Upload
tristan-rokhmawan
View
216
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
7/22/2019 Metode Motivasi Dan Pelepasan Kecemasan Dalam Pembelajaran Menulis Puisi
1/12
STRATEGIANXIETY RELEASE(PELEPASAN KECEMASA) DAN MOTIVASI DALAM
PEMBELAJARAN MENULIS PUISI UNTUK MENGATASI KECEMASAN PRA-UNAS
DAN PASCA-KELULUSAN SISWA KELAS XII SMA
Oleh : Tristan Rokhmawan, 120211538588
S2. Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Pascasarjana Universitas Negeri malang
I. Latar BelakangMengapresiasi dan menulis puisi menjadi salah satu bagian dari kompetensi bersastra
dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas XII SMA dan seringkali pula menjadi salah
satu kompetensi pilihan dalam ujian praktik akhir tahun pelajaran sekolah menengah atas.
Secara garis besar, kompetensi puisi meliputi mengenali, menyimak dan membaca,
mengapresiasi, menganalisis, mengritik, menulis puisi, dan berpuisi secara lisan.
Kesemuanya dapat kita rangkum sebagai kegiatan bersastra.
Kegiatan bersastra, terutama pada sastra tulis, adalah kegiatan yang membutuhkan
kepekaan terhadap keindahan-keindahan semiotis dan metaforis yang dihadirkan melalui
bahasa sastra, dan yang membuatnya berbeda dengan bahasa lain pada umumnya. Bahasa
pada sastra adalah bahasa konotatif yang sarat multiinterpretasi. Hal inilah yang kemudian
membentuk input reseptif yang berbeda pada sudut pandang setiap interpretator. Namun
untuk mendapatkan hasil interpretasi yang baik dan utuh, seorang interpretator tidak hanya
membutuhkan bekal pengetahuan bahasa. Seorang interpretator hendaknya memiliki
seperangkat bekal pengetahuan tentang artistik kebahasaan yang banyak dihadirkan dalam
bahasa sastra. Utamanya pada bahasa-bahasa yang bersifat konotatif, semiotis, dan metaforis.
Untuk ini, kesiapan mental akan sangat dibutuhkan. Interpretator dengan hambatan-hambatan
mental tertentu seperti emosi akan sangat terganggu dalam proses kreasi-interpretasinya.
Hal ini akan menjadi berbeda jika konten sastra yang diiterpretasikan oleh
interpretator adalah puisi emosional. Seorang interpretator yang sedang mengalami peristiwa
emosional dalam jiwanya akan rentan tujuan akan pemuasan emosional. Tentunya, pemuas
dari emosi tersebut adalah hal yang sesuai dengan emosi yang sedang dirasakan seseorang.
Misalnya, seseorang yang sedang emosional dalam jenis kemarahan akan memilih pemuasan
berupa lontaran kata-kata kasar atau tindakan tertentu yang sifatnya merusan atau destruktif.
Berikut pula seseorang dengan emosi kesedihan akan memilih pemuasan berupa tangisan
atau ketenangan. Hal ini berlaku pula pada hubungan emosional antara interpretator dan
karya sastra yang diinterpretasinya. Karya sastra dalam emosi kemarahan akan sangat dapat
7/22/2019 Metode Motivasi Dan Pelepasan Kecemasan Dalam Pembelajaran Menulis Puisi
2/12
dipahami dengan baik oleh interpretator yang ada pada kondisi emosional yang sama, berikut
pula sebaliknya pada karya sastra yang sedih. Begitulah sebuah karya sastra, dan memang
telah menjadi tujuan akhirnya, bahwa karya sastra bertendensi untuk menarik dan
mempermainkan secara psikologis emosi penikmatnya.
Hubungan emosional ini terjadi pula antara karya sastra dan pengkaryanya. Seseorang
yang memproduksi sebuah karya sastra memiliki kecenderungan yang besar untuk meluapkan
pikirannya. Tentunya, pikiran-pikiran ini dibarengi pula oleh aspek-aspek emosional. Penulis
yang baik adalah peulis yang dapat menuliskan pikiran dan emosinya dengan baik melalui
karyanya. Sedangkan penulis yang berhasil adalah penulis yang mampu menyampaikan
pikiran dan emosinya kepada pembaca.
Kekuatan dan pentingnya aspek emosional dalam membantu proses pengkaryaan
tentunya tidak diragukan lagi. Adanya aspek emosional akan banyak membantu dikarenakan
emosi lah yang membangun seperangkat pikiran, perasaan, dan fokus perhatian kita. Emosi
lah yang membuat pikiran, perasaan, dan perhatian kita terus mengarah pada kecemasan akan
sesuatu yang menyebabkan emosi tersebut. Tekanan emosional akibat kecemasan inilah yang
membutuhkan media pelepasan, yang salah satunya dapat dilakukan melalui menulis karya
sastra. Inilah penjelasan kenapa kita seringkali akan sangat bersemangat untuk menuliskan
sesuatu yang terkait dengan apa yang sedang kita pikirkan, rasakan, dan perhatikan. Media
pelepasan ini seringkali disebut pula sebagai coping stress.
Kecemasan pada ujian (exam anxiety) akan membentuk tekanan emosional yang
memaksa pikiran, perasaan, dan perhatian siswa kearah ujian tersebut. Maka dengan adanya
kecemasan yang berlebihan terhadap sebuah ujian, siswa membutuhkan sesuatu sebagai
media yang akan membantunya dalam bertahan dari tekanan emosi, yang seringkali kita
sebut-sebut sebagai mekanisme pertahanan (defense mechanism). Tidak hanya pada ujian,
beberapa siswa juga mengalami kecemasan akan bayang-bayang / proyeksi masa depan yang
akan didapinya setelah kelulusan.
Seringkali, siswa merepresentasikan mekanisme pertahanan dengan coping stress
yang salah. Hal ini dikarenakan pada dasarnya mekanisme pertahanan memiliki
kecenderungan untuk menanggulangi stress / impuls / tekanan dengan cara yang salah seperti
penegasian, pembalikan, atau penghindaran. Maka dengan itulah banyak muncul bentuk
sikap coping yang menyimpang seperti menganggap bahwa ujian dan kelulusan bukanlah hal
yang penting atau bahkan dianggap tidak ada, berbalik menjadi lebih malas belajar, atau
menghidari tekanan akibat ujian dan bayang-bayang masa depan dengan mencari kesibukan
lain dengan tujuan melupakan / menghindari kecemasan tersebut. Permasalahannya adalah
7/22/2019 Metode Motivasi Dan Pelepasan Kecemasan Dalam Pembelajaran Menulis Puisi
3/12
seberapa lama siswa akan bertahan dengan perilaku tersebut. Terlebih jika yang dilakukannya
adalah penghindaran dan pemuasan sesaat yang kemudian dan tak dapat dihindari, kecemasan
akan ujian dan kelulusan itu akan datang kembali dan pasti terjadi dikemudian hari.
Untuk mengatasi permasalahan ini, diperlukan adanya treatment untuk mengarahkan
siswa pada coping skillyang baik. Salah satu cara diantaranya dengan memberikan motivasi
berupa sugesti yang disampaikan melalui tayangan audio visual. Harapannya, siswa akan
mendapatkan seperangkat pemikiran baru terkait bagaimana menyikapi kecemasannya
dengan baik. Sehingga dapat memunculkan pemikiran-pemikiran baru dalam membentuk
gaya coping yang baik.
Terkait dengan kompetensi menulis puisi, pelepasan kecemasan (anxiety release),
sebagaimana asumsi bahwa dengan memanfaatkan daya emosional dapat memberikan
kemudahan dan kelancaran dalam menemukan dan mengembangkan ide, maka anxiety
release mampu menjadi salah satu strategi dalam pembelajaran menulis puisi. Sedangkan
terkait dengan pengembangan kompetensi yang bertujuan untuk mengevaluasi dan
mengembangkan tulisan yang telah diproduksi, strategi motivasi dapat diterapkan agar
memungkinkan bagi siswa untuk menginstropeksi emosinya dan menarik siswa dari
emosional negatif kearah yang positif. Hasil dari penginstropeksian dan konsep emosional
yang baru ini dapat kembali dirilis dalam bentuk tulisan puisi yang baru. Hal ini sekaligus
dapat menjadi indikator adanya perubahan emosional siswa akan kecemasan yang
dialaminya.
II. Rumusan Masalah1. Bagaimana mengembangkan metode pembelajaran menulis puisi dengan strategi
pelepasan kecemasan (anxiety release) dan motivasi pada siswa kelas XII SMA?
2. Bagaimana mengatasi kecemasan pra-UNAS dan kelulusan pada siswa kelas XIISMA melalui pembelajaran menulis puisi dengan strategi pelepasan kecemasan
(anxiety release) dan motivasi?
III. Dasara. Pendekatan Pembelajaran Berbasis Masalah
Pada dasarnya, model pembelajaran yang digunakan dalam strategi pelepasan
kecemasan (anxiety release) dan motivasi ini adalah model pembelajaran berbasis masalah.
Hal ini berangkat dari asumsi bahwa dalam strategi ini, siswa diarahkan untuk secara aktif
menyelesaikan sebuah permasalahan. Dalam hal ini, permasalahan yang dimaksud adalah
7/22/2019 Metode Motivasi Dan Pelepasan Kecemasan Dalam Pembelajaran Menulis Puisi
4/12
permasalahan psikologis / kejiwaan dalam diri siswa itu sendiri. Meski permasalahan yang
diangkat bukanlah permasalahan fisik dan nyata yang kemudian dihadirkan dan dipecahkan
bersama oleh siswa, masalah terkait kejiwaan yang dihadapi siswa kiranya akan menjadi
penting jika hal itu terkait dengan sikap siswa terhadap tujuan belajarnya, seperti halnya yang
telah dijelaskan dalam latar belakang. Dalam strategi ini, siswa secara aktif terlibat dengan
proses belajarnya secara mental. Dimana siswa secara aktif belajar untuk mengatasi stres
akibat kecemasan terhadap unjian nasional dan bayang-bayang akan kehidupan mereka
setelah lulus dari sekolah menengah atas.
Terkait dengan kekuatan masalah yang diangkat. Masalah dalam PBM hendaknya
dapat mendorong keseriusan, inquiry, dan berpikir dengan cara yang bermakna dan kuat.
Sebagaimana pada tahapan umum dalam menarik masalah, mulanya siswa diajak untuk
tertarik dengan permasalahan yang dialaminya secara pribadi sebagai kecemasan yang
membangun stres pra-ujiannya (exam stress). Selanjutnya, siswa diarahkan untuk menyadari
dan menentukan masalah stres yang dialaminya. Kedua langkah ini dilakukan melalui strategi
pelepasan energi emosi akibat kecemasan (anxiety release). Pada akhirnya, siswa diajak
untuk membangun kerangka atau konsep berpikir baru dengan dimensi berpikir berdasarkan
mekanisme pertahanan jiwa yang dibangun melalui strategi motivasi.
Terkait konsep multiple perspective dalam PBM motivasi yang diberikan dalam
treatment bukanlah tuntutan, melainkan arahan-arahan sugestional yang membantu siswa
dalam mengenali dan membangun sistem coping sebagai representasi mekanisme reaksi
emosional dan pertahanan kejiwaan yang baik. Dengan ini, setiap siswa mendapatkan bekal
yang cukup untuk dapat mengatasi jiwanya masing-masing dengan stress copingyang baik.
Konsep konstruktivis menjadi titian langkah dalam model PBM ini. Siswa dibimbing untuk
secara konstuktif membangun mekanisme kejiwaannya.
Hubungan karakteristik PBM dan strategi ini dapat dijabarkan dalam poin-poin
berikut :
Permasalahan menjadi starting point dalam belajar. Permasalahan yang dimaksudadalah penyimpangan emosional yang dialami siswa akibat kesalahan coping stress
yang dilakukan sebagai representasi mekanisme pertahanan kejiwaan akibat
kecemasan terhadap tes. Terkait pembelajaran menulis puisi, siswa dapat memahami
bahwa puisi dapat secara kreatif dikembangkan dari permasalahan-permasalahan
pribadi yang diluapkan secara emosional.
7/22/2019 Metode Motivasi Dan Pelepasan Kecemasan Dalam Pembelajaran Menulis Puisi
5/12
Permasalahan yang diangkat adalah permasalahan yang ada didunia nyata dan tidakterstruktur. Permasalahan kejiwaan adalah permasalahan nyata yang takterlihat.
Permasalahan yang ada dalam jiwa tidak akan terlihat sampai pada akhirnya
terepresentasikan pada struktur luar yang dikenali sebagai sikap terhadap sesuatu.
Struktur dalam mekanisme kejiwaan hanya dapat dikenali oleh setiap individu yang
mengalaminya. Struktur inilah yang perlu ditata-kembangkan agar hasil / representasi
yang muncul baik dan positif. Terkait pembelajaran menulis puisi, siswa menulis
puisinya berdasarkan kenyataan problematis yang dihadapinya.
Permasalahan membutuhkan perspektif ganda. Perspektif yang mucul dalammengatasi stres muncul dalam berbagai bentuk. Hal ini tentunya sesuai dengan
bagaimana individu menyikapi dan memahami kecemasannya. Terkait pembelajaran
menulis puisi, siswa mendapatkan banyak bahan tulisan yang bervariasi bergantung
pada sumber kecemasannya.
Permasalahan, menantang pengetahuan yang dimiliki siswa, sikap, dan kompetensiyang kemudian membutuhkan identifikasi kebutuhan belajar dan bidang baru dalam
belajar. Masalah kejiwaan ini membutuhkan kognisi dan berhatian yang khusus dari
individu yang mengalaminya. Pengetahuan yang dapat digunakan dalam mengatasi
stres ini adalah pengetahuan tentang seperangkat konsep normatif yang membentuk
aspeksuperego, aspek yang menjadi pengatur jalannya tekanan insting id dan ego
yang menjalankan perilaku. Pengetahuan inilah yang baiknya ditanamkan dan
dibekalkan kepada setiap siswa. Terkait pembelajaran menulis puisi, siswa ditantang
untuk mengarah sense of art yang dimilikinya, pengetahuannya tentang penulisan
puisi, dan mengeksplorasi emosi diri dan meluapkennya melalui puisi.
Belajar pengarahan diri menjadi hal yang utama. Kontrol emosi dan stres adalahusaha mengontrol / mengarahkan sikap diri. Terkait pembelajaran menulis puisi,
siswa mengarahkan dirinya pada karya sastra puisi yang bersifat emotif yang artistik.
Pemanfaatan sumber pengetahuan yang beragam, penggunaannya, dan evaluasisumber informasi merupakan proses esensial dalam PBM. Sumber pengetahuan yang
digunakan dalam mengatasi stres dan emosi beragam variasi bergantung pada sumber
kecemasan. Pengetahuan yang digunakan adalah pengetahuan akan norma-norma
individu dan sosial yang menjadi modal superego untuk menekan iddan ego. Pada
intinya, siswa diajak untuk belajar membangun mekanisme kejiwaannya. Yang
kemudian akan menjadi bekal dalam menyikapi dan mengembangkan perilaku
7/22/2019 Metode Motivasi Dan Pelepasan Kecemasan Dalam Pembelajaran Menulis Puisi
6/12
belajar. Secara evaluatif, jika secara mental siswa mampu menata sikap dalam belajar,
maka hasil belajarnya pun akan baik pula. Terkait pembelajaran menulis puisi, siswa
memanfaatkan pengetahuannya tentang puisi, menggunakannya untuk secara
aktifmenciptakan suatu karya, dan secara evaluatif, siswa dapat dianggap telah
memahami secara konseptual dan praktis apa yang dipelajarinya.
Belajar adalah kolaboratif, komunikatif, dan kooperatif. Dengan strategi ini, siswasekaligus membangun jiwa dan emosi, meningkatkan sensitifitas normatif,
mengembangkan imajinasi kreatif dan artistik dalam menulis puisi, dan
mengaplikasikan hasil belajar apresiasi puisi. Siswa secara implisit komunikatif
mengkomunikasikan emosinya. Secara kooperatif, siswa membangun seperangkat
konsep diri. Terkait pembelajaran menulis puisi, siswa diajak untuk
mengkolaborasikan pengetahuan tentang puisi, kemampuan apresiasi, kemampuan
menulis, dan emosinya. Siswa membangun puisi yang komunikatif. Pada akhirnya
secara kooperatif, siswa telah membangun keterampilannya sendiri.
Pengembangan keterampilan inquiry dan pemecahan masalah sama pentingnyadengan penguasaan isi pengetahuan untuk mencari solusi. Dengan ini, siswa akan
mampu menyelesaikan permasalahan kejiwaannya dengan baik. Terkait pembelajaran
menulis puisi, siswa secara inquiry menemukan bahwa persoalan menemukan ide
dapat dipecahkannya dengan memanfaatkan emosi yang dimilikinya untuk menulis
puisi.
Keterbukaan proses PBM meliputi sintesis dan integrasi proses belajar. Sintesisbelajar dilakukan ketika siswa memahami permasalahan kejiawaannya. Integrasi
proses belajar terlihat dari bagaimana siswa memahami tayangan audio-visual,
menangkan materi motivasi, memvalidasi kondisi kejiwaannya, dan
merepresentasikannya dalam tulisan puisi. Terkait pembelajaran menulis puisi secara
sintesis dan integratif siswa telah mengaitkan pengalaman belajarnya dengan aspek
kejiwaan yang dimilikinya.
PBM melibatkan evaluasi dan review pengalaman siswa dalam proses belajar. Hasilbelajar dengan strategi ini dapat dimbil dari dua aspek menilaian diataranya aspek
kejiwaan sebagai hasil treatment terhadap kecemasan dan penilaian kompetensi
penulis puisi.
b. Metode dan Strategi
7/22/2019 Metode Motivasi Dan Pelepasan Kecemasan Dalam Pembelajaran Menulis Puisi
7/12
Metode yang digunakan adalah metode pembelajaran dan pengembangan kompetensi
menulis puisi dengan strategi pelepasan kecemasan (anxiety release) dan motivasi. Terkait
pengorganisasiannya, strategi motivasi diorganisasikan dengan berisi sugesti imajinatif bagi
siswa dalam menyampaikan motivasi. Sedangkan pengorganisasian strategi pelepasan
kecemasan berisi seperangkat konsep mengenai bagaimana siswa dapat melepaskan
emosinya melalui tulisan puisi. Terkait penyampaiannya, strategi motivasi disampaikan
melalui media audio-visual yang berisi sugesti imajinatif dengan pokok tujuan utama berupa
persuasi motivatif. Sedangkan penyampaian strategi pelepasan kecemasan disampaikan
secara instruksional untuk membimbing siswa dalam menulis puisi dengan memanfaatkan
kekuatan emosionalnya. Terkait pengelolaannnya, strategi motivasi dikelola untuk ditata
sedemikian rupa untuk dapat dengan mudah memasukkan sugesti motivasional yang akan
mempersuasi semangat belajar siswa. Sedangkan strategi pelepasan kecemasan dikelola
sedemikian rupa untuk membantu siswa dapat menulis dengan mudah sesuai dengan
kekuatan emosional yang dimilikinya.
IV. Langkah-langkahSelanjutya, langkah-langkah pengembangan metode dan pembelajaran yang akan
dilakukan dapat dijelaskan melalui bagan berikut :
a. Langkah-langkah pembelajaran terkait PBM
7/22/2019 Metode Motivasi Dan Pelepasan Kecemasan Dalam Pembelajaran Menulis Puisi
8/12
Terkait dengan proses dalam pembelajaran berbasis masalah (PBM), langkah
penerapan strategi pelepasan kecemasan (anxiety release) dan motivasi dikaitkan dengan
bagaimana menghubungkan permasalahan yang ada disekitar atau dialami siswa dalam
proses pembelajaran. Pada awalnya, siswa diharapkan untuk mengenali apa yang sebenarnya
menjadi fokus kecemasannya dengan analisis melalui instrumen kuesioner evaluasi
kecemasan. Maka didapatlah dua fokus kecemasan antara kecemasan akan ujian dan
kecemasan akan proyeksi masa depan yang buruk.
Masalah lain dalam pembelajaran puisi adalah permasalahan yang dihadapi siswa
terkait bagaimana mereka dapat dengan mudah menemukan, menentukan, dan
mengembangkan ide kreatifnya. Hal ini dapat diketahui berdasarkan hasil observasi
sederhana bahwa memang pada dasarnya, siswa telah mengalami kesulitan dalam
memproduksi sastra sejak pada tahap penggalian ide.
Pada tahapan berikutnya permasalahan-permasalahn ini dapat menjadi laporan awal
yang nantinya akan dirumuskan sedemikian rupa sebagai masalah yang harus dipecahkan
sebagau tujuan pembelajaran dan hasil belajar.
Tahapan penyajian solusi dan refleks dilaksanakan dalam bentuk strategi motivasi dan
pelepasan kecemasan. Motivasi diberikan melalui tayangan audio visual, sedangkan
pelepasan kecemasan dilakukan dengan kegiatan menulis puisi. Refleksi hasil pada akhirnya
7/22/2019 Metode Motivasi Dan Pelepasan Kecemasan Dalam Pembelajaran Menulis Puisi
9/12
dilakukan dengan mengajak siswa untuk kembali menulis puisi instropeksi atas puisi yang
telah dibuat sebelumnya. Sekaligus, hal ini memungkinkan bagi kita untuk mengetahui
apakah sugesti yang kita sampaikan dalam strategi motivasi telah dapat menngatasi
kecemasan siswa. Dengan ini, kita telah masuk pada tahap kesimpulan, integrasi, dan
evaluasi sebagai tahap akhir dalam PBM.
b. Langkah-langkah pembelajaran terkait pengembangan metode dan langkah-langkah pelaksanaan strategi
Pada intinya, ada dua kubu permasalahan yang menjadi pokok persoalan dalam
strategi ini. Pertama adalah permasalahan dalam pembelajaran terkait dengan bagaimanamengajarkan dan mengemabngkan kompetensi berpuisi. Kedua adalah permasalahan yang
terkait dengan aspek psikologis siswa dalam menghadapi ujian dan bayang-bayang proyeksi
kehidupan setelah kelulusan. Dengan adanya kedua permasalahan ini, pengembangan metode
pembelajaran dengan penerapan strategi motivasi dan anxiety release dirasa dapat menjadi
alternatif solusi yang tepat untuk mengatasi kedua permasalahn tersebut.
Selanjutnya, langkah-langkah dalam pengembangan metode pembelajaran ini dapat di
dimulai dari melakukan refleksi atau pemetaan aspek kecemasan siswa. Dalam ilmu
psikologi, hal ini sering disebut sebagai kegiatan validasi terhadap persoalan psikologis yang
7/22/2019 Metode Motivasi Dan Pelepasan Kecemasan Dalam Pembelajaran Menulis Puisi
10/12
sedang ditangani. Validasi terhadap kecemasan siswa dapat dilakukan dengan menggunakan
seperangkat instrument yang berguna untuk menilai kecemasan subjek. Instrument tersebut
dapat berupa kuesioner atau angket yang etrstruktur berdasarkan indikator penilaian
kecemasan. Hasil penilaian inilah yang menjadi dasar apakan siswa memang benar-benar
mengalami kecemasan atau stres (dalam bentuk kecemasan yang berlebihan ) terhadap ujian
dan kelulusan. Hasil penilaian ini sekaligus sebagai dasar penilaian yang awal bagi kondisi
kejiwaan siswa, sehingga memberikan rasional untuk dilaksanakannya stategi ini, sehingga
akan didapat kondisi kejiwaan yang berubah di akhir pembelajaran.
Tahap lanjutan setelah mengidentifikasi kecemasan siswa adalah tahap pelepasan
kecemasan. Dalam bagian ini, siswa diminta untuk merilis emosinya melalui menulis puisi.
Untuk memudahkan siswa dalam mengembangkan ide, menulis puisi dapat didahului dengan
terlebih dahulu menulis secara naratif, untuk kemudian diubah sesuai dengan bentuk puisi
pada umumnya. Untuk ini, tentunya siswa diharapkan telah memiliki bekal pengetahuan yang
cukup terkait kompetensi menulis puisi. Pada dasarnya, pelepasan emosi dan kecemasan ini
telah menjadi suatu treatment. Dengan melepaskan energi emosional yang cenderung bersifat
negatif, jiwa akan memiliki banyak ruang kosong, yang ditandai dengan adanya ketenangan
dan kepuasan, untuk selanjutnya dapat diisi kembali dengan emosi positif yang disampaikan
melalui sugesti dalam motivasi. Dengan ini, setelah siswa melepaskan emosi negatifnya,
siswa telah siap untuk meresepsi sugesti dalam tahap motivasi melalui tayangan audio-visual.
Hasil dari resepsi terhadap sugesti dalam motivasi tidak dapat kita ketahui sampai
siswa mereka merepresentasikannya dalam bentuk sikap nyata. Sikap ini dapat dipicu melalui
kegiatan menulis puisi sebagai bentuk instropeksi. Dengan asumsi yang sama bahwa menulis
dapat menjadi sarana untuk merilis dan merepresentasikan kondisi jiwa penulisnya. Selain
itu, dikarenakan penilaian kondisi jiwa sejak awal dikenali melalui tes asesmen kecemasan,
maka hal yang sama juga dapat dilakukan untuk melihat apakan kondisi jiwa siswa telah
berubah pasca pemberian treatment. Secara rinci langkah langkan strategi motivasi dan
anxiety release dapat dilihat dalam bagan berikut :
7/22/2019 Metode Motivasi Dan Pelepasan Kecemasan Dalam Pembelajaran Menulis Puisi
11/12
V. Skenario Pembelajaran dengan strategi pelepasan kecemasan (anxiety release) danmotivasi
1. Siswa dibekali dengan pemahaman tentang puisi :a. Unsur-unsur puisi
b. Jenis-jenis puisic. Jenis-jenis metafora, majas, dan citraan
2. Siswa diberi tayangan audio-visual berupa video yang memuat informasi tentangtantangan dan tuntutan ujian nasional dan kehidupan pasca kelulusan sekolah
menengah atas dengan penyampaian yang puitis.
3. Siswa menjalani tes kecemasan dalam menghadapi tes akhir / Ujian Nasional dankecemasan akan kehidupan yang akan dijalaninya pasca kelulusan untuk mengukur
sejauh mana siswa mengalami kecemasan pada dua hal tersebut (tahap 1).
4. Siswa diminta untuk menulis sebuah narasi singkat terkait kecemasannya.5. Siswa diminta untuk menulis sebuah puisi yang berisi emosi dan kecemasannya
(tahap 1)
7/22/2019 Metode Motivasi Dan Pelepasan Kecemasan Dalam Pembelajaran Menulis Puisi
12/12
6. Siswa diberi tayangan audio-visual berupa video motivasi dan heart touched videodalam rangka memberikan treatment terhadap kecemasan dengan penyampaian yang
puitis.
7. Siswa diminta untuk menulis sebuah puisi yang berisi penegasian / instropeksi ataskecemasannya (hasil treatment, tahap 2).
8. Siswa menjalani tes kecemasan dalam menghadapi tes akhir / Ujian Nasional dankecemasan akan kehidupan yang akan dijalaninya pasca kelulusan untuk mengukur
sejauh mana siswa mengalami kecemasan pada dua hal tersebut (hasil treatment,
tahap 2).
Referensi :
Alwisol. 2007.Psikologi Kepribadian. Malang : UMM Press
Anderman, Eric M and Linley H. Anderman. 2009. Psychology of Classroom Learning : An
Encyclopedia. NY : GALE-Cengange Learing.
Hall, Calvin S. and Gaarder Lindzey. 2000. Teori-teori Psikodinamik (Klinis) (Penerjemah:
Yustinus). Yogyakarta: Kanisius.
Rusman. 2011. Model-Model Pembelajaran : Mengembangkan Profesionalisme Guru.
Jakarta : Raja Grafindo Perkasa.
Uno, Hamzah B. 2008.Perencanaan Pembelajaran. Jakarta : Bumi Aksara.