13
1 METODE PENELITIAN 1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kausal, Umar (2008) menyebutkan desain kausal berguna untuk menganalisis bagaimana suatu variabel mempengaruhi variabel lain, dan juga berguna pada penelitian yang bersifat eksperimen dimana variabel independenya diperlakukan secara terkendali oleh peneliti untuk melihat dampaknya pada variabel dependennya secara langsung. Peneliti mengunakan desain peneliti ini untuk memberikan bukti empiris dan menganalisis keahlian, independensi, kecermatan profesional dan kepatuhan pada kode etik sebagai variabel independen dan kualitas auditor sebagai variabel dependen pada Inspecção Geral do Estado, República Democrática de Timor Leste (RDTL). 1.2 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini adalah República Democrática de Timor Leste, Inspecção Geral do Estado, Rua Avenida Dos Direitos Humanos Dili, Timr Leste. Jangka Waktu Penelitian dari Bulan Desember 2014 sampai dengan Januari 2015. 1.3 Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh auditor Inspecção Geral do Estado RDTL yang berjumlah 36 orang.

METODE PENELITIAN 1.1 Jenis Penelitian - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7109/3/T2_932013904_BAB III... · Penelitian ini mengunakan empat variabel independen

  • Upload
    ledieu

  • View
    222

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: METODE PENELITIAN 1.1 Jenis Penelitian - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7109/3/T2_932013904_BAB III... · Penelitian ini mengunakan empat variabel independen

1

METODE PENELITIAN

1.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian kausal, Umar (2008)

menyebutkan desain kausal berguna untuk menganalisis bagaimana

suatu variabel mempengaruhi variabel lain, dan juga berguna pada

penelitian yang bersifat eksperimen dimana variabel independenya

diperlakukan secara terkendali oleh peneliti untuk melihat dampaknya

pada variabel dependennya secara langsung.

Peneliti mengunakan desain peneliti ini untuk memberikan

bukti empiris dan menganalisis keahlian, independensi, kecermatan

profesional dan kepatuhan pada kode etik sebagai variabel independen

dan kualitas auditor sebagai variabel dependen pada Inspecção Geral do

Estado, República Democrática de Timor Leste (RDTL).

1.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian ini adalah República Democrática de Timor

Leste, Inspecção Geral do Estado, Rua Avenida Dos Direitos Humanos

Dili, Timr Leste. Jangka Waktu Penelitian dari Bulan Desember 2014

sampai dengan Januari 2015.

1.3 Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh auditor Inspecção

Geral do Estado RDTL yang berjumlah 36 orang.

Page 2: METODE PENELITIAN 1.1 Jenis Penelitian - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7109/3/T2_932013904_BAB III... · Penelitian ini mengunakan empat variabel independen

2

Tabel 3.1

Populasi dan Sampel

No Jurusan Jumlah

1 Magister Administrasi Negara 2

2 Ekonomi Akuntansi 8

3 Ekonomi Manajemen 9

4 Sosial Politik 4

5 Administrasi Negara 4

6 Hukum 2

7 Teknik Sipil 2

8 Teknik Informatika 1

9 Sarjana Mudah (D-III) 2

10 SLTA 2

Jumlah 36 Orang

Jenis penelitian ini adalah sensus, menurut Erlina dan Mulyani

(2007) jika peneliti menggunakan seluruh elemen populasi relatif

sedikit dan bersifat heterogen. Metode yang digunakan adalah metode

survey, menurut Ghozaoli dan Ikhsan (2006) yaitu merupakan

pengumpulan data primer diperoleh secara langsung dari sumber asli.

1.4 Data Primer

Data primer dalam penelitian Syamsul H, (2006) dapat diteliti

secara langsung dari obyek penelitian tampa melewati orang lain dan

lembaga lain. Data yang didapat dari perpustakaan obyek penelitian

atau data yang disediakan di situs obyek penelitian termasuk kelompok

data primer. Data primer biasanya merupakan data mentah, validitas

dan reliabilitas data yang didapatkan tersebut sangat tergantung pada

keseriusan obyek penelitian dalam menjawab pertanyaan peneliti.

Page 3: METODE PENELITIAN 1.1 Jenis Penelitian - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7109/3/T2_932013904_BAB III... · Penelitian ini mengunakan empat variabel independen

3

1.5 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dalam penelitian ini dengan

mengunakan kuesioner, seperti yang dikemukakan oleh Sugiyono

(1999), kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan

dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pertanyaan tertulis

kepada responden untuk dijawab. Dalam penelitian ini yang akan

diberikan kuesioner adalah seluruh auditor Inspecção Geral do Estado

RDTL yang berjumlah 36 orang.

Tahapan dalam penyebaran dan pengumpulan kuesioner dibagi

dalam dua tahap, yaitu tahap pertama melakukan penyebaran kuesioner

kepada seluruh auditor Inspecção Geral do Estado RDTL. Tahap yang

kedua adalah pengambilan kuesioner yang telah diisi oleh auditor

Inspecção Geral do Estado RDTL untuk dilakukan pengolahan data.

Jenis data dalam penelitian ini adalah data primer yang

diperoleh dari jawaban responden atas kuesioner yang dikirim,

sedangkan sumber data berasal dari jawaban para auditor Inspecção

Geral do Estado RDTL.

Instrumen dalam penelitian ini adalah kuesioner ini mengacu

pada penelitian terdahulu Lubis (2009) dan Ashari (2011). Ada

beberapa pertanyaan yang modifikasi dari indicator penelitian

terdahulu.

1.6 Definisi Operasional dan Metode Pengukuran Variabel

Penelitian ini mengunakan empat variabel independen yaitu

Keahlian (X1), Independensi (X2), Kecermatan Profesional (X3) dan

Kepatuhan pada Kode Etik (X4) yang merupakan faktor-faktor dari

kualitas auditor pada Inspecção Geral do Estado RDTL dan satu

variabel dependen yaitu Kualitas Auditor (Y).

Page 4: METODE PENELITIAN 1.1 Jenis Penelitian - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7109/3/T2_932013904_BAB III... · Penelitian ini mengunakan empat variabel independen

4

Keahlian (X1) dalam penelitian ini adalah auditor yang

mempunyai tingkat pendidikan formal Strata Satu (S-1) atau yang

setara, serta memiliki pengetahuan, ketrampilan dan kompetensi

lainnya yang diperlukan untuk melaksanakan tanggung jawabnya,

dengan indikatornya memiliki kompetensi teknis dibidang auditing,

akuntansi, administrasi pemerintahan dan telah mempunyai sertifikat

jabatan fungsional auditor (JFA) dan mengikuti pendidikan dan

pelatihan profesional berkelanjutan (continuing professional

education). Pengukuran variabel dalam penelitian ini dengan

mengunakan skala pengukuran interval, seperti yang dikemukakan

Erlina dan Mulyani (2007 : 53) skala pengukuran yang menyatakan

kategori, peringkat dan jarak konstruk yang diukur tetapi tidak

menggunakan angka nol sabagai titik awal perhitungan dan bukan skala

bukan awal absolut.

Independensi (X2) dalam penelitian ini adalah auditor harus

memiliki sikap yang netral dan tidak bisa serta menghindari komplik

kepentingan dalam merencanakan, melaksanakan dan melaporkan

pekerjaan yang dilakukannya.Auditor harus obyektif dalam

melaksanakan audit. Prinsip obyektifitas mensyaratkan agar auditor

melaksanakan audit dengan jujur dan tidak mengkompromi kualitas.

Pengukuran variabel dalam penelitian ini dengan mengunakan skala

pengukuran interval.

Kecermatan profesional (X3) dalam penelitian ini adalah auditor

harus menggunakan keahlian profesionalnya dengan cermat dan

seksama (due professional care) dan secara hati-hati (prudent) dalam

setiap penugasan. Due professional care dapat diterapkan dalam

pertimbangan profesional (professional judgment), yang dilakukan

Page 5: METODE PENELITIAN 1.1 Jenis Penelitian - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7109/3/T2_932013904_BAB III... · Penelitian ini mengunakan empat variabel independen

5

pada berbagai aspek audit, diantaranya: (1) Formulasi tujuan audit, (2)

Penentuang ruang lingkup audit, termasuk evaluasi risiko audit; (3)

Pemilihan pengujian dan hasilnya; (4) Pemilihan jenis dan tingkat

sumber daya yang tersedia untuk mencapai tujuan audit; (5) Penentuan

signifikan tidaknya resiko yang diidentifikasi dalam audit dan

efek/dampaknya; (6) Pengumpulan bukti (7) Penentuan kompetensi,

integritas dan kesimpulan yang diambil pihak lain yang berkaitan

dengan penugasan audit. Pengukuran variabel dalam penelitian ini

dengan mengunakan skala pengukuran interval.

Kepatuhan pada kode etik (X4) dalam penelitian ini adalah

auditor harus mematuhi kode etik yang ditetapkan. Pelaksanaan audit

harus mengacu kepada standar audit, dan auditor wajib mematuhi kode

etik yang merupakan bagian yang tidak terpisah dari standar audit.

Kode etik ini dibuat bertujuan untuk mengatur hubungan antara: (1)

Auditor dengan rekan kerjanya; (2) Auditor dengan atasannya; (3)

Auditor dengan objek pemeriksanya; (4) Auditor dengan masyarakat.

Pengukuran variabel dalam penelitian ini dengan mengunakan skala

pengukuran interval.

Kualitas auditor (Y) dalam penelitian ini adalah auditor yang

melakukan tupoksi dengan efektif, dengan cara mempersiapkan kertas

kerja pemeriksaan, melaksanakan perencanaan, koordinasi dan

penilaian efektifitas tidak lanjut pemeriksaan, serta konsisten laporan

audit.

Page 6: METODE PENELITIAN 1.1 Jenis Penelitian - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7109/3/T2_932013904_BAB III... · Penelitian ini mengunakan empat variabel independen

6

Tabel 3.2

Defenisi Operasional Variabel

Variabel Defenisi operasional Indikator

Variabel Dependen

Kualitas Auditor

(Y)

(Lubis, 2009)

Adalah auditor yang

melaksanakan tupoksi

dengan efektif, dengan cara

mempersiapkan KKP,

melaksanakan perencanaan,

koordinasi dan penilaian

efektifitas tidak lanjut audit,

serta konsisten laporan audi.

1. Auditor akan menemukan

pelanggaran yang terjadi pada

sistem akuntansi

2. Auditor akan melaporkan

pelanggaran yang terjadi pada

sistem akuntansi

3. Auditor akan memberikan

rekomendasi tindaklanjuti

pada auditee

Variabel Independen

Keahlian (X1)

(Ashari, 2011)

Auditor harus mempunyai

pengetahuan, ketrampilan,

dan kompetensi lainnya yang

diperlukan untuk

melaksanakan tanggung

jawabnya

1. Mengikuti pelatihan di bidang

auditing

2. Mengikuti pelatihan di bidang

akuntansi sektor public

3. Mengikuti pelatihan di bidang

akuntansi keuangan daerah

4. Mengikuti ujian sertifikasi

5. Melakukan pemeriksaan

terhadap kasus umum

6. Melakukan pemeriksaan

terhadap kasus khusus

Independensi

(X2)

(Ashari, 2011)

Auditor harus memiliki sikap

yang netral dan tidak bisa

serta menghindari komplik

kepentingan dalam

merencanakan melaksanakan

dan melaporkan pekerjaan

1. Bebas dari intervensi dan

mendapat dukungan dari

pimpinan tertinggi

2. Harus memiliki sikap netral

dan tidak bias

3. Menghindari konflik

Page 7: METODE PENELITIAN 1.1 Jenis Penelitian - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7109/3/T2_932013904_BAB III... · Penelitian ini mengunakan empat variabel independen

7

yang dilakukannya kepentingan dalam

merencanakan, melaksanakan

dan melaporkan hasil audit

4. Tidak mempunyai hubungan

yang dekat dengan auditi

seperti hubungan sosial,

kekeluargaan atau hubungan

lainnya

5. Melaporkan kepada pimpinan

mengenai situasi jika

independensi atau objektifitas

terganggu baik secara fakta

maupun penampilan

Kecermatan

profesional (X3)

(Lubis, 2009)

Auditor harus mengunakan

keahlian profesionalnya

dengan cermat dan seksama

(due professional care) dan

secara hati-hati (prudent)

dalam setiap penugasan

1. Menggunakan keahlian

profesionalnya dengan cermat

dan seksama

2. Menggunakan keahlian

profesionalisme secara hati-

hati (prudent) dalam setiap

penugasan

3. Menerapkan pertimbangan

profesional dalam

mengembangkan keahlian

profesionalnya

4. Menarik kesimpulan ketika

audit dilakukan dengan

seksama

Kepatuhan pada

kode etik (X4)

(Ashari, 2011)

Auditor harus mematuhi

kode etik yang ditetapkan.

Pelaksanaan audit harus

mengacu kepada Standar

Audit dan wajib mematuhi

1. Melaksanakan tugas mentaati

peraturan perundang-

undangan dengan penuh

pengabdian, kesadaran dan

tanggungjawab

Page 8: METODE PENELITIAN 1.1 Jenis Penelitian - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7109/3/T2_932013904_BAB III... · Penelitian ini mengunakan empat variabel independen

8

kode etik yang merupakan

bagian yang tidak

terpisahkan dari standar

audit.

2. Bersikap dan berprilaku sesuai

dengan kode etik terhadap

organisasi intern

3. Bersikap dan berprilaku sesuai

dengan kode etik terhadap

auditi

4. Bersikap dan berprilaku sesuai

dengan kode etik terhadap

organisasi masyarakat

1.7 Model dan Teknik Analisis Data

1.7.1 Model Analisis Data

Model analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah

analisis regresi linier berganda (Multiple Regresion Analysis). Menurut

Sugianto (2004) analisis regresi linier berganda digunakan untuk

menganalisis pengaruh lebih dari satu variabel independen terhadap

variabel dependen. Persamaan regresi linier berganda adalah sebagai

berikut :

Y = α + β1X1 + β2X2 + β3X3 + β4X4 + e

Y : Kualitas Auditor

X1 : Keahlian

X2 : Independensi

X3 : Kecermatan Profesional

X4 : Kepatuhan pada Kode Etik

α : Konstanta

β : Koefisien Regresi

e : Eror

Page 9: METODE PENELITIAN 1.1 Jenis Penelitian - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7109/3/T2_932013904_BAB III... · Penelitian ini mengunakan empat variabel independen

9

1.7.2 Teknis Analisis Data

Teknik analisis data pada penelitian ini adalah dengan

mengunakan model regresi. Dalam suatu penelitian, kemungkinan

munculnya masalah dalam analisis regresi cukup sering dalam

mencocokan model prediksi ke dalam sebuah model yang dimaksudkan

ke dalam serangkaian data. Penelitian diuji dengan beberapa uji

statistik yang terdiri dari uji kualitas data, pengujian asumsi klasik,

statistik deskriptif, dan uji statistik untuk pengujian hipotesis.

1.7.3 Uji Kualitas Data

Menurut Indrianto dan Supomo (1999) ada dua konsep

mengukur kualitas data yaitu reliabilitas dan validitas.Kualitas data

yang dihasilkan dari penggunaan instrumen penelitian dapat dievaluasi

melalui uji validitas dan reliabilitas. Pengujian tersebut masing-masing

untuk mengetahui konsistensi dan akurasi data yang dikumpulkan dari

penggunaan instrumen.

1. Uji Reliabilitas

Pengujian reliabilitas dilakukan untuk menguji konsistensi jawaban

responden atas seluruh butir pertanyaan atau pertanyaan yang

digunakan. Pengujian reliabilitas berguna untuk mengetahui apakah

instrument yang dalam hal ini kuesioner dapat digunakan lebih dari

satu kali, paling tidak oleh responden yang sama (Umar, 2000).

Teknik statistic yang digunakan untuk pengujian tersebut dengan

koefisien cronbach’s alpha dengan bantuan software SPSS.

Cronbach’s Alpha merupakan uji reliabilitas untuk alternative

jawaban lebih dari dua. Menurut Supramono dan Utami (2004)

secara umum suatu instrumen dikatakan reliabel jika memiliki

koefisien cronbach’s alpha > o,6.

Page 10: METODE PENELITIAN 1.1 Jenis Penelitian - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7109/3/T2_932013904_BAB III... · Penelitian ini mengunakan empat variabel independen

10

2. Uji Validitas

Pengujian validitas dilakukan untuk menguji apakah instrumen

penelitian yang telah disusun benar-benar akurat, sehingga mampu

mengukur apa yang seharusnya diukur (variabel kunci yang sedang

diteliti). Menurut Umar (2000) uji validitas berguna untuk

mengetahui apakah ada pertanyaan-pertanyaan kuesioner yang

harus dibuang/diganti karena dianggap tidak relevan. Validitas

dalam hal ini merupakan akurasi temuan penelitian yang

mencerminkan kebenaran sekalipun responden yang dijadikan

obyek pengujian berbeda (Ghozali dan ikhsan, 2006). Uji validitas

dihitung dengan mengunakan korelasi person dan setelah dilakukan

pengukuran dengan SPSS akan dilihat tingkat signifikan atas semua

pertanyaan. Pengujian validitas instrument dengan bantuan

perangkat lunak SPSS, nilai validitas dapat dilihat pada kolom

Corrected Item-Total Correlation. Jika angka korelasi yang

diperoleh lebih besar dari pada angka kritik (r hitung> r tabel) maka

instrumen tersebut dikatakan valid.

1.7.4 Uji Asumsi Klasik

Untuk dapat melakukan analisis regresi berganda perlu

pengujian asumsi klasik sebagai persyaratan dalam analisis agar

datanya dapat bermakna dan bermanfaat. Menurut Lubis (2007) dalam

membuat uji asumsi klasik harus menggunakan data yang akan

digunakan dalam uji regresi. Uji asumsi klasik meliputi uji normalitas,

uji multikolinearitas dan uji heterokesdastisitas.

Adapun uji asumsi klasik yang dipakai yaitu uji Normalitas, uji

Multikolinearitas, uji Heterokesdastisitas sedangkan uji Autokorelasi

tidak digunakan karena data penelitian merupakan data primer dalam

Page 11: METODE PENELITIAN 1.1 Jenis Penelitian - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7109/3/T2_932013904_BAB III... · Penelitian ini mengunakan empat variabel independen

11

bentuk kuesioner dan tidak berhubungan dengan model data yang

memakai rentang waktu.

1. Uji Normalitas

Menurut Umar (2000) uji normalitas berguna untuk mengetahui

apakah variabel dependen, independen atau keduanya berdistribusi

normal, mendekati normal atau tidak. Untuk menguji normalitas

digunakan dua metode pengujian yaitu Normal p_plot dan diagram

histogram.

Jika data ternyata tidak berdistribusi normal, analisis non

parametric termasuk model-model regresi dapat digunakan.

Mendeteksi apakah data berdistribusi normal atau tidak dapat

diketahui dengan menggambarkan penyebaran data melalui sebuah

grafik. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti

arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi

normalitas. Sebagaimana dikemukakan oleh Lubis (2007) data

dalam keadaan normal apabila distribusi data menyebar disekitar

garis diagonal.

Kenormalan data juga dapat dilihat dengan melihat diagram

histogram dimana keputusan/pengambilan kesimpulan yaitu jika

grafik histogram tidak condong ke kiri dan ke kanan maka data

penelitian berdistribusi normal dan sebaliknya.

2. Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas berguna untuk mengetahui apakah pada model

regresi yang diajukan telah ditemukan korelasi kuat antar variabel

independen. Jika terjadi korelasi kuat, terdapat masalah

multikolinieritas yang harus diatasi. Menurut Singgih Santoso

(2000) model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi

Page 12: METODE PENELITIAN 1.1 Jenis Penelitian - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7109/3/T2_932013904_BAB III... · Penelitian ini mengunakan empat variabel independen

12

antar variabel independen. Ketentuan untuk mendeteksi ada

tidaknya multikolinieritas yaitu:

Jika nilai Variance Inflation Factor (VIF) tidak lebih dari 10, dan

nilai Tolerance tidak kurang dari 0,1 maka model dapat dikatakan

terbebas dari multikolinieritas VIF= 1/Tolerance, jika VIF=0 maka

Tolerance = 1/10 atau 0,1. Semaking tinggi VIF maka semaking

rendah Tolerance.

3. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk mengetahui apakah dalam

sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual

suatu pengamatan ke pengamatan lain tetap disebut

homokedastisitas, sedangkan untuk varians yang berbeda disebut

heterokedastisitas. Menurut Umar (2000) model regresi yang baik

adalah model yang heterokedastisitas. Cara memprediksinya

adalah:

a. Titik-titik data menyebar di atas dan dibawah atau disekitar

angka 0.

b. Titik-titik data tidak mengumpul hanya di atas atau di bawah

saja.

c. Penyebaran titik-titik data tidak boleh membentuk pola

bergelombang melebar kemudian menyempit dan melebar

kembali.

d. Penyebaran titik-titik data sebaiknya tidak berpola (Lubis,

2007).

1.7.5 Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif dalam penelitian pada dasarnya merupakan

proses transformasi data penelitian dalam bentuk tabulasi, sehingga

Page 13: METODE PENELITIAN 1.1 Jenis Penelitian - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7109/3/T2_932013904_BAB III... · Penelitian ini mengunakan empat variabel independen

13

mudah dipahami dan diinterprestasikan. Tabulasi menyajikan

ringkasan, pengaturan atau penyusunan data dalam bentuk tabel

numerik. Statistik deskriptif umumnya digunakan peneliti untuk

memberikan informasi mengenai karakteristik variabel penelitian yang

Ppaling utama dan data demografi responden. (Ghazali dan Ikhsan,

2006).

1.7.6 Uji Hipotesis

Untuk menguji hipotesis yang diajukan dilakukan dengan

melihat rata-rata nilai variabel yang dipakai. Kuesioner diarahkan untuk

jawaban positif atau negatif. Jawaban terdiri dari 1 sampai dengan 3,

dan jawaban point 2 dan point 3 merupakan jawaban positif karena

jawaban point 2 adalah kadang-kadang dan point 3 adalah selalu. Untuk

menguji hipotesis mengenai pengaruh keahlian, independensi,

kecermatan profesional dan kepatuhan pada kode etik secara parsial

terhadap kualitas auditor digunakan hipotesis dengan uji F, dan secara

parsial dengan uji t.

1. Uji F

Uji F menguji pengaruh antara variabel independen terhadap

variabel dependen. Pada tabel ANOVA didapat uji F yang menguji

semua sub variabel bebas yang akan berpengaruh persamaan

regresi.

2. Uji T

Pengujian hipotesis secara parsial dilakukan dengan uji t, yaitu

menguji pengaruh parsial antara variabel independen, terhadap

variabel dependen, dengan asumsi bahwa variabel lain dianggap

konstan.