2
Mighty Moon Menciptakan mimpi sempurna Didalam keheningan malam yang tak terlupa Dengingan jangkrik mengalun bak melodi rupawan Sementara dilangit tampak mendung Tak ada secercah cahaya terpantulkan oleh kemisteriusan alam Sejenak berfikir sekenanya untuk kelegaan hati Sinaran rembulan jatuh dipermukaan air yang damai Sedangkan bintang membentuk mahkota cantik bagi rembulan Desiran angin lembut mengusir kegundahan hati Bercerita pesona akan alam Bagai keajaiban yang diciptakan Tuhan Ketika bibir merah itu mulai berucap Bagai memantulkan pesona keindahan tak terbatas Kaum hawa menceritakan Betapa diri mereka penuh pesona Betapa hati mereka mudah rapuh oleh cinta Betapa Agung Tuhan memberikan rasa ini Hinga tak dapat bertandang dengan sopan Dan mengucap salam pada pintu hati Segera masuk dan melupakan pintu hati yang masih terbuka Menunggu akankah cinta itu akan kembali meninggalkan hati ini Berilah senyum pada hati yang gusar Setidaknya untuk menutupi lukanya dari keramaian kerumunan Berduka atas mimpi yang tak menjanjikan kesempurnaan Karena cinta itu kini meninggalkan hati dengan ketidaksopanan yang sama Mengoyak lebih dari sebatas ruang yang ada Menghancurkan hati lebih dari keheningan malam yang pekat Berhenti mencapai keterbatasan yang ada Tetap berada diatas kaki menopang Menjadikan pilihan yang seanggun malam sempurna Berfikir tak akan mengejar penyakit hati itu lagi Biarlah lebah itu menghampiri sarangnya yang kesepian Biarlah kesunyian itu kembali mendekap Kalau seketika itulah kebahagiaan yang mutlak Maka terangilah jalan itu dengan sinar rembulan yang menawan Agar seseorang itu yakin bahwa dia akan mengetuk pintu hati itu

Mighty Moon

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Poetry

Citation preview

Page 1: Mighty Moon

Mighty Moon

Menciptakan mimpi sempurnaDidalam keheningan malam yang tak terlupaDengingan jangkrik mengalun bak melodi rupawanSementara dilangit tampak mendungTak ada secercah cahaya terpantulkan oleh kemisteriusan alamSejenak berfikir sekenanya untuk kelegaan hati

Sinaran rembulan jatuh dipermukaan air yang damaiSedangkan bintang membentuk mahkota cantik bagi rembulanDesiran angin lembut mengusir kegundahan hatiBercerita pesona akan alamBagai keajaiban yang diciptakan Tuhan

Ketika bibir merah itu mulai berucapBagai memantulkan pesona keindahan tak terbatasKaum hawa menceritakan Betapa diri mereka penuh pesona Betapa hati mereka mudah rapuh oleh cintaBetapa Agung Tuhan memberikan rasa ini Hinga tak dapat bertandang dengan sopan Dan mengucap salam pada pintu hatiSegera masuk dan melupakan pintu hati yang masih terbukaMenunggu akankah cinta itu akan kembali meninggalkan hati ini

Berilah senyum pada hati yang gusarSetidaknya untuk menutupi lukanya dari keramaian kerumunanBerduka atas mimpi yang tak menjanjikan kesempurnaanKarena cinta itu kini meninggalkan hati dengan ketidaksopanan yang samaMengoyak lebih dari sebatas ruang yang adaMenghancurkan hati lebih dari keheningan malam yang pekatBerhenti mencapai keterbatasan yang adaTetap berada diatas kaki menopangMenjadikan pilihan yang seanggun malam sempurnaBerfikir tak akan mengejar penyakit hati itu lagiBiarlah lebah itu menghampiri sarangnya yang kesepianBiarlah kesunyian itu kembali mendekapKalau seketika itulah kebahagiaan yang mutlakMaka terangilah jalan itu dengan sinar rembulan yang menawanAgar seseorang itu yakin bahwa dia akan mengetuk pintu hati ituDan menempati ruang yang kosong itu tanpa lupa untuk menutupnyaAgar dia bisa tetap tinggal dalam hati yang damaiMenjadikan tempat itu satu-satunya kesetiaan dan keyakinan yang dia milikiBersama rembulan dan mahkotanyaKeduanya terlelap tidur damai dalam keabadian yang sesempurna keagungan malam

Page 2: Mighty Moon

Masterpiece by:

On Friday, January 27th 2012