7
Merancang Aliran Bahan Pada hampir disetiap perusahaan, orang berpendapat bahwa produktivitas dapat ditunjang dengan sangat baik oleh aliran unsur yang bergerak melalui fasilitas dengan efisien. Tujuan utama dari perencanaan perusahaan yang efisien adalah memperoleh aliran unsur yang efisien dari berbagai kegiatan di perusahaan tersebut. Jika aliran bahan berjalan dengan lancar maka secara otomatis ongkos produksi semakin efisien. Masalah aliran secara keseluruhan muncul pada dari kebutuhan untuk memindahkan unsur baik bahan,komponen dan orang mulai dari proses awal (penerimaan) sampai akhir (pengiriman). Konsep aliran bahan yang baik pada suatu perusahaan adalah dengan mempertimbangkan tiap unsur yang memasuki proses pada perusahaan tersebut melewati aliran yang telah ditetapkan, baik direncanakan maupun tidak, sampai tiba di proses akhir. Maka jika tiap unsur telah memiliki lintasannya sendiri sepanjang fasilitas, komposisi dari beberapa aliran mandiri menjadi pola aliran keseluruhan dalam perusahaan. Pola aliran perlu direncanakan, ketimbang dibiarkan berkembang sepanjang waktu dengan sembarangan dan tidak matang. Pola aliran bahan bukan hanya dijadikan untuk merancang suatu fasilitas, melainkan untuk efisiensi seluruh operasi. Dapat dikatakan keberhasilan suatu perusahaan atau profitabilitasnya dapat dilihat dari usaha yang berjalan dalam perencanaan. Hal ini dapat ditunjukkan secara grafis seperti gambar berikut:

Merancang Aliran Bahan

Embed Size (px)

DESCRIPTION

jadbfujfhiqw

Citation preview

Page 1: Merancang Aliran Bahan

Merancang Aliran Bahan

Pada hampir disetiap perusahaan, orang berpendapat bahwa produktivitas dapat ditunjang

dengan sangat baik oleh aliran unsur yang bergerak melalui fasilitas dengan efisien. Tujuan

utama dari perencanaan perusahaan yang efisien adalah memperoleh aliran unsur yang efisien

dari berbagai kegiatan di perusahaan tersebut. Jika aliran bahan berjalan dengan lancar maka

secara otomatis ongkos produksi semakin efisien. Masalah aliran secara keseluruhan muncul

pada dari kebutuhan untuk memindahkan unsur baik bahan,komponen dan orang mulai dari

proses awal (penerimaan) sampai akhir (pengiriman). Konsep aliran bahan yang baik pada

suatu perusahaan adalah dengan mempertimbangkan tiap unsur yang memasuki proses pada

perusahaan tersebut melewati aliran yang telah ditetapkan, baik direncanakan maupun tidak,

sampai tiba di proses akhir. Maka jika tiap unsur telah memiliki lintasannya sendiri sepanjang

fasilitas, komposisi dari beberapa aliran mandiri menjadi pola aliran keseluruhan dalam

perusahaan.

Pola aliran perlu direncanakan, ketimbang dibiarkan berkembang sepanjang waktu dengan

sembarangan dan tidak matang. Pola aliran bahan bukan hanya dijadikan untuk merancang

suatu fasilitas, melainkan untuk efisiensi seluruh operasi. Dapat dikatakan keberhasilan suatu

perusahaan atau profitabilitasnya dapat dilihat dari usaha yang berjalan dalam perencanaan.

Hal ini dapat ditunjukkan secara grafis seperti gambar berikut:

Page 2: Merancang Aliran Bahan

Gambar 5.1 Pentingnya aliran barang

Daur Aliran Sistem Menyeluruh

Berkaitan dengan aliran internal unsur-unsur dalam sebuah perusahaan, perlu diingat bahwa

awal dari pola aliran (penerimaan) dan akhir (pengiriman) juga merupakan titik tempat

bergabungnya aliran internal ke dalam daur aliran sistem keseluruhan. Pendekatan sistem

bagi aliran bahan dari tiap tahap memiliki kesinambungan dari keseluruhan sebagai bagian

dari sebuah sistem. Titik pandang ini menuntut pertimbangan yang lebih ljuas mengenai

beberapa proses aliran yang saling berkaitan yang mencakup:

1. Pemindahan semua unsur, dari semua sumber patokan

2. Semua kegiatan pemindahan dalam dan sekeliling fasilitas

3. Kegiatan yang tercakup dalam distribusi produk atau jasa kepada semua pelanggan

perusahaan

Titik pandang yang lebih mendalam dan lebih luas ini mempunyai tujuan teoritis tentang

konsep sebuah penyelesaian total bagi pola aliran keseluruhan dalam batasan ideal teoritis.

Biaya produksi minimum

Operas i efis ien

Pe

n at aa n fas i lita s fi sik y an g t ep a

t

A l ir an

b ah an

y an g d ire nc an ak an

d en ga n t ep a

t

Page 3: Merancang Aliran Bahan

Maka menjadi tugas perancang fasilitaslah untuk merancang sebanyak mungkin aliran sistem

agar dapat dilaksanakan, melaksanakan bagian-bagian yang layak dan melanjutkan pekerjaan

pada bagian-bagian sistem teoritis lainnya.

Keluasan pelaksanaan konsep sistem total ini bergantung pada pentingnya metode

pemindahan beberapa unsur yang berkaitan dengan perusahaan, juga ekonomi dari perluasan

sistem menyeluruh sampai lokasi beberapa penjual dan pelanggan. Perancang yang giat harus

bekerjasama dengan erat dengan pemasok-pemasok utamanya menuju perbaikan setiap

kegiatan aliran bahan yang mungkin memiliki minat yang sama. Kerjasama ini dapat

mencakup hal-hal seperti merode pengemasan pada fasilitas penjual, metode pengiriman

bahan ke fasilitas perancang, dan pengaruh kedua metode diatas terhadap pembongkaran

muatan penyimpanan dan pemakaian barang pada fasilitas perancang.

Dari titik pandang sistem, perhatian perancang fasilitas seharusnya ditujukan pada alitran

total dari semua unsur, dari semua sumber, ke semua tujuan. Sering kali aliran bahan juga

mencakup kegiatan penting untuk pemindahan secara efisien dari barang-barang seperti

buangan, sisa, peti kemas kosong, dan barang yang dikembalikan, kembali ke saluran yang

tepat pada titik saat barang-barang itu memasuki sistem kembali.

Keuntungan Aliran Barang Terencana

Penekanan yang terlalu besar tidak dapat diletakkan pada pentingnya penentuan perencanaan

paling efisien untuk aliran barang sepanjang fasilitas. Hal ini merupakan salah satu penyebab

gagalnya suatu perencanaan. Hal ini tidak membuktikan bahwa pola aliran yang melengkapi

tahapan awal perencanaan tidak dapat diubah ditahap-tahap perencanaan menuju tata letak

akhir. Sebuah pola aliran barang yang direncanakan dengan baik dan cermat mempunyai

beberapa keuntungan, dan pola aliran yang baik akan menuju pencapaian beberapa tujuan

rancangan fasilitas. Beberapa keuntungan itu adalah:

1. Menaikkan efisiensi produksi, produktivitas

2. Pemanfaatan ruangan pabrik yang lebih baik

3. Kegiatan pemindahan yang lebih sederhana

4. Pemanfaatan peralatan yang lebih baik

5. Mengurangi waktu menganggur dalam proses

6. Pemanfaatan tenaga kerja lebih efisien

7. Mengurangi kerusakan produk

8. Meminimalkan kesalahan/kecelakaan

Page 4: Merancang Aliran Bahan

9. Mengurangi jarak jalan kaki

10. Mengurangi kemacetan lalu lintas dalam gang

11. Dasar bagi tata letak yang efisien

12. Pengawasan lebih mudah

13. Pengendalian produksi lebih sederhana

14. Aliran produksi lancar

15. Penjadwalan yang baik

16. Mengurangi kondisi penuh-sesak

17. Urutan pekerjaan lebih baik

Jika hal-hal tersebut dapat dicapai dengan merencanakan aliran barang maka kesalahan-

kesalahan yang terjadi akan minim dibanding dengan perusahaan yang tidak memiliki pola

aliran yang tidak terencana.

Perlunya sebuah pola aliran induk

Pola aliran induk harus menunjukkan tulang punggung dari proses produksi secara

keseluruhan, dan harus didiskusikan setiap kali ditemukannya perubahan fasilitas. Dengan

begitu, akan terjamin bahwa tidak ada peralatan atau departemen yang diletakkan atau

dipindahkan tanpa diberi pertimbangan yang tepat sehubungan dengan aliran bahan secara

keseluruhan

Kemungkinan ada pola aliran induk jangka panjang yang direncanakan untuk

menggambarkan perluasan fasilitas yang diharapkan dalam lima atau sepuluh tahun lebih.

Namun tidak ada perubahan fasilitas yang dibuat tanpa acuan pola aliran jangka panjang ,

untuk menjaga agar semua perubahan yang dilakukan searah dengan pola aliran barang

jangka panjang dan menyeluruh.

Faktor-faktor yang dipertimbangkan dalam Perencanaan Aliran Barang

Sebelum melakukan perancangan pola aliran barang yang sebenarnya, harus dipertimbangkan

beberapa faktor yang akan menentukan beberapa karakteristik pola aliran atau hubungannya

dengan tahap dari proyek perencanaan tata letak. Beberapa faktor tersebut adalah:

Page 5: Merancang Aliran Bahan

A. Bahan atau Produk(Unsur-unsur yang berhubungan dengan fasilitas)1. Karakteristik

a. Penerimaanb. Pengiriman

2. Volume produksi3. Jumlah komponen4. Kebutuhan gudang

B. Pemindahan1. Frekuensi

(sering/tidaknya)2. Kecepatan3. Laju4. Banyak kegiatan5. Cakupan6. Wilayah7. Jarak8. Sumber9. Tujuan10. Simpangan11. Aliran yang

dibutuhkan antar tempat kerja

12. Tempat pengiriman dan penerimaan

C. Metode Pemindahan1. Satuan yang

dipindah2. Gravitasi3. Prinsip

pemindahan bahan

4. Keluwesan yang diinginkan

5. Peralatan yang dibutuhkan

6. Alternatif7. Perencanaan

pemindahan bahan

D. Proses (pusat kegiatan)1. Jenis2. Urutan operasi3. Kemungkinan

pelaksanaan pemrosesan sambil dipindah

4. Tuntutan khusus kegiatan

5. Tataletak produkkah? Tataletak proseskah?

6. Jumlah peralatan7. Kebutuhan ruang8. Jumlah rakitan

bagian

E. Bangunan1. Ukuran2. Bentuk3. Jenis4. Jumlah lantai5. Letak pintu6. Letak gang7. Lebar gang8. Tinggi langit-

langit9. Letak departemen

yang diinginkan

F. Lahan1. Topografi2. Fasilitas

transportasi3. Peluang

perluasanG. Pegawai

1. Jumlah2. Perpindahan3. Keselamatan4. Kondisi kerja5. Kebutuhan

pengawasanH. Lain-lain

1. Letak kegiatan dan pelayanan penunjang

2. Peluang kerusakan pada lahan

3. Biaya penyelenggaraan

4. Pengendalian produksi

5. Keluwesan6. Daya perluasan

Page 6: Merancang Aliran Bahan

7. Dasar kegiatan