Upload
others
View
0
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Penelitian
Observasional Eksperimental
Cohort
Case-control
Cross-sectional
Pra-eksperimental
Eksperimental murni
Eksperimental kuasi
Eksplanatif /AnalitikDeskriptif &Eksploratif
Kore
lasi
ona
l
� Hanya menjawab pertanyaan: What,
Who, Where, When, How much/many
� Tujuan: menggambarkan pola atauprofil karakteristik
� Goal: Besaran dan pola masalah
� Analisis data: bisa hanya untuk tingkat sampel (tidak digeneralisasi); tetapi bisa juga sampai tingkat inferensial (digeneralisasi) yaitu dengan melakukan
Estimasi
� Menjawab pertanyaan: Why
� Tujuan: membuktikan hubungan antarvariabel, biasanya hubungan kausal
� Goal: Pemecahan masalah
� Analisis data: bisa hanya untuk tingkat sampel; bisa sampai tingkat inferensial yaitu dengan melakukan Uji Hipotesis
� Bila nilai x berubah (berbeda) diikuti dg perubahan (perbedaan) yg terpola dari nilai y, atau sebaliknya ada hubungan antara x dan y
� Bila nilai x berubah (berbeda) tidak diikuti dg perubahan (perbedaan) yg terpola dari nilai y, atau sebaliknya tidak ada hubunganantara x dan y
asimetris x
x
y
y
yx simetris
reciprocal
“hubungan” / relationship
(simetris/asimetris)
y=f(x)
perbedaan / komparasi(dgn mengendalikan semua
variabel eksternal)
Populasi /Sampel
Perlakuan
Kontrol
Outcome +
Outcome -
Outcome +
Outcome -
Saat ini Yang akan datang
Mulai Alokasi
(random)Pengukuran Outcome
(komparasi)
Intervensi
�Syarat:
› Ada perlakuan
› Ada randomisasi (u/
pengendalian variabel eksternal)
› Ada pembanding (control
group)
Populasi /Sampel
Perlakuan
Kontrol
Outcome +
Outcome -
Outcome +
Outcome -
Saat ini Yang akan datang
MulaiTak ada
alokasi
random
Pengukuran Outcome
(komparasi)
Intervensi
�Syarat:
›Ada perlakuan
› Tidak ada randomisasi
›Ada pembanding (control
group)
Populasi /Sampel
Perlakuan
Outcome +
Outcome -
Saat ini Yang akan datang
Mulai Pengukuran OutcomeIntervensi
� Syarat:
�Ada perlakuan
�Tidak ada pembanding
� Tidak termasuk disainpenelitian analitik
Populasi /Sampel
Faktor +
Faktor -
Outcome +
Outcome -
Outcome +
Outcome -
Saat ini Yang akan datang
Mulai Klasifikasi Pengukuran Outcome
(komparasi)
Sudah adaOutcome +
�Termasuk studi longitudinal
�Prospektif (bisa Retrospektif)
Outcome +
Outcome -
Faktor +
Faktor -
Faktor +
Faktor -
Masa lalu Saat ini
Klasifikasi
(komparasi)
Mulai
Populasi /Sampel
�Termasuk studi longitudinal
�Disebut juga studi retrospektif
�Memory recall bias cukup besar
�Digunakan untuk kasus-kasus yg
jarang
�Idealnya kasus yg dipilih adalah
kasus baru
Populasi/Sampel
Factor +
Faktor -
Outcome +
Outcome -
Outcome +
Outcome -
Saat ini
Mulai Pengukuran
(komparasi)/
Populasi /Sampel
Faktor +
Faktor -
Outcome +
Outcome -
Outcome +
Outcome -
Saat ini
Mulai Pengukuran / Klasifikasi
(komparasi)
�Lemah dlm menjawab adanya
asosiasi antara paparan & efek
�Digunakan bila:
› Paparan berupa fixed
characteristics (etnis, gol darah,
jenis kelamin, dll)
› Paparan berupa suatu
kebiasaan yg relatif permanen
Populasi: adalah kumpulan atau
agregat obyek/unit analisis ke
mana generalisasi dirumuskan
dan dari mana sampel diambil
Populasi bisa FINIT (terbatas) atau
INFINIT (tak terbatas)
Populasi yang finit harus didefinisikandengan jelas : APA/SIAPA, DI MANA, KAPAN
Contoh:
Populasi penelitian adalah ibu yang bekerja dan mempunyai bayi 0-6 blndi Kecamatan Tambaksari, Kota Surabaya, bulan Maret 2020.
�Sampel probabilitas (random, acak)
› Bisa digeneralisasi ke populasi
�Sampel non probabilitas (non random, tak acak)
› Tidak bisa digeneralisasi
› (sampel selektif, aksidental, purposif)
Syarat sampel yang bisa digeneralisasi:
� Representatif (diambil secara acak):
sampel probabilitas
� Reliabel:
besar sampel cukup (dihitung
dengan rumus, yang
memperhitungkan standard error)
�Acak sederhana (simple random)
�Acak sistematik (systematic
random)
�Acak berstrata (stratified random)
�Acak bergugus (cluster random)
�Acak bertahap (multistage
random)
�Probability proportional to size (PPS)
Prinsip :
� Mengambil sejumlah n elemen darisejumlah N elemen secara acak
� Kerangka sampel atau ”sampling frame”
� Tabel bilangan random, komputeratau kalkulator
� Bila populasi homogen dalam halkarakteristik yang bisa mempengaruhioutcome (atau homogen dalam halvariabel eksternal)
Anemia ibu hamilStatus
sosial ekonomi
Contoh: sebuah penelitian DESKRIPTIF bertujuan
mengukur angka prevalensi Anemia ibu hamil.
Kalau secara teoritik Status sosial ekonomi
mempengaruhi Anemia ibu hamil, maka:
Bila Status sosial ekonomi di populasi bersangkutan
homogen ���� Simple Random Sampling
Bila Status sosial ekonomi di populasi heterogen ����
Simple Random Sampling BUKAN PILIHAN!
Status gizi balitaStatus sosial ekonomi
Contoh: suatu penelitian ANALITIK bertujuan menganalisis
hubungan antara Status sosial ekonomi dgn Status gizi balita.
Kalau secara teoritik Tingkat pengetahuan (sebagai variabel
eksternal) mempengaruhi Status gizi balita, maka:
Bila Tingkat pengetahuan di populasi bersangkutan
homogen ���� Simple Random Sampling
Bila Tingkat pengetahuan di populasi heterogen ����
Simple Random Sampling BUKAN PILIHAN!
Tingkat pengetahuan
PopulasiPopulasi
SampelSampel
Lotre / bilangan randomLotre / bilangan random* * * *
* * * * * *
* * * * * * * *
* * * * * * * *
* * * * * * * *
* * * * * *
* * *
* * * *
* * * * * *
* * * * * * * *
* * * * * * * *
* * * * * * * *
* * * * * *
* * *
* * *
* * *
*
* * *
* * *
*
Contoh
Misal dari populasi petani yang dianggap homogensebanyak 1000 orang diambil sampel sebanyak 30 orang dengan menggunakan tabel bilangan random. Pertama, buat kerangka sampel yaitu daftar namapetani yang diberi nomor 0001 hingga 1000. Untukpemberian nomor, perlu diperhatikan jumlah digit dipopulasi, karena besar populasi adalah 1000 makajumlah digit adalah 4. Maka nomor awal dimulaidengan 0001 bukan 1, 01, ataupun 001. Ini untukmempertahankan prinsip ”equal probability”.
Selanjutnya peneliti bisa menggunakan tabel bilanganrandom dengan menjatuhkan pensil di area tabelbilangan random. Kemudian dilihat, ujung pensil jatuhdi nomor terdekat berapa.
Misal deretan tabel bilangan random adalah sebagai berikut:
Pensil
001201 234019 010325 000123 021780
660012 021340 000120 127658 012030
dan seterusnya
� Mirip simple random sampling
� Menggunakan cara sistematis
unit sampel 1: diambil secara simple
random dari i unit yang pertama
Unit sampel 2, 3, ….. dstnya secarasistematis dengan interval tertentu
Interval (i) = N/n
+ * - + *
* * - + + - *
* - - * + + -
+ + * - * -
* - - * +
+ * - + *
* * - + + - *
* - - * + + -
+ + * - * -
* - - * +
* -
- *
- +
* -
- *
- +
simple random (pada i sampel pertama)simple random (pada i sampel pertama)
N=30n=6i=30/6=5
Populasi
Sampel1 2 3 4 5
9
14
19 24
29
� Populasi dipisah menurut stratifikasi tertentu
(strata menurut karakteristik yang
mempengaruhi outcome)
� Strata :
› subpopulasi dari populasi awal
› tiap strata homogen
› antar strata heterogen
� Contoh : bumil dibagi menjadi 3 strata :
bumil kaya, bumil cukup kaya, dan bumil
miskin
+ * - +
* - + + *
- * + -
+ + - -
* - *
+ * - +
* - + + *
- * + -
+ + - -
* - *
* * *
* * *
* * *
* * *
- - -
- - - -
- - -
- - - -
+ + +
+ + +
+
+ + +
+ + +
+
+ - +
* - - *
+ + -
-
+ - +
* - - *
+ + -
-
stratifikasistratifikasi simple randomsimple random
PopulasiPopulasi
SampelSampel
� Populasi dipisah menurutrumpun/cluster tertentu
� Cluster/rumpun/gugus:› subpopulasi dari populasi awal
› tiap rumpun heterogen
› antar rumpun homogen
� Contoh: rumpun (blok) rumah (RT, RW), kloter jamaah haji
- + * + * -
- * * - + - +
- + * + * -
- * * - + - +
- - - + + + *
* * - + * - +
- - - + + + *
* * - + * - +
11
22
* * + - + -
+ * * - + -
* * + - + -
+ * * - + -
+ + - - - + *
* * * + + - -
+ + - - - + *
* * * + + - -
33
44
+ * * - - +
+ - - + * +
+ * * - - +
+ - - + * +
+ + - - + -
* * + - + *
+ + - - + -
* * + - + *
+ - - + * * +
- - + + * *
+ - - + * * +
- - + + * *
+ - - - * * +
+ * * - - + -
+ - - - * * +
+ * * - - + -
55
66
77
88
- - - + + + *
* * - + * - +
- - - + + + *
* * - + * - +
+ - - - * * +
+ * * - - + -
+ - - - * * +
+ * * - - + -
22
88
+ + -
- * * -
* + - *
+ + -
- * * -
* + - *
cluster diambil acakcluster diambil acak unit sampeldiambil acakunit sampeldiambil acak
SampelSampel
PopulasiPopulasi
� Perluasan dari Cluster Random Sampling
� Biasanya berdasarkan hirarkiadministratif wilayah
� Contoh: negara ���� propinsi ���� kabupaten/kota
���� Kecamatan ���� desa/kelurahan ���� RW ���� RT
- + * + * -
- * * - + - +
- + * + * -
- * * - + - +
- - - + + + *
* * - + * - +
- - - + + + *
* * - + * - +
11
22
* * + - + -
+ * * - + -
* * + - + -
+ * * - + -
+ + - - - + *
* * * + + - -
+ + - - - + *
* * * + + - -
33
44
+ * * - - +
+ - - + * +
+ * * - - +
+ - - + * +
+ + - - + -
* * + - + *
+ + - - + -
* * + - + *
+ - - + * * +
- - + + * *
+ - - + * * +
- - + + * *
+ - - - * * +
+ * * - - + -
+ - - - * * +
+ * * - - + -
55
66
77
88
- - - + + + *
* * - + * - +
- - - + + + *
* * - + * - +
+ - - - * * +
+* *- - + -
+ - - - * * +
+* *- - + -
22
88
+ * * -
* + -
+ * * -
* + -cluster tahap 1diambil acak
cluster tahap 1diambil acak
cluster tahap 2 diambil acak
cluster tahap 2 diambil acak
SampelSampel
a b
c d
PopulasiPopulasi
- - - +
* * - +
- - - +
* * - + a
* * +
- + -
* * +
- + -d
sampeldiambil acak
sampeldiambil acak
1. Selective sampling
2. Quota sampling
3. Convenience sampling
4. Accidental sampling
5. Purposive (judgmental) sampling
6. Snowball sampling
7. dan lain-lain
Sampling pada On Going Population,
selain teknik sampling di atas, juga bisa
menggunakan:
Consecutive sampling
Consecutive sampling bisa merupakan:
- Sampel probabiitas/randomly (bila tidak
ada manipulasi dari peneliti)
- Sampel non probabilitas
� Random SAMPLING: pengambilansampel dari populasi→ tujuan generalisasi
� Random ALLOCATION (Randomisasi):pengalokasian subyek ke dalamkelompok-kelompok studi (pada studieksperimental, contoh: RCT = Randomized Clinical Trial)→ tujuan pengendalian variabel
(homogenisasi baseline data antar kelompok)
Kriteria sampel dibuat karena:
� Alasan teknis
� Pengendalian variabel eksternal(confounding variable)
Generalisasi:
� Generalisasi ke populasi inferensi yang sesuai dengan kriteria sampel (bukan kepopulasi target)
� Populasi target akan sama dgn populasiinferensi bila tidak terdapat kriteria sampel
Populasi target
Populasi inferensi(area generalisasi,
sesuai kriteria sampel)
Sampel
POPULASI TARGET, POPULASI INFERENSI &
SAMPEL
Abstrak
Konkrit
Konsep Definisi konseptual
Variabel Definisi operasional
Penentuan indikator
�Karakteristik hasil
pengamatan dari
sekumpulan obyek yang
mempunyai nilai yang
bervariasi (beragam)
� definisi dari variabel-variabel yang diukur/diamati:
- arti- cara mengukur- kategorisasi & kriteria- skala pengukuran
� bukan definisi teoritis!
� yang di-definisi-operasional-kanadalah hanya variabel yang diamati(diteliti)
DEFINISI OPERASIONAL
Kejadian BBLR: adalah berat bayi lahir rendahyang didapatkan dari catatan medik kelahirandi tempat pelayanan pertolongan persalinan, yang terbagi dalam 2 kategori:
1. BBLR: bila berat waktu lahir <2500 gram
2. Bukan BBLR: bila berat waktu lahir >=2500 gram
Skala pengukuran: nominal.
Variabel Definisi
operasional
Kategori &
kriteria
Parameter &
skala
pengukuran
Pengetahuan imunisasi
jumlah jawabanrespondenyang benarterhadap 20 pertanyaanmengenaiimunisasi
1. Rendah: respondenmemperoleh0-7 jawabanbenar
2. Sedang: 8-14 jawaban benar
3. Tinggi: 15 ataulebih jawabanbenar
Proporsi (%)
Skala: Ordinal
�Alat yang digunakan untukmengukur variabel yang diamatidalam sebuah penelitian, agar kegiatan tersebut menjadisistematis dan dipermudaholehnya:› Contoh: kuesioner, lembar
pengumpul data / LPD, check-list, timbangan, spektrofotometer, dll.
� Test
Adalah sederetan pertanyaan atau alatlain yang digunakan untuk mengukurketrampilan, inteligensi, kemampuan, ataubakat yang dimiliki oleh individu ataukelompok
� Kuesioner
Adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasidari responden dalam arti laporan tentangpribadinya, atau hal-hal yang dia ketahui
1. Valid (sahih) uji validitas
2. Reliabel (andal) uji reliabilitas
3. Sensitif
4. Obyektif
5. Feasible
� Coverage (under or over)
� Sampling error
� Measurement error (alat ukur yang
digunakan tidak mengukur yang
sesungguhnya hendak diukur)
Tentukan definisi operasional dari variabelyang hendak diukur
Bila ada, tentukan dimensi setiap variabel (aspek, indikator, subvariabel)
Rumuskan ke dalam item pertanyaan
Buat deskriptor setiap dimensi agar dapatdijadikan kalimat untuk menjadi butir-butiritem
Lengkapi instrumen tersebut dengan kata pengantar dan instruksi
Lebih baik lagi bila dibuat kisi-kisi
penyusunan instrumen pengumpul data
Lakukan uji coba instrumen untukmemeriksa tingkat kesulitan, validitas, dan reliabilitas
Perbaiki instrumen (bila perlu)
Motivasi Berprestasi
Konsep Maslow
Motivasi berprestasi adalah kesungguhan atau
daya dorong seseorang untuk berbuat
lebih baik dari apa yang pernah dibuat
atau diraih sebelumnya maupun
yang dibuat atau diraih orang lain
1. Berusaha untuk unggul dalam kelompoknya
2. Menyelesaikan tugas dengan baik
3. Rasional dalam meraih keberhasilan
4. Menyukai tantangan
5. Menerima tanggung jawab pribadi untuk sukses,
6. Menyukai situasi pekerjaan dengan tanggung jawab pribadi,
umpan balik, dan resiko tingkat menengah
Item Pertanyaan/Pernyataan
Konsep Muray Konsep Hezberg Konsep McCleland
CONTOH:
Variabel Dimensi/indikator Sub-dimensi Item pertanyaan
Kebutuhan anakusia pra sekolah
• Kebutuhan
fisik
• Kebutuhan
emosi
• Nutrisi
• Pakaian
• Perawatan
kesehatan
1.
2.
..
1.
2.
..
1.
2.
..
Kisi-kisi adalah pedoman dalammenuliskan butir-butir.
Kisi-kisi berfungsi sebagai “petaperjalanan” dari dimensi/aspek yang akan dikumpulkan datanya, darimana data diambil, dan denganapa pula data tersebut diambil.
1. Kisi-kisi umum dibuat untuk
menggambarkan semua variabel yang
diukur, dilengkapi dengan semua
kemungkinan sumber data, semua
metode dan instrumen yang mungkin
dapat dipakai.
2. Kisi-kisi khusus dibuat untuk
menggambarkan rancangan item yang
akan disusun untuk suatu instrumen.
CONTOH KISI-KISI INSTRUMEN
� Penyusunan item baru bisa dilakukan jikapeneliti sudah memahami sepenuhnya materiisi dari penelitian dan penjabaran dari variabelpenelitian beserta hubungan antar variabel.
� Sebelum membuat item penelitian variabelharus dapat didefinisikan secara operasionalterlebih dahulu, kemudian memecahnyamenjadi dimensi-dimensi, baru kemudianmencari indikator/subdimensi setiap aspek danmemformulasikan kalimat yang menjadi item penelitian.
� Berapa kategorinya? Bila menggunakan
skala Likert biasanya menggunakan 5
kategori.
� Instrumen harus sesederhana mungkin
dan sufficient menggali data yang
diperlukan. Item harus pendek, mudah
dibaca, tidak ambigu. Jelas bagi peneliti
belum tentu jelas bagi responden.
Skala yang biasa digunakan untuk penelitian
perilaku, psikologi, dan sosial, antara lain:
1. Skala Likert
2. Skala Guttman
3. Rating Scale
4. Semantic Differential
SKALA
Skala Likert biasanya digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, atau persepsi seseorang/sekelompok orang tentang fenomena sosial.
Jawaban setiap item instrumen yang
menggunakan skala Likert mempunyai
gradasi dari sangat positif sampai sangat
negatif antara lai :
› sangat setuju
› setuju
› ragu-ragu
› tidak setuju
› sangat tidak setuju
Untuk keperluan analisis kuantitatif maka
jawaban itu dapat diberi skor.
Instrumen penelitian yang menggunakan skala Likert dapat dibuat dalam bentuk checklist ataupun pilihan ganda.
Contoh bentuk checklist
No Pertanyaan Jawaban
SS ST RG TS STS
1 Prosedur kerja baru
akan segera
diterapkan di rumah
sakit ini
Skala pengukuran tipe ini akan didapat jawaban yang tegas yaitu ya-tidak, benar-salah dll. Penelitian yang menggunakan skala ini dilakukan bila ingin mendapatkan jawaban yang tegas terhadap suatu permasalahan yang ditanyakan.
Contoh: Bagaimana pendapat Anda, bila kebijakan seperti tersebut di atas diterapkan di rumah sakit ini?a. Setujub. Tidak setuju
Dikembangkan oleh Osgood. Skala ini jugabisa digunakan untuk mengukur sikap hanya bentuknya tidak dalam bentuk pilihan ganda maupun checklist tetapi tersusun dalam satu garis kontinu.
Contoh:
Beri nilai gaya kepemimpinan manajer Anda:Bersahabat 5 4 3 2 1 Tak bersahabat
� Rating-scale berasal dari data mentah yang diperoleh berupa angka kemudian ditafsirkan dalam pengertian kualitatif.
� Responden menjawab salah satu jawaban kuantitatif yang disediakan sehingga dapat mengukur persepsi responden terhadap fenomena lainnya seperti skala untuk mengukur status sosial ekonomi, kelembagaan, pengetahuan dll.
� Yang penting bagi penyusun instrumen dengan rating scale adalah harus dapat mengartikan setiap angka yang diberikan pada alternatif jawaban pada setiap item instrumen.
� Kalimat harus dimengerti responden.
� Pertanyaan yang sifatnya pribadi/sensitif
harus menggunakan kalimat “cerdas”
yang tidak bikin malu yang ditanya
� Hindari jargon, slang, dan singkatan
YANG HARUS DIPERHATIKAN:
� Ada keseimbangan antara item
favourable (positif) dan unfavourable
(negatif).
� Pertanyaan dan format pertanyaan
dibuat cukup variatif agar responden
tertarik.
�Nomor
� Identitas pewawancara
� Identitas responden (tidak harusada nama)
�Pertanyaan substantif
› Relevan
› Kalimat lugas
› Istilah yang dimengerti (sesuaibudaya setempat)
Pertanyaan terbuka
1. Umur ibu saat menikah pertama kali: ….. tahun
2. Bagaimana pendapat ibu mengenai program imunisasi Hepatitis B yang baru dilaksanakanini?
Pertanyaan tertutup
1. Alat kontrasepsi yang sedang digunakan saatini:
a. Tidak memakai alat kontrasepsi
b. Kondom
c. Pil
d. Suntik
e. Susuk
f. Spiral
g. Steril
h. Lain-lain
Pertanyaan semi terbuka
1. Alat kontrasepsi yang sedang digunakan saatini:
a. Tidak memakai alat kontrasepsi
b. Kondom
c. Pil
d. Suntik
e. Susuk
f. Spiral
g. Steril
h. Lain-lain, sebutkan: …….
Pertanyaan kombinasi
1. Tempat pelayanan kesehatan mana saja yang pernah ibu datangi ketika anak ibu sakit? (jawabanbisa lebih dari satu)
a. RS pemerintah
b. RS/klinik swasta
c. Puskesmas
d. Dokter praktek swasta
e. Perawat/bidan praktek swasta
f. Sinshe
g. Dukun
h. Lain-lain
Pertanyaan2 yang membentuk konseptertentu (berupa variabel komposit)
Pengetahuan tentang imunisasi:
1. Apa arti imunisasi?
2. Apa manfaat imunisasi?
3. Sebutkan jenis-jenis imunisasi?
4. Kapan imunisasi diberikan?
Konsep
� Validitas (accuracy): apakah ukuran
yang diperoleh dengan menggunakan
instrumen tertentu adalah ukuran yang
sebenarnya dari obyek tersebut
� Cara penilaian validitas: dengan
membandingkan hasil pengukuran
dengan menggunakan instrumen yang
akan dinilai validitasnya dengan
instrumen standar (gold standard)
� Rerata
� Reliabilitas menyangkut keandalan instrumen.
Jika himpunan obyek yang sama diukur berkali-kali dengan instrumen yang sama, apakah akan diperoleh hasil yang sama?
� Suatu instrumen disebut mantap, tidak berubah-ubah pengukurannya dan dapat diandalkan, bila penggunaan instrumen berulang-kali ternyata memberikan hasil yang serupa
� Varians = SD2
Tinggi
Rendah
V
A
LID
ITA
S
Tinggi
Rendah
RELIABILITAS
� Hanya pertanyaan2 yg membentuksebuah konsep (konstruksi) yg diujivaliditasnya:
› Validitas konstruksi (construct validity) ���� statistical): dgn ujikorelasi antar item pertanyaandgn variabel kompositnya (total skor semua pertanyaan)
› Validitas muka (face validity): konsultasi dgn pakar bidangsubstansi yg bersangkutan
�Reliabilitas eksternal
(statistical): dgn uji komparasi
antara hasil test & retest
�Reliabilitas internal (statistical):
dgn uji korelasi antar item
pertanyaan yg membentuk
sebuah konsep
88
� UJI COBA INSTRUMEN
Kondisi uji coba harus menjamindiperolehnya data yang benar-benar mencerminkan keadaansebenarnya
Dilakukan pada 20-30 responden coba
Dr. Windhu Purnomo, dr., M.S.
� Dosen pada Departemen Biostatistika & Kependudukan, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Airlangga
� Alamat kantor:
FKM Unair, Mulyorejo Kampus C UA, Surabaya
� Alamat rumah:
Jemursari IV/4A, Surabaya
Ponsel 0811 342 172; 081 330 444 795
Email <[email protected]>