Metode Motivasi Dan Pelepasan Kecemasan Dalam Pembelajaran Menulis Puisi

Embed Size (px)

Citation preview

  • 7/22/2019 Metode Motivasi Dan Pelepasan Kecemasan Dalam Pembelajaran Menulis Puisi

    1/12

    STRATEGIANXIETY RELEASE(PELEPASAN KECEMASA) DAN MOTIVASI DALAM

    PEMBELAJARAN MENULIS PUISI UNTUK MENGATASI KECEMASAN PRA-UNAS

    DAN PASCA-KELULUSAN SISWA KELAS XII SMA

    Oleh : Tristan Rokhmawan, 120211538588

    S2. Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

    Pascasarjana Universitas Negeri malang

    I. Latar BelakangMengapresiasi dan menulis puisi menjadi salah satu bagian dari kompetensi bersastra

    dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas XII SMA dan seringkali pula menjadi salah

    satu kompetensi pilihan dalam ujian praktik akhir tahun pelajaran sekolah menengah atas.

    Secara garis besar, kompetensi puisi meliputi mengenali, menyimak dan membaca,

    mengapresiasi, menganalisis, mengritik, menulis puisi, dan berpuisi secara lisan.

    Kesemuanya dapat kita rangkum sebagai kegiatan bersastra.

    Kegiatan bersastra, terutama pada sastra tulis, adalah kegiatan yang membutuhkan

    kepekaan terhadap keindahan-keindahan semiotis dan metaforis yang dihadirkan melalui

    bahasa sastra, dan yang membuatnya berbeda dengan bahasa lain pada umumnya. Bahasa

    pada sastra adalah bahasa konotatif yang sarat multiinterpretasi. Hal inilah yang kemudian

    membentuk input reseptif yang berbeda pada sudut pandang setiap interpretator. Namun

    untuk mendapatkan hasil interpretasi yang baik dan utuh, seorang interpretator tidak hanya

    membutuhkan bekal pengetahuan bahasa. Seorang interpretator hendaknya memiliki

    seperangkat bekal pengetahuan tentang artistik kebahasaan yang banyak dihadirkan dalam

    bahasa sastra. Utamanya pada bahasa-bahasa yang bersifat konotatif, semiotis, dan metaforis.

    Untuk ini, kesiapan mental akan sangat dibutuhkan. Interpretator dengan hambatan-hambatan

    mental tertentu seperti emosi akan sangat terganggu dalam proses kreasi-interpretasinya.

    Hal ini akan menjadi berbeda jika konten sastra yang diiterpretasikan oleh

    interpretator adalah puisi emosional. Seorang interpretator yang sedang mengalami peristiwa

    emosional dalam jiwanya akan rentan tujuan akan pemuasan emosional. Tentunya, pemuas

    dari emosi tersebut adalah hal yang sesuai dengan emosi yang sedang dirasakan seseorang.

    Misalnya, seseorang yang sedang emosional dalam jenis kemarahan akan memilih pemuasan

    berupa lontaran kata-kata kasar atau tindakan tertentu yang sifatnya merusan atau destruktif.

    Berikut pula seseorang dengan emosi kesedihan akan memilih pemuasan berupa tangisan

    atau ketenangan. Hal ini berlaku pula pada hubungan emosional antara interpretator dan

    karya sastra yang diinterpretasinya. Karya sastra dalam emosi kemarahan akan sangat dapat

  • 7/22/2019 Metode Motivasi Dan Pelepasan Kecemasan Dalam Pembelajaran Menulis Puisi

    2/12

    dipahami dengan baik oleh interpretator yang ada pada kondisi emosional yang sama, berikut

    pula sebaliknya pada karya sastra yang sedih. Begitulah sebuah karya sastra, dan memang

    telah menjadi tujuan akhirnya, bahwa karya sastra bertendensi untuk menarik dan

    mempermainkan secara psikologis emosi penikmatnya.

    Hubungan emosional ini terjadi pula antara karya sastra dan pengkaryanya. Seseorang

    yang memproduksi sebuah karya sastra memiliki kecenderungan yang besar untuk meluapkan

    pikirannya. Tentunya, pikiran-pikiran ini dibarengi pula oleh aspek-aspek emosional. Penulis

    yang baik adalah peulis yang dapat menuliskan pikiran dan emosinya dengan baik melalui

    karyanya. Sedangkan penulis yang berhasil adalah penulis yang mampu menyampaikan

    pikiran dan emosinya kepada pembaca.

    Kekuatan dan pentingnya aspek emosional dalam membantu proses pengkaryaan

    tentunya tidak diragukan lagi. Adanya aspek emosional akan banyak membantu dikarenakan

    emosi lah yang membangun seperangkat pikiran, perasaan, dan fokus perhatian kita. Emosi

    lah yang membuat pikiran, perasaan, dan perhatian kita terus mengarah pada kecemasan akan

    sesuatu yang menyebabkan emosi tersebut. Tekanan emosional akibat kecemasan inilah yang

    membutuhkan media pelepasan, yang salah satunya dapat dilakukan melalui menulis karya

    sastra. Inilah penjelasan kenapa kita seringkali akan sangat bersemangat untuk menuliskan

    sesuatu yang terkait dengan apa yang sedang kita pikirkan, rasakan, dan perhatikan. Media

    pelepasan ini seringkali disebut pula sebagai coping stress.

    Kecemasan pada ujian (exam anxiety) akan membentuk tekanan emosional yang

    memaksa pikiran, perasaan, dan perhatian siswa kearah ujian tersebut. Maka dengan adanya

    kecemasan yang berlebihan terhadap sebuah ujian, siswa membutuhkan sesuatu sebagai

    media yang akan membantunya dalam bertahan dari tekanan emosi, yang seringkali kita

    sebut-sebut sebagai mekanisme pertahanan (defense mechanism). Tidak hanya pada ujian,

    beberapa siswa juga mengalami kecemasan akan bayang-bayang / proyeksi masa depan yang

    akan didapinya setelah kelulusan.

    Seringkali, siswa merepresentasikan mekanisme pertahanan dengan coping stress

    yang salah. Hal ini dikarenakan pada dasarnya mekanisme pertahanan memiliki

    kecenderungan untuk menanggulangi stress / impuls / tekanan dengan cara yang salah seperti

    penegasian, pembalikan, atau penghindaran. Maka dengan itulah banyak muncul bentuk

    sikap coping yang menyimpang seperti menganggap bahwa ujian dan kelulusan bukanlah hal

    yang penting atau bahkan dianggap tidak ada, berbalik menjadi lebih malas belajar, atau

    menghidari tekanan akibat ujian dan bayang-bayang masa depan dengan mencari kesibukan

    lain dengan tujuan melupakan / menghindari kecemasan tersebut. Permasalahannya adalah

  • 7/22/2019 Metode Motivasi Dan Pelepasan Kecemasan Dalam Pembelajaran Menulis Puisi

    3/12

    seberapa lama siswa akan bertahan dengan perilaku tersebut. Terlebih jika yang dilakukannya

    adalah penghindaran dan pemuasan sesaat yang kemudian dan tak dapat dihindari, kecemasan

    akan ujian dan kelulusan itu akan datang kembali dan pasti terjadi dikemudian hari.

    Untuk mengatasi permasalahan ini, diperlukan adanya treatment untuk mengarahkan

    siswa pada coping skillyang baik. Salah satu cara diantaranya dengan memberikan motivasi

    berupa sugesti yang disampaikan melalui tayangan audio visual. Harapannya, siswa akan

    mendapatkan seperangkat pemikiran baru terkait bagaimana menyikapi kecemasannya

    dengan baik. Sehingga dapat memunculkan pemikiran-pemikiran baru dalam membentuk

    gaya coping yang baik.

    Terkait dengan kompetensi menulis puisi, pelepasan kecemasan (anxiety release),

    sebagaimana asumsi bahwa dengan memanfaatkan daya emosional dapat memberikan

    kemudahan dan kelancaran dalam menemukan dan mengembangkan ide, maka anxiety

    release mampu menjadi salah satu strategi dalam pembelajaran menulis puisi. Sedangkan

    terkait dengan pengembangan kompetensi yang bertujuan untuk mengevaluasi dan

    mengembangkan tulisan yang telah diproduksi, strategi motivasi dapat diterapkan agar

    memungkinkan bagi siswa untuk menginstropeksi emosinya dan menarik siswa dari

    emosional negatif kearah yang positif. Hasil dari penginstropeksian dan konsep emosional

    yang baru ini dapat kembali dirilis dalam bentuk tulisan puisi yang baru. Hal ini sekaligus

    dapat menjadi indikator adanya perubahan emosional siswa akan kecemasan yang

    dialaminya.

    II. Rumusan Masalah1. Bagaimana mengembangkan metode pembelajaran menulis puisi dengan strategi

    pelepasan kecemasan (anxiety release) dan motivasi pada siswa kelas XII SMA?

    2. Bagaimana mengatasi kecemasan pra-UNAS dan kelulusan pada siswa kelas XIISMA melalui pembelajaran menulis puisi dengan strategi pelepasan kecemasan

    (anxiety release) dan motivasi?

    III. Dasara. Pendekatan Pembelajaran Berbasis Masalah

    Pada dasarnya, model pembelajaran yang digunakan dalam strategi pelepasan

    kecemasan (anxiety release) dan motivasi ini adalah model pembelajaran berbasis masalah.

    Hal ini berangkat dari asumsi bahwa dalam strategi ini, siswa diarahkan untuk secara aktif

    menyelesaikan sebuah permasalahan. Dalam hal ini, permasalahan yang dimaksud adalah

  • 7/22/2019 Metode Motivasi Dan Pelepasan Kecemasan Dalam Pembelajaran Menulis Puisi

    4/12

    permasalahan psikologis / kejiwaan dalam diri siswa itu sendiri. Meski permasalahan yang

    diangkat bukanlah permasalahan fisik dan nyata yang kemudian dihadirkan dan dipecahkan

    bersama oleh siswa, masalah terkait kejiwaan yang dihadapi siswa kiranya akan menjadi

    penting jika hal itu terkait dengan sikap siswa terhadap tujuan belajarnya, seperti halnya yang

    telah dijelaskan dalam latar belakang. Dalam strategi ini, siswa secara aktif terlibat dengan

    proses belajarnya secara mental. Dimana siswa secara aktif belajar untuk mengatasi stres

    akibat kecemasan terhadap unjian nasional dan bayang-bayang akan kehidupan mereka

    setelah lulus dari sekolah menengah atas.

    Terkait dengan kekuatan masalah yang diangkat. Masalah dalam PBM hendaknya

    dapat mendorong keseriusan, inquiry, dan berpikir dengan cara yang bermakna dan kuat.

    Sebagaimana pada tahapan umum dalam menarik masalah, mulanya siswa diajak untuk

    tertarik dengan permasalahan yang dialaminya secara pribadi sebagai kecemasan yang

    membangun stres pra-ujiannya (exam stress). Selanjutnya, siswa diarahkan untuk menyadari

    dan menentukan masalah stres yang dialaminya. Kedua langkah ini dilakukan melalui strategi

    pelepasan energi emosi akibat kecemasan (anxiety release). Pada akhirnya, siswa diajak

    untuk membangun kerangka atau konsep berpikir baru dengan dimensi berpikir berdasarkan

    mekanisme pertahanan jiwa yang dibangun melalui strategi motivasi.

    Terkait konsep multiple perspective dalam PBM motivasi yang diberikan dalam

    treatment bukanlah tuntutan, melainkan arahan-arahan sugestional yang membantu siswa

    dalam mengenali dan membangun sistem coping sebagai representasi mekanisme reaksi

    emosional dan pertahanan kejiwaan yang baik. Dengan ini, setiap siswa mendapatkan bekal

    yang cukup untuk dapat mengatasi jiwanya masing-masing dengan stress copingyang baik.

    Konsep konstruktivis menjadi titian langkah dalam model PBM ini. Siswa dibimbing untuk

    secara konstuktif membangun mekanisme kejiwaannya.

    Hubungan karakteristik PBM dan strategi ini dapat dijabarkan dalam poin-poin

    berikut :

    Permasalahan menjadi starting point dalam belajar. Permasalahan yang dimaksudadalah penyimpangan emosional yang dialami siswa akibat kesalahan coping stress

    yang dilakukan sebagai representasi mekanisme pertahanan kejiwaan akibat

    kecemasan terhadap tes. Terkait pembelajaran menulis puisi, siswa dapat memahami

    bahwa puisi dapat secara kreatif dikembangkan dari permasalahan-permasalahan

    pribadi yang diluapkan secara emosional.

  • 7/22/2019 Metode Motivasi Dan Pelepasan Kecemasan Dalam Pembelajaran Menulis Puisi

    5/12

    Permasalahan yang diangkat adalah permasalahan yang ada didunia nyata dan tidakterstruktur. Permasalahan kejiwaan adalah permasalahan nyata yang takterlihat.

    Permasalahan yang ada dalam jiwa tidak akan terlihat sampai pada akhirnya

    terepresentasikan pada struktur luar yang dikenali sebagai sikap terhadap sesuatu.

    Struktur dalam mekanisme kejiwaan hanya dapat dikenali oleh setiap individu yang

    mengalaminya. Struktur inilah yang perlu ditata-kembangkan agar hasil / representasi

    yang muncul baik dan positif. Terkait pembelajaran menulis puisi, siswa menulis

    puisinya berdasarkan kenyataan problematis yang dihadapinya.

    Permasalahan membutuhkan perspektif ganda. Perspektif yang mucul dalammengatasi stres muncul dalam berbagai bentuk. Hal ini tentunya sesuai dengan

    bagaimana individu menyikapi dan memahami kecemasannya. Terkait pembelajaran

    menulis puisi, siswa mendapatkan banyak bahan tulisan yang bervariasi bergantung

    pada sumber kecemasannya.

    Permasalahan, menantang pengetahuan yang dimiliki siswa, sikap, dan kompetensiyang kemudian membutuhkan identifikasi kebutuhan belajar dan bidang baru dalam

    belajar. Masalah kejiwaan ini membutuhkan kognisi dan berhatian yang khusus dari

    individu yang mengalaminya. Pengetahuan yang dapat digunakan dalam mengatasi

    stres ini adalah pengetahuan tentang seperangkat konsep normatif yang membentuk

    aspeksuperego, aspek yang menjadi pengatur jalannya tekanan insting id dan ego

    yang menjalankan perilaku. Pengetahuan inilah yang baiknya ditanamkan dan

    dibekalkan kepada setiap siswa. Terkait pembelajaran menulis puisi, siswa ditantang

    untuk mengarah sense of art yang dimilikinya, pengetahuannya tentang penulisan

    puisi, dan mengeksplorasi emosi diri dan meluapkennya melalui puisi.

    Belajar pengarahan diri menjadi hal yang utama. Kontrol emosi dan stres adalahusaha mengontrol / mengarahkan sikap diri. Terkait pembelajaran menulis puisi,

    siswa mengarahkan dirinya pada karya sastra puisi yang bersifat emotif yang artistik.

    Pemanfaatan sumber pengetahuan yang beragam, penggunaannya, dan evaluasisumber informasi merupakan proses esensial dalam PBM. Sumber pengetahuan yang

    digunakan dalam mengatasi stres dan emosi beragam variasi bergantung pada sumber

    kecemasan. Pengetahuan yang digunakan adalah pengetahuan akan norma-norma

    individu dan sosial yang menjadi modal superego untuk menekan iddan ego. Pada

    intinya, siswa diajak untuk belajar membangun mekanisme kejiwaannya. Yang

    kemudian akan menjadi bekal dalam menyikapi dan mengembangkan perilaku

  • 7/22/2019 Metode Motivasi Dan Pelepasan Kecemasan Dalam Pembelajaran Menulis Puisi

    6/12

    belajar. Secara evaluatif, jika secara mental siswa mampu menata sikap dalam belajar,

    maka hasil belajarnya pun akan baik pula. Terkait pembelajaran menulis puisi, siswa

    memanfaatkan pengetahuannya tentang puisi, menggunakannya untuk secara

    aktifmenciptakan suatu karya, dan secara evaluatif, siswa dapat dianggap telah

    memahami secara konseptual dan praktis apa yang dipelajarinya.

    Belajar adalah kolaboratif, komunikatif, dan kooperatif. Dengan strategi ini, siswasekaligus membangun jiwa dan emosi, meningkatkan sensitifitas normatif,

    mengembangkan imajinasi kreatif dan artistik dalam menulis puisi, dan

    mengaplikasikan hasil belajar apresiasi puisi. Siswa secara implisit komunikatif

    mengkomunikasikan emosinya. Secara kooperatif, siswa membangun seperangkat

    konsep diri. Terkait pembelajaran menulis puisi, siswa diajak untuk

    mengkolaborasikan pengetahuan tentang puisi, kemampuan apresiasi, kemampuan

    menulis, dan emosinya. Siswa membangun puisi yang komunikatif. Pada akhirnya

    secara kooperatif, siswa telah membangun keterampilannya sendiri.

    Pengembangan keterampilan inquiry dan pemecahan masalah sama pentingnyadengan penguasaan isi pengetahuan untuk mencari solusi. Dengan ini, siswa akan

    mampu menyelesaikan permasalahan kejiwaannya dengan baik. Terkait pembelajaran

    menulis puisi, siswa secara inquiry menemukan bahwa persoalan menemukan ide

    dapat dipecahkannya dengan memanfaatkan emosi yang dimilikinya untuk menulis

    puisi.

    Keterbukaan proses PBM meliputi sintesis dan integrasi proses belajar. Sintesisbelajar dilakukan ketika siswa memahami permasalahan kejiawaannya. Integrasi

    proses belajar terlihat dari bagaimana siswa memahami tayangan audio-visual,

    menangkan materi motivasi, memvalidasi kondisi kejiwaannya, dan

    merepresentasikannya dalam tulisan puisi. Terkait pembelajaran menulis puisi secara

    sintesis dan integratif siswa telah mengaitkan pengalaman belajarnya dengan aspek

    kejiwaan yang dimilikinya.

    PBM melibatkan evaluasi dan review pengalaman siswa dalam proses belajar. Hasilbelajar dengan strategi ini dapat dimbil dari dua aspek menilaian diataranya aspek

    kejiwaan sebagai hasil treatment terhadap kecemasan dan penilaian kompetensi

    penulis puisi.

    b. Metode dan Strategi

  • 7/22/2019 Metode Motivasi Dan Pelepasan Kecemasan Dalam Pembelajaran Menulis Puisi

    7/12

    Metode yang digunakan adalah metode pembelajaran dan pengembangan kompetensi

    menulis puisi dengan strategi pelepasan kecemasan (anxiety release) dan motivasi. Terkait

    pengorganisasiannya, strategi motivasi diorganisasikan dengan berisi sugesti imajinatif bagi

    siswa dalam menyampaikan motivasi. Sedangkan pengorganisasian strategi pelepasan

    kecemasan berisi seperangkat konsep mengenai bagaimana siswa dapat melepaskan

    emosinya melalui tulisan puisi. Terkait penyampaiannya, strategi motivasi disampaikan

    melalui media audio-visual yang berisi sugesti imajinatif dengan pokok tujuan utama berupa

    persuasi motivatif. Sedangkan penyampaian strategi pelepasan kecemasan disampaikan

    secara instruksional untuk membimbing siswa dalam menulis puisi dengan memanfaatkan

    kekuatan emosionalnya. Terkait pengelolaannnya, strategi motivasi dikelola untuk ditata

    sedemikian rupa untuk dapat dengan mudah memasukkan sugesti motivasional yang akan

    mempersuasi semangat belajar siswa. Sedangkan strategi pelepasan kecemasan dikelola

    sedemikian rupa untuk membantu siswa dapat menulis dengan mudah sesuai dengan

    kekuatan emosional yang dimilikinya.

    IV. Langkah-langkahSelanjutya, langkah-langkah pengembangan metode dan pembelajaran yang akan

    dilakukan dapat dijelaskan melalui bagan berikut :

    a. Langkah-langkah pembelajaran terkait PBM

  • 7/22/2019 Metode Motivasi Dan Pelepasan Kecemasan Dalam Pembelajaran Menulis Puisi

    8/12

    Terkait dengan proses dalam pembelajaran berbasis masalah (PBM), langkah

    penerapan strategi pelepasan kecemasan (anxiety release) dan motivasi dikaitkan dengan

    bagaimana menghubungkan permasalahan yang ada disekitar atau dialami siswa dalam

    proses pembelajaran. Pada awalnya, siswa diharapkan untuk mengenali apa yang sebenarnya

    menjadi fokus kecemasannya dengan analisis melalui instrumen kuesioner evaluasi

    kecemasan. Maka didapatlah dua fokus kecemasan antara kecemasan akan ujian dan

    kecemasan akan proyeksi masa depan yang buruk.

    Masalah lain dalam pembelajaran puisi adalah permasalahan yang dihadapi siswa

    terkait bagaimana mereka dapat dengan mudah menemukan, menentukan, dan

    mengembangkan ide kreatifnya. Hal ini dapat diketahui berdasarkan hasil observasi

    sederhana bahwa memang pada dasarnya, siswa telah mengalami kesulitan dalam

    memproduksi sastra sejak pada tahap penggalian ide.

    Pada tahapan berikutnya permasalahan-permasalahn ini dapat menjadi laporan awal

    yang nantinya akan dirumuskan sedemikian rupa sebagai masalah yang harus dipecahkan

    sebagau tujuan pembelajaran dan hasil belajar.

    Tahapan penyajian solusi dan refleks dilaksanakan dalam bentuk strategi motivasi dan

    pelepasan kecemasan. Motivasi diberikan melalui tayangan audio visual, sedangkan

    pelepasan kecemasan dilakukan dengan kegiatan menulis puisi. Refleksi hasil pada akhirnya

  • 7/22/2019 Metode Motivasi Dan Pelepasan Kecemasan Dalam Pembelajaran Menulis Puisi

    9/12

    dilakukan dengan mengajak siswa untuk kembali menulis puisi instropeksi atas puisi yang

    telah dibuat sebelumnya. Sekaligus, hal ini memungkinkan bagi kita untuk mengetahui

    apakah sugesti yang kita sampaikan dalam strategi motivasi telah dapat menngatasi

    kecemasan siswa. Dengan ini, kita telah masuk pada tahap kesimpulan, integrasi, dan

    evaluasi sebagai tahap akhir dalam PBM.

    b. Langkah-langkah pembelajaran terkait pengembangan metode dan langkah-langkah pelaksanaan strategi

    Pada intinya, ada dua kubu permasalahan yang menjadi pokok persoalan dalam

    strategi ini. Pertama adalah permasalahan dalam pembelajaran terkait dengan bagaimanamengajarkan dan mengemabngkan kompetensi berpuisi. Kedua adalah permasalahan yang

    terkait dengan aspek psikologis siswa dalam menghadapi ujian dan bayang-bayang proyeksi

    kehidupan setelah kelulusan. Dengan adanya kedua permasalahan ini, pengembangan metode

    pembelajaran dengan penerapan strategi motivasi dan anxiety release dirasa dapat menjadi

    alternatif solusi yang tepat untuk mengatasi kedua permasalahn tersebut.

    Selanjutnya, langkah-langkah dalam pengembangan metode pembelajaran ini dapat di

    dimulai dari melakukan refleksi atau pemetaan aspek kecemasan siswa. Dalam ilmu

    psikologi, hal ini sering disebut sebagai kegiatan validasi terhadap persoalan psikologis yang

  • 7/22/2019 Metode Motivasi Dan Pelepasan Kecemasan Dalam Pembelajaran Menulis Puisi

    10/12

    sedang ditangani. Validasi terhadap kecemasan siswa dapat dilakukan dengan menggunakan

    seperangkat instrument yang berguna untuk menilai kecemasan subjek. Instrument tersebut

    dapat berupa kuesioner atau angket yang etrstruktur berdasarkan indikator penilaian

    kecemasan. Hasil penilaian inilah yang menjadi dasar apakan siswa memang benar-benar

    mengalami kecemasan atau stres (dalam bentuk kecemasan yang berlebihan ) terhadap ujian

    dan kelulusan. Hasil penilaian ini sekaligus sebagai dasar penilaian yang awal bagi kondisi

    kejiwaan siswa, sehingga memberikan rasional untuk dilaksanakannya stategi ini, sehingga

    akan didapat kondisi kejiwaan yang berubah di akhir pembelajaran.

    Tahap lanjutan setelah mengidentifikasi kecemasan siswa adalah tahap pelepasan

    kecemasan. Dalam bagian ini, siswa diminta untuk merilis emosinya melalui menulis puisi.

    Untuk memudahkan siswa dalam mengembangkan ide, menulis puisi dapat didahului dengan

    terlebih dahulu menulis secara naratif, untuk kemudian diubah sesuai dengan bentuk puisi

    pada umumnya. Untuk ini, tentunya siswa diharapkan telah memiliki bekal pengetahuan yang

    cukup terkait kompetensi menulis puisi. Pada dasarnya, pelepasan emosi dan kecemasan ini

    telah menjadi suatu treatment. Dengan melepaskan energi emosional yang cenderung bersifat

    negatif, jiwa akan memiliki banyak ruang kosong, yang ditandai dengan adanya ketenangan

    dan kepuasan, untuk selanjutnya dapat diisi kembali dengan emosi positif yang disampaikan

    melalui sugesti dalam motivasi. Dengan ini, setelah siswa melepaskan emosi negatifnya,

    siswa telah siap untuk meresepsi sugesti dalam tahap motivasi melalui tayangan audio-visual.

    Hasil dari resepsi terhadap sugesti dalam motivasi tidak dapat kita ketahui sampai

    siswa mereka merepresentasikannya dalam bentuk sikap nyata. Sikap ini dapat dipicu melalui

    kegiatan menulis puisi sebagai bentuk instropeksi. Dengan asumsi yang sama bahwa menulis

    dapat menjadi sarana untuk merilis dan merepresentasikan kondisi jiwa penulisnya. Selain

    itu, dikarenakan penilaian kondisi jiwa sejak awal dikenali melalui tes asesmen kecemasan,

    maka hal yang sama juga dapat dilakukan untuk melihat apakan kondisi jiwa siswa telah

    berubah pasca pemberian treatment. Secara rinci langkah langkan strategi motivasi dan

    anxiety release dapat dilihat dalam bagan berikut :

  • 7/22/2019 Metode Motivasi Dan Pelepasan Kecemasan Dalam Pembelajaran Menulis Puisi

    11/12

    V. Skenario Pembelajaran dengan strategi pelepasan kecemasan (anxiety release) danmotivasi

    1. Siswa dibekali dengan pemahaman tentang puisi :a. Unsur-unsur puisi

    b. Jenis-jenis puisic. Jenis-jenis metafora, majas, dan citraan

    2. Siswa diberi tayangan audio-visual berupa video yang memuat informasi tentangtantangan dan tuntutan ujian nasional dan kehidupan pasca kelulusan sekolah

    menengah atas dengan penyampaian yang puitis.

    3. Siswa menjalani tes kecemasan dalam menghadapi tes akhir / Ujian Nasional dankecemasan akan kehidupan yang akan dijalaninya pasca kelulusan untuk mengukur

    sejauh mana siswa mengalami kecemasan pada dua hal tersebut (tahap 1).

    4. Siswa diminta untuk menulis sebuah narasi singkat terkait kecemasannya.5. Siswa diminta untuk menulis sebuah puisi yang berisi emosi dan kecemasannya

    (tahap 1)

  • 7/22/2019 Metode Motivasi Dan Pelepasan Kecemasan Dalam Pembelajaran Menulis Puisi

    12/12

    6. Siswa diberi tayangan audio-visual berupa video motivasi dan heart touched videodalam rangka memberikan treatment terhadap kecemasan dengan penyampaian yang

    puitis.

    7. Siswa diminta untuk menulis sebuah puisi yang berisi penegasian / instropeksi ataskecemasannya (hasil treatment, tahap 2).

    8. Siswa menjalani tes kecemasan dalam menghadapi tes akhir / Ujian Nasional dankecemasan akan kehidupan yang akan dijalaninya pasca kelulusan untuk mengukur

    sejauh mana siswa mengalami kecemasan pada dua hal tersebut (hasil treatment,

    tahap 2).

    Referensi :

    Alwisol. 2007.Psikologi Kepribadian. Malang : UMM Press

    Anderman, Eric M and Linley H. Anderman. 2009. Psychology of Classroom Learning : An

    Encyclopedia. NY : GALE-Cengange Learing.

    Hall, Calvin S. and Gaarder Lindzey. 2000. Teori-teori Psikodinamik (Klinis) (Penerjemah:

    Yustinus). Yogyakarta: Kanisius.

    Rusman. 2011. Model-Model Pembelajaran : Mengembangkan Profesionalisme Guru.

    Jakarta : Raja Grafindo Perkasa.

    Uno, Hamzah B. 2008.Perencanaan Pembelajaran. Jakarta : Bumi Aksara.