan sebagaimanadimaksud dalam Pasal 4 ayat (3), Perusahaan dapatmengajukan permohonan untuk melakukan perubahanterhadap Keputusan Menteri Keuangan tersebuL

(2) Permohonan untuk melakukan perubahan terhadapKeputusan Menteri Keuangan sebagaimana dimaksud padaayat (1), diajukan kepada Direktur Jenderal Bea dan Cukaidan dilampiri dengan Rencana Impor Barang Perubahanyang telah disetujui dan ditandas8hkan oleh DirekturJenderal Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi,Kementerian Perindustrian.

Pasal7

(1) Atas permohonan untuk melakukan perubahan terhadapKeputusan Menteri Keuangan sebagaimana dimaksud dalamPasal 6, Direktur Jenderal Bea dan Cukai memberikanpersetujuan atau penolakan dalam jangka waktu palinglama 14 (empat belas) hari terhitung sejak permohonanditerima secara lengkap.

Page 6: MENTERI I(EUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN · 2013. 3. 21. · BAHAN GUNA PEMBUATAN KABEL SERAT OPTIK UNTUK TAHUN ANGGARAN 2013. Pasal 1 Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud

MENTERIKEUANGANREPUBLIK INDONESIA

.' - 6 -

(2) Persetujuan atas permohonan untuk melakukan perubahanterhadap Keputusan Menteri Keuangan sebagaimanadimaksud pada ayat (1) dapat berupa persetujuan sebagianatau persetujuan seluruhnya.

(3) Dalam hal permohonan' untuk melakukan perubahanterhadap Keputusan Menteri Keuangan sebagaimanadimaksud dalam Pasal 6 disetujui sebagian atau'seluruhnya, Direktur Jenderal Bea. dan Cukai atas namaMenteri Keuangan menerbitkan Keputusan MenteriKeuangan mengenai perubahan terhadap KeputusanMenteri Keuangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4ayat (3),

(4) Dalam hal permohonan untuk melakukan perubahaI:J,terhadap Keputusan Menteri Keuangan sebagaimanadimaksud dalam Pasal 6 ditolak, Direktur Jenderal Bea danCukai atas nama Menteri Keuangan menyampaikan suratpemberitahuan penolakan kepada Perusahaan denganmenyebutkan alasan penolakan,

Pasal8

Pelaksanaan dan pertanggungjawaban atas Bea MasukDitanggung Pemerintah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2,dilaksanakan sesuai dengan ketentuan dalam PeraturanMenteri Keuangan yang mengatur mengenai mekanismepelaksanaan dan pertanggungjawaban atas Bea MasukDitanggung Pemerintah, .

Pasal9

(1) Terhadap Barang dan Bahan yang memperoleh Bea MasukDitanggung Pemerintah, wajib digunakan oleh Perusahaanyang bersangkutan guna pembuatan kabel serat optik dantidak dapat dipindahtangankan kepada pihak lain.

(2) Atas penyalahgunaan ketentuan sebagaimana dimaksudpada ayat (1), Perusahaan wajib membayar bea masuk yangseharusnya dibayar ditambah depgan bunga sebesar2% (dua persen) per bulan paling lama 24 (dua puluh empat)bulan sejak dilakukan realisasi impor Bea Masuk

. Ditanggung Pemerintah sebagaimana dimaksud dalamPasa! 5 ayat (1).

PasallO

Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal diundangkansampai dengan tanggal31 Desember 2013.

Page 7: MENTERI I(EUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN · 2013. 3. 21. · BAHAN GUNA PEMBUATAN KABEL SERAT OPTIK UNTUK TAHUN ANGGARAN 2013. Pasal 1 Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud

MENTERlKEUANGANREPU8UK INDONESIA

- 7 -Agar setiap orang mengetahuinya,pengundangan Peraturan Menteri ini dengandalam Berita Negara Republik Indonesia.

memerintahkanpenempatannya

Ditetapkan di Jakartapada tanggal 11 Maret 2013MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

ttd.

AGUS D.W. MARTOWARDOJO

Diundangkan di Jakartapada tanggalll Maret 2013MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

REPUBLIK INDONESIA,

ttd.

AMIR SYAMSUDIN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2013 NOMOR 400Salinan sesuai dengan aslinyaKEPALA BIRO UMUM

h....,--=--~-u:/"'........ ~

KEPALA$AGjAN-T.U. kEMENTERIAN

M-/ .-' \Il.i· -- \GIARTO "NIP 195,9d!!:~O,198402100V\'.' y'/', "", "" './:. .

.... --:.- .....

Page 8: MENTERI I(EUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN · 2013. 3. 21. · BAHAN GUNA PEMBUATAN KABEL SERAT OPTIK UNTUK TAHUN ANGGARAN 2013. Pasal 1 Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud

LAMP[RANPERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESiANOMOR 60/PMK.Oll/2013TENTANGSEA MASUK OITANGGUNG PEMERINTAH ATAS IMPORSARANO DAN BAHAN GUNA PEMBUATAN KABEL SERATOP'rIK UNTUK TAHUN ANGGARAN 2013

MENTERlI(EUANGANF1EPU8L11< INDONESIA

DAFTAR BARANG DAN BAHAN GUNA PEMBUATAN KABEL SERAT OPTIKYANG MENDAPAT BEA MASUK DITANGGUNG PEMERINTAH

UNTUK TAHUN ANGGARAN 2013

TERMASUK

NO URAIAN BARANG SPESIF1KASI DALAMPOS TARIF

1. Compound JeIi petroleum yang berwarna 2712.10.00.00natural, tidak beracun

2. High Density Polyethylene Polymer dengan berat jenis 3901.20.00.00(HDPE) tinggi yang tahan sinar UV

berwarna hitam yang sesuaiuntuk selubung kabel seratoptik dalam bentuk butirandengan beratjenis 0,94 ataulebih

3. Anti Tracking Polyethyelene Polymer dengan berat jenis 3901.20.00.00tinggi yang tahan sinar UV &semburan ion listrik berwarnahitam yang sesuai untukselubung kabel serat optikjenisADSS dalam bentuk butirandengan beratjenis 0,94 ataulebih

4. Flame Retardant Polyethylene Polymerdengan beratjenis 3901.20.00.00tinggi yang tahan sinar UV &tidak merambatkan apiberwarna hitam yang sesuaiuntuk kabel dalam gedungpengganti PVC dalam bentukbutiran dengan beratjenis 0,94atau lebih

5. Natural Polyethylene Polymer dengan berat jenis 3901.20.00.00tinggi yang berwarna naturalyang sesuai untuk selubungkabel serat optik dalam bentukbutiran dengan beratjenis 0,94atau lebih

6. High Density Polyethylene Polymer dengan berat jenis 3901.20.00.00(HDPE) / Natural PE tinggi yang tahan sinar UV

berwarna hitam yang sesuaiuntuk selubung kabel seratoptik dalam bentuk selainbutiran dengan beratjenis 0,94atau lebih

7. Fiber Reinforced Plastic Batangan berbahan campuran 3916.90.91.00antara polyester dan kacasebagai penahan beban tarikkabel darijenis Monofilamen

Page 9: MENTERI I(EUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN · 2013. 3. 21. · BAHAN GUNA PEMBUATAN KABEL SERAT OPTIK UNTUK TAHUN ANGGARAN 2013. Pasal 1 Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud

"-fll~~:~'~~~

t,~«"

MENTERIKEUANGANREPUBLIK INDONESIA

- 2 -

TERMASUKNO URAIAN BARANG SPESIFlKASI DALAM

POS TARIF

Batangan berbahan campuran 3916.90.99.00antara polyester dan kacasebagai penahan beban tarikkabel dari selain Monofilamen

8. Marking Tape Pita plastik berperekat yang 3919.10.20.00berlapis serbuk sebagai pitauntuk periulisan kabel dariPolietilena dalam gulungandengan lebar tidak melebihi 20cm

9. Aramid Yam untuk Strength member dan 5402.11.00.00ripcord pada kabel Fiber Optik,High modulus High tensilestrength pada kabel FiberOptik, yang terbuat dari aramid

10. Polyester binder yam/ Benang berkekuatan tinggi dari 5402.20.00.00polyester ripcord poliester

11. Water Blocking Tape Pita yang mengandung Super 5603.13.00.00Absorber Polymer yang dapatmengembang jika terkena airsebagai penahan resapan air kedalam kabel

12. Swell Yam Benang yang mengandung 5604.90.30.00Super Absorber Polymer yangdapat mengembangjika terkenaair sebagai penahan resapan airke dalam kabel yang terbuatdari benang berkekuatan tinggidari poliester, dari nilon ataupoliamida lainnya atau darirayon viskose

Benang yang mengandung 5604.90.90.00Super Absorber Polymer yangdapat mengembang jika terkenaair sebagai penahan resapan airke dalam kabel selain benangkekuatan tinggi dari poliester,dari nilon atau poliamidalainnya atau dari rayon viskose

13. Glass Yam Benang polyester yang berlapis 7019.19.10.00serbuk kaca sebagai penahanbeban tarik

Page 10: MENTERI I(EUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN · 2013. 3. 21. · BAHAN GUNA PEMBUATAN KABEL SERAT OPTIK UNTUK TAHUN ANGGARAN 2013. Pasal 1 Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud

MENTER! I<EUANGANREPU8UI( INDONESIA

- 3 -

TERMASUKNO URAIAN BARANG SPESIFlKASI DALAM

POS TARIF

14. Galvanized Steel Wire dari baja bukan paduan, 7217.20.10.10disepuh atau dilapisi denganseng, mengandung karbonkurang dari 0,25%, dilapisiseng dengan lapisan seng tidakkurang dari 240 gjm2

dari baja bukan paduan, 7217.20.10.90disepuh atau dilapisi denganseng, mengandung karbonkurang dari 0,25%, dilapisiseng dengan lapisan sengkurang dari 240 gjm2

15. Galvanized Steel Wire dari baja bukan paduan, 7217.20.20.00disepuh atau dilapisi denganseng, mengandung karbon 0,25% atau lebih tetapi kurang dari0,45 % menurut beratnya

16. Copper Tape berupa pita tembaga dengan 7410.11.00.00kandungan tembaga 99,8%sebagai pelindung kabel seratoptik

Salinan sesuai dengan aslinyaKEPALA BIRO UMUM

b ----.u. ; .--.- ~"

KEP7GlANT.U. KE~NTER1AN

GIARTbl . ;/

NIP 195904201984021001/\c... - .-~:/

-_..:.-.,:.>/

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

ttd.

AGUS D.W. MARTOWARDOJO