Upload
trinhdien
View
218
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
37
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Tipe Penelitian
Pada penelitian ini peneliti memilih tipe pendekatan
kuantitatif. Penelitian dengan pendekatan kuantitatif
menekankan analisisnya pada data-data numerikal (angka-
angka) yang diolah dengan metoda statistik. Pada dasarnya
pendekatan kuantitatif dilakukan pada jenis penelitian
inferensial dan menyadarkan kesimpulan hasil penelitian
pada suatu probabilitas kesalahan penolakan hipotesis nihil.
Dengan metode kuantitatif akan diperoleh signifikansi
hubungan antar variabel yang diteliti (Syarifudin, 2009).
3.2. Desain penelitian
Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif
dengan pendekatan Cross-Sectional. Rancangan Cross-
Sectional merupakan rancangan penelitian yang pengukuran
atau pengamatannya dilakukan secara simultan pada satu saat
(sekali waktu). Pada rancangan penelitian Cross-Sectional
dilakukan langkah-langkah yaitu mengidentifikasikan variable
penelitian, mengidentifikasikan subjek penelitian,
mengobservasi variabel, dan melakukan analisis data (Hidayat,
2007).
38
3.3. Variable penelitian
Variabel pada penelitian ini terdiri dari variabel bebas
(independent) dan variabel terikat (dependen) yaitu:
1. Variabel bebas (independen)
Varibel bebas merupakan variabel yang menjadi sebab
perubahan atau timbulnya variabel terikat (dependen).
Variabel ini juga dikenal dengan nama variabel bebas
artinya bebas mempengaruhi variabel lainnya, variabel ini
punya nama lain seperti variabel prediktor, risiko, atau
kausa (Hidayat, 2007). Variabel bebas (independen) pada
penelitian ini yaitu dukungan keluarga.
2. Variabel terikat (dependen)
Variabel terikat (dependen) merupakan variabel yang
dipengaruhi atau menjadi akibat karena variabel bebas.
Variabel ini tergantung dari variabel bebas terhadap
perubahan (Hidayat, 2007). Variabel terikat (dependen)
pada penelitian ini yaitu minat dan motivasi karena pada
minat dan motivasi dapat dipengaruhi oleh dukungan
keluarga. Jadi, variabel terikat tergantung dari variabel
bebas terhadap perubahannya.
3.4. Definisi operasional variable penelitian
Definisi operasional adalah membuat variabel menjadi
lebih konkrit dan dapat diukur. Dalam mendefinisikan suatu
39
variabel, peneliti menjelaskan tentang apa yang harus diukur,
bagaimana mengukurnya, apa saja kriteria pengukurannya,
instrumen yang digunakan untuk mengukurnya dan skala
pengukurannya (Dharma, 2011). Pada definisi operasional
variabel penelitian ini, disajikan dalam bentuk tabel dibawah
ini yaitu:
Tabel 3.1 : Definisi Operasional penelitian
No Variabel Definisi Operasional
Cara Ukur Alat Ukur Hasil Ukur Skala Ukur
Variable bebas (independen) 1. Dukungan
Keluarga Keterlibatan keluarga dalam memotivasi dan mendorong minat mahasiswa dalam memilih jurusan keperawatan PSIK FIK UKSW
Responden memilih salah satu pilihan dari 4 item pilihan jawaban pada kuisioner
Kuisioner dengan 20 pertanyaan mengenai dukungan keluarga yang di dalamnya lengkap dengan 4 komponen dukungan keluarga
Pada hasil ukur dukungan keluarga yaitu dengan skala Likert 4=Selalu 3=Sering 2=Jarang 1=Tidak pernah Dari skala diatas didapatkan nilai rentang yaitu: 1=Rendah yaitu
18-32 2=Sedang yaitu
33-48 3=Tinggi yaitu
49-64 4=Sangat
Tinggi yaitu 65-80
Ordinal
Variable terikat (dependen) 2 Minat Sesuatu yang
sesuai dengan kehendak, keinginan atau kesukaan responden
Responden memilih salah satu pilihan dari 4 item pilihan jawaban pada kuisioner
Kuisioner dengan 10 pertanyaan mengenai minat mahasiswa menjadi perawat
Pada hasil ukur minat mahasiswa menjadi perawat yaitu dengan skala Likert 4=Selalu 3=Sering 2=Jarang 1=Tidak pernah Dari skala diatas didapatkan nilai rentang yaitu: 1=Rendah yaitu
8,7-16,2 2=Sedang yaitu
16,3-23,8 3=Tinggi yaitu
Ordinal
40
23,9-32,4 4=Sangat Tinggi
yaitu 32,5-40 3. Motivasi Semua hal
yang membuat responden memilih jurusan keperawatan PSIK FIK UKSW
Responden memilih salah satu pilihan dari 4 item pilihan jawaban pada kuisioner
Kuisioner dengan 10 pertanyaan mengenai motivasi mahasiswa menjadi perawat
Pada hasil ukur motivasi mahasiswa menjadi perawat yaitu dengan skala Likert 4=Selalu 3=Sering 2=Jarang 1=Tidak pernah Dari skala diatas didapatkan nilai rentang yaitu: 1=Rendah yaitu
8,7-16,2 2=Sedang yaitu
16,3-23,8 3=Tinggi yaitu
23,9-32,4 4=Sangat Tinggi
yaitu 32,5-40
Ordinal
Variabel Counfounding 4 Umur Usia yang di
tunjukkan atau diperoleh dari ulangtahun yang terakhir
Sesuai KTP responden
Kuisioner Jumlah waktu dalam tahun
Rasio
5 Jenis Kelamin
Gender yang dibagi menjadi laki-laki dan perempuan
Responden mengisi jenis kelamin pada kuisioner
Kuisioner 1. Laki-laki 2. Perempuan
Nominal
6 Asal Tempat tinggal asal responden
Responden mengisi asal pada kuisioner
Kuisioner 1. Sumatra 2. Jawa 3. NTT 4. Bali 5. Sulawesi 6. Maluku 7. Kalimantan
Nominal
3.5. Populasi dan Sampel
3.5.1. Populasi
Pada populasi penelitian ini, peneliti memilih responden
orang tua dan mahasiswa Program Studi Ilmu
Keperawatan FIK UKSW yang masih aktif kuliah,
angkatan 2007, angkatan 2008, angkatan 2009,
41
angkatan 2010 dan angkatan 2011. Penetapan
pemilihan responden di Program Studi Ilmu
Keperawatan FIK UKSW dikarenakan peneliti
mengetahui bahwa beberapa mahasiswa di Program
Studi Ilmu Keperawatan FIK UKSW tidak ingin menjadi
perawat tetapi ada dukungan keluarga sehingga minat
dan motivasi menjadi perawat meningkat. Selain itu
juga, dikarenakan tidak memerlukan banyak biaya,
tenaga dan banyak waktu.
3.5.2. Sampel
Pada penentuan sampel, peneliti mengambil
sampel yang akan mewakili keseluruhan populasi yang
ada. Dalam hal ini peneliti menggunakan teknik
pengambilan sampel dengan purposive sampling.
Purposive sampling adalah suatu metode pemilihan
sampel yang dilakukan berdasarkan maksud dan tujuan
tertentu yang ditentukan oleh peneliti (Dharma, 2011).
Kriteria inklusi sampel yaitu:
1. Orangtua dan mahasiswa keperawatan yang masih
aktif kuliah di PSIK FIK Universitas Kristen Satya
Wacana
42
2. Orangtua dan mahasiswa keperawatan yang berada
di pulau Jawa dan luar pulau Jawa yang dapat di
jangkau oleh peneliti
3. Bisa baca tulis
4. Bersedia menjadi responden
5. Memahami bahasa Indonesia
Kriteria eksklusi pada penelitian ini adalah responden
yang tidak memenuhi kriteria penelitian yaitu yang tidak
mengembalikan kuisioner hingga batas waktu yang
ditentukan.
Besar sampel dalam penelitian ini menggunakan
rumus sampel penelitian deskriptif kategorik sebagai
berikut:
Rumus:
N= (Zα)2 P.Q
d2
Keterangan :
Zα : Kesalahan tipe satu
P : Proporsi kategorik
Q : 1-P
d : Presisi (Dahlan, 2008)
Berdasarkan rumus di atas peneliti menetapkan
tingkat kepercayaan yang dikehendaki sebesar 95%
43
dengan hipotesis dua arah nilai α=5% dan Zα=1,64,
P=0,4. Peneliti mendapatkan bahwa berdasarkan data
studi pendahulu, prevalensi minat dan motivasi menjadi
perawat sedang adalah 40% dengan kesalahan prediksi
yang masih diterima (presisi d) ditetapkan sebesar
10%.
N= (Zα)2 P.Q
d2
N= 1,642 x 0,4 x 0,6 = 64,55 atau 65
0,102
Berdasarkan hasil perhitungan di atas jumlah sampel
minimal 65 orang. Peneliti mengantisipasi adanya drop
out responden peneliti menambah 10% dengan rumus
yaitu:
N= n
1-F
N= 65 = 72
(1-0,1)
Jadi, jumlah sampel yang dibutuhkan minimal adalah 72
orang (Dharma, 2011).
44
3.6. Tempat dan waktu penelitian
Penelitian dilakukan di kampus Fakultas Ilmu Kesehatan
UKSW. Penelitian ini berlangsung pada tanggal 27 Maret
2012-14 Mei 2012. Penelitian ini diadakan selama 1 bulan 19
hari pada orang tua dan mahasiswa keperawatan Program
Studi Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
Kristen Satya Wacana yang masih aktif kuliah.
3.7. Teknik pengumpulan data
Pada teknik pengumpulan data, peneliti menggunakan
alat ukur pengumpulan data antara lain berupa
kuisioner/angket. Instrumen berupa angket diberikan untuk
menilai dukungan keluarga, minat dan motivasi. Menggunakan
pengukuran skala Likert yang sudah dimodifikasi dengan
pilihan jawaban tidak pernah (skor 1), jarang (skor 2), sering
(skor 3) dan selalu (skor 4) digunakan untuk mengukur
pendapat seorang individu terhadap minat menjadi perawat,
motivasi menjadi perawat dan dukungan keluarga dalam
memotivasi anak untuk menjadi perawat. Hasil pengukuran
kemudian dikategorikan sebagaimana telah ditulis dalam
definisi operasional antara lain untuk dukungan keluarga nilai
rentang yaitu sangat tinggi= 65-80, tinggi= 49-64, sedang = 33-
48, rendah = 18-32, untuk minat dan motivasi menjadi perawat
45
nilai rentang yaitu sangat tinggi= 32,5-40, tinggi= 23,9-32,4,
sedang = 16,3-23,8, rendah = 8,7-16,2.
Perhitungan rentang skor didapatkan melalui rumus
sebagai berikut:
i = Skor tertinggi – Skor terendah
Banyaknya Kategori
Keterangan :
Skor tertinggi : Banyaknya soal x Skor kategori tertinggi
Skor terendah : Banyaknya soal x Skor kategori
terendah
Banyaknya kategori : Jumlah skor kategori
(Azwar, 2008)
Pada dukungan keluarga terdapat 4 komponen yaitu
dukungan emosional, dukungan instrumental, dukungan
informasi dan dukungan penghargaan/penilaian. Dalam
kuisioner penelitian dukungan keluarga sudah mencakup 4
komponen tersebut. Untuk menentukan apakah dukungan
keluarga, minat dan motivasi menjadi perawat tersebut sangat
tinggi, tinggi, sedang dan rendah maka dibuat skor nilai
tertinggi (Hidayat, 2007).
4=Sangat tinggi
3=Tinggi
2=Sedang
46
1=Rendah
Pada penelitian ini, kuisioner dukungan keluarga memiliki
1 pertanyaan yang bermakna negatif. Jadi, apabila pertanyaan
bersifat positif (favorable) maka jawaban selalu mendapat skor
4, sering mendapat skor 3, jarang mendapat skor 2 dan tidak
pernah mendapat skor 1. Sebaliknya untuk pertanyaan negatif
(unfavorable) selalu mendapat skor 1, sering mendapat skor 2,
jarang mendapat skor 3, dan tidak pernah mendapat skor 4
(Syarifudin, 2010)
Jumlah pertanyaan yang diberikan yaitu 20 per item pada
dukungan keluarga dan 10 per item pada minat dan 10 per
item motivasi. Skor tertinggi didapatkan apabila banyak yang
menjawab 4 (sangat tinggi) dan 3 (tinggi). Sedangkan skor
terendah bisa didapatkan jika pertanyaan banyak yang
menjawab 2 (sedang) dan 1 (rendah) (Hidayat, 2007).
3.8. Prosedur Penelitian
Pada penelitian ini dilakukan tahap-tahap penelitian sebagai
berikut
3.8.1. Tahap persiapan
Setelah seminar proposal maka pada tahap ini,
peneliti melakukan persiapan perijinan seperti
menyiapkan surat-surat yang diperlukan untuk
47
melakukan uji validitas dan uji reabilitas serta surat
pelaksanaan penelitian.
3.8.2. Tahap pelaksanaan penelitian
Penelitian ini, dilaksanakan pada tanggal 27
Maret 2012-14 Mei 2012 setelah melakukan uji
instrumen pada orang tua dan mahasiswa S1
keperawatan di STIKES Ngudi Waluyo Ungaran.
Penelitian ini dilakukan di Kampus PSIK FakuItas Ilmu
Kesehatan UKSW. Pada penelitian ini, peneliti
menyebar kuisioner sebanyak 85 buah dari total target
75 orang. Penyebaran dilakukan selama 1 bulan 19
hari. Penyebaran kuisioner tahap pertama disebar
selama 3 minggu dan pada saat itu kuisioner kembali
52 kuisioner orangtua dan 67 kuisioner mahasiswa.
Pada saat penyebaran kuisioner tahap kedua
bertepatan dengan waktu liburan semester sehingga
peneliti menitipkan kuisioner ke responden yang pulang
ke kampung halaman, dengan harapan kuisioner dapat
diisi oleh orangtua beserta lembar persetujuan menjadi
responden yang sebelumnya dijelaskan oleh peneliti
tentang penelitian ini. Karena penyebaran kuisioner
terhambat di liburan semester menyebabkan peneliti
48
menunggu responden kembali aktif kuliah pada
semester berikutnya.
Pada saat pengumpulan kuisioner tahap kedua,
peneliti kesulitan untuk mengumpulkan kuisioner
dikarenakan banyak responden yang lupa membawa
atau kuisioner dihilangkan oleh responden sehingga
kuisioner yang terkumpul 80 kuisioner orangtua, 80
kuisioner mahasiswa dan yang lainnya tidak kembali.
Terdapat 4 kuisioner orangtua dan 4 kuisioner
mahasiswa yang tidak terisi lengkap, 2 kuisioner hilang
antara lain 1 kuisioner orang tua dan 1 kuisioner
mahasiswa sehingga total kuisioner yang masuk
pengolahan data sebanyak 75 kuisioner orangtua dan
75 responden mahasiswa.
3.8.3. Tahap akhir
Setelah data terkumpul kemudian peneliti
memastikan lagi kelengkapan kuisioner yaitu dengan
melakukan pengecekan untuk memastikan bahwa
semua pertanyaan pada kuisioner sudah terisi lengkap.
Peneliti juga melakukan pengkodean untuk
memudahkan dalam melakukan tabulasi dan analisa
data kemudian data di proses melalui pengolahan data
statistik.
49
3.9. Uji Validitas dan Reabilitas
Instrumen atau alat pengumpul data sebelum digunakan
dalam pengumpulan data, dilakukan uji validitas dan
realibilitas. Sebelum peneliti melaksanakan penelitian, peneliti
terlebih dahulu melakukan uji kuisioner yaitu uji validitas dan
reabilitas di STIKES Ngudi Waluyo Ungaran pada tanggal 5
Maret 2012-21 Maret 2012, uji kuisioner ini diadakan selama 3
minggu. Peneliti melakukan perijinan untuk melakukan uji
kuisioner yaitu dengan cara memberikan surat ijin uji validitas
dan uji reabilitas yang dibuat oleh PSIK Fakultas Ilmu
Kesehatan UKSW ke Pimpinan STIKES Ngudi Waluyo.
3.9.1. Uji Validitas
Uji validitas adalah syarat mutlak bagi suatu alat
ukur agar dapat digunakan dalam suatu pengukuran.
Validitas menunjukkan ketepatan pengukuran suatu
instrumen, artinya suatu instrumen dikatakan valid
apabila instrumen tersebut mengukur apa yang
seharusnya diukur (Dharma, 2011).
Pada penelitian ini menggunakan instrumen
dukungan keluarga, minat dan motivasi yang telah
dibuat oleh peneliti sesuai dengan instrumen skala
Likert yang sudah dimodifikasi. Instrumen diberikan
kepada orang tua dan mahasiswa S1 keperawatan di
50
STIKES Ngudi Waluyo Ungaran dengan jumlah
responden 20 orang yang karakteristik sama dengan
sampel yaitu responden sesuai dengan kriteria inklusi
sampel. Instrumen pengumpulan data menggunakan 4
komponen dukungan keluarga untuk mengukur tingkat
dukungan keluarga dengan jumlah 20 butir soal,
mengukur besarnya minat mahasiswa menjadi perawat
dengan jumlah 10 butir soal dan mengukur motivasi
mahasiswa menjadi perawat dengan jumlah 10 butir
soal.
Teknik yang digunakan untuk mengetahui
validitas angket menggunakan rumus pearson product
moment, setelah itu dilihat penafsiran dari indeks
korelasinya (rtabel).
Rumus pearson product moment:
rxy = N∑XY- (∑X) (∑Y)
√{N∑X2 – (∑X2)} {N∑Y2 – (∑Y2)}
Keterangan:
rxy : koefisiensi korelasi
∑X : jumlah skor item
∑Y : jumlah skor total
N : jumlah responden
51
Penguji validitas dengan bantuan program
SPSS For Windows menghasilkan nilai korelasi dan
signifikansi. Suatu item pertanyaan dikatakan valid
apabila memiliki nilai rhitung>rtabel (sesuai nilai
ketetapan r Product Moment) (Hidayat, 2007).
Analisa uji validitas instrumen menggunakan
system computerized SPSS 16.0 dengan r tabel 0,444.
Pada uji validitas ini dilakukan melalui tiga tahap uji
validitas karena sebelumnya tahap pertama dan tahap
kedua beberapa item pertanyaannya tidak valid
sehingga pada hasil tahap ketiga didapatkan sebagai
berikut: Hasil uji validitas kuisioner dukungan keluarga
adalah 7 soal dinyatakan tidak valid yaitu soal nomor 4
(r = 0,318), nomor 5 (r = 0,404), nomor 7 (r = 0,359),
nomor 9 (r = 0,288), nomor 18 (r = 0,257), nomor 19 (r =
0,339) dan nomor 20 (r = 0,269), namun karena
subtansi pertanyaan tersebut dianggap penting, maka
soal-soal tersebut tidak dibuang tetapi diperbaiki
struktur pertanyaannya sehingga lebih fokus dan jelas.
Hasil uji validitas terhadap kuisioner minat
menjadi perawat adalah 4 soal dinyatakan tidak valid
yaitu soal nomor 4 (r = 0,252), nomor 7 (r = 0,430),
nomor 8 (r = 0,135) dan nomor 10 (r = 0,285), namun
52
dikarenakan subtansi pertanyaan tersebut dianggap
penting, maka soal-soal tersebut tidak dibuang tetapi
diperbaiki struktur pertanyaannya sehingga lebih fokus
dan jelas.
Hasil uji validitas terhadap kuisioner motivasi
menjadi perawat adalah 3 soal dinyatakan tidak valid
yaitu soal nomor 1 (r = 0,149), nomor 2 (r = 0,390), dan
nomor 8 (r = 0,083), namun karena subtansi pertanyaan
tersebut dianggap penting, maka soal-soal tersebut
tidak dibuang tetapi diperbaiki struktur pertanyaannya
sehingga lebih fokus dan jelas.
Pada uji validitas diatas lebih jelas dapat dilihat
dilampiran 4.
3.9.2. Uji Reabilitas
Uji reabilitas adalah tingkat konsistensi dari
suatu pengukuran. Reabilitas menunjukkan apakah
pengukuran menghasilkan data yang konsisten jika
instrumen digunakan kembali secara berulang
(Dharma, 2011).
Pada penelitian ini uji instrumen dilakukan di
STIKES Ngudi Waluyo Ungaran pada orang tua dan
mahasiswa S1 keperawatan sesuai kriteria inklusi
53
dengan sampel yang berjumlah 20 orang. Dengan
pertanyaan penelitian 20 butir soal untuk dukungan
keluarga, 10 butir soal untuk minat dan 10 butir soal
untuk motivasi.
Untuk mencari reabilitas angket digunakan rumus
Alpha Cronbach:
r11 = (k) (1-∑ σ b2)
(k-1) σ2t
Keterangan :
r11 : reabilitas instrumen
K : banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya
soal
∑σb2 : jumlah varians butir
σ2t : varians total (Arikunto, 2006)
Jika hasil rhitung > rtabel maka item dikatakan
signifikan, begitu juga sebaliknya jika hasil rhitung < rtabel
maka item dikatakan tidak signifikan. Instrumen
memiliki reabilitas tinggi jika nilai koefisien yang
diperoleh > 0,63 (Mahfoedz, 2007).
Pada penelitian ini, peneliti melakukan uji
reabilitas setelah kuota 20 responden orangtua dan
mahasiswa terpenuhi. Variabel yang
mempresentasekan dukungan keluarga didapatkan
54
reliabel, karena nilai koefisien reabilitasnya sebesar
0,905. Dapat dikatakan variabel dukungan keluarga
reliabel karena nilai rhitung > rtabel yaitu 0,905 > 0,63.
Pertanyaan yang mempresentasekan minat menjadi
perawat didapatkan reliabel, karena nilai reabilitasnya
sebesar 0,742. Dapat dikatakan variabel minat menjadi
perawat reliabel karena nilai rhitung>rtabel yaitu 0,742
> 0,63. Sedangkan pada pertanyaan yang
mempresentasekan motivasi menjadi perawat
didapatkan reliabel, karena nilai koefisien reabilitasnya
sebesar 0,748. Sehingga pada pertanyaan motivasi
menjadi perawat dapat dikatakan reliabel karena nilai
rhitung > rtabel yaitu 0,748 > 0,63.
Pada uji reabilitas diatas lebih jelas dapat dilihat
dilampiran 4.
3.10. Proses Pengolahan data
3.10.1. Editing data
Memastikan kelengkapan dan kejelasan setiap
aspek yang diteliti, yaitu dengan melakukan
pengecekan terhadap kuisioner untuk memastikan
bahwa kuesioner telah lengkap dan jelas.
55
3.10.2. Coding data
Pengkodean dilakukan untuk memudahkan analisis.
Kegiatan pengubahan data lebih ringkas dengan
menggunakan kode yang dirumuskan untuk
mempermudah dalam melakukan tabulasi dan
analisis data.
3.10.3. Tabulasi
Memasukkan data ke dalam tabel-tabel dan
mengatur angka-angka sehingga dapat dihitung
jumlah kasus dalam berbagai kategori.
3.10.4. Entry data
Data dari kuesioner dimasukkan ke dalam program
computerize SPSS (Statistical Packages for Social
Science).
3.11. Analisis data
Pada analisis data peneliti memilih analisis deskriptif
yang berfungsi untuk meringkas, mengklasifikasikan dan
menyajikan data. Analisa data yang digunakan yaitu:
3.11.1. Analisa Univariat
Analisa univariat adalah untuk menjelaskan
atau mendeskripsikan karakteristik setiap variabel
penelitian (Notoatmodjo, Soekidjo. 2010). Analisa
56
univariat dilakukan untuk memberi gambaran dan
penjelasan tentang karakteristik masing-masing
variabel yang diteliti.
Pada penelitian ini, variabel dependen dan
independen merupakan data kategorik, sehingga
analisis data dilakukan menggunakan proporsi untuk
mengetahui distribusi frekuensi. Pada variabel umur
menggunakan analisa data yang dilakukan untuk
mengetahui rasio ukuran-ukuran kecenderungan
pusat (mean, standar deviasi, minimal dan
maksimal). Sedangkan, jenis kelamin dan asal
dianalisis untuk mengetahui proporsi.
Salah satu pengamatan yang dilakukan pada
tahap analisis deskriptif adalah pengamatan
terhadap tabel frekuensi. Tabel frekuensi terdiri dari
kolom-kolom yang memuat frekuensi dan
presentase untuk setiap kategori dukungan
keluarga, minat dan motivasi (Nursalam, 2008).
3.11.2. Analisa Bivariat
Analisa bivariat dilakukan untuk mengetahui
hubungan antara dua variabel (dependent dan
independent). Jenis uji statistik yang digunakan
dalam penelitian disesuaikan dengan jenis data.
57
Pada penelitian ini menggunakan uji statistic chi
square karena variabel berupa data kategorik. Chi
square menguji hipotesis apakah terdapat hubungan
antara dukungan keluarga dengan minat dan
motivasi menjadi perawat. Dengan nilai α 0,05 akan
diuji apakah terdapat hubungan antara variabel
independen dan dependen. Apabila hasil uji (Pvalue)
< α maka hasilnya ada hubungan antara dukungan
keluarga dengan minat dan motivasi menjadi
perawat pada mahasiswa keperawatan. Sehingga
kesimpulannya Ho ditolak (Ha diterima) (Dharma,
2011).
3.12. Etika penelitian
Pada etika penelitian, masalah etika yang diperhatikan oleh
peneliti antara lain:
a. Informed Consent
Informed Consent merupakan persetujuan yang diberikan
oleh responden setelah terlebih dahulu diinformasikan
tentang maksud dan tujuan penelitian. Persetujuan
berupa tanda tangan diberikan setelah responden
memahami betul tentang partisipasinya dalam penelitian.
58
b. Anonymity (Tanpa nama)
Anonymity (tanpa nama) merupakan pemberian jaminan
dalam penggunaan subjek penelitian dengan cara tidak
memberikan atau mencantumkan nama responden pada
lembar alat ukur dan hanya menuliskan kode pada
lembar pengumpulan data atau hasil penelitian yang
akan disajikan.
c. Kerahasiaan (Confidentiality)
Kerahasiaan (Confidentiality) merupakan masalah etika
dalam memberikan jaminan kerahasiaan hasil penelitian,
baik informasi maupun masalah-masalah lainnya. Semua
informasi yang telah dikumpulkan dijamin
kerahasiaannya oleh peneliti, hanya kelompok data
tertentu yang akan dilaporkan pada hasil riset. (Hidayat,
2007).