13
Menyusun kerangka karangan Kerangka karangan adalah garis besar dari hal-hal yang hendak ditulis. Dengan kerangka, penulis dimudahan untuk menuangkan ide secara sistematis, terarah, dan kemungkinan mendapatkan kelengkapan materi. Kerangka paragraf deskriptif harus menggambarkan keadaan atau suasana suatu objek yang akan dideskripsikan. Contoh menyusun kerangka. Paragraf Persuasi Published 23/01/2013 1. Pengertian Paragraf Persuasif Paragraf persuasif adalah paragraf yang berisi ajakan atau bujukan agar pembaca mengikuti atau mengadopsi petunjuk- petunjuk yang ditulisnya dalam teks.Persuasi bertujuan untuk meyakinkan seseorang baik pembaca atau juga pendengar agar melakukan sesuatu yang dikehendaki penulis. Berdasarkan pengertian tersebut,dapat diketahui ciri paragraf atau karangan persuasif, yakni sebagai berikut. a. Bertujuan memengaruhi pembaca untuk melakukan tindakan sesuai yang diharapkan penulisnya. b. Teks yang mengandung persuasi biasanya menggunakan segala upaya yang memungkinkan pembaca terpengaruh. c. Kadang-kadang menggunakan alasan yang tidak rasional. d. Paragraf persuasi biasanya terdapat dalam iklan atau dalam tips-tips tertentu. e. Dalam iklan, karangan persuasi ini disebut juga persuasif- provokatif. Bentuk persuasif yang dikenal umum adalah propaganda yang dilakukan berbagai badan, lembaga, atau perorangan; iklan dalam surat kabar untuk mempromosikan barang dagangan, kampanye untuk menarik pemilih sebanyak-banyaknya, dan selebaran-selebaran atau pamflet. Bentuk-bentuk persuasif ini biasanya menggunakan pedekatan emotif, yaitu pendekatan yang berusaha membangkitkan dan merangsang emosi pembaca. Di

Menyusun kerangka karangan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Menyusun kerangka karangan

Menyusun kerangka karangan

Kerangka karangan adalah garis besar dari hal-hal yang hendak ditulis. Dengan kerangka, penulis dimudahan untuk menuangkan ide secara sistematis, terarah, dan kemungkinan mendapatkan kelengkapan materi. Kerangka paragraf deskriptif harus menggambarkan keadaan atau suasana suatu objek yang akan dideskripsikan.  Contoh menyusun kerangka.

Paragraf Persuasi

Published 23/01/2013

1. Pengertian Paragraf Persuasif

Paragraf persuasif adalah paragraf yang berisi ajakan atau bujukan agar pembaca mengikuti atau mengadopsi petunjuk-petunjuk yang ditulisnya dalam teks.Persuasi bertujuan untuk meyakinkan seseorang baik pembaca atau juga pendengar agar melakukan sesuatu yang dikehendaki penulis.

Berdasarkan pengertian tersebut,dapat diketahui ciri paragraf atau karangan persuasif, yakni sebagai berikut.

a. Bertujuan memengaruhi pembaca untuk melakukan tindakan sesuai yang diharapkan penulisnya.

b. Teks yang mengandung persuasi biasanya menggunakan segala upaya yang memungkinkan pembaca terpengaruh.

c. Kadang-kadang menggunakan alasan yang tidak rasional.

d. Paragraf persuasi biasanya terdapat dalam iklan atau dalam tips-tips tertentu.

e. Dalam iklan, karangan persuasi ini disebut juga persuasif-provokatif.

Bentuk persuasif yang dikenal umum adalah propaganda yang dilakukan berbagai badan, lembaga, atau perorangan; iklan dalam surat kabar untuk mempromosikan barang dagangan, kampanye untuk menarik pemilih sebanyak-banyaknya, dan selebaran-selebaran atau pamflet. Bentuk-bentuk persuasif ini biasanya menggunakan pedekatan emotif, yaitu pendekatan yang berusaha membangkitkan dan merangsang emosi pembaca. Di samping itu, karangan persuasif pun biasanya menggunakan pendekatan rasional, yakni dengan menyampaikan fakta-fakta untuk meyakinkan pembaca atau pendengar.

Contoh

Karier memang bukan segala-galanya dalam hidup ini, tetapi punya andil dalam memengaruhi kehidupan seseorang. Mempertahankan serta meningkatkan kualitas karier merupakan keinginan sebagian besar orang. Banyak cara yang bisa ditempuh untuk menjaga kualitas karier. Salah satu yang paling efektif adalah dengan senantiasa menjaga

Page 2: Menyusun kerangka karangan

gairah kerja. Gairah kerja ternyata ikut menentukan sukses tidaknya karier seseorang. Bahkan, harus usahakan agar gairah kerja selalu meningkat dari waktu ke waktu, jangan sampai menurun, atau malah hilang sama sekali.

Paragraf di atas berisi ajakan atau imbauan kepada pembaca dengan menjelaskan bahwa seseorang bisa mengembangkan kariernya dengan menjaga gairah kerja. Apabila dilanjutkan dengan paragraf berikutnya, menjaga gairah kerja tersebut akan dijelaskan dengan beberapa tips atau resep, seperti menjaga kondisi tubuh, mengawali pekerjaan dengan penuh senyum, mencintai dan menikmati pekerjaan, memanfaatkan waktu sebaik-baiknya, memberikan kado istimewa, dan memiliki semangat berkompetisi. Dengan demikian, tulisan tersebut mengajak pembaca untuk menjaga gairah kerja. Ajakan inilah yang menjadi ciri dan karakter paragraf persuasif.

2. Menentukan Topik Persuasif

Topik karangan (tulisan) persuasif dapat dikembangkan dari berbagai macam bidang. Hampir setiap bidang bisa dijadikan topik karangan persuasif, dengan syarat topik itu mengandung ajakan atau persuasif kepada pembaca. Beberapa contoh topik yang bisa dikembangkan menjadi karangan persuasif adalah sebagai berikut.

Bidang Kesehatan

Menghindari Diri dari Penyakit Demam Berdarah

Hidup Sehat dengan Murah

Olahraga untuk Kesehatan Tubuh

Bidang Pendidikan

Meraih Prestasi Dunia di Tengah Kompetisi yang Ketat

Cara Belajar yang Efektif

Buku Sebagai Sumber Ilmu

Contoh-contoh tema di atas menggambarkan bahwa pembaca diajak untuk ikut atau mengikuti saran-saran yang dituangkan dalam tulisan tersebut. Tema Hidup Sehat dengan Murah, misalnya akan memaparkan bagaimana menjaga kesehatan dengan tidak mengeluarkan dana yang banyak. Tulisan ini akan memberi contohcontoh olahraga atau upaya menjaga kesehatan dengan tidak mengeluarkan uang, misalnya, membiasakan diri untuk jalan-jalan (jogging). Semua kalimat dalam karangan ini akan disusun secara persuatif karena tujuannya mengajak pembaca untuk mengikuti saran-saran dalam tulisan tersebut.

Page 3: Menyusun kerangka karangan

3. Menulis Kerangka Paragraf Persuasif

Kerangka paragraf dibuat sedemikian rupa sehingga terdapat koherensi antara satu kalimat dan kalimat lainnya. Di samping itu, kerangka juga akan memandu seorang penulis mengembangkan paragraf atau karangannya. Kerangka paragraf atau karangan dapat dibuat lebih terperinci atau secara garis besarnya saja. Kerangka karangan dibuat sesuai dengan kebutuhan seorang penulis. Memang, banyak juga penulis yang tidak menggunakan kerangka paragraf atau karangan. Namun, sebagai penulis pemula, harus terlebih dahulu membuat kerangka paragraf atau karangan supaya tulisan menjadi benar-benar baik.

Berikut ini ditulis beberapa kerangka persuasif. Cermatilah kerangka paragraf tersebut dengan baik! Sebelum menulis karangan, Anda dapat membuat kerangka sesuai dengan kebutuhan Anda.

Topik paragraf : ………………………………………………………………………………

Gagasan utama : ……………………………………………………………………………..

Gagasan pendukung : ……………………………………………………………………….

Contoh kerangka karangan berdasarkan ketentuan di atas.

Topik paragraf : Belajar secara efektif

Gagasan utama : Belajar secara efektif dibutuhkan oleh setiap pelajar

Gagasan pendukung : Kompetisi di antara pelajar semakin tinggi

Semakin banyak pelajar yang pintar

Materi ajar yang banyak membutuhkan waktu belajar yang lebih lama.

4. Menyusun Paragraf Persuasif

Contoh kerangka paragraf di atas dapat dikembangkan menjadi sebuah paragraf yang baik. Kerangka paragraf tersebut ditulis dalam empat kalimat, yaitu satu kalimat utama yang mengandung gagasan utama dan tiga kalimat pendukung yang mengandung gagasan pendukung (penjelas).

Perhatikanlah contoh paragraf yang dikembangkan berdasarkan kerangka paragraf di atas.

Setiap pelajar membutuhkan strategi belajar yang efektif pada masa mendatang. Strategi belajar yang efektif sangat diperlukan oleh pelajar mengingat semakin hari kompetisi di kalangan pelajar semakin tinggi. Para pelajar berlomba untuk mencapai prestasi sehingga semakin banyak pelajar yang pintar. Materi ajar yang banyak, harus disiasati dengan cara

Page 4: Menyusun kerangka karangan

belajar efektif, tidak membuang-buang waktu aagar pelajar bisa belajar dalam waktu yang lebih singkat.

5. Teknik Menulis Paragraf atau Karangan Persuasi

Teknik Menulis Paragraf atau Karangan Persuasi adalah

a. Rasionalisasi

Rasionalisasi adalah proses penggunaan akal untuk memberikan dasar pembenaran terhadap suatu persoalan. Pembenaran ini berfungsi untuk memudahkan jalan agar keinginan, sikap, keputusan, atau tindakan yang telah ditentukan dapat dibenarkan.

b. Sugesti

Sugesti adalah suatu usaha membujuk atau mempengaruhiorang lain untuk menerima pendirian tertentu. Dalam kehidupan sehari-hari, sugesti itu biasanya dilakukan dengan rangkaian kata-kata yang menarik dan meyakinkan.

Agar lebih mudah membuat paragraf persuasif, dapat memanfaatkan kalimat-kalimat yang menggunakan kata penghubung antarklausa, yaitu karena, jika, kalau, seperti, dan lain-lain.

Contoh

Jika senang bepergian, Tentunya memiliki banyak persiapan dalam menghadapi liburan ini. Persiapan yang terpenting adalah kesehatan fisik. Anda tidak mungkin dapat berlibur jika terserang penyakit. Oleh karena itulah, kami ciptakan sebuah produk multivitamin terbaik. Selain vitamin A, B Kompleks, dan vitamin C, multivitamin ini pun diperkaya oleh vitamin D yang dapat menguatkan tulang, serta vitamin E agar kulit Anda senantiasa sehat. Dengan tubuh yang sehat dan bugar, berbagai aktivitas dapat Anda lakukan dengan bersemangat. Jika Anda ingin senantiasa sehat dan mendapatkan khasiat dari Xavier-C, segera kunjungi apotek terdekat di kota Anda. Dijamin, Anda tidak akan pernah merasa kecewa.

Adi Abdul Somad, dkk. 2007. Aktif dan Kreatif Berbahasa Indonesia untuk Kelas X SMA/MA. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Indrawati. 2009. Bahasa dan Sastra Indonesia untuk SMA/MA kelas X. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Contoh Kerangka Karangan Persuasif

Page 5: Menyusun kerangka karangan

Contoh Kerangka Karangan Persuasif--Langkah-langkah menyusun paragraf persuasif adalah:1.Menentukan Topik dan Tujuan2.Membuat Kerangka Karangan3.Mengumpulkan Bahan4.Menarik Kesimpulan5.Penutup

Contoh kerangka tulisan persuasif dengan topik “Menghilangkan pengaruh buruk narkotika dan obat-obat terlarang lain” ialah sebagai berikut

Kerangka Tulisan Persuasif1. Hakikat Narkotika dan Obat-obat Terlarang1.1 Pengertian narkotika dan obat-obat terlarang1.2 Jenis narkotika, bentuk, dan harga1.3 Efek masing-masing jenis narkotika bagi tubuh

2. Latar Belakang Pecandu Narkotika2.1 Frustasi2.2 Broken home2.3 Ingin disebut modern2.4 Sebab-sebab lain

3. Pengaruh yang Ditimbulkan oleh Narkotika3.1 Pengaruh narkotika terhadap kondisi fisik dan kejiwaan pecandu3.2 Pengaruh narkotika terhadap masa depan pecandu3.3 Pengaruh narkotika terhadap masyarakat

4. Cara Penanggulangan yang Mungkin Dilakukan4.1 Menghilangkan hal-hal yang menjadi penyebab terjerumusnyaseseorang ke dalam dunia narkotika4.2 Meningkatkan kerja sama antara orang tua-gurukepolisian dalam memberantas narkotika

C. Mengumpulkan BahanBahan dapat diperoleh melalui kegiatan pengamatan, wawancara, dan penyebaran angket kepada responden. Pada saat mengumpulkan bahan, kita dapat membuat catatan, baik kutipan langsung maupun tidak langsung, yang nantinya dapat dijadikan sebagai barang bukti.

Page 6: Menyusun kerangka karangan

Contoh:Peneliti mengungkapkan bahwa sebab-sebab seseorang dapat terjerumus ke dalam dunia narkotika: 45% broken home, 20% frustasi, 17% ingin disebut modern, dan sisanya karena sebab lain (Sukartono, 1987:45)

Artinya:Data tersebut diperoleh dari buku karangan Sukartono yang diterbitkan pada tahun 1987, halaman 45.

D. Menarik KesimpulanPenarikan kesimpulan dalam suatu karangan persuasi harus kita lakukan dengan benar agar tujuan kita tercapai. Suatu kesimpulan dapat dibuat apabila data yang diperoleh telah dianalisis. Penarikan kesimpulan dapat dilakukan dengan cara induksi atau deduksi.

Contoh:Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di beberapa kota besar di Jawa Barat dapat dikemukakan ciri-ciri seorang pecandu narkoba adalah ....

E. PenutupPada bagian ini penulis mengajak pembaca untuk waspada dan hati-hati agar tidak terjerumus ke dalam dunia narkotika dan menjauhi narkotika yang berbahaya bagi kesehatan fisik dan jiwa.

Contoh paragraf persuasif

Home » Kebahasaan » Definisi dan Contoh Paragraf Argumentasi

Definisi dan Contoh Paragraf Argumentasi

Paragraf atau Karangan Argumentatif 

Adalah paragraf yang mengungkapkan ide, gagasan, atau pendapat penulis dengan disertai

bukti dan fakta.Deskripsi merupakan suatu karangan yang memberikan alasan kuat dan

Page 7: Menyusun kerangka karangan

meyakinkan. Dalam argumentatif, penulis menyampaikan pendapat yang disertai penjelasan

dan alasan yang kuat dengan maksud agar pembaca bisa terpengaruh.

Dasar karangan argumentasi adalah berpikir kritis dan logis. Oleh karena itu, harus

berdasarkan pada fakta-fakta yang dapat dipertanggungjawabkan.

Fakta-fakta tersebut dapat diperoleh dengan berbagai cara, antara lain:

1.bahan bacaan (buku, majalah, surat kabar, atau internet);

2.wawancara atau angket;

3.penelitian atau pengamatan langsung melalui observasi.

Agar lebih mudah, Anda dapat menulis paragraf argumentatif dengan langkah-langkah

sebagai berikut.

1. Daftarlah topik-topik pendapat yang dapat dikembangkan.

2. Susunlah kerangka paragraf yang akan dibuat.- Kembangkan kerangka tersebut

menjadi paragraf.

3. Anda dapat menggunakan kata penghubung antarkalimat (oleh karena itu, dengan

demikian, oleh sebab itu, dan lain-lain).

Ciri-ciri Pargaraf atau karangan argumentasi

1. Menjelaskan pendapat agar pembaca yakin mengenai topik yang dibahas.

2. Memerlukan fakta untuk pembuktian berupa gambar/grafik, dan lain-lain.

3. Menggali sumber ide dari pengamatan, pengalaman, dan penelitian.

4. Penjelasan dalam paragraf argumentasi disampaikan secara logis

5. Penutup berisi kesimpulan.

Karakteristik paragraf argumentasi:

1. Kalimat utama/pendahuluan berupa pernyataan/gagasan penulis yang menarik

perhatian pembaca 

2. Diikuti kalimat-kalimat penjelas yang berisi argumen-argumen untuk meyakinkan

atau membuktikan kebenaran gagasan awal penulis

3. Ditutup dengan kesimpulan yang menegaskan gagasan awal penulis

Karangan argumentasi dan eksposisi seringkali sulit dibedakan. Bentuk keduanya hampir

sama. Meskipun demikian, keduanya memiliki perbedaan

Perbedaan argumentasi dengan eksposisi

Page 8: Menyusun kerangka karangan

Bagian Karangan argumentasi eksposisi

Pembuka atau pendahuluan

Menarik perhatian pembaca pada persoalan yang akan dikemukakan.

Memperkenalkan kepada pembaca tentang topik yang akan dipaparkan dan tujuan paparan tersebut.

Tujuan Meyakinkan pembaca. Memberi informasi atau menjelaskan kepada pembaca agar pembaca memperoleh gambaran yang jelas.

Penggunaan data, contoh, gambar, dsb (Alasan)

Untuk membuktikan bahwa apa yang dikemukakan penulis dalam tulisan itu benar.

Untuk lebih menjelaskan atau memperjelas isi karangan.

Penutup Menyimpulkan apa yang telah diuraikan pada pembahasan sebelumnya.

Menegaskan lagi apa yang  telah diuraikan sebelumnya.

Paragraf argumentasi mempunyai dua pola pengembangan, yaitu sebagai berikut:

1. Sebab ke Akibat, yaitu jenis pola pengembangan paragraf argumentasi yang berawal dari

peristiwa yang dianggap sebagai penyebab, lalu menuju kepada kesimpulan yang berupa efek

atau akibat yang ditimbulkan dari peristiwa tersebut.

2. Akibat ka Sebab, merupakan kebalikan dari pola pengembangan paragraf argumentasi

yang sebelumnya. Paragraf ini dimulai dari menjelaskan suatu masalah yang dianggap

sebagai akibat lalu bergerak menuju hal-hal yang dianggap sebagai penyebab masalah tadi.

1. Pola sebab-akibat

Yaitu satu sebab yang menimbulkan beberapa akibat.

Misal:

Sebab: Hujan turun__________akibat 1 jemuran basah

akibat 2 tanah becek

akibat 3 got penuh air

dsb.

Page 9: Menyusun kerangka karangan

2. Pola akibat-sebab

Yaitu satu akibat yang terjadi karena beberapa sebab.

Misal:

akibat: lingkungan rusak__________sebab 1: penebangan hutan

sebab 2: pembuangan sampah

sebab 3: penambangan liar

dsb.

3. Pola sebab-akibat yang bertalian

Satu sebab menimbulkan satu akibat yang menjadi sebab dari akibat yang timbul berikutnya.

Sebab1________akibat1 (sebab2)_______akibat2 (sebab3)_______akibat3 (sebab4) dan

seterusnya.

Misal:

Sebab1: Semalam hujan turun ________Akibat1: air menggenang (menjadi sebab2)

_______Akibat2: jalan-jalan banjir (menjadi sebab3)____________Akibat3: lalu lintas

macet. dan seterusnya…

Contoh Paragraf Argumentasi Sebab Akibat:

Pendidikan merupakan salah satu faktor penentu maju mundurnya suatu bangsa. Adalah

sebuah fakta yang tak terbantahkan lagi bahwa pendidikan di indonesia adalah pendidikan

yang sangat mahal dan tak terjangkau bagi masyarakat tak mampu. Pada tahun 2010 saja

terdapat 1,08 juta siswa SD hingga SMA yang putus sekolah. Biaya pendidikan yang mahal

diperkirakan menjadi sebab tingginya angka putus sekolah di tahun 2010 tersebut.

Contoh Paragraf Argumentasi Akibat Sebab:

Kerusakan lingkungan merupakan salah satu masalah terbesar yang dihadapi oleh umat

manusia di era modern sekarang ini. Hampir setiap hari kita selalu disuguhi dengan berita-

berita tentang berbagai macam bencana alam seperti banjir, tanah longsor, kekeringan dan

berbagai macam bencana alam lain yang telah memakan banyak sekali korban baik harta

maupun nyawa. Bencana-bencana alam "buatan" yang sering terjadi saat ini, tak lain dan tak

bukan adalah akibat dari pola hidup sebagian besar manusia modern yang tidak ramah

lingkungan.

Page 10: Menyusun kerangka karangan

CONTOH PARAGRAF ARGUMENTASI

1. Sebagai orang awam, saya menganggap kenaikan BBM ini sangat meresahkan dan

menyulitkan masyarakat, terutama masyarakat kecil. Bagi masyarakat yang mampu mungkin

itu tidak akan menjadi masalah, tetapi bagi masyarakat kecil, hal ini akan berakibat fatal.

Biaya hidup mereka akan lebih besar, padahal kemampuan mereka sangat minim. Kondisi

sebelum BBM naik saja sudah kembang kempis, apalagi setelah BBM naik, mungkin mereka

hanya bisa malan pagi. Bahkan, mungkin banyak yang kelaparan secara terselubung.

2. Memilih SMA tanpa pertimbangan yang matang hanya akan menambah pengangguran

karena pelajaran di SMA tidak memberi bekal bekerja. Menurut Iskandar, sudah saatnya

masyarakat mengubah paradigma agar lulusan SMP tidak latah masuk SMA. Kalau memang

lebih berbakat pada jalur profesi sebaiknya memilih SMK. Dia mengingatkan sejumlah risiko

bagi lulusan SMP yang sembarangan melanjutkan sekolah. Misalnya, lulusan SMP yang

tidak mempunyai potensi bakat-minat ke jalur akademik sampai perguruan tinggi, tetapi

memaksakan diri masuk SMA, dia tidak akan lulus UAN karena sulit mengikuti pelajaran di

SMA. Tetapi tanpa lulus UAN mustahil bisa sampai perguruan tinggi.

3. Akibat perkembangan perekonomian dan pertambahan jumlah penduduk, komsumsi energi

di dalam negeri juga meningkat. Kebutuhan gas di pulau jawa pada tahun 2002 sebanyak 943

juta kaki kubik per hari (MMCFD). Tahun 2005, meningkat menjadi 1,136 MMCFD. Pada

tahun 2010, kebutuhan gas di pulau jawa diperkirakan 2.252 MMCFD dan tahun 2015,

sebanyak 3,441 MMCFD.

4. Pendidikan gratis hanya janji yang bergema luas saat kampanye dan pemilihan pimpinan

daerah maupun pusat. Saat pemilihan usai akan lain ceritanya. Anak-anak miskin di kota,

desa, dan pedalaman tetap mengalami kesulitan untuk mengakses pendidikan yang layak. Di

perkotaan sekolah berlomba-lomba meningkatkan sarana dan prasaran dengan jalan

menaikkan pungutan dengan dalil sumbangan pendidikan, uang gedung, dan lain-lain karena

biasanya masyarakat perkotaan lebih memilih sekolah yang mempunyai sarana pendidikan

yang baik sehingga mereka tidak akan segan untuk membayar mahal demi memberikan

pendidikan yang terbaik bagi anak-anak mereka. Sebaliknya di pinggiran kota, pedesaan, dan

pedalaman, sekolah tidak bisa mengenakan pungutan kepada orang tua siswa karena tidak

ada lagi yang bisa dipungut dari masyarakat. Para siswa harus puas dengan kondisi fasilitas

pendidikan yang jauh dari kata layak.

5. Kebiasaan menabung sejak dini memberi manfaat besar bagi orang yang melakukannya.

Dengan menabung, secara tidak langsung seseorang berusaha menata hidupnya. Seperti

sering terjadi, dalam hidup banyak kejadian yang tidak terduga, seperti sakit, tertimpa

musibah, mendaftar sekolah, dan sebagainya. Hal-hal tersebut tentu memerlukan biaya.

Page 11: Menyusun kerangka karangan

Dengan memiliki tabungan, seseorang tidak akan terlalu panik ketika berhadapan dengan

kejadian yang tidak terduga itu. Mereka akan lebih mudah menyelesaikan masalah-masalah

tersebut. Jadi, kegiatan menabung adalah tindakan yang menguntungkan.

6. Menurut Iskandar, sudah saatnya masyarakat mengubah paradigma agar lulusan SMP tidak

latah masuk SMA. Kalau memang lebih berbakat pada jalur profesi sebaiknya memilih SMK.

Dia mengingatkan sejumlah risiko bagi lulusan SMP yang sembarangan melanjutkan sekolah.

Misalnya, lulusan SMP yang tidak mempunyai potensi bakat-minat ke jalur akademik sampai

perguruan tinggi, tetapi memaksakan diri masuk SMA, dia tidak akan lulus UAN karena sulit

mengikuti pelajaran di SMA. Tanpa lulus UAN mustahil bisa sampai perguruan tinggi. Pada

akhirnya mereka akan menjadi pengangguran karena pelajaran di SMA tidak memberi bekal

untuk bekerja. Jadi, memilih SMA tanpa pertimbangan yang matang hanya akan menambah

pengangguran.

Lihat juga pembahasan paragraf Narasi-Deskripsi-Eksposisi-Argumentasi-Persuasi di: Jenis-

Jenis Paragraf